i

TANAMAN OBAT DARI SEMAK MENJADI OBAT

Mahasiswa-mahasiswi Botani Tanaman Ekonomi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Editor: Dr. Fitmawati, M.Si Erwina Juliantari, S.Si

Penerbit UR Press 2017 i

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah swt. yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku mengenai “Tanaman Obat Dari Semak Menjadi Obat”.Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat- obat dokter. Namun, karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke obat- obatan dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional yang banyak belum bisa dibuktikan secara laboratorium. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman ini semakin canggih, belum mampu mengesampingkan pernanan obat-obatan tradisional, namun justru tetap hidup dan berdampingan dan saling melengkapi. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya masyarakat yang memilih pengobatan tradisonal dan didukung oleh penelitian-penelitian tumbuhan obat yang terus berkembang. Terdapat permasalahan yang menjadi kesulitaan bagi masyarakat saat ini adalah kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai berbagai jenis tumbuhan obat dan cara peracikannya. Buku ini berisi tentang pemanfaatan tanaman semak dan khasiatnya sebagai tanaman obat alami baik untuk pengobatan luar maupun dalam agar masyarakat lebih memilih bahan yang alami dibandingkan dengan obat-obatan yang mengandung bahan kimia yang dapat merusak kesehatan. Tulisan ini juga dimaksud sebagai buku pegangan dan pengayaan pada mata kuliah Botani Tumbuhan Ekonomi. Sejalan dengan itu, buku ini juga dimaksudkan menambah referensi bagi masyarakat dalam memanfaatkan tumbuhan semak sebagai ramuan obat yang mudah dijangkau dan murah harganya. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing matakuliah Botani v

Tanaman EkonomiIbu Dr.Fitmawati,M.Si serta berbagai pihak yang telah membantu terselesainya bukutanaman obat ini.Penulis berharap, semoga buku yang telah disusun ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dalam pemanfaatan tanaman lokal sebagai obat alami untuk kesehatan jasmani, tentunya karya tulis ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunanya, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan.

Pekanbaru, Juni 2017

Penulis

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. METODE PENGAMBILAN SAMPEL 3 BAB III. JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT Alaban (Vitex pubescens 4 Angrung (Trema orientalis) 6 Awar-awar (Ficus septica) 8 Alang-alang (Imperata cylindrical) 10 Babandotan (Ageratum conyzoides) 12 Banta (Leersia hexandra) 15 Baru Cina (Artemisia vulgaris) 17 Bayam Duri (Amaranthus spinosus) 19 Bunga Kupu-kupu (Bauhinia semibifida) 22 Bunga Laba-laba (Cleome rutidospermae) 23 Ceri (Muntingia calabura ) 25 Daun Sendok (Plantago major) 27 Gambir (Uncaria sp.) 29 Genjer (Limnocharis flava) 32 Kancil Pohon (Anisophylla disticha) 36 Kantong Semar ( sp.) 38 Kembang Bulan (Thitonia deversifolia) 40 Kenikir (Cosmos caudatus) 42 Ketapang (Terminalia cattapa) 43 Kitolot (Hippobroma longiflora) 44 Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus) 46 Lamtoro (Leucaena glauca) 48 Mempelas (Tetracera indica) 50 Meniran (Phyllanthus niruri) 52 Mengkudu (Morinda citrifolia) 55 Orok-orok (Crotalaria retus) 57

vii

Paku (Selaginella Sp.) 58 Patikan Kebo (Euphorbia hirta) 60 Pegagan (Centella asiatica) 62 Pulutan (Urena Lonata) 64 Putri Malu (Mimosa pudica)) 67 Rimbang (Solanum torvum) 69 Rumput Teki (Cyperus rotundus) 71 Senggani (Melastoma candidum) 73 Sambung Nyawa (Gynura procumbens) 75 Sidaguri (Sida rhombifolia) 77 Suji (Dracaena angustifolia) 79 Tembelekan (Lantana camara) 80 Urang-aring (Eclipta alba) 83 DAFTAR PUSTAKA 87

viii

BAB I. PENDAHULUAN

Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat dokter. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan semakin bertambahnya pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional yang banyak belum bisa dibuktikan secara laboratorium.Seiring berjalannya waktu, kehidupan berubah.Karena seiring dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yangtelah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman obat tersebutmaka perlu bagi seseorang untuk mempelajari atau mmengetahui dengan baik sehingga dapat berdaya guna bagi manusia. Keragaman obat-obatan tradisional di tanah air, telah memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, dan kesehatan bangsa kita. Negara kita menjadi salah satu pusat tanaman obat di dunia. Ribuan jenis tumbuhan tropis, tumbuh subur di seluruh pelosok negeri. Belum semua jenis tanaman itu kita ketahui manfaat dan khasiatnya. Kita hanya berkeyakinan bahwa Tuhan menciptakan semua jenis tumbuhan itu, pastilah tidak sia-sia. Semua itu pasti ada manfaatnya.

1

Olehkarena itu, perlu dilakukan konservasi sumber daya alam, agar jangan ada jenis tanaman yang punah. Kebakaran hutan bukan saja memusnahkan satwa dan fauna, tetapi juga menimbulkan polusi dan meningkatkan suhu pemanasan global. Jamu dan obat tradisional, sampai saat ini belum dikembangkan secara optimal. Produksi jamu dan obat-obatan tradisional lebih banyak diproduksi oleh homeindustry. Hanya sebagian kecil jamu dan obat-obatan tradisional yang diproduksi secara masal melalui industri jamu dan obat tradisional di pabrik-pabrik. Untuk meningkatkan kualitas, mutu, dan produk jamu serta obat-obatan yang dihasilkan oleh masyarakat kita, diperlukan kerjasama seluruh pihak yang terkait. Kerjasama itu dimaksudkan agar jamu dan obat tradisional yang dihasilkan dapat bersaing, baik di pasar regional maupun global. Pengetahuan mengenai obat herbal dan jamu pada mulanya berawal dari pengetahuan masyrakat lokal yang diperoleh secara tidak sengaja (indegeneus knowledge) dan dikembangkan secara turun-temurun dan menjadi dasar pengembangan obat tradisional dan herbal yang diperoleh dari masyarakat sekitar. Untuk itu, studi mengenai tanaman obat terkhususnya semak dan kegunaannya sangat penting bagi pengetahuan masyarakat sekitar. Dewasa ini mansyarakat menganggap semak hanyalah tumbuhan gulma yang sifatnya menganggu, namun tumbuhan semak memiliki potensi yang sangat besar untuik pengobatan.

2

BAB II. METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Metode pengambilan sampel dalam hal ini yaitu secara kualitatif. Desain penelitian survey eksploratif dan didahului dengan metode survey. Model survey eksploratif didukung oleh pendekatan dan teknik pengumpulan informasi yang bersifat partisipatif, pendekatan ini meliputi : wawancara dan observasi partisipatif. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Adapun desain penelitiannya sebagai berikut:

1. Penelitian terhadap pertumbuhan populasi dan eksploitasi dengan melakukan observasi dan analisis lapangan dilakukan untuk melihat pertumbuhan populasinya dan eksploitasinya 2. Penelitian pada masyarakat untuk memperoleh data sosial ekonomi dan kesehatan desain menggunakan survey eksploratif deskriptif 3. Penelitian tentang dampak lingkungan menggunakan desain analisis vegetasi dilakukan untuk mengetahui dampak lingkungan akibat eksploitasi terhadap biodiversitas / keanekaragaman hayati.

Tahapan eksplorasi atau survey yaitu melakukan wawancara dengan seseorang (informan) pengenal jenis tumbuhan obat khusus yang tumbuh di daerah tersebut. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak secara sistematis dan berlandaskan pada tyjuan penelitian (Fitmawati et al. 2016). Kemudian melakukan penjelajahan disekitar lokasi pengambilan sampel untuk mengetahui semua jenis tumbuhan yang ada di sekitar atau disebut dengan observasi. Observasi adalah kemampuan

3 seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera. Beberapa bentuk teknik dalam melakukan observasi seperti observasi langsung, observasi berstruktur, observasi tidak struktur, observasi eksperimental, observasi partisipasi, observasi kelompok (Fitmawati et al. 2016).

4

BAB III. JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT Alaban (Vitex Pubescens) Famili: Verbenaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Lamiales Famili : Verbenaceae Genus : Vitex Spesies : Vitex pubescens Vahl. Deskripisi Alaban (Vitex Pubescens Vahl) termasuk famili verbenaceae, pohonnya sedang dengan tinggi hingga 25 meter, namun umumnya hanya 10 hingga 15 meter. Batang tidak berbanir nyata dengan diameter 35 sampai 45 sentimeter, kadang-kadang dapat mencapai 75 sentimeter, bengkok dan percabangannya malai rendah, berlekuk dalam. Alaban (Vitex Pubescens Vahl) ini tumbuh tersebar diseluruh nusantara dibawah 800 mdpl, terutama pada tanah yang selalu kering, tidak bergerombol, tetapi tersebar dalam jumlah yang banyak di hutan.Daerah penyebarannya adalah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Lombok dan Sulawesi. Karena bentuk batangnya yang bengkok dan beralur dalam, maka alaban tidak pernah menghasilkan kayu dalam ukuran yang panjang. Kayu ini termasuk kayu yang berat dan cukup keras, padat dan susunannya cukup halus. Seratnya lurus, warnanya berselang- seling cokelat kuning dan cokelat pudar tua. Berat jenis rata- ratanya adalah sebesar 0,83 termasuk kelas kuat II dan kelas awet I. Ia dipuji karena keawetannya, disukai terutama untuk bajak, perkakas rumah tangga kecil dan untuk bahan bangunan

5 sederhana. Sangat baik untuk dibuat arang sebagai bahan bakar.

Manfaat Vitex pinnata memiliki kayu yang sangat kuat dan tahan lama, tahan lama bahkan dalam kontak dengan air atau tanah. Ini adalah cokelat kelabu dalam warna. Kepadatan adalah sekitar 930 kg per meter kubik (£ 58 per kaki kubik). Kayu digunakan untuk posting, pintu dan jendela, tidur dan mebel. Kayu digunakan untuk konstruksi dan pembuatan menangani pisau. Daun dan kulit kayu digunakan untuk mengobati sakit perut, demam dan malaria. Orang Dayak menggunakan daunnya digunakan sebagai obat disentri Kayunya secara komersial tidak begitu penting karena biasanya tidak tersedia dalam jumlah banyak. Namun biasanya secara lokal digunakan untuk bahan bangunan rumah, perahu, mebel, jembatan dan juga kayu bakar. Di Semenanjung Malaya, daun dan kulit kayu laban ini secara tradisional digunakan untuk mengobati penyakit perut dan luka. Kulit kayunya selain untuk obat juga sebagai bahan pewarna hijau dan digunakan sebagai medium penanaman anggrek.

Kandungan Mengandung senyawa saponin, tanin dan flavonoid.

6

Anggrung (Trema orientalis) Famili: Ulmaceae

Klasifikasi: Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Urticales Famili : Ulmaceae Genus : Trema Spesies : Trema orientalis

Deskripsi Tumbuhan anggrung dalam bahasa jawa dikenal „Anggrung‟, „Bengkire‟ dalam bahasa Aceh, „Bongkoreyon‟ dalam bahasa Batak, „Indaruang‟ untuk bahasa Minangkabau, dan „Kuray‟ dalam bahasa Sunda. Anggrung merupakan tumbuhan perenial dengan habitus pohon dengan tingginya bisa mencapai lebih kurang 36 m.akar berbentuk tunggang, batang berkayu, silindris tegak, bewarna hitam kecoklatan, permukaan batang halus licin bewarna keabu-abuan, membentuk tajuk dan percabangan batang simpodial warna keabuan. Daun majemuk, bertangkai tersusun berseling-seling bewarna hijau dengan panjang 5-9 cm dan lebar 2,5-3,5 cm, bentuk daun panjang sampai lanset yang meruncing ke ujung serta memiliki tepi daun yang rata dan pertulangan daun yang menyirip. Perbungaan bentuk malai dan terdapat bunga jantan dan betina yang muncul di batang/cabang dekat pangkal daun (axillaris), panjang mahkota 0,5 cm. Buah batu, bentuk agak oval/lonjong, bewarna hijau muda dan akan berubah menjadi coklat ketika tua dan berisi 4-10 biji untuk perbanyakan diri secara generatif.

7

Manfaat

1. Obat diare Khasiat daun anggrung yang pertama yaitu sebagai obat yang ampuh dalam mengatasi diare. Kandungan aktif dalam daun ini bagus untuk mengusir diare serta mencegahnya datang kembali ke tubuh Anda. 2. Mengatasi batuk Khasiat daun anggrung dapat digunakan sebagai obat batuk alami. Daun ini akan membantu tenggorokan Anda dalam menetralisir penyebab batuk, seperti dahak atau radang yang menyebabkan tenggorokan menjadi sakit. 3. Obat masuk angin Khasiat daun anggrung ternyata juga bisa mengobati penyakit masuk angin. Daun hijau ini mengandung cukup banyak zat alami yang dapat melawan tanda-tanda masuk angin, seperti flu dan juga perut kembung. 4. Menyembuhkan disentri Penyakit disentri dapat Anda sembuhkan dengan memanfaatkan khasiat daun anggrung. Daun ini akan mengobati penyakit disentri tanpa efek samping serta mencegahnya datang kembali menyerang tubuh Anda. 5. Menghentikan pendarahan Salah satu khasiat daun anggrung yang tidak bisa disepelekan yaitu sebagai daun herbal untuk menghentikan pendarahan. Daun ini bisa membekukan darah yang keluar dari tubuh Anda saat terluka atau karena mimisan. 6. Mengatasi penyakit kulit Penyakit kulit pun bisa dobati dengan cara yang lebih mudah, alami, dan tanpa efek samping juga tentunya. Daun yang satu ini ampuh untuk mengobati beberapa penyakit kulit akibat infeksi, kuman, maupun jamur. 7. Mencegah kanker 8

Kelebihan dari daun anggrung yaitu khasiatnya dalam mencegah kanker. Daun ini ternyata punya fungsi anti oksidan yang bisa mencegah radikal bebas, termasuk mencegah penyakit akibat radikal bebas yaitu kanker. 8. Obat mimisan Jika Anda sering mengalami mimisan, Anda bisa menghentikan darah yang keluar dari hidung dengan menggunakan daun anggrung. Kegunaan daun yang satu ini yaitu menghentikan gejala mimisan yang mengeluarkan banyak darah. 9. Menyembuhkan gondokan Penyakit gondokan bisa Anda obati dengan bantuan daun anggrung. Daun ini perlu Anda jadikan obat herbal terlebih dahulu agar gondokan bisa lebih mudah diatasi. Caranya dengan menghaluskan daun ini kemudian mengambil sari patinya untuk digunakan dalam pengobatan. 10. Baik untuk pencernaan Rasa daun anggrung memang cenderung pahit namun khasiatnya untuk pencernaan sungguh luar biasa. Daun ini ampuh untuk menjaga kesehatan pencernaan dari gangguan kesehatan dalam maupun dari gangguan luar. Kandungan Adapun kandungan yang terdapat pada tumbuhan ini memiliki beberapa bahan kimia di antaranya saponin, flavonoid, dan polifenol dan berkhasiat sebagai obat antidiare dan antispasmodik.

9

Awar-awar (Ficus septica) Famili : Moraceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliophyta Bangsa : Urticales Suku : Moraceae Marga : Ficus Spesies : Ficus septica Burm. f.

Deskripsi Pohon atau semak tinggi, tegak 1-5 meter. Batang pokok bengkok-bengkok, lunak, ranting bulat silindris, berongga, gundul, bergetah bening. Daun penumpu tunggal, besar, sangat runcing, panjang 4 -5, daun tunggal, bertangkai, duduk daun berseling atau berhadapan, bertangkai 2,5 - 5 cm. Helaian berbentuk bulat telur atau elips, dengan pangkal membulat, ujung menyempit cukup tumpul, tepi rata, panjang 8 - 30 cm dengan lebar 6 – 20 cm, dari atas hijau tua mengkilat, dengan banyak bintik-bintik yang pucat, dari bawah hijau muda, sisi kiri kanan tulang daun tengah dengan 6-12 tulang daun samping; kedua belah sisi tulang daun menyolok karena warnanya yang pucat. Bunga majemuk susunan periuk berpasangan, bertangkai pendek, pada pangkalnya dengan 3 daun pelindung, hijau muda atau hijau abu-abu, diameter lebih kurang 1,5 cm, pada beberapa tanaman ada bunga jantan dan bunga gal, pada yang lain bunga betina. Buah tipe periuk, berdaging, hijau-hijau abu-abu, diameter 1,5 cm pada bebrapa tanaman ada bunga jantan dan bunga gal, pada yang lain bunga betina. Buah tipe periuk, berdaging, berwarna hijau sampai hijau abu-abu, diameter lebih kurang 1,5 – 2 cm.

10

Waktu berbunga Januari-Desember. Tumbuhan ini banyak ditemukan di Jawa dan Madura, tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1200 m di atas permukaan laut, banyak ditemukan di tepi jalan, semak belukar dan hutan terbuka.

Manfaat 1. Bisul dan gatal-gatal Bahan : Daun awar-awar sebanyak 5 gram Cara membuat : Daun awar-awar sebanyak 5 gram diasapi sampai menjadi layu, setelah layu lalu ditumbuk bersama menggunakan penumbuk sampai halus, setelah berbentuk pasta lalu dioleskan disekitar daerah bisul dan juga tubuh yang gatal. Frekuensi Pemakaian : 1 kali sehari

2. Mengobati Bengkak Bahan : Tanaman awar-awar secukupya Cara membuat : Diambil getah tanaman awar-awar, kemudian dioleskan pada bagian tubuh yang bengkak. Frekuensi Pemakaian : 1-2 kali sehari sampai pembengkakan mengempes.

3. Mengobati radang usus buntu Bahan : Daun awar-awar secukupnya Cara membuat : Diambil daun awar-awar secukupnya, kemudian dicuci sampai bersih. Kemudian direbus daun awar-awar dengan air secukupnya selama beberapa menit sampai air rebusan tersisa setengah. Setelah dingin disaring dan diminum. Frekuensi pemakaian : 2-3 kali sehari

4. Menghilangkan kutil Bahan : 1 lembar daun awar-awar Cara membuat : Diambil 1 lembar daun awar awar dan di tunggu sebentar sampai keluar getahnya kemudian di oleskan tepat pada kutil, setelah pengobatan jangan sampai

11

terkena air minimal 2 jam agar prosenya lebih efektif setelah itu dicuci sambil di gosok gosok. Frekuensi pemakaian : 2 kali sehari, pagi dan sore hari

5. Mengatasi Sesak Nafas dan Diare Bahan : Daun awar-awar secukupnya Cara membuat : Diambil daun awar-awar secukupnya, kemudian dicuci sampai bersih. Kemudian direbus daun awar-awar dengan air secukupnya selama beberapa menit sampai air rebusan tersisa setengah. Setelah dingin disaring dan diminum. Frekuensi pemakaian : 2-3 kali sehari

Kandungan Kandungan kimia pada daun, buah, dan akar Ficus septica adalah Saponin dan Flavonoid, disamping itu buahnya mengandung alkoloid dan tanin, sedangkan akarnya mengandung senyawa polifenol.

12

Alang-Alang (Imperata cylindrica) Famili: Poaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Imperata Spesies : Imperata cylindrica

Deskripsi Alang-alang sering ditemukan pada tempat-tempat yang menerima curah hujan lebih dari 1000 mm, atau pada kisaran sebesar 500-5000 mm. Di beberapa negara, spesies ini tumbuh pada ketinggian dari batas permukaan air laut hingga 2000 m, dan tercatat tumbuh pada ketinggian hingga 2700 m dpl di Indonesia. Rumput ini dijumpai pada kisaran habitat yang luas mencakup perbukitan pasir kering di lepas pantai dan gurun, juga rawa dan tepi sungai di lembah. Tumbuhan ini tumbuh di padang-padang rumput, daerah-daerah pertanian, dan perkebunan. Selain itu juga pada kawasan-kawasan hutan gundul. Alang-alang merupakan tumbuhan rumput menahun yang memiliki ciri-ciri umum seperti tingginya mencapai 30- 180 cm, batang seperti ripang yang tumbuh dibawah tanah, tunasnya runcing dan tajam. Batang alang-alang pendek dan tegak ke atas dan membentuk bunga. Daun alang-alang merupakan daun tunggal bentuknya seperti pita dengan pangkalnya saling menutup. Tepi daunnya kasar dan bergerigi dan ujung daunnya lancip, daunnya panjang sekitar 12-80 cm, warna daun ada yang hijau dan ada yang ungu. Bunga alang- alang adalah bunga majemuk, dimana bulir bunga menguncup

13 yang panjangnya 6-28 cm. Ukuran kepala sari 2.5-3.5 mm warnanya putih agak kuning dan ungu. Bentuk kepala putik seperti bulu ayam dan buahnya seperti padi. Khasiat akar alang-alang sangat banyak sebagai obat untuk berbagai gangguan kesehatan, seperti: batu ginjal, infeksi ginjal, kencing batu, batu empedu, buang air kecil tidak lancar atau terus-menerus, air kemih mengandung darah, prostat, keputihan, batuk rejan, batuk darah, mimisan, pendarahan pada wanita, demam, campak, radang hati, hepatitis, tekanan darah tinggi, urat saraf melemah, asma, radang paru-paru, jantung koroner, gangguan pencernaan, diare, dan lain-lain.

Manfaat 1. Hepatitis akut menular Cuci bersih 60 g akar alang-alang kering lalu rebus dengan 3 gelas air samapai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan 2 kali sehari, masing-masing /2 gelas. Lakukan pengobatan selama 10 hari.

2. Kencing Berdarah Cuci bersih 100 g akar alang-alang segar sampai bersih, potong kecil-kecil, lalu rebus dengan 8 gelas air. Setelah tersisa 4 gelas, bagi menjadi 3 bagian yang sama untuk diminum 3 kali sehari.

3. Kencing nanah Cuci 300 g akar alang-alangsegar sampai bersih lalu potong kecil-kecil menjadi beberapa bagian. Rebus potongan tersebut dengan 8 gelas air sampai tersisa 5 gelas. Bagi menjadi 3 bagian yang sama alalu minum 3 kali sehari masing-masing 1 bagian.

4. Muntah darah Cuci 30 – 60 g alang-alang segar sampai bersih lalu potong- potong. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum sekaligus 1 kali sehari. Lakukan secara rutin sampai sembuh. 14

5. Mimisan Cuci bersih akar alang-alang segar secukupnya, tumbuk, lalu peras untuk memperoleh air sebanyak 100 ml. Saring air perasannya lalu minum sekaligus 1 kali sehari. Selain cara tersebut, mimisan juga dapat diobati dengan 30 g akar alang- alang yang dipotong-potong kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum air rebusan tersebut sekaligus habis.

6. Peluruh Kencing Cuci bersih 10 g akar alang-alang segar lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring, lalu minum sekaligus 1 gelas sehari.

7. Radang ginjal akut Cuci bersih 60 – 120 g akar alang-alang segar lalu potong kecil-kecil. Rebus potongan akar dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas. Kontra indikasi : Bagi penderita lambung lemah dan banyak kencing dilarang minum ramuan ini Kandungan Silindrin, isoarbolinol, kampesterol, simiarenol, fernenol, arundoin, asam klorogenat, katekol, asam isoklorogenat, asam oksalat, asam asetat, asam sitrat, cylindol A, graminone B. Setelah dilakukan penelitian ditemukan senyawa turunan flavonoid 3`, 4`, 7` trihidroksi flavon, 6- hidroksi flavanol dan 2`, 3` dihidroksi klakon.

15

Babandotan (Ageratum conyzoides) Famili: Asteraceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Ageratum Spesies Ageratum conyzoides

Deskripsi Babadotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian yang termasuk kedalam anggota suku Asteraceae. Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis khususnya Brasil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar di wilayah Nusantara. Bandotan sering ditemukan sebagai tumbuhan pengganggu di sawah-sawah yang mengering, ladang, kebun, pekarangan,tepi jalan, tanggul, tepi air, dan wilayah bersemak belukar. Ditemukan hingga ketinggian 3.000 m, terna ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan hingga 40.000 biji per individu tumbuhan. Karenanya, gulma ini dirasakan cukup mengganggu di perkebunan. Tanaman ini disebut juga sebagai babandotan, babadotan, wedusan dalam bahasa Jawa serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalam bahas Inggris, tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai bau kambing. Tanaman Terna ini berbau keras, berbatang tegak atau berbaring, berakar pada bagian yang menyentuh tanah, batang gilig atau bulat dan berambut jarang, sering bercabang-cabang, dengan satu atau banyak, kuntum bunga majemuk yang terletak di ujung batang, tingginya mencapai 120 cm. Daun-daun bertangkai, tata layak

16 daun berseling atau berhadapan, terutama yang letaknya di bagian bawah. Helaian daun bulat telur hingga menyerupai belah ketupat, dengan pangkal sedikit seperti jantung, membulat atau meruncing, dan ujung daun tumpul atau meruncing, tepinya beringgit atau bergerigi, permukaan daun bagian atas dan bagian bawahnya berbulu, denga kelenjar di permukaan bawah daun. Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol, yang selanjutnya kumpulan bunga bongkolnya terkumpul membentuk malai rata terminal. Panjang bongkolnya 6–8 mm, berisi 60–70 individu bunga, dengan 2–3 lingkaran daun pembalut yang lonjong seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung sempit, putih atau ungu. Buahnya berupa buah kurung (achenium). Bijinya kecil dan bewarna hitam.

Manfaat 1. Sakit telinga tengah akibat radang Bahan: Bandotan segar secukupnya. Cara membuat: Cuci herba bandotan segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Hasilnya, peras dan saring. Gunakan air perasan yang terkumpul untuk obat tetes telinga. Frekuensi pemakaian: Sehari 4 kali, setiap kali pengobatan sebanyak 2 tetes. 2. Luka berdarah, bisul, eksim Bahan: Bandotan segar secukupnya. Cara membuat: Cuci herba bandotan segar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Turapkan ramuan ke bagian tubuh yang sakit, lalu balut dengan perban. Frekuensi pemakaian: Dalam sehari, ganti balutan 3-4 kali. Lakukan pengobatan ini sampai sembuh.

3. Rematik dan bengkak karena keseleo Bahan: Sediakan satu genggam daun dan batang muda tumbuhan bandotan segar, satu kepal nasi basi, dan 1/2 sendok teh garam.

17

Cara mebuat: Cuci daun dan batang muda sampai bersih, lalu tumbuk bersama nasi dan garam. Setelah menjadi adonan seperti bubur kental, turapkan ramuan ke bagian sendi yang bengkak sambil dibalut. Biarkan selama 1-2 jam, lalu balutan dilepaskan. Frekuesi pemakaian: Lakukan perawatan seperti ini 2-3 kali sehari.

4. Perdarahan rahim, sariawan, bisul dan bengkak karena memar Bahan: 10-15 g herba bandotan Cara membuat: Rebus 10-15 g herba bandotan dalam dua gelas air bersih sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Frekuensi pemakaian: Lakukan 2-3 kali sehari.

5. Tumor rahim Bahan: 30-60 g herba bandotan kering Cara membuat: Rebus 30-60 g herba bandotan kering segar atau 15-30 g herba kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Selain direbus, herba segar dapat juga ditumbuk. Frekuensi pemakaian: Air rebusan atau air perasannya diminum satu gelas sehari.

6. Sakit tenggorokan Bahan: 30-60 g daun bandotan segar dan larutan gula merah. Cara membuat: Cara pertama, Cuci 30-60 g daun bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Selanjutnya, peras dan saring. Tambahkan larutan gula batu ke dalam air perasan secukupnya dan aduk sampai rata. Cara kedua, cuci daun bandotan secukupnya, lalu jemur sampai kering. Selanjutnya, giling sampai menjadi serbuk. Tiupkan serbuk ke dalam tenggorokan penderita. Frekuensi pemakaian: Minum ramuan dan lakukan tiga kali sehari.

7. Malaria dan influenza 18

Bahan: 15-30 g herba bandotan kering. Cara membuat: rebus 15-30 g herba bandotan kering dalam dua gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Frekuensi pemakaian: lakukan dua kali sehari.

8. Perut kembung, mulas dan muntah Bahan: satu buah tumbuhan bandotan ukuran sedang Cara membuat: cuci satu buah tumbuhan bandotan ukuran sedang sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Frekuensi pemaikaian: lakukan pengobatan ini 2-3 kali sehari sampai sembuh.

9. Perawatan rambut Bahan: daun dan batang bandotan segar Cara membuat: cuci daun dan batang bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Oleskan hasil tumbukan ke seluruh kulit kepala dan rambut. Tutup kepala dengan sepotong kain. Biarkan selama 2-3 jam. Selanjutnya, bilas rambut hingga bersih Frekuensi pemakaian: lakukan bila perlu.

Kandungan Tanaman ini mengandung kumarine, eugenol 5%, dan HCN. Daun dan bunga Ageratum conyzoides mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, di samping itu daunnya juga mengandung minyak atsiri.

19

Banto (Leersia hexandra) Famili : Poaceae Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Leersia Spesies :Leersia hexandra Sw.

Deskripsi Rumput banta (Leersia hexandra S.) merupakan tumbuhan yang dapat hidup di daerah kering, berair sampai ketempat-tempat lembab dan dingin Akar rumput banta (Leersia hexandra Sw. ) merupakan rimpang pendek yang beruas-ruas teratur. Sistem perakaran serabut. Akar udel-udelan memiliki percabangan yang merayap. Rimpang yang dimiliki udel-udelan ini berwarna merah. Batang pada pangkalnya kerap kali merayap dan dapat berakar, tinggi 0,2- 1,5 m, batang ramping, berongga, berusuk. Pelepah daun terasa kasar kalau digesek keatas, lidah besar, panjang 4-9 mm. Helaian daun berbentuk garis, tepi kasar, hijau kebiruan, cukup kaku. Bunga anak bulirnya bertangkai pendek, pada ujung cabang samping tersusun dalam baris yang rangkap, menutup secara genting, termasuk pangkal yang membesar, panjangnya lebih kurang 4 mm, tangkai putik 2, kepala putik besar, sekam dengan baris rambut sikat yang mengarah ke atas,tidak berjarum.

20

Manfaat 1. Asma Cara membuat : Proses pembuatannya sangat mudah. Dengan mengambil rumput banto secukupnya, dan dibersihkan. Kemudian perasan air jeruk nipis, serta campuran madu, rumput banto dipotong kecil lalu dihaluskan dengan diblender. Kemudian semua bahan tadi dicampurkan manjadi satu, dan siap untuk disajikan. Bisa ditambahkan juga dengan cincau atau dikocok dengan telur ayam kampung. Dapat diminum 3 kali dalam sehari.

2. Batuk darah Cara membuat : Proses pembuatannya sangat mudah. Dengan mengambil rumput banto secukupnya, dan dibersihkan. Kemudian perasan air jeruk nipis, serta campuran madu, rumput banto dipotong kecil lalu dihaluskan dengan diblender. Kemudian semua bahan tadi dicampurkan manjadi satu, dan siap untuk disajikan. Bisa ditambahkan juga dengan cincau atau dikocok dengan telur ayam kampung. Dapat diminum 3 kali dalam sehari.

3. Membuang racun Cara membuat : Proses pembuatannya sangat mudah. Dengan mengambil rumput banto secukupnya, dan dibersihkan. Kemudian perasan air jeruk nipis, serta campuran madu, rumput banto dipotong kecil lalu dihaluskan dengan diblender. Kemudian semua bahan tadi dicampurkan manjadi satu, dan siap untuk disajikan. Bisa ditambahkan juga dengan cincau atau dikocok dengan telur ayam kampung. Dapat diminum 3 kali dalam sehari.

Kandungan Kandungan kimia : Glyphosate, fenoxaprop-ethyl, fluazifop- butyl, fluazifop-P-butyl

21

Baru cina (Artemisia vulgaris) Famili : Asteraceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Artemisia Spesies : Artemisia vulgaris Deskripsi Habitus Semak, menahun. Batang berkayu, bulat, bercabang, putih kotor, tegak, tinggi mencapai 1 m, berbau tajam, menyenangi tanah yang cukup lembab dan tanah yang kaya humus, tumbuh liar di hutan dan di ladang. jenis yang biasa ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat. Tanaman ini terdapat sampai 3.000 m di atas permukaan laut, berasal dari Cina. Tanaman ini merupakan herba setengah berkayu, percabangan banyak, beralur dan berambut. Akar Tunggang, kuning kecoklatan. Daun berbentuk bulat-telur dengan tepi berbagi menjari ujung meruncing, kedua permukaan daun berambut halus. Daun Tunggal, tersebar, berbagi menyirip, berbulu, panjang 8-12 cm, lebar 6-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan daun atas hijau, permukaan bawah keputih-putihan, duduk berseling. Bunga merupakan bunga majemuk, kecil- kecil, warna kuning muda berbentuk bonggol tersusun dalam rangkaian berbentuk malai yang tumbuh menunduk, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai. Daun kelopak lima, hijau, benang sari kuning, kepala putik bercabang dua, ungu, coklat. Buah Kotak, bentuk jarum, kecil, coklat. Biji kecil dan coklat. Perbanyakan dapat dengan stek atau biji.

22

Manfaat 1. Dapat mengurangi menstruasi berlebihan (banyak), sakit pada menstruasi (Dysmenorrhea), menstruasi tidak teratur. 2. Mengobati muntah darah (hematemesis), mimisan (epistaxis), perdarahan usus (rectal haemorrhgia). 3. Dapat mencegah keguguran (Threatened abortion), pergerakan janin berlebihan, mempermudah persalinan, susah punya anak, memulihkah tenaga akibat perdarahan sehabis melahirkan: Bahan : 4 pohon baru cina + 6 gelas air Cara membuat : Direbus sampai tersisa air rebusannya sebanyak 2 gelas. Frekuensi Pemakaian : Diminum sehari 2 x 1 gelas sebelum makan. 4. Menyembuhkan lemah syahwat: Bahan :15 - 45 gram biji Cara membuat : Biji digiling halus Frekuensi Pemakaian : Biji yang telah digiling lalu dimakan. 5. Menyembuhkan ayan (Epilepsi): Bahan : 1 genggam akar artemisia + 1 ibu jari jahe + 1 ibu jari gula enau + 4 gelas air Cara Membuat : Semua bahan tersebut direbus hingga menjadi 2 gelas. Frekuensi Pemakaian : Diminum sehari 2 x 1 gelas. 6. Menyembuhkan sakit tenggorokan: Bahan : Herba segar dari Baru Cina Cara membuat : Ditumbuk lalu diperas hingga didapatkan airnya. Frekuensi Pemakaian : Diminum airnya hingga habis 7. Menyembuhkan disentri dan keputihan: Bahan : Barucina + jahe segar

23

Cara membuat : Semua bahan direbus sampai kental Frekuensi Pemakaian : Obat diminum 3 kali sehari

Kandungan Kandungan Kimia: Minyak menguap (Phellandrene, cadinene, thujvl alkohol), alfa-amirin, fernenol, dehydromatricaria ester, cineole, Terpinen-4-ol, beta- karyophyllene, 1-quebrachitol). Akar dan batang : Inulin (mengandung artemose), Cabang kecil : Oxytocin, yomogi alcohol, dan ridentin. Daun mengandung skopoletin dan isoskopoletin.

24

Bayam Duri (Amaranthus spinosus) Famili : Amaranthaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Amaranthaceae Genus : Amaranthus Spesies : Amaranthus spinosus Deskripsi Bayam duri (Amaranthus spinosus) termasuk jenis tumbuhan amatanth. Bayam duri merupakan herba semusim dan tinggi nya mencapai 50-80 cm. . Bayam duri termasuk tumbuhan liar diantara semak-semak, tepi jalan atau lahan kosong yang tidak dipelihara. Tanaman ini mudah tumbuh di daratan rendah sampai ketinggian 1.400 m dpl. Bayam duri ini mudah berkembang dengan bijinya yang kecil-kecil . Tanaman bayam duri merupakan salah jenis tanaman yang berasal dari keluarga tanaman bayam-bayaman (Amaranthaceae). Tumbuhan ini memiliki akar tunggang. Batang basah, berduri sering kali bercabang banyak, berbentuk bulat dan licin. Dipangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang mengenal sebagai bayam duri, tanaman bayam duri mempunyai ukuran 1m dengan batang yang berwarna hijau kemerahan. Daun berupa daun tunggal, berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang ( ovalis ), panjang 1,5 - 6,0 cm dan lebar 0,5 - 9,0. Tata letak daun berselang-seling dengan bagian daun yang

25 tidak lengkap , pada ujung daun bayam terdapat ujung daun ya ng terbelah. Bunga tanaman bayam duri berbentuk bongkol berwarna kehijauan atau kuning yang muncul pada bagian ujung tanaman dan juga terkadang terdapat pada bagian batangnya.Bunga dalam tukal yang rapat, bentuk bulir atau bercabang pada pangkalnya. Bulir ujung sebagian jantan, tidak berduri menempel, mula-mula naik lalu menggantung. Tukal betina dengan dua duri (prophylla ) lurus yang lancip, dan menjauhi batang. Buah bulat memanjang dengan tutup yang rontok dan berbiji. Biji kecil-kecil dan berwarna hitam. Tanaman. Habitat tanaman bayam daun ini berada pada dataran rendah sampai tinggi dengan syarat hidup intensitas sinar matahari dan curah hujan yang cukup.

Manfaat Tanaman bayam duri dari mulai akar, batang dan daun memiliki khasiat pengobatan penyakit sebagai berikut : 1. Disentri : a. 30 gram akar bayam duri segar dicuci bersih b. Tambahkan 15 gram gula enau dan 1 gelas air c. Rebus hingga tersisa ½ gelas air d. Dinginkan, saring lalu minum air rebusan 1 kali sehari sebelum makan e. Lakukan selama 3 hari

2. Bisul : a. Ambil daun bayam duri segar secukupnya, lalu cuci bersih b. Giling sampai halus c. Tambahkan madu secukupnya d. Oleskan pada bisul hingga rata, balut dengan perban atau kain bersih e. Ganti ramuan dan balut 2 kali sehari

3. Keputihan : a. 30 – 60 gram akar bayam duri segar dicuci bersih b. Tambahkan 1 sendok makan gula batu 26

c. Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas air. d. Dinginkan dan saring, lalu minum 2 kali sehari saat pagi dan sore, masing-masing ½ gelas.

4. Menambah produksi ASI : a. 1 pohon bayam duri utuh dicuci bersih b. Giling sampai halus, tapalkan disekitar payudara secara merata c. Ulangi 3 – 4 kali sehari sampai air susu lancar

5. TBC kelenjar : a. 30 – 60 gram seluruh bagian tumbuhan bayam duri dicuci bersih b. Potong kecil-kecil, lalu rebus dengan air dan arak putih masing-masing 1 ½ gelas sampai tersisa 1 gelas. c. Dinginkan dan saring, lalu minum air rebusannya 2 kali sehari masing-masing ½ gelas

6. Radang saluran pernapasan : a. ¼ genggam daun bayam duri dicuci bersih b. Giling halus dan tambahkan sedikit garam dan air matang sebanyak 3 sendok makan c. Peras campuran bahan tersebut lalu saring d. Minum air yang tersaring sekaligus. e. Ulangi secara rutin 2 kali sehari sampai sembuh

7. Wasir : a. Cuci bersih segenggam daun bayam duri segar lalu rebus dengan air secukupnya b. Setelah mendidih, gunakan untuk menguapi dan mencuci bagian yang terkena wasir

Kandungan Tanaman bayam duri mengandung zat spinasterol, amarantin, rutin, hentriakotan, tanin, kalium nitrat, garam fosfat, zat besi, vitamin A, vitamin K, vitamin C, dan piridoksin /vitamin B16, asam fenol, flavonoid, dan saponin

27

Bunga Kupu-Kupu (Bauhinia semibifida) Famili : Fabaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Genus : Bauhinia Species : Bauhinia semibifida

Deskripsi Batang ditutupi oleh rambut halus. Tangkai daun 2-6cm. Daunnya berbentuk seperti sayap kupu-kupu, berwarna hijau dan tanpa bulu atau halus dipermukaan atas, dipermukaan bawah berwarna keemasan dengan bulu-bulu halus berwarna jingga kecoklatan. Bunganya berwarna putih dan berbentuk seperti kupu-kupu. Bunganya harum. Terdapat braktea berbentuk pisau pembedah. Muncul diterminal atau infloresen terminal atau lateral. Bwnga tandan tegak memanjang. Kepala Sari lonjong, 1cm. staminodia 2 atau 3, kecil, dwngan filiform. Bunga mekar berurutan dari bawah ke atas. Bunga tahan lama. Benang Sari 3. Buah berwarna coklat keemasan. Bijinya 6, pipih atau datar, bervariasi dalam ukuran. Tumbuh baik didaerah beriklim tropis atau subtropis. Pada lahan yang subur, gembur. Biasanya pada tempat-tempat terbuka di hutan, atau di sepanjang jalan pada tanah berdrainase baik.

Manfaat 1. Diabetes 2. Nyeri 3. Gondok 28

4. Anti Bakteri 5. Rematik 6. Kanker 7. Diare 8. Diet 9. Untuk mengobati bisul 10. Pengobatan luka

Kandungan Bauhinia semibifida mengandung saponin, flavonoid, polifenol dan minyak atsiri

29

Bunga laba-laba (Cleome rutidospermae) Famili: Capparidaceae Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Ordo : Capparidales Famili : Capparidaceae Genus : Cleome Spesies : Cleome rutidospermae

Deskripsi Perdu setahun, tumbuh tegak, tinggi mencapai 1 m, banyak bercabang yang ditumbuhi rambut halus, dan berbau kurang enak. Asal dari Asia Tenggara, di Jawa ditemukan sampai 450 mdpl, tumbuh di semak-semak, ladang, tepi jalan dan hutan jati muda. Daun maman berupa daun majemuk menjari beranak dan 3-5, letak berseling, bertangkai yang panjangnya 4-6 cm. Anak daun letaknya duduk, bentuknya bulat telur sungsang, panjang 2,5-5 cm, lebar 1-2 cm, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata atau sedikit bergerigi, warnanya hiijau, dengan anak daun yang ditengah ukurannnya lebih besar. Bunga tumbuh berkumpul dalam tandan di ujung batang, warnanya putih atau kuning muda yang mekar di waktu malam. Buahnya buah polong yang panjangnya 5-10 cm, mempunyai biji berbentuk ginjal, lebar sekitar 1 mm, warnanya coklat hitam. Daun maman biasa diasinkan untuk makan sebagai lauk atau dibuat campuran masakan.

Manfaat 1. Keputihan : 15 gr daun muda dipotong-potong, tambahkan gula batu dan air secukupnya, lalu ditim. Setelah dingin disaring, minum. 30

2. Wasir : seluruh tumbuhan maman digodok dengan air secukupnya sampai mendidih. Airnya dipakai untuk mencuci bagian yang sakit. 3. Sakit pinggang, sakit kepala, rematik, leher kaku : daun digiling halus lalu tambahkan sedikit cuka sampai sepeti bubuk lunak, untuk dibalurkan ke tempat yang sakit. 4. Sakit telinga : daun setelah cuci bersih, ditumbuk halus lalu ditambahkan sedikit air hangat, kemudian diperas dengan kain. Air perasannya diteteskan ke dalam telinga yang sakit. 5. Cacingan (cacing gelang) : anak-anak : 5-10 biji orang dewasa 30-60 biji, dimakan 2 kali sehari selama 2 hari. 3 hari selanjutnya makan obat pencahar. 6. Gangguan menstruasi : batang secukupnya setelah dicuci bersih lalu ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas satu cangkir. Hangat-hangat diminum 7. Tidak napsu makan : 30 lembar daun maman dicuci bersih, asapkan sebentar, makan sebagi lalab. Lakukan setiap kali makan. Catatan : Dosis berlebihan maengakibatkan mual, muntah, perut kembung, pusing, banyak keringat, penglihatan kabur, kaki dan tangan lemas, takut cahaya. Cara mengatasi : cuci perut dan tindakan lain yang diperlukan.

Kandungan Minyak terbang yang rasanya pedas, unsaturated lactone, tanin dan gula. Biji mengandung glucocapparin, cleomin.

31

Ceri (Muntingia calabura L) Family : Elaeocarpaceace

Klasifikasi Kingdom : Plantae Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Order : Malvales Family : Elaeocarpaceace Genus : Muntingia Species` : Muntingia calabura L.

Deskripsi Tanaman ini memiliki nama lain keres, talok, dan ceri. Tanaman termasuk pohon yang menghasilkan buah dengan ukuran kecil. Pohon tanaman ini bisa mencapai ketinggian 12 m namun pada umumnya hanya dapat mencapai ketinggian 3-6 m saja. Tanaman ini merupakan tanaman hijau abadi (terus- menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun). Pohon ceri umumnya digunakan sebagai pohon peneduh di pinggir jalan. Pohon kecil tanaman ini sering tumbuh sebagai semai liar di tepi jalan, selokan, atau muncul ditengah retakan tembok lantai atau pagar, dan akhirnya tumbuh dengan cepat dan dibiarkan tumbuh menjadi pohon naungan. Buah ceri memiliki kandungan yang lebih jika dibandingkan dengan berbagai larutan isotonic yang kini banyak beredar dipasaran. Ditinjau dari segi kandungan gizinya buah ceri tidak kalah dengan buah yang lain misalnya manga. Kandungan vitamin C buah mangga 30 mg, sedangkan pada buah ceri 80.5 mg, selain itu kandungan kalsium pada buah ceri 124.6 mg, jauh lebih banyak dari buah mangga yang hanya 15 mg. 32

Manfaat a. Kandungan vitamin C pada buah kersen ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan dapat meningkatkan metabolisme dalam tubuh. b. Buah kersen mengandung vitamin A yakni betakaroten tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan berguna untuk kesehatan mata dan kulit tubuh. c. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kadar kolestrol dapat diturunkan dengan mengonsumsi bunga dari buah kersen. d. Di negara Peru daun buah kersen sudah biasa digunakan untuk mengobati radang dan sakit kepala. e. Daun berkhasiat sebagai obat batuk dan peluruh dahak, buah yang telah masak untuk obat sakit kuning. Untuk obat batuk dipakai ± 20 gram daun segar Muntingia calabura L., dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai air rebusannya tinggal setengah, dinginkan lalu disaring. Hasil saringan diminum tiga kali sehari sama banyak. f. Buah ceri berguna mengobati asam urat Secara tradisional buah kresen digunakan dengan cara mengkonsumsi buah ceri sebanyak 9 butir 3 kali sehari dan terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat. g. Sabagai antiseptic Rebusan buah ceri mempunyai khasiat dapat membunuh mikroba sebagai antiseptic. Rebusan daun ceri terbukti dapat membunuh bakteri, seperti; C. diptheriae, S. aureus, P. vulgaris, S. Epidemidis, dan K. Rhizophil. Diduga aktivitas anti bakteri dari daun ceri ini disebabkan oleh adanya kandungan senyawa seperti tannin, flavonoid, dan saponin yang dimiliki oleh tanaman ini. h. Sebagai antiinflamasi

33

Rebusan daun ceri juga mempunyai khasiat untuk mengurangi radang (antiinflamasi) dan juga menurunkan panas. i. Sebagai antitumor Daun ceri mempunyai kandungan senyawa flavonoid dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara invitro/laboratoris.

Kandungan Vitamin C, Protein, Lemak, Karbohidrat ,Serat, Kalsium, Fosfor, Besi, Karoten,Tanin, Ribofalin, Niacin.

34

Daun Sendok (Plantago major) Family : Plantaginaceae

Klasifikasi Kingdom: Plantae Ordo : Lamiales Family : plantaginaceae Genus : Plantago Spesies : Plantago major

Deskripsi Daun sendok merupakan gulma diperkebunan teh dan karet serta dapat tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembab,kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan rendah sampai ketinggian 3.300 meter dan telah dikenal sejak dahulu kata serta merupakan salah satu dari 9 tumbuhan obat yang sakral di Anglo saxon. Tanaman ini juga merupakan terna menahun, tumbuh tegak, tinggi 15-20 cm. daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan melengkung, panjang 5-10 cm, lebar 49 cm,warnanya hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam bulir yang panjang sekitar 30 cm, keci;-kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2-4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bias dimasak sebagai sayur. Tumbuhan ini merupakan jenis tumbuhan terna tahunan, berkembang secara cepat dengan rimpang tegak, tinggi tanaman mencapai 60-80 cm.

35

Manfaat : 1. Melancarkan Kencing Cuci bersih herba daun sendok segar 50 lembar, tambahkan gula batu secukupnya rebus bahan tersebut dengan 3 liter air sampai sampai air rebusannya tersisa separuh, minum seperti air teh, habiskan dalam sehari. 2. Kencing Berdarah Cuci herba daun sendok segar, lalu tumbuk sampai lumat. peras dan saring sampai airnya terkumpul 1 gelas. minum sebelum makan. 3. Disentri Panas Cuci herba daun sendok, lalu tumbuk halus. Peras dan saring sampai terkumpul 1 gelas. Tambahkan madu 2 sendok sambil aduk rata, tim air perasan tersebut sebentar, minum sekaligus selagi hangat. 4. Mimisan Cuci daun sendok segar (12 Lembar) lalu giling. seduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin peras dan saring, lalu minum sekaligus. 5. Batuk Sesak, Batuk Darah Cuci herba daun sendok segar (48 Lembar) lalu tambahkan air bersih sampai terendam dan 30 gram gula batu. Tim sampai mendidih selama 15 menit, minum selagi hangat. 6. Bronkitis Cuci herba daun sendok segar (24 lembar) lalu rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. setelah dingin saring dan minum 2 kali sehari, masing- masing1/2 gelas, lakukan 1-2 minggu. 7. Kencing Manis Cuci bersih herba daun sendok segar, rebus 1 tanaman seutuhnya dan daun salam 7 lembar dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring airnya, lalu minum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. 8. Kencing Batu Cuci bersih daun sendok segar (24 lembar) dan daun alpukat (7 lembar), lalu rebus dengan 3 gelas air bersih 36

sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring airnya, lalu minum 2 kali sehari 1/2 gelas.

Kandungan : Seluruh herba : plantagin, aucubin, ursolic acid, bethasitosterol, n-hentriacontane dan plantaglucide yang terdiri dari methyl d-galacturonate, D-3 galactose, L-arabinose dan L- rhammose. - Vitamin B1, C, A dan kalium. - Rhinantin, turunan dari naphazolin sebagai andrenergik agent, menghilangkan nyeri urat. Biji : - planterolic acid, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, galacturonic acid dan rhammose), protein, succinic acid, adenine, choline, catalpol, dan asam lemak palmitic acid, stearic acid, arachidic acid, linolenic acid dan lenoleic acid.

37

Gambir (Uncaria sp. ) Famili : Rubiaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Gentianales Famili : Rubiaceae Genus : Uncaria Spesies : Uncaria sp.

Deskripsi Tanaman gambir adalah tanaman merambat yang sering kita jumpai disekitar kita. Tanaman gambir dapat ditemukan diladang dan hutan sekunder. Nama latin tanaman gambir adalah Uncaria Gambir Hunter R. Sedangkan dalam bahasa Inggris tanaman gambir mempunyai nama Pale Catechu, dan White Catechu. Menurut sejarah tanaman gambir ini berasal dari Pulau Sumatra dan Kalimantan. Penyebaran tanaman gambir ini dari wilayah Semenanjung Malaya, Singapura, dan Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Maluku). Tanaman gambir merupakan salah satu jenis tanaman yang berasal dari keluarga tanaman Rubiaceae (suku Kopi- kopian). Tanaman gambir ini tanaman meramabat dengan cabang yang memanjat, ketika muda batang tanaman gambir berbentuk segi empat. Daun tanaman gambir tunggal, saling berhadapan, berbentuk lonjong dengan pangkal membulat seperti jantung dengan ujung meruncing bertekstur agak licin, berwarna hijau dengan ukuran daun 5 sampai 15 cm. Bunga tanaman gambir tersunsun majemuk dalam tangkai bunga dengan ukura 3-5 cm. Mahkota bunga tanaman gambir berwarna merah muda kehijauan dengan bentuk corong mirip 38 bunga pada tanaman kopi mempunyai benang sari yang berjumlah lima dengan kelopak bunga tanaman gambir pendek. Buah tanaman gambir berupa bulat lonjong dengan dua ruang, dengan ukuran 14-18 mm, bersayap, dan bertangkai hingga 20 mm. Tanaman gambir bijinya berbentuk bulat lijong berwarna coklat dan juga bijinya berjumlah banyak. Cara berkembang biak tanaman gambir ini ada dua cara yaitu dengan vegetatif (stek) dan generatif (biji). Habitat tanaman gambir ini berada pada 200- 1000 mpdl dengan syarat hidup tanah podsolik merah kuning sampai merah kecoklatan dengan curah hujan yang cukup dan cahaya matahari yang cukup banyak.

Manfaat 1. Obat Penyakit Lambung/Maag Penyakit maag menyerang sisi lambung. Penyakit ini sering ditandai dengan sakit perut melilit serta perih bila di isi makan. Sakit lambung atau sakit maag dapat disebabkan karena pola makan yang tidak teratur serta mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas. Untuk menyembuhkan penyakit maag dapat memanfaatkan ekstrak gambir yang telah dihaluskan dari gambir kering. Campur gambir dengan sedikit air dan madu serta mengkonsumsi selama 2 x dalam seminggu.

2. Alergi Alergi merupakan salah satu reaksi yang terjadi pada kulit seperti bintik bintik merah yang menyebabkan rasa gatal teramat sangat. Rasa gatal timbul jika anda memakan makanan yang menimbulkan alregi seperti udang, telur dan kacang – kacangan. Alergi bukanlah merupakan penyakit menular. Alergi ini dapat hilang dengan pemberian obat pereda alergi ataupun daun daun herbal yang berfungsi untuk menghilangkan alergi. Getah gambir salah satunya. Getah dari tanaman gambir ini bermanfaat untuk meredakan alergi pada tubuh.

3. Penyembuhan luka

39

Manfaat getah gambir berikutnya adalah sebagai obat untuk peneymbuhan luka. Caranya cukup sederhana saja dengan mengoleskan getah pada bagian yang luka biarkan hingga mengering. Anda dapat mengoleskannya sebanyak dua kali dalam sehari. Setelah di beri getah gambir biasanya luka yang anda alami akan sembuh dengan sendirinya dan juga ikut mengering. Penyembuhan luka dengan getah gambir di lakukan secara bertahap – tahap karena obat alami memang membutuhkan waktu yang lama untuk dapat sembuh.

4. Penuaan dini Getah gambir yang kaya akan manfaat antioksidan ini bermanfaat untuk mencegah penuaan dini. Penuaan dini di sebabkan oleh radikal bebas yang menyerang tubuh sehingga dapat menyebabkan kerutan pada kulit sebelum waktunya. Penting bagi anda yang peduli akan penampilan untuk mencegah penuaan dini. Untuk wanita kerutan mungkin merupakan salah satu momok yang menakutkan untuk itu banyak wanita yang menghabiskan uang yang banyak untuk ke salon dan melakukan perawatan untuk tetap memiliki kulit yang indah dan bersih.

5. Untuk Menyirih Menyirih yaitu sebuah aktifitas untuk kunyah sisi batang serta daun gambir yang dipercaya dapat menguatkan gigi. Bahan gambir akan meninggalkan warna kemerahan di bagian gigi tetapi, terbukti gigi tak mudah rapuh, tak berlubang serta sehat. Tetapi sampai saat ini belum di ketahui dampak yang sebenarnya. Kebiasan ini telah ditinggalkan anak muda karena sisa warna merah pada gigi sulit untuk di hilangkan.

6. Hepatitis Banyak juga yang menggunakan manfaat getah gambir ini untuk mengobati penyakit hepatitis atau lebih di kenal dengan istilah penyakit hati. Penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan kematian untuk itu penderita hepatitis harus segera ke dokter untuk melakukan pengobatan secara modern

40 ataupun bisa memilih pengobatan herbal dengan menggunakan getah gambir.

7. Obat Diare Mengobati diare atau mencret-mencret dapat dilakukan langkah-langkah berikut. Bahan : Siapkan gambir satu potong, kunyit satu potong, segenggam herba patikan cina segar. Cara pakai: Campurkan bahan-bahan ke dalam air sebanyak 110 ml. Panaskan hingga mendidih. Setelah matang, minum dengan dosis satu kali sehari 100 ml. Diulang selama 3 hari . 8. Ramuan dan Takaran untuk obat Suara Parau dan Sariawan Mulut Bahan : Gambir sepotong, Daun Sirih segar 3 helai dan Air 110 ml. Cara pemakaian: Untuk berkumur 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali 100 ml. Lama pengobatan : Diulang selama 7 hari.

9. Ramuan Obat Luka (Obat Luar) Cara Pembuatan: Ambil daun gambir segar secukupnya. Cuci hingga bersih, kemudian ditiriskan hingga air sisa pencucian kering dari daun. Daun dilumatkan hingga hancur dan halus dengan menggunakan lumpang. Setelah halus daun ditempelkan pada luka yang ingin diobati (sebaiknya bersihkan luka dengan air hangat sebelum ditempeli lumatan daun gambir). Setelah luka ditempeli lumatan daun gambir sebaiknya luka di bungkus dengan menggunakan perban atau kain agar lumatan gambir tidak tercecer. Diamkan selama 1 hari 1 malam.

Kandungan Kandungan Kimia tanaman gambir diantaranya Katekin, kuersetin, zat samak katekin, merah katekin, lendir, lemak, dan malam. Kandungan yang utama dan juga dikandung oleh banyak anggota Uncaria lainnya adalah flavonoid (terutama gambiriin), katekin (sampai 51%), zat penyamak (22-50%), serta sejumlah alkaloid (seperti gambirtannin dan turunan dihidro- dan okso-nya.

41

Genjer (Limnocharis flava) Family: Limnocharitaceae

Klasifikasi Divisi : Magnoliophyta Class : Monocottyledonae Ordo : Alismatales Family : Limnocharitaceae Genus : Limnocharis Spesies : Limnocharis flava

Deskripsi Di berbagai daerah, tanaman genjer juga dikenal dengan banyak sebutan, diantaranya: haleyo (batak), eceng (melayu), genjer, saber (sunda), dan centongan (jawa). sebagian orang menganggap genjer identik dengan kemiskinan, karena banyak diambil dari pinggiran sawah, empang, danau secara gratis karena merupakan tanaman liar. Padahal tanaman sayur genjer ini banyak manfaatnya baik dari unsur kandungan gizi yang baik juga banyak serat untuk kesehatan saluran cerna kita. Tanaman genjer juga bisa dijadikan resep tradisional untuk menambah nafsu makan dan melancarkan pencernaan. Kalau kita mau mencari dan ingin memasak sayur genjer sekarng jangan kuatir, gak perlu repot lagi mencari kesawah, karena biasanya terkadang ditukang sayur ada yang jualan apalagi disupermarket sayur-sayuran yang jarang ada dipasaran malah ada dan lengkap, silahkan saja mencari disana. ciri-ciri tanaman genjer, yaitu : daun berwarna hijau dengan lapisan lilin sehingga terlihat mengkilat. batang tanaman ini berpori- pori halus mirip batang isang, karena merupakan tanaman air. sifat sayur genjer ini liat dan lezat. Biasanya daun dan bunga genjer dijadikan menu masakan dengan rasa yang enak, untuk daunnya biasanya dipilih daun 42 yang muda, sedangkan untuk bunganya dipilih yaitu, bunganya yang kuncup bulat sedikit panjang di ujungnya, juga diambil yang belum mekar. biasanya tanaman sayur genjer ini dijadikan masakan, seperti, tumisan, pecel, campuran gado- gado / pecel dan juga sayur bobor. Genjer merupakan jenis tanaman air yang tersebar di seluruh daratan Asia dan berasal dari Amerika. Genjer dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan yang dapat menambah nafsu makan dan melancarkan pencernaan. Kajian ilmiah mengenai khasiat genjer penting dan perlu dilakukan, di antaranya ialah uji komponen bioaktif dan uji aktivitas antioksidan. Kesibukan kerja di zaman sekarang menjadikan sebagian masyarakat lebih menyukai pola makan yang serba instan. Konsumsi makanan instan secara terus menerus dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan. Makanan instan kebanyakan mengandung pengawet, pewarna, tinggi lemak, namun rendah serat yang berpotensi meninggalkan racun dalam tubuh serta sumber radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidakstabil dan sangat reaktif karena mengandung satuatau lebih elektron tidak berpasangan pada orbitalterluarnya. Radikal bebas akan bereaksi dengan molekul disekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron. Reaksi ini akan berlangsung terusmenerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan akan menimbulkan berbagai penyakit (Andayani et al. 2008). Radikal bebas yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyababkan penyakit degeneratif antara lain kardiovaskuler, aterosklerosis, diabetes melitus dan kanker (Winarsih 2007). Radikal bebas dapat dihasilkan dari metabolisme tubuh dan faktor eksternal lainnya misalnya zat kimiawi dalam makanan sehingga diperlukan senyawa yang dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas, yaitu antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang mampu menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut bisa dihambat (Winarsih 2007). 43

Berdasarkan sumbernya antioksidan dibagi dalam dua kelompok, yaitu antioksidan sintetik dan alami.Antioksidan sintetik yang diijinkan untuk makanan, yaitu butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluen (BHT), propil galat, tert- butil hidroksi quinon (TBHQ) dan tokoferol.Senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami pada umumnya berasal dari tumbuhan yang berupa senyawa fenolik atau polifenolik (Trilaksani 2003) Salah satu tumbuhanair yang berpotensi sebagai alternatif antioksidan alami adalah genjer (Limnocharis flava). Tanaman genjer merupakan tanaman asli 2 wilayah tropis dan subtropis amerika. Genjer merupakan tanaman air yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Pengolahan tanaman Genjer diindonesia dilakukan dengan cara pengukuran,perebusan maupun penumisan (jacoeb et,al. 2010). Tanaman genjer merupakan tanaman yang tumbuh di rawa atau kolam berlumpur yang banyak airnya misalnya tepi sungai. Genjer juga mudah ditemui pada lapisan tanah gembur dan lapisan lumpur yang tergenang air dangkal. Lahan persawahan yang digenangi air setelah masa panen atau disela tanaman padi yang masih muda juga merupakan habitat dari genjer. Penelitian-penelitian sebelumya mengenai genjer telah dilakukan dan untuk melengkapi data tentang aktivitas antioksidan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk pemanfaatannya dalam bidang farmasi, pangan, industri, dan lain-lain. Penelitian ini bersifat deskriftif, yaitu untuk menentukan pengaruh waktu pengukusan terhadap aktivitas antioksidan pada genjer.

Manfaat 1.Memiliki Kandungan Serat yang Tinggi Serat pada tanaman sayuran gulma ini sangat tinggi. Sehingga amat baik untuk pencernaan anda. Bila anda kerap alami susah BAB, ini benar-benar akan jadi alternatif penyembuhan untuk anda.

2. Mengandung Zat Polifenol untuk Kesehatan Jantung 44

Polifenol berfungsi dalam oksidasi. Zat ini adalah antioksidan yang baik untuk meremajakan kulit, mencegah kanker, dan tentunya untuk menyehatkan jantung. Anda akan terhindar dari aneka gangguan yang berhubungan dengan sistem peredaran darah.

3. Protein untuk Pembentukan Membran Sel Pembentukan membran sel amat bergantung pada protein. Protein nabati yang ada di dalam struktur tubuh Genjer ini bisa mendukung regenerasi sel anda sehingga berjalan lebih cepat dan baik.

4. Menambah Nafsu Makan Nafsu makan bisa dikata mahal harganya. Sebab, seseorang yang ingin meningkatkan nafsu makan, pastilah ia bakal mencari-cari segala jenis makanan yang kiranya bisa membuatnya lahap. Tidak perlu menyambangi resto-resto mahal, yang harus anda lakukan hanya pergi ke pasar terdekat untuk membeli Genjer yang memang memiliki efek Curcuma penambah nafsu makan.

5. Menguatkan Tulang Kandungan kalsium pada Genjer bisa menguatkan tulang anda sehingga tidak mudah rapuh dan patah. Meski usia bertambah, tulang akan tetap kokoh dan kuat.

6. Menjaga Kekuatan Gigi Fosfor juga terkandung di dalam Genjer sebanyak 35 mg/gr. Maka memang ini ampuh untuk membuat gigi jadi kuat. Anda jadi tidak perlu lagi khawatir mengalami pengeroposan gigi hingga patah.

7. Sebagai Sumber Karbohidrat Ternyata tidak hanya si Padi saja yang mengandung karbohidrat. Genjer yang merupakan gulmanya pun memiliki kandungan karbohidrat sehingga menambah energi anda.

45

8. Mengandung Vitamin B1 Vitamin B1 sangat baik menjaga daya tahan tubuh anda. Selain itu juga bisa mengobati pusing-pusing. Jika anda sedang meriang tidak enak badan. Coba saja memakan Genjer ini.

9. Meremajakan Kulit Genjer memiliki kandungan protein yang berguna untuk membanru meremajakan sel-sel dalam tubuh. Dengan mengkonsumsi genjer, jutaan sel-sel yang sudah tidak berfungsi dalam tubuh Anda dapat tergantikan dengan yang baru. Selain itu, kandungan protein yang dibarengi dengan kandungan zat besi pada genjer juga bermanfaat dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada tubuh. Genjer yang kaya dengan air juga bakal bisa meremajakan kulit anda. Membuat kulit lembab tidak kering. Selain itu, juga akan nampak cerah putih merona.

10. Merupakan Sumber Lemak HDL Lemak HDL merupakan lemak yang mudah larut dalam air dan bisa dicerna tubuh serta dikeluarkan via urin. Untuk itu, lemak ini begitu baik menjaga kesehatan tubuh anda karena akan terbebas dari kolesterol dan penyakit aterosklerosis. Sebab, HDL fungsinya juga menyapu pembuluh arteri dari akumulasi zat bahaya macam kolesterol ini.

Kandungan Protein, Lemak, Serat, Karbihidrat, Potasium, Sodium, kalsium, magnesium, tembaga, zink

46

Kancil pohon (Anisophylla disticha) Famili : Anisophylleaceae

Klasifikasi Kingdom :Plantae Divisi :Magnoliophyta Class : Ordo :Cucurbitales Family :Anisophylleaceae Genus :Anisophyllea Species :Anisophylla disticha Deskripsi Anisophyllea disticha merupakan autotrophic. Tanaman ini berbentuk luar biasa dengan tinggi maksimun 7,6 m. Biogeografi tanaman ini, distribusi aslinya yaitu Sumatera, Kepulauan Lingga, Peninsular Malaysia, Singapura, dan Kalimantan. Habitat aslinya Terrestrial (Primary Rainforest; Rainforest sekunder; Freshwater Hutan Rawa). Tumbuh di hutan dataran rendah, hutan rawa air tawar dan pasir granit. Hal ini terjadi secara lokal di Bukit Timah Nature Reserve, Central Catchment Nature Reserve, bersama Chestnut Drive, di Nee Soon Freshwater Hutan Rawa, Pulau Tekong Kechil dan situs lainnya. Anisophyllea disticha ini dapat hidup pada zona iklim tropis. Anisophyllea disticha mempunyai perawakan berupa semak dan dapat tumbuh hingga 7,5 m. A. disticha dilokasi penelitian berada pada topografi datar dan vegetasinya berupa hutan sekunder, di daerah hutan dengan tekstur tanah berlumpur hitam / merah serta mempunyai status asal yaitu tumbuhan liar dengan jenis tumbuhan sekitarnya adalah tumbuhan karet. Anisophyllea disticha mempunyai bentuk percabangan monopodial atau batang utama jelas dapat terlihat. Serta mempunyai jenis daun tidak lengkap karena hanya terdiri 47 dari tangkai daun dan helaian daun saja. Kemudian akarnya adalah berupa akar serabut, jenis batangnya adalah batang sejati dengan arah tumbuh batang tegak serta bentuk batangnya adalah silindris.. Anisophyllea disticha mempunyai tipe daun majemuk berwarna hijau dengan bentuk helaian daun adalah ovate, tata letak daunnya adalah berbentuk alternate, bentuk Daunnya ini memiliki dua jenis alternatif, daun stalkless. Daunnya lebih besar memiliki pisau daun yang rhomboid dan 1,3-9 oleh 0,5-3 cm. Diatur erat sepanjang sisi lateral cabang dan batas daun menyentuh. daunnya lebih kecil memiliki pisau yang tombak berbentuk dan panjang hingga 5 mm. Bunganya dioecious, soliter atau kadang-kadang pada tunas berbunga 2 cm panjang. Bunganya seksual dan letak bunganya terminal. Fauna yang terkait dengan bunga yaitu serangga, dimana serangga menyerbukki bunga tanaman ini. Buah merupakan buah sederhana, berwarna hiaju sebelum masak dan bertukar menjadi merah setalh matang , berdaging, tunggal atau berpasangan, berbiji merah cerah adalah berbentu menurun dan panjang 1,8-2,5 cm. benih panjang hingga 2 cm, dengan sekitar 6-8 alur. Untuk membudidaya tanaman ini dapat dilakukan dengan memperbanyak bijinya.

Manfaat 1. Di gunakan untuk ramuan terapi, Daunnya dan batang yang digunakan dalam pengobatan diare, sakit perut, disentri dan penyakit kuning, Batangnya dapat dibuat menjadi tongkat dan senjata shafted, Detoksifikasi yang dapat menetralisir racun-racun di dalam tubuh Cara penggunaan: 1. Daun Anisophyllea disticha di campur dengan daun-daunan lain baru kemudian di gunakan sebagai ramuan terap. Diminum dengan tiga gelas dijadikkan satu gelas.

48

2. Ambil daun dan batangnya , kemudian rebus dan jadikan air rebusann itu sebagai mandian bagi anak-anak yang menghidap penyakit kuning.

Kandungan Kandungan tumbuhan Anisophyllea disticha adalah Alkaloid

49

KANTONG SEMAR (Nepenthes sp.) Famili : Nepenthaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Famili : Nepenthaceae Genus : Nepenthes sp.

Deskripsi

Kantong semar pertama kali ditemukan dan dideskripsikan oleh Etienne de Flacourt dan yang ditemukannya adalah Nepenthes madagascariensis. Kantong semar merupakan tanaman karnivora yang disetiap ujung daunnya memiliki kantong yang unik. Kantong semar dapat menjebak serangga atau hewan lainnya karena didalam kantongnya terdapat cairan nectar glans (madu) yang dapat memikat serangga khususnya yang menyukai rasa manis. Kantong semar dapat dijumpai mulai dari puncak gunung sampai pinggir pantai. Kantong semar tumbuh di daerah tropis yang basah. Kantong semar tidak hanya tumbuh di daerah yang miskin unsur hara seperti rawa-rawa dan pasir pantai. Kantong semar ada yang tumbuh tegak dan ada juga yang merambat. Tumbuhan ini karnivora karena terdapat organ berbentuk kantong yang menjulur dari ujung daunnya dan mampu memangsa serangga. Batang yang merambat pada kantong semar menyerupai batang pada tanaman anggur dan vanili. Batang tersebut akan memanjat pada tanaman dan semak perdu yang tumbuh disekitarnya. Daun kantong semar berwarna hijau atau hijau kekuningan, namun terkadang daun berwarna merah tua hingga keunguan. Kantong semar memiliki 6 bentuk kantong, diantaranya: berbentuk silinder memanjang, bulat 50 memanjang, bundar, bulat telur, berbentuk kendi dan berbentuk corong. Bunga kantong semar muncul sekali atau dua kali dalam setahun atau bahkan terus menerus. Satu tanaman dapat menghasilkan bunga jantan dan betina. Berkembang biak dengan biji membentuk kecambah yang terdiri atas 2 daun lembaga. Kelenjar yang terdapat di bagian kantong mengeluarkan enzim-enzim pencerna, sehingga makanan yang berasal dari serangga dirombak menjadi makanan bagi Nepenthes. Nama lain kantong semar: di Riau disebuk periuk monyet, di Jambi disebut kantong beruk, di Bangka disebut ketakung, di Jawa Barat nama sorok raja manti disematkan, di daerah suku Dayak Katingan disebut ketupat napu, di daerah suku Dayak Bakumpai disebut telep ujung dan di daerah suku Dayak Tunjung disebut selo bengongong.

Manfaat 1. Sebagai penangkap serangga Lingkungan akan terhindar dari serangga serangga yang mengganggu, seperti nyamuk, lalat, serta jenis serangga yang lain. Sehingga kantong semar dapat menjadi salah satu pembasmi nyamuk alami. 2. Sebagai obat batuk Cara mengkonsumsi: mengambil cairan yang ada dikantong semar lalu meminumnya, hal ini akanmembantu dalam mengobatisakit batuk yang dialami. 3. Menggantikan air minum Hal ini dikarenakan cairamn yang ada pada kantong semar mempunyai tingkat keasaman yang netral, sehingga sangat baik untuk diminum sebagai pengganti air minum biasa. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya dehidrasi. 4. Sebagai obat sakit perut Cairan yang ada pada kantong semar bisa membantu mengobati serta meredakan peradangan di bagian lambng hingga bisa membantu mengurangi gejala sakit perut. 51

5. Menyembuhkan luka bakar Cairan pada kantong semar bersifat mendinginkan serta bisa mencegah terjadinya infeksi akibat luka bakar yang terjadi. 6. Mengobati sakit mata Jika mata terkena iritasi serta terserang debu, dan mata memerah, maka kompres mata dengan mengunakan kombinasi air serta cairan dari kantong semar. Sehingga sakit mata bisa reda serta dapat sembuh. 7. Sebagai tanaman hias Bentuk yang unik dan menarik dari kantong semar bisa menaikkan pesona pekarangan rumah dan mempercantik halaman rumah. 8. Bioindikator Kantong semar dapat digunakan sebagai indikator suatu iklim didaerah tertentu. Jika kantong semar jenis hidup didaerah itu maka daerah tersebut memilki tingakat curah hujan yang tinggi, tanah dengan kandungan unsur hara rendah serta kelembapan udara melebihi 75%. 9. Pengganti tali jerat Dengan menggunakan batang yang sudah dikeringkan dari jenis Nepenthes ampullaria dapat digunakan sebagai pengganti tali jerat. 10. Pada beberapa negara seperti Filipina, kantong dari tanaman ini dapat digunakan sebagai pembungkus ketika memasak nasi atau juga sebagai pengganti daun pisang pada pengemasan makanan tradisional, dengan catatan bahwa kantong yang akan digunakan sudah dicuci bersih untuk menghilangkan cairannya dan lapisan lilinnya.

Kandungan Klorofil dan protein

52

Kembang Bulan (Thitonia deversifolia) Famili : Asteracea

Klasifikasi Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Ordo : Asterales Famili : Asteracea Genus : Tithonia Spesies : Tithonia diversifolia Deskripsi Daun insulin memiliki nama umum Kembang bulan, untuk nama Jawa daun insulin yaitu kembang bulan (Jawa). Selain penamaan daun insulin juga memiliki spesifikasi dari morfologinya. Berikut deskripsi dari daun insulin:  Habitus: Perdu, tinggi ± 5 m.  Batang: Tegak, bulat, berkayu, hijau.  Daun: Tunggal, berseling, panjang 26-32 cm, lebar 15- 25 cm, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau.  Bunga: Majemuk, di ujung ranting, tangkai bulat, kelopak bentuk tabung, berbulu halus, hijau, mahkota lepas, bentuk pita, halus, kuning, benang sari bulat, kuning, putik melengkung, kuning.  Buah: Kotak, bulat, rnasih muda hijau setelah tua coklat.  Biji: Bulat, keras, coklat.  Akar: Tunggang, putih kotor..

Manfaat 1. Dapat mengobati diabetes melitus tipe 1. Diabetes melitus tipe 1 adalah diabetes yang disebabkan karena 53

kurangnya insulin dalam tubuh. Sedangkan diabetes melitus tipe 2 kebanyakan disebabkan karena obesitas dan gaya hidup yang kurang baik. 2. Sebagai antioksidan alami. Manfaat daun kipahit selanjutnya adalah sebagai antioksidan alami yang dapat menangkal radikal bebas. 3. Menurunkan Kadar Gula. Seperti yang telah kita bahas diatas daun kipahit dapat mengendalikan kadar gula dalam darah. 4. Daun kipahit sebagai anti murodial untuk ginjal serta infeksi kantung kemih. 5. Manfaat daun Kipahit untuk memperkuat organ hati. 6. Efek colon cleansing; meminum teh kipahit secara rutin dapat memverikan efek colon cleansing atau cuci usus, yang berdampak bersih darah dan berpengaruh pada kecantikan kulit dan wajah. 7. Daun Tithonia atau daun insulin diversifolia juga berkhasiat sebagai obat sakit perut kembung. Untuk obat sakit perut kembung dipakai ± 7 gram daun segar Tithonia diversifolia, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit, setelah dingin disaring, Hasil saringan diminurn sekaligus. 8. Tanaman ini juga bagus untuk obat gatal-gatal atau kudis. Caranya menggunakannya sederhana saja, daun direbus sebentar dengan air panas kemudian digunakan untuk mandi. Daunnya dipakai untuk mengosok bagian kulit yang gatal atau kena kudis dan eksim. Bisanya kudis dan eksim akan cepat mengering dan kemudian sembuh.

Kandungan Daun Insulin (Tithonia diversifolia), kulit batang dan akarnya mengandung saponin, polifenol dan flavonoida.

54

Kenikir (Cosmos caudatus) Family : Asteraceae Klasifikasi Kingdom : plantae Divisi : Spermatophyta Class : Dicotyledonae Ordo : Asterales Family : Asteraceae Genus : Cosmos Spesies : Cosmos caudatus. Deskripsi Kenikir adalah tumbuhan tahunan yang berbatang pipa dengan garis-garis yang membujur. Kenikir memiliki tinggi mencapai 1 m dan memiliki daun bertangkai panjang dan saling berhadapan, sehingga terbagi menyirip menjadi 2-3 tangkai. Kenikir memiliki bau seperti damar apabila diremas. Bunganya tersusun pada bongkol yang banyak terdapat di ujung batang dan pada ketiak daun-daun teratas. Perdu dengan tinggi 75-100 cm dan berbau khas. Batang tegak, segi empat, beralur membujur, bercabang banyak, beruas berwarna hijau keunguan. Daunnya majemuk, bersilang berhadapan, berbagi menyirip, ujung runcing, tepi rata, panjang 15-25 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol, di ujung batang, tangkai panjang ± 25 cm, mahkota terdiri dari 8 daun mahkota, benang sari bentuk tabung, kepala sari coklat kehitaman, putik berambut, hijau kekuningan, merah. Buahnya keras, bentuk jarum, ujung berambut, masih muda berwarna hijau setelah tua coklat. Biji keras, kecil, bentuk jarum, berwarna hitam. Akar tunggang dan berwarna putih.

55

Manfaat Daun kenikir (Cosmos caudatus) banyak dikonsumsi masyarakat sebagai sayuran. Secara tradisional daun ini juga digunakan sebagai obat penambah nafsu makan, lemah lambung, penguat tulang dan pengusir serangga. Pada umumnya daun kenikir dapat digunakan untuk mengobati kanker dan memperbaiki sirkulasi darah. Pucuk dau kenikir yang masih muda dapat digunakan untuk sayuran, dimakan mentah-mentah dan direbus lalap. Masyarakat Jawa sudah biasa menggunakan sebagai salah satu pelengkap pecel. Menurut penelitian, kenikir dapat mengusir serangga dan alang-alang. Cara nya dengan menanam kenikir pada sekitar tumbuhan tersebut

Kandungan Beberapa kandungan yang dimiliki daun kenikir antara lain , polifenol, hidroksieugenol, flavonoid, saponin, terpenoid, mineral, kalsium, magnesium, kuersetin, koniferil alkohol.

56

Ketapang (Terminalia cattapa L) Famili : Combretaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Myrtales Famili : Combretaceae Genus : Terminalia Species : Terminalia catappa Deskripsi Tumbuhan berbatang besar, tingginya sampai 20 m lebih, daunnya selebar tangan, berbentuk bulat telur, dan dua kali setahun, daunnya runtuh. Bunganya tidak berwarna tetapi harum baunya. Pertelaan : Pohon berukuran moderat, mudah gugur, bentuk seperti pagoda, terutama bila pohon masih muda. Batang sering berbanir pada pangkal, pepagan coklat abu-abu tua, melekah; cabang tersusun dalam deretan bertingkat dan melintang. Daun berseling, bertangkai pendek, mengumpul pada ujung cabang, biasanya membundar telur sungsang, kadang-kadang agak menjorong, mengertas sampai menjangat tipis, mengkilap. Bunga berbulir tumbuh pada ketiak daun. Buah pelok membulat telur atau menjorong, agak pipih, hijau ke kuning dan merah saat matang. Buah batu dikelilingi lapisan daging berair setebal 3-6 mm. Bijinya enak dimakan, dan mengandung minyak yang tidak berbau, mirip minyak almond. Jenis ini dapat dikenali langsung dari cabangnya yang kaku dan daun-daun besarnya yang tersusun dalam roset.

Manfaat 1. Obat muntaber : ambil kulit setinggi perut kemudian kupas dari bawah ke atas. Rebus kulit tersebut dicampur dengan 9 57

biji cengkeh dan buah pala secukupnya sampai airnya tinggal setengah dari awal. 2. Pelancar ASI dan Pencahar: Biji ketapang (serbuk)3 biji; Tepung garut 2 sendok makan; Gula aren secukupnya; Air secukupnya, dibubur, dimakan seperti makan bubur; di samping untuk melancarkan ASI; dapat juga untuk pencahar ringan. Terkait dengan Budidaya: Seringkali buahnya ditanam di kebun pembibitan karena biji batunya sulit dipisahkan dari daging buahnya. Kecepatan perkecambahan sekitar 25%. Jarak tanam biji di persemaian 25 cm x 25 cm.

Kandungan Minyak lemak; Tanin; Saponin; Khasiat: Laksatif; Diuretik; Diaforetik

58

Kitolot (Hippobroma longiflora) Family : Campanulaceae

Klasifikasi

Kingdom : Plantae Division : Angiospermae Kelas : Eudicotyl Family : Campanulaceae Genus : Hippobroma Species : Hippobroma longiflora

Deskripsi Bunga Kitolod atau Kembang Jangar, tanaman ini mempunyai nama ilmiah Isotoma longiflora atau Laurentia longiflora yang merupakan mahkota dari tanaman kitolod yang dapat mengobati gangguan mata, seperti hipermetropi, miopi, silinder, dan gangguan mata lainnya. Hal ini dapat dilihat dari kandungan kimia didalamnya, seperti alkoid, saponin, flavonoid dan felifenol. Pada getahnya mengandung racun namun pada bagian lain mengandung zat antiradang(antiflamasi), antikanker (antineoplasmik) serta menghilangkan nyeri dan menghentikan penadarahan. Kitolod merupakan merupakan tanaman semak yang mempunyai tangkai bunga yang panjang, dan mahkotanya berbentuk bintang berwarna putih bersih. Tanaman yang termasuk famili Campanuaceae ini berasal dari Hindia Barat. Hati-hati dengan getah kitolod yang berwarna putih karena mengandung racun. Kitolod biasanya tumbuh di dataran tinggi yang dingin meskipun dapat juga tumbuh di dataran rendah. Pada dataran rendah tanaman kitolod tidak dapat tumbuh dengan sempurna, yaitu pada daunnya tidak setebal daun yang tumbuh di dataran tinggi. Atau tanaman kitolod juga dapat tumbuh di daerah teduh dan 59 basah seperti, di rawa-rawa, pinggiran saluran air sawah, dan pada dinding selokan pun bisa tumbuh. Banyak sekali khasiat dari tanaman kitolod ini, salah satunya adalah untuk dijadikan sebagai obat mata. Peran mata tentu sangatlah penting bagi kehidupan kita. Karena mata merupakan organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Dan apabila mata kita sudah dalam keadaan sakit seperti kelelahan, mata merah, minus, ataupun yang lainnya. Banyak sekali cara untuk menyembuhkan mata, tapi tahukah anda masih ada cara tradisional yang dapat menyembuhkan mata, salah satunya adalah dengan menggunakan bunga kitolod. Tanaman ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.

Manfaat 1. Mengobati mata merah; Mata gatal; Mata minus dan plus; Infeksi mata; Katarak; Nyeri dan perih pada mata. Cara penggunaanya : 1. Pilih bunga kitolod yang baru merekah, 2. Pisahkan bunga dari pangkalnya 3. Celupkan pada air putih dalam gelas (anget atau biasa saja),

60

4. Ujung tangkainya teteskan pada bagian mata kanan dan kiri (masing-masing cukup sekali tetes) atau pada bagian mata yang sakit saja.

Pada saat penggunaannya mata akan terasa perih, merah dan sesekali mengeluarkan air mata, tapi itu hanya sebentar, setelah itu mata dikedip-kedipkan agar obatnya terserap rata. Untuk hasil maksimal, gunakan sehari dua kali, pagi dan malam. Bagi lansia, tetes mata ini berguna untuk mengatasi air mata berlebihan, kelopak mata terasa berat, tidak tahan panas, dan mata gatal. Dan dengan meneteskan satu kali seminggu sangat berguna untuk pencegahan agar kelak suatu saat nanti tidak mudah mengalami gejala mata, seperti glukoma, tidak tahan panas, cairan berlebih, dan lain-lain.

Kandungan Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin (Anonim, 2005). Sebagaimana senyawa golongan alkaloid lain, kandungan alkaloid pada Isotoma longiflora Presi. (lobelin, lobelamin, isotomin) diduga mampu digunakan sebagai anti kanker. Getahnya beracun sebagai anti radang.

61

Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus) Famili : Labiatae

Klasifikasi Divisio : Spermatophyta Classis : Dicotyledoneae Ordo : Tubiflorae Famili : Labiatae Genus : Orthosiphon Species :Orthosiphon stamineus

Deskripsi Tanaman kumis kucing (Orthosiphon stamineus) mudah sekali ditemukan di seluruh nusantara. Tanaman ini sangat mudah tumbuh sehingga mudah dikembangbiakan. Kumis kucing sudah digunakan masyarakat untuk diuretik, pengobatan hipertensi, gout dan rematik. Tanaman kumis kucing dapat ditemukan pada daerah yang teduh tidak telalu kering, seperti di Jawa dan pulau pulau lainya dari nusantara, Tanaman Herba berkayu, pada pangkal sering bercabang, berakar kuat, tinggi 0,4-1,5m batang berambut, pendek bertangkai daun berbentuk baji diatas pangkal yang bertepi rata, bergerigi kasar dapat berbunga 6 dan terkumpul menjadi tandan ujung. Daun pelindung kecil. Tangkai bunga pendek, Kelopak berambut pendek panjang, kedua mahkota berbibir 2, bawah lurus menjulang kedepan, kepala sari berwarna ungu. Bakal buah gundul, kelopak buah kurang lebih panjangnya 1cm, buahnya keras memanjang, berkerut halus.

Manfaat 1. Untuk mengobati penyakit pada saluran air kencing dan batu ginjal ialah dengan memetik tangkai dan daun kumis kucing sebanyak 30 gram, kemudian 62

ditambahkan daun meniran dan commelia communis masing-masing sebanyak 30 gram. Ketiga daun tersebut direbus sampai mendidih. Sesudah matang diamkan sampai dingin, lalu minum. 2. Untuk mengobati masalah pengeluaran air kemih (deuretik) serta kencing nan tersendat disertai dengan rasa sakit, pengobatannya ialah dengan daun kumis kucing kering. Daun nan kering tersebut diseduh seperti membuat teh, dan tambahkan gula aren. 3. Untuk mengobati darah tinggi, siapkan daun kumis kucing nan basah dan kering sebanyak 50 gram. Bersihkan, kemudian rebus dengan air. Sesudah mendidih, saring hingga satu gelas. Minum satu gelas sehari.

Kandungan Flavonoid, Benzokhromon, Orthokhromen A, methyl riparikhromen A dan asetovanillochromen. Diterpen, isopimaran–type diterpen (orthosiphones dan orthosiphol), primaran–type diterpen (neoorthosiphol dan staminol A), sinensetin, tetrametil sculaterin dan tetramethoksiflavon, eupatorin, salvigenin, circimaritrin, piloin, rhamnazin, trimethilapigenin, dan tetrametilluteonin

63

Lamtoro (Leucaena glauca) Famili : Fabaceae

Klasifikasi

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Fabales

Famili: Fabaceae

Genus: Leucaena Spesies: L. glauca Deskripsi Pohon atau perdu memiliki tinggi hingga 20 m. Percabangan rendah dan banyak, dengan pepagan berwarna kecoklatan atau keabu-abuan, berbintil-bintil dan berlentisel. Ranting-ranting berbentuk bulat torak, dengan ujung yang berambut rapat. Daun majemuk dan berbentuk menyirip rangkap, siripnya berjumlah 3-10 pasang, kebanyakan dengan kelenjar pada poros daun tepat sebelum pangkal sirip terbawah; daun penumpu kecil, bentuk segitiga. Anak daun tiap sirip 5-20 pasang, berhadapan, bentuk garis memanjang, 6-16(-21) mm × 1-2(-5) mm, dengan ujung runcing dan pangkal miring (tidak sama), permukaannya berambut halus dan tepinya berjumbai. Bunga majemuk berupa bongkol bertangkai panjang yang berkumpul dalam malai berisi 2-6 bongkol; tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum bunga, membentuk bola berwarna putih atau kekuningan berdiameter 12–21 mm, di atas tangkai sepanjang 2-5 cm. Bunga kecil-kecil, berbilangan- 5; tabung kelopak bentuk lonceng bergigi pendek, mahkota bentuk solet, benangsari 10 helai. Buahnya polong berbentuk pita lurus, pipih dan tipis, 14–26 cm × 2 cm, dengan sekat- sekat di antara biji, hijau dan akhirnya coklat kehijauan atau coklat tua apabila kering jika masak, memecah sendiri sepanjang kampuhnya. Buah lamtoro mengandung 15-30 biji 64 yang terletak melintang dalam polongan, berbentuk bulat telur sungsan atau bundar telur terbalik, dengan warna coklat tua mengkilap yang berukuran 6–10 mm × 3-4,5 mm. Bijinya mirip petai, namun berukuran lebih kecil dan berpenampang lebih kecil.

Manfaat 1. Disentri Bahan : biji lamtoro, krokot, air Cara membuat : Rebus 15 gram biji lamtoro, 30 gram krokot dengan 400 cc air hingga tersisa setengahnya. Kemudian setelah dingin saring dan minum airnya . Frekuensi pemakaian : Sehari dua gelas (pagi segelas dan sore hari segelas). 2. Cacingan, Bengkak (Oedem) dan Radang Ginjal Bahan : biji tanaman lamtoro dan air panas Cara membuat : Rebus atau seduh 3-5 gram serbuk biji tanaman lamtoro kering dengan 1 cangkir air panas, lalu minum air rebusan atau seduhannya Frekuensi pemakaian : tiga kali sehari dengan dosis yang sama 3. Bisul, Abses Paru, Luka Terpukul, Insomnia Bahan : seluruh bagian tanaman lamtoro, air Cara membuat : rebus 10 gram seluruh bagian tanaman lamtoro dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Frekuensi pemakaian : Minum sekaligus satu kali sehari saat hangat. 4. Meluruhkan Haid Bahan : akar tanaman lamtoro Cara membuat : Rebus segenggam akar tanaman lamtoro dengan 3 gelas air sampai tersisa satu gelas. Frekuensi pemakaian : Minum air rebusan dua kali sehari masing-masing 1 gelas. Lakukan secara rutin, hingga perubahan dan reaksi kesembuhan dapat anda raih. 5. Ramuan Sambung Tulang Bahan : Daun petai cina, daun katuk, jahe, kunyit, bawang merah, bawang putih. 65

Cara membuat : Hancurkan/blender bahan-bahan tersebut dengan perbandingan 1:1 sampai benar-benar hancur. Tambahkan air secukupnya, rebus hingga airnya tinggal sedikit, jangan sampai kering. Frekuensi pemakaian : Digunakan sebagai param. Ramuan (bahan-bahan & sedikit cairannya) dioleskan di tempat tulang yang patah lalu diikat dan diperban. Ramuan diganti 3 hari sekali.

Kandungan Kandungan daun muda adalah protein, lemak, zat besi, fosfor, kalsium, vitamin A, vitamin B1, vitamin C. sedangkan kandungan biji nya adalah karbohidrat, protein, lemak, zat besi, fosfor, kalsium, vitamin A, vitamin B1, vitamin C.

66

Mempelas (Tetracera indica) Famili : Dilleniaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Dilleniales Famili : Dilleniaceae Genus : Tetracera Spesies : Tetracera indica

Deskripsi Genus Tetracera adalah jenis tumbuhan yang hidup subur di daerah hutan tropis Asia mulai dari Malaysia, Indonesia, Vetnam, Thailand, China sampai Guinea. Tetracera indica atau lebih dikenal sebagai mempelas adalah salah satu spesies dari genus Tetracera. Tumbuhan ini memiliki ciri- ciri diantaranya habitus semak (perdu), cara hidup terestrial, daun tunggal, warna daun hijau tua, bentuk jarong, permukaan daun kasap sedikit berambut, tepi daun (margofolio) bergerigi (serratus), urat daun muncul (menonjol) sekunder paralel, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, tangkai daun sedikit berambut, duduk daun (filotaksis) berseling, sistem perakaran tunggang, batang berkayu, bentuk batang bulat, permukaan batang kasar dan sedikit mengelupas, arah tumbuh batang merayap (repens), tidak bergetah. Dalam bidang taksonomi, tata urutan taksa dari mampelas (Tetracera indica) yaitu :

Manfaat 1. Menyembuhkan luka bakar Bahan : daun Tetracera Indica

67

Cara membuat : daun Tetracera indica dibakar hingga menjadi abu, kemudian abu hasil pembakarannya ditaburkan di atas luka.

2. Asam urat Bahan : batang Tetracera indica , akar kuning (Arcangelisia flava), tanduk rusa dan pergagan (Centella asiatica) Cara membuat : semua bahan dicampur, kemudian direbus dan diminum airnya dengan catatan apabila pasien juga menderita penyakit tekanan darah rendah (hipotensi) maka jumlah batang tumbuhan mempelas (Tetracera indica) yang ditambahkan harus lebih banyak dari pada akar kuning (Arcangelisia flava) dengan perbandingan 3 : 1, sedangkan bila pasien asam urat juga menderita darah tinggi (hipertensi) maka perbandingannnya adalah 1 : 1.

3. Tekanan darah tinggi dan demam Bahan : akar Tetracera indica Cara membuat : akarnya direbus, kemudian airnya diminum.

4. Ampelas alami Bahan : daun Tetracera indica Cara membuat : daun Tetracera indica dijemur dibawah sinar matahari hingga kering, dan setelah kering barulah bisa dipakai untuk menghaluskan kayu.

Kandungan Saponin, tanin, steroid, terpenoid, flavonoid dan derivatnya seperti kuersetin, kaemferol, apigenin, luteolin, mirisetin, rhamnetin, isorhamnetin, dan azaleatin.

68

Meniran ( Phyllanthus niruri ) Famili : Phyllanthace

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Malpighiales Family : Phyllanthaceae Genus : Phyllanthus L. Spesies :Phyllanthus niruri L. Deskripsi Herba tahunan 30-60 cm. Sistem perakaran tanaman ini merupakan akar tunggang berwarna putih. Memiliki batang yang berbentuk bundar dan berwarna hijau. Batangnya basah, liat, massif, licin dan sering bercabang dengan tangkai dan cabang-cabang yang berwarna hujau keunguan. Tinggi tanaman tidak lebih dari 50 cm dengan diameter kurang lebih 3 mm. Daunnya merupakan daun majemuk dengan tata letak yang berselang-seling. Bentuk daunnya oval dengan ujung daun tumpul, pangkal daun membulat, dan bagian tepi daun merata. Daun meniran memiliki anak daun sekitar 15-24 dan berwarna hijau, panjang daun sekitar 1,5 cm dan lebar 7 mm. Bunga meniran merupakan bunga tunggal yang terletak di ketik daun yang menghadap ke arah bawah, menggantung dan berwarna putih. Bunganya memiliki daun kelopak yang berbentuk seperti bintang. Benang sari dan putiknya tidak terlihat jelas, mahkota bunganya berukuran kecil dan berwarna putih. Tanaman meniran juga memiliki buah berbentuk kotak, bulat pipih dan licin dengan diameter buah sekitar 2 mm yang berwarna hijau keunguan. Biji buahnya kecil, keras dan berbentuk seperti ginjal serta berwarna coklat.

69

Manfaat 1. Sakit Kuning Bahan : Belasan daun meniran yang terdiri dari batang, daun, akar dan 2 gelas susu. Cara membuat : Tanaman meniran yang telah dicuci kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan air susu yang disiapkan hingga mendidih. Setelah mendidih, dinginkan kemudian disaring sebelum diminum. Frekuensi Pemakaian : Diminum 2-3 kali sehari 2. Malaria Bahan : Beberapa batang meniran, bunga cengkeh, dan kayu manis. Cara membuat : Semua bahan dicuci, kemudian ditumbuk sampai halus dan rebus sampai mendidih dan disaring sebelum diminum. Frekuensi Pemakaian : Diminum 2 kali sehari 3. Ayan Bahan : Belasan batang meniran Cara membuat : Tanaman meniran yang telah dicuci kemudian direbus dengan beberapa gelas air sampai mendidih. Setelah mendidih, dinginkan kemudian disaring sebelum diminum. Frekuensi pemakaian : Diminum ¾ gelas selama 3 hari berturut-turut. 4. Hepatitis Bahan : 30-60 gram daun meniran dan 3 gelas air. Cara membuat : Tanaman meniran yang telah dicuci kemudian direbus dengan 3 gelas air dan biarkan hingga tertinggal 1 gelas. Setelah mendidih, dinginkan kemudian disaring sebelum diminum. Frekuensi pemakaian : Diminum 1 kali sehari selama 1 minggu. 70

5. Nephritic edema ( Radang Ginjal) Bahan : ½ genggaman daun meniran dan 3 gelas air. Cara membuat : Tanaman meniran yang telah dicuci kemudian direbus dengan 3 gelas air dan biarkan hingga tersisa 2 ¼ gelas. Setelah mendidih, dinginkan kemudian disaring sebelum diminum. Frekuensi pemakaian : Diminum 3 kali sehari masing-masing ¾ gelas dengan ditambahkan madu. 6. Rematik Bahan : 1 sendok makan daun meniran dan 7 lembar daun kumis kucing. Cara membuat : Setelah semua bahan dicuci kemudian direbus dengan 1 gelas air dan biarkan hingga tersisa ½ gelas. Setelah mendidih, dinginkan kemudian disaring sebelum diminum. Frekuensi pemakaian : Diminum sekaligus 1 kali sehari. 7. Rabun Senja Bahan : 15-30 gram daun meniran dan hati ayam secukupnya. Cara membuat : Setelah daun meniran dicuci, kemudian bahan dibuat tim ( seperti bubur). Frekuensi pemakaian : Dimakan 1 kali seminggu.

Kandungan Kandungan kimia daun meniran antara lain : flavonoid, phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, nirtetrali, nirurin, nirurinetin, norsecurinine, phyllanthenol, phyllnirurin, phylltetrin, quercitrin, salicylic acid methyl ester, garlic acid, hydroxy niranthin dan ricinoleic acid. Minyak bijinya mengandung beberapa asam lemak seperti asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat. 71

Senyawa lain yang terkandung dalam meniran adalah beta-d-xylopyranoside dan beta-sitosteroy. Senyawa lain yang baru ditemukan adalah seco-4-hidroksilintetralin, secoisoarisiresinol trimetil eter, hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan neolignan.

72

Mengkudu (Morinda citrifolia L. ) Famili: Rubiaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Rubiales Family : Rubiaceae Genus : Morinda. Spesies :Morinda citrofolia L. Deskripsi Pohon mengkudu tidak begitu besar ,tingginya antara 3- 8 m. memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Batang bengkok, berdahan kaku, tidak berbulu, berkulit kasar, berwarna cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning- kuniangan. Percabangan simpodial, berbelah dangkal, anak cabang bersegai empat, arah cabang tegak, membentuk tajuk rindang yang selalu hijau sepanjang tahun. Daun tunggal, besar, terletak berhadap-hadapan,bentuk daun jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm, ujung lancip pendek, tepi daun rata, Pangkal daun pendek ,berbentuk pasak berukuran 0,5-2,5 cm, tulang daun menyirip, daging daun tebal dan mengkilap.Bunga bertipe bongkol, tersusun majemuk,berkelamin dua, panjang tangkai 1-4 cm, tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal, Kepala putik berputing dua, Benang sari tertancap di mulut mahkota, mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya dapat mencapai 1,5 cm. Buah majemuk, terbentuk dari bakal- bakal buah yang menyatu dan bongkol di bagian dalamnya, perkembangan buah bertahap mengikuti proses pemekaran bunga yang dimulai dari bagian ujung bongkol menuju ke pangkal, diameter 7,5-10 cm,permukaan 73 buah majemuk seperti terbagi dalam sekat-sekat poligonal (segi banyak) ,berbintik-bintik , yang berasal dari sisa bakal buah tunggalnya, hijau ketika mengkal, menjelang masak menjadi putih kekuningan, dan akhirnya putih pucat ketika masak, Daging buah lunak, mengandung banyak air dan berwarna putih. Keterangan: di gunakan oleh sebagian besar wilayah indonesia

Manfaat 1. Hipertensi Bahan: 2 buah Mengkudu yang telah masak dan madu. Cara membuat : Gunakan 2 buah Mengkudu yang telah masak di pohon, Kemudian blender buahnya untuk diambil sarinya, air mengkudu yang telah disaring lalu di tambah dengan 1 sendok madu. Dan diminum dua hari sekali. 2. Sakit Perut Bahan : 2-3 helai daun mengkudu, garam Cara membuat : Gunakan 2-3 helai daun mengkudu ,lalu cuci bersih, kemudian ditumbuk halus, ditambah garam secukupnya dan kemudian diseduh dengan air panas. Setelah dingin, airnya disaring dan diminum. 3. Sakit kuning Bahan : 2 buah Mengkudu yang telah masak di pohon dan 1 bungkul gula batu Cara membuat : Gunakan 2 buah Mengkudu yang telah masak di pohon dan 1 bungkul gula batu. kemudian, buah mengkudu diblender dan peras untuk diambil sarinya, kemudian dicampur dengan madu aduk sampai rata. Saring airnya, diminum dan diulangi 2 hari sekali. 4. Batuk Bahan: satu buah Mengkudu dan ½ genggam daun poo (bujanggut) Cara membuat: campurkan satu buah mengkudu dan ½ genggam daun poo (bujanggut) kemudian rebus dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas. Saring kemudian, diminum dua kali sehari tiap pagi dan sore. 5. Mengatasi kulit bersisik 74

Bahan : Buah Mengkudu Cara membuat: bagian kulit yang bersisik digosok dengan buah mengkudu tersebut sampai merata, dan dibiarkan selama 5-10 menit, kemudian dibersihkan dengan kain bersih yang dibasahi dengan air hangat. 6. Demam, Masuk angin dan influenza Bahan: 1 buah mengkudu dan 1 rimpang kencur Cara membuat: Gunakan 1 buah mengkudu tambahkan 1 rimpang kencur. Kedua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih dan hingga tinggal tersisa 1 gelas. Setelah dingin, airnya disaring, kemudiant diminum dua kali sehari, tiap pagi dan sore.

Kandungan Kandungan kimia: minyak atsiri, magnesium, phenylalanine ,alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol ,antrakuinon,terpenoid, asam askorbat, scolopetin, damnacanthal, resin, eugenol ,proxeronin, dan Xeronine.

75

Orok-Orok (Crotalaria retusa) Famili: Papilionaceae

Klasifikasi

Kingdom : Plantae Division : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Fabales Famili : Papilionaceae Genus : Crotalaria Spesies : Crotalaria retusa Deskripsi Batang : tumbuh tegak, membubung, Daun: daunnya membulat, permukaan bagian atas daun halus tak berambut dan permukaan bawah berpori; Ujung daun membulat, namun ada pula yang meruncing ataupun terbelah, Bunga: bunganya sering disebut bunga kupu-kupu karena mahkota bunganya bentuknya seperti kupu-kupu, helaian mahkota berjumlah 5 helai (helaian yang paling lebar disebut bendera, 2 yang lepas disebut sayap, dan yang melekat disebut lunas), pada bunga ini juga terdapat helaian penunjang berbentuk segitiga; tumbuh berulang-ulang dan biasanya tetap, terdapat pada daun penumpu atau di bagian tengah atas. Kelopak bunganya pendek; Benang sari yang memanjang; Buah : berupa polong, jika sudah tua berwarna coklat gelap sampai menghitam; Biji : berwarna coklat, keras tetapi halus.

Manfaat 1. Tanaman ini digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati masalah urinasi. 2. Tanaman ini juga digunakan untuk mengurangi .

76

3. Infus tanaman ini digunakan untuk mandi anak-anak untuk mencegah infeksi kulit dan juga untuk mengobati sariawan. 4. Direbus dengan garam, digunakan untuk mengobati eksim dan masalah kulit lainnya. 5. Ekstrak daun diambil sebagai vermifuge. 6. Flavonoid apigenin dan vitexin telah diisolasi dari kulit kayu dan daun. 7. Alkaloid dari biji telah menunjukkan aktivitas antitumor Kandungan Bijinya mengandung pyrrolizidine alkaloids, seperti mucronatine and monocrotaline yang memberikan efek kuat pada hati dan bisa membunuh burung dan mamalia. Daunnya mengandung racun alkaloid yang sangat berbahaya bagi hewan ternak kambing, tetapi daun yang sudah dikeringkan tidak mengandung racun.

77

Paku (Selaginella Sp.) Family : Selaginellaceae

Klasifikasi

Kingdom : Plantae Divisi : Pteridophyta Kelas : Lycopodinae Ordo : Selaginellales Famili : Selaginellaceae Genus : Selaginella Spesies : Selaginella sp Deksripsi Selaginella sp. adalah tumbuhan yang digolongkan kedalam jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) yang akrab dikenal dalam masyarakat dengan sebutan paku rane, umumnya Selaginella berkembangbiak secara seksual dengan menggunakan spora. Ciri khas dari tanaman Selaginella ini adalah berupa tanaman herba yang tumbuh tegak dengan memiliki percabangan yang khas selain itu Selaginella tumbuh dengan merayap. Selaginella memiliki daun yang tersusun dibagian kiri-kanan batang maupun cabangnya sehingga Selaginella disebut sebagai tanaman paku rane. Disamping itu Selaginella juga bersisik-sisik. Selaginella sp merupakan tanaman semak dan merupakan tanaman yang memanjat, memiliki batang utama yang tegak dengan batang berbentuk segi empat, warna dari batang coklat kemerahan, membentuk sudut 450 dari cabang utamanya, Selaginella sp juga memiliki daun yang licin. Sebagian besar jenis-jenis tanaman Selaginella memiliki kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan yang mencolok antara jenis-jenis tanaman Selaginella yaitu terdapat pada pigmentasi dan bentuk morfologinya. Pigmentasi dan morfologi dari tanaman Selaginella merupakan karakter utama dalam taksonomi Selaginella. 78

Pada batang terdapat daun-daun kecil yang tersusun dalam garis spiral atau berhadapan dan tersusun dalam 4 baris. Cabang-cabang tersebut seringkali mempunyai susunan dorsoventral. Dari 4 baris daun itu yang dua baris terdiri atas daun - daun yang lebih besar dan tersusun ke samping, yang dua baris lagi terdiri atas daun-daun yang lebih kecil terdapat pada sisi atas cabang-cabang dan menghadap ke muka. Pada bagian bawah sisi atas daun terdapat suatu sisik yang dinamakan lidah - lidah (ligula). Lidah - lidah ini merupakan alat penghisap air (misal tetes air hujan), dan seringkali dengan perantaraan suatu trakeida yang mempunyai hubungan dengan batas-batas pembuluh angkut. Selaginella adalah tumbuhan paku heterospor. Tumbuhan jenis ini menghasilkan mikrospora, yang dibentuk oleh mikrosporangium, dan megaspora dibentuk di dalam megasporangium. Kedua jenis sporangium tersebut terdapat pada sporofil yang berbeda, yaitu mikrosporofil dan megasporofil. Sporangium tunggal, terletak pada ketiak sporofil, yaitu diantara suatu sumbu dengan ligula. Umumnya kedua jenis sporofil tersebut bersama-sama tersusun pada sebuah strobilus (strobilus sporangiat). Spora berkembang secara endosporik, yaitu gametofit berkembang dibatasi oleh dinding spora. Selaginella memiliki karakter khas karena memiliki percabangan yang menggarpu. Spesies Selaginella juga sebagian besar memiliki 7 daun-daun kecil yang menyerupai sisik. Pertumbuhan Selaginella dapat terjadi dari berbagai tipe tanah maupun iklim. Sifat heterospor (menghasilkan dua macam spora dan ukuran spora yang berbeda) menyebabkan Selaginella memiliki keanekaragaman yang tinggi dalam kehidupannya di hutan hujan tropis dan hal ini juga yang menyebabkan banyak kemungkinan terjadi persilangan antar spesies Selaginella. Penyebaran Selaginella yang ditemukan di Asia Tenggara tumbuh pada tanah yang kaya zat organik, tempat yang lembab, dan drainasi atau aliran air yang baik, ditempat yang ternaungi atau setengah ternaungi. Selaginella juga sering dijumpai di tepi jalan, di dekat sungai, tebing- tebing pegunungan. Pulau-pulau besar maupun pulau-pulau 79 kecil di Indonesia tersebar berbagai macam jenis Selaginella sp. yaitu Kalimantan (58 spesies), Nugini (55 spesies), Sumatera (29 spesies), Sulawesi (21 spesies), Maluku (18 spesies), dan Sunda Kecil (9 spesies)

Manfaat 1. Selaginella adalah bahan baku obat yang potensial, yang mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid. 2. Spesies ini secara tradisional digunakan untuk menyembuhkan beberapa penyakit terutama untuk luka, nifas, dan gangguan haid. Biflavonoid adalah salah satu produk alam yang paling berharga dari Selaginella. 3. Secara ekologis, tumbuhan menggunakan biflavonoid untuk merespon kondisi lingkungan seperti pertahanan terhadap hama, penyakit, herbivora, dan kompetisi. Manusia memanfaatkan biflavonoid secara medis terutama untuk antioksidan, antiinflamasi, dan anti karsinogenik. 4. Selaginella juga mengandung trehalosa suatu disakarida yang telah lama dikenal untuk melindungi dari pengeringan dan memungkinkan bertahan terhadap tekanan lingkungan hidup yang keras. Senyawa ini sangat berpotensi sebagai stabilizer molekul dalam industri berbasis sumberdaya hayati.

Kandungan Flavonoid, alkaloid dan steroid, robusflavon yaitu suatu biflavonoid penghambat perkembangan virus hepatitis B secara in vitro, penghambat kuat virus influensa A dan B dan penghambat sedang HSV-1 dan 2.

80

Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) Family : Euphorbiaceae

Klasifikasi

Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Euphorbiales Family : Euphorbiaceae Genus : Euphorbia Spesies : Euphorbia hirta L.

Deskripsi Euphorbia hirta L merupakan Tanaman herba yang tegak atau memanjat atau menjalar banyak tumbuh secara liar di kebun, di ladang, di tepi sungai. Dapat tumbuh sampai 1400 m dpl. Akar Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) termasuk ke dalam sistem perakaran tunggang. Pada bagian batang Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki ruas-ruas, berbentuk bulat silinde, warna merah sedikit keunug-unguan, memiliki bulu- bulu halus diseluruh permukaannya. Di bagian Daunnya, Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki ukuran kecil, menempel di buku-buku batangnya, termasuk kedalam golongan daun tunggal dengan duduk daun saling berseberangan satu daun dengan daun lainnya. Panjang daun berkisar antara 0.5-5 cm. Warna daunya hijau bercak ungu. Tanaman ini juga memiliki organ Bunga yang mana, bunga Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) daunnya juga muncul di ketiak daun. Bunga patikan kebo memiliki ukuran yang kecil dan memiliki jumlah yang banyak, tergolong kedalam bunga majemuk. jika diperhatikan secara cermat tampak bahwa bunga betina di kelilingi oleh beberapa bunga jantan. Warna bunganya hijau keungu unguan. Pada bagian Buah Patikan 81 kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki bentuk seperti kapsul, memiliki 3 tonjololan bulat, ditumbuhi rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus, tumbuh bersama dengan bunganya yang muncul di ketiak daun sama seperti daunnya. Sedangkan Biji (Euphorbia hirta L.) memiliki warna. kecoklat-coklatan, berbentuk bulat dan digunakan sebagai alat perkembang biakan tanaman itu sendiri. Biji patikan kebo berwarna merah kecoklatan.

Manfaat 1. Influenza Daun Patikan Kebo 1/2 genggam dicuci lalu direbus dengan air bersih sebanyak 3 gelas hingga tersisa 3/4 nya. Dinginkan lalu saring. Tambahkan madu secukupnya diminium 2 kali sehari. 2. Bronchitis Daun Patikan Kebo 1/3 genggam cuci bersih lalu giling halus, tambahkan air matang 3/4 cangkir dan madu 1 sdm, peras dan saring airnya diminum 2 kali sehari. 3. Batuk 20 gr daun segar Patikan Kebo direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit , setelah itu saring dan diminum sehari dua kali masing-masing setengah gelas. 4. Disentri Patikan Kebo 15-25 gr ditambah gula pasir (bila berdarah) atau gula enau (bila berlendir), tambah air secukupnya lalu di tim kira-kira 15 menit. Lalu diminum. 5. 5.kencing tidak lancar Tanaman segar Patikan Kebo tambahkan air secukupnya , direbus. Untuk diminum 2 kali sehari. 6. bisul atau Abses Patikan Kebo segar 60 gr ditambah 120 gr tahu putih ditim 15 menit lalu dimakan. 7. Thypus abdominalis Herba segar 30-150 gr direbus dengan air secukupnya diminum 3 kali sehari. 8. Radang ginjal

82

Patikan Kebo kering 6-9 gr atau 30-60 gr yang segar direbus , lalu diminum. 9. Eksim Herba segar 90 gr ditambah 1/2 liter alkohol 70% direndam 3-5 hari , untuk cuci eksim. 10. radang tenggorok Daun secukupnya diseduh dengan air panas , dipakai untuk kumur saat hangat. 11. Asma 1 genggam Patikan Kebo kering direbus dengan 2-3 gelas air hingga mendidih, saring dan diminum 2kali sehari 1/2 gelas pagi dan sore hari. 12. radang payudara Satu genggam daun patikan Kebo dan 2 sendok makan kedelai direbus dengan 3-5 gelas air hingga mendidih. Dinginkan disaring , diminum 2 kali sehari 1 cangkir. 13. mata merah Teteskan getah tanaman Patikan Kebo pada mata yang merah 2 kali sehari hingga sembuh.

Kandungan Patikan kerbau (Euphorbia hirta) mengandung beberapa unsur kimia, diantaranya : alkaloida, tanin, senyawa folifenol (seperti asam gallat), flavonoid quersitrin, ksanthorhamnin, asam-asam organik palmitat oleat dan asam lanolat, Glikosida; Sterol; Eufosterol; Jambulol; Asam melisat; Asam forbat. Di samping itu, patikan kerbau juga mengandung senyawa terpenoid eufosterol, tarakserol dan tarakseron serta kautshuk.

83

Pegagan (Centella asiatica) Famili :Apiaceae

Divisi K: Spermatophyta Sub divisi l: Angiospermae Kelas a: Dicotyledoneae Bangsa s: Apiales Suku i: Apiaceae Marga f: Centella. Jenis i : Centella asiatica (L.)

Deskripsi Habitus berupa terna atau herba tahunan, tanpa batang tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang melata, panjang 10-80 cm. Daun tunggal, tersusun dalam roset yang terdiri dari dua sampai sepuluh daun, kadang-kadang agak berambut; tangkai daun panjang sampai 50 mm, helai daun berbentuk ginjal, lebar dan bundar dengan garis tengah 1-7 cm, pinggir daun beringgit sampai beringgit-bergerigi, terutama ke arah pangkal daun. Perbungaan berupa payung tunggal atau tiga sampai lima bersama-sama keluar dari ketiak daun, gagang perbungaan 5-50 mm, lebih pendek dari tangkai daun. Bunga umumnya tiga, yang di tengah duduk, yang di samping bergagang pendek, daun pelindung dua, panjang 3-4 mm, bentuk bundar telur, tajuk berwarna merah lembayung, panjang 1-1,5 mm, lebar sampai 0,75 mm. Buah pipih, lebar ±7 mm dan tinggi ±3 mm, berlekuk dua, jelas berusuk, berwarna kuning kecoklatan, berdinding agak tebal.

Manfaat 1. Susah kencing: 30 gram pegagan segar dilumatkan, tempel di pusar.

84

2. Demam: Segenggam daun pegagan segar ditumbuk, kemudian ditambah sedikit air dan garam, saring. Diminum pagi-pagi sebelum makan. 3. Darah tinggi: 20 lembar daun pegagan ditambah 3 gelas air, direbus sampai menjadi 3/4-nya. Sehari diminum 3 x 3/4 gelas. 4. Wasir: 4-5 batang pegagan berikut akar-akarnya direbus dengan 2 gelas air selama ± 5 menit. Minum rebusan ini selama beberapa hari. 5. Pembengkakan hati (liver) : 240 gram - 600 gram pegagan segar direbus, minum secara rutin. 6. Campak: 60 -120 gram pegagan direbus, minum 7. Bisul : 30 gram - 60 gram pegagan segar direbus, diminum. Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan ditempelkan ke yang sakit. 8. Mata merah, bengkak : Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan, diperas, airnya disaring. Teteskan ke mata yang sakit 3 - 4 kali sehari. 9. Batuk darah, muntah darah, mimisan : 60 - 90 gram pegagan segar direbus, atau diperas, airnya diminum. 10. Batuk kering : segenggam penuh pegagan segar dilumatkan, peras. Ditambah air dan gula batu secukupnya. Minum. 11. Lepra : 3/4 genggam pegagan dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air, sampai menjadi 3/4 -nya. Saring, diminum setelah dingin, sehari 3 x 3/4 gelas. 12. Penambah nafsu makan : 1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Minum sehari 1 gelas. 13. Teh daun pegagan segar berkhasiat :Pembangkit nafsu makan, menyegarkan badan, menenangkan, menurunkan panas, batuk kering, mengeluarkan cacing di perut, mimisan. 14. Lalapan pegagan berkhasiat segar berkhasiat :Membersihkan darah, terutama pada bisul, tukak berdarah.Memperbanyak empedu, sehingga memperbaiki gangguan pencernaan. 15. Lepra. 85

Pemakaian: 15 - 30 gram pegagan segar, direbus, minum. Atau dilumatkan, peras, minum airnya. pemakaian luar : Dilumatkan, ditempel ke bagian yang sakit. Dipakai untuk: Gigitan, ular, bisul, luka berdarah, TBC kulit.

Untuk mendapatkan manfaat dari daun pegagan dapat dengan dikonsumsi secara langsung, seperti sebagai lalapan, dapat juga dengan dikeringkan untuk dijadikan teh atau diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion. Dengan demikian kita tahu ternyata sangat besar manfaat dari tanaman yang kurang mendapat perhatian ini.

Kandungan Pegagan memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin. Garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Glikosida Triterpenoida diduga yang disebut Asiaticoside yaitu Antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat Vellarine yang ada memberikan rasa pahit.

86

PULUTAN (Urena Lonata L.) Famili : Malvaceae

Klasifikasi

Kingdom: Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malvales Famili : Malvaceae Genus : Urena Spesies : Urena lobata L.

Deskripsi Orang Cina menyebutnya tao hum, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut caesarweed. Tinggi pohonnya dapat mencapai sekitar 2 meter, dengan batang kayu yang berwarna ungu. Bentuk daun pulutun sekilas mirip dengan daun maple. Urena lobata merupakan herba tegak berkayu menahun, yang tingginya bisa mencapai ± 3m. Umumnya Urena lobata tumbuh liar di berbagai tempat yang tak terpelihara atau sebagai gulma di areal pertanian. Urena lobata tergolong dalam famili Malvaceae yang memiliki bunga berukuran mungil dengan bentuk dan paduan warna yang cantik. Urena lobata tersebar di seluruh dunia, utamanya di daerah tropis, karena tumbuhan ini sangat tahan hidup di daerah yang kering dan banyak mendapatkan paparan cahaya matahari. Urena lobata memiliki beberapa nama umum seperti Dalupang ( Pilipina), Aramina fibre, Congo Jute (Inggris), Caesarweed, hibiscus burr, jute africain . Dan juga memiliki beberapa nama daerah seperti : (Jawa)Pulut ; Pulutan Kebo; Pulutan Sapi, (Sunda) Pangpulutan, (Madura) Polot , (Sumba) Kaporata, (Dayak) Celopai. Bunga dari Urena lobata tumbuh di ketiak daun; berupa bunga tunggal yang memiliki: 5 helai kelopak bunga; 5 helai 87 kelopak tambahan berbentuk lancet; 5 helai mahkota bunga, tiap helai mahkota berbentuk bulat telur terbalik dan pada bagian pangkalnya menyatu dengan tabung benang sari. Benang sari berbentuk tabung pendek bengkok ke bawah, di bagian ujung terdapat banyak kepala sari; bakal buah beruang 5 dengan 10 tangkai putik, kepala ptik berwarna merah muda agak tua dibanding warna mahkotanya. Daun dari Urena lobata berupa daun tunggal bertangkai pendek yang tumbuhnya berselang seling. Bentuk daun bervariasi, ada daun yang berbentuk oval melintang dengan lekuk menjari dan ada juga yang berbentuk memanjang dengan pertulangan menyirip; Pada pangkal daun bagian bawah terdapat kelenjar yang menonjol berbentuk oval yang terdapat celah dibagian tengahnya, kelenjar ini berwarna kuning kecoklatan. Air Gutasi juga bisa keluar lewat kelenjar ini. Buah dari Urena lobata berupa buah kendaga berlekuk 5 yang permukaannya tertutup oleh rambut yang ujungnya berbentuk jangkar. Buah yang sudah kering berwarna coklat, dan akan segera pecah. Buah yang sudah masak dan mengering akan pecah menjadi 5 buah kendaga berbiji 1, yang masing- masing tetap terbungkus oleh kulit buah. Batang Urena lobata liat berkayu, berbentuk silindris berwarna kecoklatan.

Manfaat 1. Mengobati rematik Nyeri sendi karena penyakit rematik dapat diobati dengan akar urena. Jemur 50 gram akar pulutan hingga kering, rebus bersama 2 ½ gelas hingga tersisa 1 ½ gelas. Minum saat airnya masih hangat. Baca juga: 8 Cara Tradisional Untuk Mengobati Rematik! 2. Meredakan influenza Untuk mengobati penyakit flu secara alami tanpa efek samping buatlah racikan pulutan. Caranya, rebus 20 gram akar legetan bersama 3 gelas air. Tunggu hingga mendidih dan airnya berkurang 2 gelas. Setelah airnya agak dingin, minum setiap malam hari. 3. Mengatasi diare dan disentri

88

Untuk menghentikan diare akibat penyakit disentri, gunakan ramuan daun pulutan. Caranya sama dengan racikan untuk mengatasi gejala rematik. 4. Meredakan memar dan keseleo Untuk mengatasi keseleo pada kaki atau tangan, terapkan daun pulutan yang telah dihaluskan. Balut dengan kain kasa, biarkan selama beberapa menit kemudian bilas dengan air hangat. 5. Mengencerkan dahak Daun urena juga efektif untuk mencairkan dahak, sehingga dapat dikeluarkan dengan mudah oleh tubuh. Cara menggunakannya, siapkan 3 gram daun pulutan. Cuci dengan air matang, tambahkan sedikit garam dapur. Kunyah hingga lembut, telan airnya saja. Ulangi cara ini pada pagi, sore, dan malam hari. 6. Sebagai obat keputihan dan kencing keruh Pulutan dapat dijadikan sebagai obat rumahan bagi penyakit keputihan. Rebus 45 gram akar pulutan segar dengan 350 ml air sampai tersisa 250 ml. Airnya dapat diminum saat dingin. 7. Mengurangi bengkak akibat nephritis Cara menggunakannya, 45 gram akar pulutan direbus dengan 3 ½ gelas. Tunggu sampai mendidih dan tersisa 2 gelas. Minum airnya sewaktu pagi juga sore hari. 8. Sebagai obat radang amandel Tonsilitis dapat diobati dengan akar pulutan Ambil 55 gram akar tanaman ini, kemudian direbus dengan 750 ml air hingga airnya tertinggal 250 ml saja. Minum saat pagi dan sore, dengan takaran ½ gelas. 9. Mengeringkan luka koreng dan bisul Bunga pulutan efektif untuk membuat bisul dan luka koreng lebih cepat menjadi kering. Tumbuk bunganya, kemudian balurkan pada luka di kulit. Kandungan Senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tanin katekat, saponin, kumarin, dan steroid/triterpenoid.

89

Putri Malu (Mimosa pudica) Family : Fabaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Order : Fabales Family : Fabaceae Subfamily: Mimosoideae Genus : Mimosa Species : Mimosa pudica Deskripsi Putri malu atau sikejut mempunyai akar pena yang sangat kuat berbeda dengan akar-akar tanaman-tanaman lainnya, jika kita cabut langsung terangkat seluruh akar-akarnya. Akan tetapi lain halnya dengan akar tanaman putri malu, untuk mencabuti nya kita memerlukan suatu alat-alat yang khusus agar semua akar-akar nya teracabut. Batang tumbuhan putri malu berbeda dengan tumbuhan lainnya, yaitu batang putri malu berbentuk bulat. Pada seluruh batangnya terdapat rambut dan mempunyai duri yang menempel. Batang tumbuhan putri malu dengan rambut sikat yang mengarah secara miring kepermukaan tanah atau kearah bawah. Daun putri malu atau sikejut berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun pada setiap sirip sekitar 5 - 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal memundar, tepi rata. Jika kita raba pada permukaan atas dan bawah daun terasa licin, panjang 6 - 16 mm, lebar 1-3 mm. daun berwarna hijau, akan tetapi pada tepi daun umumnya berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4-5,5 cm.

90

Tumbuhan putri malu mempunyai ciri khas yaitu daunnya akan menguncup bila disentuh dan akan mengembang kembali beberapa saat kemudian bila didiamkan. Daun putri malu paling banyak digunakan untuk pengobatan tradisional diikuti kulit batang kayu, akar, seluruh tanaman, buah, biji, bunga.

Manfaat 1.Sulit tidur Bahan: 1 tanaman herba (seluruh tanaman, batang, daun; bunga; kecuali akar yang masih segar. Cara penggunaannya : cuci akar herba putri malu yang segar, Ialu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa 1 gelas, setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, ampasnya dibuang. 2.Batuk berdahak Bahan : 10-15 akar putri malu segar. Cara penggunaannya : Cuci akar putri malu yang segar lalu dipotang-potong se-perlunya; ditambah 3 gelas air; lalu direbus sampai tersisa 1 gelas, setelah dingin disaring dan air saringannya diminum 3 kali sehari masing-masing ½ gelas.

Kandungan Flavonoid, Tanin, Alkaoid, Glikosida, Steroid, Minyak Atsiri

91

Rimbang (Solanum torvum) Famili : Solanaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Malpighiales Family : Phyllanthaceae Genus : Phyllanthus L. Spesies :Phyllanthus niruri L

Deskripsi Tanaman ini termasuk tanaman perdu yang tumbuh tegak, tinggi tanaman sekitar 3 m. Batang bulat, berkayu, bercabang, berduri jarang dan percabangan simpodial warnanya putih kotor. Daunnya tunggal, berwarna hijau, tersebar, berbentuk bulat telur, bercangap, tepi rata, ujung meruncing dan panjang sekitar 27-30 cm dan lebar 20-24 cm, pertulangan menyirip dan ibu tulang berduri. Bunga majemuk, bentuk bintang, bertaju, waktu kuncup berbintik ungu, kelopak berbulu, bertajuk lima, runcing, panjangnya kira-kira 5mm, warna hijau muda, benang sari lima, tangkai panjang kira-kira 1 mm dan kepala sari panjangnya kira-kira 6 mm berbentuk jarum, berwarna kuning, tangkai putik kira-kira 1 cm berwana putih, dan kepala putik kehijauan. Buah buni, bulat, apabila masih muda berwarna hijau setelah tua berwarna jingga. Bijinya pipih, kecil, licin berwarna kuning pucat, berakar tunggang berwarna kuning pucat

Manfaat 1. Mengobati Sakit Lambung dan Haid Kurang Lancar Bahan : Akar rimbang kering 13 gr,air 4 gelas. 92

Cara Membuat : Cuci rimbang hingga bersih, setelah bersih lalu rebus hingga mendidih, biarkan hingga air tersisa 2 gelas. Dinginkan dan saring. Frekuensi pemakaian: Minum ramuan 2 x 1 hari, masing-masing sebanyak 1 gelas. 2. Mengobati Pinggang Kaku Bahan : Akar rimbang kering 13 gr, air 4 gelas. Cara Membuat : Cuci akar rimbang hingga bersih, lalu rebus sampai mendidih, biarkan hingga air tersisa 2 gelas. Dinginkan lalu saring. Frekuensi pemakaian: Minum ramuan 2 x 1 hari, masing-masing 1 gelas. 3. Mengobati Bisul Bahan : Daun rimbang secukupnya. Cara : Cuci daun rimbang hingga bersih. Setelah itu giling daunnya hingga halus. Balurkan ramuan pada bisul, lalu balutlah menggunakan kain bersih. 4. Obat batuk Kronis Bahan : Akar rimbang kering 13 gr, air 4 gelas. Cara Membuat : Cuci akar rimbang hingga bersih. Lalu rebuslah menggunakan air bersih, setelah bersih biarkan hingga air tersisa 2 gelas. Kemudian baru didinginkan lalu saring. Frekuensi pemakaian: Minum ramuan 2 x 1 hari, setiap kali minum sebanyak 1 gelas. 5. Mengobati Jantung Berdebar dan Nyeri Bahan : Daun rimbang segar 6 gr, kunyit ½ jari, madu murni 1 sendok makan, air matang ½ cangkir. Cara Membuat : Cuci sampai bersih daun rimbang segar dan kunyit, setelah itu tumbuk hingga halus. Tambahkan air matang dan madu, kemudian ramuan diaduk hingga bercampur rata, baru kemudian diperas lalu disaring. Frekuensi pemakaian: Minum ramuan 2 x 1 hari, masing-masing sebanyak 1 gelas. 6. Mengobati Lemah Jantung Bahan : Buah rimbang 45 gr.

93

Cara : Cuci sampai bersih buah rimbang. Makan sebagai lalapan. Frekuensi pemakaian: Lakukan sehari dua kali. 7. Pembengkakan dan Menetralisir Racun dalam Tubuh Bahan : Daun rimbang secukupnya, rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa) 20 gr, air bersih 3 gelas. Cara Membuat : Cuci temu hitam dan daun rimbang sampai bersih. Setelah itu kupas temu hitam dan parut. Tambahkan daun rimbang, rebus sampai mendidih, biarkan airnya tersisa 1½ gelas, angkat dan saring. Frekuensi peakaian: Minum ramuan sekali habis. Ramuan diminum ketika masih suam-suam kuku. 8. Obat Bengkak Akibat Terpukul Bahan : Akar rimbang kering 13 gr, air bersih 4 gelas. Cara Membuat : Ambil akar rimbang, lalu cucilah sampai bersih, setelah dicuci bersih kemudian direbus sampai mendidih hingga airnya tersisa 2 gelas. Angkat, dinginkan lalu saring. Frekuensi pemakaian: Minum 2 x 1 hari, setiap kali minum sebanyak 1 gelas. 9. Obat Koreng Bahan : Daun rimbang segar secukupnya. Cara : Ambil daun rimbang segar secukupnya, lalu cuci hingga bersih. Giling daunnya menggunakan kedua telapak tangan sampai halus. Balurkan gilingan daun rimbang pada koreng, balut menggunakan kain bersih.

Kandungan Alkaloid, steroid, solasodin, solasonin, chlorogenin, sisologenenone, torvogenin, vitamin A, neochlorogenine, panicolugenine, dan jurubine

94

Rumput Teki (Cyperus rotundus) Famili : Cyperaceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Class : Liliopsida Ordo : Poales Family : Cyperaceae Genus : Cyperus L. Spesies :Cyperus rotundus L

Deskripsi Pada akar rimpangnya yang sudah tua terdapat banyak tunas yang menjadi umbi yang berwarna coklat atau hitam. Memiliki rasa yang sepat kepahit-pahitan, baunya wangi. Umbi-umbi ini biasanya mengumpul berupa rumpun. Pada bagian batang rumput teki ini memiliki ketinggian mencapai 10 sampai 75 cm. Bentuk batang: Segi tiga (Triangularis) karena pada umumnya suku cyperaceae memiliki batang barbentuk segi tiga, habitus rumput teki ini adalah herba monopodial (rumput-rumputan). Batang tumbuhan jenis ini lunak, mengandung banyak air, berbuku-buku atau tidak. Dan daun berbentuk pita, berwarna mengkilat dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal batang membentuk rozel akar, dengan pelepah daun tertutup tanah. Bunga berwarna hijau kecoklatan, terletak di ujung tangkai dengan tiga tunas kepala benang sari berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi satu berupa payung. Buahnya berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna coklat, dengan panjang 1,5- 4,5 cm dengan diameter 5 - 10 mm. Bijinya berbentuk kecil bulat,dan

95 memiliki sayap seperti bulu yang digunakan untuk proses penyerbukan.

Manfaat 1. Obat Alami untuk Busung atau Bengkak. Bahan: 10 gram rumput teki. Cara membuat: Bahan dicuci bersih dan digiling halus kemudian seduh dengan 150 cc air panas, saring, tambahkan madu lalu diminum airnya. Frekuensi pemakaian: Lakukan 2 kali sehari. 2. Obat Kulit Biru Terbentur. Bahan : 4 gram batang rumput teki Cara membuat: Siapkan rumput teki segar dicuci bersih kemudian digiling, selanjutnya ditempelkan pada bagian yang sakit. 3. Obat Kuku Bengkak. Bahan: umbi akar rumput teki dan biji kenari Cara membuat: Tumbuk hingga halus semua bahan, kemudian bungkus dengan daun. Panaskan, lalu tempelkan di kuku yang sakit, atau langsung dibalutkan 4. Mengobati Sakit Gigi. Bahan: 6 gram umbi rumput teki. Cara membuat: Haluskan bahan, lalu seduh dengan 200 cc air panas, tambahkan madu, kemudian minum airnya. 5. Mengatasi Haid Tidak Teratur. Bahan: 10 gram rumput teki Cara membuat: Rebus bahan dengan 400 cc air hingga tersisa setengahnya kurang lebih 200 cc, saring dan minum airnya. 6. Mengatasi Keputihan. Bahan: 10 gram umbi rumput teki kering, 15 gram kulit delima kering. Cara membuat: Semua bahan direbus dengan 500 cc air hingga tersisi 200 cc, lalu saring dan airnya diminum. 7. Mencegah Sembelit Bahan: 10 gram umbi rumput teki kering, 60 gram akar alang-alang 96

Cara membuat: Semua bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisi 300 cc, kemudian saring dan airnya diminum. 8. Mengatasi Kencing Batu. Bahan : Ambil 10 gram umbi rumput teki kering, 4 lembar daun alpukat, 30 gram keji beling dan gula aren secukupnya. Cara membuat: Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring dan minum airnya. Frekuensi pemakaian: 2 kali sehari dengan setiap minum 150 cc. 9. Mengatasi Nyeri Lambung. Bahan: 30 gram umbi teki dan 15 gram lengkuas. Cara membuat: Siapkan. Bahan tersebut dikeringkan lalu digiling hingga menjadi bubuk. Ambil 3 gram, seduh dengan air panas secukupnya lalu diminum selagi hangat. Frekuensi pemakaian: Lakukan hal ini 2 kali sehari.

Kandungan Kandungan kimia : Cyperiol oil , minyak atsiri, cyperene, pascholenone, alkaloid dan flavonoid, triterpen, karbohidrat, seperti glukosa (41,7%), fruktosa (9,3%) dan gula tak mereduksi (4%).

97

SAMBUNG NYAWA ( Gynura procumbens ) Famili : Asteraceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Gynura Spesies : Gynura procumbens

Deskripsi Sambung nyawa merupakan tanaman perdu tegak jika masih muda, dan merambat jika sudah cukup tua, berperawakan herba berdaging. Batang segiempat beruas-ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daunnya berupa daun tunggal berbentuk elips memanjang, tersebar, tepi daun bertoreh, berambut halus, panjang tangkai 0,5-3,5 cm, helaian daun 3,5-12,5 cm dengan bagian atas berwarna hijau muda mengkilat, tulang daun menyirip, dan menonjol pada permukaan daun bagian bawah, dan lebar daunnya 1,5-5 cm. Susunan bunga majemuk cawan berwarna orange-kuning, mahkota bertipe tabung berwarna hijau atau jingga, benang sari berbentuk jarum berwarna kuning dengan kepala sari berlekatan menjadi satu, dan brachtea involucralis berbentuk garis berujung runcing atau tumpul. Sambung nyawa diduga berasal dari Myanmar dan tersebar sampai Tiongkok serta Asia Tenggara (Jawa, Kalimantan, dan Filipina) (Sudarto, 1990). Di Jawa banyak 98 ditemukan pada ketinggian 1-1200 mdpl, terutama tumbuh dengan baik pada ketinggian 500 mdpl, banyak tumbuh di selokan, semak belukar, hutan terang, dan padang rumput (Backer dan van den Brink, 1965). Tanaman sambung nyawa umumnya dapat dipanen setelah umur 4 bulan, kemudian dilakukan peremajaan hingga dapat dipanen selama 4 tahun.

Manfaat 1. Obat Bisul Cara membuatnya:  Sediakan setidaknya 8 gram daun sambung nyawa  Tumbuk hingga halus setelah dicucu hingga bersih  Tempelkan tumbukan daun sambung nyawa tersebut pada bisul anda  Balutlah dengan perban agar tidak jatuh  Tunggu beberapa saat  Setelah itu cuci hingga bersih memakai air hangat

2. Obat Ginjal  Sediakan 7 hingga 12 daun sambung nyawa yang sudah dicuci bersih  Sediakan juga kice (buah goji yang bisa anda beli di took-toko cina)  Rebus semua bahan menggunakan 3 gelas air hingga mendidih  Diamkan sampai air rebusannya tersisa hanya setengahnya saja  Angkat dan kemudian diingkan  Setelah dingin, saring dan minum sehari satu kali secara terratur dengan dosis ½ gelas sekali minum

3. Obat Maag  Sediakan 3 lembar daun sambung nyawa 99

 Cuci bersih dan kemudian makanlah sebagai lalap  Makan lalap daun sambung nyawa setidaknya 3 kali dalam sehari  Lakukan secara teratur sesudah maupun sebelum makan

4. Obat Kolesterol Tinggi  Sediakan 7 hingga 12 lembar daun sambung nyawa yang sudah dibersihkan  Makan sebagai lalap secara teratur setiap hari sebanyak 3 kali  Anda bisa memakannya bersamaan dengan makanan lain atau sesudahnya

5. Obat Hipertensi  Sediakan daun sambung nyawa sesuai kebutuhan anda  Olah sesuai dengan selera amda  Dalam mengelolahnya jangan terlalu lama, karena dikhawatirkan kandungan yang ada didalamnya justru akan hilang  Dapat diolah dijadikan jus atayu memakannya langsung sebagai lalap

6. Obat Diabetes  Sediakan 7 lembar daun sambungf nyawa yang masih segar  Cuci menggunakan air matang hingga benar- benar bersih  Makan daun sambung nyawa tersebut sebagai lalap  Lakukanj minimal 2 kali dalam sehari

Kandungan Flavonoid, Saponin, Tanin, Triterpenoid.

100

Senggani (Melastoma candidum) Famili: Melastomataceae

Klasifikasi

Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Myrtales Famili : Melastomatacea Genus : Melastoma Spesies :Melastoma candidum

Deskripsi Senggani yang dikenal juga sebagai senduduk (Melayu), harendong Sunda, kluruk (Jawa), kemanden (Madura),dan yeh mu tan (China) adalah tanaman perdu yang tergolong familia Melastomataceae. Tanaman ini merupakan tanaman perdu tegak setinggi 0,5m - 4m yang bercabang banyak dan dapat tumbuh pada tempat-tempat yang mendapat cukup sinar matahari seperti di lereng gunung, semak, lapangan yang tidak terlalu gersang, atau ditanam di daerah objek wisata sebagai tanaman hias pada ketinggian sampai 1.650 di atas permukaan laut. Daunnya tunggal, bertangkai, letaknya berhadapan bersilang dan berbentuk bulat telur dengan ujung lancip, permukaannya berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar, serta memiliki tiga tulang daun yang melengkung. Bunganya keluar di ujung cabang, berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4-18 yang berwarna ungu kemerahan. Helai daun bundar telur memanjang sampai lonjong, ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata, permukaan berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar 101 dengan 3 tulang daun yang melengkung, panjang 2 – 20 cm, lebar 0,75 – 8,5 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk keluar di ujung cabang berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4 – 1 8, mahkota 5, warnanya ungu kemerahan. Buah masak akan merekah dan berbagi dalam beberapa bagian, warnanya ungu tua kemerahan. Biji kecil-kecil, warnanya cokelat. Buahnya dapat dimakan, sedangkan daun muda bisa dirnakan sebagai lalap atau disayur. Perbanyakan dengan biji. Pembudidayaan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan memperbanyak penanaman khusus, misalnya membuat kebun khusus tanaman obat, dan boleh digunakan hanya untuk bahan dasar pada pembuatan obat, dan ditak boleh di salah gunakan. Keterangan: dipakai untuk tanaman peliharaan di pekarangan rumah

Manfaat 1. Keputihan Bahan: Daun senggani segar 2 genggam Cara Membuat: Daun senggani segar sebanyak 2 genggam, jahe, dan bengle masing-masing seukuran ibu jari dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Masukkan 3 gelas air dan 1 sendok makan cuka, lalu direbus sampai airnya tersisa 2 gelas, setelah dingin disaring. Frekuensi pemakain: lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing satu gelas. 2. Disentri basiler Bahan: Daun Senggani secukupnya Cara Membuat: Daun senggani dan aseman (Polygonum chinense), masing-masing bahan segar sebanyak 60 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus. 3. Sariawan dan diare Bahan: Daun senggani 2 lembar Cara membuat : Daun senggani muda sebanyak 2 lembar dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. 102

Daun tersebut kemudian dikunyah dengan sedikit garam, lalu airnya ditelan. 4. Diare Bahan: Daun senggani secukupnya Cara membuat: Daun senggani muda sebanyak 1 genggam, 5 g kulit buah manggis, dan 3 lembar daun sembung, semuanya bahan segar setelah dicuci lalu direbus dengan 1 1/2 gelas air bersih sampai tersisa 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang, dan sore. 5. Bisul Bahan: Daum senggani secukupnya Cara membuat: Daun senggani segar sebanyak 50 g direbus. Air rebusannya diminum, arnpasnya dilumatkan dan dibubuhkan pada bisul, lalu dibalut. 6. Menetralkan racun Bahan: Daun senggani secukupnya Cara membuat: Singkong Akar atau daun senggani sebanyak 60 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus. 7. Perdarahan rahim Bahan: Daun Senggani secukupnya Cara membuat: Biji senggani sebanyak 15 g digongseng (goreng tanpa minyak) sampai hitam lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Kandungan Kandungan Kimia: senyawa flavonoida, saponin, tannin, glikosida, steroida/triterpenoida, steroid Sifat kimiawi dan efek farmakologis membuat daun Senggani rasanya pahit.

103

Sidaguri (Sida rhombifolia) Famili : Malvaceae

Klasifikasi

Kingdom: Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malvales Famili : Malvaceae Genus : Sida Spesies Spesies: Sida rhombifolia

Deskripsi Tanaman sidaguri dalam bahasa ilmiah disebut Sida rhombifolia atau Sida retusa Linn, jenis tanaman ini mudah tumbuh liar di daerah berumput dan di tepi jalan yang merupakan jenis tanaman perdu yang tumbuh degan baik didaerah tropis. Morfologi tanaman yaitu batang bercabang, banyak bulu-bulu kecil yang rapat tumbuh di batang dan daun. Memiliki Warna putih-hijau. Mempunyai Daunnya tunggal, letaknya berseling, tepinya bergerigi, ujungnya runcing dengan bulu yang rapat, dengan pertulangan menyirip. Bagian bawah daun tumbuh bulu pendek dengan warna abu-abu, dan berukuran 1-4 cm x 1-1,5 cm. Model bunga termasuk tunggal, warnanya kuning cerah. Benang sari tumbuh bersamaan membentuk tabung dari dasar bunga. Mahkota bunga hijau, ujungnya melengkung. Bunga tumbuh dari ketiak daun, mekar sekitar pukul 12 siang, dan layu tiga jam kemudian. Buah sidaguri mengandung ruang/kendaga 8-10 buah, dan memiliki diameter 6-7 mm dan sewaktu sudah tua berwarna hitam. Akarnya Berwarna putih Tanaman ini memiliki rasa manis, pedas dan sejuk. Bagian tanaman sidaguri yang dijadikan obat adalah bagian akar, daun dan bunga. Namun yang paling banyak 104 dimanfaatkan adalah bagian akar dan daun. Daun sidaguri mengandung alkaloid, kalsium oksalat, tannin, saponin, fenol, asam amino serta minyak atsiri. Kandungan batang tanaman sidaguri antara lain kalsium oksalat serta kandungan tannin. Kandungan akar tanaman sidaguri adalah alkaloid, kandungan steroid serta kandungan ephedrine.

Manfaat 1. Menghilangkan Asam Urat Dari semua manfaat tanaman sidaguri yang paling terkenal adalah untuk asam urat. Gunakan 5 batang akar sidaguri lalu di cuci hingga bersih, kemudian dipotong kecil-kecil dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih, tuangkan kedalam cangkir lalu di tutup sampai 1 malam, kemudidan diminum besoknya sebelum sarapan. dan sore hari sebelum di minum hangatkan terlebih dahulu. lakukan hingga terasa khasiatnya.

2. Mengobati Rhematik Gunakan Seluruh bagian tumbuhan daun batang termasuk akar sebanyak 60 gr yang sudah dikeringkan, kemudian semua bahan tersebut direbus dengan air secukupnya sampai mendidih dan kemudian diminum secara teratur 2 hari 1 kali pagi dan sore hari menjelang istirahat. 3. Mengatasi Cacingan Daun 1/5 genggam dicuci dan digiling halus, tambah 3/4 cangkir air matang dan sedikit garam, peras dan minum 2x sehari, ulang selama 4 hari. 4. Mengatasi Sakit gigi Ambil secukupnya Akar sidaguri, dicuci hingga bersih dan dikunyah dan jika gigi tidak kuat untuk mengunyah dapat di tumbuk dan di ambil sarinya untuk kumur- kumur. 5. Mengobati Sengatan Lebah

105

Ambil semua bagian tumbuhan sidaguri baik daun, batang maupun akar lumatkan dan di gosokan di bagian yang di sengat lebah. 6. Menyembuhkan Asma Gunakan Akar tumbuhan sidaguri 60 gr lalu di cuci bersih dan ditambah 30 gr gula pasir, kemudian di rebus dengan air 2 gelas hingga tersisa 1 gelas dan airnya diminum lalukan setiap hari hingga terasa khasiatnya.

Kandungan Pada bagian daun mengandung alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino dan minyak atsiri. Pada bagian batang mengandung kalsium oksalat dan tanin sedangkan pada bagian akar mengandung alkaloid, steroid dan ephedrine.

106

Suji (Dracaena angustifolia) Family : Liliaceae

Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta Clas : Monocotyledoneae Ordo : Liliales Family : Liliaceae Genus : Dracaena Spesies : Dracaena angustifolia

Deskripsi Suji (Dracaena angustifolia Roxb) merupakan jenis tanaman perdu tegak atau pohon kecil dengan tinggi 6 - 8 m, sering bercabang banyak; daun memita-melanset, menyempit di bawah dasar pelepah, sangat meruncing; Pembungaan malai, bercabang, panjang lebih dari 75 cm; bunga kekuning- kuningan - putih. Buah membulat dengan 3 cuping, diameter 1,5-2,5 cm, jingga terang, 1-3 biji. Suji tumbuh tersebar dari India, Birma (Myanmar), Indo-Cina, Cina bagian selatan, Thailand, Jawa, Filipina, Sulawesi, Maluku, New Guinea dan Australia bagian utara. Suji tumbuh subur hingga ketinggian 1000 m dpl., dan menyukai daerah pegunungan atau dekat aliran air (sumur, sungai kecil). Tanaman ini sudah banyak ditanam di pekarangan rumah penduduk dengan potongan rimpangnya atau ditanam sebagai pagar hidup, namun belum ditanam dalam skala besar atau perkebunan.

Manfaat 1. Untuk penyakit beri-beri :

107

Untuk obat beri-beri dipakai + 20 gram daun segar Dragaena angustifolia, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

Kandungan Klorofil a dan b.

108

Tembelekan (Lantana camara) Family : Verbenaceae

Klasifikasi

Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Class : Dicotyledoneae Ordo : Lamiales Famili : Verbenaceae Genus : Lantana Species : Lantana camara Deskripsi Lantana camara merupakan tumbuhan yang daur hidupnya polikarpa yaitu berbunga dan berbuah beberapa kali selama hidupnya. Selain itu, ia merupakan tumbuhan perenial yaitu tumbuhan yang dapat mencapai umur lebih dari dua tahun. Habitus atau perawakannya batang berkayu (lignosus) yang kuat dan keras dengan bentuk perdu (frutices) yaitu tinggi mencapai dua meter,jelas batang pokoknya,dan percabangan dekat ke tanah.Lantana camara dapat hidup pada lingkungan yang beragam (halofit) dan lebih banyak ditemukan pada lingkungan yang tropis seperti indonesia.Ditemukan pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari. Lantana camara memiliki batang yang jelas berwarna hijau saat muda dan berwarna cokelat ketika telah tua.Bentuk batangnya bersegi empat (quadrangularis).Permukaan batangnya berduri (spinosus) dan berambut (pilosus),serta arah tumbuh batang tegak (erectus).

Manfaat 1. Penyakit kulit, bisul (furunculus), luka berdarah, memar (haematoma), bengkak-bengkak : daun tembelekan

109

segar secukupnya, dihaluskan lalu ditempel pada bagian yang sakit. Diganti 2-3 kali sehari. 2. Rematik : cara ke-1 : daun tembelekan segar dan jahe merah (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan air secukupnya lalu tambahkan air dingin hingga hangat dan dipakai untuk mandi. Cara ke-2 : akar tembelekan kering secukupnya, direbus dengan 1 liter air hingga mendidih lalu dicampur dengan air dingin hingga hangat kemudian gunakan untuk mandi. 3. Radang kulit (dermatitis), eksim (ekzema), jamur kulit) : seluruh bagian tumbuhan tembelekan segar, sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan daun ketepeng china (Cassi Alata L.) direbus dengan air secukupnya sampai mendidih, lalu hangat-hangat digunakan untuk mencuci bagian yang sakit. 4. Keseleo : daun tembelekan secukupnya kemudian dilumatkan, tambahkan arak putih dan tepung terigu yang telah digongseng lalu diaduk dan ditempekan pada bagian yang sakit. 5. TCB dengan batuk darah : 5-10 gram bunga tembelekan kering, 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), 15 gram kencur (Kaempferia galanga L.), gula batu secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya. 6. Batuk (tussis) pada anak-anak : 10 gram bunga tembelekan kering, 30 gram kaktus (Opuntia dilleni [Ker-Gawl.] Haw.) yang telah dikupas kulitnya, 3 lembar daun sirih (Piper betle L.), madu secukupnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. 7. Sakit kepala, sakit gigi : 30 gram akar kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum. 8. Influenza : cara ke-1 : 30 gram daun tembelekan dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum airnya selagi hangat, lakukan dua kali sehari; Atau cara ke-2 : 30 gram akar tembelekan, 2 batang daun bawang 110

putih (Allium sativum L.), dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat. 9. Pembengkakan kelenjar limfe : 15 gram akar tembelekan kering dan 30 gram rumput laut che chai (Porphyra tenera) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum dan rumput lautnya dimakan. 10. Sakit perut, diare : 6-9 gram bunga kering digiling hingga menjadi bubuk lalu diseduh dengan air mendidih secukupnya, hangat-hangat airnya diminum. 11. Keputihan (leucorrhea) : 30 gram akar tembelekan kering, 30 gram kulit delima kering (punica granatum L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan dibagi menjadi dua dosis, kemudian diminum. Lakukan dua kali sehari. 12. Sering buang air kecil (beser) : 30 gram daun tembelekan, 10 buah ginkgo biloba (pyk ko) yang telah disangrai, keduanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya sedangkan pek ko dimakan. 13. Kencing nanah (Gonorrhoea) : 30 gram akar tembelekan kering, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) 30 gram brotowali (Tinospora crispa [L.] Miers.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya. 14. Perangsang muntah (emeticum) : 30 gram daun tembelekan segar, 100 gram lobak (Raphanus sativus Linn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya diminum hangat-hangat setelah disaring. 15. Menambah nafsu makan (stomakik) : 30 gram kulit batang tembelekan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat- hangat sebanyak 200 cc. Lakukan satu kali sehari. 16. Keseleo : 30 gram daun tembelekan, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 15 gram daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr.), direbus dengan 500 cc 111

air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat. 17. Sakit pinggang (lumbago) : cara ke-1 : 30 gram seluruh bagian tumbuhan tembelekan segar dan takokak (Solanum torvum Swartz.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat. Atau cara ke-2 : 3-9 gram bunga tembelekan kering, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat. Pegal linu : 30 gram seluruh tumbuhan tembelekan, 30 gram buah takokak (Solanum torvum Swartz.), dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya. 18. Rematik : 15 gram akar tembelekan, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 15 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya. 19. Bisul (furunculus) : 9 gram bunga tembelekan segar, 30 gram daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan 30 gram daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata [Lam.] Pers.), direbus dengan air secukupnya, setelah dingin diminum. 20. Eksim (ekzema) : bunga tembelekan dikeringkan kemudian digiling hingga halus, ambil 3 gram bubuk tersebut lalu diseduh dengan air panas, kemudian airnya diminum.

Kandungan Daun mengandung lantadene A (0,31-0,68%), lantadene B (0,2%), asam lantonalat, asam lantat, humulene (mengandung minyak menguap 0,16-0,2%), ß caryophyllene, terpidene, a pinene, p-cymene.

112

URANG ARING (Eclipta alba Hassk) Family: Asteraceae

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magniliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Eclipta Spesies :Eclipta alba Hassk.

Deskripsi Urang aring adalah tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, pinggir selokan, dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut. Tumbuhan terna tinggi mencapai 80 cm, rasa manis hingga asam. Secara umum memiliki perakarang tunggang, dengan panjang hingga 1-2 m bahkan lebih tergantung dengan jenis dan varietes, berwarna putih kotor, dan berserabut. Perakaran tanaman ini bermanfaat untuk menyokong tanaman agar tetap kuat dan juga membantu menyerap unsur air dan hara didalam tanah. Batang urang aring tegak, bulat, berwarna hijau kecoklatan dan memiliki percabangan yang banyak serta pada umumnya pada tanaman ini memiliki bulu halus atau rambut halus berwarna putih. Daun tunggal, berhadapan, duduk dengan pangkal menyempit,bentuk lanset memanjang hingga bundar telur memanjang, tepi daun bergerigi atau hampir rata dan ujung runcing, kedua permukaannya berambut, parabaan agak kasar, pertulangan daun menyirip tangkai warna putih hingga keunguan. Bunga majemuk dengan tongkol berdiameter 3-4 mm dengan tangkai panjang berukuran 4 cm berwarna putih. Bunga cakram bentuk tabung, berwarna putih. Selain itu, setiap tongkol bunga atau tangkai bunga tumbuh dibagian ketiak daun 113 dengan mahkota berbentuk pita menjepit, bergerigi dan bunga berbentuk cakram. Tanaman urang aring memiliki buah berbentuk pipih memanjang, keras (achene) memanjang hingga serupa baji pendek, 2 mm, berbintil-bintil, dan berambut, memiliki bulu halus dan berwarna kehitaman. Buah ini akan memiliki biji didalamnya sekitar 5-6 biji dengan bentuk pipih memanjang, dengan ukuran 2 mm bahkan kurang, berwarna putih kotor hingga kehitaman. Pada umumnya, biji ini hampir memnyerupai bentuk jarum. Beberapa nama lain dari tanaman Urang aring di antaranya adalah Goman/ orang-aring (Jawa), te-lenteyan (Madura), daun tinta (Banda), daun sipat / keremak jantan (Malaysia) dan false daisy (Inggris), Mo han lian (China),

Manfaat 1. Hepatitis Bahan : 3 gram daun urang aring, 4 gram temulawak dan 1 gelas air. Cara membuat : 3 gram daun urang aring dan 4 gram temulawak direbus dengan 1 gelas air. Frekuensi pemakaian : Minum ramuan ini 1x sehari. 2. Mimisan Bahan : segenggam daun urang aring dan 5 sloki air putih Cara membuat : Cuci herba urang aring segar (1 genggam), lalu giling sampai halus, peras dan saring, tambahkan 5 sloki air putih, dikukus supaya panas. Frekuensi pemakaian : minum sehari 2 kali setelah makan. 3. Batuk berdarah dan Bronkhitis Bahan : urang aring segar (60 g) dan 1/2 gelas cangkir air panas Cara membuat : Cuci herba urang aring segar (60 g), lalu giling sampai halus. Peras dan saring . Seduh air yang terkumpul dengan dengan 1/2 gelas cangkir air panas. Dinginkan sebentar dan minum sekaligus. 4. Gusi bengkak Bahan : Daun urang-aring segar secukupnya Cara membuat : Ambil daun urang-aring segar secukupnya, kemudian dipanggang sampai kering. Lalu jadikan bubuk 114

melalui pengolahan. Oleskan bubuk tersebut ke tempat yang sakit. 5. Menyuburkan rambut Bahan : segenggam daun urang aring dan air secukupnya Cara membuat : segenggam daun urang aring dicuci bersih, lalu diremas-remas dan rendam dalam air, kemudian Gunakan untuk keramas. 6. Keputihan Bahan : 30 gr urang aring segar, kaldu ayam Cara membuat : Rendam herba urang aring segar (30 g) dalam kaldu ayam lalu dikukus, minum airnya setelah dingin. 7. Diare Bahan : 30 gram daun urang-aring segar dan air secukupnya Cara membuat : Ambil 30 gram daun urang-aring segar direbus, setelah dingin saring lalu diminum. 8. Perut mulas Bahan : segenggam urang aring Cara membuat : cuci segenggam urang aring, lalu tumbuk sampa agak halus. Oleskan ramuan ini di atas perut. 9. Kudis Bahan : segenggam daun urang aring Cara membuat : segenggam daun urang aring dicuci bersih, lalu ditumbuk. Oleskan ramuan ini pada kudis. 10. Koreng dikepala Bahan : urang aring segar dan air secukupnya Cara membuat : Rebus herba urang aring segar secukupnya, lalu tunggu sampai dingin, dan gunakan untuk membasahi kulit kepala. Gosokan ampas pada koreng. Atau giling herba segar sampai halus, oleskan air pereasan pada koreng.

Kandungan Urang aring mengandung phytosterol, isoflavonoids, dan triterpenoid saponins seperti nikotin, a therthienyl, a therthienylmethanol, ecliptine, a-formil-a thertienyl, 2-(Buta- 1,3,-diynyl)-5-5(but-3-en-1-ynyl) thiophene (menghancurkan 115 cacing dari saluran cerna), 5-(3-Buten-1-ynyl)-2,2-bithienyl-5- methyl acetate, wedelolactone (hepatoprotektor, yaitu melindungi sel hati dari racun yang ada didalam tubuh), dan tanin.

116

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Salemba Medica. Palembang Arisandi, Y. dan Andriani, Y. 2008. Khasiat Tanaman Obat. Pustaka Buku Murah. Jakarta Badan Pusat Statistik, 2010. Kecamatan Sipispis Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai. Medan Cotton, C.M. 1996. Ethnobotany. Principles and Applications. Roehamton Institute London.UK.John Willey & Sons Inc.London Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 3. Puspa Swara. Jakarta Dalimartha, S. 2005. Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar. Puspa Swara. Jakarta Departemen Kesehatan RI, 1983.Pemanfaatan Tanaman obat Edisi III. Jakarta Fitmawati, Fanonah, S., Irawan, Y.R. 2016. Tanaman Obat Perkarangan Berbasiskan Pengetahuan Tumbuhan Obat Masyarakat Asli Riau (Etnomedicine). UR Press. Pekanbaru Haryanto, S. 2010. Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia. Yogyakarta: Palmall. Heyne. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid I. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan. Muhlisah, Ir. Fauziah. 2007. Tanaman Obat Keluarga (TOGA).Jakarta. PT. Seri Agri Sehat Rismunandar. 1986.Mendayagunakan Tanaman Rumput.Bandung : PT.Pradnya Paramita Rugayah., Widjaja, E.A dan Praptiwi. 2004.Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora. PUSLITBIO LIPI. Bogor

117

Steenis, C.G.G.J. 1967. Flora of Malesiana. Series I. Volume I-VII. Part I. Wolters Noordhoof Publishing. Gronimngen Nedherlands. Sukmono, J.K. 2009. Mengatasi Aneka Penyakit dengan Terapi Herbal. Agromedia pustaka. Jakarta Tamin, R dan Arbain D. 1995. Biodiversitas dan Survey Etnobotani. Makalah Lokakarya Isolasi Senyawa Berkhasiat. Kerjasama HEDS-FMIPA Universitas Andalas, Padang

118

119