Perbandingan Algoritma LOKI, GOST, Dan Blowfish Yang Merupakan Kelompok Dari Algorima Block Cipher

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perbandingan Algoritma LOKI, GOST, Dan Blowfish Yang Merupakan Kelompok Dari Algorima Block Cipher Perbandingan Algoritma LOKI, GOST, dan Blowfish yang Merupakan Kelompok dari Algorima Block Cipher Yongke Yoswara - 13508034 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia [email protected] Abstrak—Saat ini begitu banyak algoritma kriptografi karakter. Namun dengan semakin banyaknya penggunaan modern. Algoritma kriptografi modern beroperasi dalam komputer dijital, maka kriptografi modern beroperasi mode bit (berbeda dengan algoritma kriptografi klasik yang dalam mode bit (satuan terkecil dalam dunia dijital). beroperasi pada mode karakter). Ada 2 jenis algoritma yang Walaupun menggunakan mode bit, algoritma dalam beroperasi pada mode bit, yaitu stream cipher dan block cipher. Dalam block cipher, ada 5 prinsip perancangan, yaitu kriptografi modern tetap menggunakan prinsip substitusi : Prinsip Confusion dan Diffusion, Cipher berulang, dan transposisi yang sebenarnya telah digunakan sejak Jaringan Feistel, Kunci lemah, Kotak-S. Jaringan Feistel kriptografi klasik. banyak dipakai pada algoritma DES, LOKI, GOST, Feal, Algoritma kriptografi modern dapat dibagi menjadi Lucifer, Blowfish, dan lain-lain karena model ini bersifat dua, yaitu algoritma simetri dan kunci public. Algoritma reversible untuk proses dekripsi dan enkripsi. Sifat simetri adalah algoritma yang menggunakan kunci yang reversible ini membuat kita tidak perlu membuat algoritma baru untuk mendekripsi cipherteks menjadi plainteks. sama untuk proses enkripsi dan dekripsi. Algoritma simetri yang beroperasi pada mode bit itu sendiri dapat Kata Kunci—block cipher, jaringan feistel, reversible dibagi menjadi 2 jenis, yaitu stream cipher dan block cipher. Stream cipher adalah algoritma kriptografi yang beroperasi dalam bentuk bit tunggal. Sedangkan block I. PENDAHULUAN cipher beroperasi dalam bentuk blok-blok bit. Ada banyak jenis algoritma yang menggunakan stream Sekarang ini, teknologi berkembang sangat pesat. Hal cipher dan block cipher. Untuk stream cipher, beberapa serupa juga terjadi di dunia informatika. Perkembangan algoritma terkenal di antaranya adalah RC4, Seal, A5, dunia informatika sangat cepat. Kemajuan dunia Oryx, dll. sedangkan dalam block cipher, beberapa informatika juga mengakibatkan semakin berkembangnya algoritma terkenal di antaranya DES, Blowfish, Twofish, teknologi informasi. Salah satu hal yang penting dalam LOKI, GOST, dan masih banyak lagi. teknologi informasi adalah nilai dari informasi itu sendiri. GOST merupakan algoritma block cipher yang Nilai dari sebuah informasi sangat penting untuk sebagian beroperasi pada mode 64 bit. Panjang kunci dalam orang yang tidak ingin isi dari informasi tersebut algoritma ini adalah 256 bit. diketahui oleh orang yang tidak berhak melihatnya. Ada beberapa macam versi untuk algoritma LOKI, di Informasi itu disebarkan melalui media komunikasi yang antaranya adalah LOKI89, LOKI91, LOKI97. Sejak tidak dapat kita ketahui dengan pasti keamanannya. pertama kali dibuat, LOKI terus diperbaiki sehingga Banyak media komunikasi yang tidak dapat menjamin menghasilkan beberapa versi dari algoritma LOKI. LOKI keamanan data yang disalurkan melalui media tersebut. menggunakan blok data 64 bit dan kunci sepanjang 64 bit Contoh media komunikasi yang berkembang pesat pula. sekarang ini adalah internet. Algoritma Blowfish adalah sebuah algoritma yang Oleh karena tidak adanya kepastian tentang keamanan ditujukan untuk diimplementasikan pada sebuah suatu informasi yang disalurkan melalui media mikroprosesor berskala besar. Algoritma blowfish sendiri komunikasi, maka diperlukan metode yang dapat tidak dipatenkan sehingga dapat digunakan oleh orang digunakan untuk menjaga isi dari informasi tersebut. banyak. Algoritma ini beroperasi dengan ukuran blok Metode yang dimaksudkan adalah kriptografi. Kriptografi sebesar 64 bit. Kunci yang digunakan dalam algoritma adalah sebuah seni dan bidang keilmuan dalam Blowfish sepanjang 32 sampai 388 bit. penyandian informasi atau pesan dengan tujuan menjaga II. CIPHER BLOCK keamanannya. Kriptografi sudah ada sejak jaman dahulu, namun seiring dengan berkembangnya teknologi, maka Cipher block adalah algoritma kriptografi modern krptografi ini juga semakin berkembang. Perkembangan yang beroperasi dalam brntuk blok bit. Biasanya plainteks kriptografi ini dimakudkan supaya tidak ada yang bisa akan dibagi ke dalam blok-blok bit yang mempunyai memecahkannya. panjang yang sama. Misalnya, kita akan melakukan Awal mulanya, kriptografi beroperasi dalam mode proses enkripsi pada sebuah plainteks yang panjangnya 64 Makalah IF3058 Kriptografi – Sem. II Tahun 2010/2011 bit, maka ketika kita menggunakan cipher block, akan digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi. Empat dihasilkan block cipherteks sepanjang 64 bit juga. Begitu mode tersebut adalah : juga dengan proses dekripsi. Apabila kita memiliki 1. Electronic Code Book (ECB) sebuah cipherteks sepanjang 128 bit yang terbagi ke 2. Cipher Block Chaining (CBC) dalam blok-blok kecil, maka akan dihasilkan plainteks 3. Cipher Feedback (CFB) dari proses dekripsi dengan panjang 128 bit. Kunci yang 4. Output Feedback (OFB) digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi Penggunaan mode tersebut tidak akan mengubah fungsi mempunyai panjang yang samadengan blok bit plainteks. enkripsi dan dekripsi yang telah ada. Proses enkripsi dengan kunci K dinyatakan secara II.1 ELECTRONIC CODE BOOK (ECB) formal dengan persamaan Mode ECB merupakan mode yang paling sederhana. E (P) = C K Pada mode ECB, setiap mode plainteks Pi dienkripsi Sedangkan persamaan yang menyatakan proses masing-masing dan terpisah menjadi cipherteks Ci. dekripsi dengan kunci K adalah Secara matematis,proses enkripsi dengan mode ini adalah D (C) = P K sebagai berikut : Fungsi E yang digunakan dalam proses enkripsi harus Ci = E (Pi) merupakan fungsi yang berkorespondensi satu-satu K Dan proses dekripsi sebagai berikut ; dengan fungsi D, sehingga Pi = D (Ci) E-1= D K Skema enkripsi dan dekripsi pada block cipher dapat dilihat pada gambar 1 Gambar 2 Gambar Proses Enkripsi pada Mode ECB Dalam hal ini, Pi dan Ci merupakan blok plainteks dan cipherteks ke – i. Gambar 1 Gambar Proses Enkripsi dan Dekripsi pada Block Cipher Pada block cipher, plainteks dibagi menjadi beberapa blok dengan panjang yang sama, yaitu sama dengan panjang kunci yang akan digunakan. Oleh sebab itu, ada kemungkinan sebuah plainteks tidak habis dibagi dengan panjang kunci / panjang ukuran blok yang ditetapkan. Hal ini mengakibatkan blok terakhir memiliki panjang lebih pendek daripada blok lainnya. kita dapat memberikan solusi, yaitu dengan padding. Yang dimaksud dengan padding adalah dengan menambahkan blok terakhir Gambar 3 Gambar Proses Dekripsi pada Mode ECB dengan pola bit yang teratur hingga panjang blok terakhir itu sama dengan panjang blok lainnya. Pola bit teratur ini Keuntungan dari mode ini adalah kesalahan satu bit misalnyaditambahkan bit 0 semua, atau bit 1 semua, atau pada satu blok hanya akan mempengaruhi blok cipherteks bit 0 dan 1 secara bergantian. yang berkoresponden dengan blok plainteks tersebut. Ukuran blok yang digunakan umumnya 64 bit atau 128 Kelemahan mode ini adalah sebuah plainteks akan bit. Akan tetapi ada beberapa algoritma block cipher yang dienkripsi menjadi sebuah cipherteks yang identic. menggunakan ukuran blok yang berbeda. Ukuran blok 64 Dengan demikian, mode EBC ini tidak dapat bit biasanya digunakan untuk desain yang dirancang menyembunyikan pola dari data. Hal ini mengakibatkan sampai pertengahan tahun1990. Desain-desain yang baru mode EBC tidak mendukung message confidentially. umumnya menggunakan 128 bit. Ukuran kunci yang Oleh karena itu mode ini tidak disarankan untuk umumnya digunakan adalah 40, 56, 64, 80, 128, 192, dan digunakan sebagai protokol kriptografi. 256 bit. II.2 CIPHER BLOCK CHAINING (CBC) Pada algoritma kriptografi yang beroperasi dalam mode Pada mode CBC, ada mekanisme umpan balik pada bit ini, dikenal empat mode operasi dasar yang sering sebuah blok, yaitu blok plainteks sekarang current) akan Makalah IF3058 Kriptografi – Sem. II Tahun 2010/2011 di-XOR-kan dahulu dengan blok cipherteks hasil enkripsi mode ini dapat digunakan dalam komunikasi data. sebelumnya. Selanjutnya, hasil operasi XOR ini Apabila unit yang dienkripsi berupa satu karakter setiap dimasukkan ke dalam fungsi enkripsi. Jadi, pada mode kalinya, maka mode CFB ini disebut dengan CFB 8-bit. CBC, setiap blok cipherteks tidak hanya bergantung pada Mode ini membutuhkan sebuah antrian yang berukuran plainteksnya, tetapi juga bergantung dengan blok sama dengan ukuran blok masukan. Secara formal, proses plainteks lainnya. Proses dekripsi dilakukan dengan cara enkripsi mode CFB n-bit dapat dinyatakan sebagai memasukkan blok cipherteks current ke dalam fungsi berikut. dekripsi, kemudian meng-XOR-kan hasilnya dengan blok Ci= Pi ⊕MSBm ( EK(Xi)) cipkerteks sebelumnya. Xi+1= LSBm-n(Xi) || Ci Untuk blok pertama, digunakan Initial Vector(IV) Sedangkan proses dekripsi dapat dinyatakan sebagai sebagai pengganti cipherteks sebelumnya. Initial Vector berikut : dapat diberikan oleh pengguna atau dibangkitkan secara Pi= Ci ⊕MSBm( DK(Xi)) acak oleh aplikasi. Dengan adanya Intitial Vector ini Xi+1= LSBm-n(Xi) || Ci maka pesan menjadi unik. Keterangan rumus tersebut adalah sebagai berikut : Secara matematis, proses enkripsi pada mode CBC Xi = isi antrian dengan X1 adalah IV adalah sebagai berikut : E = fungsi enkripsi Ci=EK(Pi⊕Ci-1) K = kunci Sedangkan proses dekripsinya dapat dinyatakan dengan M = panjang blok enkripsi Pi=DK(Ci) ⊕Ci-1
Recommended publications
  • The Long Road to the Advanced Encryption Standard
    The Long Road to the Advanced Encryption Standard Jean-Luc Cooke CertainKey Inc. [email protected], http://www.certainkey.com/˜jlcooke Abstract 1 Introduction This paper will start with a brief background of the Advanced Encryption Standard (AES) process, lessons learned from the Data Encryp- tion Standard (DES), other U.S. government Two decades ago the state-of-the-art in cryptographic publications and the fifteen first the private sector cryptography was—we round candidate algorithms. The focus of the know now—far behind the public sector. presentation will lie in presenting the general Don Coppersmith’s knowledge of the Data design of the five final candidate algorithms, Encryption Standard’s (DES) resilience to and the specifics of the AES and how it dif- the then unknown Differential Cryptanaly- fers from the Rijndael design. A presentation sis (DC), the design principles used in the on the AES modes of operation and Secure Secure Hash Algorithm (SHA) in Digital Hash Algorithm (SHA) family of algorithms Signature Standard (DSS) being case and will follow and will include discussion about point[NISTDSS][NISTDES][DC][NISTSHA1]. how it is directly implicated by AES develop- ments. The selection and design of the DES was shrouded in controversy and suspicion. This very controversy has lead to a fantastic acceler- Intended Audience ation in private sector cryptographic advance- ment. So intrigued by the NSA’s modifica- tions to the Lucifer algorithm, researchers— This paper was written as a supplement to a academic and industry alike—powerful tools presentation at the Ottawa International Linux in assessing block cipher strength were devel- Symposium.
    [Show full text]
  • Identifying Open Research Problems in Cryptography by Surveying Cryptographic Functions and Operations 1
    International Journal of Grid and Distributed Computing Vol. 10, No. 11 (2017), pp.79-98 http://dx.doi.org/10.14257/ijgdc.2017.10.11.08 Identifying Open Research Problems in Cryptography by Surveying Cryptographic Functions and Operations 1 Rahul Saha1, G. Geetha2, Gulshan Kumar3 and Hye-Jim Kim4 1,3School of Computer Science and Engineering, Lovely Professional University, Punjab, India 2Division of Research and Development, Lovely Professional University, Punjab, India 4Business Administration Research Institute, Sungshin W. University, 2 Bomun-ro 34da gil, Seongbuk-gu, Seoul, Republic of Korea Abstract Cryptography has always been a core component of security domain. Different security services such as confidentiality, integrity, availability, authentication, non-repudiation and access control, are provided by a number of cryptographic algorithms including block ciphers, stream ciphers and hash functions. Though the algorithms are public and cryptographic strength depends on the usage of the keys, the ciphertext analysis using different functions and operations used in the algorithms can lead to the path of revealing a key completely or partially. It is hard to find any survey till date which identifies different operations and functions used in cryptography. In this paper, we have categorized our survey of cryptographic functions and operations in the algorithms in three categories: block ciphers, stream ciphers and cryptanalysis attacks which are executable in different parts of the algorithms. This survey will help the budding researchers in the society of crypto for identifying different operations and functions in cryptographic algorithms. Keywords: cryptography; block; stream; cipher; plaintext; ciphertext; functions; research problems 1. Introduction Cryptography [1] in the previous time was analogous to encryption where the main task was to convert the readable message to an unreadable format.
    [Show full text]
  • Bahles of Cryptographic Algorithms
    Ba#les of Cryptographic Algorithms: From AES to CAESAR in Soware & Hardware Kris Gaj George Mason University Collaborators Joint 3-year project (2010-2013) on benchmarking cryptographic algorithms in software and hardware sponsored by software FPGAs FPGAs/ASICs ASICs Daniel J. Bernstein, Jens-Peter Kaps Patrick Leyla University of Illinois George Mason Schaumont Nazhand-Ali at Chicago University Virginia Tech Virginia Tech CERG @ GMU hp://cryptography.gmu.edu/ 10 PhD students 4 MS students co-advised by Kris Gaj & Jens-Peter Kaps Outline • Introduction & motivation • Cryptographic standard contests Ø AES Ø eSTREAM Ø SHA-3 Ø CAESAR • Progress in evaluation methods • Benchmarking tools • Open problems Cryptography is everywhere We trust it because of standards Buying a book on-line Withdrawing cash from ATM Teleconferencing Backing up files over Intranets on remote server Cryptographic Standards Before 1997 Secret-Key Block Ciphers 1977 1999 2005 IBM DES – Data Encryption Standard & NSA Triple DES Hash Functions 1993 1995 2003 NSA SHA-1–Secure Hash Algorithm SHA SHA-2 1970 1980 1990 2000 2010 time Cryptographic Standard Contests IX.1997 X.2000 AES 15 block ciphers → 1 winner NESSIE I.2000 XII.2002 CRYPTREC XI.2004 V.2008 34 stream 4 HW winners eSTREAM ciphers → + 4 SW winners XI.2007 X.2012 51 hash functions → 1 winner SHA-3 IV.2013 XII.2017 57 authenticated ciphers → multiple winners CAESAR 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 time Why a Contest for a Cryptographic Standard? • Avoid back-door theories • Speed-up
    [Show full text]
  • AES); Cryptography; Cryptanaly- the Candidates
    Volume 104, Number 5, September–October 1999 Journal of Research of the National Institute of Standards and Technology [J. Res. Natl. Inst. Stand. Technol. 104, 435 (1999)] Status Report on the First Round of the Development of the Advanced Encryption Standard Volume 104 Number 5 September–October 1999 James Nechvatal, Elaine Barker, In 1997, the National Institute of Standards (MARS, RC6, Rijndael, Serpent and Donna Dodson, Morris Dworkin, and Technology (NIST) initiated a pro- Twofish) as finalists. The research results James Foti, and Edward Roback cess to select a symmetric-key encryption and rationale for the selection of the fi- algorithm to be used to protect sensitive nalists are documented in this report. National Institute of Standards and (unclassified) Federal information in The five finalists will be the subject of furtherance of NIST’s statutory responsi- further study before the selection of one or Technology, bilities. In 1998, NIST announced the more of these algorithms for inclusion in Gaithersburg, MD 20899-0001 acceptance of 15 candidate algorithms the Advanced Encryption Standard. and requested the assistance of the crypto- Key words: Advanced Encryption graphic research community in analyzing Standard (AES); cryptography; cryptanaly- the candidates. This analysis included an sis; cryptographic algorithms; initial examination of the security and encryption. efficiency characteristics for each al- gorithm. NIST has reviewed the results Accepted: August 11, 1999 of this research and selected five algorithms Available online: http://www.nist.gov/jres Contents 2.4.1.2 Other Architectural Issues ...........442 1. Overview of the Development Process for the Advanced 2.4.1.3 Software .........................442 Encryption Standard and Summary of Round 1 2.4.2 Measured Speed on General Platforms.........442 Evaluations ......................................
    [Show full text]
  • Performance Comparison of the AES Submissions
    Performance Comparison of the AES Submissions Bruce Schneier∗ John Kelseyy Doug Whitingz David Wagnerx Chris Hall{ Niels Ferguson k Version 2.0 February 1, 1999 1 Introduction of the algorithms have different performance char- acteristics for different key lengths. The results are The principal goal guiding the design of any encryp- summarized in Table 1. tion algorithm must be security. In the real world, Nine algorithms|CAST-256, Crypton, DFC, however, performance and implementation cost are E2, Frog, HPC, Mars, RC6, and Serpent|are com- always of concern. Making the assumption that the pletely independent of key length. Two algorithms| major AES candidates are secure (a big assumption, Loki97 and Twofish—encrypt and decrypt indepen- to be sure, but one that is best dealt with in an- dent of key length, but take different times to set up other paper), the most important properties the al- different-size keys1. Twofish takes longer to set up gorithms will be judged on will be the performance a longer key, while Loki97 actually takes less time and cost of implementation. to set up a longer key than it does to set up a In this paper, we will completely ignore secu- shorter key. Four algorithms|DEAL, Magenta, Ri- rity. Instead, we will compare the performance of jndael, and SAFER+|encrypt and decrypt at dif- the leading AES candidates on a variety of common ferent speeds, depending on key length. platforms: 32-bit CPUs, 64-bit CPUs, cheap 8-bit In this paper, we will concentrate on key setup smart-card CPUs, and dedicated hardware.
    [Show full text]
  • Cryptanalysis of Symmetric-Key Primitives Based on the AES Block Cipher Jérémy Jean
    Cryptanalysis of Symmetric-Key Primitives Based on the AES Block Cipher Jérémy Jean To cite this version: Jérémy Jean. Cryptanalysis of Symmetric-Key Primitives Based on the AES Block Cipher. Cryp- tography and Security [cs.CR]. Ecole Normale Supérieure de Paris - ENS Paris, 2013. English. tel- 00911049 HAL Id: tel-00911049 https://tel.archives-ouvertes.fr/tel-00911049 Submitted on 28 Nov 2013 HAL is a multi-disciplinary open access L’archive ouverte pluridisciplinaire HAL, est archive for the deposit and dissemination of sci- destinée au dépôt et à la diffusion de documents entific research documents, whether they are pub- scientifiques de niveau recherche, publiés ou non, lished or not. The documents may come from émanant des établissements d’enseignement et de teaching and research institutions in France or recherche français ou étrangers, des laboratoires abroad, or from public or private research centers. publics ou privés. Université Paris Diderot École Normale Supérieure (Paris 7) Équipe Crypto Thèse de doctorat Cryptanalyse de primitives symétriques basées sur le chiffrement AES Spécialité : Informatique présentée et soutenue publiquement le 24 septembre 2013 par Jérémy Jean pour obtenir le grade de Docteur de l’Université Paris Diderot devant le jury composé de Directeur de thèse : Pierre-Alain Fouque (Université de Rennes 1, France) Rapporteurs : Anne Canteaut (INRIA, France) Henri Gilbert (ANSSI, France) Examinateurs : Arnaud Durand (Université Paris Diderot, France) Franck Landelle (DGA, France) Thomas Peyrin (Nanyang Technological University, Singapour) Vincent Rijmen (Katholieke Universiteit Leuven, Belgique) Remerciements Je souhaite remercier toutes les personnes qui ont contribué de près ou de loin à mes trois années de thèse.
    [Show full text]
  • Efficiency Testing of ANSI C Implementations of Round 1Candidate Algorithms for The
    Efficiency Testing of ANSI C Implementations of Round1 Candidate Algorithms for the Advanced Encryption Standard Lawrence E. Bassham III Computer Security Division Information Technology Laboratory National Institute of Standards and Technology October 13, 1999 ii 1. INTRODUCTION .................................................................................................................................................. 1 2. SCOPE..................................................................................................................................................................... 1 3. METHODOLOGY ................................................................................................................................................. 1 3.1 TIMING PROGRAM ............................................................................................................................................... 3 3.2 CYCLE COUNTING PROGRAM .............................................................................................................................. 3 4. OBSERVATIONS................................................................................................................................................... 4 4.1 GENERAL............................................................................................................................................................. 4 4.2 ALGORITHM SPECIFIC.........................................................................................................................................
    [Show full text]
  • Statistical Cryptanalysis of Block Ciphers
    Statistical Cryptanalysis of Block Ciphers THESE` N◦ 3179 (2004) PRESENT´ EE´ A` LA FACULTE´ INFORMATIQUE & COMMUNICATIONS Institut de syst`emes de communication SECTION DES SYSTEMES` DE COMMUNICATION ECOLE´ POLYTECHNIQUE FED´ ERALE´ DE LAUSANNE POUR L'OBTENTION DU GRADE DE DOCTEUR ES` SCIENCES PAR Pascal JUNOD ing´enieur informaticien diplom´e EPF de nationalit´e suisse et originaire de Sainte-Croix (VD) accept´ee sur proposition du jury: Prof. Emre Telatar (EPFL), pr´esident du jury Prof. Serge Vaudenay (EPFL), directeur de th`ese Prof. Jacques Stern (ENS Paris, France), rapporteur Prof. em. James L. Massey (ETHZ & Lund University, Su`ede), rapporteur Prof. Willi Meier (FH Aargau), rapporteur Prof. Stephan Morgenthaler (EPFL), rapporteur Lausanne, EPFL 2005 to Mimi and Chlo´e Acknowledgments First of all, I would like to warmly thank my supervisor, Prof. Serge Vaude- nay, for having given to me such a wonderful opportunity to perform research in a friendly environment, and for having been the perfect supervisor that every PhD would dream of. I am also very grateful to the president of the jury, Prof. Emre Telatar, and to the reviewers Prof. em. James L. Massey, Prof. Jacques Stern, Prof. Willi Meier, and Prof. Stephan Morgenthaler for having accepted to be part of the jury and for having invested such a lot of time for reviewing this thesis. I would like to express my gratitude to all my (former and current) col- leagues at LASEC for their support and for their friendship: Gildas Avoine, Thomas Baign`eres, Nenad Buncic, Brice Canvel, Martine Corval, Matthieu Finiasz, Yi Lu, Jean Monnerat, Philippe Oechslin, and John Pliam.
    [Show full text]
  • Modified LOKI97 Algorithm Based on DNA Technique and Permutation
    76 المجلة العراقية لتكنولوجيا المعلومات.. المجلد. 8 - العدد. 2 - 2018 Modified LOKI97 Algorithm Based on DNA Technique and Permutation Assist. Prof. Dr. Alaa Kadhim M.Sc. Shahad Husham University of Technology / Computer science department E-mail: [email protected] ABSTRACT As is common, in the cryptography, that any encryption algorithm may be vulnerable to breakage, but that conflicts with the most significant goal of any encryption algorithm, which is to conserve sensitive information that will be transmitted via an unsafe channel, therefore the algorithms must be designed to be resistant against the attacks and adversaries, by increasing the complexity of some internal functions, raised the number of rounds or using some techniques such as artificial intelligence to develop this algorithm. In this paper, has been proposed an approach to develop the classical LOKI97 algorithm by enhancement some of its internal functions for increasing the confusion and diffusion to possess resistance against the attacker. 77 المجلة العراقية لتكنولوجيا المعلومات.. المجلد. 8 - العدد. 2 - 2018 المستخلص كما هو شائع في التشفير ان خوارزميه التشفير قد تكون عرضه للكسر ولكن هذا يتعارض مع الهدف اﻻكثر اهميه في خوارزميه التشفير والتهيئه لحمايه المعلومات الحساسه في الرساله تنتقل ضمن قناه غير امنه ولذلك يجب ان تكون الخوارزميه مصممه لتكون مقاومه ضد محاوﻻت الكسر من خﻻل زياده التعقيد ببعض الوضائف الداخليه وزياده عدد الدورات واستخدام بعض التقنيات الذكاء اﻻصطناعي لتطويرهذه الخوارزمية. في هذا البحث , تم اقتراح تطوير خوارزمية LOKI97 , من خﻻل تطوير بعض دوالها لزيادة درجة تعقيدها مما يجعلها تمتلك أرتباك وانتشار عالي , لتكون أكثر قوة ضد اﻻخت ارق . Keywords: Block Cipher, LOKI97, Permutation, DNA Technique 1.
    [Show full text]
  • Beecrypt Ciphers: Speed by Data Length P3-1000-Debian-Etch Beecrypt Ciphers: Speed by Data Length Ath-2000-Debian-Etch Beecrypt Ciphers: Speed by Data Length 5 16 30
    p2-300-debian-etch libgcrypt Ciphers: Absolute Time by Data Length p3-1000-debian-etch libgcrypt Ciphers: Absolute Time by Data Length ath-2000-debian-etch libgcrypt Ciphers: Absolute Time by Data Length 10 1 1 1 0.1 0.1 0.1 0.01 0.01 0.01 0.001 Seconds Seconds 0.001 Seconds 0.001 0.0001 0.0001 0.0001 1e-05 1e-05 1e-05 1e-06 10 100 1000 10000 100000 1000000 10 100 1000 10000 100000 1000000 10 100 1000 10000 100000 1000000 Data Length in Bytes Data Length in Bytes Data Length in Bytes Rijndael Twofish CAST5 Rijndael Twofish CAST5 Rijndael Twofish CAST5 Serpent Blowfish 3DES Serpent Blowfish 3DES Serpent Blowfish 3DES cel-2660-debian-etch libgcrypt Ciphers: Absolute Time by Data Length p4-3200-debian-etch libgcrypt Ciphers: Absolute Time by Data Length p4-3200-gentoo libgcrypt Ciphers: Absolute Time by Data Length 1 1 1 0.1 0.1 0.1 0.01 0.01 0.01 0.001 0.001 0.001 Seconds Seconds Seconds 0.0001 0.0001 0.0001 1e-05 1e-05 1e-05 1e-06 1e-06 1e-06 10 100 1000 10000 100000 1000000 10 100 1000 10000 100000 1000000 10 100 1000 10000 100000 1000000 Data Length in Bytes Data Length in Bytes Data Length in Bytes Rijndael Twofish CAST5 Rijndael Twofish CAST5 Rijndael Twofish CAST5 Serpent Blowfish 3DES Serpent Blowfish 3DES Serpent Blowfish 3DES p2-300-debian-etch libgcrypt Ciphers: Speed by Data Length p3-1000-debian-etch libgcrypt Ciphers: Speed by Data Length ath-2000-debian-etch libgcrypt Ciphers: Speed by Data Length 2.5 8 14 7 12 2 6 10 5 1.5 8 4 6 1 3 Megabyte / Second Megabyte / Second Megabyte / Second 4 2 0.5 1 2 0 0 0 10 100 1000 10000 100000
    [Show full text]
  • Block Ciphers
    ¡ ¢ £ ¤ ¥ ¦ § ¢ ¨ © ¤ ¢ © ¨ ¢ ¨ ¡ ¦ ¦ ¨ ¡ £ £ © © ¡ ¥ ¦ ¦ ¤ 4 BLOCK CIPHERS During the Cold War, the US and Soviets developed their own ciphers. The US government created the Data Encryption Standard (DES), which was adopted as a federal standard from 1979 to 2005, while the KGB developed GOST 28147-89, an algorithm kept secret until 1990 and still used today. In 2000, the US-based National Institute of Standards and Technology (NIST) selected the succes- sor to DES, called the Advanced Encryption Standard (AES), an algorithm developed in Belgium and now found in most electronic devices. AES, DES, and GOST 28147-89 have something in common: they’re all block ciphers , a type of cipher that combines a core algorithm working on blocks of data with a mode of operation, or a technique to process sequences of data blocks. ¡ ¢ £ ¤ ¥ ¦ § ¢ ¨ © ¤ ¢ © ¨ ¢ ¨ ¡ ¦ ¦ ¨ ¡ £ £ © © ¡ ¥ ¦ ¦ ¤ This chapter reviews the core algorithms that underlie block ciphers, discusses their modes of operation, and explains how they all work together. It also discusses how AES works and concludes with coverage of a classic attack tool from the 1970s, the meet-in-the-middle attack, and a favorite attack technique of the 2000s—padding oracles. What Is a Block Cipher? A block cipher consists of an encryption algorithm and a decryption algorithm: x The encryption algorithm ( E) takes a key, K, and a plaintext block, P, and produces a ciphertext block, C. We write an encryption operation as C = E(K, P). x The decryption algorithm ( D) is the inverse of the encryption algorithm and decrypts a message to the original plaintext, P. This operation is written as P = D(K, C).
    [Show full text]
  • Block Ciphers
    BLOCK CIPHERS 1 / 1 Permutations and Inverses A function f : {0, 1}ℓ → {0, 1}ℓ is a permutation if there is an inverse function f −1 : {0, 1}ℓ → {0, 1}ℓ satisfying ∀x ∈ {0, 1}ℓ : f −1(f (x)) = x This means f must be one-to-one and onto, meaning for every y ∈ {0, 1}ℓ there is a unique x ∈ {0, 1}ℓ such that f (x)= y. 2 / 1 Permutations and Inverses x 00 01 10 11 x 00 01 10 11 f (x) 01 11 00 10 f (x) 01 11 11 10 A permutation Not a permutation 3 / 1 Permutations and Inverses x 00 01 10 11 x 00 01 10 11 f (x) 01 11 00 10 f −1(x) 10 00 11 01 A permutation Its inverse 4 / 1 Block Ciphers Let E : {0, 1}k × {0, 1}ℓ → {0, 1}ℓ be a function taking a key K and input x to return output E(K, x). For ℓ ℓ each key K we let EK : {0, 1} → {0, 1} be the function defined by EK (x)= E(K, x) . We say that E is a block cipher if ℓ ℓ • EK : {0, 1} → {0, 1} is a permutation for every K, meaning has −1 an inverse EK , • E, E −1 are efficiently computable, −1 −1 where E (K, x)= EK (x). 5 / 1 Example The table entry corresponding to the key in row K and input in column x is EK (x). 00 01 10 11 00 00 01 10 11 01 01 00 11 10 10 10 11 00 01 11 11 10 01 00 In this case, the inverse cipher E −1 is given by the same table: the table entry corresponding to the key in row K and output in column y is −1 EK (y).
    [Show full text]