PERTAUTAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN PERUBAHAN FUNGSI TATA RUANG TAMAN KOTA JAMBI (TUGU KERIS SIGINJAI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Pemerintahan

OLEH

Ahmad Fadillah

Nim : SIP 162221

PEMBIMBING

Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos., M.Si

Khairun Najib, S.Sos., M.I.P

PRODI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARI’AHUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 1442 H /2020

iii

iv

v

vi

PERSEMBAHAN بسم هللا الر حمن الر حيم Alhamdulillahirabbil ‘alamin Puji syukur atas kehadirat Mu ya Allah SWT, atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya karya yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat.

Kupersembahkan karya yang sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi

Kedua orang tuaku tercinta, bapak Subarkah dan Mamak Sutarti yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang kepadaku berkat doa, usaha dan bimbingan bapak dan mamak yang tiada henti mengiringi langkahku hingga dapat kuraih masa depan yang lebih indah. Terimaksih Pak, terimakasih Mak. Terimakasih untuk mbah yayi KH. Muhammad Muzaki, MT selaku pegasuh pondok pesantren Darul Ulum yang selalu mendidik, membimbing dan mendoakan segala urusan. , Terima kasih untuk mbak karyawati, S.Pd.i dan mas Sugiarto, S.H yang selalu memberikan semangat,dukungan dan pertanyaan om kapan wisuda? Yang membuat saya selalu bersemangat untuk menyelesaikan karya sederhana ini. Terimakasih teruntuk Septia Arnisa Sari, S.E dan Rusnah, S.E yang telah ada dari awal sampai akhir menemani tanpa lelah dalam pembuatan karya ilmiah ini. Terimakasih untuk mas Pursanto, S.P, saj yang selalu memberikan semangat, dukungan serta motivasi kepada saya baik berupa materi maupun nonmateri. Sahabat-sahabat ku di Pondok Pesantren Darul Ulum (Indra Nurohman, S.IP, Rohibul Fawaid,S.Hum, Musonip, S.Pd, Arya Pratama, om Ahmad Sukiran dll) Teman Seperjuangan ku di bangku kuliah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi lokal A Ilmu Pemerintahan Angkatan 16 ( Ana anura, S.Sos, Al, Ma’ruf, serta teman-teman yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu selalu memberikan semangat, motivasi dan dukungan serta canda tawa yang sangat mengesankan selama masa perkuliahan, serta semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian Karya ilmiah ini. Bapak Dosen Pembimbing 1Dr. Dedek Kusnadi, M.Si, MM dan Bapak Dosen Pembimbing II Khairun Najib, S.Sos., M.I.P yang telah berjasa membimbing dari awal hingga terselesainya karya ilmiah ini.

vii

MOTTO

Artinya: Telah nampak kerusakan didarat an dilaut disebabkan karna perbuatan tangan manusia, supaya allah merasakan kepada merekasebagian dari akibat perbuatan mereka, mereka kembali ( Ar-rum:41)1

1(Qs. Ar-rum (30):41)

viii

ABSTRAK

Pertauatan Pedagang Kaki Lima Dan Perubahan Fungsi Tata Ruang Taman Kota Jambi ( Tugu Keris Siginjai)

Oleh Ahmad Fadillah

SIP162221

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya pedagang kaki lima, serta strategi yang dilakukan oleh pemerinah dalam mengatasi pedagang kaki lima dan hambatan-hambatan pemeritah dalam mengatasi pedagang kaki lima. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode penelitian kualitatif dengan mengurai data secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi dengn menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pertama, faktor-faktor meningkatnya pedagang kaki lima di tugu keris siginjai yaitu : urbanisasi yakni perpindahan manusia dari desa kekota dengan tujuan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Kebutuhan dimana ketidak mampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya lapangan pekerjaan. Kedua strategi pemerintah dalam mengatasi PKL yakni dengan melakukan sosialisasi,penertiban,relokasi dan peremajaan. Ketiga hambatan pemerintah dalam mengatasi PKL yaitu susahnya PKL di atur dengan berbagai alasan.

Kata kunci : Pedagang Kaki Lima, Perubahan Fungsi Tata Ruang

ix

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang tak terhingga kepada Dzat Yang Maha Agung, penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan segala karunia dan nikmat-

Nya, kesehatan jasmani dan rohani, serta kekuatan lahir dan batin. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Pertautan Pedagang Kaki

Lima Dan dan Perubahan Fungsi Tata Ruang Taman Kota Jambi (Tugu

Keris Siginjai)”. Sebagai syarat akhir untuk mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

(SI) pada Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

Sholawat teriring salam tak lupa penulis haturkan kepada suri tauladan umat

Islam, baginda Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya, sahabat serta pengikutnya yang telah memberikan tuntunan menuju jalan yang terang dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak dapat terselesaikan tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Yang Terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D Selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti, S.Ag, M.H selaku Dekan Fakultas Syariah .

3. Bapak Agussalim S.Th, I, MA; M.IR;Ph.D selaku wakil Dekan I.

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH selaku Wakil Dekan II

5. Bapak Dr. H.Ishaq, SH; M.Hum selaku Wakil Dekan III.

x

6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP, M.Si, MSHS selaku Ketua Prodi Ilmu

Pemerintahan.

7. Bapak Dr. Dedek Kusnadi, M.Si, MM selaku Pembimbing I yang telah

memberikan perhatian, bimbingan, arahan dan masukan yang berarti selama

proses penulisan skripsi ini.

8. Bapak Khairun Najib, S.Sos., M.I.P selaku pembimbing II yang

memberikan bimbingan, arahan usulan perbaikan sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

9. Bapak ibu dosen, para staf karyawan Fakultas Syariah UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi yang dengan penuh pengabdian telah memberikan ilmu

pengetahuan pada penulis selama dibangku kuliah.

10. Teman-teman angkatan 2016 Program Studi Ilmu Pemerintahan.

11. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya atas jasa dan bantuan semua pihak, baik berupa moril maupun materil penulis panjatkan doa semoga Allah SWT membalasnya dengan imbalan pahala yang berlipat ganda dan menjadikan sebagai amal jariah yang tidak pernah surut mengalir pahalanya, dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat berkah bagi penulis dan semua pihak, aamiin.

Jambi, November 2020

Penulis

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL PERNYATAAN KEASLIAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...... iii NOTA DINAS ...... iv PERSEMBAHAN ...... v MOTTO ...... vi ABSTRAK ...... vii PERSEMBAHAN ...... viii KATA PENGANTAR ...... ix DAFTAR ISI ...... x DAFTAR TABEL ...... xi DAFTAR GRAFIK ...... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ...... 1 B. Rumusan masalah...... 6 C. Batasan Masalah...... 7 D. Tujuan penelitian ...... 7 E. Manfaat penelitian ...... 7 F. Kerangka teori ...... 9 G. Kerangka pemikiran ...... 25

BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ...... 28 B. Jenis dan Sumber Data ...... 28 C. Teknik Pengumpulan Data ...... 29 D. Teknik Analisis Data ...... 31

BAB III GAMBARAN UMUM A. Sejarah Tugu Keris Siginjai ...... 24

xii

B. Wisata Tugu Keris Siginjai ...... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Faktor Meningkatnya PKL di Tugu Keris Siginjai ...... 27 B. Strategi Pemerintah Kota Jambi Dalam Mengatasi PKL ...... 31 C. Hambatan Pemerintah Kota Jambi Mengatasi PKL...... 36

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...... 40 B. Saran ...... 40

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN CURICULUM VITAE

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Angka Kemiskinan Kota Jambi

Tabel 2 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sekitaran Tugu Kris

Siginjai/Taman Jomblo Kota Jambi Tahun 2020

Tabel 3 Pedagang Kaki lima yang terdaftar di Kantor Camat Kotabaru

xiv

DAFTAR GAMBAR

Grafik 1. Angka Kemiskinan Kota Jambi

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Antara tenaga kerja dan kesempatan kerja yang tidak seimbang membuat kemiskinan semakin bertambah di masyarakat perkotaan, khususnya kota Jambi.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat perkotaan beragam cara mereka lakukan, misalnya berjualan di pinggir jalan. Dalam lima tahun terakhir, pemerintah kota Jambi belum bisa mencapai maksimal untuk menekan angka kemiskinan perkotaan, sebagaimana pada tabel dan grafik di bawah.

Tabel 1. Angka Kemiskinan Kota Jambi

NAMA KOTA TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Jambi 9,96 8,94 9,67 8,87 8,84

Sumber : pengolahan data Desember 20192

Grafik 1. Angka Kemiskinan Kota Jambi

Kota Jambi 10,5 10 9,5 9 8,5 8 2013 2014 2015 2016 2017 TAHUN Kota Jambi 9,96 8,94 9,67 8,87 8,84 Sumber: BPS Kota Jambi3

2 Pengolahan data Desember 2019 3 BPS Kota Jambi diakses pada tanggal 15 Desember 2019

1

2

Dari tabel dan garafik di atas, terlihat bahwa kemiskinan perkotaan Jambi meningkat pada 2013 dan 2015. Sedangkan pada tahun 2017 angka kemiskinan tidak mengalami penurunan, jika dipresentase menjadi 0%. Setidaknya, peningkatan miskin perkotaan itu disebabkan urbanisasi yang ingin mengadu nasib atau ingin mengubah hidupnya lebi baik. Sebagian dari mereka yang pindah ke perkotaan itu tanpa mebawa modal lebih, sehingga berdagang kaki lima solusi bagi mereka karena berbiaya murah.

Dalam konteks ini, perubahan tata ruang taman kota Jambi dalam lima tahun terakhir setidaknya dipengaruhi semakin banyak pedagang kaki lima yang berjualan di badan jalan. Sebetulnya, konsepsi dasar dari taman kota adalah sebagai penghijauan kota, mencegah banjir, dan landmark sebuah kota. Dalam

Peraturan Walikota JambiNo 28 Tahun 2016 tentang penataan dan pemberdayaan

PKL bagian Bab III Pasal 3 menyatakan larangan bahwa setiap PKL dilarang berjualan didepan taman makam pahlawan, tempat-tempat ibadah, perkantoran, rumah dinas pejabat, jembatan, sekolah, museum, diatas trotoar, badan dan bahu jalan.4 Namun, fenomena yang terjadi dilapangan adalah taman kota khususnya dalam penelitian ini adalah Tugu Keris Siginjai telah berubah menjadi pusat jajanan. Banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan itu yang mengakibatkan terjadi kemacetan, penumpukan sampah, pohon dan kembang taman rusak.

Persoalan pedagang kaki lima (PKL) merupakan persoalan bersama yang harus diselesaikan. Dalam hal ini perlu adanya koordinasi dari pmeintah daerah,

4Peraturan walikota Jambi No 28 Tahun 2016

3

para PKL dan masyarakat sekitar. Koordinasi tersebut diwujudkan dengan aanya dialog yang memperbincangkan persoalan-persoalan PKL serta bagaimana penataannya dan pengaturannya, sehingga keberadaan PKL ditiap daerah menunjang perekonomian masyarakat didaerah. Keberadaan PKL juga diharapkan tidak merusak dan menurunkan kualitas lingkungan hidup yang ada disekitarnya agar dapat terciptanya tata ruang yang mempertahankan ekosistem lingkungan fisik maupun sosial yang ada didalamnya. Oleh karena itu diperlukan adanya penataan bagi PKL untuk mewujudkan fungsi tata ruang kota yang optimal, dalam hal ini menyangkut aspek ekonomi, sosial dan budaya.

Kota Jambi merupakan salah satu daerah yang mempunyai jumlah PKL relatif banyak. Sebagian besar PKL menawarkan berbagai barang dagangan di trotoar sebagai kawasan ruang publik. Berdasarkan hal tersebut para pejalan kaki telah terenggut haknya untuk berjalan kaki diatas trotoar, karena telah dipenuhi oleh PKL yang menjajakan berbagai barang dagangannya. Trotoar sebagai kawasan publik menjadi hilang fungsinya dengan keberadaan PKL yang berada disekitarnya.

Banyak kasus yang mendasari mengenai keberadaan PKL terhadap fungsi tata ruang kota. Disisi lain, para PKL tetap ingin menjalankan usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan menunjang perekonomian daerah, tetapi disisi lain perlu adanya perwujudan penataan fungsi tata ruang kota yang memperhatikan aspek lingkungan secara optimal. Dalam hal ini diharapkan para pkl tetap menjalankan usahanya untuk mendapatkan penghasilan mereka sehari- hari, tetapi tidak menggangu optimalisasi fungsi tata ruang yang ada. Banyak PKL

4

mngalami kondisi diematis. Disatu sisi, mereka ingin berjualaan ditempat strategis sehingga akan lebih mudah mendapatkan keuntungan, tetapi lokasi strategis tersebut mengganggu fungsi tata ruang kota yang ada, ang berkaitan dengan ketersediaan fasilitas ruang publik yang terganggu. Oleh karena itu pihak

Pemerintah Daerah berupaya untuk menta keberadan PKL yang berjualan di sekitar ruuang publik.

Pemerintah kota Jambi seharusnya bertindak cepat untuk mengatasi masalah ini. Yang menjadi persoalan adalah tidak ada penataan PKL itu. Dengan penataan yang baik, maka tata ruang taman juga menjadi bagus. Selain itu, tercipta tata ruang yang mempertahankan ekosistem lingkungan fisik maupun sosial yang ada di dalamnya.5 Kendatipun demikian, pemerintah juga harus menempatkan PKL ketempat yang strategis agar pembeli tidak repot atau susah untuk menjangkau kepedagang tersebut dan untuk pembeli disediakan tempat parkiran agar tidak terjadi kemacetan.

Untuk membuktikan asumsi penulis atas perubahan tata ruang taman kota oleh pedagang kali lima, penulis melakukan observasi ke lokasi dan mewawancari beberapa pedangan tersebut. Hasil dari observasi dan wawancara itu tergambarkan pada tabel berikut.

5Jurnal arsitektur,bangunan,dan lingkungan. Vol.7 No. 3 Juli 2018 :185-200

Tabel 1. Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sekitaran Tugu Kris Siginjai/Taman Jomblo Kota Jambi Tahun 2020

Alasan Tempat N Pekerjaan Tanggu Nama Alamat Pekerjaan Penghasilan Berjualan di Retibusi tinggal o Tetap ngan TKS 1 Martini Kel. Paku Penjual Tidak ada 70-100 ribu/ 4 anak Lebih ramai dari Rp.2000/hari Sewa Sengkunyit kerak telor hari tempat lain nya kec. Martipur dan disuruh satpol pp 2 Hasanal Desa tebing Penjual Tidak ada 50-100 ribu 1 anak 1 Banyak kawan Rp.2000/hari Sewa abang kec. telor gulung /hari istri jualan, dan dari Rantau bayung awal jualan di TKS 3 Sarip Kel. Sido Gede tusuk Tidak ada 100-150 2 anak 1 Banyak yang Rp.2000/ hari Sewa kec. Belitang ribu/ hari istri jualan di sana 4 Romel Desa Pakuan Penjual tas Tidak ada 30-50 ribu/ 1 istri Tempatnya Rp.2000/hari Rumah Baru Kec. hari ramai sendiri Jambi Selatan 5 Arba’in Desa Gunung Penjual es Tidak ada 50-100 ribu/ 4 anak 1 Peluang dan Rp.2000/hari Sewa Batu kec. jagung hari istri banyak kawan Cempaka yang jualan di sana Sumber : diambil dan diolah dari observasi oleh peneliti

6

Dari tabel diatas, bahwa terlihat pedagang yang berjualan di kawasan taman

Tugu Kris Siginjai kota Jambi merupakan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Mereka hanya menggantungkan mata pencaharian pada berjualan pinggir jalan. Sebagian dari mereka merupakan masyarakat yang melakukan urbanisasi.

Fenomena itu sering ditemukan pada masyarakat perkotaan, termasuk Jambi.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik mengangkat judul tentang

Pertautan Pedagang Kaki Lima dan Perubahan Fungsi Tata Ruang Taman Tugu

Keris siginjai Kota Jambi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkanrumusan masalah diatas, penulis mencoba merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Apa penyebab meningkatnya PKL berjualan di Tugu Keris Siginjai?

2. Bagaimana strategi pemerintah kota Jambi mengatasi PKL di Tugu Keris

Siginjai?

3. Apa faktor penghambatpemerintah kota Jambi dalam mengatasi PKL ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sesui dengan disiplin ilmu peneliti, maka penelitian yang akan dilaksanakan berdasarkan atas bidang ilmu pemerintahan dan sesui judul penelitian ini serta atas dasar rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk.

1. Ingin Mengetahui apa saja penyebabmeningkatnya PKL berjualan di Tugu

Keris Siginjai.

2. Ingin mengetahui strategi pemerintah kota jambi dalam mengatasi PKL di

Tugu Keris siginjai.

7

3. Ingin Mengetahui faktor penghambat pemerintah kota Jambi dalam

mengatasi PKL.

Sedangkan kegunaan penelitian diharapkan dapat memenuhi manfaat akademis yaitu dapat menjadi acuan literasi bagi mahasiswa prodi Ilmu

Pemerintahan dan yang lain yang berkaitan dengan Pertautan Pedagang Kaki

Lima dan Perubahan Fungi Tata Ruang Taman Kota Jambi. Kemudian dapat memenuhi manfaat teoritis yaitu diharapkan dapat dijadikan referensi perkembangan ilmu pengetahuan dan untuk menambah kajian Ilmu Pemerintahan.

Sedangkan manfaat praktis yaitu dapat dijadikan bahan masukan bagi pemerintahan kota/daerah di umumnya, dan khususnya pemerintah kota

Jambi untuk meningkatkan fungsi tata ruang taman Kota Jambi.

D. Batasan Masalah

Berdasarkan judul yang penulis angkat, maka bahasan yang menjadi tumpuan utama dari karya ilmiah ini agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam pembahasan, baik terhadap penulis maupun pembaca, maka dalam penulisan ini hanya memfokuskan kepada permasalahan terkait yaitu Pertautan Pedagang Kaki

Lima dan Perubahan Fungi Tata Ruang Taman Kota Jambi.

E. Kerangka Teori

1. Penataan Ruang

Penataan ruang sebagai suatu proses perencanaan ruang,

pemanfaaatan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu

kesatuan sistem yang tidak dapat terpisahkan satu sama lainnya. Untuk

menciptakan suatu penataan ruang yang serasi harus memerlukan suatu

8

peraturan perundang-undangan yang serasi pula diantara peraturan pada

tingkat tinggi sampai pada peraturan tingkat bawah sehingga terjadinya

suatu koordinasi dalam penataan ruang. Pengendalian pemanfaatan ruang

dilakukan melalui sistem perizinan pemanfaatan ruang, yang dimaksudkan

sebagai upaya penertiban penataan ruang harus dilakukan sesuai dengan

rencana tata ruang, baik dilengkapi izin maupun yang tidak memliki izin,

dikenai sanksi administratif, sanksi penjara dan atau sanksi pidana denda.

Rustam Hakim mengatakan bahwa ruang umum pada dasarnya

merupakan suatu wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari

masyarakatnya, baik secara individu maupun secara kelompok, dimana

bentuk ruang publik ini sangat tergantung pada pola dan susunan massa

bangunan. Menurut sifatnya, ruang publik terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. ruang publik tertutup adalah ruang publik yang terdapat didalam suatu

bangunan.

b. ruang publik terbuka adalah ruang publik yang berada diluar bangunan

yang sering juga disebut ruang terbuka.

2. Teori Ruang Terbuka

Ruang Publik adalah ruang untuk mempromosikan sekaligus

menghargai hak untuk berbeda. Ekspresi perbedaan, spontanitas, dan

kreativitas adalah bagian dari kehidupan sehari-hari pada ruang publik.

Ruang publik harus bebas biaya, bebas dari rasa takut, terbuka untuk

berbagai kalangan termasuk orang miskin, dan bebas dari hambatan fisik.

Jalan, taman, dan lapangan terbuka adalah ruang publik yang membuat

9

kita kontak dan hidup bersama perbedaan. Kebebasan individu dan

kelompok diakui asalkan tidak mengganggu yang lain. Ruang Publik

adalah bentuk dasar dari ruang-ruang terbuka di luar bangunan yang dapat

digunakan oleh publik dan memberi kesempatan mereka untuk melakukan

bermacam-macam kegiatan.

Menurut Budiharjo, Ruang Terbuka adalah bagian dari ruang yang

memiliki definisi sebagai wadah yang menampung aktvitas manusia dalam

suatu lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk fisik.

Ruang terbuka memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:6

a. Fungsi umum

Menyediakan tempat bermain dan berolahraga, tempat

bersantai, tempat, komunikasi sosial, tempat peralihan, tempat

menunggu, Sebagai ruang terbuka, ruang ini berfungsi untuk

mendapatkan udara segar dari alam, sebagai sarana penghubung

antara suatu tempat dengan tempat lain dan sebagai pembatas atau

jarak diantara bangunan.

b. Fungsi ekologis

Fungsi ekologis meliputi Penyegaran udara, menyerap air

hujan, pengendalian banjir, memelihara ekosistem tertentu,

pelembut arsitektur bangunan.

6Retno Wijayaningsih, Keterkaitan Pedagang Kaki Lima Terhadap Kualitas Dan Citra Ruang Publik Di Koridor Kartini Semarang Pada Masa Pra-Pembongkaran (Studi Kasus : Penggal Jl.Dr.Cipto – Jl.Barito), Jurnal arsitektur, bangunan, & lingkungan, Vol. 7 No. 3, 2018, hlm. 188

10

3. Ruang terbuka Publik

Aktivitas yang dilakukan pada ruang terbuka publik ini pada

prinsipnya merupakan tempat dimana masyarakat dapat melakukan

aktivitas sehubungan dengan kegiatan rekreasi dan hiburan bahkan dapat

pula mengarah kepada jenis kegiatan hubungan sosial lainnya. Dengan

demikian, ruang terbuka publik bukan saja merupakan ruang luar yang

bersifat sebagai perancangan lansekap untuk taman kota saja atau daerah

hijau dalam kota tetapi lebih condong pada keterlibatan manusia

didalamnya sebagai pengguna fasilitas tersebut.

4. Fungsi Ruang Terbuka Publik

Menurut Ardiyanto dalam Kartika (2004) secara berurutan ruang

terbuka publik tingkatan dan fungsinya terdiri atas :

a. Pocket Park

Merupakan sebuah taman yang dikelilingi oleh sekelompok

bangunan, dinikmati oleh penghuni lingkungan disekitarnya.

b. Play-lot

Merupakan ruang yang menghubungkan beberapa kelompok

lingkungan, berfungsi untuk menampung kegiatan-kegiatan yang

melibatkan penghuni dari blok lain.

c. Play Ground

11

Merupakan ruang publik yang berfungsi sebagai tempat bermain,

dengan fasilitas yang lebih lengkap dan sebagai pusat rekreasi bagi

penghuni kawasan.

d. Urban Park

Merupakan ruang publik yang terletak pada pusat kota, yang

berfungsi untuk aktivitas-aktivitas yang melibatkan warga kota,

dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai kawasan, baik didalam kota

yang sama maupun yang berasal dari kota lain.

5. Karakteristik Ruang Terbuka

Ruang terbuka yang digunakan sebagai tempat / wadah pertemuan

umum adalah ruang luar yang digunakan untuk kegiatan penduduk kota

sehari-hari, contohnya untuk kegiatan jalan-jalan, duduk, upacara atau

terkadang digunakan sebagai tempat berdagang. Rob Krier dan Zahnd

membagi karakter ruang kota (urban space) menurut tipologinya menjadi

dua yaitu tipologi ruang statis dan dinamis. Menurut tipologinya, square

masuk dalam tipologi ruang statis dan street adalah tipologi ruang dinamis.

Secara lebih detail berdasarkan bentukan ruangnya, ruang terbuka kota di

daerah kota Jambi dapat dibedakan atas taman, jalan, jalan setapak, jalan

tembus, taman dalam, tepi sungai, dsb, baik itu berada di lahan

kepemilikan pribadi maupun publik.

6. Pedagang Kaki Lima

Istilah pedagang kaki lima muncul sejak jaman Refles dari kata 5

freets yang berarti jalur pejalan kaki di pinggir jalan selebar lima kaki.

12

Kemudian area berjualan pedagang-pedagang kecil tersebut pedagang kaki

lima. Dalam bidang perumahan john Turner pengkelasifikasian para

pelakunya menjadi 3 kategori yaitu public sector, privat sektor dan poular

atau comunity sector, menurut Boedihardjo dan Eko Pengertian PKL

terbagi 2 macam, yaitu :

a. PKL Tertata, merupakan pedagang kaki lima yang usahanya sehari-

hari menempati lokasi yang telah sesuai atau diijinkan oleh

pemerintah daerah dan dikenakan biyaya distribusi.

b. PKL Binaan, merupakan pedagang kaki lima yang dalam usaha

sehari-hari nya menempati lokasi larangan atu tidak diijinkan oleh

pemerintah daerah setempat dan tidak dikenakan pembayaran

distribusi.7

7. Hak Kewajiban dan Larangan PKL8

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2016

Tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Pasal 28, PKL

memiliki hak antara lain:

a. Mendapatkan pelayanan pendaftaran usaha PKL;

b. Melakukan kegiatan usaha dilokasi yang telah ditetapkan;

c. Mendapatkan informasi dan sosialisasi atau pemberitahuan terkait

dengan kegiatan usaha dilokasi yang bersangkutan;

7Retno Wijayaningih, Keterkaitan Pedagang Kaki Lima Terhadap Kualitas dan Citra Ruang Publik,jurnal, Vol.7 No.3, juli 2018, hlm.190 8Peraturan Wali Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2016, Tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima, hlm. 9-10

13

d. Mendapatkan pengaturan, penataan, pembinaan, supervise, dan

pendampingan dalam pengembagan usahanya; dan e. Mendapatkan pendampingan dalam mendapatkan pinjaman

permodalan dengan mitra bank.

Selain memiliki hak, PKL juga memiliki kewajiban hal ini sesui

dengan pasal 28 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2016

Tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima, antara lain:

a. Mematuhi ketentuan produk hukum daerah;

b. Mematuhi waktu kegiatan usaha yang telah ditetapkan oleh

Walikota;

c. Memelihara keindahan, ketertiban, keamanan, kebersihan, dan

kesehatan lingkungan tempat usaha;

d. Menempatkan dan menata barang dagangan dan/atau jasa serta

peralatan dagangan dengan tertib dan teratur;

e. Tidak mengganggu lalu lintas dan kepentingan umum;

f. Menyerahkan tempat usaha atau lokasi usaha tanpa menuntut ganti

rugi dalam bentuk apapun, apabila lokasi usaha tidak ditempati

selama 1 (satu) bulan atau sewaktu-waktu lokasi tersebut dibutuhkan

oleh pemerintah; dan

g. Menempati tempat atau lokasi usaha yang telah ditentukan oleh

Pemerintah Daerah sesuai TDU yang dimiliki PKL;dan

h. Membayar Retribusi, Selain memiliki hak dan kewajiban PKL juga

memiliki larangan, berdarkan pasal 29 Peraturan Daerah Kota Jambi

14

Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Penataan dan Pemberdayaan

Pedagang Kaki Lima. Berikut larangan PKL. i. Melakukan kegiatan usahanya diruang umum yang tidak ditetapkan

untuk lokasi PKL; j. Merombak, menambah dan merubah fungsi fasilitas yang ada

ditempat atau lokasi usaha PKL yang telah ditetapkan dan /atau

ditentukan walikota melalui camat; k. Menempati lahan atau lokasi dan /atau memindah tangankan TDU,

PKL tanpa sepengetahuan dan seizin camat; l. Perpindah tempat atau lokasi dan / atau memindah tangankan TDU

PKL, tanpa sepengetahuan dan izin camat; m. Menelantarkan dan /atau membiarkan kosong lokasi tempat usaha

tanpa kegiatan secara terus menerus selama 1 (satu) bulan; n. Mengganti bidang usaha dan /atau memperdagangkan barang illegal; o. Melakukan kegiatan usaha dengan cara merusak dan atau merubah

bentuk fasilitas umum dan/atau bangunan disekitarnya; p. menggunakan badan jalan, trotoar dan jembatan untuk tempat usaha,

kecuali yang ditetapkan untuk lokasi PKL terjadwal dan terkendali; q. PKL yang kegiatan usahanya menggunakan kendaraan dilarang

berdagang ditempat-tempat larangan parkir, pemberhentian

sementara dan trotoar; r. Memperjual belikan atau menyewakan tempat usaha PKL kepada

pedagang lain; dan

15

F. Tinjauan Pustaka

Untuk mengetahui posisi penelitian ini dengan penelitian yang lainnya, maka penulis melakukan kajian tinjauan pustaka dengan hasil peneliti sebelumnya.Tinjauan merupakan salah satu usaha untuk memperoleh data yang sudah ada, karena data merupakan salah satu hal yang terpenting dalam ilmu pengetahuan yaitu minyimpulkan fakta-fakta meramalkan gejala-gejala baru mengisi yang sudah ada atau sudah terjadi.9 Untuk mengetahui apakah yang diteliti dalam karya ini sudah ada yang melakukan penelitian sebelumnya atau belum ada penelitian, maka perlu dilakukan kajian penelitian terlebih dahulu. Dan juga adanya kajian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik persamaan dan perbedaan yang nantinya akan ditekankan pada perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Dari hasil tinjauan pustaka pada hasil penelitian sebelumnya maka penulis menemukan beberapa penekitan terdahulu, sebagai berikut:

Pertama, penelitian dari Dinarjati Eka Puspitasari dengan judul Penataan

PKL Kuliner Untuk Mewujudkan Fungsi Tata Ruang Kota (Studi Kasus Kota

Yogyakarta Dan Kabupaten Seleman), dengan hasil penelitian Pola penataan PKL untuk menunjang kinerja ekonomi di DIY adalah memberikan kesempatan bagi

PKL untuk berjualan di sektor informal serta menghimbau kepada pemerintah daerah untuk membuka lapangan kerja dan penerimaan pendapatan daerah dengan memberlakukan retribusi.

9Koentjarangnigrat, Imetode-metode Penelitian Masyarakat, (Yogyakarta: Gramedia, 1998), hlm.10

16

Kedua penelitian dari Rholen Bayu Putra, dangan penelitan yang berjudulProfil Pedagang Kaki Lima Yang Berjualan Dibadan Jalan (Studi Dijalan

Teratai Dan Jalan Seroja Kecamatan Senapelan) dengan hasil penelitan Rata-rata

PKL berjenis keamin peria dengan rata-rata usia 21-35 tahun, pendidikan terakhir tamatan SMA sampai dengan diploma, dengan rata-rata jumlah tanggungan sebanyak 2-4 orang. Rata-rata jumlah pendapatan berkisar antara Rp 1.500.000-

2.500.000, serta berjualan selama 5-10 tahun.

Ketiga penelitian yang dilakukan oleh Bayu Setiawan dengan penelitian yang berjudul Implementasi Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Dalam

Relokasi Pedagang Kaki Lima, dngan hasil penelitian Implementasi kebijakan pemerintah kota batu terkait dengan relokasi PKL sudah sesui dengan prosedur penataan dan penertiban PKL. Namun, kebijakan reokasi PKL tersebut dianggap memberatkan oleh ebagian pedagang, karena PKL yang selama ini menempati tempat setrategis akan tergusur.

Daritinjauan kepustakaan diatas dapatdilihat bahwa posisi penelitian skripsiini berbedadengan penelitianyanglain.Ketigapenelitiantersebut,meskipunsamameneliti tentang pedagang kaki lima,tetapimerekaberfokuspada riwayat hidup, proses penataan dan implementasi kebijakan pemerintahsaja.Sedangkanpenelitianskripsiini memfokuskan pada keterkaitan pedagang kaki lima terhadap perubahan fungsi taman tata ruang kota dan perkembangan secara fisik dan non fisik yang berkaitan dengan PKL ditugu Keris Siginjai.

BAB II

METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian tentang “Pertautan Pedagang Kaki Lima dan Perubahan

Fungi Tata Ruang Taman Kota Jambi”, penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti.10 Bogdan dan Taylor Moleong mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitianyang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.11

Dengan menggunakan penelitian ini dapat memudahkan peneliti untuk mendapatkan data yang objektif, sehingga memudahkan peneliti untuk mengetahui Pertautan Pedagang Kaki Lima dan Perubahan Fungi Tata Ruang

Taman Kota Jambi. Menurut Sugiyono menyatakan bahwa “metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.12

2. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunkan dua jenis sumber data yaitu data

Primer dan data sekunder.

10Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 22. 11Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2011), hlm. 30. 12Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009),hlm. 9.

17

18

a. Data Primer

Dalam penelitian ini digunakan data primer yaitu data yang

diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh yang melakukan

penelitian atau yang bersangkutan memerlukanya.Data primer ini disebut

juga sumber data yang yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data.13Data primer yang peneliti maksud adalah informasi-

informasi yang diperoleh secara langsung yang dilakukan dengan

observasi dan wawancara

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui

pengumpulan atau pengelolaan data yang bersifat studi dokumentasi atau

data yang berbentuk sudah jadi.14Data sekunder dalam penelitian ini

diperoleh dari sumber berupa literatur-literatur berupa buku-buku,

skripsi, jurnal, laporan atau data-data yang dikeluarkan oleh kantor dinas

tata ruang dan perumahan kota Jambi.

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah dari subjek darimana data diperoleh. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah pedagang kaki lima dan kantor Satpol PP dan Kantor Camat Kotabaru

Kota Jambi. Sumber selanjutnya dalam penelitian ini adalah sumber berupa tulisan, yaitu berupa buku, jurnal, skripsi dan data-data lainnya.

13Djaman Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm, 42. 14Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kuantitatif Dan Kualitatif, (Jakarta: GP Press, 2008), hlm. 253.

19

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dapat dilakukan dengan berbagai teknik, namun dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah :

a. Wawancara

Wawancara adalah cara mengumpulkan bahan-bahan keterangan

yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,

berhadapan muka. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Melaksanakan teknik

wawancara berarti melakukan interaksi komunikasi atau percakapan antara

pewawancara (Interviewer) dan terwawancara (Interview) dengan maksud

menghimpun informasi dari Interviee.Interview pada penelitian kualitatif

adalah informan yang daripadanya pengetahuan dan pemahaman

diperoleh.15

Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data mentah dari

informan, sehingga dapat ditemukan data baru yang tidak terdapat dalam

dokumen.Data mentah ini adalah data utama dalam penelitian ini yang

diperoleh oleh peneliti secara langsung dari informan yang bermanfaat

untuk menjawab persoalan diatas.Informan dalam penelitian ini adalah

orang yang mengetahui dengan pasti persoalan yang terjadi.

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

15Djamaan Satori & Aan K, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta 2009). hlm. 65.

20

1. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai tekhnik pengumpulan

data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti

tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam

melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabanya

pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden

diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.16

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstuktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan

yang akan ditanyakan. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum

mengetahui secara pasti data apa yang akandiperoleh, sehingga peneliti

lebih banyak mendengarkan apa yang akan diceritakan oleh responden.

Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut,

maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang

lebih terarah pada suatu tujuan.17Dengan wawancara terstruktur ini peneliti

lakukan untuk memperoleh dan mengambil data, dengan mengadakan

tanya jawab secara langsung dengan responden dan mendengar langsung

serta mencatat dengan teliti dan merekam apa yang diterangkan oleh

16Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&B,(Bandung: Alfabeta, 2010)hlm. 194-195 17Ibid.,hlm. 195-198

21

responden, metode ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi

dari beberapa sumber data yang bersangkutan diantaranya yaitu: Pedagang

kaki lima dan kantor dinas tat ruang dan perumahan kota Jambi.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.18Dalam penelitian ini dokumentasi yang

digunakan berupa foto lapangan dalam kegiatan pengumpulan informasi

atau data dan juga berupa dokumen-dokumen berupa gambar yang

dimiliki oleh kantor dinas tata ruang dan perumahan kota Jambi.

4. Tekhnik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif.Analisis data kualitatif merupakan bentukpenelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan yang sewajarnya dan sebagaimana adanya.19.

Berdasarkan pendapat tersebut, berkaitan menganalisis data kualitatif maka langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan Data

Penyusunan data ini dimaksud untuk mempermudah dalam menilai apakah data yang dikumpulkan itu sudah memadai atau belum dan data yang didapat berguna atau tidak dalam penelitian sehingga dilakukan seleksi penyusunan.

18Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009),hlm.329 19Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Jakarta: Gajah Mada University Press, 1993), hlm. 174

22

b. Klasifikasi Data

Klasifikasi data dimaksudkan sebagai usaha untuk menggolongkan data yang didasarkan pada kategori yang diteliti. Penggolongan ini disesuaikan dengan sub-sub permasalahan yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan analisa yang terkandung dalam masalah itu sendiri.

c. Pengolahan data

Setelah semua data dan fakta terkumpul, selanjutnya data tersebut diseleksi, kemudian diolah sehingga sistematis, jelas dan mudah untuk dipahami menggunakan teknik analisis data kualitatif.

d. Penyimpulan data

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghubungkan data atau fakta yang satu dengan yang lain sehingga dapat ditarik kesimpulan dan jelas kegunaannya.

Langkah ini dilakukan dalam analisis data kualitatif yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.20

Dari keempat metode analisis data diatas maka penulis menyimpulkan bahwa, terealisasinya keempat metode ini setelah semua data-data yang diperlukan dan dibutuhkan sudah di peroleh, kemudian akan di filter mana data yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini dan mana yang tidak.

G. Sistematika Penulisan

20Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D,(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.252.

23

BABI PENDAHULUAN : Bab ini meliputi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian,batasan masalah, kerangka

teori,kerangkakonseptual, tinjauan

pustaka,metode penelitian, sistematika

penulisan.

BAB II METODE : Bab ini menjelaskan metode yang

PENELITIAN digunakan dalam penelitin ini

BAB III GAMBARAN : Bab ini membahas mengenai tempat

UMUM penelitia diakuka.sejarah perkembangan

pedagang kaki lima di taman kota Jambi.

BAB IV HASIL DAN : Bab ini membahas mengenai strategi

PEMBAHASAN pemerintah kota Jambi dalam menghadapi

pedagang kaki lima.

BAB PENUTUP : Bab ini membahas mengenai kesimpulan

yang diperoleh dari hasil analisis data yang

yan telah dilakukan, keterbatasan yang

melekat pada penelitian dan saran-saran

yang diajukan untuk penelitian selanjutnya.

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Tugu Keris Siginjai

Tugu Keris Siginjai adalah salah satu tempat wisata di Kota Jambi. Terletak di Kecamatan Kota Baru Provinsi Jambi. Kawasan Tugu Keris Siginjai adalah salah satu tujuan wisata yang ada di Kota Jambi. Di monumen tersebut ada Keris siginjai raksasa yang terbuat dari tembaga murni. Keris itu dibuat langsung oleh para pengrajin seni berpengalaman di Pusat Kerajinan Tembaga dan Kuningan,

Nursih Basuki Art Studio, Kotagede Yogyakarta.

Monumen Keris Siginjai memiliki Sembilan struktur besi pipa galvanis berbentuk spiral yang saling merangkai membentuk satu kesatuan. Struktur ini digunakan sebagai penopang Keris Siginjai dibagian atas dan menyelimuti patung angsa disekitarnya. Hal ini melambangkan luas wilayah kerajan Jambi dahulu yang meliputi Sembilan lurah dialiri oleh anak-anak sungai yang masing-masing bernama Batang Asai, Batang Merangin, Batang Masurai, Batang Tabir, Batang

Senamat, BAtang Jujuhan, Batang Bungo, Batang Tebo dan Batang Tembesi.

Batang-batang ini merupakan anak sungai dari sungai Batanghari yang keseluruhannya membentuk wilayah Kerajaan Jambi atau yang dikenal sebagai semoyan Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Keris Siginjai menjadi pusaka yang dimiliki secara turun temurun oleh Kesultanan Jambi, tetapi juga sebagai lambang mahkotakesultananJambi, tetapi juga sebagai lambang pemersatu rakyat Jambi.

Sultan terakhiryang memegang benda kerajaan itu aalah Achmad Zainuddin pada awal abad ke-20.

24

25

B. Wisata Tugu Keris Siginjai

Kawasan Tugu Keris Siginjai adalah salah satu tujuan wisata yang ada dikota Jambi. Letaknya persis di bundaran kompleks perkantoran pemerintah kota

Jambi. Tak heran, kawasan ini menjadi daerah perlintasan yang setiap hari dilalui masyarakat.

Sebelum mengalami renovasi, kawasan tersebut bernam Tugu Wilayah Kota

Baru dengan ornament yang dipasang persis dengan tugu Monas di Jakarta, masyarakat menyebutnya Monas Jambi atau replika Monas. Ornament yang digunakan nyaris dirombak total dan namanya pun mengalami perubahan menjadi Tugu Keris Siginjai, nama yang merujuk paa senjata tradisional khas

Jambi yang pernah digunakan dimasa-masa perjuangan kemerdekaan.

Kawasan ini memiliki multifungsi pada pagi dan sore hari (terutama pada hari libur), banyak masyarakat berkumpul disana untuk sekedar bersantai memiliki pemandangan sekitar kawasan, berfoto atau berolahraga. Pemerintah kota juga menyelenggarakan acara rutin bertajuk “Car Free Night” pada setiap

Sabtu malam dikawasan tersebut. Acara yang selalu berhasil mengundang keramaian karena diisi dengan berbagai atraksi pertunjukan musik dan budaya yang ditampilkan oleh masing-masing perwakilan kecamatan. Para pedagang kaki lima juga tak pernah ketinggalan untuk memanfaatkan event ini untuk mencari rejeki.

26

C. Pedagang kaki lima tugu keris siginjai

Pedagang kaki lima atau yang biasa disebut dengan PKL adalah istilah

untuk menyebut penjaja dagangan yang menggunakan gerobak. Saat ini istilah

pedagang kaki lima juga digunakan untuk sekumpulan pedagang yang

menjual barang dagangannya ditepi-tepi jalan umum, trotoar yang jauh dari

kesan rapi dan bersih.

PKL ini timbul dari adanya suatu kondisi pembangunan perekonomian dan

pendidikan yang tidak merata di seluruh negara kesatuan Republik Indonesia.

PKL ini juga timbul dari akibat kurang tersedianya lapangan pekerjaan bagi

rakyat kecil yang tidak memiliki kemampuan dalam berproduksi.

Kesulitan dalam menangani PKL dipengaruhi oleh sangat banyak aspek,

yang membuat konsep penataan itu sendiri menjadi suatu masalah yang sangat

kompleks. Problematik dalam penataan fisik pedagang kaki lima adalah

bahwa jumlah mereka sangat banyak dan memerlukan ruang yang besar itu

harus ada di ruang publik atau tempat keramaian karena tempat itulah yang

mendatangkan keuntungan. Tetapi ruang publik juga digunakan oleh

kelompok pengguna yang lain, yang juga memerlukan ruang untuk kegiatan

mereka diruang terbuka pablik tersebut.

Menampung pedagang kaki lima yang sedemikian banyak jumlahnya itu

diruang pablik, tidak memutup kemungkinan ada nya konflik yang terjadi

antara kelompok pengguna ruang pablik tetapi hal itu dapat di pahami dan di

27

antisipasi, sehingga pengguna ruang pablik dapat optimal,baik bagi pedagang

kaki lima atau kelompok pengguna yang lain.

Pedagang kaki lima tidak mungkin dapat dihilangkan dari kegiatan

diruang terbuka pablik, terutama dikawasan komersial perdagangan, dimana

mereka tidak hanya sebagai pelengkap tetapi juga sebagai unsur teatrikal

kehidupan pablik kota.21

Secara perinsip PKL tidak boleh berjualan di taman tata ruang kota khusus

nya di TKS tetapi ada nya kebijakan dari walikota jambi sehingga

diberbolehkan nya PKL untuk berjualan disana guna untuk menambah atau

meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya kota jambi.

21Ibrahim mustofa: Konsep penataan ruang pedagang kaki lima. makassar 2011. hal 38

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Penyebab meningkatnya PKL berjualan di Tugu Keris Siginjai

Dibeberapa kota di Indonesia, keberadaan pedagang kaki lima telah menjadi dilema yang tidak hanya menimbulkan pro-kontra. Tidak berbeda dengan tempat- tempat lain, pedagang kaki lima juga terdapat di Kota Jambi. Kota jambi adalah salah satu kota yang ada di pulau Sumatera yang telah berkembang pesat dari tahun ke tahun dengan ditandai berdirinya bangunan-bangunan seperti pasar, mall, hotel dan bangunan-bangunan lainnya. Tidak hanya ditandai dengan bermunculnya bangunan yang terkenal demikian sama halnya dengan pedagang kaki lima.

Salah satu icon kota jambi yang menjadi tempat rekresi masyarakat untuk berkumpul atau refreshing bersama teman atau keluarga yaitu tugu keris siginjai.

Hal ini menjadi kesempatan para pedagang kaki lima untuk memperdagangkan dagangannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pedagang kaki lima atau yang biasa disebut dengan PKL adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang menggunakan gerobak. Saat ini istilah pedagang kaki lima juga digunakan untuk sekumpulan pedagang yang menjual barang dagangannya ditepi-tepi jalan umum, trotoar yang jauh dari kesan rapi dan bersih, PKL ini timbul dari adanya suatu kondisi pembangunan perekonomian dan pendidikan yang tidak merata di seluruh negara kesatuan Republik Indonesia.

PKL ini juga timbul dari akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan bagi rakyat

28

29

kecil yang tidak memiliki kemampuan dalam berproduksi. Oleh sebab itu tidak dipungkiri munculnya PKL pada hampir seluruh kawasan kota Jambi memiliki arti penting yang positif bagi pemerintah. Tetapi untuk mewujudkan harapan

Pemkot agar tercipta indahnya tata ruang kota memang perlu adanya penataan bagi PKL tersebut22

Pada umumnya pedagang kaki lima adalah self employed, yaitu mayoritas pedagang kaki lima hanya terdiri dari satu tenaga kerja. Keberadaan pedagang kaki lima merupakan salah satu bentuk usaha sector informal, sebagai alternative lapangan pekerjaan bagi kaum Urban. Lapangan pekerjaan yang semakin sempit ikut mendukung semakin banyaknya masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pedagang kaki lima. Seperti yang dikatakan oleh ibu masyitah

“Kami tu dek, datang kejambi ni awanya nak cari kerjo, mana tau bisa nambah pendapatan keluarga untuk makan sehari-harilah. Tapi dicri-cari dak dapat pulak, dari pada nganggur iilah coba jualan bakso bakar ni. Ahamdulillahlah cukuplah buat sehati-hari”

Pedagang kaki lima biasanya menjajakan dagangannya ditempat-tempat umum yang dianggap strategis, antara lain: a. Trotoar, yaitu tepi jalan besar yang sedikit lebih tinggi dari pada jalan

tersebut, tempat orang jalan kaki. Pedagang kaki lima biasanya beraktivitas

ditrotoar, sehingga trotoar bukan lagi sebagai tempat yang nyaman untuk

pejalan kaki karena sudah beralih fungsi. b. Bahu jalan, yaitu bagian tepi jalan yang dipergunakan sebagai tempat

kendaraan yang mengalami kerusakan berhenti atau digunakan oleh

22 Yayat sujatna, Implementasi Kebijakan penataan pedagang kaki Lima di Kawasan kota Tua Jakarta, 2018,vol.3 No.02 2018

30

kendaraan darurat seperti ambulans, pemadan kebakaran yang memerlukan

bantuan kedaruratan dikala jalan sedang mengalami kepadatan yang tinggi. c. Badan jalan, yaitu lebar jalan yang dipergunakan untuk pergerakan lalu

lintas.

Jenis dagangan pedagang kaki lima sangat dipengaruhi oleh aktivitas yang ada disekitar kawasan dimana pedagang itu beraktivitas. Jenis dagangan yang ditawarkan oleh pedagang kaki lima dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu: a. Makanan yang tidak dan belum diproses. b. Makanan siap saji c. Barang bukan makanan d. Jasa

Sedangkan bentuk sarana perdagangan yang digunakan pedagang kaki lima dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Gerobak/kereta dorong yang biasanya digunakan pedagang yang berjualan

makanan dan minuman. b. Pikulan/keranjang, bentuk sarana ini digunakan oleh pedagang keliling atau

semi permanen c. Warung semi permanen yaitu berupa gerobak yang diatur sedemikian rupa

secara berderet dan dilengkapi dengan meja dan kursi

31

d. Gelaran/alas, pedagang menggunakan alas tikar, kain atau sejenisnya untuk

menjajajakan dagangannya.23

Untuk berjualan di tugu keris siginjai, pedagang kaki lima di haruskan untuk mendaftar ke kantor camat kecamatan kota baru agar mendapatkan tempat untuk berjualan. Berikut adalah pedagang kaki lima yang terdaftar atau yang mendaftar di kantor camat kecamatan kota baru :

23 Arlinda miranti, Evaluasi Program Penataan Pedagang Kaki Lima Di Kabupaten Tegal 2017

32

DATA PEDAGANG KAKI LIMA

KAWASAN TUGU KERIS SIGINJAI TAMAN JOMBLO

ALAMAT TEMPAT NO NAMA NO KTP JENIS USAHA LOKASI TINGGAL Lr. Siswa No. 46 Rt. 06 Odong-odong dan 1 Ade Yulianti 1571076302730000 Depan Kantor DPRD Kel. Sukakarya Pancingan Jl. Lingkar Barat No. 32 Lukisan dan 2 Rini Wati Rt. 31 Kel Kenali Asam 1571074201910181 Depan Kantor DPRD sewamainan Bawah Jl. Barau-Barau II Rt. Tugu Keris Taman 3 Afri Hendi 1571022704810221 Makanan Bakso Bakar 25 Kel. Pakuan baru Jomblo Jl. Sukarejo Rt. 18 Kel. Depan Gerbang masuk 4 Erick Roberto 1506011104940001 Kenali Asam Bawah Walikota Jl. Lingkar barat III Rt. Tugu Keris Taman 5 Zulfarida 1571076506600001 Es Tebu 44 kel. Kenali Besar Jomblo Kembar Rt. 24 6 Frengki Frastio 1505012709990007 Es Tebu Jl. Zainir Haviz Mendalo Darat Jl. Lombok Rt. 19 7 Nora Deska S 1571084912900001 Lukisan Taman Jomblo Kebon Handil Gg. Mawar RT. 23 8 Ari Chaniago 1571080703770041 Sate Jl. Zainir Haviz Lebak Bandung Jl. Taruma Negara Lrg. Oman Rohman 9 Mangga No. 45 Rt. 16 3209211012800011 Jl. Zainir Haviz Nh Tanjung Sari

33

Jl. Yunus Sanis Rt. 03 10 Meldayanti 1571085703900021 Sate Jl. Zainir Haviz Kebon Handil Jl. Kol. M. Kukuh Rt. 11 Sunaiyah 1803226412810001 Bakso Jl. Zainir Haviz 07 Kel. Paal Lima Jl. Kol. M. Kukuh Rt. 12 A N W A R 18030405055870003 Es Tebu Jl. Zainir Haviz 07 Kel. Paal Lima Komplek Perumahan Depan Gerbang masuk 13 Rahayu Kartini Camat No. 12 B Rt. 07 1571084805850081 Thai Tea Walikota Handil Jaya Depan Kantor 14 Hasbulah RT. 07 PAAL LIMA 3206290008650003 Metereologi Jl. Zainir Haviz No. 87 15 Rinto Sibuya 1502082811860001 Minuman Jl. Zainir Haviz Rt. 18 Kel. Paal Lima Jl. Yunus Sanis Rt. 03 Depan Gerbang masuk 16 Afrizal 1571070511840101 Bakso Kebon Handil Walikota Jl. Lirik RT. 01 Kel. 17 Siamrin 1571072407550002 Bakso/Sate Jl. Zainir Haviz Kenali Asam Atas Jl. Lombok No. 69 Rt. 18 Iis Herlina 1571095303820021 Lukisan Jl. Zainir Haviz 19 Kel. Kebun Handil Jl. Lombok No. 69 Rt. 19 Rio Reno 1571082103870041 Bakso Bakar 19 Kel. Kebun Handil Rinawati Br. Jl. . Prenjak II No. 46 20 1571084801850060 Pop Ice/Capucini Jl. Zainir Haviz Sibuya Rt. 13 Kel. Andil Jaya Jl. Lombok No. 69 Rt. 21 Fitra Susanti 2171095103859001 Lukisan Jl. Zainir Haviz 19 Kel. Kebun Handil

34

Hendra Jl. Slamet Riadi Rt. 37 22 1571071604880121 Bakso Bakar Depan Kantor Walikota Firnandes Kel. Legok Nusa Indah III Rt. 04 23 Anisah Mardiah 1571075906940061 Kacang Rebus Jl. Zainir Haviz Kel. Rawasari 24 Efendi Dianto Rt. 14 kel. Bagan Pete 1571072106790041 Sate/Air Mineral Telor congkel/Telor Tugu Keris Taman 25 Rohayati Rt. 14 kel. Bagan Pete 1571075404790141 mata gajah Jomblo Jl. Bungo Tanjung Rt. Tugu Keris Taman 26 Zulham Efendi 1607080107800090 Mainan anak-anak 01 Kel. Selamat Jomblo Rt. 02 Desa Mekar jaya 27 Ambo Tang 1505081210600005 Es tebu Jl. Zainir Haviz Sei Gelam RT. 21 Mekar jaya Sei 28 Besse Nurhayati 1505084209700001 Sosis Jl. Zainir Haviz Gelam Basso Abdul RT. 21 Mekar jaya Sei 29 1,50508E+15 Es Tebu Jl. Zainir Haviz Rahman Gelam Jl. TP. Sriwijaya Lrg. 30 Megwati Serumpun No. 93 Rt. 23 1571075207790061 Pop Ece Jl. Zainir Haviz Kel. Rawasari Jl. Slamet Riyadi Rt. 07 31 Reynaldi 1571010606830201 Bakso Bakar Depan Kantor Walikota Kel. Legok Icha Yulya Jl. Widuri RT. 31 Kel. Suki suki dan telor 32 1571076307990041 Mardianti Paal Lima congkel Lrg. Widuri II RT. 27 33 Raffila Elya 1571074208760041 Kel. Paal Lima Jl. Emprit Raya No. 02 34 Nur'aina 1571084711800041 Jasuke Taman Jomblo Rt. 25 Kel. Handil Jaya

35

Perum Batara Regency 35 Noris Iskandar RT. 25 Desa Mekar 1505082809000006 Pop Ice Taman Jomblo Jaya Sei. Gelam Paal Merah RT. 07 36 Y A N I 1505084408790001 Jasuke Taman Jomblo Mekar Jaya Sei. Gelam Kemenyan Jaya RT. 22 37 A M I R 1505081011830004 Es Tebu Taman Jomblo Mekar Jaya Sei Gelam Kemenyan Jaya RT. 22 38 Ana Kartini 1505084805830003 Jasuke Taman Jomblo Mekar Jaya Sei Gelam Jl. H. Ali Hamzah Rt. Telor congkel & 39 Desi Arisandi 1671144101730008 Jl. Zainir Haviz 09 Kel. Payo Lebar Jl. H. Ali Hamzah Rt. 40 Yusnani 1671135010620006 Pancingan Jl. Zainir Haviz 07 Kel. Payo Lebar Jl. H. Ali Hamzah Rt. 41 Amirudin 1571011905870001 Telor congkel Jl. Zainir Haviz 09 Kel. Payo Lebar Jl. Alor Rt. 28 Kel. Depan Kantor 42 Rio Saputra 1571082404960021 Es Tebu Jelutung Metereologi Novi Permata Jl. Alor Rt. 28 Kel. Depan Kantor 43 1571084611940081 Sate Padang Sari Jelutung Metereologi Jl. Bangau II RT. 12 Depan Kantor 44 Hendra Febrian 1571020902880021 Pop Ice & Kapucino Tambak Sari Metereologi Jl. Alor Rt. 28 Kel. Depan Kantor 45 L. Isman 1571082412640021 Mie Ayam & Bakso Jelutung Metereologi Jl. Jalak IV No. 77 Rt. Tugu Keris Taman 46 Junaidi 1571083006800021 Es Tebu 19 Andil Jaya Jomblo

36

Jl. Kol. M. Kukuh Rt. Depan Kantor 47 Rohani 1571076112790061 Sosis 17 Kel. Paal Lima Metereologi Jl. Pangeran Hidayat Depan Kantor 48 Burhanuddin No. 42 RT. 06 Kel. 1571072006750101 Jasuke Metereologi Sukakarya Jl. Untung Suropati Rt. 49 Ardiansah 1571080305920021 Mainan Jl. Zainir Haviz 40 Kel. Jelutung Jl. Lirik Rt. 01 Kel. 50 Misnawati 1571076111590062 Sate & Es Tebu Jl. Zainir Haviz Kenai Asam Atas Jl. Sari Bhakti Rt. 09 51 Zulhani 1376015404920001 Ice Orange Ploat Jl. Zainir Haviz Kel. Bagan Pete Jl. Sari Bhakti Rt. 09 52 Hendrid 1376011410830004 Sosis & Telor Congkel Jl. Zainir Haviz Kel. Bagan Pete Jl. Untung Suropati Rt. 53 Sri Manis 1571085207640001 Telor Congkel 46 Kel. Jelutung Jl. Untung Suropati Rt. 54 Sumarny 1571085112840021 Telor Congkel 46 Kel. Jelutung Jl. Untung Suropati Rt. 55 F A U Z I 1571021303890041 Es Tebu 46 Kel. Jelutung 56 Ibrahim Tantan Rt. 02 Sekernan 1505022204880001 Es Tebu Jl. Amin Aini Rt. 09 57 Mursalim 1571010510830221 Es Tebu Kel. Legok Jl. Juanda Rt. 29 Kel. Odong-odong & ikan 58 N A W A T I 1509054806780003 Depan Kantor DPRD Kenali Asam Bawah serok pasiran Jl. Basuki rahmad Rt. 59 Muazah Nurmala 1571076105730001 Odong-odong Jl. Zainir Haviz 07 Kel. Paal Lima

37

Lrg. Timur jaya Rt. 23 Depan Kantor 60 Eni Sariyem 1505064909690001 Jasuke Kasang Pudak Metereologi Perum Bintang Ceria Pop Ice & Telor 61 Safrina Susi Asri Rt. 36 Kel. Paal 1571074660780001 Jl. Zainir Haviz Congkel Lima Perum Bintang Ceria Depan Walikota Arah 62 Zulhan Efendi Asri Rt. 36 Kel. Paal 1571071307730001 Sosis BPJS Lima Sabam Jarliman Jl. Abdul Muis Rt. 43 63 1571022906010081 Sate Depan Balai Adat Sitanggang Kel. Lingkar Selatan Belido Jaya Rt. 07 Muhammad 64 Talang Belido Sei 1571070202000141 Es Tebu Depan Balai Adat Nasrul Gelam Kemenyan Jaya Rt.21 65 Elfiyeni 1571086705820201 Bakso Depan Balai Adat Mekar Jaya Sei Gelam Kemenyan Jaya Rt.21 66 Ijal Mb 1571082310800101 Harum manis Jl. Zainir Haviz Mekar Jaya Sei Gelam Saut Marulitua Suko Moro RT. 28 67 1505081211000002 Pop Ice Jl. Zainir Haviz Pangidoan Mekar Jaya Sei Gelam Jl. Widuri II Rt. 27 Kel. 68 Rita Revianti 1571074311830081 Sate Padang Jl. Zainir Haviz Paal Lima Jl. Widuri II Rt. 31 Kel. Suki suki & sate 69 K U D R I 1571070810840031 Jl. Zainir Haviz Paal Lima padang Jl. Amin Aini Rt. 03 70 Leni Marlena 1571017112840181 Es Tebu Jl. Zainir Haviz Kel. Legok

38

Jl. Sumatera Lrg. Bakso Urat & 71 Azhar Ramadhan Bersama Rt. 13 Kebon 1605081404820002 Jl. Zainir Haviz 83 Handil Jl. Sumatera Lrg. 72 Endang Hartati Bersama Rt. 13 Kebon 1605086503850003 Pop Ice Jl. Zainir Haviz Handil Jl. Sumatera Lrg. 73 Adhe Chandra Bersama Rt. 13 Kebon 1605082909950002 Sosis Jl. Zainir Haviz Handil Jl. Syamsudin Uban No. Tugu Keris Taman 74 Slamet 1571021805830001 Kopi Seduh 56 Rt. 02 Tambak Sari Jomblo Jl. Pangeran Hidayat 75 S A L M I 1504010101800002 Pop Ice & Mainan Depan Perkim RT. 17 Kel. Paal Lima Jl. Mentawai RT. 11 76 Candra Kirana 1571081106760001 Telor Congkel Depan Kantor Walikota Handil Jaya Jl. Sunan Giri Lrg. Tugu Keris Taman 77 W A N H A R Colombia Rt. 09 Kel. 1671021107770006 Jomblo Simpang 3 Sipin Jl. Jakarta RT. 18 Kel. Depan Walikota Arah 78 Yulizar 1571071607740041 Bandrek Paal Lima BPJS Jl. Jakarta No. 40 RT. Depan Walikota Arah 79 Surtini 1571076607780081 Gorengan 18 Kel. Paal Lima BPJS Jl. Untung Suropati Rt. 80 Depri Yansyah 1605182911950002 Tekwan Model Anisa Depan Kantor Walikota 47 Kel. Jelutung Jl. Banjar Rejo Rt. 18 dan Mie Tek Depan Kantor 81 Syahdian 6472040403800002 Kel. The Hok tek Metereologi

39

Tekwan, Telor Congkel Jl. Banjar Rejo Rt. 18 Depan Kantor 82 Septi Marlinda 1571084909830002 & (arab Kel. The Hok Metereologi maklum) Jl. Lingkar Barat III Rt. Depan Walikota Arah 83 Jhon Andri Putra 1571071202820181 Es Tebu 44 Kenali Besar BPJS Desa Talang Belido Rt. 84 Suriani 03 Talang Belido Sei 1505084105810003 Jasuke Kayla Jl. Zainir Haviz Gelam Jusman Joni Kemenyan Jaya Rt. 22 85 1505082105940003 Ceker Jerit & Thai Tea Jl. Zainir Haviz Iskandar Mekar Jaya Sei Gelam Kemenyan Jaya Rt. 22 86 Jurana Wati 1505084808980005 Jasuke Kayla Jl. Zainir Haviz Mekar Jaya Sei Gelam Jl. Sunan Ampel Rt. 04 87 Mustolih 1571080303860101 Sosis & Jasuke Taman Jomblo Kel. Sukakarya RT. 08 Kel. Simpang 88 T U M I J A N 1571070107720041 Sosis Tiga Sipin Jl. Swadaya Raya Lrg. 89 Heriyadi Merpati RT. 21 Kel. 1571070104870041 Bagan Pete 90 Merisa Jl. Cempaka 1571016705880164 Jl. Sersan Muslim Rt. 91 Oriyanto 14 Jerambah Bolong 1571021610820122 Odong - odong Jl. Zainir Haviz Kel. Lingkar Selatan Jl. Yulius Usman No. 92 Bahtiar. S 21 Rt. 22 Kel. Pematang 1571012803660001 Ice Cream Vino Jl. Zainir Haviz Sulur

40

Jl. Kol. M. Kukuh Rt. 93 Rosmina 1571084709700021 Mie Ayam Bakso Jl. Zainir Haviz 17 Kel. Paal Lima Uswatun Jl. Kol. M. Kukuh Rt. 94 1571084108920041 Nasi Goreng Jl. Zainir Haviz Hasanah 17 Kel. Paal Lima Siti Anisa Juni Jl. Kol. M. Kukuh Rt. 95 1502056706990001 Sosis Jl. Zainir Haviz Astuti 17 Kel. Paal Lima Jl. Slamet Riyadi Rt. 20 96 Megawati 1504064107710001 Depan Kantor DPRD Kel. Legok Wahyu Riki Putri Kembar Rt. 24 97 1505011008970004 Es Tebu Jl. Zainir Haviz Saputra Mendalo Darat Jl. Kol. M. Kukuh Rt. 98 Rahmad Syah 1571070111610002 Es Tebu Jl. Zainir Haviz 17 Kel. Paal Lima Jl. Kol. M. Kukuh Rt. 99 Desi Rahwani 1571076712880002 Mie Ayam Jl. Zainir Haviz 17 Kel. Paal Lima Jl. Batam Rt. 25 Lebak 100 Fitri Anis 1571086710780002 Pancingan anak-anak Depan PUPR Bandung Jl. Serma Nurmalik Rt. 101 I R W A N 1301050101860010 Sosis Jl. Zainir Haviz 01 Kel. Murni

Jl. Halmahera No. 38 102 E N N I 1571085511830081 Qitela Ubi Jl. Zainir Haviz Rt. 17 Kebon Handil

41

Jl. Halmahera No. 38 103 Zulkarnaen 1571081812800001 Bakso Bakar Raja Jl. Zainir Haviz Rt. 17 Kebon Handil Besse RT. 21 Mekar jaya Sei 104 Pop Ice Jl. Zainir Haviz Musdalifah Gelam Perm. Indah P Jl. Nasi Goreng & Hot 105 Ibridal Darwis Tengku Mahmud Rt. 1572012802850001 Jl. Zainir Haviz Pangsit 35 Kel. Paal Lima Rt. 24 Desa Tangkit Depan Kantor 106 I S H A R 1505080808870010 Tekwan 4 L lama Sei. Gelam Metereologi Kemenyan Jaya RT. 23 107 Hasnawati 1505085507920043 Bakso Taman Jomblo Mekar Jaya Sei Gelam Jl. Husen Sastra Negara Car Free Nigh Trotoar 108 Asra Zulman No. 18 Rt. 14 Kel. 1571042102760001 Gorengan & Pop Ice Tugu Keris Sungai Asam Jl. Pangeran Hidayat Rt. 109 Muhammad 13 Kel. Kenali Asam 1571070909820244 Mainan Jl. Zainir Haviz Bawah Tugu Keris Taman 110 I R M A N Rt. 17 Kel. Andil Jaya 1302111602650001 Es Tebu Jomblo Mainan dan Busa Tugu Keris Taman 111 Anisar Rt. 17 Kel. Andil Jaya 1302114207630000 Lukisan Jomblo Lrg. Terapi Rt. 18 Tugu Keris Taman 112 Marsudi 1505061705740005 Mainan Pudak Kumpeh Ulu Jomblo Lrg. Terapi Rt. 18 Tugu Keris Taman 113 Rita Snita 1302115303820002 Mainan Pudak Kumpeh Ulu Jomblo

42

Tugu Keris Taman 114 Lasdianto Rt. 17 Kel. Andil Jaya 1302110212650002 Mainan Jomblo Mainan dan Busa Tugu Keris Taman 115 Nurlela Rt. 17 Kel. Andil Jaya 1302115310750003 Lukisan Jomblo Tugu Keris Taman 116 Syafrizal Rt. 17 Kel. Andil Jaya 1302110909620003 Mainan Jomblo Tugu Keris Taman 117 Yuliana Rt. 17 Kel. Andil Jaya 1302115211690002 Mainan Jomblo Jl. Belitung Rt. 11 Kel. 118 M. Erik Sutopo 1802271209880003 Sosis Erik Depan Kantor Walikota Andil Jaya Jl. F. Silaen No. 10 Rt. 119 Djunaidi 1571081503780001 Potatos 08 Kel. Kebon Handil Jl. F. Silaen No. 10 Rt. 120 Rina Apriana.S 1571085804830041 Bakso & Sate 08 Kel. Kebon Handil Jl. Widuri II Rt. 27 Kel. 121 I L H A M 1571072203010021 Potatos & Sosis Gulung Paal Lima Jl. Lirik Rt. 04 Kel. 122 R I S T A 1571074909900165 Kuliner Dapur Khayla Jl. Zainir Haviz Kenali Asam Atas Jl. Batam Lrg. Tukang Jl. Zainir Haviz Depan 123 Masrizal Jahit Rt. 09 Lebak 1571082005680021 Es Tebu Gerbang Walikota Bandung Jl. Matahari I Rt. 07 124 Eri Erlinda 1571015807810061 Mie Ayam Jl. Zainir Haviz Kel. Selamat Jl. Matahari I Rt. 07 125 Andi Roynaldi 1571011207780041 Sate Jl. Zainir Haviz Kel. Selamat Rantau Gedang RT. 06 126 I L H A M 1504013006950000 Es Tebu Jl. Zainir Haviz Mersam

43

Jl. Matahari III Rt. 16 127 Eliza Ayu 150401600764001 Telor Congkel Taman Jomblo Kel. Selamat Jl. Matahari III Rt. 16 128 M. Z E I N 1504010412590001 Taman Jomblo Kel. Selamat Jl. Sentot Alibasa Lrg. Jl. Basuki Rahmat Depan 129 Reva Wulandari Masjid Taqwa Rt. 16 1571035011890061 Pop Ice dan Capucino DPP Kel. Payo selincah Jl. Kapt. Sujono RT. 10 Jl. Agus Salim Depan 130 Desi Sutrisni 1571026502830001 Bandrek Handil Jaya Perindag Jl. Lintas Timur Rt. 04 Bandrek Sekuteng 131 Rubiana 157015008960041 Teluk Kenali Kapucino Pucung 2 Rt. 13 Andil Bandrek dan Kapucino 132 Neti Suryati 1571016008770001 Jl. Agus Salim jaya Nadya Perum Nusa Sejahtera 133 Evi Grafika 1571024806810021 Pempek Jl. Zainir Haviz Rt. 36 Lingkar Selatan Jl. Basuki rahmad Rt. Jl. Basuki Rahmat Depan 134 E R N I 1571015808681021 Bandrek 18 Kel. Paal Lima DPP Jl. Pangeran Hidayat Rt. 135 Darwati 1401014508720006 Nasi Goreng Jl. Zainir Haviz 07 Kel. Paal Lima Jl. Pangeran Hidayat Rt. 136 Firman 141012711700002 Nasi Gemuk & Jl. Zainir Haviz 07 Kel. Paal Lima Jl. Lingkar Selatan II 137 Susilawati Rt. 24 Kel. Lingkar 1571026502730040 Kroket & Jl. Zainir Haviz Selatan Jl. Untung Suropati Rt. 138 Ulandari 1605086606020003 Tekwan Jl. Zainir Haviz 47 Kel. Jelutung

44

Jl. Halmahera Lrg. 139 Fitri Rosmaini Kapak Rt. 17 Kebon 1571085905880021 Bakso Malang Jl. Zainir Haviz Handil Lrg. Flamboyan RT. 13 140 Firdaus 1571011405750081 Bakso Jl. Zainir Haviz Kel. Legok Danau Sipin Taman Raja Rt. 3 141 Marcos Imanuel Taman Raja Tungkal 1506013001950001 Es Lemon Coy Jl. Zainir Haviz Ulu Bambang Ade Jl. Yunus Sanis Rt. 03 142 1571011506900142 Aneka Mainan Anak Jl. Zainir Haviz Irawan Kebon Handil Jelutung Jl. Blitung Rt. 11 Kel. Bakso Bakar & Sate 143 Budiono 1505021211780008 Jl. Zainir Haviz Andil Jaya Jelutung Padang Jl. Kol. M. Kukuh Rt. Sewamainan lukisan 144 Resty Ocvianty 1571076510820101 Jl. Zainir Haviz 17 Kel. Paal Lima dan kolam Jl. Abdul Rahman Saleh 145 Syahrial 1508033112640002 Es Tebu/Pop Ice Jl. Zainir Haviz RT. 22 Kel. Thehok Jl. Gajah Mada No. 33 Makanan/Minuman 146 Kiki Natalia 1571087112830021 RT. 32 Kel. Jelutung Ringan Jl. Yunus Sanis RT. 03 Aneka Mainan 147 A N I T A 1571086010710021 Kebun Handil Anak/Jasuke Jl. Sri Gunting RT. 04 148 Marlina 1571085111780062 Aneka Mainan Anak Jl. Zainir Haviz Kel. Lebak Bandung Jl. H. Ali Hamzah No. 149 Poniyati 20 RT. 09 Kel. Payo 1571084607750061 Telor Congkel Lebar

45

Jl. H. Ali Hamzah No. 150 S Y U K R I 20 RT. 09 Kel. Payo 1571081008680061 Es Tebu Lebar Jl. Aditya Warman RT. 151 A Z W A R I 1707010704780001 Tekwan Jl. Zainir Haviz 18 Kel. Thehok Perm.Bumi Pal Merah Odong-odong, Lukisan, 152 Deffi Irawan Indah Rt. 36 Kel. 1571026512800222 Mainan Kolam Lingkar Selatan Jl. Sri Gunting RT. 06 153 Edi Sabara 1571080607810061 Mainan Rumah Balon Jl. Zainir Haviz Kel. Lebak Bandung Dekha Jl. Pattimura RT. 40 154 1571071712680021 Aneka Mainan Anak Jl. Zainir Haviz Ardiansyah Kel. Kenali Besar Desa Batu Raja Lama 155 Zelvi Lendo Tebing Tinggi Sumsel 1611044807950006 (Jl. Untung Suropati) Jl. Raden Wijaya RT. Mainan Anak / 156 Nawa Malini 1571026303920041 28 Kel. Thehok Pancingan Sumber : Kantor Camat Kotabaru tanggal 16 November 2020

:

57

Tidak dapat dipungkiri bahwa profesi PKL menjadi satu matapencaharian dikala seseorang tidak punya pekerjaan atau tidak dapat ditampung dalam sector formal. Factor factor meningkatnya pedagang kaki lima berjualan di Tugu Keris Siginjai sebagai berikut:

a. Urbanisasi Perpindahan individu atau kelompok dari wilayah pedesaan ke daerah

perkotaan. Banyaknya penduduk yang pindah dari desa kekota untuk

mengadu nasib atau untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

Seperti hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan bapak syarif

“banyaknya kawan yang jualan disini, ada juga saudara yang jualan disini. Sebenarnya saya ini dari kampung, terus saya ini mau kerja yang enakpun banyak yang nggak bisa dek, Hp aja masih cepek apalagi menggunakan laptop, saya tidak paham. saudara mengajak untuk jualan disini, kalo penghasilan nya bersih standar lah sekitar 30- 40 ribu per hari. Dan saya disini masih ngontrak. Dan Alhamdulilah terpenuhi kebutuhan untuk membelikan anak susu”.24 b. kebutuhan Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk

mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan

kenyamananan. Seperti hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada

bapak Arbain.

“Saya berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan untuk sekolah anak saya. Disnikan tempatnya ramai jadi saya jualan di sini. Kalo jualan disini penghasilan jualan dapatlah 50.000 kalo malam minggu. Kalo hari yang biasa bersihnya 30.000. lumayanlah untuk mencukupi kehidupan sehari- hari. Di Jambi juga kurang dek lapangan kerja nya yang cocok buat bapak. Jadi inilah bisanya. Lumayan lah ”25

24 Wawancara dengan bapak Sarif Pedagang Kaki Lima tanggal 15 September 2020, 17:40 wib 25 wawancara dengan bapak Arbain Pedagang Kaki Lima tanggal 16 September 2020, 18:03 wib

58

c. Kurangnya lapangan pekerjaan

Kenyataan nya PKL merupakan suatu permasalahan yang timbul

akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup menampung.

Hal ini disampaikan oleh ibu mariyati

“Karena saya orang dari kampung mencoba mengadu nasib ke kota tetapi sampai nya di kota yang banyak dibutuhkan adalah orang yang sarjana sedangkan saya cuman tamatan SMP jadi saya memutar otak dengan modal minim untuk memenuhi kebutuhan keluarga,dan saya mencoba jualan dan alhamdulilah cukup”.26

d. Tingkat pendidikan Rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya skill untuk bersaing

di dunia kerja menjadi salah satu penghambat mendapatkan pekerjaan

yang diharapkan. Oleh karena itu untuk tetap memenuhi kebutuhan

hidupnya maka para PKL memilih untuk berjualan sebagai alternatif

memenuhi kebutuhannya. Hal ini diperkuat dengan hasil waancara

peneliti oleh bapak Yanto

“ karena saya orang dari kampung mencoba mengadu nasib ke kota tetapi sampai nya di kota yang banyak dibutuhkan adalah orang yang sarjana sedangkan saya cuman tamatan SMP jadi saya memutar otak dengan modal minim untuk memenuhi kebutuhan keluarga,dan saya mencoba jualan dan alhamdulilah cukup”.27

Dari hasil wawancara di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa

berjualan merupakan factor utama dalam memenuhi kebutuhan hidup

hal ini juga dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan dan skill yang

kurang memadai.

26 wawancara dengan ibuk mariati Pedagang Kaki Lima tanggal 16 September 2020, 18:08 wib 27 wawancara dengan bapak Yanto Pedagang Kaki Lima tanggal 16 September 2020, 19:40 wib

59

B. Strategi Pemerintah Kota Jambi Mengatasi Masalah Pkl Di Tugu

Keris Siginjai

Perkembangan Kota Jambi secara internal juga cukup pesat. Salah satu indikasi kuatnya perkembangan tersebut adalah tumbuhnya beberapa kegiatan terutama indutri dan perdagangan serta semakin padatnya arus lalu lintas didalam kota. Perekonomian kota Jambi yang paling menonjol adalah sektor perdagangan dan industri. Kedua sektor ini juga sudah banyak memberikan kontribusi di bidang perekonomian. Hal ini menumbuhkan semangat bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan dua sektor tersebut, salah satu caranya adalah dengan menata para pedagang yang dirasa telah melanggar etika berdagang dan merusak estetika penataan kota, seperti yang di katakan oleh bapak Fendy Ananda, ME

“karena untuk menciptakan kota yang tertib dan indah itu agak sulit, karena awalnyakan pkl ini berhamburan berjualan di pinggir jalan tidak tertib tidak tertata. Kemudian pemerintah daerah berinisiatip untuk merelokasi pedagang kaki lima, di tata sebaik mungkin dan difasilitasi tempat supaya teratur disuatu tempat supaya dagangan yang mereka jual mudah dijangkau oleh pembeli. Jadi apa yang saja yang pembeli ada tempatnya.”

Hal tersebut juga menarik banyak perhatian masyarakat selaku konsumen dalam hal terciptanya kawasan kuliner tersebut dengan adanya kawasan ini dianggap memudahkan masyarakat dan menguntungkan bagi pemerintah dalam menciptakan kota yang indah. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara bapak

Fendy Ananda, S.STp.,ME

“menurut saya ini ide yang cukup bagus dari pemerintah dengan adanya relokasi ini sekaligus memudahkan masyarakat kota Jambi. Misalnya lagi jalan-jalan apa nongkrong bisa kesini buat jajan-jajan”.28

28wawancara dengan bapak fendy ananda S.STp., ME camat kota baru tanggal 09 november 2020, 11:00 wib

60

Kegiatan penataan bagi PKL merupakan kesulitan tersendiri bagi pemerintah kota Jambi. Selain jumlahnya yang semakin banyak, keberadaan pedagang kaki lima itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa aspek terutama ekonomi. Problematika dalam penataan pedagang kaki lima adalah bahwa jumlah mereka yang sangat banyak dan memerlukan ruang yang cukup besar untuk kegiatannya. Pedagang kaki lima tidak mungkin dihilangkan dari kgiatan di ruang publik, keberadaannya merupakan pelengkap dari segala unsur kehidupan publik, terutama dikawasan perdagangan. Hanya saja dalam penataannya Perlu ditempatkan berdampingan dengan ruang untuk kegiatan sirkulasi kawasan, yaitu pendestrian dan jalan dengan alternatif membuat suatu ruang publik baru yang semua kegiatan pubik berlangsung dengan tetap mengutamakan optimalisasi ruang bagi pejalan kaki.

Serangkaian kebijakan yang diwujudkan dalam suatu kegiatan dilakukan dalam menjalankan pemerintahan, salah satunya yaitu dengan membuat kebijakan yang akan mempermudah dalam melaksanakan rancanagan program pemerintahan.

Mengenai lokasi relokasi sampai saat ini belum ada aturan tertulis terkait lokasi yang menjadi tempat relokasi bagi PKL. Hal ini diperkuat dari hasil wawan cara dengan bapak Fendy Ananda,S.STp.,ME

“kalau mengenai aturan hukum saya rasa tidak ada, karena itukan awalnya cuman mau kita tata sebaik-baiknya agar tidak berantakan di pinggir jalan itu para PKL”.29

29wawancara dengan bapak fendy ananda S.STp., ME camat kota baru tanggal 09 november 2020, 11:00 wib

61

Hal ini di perkuat dengan pernyataan dari bapak Agus Pribadi S.E selaku ketua bidang koordinasi di kantor satpol PP kota Jambi.

“ kalok peraturan berjualan di tugu keris itu tidak di perbolehkan tetapi ada kebijakan dari walikota dengan ada nya car free day and car free night para pedagang diperbolehkan berjualan dari tugu keris sampai kantor DPR.”30

Hal ini menjadi salah satu kekurangan dari kebijakan relokasi PKL di kota jambi tidak ada nya aturan tertulis tentang lokasi relokasi maka tidak ada landasan hukum bagi pemerintah kota jambi. Dengan kata lain PKL bisa saja pindah kelokasi lain di luar area yang di tentukan karena tidak ada nya aturan yang sah terkait lokasi tersebut.

Terkait dengan lokasi, banyaknya jumlah PKL yang ingin masuk kearea yang telah di sediakan oleh pemerintah untuk berjualan membuat area ini menjadi sempit dan kekurangan lahan untuk menampung PKL. Akibat nya masih ada beberapa PKL yang berjualan di pinggir jalan/ terkait degan itu pemerintah masih membuat rencana untuk memperluas area agar mampu menampung PKL yang berjualan di pinggir jalan. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan bapak

Agus Pribadi, S.STp.,ME

“nah gitu dek yang lagi kita rencanakan dan kita carikan solusi, karena susah kita tangani. Sebenarnya tetap dilarang tapi kan sebagai pengelola tidak bisa seenaknya karena kalok kita larang kita harus sediakan tempat”.31

30 wawancara dengan bapak Agus Pribadi, SE bidang Operasional dan pengendalian tanggal 09 november 2020, 11:00 30

31 wawancara dengan bapak fendy ananda S.STp., ME camat kota baru tanggal 09 november 2020, 11:00 wib

62

Dari hasil wawancara yang penliti lakukan dapat disimpulkan bahwa pemerintah sebenarnya sudah memberikan tempat terhadap PKL untuk berjualan namun para PKL yang seharusnya berjualan di tempat yang telah di sediakan malah berjualan di tempat yang tidak di perbolehkan oleh karna itu memicu para

Satpol PP untuk menertibkan para pedagang yang tidak mengikuti aturan yang telah di tentukan.

Tujuan dari pembuatan strategi atau kebijakan tersebut sesuai dengan yang dicita-citakan atau diharapkan. Sesuai dengan wewenang dan hak sebagai suatu bentuk otonom, pemerintah membentuk suatu peraturan yang nantinya akan mengatur dan mengelola keberadaan PKL.32 Peraturan tersebut dibentuk dalam wujud Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2016 tentang Penataan dan

Pembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL). Penataan dan pembinaan PKL merupakan suatu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untu menata dan mengatur keberadaan PKL. Pada dasarnya pembentukan Perda ini adalah sebagai pedoman untuk penataan, pembinaan, pemberdayaan, pengawasan dan penertiban

PKL. Penataan PKL bertujuan untuk meningkatan kesejahteraa PKL, menjaga ketertiban umum dan kebersihan lingkungan.

Program atau strategi pemerintah dalam penataan pedagang kaki lima di tugu keris siginjai yaitu:

1. Sosialisasi, dimaksudkan agar para pedagang kaki lima memahami

tujuan dilaksanakannya penataan pedagang. Diharapkan kesadaran

pedagang untuk tidak berjualan di tepi jalan maupun trotoar.

32 Adam Ramadhan, Implementasi model Zonasi Pentaan Pedagang Kaki Lima di Kota Bandung, Vol 10 No 1 2015

63

2. Menertibkan, apabila setelah dilakukannya sosialisasi tapi masih

memanfaatkan tepi jalan dan trotoar sebagai tempat berjulan, maka

petugas Satpol PP dapat melakukan penertiban dalam hal ini

penggusuran.

3. Merelokasi,setelah dilakukan penggusuran,pemerintah daerah tidak

lepas tangan kemudian melakukan relokasi pedagang kaki lima

ketempat yang telah di sediakan.

Semakin pesatnya pedagang kaki lima (PKL) yang memadati kota merupakan suatu masalah yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah kota

Jambi. Keberadaan mereka yang tidak tertata dengan baik akan menimbulkan kemacetan arus lalu lintas selain itu juga akan menimbulkan suatu kesan yang tidak baik dan menciptakan suatu tata kota yang buruk dan tidak nyaman. Peran pemerintah sangat dibutuhkan didalam menangani masalah PKL tersebut. Hal ini merupakan suatu kesulitan tersendiri bagi pemerintah kota. Selain jumlahnya semakin banyak, keberadaan PKL juga dipengaruhi beberapa aspek terutama ekonomi. Masalah dalam penataan pedagang kaki lima adalah bahwa jumlah mereka yang sangat banyak dan memerlukan ruang yang cukup besar dalam kegiaatannya. 33

Hanya saja dalam penataannya perlu ditempatkan berdampingan dengan ruang untuk kegiatan sirkulasi kawasan, yaitu pendestrian dan jalan dengan alternatif membuat suatu ruang publik baru yang semua kegiatan publik berlangsung dengan tetap mengutamakan optimalisasi bagi pejalan kaki.

33 Dirgahayu putri, Analisis Peran pemrintah Daerah Dalam Pengelolaan Kawasan Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Maros (Makassar, Universitas Hasanuddin 2017).

64

Dari uraian jawaban para informan, khususnya dari pelanggan kaki lima, mereka mengungkapkan bahwa mereka akan mendukung program tersebut apabila tempat relokasi yang strategis dan mendatangkan banyak pembeli. Karena yang terpenting bagi mereka adalah banyaknya pembeli, guna mendukung perekonomian.

C. Faktor penghambat Pemerintah Kota Jambi Dalam Mengatasi PKL

Dalam hal ini pemerintah kota Jambi telah menggunakan beberapa strategi untuk menangani PKL, yaitu dengan sosialisasi, penertiban, relokasi dan peremajaan. Akan tetapi, tidak semua penerapan kebijakan peraturan daerah terhadap pkl bisa diterima oleh setiap pedagang. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan dalam berkomunikasi dan sosialisasi mengenai kebijakan serta penegakan hukum secara tegas untuk menerapkan kebijakan yang telah dibuat.

Berdasarkan hasil uraian wawancara pada beberapa informan peneliti menyimpulkan bahwa selama beberapa kali dilaksanakannya penataan pedagang kaki lima, program ini belum bisa dikatakan sudah berhasil karena banyaknya kendala diantara nya yaitu :

1. Tidak adanya ketegasan hukum bagi seseorang yang melanggar tata

ruang.

Setiap orang yang melakukan penyimpangan perencanaan tata ruang

tidak pernah atau jarang mendapatkan sanksi. Akibatnya

penyimpangan penggunaan tata ruang dianggap biasa dan tidak pnya

arti apa-apa. Kondisi ini berakibat pada kesemrautan pelaksaan tata

ruang wilayah.

65

2. Perencanaan tata ruang selalu disatukan dengan rencana

pengembangan

Perencanaan tata ruang yang disatukan dengan rencana pembangunan

berakibat kesimpang siuran karna seharusnya perencanaan tata ruang

dijadikan acuan dalam rencana pembangunan.

3. Perencanaan tata ruang lebih banyak didominasi oleh keputusan politik

Tidak bisa dipungkiri bahwa stabilitas politik diIndonesia masih

kurang baik. Banyak pengambil kebijakan dan keputusan memutuskan

atau mengeluarkan kebijakan yang tidak objektif terutama daam bidng

tata ruang. Seharusnya perencaaan tat ruang mengacu pada objektivitas

karakteristik wilayah,bukan kebijakan politik. Jika ini terjadi, mka

akan menghasilkan pemanfaatan lahan yang tidak maksimal, hal ii

terjadi dengan kesepakatan serta pemberian uang secara sembunyi-

sembunyi.

4. Belum semua daerah di Indonesia mempunyai rencana tata ruaang

wilayah (RTRW) yang sesuai degan RTRW nasional. Hal ini

disampaikan oleh bapak Fengky Ananda, S.STp., ME selaku Camat

Kota Baru.

“Tanpa perencanaan yang baik menjadi bingung dalam penataan kota dan perencanaan ruang. Jika penataan ruang dan perencanaan wilayah dilakukan dengan tidak baik, mungkin pada masa yang akan datang dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat lahan atau tempat akan habis”.34

34 wawancara dengan bapak fendy ananda S.STp., ME camat kota baru tanggal 09 november 2020, 11:00 wib

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pedagang kaki lima atau yang biasa disebut dengan PKL adalah

istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang menggunakan gerobak.

Saat ini istilah pedagang kaki lima juga digunakan untuk sekumpulan

pedagang yang menjual barang dagangannya ditepi-tepi jalan umum,

trotoar yang jauh dari kesan rapi dan bersih, PKL ini timbul dari adanya

suatu kondisi pembangunan perekonomian dan pendidikan yang tidak

merata di seluruh negara kesatuan Republik Indonesia. PKL ini juga

timbul dari akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan bagi rakyatkecil

yang tidak memiliki kemampuan dalam berproduksi.

1. Penyebab meningkatnya PKL yang berjualan di Tugu Keris Siginjai

adalah;

a. Urbanisasi

b. Kebutuhan

c. Tingkat pendidikan

d. Kurangnya lapangan pekerjaan

2. Stategi pemerintah dalam mengatasi PKL yang berjualan di Tugu

Keris Siginjai adalah :

a. Melakukan negosiasi kepada para pedagang. Artinya

melakukan pendekatan dan menjelaskan kepada

68

pedaganguntukmengikuti arahan atau kebijakan yang telah

diberikan dan telah ditentukan oleh pemerintah.

b. Menertibkan, apabila telah dilakukan sosialisasi tetapi para

pedagang tidak mengindahkan yang telah disampaikan maka

akan dilakuka penertiban oleh pihak Satpol PP.

c. Merelokasi, jika telah dilakukannya penertiban maka para

pedagang diarahkan ketempat berjualan yang telah ditentukan

oleh pemerintah.

3. Faktor penghambat pemerintah dalam mengatasi PKL yang

berjualan di Tugu Keris Siiginjai adalah:

a. Tidak adanya ketegasan hukum bagi seseorang yang

melanggar tata ruang sehingga para PKL berjualan dengan

bebas ditugu keris siginjai.

b. Perencanaan tata ruang selalu disatukan dengan rencana

pengembangan sehinnga tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan.

c. Perencanaan tata ruang lebih banyak didominasi oleh

keputusan politik sehingga banyaknya pungutan liar yang

merugikan para PKL maka hendaknya pemerintah kota jambi

harus tegas dalam mengatasi hal tersebut.

Dari uraian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pedagang kaki lima mengungkapkan bahwa mereka akan mendukung program tersebut apabila tesedia tempat relokasi yang strategis dan mendatangkan banyak pembeli.

69

Karena yang terpenting bagi pedagang kaki lima adalah banyaknya pembeli, guna mendukung perekonomian.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan maka selanjutnya dapat diusulkan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pertuta pedagang kaki lima dan perubahan fungsi tata ruang taman kota.Dari kesimpulan tersebut maka dapat disarankan sebagai berikut:

a. Bagi pemerintah diharapkan dapat memberikan tempat yang strategis

untuk para pedagang kaki lima supaya berjualan pada yang

seharusnya.

b. Bagi pedagang kaki lima disarankan dapat mematuhi tempat bejualan

yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan menjaga tempat yang telah

disediakan.

DAFTAR PUSTAKA

Retno Wijayaningsih, Keterkaitan Pedagang Kaki Lima Terhadap Kualitas Dan Citra Ruang Publik Di Koridor Kartini Semarang Pada Masa Pra- Pembongkaran (Studi Kasus : Penggal Jl.Dr.Cipto – Jl.Barito), (2018). Vol. 7 No. 3

Jurnal arsitektur, bangunan, & lingkungan.

Jurnal arsitektur,bangunan,dan lingkungan. Vol.7 No. 3 Juli 2018.

Retno Wijayaningih, Keterkaitan Pedagang Kaki Lima Terhadap Kualitas dan Citra Ruang Publik,(jurnal, Vol.7 No.3, juli 2018 ).

Peraturan Wali Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2016, Tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.

Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011).

Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009.

Djaman Satori, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Bandung: Alfabeta 2011),

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B, Bandung: Alfabeta, 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009.

Hadari Nawawi. “Metode Penelitian Bidang Sosial”. (Jakarta: Gajah Mada University Press, 1993).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Bandung:

Alfabeta, 2009.

Dirgahayu putri, Analisis Peran pemrintah Daerah Dalam Pengelolaan Kawasan

Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Maros (Makassar, Universitas

Hasanuddin 2017).

Adam Ramadhan, Implementasi model Zonasi Pentaan Pedagang Kaki Lima di

Kota Bandung, Vol 10 No 1 2015

Arlinda miranti, Evaluasi Program Penataan Pedagang Kaki Lima Di Kabupaten

Tegal 2017

DAFTAR WAWANCARA

1. Kenapa bapak/ibu memutuskan untuk berdagang atau menjadi pedagang

kaki lima?

Jawab : kami tu dek, datang kejambi ni awanya nak cari kerjo, mana tau

bisa nambah pendapatan keluarga untuk makan sehari-harilah. Tapi dicari-

cari dak dapat pulak, dari pada nganggur kami coba jualan bakso bakar ni.

Ahamdulillahlah cukuplah buat sehati-hari.

Jawab :banyaknya kawan yang jualan disini, ada juga saudara yang jualan

disini. Sebenarnya saya ini dari kampung, terus saya ini mau kerja yang

enakpun banyak yang nggak bisa dek, Hp aja masih cepek apalagi

menggunakan laptop, saya tidak paham. saudara mengajak untuk jualan

disini, kalo penghasilan nya bersih standar lah sekitar 30-40 ribu per hari.

Dan saya disini masih ngontrak. Dan Alhamdulilah terpenuhi kebutuhan

untuk membelikan anak susu”.

Jawab : karena saya orang dari kampung mencoba mengadu nasib ke kota

tetapi sampai nya di kota yang banyak dibutuhkan adalah orang yang

sarjana sedangkan saya cuman tamatan SMP jadi saya memutar otak

dengan modal minim untuk memenuhi kebutuhan keluarga,dan saya

mencoba jualan dan alhamdulilah cukup

2. Apakah dengan bapak ibu berjualan di sekitar tugu keris siginjai dapat

memenuhi kebutuhan?

Jawab: saya berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan untuk

sekolah anak saya. Disnikan tempatnya ramai jadi saya jualan di sini.

3. Berapa penghasilan bapak/ibu saat berjualan ditugu keris?

Kalo jualan disini penghasilan jualan dapatlah 50.000 kalo malam minggu.

Kalo hari yang biasa bersihnya 30.000. lumayanlah untuk mencukupi

kehidupan sehari-hari. Di Jambi juga kurang dek lapangan kerja nya yang

cocok buat bapak. Jadi inilah bisanya. Lumayan lah.

Jawab: karena saya orang dari kampung mencoba mengadu nasib ke kota

tetapi sampai nya di kota yang banyak dibutuhkan adalah orang yang

sarjana sedangkan saya cuman tamatan SMP jadi saya memutar otak

dengan modal minim untuk memenuhi kebutuhan keluarga,dan saya

mencoba jualan dan alhamdulilah cukup.

4. Kenapa bapak /ibu memeutuskan untuk berjualan ditugu keris siginjai?

Jawaban :Disnikan tempatnya ramai jadi saya jualan di sini dan kawan pun

banyak yang ngajak jualan disini.

5. Adakah retrebusi yang diberikan?

Jawab: ada untuk retrebusi itu dua ribu rupiah untuk semalam berjualan

dek.

DAFTAR WAWANCARA (DINAS SATPOL PP)

1. Apakah tugas dari Satpol PP dalam penegakan dan penataan PKL sekitar

Tugu Keris Siginjai?

Jawab: karena untuk menciptakan kota yang tertib dan indah itu agak sulit,

karena awalnyakan pkl ini berhamburan berjualan di pinggir jalan tidak

tertib tidak tertata. Kemudian pemerintah daerah berinisiatip untuk

merelokasi pedagang kaki lima, di tata sebaik mungkin dan difasilitasi

tempat supaya teratur disuatu tempat supaya dagangan yang mereka jual

mudah dijangkau oleh pembeli. Jadi apa yang saja yang pembeli ada

tempatnya. Jika ada yang tidak mengikuti maka akan diamankan oleh

satpol pp.

DAFTAR WAWANCARA ( CAMAT KOTABARU)

1. Apakah ada lokasi yang telah ditentukan untuk pedagang kaki lima?

Jawab: sebenarnya tidak diperbolehkan untuk berjualan di tugu keris

siginjai ni, tetapi ada kebijakan dari Walikota jambi untuk

mempeerbolehkan para PKL untuk berjualan.

2. Dimana lokasi yang ditentukan untuk berjualan?

Jawab: lokasi yang ditentukan dari tugu keris siginjai sampai kantor DPR.

3. Bagaimana tanggapan bapak dengan kebijakan ini?

Jawab: menurut saya ini ide yang cukup bagus dari pemerintah dengan

adanya kebijakan ini memberikan peluang usaha dan memperoleh

pendapatan untuk kebutuhan keluarganya dan bagi pemerintah merupakan

pemasukan bagi pemerintah.

4. Bagaimana strategi dalam penataan pedagang kaki lima?

Jawab; pertama strategi yang dilakukan adaah dengan memberikan

sosialosasi kepada para pedagang tentang keijakan yang diberikan oleh

bapak walikota. Setelah itu dilakukan penertiban dan relokasi para

pedagang diarahkan ke tempat yang telah di tentukan yaitu sekitar tugu

juang sampai kantor DPR. Jika di perlukan baru dilakukan peremajaan

5. Dalam mengakkan strategi yang telah di sepakati, tentunya pasti akan ada

hambatan, apa hambatan dalam menjalankan strategi tersebut?

Jawab: tentu ada hambatannya, salah satunya PKL yang nakal, tempat

yang sudah di tentukan tapi tidak mematuhi dan memilih berjualan

semaunya. Ketika ada hal tersebut itulah kerjasama kita denga Satpol PP untuk menertibkan mereka yang tidak mematuhi aturan.

Car free night di sekitar Tugu Keris Siginjai

Para Pedagang kaki lima yang berjualan disekitar tugu keris siginjai

Para pedagang kaki lima yang berjualan disekitar tugu kris yang diizinkan oleh Pemkot Jambi

Wawancara dengan Camat Kotabaru

CURICULUM VITAE

A. Identitas Diri Nama : Ahmad Fadillah Nim : SIP162221 Jur/Fak : Ilmu Pemerintahan/Syari’ah Tempat/Tgl Lahir : Jangga Baru, 02 Agustus 1998 Alamat Asal : Jangga Baru, Rt.02 Rw. 01 Kecamatan Bathin XXIV Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi Alamat Sekarang : PonPes Darul Ulum Km.18 Muaro Pijoan Nama Ayah : Subarkah Nama Ibu : Sutarti B. Riwayat Pendidikan Formal 1. SDN 138 Desa Jangga Baru : 2004-2010 2. MtsN Batin XXIV :2010-2013 3. SMAN 09 Batang Hari :2013-2016 4. UIN STS Jambi :2016-2020