PENGGUNAAN KEKUATAN KOMANDO OPERASI KHUSUS TENTARA NASIONAL DALAM MENGATASI TERORISME DI INDONESIA

THE USING OF POWER OF THE INDONESIAN SPECIAL COMMAND FORCE (JOINT SPECIAL FORCE) IN OVERCOMING TERRORISM IN INDONESIA

Benyamin Boy1, Tri Legionosuko2, Tri Yoga Budi Prasetyo3

Prodi Peperangan Asimetris, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia [email protected]

Abstrak – Terorisme adalah ancaman asimetris dan merupakan salah satu implikasi dari kemajuan global yang memberi dampak negatif atau buruk pada tatanan hidup secara global. Di Indonesia, pembentukan Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopsus TNI) merupakan salah satu upaya memerangi dan menumpas terorisme yang mengganggu tatanan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aksi terorisme dan pelibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menangani terorisme di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam terhadap narasumber terutama pelibatan unsur TNI dalam menangani terorisme. Teori yang digunakan adalah teori strategi, teori kedaulatan, teori terorisme, taori pengembangan organisasi, dan konsep keamanan komprehensif. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa pertama, ancaman aksi terorisme di Indonesia sudah sangat meresahkan karena tujuan dan sasarannya menyebarkan ideologi yang mengganggu negara. Kedua, pembentukan Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia merupakan jalan yang tepat untuk menangani aksi terorisme itu. Ketiga, pelibatan Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopsus TNI) sudah menjadi tepat dan merupakan keharusan, karena mengingat terorisme telah mengganggu kedaulatan negara dan keutuhan bangsa. Strategi pelibatan Koopsus TNI dinilai telah tepat dan benar dalam menangani aksi terorisme sehingga ancaman asimetris yang dapat membahayakan kedaulatan negara itu dapat ditindak dan ditumpas maka terciptalah suasana yang aman dan nyaman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, memperkuat jalinan kerja sama antar kementerian dan lembaga sebagai pembuat kebijakan, serta TNI dan pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah merupakan pelaksana operasional serta semua aturan pendukung, sehingga ancaman terorisme dapat diatasi. Kata Kunci: Operasi, Pasukan Khusus, Pelibatan, Strategi Pertahanan, Terorisme

Abstract – Terrorism is an asymmetrical threat and is one of the implications of global progress that has a negative or bad impact on the global order of life. In Indonesia, the formation of the Special Operations Command of the Indonesian National Armed Forces (Koopsus TNI) is one of the efforts to combat and quell terrorism that disrupts the order of life in the community, nation and state. The purpose of this study is to analyze acts of terrorism and the involvement of the Indonesian National Defence Forces Special Operations Command (Koopsus TNI) in dealing with terrorism in Indonesia. The method used in this study is a qualitative method by conducting in-depth interviews with informants, especially involving the TNI in dealing with terrorism. Theories used are strategy theory, sovereignty theory, terrorism theory, organizational development theory, and comprehensive security concepts.

1 Program Studi Peperangan Asimetris, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan 2 Program Studi Peperangan Asimetris, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan 3 Program Studi Peperangan Asimetris, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Penggunaan Kekuatan Komando Operasi… | Boy, Legionosuko, Prasetyo | 1

From the research that has been done, it was found that first, the threat of acts of terrorism in Indonesia has been very troubling because its goals and objectives are spreading ideologies that disturb the state. Second, the formation of the Special Operations Command of the Indonesian National Army is the right way to deal with terrorism. Third, the involvement of the Indonesian National Defence Forces Special Operations Command (Koopsus TNI) has become appropriate and a must, because terrorism has disturbed the country's sovereignty and national integrity. The strategy of involving the TNI Coopsus is considered to be appropriate and correct in dealing with acts of terrorism so that asymmetrical threats that can jeopardize the country's sovereignty can be dealt with and crushed, then creating a safe and comfortable atmosphere for national and state life. In addition, strengthening cooperation between ministries and institutions as policy makers, as well as the TNI and the government both the central and regional governments are operational implementers and all supporting regulations, so that the threat of terrorism can be overcome Keywords: Defense Strategy, Inclusion, Operations, Special Forces, Terrorism,

Pendahuluan penanganan lebih komprehensif. erkembangan geopolitik Perubahan tersebut juga turut internasional berlangsung mendorong negara-negara di dunia untuk sangat cepat dan kompleks menata kembali konsep pertahanannya P 5 serta menghadirkan fenomena global menjadi lebih responsif dan adaptabel. yang mempengaruhi gelombang Sementara itu, pada lingkup perubahan di Abad XXI. Perubahan nasional, di tengah berlangsungnya tersebut berimplikasi terhadap tata globalisasi yang mempengaruhi dinamika kehidupan masyarakat dan hubungan lingkungan strategis, bangsa Indonesia antarnegara yang sangat dinamis. menghadapi sejumlah isu keamanan Globalisasi yang didukung oleh kemajuan nasional dengan karakteristik ancaman ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang kompleks serta permasalahan yang mendorong semakin ketatnya kompetisi beragam. Negara Kesatuan Republik antarbangsa dalam memperjuangkan Indonesia (NKRI) memiliki karakteristik, kepentingan nasionalnya.4 Dari sisi yaitu terdiri atas rangkaian kepulauan pertahanan dan keamanan, Nusantara dengan wilayah perairan perkembangan tersebut berimplikasi daratan dan udara yang terbentang terhadap perubahan situasi keamanan sangat luas, yang memerlukan sosok dan konteks strategis dengan munculnya pertahanan negara yang efektif dan isu-isu keamanan baru yang memerlukan berdaya tangkal tinggi. Pertahanan

4 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Cetakan VII). Jakarta : Grasindo, 2008. 5 Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008.

2 | Jurnal Peperangan Asimetris | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

negara yang efektif dan berdaya tangkal merupakan hal yang sangat penting tinggi harus ditopang oleh strategi karena berbicara tentang hal ini pertahanan negara yang tepat dan (terorisme) sangat erat kaitannya dengan kontekstual sehingga mampu bagaimana strategi mempertahankan memaksimalkan pendayagunaan kedaulatan dan keutuhan Bangsa segenap sumber daya nasional dalam Indonesia dan keselamatan generasi yang memelihara kelangsungan hidup serta akan datang. Apabila tidak ditangani keutuhan bangsa dan negara.6 dengan serius maka nasib bangsa ke Fakta dan kenyataan yang dapat depan dibawa dalam keadaan di mana dilihat berkaitan dengan kasus terorisme pemerintahan dan kekuasaan bangsa di Indonesia adalah adanya banyak kasus berada di tangan para teroris dan terorisme yang terjadi di antara tahun pengganggu stabilitas serta keutuhan 2000 hingga tahun 2018. Banyak di bangsa.8 antaranya mengakibatkan korban baik KOOPSUS TNI merupakan usulan nyawa maupun kehilangan materi dan wacana yang dikeluarkan oleh Kepala Staf tempa tinggal. Korban terbanyak adalah Kepresidenan Moeldoko. Menurutnya, tahun 2002 di mana terjadi Kasus Bom pasukan ini perlu dihidupkan kembali Bali. Kenyataan ini menunjukkan bahwa karena persoalan terorisme masuk dalam terorieme benar-benar merupakan ranah ancaman yang faktual. KOOPSUS ancaman yang serius bagi keselamatan TNI ini dibentuk Moeldoko saat masih warga negara, serta berpotensi menjabat sebagai Panglima TNI pada mengancam kedaulatan dan stabilitas 2015. Tim ini adalah gabungan pasukan negara Republik Indonesia.7 elite dari tiga matra TNI, yakni Sat-81 Strategi Penggunaan Kekuatan Gultor Korps Kopassus TNI AD, Komando Operasi Khusus Tentara Detasemen Jala Mangkara Korps Marinir Nasional Indonesia (KOOPSUS TNI) dalam TNI AL, dan Satuan Bravo-90 Paskhas TNI penanganan terorisme di Indonesia AU. Menurut Panglima, Koopsus akan

6 Erik S. Case, Terorisme, Dalam Ilmu Politik Conflict at the Naval Postgraduate School, Dalam Paradigma Abad ke 21 (Jilid 1). Jakarta : Monterey, 2017. Kencana Group, 2013. 8 Commander Jeff. Farlin (2014). Instruments of 7 David E. Long, Countering Asymmetrical National Power: How America Earned Warfare in the 21st Century: A Grand Strategic Independence, United States Army War Vision. California: Center for Contemporary College.

Penggunaan Kekuatan Komando Operasi… | Boy, Legionosuko, Prasetyo | 3 diperkuat dengan peraturan pemerintah Teori yang digunakan pada dan Perpres Nomor 42 Tahun 2019 penelitian ini adalah Teori Pertahanan, sehingga memiliki payung hukum yang Teori Strategi, Teori Kedaulatan, Teori jelas.9 Sebagai lembaga permanen unit Power, Teori Terorisme, dan Teori baru TNI ini memiliki anggaran sendiri. Pengembangan Organisasi. Keenam Mereka beraksi dalam penanggulangan teori ini. terorisme sesuai skala ancaman. Sebelum Metode Penelitian aturan terbit komando ini jadi alat Penelitian ini menggunakan metode pembantuan kepada Polri. kualitatif dengan pendekatan secara Tentara Nasional Indonesia (TNI) fenomenologi. Penelitian kualitatif sebagai alat negara di bidang pertahanan merupakan suatu penelitian interpretatif memiliki tugas yang harus diemban. yang melibatkan pemahaman mendalam Sesuai dengan Undang-Undang Nomor. serta keterlibatan secara intensif dengan 34 tahun 2004 tentang TNI pasal 7 ayat para partisipan dalam penelitian.10 (1), tugas pokok TNI adalah menegakkan Penelitian kualitatif dengan pendekatan kedaulatan negara, mempertahankan fenomenologi pada umumnya digunakan keutuhan wilayah Negara Kesatuan untuk memahami suatu fenomena yang Republik Indonesia yang berdasarkan telah lama ada, dan juga untuk mencari Pancasila dan Undang-Undang Dasar penyelesaian terbaik dari suatu masalah Republik Indonesia Tahun 1945, serta setelah sudah sekian lama masalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tersebut belum dapat diselesaikan. tumpah darah Indonesia dari ancaman Pendekatan fenomenologi ini dipilih dan gangguan terhadap keutuhan bangsa karena fenomena terorisme merupakan dan negara. Berdasarkan pada masalah- fenomena yang telah lama ada sejak lama masalah di atas, peneliti tertarik untuk dan masih serta akan ada di waktu mengambil judul “Penggunaan Kekuatan kedepan sebagai ancaman yang akan Komando Operasi Khusus (KOOPSUS) dihadapi oleh Indonesia. Untuk itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam penelitian ini dilakukan terhadap Mengatasi Terorisme di Indonesia”.

9 Arif Sugiono, Koopsus TNI, 80% Bertugas 10 Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Mengintai. Gatra, No. 40 Tahun XXV 1-7 Agustus Bandung : Remaja Rosdakarya, 2014. 2019, hlm. 7.

4 | Jurnal Peperangan Asimetris | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

beberapa lembaga, terutama pembuat Wawancara memerlukan pertanyaan- keputusan yang memungkinkan pertanyaan yang secara umum tidak terjadinya kerjasama sebagai bagian dari terstruktur dan bersifat terbuka agar strategi untuk menangani ancaman dapat memunculkan pandangan dan nirmiliter berupa terorisme yang opini partisipan. Peneliti ini menggunakan kekuatan unsur Tentara mmenggunakan wawancara semi Nasional Indonesia (TNI) ke depannya. terstruktur yang pelaksanaannya Obyek atau sasaran Penelitian ini adalah berpedomankan pada pedoman untuk dapat mengetahui dan wawancara namun tidak menutup menjelaskan bagaimana penggunaan kemungkinan apabila menemukan kekuatan Koopsus TNI dalam mengatasi permasalahan yang lebih terbuka maka ancaman asimetris dalam bentuk informan dapat mengemukakan ide atau terorisme sebagai bentuk operasi milter pendapatnya. Studi dokumen. Metode selain perang. Menurut Creswell ada dengan menggunakan informasi yang empat teknik pengumpulan data yaitu, dikumpulkan secara tidak langsung dari observasi, wawancara, studi dokumen berbagai sumber yang valid dan sesuai, dan menggunakan materi audio visual. studi kepustakaan/literatur, jurnal ilmiah, Observasi. Pada umumnya penelitian terdahulu, dokumen tertulis observasi ini bersifat open-ended yang dari instansi terkait, internet, media mana peneliti mengajukan pertanyaan- elektronik, dan media cetak. Materi audio pertanyaan umum kepada partisipanyang dan visual. Sumber informasi memungkinkan suatu partisipasi bebas menggunakan obyek seni, foto, videotape dalam memberikan pandangan- dan atau segala jenis suara/bunyi serta pandangan terkait penelitian. Peneliti Focus group discussion (FGD) dan menyaksikan dan membuat catatan- sebagainya yang dapat membantu catatan lapangan dari kejauahan dan peneliti dan memperlancar dalam merekam data tanpa terlibat langsung. menyelesaikan penelitian ini.11 Wawancara. Peneliti melakukan face to Berdasarkan keempat teknik tersebut di face interview, mewawancarai via telepon atas, peneliti menggunakan tiga teknik atau teribat dalam focus group interview. pengumpulan data yaitu wawancara

11 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2014.

Penggunaan Kekuatan Komando Operasi… | Boy, Legionosuko, Prasetyo | 5 dengan subyek penelitian, kemudian data melalui pencarian data selanjutnya. menggunakan teknik studi dokumen dan Kondensasi data (Data Condensation) mengumpulkan materi audio dan visual merujuk pada proses memilih, yang dapat digunakan untuk menyederhanakan, mengabstrakkan, dan menganalisis rumusan masalah dalam atau mentransformasikan data yang penelitian ini. Peneliti tidak menggunakan mendekati keseluruhan bagian dari teknik observasi karena mengingat catatan-catatan lapangan secara tertulis, adanya keterbatasan jarak, waktu, serta transkip wawancara, dokumen-dokumen, ekonomi yang dimiliki oleh peneliti sendiri dan materi-materi empiris lainnya. sehingga tidak memungkinkan untuk Penyajian Data Sajian data adalah suatu melakukan teknik observasi ini. Untuk rangkaian organisasi informasi yang menyajikan data agar mudah dipahami, memungkinkan kesimpulan riset dapat maka langkah-langkah anlisis data yang dilakukan. Penyajian data dimaksudkan digunakan dalam penelitian ini adalah intuk menemukan pola-pola yang Analysis Interactive Model dari Miles dan bermakna serta memberikan Huberman, yang membagi langkah- kemungkinan adanya penarikan simpulan langkah dalam kegiatan analisis data serta memberikan. Menurut Sutopo dengan beberapa bagian yaitu menyatakan bahwa sajian data berupa pengumpulan data (data collection), narasi kalimat, gambar atau skema, Kondensasi Data (Data Condensation), jaringan kerja dan tabel sebagai penyajian data (data display), dan narasinya. Penarikan kesimpulan penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan bagian dari sutu kegiatan (conclusions).Pengumpulan Data Pada konfigurasi yang utuh. Kesimpulan- analisis model pertama dilakukan kesimpulan juga diverifikasi selama pengumpulan data hasil wawancara, hasil penelitian berlangsung. Kesimpulan observasi, dan berbagai dokumen ditarik semenjak peneliti menyusun berdasarkan kategorisasi yang sesuai pencatatan, pola-pola, pernyataan- dengan masalah penelitian yang pernyataan, konfigurasi, arahan sebab kemudian dikembangkan penajaman akibat, dan berbagai proposisi.12

12 M.B. Miles dan A.M. Huberman, Saldana, Qualitaive Data Analysis : A Sourcebook of New Methods, USA : Sage Publications, 2014.

6 | Jurnal Peperangan Asimetris | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

Hasil dan Pembahasan Pasukan khusus (Koopsus TNI) ini Profil Komando Operasi Khusus Tentara pada awalnya disebut sebagai Komando Nasional Indonesia (Koopsus TNI) Operasi Khusus Gabungan Komando Operasi Khusus Tentara (KOOPSUSGAB) yang berjumlah 90 Nasional Indonesia (Koopsus TNI) atau personil. Mereka disiagakan di wilayah Koopsusgab (komando operasi khusus Sentul, Bogor, Jawa Barat dengan status gabungan) dibentuk pada 9 Juni 2015 oleh operasi, sehingga siap siaga setiap saat Jenderal Moeldoko selaku Panglima TNI ada perintah untuk menanggulangi teror. kala itu. Tim ini merupakan gabungan Pasukan ini sudah ditiadakan pada masa pasukan khusus dari tiga matra TNI, yakni Panglima . Namun baru- Sat-81 (Kopassus TNI AD), Denjaka baru ini Moeldoko yang kini menjabat (Kopaska dan Yontaifib TNI AL), dan sebagai Kepala Staf Kepresidenan Satbravo-90 (Paskhas TNI AU). Pasukan menyarankan Presiden Khsusus dari masing-masing matra ini untuk menghidupkan kembali disatukan dengan maksud untuk dapat Kopssusgab, dan pada akhirnya mengakomodir spesifikasi keahlian diresmikan oleh Panglima Marsekal TNI masinbg-masing satuan itu yang terkenal Hadi Tjahjanto pada Selasa 30 Juli 2019 di sebagai pasukan terbaik, sehingga dapat Lapangan Apel Detasemen markas, beroperasi dengan keyakinan akan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia keberhasilan yang tidak dapat diragukan (Denma Mabes TNI), dengan nama lagi. Ide dasar pembentukan pasukan Komando Operasi Khusus Tentara khusus gabungan tiga matra ini Nasional Indonesia (Koopsus TNI), dan dikarenakan pada sekitar tahun 2002 sebagai Komandan pertama adalah : sampai 2013 terjadi kasus terorisme Mayor Jenderal TNI Rochadi (sebelumnya dengan pelakiu pengeboman dan menjabat Direktur A BAIS TNI) dan Wakil penembakan di beberapa wilayah atau Komandannya adealah : Brigadir Jenderal titik di Indonesia. Kejadian-kejadian yang TNI (Mar) Widodo (sebelumnya menjabat melibatkan terorisme berskala Wadanlantamal I/Blw Koarmada I) dan internasional itu lah menjadi salah satu beranggotakan 500 personil dengan alasan atau faktor yang mendorong pembagian : 80 persen bertidak sebagai dibentuknya suatu pasukan khsusus pengintai atau dalam hal urusan intelijen terpadu tiga matra.

Penggunaan Kekuatan Komando Operasi… | Boy, Legionosuko, Prasetyo | 7 dan pencari data, sedangkan 20 persen Julukan kepada Koopsus TNI adalah sebagai eksekutor. Satsiber TNI karena mereka memiliki Komando Operasi Khusus Tentara tugas untuk mengintai dan Nasional Indonesia (Koopsus TNI) mengumpulkan data intelijen terkait bermarkas di Markas Besar Tentara terorisme bukan hanya di dalam negeri, Nasional Indonesia, dengan anggota melainkan meliputi luar negeri juga. personil dari Sat-81 Kopassus TNI AD, Ancaman Non Militer yang Menonjol di Denjaka TNI AL, dan Sat-Bravo TNI AU. Indonesia Saat Ini Untuk saat ini, semua satuan itu masih Terorisme internasional telah berada di Markas satuan masing-masing, menjadi sebuah isu internasional yang namun tetap selalu siaga apabila strategis. Dalam konteks ini, upaya sewaktu-waktu dioperasikan atau merespon, mencegah dan mengatasinya dikerahkan. Latihan bersama selalu membutuhkan solusi multilateral baru.13 dilakukan, terutama dalam simulasi Tidak ada sebuah negara pun kini yang operasi penyanderaan, atau penculikan, steril atau dapat terhindari dari berbagai atau pembebasan tawanan sehingga ancaman yang berasal kegiatan atau aksi- dapat mengkolaborasikan kemampuan aksi kaum teroris internasional, bahkan masing-masing satuan itu. Koopsus TNI negara yang maju dan makmur sekalipun, merupakan Bagian dari Badan Pelaksana seperti negara-negara Skandinavia di Pusat (Balakpus) yang secara struktural Eropa Utara, seperti Norwegia, Swedia, komando, berada langsung di bawah dan Denmark. Di Timur Tengah seperti Panglima TNI. Seragam atau pakaian Arab Saudi, yang hukumnya berlandaskan Koopsus adalah berwarna hitam dan Islam, kaya Sumber Daya Alam (SDA) atau menggunakan helm. Namun ketika energi minyak bumi dan kondisi ekonomi menggunakan baret, mereka nasionalnya yang makmur dan homogen, mengguanakn baret merah Koopsus yang kondisi sosial masyarakatnya juga tidak sekilas mirip seperti baret Kopassus bisa terlepas dari aksi-aksi terorisme namun memiliki Logo yang berbeda. tersebut.14

13 Endy Haryono, Kebijakan Anti Terorisme 14 DW, Indonesia, Malaysia dan Filipina Gelar Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Latihan Tempur di Laut Sulu, dalam Volume 14, Nomor 2, November 2010. https://www.dw.com/id/indonesia-malaysia- dan-filipina-gelar-latihan -tempur-di-laut-

8 | Jurnal Peperangan Asimetris | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

Dinamika angka serangan terorisme berdekatan dengan Irak dan Suriah yang terjadi di semua belahan dunia adalah negara-negara yang di dalamnya mengalami fluktuasi, dimana serangan- memilikim kelompok-kelompok yang serangan itu justeru didominasi oleh berafiliasi dengan ISIS. 15 peningkatan serangan di beberapa Pada tahun 2017, situasi di Filipina wilayah tertentu pasca munculnya ISIS bergejolak dengan munculnya (Islamic State of Iraqi and Syriah) setelah peperangan antara pemerintahan Filipina tahun 2010. yang dipimpin oleh presiden Duterte Serangan terorisme di Asia melawan kelompok radikal di Marawi Tenggara mengalami dinamika yang atau yang dikenal dengan Battle of didominasi oleh peningkatan sejak Marawi. Selain meiliki kesamaan munculnya ISIS pada tahun 2010 hingga mengenai kelompok afiliasi ISIS di tahun 2017. Terhitung pada tahun 2010 negaranya, Indonesia, Malaysia, dan terdapat 472 serangan yang kemudian Filipina juga memiliki ancaman yang sama sempat mengalami penurunan menjadi mengenai pengatuh radikalisasi dan 353 serangan. Satu tahun kemudian ancaman ekspansi ISIS melalui para serangan terorisme di Asia Tenggara teroris di wilayah perbatasan laut tiga mengalami peningkatan menjadi 587 negara tersebut.16 Pasca pertempuran serangan dan menjadi dua kali lipat tersebut, militer Filipina menjadi 1000 lebih serangan hingga mengkhawatirkan ISIS dapat menyelinap Oktober 2017. Kehancuran ISIS dan masuk ke negara lain lewat berimplikasi mendorong para teroris ini gelombang pengungsi. untuk berpindah tempat meski jumlahnya belum masif. Berdasarkan situasi ini, maka negara tujuan yang memiliki potensi menjadi tujuan alternatif, selain negara-negara yang secara geografis

sulu/a-39301451, diakses tanggal 8 Januari Org/backgrounder/turkey-expands-campaign- 2020. against-isis-and-pkk, diakses tanggal 8 Januari 15 Christoper Kozak, “Turkey Expands Campaign 2020. against ISIS and the PKK”, Institute for the 16 Ali Masyhar, Gaya Indonesia Menghadapi Study of War, pada Terorisme. Bandung : Mandar Maju, 2009. http://www.understandingwar.

Penggunaan Kekuatan Komando Operasi… | Boy, Legionosuko, Prasetyo | 9

Gambar 1. Angka Korban Serangan Teroris di Indonesia 1977-2018 Sumber: diolah dari google, 2020

Dari gambar di atas, dapat dilihat pembentukan Koopsus TNI merupakan bahwa jumlah korban terbanyak ada pada jawaban tepat pemerintah terhadap tahun 2002 di mana saat itu merupakan ancaman aksi terorisme yang peristiwa Bom Bali yang menewaskan 246 mengganggu keamanan hidup berbangsa orang dan menyebabkan 535 orang dan bernegara itu. Dalam menangani dinyatakan terluka. Jumlah korban terorisme di Indonesia, Tentara Nasional terbanyak adalah warga negara Australia. Indoensia dilandasi oleh Hukum tentang Hal ini menjadi pukulan telak bagi Penanganan Terorisme, yaitu Undang- penanganan terorisme di Indonesia. undang Negara Republik Indonesia Sejumlah serangan teroris di atas, Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan menghadirkan suasana tidak aman dan Negara,18 Undang-Undang Negara nyaman bagi kehidupan masyarakat Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 sebagai warga negara dalam aktivitas Tentang Tentara Nasional Indonesia hidup harian, tentu saja membutuhkan (TNI),19 Undang-Undang Nomor 5 Tahun penanganan yang serius dan taktis untuk 2018 tentang Pemberantasan Tindak dapat mengatasi dan menyelesaikan aksi Pidana Terorisme, Peraturan Presiden terorisme di negara ini.17 Oleh karena itu, Nomor 42 tahun 2019,20 Peraturan

17 Simon Mabon, (2016). Saudi Arabia and Iran: 19 Undang-Undang Negara Republik Indonesia Power and Rivalry in the Middle East. London Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara and New York : IB Tauris, 2016. Nasional Indonesia 18 Undang-Undang Negara Republik Indonesia 20 Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2019 Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Negara Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang

10 | Jurnal Peperangan Asimetris | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 Susunan Organisasi Tentara Nasional yang juga mengatur pelibatan TNI dalam Indonesia.21 penanggulangan terorisme. Undang- Undang tersebut mengatur tugas TNI Tujuan Pembentukan Komando Operasi dalam mengatasi aksi terorisme Khusus Tentara Nasional Indonesia merupakan bagian dari operasi militer (KOOPSUS TNI) selain perang, yang dilaksanakan sesuai Tujuan pembentukan Komando dengan tugas pokok dan fungsi TNI yaitu Operasi Khusus (Koopsus) ini adalah penangkal, penindak, dan pemulih. OMSP untuk meningkatkan efektifitas Tentara hanya bisa dijalankan dengan didasari Nasional Indonesia (TNI) dalam kebijakan dan keputusan politik negara. merespons operasi khusus. Sebelumnya Keputusan politik negara itu bisa proses pelaksanaan operasi khusus ini, berbentuk keputusan presiden atau Markas Besar Tentara Nasional peraturan pemerintah, yang berisi rincian Indonesia (Mabes TNI) perlu terlebih kewenangan apa saja yang akan diberikan dahulu meminta pasukan kepada dan bisa dilakukan TNI dalam menangani masing-masing matra. Negara kita masalah terorisme, termasuk juga memang membutuhkan pasukan yang tenggat pemberlakuan kewenangan bisa bergerak cepat seperti ini. Artinya tersebut.23 Berdasarkan Undang-undang bahwa, bisa digerakkan langsung dan dan perpres di atas, maka sudah menjadi menimbulkan deterrence effect (efek hal yang wajar ketika penggunaan gentar) kepada musuh negara.22 Satuan Kekuatan Tentara Nasional Indonesia itu telah secara resmi mendapatkan dalam penanganan terorime di Indonesia payung hukum melalui Peraturan diwujudkan dalam pembentukan Presiden (Perpres) Nomor 42 tahun 2019 Komando Operasi Khusus Tentara serta Perprers Nomor 66 Tahun 2019, Nasional Indonesia (Koopsus TNI) ini.

Susunan Organisasi Tentara Nasional koopssusgab-satuan-elit-antiteror-indonesia Indonesia diakses tanggal 11 Juni 2019. 21 Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 23 Sat Gultor-81 Pasukan Elit Setelah Luhutn dan tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Prabowo, dalam Indonesia http://jambi.tribunnews.com/2019/06/11/satgul 22 Mengenal koopsusgab Satuan Elit Antiteror tor-81-pasukan-elit-setelah-luhut-dan- Indonesia dalam prabowo-dari-jerman-sekolah-antiteror-22- https://www.cnnindonesia.com/nasional/2018 minggu?page=4 diakses tanggal 12 Juni 2019. 0520102638-20-299700/mengenal-

Penggunaan Kekuatan Komando Operasi… | Boy, Legionosuko, Prasetyo | 11

Sebagai reaksi pemerintah terhadap dalam menangani terorisme sudah tindakan terorisme yang ditujukan sangat tepat karena TNI sebagai penjaga langsung terhadap negara atau terjadi di marwah kedaulatan dan keutuhan wilayah kedaulatan negara, pemerintah bangsa dan negara, sudah menjadi melancarkan teror balik terhadap sepantasnya jika dilibatkan”. 24 Hampir kekuatan-kekuatan terorganisasi yang senada dengan Jati Wahono, Letnan Satu diidentifikasi atau diduga berada di Infanteri Angga Dwi Pratama, selaku belakang tindakan teror tersebut. Perwira seksi operasi Satuan 81 Kolonel Wahyu Jati Wahono selaku Penanggulangan Terorisme (Pasi Ops. Kasubdit Bangdik Dit SDM Ditjen Kuathan Sat-81 Gultor), mengatakan bahwa Kemhan mengatakan bahwa “Koopsus memiliki status seperti “Payung hukum pelibatan TNI Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam hal ini pembentukan Komando yakni merupakan Komando Utama Operasi Khusus Tentara Nasional Operasi (Kotama Ops) yang berada Indonesia (Koopsus TNI) sudah cukup langsung di bawah Panglima TNI. Karena kuat untuk menjadi dasar pengerahan Koopsus telah memiliki payung hukum kekuatan TNI dalam penanganan yang kuat dan jelas, maka Koopsus teorisme di Indonesia. Undang-Undang seharusnya memilik Markas, tempat nomor 3 tahun 2002, Undang-undang latihan, Command Center, Human Center, nomor 34 tahun 2004, Undang-undang IT Center, bahkan kalau bisa harus punya nomor 5 tahun 2018, dan peraturan armada sendiri (seperti squadron tempur, presiden (perpres) nomor 42 tahun 2019 alat tempur taktis), sehingga dapat merupakan payung atau landasan hukum berkoordinasi dan dapat digerakkan yang sangat tepat dan kuat yang dengan cepat apabila sewaktu-waktu menyokong dan mendukung pelibatan dibutuhkan. Selain itu latihan dan unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) simulasi perlu dilakukan, bila perlu setiap dalam operasi penanganan terorisme. hari sehingga pasukan selalu siaga untuk Lebih jauh dikatakan bahwa operasi dapat dioperasikan atau dikerahkan khusus pelibatan Tentara Nasional kapan saja. Karena suatu operasi perlu Indonesia dalam hal ini Koopsus TNI diperhitungkan dengan matang, unsur

24 Komunikasi Personal, 5 November 2019

12 | Jurnal Peperangan Asimetris | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

cuaca, medan dan musuh (cumemu) Singapura. Tujuannya adalah bahwa sehingga operasi dapat berjalan lancar untuk terjadi pertukaran informasi terkait dan berhasil sesuai apa yang diharapkan. pengembangan organisasi Koopsus Latihan juga bertujuan untuk mempelajari sendiri ke depannya. situasi musuh, karena teknik masuk dan Penggunaan Kekuatan Komando keluar mesti beda sehingga operasi dapat Operasi Khusus Tentara Nasional terlaksana dengan baik. Contoh pada Indonesia (Koopsus TNI) dalam operasi kasus penyanderaan, perlu Mengatasi Terorisme di Indonesia memperhatikan berbagai sudut pandang Sebelumnya, penanganan kasus dan aspek sebelum melakukan operasi terorisme dilakukan oleh Detasemen sesuai dengan Standart Operating Khusus Anti Teror 88 dari Kepolisian Procedure (SOP)”25. Republik Indonesia, dibantu oleh Tentara Berdasarkan semuanya ini, Nasional Indonesia (seperti operasi kemudian muncul pertanyaan kapan Tinombala dan Organisasi Papua Koopsus ini mesti dilibatkan, apakah Merdeka/OPM) di bawah kendali Badan hanya pada saat ada teroris berskala Nasional Penanggulangan Terorisme besar, ataukah hanya latihan-dan latihan (BNPT). Pembentukan Koopsus TNI terus tanpa adanya operasi. Pasukan bukanlah untuk menyaingi atau Koopsus ini pun seyogyanya diupayakan mengimbangi Densus 88 Polri melainkan untuk dihindari dari tugas protokoler, dengan melihat adanya ancaman serta pengamanan, sebab namanya saja terorisme yang semakin berkembang pasukan operasi, seharusnya sudah hingga mengganggu kedaulatan negara. berada di medan operasi apabila Oleh karena itu, Tentara Nasional dikerahkan. Kemudian pertanyaannya Indonesia sebagai penjaga kedaulatan adalah, Komando Operasi Khusus (Joint negara bertanggung jawab untuk ikut Special Element command) dari negara serta dalam operasi penanganan dan mana yang menjadi contoh atau mengatasi terorisme. gambaran yang perlu dicontohi pasukan Semakin sulit membedakan antara kita. Apakah special force dari Inggris, aksi kekerasan yang dilakukan oleh atau Amerika, Australia, atau bahkan terorisme dengan tindakan peperangan

25 Komunikasi Personal, 19 Desember 2019

Penggunaan Kekuatan Komando Operasi… | Boy, Legionosuko, Prasetyo | 13 secara tradisional serta akibat kerusakan yang ditimbulkan bisa dikategorikan yang dapat ditimbulkannya. Saat ini sebagai tindakan perang yang dilakukan terorisme telah mampu mengembangkan oleh non state actor (aktor non-negara), organisasi dengan struktur organisasi seperti Non-Governmental Organization militer yang solid, dengan sistem (NGO) dan Multi National Corporation komando dan latihan layaknya suatu (MNC). Aktor non-negara lebih berfokus organisasi militer yang dimiliki oleh suatu pada isu low politics sementara negara negara.26 Mereka juga mengadakan pada isu high politics. Bahkan lebih rekrutmen dan latihan kemampuan mengkhawatirkan lagi, terorisme saat ini militer atau latihan perang. Dengan mulai menargetkan sasaran individual organisasi, personel yang profesional strategis sebagai sasaran teror mereka, dengan tingkat militansi tinggi, kelompok misalnya kepala negara, beberapa terorisme mampu menimbulkan pejabat penting, tokoh masyarakat atau kerusakan dan korban sangat besar baik berpengaruh. secara fisik maupun non‐fisik. Jaringan, Di Indonesia, penggunaan kekuatan operasi, sumber kekuatan, serta akibat Tentara Nasional Indonesia (pasukan yang ditimbulkan menjadikan aksi khusus) dalam hal penanganan terorisme terorisme yang terjadi saat ini tidak dapat sudah dilakukan sejak lama, seperti dikategorikan hanya sebagai tindakan operasi Woyla di Bangok, Pembebasan pidana. Peristiwa serangan terhadap Kapal MV Sinar Kudus di Somalia, Operasi kapal perang Amerika Serikat USS Cole, Tinombala (gabungan TNI-Polri), hingga Lockerbie, pembajakan pesawat di Operasi gabungan di Papua untuk Entebe Uganda, Pembajakan Woyla di membasmi Operasi Papua Merdeka dan Bangkok, penyanderaan massa dan kelompok pemberontak di sana. pemimpin/tokoh penting tertentu, Sebenarnya sudah banyak operasi yang serangan World Trade Center (WTC), melibatkan Tentara Nasional Indonesia serangan Bom Bali I dan II, Bom Kuningan, (TNI) secara luas, atau Pasukan Khusus dan berbagai aksi yang lain menjadikan secara lebih spesifik, namun tidak terorisme tidak bisa hanya dilihat sebagai disebutkan karena beberapa operasi aksi kriminal biasa. Modus dan kerusakan bersifat rahasia dan tidak terbuka untuk

26 Gabriel A. Almond, Political Sosialization and Comparative Politics Today. Boston : Little, Culture and Political Participation. Dalam Brown and Company, 1975.

14 | Jurnal Peperangan Asimetris | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

umum. Kolonel Infanteri Joni Abdi selaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, Kasubdit Hanmil Ditrahkomhan Ditjen dan bernegara sehingga penanganan aksi Strahan Kemhan mengemukakan bahwa: terorisme perlu dilakukan secara “Penggunaan kekuatan unsur berkesinambungan, terarah, dan Tentara Nasional Indonesia (pasukan terpadu, yang meliputi aspek pencegahan khusus TNI) dalam operasi terorisme dan pemberantasan serta penanganan sudah ada sejak lama. Seharusnya status guna memelihara kehidupan yang aman, operasi di Papua dinaikkan menjadi nyaman, damai, dan sejahtera operasi pelibatan TNI dalam menangani berdasarkan Pancasila dan Undang- terorisme, pemberontak di sana sudah Undang Dasar Negara Republik Indonesia mengganggu kemaslahatan bersama dan Tahun 1945 (RUU, nomor 15 tahun 2003). bahkan mengarah pada sasaran yaitu Dalam Pasal 2 Undang-Undang pada negara atau kedaulatan negara. Nomor 15 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Operasi pelibatan TNI di Papua yang di- pemberantasan tindak pidana terorisme BKO kan di bawah Polri sudah tidak merupakan kebijakan dan langkah- relevan lagi, mestinya itu adalah operasi langkah yang strategis untuk menjaga murni Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan memperkuat ketertiban dan karena sasaran operasi serta kondisi keselamatan masyarakat dengan tetap geografis medan sudah menggambarkan menjunjung tinggi hukum dan hak asasi bahwa itu adalah ranahnya TNI”.27 manusia, tidak bersifat diskriminatif, baik berdasarkan suku, agama, ras, maupun Analisis ancaman Non Militer Yang antar-golongan. Dilihat dari pernyataan Menonjol Saat Ini di Indonesia yang tercantum pada pasal ini, peran Tindak pidana terorisme terjadi di serta masyarakat menjadi sangat penting Indonesia selama ini diklasifikasikan karena titik tolak diundangkannya upaya sebagai suatu kejahatan serius dan/atau penanggulangan terorisme akan selalu kejahatan luar biasa terhadap bermuara pada terjaminnya kehidupan kemanusiaan (extraordinary crime), dan keamanan masyarakat Indonesia keamanan negara, dan kedaulatan secara merata dan menyeluruh, tanpa negara serta terhadap berbagai aspek terkecuali.28

27 Komunikasi Personal, 19 November 2019 28 Ali Masyahr, Gaya Indonesia Menghadapi Terorisme. Bandung : Mandar Maju, 2009.

Penggunaan Kekuatan Komando Operasi… | Boy, Legionosuko, Prasetyo | 15

Penindakan terhadap aksi terorisme dengan baik dan mumpuni untuk dapat yang selama ini dijalankan di Indonesia melaksanakan tiap operasi yang diemban, adalah berpatokan pada azas Pro Justicia dan sudah dipastikan akan berhasil seuai yakni lebih mementingkan unsur hukum yang diharapkan. Dengan demikian dan kriminal, sehingga pada akhirnya Koopsus menjadi alasan kuat terbentuklah pemikiran dan pemahaman penanganan terosisme. kita yang mengarah dan mengerucut Berdasarkan teori terorisme, bahwa terorisme itu adalah urusan penindakan dan penanganan terorisme kriminal, akhirnya penindakan dilakukan seharusnya melibatkan semua unsur oleh polisi karena dianggap melanggar dalam masyarakat, termasuk Kesatuan hukum dan keamanan serta pidana saja. Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Padahal tujuan utama dan sasaran pemerintah daerah dan pemerintah terorisme adalah negara dan kedaulatan, pusat, serta semua lapisan masyarakat maka sudah sepantasnya menjadi urusan secara menyeluruh. Namun operasi dan kepentingan Tentara Nasional penindakan dan pemulihan tetap berada Indonesia (TNI). 29 pada kewenangan Tentara Nasional Dengan melihat situasi dan kondisi Indonesia dan Kepolisian Republik dalam masyarakat global terutama warga Indonesia (TNI-Polri). Tentara sebagai negara Indonesia yang beberapa tahun komponen utama (Komut) penjaga belakangan ini dilanda aksi terorisme, kedaulatan dan keutuhan bangsa sangat maka pembentukan Koopsus TNI dalam bertanggung jawab atas keselamatan dan penanganan terorisme sudah sangat masa depan bangsa mestinya diberi porsi tepat dan merupakan berita baik bagi yang besar dalam penindakan dan penanganan terorisme ke depan. penanganan tindak terorisme.30 Spesifikasi masing-masing satuan TNI Analisis Tujuan Pembentukan Komando yang tergabung dalam Koopsus ini dapat Operasi Khusus Tentara Nasional menjadi jawaban tepat bagi aksi Indonesia (Koopsus TNI) terorisme, bahkan sampai kepada akar- akarnya. Semua satuan ini telah dilatih

29 Fransisca Adelina Sinaga, Urgensi Pelibatan 30 Ansyaad Mbay, Dinamika Baru Jejaring Teror di TNI dalam OMSP dalam Menanggulangi Indonesia. Jakarta : AS Production Indonesia, Terorisme di Indonesia, Vol, 15 No. 3. 2018. 2014.

16 | Jurnal Peperangan Asimetris | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

Jika dianalisis, pembentukan segar bagi penanganan terorisme, karena Komando operasi khusus Tentara selama ini penanganan terorisme dinilai Nasional Indonesia (Koopsus TNI) ini belum membuahkan hasil yang maksimal dapat dikatakan sebagai upaya TNI dalam bahkan terorisme semakin berkembang hal pengembangan organisasi dalam dan bermetamorfosis. Penggunaan tubuh TNI sendiri. Namun kekuatan TNI di sini adalah merupakan pengembangan organisasi di sini bukan yang paling maksimal dan diharapkan tanpa ada maksud dan tujuan, tetapi dapat menumpas aksi terorisme baik semata demi kemajuan Tentara Nasional dalam negeri maupun luar negeri. Indonesia. Institusi TNI merupakan Analisis Penggunaan Kekuatan institusi yang besar, oleh karena itu, Komando Operasi Khusus Tentara pengembangan organisasi dengan Nasional Indonesia (Koopsus TNI) dalam pembukaan Koopsus merupakan suatu Mengatasi Terorisme di Indonesia kewajaran, karena TNI butuh satu Telah dijelaskan bahwa yang terjadi Komando Utama (Kotama) yang selama ini terkait penindakan terorisme bertindak langsung di bawah Panglima lebih cenderung kepada unsur pidana dan bertugas khusus untuk penanganan karena tindakan terorisme dianggap terorisme. Oleh karena tugas yang khusus mengganggu masyarakat dan keamanan inilah, pembentukan Koopsus TNI hidup bersama sehingga aksi terorisme merupakan kewajaran dalam organisasi, hanya dilihat dari kacamata penindakan dan merupakan suatu keharusan karena oleh polisi. Hal ini semakin didukung oleh demi tugas dan misi yang besar yakni undang-undang dan hukum serta penindakan dan penanganan terorisme. peraturan yang cenderung menganalisis Berdasarkan teori Power dan terorisme sebagai tindak pidana. Strategi maka, Pembentukan Koopsus Pembentukan Komando Operasi TNI merupakan sebuah strategi Khusus Tentara Nasional Indonesia pemerintah untuk menjawabi adanya (Koopsus TNI) membawa angin segar ancaman asimetris dalam bentuk dalam operasi penanganan terorisme teorisme yang mengganggu kedaulatan khsususnya di Indonesia, karena negara. Penggunaan kekuatan TNI atau terorisme telah mengalami metamorfosis yang dalam hal ini Koopsus, merupakan dan berkembang pesat sehingga tujuan jawaban yang tepat dan merupakan angin

Penggunaan Kekuatan Komando Operasi… | Boy, Legionosuko, Prasetyo | 17 dan sasarannya dianggap mengganggu karena cita-cita dan tujuan idealnya keamanan dan kedaulatan negara. adalah demi kemaslahatan bersama dan Negara merasa bertanggung jawab atas demi kemajuan negara Indonesia. keselamatan dan kehidupan warganya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) sehingga membentuk Koopsus TNI yang dalam hal ini Komando Operasi didukung dengan payung hukum yang Khusus TNI (Koopsus) dapat jelas dan kuat untuk membuka jalan bagi berkoordinasi dengan beberapa instansi penggunaan kekuatann TNI dalam terkait untuk dapat mencari data, mengatasi terorisme menjadi sebuah informasi dan segala bentuk alat dan keputusan yang tepat. sarana yang dapat digunakan semaksimal Namun dalam pelaksanaannya, mungkin untuk dapat menangani tidak mungkin TNI bekerja dan beroperasi terorisme. Koordinasi ini juga dapat sendiri, maka sinergi dan koordinasi antar dilakukan dengan badan atau instansi institusi, kementerian dan lembaga penanganan terorisme dari negara lain terkait penanganan teroris seperti BIN, apabila jaringan terorisme itu sudah BNPT, BAIS, Densus 88, sangat bersifat global dan memiliki jaringan diharapkan, sehingga operasi penindakan sampai negara lain. Pertukaran informasi dan penanganan terorisme dapat intelijen terkait posisi dan keberadaan berjalan serta terlaksana sesuai dengan teroris dapat memudahkan koordinasi cita-cita bangsa. Sebagai pertanyaan yang dalam penindakan dan pencegahan lebih masih menggelitik, apakah masing- dini, sehingga meminimalisir adanya masing institusi mau dan rela berbagi kemungkinan yang lebih buruk bagi ‘porsi’ atau ‘jatah’. Hal ini bukan hanya masyarakat internasional, terutama soal anggaran dan biaya, melainkan nama keselamatan warga negara Indonesia besar institusi, seperti apakah Densus 88 sendiri. Terorisme menjadi tantangan mau membagi tugas dengan Koopsus yang sangat besar di masa yang akan dalam penanganan dan penindakan, atau datang. Oleh karena itu sinergi dan dengan bahasa yang lebih simpel dan koordinasi antar lembaga dan kementrian sederhana adalah, apakah ada kerelaan serta pemerintah pusat maupun daerah ketika nama institusi diganti karena telah sanagt penting untuk dapat berjasa melakukan operasi. Namun mengatasinya. Salah satu pendekatan semuanya itu harus dikesampingkan pertahanan dan keamanan yang masih

18 | Jurnal Peperangan Asimetris | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

problematif di Indonesia saat ini adalah Komando Operasi Khusus Tentara belum adanya strategi, pola dan sistem Nasional Indonesia (Koopsus TNI) keamanan yang dapat mensinergikan bertujuan untuk membantu mengatasi peran dan tugas semua instrumen adanya aksi terorisme di Indonesia keamanan nasional. Sebab, dalam dengan berusaha mengatasi adanya aksi menghadapi ancaman perang asimetrik terorisme yang mengganggu keamanan yang terjadi seperti ISIS, tidak mungkin nasional dan kedaulatan negara, dengan dapat diatasi dengan komprehensif tanpa berusaha menyebarkan paham dan kerjasama dan koordinasi antar-aktor dan ideologi mereka. Tentara Nasional lembaga keamanan nasional. Indonesia melalui Koopsus TNI terpanggil Masalahnya, Rancangan Undang-Undang sebagai otoritas yang memiliki Keamanan Nasional (RUU Kamnas) yang kepentingan untuk menjaga keamanan dirancang untuk sinergi dan koordinasi itu dan kedaulatan negara serta tetap berdiri tak kunjung rampung setelah lebih dari kokohnya bangsa ini, harus memberi andil satu dasawarsa dibahas dalam program dengan ikut serta dalam operasi legislasi nasional. penanganan terorisme. Strategi Pelibatan Komando Operasi Khusus Tentara Kesimpulan Rekomendasi dan Nasional Indonesia (Koopsus TNI) Pembatasan merupakan jalan dan upaya yang tepat Ancaman aksi terorisme di Indonesia yang telah dilakukan oleh pemerintah merupakan bagian dari Operasi militer dengan pembentukan komando operasi selain perang yang menjadi tugas dan khusus ini. Mengingat bahwa Tentara fungsi pokok Tentara Nasional Indonesia. Nasional Indonesia sebagai penjaga Ancaman terorisme dapat berpotensi marwah dan kedaulatan bangsa dan bagi keamanan nasional dan kedaulatan negara sudah memang seharusnya negara, sehingga Tentara Nasional bertindak dalam menjaga kemanan dan Indonesia sebagai penjaga marwah kedaulatan bangsa. Tindakan dan aksi kedaulatan negara turut bertanggung terorisme di Indonesia sudah sangat jawab menjaga negara dan mengatasi meresahkan masyarakat dan sudah terorisme sehingga warga negara dapat berpotensi mengganggu kedaulatan hidup dalam situasi dan suasana yang negara, oleh karena itu, pelibatan unsur aman dan terkendali. Pembentukan Tentara Nasional Indonesia (Koopsus

Penggunaan Kekuatan Komando Operasi… | Boy, Legionosuko, Prasetyo | 19

TNI) merupakan sebuah keharusan tumpang tindih tugas dan fungsi dengan sehingga terorisme dapat ditangani lembaga lain dalam operasi menangani bahkan sampai ke akar-akarnya. Koopsus terorime, Markas Besar Tentara Nasional TNI dibentuk untuk dapat bertindak baik Indonesia perlu memutuskan status di dalam negeri maupun di luar negeri pasukan khusus dari negara mana yang untuk mencari informasi, data, dan semua perlu dicontohi oleh Koopsus TNI informasi intelijen terkait keberadaan sehingga efektivitas dan efisiensi dapat teroris terutama yang berkaitan dengan terlaksana, sebagai contoh dengan keselamatan dan kedaulatan negara pengiriman personil ke negara tujuan Indonesia. yang menjadi contoh bagi Koopsus untuk Rekomendasi yang dapat diberikan mengembangkan diri baik secara oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian organiosasional maupun kemampuan ini adalah Masyarakat dan semua unsur operasi. Perlu diperhatikan bagi terkait perlu mendapatkan sosialisasi pemangku jabatan dalam hal penanganan tentang bagaimana ancaman terorisme di terorisme, sebab telah jelas undang- Indonesia secara menyeluruh, dapat undang dan payung hukum, sehingga dilatih dan diberdayakan potensinya penanganan oleh kepolisian adalah untuk membantu negara/pemerintah terorisme yang menyasar kemanan dan dalam melakukan deteksi dini dan terlibat ketertiban masyarakat, sedangkan aktif menyukseskan penanggulangan terorisme yang menyasar kedaulatan itu terorisme, baik dalam jangka pendek, adalah tugas TNI. jangka menengah maupun jangka Daftar Pustaka panjang, Diperlukan adanya suatu Buku penelitian yang lebih mendalam tentang Almond, Gabriel A. (1975). Political penggunaan kekuatan unsur Tentara Sosialization and Culture and Nasional Indonesia dalam menangani Political Participation. Dalam Comparative Politics Today. Boston terorisme di Indonesia, Pemerintah dalam : Little, Brown and Company. hal ini Presiden menetapkan suatu Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar undang-undang yang lebih pasti dan Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. tepat sasar terkait penggunaan kekuatan Case, Erik S. (2013). Terorisme, Dalam Ilmu TNI dalam mengatasi terorisme di Politik Dalam Paradigma Abad ke 21 Indonesia sehingga menghindari adanya (Jilid 1). Jakarta : Kencana Group .

20 | Jurnal Peperangan Asimetris | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020

Farlin, Commander Jeff. (2014). Menanggulangi Terorisme di Instruments of National Power: How Indonesia, Vol, 15 No. 3. America Earned Independence, Undang-Undang dan Pertaturan United States Army War College. Undang-Undang Negara Republik Long, David E. (2017). Countering Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Asymmetrical Warfare in the 21st Century: A Grand Strategic Vision. tentang Pertahanan Negara California: Center for Contemporary Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2019 Conflict at the Naval Postgraduate tentang Perubahan Kedua atas School, Monterey. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun Mabon, Simon. (2016). Saudi Arabia and 2010 tentang Susunan Organisasi Iran: Power and Rivalry in the Middle Tentara Nasional Indonesia East. London and New York : IB Website Tauris. Kozak, Christoper “Turkey Expands Masyhar, Ali. (2009). Gaya Indonesia Campaign against ISIS and the Menghadapi Terorisme. Bandung : PKK”, Institute for the Study of War, Mandar Maju. pada Mbai, Ansyaad. (2014). Dinamika Baru http://www.understandingwar. Jejaring Teror di Indonesia. Jakarta : Org/backgrounder/turkey-expands- AS Production Indonesia. campaign-against-isis-and-pkk, diakses tanggal 8 Januari 2020. Miles, M.B., dan A.M. Huberman, Saldana. (2014). Qualitaive Data Analysis : A Mengenal koopsusgab Satuan Elit Sourcebook of New Methods, USA : Antiteror Indonesia dalam Sage Publications, 2014. https://www.cnnindonesia.com/nas ional/20180520102638-20- Moleong, Lexy (2014). Metode Penelitian 299700/mengenal-koopssusgab- Kualitatif. Bandung: Remaja satuan-elit-antiteror-indonesia Rosdakarya diakses tanggal 11 Juni 2019. Sugiono, Arif. (2019). Koopsus TNI, 80% Bertugas Mengintai. Gatra, No. 40 Tahun XXV 1-7 DW, Indonesia, Malaysia dan Filipina Gelar Agustus 2019, hlm. 7. Latihan Tempur di Laut Sulu, dalam Sugiyono, (2014). Metode Penelitian https://www.dw.com/id/indonesia- Kualitatif Kuantitatif dan R&D. malaysia-dan-filipina-gelar-latihan - Bandung : Alfabeta, 2014. tempur-di-laut-sulu/a-39301451, diakses tanggal 8 Januari 2020. Surbakti, Ramlan. (2010). Memahami Ilmu Politik (Cetakan VII). Jakarta : Sat Gultor-81 Pasukan Elit Setelah Luhutn Grasindo. dan Prabowo, dalam http://jambi.tribunnews.com/2019/0 Jurnal 6/11/satgultor-81-pasukan-elit- Haryono, Endy. (2010). Kebijakan Anti setelah-luhut-dan-prabowo-dari- Terorisme Indonesia. Jurnal Ilmu jerman-sekolah-antiteror-22- Sosial dan Ilmu Politik. Volume 14, minggu?page=4 diakses tanggal 12 Nomor 2, November 2010. Juni 2019. Sinaga, Fransisca Adelina. (2018). Urgensi Pelibatan TNI dalam OMSP dalam

Penggunaan Kekuatan Komando Operasi… | Boy, Legionosuko, Prasetyo | 21

22 | Jurnal Peperangan Asimetris | Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020