MAKALAH SENI MUSIK

Disusun Oleh : •• Emi Cahyaningtyas R. •• Fitri Nur P. •• Nia Puji A. •• Wahyuningsih

SMA Negeri 1 Girimarto Tahum Pelajaran 2014/2015 KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan

limpah nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Tentang Seni

Musik Korea. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai

musik Korea. Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena

itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata.

Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Dan ucapan terima

kasih patut dipersembahkan kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,

yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami

masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari

berbagai pihak agar makalah ini lebih baik dan bermanfaaat. Akhir kata kami ucapkan semoga

Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.

Girimarto, Oktober 2014

Page 2 2 MAKALAH SENI MUSIK KOREA sma negeri i girimarto DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...... 2

BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian Musik Korea...... 4

Sejarah Musik Korea ...... 4

BAB II

PEMBAHASAN

Perkembangan Musik Korea ...... 4

Jenis – Jenis Alat Musik Korea Dengan Gambar ...... 7

Penyanyi – Penyanyi Legendaris Korea ...... 10

Lirik Lagu Korea Dengan Artinya ...... 11

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan ...... 12

Saran ...... 12

Daftar Pustaka ...... 13

Page 3 3 MAKALAH SENI MUSIK KOREA sma negeri i girimarto BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian Musik Korea

Musik tradisional Korea merupakan jenis musik yang dimainkan oleh rakyat Korea dengan menggunakan alat-alat musik Korea, baik di Korea Utara maupun Korea Selatan. Di Korea Selatan istilahnya adalah han-guk jeontong eum-ak atau guk-ak sementara di Korea Utara dinamakan minjok eum-a

Sejarah Musik Korea

Musik awal rakyat Korea diketahui dimainkan sebagai bagian dari upacara dan penyembahan kepada dewa-dewa. Umumnya, bukti-bukti tersebut berasal dari sumber-sumber tertulis Cina kuno.

Karena Semenanjung Korea menjorok dari benua Asia bagian timur laut, rakyat Korea telah melakukan pertukaran yang aktif sejak lama dengan bangsa Cina, Mongol, Jepang, Siberia dan Asia Tengah yang ikut memengaruhi kesenian mereka.

BAB II

PEMBAHASAN

Perkembangan Musik Korea

Tiga Kerajaan (57 SM-668 M)

Rakyat Korea dikenal pandai menyanyi dan menari sejak zaman kuno. Catatan pertama yang merekam tentang kegemaran rakyat Korea bermusik adalah kitab sejarah Cina abad ke-3, San Guo Zhi. Bangsa Cina kuno menyebut nenek moyang orang Korea dalam artikel tulisan yang berjudul "Barbarian dari Timur" atau Dong-yi. Dalam catatan tersebut tertulis:

“ Setelah musim tanam selesai pada bulan ke-5, mereka selalu melakukan ritual menyembah dewa-dewa dengan membentuk kelompok, menari dan minum sampai malam tanpa istirahat. Alat musik yang mereka gunakan adalah lonceng yang dipukul seperti yang digunakan di Cina untuk menari. Pada bulan Oktober, setelah selesai panen, mereka akan mengulangi ritual yang sama. Setiap desa memberikan persembahan kepada dewa-dewa dengan petunjuk seorang pemimpin yang dinamakan cheonggun, yang dipilih oleh warga desa sendiri. ”

Goguryeo (37 SM-668 M)

Rakyat kerajaan Goguryeo, yang tinggal di sebelah utara Semenanjung Korea dan Manchuria, dikenal pada zaman Cina kuno akan kemahiran menyanyi dan menarinya. Bangsawan Dinasti Sui dan Tang menyukai orkes musik dan tarian Goguryeo. Alat musik yang dimainkan di

Page 4 4 MAKALAH SENI MUSIK KOREA sma negeri i girimarto Goguryeo antara lain suling yang dinamakan piri dan mandolin bersenar 5 yang dinamakan pipa yang diperkenalkan dari Asia Tengah.[3] Seorang perdana menteri bernama Wang San-ak menulis ratusan buah lagu berdasarkan permainan alat musik Cina dan menemukan kecapi petik yang dinamakan geomungo.

Silla (57 SM-668 M)

Di kerajaan Silla, alat musik petik bersenar 12 yang dinamakan gayageum dari Kerajaan Gaya menjadi terkenal. Masyarakat Silla menikmati lagu-lagu religius bertema agama Buddha maupun sekuler. Musik asli mereka dinamakan hyang-ak dan mendapat pengaruh musik Asia Tengah. Seorang musisi terkenal bernama Baek Gyeol menciptakan karya lagu Banga Taryeong yang sampai sekarang masih dinyanyikan.

Baekje (16 SM-660 M)

Musik dari kerajaan Baekje, negeri di sebelah barat daya Semenanjung Korea, kurang begitu dipahami. Namun diperkirakan, musiknya dipengaruhi oleh musik Cina. Berdasarkan catatan kuno, salah satu nomor musik istana yang masih dimainkan sampai saat ini, sujecheon (harfiah:"hidup abadi bagai surga") didasarkan dari musik kuno Baekje yang berjudul jeong- eup-sa atau kota Jeong-eup.

Gaya

Kerajaan Gaya paling dikenal akan kontribusinya terhadap penemuan alat musik petik bersenar 12. Alat musik ini menyebar ke berbagai kerajaan lain di sekitarnya dan dikenal dengan nama kecapi gaya atau gayageum.

Silla Bersatu (668-935)

Rakyat Silla Bersatu menikmati seni suara yang dinamakan hyangga atau musik asli. Hyangga ditulis berdasarkan lirik yang bernuansa Buddhisme yang berisi doa dan puji-pujian kepada Buddha. Tema lainnya adalah tentang sekuler dan kehidupan sehari-hari. Hyangga mencerminkan kesenian religius dan sentimen rakyat Silla Bersatu.

Dinasti (935-1392)

Pada masa Dinasti Goryeo, musik Cina (dang-ak ) dan musik upacara () berkembang pesat bersamaan dengan musik asli (hyang-ak ).[4] Musik ritual ditampilkan dalam upacara keagamaan Konfusius bersama tari-tarian.[4] Berbagai jenis alat musik baru diciptakan atau diperkenalkan dari Cina. Jenis alat musik yang populer adalah gayageum, geomungo dan janggo.

Dinasti (1392-1910)

Page 5 5 MAKALAH SENI MUSIK KOREA sma negeri i girimarto Lukisan "anak penari", karya Kim Hong-do, Dinasti Joseon.

Musik pada masa Dinasti Joseon dibagi menjadi 2 jenis, yakni musik istana (jeong-ak) dan musik rakyat (minsok-ak ). Rakyat kelas atas dan istana mendengarkan musik istana, yang terdiri dari musik Cina (dang-ak), musik asli Korea (hyang-ak) dan musik ritual Konfusianisme (a-ak).

Periode terpenting bagi bidang musik pada masa Dinasti Joseon adalah masa pemerintahan Raja Sejong yang Agung (1418-1450). Kontribusi Raja Sejong terhadap perkembangan musik Korea dianggap monumental seperti prestasinya dalam bidang politik dan ilmu pengetahuan.[6] Ia mengembangkan sebuah pipa bambu yang dinamakan yulgwan untuk menandai pola titinada musik Korea, mendesain ulang alat musik, menciptakan musik baru dan menciptakan jeongganbo, sistem notasi musik pertama di Asia Timur.

Pada akhir periode Dinasti Joseon, popularitas musik istana semakin menurun, sementara itu musik rakyat dan drama tradisional seperti pansori dan changgeuk, berkembang pesat.[3][4] Musik rakyat mulai diwariskan dari generasi ke generasi. Seni suara yang didasarkan dari lirik penyair terkenal seperti Kim Cheon-taek dan Kim Su-jang mulai populer di antara kaum bangsawan terpelajar.

Musik religius seperti musik agama Buddha dan Shamanisme juga semakin memengaruhi genre musik rakyat Korea pada masa ini. Musik agama Buddha mengalami kebangkitan, antara lain dengan populernya permainan nomor musik yeongsan hoesang , musik religius yang terinspirasi dari peristiwa khotbah Buddha di gunung Gridhrakuta di India. Bentuk syair yang berasal dari zaman Dinasti Goryeo, sijo, semakin digemari. Sijo adalah syair pendek yang dilantunkan bersama permainan alat musik.

Korea Utara dan Korea Selatan

Karena Korea telah terbagi lebih dari setengah abad, musik tradisional yang diwariskan antara kedua negara telah menjadi cukup berbeda. Musisi Korea Selatan meyakini musik harus melampaui batas politik dan mencapai kemurnian yang tidak menyampaikan pesan propaganda. Musisi Korea Utara pun berpendapat bahwa musik harus melampaui politik namun untuk tujuan yang berbeda. Walaupun memiliki pandangan yang hampir sama mengenai musik, tujuan dan metode yang mereka kembangkan tidak sama.

Di Korea Utara, tidak ada istilah guk-ak (musik tradisional) dan jeon-tong eum-ak juga tak pernah digunakan. Jenis-jenis musik tradisional yang dikenal di Korea Selatan seperti jeong-ak (musik istana), pansori (opera tradisional), musik rakyat dan sanjo (permainan musik solo) tidak dikenal di Korea Utara. Jenis musik tradisional yang dipentaskan di Korea Utara hanya minyo atau nyanyian rakyat. Namun, minyo di Korea Utara tidak dinyanyikan dengan gaya tradisional, melainkan dengan gaya modifikasi yang diiringi aransemen permainan alat musik tradisional yang direvisi dan musik barat.

Semua alat musik tradisional kecuali alat musik perkusi telah mengalami rekonstruksi. Kim Il- sung dalam "Karya-karya pilihan Kim Il-sung, Volume 4, Halaman 154" menuliskan:

”Dalam upaya untuk memodernisasikan musik kita, kita harus mempertimbangkan untuk memodifikasi alat musik yang tersedia. Tidaklah mungkin untuk memodernisasikan musik nasional kita dengan alat musik Korea yang kuno, atau cukup mengekspresikan etos pekerja negara kita”

Pernyataan Kim Il-sung ini merupakan awal dari modifikasi alat musik di Korea Utara. Semua alat musik disesuaikan dengan skala musik barat, dan skala 7 not dimodifikasi agar mudah untuk dimainkan. Orang Korea Utara menganggap suara "kasar" alat musik tradisional sebagai suara yang "kotor", sehingga mereka membersihkannya dan membuatnya jelas. Mereka juga

Page 6 6 MAKALAH SENI MUSIK KOREA sma negeri i girimarto memperluas jangkauan alat musik tradisional, sehingga satu jenis alat musik dapat memainkan jenis musik yang berbeda-beda.

Jenis – – Jenis Alat Musik Korea Dengan Gambar

Alat musik tradisional Korea adalah kumpulan alat musik dari Korea yang jumlahnya lebih dari 60 jenis. Alat-alat musik ini sebagian besar masih dimainkan dan telah diwariskan dari generasi ke generasi hingga kini. Alat musik yang paling banyak dimainkan antara lain gayageum, daegeum, haegeum dan geomungo.

Alat musik asli Korea diciptakan sejak periode sebelum Tiga Kerajaan Korea sampai periode Silla Bersatu (668-935). Pada masa Tiga Kerajaan (57 SM – 668), banyak alat musik baru diperkenalkan dari Asia Tengah. Alat musik Cina dari periode Dinasti Tang diperkenalkan di akhir periode Silla Bersatu dan dari Dinasti Song pada masa Dinasti Goryeo (918-1392). Masuknya alat-alat musik asing menambah banyak jumlah alat musik Korea. Para musisi pada masa itu melakukan eksperimen dengan alat-alat musik tersebut untuk menyelaraskannya dengan cita rasa musik lokal. Alat musik Korea dapat dibedakan menjadi alat musik asli (hyang , 鄕) dan alat musik Cina (tang , 唐).

Jenis – Jenis Alat Musik Korea

Alat musik petik

Gayageum

Hyang

 Gayageum adalah kecapi yang memiliki 12 senar. Kecapi ini diciptakan pada abad ke-6 di Kerajaan Gaya. Jenisnya terdiri dari 2 menurut musik yang dihasilkannya, yakni sanjo dan jeongak. Sanjo gayageum digunakan untuk pementasan musik solo dan jeongak gayageum untuk pementasan musik orkestra.  Geomungo adalah kecapi bersenar 6 yang diciptakan di kerajaan Goguryeo. Jenis geomungo dibagi 2, yakni sanjo geomungo untuk permainan solo dan jeongak geomungo untuk orkestra. Selain itu, adapula jenis alat musik yang dimainkan dalam pementasan di istana dan tempat ibadah.

Tang

 Haegeum adalah rebab bersenar dua yang berasal dari Cina.

Page 7 7 MAKALAH SENI MUSIK KOREA sma negeri i girimarto  Ajaeng kecapi gesek bersenar 7. Terdapat 3 jenis ajaeng yakni jeongak ajaeng, sanjo ajaeng, dan daejaeng.

Alat musik istana

 Geum adalah kecapi bersenar 7 yang dimainkan dalam pementasan musik istana.  Seul adalah kecapi 25 senar yang saat ini tak lagi dimainkan.

Barat

 Yanggeum adalah jenis kecapi asal Asia Tengah yang masuk dari Cina pada abad ke-18.

Alat musk tiup

Taepyeongso

Hyang

 Daegeum adalah suling besar yang berasal dari zaman Silla Bersatu bersama Sogeum dan Junggeum.[1] Daegeum terdiri atas sanjo dan jeongak.  Sogeum adalah suling bambu kecil.  Hyangpiri adalah suling yang memiliki 7 lobang dan biasa dimainkan pada pementasan musik orkestra dan solo.  Chojeok adalah suling kecil.

Tang

 Tangpiri adalah suling asal Tiongkok yang serupa dengan hyangpiri namun berukuran lebih pendek. Tangpiri dimainkan dalam permainan musik Cina (Dang-ak).  Tungso adalah suling Korea yang terpanjang. Tungso terdiri dari jeongak tungso dan sanjo tungso.  Taepyeongso adalah jenis suling bernada tinggi yang dilengkapi kerucut. Alat musik ini diperkenalkan dari Asia Tengah lewat Cina di akhir abad ke-14. Taepyeongso adalah alat musik penting dalam permainan pungmul.

Alat musik istana

 Saenghwang atau saeng adalah organ mulut yang memiliki 17 pipa.  U adalah jenis organ mulut besar yang memiliki 36 buah pipa.  Hwa adalah jenis organ mulut kecil yang memiliki 13 buah pipa.  So adalah jenis pipa (panpipe) yang jenisnya terbagi atas so yang berpipa 12, 16 dan 24. Hanya so berpipa 16 yang masih dimainkan saat ini, terutama pada pementasan musik istana.  Hun adalah jenis suling bulat dari tanah liat dan memiliki 7 buah lobang. Hun hanya dimainkan dalam pementasan musik upacara di kuil Munmyo.  Ji adalah suling yang memiliki 5 lobang yang berjumlah 4 buah di depan dan 1 lobang di belakang. Alat musik ini hanya dimainkan dalam pementasan musik istana.

Page 8 8 MAKALAH SENI MUSIK KOREA sma negeri i girimarto  Yak adalah jenis suling yang dimainkan di pementasan musik istana. Alat musik ini memiliki 3 buah lobang dan dimainkan secara vertikal.  Jeok adalah jenis suling dengan 6 buah lobang.

Alat musik lainnya

 Danso adalah jenis suling vertikal yang memiliki 5 buah lobang dan bisa dimainkan secara solo (sanjo) atau dalam pementasan orkestra (jeongak).  Sepiri adalah suling yang serupa dengan hyangpiri, namun lebih ramping dan volume suaranya lebih kecil.

Alat musik perkusi

Janggu

Hyang

 Jing adalah gong besar yang terbuat dari kuningan dan awalnya dimainkan dalam musik militer. Saat ini dimainkan secara luas dalam pementasan musik petani (pungmul), musik Shamanisme (musok) dan musik agama Buddha.  Kkwaenggwari adalah gong kecil yang disebut juga gong tangan. Kkwaenggwari memiliki suara yang tinggi dan banyak digunakan dalam permainan musik petani dan musik ritual Shamanisme. [5]  Pungmulbuk adalah genderang yang dimainkan dalam permainan musik petani.  Soribuk adalah genderang yang dimainkan sebagai pengiring nyanyian. Soribuk adalah versi modifikasi dari pungmulbuk.  Pungmul Janggo adalah jenis genderang berbentuk jam pasir. Badan pungmul janggo terbuat dari kayu dan dilapisi kulit binatang pada kedua ujungnya. Alat musik ini banyak digunakan dalam pementasan musik petani dan sebagai pengiring nyanyian tradisional.

Tang

 Bak adalah alat musik yang terdiri dari rangkaian 6 potongan kayu tipis. Alat musik ini hanya dimainkan dalam pementasan musik ritual dan musik istana.  Janggu atau janggo adalah genderang yang berbentuk jam pasir yang serupa dengan pungmul janggo.

Page 9 9 MAKALAH SENI MUSIK KOREA sma negeri i girimarto Alat musik istana

Pyeon-gyeong

 Pyeonjong adalah lonceng perunggu yang terdiri dari 16 buah yang digantung menjadi 2 baris. Alat musik ini diperkenalkan dari Song.  Teukjeong adalah lonceng yang serupa dengan pyeonjong namun hanya terdiri dari satu lonceng saja.  Pyeongyeong adalah potongan batu yang berbentuk L, yang dimainkan dengan cara dipukulkan. Batu musik ini diperkenalkan dari Cina dan dimainkan dalam pementasan musik istana.  Teukgyeong adalah batu yang serupa dengan pyeongyeong, namun hanya terdiri dari satu batu saja.  Chuk adalah kotak kayu persegi yang dimainkan dalam pementasan musik upacara di kuil Munmyo dan Jongmyo.  Eo adalah alat musik yang berbentuk replika macan yang dimainkan dengan cara digesekkan. Alat musik ini hanya dimainkan dalam pementasan musik upacara di kuil Munmyo dan Jongmyo.

Penyanyi Legendaris Korea

Di awal abad ke-20, sebagian besar musik yang dipertunjukkan, ditulis atau diajarkan di Korea merupakan musik tradisional, begitu pula dengan bentuk kesenian yang lain. Namun, perubahan drastis mulai terjadi dengan masuknya budaya asing, khususnya genre kesenian dari barat.[13] Saat ini, sebagian besar pertunjukkan musik yang dipentaskan di Korea adalah karya musik asing. Walau begitu, minat terhadap musik tradisional juga besar.

Awal mula pelestarian musik tradisional sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1920-an, saat nasionalis kultural seperti Choe Nam-seon (1890-1957), Yi Neung-hwa (1865-1945), dan Song Seok-ha (1904-1948) mempromosikan kebudayaan nasional di tengah gencarnya pengaruh kebudayaan Jepang.

Sebelum masa penjajahan, sistem pendidikan moderen telah diperkenalkan di Korea, namun pada saat penjajahan dimulai, kurikulum musik belum dimasukkan. Pemerintah kolonial melarang pengajaran musik Korea di sekolah-sekolah sebagai bagian dari kebijakan untuk memusnahkan kebudayaan Korea. Satu-satunya jenis musik yang diajarkan pada masa penjajahan adalah genre musik barat.

Page 10 MAKALAH SENI MUSIK KOREA sma negeri i girimarto