KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Revisi Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 - 2021 dapat diterbitkan. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016 - 2021 disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025, Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019. Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau 2016 - 2021 mengacu pada visi RPJMD Kepulauan Riau 2016 - 2021 yaitu ”Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim”. Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 - 2021 disusun sebagai pedoman dan arah pembangunan kepariwisataan yang hendak dicapai dalam periode 2016 - 2021 dengan mempertimbangkan capaian pembangunan kepariwisataan hingga saat ini. Rencana Strategis Dinas Pariwisata disusun melalui berbagai tahapan, termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) pariwisata di Kepulauan Riau, serta partisipasi seluruh pejabat Dinas Pariwisata. Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 - 2021 merupakan dasar dan pedoman bagi Dinas Pariwisata dalam menyusun: (1) Rencana Kerja (Renja); (2) Rencana/Program Pembangunan lintas sektoral bidang Pariwisata; (3) Koordinasi perencanaan dan pengendalian kegiatan Pembangunan lingkup Pariwisata; (4) Laporan Tahunan; dan (5) Laporan Kinerja. Rencana Strategis ini perlu dipahami dan dimanfaatkan oleh seluruh jajaran Dinas Pariwisata serta para pemangku kepentingan pariwisata dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program pembangunan bidang pariwisata secara sinergis dan berkesinambungan.

i

Akhirnya, Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau 2016 - 2021 ini kami harapkan dapat menjadi pedoman bagi para pelaksana Dinas Pariwisata dalam melaksanakan tugasnya melalui kerja sama dan komunikasi yang efektif dari seluruh pemangku kepentingan Pariwisata.

Tanjungpinang, Februari 2018 Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

Drs, BURALIMAR, M. Si Pembina Utama Madya NIP. 19620614 198503 1 013

ii

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

BABAB BAB I I B

PENDAHUIIILUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta perangkat peraturan perundangan-undangan lainnya, mengamanatkan di antaranya bahwa perangkat daerah berkewajiban menyiapkan rencana kerja sebagai acuan penyelenggaraan pembangunan oleh perangkat daerah bersangkutan sesuai dengan tugas dan fungsinya, baik untuk jangka waktu lima tahunan maupun tahunan. Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki letak geografis yang strategis di perbatasan beberapa negara tetangga, dan memiliki sumberdaya pariwisata yang berlimpah di antaranya sumberdaya wisata alam, sejarah, budaya, dan keunggulan komparatif masing-masing daerah Kabupaten/Kota yang ada di Kepulauan Riau, maka pembangunan sektor pariwisata haruslah menjadi perhatian penting dan strategis bagi pemerintah daerah untuk mengoptimalkan potensi pariwisata tersebut sebagai peluang ekonomi baru dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah. Perlu diingat, sektor pariwisata bukanlah merupakan tujuan akhir, tetapi merupakan salah satu alat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sehingga pembangunan pariwisata perlu direncanakan secara terarah dan bertahap dengan sasaran- sasaran yang jelas. Perencanaan yang jelas merupakan syarat mutlak dalam pengembangan pariwisata. Tanpa arah pengembangan yang jelas, maka pembangunan yang dilaksanakan dapat kehilangan fokus dan rentan terhadap kemungkinan munculnya dampak negatif yang tidak diinginkan. Mengingat pariwisata sangat multisektoral maka dalam perencanaannya perlu diintegrasikan dalam satu rencana wilayah yang komprehensif yang dalam

1

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

pelaksanaannya juga membutuhkan komitmen dan dukungan dari semua pihak secara terus menerus. Langkah kebijakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, salah satunya adalah menjadikan sektor pariwisata sebagai prioritas dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui peningkatan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan mancanegara dan nusantara, dengan tetap memperhatikan segala aspek pembangunan kepariwisataan yaitu tetap terjaga dan terpeliharanya kepribadian bangsa serta pelestarian lingkungan. Pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di Provinsi Kepulauan Riau bertumpu pada keunikan dan kekhasan serta kearifan lokal yang menempatkan keanekaragaman sebagai suatu yang prinsip dan hakiki, di mana pengembangan kepariwisataan didukung oleh kekayaan alam serta keanekaragaman budaya yang dimiliki. Sangat disadari selain dampak positif yang diperoleh dari upaya pengembangan sektor pariwisata, tidak sedikit pula dampak negatif yang ditimbulkannya, seperti terjadinya degradasi nilai-nilai sosial budaya dan moral, degradasi kualitas lingkungan, dan lain sebagainya. Selanjutnya Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau sebagai Organisasi Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyiapkan Rencana Strategis sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi tugas dan fungsinya dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan. Kewajiban ini, di samping sebagai bentuk implementasi untuk melaksanakan amanat peraturan perundangan juga didasarkan atas kebutuhan dalam menyongsong era pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau adalah dokumen perencanaan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program, dan Indikasi Kegiatan pembangunan disertai dengan indikasi pendanaan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya serta diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 dan bersifat indikatif. Dinas Pariwisata merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang Pariwisata. Sesuai

2

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

dengan tugas dan fungsinya, tantangan pembangunan di bidang Pariwisata yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dalam periode 2016- 2021. Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016-2021 tidak terlepas dari tugas pokok, fungsi dan kewenangan bidang teknis yang saling mengisi dan bersinergi satu sama lain. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa bidang teknis memiliki peranan dalam mendukung pelaksanaan kewenangan OPD di bidang Pariwisata. Rencana strategis merupakan dokumen publik yang akan menjadi pedoman dalam pembangunan pariwisata Provinsi Kepulauan Riau lima tahun ke depan. Maka pelaksanakan rencana strategis pariwisata ini merupakan tanggung jawab semua pihak yang terkait dengan sektor kepariwisataan daerah. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016–2021, diupayakan tersusun secara sistematis dan terukur yang menuangkan kebijakan, program dan kegiatan secara konsisten sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pariwisata harus mendasarkan pada kebijakan Nasional, RPJP, RPJM, RPJPD, RPJMD, dan Renstra Perangkat Daerah. Renstra adalah dokumen perencanaan yang memuat tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah. Penyusunan Renstra- OPD tersebut berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Oleh karena itu untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pariwisata Provinsi Keplauan Riau harus menyusun Renstra Perangkat Daerah periode tahun 2016 - 2021 yang berpedoman pada RPJMD tahun 2016 - 2021. Dokumen ini diharapkan dapat memberi arah dan strategi penyelenggaraan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab Dinas Pariwisata Kepulauan Riau pada tahun 2016 - 2021. Rencana Strategis Perangkat Daerah ini juga mempertimbangkan Renstra Kementerian/ Lembaga terkait serta Renstra Kabupaten/ Kota di Kepulauan Riau. Rencana Strategis (renstra) Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dipergunakan sebagai acuan perencanaan operasional kegiatan Dinas Pariwisata Kepulauan Riau yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pariwisata Kepulauan Riau setiap tahunnya serta penyusunan anggaran berdasarkan kinerja yang telah ditetapkan.

3

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Sejalan dengan revisi RPJMD Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016 – 2021, maka Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau juga melaksanakan revisi Rencana Strategis 2016 – 2021 untuk melakukan penyesuaian.

1.2. Dasar Hukum

1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);

2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 7) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966); 8) Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 9) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

4

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

10) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 11) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional; 12) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tatacara Perencanaan, Pengendalaian dan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tatacara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

14) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2025;

15) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2012 – 2022 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 23).

16) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 41);.

17) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan Riau tahun 2017 – 2037 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau tahun 2017 Nomor 1, Nomor Register Perak Provinsi Kepulauan Riau : 1/7/2017);

5

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

18) Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 49);

19) Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 372).

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 dimaksudkan untuk meningkatan pelayanan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang Pariwisata selama kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai pedoman dalam menentukan arah kebijakan dan pelaksanaan program selama kurun waktu tahun 2016-2021. Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulaun Riau 2016 - 2021 adalah; 1. Tersusunya tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama periode tahun 2016-2021 2. Teridentifikasinya program dan indikasi kegiatan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau selama periode tahun 2016-2021; 3. Tersusunnya acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (rencana kerja tahunan) dalam periode lima tahun ke depan; 4. Tersusun dokumen perencanaan yang merupakan dasar dalam pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau baik tahunan maupun lima tahunan.

6

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau 2016 – 20121 dapat digambarkan sebagai berikut;

Bab. I Pendahuluan

Pada bab ini berisi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan Renstra, dan sistematika penulisan.

Bab II. Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Organisasi Perangkat daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas OPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat Daerah ini.

Bab III. Permasalahan dan isu – isu Strategis Perangkat Daerah Pada bagian ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau; telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah; telaahan Renstra Kementerian Pariwisata; telaahan dokumen RTRW dan KLHS Provinsi Kepulauan Riau, dan penentuan isu-isu strategis.

Bab IV. Tujuan dan Sasaran Pada Bab ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Bab V. Strategi dan Arah Kebijakan Pada Bab ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun mendatang

7

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Bab VI. Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan Bab ini menggambarkan program dan kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau selama 5 (lima) tahun ke depan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Bab VII. Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Bab VIII. Penutup Bab ini meliputi penjelasan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau sebagai pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan Renja Dinas Pariwisata dan sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan serta memuat harapan Dinas Pariwisata Provinsi Kepualauan Riau.

8

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

BA BAB II GAMBARAN PELAYANAN III PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 41). Dinas Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang Pariwisata sesuai dengan lingkup tugasnya. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Pariwisata mempunyai fungsi: a. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan meliputi keuangan, umum dan kepegawaian; b. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengembangan destinasi dan industri pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata, pengembangan kelembagaan pariwisata, dan pengembangan Ekonomi Kreatif; c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan destinasi dan industri pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata, pengembangan kelembagaan pariwisata, dan pengembangan Ekonomi Kreatif; d. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan perintisan daya tarik wisata dalam rangka pertumbuhan dan pengembangan destinasi pariwisata daerah serta peningkatan kualitas dan daya saing pariwisata; e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang pengembangan destinasi dan industri pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata, pengembangan kelembagaan pariwisata, dan pengembangan Ekonomi Kreatif;

9

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

f. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Dinas Pariwisata; g. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Dinas Pariwisata; h. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian tugas di lingkungan Dinas Pariwisata; i. Pelaksanaan pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pariwisata; j. Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah; k. Penetapan dan pelaksanaan pedoman dan penyelenggaraan widya wisata skala provinsi; l. Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi mengenai kriteria sistem pemberian penghargaan/ anugerah bagi insan/ lembaga yang berjasa di bidang pariwisata dan Ekonomi Kreatif; m.Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya; n. Pelaksanaan tugas lain di bidang pariwisata yang diserahkan oleh Gubernur.

Struktur Organisasi Dinas Pariwisata

Struktur organisasi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, terdiri dari:

a. Sekretariat;

1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, terdiri dari: 1. Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Daya Tarik Wisata; 2. Seksi Pengembangan Industri Pariwisata; 3. Seksi Pengembangan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat.

c. Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata terdiri dari: 1. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Nusantara 2. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara

10

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

3. Seksi Pengembangan Strategi dan Komunikasi d. Bidang Pengembangan Kelembagaan terdiri dari: 1. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan; 2. Seksi Hubungan Kelembagaan dan Kerjasama Pariwisata; 3. Seksi Data dan Penelitian.

e. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif terdiri dari: 1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan 2. Seksi Sarana Prasarana Ekonomi Kreatif dan Regulasi 3. Seksi Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sekretariat melaksanakan tugas urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan dan evaluasi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program kerja di Sekretariat; b. Pelaksanaan tata usaha keuangan; c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, komunikasi publik, arsip, dan dokumentasi Dinas, pengembangan sumber daya manusia, organisasi dan tata laksana Dinas; d. Pelaksanaan urusan umum ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga Dinas; e. Pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana; f. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan Negara; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Sekretariat, terdiri dari:

1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata mempunyai tugas penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, serta peningkatan

11

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

daya saing industri pariwisata. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata mempunyai fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan infrastruktur dan pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; b. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, evaluasi, pelaporan dan analisis kegiatan di bidang pengembangan infrastruktur dan pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan infrastruktur, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat dengan instansi terkait lainnya; d. Penyusunan standar, prosedur dan kriteria di bidang pengembangan destinasi pariwisata dan industri pariwisata; e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan infrastruktur, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan infrastruktur, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; g. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian serta penertiban atas pengelolaan objek dan daya tarik wisata; h. Melaksanakan tugas-tugas lainnya di Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata yang diberikan oleh Kepala Dinas;

Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, terdiri dari:

1. Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Daya Tarik Wisata; 2. Seksi Pengembangan Industri Pariwisata; 3. Seksi Pengembangan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat

12

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan kegiatan di bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, yang meliputi Pengembangan Pasar Wisatawan Nusantara, Pasar Wisatawan Mancanegara dan Pengembangan Strategi dan Komunikasi pariwisata. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata mempunyai fungsi :

a. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program Bidang Pengembangan Pemasaran pariwisata; b. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang program dan strategi pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen pasar personal, bisnis, dan pemerintah, serta pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata nusantara dan mancanegara; c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan analisis kegiatan di bidang program dan strategi pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen pasar personal, bisnis, pemerintah, serta pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata nusantara dan mancanegara; d. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang program dan strategi pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen pasar personal, bisnis, dan pemerintah, serta pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata nusantara dan mancanegara; e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang program dan strategi pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen pasar personal, bisnis, dan pemerintah, serta pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata nusantara dan mancanegara; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang program dan strategi pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen pasar personal, bisnis, dan pemerintah, serta pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata nusantara dan mancanegara; g. pelaksanaan kerjasama pengembangan pemasaran pariwisata dengan institusi/ lembaga di dalam dan luar negeri;

13

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

h. Pelaksanaan pengembangan promosi pariwisata secara terpadu baik di dalam maupun di luar negeri; i. Pelaksanaan pembinaan, partisipasi dan fasilitasi penyelenggaraan promosi kepariwisataan terpadu antar/ dengan Kabupaten/Kota dan stakeholder pariwisata lainnya; j. Pengelolaan Pusat Informasi Pariwisata, pemberian layanan informasi dan menyebarkan bahan informasi kepada wisatawan dan masyarakat; k. Penyiapan dan pengelolaan prasarana dan sarana promosi pariwisata; l. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang Pemasaran pariwisata; m. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyusunan standar, prodsedur dan kriteria serta evaluasi di Bidang Pemasaran Pariwisata; n. Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi dalam pengembangan Sistim Informasi Pariwisata; o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata terdiri dari:

1. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Nusantara 2. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara 3. Seksi Pengembangan Strategi dan Komunikasi Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang program pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia aparatur serta data dan penelitian. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata mempunyai fungsi:

a. Penyiapan dan perumusan kebijakan di bidang program pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjamasa kepariwisataan, penelitian dan pengembangan kebijakan kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan, serta pengembangan sumber daya manusia aparatur;

14

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang program pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama pariwisa, pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan, dan pengembangan sumber daya manusia aparatur; c. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan di bidang pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan, serta pengembangan sumber daya manusia aparatur; d. Pelaksanaan hubungan kelembagaan dan kerjasama kepariwisataan; e. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan; f. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia aparatur; g. Penyusunan standar, prosedur dan kriteria di bidang program pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia aparatur serta pengendalian transformasi; h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang program pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama kepariwisataan, penelitian dan pengembangan kebijakan kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan, dan pengembangan sumber daya manusia aparatur; i. Pelaksanaan administrasi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan; j. Melaksanakan tugas-tugas lain bidang Kelembagaan yang diberikan Kepala Dinas.

Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata terdiri dari:

1. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan; 2. Seksi Hubungan Kelembagaan dan Kerjasama Pariwisata; 3. Seksi Data dan Penelitian.

Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif bertugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi:

15

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi kreatif; b. Perancangan dan pelaksanaan program di bidang ekonomi kreatif; c. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan kebijakan dan program di bidang ekonomi kreatif; d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan dan program di bidang ekonomi kreatif; e. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan kepada semua pemangku kepentingan di bidang ekonomi kreatif; f. Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan Lembaga Negara, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah, dan pihak lain yang terkait; g. Pelaksanaan fungsi lain yang ditugaskan Kepala Dinas yang terkait dengan ekonomi kreatif.

Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif terdiri dari:

1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan 2. Seksi Sarana Prasarana Ekonomi Kreatif dan Regulasi 3. Seksi Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif.

2.2. Sumber Daya Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

Sumber daya merupakan suatu ketersediaan yang dimiliki dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau. Secara umum gambaran kondisi dari sumber daya di Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Dukungan ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas, professional, berpengetahuan serta memiliki pengalaman dalam mengelola suatu organisasi atau lembaga agar dapat berjalan secara optimal merupakan hal yang sangat diperlukan. Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi akan sangat ditentukan oleh kinerja sumberdaya manusia yang ada dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.

16

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Saat ini kondisi Kepegawaian di Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berjumlah 53 (lima) orang yang terdiri dari Pejabat eselon II berjumlah 1 orang, pejabat eselon III berjumlah 5 orang yang terdiri dari Sekretaris, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, dan Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, 12 (dua belas) Kepala Seksi, 3 (tiga) Kepala sub bagian, dan 32 (tiga puluh dua) staf. Berdasarkan kualifikasi pendidikan Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau sampai dengan Bulan Desember 2017 dapat digambarkan sebagai berikut;

Tabel 2.1. Kondisi Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Terakhir Jumlah Pegawai 1. Strata 2 (S2) 10 orang 2. Strata 1 (S1) 32 orang 3. Ahli Madya (D3) 10 orang 4. SLTA dan Sederajat 1 orang 5. SLTP 0 orang Jumlah 53 Orang

Dari sisi jenis pendidikan, latar belakakang pendidikan didominasi oleh Strata 1, sedangkan dari sisi golongan, didominasi oleh Golongan III. Sedangkan berdasarkan pangkat dan golongan pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau sampai bulan Desember 2017 dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini;

Tabel 2.2. Kondisi Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Pangkat/ Golongan

No Pangkat/ Golongan Jumlah Pegawai 1. Pembina Utama Madya (IV/D) 1 orang 2. Pembina Utama Muda (IV/C) 1 orang

17

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

3. Pembina TK. I (IV/B) 1 orang 4. Pembina (IV/A) 5 orang 5. Penata TK. I (III/D) 6 orang 6. Penata (III/C) 7 orang 7. Penata Muda TK. I (III/B) 9 orang 8. Penata Muda (III/A) 10 orang 9. Pengatur TK. I (II/D) 8 orang 10. Pengatur (II/C) 1 orang 11. Pengatur Muda (II/a) 1 orang Jumlah 46 Orang Catatan : Jumlah pegawai tidak tetap 7 orang

Sedangkan keadaan Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan eselonering (jabatan struktural) hingga bulan pada Desember 2017 dapat digambarkan sebagai berikut;

Tabel 2.3. Kondisi Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Tingkat Eselonering

No Tingkat Eselonering Jumlah Pegawai 1. Pejabat Eselon II 1 orang 2. Pejabat Eselon III 5 orang 3. Pejabat Eselon IV 15 orang 4. Staf PNS 25 orang 5. Staf PTT 7 orang Jumlah 53 Orang

Sementara keadaan Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan kalasifikasi jenis kelamin pada Desember 2017 dapat digambarkan sebagai berikut;

18

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Tabel 2.4. Kondisi Pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Pegawai 1. Pria 28 orang 2. Wanita 25 orang Jumlah 53 orang

Berdasarkan sumber daya pegawai yang ada, apabila dibandingkan dengan kebutuhan ideal jumlah pegawai berdasarkan struktur perangkat daerah Dinas Pariwisata yang baru, maka Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau sedikitnya masih memerlukan 15 (lima belas) orang jumlah pegawai dengan perincian 1 (satu) orang orang staf yang akan dibagi pada masing- masing sub bagian dan seksi pada bagian sekretariat dan masing-masing bidang. Rincinan kebutuhan penambahan pegawai dapat dilihat sebagaimana pada tabel di bawah;

Tabel 2.5. Kebutuhan Penambahan Pegawai pada Dinas Pariwisata

No Tingkat Eselonering Jumlah Kebutuhan 1. Staf PNS 15 orang Jumlah 15 Orang

2.2.2. Sumber Daya Aset Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Sumber daya yang dimiliki Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau selain dari SDM adalah ketersediaan aset-aset yang terkait dengan sarana dan prasarana pendukung pembangunan dan pengembangan pariwisata. Dari sisi Bidang Pariwisata, aset yang dimiliki adalah terkait dengan ketersediaan destinasi pariwisata dan komponen pendukungnya sebagai prasyarat utama dalam menarik kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepualauan Riau. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lingkup Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana perkantoran yang menunjang terhadap upaya pencapaian sasaran. Ditinjau dari

19

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

asset sarana prasarana yang dimiliki Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau sampai dengan bulan Desember 2017 berjumlah total 340 dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 2.6. Rekap Aset Dinas Pariwisata Tahun 2017

NO NAMA BARANG SATUAN JUMLAH KONDISI

1 P.C Unit/ Komputer PC Unit 27 Baik 2 Lap Top Unit 22 Baik 3 Printer Unit 15 Baik 4 Note Book Unit 1 Baik 5 Mesin Ketik Elektronik Unit 2 Baik 6 Camera + Attachment Unit 3 Baik 7 Lensa Kamera Unit 4 Baik 8 Mobil Unit 4 Baik 9 Sepeda Motor Unit 3 Baik 10 Televisi Unit 11 Baik 11 Rak TV Unit 5 Baik 12 Handy Talky Unit 22 Baik 13 Proyektor + Attachment Unit 3 Baik 14 Layar Proyektor Unit 2 Baik 15 Facsimile Unit 1 Baik 16 Genset Unit 1 Baik 17 Alat Penghancur Kertas Unit 6 Baik 18 Alat Pemotong Kertas Unit 1 Baik 19 Meja Kayu/Rotan Unit 10 Baik 20 Meja Rapat Unit 2 Baik 21 Kursi Rapat Unit 40 Baik 22 Kursi Tamu Unit 2 Baik 23 Sofa Unit 3 Baik 24 Lemari Kaca Unit 37 Baik 25 Lemari kayu Unit 12 Baik 26 Lemari Arsip untuk arsip Dinamis Unit 7 Baik 27 Filling Besi/Metal Unit 6 Baik 28 Rak Unit 1 Baik 29 Rak Piring Unit 2 Baik 30 Moubiler lainnya Unit 2 Baik 31 Alat Kantor Lainnya (Lain-lain) Unit 3 Baik 32 Alat Rumah Tangga Lain-lain Unit 20 Baik

20

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

33 Drums Kit Unit 1 Baik 34 Cymbals Unit 1 Baik 35 Bass Guitar Unit 1 Baik 36 Acoustic Electric Guitar Unit 1 Baik 37 Elektrik Guitar Unit 1 Baik 38 Guitar Effect Digital Unit 1 Baik 39 Digital Piano Unit 1 Baik 40 Electric Guitar Amplifier Unit 1 Baik 41 Bass Guitar Amplififier Unit 1 Baik 42 Acoustic Electric Guitar Ampifier Unit 1 Baik 43 Piano Digital Amplifier Unit 1 Baik 44 Vocal Monitor Speaker Unit 6 Baik 45 Microphone Set Unit 1 Baik 46 Direct Box Unit 4 Baik 47 Stand Microphone Unit 2 Baik 48 Stand Book/Partiture Unit 1 Baik 49 Stand Keyboard Double Unit 1 Baik 50 Stand Guitar/Bass Unit 3 Baik 51 Jack & Cable Unit 1 Baik 52 Digital Mixer Unit 1 Baik 53 Kabel Unit 1 Baik 54 Gendang Standar Unit 1 Baik 55 Darbuka 12” Unit 1 Baik 56 Darbuka 10” Unit 1 Baik 57 Gendang Dangdut Unit 1 Baik 58 Marwas Standar Unit 2 Baik 59 Biola Unit 1 Baik 60 Accordion Unit 1 Baik 61 Bangunan Gedung TMII Unit 1 Baik 62 Bangunan Air Panas Unit 1 Baik 63 Manara Pandang + Pos Peristirahatan Unit 1 Baik 64 Rumah Genset Unit 1 Baik 65 Taman Istana Engku Bilik Unit 1 Baik 66 Pos Jaga, Ruang CCTV dan Toilet Unit 1 Baik 67 Pagar dan Toilet Situs Sampah Dapur Paket 1 Baik Landscaping Kota Rebah 68 Unit 1 Baik Tanjungpinang 69 Dermaga Pulau Penyengat Unit 1 Baik 70 Jalan Lingkungan P. Penyengat Unit 1 Baik

21

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

71 Jalan Lingkar Pulau Penyengat Unit 1 Baik 72 Dermaga Pulau Abang Unit 1 Baik 73 Dock Start Elang Laut Unit 1 Baik 74 Gazebo Unit 5 Baik 75 Tugu Khatulistiwa Unit 1 Baik 76 Sumur Bor + Menara Air +Instalasi Paket 1 Baik 77 Rambu-Rambu Tidak Bersuar Paket 1 Baik

TOTAL 340

Pada periode rencana strategis 2016 – 2021 rencananya Dinas Pariwisata akan mengadakan penambahan asset untuk menunjang operasional Dinas Pariwisata. Di antaranya adalah melengkapi sarana prasara kantor, seperti pengadaan meubiler, pengadaan laptop/ personal komputer, printer, kamera, juga pengadaan kendaraan operasional.

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

Pembangunan kepariwisataan merupakan bagian dari proses pembangunan nasional dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mandiri, maju, adil dan makmur. Pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025, yang mengamanatkan bahwa Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan berusaha, mendorong pemerataan pembangunan nasional, dan memberikan kontribusi dalam penerimaan devisa negara yang dihasilkan dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati

22

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

diri bangsa dan mendorong kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap kekayaaan alam dan budaya bangsa dengan memperkenalkan kekayaan alam dan budaya. Dalam pelaksanaan pembangunan daerah, Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan teknis dalam pembangunan kepariwisataan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berperan penting sebagai penyelenggara pembangunan kepariwisataan yang terintegrasi dalam pembangunan daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap budaya yang hidup di dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Provinsi Kepulauan Riau merupakan wilayah yang memiliki potensi pariwisata yang beraneka ragam dan sangat prospektif untuk dikembangkan. Hal ini terlihat dari tersebarnya destinasi dan daya daya tarik wisata baik berupa wisata pantai, wisata tirta, wisata sejarah/budaya dan wisata suaka alam, dengan fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel berbintang, non bintang, restoran dan rumah makan, cottage dan lain-lain yang banyak tersebar di wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Sejalan dengan bergulirnya roda pemerintahan dan pembangunan di bidang pariwisata yang dilakukan, perubahan menuju terwujudnya kemapanan tata pemerintahan telah menampakan hasil yang cukup positif. Kondisi ini terlihat dari komitmen untuk menetapkan arah dan tujuan serta target-target pembangunan yang akan dicapai dalam setiap periode perencanaan (jangka pendek dan jangka menengah) sebagai landasan dan acuan dalam pelaksanaan pembangunan. Pengembangan pariwisata pada dasarnya ditujukan untuk dapat menjadi salah satu sumber pendapatan bagi daerah, di samping itu pariwisata juga diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi berkembangnya kegiatan atau usaha-usaha lainnya yang berkaitan dengan pariwisata. Dengan berkembangnya pariwisata maka akan semakin banyak wisatawan baik nusantara maupun mancanegara, yang datang berkunjung sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatkan kesejahteraan masyarakat, penciptaan nilai tambah pajak, meningkatan pendapatan asli daerah serta dapat menumbuhkan sektor-sektor lainnya, seperti industri kerajinan, makanan/kuliner dan lain-lain.

23

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Mempedomani Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau periode tahun 2011-2015, strategi yang diterapkan dalam meningkatkan kinerja pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau melalui upaya : a. Pembangunan Bidang Destinasi Pariwisata yang meliputi; perwilayahan destinasi pariwisata, pembangunan daya tarik wisata, pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata, aksesibilitas dan/ atau transportasi pariwisata, Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata, dan Investasi Pariwisata b. Pembangunan Pemasaran Pariwisata yang meliputi; pasar wisatawan, citra pariwisata, dan kemitraan pemasaran pariwisata. c. Pembangunan Industri pariwisata dengan arah kebijakan antara lain; peningkatan kualitas dan keragaman produk-produk usaha pariwisata, pengembangan manajemen dan pelayanan usaha pariwisata yang kredibel dan berkualitas, penguatan struktur usaha pariwisata, penguatan kemitraan usaha pariwisata, dan pengembangan manajemen usaha pariwisata yang mengacu pada prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. d. Pembangunan kelembagaan kepariwisataan yang meliputi; organisasi pariwisata, Sumber Daya Manusia pariwisata, dan penyelenggaran penelitian dan pengembangan.

Capaian kinerja pelaksanaan kewenangan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2015 dicapai melalui pelaksanaan beberapa program, yaitu : 1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 2. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 3. Program Pengembangan Kemitraan 4. Program Pengembangan Penelitian Pembangunan

Berdasarkan pengukuran yang mengacu kepada Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Lainnya yang terdapat dalam Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2015 dapat di lihat pada tabel berikut :

24

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Tabel 2.7. Pengukuran Kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Lainnya Dinas Pariwisata 2011 - 2015 Indikator Kinerja Target Target Renstra Rasio Capaian pada sesuai Tugas Indikator Perangkat Daerah Realisasi Capaian Tahun ke- Target Target Tahun ke- NO dan Fungsi Kinerja Tahun ke- NSPK IKK Perangkat Lainnya 4 5 Daerah 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) Jumlah - 12 - 3 2 3 2 2 3 2 6 2 2 100 100 200 100 100 pembangunan Objek Wisata 1. yang berkelanjutan (objek wisata)

Jumlah - 2 - 1,6 1,7 1,8 1,9 2 1.709 1.767 1.859 1.973 2.037 106 102 103 104 102 wisatawan mancanegara 2. yang datang ke Kepulauan Riau (juta orang)

25

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Indikator Kinerja Target Target Renstra Rasio Capaian pada sesuai Tugas Indikator Perangkat Daerah Realisasi Capaian Tahun ke- Target Target Tahun ke- NO dan Fungsi Kinerja Tahun ke- NSPK IKK Perangkat Lainnya 4 5 Daerah 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) Kontribusi sektor - 6 - 3 3.4 4 5 6 1.88 1.83 1.86 1.99 2.23 55 54 47 40 36

3. pariwisata terhadap PDRB

Jumlah Annual - 10 - 6 6 9 9 10 6 9 11 22 22 100 150 122 244 220 4. Event

Jumlah tenaga - - 900 200 200 200 250 100 200 200 200 250 260 100 100 100 100 260 kerja di bidang

5. pariwisata yang tersertifikasi (orang)

26

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Indikator Kinerja Target Target Renstra Rasio Capaian pada sesuai Tugas Indikator Perangkat Daerah Realisasi Capaian Tahun ke- Target Target Tahun ke- NO dan Fungsi Kinerja Tahun ke- NSPK IKK Perangkat Lainnya 4 5 Daerah 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) Jumlah penelitian - - 10 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 100 100 100 100 130 di bidang pariwisata yang dapat

6. dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan di bidang pariwisata (Kajian)

Rata – rata - - 48 na na na 47 48 Na Na Na 48.165 49.15 - - - 102 102

7. Tingkat hunian hotel

Rata-rata lama - - 1.8 1.5 1.6 1.65 1.7 1.8 1.65 1.78 1.84 2.14 1.84 110 111 112 126 102 8. tinggal wisatawan

27

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Indikator Kinerja Target Target Renstra Rasio Capaian pada sesuai Tugas Indikator Perangkat Daerah Realisasi Capaian Tahun ke- Target Target Tahun ke- NO dan Fungsi Kinerja Tahun ke- NSPK IKK Perangkat Lainnya 4 5 Daerah 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) Jumlah Desa - - 17 10 11 14 15 17 11 13 19 19 19 110 118 136 127 112 9. Wisata

Jumlah Pola - - 3 0 1 2 2 3 0 2 4 4 4 0 200 200 200 133 10. Perjalanan

Jumlah Standar - 2 0 1 1 2 2 0 2 2 2 2 0 200 200 100 100 11. Usaha Pariwisata

28

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Dari tabel di atas dapat digambarkan capaian kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Capaian Pelayanan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau 2011 – 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut; 1. Peningkatan daya saing Kepariwisataan Kepulauan Riau dengan sasaran Terwujudnya Destinasi Pariwisata yang berdaya saing dengan indikator Jumlah pembangunan Objek Wisata yang berkelanjutan (objek wisata) dengan target akhir renstra 12 objek dapat terealisasi 19 objek, prosentase capaian sasaran ini adalah 158 %. 2. Peningkatan kuantitas wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Kepulauan Riau dan kesejahteraan masyarakat dengan sasaran Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau dengan indikator Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Kepulauan Riau (juta orang) dengan target akhir renstra 2 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau dapat terealisasi 2.037.673 atau 102 %. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau dari tahun 2011 sampai tahun 2015 meningkat 19%.

Tabel 2.8. Target dan Realisasi Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Provinsi Kepulauan Riau (orang) Tahun 2011 – 2015

NO TAHUN TARGET REALISASI %

1. 2011 1.600.000 1.709.511 106

2. 2012 1.700.000 1.767.439 102

3. 2013 1.800.000 1.859.066 103

4. 2014 1.900.000 1.973.425 104

5. 2015 2.000.000 2.037.673 102

29

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Gambar 2.1 Grafik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun 2011 - 2015

2500000

2000000

1500000 Taget 1000000 Realisasi

500000

0 2011 2012 2013 2014 2015

3. Kontribusi Pariwisata terhadap PDRB Kontribusi Sektor Pariwisata (akomodasi dan makan minum) Terhadap PDRB Provinsi Kepulauan Riau cenderung meningkat. Data BPS yang pada tahun sebelumya sektor pariwisata (Perdagangan, hotel, dan restoran) pada tahun 2011 menunjukkan anggaka 1.88 % kontribusi Pariwisata terhadap PDRB mengalami pasang surut, dan pada akhir periode RPJMD (2015) kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB di Kepulauan Riau adalah 2.16 %. 4. Annual Event Jumlah Annual event di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2010 ada 6 event dan pada akhir periode Renstra dan RPJMD ditargetkan mencapai 10 Annual Event. Pada tahun 2011 jumlah annual event di Kepulauan Riau tidak mengalami penambahan, baru pada tahun 2012 jumlah annual event di Kepulauan Riau mengalami peningkatan sebesar 50 % atau ada 9 annual event. Sementara itu pada tahun 2013 jumlah annual event di Kepulauan Riau juga mengalami kenaikan 7,3 % dibandingkan dari tahun 2012 atau ada penambahan 2 event di Kepulauan Riau. Pada periode tahun 2014 terjadi penambahan signifikan pada pelaksanaan event tahunan, yaitu mengalami peningkatan 100 % dibandingkan jumlah event pada tahun 2013 yang berarti ada 22 event pariwisata tahunan di Kepulauan Riau. Pada tahun 2015 tidak ada penambahan event tahunan di Kepulauan Riau, hal ini diasebabkan seluruh pemerintah daerah di Kepulauan Riau mengalami defisit anggaran, sehingga beberapa kegiatan yang diagendakan menjadi event tahunan urung dilaksanakan. Dari

30

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

jumlah capaian awal tahun 2010 apabila diperbandingkan dengan capaian pada akhir masa periode RPJMD dan Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau maka ada jumlah 22 annual event tersebut telah menunjukkan bahwa ada peningkatan capaian 226 %.

Selain capain kinerja yang telah ditetapkan sesuai Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, berikut disampaikan capaian kinerja berdasarkan indikator kinerja lainnya; 1. Peningkatan kapasitas dan profesionalisme sumber daya pembangunan pariwisata dengan sasaran Meningkatnya kapasitas SDM Aparatur/ Industri/ Masyarakat yang berdaya saing dengan indicator Jumlah tenaga kerja di bidang pariwisata yang tersertifikasi (orang) dengan target 900 orang tenaga kerja di bidang pariwisata yang disertifikasi dapat dicapai 910 orang atau 101 %. 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengembangan kebijakan di sektor pariwisata dengan sasaran Meningkatnya kapasitas nasional untuk penelitian dan pengembangan di bidang pariwisata yang mudah diakses dan digunakan oleh masyarakat luas dengan indicator Jumlah penelitian di bidang pariwisata yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan di bidang pariwisata (Kajian) dengan target 10 kajian dapat terealisasi 12 kajian atau 120%. 3. Tingkat Hunian Hotel Rata-rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau pada tahun 2014 48.165 % dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 49.15 %. 4. Lama Inap Tamu Hotel Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada Desember tahun 2015 adalah 1.84 hari, capaian tahun 2015 lebih rendah daripada capaian pada tahun 2014 di mana rata-rata lama tinggal/ inap wisatawan di Kepulaun Riau mencapai 2.14 hari. 5. Jumlah Desa Wisata Jumlah desa wisata di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2010 adalah 5 desa. Pada periode tahun pertama Renstra jumlah desa wisata di

31

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Kepulauan Riau mengalami peningkatan sebesar 120 % atau menjadi 11 desa wisata. Pada tahun ke dua renstra (2012) jumlah desa wisata menjadi 13 atau mengalami peningkatan sebesar 18 %. Pada tahun 2013 jumlah desa wisata di Kepulauan Riau mengalami peningkatan lagi menjadi 19 desa atau mengalami peningkatan sebesar 46 %. Pada tahun 2014 dan 2015 jumlah desa wisata di Provinsi Kepulauan Riau tidak lagi mengalami peningkatan. Dengan demikian pada akhir periode RPJMD dan Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau terdapat 19 desa wisata di Kepulauan Riau atau mengalami peningkatan sebesar 280%. Hal ini menunjukkan bahwa pola pengembangan pariwisata berbasis pedesaan di Provinsi Kepulauan Riau sudah menjadi orientasi dan bagian dari kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam upaya mengembangkan aset dan potensi pariwisata yang mereka miliki. 6. Jumlah Pola Perjalanan Jumlah pola perjalanan yang telah dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau hingga tahun 2015 sebanyak 4 buah dari yang sebelumnya belum pernah dibuat. 7. Standar Usaha Pariwisata Jumlah standar usaha pariwisata yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau hingga tahun 2015 sebanyak 2 buah dari yang sebelumnya belum pernah ada.

Dari gambaran capaian kinerja di atas, terindikasi ada 1 (satu) indikator Kinerja Utama yang tidak tercapai, yaitu Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB. Hal ini disebabkan pada saat penyusunan RPJMD dan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Komponen PDRB pada Sektor Pariwisata masih bergabung dengan Perdagangan, dengan nama Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Sementara itu sejak tahun 2015 perhitungan komponen PDRB menggunakan 17 (tujuh belas) komponen yang salah satu di antaranya sektor pariwisata telah dipisahkan tersendiri dari perdagangan dengan nama “Akomodasi dan Makan Minum”. Secara umum Dinas Pariwisata telah dapat melaksanakan tugas dengan baik, namun demikian bila diperbandingkan dengan beberapa wilayah di Sumatera pencapaian Idikator Length Of Stay (Lama Tinggal Wisatawan)

32

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Kepulauan Riau masih sedikit tertinggal. Ada beragam permasalahan dalam pencapaian indikator-indikator kinerja. Permasalahan tersebut disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal yang baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap upaya pengembangan pariwisata. Pada pelaksanaan renstra periode 2011 – 2015 ada beberapa permasalahan, di antaranya; 1. Beberapa Indikator yang digunakan bersifat ouput. 2. Pada indikator kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB pada waktu disusunnya RPJMD dan Renstra SKPD masih bergabung dengan sektor perdagangan dengan nama Perdagangan, Hotel, dan Restoran, sementara pada saat pelaporan akhir renstra sektor pariwisata sudah terpisah dengan perdagangan dengan nama akomodasi dan makan minum. Sehingga target yang dibebankan semula tidak tercapai.

Dari keseluruhan indikator seperti yang telah disampaikan di atas, empat di antaranya digunakan lagi dalam penyusunan rencana strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (2016 – 2021) sebelum revisi, yaitu; 1. Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Kepulauan Riau; 2. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB; 3. Rata – rata tingkat hunian hotel; dan 4. Rata – rata lama tinggal wisatawan. Selain itu telah ditambahkan lagi satu indicator yaitu jumlah wisatawan nusantara yang datang ke Kepulauan Riau. Sementara itu, tujuh indikator yang lainnya tidak dipergunakan lagi dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016 – 2021 karena indikator- indikator tersebut hanya sebatas ouput. Mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tatacara Perencanaan, Pengendalaian dan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tatacara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Seiring perubahan/ revisi RPJMD Kepulauan Riau 2016 – 2021 maka Dinas Pariwisata

33

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Provinsi Kepulauan Riau juga melaksanakan revisi Rencana Strategis 2016 – 2021 dengan menambahkan 2 (dua) indikator. Dari keseluruhan indikator yang dipergunakan pada Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (2016 – 2021) sebelum direvisi akan digunakan seluruhnya dan akan ditambahkan 2 (dua) indikator yaitu Prosentase Peningkatan Pelaku Ekonomi Kreatif Aktif dan total pengeluaran wisatawan di Kepulauan Riau, sehingga indikator yang akan dipergunakan yaitu; 1. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Kepulauan Riau; 2. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara yang datang ke Kepulauan Riau; 3. Rata – rata tingkat hunian hotel; 4. Rata – rata lama tinggal wisatawan; 5. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB; 6. Total Pengeluaran Wisatawan di Kepulauan Riau; dan 7. Prosentase peningkatan pelaku ekonomi kreatif aktif.

Pada pelaksanaan Renstra 2016 – 2021 sebelum revisi (2017) Kinerja indikator program pembangunan pada urusan Pariwisata ditunjukkan melalui 7 (tujuh) indikator yang tersebar pada 5 (lima) program pembangunan. Secara rinci realisasi indikator program pembangunan urusan Pariwisata dapat dilihat pada Tabel berikut:

34

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Tabel 2.9. Pengukuran Kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama Dinas Pariwisata 2017 - 2021 Indikator Kinerja Target Target Renstra Perangkat Daerah Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- sesuai Tugas dan Target Target Indikator Tahun ke- NO Fungsi Perangkat NSPK IKK Kinerja 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Daerah Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Jumlah Kunjungan - 2.5 - 2.2 2.25 2.3 2.4 2.5 2.074 94.3 Wisatawan 1. Mancanegara ke Kepulauan Riau (juta orang) Jumlah Kunjungan - 1.63 - 1.51 1.54 1.57 1.60 1.63 2.891 191 Wisatawan 2. Nusantara di Kepulauan Riau (juta orang) Rata – rata lama - 2.2 - 2.0 2.05 2.1 2.15 22 2.09 104,5 tinggal wisatawan 3. di Kepulauan Riau (hari) Rata-rata Tingkat - 52 - 50 50.5 51 51.5 52 52.66 105,3 Hunian Hotel di 4. Kepulauan Riau (%)

35

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Indikator Kinerja Target Target Renstra Perangkat Daerah Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- sesuai Tugas dan Target Target Indikator Tahun ke- NO Fungsi Perangkat NSPK IKK Kinerja 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Daerah Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Kontribusi Sektor - 2.55 - 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 2.20 93,61 Pariwisata 5. terhadap PDRB (%) Total Pengeluaran - 16.806 - - 11.654 13.409 15.050 16.806 - - wisatawan di 6. Kepulauan Riau (Milyar Rupiah) Prosentase - 40 - 1 10 20 30 40 2.72 272 Peningkatan 7. Pelaku Ekonomi Kreatif Aktif (%) Indikator total pengeluaran wisatawan di Kepulauan Riau mulai digunakan pada tahun 2018.

36

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari ketujuh indikator yang menjadi tanggungjawab Dinas Pariwisata tidak seluruhnya dapat dicapai dengan baik, ksususnya pada indikator Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Kepulauan Riau dan Prosentase Kontribusi Sektor Parwiisata terhadap PDRB . Permasalahan yang dihadapi dalam rangka pencapaian target kinerja RPJMD/ Renstra urusan pariwisata pada tahun lalu yaitu sebagai berikut: (1) Bencana alam Status Awas Gunung Agung Kabupaten Karangasem Bali yang berlangsung sejak akhir bulan September tahun lalu, hingga beberapa pemerintah Luar Negeri pada waktu itu mengeluarkan travel warning dan travel advisory ke Indonesia untuk warga negaranya, dan hal ini tentu sangat berpengaruh pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulaan Riau.

(2) Isu keamanan (demo) di mana pada tahun lalau terdapat beberapa kali demontrasi yang mengakibatkan banyak calon wisatawan yang mengurungkan niatnya untuk datang ke Kepulauan Riau. (3) Defisit anggaran yang dialami pemerintah provinsi Kepualaun Riau juga berdampak pada penundaan dan pembatalan beberapa kegiatan promosi dan publikasi, maupun pelaksanaan event. (4) Event pariwisata belum terjadwal dengan baik. Sebagian besar wisatawan telah merencanakan jauh-jauh hari untuk menghabiskan waktu liburan. (5) Jenuhnya wisatawan Singapura dan Malaysia ke Kepri dikarenakan tidak adanya objek-objek wisata baru di Kepulauan Riau. (6) Rendahnya/ belum optimalnya kunjungan wisatawan di hari-hari kerja/ weekdays dibandingkan dengan padatnya kunjungan wisman Singapura dan Malaysia di akhir pekan. (7) Kunjungan wisatawan masih terpusat di , Bintan, Tanjungpinang dan Karimun dan belum tereksposenya potensi wisata Lingga, Natuna dan Anambas secara maksimal. (8) Belum tercapainya target kontribusi pariwisata terhadap PDRB dikarenakan Pelaku usaha pariwisata belum tumbuh secara signifikan serta Kemitraan antar lintas pelaku usaha pariwisata terutama bidang usaha akomodasi dan makan minum belum berjalan optimal.

37

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut adalah sebagai berikut: (1) Meningkatkan koordinasi dengan seluruh stakeholder untuk mengantasipasi kejadian serupa dan solusi penanganannya. Seluruh stakeholder harus mengambil peran masing-masing dalam memecahkan masalah tersebut. (2) Meningkatkan promosi pariwisata digital dengan biaya yang jauh lebih murah dan jangkauan lebih luas. (3) Ke depannya akan memberikan kepastian jadwal pelaksanaan event. (4) Singapura dan Malaysia merupakan pemberi kontribusi kunjungan wisman terbesar ke Kepri, saat ini mengalami kejenuhan terhadap pariwisata Kepri yang selama beberapa tahun ini stagnan. Untuk itu perlu dilakukan terobosan-terobosan dengan memperbanyak pelaksanaan event-event wisata daerah di Kepri dan bersifat annual sehingga bisa direncanakan kunjungannya oleh calon wisatawan. Selain perlunya memperbanyak pelaksanaan event pariwisata, perlunya pengembangan objek wisata baru seperti theme park-theme park yang banyak dibangun Singapura dan Johor. Hal ini tentunya perlu dukungan OPD-OPD terkait dalam menarik investor membangun objek wisata Daerah. (5) Perlunya peningkatan pelaksanaan promosi di Singapura dan Malaysia juga pemberian insentif khusus pada hari-hari kerja untuk meningkatkan kunjungan wisatawan selain di akhir pekan. (6) Masih belum tertatanya aksesibilitas antar Kabupaten/ Kota dan antar pulau yang baik sehingga sulit bagi para agen perjalanan mengemas paket-paket wisata ke daerah Natuna, Anambas, Lingga. Sehingga diperlukan pembangunan infrastruktur dan aksesibilatas yang lebih baik untuk mendukung pariwisata Kepri. (7) Perlu diberikan kemudahan dan insentif guna merangsang peningkatan jumlah pelaku usaha pariwisata dan Perlu dibangun dan ditingkatkan program peningkatan kerjasama dan kemitraan antar pelaku usaha pariwisata. (8) Akan memprioritaskan program kegiatan yang target capaiannya belum terpenuhi.

38

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Pencapaian indikator-indikator yang telah dijelaskan sebelumnya tidak terlepas dari dukungan ketersediaan anggaran sebagai upaya peningkatan pelayanan dan kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau seperti telah disampaikan pada subbab sebelumnya. Untuk melaksanakan program kegiatan dalam rangka pembinaan dan pengembangan kepariwisataan Kepulauan Riau, Dinas Pariwisata Kepulauan Riau didukung dana yang berasal dari APBD Kepulauan Riau, yang pada tahun 2011 – 2015 dapat digambarkan sebagai berikut:

39

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Tabel 2.10 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pariwisata Provinsi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 - 2015

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata Uraian (dalam juta) (dalam juta) Tahun ke- Pertumbuhan Belanja 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja 8.837. 10.363 18.358 22.218 15.030 7.385 10.049 17.672 21.252 13.655 83.57 96.98 96.27 95.84 91.27 13.821 94% Langsung

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sejak Dinas Pariwisata terbentuk pada tahun 2011 anggaran total yang telah dipergunakan hingga berakhirnya Rencana Strategis dan periode RPJMD 2015 adalah sebesar Rp. 69.106.580.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 65.247.344.000,- atau sebesar 94,41 %.

40

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Tabel 2.11. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Perprogram Dinas Pariwisata Provinsi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 - 2015

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Rata-rata Uraian Belanja (dalam juta) (dalam juta) Anggaran Tahun ke- Pertumbuhan per Program 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Program Pengembangan 2.670 2.922 8.412 12.731 3.299 2.466 2.847 8.065 12.249 3.010 92 97 96 96 91 6.007 95 Pemasaran Pariwisata Program Pengembangan 3.430 1.467 2.750 2.828 4.720 2.990 1.355 2.659 2.760 4.200 87 92 97 98 89 3.069 93 Destinasi Pariwisata Program Pengembangan 318 1.301 1.825 1.000 974 270 1.299 1.797 992 861 85 99 98 99 88 1.084 94 Kemitraan Program Pengembangan - 483 400 550 1.667 - 483 394 520 1.296 - 100 99 95 78 775 92 dan Penelitian Pembangunan Perkembangan Pengangaran per program Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau yang berhubungan langsung dengan pencapaian target sasaran dan indicator 2011 – 2015

Dari tabel 2.10 di atas dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan anggaran per program yang berhubungan langsung dengan pencapaian sasaran dan indikator kinerja sejak Dinas Pariwisata terbentuk pada tahun 2011 anggaran total yang telah dipergunakan hingga berakhirnya Rencana Strategis dan periode RPJMD 2015 adalah sebesar Rp. 53.747.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 50.513.000.000,- atau sebesar 94%.

41

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Sementara itu pada tahun transisi Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 - 2021 (tahun 2016) Alokasi anggaran untuk urusan Pariwisata sebesar Rp.13.570.510.208,00 terealisasi sebesar Rp.13.090.954.608,00 (96,47%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Sedangkan pada tahun pertama pelaksanaan Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (2017) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 16.892.824.727,- dengan realiasai serapan anggaran sebesar Rp. 16.090.618.740,- (95.25%) serta realisasi fisik sebesar 99,83%. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai 8 program dengan realisasi anggaran dan realisasi fisik masing-masing program dapat dilihat pada Tabel berikut:

42

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Tabel 2.12. Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik Dinas Pariwisata Tahun 2016 dan 2017

Anggaran 2016 Prosen Anggaran 2017 Prosen Persen tase Persen tase No tase Realisa tase Realisa Program . Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisa si Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisa si si Fisik si Fisik (%) (%) (%) (%) 1 Program 5.215.151.813 4.890.207.563 93,77 100,00 8.160.659.375 7.603.085.640 93,17 99 pengembangan pemasaran pariwisata 2 Program 124.000.000 121.015.000 95,86 100,00 1.241.586.250 1.231.258.500 99,17 100 pengembangan destinasi pariwisata 3 Program 1.207.839.500 1.170.908.100 96,94 100,00 Tidak pengembangan dialokasikan Kemitraan sejak tahun 2017 4 Program 1.538.336.700 1.170.908.100 99,08 100,00 Tidak Pengembangan dan dialokasikan Penelitian sejak tahun Pembangunan 2017 5 Program Tidak 220.998.750 218.354.100 98,80 100 Pengembangan dialokasikan Industri Pariwisata pada tahun 2016 6 Program Tidak 1.691.193.925 1.627.174.272 96,21 100 Pengembangan dialokasikan Kelembagaan pada tahun 2016 Pariwisata 7 Program Pelayanan 3.856.536.975 3.820.627.375 99,07 100,00 4.143.099.175 4.009.813.278 96,78 100 Administrasi Perkantoran

43

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

8 Program Peningkatan 125.000.000 124.774.000 99,82 100,00 85.230.000 85.095.900 99,84 100 Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan 9 Program Peningkatan Tidak 814.750.000 786048500 96.48 100 Sarana Dan Prasarana dialokasikan Aparatur pada tahun 2016 10 Program Perencanaan 588.284.000 579.741.000 99 100 535.307.252 529.788.550 98,78 100 Dan Pembangunan Daerah JUMLAH 13.570.510.208 13.090.954.608 96,47 100,00 16.892.824.727 16.090.618.740 95,25 99,83

Tahun tahun transisi, Dinas Pariwisata masih menggunakan program yang tercantum dalam RPJMD tahun 2010- 2015. Ada 2 (dua) program yang tidak dipergunakan lagi pada pelaksanaan tahun anggaran 2017 (Program Pengembangan Kemitraan dan Program Pengembangan dan Penelitian Pembangunan). Sesuai dengan amanah yang tercatum dalam RPJMD Kepulauan Riau Tahun 2016 – 2021 maka telah dianggarkan Program Pengembangan Industri Pariwisata dan Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata. Sementara itu pada revisi RPJMD Kepulauan Riau dan Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau ke depannya akan ditambah satu program lagi yaitu Program Pengembangan Ekonomi Kreatif.

44

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Tabel 2.13 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pariwisata Provinsi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 - 2021

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata Uraian (dalam juta) (dalam juta) Tahun ke- Pertumbuhan Belanja 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja 16.892 16.090 95.52 - - Langsung

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sejak Peraturan Daerah RPJMD 2016 – 2021 disahkan, anggaran total yang telah dipergunakan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau hingga berakhirnya Tahun I periode RPJMD Kepulauan Riau 2016 – 2021 adalah sebesar Rp. 16.892.824.727,- dengan realisasi sebesar Rp. 16.090.618.740,- atau sebesar 95,25 %. Rata – rata pertumbuhan anggaran belum dapat disampaikan, karena pelaksanaan anggaran tahun 2017 adalah pelaksanaan tahun pertama.

45

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Berikut ini Peluang dan Tantangan yang dihadapi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dan seluruh stakeholder dalam rangka pengembangan sektor Kepariwisataan;

2.4.1. Tantangan (threats)

 Berkembang pesatnya pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif di luar wilayah Kepulauan Riau sebagai pesaing/ kompetitor semakin tinggi  Pengelolaan aneka ragam potensi Daya Tarik Wisata Kepulauan Riau baik alam, budaya maupun buatan sebagai daya saing dan daya banding perlu ditingkatkan kualitasnya  Tampilan seni budaya sebagai Daya Tarik Wisata di seluruh destinasi pariwisata Kepulauan Riau kualitas dan kuantitasnya perlu segera ditingkatkan  Kesadaran wisata, penerapan/pemahaman Sapta Pesona dan kesiapan seluruh stakeholder pariwisata serta masyarakat Kepulauan Riau belum maksimal  Sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia kepariwisataan Kepulauan Riau serta pendukung/penunjangnya kuantitas dan kualitasnya masih kurang/rendah  Perdagangan pasar bebas dalam negeri dan pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mengharuskan kepariwisataan Kepulauan Riau punya daya saing tinggi dan berstandar  Isu Keamanan yang bisa memengaruhi citra daerah  Meningkatnya persaingan antar destinasi pariwisata pada tingkat nasional dan regional  Bencana kabut asap yang melanda Kepulauan Riau  Krisis keuangan global juga memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada sektor pariwisata  Global warming atau pemanasan global

46

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

 Nilai-nilai budaya lokal dapat tergerus oleh nilai-nilai budaya asing yang dengan bebas masuk ke negeri ini

2.4.2. Peluang (opportunities)

 Adanya kebijakan skala nasional dan internasional tentang pengembangan pariwisata terutama wisata bahari  Dijadikannya wilayah Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu Kawasan Strategis Pengembangan Kepariwisataan Nasional  Dukungan Kelembagaan Nasional pada pengembangan kepariwisataan di Provinsi Kepulauan Riau  Adanya kebijakan skala nasional tentang Pemberlakuan Kunjungan Bebas Visa.  Letak Geostrategis Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Negara – Negara tetangga;  Terjadinya pergeseran dominasi destinasi wisata dunia dari wilayah Eropa ke wilayah Asia Pasifik  Berkembangnya usaha pariwisata dunia, Indonesia maupun di Kepulauan Riau yang begitu pesat dan menjanjikan untuk dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat

 Beraneka ragam potensi daya tarik wisata Kepulauan Riau baik alam, budaya maupun buatan yang khas/unik dapat berdaya saing dan daya banding yang tinggi dengan luar daerah Kepulauan Riau  Sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia kepariwisataan Kepulauan Riau serta pendukung/penunjangnya yang semakin memadai  Perkembangan media massa dan teknologi informasi yang pesat sebagai sarana penunjang kepariwisataan dan ekonomi kreatif di Kepulauan Riau.  Adanya kebijakan Pemerintah Pusat dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif

Dengan cara mengenali peluang dan tantangan, maka dapat diambil berbagai langkah koreksi yang diperlukan untuk meningkatkan pembangunan pariwisata. Upaya tersebut memerlukan kerjasama dan koordinasi yang harmonis dan konsisten, baik vertikal – antara pusat dengan daerah, maupun horizontal – antara pemerintah, swasta maupun masyarakat pada umumnya.

47

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

BA BAB III B

PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGISIII PERANGKAT DAERAH

Agar pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata menjadi lebih efektif dan efisien diperlukan pemahaman terhadap kondisi atau aspek- aspek yang mempengaruhi keberhasilan nya tersebut. Kondisi yang dampaknya signifikan perlu dirumuskan menjadi isu strategis dan dikedepankan dalam perencanaan pembangunan. Hal ini diperlukan dalam rangka mengantisipasi adanya kegagalan atau kelemahan yang menimbulkan kerugian lebih besar serta pemanfaatan adanya peluang secara optimal.

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Permasalahan pembangunan pada sektor pariwisata yang meliputi Pengembangan Destinasi Pariwisata, Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Pengembangan Industri Pariwisata, Pengembangan Kelembagaan, serta Pengembangan Ekonomi Kreatif sebagai berikut:

a. Permasalahan Pengembangan Destinasi Pariwisata: Dalam kerangka pengembangan destinasi wisata, terdapat beberapa masalah utama yang harus dihadapi, yaitu: 1. Ketersediaan dan Konektivitas Infrastruktur yang Belum Optimal

Ketidaknyamanan wisatawan dalam berwisata dan kesulitan dalam mencapai lokasi destinasi wisata merupakan masalah akibat tidak tersedianya infrastruktur yang baik. Akibat masalah infrastruktur ini, dapat menimbulkan masalah lain, yaitu ketidaksiapan sarana dan prasarana destinasi, keamanan, kebersihan, ketertiban destinasi, keterbatasan aksesibilitas, dan hambatan konektivitas, yang membuat jumlah wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau belum optimal. Kenyamanan wisatawan dengan melengkapi sarana, prasarana,

48

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

dan fasilitas umum yang aman, bersih, dan tertib merupakan hal dasar yang perlu disiapkan oleh setiap pengelola objek wisata di daerah destinasi wisata. Citra destinasi wisata Kepulauan Riau pun akan semakin baik. Keterbatasan akses menuju daya tarik wisata prioritas seperti Kepulauan Anambas dan Natuna perlu dikembangkan dengan menambahkan sarana transportasi yang mudah dijangkau dari daerah asal wisatawan

2. Kesiapan Masyarakat di Sekitar Destinasi Pariwisata yang Masih Belum Optimal

Banyak daerah yang sudah dikenal wisatawan dan menjadi destinasi wisata Kepulauan Riau, namun tidak diimbangi oleh kesiapan masyakat sekitar. Hal ini akan berakibat pada kurang terawatnya destinasi wisata, kurang profesionalnya pengelolaan destinasi wisata, serta eksploitasi berlebihan dari destinasi wisata. Untuk mencegah timbulnya masalah tersebut, diperlukan pemberdayaan masyarakat di daerah destinasi wisata di Kepulauan Riau. Pemberdayaan tersebut dapat dilakukan dengan menanamkan nilai dan tujuan pariwisata Kepulauan Riau dan memberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan. Hingga saat ini ada 47 (empat puluh tujuh) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Provinsi Kepulauan Riau, dengan perincian; Batam ada 12 Pokdarwis, Tanjungpinang ada18 Pokdarwis, Bintan ada 5 Pokdarwis, Karimun ada 4 Pokdarwis, Lingga ada 1 Pokdarwis, Natuna ada 5 Pokdarwis, dan Kabupaten Kepulauan Anambas ada 2 Pokdarwis. Hingga saat ini belum semua kelompok sadar wisata yang ada mengelola destinasi wisata. Hanya pada daerah-daerah tertentu saja yang kelompok sadar wisatanya mengelola kawasan pariwisata, misalnya Kelompok sadar wisata pulau Benan Lingga yang mengelola kawasan pariwisata pulau Benan Kabupaten Lingga dan Kelompok Sadar Wisata Anambas yang mengelola kawasan pariwisata Pantai Padang Melang. Kebanyakan dari kelompok sadar wisata belum mengelola objek wisata yang ada.

3. Masih Belum Optimalnya Pengembangan Destinasi Pariwisata Baru

Kepulauan Riau sebagai daerah tujuan investasi yang prospektif merupakan nilai tambah penting yang akan dapat meningkatkan daya saing

49

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

pariwisata Kepulauan Riau, namun demikian potensi tersebut menjadi tidak memiliki arti manakala berbagai hambatan iklim usaha masih terjadi. Keruwetan birokrasi dan proses yang berbelit yang masih terjadi menjadi catatan tersendiri yang membuat para investor masih enggan untuk melakukan investasi.

4. Belum Memadainya Infrastruktur Penunjang Pariwisata yang Berkualitas

Rata – rata ketersediaan prasarana jaringan jalan dan jembatan, jaringan listrik, jaringan air bersih masih sangat kurang untuk mendukung kegiatan wisata di Provinsi Kepulauan Riau. Ketersediaan infrastruktur yang sudah cukup memadai terdapat di Kota Batam, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, walaupun masih memerlukan peningkatan kualitas pelayanan yang aman, nyaman, bersih, sehat dan ramah lingkungan.

Kurangnya infrastruktur untuk menunjang kegiatan kepariwisataan di Kepri menjadi kendala dalam mengembangkan dan meningkatkan Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) karena ketika kebutuhan dasar seperti jaringan air bersih dan listrik tidak layak, maka akan sulit untuk mendatangkan investasi di bidang pariwisata. Jaringan jalan dan jembatan umum yang belum memadai juga akan menjadi halangan wisatawan dalam memutuskan untuk melakukan suatu perjalanan ke suatu ODTW yang hendak dituju. Permasalahan di sini menjadi timbul karena untuk pembangunan berbagai infrastruktur dasar tersebut bukanlah menjadi kewenangan Dinas pariwisata, tetapi instansi pemerintah lainnya termasuk di dalamnya Dinas Pekerjaan Umum, sehingga sinkronisasi dan Koordinasi dengan instansi terkait akan lebih ditekan lagi untuk keserasian kegiatan.

b. Permasalahan Bidang Industri Pariwisata

Dalam kerangka pengembangan industri pariwisata, terdapat beberapa masalah utama yang dihadapi dan menjadi kendala bagi tumbuhnya industrI pariwisata, antara lain yaitu: 1. Sinergi Antar Mata Rantai Usaha Pariwisata Yang Masih Belum Optimal

Persoalan di lapangan menunjukkan bahwa belum semua destinasi pariwisata didukung oleh operasi berbagai jenis usaha kepariwisataan dan

50

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

sinergi yang baik dalam menciptakan produk dan layanan yang berkualitas bagi wisatawan. Sehingga di satu pihak kualitas industri pariwisata belum bisa berkembang optimal, dan di sisi lain nilai manfaat ekonomi pariwisata juga belum mampu dikembangkan untuk menopang perekonomian daerah setempat. Dalam kerangka membangun struktur dan mata rantai industri pariwisata yang kokoh dan kondusif, maka diperlukan berbagai bentuk koordinasi yang intensif dan kerja sama/ kemitraan yang baik antar pelaku industri pariwisata dalam berbagai wadah organisasi. Permasalahan penguatan struktur Industri pariwisata, sinergi dan keadilan distribusi adalah kurangnya kerja sama dan jejaring antar pelaku usaha pariwisata dalam pengembangan industri pariwisata Indonesia serta tidak adanya data base usaha pariwisata yang komprehensif. Sebagai rencana tindak prioritas untuk penyelesaian permasalahan tersebut adalah peningkatan daya saing industri pariwisata melalui fasilitasi sertifikasi kompetensi. Sedangkan dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten/ Kota adalah sinergi kebijakan dan kegiatan pemerintah daerah Kabupaten/ Kota dengan pelaku usaha pariwisata dan pemerintah Provinsi.

2. Daya Saing Produk Pariwisata Yang Masih Belum Optimal

Peningkatan daya saing produk wisata yang mencakup daya tarik wisata, fasilitas pariwisata, dan aksesilibitas berpotensi untuk meningkatkan daya saing usaha dan Industri pariwisata Kepulauan Riau, sedangkan kondisi saat ini ketiga komponen masih dianggap kurang kecuali daya saing sumber daya budaya dan alam Kepulauan Riau yang sangat beragam, unik dan menarik. Daya saing aksesibitas Kepulauan Riau secara umum kurang, yang antara lain terlihat dari kecilnya frekuensi dan jumlah kapasitas tempat duduk penerbangan serta insfrasruktur jalan, pelabuhan dan bandara di berbagai destinasi wisata Kepulauan Riau yang terdapat fasilitas/usaha pariwisata. Selama ini, usaha pariwisata di berbagai destinasi wisata Kepulauan Riau kurang berkembang karena kurangnya wisatawan yang datang dan menggunakan fasilitas dan jasa usaha pariwisata walaupun mereka telah mempromosikan produk dan jasa usaha pariwisatanya baik yang dilaksanakan secara sendiri-sendiri maupun berkerja sama dengan pihak lain termasuk

51

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

pemerintah daerah. Pengembangan Industri Pariwisata yang belum in line atau sesuai pengembangan aksesibilitas telah berakibat pada kurangnya kemampuan usaha pariwisata untuk memenuhi permintaan pasar, yang pada akhirnya menyebabkan kurangnya daya saing fasilitas atau usaha pariwisata di Kepulauan Riau. Kesesuaian tingkat harga dengan kualitas pengalaman (Value for money) yang diperoleh wisatawan di sejumlah destinasi pariwisata seringkali masih menunjukkan adanya kesenjangan, yang mengakibatkan komplain wisatawan. Dalam konteks kredibilitas bisnis, kondisi tersebut akan menjadi promosi negatif yang akan berdampak pada penurunan daya saing produk wisata yang kita miliki sehingga tidak mampu bersaing dengan produk yang dikembangkan oleh kompetitor. Di sisi lain ketidaksesuaikan antara fitur yang dipromosikan dengan realitas yang dijumpai wisatawan/ konsumen juga masih sering terjadi di lapangan. Dalam berbagai kasus dan tempat seringkali masih terjadi ketidaksesuaian antara apa yang dipromosikan dengan apa yang didapat dilapangan. Promosi semacam ini dapat dianggap sebagai promosi yang tidak bertanggung jawab, yang membuat kredibilitas produk menjadi diragukan. Untuk mengangkat daya saing produk, maka upaya promosi harus menerapkan dan menakankan prinsip-prinsip pemasaran pariwisata yang bertanggung jawab (responsible marketing), yang responsif terhadap hak-hak wisatawan, terhadap pelestarian lingkungan dan hak-hak sosial ekonomi masyarakat lokal.

3. Kemitraan Usaha Pariwisata Yang Belum Optimal

Kemitraan usaha pariwisata antara industri pariwisata skala besar dengan usaha –usaha ekonomi pariwisata skala Mikro, Kecil dan Menengah masih belum berjalan dengan maksimal. Pengembangan kemitraan usaha dimaksudkan agar peluang dan nilai manfaat berkembangnya kepariwisataan akan dapat dinikmati semua pihak dalam berbagai jenis dan skala usaha. Oleh karena itu, maka pola-pola kemitraan antar usaha pariwisata, maupun usaha pariwisata dengan pelaku usaha lainnya di berbagai detsinasi pariwisata perlu didorong dan ditingkatkan. Bentuk kemitraan yang dapat dilakukan, misalnya kerja sama dalam pengembangan daya tarik wisata, kerja sama promosi dan pemasaran, dan lain sebagainya.

52

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Kesadaran untuk mengembangan kemitraan usaha pariwisata dalam kerangka pemberdayaan masyarakat maupun mendorong tumbuhnya UMKM bidang pariwisata masih memerlukan dorongan dan peran aktif Pemerintah selaku fasilitator dan regulator, agar UMKM bidang pariwisata juga memiliki kemampuan, kapasitas dan akses untuk dapat mengembangkan usaha dan memperolah manfaat ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

4. Pengembangan Tanggung Jawab Lingkungan Oleh Kalangan Usaha Pariwisata Masih Belum Optimal

Pengembangan tanggung jawab lingkungan usaha pariwisata, baik Lingkungan sosial, alam maupun budaya agar tetap berkelanjutan berpotensi untuk mengembangkan jejaring usaha pariwisata berkelanjutan yang dapat meningkatkan daya saing usaha pariwisata Indonesia. Permasalahannya adalah masih kecilnya jumlah usaha pariwisata yang memiliki komitmen terhadap tanggung jawab lingkungan dan menerapkan prinsip-prinsip berwawasan lingkungan walaupun permintaan pasar semakin kuat, kurangnya insentif terhadap usaha pariwisata yang menerapkan prinsip-prinsip pembangunan kepariwisataan berkelanjutan, kurangnya alokasi program CSR usaha pariwisata dan usaha non pariwisata untuk pengembangan pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat lokal. Sebagai rencana tindak untuk penyelesaian permasalahan adalah penyusunan pedoman dan bimtek pengembangan usaha pariwisata berwawasan lingkungan, pemberian penghargaan usaha pariwisata berwawasan lingkungan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan pemberian insentif kepada usaha pariwisata dan non usaha pariwisata yang mengembangkan program CSR untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berbasis pemberdayaan masyarakat lokal, serta monitoring kegiatan pengembangan usaha pariwisata terhadap tanggung jawab lingkungan.

c. Permasalahan Bidang Pemasaran Wisata

Pemasaran pariwisata Indonesia umumnya saat ini dihadapkan pada situasi pasar yang senantiasa berubah dengan cepat, jauh lebih cepat dari masa-masa sebelumnya. Hal ini ditandai antara lain dengan munculnya teknik- teknik komunikasi pemasaran baru yang menggabungkan pesan-pesan promosi dengan program-program komunikasi yang inovatif dan kreatif dalam rangka

53

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

bersaing menarik minat konsumen yang sangat beragam baik karakteristik, perilaku maupun preferensinya. Untuk dapat mengefektifkan peran pemasaran pariwisata kita perlu untuk dapat menemukenali potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kepariwisataan. Dalam kerangka pengembangan pemasaran pariwisata, terdapat beberapa masalah utama yang dihadapi dan menjadi kendala bagi tumbuhnya industri pariwisata, antara lain yaitu:

1. Belum Adanya Acuan Riset Pasar yang Komprehensif

Dalam menetapkan target pasar wisatawan nusantara dan mancanegara masih belum mengacu kepada riset pasar yang dilakukan secara komprehensif. Hal ini dapat terlihat dari penetapan fokus pasar yang belum mengacu terhadap analisa pasar yang dilakukan beberapa hal disebabkan belum adanya pembobotan terhadap variable yang menjadi penilaian dalam menentukan fokus pasar baik wisatawan mancanegara, maupun wisatawan nusantara. Penetapan pasar wisatawan mancanegara dan nusantara baru berdasarkan desk analysis yang mengambil dari BPS dan sumber-sumber referensi yang akurat antara lain dari Euromonitor, UNWTO, WEF, AC Nielsen, serta sumber – sumber referensi lain yang relevan sehingga belum mencapai pada kedalaman informasi yang diharapkan.

2. Strategi Komunikasi Pemasaran Wisata yang Belum Terpadu

Branding pariwisata Kepulauan Riau (Wonderful Kepri) masih belum terpublikasikan secara optimal pada berbagai negara pasar utama dan potensial pariwisata Kepulauan Riau, hal ini juga ditimbulkan oleh tidak konsistennya branding pariwisata yang digunakan (baru memulai), sehingga product awareness dari masyarakat (calon wisatawan) pada negara-negara pasar utama dan potensial terhadap produk dan destinasi pariwisata Kepulauan Riau masih lemah bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia dan negara- negara pesaing Indonesia. Kepulauan Riau juga belum memiliki suatu strategi komunikasi pemasaran pariwisata terpadu yang dapat digunakan oleh Pemerintah daerah maupun para pemangku kepentingan pariwisata Kepulauan Riau dalam melakukan aktivitas pemasaran pariwisata Kepulauan Riau. Pemanfaatan

54

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

kemajuan teknologi informasi dan komunikasi belum optimal dalam mempromosikan citra pariwisata Kepulauan Riau baik di Indonesia maupun di dunia internasional, hal ini dikarenakan banyaknya pemangku kepentingan pariwisata yang belum memiliki kesadaran serta tidak memiliki kemampuan untuk menyikapi trend perkembangan teknologi dan informasi tersebut.

3. Sinergi Kemitraan Pemasaran Wisata Masih Belum Optimal

Banyaknya Asosiasi dan Organisasi yang bergerak di bidang pariwisata antara lain seperti ASITA, GIPI, PHRI, yang belum bersinergi dengan program kerja pemerintah sehingga menghambat pengembangan public-private partnerships hal ini dikarenakan perbedaan tujuan dan kepentingan yang justru menghambat usaha pemerintah dalam memasarkan pariwisata. Permasalahan lainnya juga dapat terlihat dari Belum efektifnya MoU-MoU kerja sama pemasaran pariwisata yang sudah disepakati antara pihak pemerintah dan juga Asosiasi serta Organisasi yang masih belum berjalan secara baik. Peranan BPPI sebagaimana amanat undang-undang No 10 Tahun 2009 yang oleh pemerintah daerah Kepulauan Riau telah dibentuk BPPD untuk memasarkan kepariwisatan Kepulauan Riau masih menimbulkan permasalahan. Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa BPPD sampai dengan saat ini belum dapat berdiri sendiri dan masih membutuhkan bantuan pemerintah dalam pendanaannya, selain itu peran serta BPPD dalam memasarkan pariwisata Kepulauan Riau masih sangat seragam dengan kegiatan yang dijalankan dengan pemerintah sehingga belum memperlihatkan hasil yang maksimal dalam memasarkan pariwisata Indonesia. Banyaknya MoU-MoU kerja sama bidang pemasaran pariwisata yang telah tertuang masih belum dilaksanakan secara optimal, komitmen industri dan asosiasi yang tertuang dalam MoU kerja sama masih dalam batas dokumen karena pada kenyataan banyak kerja sama yang kurang berjalan dengan baik.

4. Kegiatan Promosi Wisata Masih Berjalan Parsial

Event-event yang berskala nasional dan internasional masih terbatas dikarenakan banyak daerah di Kepulauan Riau yang mempunyai event-event daerah yang menarik namun belum menetapkan kepastian waktu pelaksanaan dan belum mampu mengemas event secara professional sehingga kemasannya

55

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

kurang menarik, juga belum semua daerah mempunyai aksesibilitas maupun sarana dan prasarana penunjang yang memadai untuk layak dipromosikan baik secara nasional dan internasional, sehingga event-event daerah secara pelan- pelan perlu didukung dan didorong agar dapat dikemas secara lebih bagus dan mulai dipromosikan secara nasional maupun internasional. Dalam mempromosikan pariwisata Kepulauan Riau belum semua program-program yang dibuat secara terpadu sehingga diperlukan keterpaduan program antar pemerintah pusat dan daerah, masyarakat juga khususnya masyarakat kreatif dalam mengemas program yang kreatif dan inovatif, juga keterpaduan media promosi agar gaung promosinya makin meluas, jika memanfaatkan komunitas- komunitas untuk promosi serta sinergitas program/kegiatan yang sifatnya nasional maupun internasional dengan promosi pariwisata bersama secara co- marketing. Selain itu beberapa pusat informasi daerah atau destinasi masih belum mampu memberikan informasi menyeluruh kepada wisatawan yang berkunjung ke daerahnya. Belum optimalnya pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang mampu memberikan informasi yang menyeluruh baik online offline kepada target pasar yang membutuhkan informasi kepariwisatan Kepulauan Riau.

d. Permasalahan Bidang Kelembagaan Pariwisata

Dalam kerangka pengembangan Kelembagaan kepariwisataan, terdapat beberapa masalah utama yang dihadapi dan masih menjadi, antara lain yaitu :

1. Belum Meratanya Penguatan Organisasi yang Membidangi Kepariwisataan di Daerah

Pariwisata masih dianggap sebagai sektor pilihan, dan belum dianggap sebagai sektor strategis yang memberikan kontribusi berarti bagi pembangunan daerah maupun bagi kesejahteraan masyarakat, sehingga penguatan organisasi yang membidangi pembangunan kepariwisataan belum merata di berbagai daerah. Sebagai akibatnya koordinasi lintas daerah dalam penanganan terpadu asset kepariwisataan yang bersifat lintas wilayah-pun seringkali mengalami kendala dan hambatan.

56

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Disisi lain, lemahnya pemahaman tentang kepariwisataan, seringkali memposisikan kepariwisataan sebagai sebagai sektor pelengkap yang tidak memiliki posisi strategis dalam struktur organisasi pembangunan di daerah.

2. Sumber Daya Manusia Pariwisata yang Terbatas baik Kualitas maupun Kuantitas

Peningkatan daya saing produk pariwisata Kepulauan Riau agar memiliki keunggulan banding dan keunggulan saing secara regional dan global harus diimbangi oleh ketersediaan SDM yang kompeten, yang tidak hanya berada pada tataran operasional atau tenaga teknis saja tetapi juga pada tataran akademisi dan profesional. Pengembangan SDM Kepariwisataan dapat dilakukan dengan pendekatan pendidikan formal dan pelatihan, bagi Aparatur, Pengusaha Industri Pariwisata, Karyawan pada Industri Pariwisata dan Masyarakat yang berada di kawasan pariwisata. Perkembangan Pariwisata Indonesia umumnya dan Kepulauan Riau khusunya saat ini kurang diimbangi dengan pengembangan SDM bidang pariwisata. Pengembangan SDM bidang pariwisata meliputi aparatur, industri dan masyarakat. Hal ini berguna untuk menunjang pengembangan pariwisata di Kepulauan Riau. Dengan akan diberlakukannya kesepekatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), maka tuntutan SDM ynag kompeten dan mampu bersaing dengan SDM dari luar negeri akan semakin dipersyaratkan. Oleh sebab itu penyiapan SDM Pariwisata baik secara kuantitas dan kualitas harus didorong semaksimal mungkin.

3. Penyelenggaraan dan Pemanfaatan Penelitian yang Masih Belum Optimal

Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan dilakukan dengan kebijakan peningkatan penelitian yang berorientasi pada pengembangan destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, dan pengembangan industri pariwisata. Penelitian saat ini belum dijadikan atau di optimalkan sebagai sumber maupun alat untuk mengambil langka kebijakan dalam pembangunan kepariwisataan di indonesia. Penelitian seharusnya mampu menjadi dasar/pijakan untuk mendukung lahirnya kebijakan-kebijakan bidang pariwisata yang mampu

57

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

menjawab segala isu-isu strategis internal dan eksternal, sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat terfokus dalam penyelesaian masalah dan pengembangan kepariwisataan. Penelitian yang ada saat ini belum optimal peruntukannya dalam hal kebijakan. Penelitian kebijakan dimaksudkan untuk melakukan telaahan terhadap berbagai kebijakan yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan sektor pariwisata, diharapkan dengan penelitian kebijakan ini akan muncul suatu kebijakan yang mampu menyesuaikan dan sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

4. Koordinasi dan Sinkronisasi Pembangunan Lintas Sektor dan Regional Yang Belum Efektif

Isu koordinasi dan kerja sama antara pusat dan daerah muncul sebagai konsekuensi dari implementasi otonomi daerah yang tidak dilandasi dengan prinsip-prinsip Good Governance. Dengan adanya Undang-Undang Otonomi Daerah maka kewenangan pengembangan produk pariwisata berada di Daerah, sedangkan kewenangan pemasarannya berada di Pusat. Pengaturan kewenangan ini menimbulkan arogansi Daerah untuk menentukan arah pembangunan dan pengelolaan sumber daya dan wilayah administratifnya masing-masing, sehingga mengakibatkan pengembangan kegiatan kepariwisataan antara Pusat dan Daerah kurang terkoordinasi dengan baik. Begitu pula koordinasi antara pemerintah dan swasta. Hal ini dapat memicu kecenderungan orientasi pembangunan yang hanya mengejar peningkatan PAD yang mendorong masing-masing daerah berkompetisi secara kurang sehat untuk menarik pasar wisatawan ke daerahnya dengan kebijakan-kebijakan tertentu yang tidak memberikan kenyamanan kunjungan wisatawan dan bahkan mengarah pada eksploitasi berlebihan terhadap objek wisata yang berdampak pada penurunan daya dukung dan kualitas objek tersebut. Selain itu, ancaman yang paling serius atas implementasi otonomi daerah adalah munculnya paradigma sektoral yang menggilas peran lintas sektoral pariwisata, yang selanjutnya berpengaruh besar terhadap pembangunan faktor pendukung pariwisata seperti aksesibilitas, amenitas, atraksi, dan promosi. Padahal, pembangunan kepariwisataan bersifat borderless, yang berarti pembangunan dan pengelolaannya berlangsung lintas batas administratif dan lintas sektor. Oleh karena itu, hendaknya setiap pemegang kewenangan otonom dan pemangku kepentingan pariwisata harus

58

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

berpikir nasional (Indonesia) dan bertindak lokal (daerah). Dengan konsep ini, berarti para pemegang kewenangan daerah otonom tidak menutup diri bagi kebijakan pariwisata secara nasional untuk kepentingan kemajuan daerahnya. Pemerintah dalam hal ini telah mengeluarkan peraturan yang diharapkan mampu mengatasi masalah koordinasi lintas sektoral dalam pembangunan kepariwisataan di indonesia dengan Perpres No. 64 tahun 2014, dan Perpres No. 63 tahun 2014 tentang pengawasan dan pengendalian kepariwisataan. Dengan adanya peraturan ini, maka jelas sudah posisi sektor pariwisata sebagai ujung tombak pembangunan kepariwisataan di indonesia sehingga diharapkan tujuan dari pembangunan kepariwisataan dalam tercapai dan multiplier effect dari kegiatan pariwisata dapat menjadi lebih efektif.

e. Permasalahan Bidang Ekonomi Kreatif Dalam kerangka pengembangan Kelembagaan kepariwisataan, terdapat beberapa masalah utama yang dihadapi dan masih menjadi, antara lain yaitu;

1. Sarana Prasarana Belum Optimal Hal ini disebabkan Infrastruktur internet belum memadai, infrastruktur gedung pertunjukan belum standar, mahalnya mesin produksi, piranti lunak penghasil produk dan jasa kreatif, kurang riset konten, dan kurang aktivitas pengarsipan konten. 2. Kurangnya Perluasan dan Penetrasi Pasar Bagi Produk dan Jasa Kreatif di Dalam dan Luar Negeri Hal ini disebabkan kurangnya apresiasi kreativitas lokal, kurang konektivitas jalur distribusi nasional dan pasar luar negeri, tingginya biaya promosi, belum diterapkannya sistem pembayaran online, dan rendahnya monitoring terhadap royalti, lisensi, dan hak cipta. 3. Minimnya Akses Pembiayaan Pelaku Sektor Ekonomi Kreatif Permasalahan ini terutama disebabkan belum sesuainya skema pembiayaan dengan karakteristik industri kreatif yang umumnya belum bankable, high risk high return, cash flow yang fluktuatif, dan 4. Pengembangan Sumber Daya Ekonomi Kreatif Belum Optimal Pengembangan sumber daya alam maupun sumber daya manusia, antara lain masalah kelangkaan bahan baku, kurangnya riset bahan baku,

59

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

kesenjangan antara pendidikan dan industri, serta standardisasi dan sertifikasi yang belum baik.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

RPJPD Tahun 2005 - 2025 merupakan kaidah penuntun pembangunan daerah yang memuat haluan dan arah kebijakan dalam perspektif 20 tahun ke depan guna mengangkat derajat manusia seutuhnya, seluruh lapisan masyarakat Kepulauan Riau, dengan menempatkan dimensi budaya sebagai arus utama (mainstream) pembangunan.

Visi dari RPJPD 2005 – 2025 adalah sebagai berikut : “Kepulauan Riau Berbudaya, Maju dan Sejahtera”

Misi RPJPD Kepulauan Riau 2005 - 2025 adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Masyarakat Kepulauan Riau yang Memiliki Kepribadian dan Berakhlak Mulia 2. Menciptakan Sumber Daya Manusia Kepulauan Riau yang Berkualitas Pendidikan, Memiliki Etos Kerja dan Produktivitas yang Tinggi 3. Meningkatkan Daya Saing Daerah agar Mampu Melaksanakan Pembangunan Dalam Perekonomian Nasional dan Global Khusunya Dalam Bidang Industri Pengolahan, Perikanan dan Kelautan serta Pariwisata 4. Mewujudkan Masyarakat Kepulauan Riau yang dapat Memenuhi Seluruh Kebutuhan Dasar Hidupnya Secara Layak 5. Mewujudkan Provinsi Kepulauan Riau Sebagai Salah Satu Pusat Pertumbuhan Ekonomi Nasional Dalam Bidang Industri Pengolahan, Perikanan dan Kelautan Serta Pariwisata

RPJMD tahun 2016 - 2021 berada pada transisi tahapan lima tahun ketiga (2016-2021) dalam tata waktu RPJPD Kepulauan Riau. Penekanan pada lima tahun ketiga adalah pada pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung utama keunggulan daerah yang memiliki daya dukung berantai positif (backward effect and forward effect) untuk mendorong kemajuan daerah dan melanjutkan pembangunan kompetensi kepariwisataan yang berdaya saing dan banding

60

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

tinggal. Lima tahun ketiga mempunyai penekanan pada pendayagunaan kapasitas produk unggulan pariwista daerah melalui peningkatan fasilitas utama pendukung keunggulan produk wisata daerah untuk meningkatkan akselerasi usaha ekonomi daerah Kepulauan Riau. Berlandaskan pada hasil pelaksanaan, pencapaian dan kondisi dan sebagai kelanjutan dari RPJMD periode ke-2, RPJMD periode ke-3 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan kepada peningkatan daya saing ekonomi yang berlandaskan kepada pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkualitas baik dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara terus menerus. Pada periode ini diprioritaskan untuk terus melanjutkan penataan, pembinaan, dan pengembangan organisasi pemerintah daerah. Di bidang pariwisata, terus meningkatkan sarana dan prasarana dan jenis ODTW yang ada di Kabupaten/ Kota dan membina serta memberdayakan tenaga pariwisata yang professional dan memiliki nilai kompetensi yang tinggi dan pro pembangunan daerah dengan pendidikan dan pelatihan secara terus menerus. Di samping itu juga terus dilaksanakan promosi pariwisata Kepulauan Riau ke Negara sumber wisatawan potensial luar negeri maupun dalam negeri dengan metode efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan. Pada periode ini juga akan ditingkatkan kerja sama promosi dan pembinaan kepada pelaku jasa pariwisata baik dalam maupun luar negeri. Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah tidak terlepas dari Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang. Visi Jangka Menengah adalah bentuk dari sebuah visi antara menuju visi jangka panjang. Misi yang dibawa/ diemban dalam jangka menengah adalah misi antara yang mendukung misi jangka panjang. Kemudian dalam perencanaan pembangunan kepariwisataan Provinsi Kepulauan Riau menggunakan konsep bekelanjutan/ Sustainable Tourism Development sebagai paradigma pembangunan kepariwisataan Kepulauan Riau. Konsep Sustainable Tourism Development pada intinya menekankan pada 4 (empat) prinsip yakni: berwawasan lingkungan, diterima secara sosial dan budaya, layak secara ekonomi dan memanfaatkan teknologi yang pantas diterapkan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat, meningkatkan kualitas pengalaman bagi pengunjung dan wisatawan,

61

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

meningkatkan dan menjaga kelestarian dan kaulitas lingkungan bagi generasi yang akan datang serta meningkatkan keseimbangan dalam pembangunan.

Visi Pembangunan Kepulauan Riau 2016– 2021:

Visi Kepala Daerah Kepuluan terpilih adalah;

”Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim”

Kata kunci dari visi Provinsi Kepulauan Riau periode 2016-2021 meliputi sebagai berikut:

1. Sebagai Bunda Tanah Melayu Mengandung arti bahwa Provinsi Kepulauan Riau diharapkan tetap menjadi wilayah yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan seni budaya melayu dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai adat dan budaya melayu tersebut dilestarikan agar tidak pudar terpengaruh oleh budaya luar. 2. Sejahtera Sejahtera menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti aman sentosa dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran, dsb). Masyarakat sejahtera dapat diartikan secara luas yaitu masyarakat yang terpenuhinya kebutuhan dasarnya (pendidikan, kesehatan, pekerjaan, pangan, perumahan, dan jaminan sosial). 3. Berakhlak Mulia Berakhlak mulia mengandung arti bahwa diharapkan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau telah dapat mempertahankan nilai-nilai moralitas masyarakat melayu dimana Agama Islam menjadi sumber utama referensinya dengan dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan bagi masyarakat selain Islam juga dapat melaksanakan ajaran agamanya, sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama. 4. Ramah Lingkungan Ramah lingkungan mengandung arti bahwa wilayah Provinsi Kepulauan Riau diharapkan menjadi wilayah dengan lingkungan yang bersih, sehat,

62

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

asri, dan nyaman sehingga perlu didukung dengan sistem pengelolaan lingkungan dan sistem pengelolaan sampah yang baik, pemanfaatan ruang yang memenuhi aspek daya dukung lingkungan, dan dilengkapi ruang terbuka hijau yang memadai. 5. Unggul di Bidang Maritim Unggul di bidang maritim diartikan bahwa Provinsi Kepulauan Riau dicita- citakan memiliki keuanggulan pada sektor kemaritiman, sehingga mampu mewujudkan tujuan pembangunan bidang maritim, yaitu: meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat pesisir Provinsi Kepri; menghasilkan produk dan jasa kelautan yang berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri, Indonesia, dan ekspor; meningkatkan kontribusi sektor kelautan bagi perekonomian Provinsi Kepri (PDRB, nilai ekspor, dan PAD) secara signifikan; Menciptakan lapangan kerja dalam jumlah cukup besar; meningkatkan kesehatan dan kecerdasan rakyat melalui peningkatan konsumsi ikan, seafood, dan produk perikanan; dan Memelihara daya dukung lingkungan dan kelestarian sumberdaya kelautan.

Misi Pembangunan Daerah 2016 – 2021 Dalam rangka mewujudkan visi ”Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim”, misi yang yang ditempuh sebanyak 9 (sembilan) misi, yaitu sebagai berikut.

1. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, demokratis, berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu. 2. Meningkatkan daya saing ekonomi melalui pengembangan infrastruktur berkualitas dan merata serta meningkatkan keterhubungan antar kabupaten/kota. 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, ketrampilan dan profesionalisme Sumber Daya Manusia sehingga memiliki daya saing tinggi. 4. Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender, penanganan kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

63

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

5. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan 6. Meningkatkan iklim ekonomi kondusif bagi kegiatan penanaman modal (investasi) dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah. 7. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis industri dan perdagangan dengan memanfaatkan bahan baku lokal. 8. Meningkatkan daya dukung, kualitas dan kelestarian lingkungan hidup. 9. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, aparatur birokrasi yang profesional, disiplin dengan etos kerja tinggi serta penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas.

Dari pernyataan misi tersebut di atas, dapat disimpulkan misi yang berkaitan di mana pencapaiannya dapat didukung oleh Dinas Pariwisata yaitu pada Misi 5 yaitu Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan. Visi dan Misi pembangunan jangka menengah setelah dijabarkan dalam tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan, maka proses selanjutnya adalah kebijakan umum dan program. Kebijakan umum pada hakekatnya merupakan resume dari semua arah kebijakan pembangunan yang dipilih, sementara program merupakan penjabaran dari arah kebijakan yang terkait langsung dengan pelaksanaan visi dan misi RPJMD. Rumusan kebijakan umum pembangunan dapat dilihat dari empat perspektif, yaitu perspektif masyarakat atau layanan, perspektif proses internal, perspektif kelembagaan, dan perspektif keuangan. Kebijakan umum pembangunan jangka menengah Provinsi Kepulauan Riau terutama diarahkan pada “Pembangunan bidang maritim khususnya dalam peningkatan daya saing produk dan jasa maritim (kelautan dan pariwisata bahari)”. Berdasarkan tujuan dan kebijakan pembangunan bidang maritim serta pencapaian misi ke 5, maka program unggulan pembangunan yang dapat ditunjang oleh Dinas Pariwisata yaitu: a. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

64

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

b. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata c. Program Pengembangan Industri Pariwisata d. Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata e. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif

Secara umum pembangunan dan pengembangan pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau sudah termasuk dalam program kerja prioritas Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau untuk periode tahun 2016-2021 sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat Kepulaun Riau. Namun demikian terkait dengan pelayanan OPD, masih terdapat permasalahan yang harus dihadapi dan diatasi dalam upaya mencapai tujuan dan misi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sebagaimana terlihat pada tabel berikut;

Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

NO Misi dan Program Permasalahan Faktor KDH dan Wakil KDH Pelayanan Penghambat Pendorong Terpilih SKPD (1) (2) (3) (4) (5) 1 Misi 5: Meneruskan Pengembangan - Kulitas dan - Letak pengembangan pariwisata kuantitas daya Geostrategis ekonomi berbasis belum tarik destinasi Kepulauan Riau maritim, pariwisata, optimal dalam wisata belum yang berbatasan pertanian untuk memberikan memadai langsung dengan mendukung kontribusi - Kualitas dan beberapa Negara percepatan terhadap kuantitas SDM tetangga pertumbuhan peningkatkan Pariwisata belum - Daya dukung ekonomi dan kesejahteraan mendukung Kepulauan Riau mengurangi masyarakat sepenuhnya dalam sebagai salah kesenjangan antar peningkatan satu destinasi wilayah serta pelayanan wisata; utama di meningkatkan - Tingkat persaingan Indonesia; ketahanan pangan dengan daerah - Sebagian Tujuan : lain yang cukup Aksesibilitas Meningkatkan tinggi; destinasi yang kunjungan wisata - Pemerataan area relatif mudah dan Sasaran: kunjungan baik; Meningkatnya wisatawan masih - Keanekaragama kuantitas dan kualitas yang terpusat n destinasi

65

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

sarana obyek wisata pada beberapa wisata yang bahari serta jumlah kawasan cukup banyak; kunjungan wisatawan pariwisata; - kesadaran dan nusantara dan - Kerjasama antar kepedulian mancanegara sektor/instansi masyarakat yang dalam cukup tinggi alam pengembangan mengembangan pariwisata dan potensi asset ekonomi kreatif pariwisata belum optimal

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pariwisata

Dalam proses perencanaan strategis salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan analisis keterkaitan dengan aturan-aturan dan arahan kebijakan baik dalam bentuk Rencana Strategis Kementerian Pariwisata, Rencana Strategis Kabupaten/ Kota maupun RTRW. Sehingga diharapkan ada keterpaduan dan linkage dalam pembangunan pariwisata yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan pariwisata pada lima tahun mendatang.

Visi Pembangunan Kementerian Pariwisata, menggunakan pijakan Visi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019, yaitu:

“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Berdasarkan visi tersebut, Presiden Republik Indonesia periode 2014- 2019 merumuskan misi yang dikerucutkan ke dalam 9 agenda prioritas Pemerintah yang disebut Nawacita. Di dalamnya, terkandung agenda prioritas pemerintah Republik Indonesia 2015-2019 yang terkait pada pariwisata, adalah agenda prioritas butir keenam yakni :

“Meningkatkan Produktifitas Rakyat dan Daya Saing Di Pasar Internasional Sehingga Bangsa Indonesia Dapat Maju Dan Bangkit Bersama Bangsa-Bangsa Asia Lainnya”

Berdasarkan visi Kementrian Pariwisata 2015-2019 tersebut, disusunlah empat misi Kementerian Pariwisata 2015-2019, dengan mengadaptasi empat elemen pengembangan kepariwisataan, yakni

66

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

pengembangan destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan. Misi Kementrian Pariwisata 2015-209 adalah: 1. Mengembangkan destinasi pariwisata yang berdaya saing, berwawasan lingkungan dan budaya dalam meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan mewujudkan masyarakat yang mandiri;

2. Mengembangkan produk dan layanan industri pariwisata yang berdaya saing internasional, meningkatkan kemitraan usaha, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya;

3. Mengembangkan pemasaran pariwisata secara sinergis, unggul, dan bertanggung jawab untuk meningkatkan perjalanan wisatawan nusantara dan kunjungan wisatawan mancanegara sehingga berdaya saing di pasar Internasional; dan 4. Mengembangkan organisasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya manusia, regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien serta peningkatan kerjasama internasional dalam rangka meningkatkan produktifitas pengembangan kepariwisataan dan mendorong terwujudnya pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.

Berdasarkan visi misi Kementerian Pariwisata 2015-2019, maka berikut ini adalah tujuan Kementerian Pariwisata 2015-2019: 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata yang berdaya saing di pasar internasional ; 2. Mewujudkan Industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian nasional sehingga Indonesia dapat mandiri dan bangkit bersama bangsa Asia lainnya; 3. Memaksimalkan produktivitas kinerja pemasaran pariwisata dengan dengan menggunakan strategi pemasaran terpadu secara efektif, efisien, dan bertanggung jawab serta yang intensif, inovatif dan interaktif 4. Mewujudkan kelembagaan kepariwisataan yang mampu mensinergikan Pembangunan Destinasi Pariwisata, Pemasaran Pariwisata, dan Industri Pariwisata secara profesional, efektif dan efisien, dan mencapai produktifitas maksimal

67

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Sasaran Strategis Kementerian Pariwisata 2014 – 2019 :

Berikut adalah sasaran strategis Kementerian Pariwisata Republik Indonesia 2019 – 2021; 1. Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata 2. Meningkatnya investasi di sektor pariwisata 3. Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap penyerapan tenaga kerja nasional 4. Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional 5. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) 6. Meningkatnya jumlah penerimaan devisa 7. Meningkatnya jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) 8. Meningkatnya jumlah pengeluaran wisatawan nusantara 9. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM Pariwisata 10. Terlaksananya/terwujudnya pelaksanaan reformasi birokrasi di Lingkungan Kementerian Pariwisata 11. Meningkatnya kualitas kinerja organisasi Kementerian Pariwisata

Kewenangan pariwisata di level Kementerian memberikan arahan dan kebijakan bahwa pembangunan pariwisata meliputi 4 cakupan komponen yaitu: 1. Destinasi Pariwisata, berkaitan dengan pembangunan daya tarik wisata, pembangunan prasarana, pembangunan fasilitas umum, pembangunan pariwisata serta pemberdayaan masyarakat, secara terpadu dan berkesinambungan. 2. Pemasaran Pariwisata, berkaitan dengan pemasaran pariwisata bersama terpadu dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan serta pemasaran yang bertanggung jawab dalam membangun citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang berdaya saing. 3. Industri Pariwisata, berkaitan dengan pembangunan struktur (fungsi, hirarki, hubungan) industri pariwisata, daya saing produk pariwisata, kemitraan usaha pariwisata, kredibilitas bisnis dan tanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya. 4. Kelembagaan Kepariwisataan, berkaitan dengan pengembangan organisasi pemerintah, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat, pengembangan

68

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

sumber daya manusia, regulasi dan mekanisme operasional di bidang kepariwisataan.

Hasil telaahan Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dengan Restra Kementerian Pariwisata Republik Indonesia :

a. Renstra Kementrian Pariwisata Republik Indonesia merupakan refleksi PP No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional yang berdasarkan UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang implementasi program aksinya berwujud kegiatan-kegiatan berskala internasional dan nasional di pusat maupun daerah. b. Renstra Kementrian Pariwisata Republik Indonesia secara tidak langsung merupakan inspirasi dan referensi pembentukan Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau; secara langsung merupakan refleksi dari Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPDA) Kepulauan Riau tahun 2012-2022. Untuk mengimplementasikan program aksi dalam bentuk kegiatan yang berskala internasional, nasional maupun lokal, Dinas Pariwisata Kepulauan Riau selalu bersinegi dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. c. Jadi keberadaan Renstra Dinas Pariwisata Kepulauan Riau sinergi dengan Renstra Kementerian Pariwisata Republik Indonesia di mana dokumen perencanaan keduanya saling melengkapi dan tidak bertentangan satu sama lainnya. Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan OPD Terhadap Pencapaian Tujuan dan Sasaran Renstra Kementerian Pariwisata

NO Tujuan dan Sasaran Renstra Permasalahan Faktor Kementerian Pariwisata Pelayanan Penghambat Pendorong SKPD (1) (2) (3) (4) (5) Tujuan : 1. Meningkatkan kualitas dan - Kapasitas dan - Kulitas dan - Letak kuantitas destinasi pariwisata jenis layanan kuantitas Geostrategis dalam daya tarik Kepulauan Riau yang berdaya saing di pasar

69

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

internasional ; sertifikasi destinasi yang berbatasan 2. Mewujudkan Industri Pariwisata SDM yang wisata belum langsung dengan yang mampu menggerakkan masih kurang memadai beberapa Negara memadai - Kualitas dan tetangga perekonomian nasional - Belum kuantitas - Daya dukung sehingga Indonesia dapat mantapnya SDM Kepulauan Riau mandiri dan bangkit bersama sistem Pariwisata sebagai salah bangsa Asia lainnya; manajemen belum satu destinasi 3. Memaksimalkan produktivitas pengembanga mendukung utama di kinerja pemasaran pariwisata n SDM sepenuhnya Indonesia; dengan dengan menggunakan pariwisata dalam - Sebagian - Belum peningkatan Aksesibilitas strategi pemasaran terpadu optimalnya pelayanan destinasi yang secara efektif, efisien, dan kerjasama wisata; relatif mudah dan bertanggung jawab serta yang dengan - Tingkat baik; intensif, inovatif dan interaktif industri dalam persaingan - Keanekaragama 4. Mewujudkan kelembagaan jasa dengan n destinasi kepariwisataan yang mampu pariwisata negara lain wisata yang mensinergikan Pembangunan yang ada sangat tinggi; cukup banyak; - Belum - Kerjasama - kesadaran dan Destinasi Pariwisata, optimalnya antar kepedulian Pemasaran Pariwisata, dan layanan sector/instans masyarakat yang Industri Pariwisata secara pelatihan i dalam cukup tinggi alam profesional, efektif dan efisien, Usaha Jasa pengembang mengembangan dan mencapai produktifitas Pariwisata an pariwisata potensi asset maksimal yang secara belum pariwisata efektif optimal - Isu dan Sasaran : - Belum - Masih permasalahan 1. Meningkatnya kualitas terwujudnya rendahnya kepariwisataan destinasi pariwisata system kepedulian menjadi isu 2. Meningkatnya investasi di informasi dan global yang sektor pariwisata pasar tenaga partispasi menjadi 3. Meningkatnya kontribusi kerja yang komunitas perhatian lintas kepariwisataan terhadap kredibel masyarakat Negara dan - Masih mancanegara penyerapan tenaga kerja lemahnya nasional sistem 4. Meningkatnya kontribusi pengawasan pariwisata terhadap Produk pariwisata Domestik Bruto (PDB) - Masih Nasional perlunya diperbaharui 5. Meningkatnya jumlah berbagai kunjungan wisatawan sistem mancanegara (wisman) pemasaran 6. Meningkatnya jumlah pariwisata penerimaan devisa yang belum 7. Meningkatnya jumlah modern dan perjalanan wisatawan sesuai tuntutan

70

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

nusantara (wisnus) zaman 8. Meningkatnya jumlah

pengeluaran wisatawan nusantara 9. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM Pariwisata 10. Terlaksananya/terwujudnya pelaksanaan reformasi birokrasi di Lingkungan Kementerian Pariwisata 11. Meningkatnya kualitas kinerja organisasi Kementerian Pariwisata

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan OPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka OPD dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan OPD dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, OPD dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut.

Arahan pembangunan pariwisata berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kepulauan Riau menempatkan posisi kebudayaan dan pariwisata pada zona atau kawasan Budidaya dengan arahan pengembangan pada kawasan peruntukan pariwisata alam dan kawasan peruntukan pariwisata budaya. Adapun strategi pengembangannya dilaksanakan melalui upaya-upaya melestarikan obyek wisata, memanfaatkan obyek wisata secara bijaksana, mengembangkan obyek wisata yang sesuai dengan sifat dan karakteristiknya serta menyediakan fasilitas pelayanan yang sesuai dan memadai. Peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan pariwisata disusun dengan memperhatikan: pemanfaatan potensi alam dan budaya masyarakat sesuai

71

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, perlindungan terhadap situs peninggalan kebudayaan masa lampau, pembatasan pendirian bangunan hanya untuk menunjang kegiatan pariwisata dan ketentuan pelarangan pendirian bangunan. Hasil identifikasi terhadap kebijakan dan arahan pengembangan pariwisata sebagaimana tersebut di atas tentunya akan memberikan implikasi terhadap tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan pariwisata di masa mendatang.

Dalam pendekatan ini yang menjadi prinsip-prinsip perencanaan pariwisata dalam suatu wilayah adalah :

1. Fungsi Wilayah Pada awalnya suatu wilayah diperuntukkan bagi masyarakat lokal yang tinggal di wilayah tersebut. Sehingga fungsi-fungsi wilayah kebanyakan dilihat dari tujuan awal wilayah tersebut. Namun fungsi-fungsi ini dapat juga dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. 2. Perspektif Tata Ruang Wilayah Didalam pengemasan destinasi pariwisata terlebih dahulu perlu memahami bentuk penataan suatu wilayah yang akan dijadikan tujuan wisata. Elemen- elemen yang perlu dipahami dalam pengembangan destinasi pariwisata adalah peta dasar, survai tata guna lahan sekarang, pendaerahan yang telah ditetapkan, pola pemilikan lahan, jaringan jalan dan sarana transportasi, pelayanan utilitas umum (terutama saluran limbah dan air bersih), fasilitas umum dan pelayanan masyarakat yang ada.

Dalam hal ini, maka RTRW dan RPJMD Provinsi Kepulauan Riau dijadikan panduan dalam pengembangan destinasi pariwisata Provinsi Kepulauan Riau. RTRW, dan RPJMD, Provinsi Kepulauan Riau memuat beberapa muatan rencana yang secara substansial akan terkait dengan rencana pengembangan pariwisata, yaitu :

a. Rencana Pemanfaatan Ruang yang meliputi rencana pemanfaatan ruang kawasan budidaya dan kawasan lindung akan mengindikasikan penyebaran lokasi aktivitas pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau pada masa yang datang, diantaranya adalah kawasan perdagangan dan jasa yang terkait dengan pariwisata, pengembangan kawasan pusat pengembangan baru, dll.

72

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

b. Rencana pengembangan prasarana dan sarana. Hal ini terkait juga dengan informasi pengembangan prasarana dan sarana pada masa yang akan datang yang akan mempengaruhi pentahapan pengembangan pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau. c. Rencana Pengembangan Sistem transportasi yang memuat rencana pengembangan jaringan transportasi yang merupakan salah satu komponen supply side dalam pariwisata. Dalam konteks pariwisata, rencana pengembangan sistem transportasi yang dirumuskan akan membentuk gateway ke Provinsi Kepulauan Riau sebagai aksesibilitas eksternal, maupun sistem jaringan yang akan menghubungkan komponen-komponen dalam sistem pariwisata, yaitu yang menghubungkan antar kantong-kantong pengembangan pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau.

Keseluruhan sistem tata ruang ini akan dijadikan pedoman dalam rangka pembentukan sistem pariwisata yang terpadu dalam konteks perwilayahan. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 tahun 2012 Tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kepulauan Riau telah ditetapkan kawasan-kawasan khusus yang pengembangannya untuk pariwisata, diantaranya; Kota Batam merupakan sebuah pulau yang terletak sangat strategis karena terletak di jalur pelayaran internasional. Kota ini memiliki jarak yang dekat dengan Singapura dan Malaysia. Kota Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia dan memiliki objek wisata yang cukup bervariasi, namun tematik pariwisata untuk kota ini ditekankan pada MICE dan Distribution Point. Tematik tersebut didukung oleh sektor penunjang pariwisata yang terdiri dari hiburan, olahraga, belanja, bahari, rekreasi, sejarah, religi dan minat khusus. Sektor penunjang tersebut berada pada wilayah pengembangan pariwisata yaitu Pulau Batam, Pulau Setokok, , Galang, Galang Baru, Pulau Bulang, dan Belakang Padang. Program pariwisata di kota ini di fokuskan pada Pelabuhan Domestik, Pelabuhan Cruise, transportasi, Daya Tarik Objek Wisata, Estetika Kota, Kawasan Konservasi, Retribusi Daerah dan Pengamanan Objek Wisata Pantai. Didukung oleh tersedianya fasilitas hotel dan resort dengan standar berkelas internasional

73

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

serta aneka peristiwa yang disusun dalam kalender kegiatan kepariwisataan Kota Batam. Sementara itu pengembangan pariwisata di Kota Tanjungpinang diarahkan di Kota Tanjungpinang, Pulau Penyengat, kawasan Senggarang, dan Pulau Dompak. Fokus pengembangannya adalah Bandara, Pelabuhan, Daya Tarik Objek Wisata, Kawasan Konservasi, dan Landmark. Kota Tanjungpinang merupakan kota yang sarat akan sejarah, budaya dan adat istiadat Melayu dan juga kulinernya. Sehingga arah pengembangan Kota Tanjungpinang adalah untuk wisata Budaya, Sejarah, dan Wisata Kreatif. Wilayah Pengembangan pariwisata di Kabupaten Bintan difokuskan di Lagoi (wisata terpadu), kawasan Trikora (wisata pantai dan minat khusus, dan kawasan Tanjung Uban. Fokus pengembangan pariwisata di Kabupaten Bintan adalah Pelabuhan, Daya Tarik Objek Wisata, Kawasan Konservasi, Bandara, dan Pengamanan Objek Wisata Pantai. Di wilayah Kabupaten Karimun wilayah pengembangan pariwisatanya diarahkan ke Karimun Utara, Karimun Selatan, Pulau Papan, Kundur Barat, Pulau Moro, dan Pulau Buru. Sedangkan fokus pengembangannya adalah Bandara, Pelabuhan, Daya Tarik Objek Wisata, Kawasan Konservasi, Pengamanan Objek Wisata Pantai, dan pengembangan Transportasi. Kabupaten Karimun lebih diarahkan untuk pengembangan Wisata Alam, wisata Minat Khusus, dan Wisata Agro. Dari daerah tujuan wisata yang ada, Pemerintah Kabupaten Karimun telah mengembangkan Satuan Ruang Pengembangan Pariwisata (SRPP) adalah sebagai berikut :

1. SRPP Kawasan Karimun Utara a. Kawasan Wisata Sejarah. Pada kawasan ini (Kecamatan Tebing) titik berat objek wisata berupa wisata sejarah, yakni meliputi Prasasti Pasir Panjang, Makam Orang Kuat, Keramat Tanjung Gelam, Masjid Al- Mubarak, Klenteng Lok Kwi Thong dan Masjid Agung Karimun. b. Kawasan Wisata Pegunungan. Di kawasan ini terdapat objek wisata alam pegunungan sebagai daya tarik utama adalah air terjun Pongkar. Objek wisata lainnya yang turut mendukung daya tarik utama Air Terjun

74

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Pongkar adalah Gunung Jantan, Gunung Karimun Anak, Kolong dan pertambangan granit. c. Kawasan Pantai Bahari. Titik berat objek pada kawasan ini adalah Pantai Pongkar, Pantai Melolo dan Pantai Pelawan. Kawasan ini berada di Kecamatan Tebing.

2. SRPP Kawasan Karimun Selatan Kawasan ini meliputi Kelurahan Tanjung Balai Karimun. Kawasan ini berkembang kegiatan industri pariwisata yang bergerak ke arah perekonomian kota ditandai dengan banyaknya jumlah hotel dan restoran sebagai komponen amenitas utamanya. Objek wisata yang berkembang adalah wisata rekreasi kota, seperti toserba, Akau, shopping center, diskotik, cafe, bar dan diskotik. Selain itu, ada bangunan sejarah yaitu rumah toko (ruko) yang dibangun tahun 1925.

3. SRPP Kawasan Pulau Papan Kawasan ini berada di Pulau Papan dan pulau-pulau sekitarnya. Jenis objek wisata yang ada meliputi sumber Air Panas Tanjung Utan, masjid Pulau Buru, Pulau Pasir Putih, Pantai Penage Tulang (Pulau Tulang) dan Pulau Pandan.

4. SRPP Kawasan Kundur Barat a. Rekreasi Kota. Objek wisata yang berkembang adalah Wisata Rekreasi Kota seperti toserba, Akau, Shopping Center, Diskotik, Cafe, Bar dan Karaoke. b. Wisata Agro. Kawasan agro wisata berkumpul di Kelurahan Tanjung Batu Barat di kawasan Pantai Gading. Jenis tanaman yang dibudidayakan meliputi Buah Durian dan Jeruk. Selain itu, ada Desa Lebuh yang merupakan tempat Goad dan Kolam Ikan Bayang. c. Kawasan Wisata Pantai. Kawasan wisata pantai di Kecamatan Kundur hampir terpusat di Desa Sawang dengan titik berat daya tariknya adalah Pantai Sawang. Pantai lainnya yang tidak kalah indahnya adalah Pantai Lubuk, Pantai Timur, Pantai Teluk TAS, Pantai Sawang dan Pantai Ketapang. Objek wisata lain yang juga berdekatan adalah Batu Limau Alai di Desa Alai dan Pantai Kundur di Desa Kundur.

75

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

d. Kawasan Sejarah. Di kawasan ini terdapat Makam Keramat Layang yang terdapat di Kecamatan Sawang.

5. SRPP Kawasan Moro a. Wisata Budaya Moro. Di lokasi ini objek wisata ini sering ditampilkan berbagai atraksi Kesenian Daerah Moro dan Melayu pada umumnya. Jenis objek wisata yang menonjol adalah Vihara Naftiri Segara. b. Wisata Pantai/Bahari. Objek wisata pantai meliputi Pantai Air dagang Moro, Pantai Sugi, Pantai Telunas (Telunas Resort) dan Pantai Pulau Durai Tanjung Kijang. c. Wisata Mina. Wisata Mina berkembang pada beberapa kawasan di sekitar Pulau Moro dan Pulau Durai. Objek wisata yang menonjol berupa kegiatan tradisional dan melaut yang diikuti oleh kegiatan pengolahan hasil penangkapan/budidaya ikan. d. Wisata Sejarah Wisata sejarah di kawasan ini adalah Klenteng Buang Siauw Ang, Makam Raja Husein dan Masjid Al-Aqso

6. SRPP Kawasan Buru Kawasan ini berada di Pulau Buru, objek wisata yang dapat dikunjungi di kawasan ini adalah Masjid Jami Abdul Gani (Kelurahan Buru), Sumber Mata Air Panas (Desa Tanjung Hutan), Klenteng Sampho Teng (Kelurahan Buru) dan Makam Badang (Kelurahan Lubuk Puding).

Kabupaten Natuna sebagian besar wilayahnya berupa lautan, maka mayoritas potensi objek daya tarik di Kabupaten Natuna yaitu pantai. Kabupaten Natuna diarahkan untuk pengembangan wisata Bahari, Wisata Minat Khusus, dan Ekowisata. Wilayah Pengembangan Pariwisata Kabupaten Natuna adalah: Natuna Besar, Serasan, dan Sugi. Fokus Program Pengembangan Pariwisata Kabupaten Natuna adalah: Bandara, Pelabuhan, dan Daya Tarik Objek Wisata. Kabupaten Lingga memiliki berbagai objek dan daya tarik wisata, baik wisata alam pantai, wisata sejarah, wisata budaya, wisata minat khusus maupun alam pegunungan. Sistem penggunaan wilayah dan program fokus pengembangan dapat diuraikan, sebagai berikut: Sektor Penunjang Kabupaten Lingga adalah : Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Alam, dan Wisata

76

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Bahari. Wilayah Pengembangan Pariwisata Kabupaten Lingga adalah: Dabo , Daik, Senayang, Benan, dan Pulau Berhala. Sementara itu fokus pengembangan Pariwisata Kabupaten Lingga adalah: Bandara, Pelabuhan, Daya Tarik Objek Wisata, dan Kawasan Konservasi. Kabupaten Kepulauan Anambas memiki potensi pada wisata pantai karena wilayah dari Kabupaten Kepulauan Anambas berbentuk kepulauan. Daya Tarik Wisata dan wilayah pembangunan pariwisata di Kepulauan Anambas, sebagai berikut : Sektor Penunjang Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas adalah: Wisata bahari dan Wisata minat khusus. Sementara itu Wilayah Pengembangan Pariwisata Kabupaten Anambas adalah: Tarempa, Jemaja, Jemaja Timur, Siantan, dan Siantan Timur. Fokus Program Pariwisata Kabupaten Anambas adalah: Bandara, Pelabuhan, Daya Tarik Objek Wisata, dan Kawasan Konservasi. Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah, kebijakan, rencana, dan program. Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan dalam suatu wilayah. Dengan mempertimbangkan fungsi KLHS tersebut maka analisis terhadap dokumen hasil KLHS ditujukan untuk mengidentifikasi apakah ada program dan kegiatan pelayanan OPD provinsi dan kabupaten/kota yang berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup. Jika ada program dan kegiatan pelayanan OPD provinsi dan kabupaten/kota yang berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup, maka program dan kegiatan tersebut perlu direvisi agar sesuai dengan rekomendasi KLHS. Terkait dengan bidang kepariwisataan dititikberatkan pada pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan khususnya pembangunan infrastruktur yang mendukung kepariwisataan dilakukan dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Hal ini dilakukan untuk menjamin kelestarian lingkungan hidup guna menjaga keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu lingkungan hidup bagai generasi masa kini dan yang akan datang.

77

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Program pembangunan pariwisata yang menimbulkan dampak adalah Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, Program Pengembangan Industri Pariwisata dan Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. Pada Program Pembangunan Destinasi Pariwisata akan menimbulkan potensi ancaman bencana alam dan non alam, ketersediaan dan kualitas air baku, degradasi hutan, lahan, wilayah pesisir, pulau kecil dan terdepan, volume limbah domestik dan b3, pemenuhan kebutuhan energi dan penerapan prinsip- prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Dampak yang diperkirakan dapat terjadi dari pelaksanaan program ini adalah kerusakan alam yang diakibatkan adanya pembangunan destinasi wisata yang tidak memperhatikan kaedah pembangunan berkelanjutan. Adanya pembangunan destinasi wisata dapat merubah ekosistem lingkungan dan kondisi flora fauna yang menyebabkan semakin tingginya dampak bencana alam. Para wisatawan yang masuk ke Provinsi Kepulauan Riau juga berpotensi dapat membawa wabah penyakit. Kebutuhan air yang digunakan akan semakin besar dan pembangunan destinasi wisata akan memperkecil area penyerapan air. Potensi dampak lainnya adalah adanya perubahan guna lahan pada daerah wisata. Semakin banyaknya pengunjung di destinasi wisata akan semakin besarnya sampah yang dihasilkan. Selain itu limbah juga dihasilkan oleh hotel/penginapan yang tidak berwawasan lingkungan. Program ini juga dapat mengakibatkan terjadinya kesenjangan antara investor dan pribumi sehingga terjadi ketidak seimbangan antara hubungan masyarakat dengan pihak swasta. Selain itu terjadinya kesenjangan antara pengembang pariwisata dengan penduduk setempat. Pada Program Pengembangan Industri Pariwisata akan menimbulkan potensi ancaman bencana alam dan non alam, ketersediaan dan kualitas air baku, degradasi hutan, lahan, wilayah pesisir, pulau kecil dan terdepan, volume limbah domestik dan b3, pemenuhan kebutuhan energi dan penerapan prinsip- prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Program Pengembangan Industri Pariwisata diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB. Namun demikian pengembangan industri pariwisata yang dapat merubah ekosistem lingkungan dan kondisi flora fauna yang menyebabkan semakin tingginya dampak bencana alam. Begitu pula dengan semakin besarnya arus wisatawan asing yang datang berpotensi membawa virus

78

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

penyakit. Pengembangan Industri Pariwisata juga akan meningkatkan kebutuhan air bersih, energi dan volume timbulan limbah. Berkembang dan menjamurnya industri pariwisata dikhawatirkan akan merambah pada lokasi- lokasi yang peruntukannya bukan untuk pariwisata, sehingga banayk terjadi alih fungsi lahan. Hal ini dapat juga disebabkan oleh tata kelola pemerintahan yang tidak baik, yang sangat permisif terhadap investasi besar di bidang pariwisata. Sedangkan di sisi lain masuknya investasi asing sebagai pemain dalam industri pariwisata akan menciptakan keresahan sosial. Pada Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata akan menimbulkan potensi ancaman bencana alam dan non alam, ketersediaan dan kualitas air baku, volume limbah domestik dan b3, pemenuhan kebutuhan energi. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Kepri. Mobilisasi wisatawan ke Kepri akan berdampak pada peningkatan penyediaan air bersih, energi dan peningkatan volume sampah dan limbah, selain juga potensi wisatawan sebagai carrier virus/penyakit. Berdasarkan hasil KLHS rumusan mitigasi dan/atau alternatif untuk meminimalkan pengaruh/dampak dari pelaksanaan 3 (tiga) program hasil dapat dilihat seperti Tabel 3.3 di bawah ini:

Tabel 3.3 Deskripsi Kajian Pengaruh dan Mitigasi Dampak Indikasi Program Prioritas Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau 2016-2021

Kesimpulan Analisis Pengaruh NO PROGRAM Mitigasi Komoulatif

1. Program Isu Pembangunan . Pengembangan destinasi Pengemban Berkelanjutan: Potensi wisata berbasis gan Ancaman Bencana alam dan kelestarian alam dan eco- Destinasi non alam, Ketersediaan dan tourism pariwisata Kualitas Air Baku, Degradasi . Membuat wadah Hutan, Lahan, Wilayah Pesisir, komunikasi antara Pulau Kecil dan Terdepan, pemerintah, investor dan Volume Limbah Domestik dan masyarakat local B3, Pemenuhan Kebutuhan . Pemberian insentif Energi dan Penerapan Prinsip- lapangan pekerjaan bagi Prinsip Tata Kelola masyarakat local Pemerintahan yang Baik . Pembangunan IPAL

79

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Dampak yang diperkirakan dapat terpadu di kawasan wisata . Pembangunan sistem terjadi dari pelaksanaan program penyediaan air baku ini adalah kerusakan alam yang secara mandiri. . Pemanfaatan sumber diakibatkan adanya energi alternatif untuk pembangunan destinasi wisata wisata berbasis kelestarian alam yang tidak memperhatikan

kaedah pembangunan berkelanjutan. Adanya pembangunan destinasi wisata dapat merubah ekosistem lingkungan dan kondisi flora fauna yang menyebabkan semakin tingginya dampak bencana alam. Para wisatawan yang masuk ke Provinsi Kepulauan Riau juga berpotensi dapat membawa wabah penyakit. Kebutuhan air yang digunakan akan semakin besar dan pembangunan destinasi wisata akan memperkecil area penyerapan air. Potensi dampak lainnya adalah adanya perubahan guna lahan pada daerah wisata. Semakin banyaknya pengunjung di destinasi wisata akan semakin besarnya sampah yang dihasilkan. Selain itu limbah juga dihasilkan oleh hotel/penginapan yang tidak berwawasan lingkungan. Program ini juga dapat mengakibatkan terjadinya

80

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

kesenjangan antara investor dan pribumi sehingga terjadi ketidak seimbangan antara hubungan masyarakat dengan pihak swasta. Selain itu terjadinya kesenjangan antara pengembang pariwisata dengan penduduk setempat.

2. Program Isu Pembangunan . Pengembangan industri Pengemban Berkelanjutan: Potensi wisata berbasis gan Industri Ancaman Bencana alam dan kelestarian alam dan eco- Pariwisata non alam, Ketersediaan dan tourism Kualitas Air Baku, Degradasi . Pemberian insentif Hutan, Lahan, Wilayah Pesisir, lapangan pekerjaan bagi Pulau Kecil dan Terdepan, masyarakat lokal Volume Limbah Domestik dan . Pembangunan IPAL B3, Pemenuhan Kebutuhan terpadu di kawasan wisata Energi dan Penerapan Prinsip- . Pembangunan sistem Prinsip Tata Kelola penyediaan air baku Pemerintahan yang Baik secara mandiri. Program pengembangan industri . Pemanfaatan alternatif sumber energi terbarukan pariwisata diharapkan dapat . Pengembangan industri meningkatkan kontribusi sektor wisata berbasis komunitas

pariwisata terhadap PDRB. Namun demikian pengembangan industri pariwisata yang dapat merubah ekosistem

lingkungan dan kondisi flora fauna yang menyebabkan semakin tingginya dampak bencana alam. Begitu pula dengan semakin besarnya arus wisatawan asing yang datang berpotensi membawa virus penyakit. Pengembangan industri pariwisata juga akan meningkatkan kebutuhan air bersih, energi dan volume timbulan limbah. Berkembang dan menjamurnya industri pariwisata dikhawatirkan akan

81

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

merambah pada lokasi-lokasi yang peruntukannya bukan untuk pariwisata, sehingga banayk terjadi alih fungsi lahan. hal ini dapat juga disebabkan oleh tata kelola pemerintahan yang tidak baik, yang sangat permisif terhadap investasi besar di bidang pariwisata. Sedangkan di sisi lain masuknya investasi asing sebagai pemain dalam industri pariwisata akan menciptakan keresahan sosial. 3. Program Isu Pembangunan . Dalam pemasaran Pengemban Berkelanjutan: Potensi pariwisata hendaknya gan Ancaman Bencana alam dan telah disusun paket- Pemasaran non alam, Ketersediaan dan paket wisata yang telah Pariwisata Kualitas Air Baku, Volume memperhatikan aspek Limbah Domestik dan B3, kesehatan, destinasi Pemenuhan Kebutuhan Energi wisata yang telah "Program pengembangan mencukupi aspek pemasaran pariwisata pada penyediaan air bersih akhirnya diharapkan dapat dan energinya, serta meningkatkan jumlah wisatawan pengelolaan yang datang ke Kepri. Mobilisasi sampah/limbah yang wisatawan ke Kepri akan dihasilkan." berdampak pada peningkatan penyediaan air bersih, energi dan peningkatan volume sampah dan limbah, selain juga potensi wisatawan sebagai carrier virus/penyakit.

3.5. Penentuan Isu – isu Strategis

Sektor pariwisata di dalam Rencana Pembangunan Nasional telah ditargetkan menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini antara lain dimaksudkan untuk menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan kerja. Sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau dan Kepulauan Riau sendiri juga telah ditetapkan menjadi salah satu destinasi pariwisata nasional. Sumber daya wisata yang potensial di wilayah ini di antaranya wisata alam, wisata sejarah, dan wisata budaya.

82

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Meskipun perencanaan dan pengelolaan sektor kepariwisataan di Provinsi Kepulauan Riau selama ini telah direncanakan dan disesuaikan dengan karakteristik wilayah Kabupaten/Kota, permasalahan-permasalahan dan isu-isu strategis pengembangan daya tarik wisata di wilayah Provinsi Kepulauan Riau tetap muncul.

Penentuan Penyusunan Isu strategis dengan menggunakan metode analisis SWOT. Berikut ini isu-isu strategis yang terkait dengan pembangunan kepariwisataan di Kepulauan Riau yang menjadi fokus perhatian dan upaya peningkatan ke depan dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Belum optimalnya kesiapan destinasi unggulan daerah untuk bersaing dikarenakan masih lemahnya pengelolaan destinasi pariwisata dan belum memadainya dukungan transportasi dan infrastruktur. 2) Kesiapan masyarakat di sekitar destinasi pariwisata yang masih belum optimal. 3) Sinergi antar mata rantai usaha pariwisata yang dan kemitraan usaha pariwisata belum optimal. 4) Daya saing produk pariwisata yang masih belum optimal. 5) Belum adanya acuan riset pasar yang komprehensif. 6) Strategi komunkasi pemasaran yang belum terpadu. 7) Kegiatan promosi pariwisata masih berjalan parsial. 8) Sumber daya manusia pariwisata yang masih terbatas baik kualitas maupun kuantitas. 9) Penyelenggaraan dan pemanfaatan penelitian yang masih belum optimal. 10) Koordinasi dan sinkronisasi pembangunan lintas sektor dan regional yang belum efektif. 11) Sarana prasarana belum optimal 12) Kurangnya perluasan dan penetrasi pasar bagi produk dan jasa kreatif di dalam dan luar negeri 13) Pengembangan sumber daya ekonomi kreatif belum optimal

83

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

BA BAB IV B BAB IV III TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

Penyusunan tujuan Dinas Pariwisata mengacu pada Visi Pembangunan Kepala Daerah terpilih yaitu ”Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim” serta visi gubernur dan wakil gubernur terpilih periode 2016 – 2021 yang merumuskan misi ke dalam 9 (sembilan) agenda prioritas Pemerintah Daerah Kepulauan Riau sebagaimana tercantum dalam RPJMD. Di dalamnya, terkandung agenda prioritas Pemerintah Daerah Kepulauan Riau yang terkait dengan pariwisata yaitu agenda prioritas butir ke lima; “Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan” dalam rangka meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan potensi yang belum dikelola dengan baik serta pengembangan pariwisata yang berdaya saing di pasar nasional dan internasional, sekaligus memberi peluang besar untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Sektor pariwisata akan meningkatkan daya saing Kepulauan Riau, dengan memanfaatkan potensi yang selama ini belum dikelola optimal, salah satunya adalah potensi maritim, semata-mata untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Berdasarkan pijakan visi misi di atas, tujuan pembangunan kepariwisataan daerah Kepulauan Riau 2016 - 2021 adalah ”Mewujudkan Kepulauan Riau sebagai Destinasi Wisata Yang Berdaya Saing Tinggi di Pasar Nasional dan Internasional Secara Berkelanjutan Serta Mampu Mendorong Pembangunan Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat “.

84

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Sasaran pembangunan kepariwisataan daerah Kepulauan Riau adalah meliputi :

a. Meningkatnya daya saing pariwisata Kepri di pasar nasional dan internasional ; b. Meningkatnya Pendapatan sektor Pariwisata; dan c. Berkembangnya ekonomi kreatif di Kepulauan Riau

Tujuan, sasaran, dan indikator jangka menengah Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dapat digambarkan sebagaimana pada tabel 4.1 berikut;

85

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Tabel 4.1.

TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016 - 2021

TARGET KINERJA TAHUN 2016-2021 SASARAN NO TUJUAN INDIKATOR KONDISI KONDISI INDIKATOR SATUAN STRATEGIS TUJUAN AWAL AKHIR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1. Mewujudkan Kepulauan Jumlah Juta 2.03 2.5 Meningkatnya daya Jumlah Kunjungan 2.1 2.2 2.25 2.3 2.4 2. 5 Riau sebagai Destinasi Kunjungan Orang saing pariwisata Wisatawan Wisata Yang Berdaya Wisatawan Kepri di pasar Mancanegara ke Saing Tinggi di Pasar Mancanegara nasional dan Kepulauan Riau (juta Nasional dan dan Wisatawan internasional orang) Internasional Secara Nusantara ke Berkelanjutan Serta Kepulauan Riau Mampu Mendorong (juta orang) Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat

Juta 1.482 1.63 Jumlah Kunjungan 1.48 1.51 1.54 1.57 1.6 1.63 Orang Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau (juta orang)

86

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

TARGET KINERJA TAHUN 2016-2021 SASARAN NO TUJUAN INDIKATOR KONDISI KONDISI INDIKATOR SATUAN STRATEGIS TUJUAN AWAL AKHIR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1.94 2.2 Rata – rata lama 1.9 2.0 2.05 2.1 2.15 2.2 tinggal wisatawan di Kepulauan Riau (hari)

48,19 52 Rata – rata tingkat 49 50.00 50.50 51 51.5 52 hunian hotel di 0 Kepulauan Riau (%)

2.33 2.55 Prosentase 2.34 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 Meningkatnya Kontribusi Sektor Pendapatan sektor Pariwisata terhadap Pariwisata PDRB (%)

- 16.806 Total Pengeluaran - - 11.65 13.4 15.0 16.8 Wisatawan di 4 09 50 06 Kepulauan Riau (Milyar Rupiah)

Prosentase % - 40 Berkembangnya Prosentase - 1 10 20 30 40 Peningkatan ekonomi kreatif di Peningkatan Pelaku Pelaku Ekonomi Kepulauan Riau Ekonomi Kreatif Aktif Kreatif Aktif (%) (%)

87

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

BA BAB V B

STRATEGI DAN ARAH IIKEBIJAKANI BA

Strategi dan kebijakan dalam RenstraB OPDIV adalah strategi dan kebijakan OPD untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah OPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD menunjukkan bagaimana cara OPD mencapai tujuan, sasaran jangka menengah OPD, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi OPD. Strategi dan kebijakan dalam Renstra OPD selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan SKPD bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi OPD. Rumusan strategi merupakan pernyataan- pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana OPD menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder layanan. Di sini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan dan dievaluasi (learning process). Strategi pada dasarnya lebih bersifat grand design (agenda), sebagai suatu cara atau pola yang dirancang untuk merespon isu strategis yang dihadapi dan/atau untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran instansi. Dengan kata lain, strategi merupakan suatu cara atau pola untuk mewujudkan tujuan atas misi yang ditetapkan. Strategi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan RIau, selain dirancang untuk merespon isu strategis juga dirancang dengan mengakomodir 'Strategi Pembangunan Daerah' sebagai suatu strategi pembangunan jangka menengah daerah Provinsi Kepulauan Riau sebagaimana tertuang dalam

88

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/indikasi kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan strategi dan kbijakan sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk merespon isu strategis serta prospek pembangunan tahun 2016-2021. Adapun kebijakan dan strategi yang akan dilaksanakan Dinas Pariwisata Kepulauan Riau dalam rangka pencapaian Misi ke-5 Kepala Daerah terpilih adalah meliputi komponen pembangunan kepariwisataan daerah sebagai berikut :

89

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Tabel 5.1 TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Mewujudkan Kepulauan Riau Meningkatnya daya 1. Mengembangkan keterlibatan 1. Peningkatan kapasitas dan peran sebagai Destinasi Wisata saing pariwisata masyarakat dalam kepariwisataan serta masyarakat dalam Yang Berdaya Saing Tinggi Kepri di pasar melalui penerapan pola destination pembangunan kepariwisataan di Pasar Nasional dan nasional dan management organisation (DMO) Internasional Secara internasional dalam pengembangan Berkelanjutan Serta Mampu kepariwisataan Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan 2. Pemantapan daya tarik wisata untuk 2. Pengembangan diversifikasi atau Masyarakat meningkatkan daya saing produk keragaman daya tarik wisata dalam menarik kunjungan ulang wisatawan dan segmen pasar yang

lebih luas 3. Meningkatkan sarana dan fasilitas 3. Penyusunan arahan pengembangan kawasan wisata menggunakan kawasan pariwisata secara pendekatan pengembangan konseptual dan sistematis pariwisata berwawasan lokal, budaya, lingkungan dan berkelanjutan

4. Meningkatkan peran dan 4. Ekstensifikasi dan intensifikasi pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan destinasi dan daya pengelolaan kepariwisataan yang tarik wisata berbasis Sapta Pesona kreatif dan inovatif, mengoptimalkan dan Sadar Wisata pelayanan pariwisata yang

90

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan mengedepankan sapta pesona dan sadar wisata

5. Menguatkan fasilitasi, dukungan, 5. Penguatan dan perluasan eksistensi koordinasi, dan sinkronisasi promosi pariwisata Kepulauan Riau terhadap promosi pariwisata di luar negeri Kepulauan Riau di luar negeri, dan menguatkan fungsi dan keberadaan promosi pariwisata Kepulauan Riau di luar negeri melalui VITO (visit indonesian tourism officer)

6. Meningkatkan kehadiran media 6. Peningkatan citra pariwisata daerah dalam rangka meningkatkan citra sebagai Destinasi Pariwisata yang positif pariwisata daerah aman, nyaman, dan berdaya saing

7. Mengoptimalkan pemanfaatan 7. Peningkatan peran media komunikasi media komunikasi pemasaran, baik pemasaran dalam memasarkan dan media cetak maupun media mempromosikan wisata elektronik serta mengembangkan e- marketing

8. Mengembangkan pemasaran 8. Pengembangan kemitraan berbasis pada pemasaran yang pemasaran yang terpadu, sinergis, bertanggung jawab, yang berkesinambungan dan berkelanjutan

91

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan menekankan tanggung jawab terhadap masyarakat, sumber daya lingkungan dan wisatawan

9. Peningkatan ketersediaan 9. Pengembangan pemasaran yang rekomendasi strategi pelaksanaan berorientasi kepada peningkatan pemasaran melalui pengembangan ekonomi daerah, masyarakat, dan analisa pasar dan market usaha pariwisata intelligence kepariwisataan

10. Meningkatkan akselerasi 10. Pengembangan pasar wisatawan pergerakan wisatawan di seluruh diwujudkan dalam bentuk destinasi pariwisata pemantapan segmen pasar wisatawan massal dan pengembangan segmen ceruk pasar untuk mengoptimalkan pengembangan Destinasi Pariwisata dan dinamika pasar global 11. Mengembangkan dan 11. Peningkatan dan pemantapan citra memantapkan pemosisian daerah sebagai destinasi pariwisata positioning pariwisata daerah 12. Menguatkan fungsi dan peran 12. Penguatan dan perluasan promosi pariwisata di dalam eksistensi promosi pariwisata negeri Kepulauan Riau di dalam negeri 13. Memperkuat sinkronisasi antara 13. Optimalisasi Kemitraan Usaha pemerintah daerah, swasta, dan Pariwisata dan ekonomi kreatif

92

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan masyarakat Antara Pemerintah Daerah, Swasta dan Masyarakat 14. Meningkatkan kualitas dan 14. Optimalisasi peran dan kapasitas SDM kepariwisataan pemberdayaan masyarakat dalam yang unggul dan profesional penguatan kelembangaan dan Penguatan Kualitas dan kapasitas SDM Pariwisata 15. Meningkatkan penelitian dalam 15. penyelenggaraan penelitian dan rangka pengembangan pengembangan untuk mendukung Pemasaran Pariwisata, Destinasi Pembangunan Kepariwisataan Pariwisata, Industri Pariwisata, Kelembagaan Pariwisata. Meningkatnya 1. Meningkatkan daya saing usaha 1. Peningkatan daya saing Produk Pendapatan sektor pariwisata; dan Menciptakan iklim Wisata diwujudkan dalam bentuk Pariwisata usaha yang kondusif. pengembangan kualitas dan keragaman usaha Daya Tarik Wisata 2. Memfasilitasi pembentukan 2. Penguatan struktur Industri organisasi industri pariwisata, serta Pariwisata diwujudkan dalam bentuk Memperkuat mata rantai penciptaan penguatan fungsi, hirarki, dan nilai tambah antara pelaku usaha hubungan antar mata rantai pariwisata dan sektor terkait pembentuk Industri Pariwisata untuk meningkatkan daya saing industri pariwisata

3. Mengembangakan pola–pola 3. Pengembangan kemitraan Usaha kerjasama industri lintas sektor Pariwisata diwujudkan dalam bentuk antara pemerintah daerah, dunia pengembangan skema kerja sama

93

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan usaha dan masyarakat dan antara Pemerintah, Pemerintah Menguatkan implementasi Daerah, dunia usaha, dan kerjasama dan monitoring serta masyarakat evaluasi kerja sama antara pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat

4. meningkatkan sistem dan skema 4. Penciptaan kredibilitas bisnis fasilitasi untuk usaha pariwisata; diwujudkan dalam bentuk meningkatkan sistem dan skema pengembangan manajemen dan regulasi untuk usaha pariwisata; pelayanan Usaha Pariwisata yang dan meningkatkan penggunaan kredibel dan berkualitas teknologi informasi dalam usaha– usaha di kawasan pariwisata. 5. Mendorong tumbuhnya industri 5. pengembangan tanggung jawab yang ramah lingkungan di Koridor terhadap lingkungan diwujudkan Pariwisata Daerah; dan dalam bentuk pengembangan Mengembangkan manajemen manajemen usaha pariwisata yang Usaha Pariwisata yang peduli mengacu kepada prinsip-prinsip terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan pariwisata budaya berkelanjutan dan berwawasan ramah lingkungan Berkembangnya 1. Memperkuat sinkronisasi antara 1. Optimalisasi Kemitraan Usaha ekonomi kreatif di pemerintah daerah, swasta, dan ekonomi kreatif Antara Pemerintah Kepulauan Riau masyarakat Daerah, Swasta dan Masyarakat

2. Meningkatkan kualitas dan 2. Optimalisasi peran dan

94

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan kapasitas SDM ekonomi kreatif pemberdayaan masyarakat dalam yang unggul dan profesional penguatan kelembangaan dan Penguatan Kualitas dan kapasitas SDM ekonomi kreatif 3. Meningkatkan penelitian dalam 3. Penyelenggaraan penelitian dan rangka pengembangan Ekonomi pengembangan untuk mendukung Kreatif. Pembangunan ekonomi kreatif

4. Meningkatkan daya saing usaha 4. Peningkatan daya saing Produk ekonomi kreatif; dan Menciptakan ekonomi kreatif diwujudkan dalam iklim usaha yang kondusif. bentuk pengembangan kualitas dan keragaman usaha ekonomi kreatif 5. Memfasilitasi pembentukan 5. Penguatan struktur Industri ekonomi organisasi industri ekonomi kreatif, kreatif diwujudkan dalam bentuk serta Memperkuat mata rantai penguatan fungsi, hirarki, dan penciptaan nilai tambah antara hubungan antar mata rantai pelaku usaha ekonomi kreatif dan pembentuk Industri ekonomi kreatif sektor terkait untuk meningkatkan daya saing industri ekonomi kreatif

6. Mengembangakan pola–pola 6. Pengembangan kemitraan Usaha kerjasama industri lintas sektor ekonomi kreatif diwujudkan dalam antara pemerintah daerah, dunia bentuk pengembangan skema kerja usaha dan masyarakat dan sama antara Pemerintah, Pemerintah Menguatkan implementasi Daerah, dunia usaha, dan kerjasama dan monitoring serta masyarakat evaluasi kerja sama antara

95

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Visi : Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim Misi V : Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat

7. meningkatkan sistem dan skema 7. Penciptaan kredibilitas bisnis fasilitasi untuk usaha ekonomi diwujudkan dalam bentuk kreatif; meningkatkan sistem dan pengembangan manajemen dan skema regulasi untuk usaha pelayanan Usaha ekonomi kreatif ekonomi kreatif; dan meningkatkan yang kredibel dan berkualitas penggunaan teknologi informasi.

96

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

BA BAB VI B BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATANIII

SERTA PENDANAAN

Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan kegiatan prioritas. Program yang disusun oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau yang selanjutnya dijabarkan kedalam beberapa kegiatan untuk masing-masing program tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah. Indikator keluaran program yang telah ditetapkan merupakan indiKator kinerja program yang berisi outcome program. Outcome program merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah yang mencerminkan keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Sedangkan kelompok sasaran adalah pihak yang menerima manfaat langsung dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau. Pendanaan indikatif merupakan perkiraan kebutuhan anggaran pembiayaan/pendanaan untuk melaksanakan program/kegiatan pertahun. Untuk mewujudkan satu sasaran tahunan diperlukan minimal satu program. Dan program pada dasarnya merupakan suatu pernyataan sebagai wadah untuk kumpulan kegiatan yang sejenis dan erat terkait. Program yang merupakan instrumen kebijakan berisi satu atau lebih kegiatan akan dilaksanakan oleh suatu organisasi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan serta dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi atau Satuan Kerja Perangkat daerah. Sedangkan kegiatan adalah merupakan kegiatan operasional dari program yang bertolok ukur dan berkinerja serta dilaksanakan setiap tahun. Sedangkan Indikasi Kegiatan adalah bagian dari program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya, baik yang berupa personil (SDM),

97

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Pengertian 'bersifat indikatif' dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 adalah bahwa informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana (termasuk rumusan kegiatan), hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan tidak kaku. Dalam rangka melaksanakan misi pembangunan Daerah Kepulauan Riau untuk meningkatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif disertai peningkatan daya saing pariwisata maka guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan, melalui kebijakan peningkatan peran budaya sebagai basis kepariwisataan daerah berbasis masyarakat dengan inovasi produk, kekuatan pemasaran, peningkatan aksesibilitas dan konektivitas, pengembangan SDM pariwisata serta sinergitas antar pelaku wisata. Berdasarkan kebijakan yang ditetapkan maka program-program yang akan di dilaksanakan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dalam kurun waktu 2016-2021 menurut kebijakan yang ditetapkan meliputi : a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; Program ini bertujuan untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan produk- produk pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau baik di dalam maupun luar negeri, sehingga diharapkan memberikan pengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan. Yaitu dengan memaksimalkan kinerja pemasaran pariwisata daerah Kepulauan Riau dengan menggunakan media pemasaran secara efektif, efisien dan bertanggung jawab, serta yang instensif, inovatif, dan interaktif.

b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas daya tarik sehingga mampu mewujudkan Destinasi Pariwisata yang bersaing di pasar nasional dan internasional sehingga dapat memberi dampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.

c. Program Pengembangan Industri Pariwisata; Program ini bertujuan untuk mewujudkan industri pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian daerah dan nasional

98

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

d. Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif dari mitra-mitra pariwisata dan meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Pelaku Pariwisata agar dapat memberikan nilai tambah pada kualitas daya tarik destinasi wisata. Program ini juga bertujuan mewujudkan kelembagaaan kepariwisataan dan tata kelola pariwisata yang mampu mensinergikan Pembangunan Destinasi Pariwisata, Pemasaran Pariwisata, dan Industri Pariwisata secara profesional, efektif dan efisien. e. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Program ini bertujuan untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan produk- produk ekonomi kreatif di Provinsi Kepulauan Riau baik di dalam maupun luar negeri, meningkatkan kualitas dan kuantitas ekonomi kreatif yang mampu bersaing di pasar nasional dan internasional, mewujudkan ekonomi kreatif yang mampu menggerakkan perekonomian daerah dan nasional, meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Pelaku ekonomi kreatif.

Kemudian dalam rangka mendukung pelaksanaan tupoksi organisasi diperlukan program-program pendukung. Program pendukung untuk pelaksanaan program/kegiatan di Dinas Pariwisata antara lain : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan profesionalisme pelayanan dan sistem manajemen administrasi pemerintahan dan pembangunan. b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana perkantoran guna mendukung optimalisasi pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan serta pelayanan publik sesuai dengan kemampuan daerah. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan : c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas pelaporan keuangan dan kinerja institusi. d. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program ini bertujuan untuk mewujudkan perencanaan dan penganggaran yang berkualitas.

99

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Kemudian pada dasarnya program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau mendukung program-program sektor lain dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pembangunan pariwisata akan mempunyai multiplier effects yang menguntungkan semua sektor pembangunan. Pengelolaan pariwisata yang baik akan menjadi lahan subur bagi penciptaan lapangan kerja baru dalam bidang usaha transportasi, penginapan, penyediaan makanan, dan jasa lain; sasaran suplai produk pertanian, peternakan, kelautan, dan kerajinan; persahabatan dan pergaulan antar daerah dan antar negara. Di lain pihak, pembangunan pariwisata Provinsi Kepulauan Riau juga memerlukan dukungan program dari sektor atau instansi lain, di antaranya: 1. Program pengembangan prasarana jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan, terutama jalan-jalan yang memudahkan akses perjalanan wisata. 2. Program pengembangan prasarana telekomunikasi dan penerangan oleh Dinas Pertambangan, PLN, Telkom, dan Perusahaan Telekomunikasi lainnya, terutama yang mendukung keberadaan obyek dan daya tarik wisata. 3. Program pelestarian lingkungan oleh Badan Pengendalian Lingkungan. Pada saat ini pelestarian lingkungan merupakan salah satu syarat mutlak untuk kegiatan pariwisata baik yang bertaraf nasional maupun internasional.

Penetapan kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Dinas Pariwisata. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program sektor pariwisata setiap tahun atau indikator capaian setiap tahun yang diinginkan pada akhir periode Renstra yang dapat dicapai. Indikator kinerja SKPD secara teknis pada dasarnya dapat dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes) atau kompositnya (impact). Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan dan sasaran program pariwisata periode 2016 - 2021

100

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

yang telah direncanakan. Indikator kinerja dipergunakan sebagai data dan informasi dasar untuk melakukan identifikasi masalah, menentukan kebijakan, merencanakan anggaran, memberikan peringatan dini terhadap masalah yang berkembang, memantau perkembangan pelaksanaan program kebijakan, sebagai bahan pengendalian dan evaluasi dampak dari kebijakan yang telah dibuat serta sebagai laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu kegiatan. Indikasi rencana program prioritas Dinas Pariwisata berisi program- program baik untuk mencapai visi dan misi SKPD jangka menengah. Pendanaan indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang tersedia untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pendanaan indikatif selanjutnya akan dijabarkan ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaannya. Pencapaian target kinerja program (outcome) di masing-masing bidang sebenarnya tidak hanya didukung oleh pendanaan yang bersumber dari APBD Provinsi Kepulauan Riau, namun juga oleh sumber pendanaan lainnya (APBN, APBD Kabupaten/Kota, dan sumber-sumber pendanaan lainnya). Rencana program dan kegiatan, serta pendanaan indikatif pada Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017-2021 akan diuraikan secara rinci di halaman lampiran (tabel 6.1).

101

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

BAB VIIB

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANGVI URUSAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 merupakan pedoman bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Renstra OPD. Fungsi pengendalian dan keterkaitan antara RPJMD dan Renstra OPD secara umum dapat dilihat dan diukur melalui penetapan indikator kinerja OPD yang disesuaikan dengan tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja OPD secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai OPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja OPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai OPD dalam lima tahun mendatang (tahun 2016 – 2021) sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan tolok ukur keberhasilan OPD dalam mencapai tujuan dan sasaran OPD. Indikator kinerja diperlukan oleh publik dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pembangunan sektor pariwisata di Kepulauan Riau. Pengukuran kinerja merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan dan/atau kegagalan dari pelaksanaaan pelayanan kedinasan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, yang secara operasional dilaksanakan setiap tahun melalui program dan kegiatan. Pelaksanaan indikator kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berorientasi kepada pencapaian kinerja program yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2016-2021 dalam mendukung tujuan dan sasaran pembangunan. Indikator kinerja Dinas Pariwisata Kepulauan Riau tahun 2016 – 2021, sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD disajikan pada tabel berikut.

102

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

Tabel 7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kondisi Kondisi Kinerja pada Target Capaian Setiap Tahun Kinerja awal periode pada NO Indikator RPJMD akhir Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun periode 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Jumlah Kunjungan 2.03 1.92 2.2 2.25 2.3 2.4 2. 5 2. 5 Wisatawan 1 Mancanegara ke Kepulauan Riau (juta orang)

Jumlah Kunjungan na 1.482 1.51 1.54 1.57 1.6 1.63 1.63 Wisatawan 2 Nusantara di Kepulauan Riau (juta orang)

Rata – rata lama 1.84 1.94 2.0 2.05 2.1 2.15 2.2 2.2 tinggal wisatawan di 3 Kepulauan Riau (hari)

Rata – rata tingkat 49.59 48,19 50.00 50.50 51 51.50 52 52 4 hunian hotel di Kepulauan Riau (%)

Prosentase 2.16 2,33 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 2.55 Kontribusi Sektor 5 Pariwisata terhadap PDRB (%)

Total Pengeluaran - - - 11.654 13.409 15.050 16.806 16.806 Wisatawan di 6 Kepulauan Riau (Milyar Rupiah)

Prosentase - - 1 10 20 30 40 40 Peningkatan Pelaku 7 Ekonomi Kreatif Aktif (%)

103

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

BABAB BAB VII VI II PENUTUP III

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Kepulauan RIau Tahun 2016 - 2021 merupakan suatu dokumen perencanaan strategis yang merupakan uraian dari rencana strategis yang diselaraskan dengan peraturan dan kebijakan yang tertera dalam RIPPDA Kepulauan RIau, RPJMD Kepulauan Riau Tahun 2016- 2021 serta berbagai peraturan maupun kebijakan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Oleh karena itu tujuan dan sasaran dalam Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau ini merupakan bagian integral dari sasaran pembangunan daerah. Dalam upaya mencapai tujuan Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, dijabarkan dalam bentuk program-program dan kegiatan-kegiatan terarah guna pengembangan sektor pariwisata Kepulauan Riau dengan sumber dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kepulauan Riau maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Republik Indonesia. Perencanaan Strategis berkaitan erat dengan fungsi utama organisasi yang dituangkan kedalam pernyataan misi organisasi, bersifat praktis, yang membuahkan perumusan tujuan yang merupakan bagian internal dari proses manajemen stratejik berupa target-target yang bersifat kuantitatif dan pencapaian sasaran yang fokusnya pada action, yaitu kegiatan yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat diwujudkan yang berguna bagi organisasi dalam kurun waktu yang ditentukan. Program dan kegiatan indikatif yang tercantum dalam Renstra ini akan dijabarkan dalam rencana kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau yang disusun setiap tahun. Oleh karena itu keberhasilan pencapaian Visi dan Misi serta Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan sangat tergantung dari komitmen pimpinan dan segenap staf Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, dukungan legislatif dan masyarakat. Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016-2021 berlaku untuk kurun waktu lima tahun sejak tahun 2016 hingga tahun 2021, dan menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja (Renja) tahun 2017 –

104

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

2021. Untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta mengisi kekosongan perencanaan setelah Rencana Strategis Dinas Pariwisata tahun 2016-2021 berakhir, maka Rencana Strategis ini menjadi pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahun pertama (tahun 2022) di bawah kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) periode berikutnya dengan tetap berpedoman pada RPJPD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2025 dan mengacu RPJMN Tahun 2020-2024. Rencana strategis 2016 – 2021 ini isi dalam perjalanannya juga memungkinkan untuk dilakukan revisi. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun 2016 - 2021 dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman bagi seluruh pihak yang terkait (stakeholder). Semua dimaksudkan untuk pembangunan/ pegembangan kepariwisataan Daerah Kepulauan Riau yang semakin meningkat/ maju dalam rangka mewujudkan visi kepariwisataan Daerah Kepulauan Riau pada tahun 2022 yaitu “Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Destinasi Wisata Yang Berdaya Saing Tinggi di Pasar Nasional dan Internasional Secara Berkelanjutan Serta Mampu Mendorong Pembangunan Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat”. Berdasarkan Visi dan Misi pembangunan kepariwisataan daerah Tahun 2012-2022, dalam hal pengembangan dan pembangunan pariwisata daerah, serta dengan memperhatikan dan mempertimbangkan dinamika perkembangan kepariwisataan regional dan global, maka untuk memacu percepatan pencapaian Visi dan Misi tersebut perlu diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilannya. Faktor kunci keberhasilan tersebut menjadi pertimbangan dalam penentuan tujuan dan sasaran pengembangan dan pembangunan pariwisata daerah. Hal-hal yang penting diperhatikan sebagai syarat dalam menjamin tercapainya Tujuan dan Sasaran Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau adalah sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan komitmen seluruh stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat) untuk meningkatkan citra pariwisata daerah dalam upaya menjadikan Kepulauan Riau sebagai salah satu daerah tujuan utama pariwisata nasional dan internasional.

105

Rencana Strategis Dinas Pariwisata Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 -2021

2. Mengoptimalkan komitmen pemerintah dalam peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana pendukung serta penataan Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan. 3. Komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. 4. Komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat) untuk meningkatkan, mengembangkan dan melestarikan budaya daerah menjadi pesona seni budaya sebagai penunjang pariwisata. 5. Meningkatkan dukungan pemerintah dan peningkatan kualitas pengelolaan administrasi dan pengembangan perencanaan teknis pariwisata dalam upaya pembangunan dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

106

Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau 2016 -2021

INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARA INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi N SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj Perencanaan KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Mewujudkan Meningkat Rata – rata PROGRAM Rata – rata lama hari 1,84 1,9 1,196 2 1,242 2,05 725 2,1 3,850 2,15 4,350 2,2 3,550 2,2 13,717 Kepulauan nya daya lama tinggal PENGEMBANGAN tinggal wisatawan di Riau sebagai saing wisatawan di 1 1 1 DESTINASI PARIWISATA Kepulauan Riau (hari) Destinasi pariwisata Kepulauan Wisata Yang Kepri di Riau Berdaya Saing pasar Penyusunan Dokumen Jumlah dokumen Dokumen 1 0 0 1 80 0 0 1 100 1 100 0 0 3 280 Dinas Kab. Natuna, Kab. Lingga, dan Tinggi di Pasar nasional Perencanaan perencanaan Perencana Pariwisata Kota Tanjungpinang Nasional dan dan 1 1 1 1 Pengembangan Destinasi pengembangan an Internasional internasio Pariwisata Daerah destinasi pariwisata Secara nal yang disusun Berkelanjutan Serta Mampu Penataan Destinasi Jumlah Destinasi Objek 2 0 0 0 0 0 0 1 400 1 400 0 0 2 800 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kab. Mendorong Pariwisata Unggulan Daerah Pariwisata Unggulan Wisata Pariwisata Karimun Pembangunan (DPUD) Daerah (DPUD) yang Daerah Dan 1 1 1 2 ditata dan Kesejahteraan dikembangkan Masyarakat

Peningkatan Sarana Sarana Prasaran obyek 14 0 0 0 0 0 0 1 500 1 500 0 0 2 1,000 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kota Prasarana Destinasi Destinasi wisata yang wisata Pariwisata Batam 1 1 1 3 Pariwisata ditingkatkan

Revitalisasi Kawasan, Objek, Jumlah Kawasan, objek 0 0 0 0 0 0 0 1 300 0 0 1 300 2 600 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kab. dan Sarana Prasarana Objek, dan Sarana wisata Pariwisata Bintan 1 1 1 4 Pariwisata Prasarana Pariwisata yang direvitalisasi

Pengadaan Sarana dan Jumlah objek objek 1 0 0 2 429 0 0 2 500 1 250 1 250 6 1,429 Dinas Kota Batam, Kab. Natuna, Kab. Fasilitas Pendukung Daya wisatayang disediakan wisata Pariwisata Anambas, Kab. Bintan, Kab. 1 1 1 5 Tarik Wisata sarana dan fasilitas Lingga dan Kota Tanjungpinang pendukungnya

Kampanye Sadar Wisata Jumlah orang yang Orang 200 0 0 100 187 0 0 100 200 100 250 100 300 400 937 Dinas Kota Tanjungpinang, Kab. dan Sapta Pesona mengikuti Kampanye Pariwisata Bintan, Kota Batam, dan Kab. 1 1 1 6 Sadar Wisata dan Natuna Sapta Pesona

Kampanye dan Jumlah Peserta yang Peserta 0 0 0 0 0 100 300 0 0 0 0 0 0 100 300 Dinas Kota Tanjungpinang Gerbang Wisata Bahari mengikuti Kampanye Pariwisata Riau Islands dan 1 1 1 7 Gerbang Wisata Bahari

Pengadaan Sarana dan Jumlah objek wisata Objek 0 0 0 0 0 1 225 0 0 0 0 0 0 1 225 Dinas Kota Tanjungpinang Fasilitas Pendukung Daya yang ditingkatkan Pariwisata 1 1 1 8 Tarik Wisata Kota Rebah sarana dan prasarananya

Pembinaan Desa Wisata Jumlah Desa Wisata desa wisata 0 0 0 0 0 2 200 0 0 2 300 2 300 6 800 Dinas Kota Batam, Kab. Natuna, Kab. dan Kelompok Sadar Wisata dan Kelompok Sadar dan Pariwisata Anambas, Kab. Bintan, Kab. 1 1 1 9 Wisata yang dibina pokdarwis Lingga dan Kota Tanjungpinang

Pengembangan Kawasan Jumlah objek wisata di objek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 500 1 500 2 1,000 Dinas Kota Batam dan Kab. Natuna Strategis Pariwisata KSPN Kepri yang wisata/ Pariwisata Nasional (KSPN) di dikembangkan KSPN 1 1 1 10 Kepulauan Riau

Studi Teknis Objek Wisata Dokumen Dokumen 0 0 0 1 78 0 0 0 0 0 0 0 0 1 78 Dinas Kota Batam Pantai Moondharhanna perencanaan yang Perencana Pariwisata Pulau Subang Mas disusun an 1 1 1 11 Kecamatan Galang, Batam INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARA INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi N SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj Perencanaan KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Studi Teknis Objek Wisata Dokumen Dokumen 0 0 0 1 78 0 0 0 0 0 0 0 0 1 78 Dinas Kab. Karimun Pantai Batu Beliang Desa perencanaan yang Perencana Pariwisata Batu Limau Kec. Unggar disusun an 1 1 1 12 Kab. Karimun

Pengembangan Sarana dan Sarana dan Objek 0 0 0 1 140 0 0 0 0 0 0 0 0 1 140 Dinas Kab. Karimun Prasarana Pariwisata Desa Prasarana Pariwisata Pariwisata Batu Limau Kec. Ungar yang ditingkatkan 1 1 1 13 Kabupaten Karimun

Penyediaan Sarana Ruang Jumlah sarana ruang unit 0 0 0 1 250 0 0 0 0 0 0 0 0 1 250 Dinas Kota Tanjungpinang Kreatif kreatif yang tersedia Pariwisata

1 1 1 14

Rintisan dan Diversifikasi Jumlah Rintisan objek 0 0 0 0 0 0 0 1 300 1 300 1 300 3 900 Dinas Kab. Lingga, Kab. Bintan, Objek dan Daya Tarik dan Diversifikasi wisata Pariwisata dan Kab. Natuna Wisata Baru Objek dan Daya 1 1 1 15 Tarik Wisata Baru

Penganugerahan Tjumlah Kelompok Kelompok/ 0 0 0 0 0 0 0 5 300 9 450 9 450 23 1,200 Dinas Kota Tanjungpinang, Kota Kelompok Sadar Wisata, Sadar Wisata, Desa Desa/ Pariwisata Batam, Kabupaten Bintan, Desa Wisata dan Wisata dan Objek Kabupaten Karimun, 1 1 1 16 Pengelola Daya Tarik Pengelola Daya Kabupaten Lingga, Wisata Tarik Wisata yang Kabupaten Natuna, diberi penghargaan Kabupaten Kep. Anambas

Bimbingan Teknis Tata Jumlah Peserta Orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 300 100 300 200 600 Dinas Kota Tanjungpinang, Kota Kelola Destinasi Wilayah yang mengikuti Pariwisata Batam, Kabupaten Bintan, Perbatasan Bimbingan Teknis Kabupaten Karimun, 1 1 1 17 Tata Kelola Kabupaten Lingga, Destinasi Wilayah Kabupaten Natuna, Perbatasan Kabupaten Kep. Anambas

Pembinaan dan Satuan Karya Orang 0 0 0 0 0 0 0 50 250 50 250 50 250 150 750 Dinas Kota Tanjungpinang, Kota Pengembangan Satuan (Saka) Pariwisata Pariwisata Batam, Kabupaten Bintan, Karya (Saka) Pariwisata yang dibina dan Kabupaten Karimun, 1 1 1 18 dikembangkan Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kep. Anambas

Bimbingan Teknis Tata Peserta yang Orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 250 100 250 200 500 Dinas Kota Tanjungpinang, Kota Kelola Homestay mengikuti Pariwisata Batam, Kabupaten Bintan, Bimbingan Teknis Kabupaten Karimun, 1 1 1 19 Tata Kelola Kabupaten Lingga, Homestay Kabupaten Natuna, Kabupaten Kep. Anambas

Pelatihan Badan Usaha Badan Usaha Milik badan 0 0 0 0 0 0 0 10 300 10 300 0 0 20 600 Dinas Kota Tanjungpinang, Kota Milik Desa (BUMDes) Unit Desa (BUMDes) usaha Pariwisata Batam, Kabupaten Bintan, Usaha Pariwisata Unit Usaha Kabupaten Karimun, 1 1 1 20 Pariwisata yang Kabupaten Lingga, dilatih Kabupaten Natuna, Kabupaten Kep. Anambas

Media campaign pada Jumlah Media yang media cetak 0 0 0 0 0 0 0 5 300 0 0 5 350 10 650 Dinas Kota Tanjungpinang, Kota media massa lokal mengikuti Media & elektronik Pariwisata Batam, Kabupaten Bintan, (cetak) dan elektronik campaign tentang Kabupaten Karimun, 1 1 1 21 tentang sadar wisata sadar wisata Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kep. Anambas INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARA INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi N SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj Perencanaan KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Penyelenggaraan Eco Jumlah peserta yang Peserta 0 0 0 0 0 0 0 300 400 0 0 0 0 300 400 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kab. Heroes mengikuti Eco Heroes Pariwisata Bintan 1 1 1 22

Pembentukan Generasi Generasi Muda PI dan Organisasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 200 0 0 1 200 Dinas Kota Batam Muda PI dan Gudep Gudep Pariwisata Pariwisata 1 1 1 23 Pariwisata Kepri Kepri yang dibentuk

Kepri Carnival Jumlah peserta yang Peserta 100 100 500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 Dinas Kota Tanjungpinang mengikuti karnaval Pariwisata 1 1 1 24

Partisipasi Pada acara Jumah Peserta yang peserta 20 20 344 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 Dinas Jember WACI berpartisipasi pada Pariwisata 1 1 1 25 acara WACI

Workshop Kepri Carnival Peserta yang Orang 0 20 352 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 Dinas Kota Batam dan Kota mengikuti Workshop Pariwisata Tanjungpinang 1 1 1 26 Kepri Carnival

0

Meningkat Jumlah PROGRAM Jumlah Kunjungan juta orang 2,03 2,1 5,118 2,2 8,161 2,25 6,295 2,3 7,950 2,4 9,580 2,5 10,400 2,5 42,386 Dinas Kepulauan Riau nya daya Kunjungan PENGEMBANGAN Wisatawan Pariwisata saing Wisatawan 1 1 2 PEMASARAN Mancanegara ke pariwisata Mancanegar PARIWISATA Kepulauan Riau (juta Kepri di a ke orang) pasar Kepulauan nasional Riau (juta Jumlah Kunjungan juta orang na 1,48 1,51 1,54 1,57 1,6 1,63 1,63 0 Dinas Kepulauan Riau dan orang) Wisatawan Nusantara Pariwisata internasio di Kepulauan Riau nal (juta orang)

Total Pengeluaran Milyar na na na 11,654 13,409 15,050 16,809 16,809 0 Kepulauan Riau Wisatawan di Rupiah Kepulauan Riau

Promosi Pariwisata Jumlah Promosi di Kota di 12 0 0 0 0 0 0 2 700 2 700 2 750 6 2,150 Dinas Jakarta, Bandung, Surabaya, 1 1 2 1 Nusantara Dalam Negeri Dalam Pariwisata Palembang, Yogyakarta dan Negeri Bali Promosi Pariwisata Jumlah Promosi Kota di Luar 1 0 0 2 1,203 0 0 2 650 3 1,200 2 800 9 3,853 Dinas Malaysia, Singapore, Korea, Mancanegara Pariwisata di Luar Negeri Pariwisata Cina 1 1 2 2 Negeri

Jumlah Pengembangan Jaringan Jumlah Jaringan Kerjasama 0 0 0 0 0 0 0 1 200 0 0 0 0 1 200 Dinas Kota Tanjungpinang Kunjungan Kerja Sama Promosi Kerjasama Promosi Promosi Pariwisata Wisatawan 1 1 2 3 Pariwisata Pariwisata Pariwisata Nusantara di Kepulauan Riau (juta Pengadaan Direktori Bahan-bahan promosi eksemplar 200,000 7,000 403 7,500 400 0 0 10,000 750 5,000 450 5,000 550 34,500 2,150 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, orang) Pariwisata pariwisata Kepulauan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 2 4 Riau yang diadakan Bintan, Kota Batam, Kab. Karimun, dan Kab. Natuna

Total Penyelenggaraan Festival Jumlah Event yang event 1 0 0 1 725 1 1,200 1 1,200 1 550 1 600 5 4,275 Dinas Kota Tanjungpinang Pengeluaran Bahari Kepri dilaksanakan Pariwisata 1 1 2 5 Wisatawan di Kepulauan Riau Penyelenggaraan Jumlah Kabupaten/ Kabupaten/ 3 0 0 1 133 1 135 0 0 1 130 1 150 4 548 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Familiarization Trip Kota yang Kota Pariwisata Kab. Bintan, Kota Batam, dan 1 1 2 6 dipublikasikan melalui Kab. Natuna Famtrip Wonderful Riau Islands di event 2 0 0 4 101 0 0 2 350 2 350 3 450 11 1,251 Dinas Kab. Bintan dan Kota Batam Nongsa dan Lagoi Jumlah Event di Pariwisata 1 1 2 7 Nongsa dan Lagoi yang didukung INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARA INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi N SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj Perencanaan KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Penyelenggaraan Festival Jumlah Event yang event 1 0 0 1 390 1 490 1 450 1 500 1 500 5 2,330 Dinas Kab. Karimun Barongsai dan Lampu dilaksanakan Pariwisata Lampion 1 1 2 8

Peningkatan Pemanfaatan Durasi Publikasi Bulan 12 0 0 12 100 12 150 12 200 12 200 12 250 60 900 Dinas Kota Tanjungpinang Teknologi Informasi dalam melalui media Internet Pariwisata Pemasaran Pariwisata 1 1 2 9

Kampanye Wonderful Riau Jumlah Event Event 17 0 0 7 2,411 3 410 3 500 5 750 5 750 23 4,821 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Islands pada Event Pariwisata Daerah Pariwisata dan Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 2 10 Pariwisata Daerah yang didukung Bintan, Kota Batam, Kab. Karimun, dan Kab. Natuna

Pembuatan Video Profil Jumlah Video Profil buah 0 0 0 1,000 175 0 0 0 0 0 0 0 0 1,000 175 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Pariwisata Prov. Kepri Pariwisata yang dibuat Pariwisata dan Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 2 11 Bintan, Kota Batam, Kab. Karimun, dan Kab. Natuna

Kerjasama Publikasi Jumlah Durasi bulan 0 0 0 12 274 0 0 0 0 0 0 12 300 24 574 Dinas Kota Tanjungpinang Kerjasama Publikasi Pariwisata 1 1 2 12 Pariwisata Kepri

Kampanye Wonderful Riau Event di luar daerah Event 0 0 0 0 0 0 0 1 300 1 500 1 300 3 1,100 Dinas Jakarta dan Bandung Islands di Luar Daerah yang didukung Pariwisata 1 1 2 13

Kampanye Wonderful Riau Jumlah partisipasi Event 0 0 0 0 0 1 460 0 0 0 0 0 0 1 460 Dinas Palembang Islands di Asian Games event pada Pariwisata 1 1 2 14 pelaksanaan Asian Games

Peningkatan Branding Eventinternasional di Event 0 0 0 0 0 3 300 2 300 3 500 3 500 11 1,600 Dinas Kab. Bintan dan Kota Batam Wonderful Riau Islands Pada Bintan dan Batam Pariwisata Event Internasional di Bintan yang ditingkatkan 1 1 2 15 dan Batam Brandingnya

Festival Pulau Penyengat Jumlah Event yang Event 0 0 0 0 0 1 750 0 0 1 500 1 500 3 1,750 Dinas Pulau Penyengat Kota dilaksanakan Pariwisata Tanjungpinang 1 1 2 16

Penyelenggaraan Jumlah Event Event 1 0 0 0 0 1 2,200 0 0 1 1,200 1 1,500 3 4,900 Dinas Kota Batam, Kabupaten Bintan, International Tour de Kepri Internasional yang Pariwisata dan Kota Tanjungpinang 1 1 2 17 dilaksankan

Sosialisasi dan Pulikasi Jumlah Peserta yang orang 0 0 0 0 0 50 200 20 400 0 0 0 0 70 600 Dinas Kota Batam, Kabupaten Bintan, mengikuti sosialisasi Pariwisata dan Kota Tanjungpinang dan publikasi 1 1 2 18

Festival Akhir Tahun Festival Akhir tahun Event 0 0 0 0 0 0 0 1 400 0 0 1 400 2 800 Dinas Kota Tanjungpinang yang dilaksanakan Pariwisata 1 1 2 19

Festival Pulau Penawar Jumlah Event yang Event 0 0 0 0 0 0 0 1 350 1 350 1 400 3 1,100 Dinas Kota Batam 1 1 2 21 Rindu dilaksanakan Pariwisata

Gelar Produk Ekonomi Jumlah Pameran Pameran 0 0 0 1 268 0 0 0 0 0 0 0 0 1 268 Dinas Bandung Kreatif Produk Kreatif Pariwisata 1 1 2 22 Kepulauan Riau yang diikuti Kepri Carnival Jumlah Peserta yang Peserta 100 0 0 100 362 0 0 0 0 0 0 0 0 100 362 Dinas Kota Tanjungpinang mengikuti karnaval Pariwisata 1 1 2 23 INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARA INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi N SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj Perencanaan KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Festival Gunung Daek Jumlah Event yang Event 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 400 1 400 2 800 Dinas Kab. Lingga 1 1 2 24 dilaksanakan Pariwisata

Festival Pulau Senoa Jumlah Event yang event 1 0 0 0 0 0 0 1 400 1 400 1 400 3 1,200 Dinas Kab. Natuna dilaksanakan Pariwisata 1 1 2 25

Festival Padang Melang Jumlah Event yang event 1 0 0 0 0 0 0 1 400 1 400 1 400 3 1,200 Dinas Kab. Kepulauan Anambas dilaksanakan Pariwisata 1 1 2 26

Partisipasi Pada acara Jumlah peserta yang peserta 40 0 0 20 508 0 0 0 0 0 0 0 0 20 508 Dinas Jember Karnaval Indonesia dikirim pada Pariwisata 1 1 2 27 pelaksanaan Karnaval Indonesia

Penyelenggaraan Festival Jumlah Event yang event 1 1 1,000 1 917 0 0 1 400 1 500 1 500 5 2,317 Dinas Kota Tanjungpinang Sungai Carang dilaksanakan Pariwisata 1 1 2 28

Dukungan Event Lagoi World event 2 1 114 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas Kab. Bintan dan Kota Batam Sport Destination and Jumlah Event di Lagoi Pariwisata 1 1 2 29 Nongsa Sensation dan Nongsa yang didukung

Kampanye Wonderful Kepri Jumlah Event event 22 7 1,335 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Pariwisata Daerah Pariwisata dan Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 2 30 yang didukung Bintan, Kota Batam, Kab. Karimun, dan Kab. Natuna

Celebrity and Media Famtrip Jumlah Peserta yang peserta 10 10 74 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 Dinas Kabupaten Kepulauan Anambas 1 1 2 31 mengikuti Famtrip Pariwisata dan Kab. Lingga

Fiesta Kuliner Kepri Jumlah Pameran Pameran 1 1 350 1 194 0 0 0 0 0 0 0 0 2 194 Dinas Jakarta Kuliner Kepulauan Pariwisata 1 1 2 32 Riau yang diikuti

Wonderful Kepri Blogger and Jumlah Peserta yang peserta 10 10 136 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 Dinas Kabupaten Kepulauan Anambas Travel Writter Famtrip mengikuti Famtrip Pariwisata dan Kab. Lingga 1 1 2 33

Dukungan Pelaksanaan Jumlah event yang event 0 1 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas Kota Tanjungpinang Festival Bahari Kepri Dalam didukung Pariwisata 1 1 2 34 Rangka Sail Selat Karimata

event 0 1 600 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas Kota Batam, Kota Pariwisata Tanjungpinang, Kabupaten Dukungan Pelaksanaan Jumlah event yang Bintan dan Kabupaten Lingga 1 1 2 35 Wonderful Indonesia Sailing didukung 2016

orang 0 70 706 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 0 Dinas Kota Tanjungpinang Jumlah peserta yang Pariwisata Dukungan Pelaksanaan 1 1 2 36 mendukung kegiatan Kegiatan MTQ MTQ

0 Meningkat Rata – rata PROGRAM Rata – rata tingkat % 49,59 50 1,243 50 1,691 50,5 960 51.0 3,235 51,50 5,050 52 4,167 52 15,103 Dinas Kepulauan Riau nya daya tingkat 1 1 3 PENGEMBANGAN hunian hotel di Pariwisata saing hunian hotel KELEMBAGAAN Kepulauan Riau (%) pariwisata di Kepulauan PengembanganPARIWISATA dan Informasi Pariwisata Kab/ Kota 0 0 0 0 0 2 150 1 100 2 200 1 150 6 600 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Kepri di Riau Penguatan Informasi dan Kabupaten/ Kota yang Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. pasar Database diupdate Bintan, Kota Batam, Kab. nasional 1 1 3 1 Karimun, dan Kab. Natuna dan internasio nal Penyusunan Kajian Bidang Jumlah Kajian Bidang Kajian 2 0 0 0 0 0 0 1 200 2 500 2 550 5 1,250 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Pariwisata Pariwisata yang Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 3 2 disusun Bintan, Kota Batam, Kab. Karimun, dan Kab. Natuna Meningkat Rata – rata nya daya tingkat saing hunian hotel pariwisata di Kepulauan INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Kepri di Riau Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARApasar INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi nasionalN SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj dan Perencanaan internasio KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 nal (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Penyusunan Neraca Satelit Jumlah Dokumen Dokumen 0 0 0 0 0 0 0 1 350 0 0 1 500 2 850 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Pariwisata Daerah Provinsi Neraca Satelit Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 3 3 Kepulauan Riau Pariwisata Daerah Bintan, Kota Batam, Kab. Provinsi Kepulauan Karimun, dan Kab. Natuna Riau yang disusun Operasional Crisis Center Penyediaan bulan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 200 12 200 24 400 Dinas Kota Batam Bidang Pariwisata Provinsi operasional Crisis Pariwisata Kepri Center bidang 1 1 3 4 Pariwisata

Peningkatan Kapasitas Jumlah Sumber Daya orang 200 0 0 0 0 0 0 100 230 200 450 200 370 500 1,050 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kota Sumber Daya Pariwisata Pariwisata yang Pariwisata Batam 1 1 3 5 ditingkatkan

Penyusunan Regulasi Kepri Regulasi Kepri Regulasi 0 0 0 0 0 0 0 1 250 0 0 0 0 1 250 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Sebagai Gerbang Wisata Sebagai Gerbang Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 3 6 Bahari Wisata Bahari yang Bintan, Kota Batam, Kab. disusun Karimun, dan Kab. Natuna

Pengembangan Data SIK Jumlah Data kab/kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 250 2 217 4 467 Dinas Kota Tanjungpinang, Kab. Prov. Kepri Pengembangan SIK Pariwisata Bintan, Kota Batam, dan Kab. 1 1 3 7 Kabupaten/ kota yang Karimun disusun

Pembentukan Crisis Center Lembaga Crisis Lembaga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 450 0 0 1 450 Dinas Kota Batam Bidang Pariwisata Provinsi Center Bidang Pariwisata Kepri Pariwisata yang 1 1 3 8 dibentuk

Sosialisasi Kajian Pariwisata Jumlah Kajian Peserta 1 0 0 0 0 0 0 0 0 100 250 250 500 350 750 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kota Kepulauan Riau Pariwisata yang Pariwisata Batam 1 1 3 9 disosialisasikan

Kompetisi Portal Pariwisata Jumlah peserta yang Peserta 0 0 0 0 0 0 0 20 250 0 0 0 0 20 250 Dinas Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri mengikuti kompetisi Pariwisata 1 1 3 10 Portal Pariwisata

Kajian Jalur Transportasi Jumlah Kajian Jalur Kajian 0 0 0 0 0 0 0 1 300 0 0 0 0 1 300 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Udara dan Laut Kepri Transportasi Udara Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 3 11 dan Laut yang Bintan, Kota Batam, Kab. disusun Karimun, dan Kab. Natuna

Workshop Media Sosial Jumlah peserta yang Peserta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 100 0 0 30 100 Dinas Kota Tanjungpinang Workshop Media Pariwisata 1 1 3 12 Sosial di dunia pendidikan Kajian Destinasi Eks Kajian Destinasi Eks Kajian 0 0 0 0 0 0 0 1 400 0 0 0 0 1 400 Dinas Kota Batam Pengungsian Vietnam Pengungsian Vietnam Pariwisata 1 1 3 13 yang disusun

Kajian Potensi Pariwisata Terlaksananya Kajian Kajian 0 0 0 0 0 0 0 1 400 0 0 0 0 1 400 Dinas Kab. Bintan Pulau Pejantan Potensi Pariwisata Pariwisata 1 1 3 14 Pulau Pejantan Kab. Bintan

Kajian Potensi Pariwisata Jumlah Kajian Potensi Kajian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 500 0 0 1 500 Dinas Kab. Natuna dan Kab. KEK di Kab KKA dan Natuna Pariwisata KEK di Kab Pariwisata Kepulauan Anambas 1 1 3 15 KKA dan Natuna yang disusun

Penyusunan Data Pelaku Jumlah data pelaku kab/kota 0 0 0 3 165 0 0 0 0 0 0 0 0 3 165 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Ekonomi Kreatif di ekonomi kreatif Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 3 16 Kepulauan Riau Kabupaten/ kota yang Bintan, Kota Batam, Kab. disusun Karimun, dan Kab. Natuna Laporan Analisa dan Pemenuhan analisa bulan 12 12 163 12 236 12 150 12 200 12 250 12 280 72 1,116 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Evaluasi Kunjungan Wisman dan evaluasi data Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. dan Wisnus kunjungan wisman, Bintan, Kota Batam, Kab. 1 1 3 17 wisnus dan BVKW Karimun, dan Kab. Natuna INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARA INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi N SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj Perencanaan KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Revisi SOP Jumlah SOP Dinas SOP 12 0 0 15 34 0 0 0 0 0 0 15 50 30 84 Dinas Kota Tanjungpinang 1 1 3 18 Pariwisata yang Pariwisata direvisi Kajian Kepri Sebagai Kajian Kepri sebagai Kajian 0 0 0 1 209 0 0 0 0 0 0 0 0 1 209 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Gerbang Wisata Bahari Gerbang Wisata Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 3 19 Bahari yang disusun Bintan, Kota Batam, Kab. Karimun, dan Kab. Natuna

Sertifikasi Kompetensi SDM Terlaksananya Orang 900 0 0 100 216 75 210 100 230 100 250 200 500 575 1,406 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kota Pariwisata Sertifikasi Kompetensi Pariwisata Batam 1 1 3 20 SDM Pariwisata

Kajian Pengembangan Kajian Pengembangan Kajian 0 0 0 1 220 0 0 0 0 0 0 0 0 1 220 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Pariwisata Berbasis Budaya Pariwisata Berbasis Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. dan Kearifan Lokal Budaya dan Kearifan Bintan, Kota Batam, Kab. 1 1 3 21 Kepulauan Riau Lokal Kepulauan Riau Karimun, dan Kab. Natuna yang disusun

Kajian Pengembangan Kajian Kajian 0 0 0 1 200 0 0 0 0 0 0 0 0 1 200 Dinas Kota Batam, Kota Destinasi Pariwisata Halal Pengembangan Pariwisata Tanjungpinang, dan Kab. Bintan Provinsi Kepri Destinasi Pariwisata 1 1 3 22 Halal Kepulauan Riau yang disusun

Updating Data Jumlah Kabupaten/ Kab/ Kota 0 0 0 3 61 0 0 2 75 0 0 0 0 5 136 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Kepariwisataan Kepulauan kota yang data Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 3 23 Riau kepariwisataannya Bintan, Kota Batam, Kab. terupdate Karimun, dan Kab. Natuna Workshop Pengembangan Jumlah peserta yang orang 0 0 0 75 174 0 0 0 0 0 0 0 0 75 174 Dinas Kab. Bintan Ekonomi Kreatif mengikuti workshop Pariwisata 1 1 3 24 pengembangan ekonomi kreatif Peningkatan Kapasitas Jumlah Ekonomi orang 200 0 0 75 176 0 0 0 0 100 200 0 0 175 376 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kota Sumber Daya Ekonomi Kreatif yang Pariwisata Batam 1 1 3 25 Kreatif ditingkatkan kapasitasnya Pelatihan Dasar SDM Jumlah Peserta yang orang 0 0 0 0 0 300 450 0 0 0 0 0 0 300 450 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kota Kepariwisataan Provinsi mengikuti pelatihan Pariwisata Batam Kepri Dasar SDM 1 1 3 26 Kepariwisataan Provinsi Kepri

Studi Pola Wisata Pola Wisata Wisman Kajian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 330 1 350 2 680 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Wisman & Studi Pola & Wisnus yang Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. Wisata Wisnus disusun Bintan, Kota Batam, Kab. 1 1 3 27 Karimun, dan Kab. Natuna

Pengembangan Kunjungan Laporan 0 0 0 0 0 0 0 1 250 0 0 0 0 1 250 Dinas Kab. Anambas, Kota Kunjungan Wisman Wisman Melalui Pariwisata Tanjungpinang, Kab. Bintan, Melalui Data Roaming Data Roaming yang Kota Batam, Kab. Karimun, dan 1 1 3 28 disusun Kab. Natuna

Penyusunan Data Potensi Potensi dan Kab/kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 350 0 0 7 350 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, dan Peluang Investasi peluang investasi Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. Pariwisata Kepri pariwisata Bintan, Kota Batam, Kab. 1 1 3 29 kabupaten/ kota Karimun, dan Kab. Natuna yang disusun

Pendataan dan Pemetaan Jumlah laporan Laporan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 320 0 0 1 320 Dinas Kota Tanjungpinang, Kab. 10 Venue Mice di Provinsi pendataan dan Pariwisata Bintan dan Kota Batam Kepri pemetaan 10 venue 1 1 3 30 mice di prov. kepri

Pelatihan Media Sosial Jumlah Kabupaten/ Kab/kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 250 3 250 6 500 Dinas Kab. Lingga, Kota Bagi Pelaku kota yang dilatih Pariwisata Tanjungpinang, Kab. Bintan, Kelembagaan Pariwisata Media Sosial Bagi Kota Batam, Kab. Karimun, dan 1 1 3 31 Kepri Pelaku Kab. Natuna Kelembagaan Pariwisata Kepri INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARA INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi N SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj Perencanaan KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Studi Potensi SDM ( Data Jumlah kajian Kajian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 200 1 250 2 450 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Pekerja Pariwisata ) potensi SDM Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. dibidang Pariwisata Bintan, Kota Batam, Kab. 1 1 3 32 di Provinsi Kepri Karimun, dan Kab. Natuna yang disusun

Penyusunan SOP Crisis SOP Crisis Center SOP 0 1 99 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas Kota Tanjungpinang Center Bidang Pariwisata Bidang Pariwisata Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Prov. Kepri yang 1 1 3 33 disusun

Identifikasi Daya Saing Kajian Peningkatan Kajian 0 1 340 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Pariwisata Provinsi Daya Saing Pariwisata Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Bintan, Kota Batam, Kab. 1 1 3 34 Riau yang disusun Karimun, dan Kab. Natuna

Blueprint Strategi Pemasaran Blueprint Starategi Kajian 0 1 444 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Pariwisata Kepulauan Riau Pemasaran Pariwisata Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. Provinsi Kepulauan Bintan, Kota Batam, Kab. 1 1 3 35 Riau yang disusun Karimun, dan Kab. Natuna

Sosialisasi Kajian Jumlah peserta yang Peserta 0 50 197 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 0 Dinas Kota Batam Pengembangan Jalur Wisata mengikuti Sosialisasi Pariwisata Bahari Provinsi Kepri Pengembangan Jalur 1 1 3 36 Wisata Bahari Kepulauan Riau

0 Meningkat Prosentase PROGRAM Prosentase Kontribusi % 2,16 2,34 1,098 2,35 220 2,4 250 2,45 1,650 2,5 2,450 2,55 3,950 2,55 8,520 Dinas Kepulauan Riau nya Kontribusi PENGEMBANGAN Sektor Pariwisata Pariwisata Pendapata Sektor 1 1 4 INDUSTRI PARIWISATA terhadap PDRB n sektor Pariwisata Pariwisata terhadap PDRB Bimtek Penerapan Jumlah Pelaku Usaha orang 200 200 383 100 220 100 250 100 300 100 300 100 300 700 1,370 Dinas Kota Batam, Kota Pendaftaran Usaha dan Pariwisata yang Pariwisata Tanjungpinang, Kabupaten Standar Usaha Pariwisata diberikan pelatihan Bintan dan Kabupaten Karimun 1 1 4 1 tentang Penerapan Standar Usaha Pariwisata

Advokasi Tata Cara Jumlah pelaku usaha orang 0 0 0 0 0 0 0 50 200 0 0 100 500 150 700 Dinas Kota Batam dan Kota Pendaftaran Usaha pariwisata yang Pariwisata Tanjungpinang Pariwisata (TDUP) diadvokasi Tata Cara 1 1 4 2 Pendaftaran Usaha Pariwisata (TDUP)

Workshop Pengembangan Jumlah Peserta yang orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 150 0 0 50 150 Dinas Kota Batam dan Kota Wisata MICE mengikuti Workshop Pariwisata Tanjungpinang 1 1 4 3 Pengembangan Wisata MICE

Pengembangan Pola Pola Perjalanan Pola 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 250 3 250 6 500 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Perjalanan Wisata Provinsi Wisata Provinsi Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. Kepulauan Riau Kepulauan Riau yang Bintan, Kota Batam, Kab. 1 1 4 4 disusun Karimun, dan Kab. Natuna

Penganugerahan Industri Jumlah Industri Industri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 350 10 350 Dinas Kota Batam dan Kota Pariwisata Daerah Pariwisata Daerah Pariwisata Tanjungpinang 1 1 4 5 yang diberi penghargaan

Fasilitisasi Sertifikasi Auditor Jumlah Auditor orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 200 20 200 40 400 Dinas Kota Batam dan Kota Pariwisata Pariwisata yang Pariwisata Tanjungpinang 1 1 4 6 difasilitasi dalam sertifikasi INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARA INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi N SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj Perencanaan KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Rapat Koordinasi Industri Jumlah Peserta yang Orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 150 100 150 200 300 Dinas Kota Batam dan Kota Pariwisata mengikuti Rapat Pariwisata Tanjungpinang Koordinasi Industri 1 1 4 7 Pariwisata Pengelola Pulau dan Resort

Sertifikasi Kompetensi Jasa Jumlah Jasa Usaha orang 700 200 394 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200 0 Dinas Kota Batam dan Kota Usaha Tenaga Kerja Bidang Tenaga Kerja Bidang Pariwisata Tanjungpinang 1 1 4 8 Pariwisata Pariwisata yang disertifikasi

Pemberdayaan Kelompok Jumlah Kelompok Pokdarwis 1 1 321 0 0 0 0 0 0 0 0 2 200 3 200 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kab Sadar Wisata Sadar Wisata yang Pariwisata Bintan 1 1 4 9 (POKDARWIS), Rintisan diberdayakan Desa Wisata Binaan Baru dan Dukungan CIPTA AWARD Penyelenggaraan Forum Jumlah Asosiasi orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 300 100 300 200 600 Dinas Kota Tanjungpinang, Kota Asosiasi Industri Industri Pariwisata Pariwisata Batam, Kabupaten Bintan 1 1 4 10 Pariwisata yang mengikuti forum

Pelatihan Kemudahan Jumlah Peserta orang 0 0 0 0 0 0 0 50 250 100 500 100 500 250 1,250 Dinas Kota Tanjungpinang, Kota Investasi dan Perizinan yang mengikuti Pariwisata Batam, Kabupaten Bintan, 1 1 4 11 Pariwisata Pelatihan Kabupaten Karimun Kemudahan Investasi dan Fasilitasi Kawasan Ekonomi Kawasan kawasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 300 1 300 2 600 Dinas Kabupaten Kep. Anambas, Khusus (KEK) Pariwisata Ekonomi Khusus Pariwisata Batam dan Bintan 1 1 4 12 (KEK) Pariwisata yang difasilitasi

Kampanye industri Jumlah industri yang industri 0 0 0 0 0 0 0 10 300 0 0 10 300 20 600 Dinas Kota Tanjungpinang, Kota mendukung pengembangan mengikuti Kampanye Pariwisata Batam, Kabupaten Bintan, 1 1 4 13 destinasi wisata dan mendukung Kabupaten Karimun masyarakat melalui program pengembangan CSR destinasi wisata dan masyarakat melalui Pelatihan Peningkatan Daya Jumlah peserta yang orang 0 0 0 0 0 0 0 100 300 0 0 100 300 200 600 Dinas Kota Tanjungpinang, Kota Saing Industri Bidang mengikuti pelatihan Pariwisata Batam, Kabupaten Bintan, 1 1 4 14 Akomodasi dan MICE Peningkatan Daya Kabupaten Karimun Saing Industri Akomodasi dan MICE

Pelatihan Peningkatan Daya Jumlah Peserta yang orang 0 0 0 0 0 0 0 100 300 100 300 100 300 300 900 Dinas Kota Tanjungpinang, Kota Saing Industri Bidang Makan mengikuti pelatihan Pariwisata Batam, Kabupaten Bintan, 1 1 4 15 Minum Peningkatan Daya Kabupaten Karimun Saing Industri Bidang Makan Minum

Berkemba Prosentase PROGRAM Prosentase % - - 1 0 10 685 20 2,550 30 3,264 40 4,398 40 10,897 Dinas Kepulauan Riau ngnya Peningkatan PENGEMBANGAN Peningkatan Pelaku Pariwisata Ekonomi Pelaku 1 1 5 EKONOMI KREATIF Ekonomi Kreatif Aktif Kreatif di Ekonomi Kepulauan Kreatif Aktif Riau Penyediaan Sarana Ruang Sarana ruang kreatif unit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 410 1 410 Dinas Kota Tanjungpinang Kreatif yang tersedia Pariwisata 1 1 5 1

Kepri Carnival Jumlah Peserta yang Peserta 100 0 0 0 0 0 0 100 400 0 0 100 400 200 800 Dinas Kota Tanjungpinang mengikuti karnaval Pariwisata 1 1 5 2

Gelar Produk Ekonomi Pameran Produk Pameran 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 400 1 400 2 800 Dinas Jakarta dan Jogjakarta Kreatif Kreatif yang diikuti Pariwisata 1 1 5 3

Partisipasi Pada acara Jumlah peserta yang peserta 20 0 0 0 0 0 0 0 0 20 550 20 550 40 1,100 Dinas Jember Karnaval Indonesia dikirim pada Pariwisata 1 1 5 4 pelaksanaan Karnaval Indonesia INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARA INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi N SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj Perencanaan KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Workshop Pengembangan Jumlah peserta yang orang 0 0 0 0 0 0 0 100 250 75 200 150 431 325 881 Dinas Kota Tanjungpinang, Kab. Ekonomi Kreatif mengikuti workshop Pariwisata Bintan dan Kota Batam 1 1 5 5 pengembangan ekonomi kreatif

Peningkatan Kapasitas Jumlah Ekonomi orang 200 0 0 0 0 0 0 0 0 100 200 100 200 200 400 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kota Sumber Daya Ekonomi Kreatif yang Pariwisata Batam 1 1 5 6 Kreatif ditingkatkan kapasitasnya Pengadaan Souvenir Kreatif Jumlah Souvenir Buah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200 150 0 0 200 150 Dinas Kota Tanjungpinang Kreatif Kepulauan Pariwisata 1 1 5 7 Riau yang disediakan

Kompetisi Ekonomi Kreatif Jumlah peserta yang Peserta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 289 0 0 20 289 Dinas Kota Tanjungpinang mengikuti kompetisi Pariwisata 1 1 5 8 ekonomi kreatif

Pembuatan Film Dokumenter Film Dokumenter yang Film 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 250 1 250 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kota dibuat Pariwisata Batam 1 1 5 9

Lomba Film Pendek Tentang Jumlah peserta yang Peserta 0 0 0 0 0 0 0 20 250 0 0 0 0 20 250 Dinas Kota Tanjungpinang Pariwisata mengikuti Lomba Film Pariwisata 1 1 5 10 Pendek Tentang Pariwisata

Pameran Foto Pariwisata Pameran foto Event 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 225 0 0 1 225 Dinas Kota Batam dan Ekonomi Kreatif pariwisata dan Pariwisata 1 1 5 11 ekonomi kreatif yang diadakan

Partisipasi Dalam Event Tjumlah Partisipasi Event 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 400 0 0 1 400 Dinas Jakarta Produk Kreatif dan Karya event produk kreatif Pariwisata 1 1 5 12 Produk Kreatif Kepri di kepri di tingkat Tingkat Nasional nasional

Sosialisasi Tentang HAKI di Jumlah peserta yang Peserta 0 0 0 0 0 100 200 0 0 0 0 0 0 100 200 Dinas Kota Tanjungpinang Bidang Ekonomi Kreatif mengikuti sosialisasi Pariwisata 1 1 5 13 HAKI di bidang ekonomi kreatif

Penyusunan Action Plan Jumlah dokumen Dokumen 0 0 0 0 0 1 200 0 0 1 350 0 0 2 550 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kota Pengembangan Ekonomi Action Plan Pariwisata Batam Kreatif di Kepulauan Riau Pengembangan 1 1 5 14 Ekonomi Kreatif di Kepulauan Riau yang disusun Kepri Creative Food Jumlah pameran Kepri Pameran 1 0 0 0 0 1 285 1 300 1 300 1 318 4 1,203 Dinas Jakarta Creative Food yang Pariwisata dilaksanakan 1 1 5 15

Sertifikasi Profesi untuk Jumlah Pelaku Peserta 0 0 0 0 0 0 0 50 150 0 0 75 220 125 370 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kota Pelaku Ekonomi Kreatif ekonomi kreatif yang Pariwisata Batam 1 1 5 16 disertifikasi

Pembinaan, Pengembangan JUmlah komunitas Peserta 0 0 0 0 0 0 0 150 500 0 0 150 319 300 819 Dinas Kota Tanjungpinang dan Kota dan Pendukungan kepada Kreatif yang dibina dan Pariwisata Batam 1 1 5 17 Komunitas Kreatif dikembangkan

Coding MUM'S ( Program Jumlah peserta yang Peserta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 200 50 200 Dinas Kota Tanjungpinang Edukasi Ibu Rumah Tangga mengikuti Bimbingan Pariwisata 1 1 5 18 kreatif) Teknis Pengembangan Coding Mum's Identifikasi Produk & Pelaku Jumlah laporan Dokumen 0 0 0 0 0 0 0 1 200 1 200 1 200 3 600 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Ekonomi Kreatif Identifikasi Produk & Pariwisata Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 5 19 Pelaku Ekonomi Bintan, Kota Batam, Kab. Kreatif yang dibuat Karimun, dan Kab. Natuna INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARA INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi N SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj Perencanaan KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Sosialiasi tentang Jumlah Pelaku Peserta 0 0 0 0 0 0 0 100 200 0 0 100 200 200 400 Dinas Kota Batam pemasaran melalui daring ( ekonomi kreatif yang Pariwisata 1 1 5 20 online) produk ekonomi mengikuti sosialisasi kreatif. melalui media daring (online) Forum pelaku ekonomi Jumlah peserta yang Peserta 0 0 0 0 0 0 0 100 300 0 0 100 300 200 600 Dinas Kota Batam kreatif mengikuti Forum Pariwisata 1 1 5 21 pengembangan pelaku ekonomi kreatif

0 Program Pelayanan Pemenuhan kebutuhan Bulan 12 12 3,856 12 4,143 12 3,445 12 4,568 12 4,981 12 5,178 72 22,315 Dinas Administrasi Perkantoran Administrasi Pariwisata 1 1 6 Perkantoran

Pelaksanaan Rutinitas Pemenuhan Bulan 12 12 2,891 12 2,950 12 2,125 12 3,053 12 3,351 12 3,434 72 14,913 Dinas Kota Tanjungpinang Perkantoran Kebutuhan Rutinitas Pariwisata 1 1 6 1 Perkantoran

Penyediaan Jasa Tenaga Pemenuhan Jasa Bulan 12 12 129 12 224 13 275 13 305 13 400 13 422 76 1,626 Dinas Kota Tanjungpinang Pendukung Tenaga Pendukung Pariwisata 1 1 6 2

Penyediaan Jasa Pemenuhan Jasa Bulan 12 12 836 12 969 12 1,045 12 1,210 12 1,230 12 1,322 72 5,776 Dinas Kota Tanjungpinang Administrasi Keuangan Administrasi Pariwisata 1 1 6 3 Keuangan

Program Peningkatan Pemenuhan kebutuhan Bulan 12 12 0 12 815 12 250 12 1,092 12 0 12 487 72 2,644 Dinas Kepulauan Riau Sarana dan Sarana sarana dan prasarana Pariwisata 1 1 7 Aparatur aparatur

Pengadaan Kendaraan Jumlah Kendaraan Unit 2 0 0 2 500 0 0 2 699 0 0 0 0 4 1,199 Dinas Kota Tanjungpinang Operasional Dinas Operasional Dinas Pariwisata 1 1 7 1 Pariwisata yang diadakan Pengadaan Sarana dan Jumlah Sarana dan Unit 44 0 0 30 315 5 250 30 393 0 0 30 487 95 1,445 Dinas Kota Tanjungpinang 1 1 7 2 Prasarana Kantor Prasarana Kantor Pariwisata yang diadakan

Program Peningkatan Tersusunnya laporan Bulan 12 12 125 12 85 12 100 12 100 12 110 12 135 72 530 Dinas Kepulauan Riau Pengembangan Sistem capaian kinerja dan Pariwisata Pelaporan Capaian keuangan 1 1 8 Kinerja dan Keuangan

Penyusunan Laporan Jumlah Laporan eksemplar 20 20 25 20 22 20 25 20 25 20 25 20 25 120 122 Dinas Kota Tanjungpinang Keuangan Keuangan yang Pariwisata 1 1 8 1 disusun

Penyusunan Laporan Jumlah Laporan eksemplar 25 25 100 25 63 25 75 25 75 25 85 25 110 150 408 Dinas Kota Tanjungpinang Capaian Kinerja Capaian Kinerja Dinas Pariwisata 1 1 8 2 Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau yang disusun Program Perencanaan dan Jumlah dokumen Dokumen 1 1 590 1 535 1 730 1 825 1 1,035 1 955 6 4,080 Dinas Kepulauan Riau Pembangunan Daerah Perencanaan Pariwisata 1 1 9 Perangkat daerah yang tersusun

Monitoring dan Evaluasi Terlaksananya Bulan 20 12 193 12 255 12 225 12 310 12 350 12 355 72 1,495 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Kegiatan Monitoring dan Pariwisata dan Kota Tanjungpinang, Kab. Evaluasi Kegiatan Bintan, Kota Batam, Kab. 1 1 9 1 Dinas Pariwisata Karimun, dan Kab. Natuna Provinsi Kepulauan Riau INDIKATOR Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan KINERJA TUJUAN, Unit Kerja Data Capaian SASARAN, Perangkat SASARA INDIKAOR PROGRAM DAN pada Tahun TUJUAN KODE PROGRAM Satuan Daerah Lokasi N SASARAN KEGIATAN Awal (OUTCOME) DAN Penanggungj Perencanaan KEGIATAN Kondisi Kinerja pada akhir awab 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (OUTPUT) periode Renstra OPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Revisi Renstra Jumlah Dokumen Dokumen 1 1 100 1 66 0 0 0 0 1 100 0 0 3 166 Dinas Kota Tanjungpinang Renstra yang direvisi Pariwisata 1 1 9 2

Rapat Koordinasi Bidang Jumlah Peserta yang Peserta 200 200 297 200 214 200 355 200 365 250 435 250 450 1,300 1,819 Dinas Kota Batam, Kota Pariwisata mengikuti Rapat Pariwisata Tanjungpinang 1 1 9 3 Koordinasi Bidang Pariwisata Asistensi dan Advokasi Jumlah Dokumen Dokumen 0 0 0 0 0 1 150 1 150 1 150 1 150 4 600 Dinas Kab. Lingga, Kab. Anambas, Perencanaan Perencanaan yang di Pariwisata dan Kota Tanjungpinang, Kab. 1 1 9 4 Susun Bintan, Kota Batam, Kab. Karimun, dan Kab. Natuna

JUMLAH 13,226 16,892 13,440 25,820 30,820 33,220

Anggaran dalam jutaan 13,226 16,892 13,440 25,820 30,820 33,220 0 0 2 0 0 0 0 KEPALA DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Drs. BURALIMAR, M.Si NIP. 19620614 198503 1 013