TOKUSATSU JEPANG
KERTAS KARYA
Dikerjakan
O
L
E
H
ERNESTINE HONDO
NIM 132203049
PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGESAHAN
Diterima oleh
Panitia ujian program pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,
Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang studi Bahasa Jepang.
Pada :
Tanggal :
Hari :
Program Diploma Sastra Budaya
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Dekan
Dr.Budi Agustono, M.S Nip:196008051987031001
Panitia Ujian: No.Nama Tanda Tamgan 1. Zulnaidi,SS.,M.Hum ( )
2. Rani Arfianty,S.S ( )
3. Dr.Diah Syafitri Handayani M.Litt ( )
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Disetujui oleh:
Program Diploma Sastra Dan Budaya
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Medan
Program studi DIII Bahasa Jepang Ketua Program Studi
Zulnaidi,SS,M.Hum NIP:196708072005011001
Medan,………………2016
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan tepat waktu. Karya tulis ilmiah adalah salah satu syarat untuk memenuhi ujian akhir Diploma III Program
Studi Bahasa Jepang Fakultas Budaya Universitas Sumatera Utara. Adapun judul dari karya tulis ilmiah ini adalah “Tokusatsu Jepang”
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mendapatkan bantuan dari beberapa pihak yang senantiasa ada untuk penulis, Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih banyak.
Adapun pihak-pihak yang membantu penulis adalah:
1. Bapak Dr.Budi Agustono,M.S ., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Zulnaidi, S.S., M.Hum, selaku Ketua Jurusan DIII Bahasa
Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Rani Arfianty, S.S., selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
4. Ibu Dr.Diah Syahfitri Handayani M.Litt., selaku Dosen Pembaca yang
juga telah bersedia meluangkan waktu , tenaga, dan pikiran untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
5. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6. Teristimewa buat orang tua ,untuk ayahanda E.Hondo,SH, Ibunda
tercinta D.Simbolon,SH yang sabar mendidik saya dengan kasih sayang.
7. Wali penulis Bapak G. Hutasoit Ibu R.Simbolon yang memberi
semangat kepada penulis.
8. Adik-adik penulis yaitu Anastasya Hondo, Yosep Hondo, Cristofel
Hondo yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada
penulis.
9. Untuk Budiman Luahambowo yang selalu mendukung dan memberi
semangat kepada penulis.
10. Sepupu penulis yaitu Maria Cecilia yang memberi dorongan dan
semangat kepada penulis.
11. Untuk Keluarga Besar ku yang telah memberi semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan kertas karya ini.
12. Untuk sahabat Windi Evita Lumbantoruan dan Ramadani Sitomorang
yang telah memberi semangat kepada penulis
13. Untu Hinode 2013 dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan namanya satu persatu,yang memberi semangat.
Pada penulisan karya tulis ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kesalahan didalamnya, dan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari orang-orang yang membaca karya tulis ilmiah ini. Agar penulis dapat membuat karya-karya dari orang- orang yang membaca karya tulis ilmiah ini.
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Akhirnya, penulis juga berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi orang-orang yang membacanya dan penulis ucapkan terima kasih.
Medan, 2016 Penulis
Ernestine Hondo Nim:132203049
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...... i
DAFTAR ISI ...... ii
ABSTRAK ...... iii
BAB I PENDAHULUAN ...... 1
1.1 latar Belakang ...... 1
1.2 tujuan Penelitian ...... 3
1.3 batasan masalah...... 3
1.4 metode penelitian ...... 4
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG TOKUSATSU ...... 5
2.1 Sejarah Tokusatsu ...... 5
2.2 Tokusatsu di Indonesia ...... 7
BAB III JENIS-JENIS TOKUSATSU JEPANG ...... 8
3.1 Kaiju ...... 9
3.2 Kamen Rider ...... 10
3.3 Super Sentai ...... 12
3.4 Ultra Series ...... 13
3.5 Metal Heroes ...... 14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...... 17
4.1 Kesimpulan ...... 17
4.2 Saran ...... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jepang adalah salah satu negara yang mempunyai beragam jenis budaya.
Banyak budaya Jepang yang menjadi populer di Indonesia, di antaranya ialah:
Anime (animasi Jepang), Tokusatsu, film, dorama (sinema elektronik), JAV
(Japanese Adult Video), video game dan lain-lain. Budaya-budaya Jepang tersebut adalah jenis budaya yang khususnya populer di kalangan generasi muda dengan segmentasi usia di bawah 30 tahun.
Berkembangnya budaya Jepang (anime), secara lebih luas di Indonesia diawali dengan penyiaran serial animasi (anime) dan komik (manga) Doraemon di awal tahun 1990-an di televisi Indonesia. Sebelumnya, masyarakat Indonesia hanya dapat menikmati berbagai budaya Jepang seperti anime dan tokusatsu melalui video Betamax yang dapat diperoleh dengan cara menyewa video yang ianya populer di era 1980-an. Berikutnya, setelah penayangan Doraemon di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia, animasi Jepang lainnya seperti: Candy
Candy, Sailor Moon, dan Dragon Ball Z juga mencuri perhatian masyarakat
Indonesia.
Selain anime, budaya Jepang lain yang menjadi populer di Indonesia adalah tokusatsu. Tokusatsu berasal dari kata “Tokushu” yang berarti spesial dan
“Satsuei” yang berarti film, jadi tokusatsu dapat diartikan sebagai film yang menggunakan spesial efek.
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tokusatsu diproduksi dan dirilis dalam bentuk serial tv atau film. Super hero merupakan salah satu karakter fiktif pada tokusatsu yang mempunyai kekuatan luar biasa, memakai kostum mencolok dengan nama khas tokoh super hero. Tokoh super hero pada tokusatsu digambarkan sebagai penolong manusia dalam membasmi kejahatan. Kehadiran super hero dikalangan masyarakat moderen bukanlah hal yang baru lagi. Melalui media tv dan film, masyarakat banyak mengenal tokoh super hero. Konsep dasar dari super hero ini adalah membela kebenaran dan membasmi kejahatan serta menolong sesama.
Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa super hero lokal yang dikenal dari era 80-an seperti “Goddam” dan “Gundala”. Gundala merupakan tokoh super hero Indonesia yang dibuat oleh Hasmi pada tahun 1982. Cerita super hero
Gundala ini bahkan diangkat ke film layar lebar dan dibintangi artis-artis ternama pada jamannya.
Di era tahun 90-an, serial tv super hero yang berasal dari Jepang masuk ke
Indonesia dan menjadi populer dan lebih dikenal dengan nama tokusatsu. Di antara tokusatsu terkenal yang sempat tayang di televisi lokal Indonesia adalah:
Ksatria Baja Hitam (Kamen Rider Black), “Detektif Pemusnah Jiban” (Kidou
Keiji Jiban) dan Winspector. Serial tv tersebut menjadi acara favorit anak-anak di masa itu. Pada masa itu, disuguhkan tontonan mengenai super hero sebagai pahlawan yang mempunyai kemampuan berubah wujud dan menjadi sosok ksatria dengan kekuatan super untuk membasmi kejahatan.
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kemudian, super hero Jepang lainnya, Super Sentai (Power Ranger) juga menjadi populer di Indonesia. Super sentai mempunyai kostum yang unik dan berbagai warna, persenjataan yang unik dan khas, juga diproduksi dengan menggunakan teknologi serta teknik-teknik tokusatsu.
Dari masa ke masa, tokoh-tokoh super hero Jepang dalam tokusatsu tampil dan mengalami perubahan dalam bentuknya, perubahan-perubahan dari setiap tokoh super hero tidak saja dari bentuk kostum saja tapi juga pada penamaan untuk tokoh super hero tersebut. Contohnya, pada serial „Kamen Rider‟ dimana tokoh-tokoh pada tokusatsu kamen rider berganti-ganti nama dari kamen rider 1, 2, kamen rider v3, kamen rider Black Rx, dan lainnya. Hal sama juga terjadi pada serial tokusatsu yang lain, yaitu: super sentai. Adanya perubahan pada nama-nama tokoh dan perubahan dalam kostum dan bentuk-bentuk pahlawan super dalam tokusatsu serta kepopulerannya inilah yang menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian mengenai “Tokusatsu Jepang”.
1.2 Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tokusatsu Jepang dan perkembangannya dari masa ke
masa.
2. Untuk menjelaskan jenis-jenis tokusatsu Jepang yang populer di Indonesia.
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan pada tujuan dari penulisan kertas karya ini, maka penulis memfokuskan pembahasan masalah kepada sejarah dan perkembangan tokusatsu
Jepang dan jenis-jenis tokusatsu yang populer di Indonesia saja.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan untuk penulisan kertas karya ini adalah metode kepustakaan (library research), yaitu mengumpulkan data dan informasi dengan cara membaca buku, mencari data-data yang berhubungan dengan tema penulisan.
Penelusuran pustaka menjadi hal yang penting dalam memulai suatu penelitian karena ia dapat menghindar terjadinya duplikasi tulisan dan si penulis juga dapat mengetahui cara atau metode yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya sebagai bahan perbandingan. (Haryanto A.G., Ruslijanto H.,
Mulyono D :1999; hal.18).
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG TOKUSATSU
2.1 Sejarah Tokusatsu
Asal-usul tokusatsu, di mulai dari teater Jepang, yaitu kabuki dan bunraku.
Kabuki adalah salah satu jenis pertunjukan drama tari Jepang, yang menggunakan gerakan tari dan make-up sebagai cara menyajikan alur ceritanya. Sedangkan
Bunraku adalah salah satu pertunjukkan drama tari Jepang yang menggunakan boneka, musik, dan teriakan penonton sebagai media penceritaannya. Kedua jenis teater tradisional Jepang inilah yang menjadi cikal bakal tokusatsu, yakni menjadi inspirasi untuk menjadi beberapa bentuk asal terciptanya spesial efek.
Tokusatsu masih belum memliki bentuk yang jelas hingga awal 1950-an.
Kemudian, pada tahun 1954, lahirlah sosok Godzilla, seekor monster raksasa yang diciptakan oleh Eji Tsuburaya. Beliau merupakan sosok pencipta tokusatsu modern yang menjadi pelopor pembuat spesial efek di Jepang, bahkan di dunia dan Godzilla menjadi salah satu monster (kaiju) yang terkenal sepanjang masa.
Disebutkan, Tsuburaya terinspirasi dengan film Amerika berjudul King
Kong yang memformulasikan banyak teknik spesial efek yang menjadi inti pokok dari genre itu atau yang sering disebut suitmation (penggunaan aktor dalam kostum bermain sebagai monster raksasa) serta dikombinasikan dengan miniatur sebuah kota. Film ini telah mengubah lanskap fiksi ilmiah fantasi dan bioskop di
Jepang. Film ini juga mengawali genre kaiju di Jepang dan tetap menjadi popular dalam beberapa dekade.
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kemudian, di tahun 1957, Shintoho memproduksi film serial pertama yang menampilkan karakater super hero bernama Super Giant. Hal ini menjadi sinyal pergeseran popularitas dari monster rakasasa menjadi pahlawan bertopeng. Sama halnya dengan anime Astro Boy, serial super Giant juga memiliki dampak yang mendalam pada dunia tokusatsu.
Berikutnya, di tahun 1958, muncul tokusatsu baru bernama Moonlight
Mask (月光仮面 Gekko Kamen) yaitu tokusatsu pertama bergenre drama, Gekko
Kamen adalah pahlawan pengendara sepeda motor yang merupakan cikal bakal
Kamen Rider.
Lalu, pada tahun 1966 muncul lagi Ambassador Magma (マグマ大使
Maguma Taishi) dan Ultraman, mereka adalah super hero dari luar angkasa berwujud pahlawan raksasa. Diperkenalkan dengan genre kyoudai hero, yaitu seorang tokoh protagonist berukuran normal yang akan berubah menjadi besar dan besar, sampai dapat melawan monster yang sama besar dengan tinggi badannya .
Dulunya, tokusatsu sangat popular di Jepang terutama di kalangan anak- anak. Tetapi, seiring berjalannya waktu, tokusatsu sempat mulai di tinggalkan karena banyak kalangan menilai kalau tokusatsu adalah film yang ditujukan untuk anak-anak saja.
Bila diteliti lebih lanjut, justru sebagian tokusatsu memiliki jalan cerita yang cukup kompleks dan rumit untuk dipahami anak-anak.
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Seiring perkembangan jaman, kepopuleran tokusatsu menurun, dikalahkan dengan anime dan manga baru yang bermunculan yang menampilkan cerita dan gambar-gambar yang menarik. Akan tetapi, hal itu tidak membuat para perusahaan pembuat tokusatsu menyerah. Mereka mengubah jalan cerita serial tokusatsu menjadi lebih lucu dan menarik. Hal ini cukup menaikkan kembali pamor tokusatsu yang sudah mulai menurun.
2.2 Tokusatsu di Indonesia
Serial Tokusatsu produksi Indonesia ditandai dengan kemunculan Bima
Satria Garuda. Bima Satria Garuda adalah sebuah serial tokusatsu dan serial komik Indonesia yang merupakan hasil kerja sama MNC Media (perusahaan komersil yang bergerak dalam industri media pertelevisian dan hiburan) dengan
Ishimori Production yaitu perusahaan film pembuat serial Kamen Rider. Bima
Satria Garuda adalah bagian pertama dari serial satria, yang ditayangkan di RCTI, salah satu stasiun TV swasta di Indonesia. Pihak MNC Media mengumumkan peluncuran sekuel Bima Satria Garuda dengan judul Satria Garuda BIMA-X.
Serial sekuel ini mempunyai sebanyak 50 episod, menampilkan karakter-karakter baru dalam dunia Bima.
BIMA Satria Garuda merupakan serial pahlawan super yang terinspirasi dari serial tokusatsu Jepang, "Ksatria Baja Hitam" (istilah yang pernah digunakan
RCTI untuk serial "Kamen Rider Black" dan "Kamen Rider Black RX") yang
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA populer di Indonesia. Tetapi, tentu saja serial ini perlu dikemas ulang dan disesuaikan dengan nilai-nilai dan budaya Indonesia untuk menjadi pahlawan super baru versi Indonesia.
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III
JENIS-JENIS TOKUSATSU JEPANG
Selain anime, budaya Jepang lain yang menjadi populer di Indonesia adalah tokusatsu. Tokusatsu berasal dari kata “Tokushu” yang berarti spesial dan
“Satsuei” yang berarti film, jadi tokusatsu dapat diartikan sebagai film yangmenggunakan spesial efek.
Berikut adalah jenis-jenis tokusatsu Jepang yang tidak hanya populer di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia, di antaranya adalah:
3.1 Kaiju
Kaiju adalah bentuk tokusatsu pertama yang di ciptakan di Jepang. Secara bahasa, kaiju memiliki arti makhluk aneh atau tidak wajar yang berada di sekitar manusia dan istilah ini terus berkembang hingga sekarang ini. Kaiju lebih dentik dengan makhluk raksasa atau monster. Masyarakat Jepang sering menyebut film- film live action monster seperti Godzilla dan Gamera dengan sebutan kaiju eiga, yaitu film yang mempunyai karakter makhluk raksasa.
Godzilla merupakan karakter film aksi yang menggunakan tokusatsu yang paling populer. Menurut ceritanya, Godzilla muncul disebabkan oleh ulah ceroboh manusia dalam menggunakan energy atom. Kemunculannya selalu diwarnai dengan kerusakan masal. Kepopuleran Godzilla menyebabkan perusahaan film
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA besar Hollywood, Amerika mengadopsi karakter Godzilla ini kedalam film layar lebar, tetapi dengan sedikit perubahan.
Di dalam dunia permonsteran Jepang, kaiju-kaiju ini dibagi ke dalam 4 golongan oleh para ahli perfilman Jepang dengan tujuan untuk mengklasifikasikan para kaiju sesuai dengan jenisnya, yaitu:
1. Kaiju yang terbentuk karena dinosaurus yang termutasi (dinosaurus
mutation ). Kaiju ini umumnya berasal dari spesis dinosaurus yang tertidur
atau mati suri selama jutaan tahun. Dalam masa tidurnya yang panjang itu
terjadi banyak hal yang tidak sesuai dengan kondisi tubuh sang kaiju,
sehingga sang kaiju akan mengalami mutasi yang cukup dahsyat.
Berdasarkan ceritanya, tempat tidur sang kaiju ini justru di bawah tanah
dimana sebuah kota kota besar berdiri di atasnya. Godzilla mungkin
merupakan contoh nyata dari golongan ini yang paling banyak diketahui
orang.
2. Kaiju yang memiliki kemampuan untuk terbang terbang (flying monster),
yaitu jenis kaiju yang memiliki kemampuan untuk pergi melanglang buana
ke angkasa dengan sayapnya, seperti Rodan dan Battra.
3. Kaiju yang terjadi akibat mutasi biologi, yaitu bilolante. Bilolante adalah
satu satunya monster dari kategori ini, ia terjadi akibat ketidaksengajaan
ilmuwan yang sedang mengadakan percobaan untuk menggabungkan
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DNA manusia, Godzilla, dan bunga mawar. Disebabkan oleh, DNA
Godzilla ikut andil dalam terbentuk kaiju ini, maka tidak mengherankan
jika kekuatannya itu tidak kalah dengan sang sesepuh monster, Godzilla.
4. Cyborg kaiju/robotic kaiju, adalah kaiju yang dibuat oleh seseorang tertentu
untuk membantu melaksanakan rencananya yang mungkin tidak bisa
dilakukan oleh manusia biasa. Walaupun kaiju ini merupakan hasil buatan
manusia dan kecanggihan teknologi semata, namun mereka memiliki
kemampuan untuk berpikir. Beberapa contoh dari kaiju golongan ini
adalah Mecha Godzilla dan Mecha King Ghidorah.
Selain istilah kaiju, ada juga yang monster yang di kenal dengan istilah
Kaijin. Kaijin adalah mahluk aneh yang berbentuk manusia. Manusia kaijin ini biasanya adalah karakter protagonis yang memiliki kelainan pada tubuhnya, yaitu kekuatan super yang digunakannya untuk membela kebenaran.
Beberapa seri kaiju dan kaijin yang pernah ditayangkan adalah:
1. King kong (1933)
2. Alien (1979)
3. Ghostbusters (1984)
4. Godzilla (1998)
5. Ultraman:The next (2004)
6. Negadon:The monster from mars (2005)
7. Dragon Wars (2007)
8. Monsters (2010)
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.2 Kamen Rider
Kamen secara bahasa berarti topeng dan Rider adalah pengendara motor.
Kamen rider adalah sosok super hero yang diciptakan dengan ciri khas menggunakan kostum dan mengendarai sepeda motor. Kamen rider pada awalnya diangkat dari manga karangan Shotaro Ishomori di tahun 1971. Hingga saat ini, sudah ada 26 seri dari kamen rider yang dibagi menjadi 2 era: Showa dan Heisei.
Era Showa adalah era kamen rider di tahun 1970-an hingga 1990-an di mana pada era ini terdapat sepuluh seri. Kamen Rider series pada awalnya berjudul
“Masked Hero Projek”, diproduksi oleh Toru Hirayama (Hirayama Tōru). Pada tahun 1969, Shotaro Ishinomori, orang yang terkenal di dunia tokusatsu saat itu, menawari Hirayama akan komik ciptaannya Skull Man manga agar diadaptasi untuk Masked Hero Project. Desain awal untuk super hero ini awalnya mengambil bentuk menyerupai manusia tengkorak, namun Ishinomori dan
Hirayama melakukan desain ulang dan akhirnya memilih desain manusia belalang untuk penggambaran tokoh utama serial ini yg merupakan pilihan anaknya. Awalnya, proyek ini ditolak karena banyaknya kritikan terhadap slot waktu tayang yang diberikan. Kamen rider pertama tayang pada 3 april 1971, berikutnya, muncul lanjutan-lanjutan dari Kamen rider ini hingga selesai di
Kamen rider stronger.
Pada tahun 1987, kembali muncul seri kamen rider black yang disambung dengan kamen rider black RX. Bagi masyarakat Indonesia, seri kamen rider ini adalah yang paling populer, dikenang dan menjadi legendaris.
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Hal ini disebabkan oleh, kamen rider merupakan serial pertama yang tayang di
Stasiun TV di Indonesia. Sayangnya, ini adalah akhir dari seri kamen rider pada waktu itu, karena setelah kamen rider black tidak ada lagi serial TV kamen rider.
Kamen rider vakum dari tahun 90-an sampai akhir 1999. Zaman Heisei, Era
(2000 hingga sekarang), setelah 10 tahun menghilang, kamen rider kembali muncul dengan cerita baru, desain baru dan semangat baru dengan teknologi yang lebih baik. Era ini disebut dengan kamen rider heisei. Diawali dengan seri kamen rider kuuga pada tahun 2000, kamen rider ini mendapatkan rating yang sangat tinggi pada awal kemunculannya. Setelah era kamen rider kuuga berturut-turut dibuat seri kamen rider tiap tahunnya dengan cerita yang berbeda-beda.
3.3 Super Sentai
Super sentai adalah salah satu sub-genre tokusatsu yang bercirikan sebuah tim super hero. Super identik dengan karakter mereka yang memiliki robot raksasa dan sentai adalah bahasa Jepang yang berarti pasukan atau tim. Super sentai adalah tim super hero dengan anggota tiga sampai lima orang berdasarkan serinya, yang memiliki ciri khas warna baju yang berbeda pada setiap anggotanya.
Serial Super Sentai merupakan judul kolektif untuk semua serial tokusatsu produksi Toei Company Ltd, TV Asahi dan Bandai yang memunculkan berbagai jenis sentai. Pertama kali mengudara di stasiun televisi Jepang pada tahun 1975,
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA serial Super Sentai merupakan salah satu tokusatsu yang paling dikenal selain
Serial Ultra, Metal Heroes, Kamen Rider dan Power Ranger di Amerika serikat.
Meski demikian, Super Sentai tak hanya sekadar serial televisi, melainkan telah menjadi fenomena multimedia internasional dengan berbagai produk, seperti: film, manga, Video game, pertunjukan aksi hidup di atas panggung, dan iklan.
Sampai saat ini, sudah ada kurang lebih 34 serial TV dengan 1700 episod Super
Sentai. Yang terlaris adalah Himitsu Sentai Goranger dan Tensou Sentai
Goseiger. Serial ini masuk ke Indonesia dari tahun 1970an-1990an di TVRI Jawa
Timur dan diputar di stasiun TV swasta Indonesia, Indosiar dan RCTI.
Periode produksi Super Sentai dibagi dua, yaitu periode produksi
Ishinomori (sebelum tahun 1977) dan 3 Maret 1978 periode produksi Yatsude
(setelah tahun 1979). Pada Super Sentai periode karya Ishinomori, cerita antara
Sentai satu dengan yang lain di setiap serialnya berhubungan. Mereka diceritakan berasal dari planet yang sama. Sedangkan sejak periode karya Yatsude, cerita mulai berkembang dan lepas dari hubungan Super Sentai sebelumnya.
Dalam periode ini, digunakan untuk menyebut serial Sentai yang menggunakan robot-robot raksasa.
Pada tahun 1978 hingga 1981, Toei Company mempekerjakan Marvel di
Amerika Serikat untuk memproduksi serial pahlawan super ini. Sejak tahun 1979, produksi baru di Super Sentai berjudul Battle Fever J dirilis dan dikerjakan oleh pencipta di Toei, Saburo Yatsude. Selanjutnya, Yatsude merilis berbagai serial
14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Super Sentai seperti: Dai Sentai Google V, Kagaku Sentai Dynaman, Choudenshi
Bioman, Dengeki Sentai Changeman, Choushinsei Flashman, Hikari Sentai
Maskman, dll.
Sejak tahun 1993, serial Super Sentai dipopulerkan oleh Amerika Serikat dengan judul Power Rangers dan berlanjut sampai serial Sentai yang terbaru.
Pada tahun ini, serial Power Rangers pertama berjudul Mighty Morphin Power
Rangers dipublikasikan oleh Saban Entertainment di Amerika Serikat, serial ini adalah kegunaan panjangnya sementara dari Kyouryuu Sentai Zyuranger, Gosei
Sentai Dairanger, dan Ninja Sentai Kakuranger.
3.4 Ultra Series
Ultra series (sering dikenal dengan istilah ultraman) adalah series super hero selain kamen rider dan super sentai yang menggunakan efek Daikaiju
(makhluk raksasa) sebagai senjata utama yang digunakan untuk melawan makhluk-makhluk raksasa (monster) yang jahat. Series ultraman ini sendiri sebenarnya merupakan pengembangan dari series kaijuu yang mengedepankan efek raksasa sebagai jalan cerita.
Hingga saat ini sudah ada 23 ultraman series yang ditayangkan di Jepang, di antara adalah:
1. Ultraman (1966-1967)
2. Ultraseven X (2007)
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Ultraman Ginga (2013)
Beberapa series ultraman juga sempat ditayangkan di Indonesia, di antaranya Ultraman taro, ultraman tiga, ultraman dyna, ultraman gaia, ultraman nexus, dan beberapa seris lainnya.
3.5 Metal Heroes
Metal Hero merupakan judul kolektif untuk semua serial tokusatsu produksi Toei dan Asatsu-DK yang memunculkan berbagai jenis Space Sheriff dan
Rescue Police. Pertama kali mengudara di stasiun televisi Jepang pada tahun
1982, serial Metal Hero merupakan salah satu tokusatsu yang paling dikenal selain serial Kamen Rider dan serial Super Sentai.
Heroes adalah sub-genre tokusatsu yang digambarkan dalam super hero berbentuk android, robot atau manusia yang menggunakan pakaian berbahan metal. Metal heroes juga sering disebut dengan nama Henshin Heroes.
Biasanya genre ini bertema teknologi, dimana teknologi tersebut jika berada ditangan yg benar, maka dunia akan lebih baik, dan begitupun sebaliknya. Serial ini tidak hanya terkenal di Jepang tetapi juga di Perancis, Brazil, Philipina,
Malaysia dan Indonesia. Pada tahun 1990an, Saban Entertainment memproduksi program sejenis yaitu serial Power Rangers.
Metal Heroes juga sering dikaitkan dengan karakter super hero polisi penyelamat. Genre ini muncul sejak tahun 1982, namun semenjak tahun 1999
16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA belum ada satupun serial maupun film baru dari genre ini. Hingga saat ini ada 17 series metal heroes yang pernah ditayangkan, diantaranya adalah:
1. Uchuu Keiji Gavan (1982)
2. Kyojuu Tokusou Juspion (1985)
3. The Mobile Cop Jiban (1989)
4. Resukyo Porisu Winspector (1990)
5. Juukou B-Fighter (1995)
Banyak seri metal heroes yang sempat ditayangkan di Indonesia, seperti
Jiraiya, Jiban, dan Winspector. Beberapa seri metal heroes juga diadaptasi oleh
Amerika, di antaranya: Gavan, Sharivan, Shaider, Juspion, dan B-Fighter Kabuto yang diproduksi ulang menjadi Big Bad Beetleborgs dan Beetleborgs Metallic.
Dua seri adaptasi ini cukup terkenal di Indonesia pada saat masa tayangnya.
Namun, sayangnya sub-genre ini berhenti diproduksi sejak terakhir
Robotack tahun 1998 di Jepang. Sejak saat itu, tokusatsu genre ini sudah tidak ditayangkan kembali.
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai sejarah dan perkembangan tokusatsu
Jepang, maka diambil kesimpulan seperti berikut :
1. Teater drama dan tari Jepang, kabuki dan bunraku telah memberi inspirasi
hingga terciptanya spesial efek tokusatsu Jepang.
2. Serial TV dengan menampilkan sosok monster raksasa, Godzilla merupakan
bentuk tokusatsu pertama Jepang yang diciptakan oleh Eji Tsuburaya.
3. Film serial tokusatsu pertama Jepang dengan karakter super hero mulai
diproduksi di tahun 1957.
4. Bima Satria Garuda merupakan serial film dan komik tokusatsu Indonesia.
5. Jenis-jenis tokusatsu Jepang yang tidak hanya populer di Indonesia tetapi juga
di seluruh dunia, di antaranya adalah: Kaiju, Kamen Rider, Super sentai,
Ultra series (ultraman), dan Metal Hero.
4.2 Saran
Berdasarkan keterangan dan penjelasan mengenai tokusatsu Jepang pada bab-bab sebelumnya, diketahui tokusatsu mempunyai peranan tersendiri bagi dunia perfilman dan animasi. Penjelasan mengenai tokusatsu Jepang ini diharapkan menarik minat pembelajar bahasa Jepang khususnya untuk mencari informasi lebih dalam lagi mengenai tokusatsu Jepang
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR PUSTAKA
Geocities at the end of October. Kaiju. 3 Mei 2016. .http://www.oocities.org/heroes_monsters/meaning.htm.
Haryanto A.G., Hartono Ruslijanto, dan Datu Mulyono. (1999). Metode Penulisan dan penyajian kertas karya ilmiah: Buku ajar untuk mahasiswa. Buku kedokteran EGC. Jakarta.
Reino, Barack. Bima satria garuda Tokusatsu 2015. 14 April 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/BIMA_Satria_Garuda.
Roni Mawarudin. Super Sentai Series. 21 April 2016. http://nihonupdateinfo.blogspot.com/2011/03/super-sentai-series.html.
Roni Mawarudin. Metal Heroes Series. 21 April 2016. http://nihonupdateinfo.blogspot.co.id/2011/03/metal-heroes-series.html.
Roni Mawarudin.” Ultraman Series” 21 April 2016 http://nihonupdateinfo.blogspot.co.id/2011/03/ultraman-series.html.
Senpai Anisa San. Tokusatsu. 2 Mei 2016. https://www.facebook.com/notes/senpaisan/Tokusatsu/645296632213520/ Sandika, Edria. (2010). Dinamika Konsumsi dan Budaya Penggemar Komunitas Tokusatsu Indonesia. Thesis, Universitas Indonesia, Jakarta
TIM JS. (2015). Japanese Station Book. Jakarta: Agro Media Pustaka.
19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN
KAIJU
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KAMEN RIDER
21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SUPER SENTAI
ULTRA SERIES
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
METAL HEROES
23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA