ANALISIS KONTEN WEBOMETRICS TERHADAP WEBSITE REPOSITORY UNIVERSITAS JAMBI, UNIVERSITAS LAMPUNG DAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Perpustakaan

Oleh:

ARAS SATRIA AGUSTA IPT.150416

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

MOTTO

1

Berlomba-Lombalah (Dalam Membuat) Kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

(QS. Al-Baqarah, 2: 148)

1 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahannya dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Hadits Sahih. (: Sygma, 2010), hal. 23

iv

PERSEMBAHAN

Butiran untaian dalam setiap peristiwa mengajarkan hamba arti rasa syukur. Dengan setitik ilmu yang Engkau berikan sangat bermakna bagi kehidupan hamba.

Skripsi ini kupersembahkan kepada orang tua yang tercinta, ayah Azwar, ibunda Jaasnawati, adek Zikrul Hidayat dan Keluarga Besar.

Berkat Do’a, Motivasi dan Semangat Merekalah yang Menggugah Perjuangan dalam Menyelesaikan Studi ini.

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr… Wb…

Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat kesehatan, nikmat ilmu pengetahuan dan nikmat yang tak terhingga, dialah Allah SWT yang memberikan anugerah, memiliki semua kekuasaan dilangit dan dibumi dan kepa-Nya kita kembali.

Shalawat dan salam tercurahkan atas junjungan agung yang memberikan pencerahan serta menuntun kejalan yang di ridhoi Allah SWT, dialah baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah memancarkan akhlak dan ilmu pengetahuan keseluruh ummat manusia.

Rasa syukur atas semua anugerah yang tiada terkira berupa kesehatan, ilmu pengetahuan yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menuangkan karya sederhana ini yang berjudul “Analisis Konten Webometrics Terhadap Website Repository UNJA, UNILA dan UNP”. Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Perpustakaan Pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam menyelesaikan karya ini penulis banyak mendapatkan hambatan yang menimbulkan keresahan untuk menyelesaikannya, namun berkat bimbinagn, bantuan, motivasi dari berbagai pihak akhirnya keresahan dalam perumusan masalah ini satu per satu dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itulah penulis ingin mengucapkan terimaksih kepada yang terhormat:

1. Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dr. H. Hadri Hasan, MA. Warek I Dr. H. Suaidi Asyari, MA. Ph.D. Warek II Dr. H. Hidayat, M.Pd dan Warek III Dr. HJ. Fadlilah, M.Pd. 2. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Prof. Dr. Hj. Maisah, M.Pd.I. Wadek I Dr. Alfian, M.Ed. Wadek II Dr. H. Muhammad Fadhil, M.Ag dan Wadek III Dr. Raudoh, S.Ag, SS, M.Pd.I,

vi

3. Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Muhammad Rum, S.Ag, SS, M.Si dan Masyrisal Miliani, SS, M.Hum sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan (IPT) Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi. 4. Pembimbing I Muhammad Rum, S.Ag, SS, M.Si dan Ahmad Nasukha, S.Hum, M.S.I sebagai pembimbing II yang banyak meluangkan waktu membimbing penulis dalam menyelesaikan tulisan ini. 5. Kepada Rektor, Lembaga Perpustakaan dan keluarga besar Universitas Jambi, Universitas Lampung dan Universitas Negeri Padang yang telah membantu dalam penelitian ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. 7. Kabag, Kasubag dan Staf Akademik Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. 8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. 9. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Keluarga Besar yang telah mendo’akan dan memberi motivasi.

vii

ABSTRACT Aras Satria Agusta. 2019. Webometrics Content Analysis of Jambi University, and Padang State University Repository Websites. Department of Library Sciences, Adab Faculty and Humanities at Sulthan Thaha Saifuddin State Islamic University Jambi. Advisor I: Muhammad Rum, S. Ag, SS, M.Si. and advisor II: Ahmad Nasukha, S.Hum, MSI

The development of the library is inseparable from the development of information and communication technology which gave birth to various digitalization technologies. The presence of digitizing libraries gives a hope for users in utilizing information in era 4.0. The information and knowledge will be packaged in a digital space called the institution website repository. The use of the web for universities is now being used as a supporter of the teaching, learning and research processes. This study discusses the analysis of content webometrics on the website repositories UNJA, UNILA and UNP. This study uses indicators from webometrics, namely Visibility (V), size (S), rich file (R), and scholar (Sc). The method in this study is quantitative descriptive with data collection techniques used namely observation and documentation. The population of this study is the college repository website which is listed in the ranking of the webometrics of the region. While the sample in this study is the repository website of UNJA, UNILA and UNP editions of the July 2018 and January 2019 editions. The data analysis technique used is descriptive statistics because it deals with the collection and presentation of data that provides information about the condition of the website repository UNJA, UNILA and UNP with this weighting is the total value of the ranking of webometrics. The results of this research illustrates that institution the repository UNP in obtaining a value of 0.4935 which occupies the first position, the second position is the UNILA repository institution with the acquisition of 0.48225, the third position is the UNJA repository instructor with a result of 0.41705. In the January 2019 edition the acquisition of these three institutions experienced a change in which UNILA with a total value of webometrics 0.84416 was in the first position, UNP 0.67877 in the second position and UNJA 0.62732 in the third position. Based on these results, the values of webometrics for July 2018 for the three institutions are led by institution the repository UNP and the period of January 2019 is led by institution the repository UNILA. It is necessary for the institution to develop a repository based on webometrics indocators. Keywords: Webometrics, Institution Repository

viii

ABSTRAK Aras Satria Agusta. 2019. Analisis Konten Webometrics Terhadap Website Repository Universitas Jambi, Univeristas Lampung dan Universitas Negeri Padang. Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pembimbing I: Muhammad Rum, S.Ag, SS, M.Si, dan pembimbing II: Ahmad Nasukha, S.Hum, M.S.I Perkembangan perpustakaan tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang melahirkan berbagai teknologi digitalisasi. Kehadiran digitalisasi perpustakaan memberi suatu harapan bagi user dalam memanfaatkan informasi di era 4.0. Informasi dan pengetahuan tersebut akan dikemas dalam ruang digital yang disebut institusi website repository. Pemanfaatan web bagi perguruan tinggi saat ini telah digunakan sebagai pendukung proses pengajaran, pembelajaran serta penelitian. Penelitian ini membahas tentang analisis konten webometrics terhadap website repository UNJA, UNILA dan UNP. Menggunakan indikator dari webometrics, yaitu Visibility (V), size (S), rich file (R) dan scholar (Sc). Metode dalam penelitian ini ialah kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi. Populasi dari penelitian ialah website repository perguruan tinggi yang terdaftar dalam pemeringkatan webometrics wilayah Sumatera. Sampel dalam penelitian ialah website repository institusi Perguruan Tinggi UNJA, UNILA dan UNP edisi Juli 2018 dan Januari 2019. Teknik analisis data yang digunakan ialah statistik deskriptif karena berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data-data yang memberikan sebuah informasi tentang kondisi website repository UNJA, UNILA dan UNP dengan Pembobotan ini merupakan total nilai dari pemeringkatan webometrics. Hasil penelitian mengambarkan bahwa Institusi repository UNP mendapatkan nilai sebesar 0,4935 yang menempati posisi pertama, posisi kedua ialah institusi repository UNILA dengan perolehan nilai 0,48225, posisi ketiga ialah instrusi repository UNJA dengan hasil 0,41705. Sementara edisi Januari 2019 perolehan ketiga institusi tersebut mengalami perubahan dimana UNILA dengan total nilai webometrics 0,84416 berada diposisi pertama, UNP 0,67877 pada posisi kedua dan UNJA 0,62732 pada posisi ketiga. Berdasarkan hasil tersebut maka nilai dari webometrics periode Juli 2018 untuk ketiga institusi dipimpin oleh institusi repository UNP dan periode Januari 2019 dipimpin oleh institusi repository UNILA. Maka perlu lembaga mengembangkan repository berdasarkan pada indikator webometrics Kata Kunci: Webometrics, Repository Institusi

ix

DAFTAR ISI

Nota Dinas ...... i Lembar Pengesahan ...... ii Lembar Pernyataan Orisinilatis ...... iii Motto ...... iv Persembahan ...... v Kata Pengantar ...... vi Abstract ...... viii Abstrak ...... ix Daftar Isi...... x Daftar Tabel ...... xiii Daftar Gambar ...... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Identifikasi Masalah ...... 6 C. Batasan masalah ...... 6 D. Rumusan Masalah ...... 7 E. Tujuan Penelitian ...... 7 F. Manfaat Penelitian ...... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...... 8

A. Kerangka Teori ...... 8 1. Teknologi Informasi ...... 8 2. Informasi ...... 9 3. Internet ...... 10 4. World Wide Wibe ...... 11 5. Repository ...... 14 6. Webometrics ...... 16 7. Tujuan dari Ranking Website Repository ...... 19 8. Indikator Repository dalam Webometrics ...... 21 B. Kerangka Berpikir dan Defenisi Operasional ...... 24 C. Penelitian yang Relevan ...... 25

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...... 31

A. Pendekatan Penelitian ...... 31 B. Populasi dan Sampel...... 31 C. Tempat dan waktu penelitian...... 31 D. Objek Penelitian ...... 31 E. Metode pengumpulan data ...... 32 F. Instrument Penelitian ...... 34 G. Prosedur Penelitian ...... 36 H. Analisis Data Penelitian ...... 40 1. Size (S) ...... 40 2. Visibility (V) ...... 41 3. Rich File (R) ...... 41 4. Scholar (Sc) ...... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...... 44

A. Gambaran Umum ...... 44 1. Sejarah Singkat Perpustakaan Unja ...... 44 2. Sejarah Singkat Perpustakaan Unila ...... 46 3. Sejarah Singkat Perpustakaan Unp ...... 49 B. Temuan Penelitian dan Pembahasan ...... 52 1. Pencarian Nilai Indicator terhadap Website Repository Perguruan Tinggi ...... 52 2. Nilai Max pada Website Repository Institusi PT Berdasarkan Pemeringkatan Webometrics ...... 54 3. Nilai Max Pada Website Repository Berdasarkan Pemeringkatan Webometrics ...... 55 4. Pencarian Nilai Indicator Webometrics pada Website Repository Institusi PT ...... 58 a. Repository UNJA ...... 59 b. Repository UNILA ...... 62 c. Repository UNP ...... 65 5. Pencarian Nilai Webometrics pada Website Repository Institusi PT ...... 67 6. Analsisi Indikator Institusi Repusitory UNJA, UNILA dan UNP ...... 71 7. Hasil Nilai Webometrics pada Website Repository Institusi PT ...... 75

xi

BAB V PENUTUP ...... 80

A. KESIMPULAN ...... 80 B. REKOMENDASI ...... 81

DAFTAR PUSTAKA ...... 83

DAFTAR LAMPIRAN ...... 86

xii

DAFTAR TABEL Table 1.1 Data Pengguna Internet dari APJII ...... 4 Table 2.2 Formula Webometrics ...... 22 Table 2.3 Kerangka Berpikir ...... 25 Table 2.4 Penelitian yang Relevan ...... 25 Table 3.5 Objek Penelitian (pemeringkatan webometrics) ...... 32 Table 3.6 Alamat Repository Institusi ...... 33 Table 3.7 Metrik Query dari Indikator Webometrics pada Mesin Pencari ...... 34 Table 3.8 Form Isian Nilai dari Indikator Webometrics dari Mesin Pencari ...... 35 Tabel 3.9 Indikator Penelusuran ...... 35 Table 3.10 Rumus Indikator Webometrics ...... 40 Table 3.11 Rumus Pembobotan Indikator ...... 42 Table 4.12 Data yang diambil dari Repository UNJA Desember 2018-Januari 2019 ...... 52 Tabel 4.13 Data yang diambil dari Repository UNJA Januari-Februari 2019 ...... 52 Table 4.14 Data yang diambil dari Repository UNILA Desember 2018-Januari 2019 ...... 53 Table 4.15 Data yang diambil dari Repository UNILA Januari-Februari 2019 ...... 53 Tabel 4.16 Data yang diambil dari Repository UNP Desember 2018-Januari 2019 ...... 53 Tabel 4.17 Data yang diambil dari Repository UNP Januari-Februari 2019 ...... 54 Table 4.18 Size Nilai Max pada Website Repository Institusi PT di

xiii

Indoneia yang Berdasarkan Pemeringkatan Webometrics ...... 55 Table 4.19 Visibility Nilai Max pada Website Repository Institusi PT di Indoneia yang Berdasarkan Pemeringkatan Webometrics ...... 56 Table 4.20 Rich File Nilai Max pada Website Repository Institusi PT di Indoneia Yang Berdasarkan Pemeringkatan Webometrics ...... 57 Table 4.21 Scholar Nilai Max pada Website Repository Institusi PT di Indoneia yang Berdasarkan Pemeringkatan Webometrics ...... 58 Table 4.22 Pembahasan Repository UNJA Desember 2018- Januari 2019 ...... 59 Tabel 4.23 Pembahasan Repository UNJA Januari-Februari 2019 ...... 60 Table 4.24 Nilai Indikator Webometrics Repository Institusi UNJA Desember 2018-Januari 2019 ...... 61 Table 4.25 Nilai Indikator Webometrics Repository Institusi UNJA Januari-Februari 2019 ...... 61 Table 4.26 Pembahasan Repository UNILA Desember 2018- Januari 2019 ...... 62 Table 4.27 Pembahasan Repository UNILA Desember 2018- Januari-Februari 2019 ...... 63 Table 4.28 Nilai Indikator Webometrics Repository Institusi UNILA Desember 2018-Januari 2019 ...... 64 Table 4.29 Nilai Indikator Webometrics Repository Institusi UNILA Januari-Februari 2019 ...... 64 Table 4.30 Pembahasan Repository UNP Desember 2018-

xiv

Januari 2019 ...... 65 Table 4.31 Pembahasan Repository UNP Desember 2018- Januari-Februari 2019 ...... 66 Table 4.32 Nilai Indicator Webometrics Repository Institusi UNP Desember 2018-Januari 2019 ...... 67 Table 4.33 Nilai Indicator Webometrics Repository Institusi UNP Januari-Februari 2019 ...... 67 Table 4.34 Nilai Webometrics UNJA Desember 2018- Januari 2019 ...... 68 Table 4.35 Nilai Webometrics UNJA Januari-Februari 2019 ...... 68 Table 4.36 Nilai Webometrics UNILA Desember 2018- Januari 2019 ...... 69 Table 4.37 Nilai Webometrics UNILA Januari-Februari 2019 ...... 69 Table 4.38 Nilai Webometrics UNP Desember 2018-Januari 2019 ...... 70 Table 4.39 Nilai Webometrics UNP Januari-Februari 2019 ...... 70

xv

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Hubungan antar disiplin infometrics, bibliometrics, scienctemetrics, cybermetrics dan webometrics. (peta keilmuan) ...... 18 Gambar 3.2 Google Scholar (Search Engine) ...... 38 Gambar 3.3 Pencarian Goole Scholar ...... 38 Gambar 3.4 Pencarian Eksternal Baclink Website dengan Majestic SEO ...... 39 Gambar 4.5 Pemeringkatan Webometrics edisi Juli 2018 ...... 54 Gambar 4.6 Pemeringkatan Webometrics edisi Januari 2019 ...... 55 Gambar 4.7 Grafik Nilai Indikator Webometrics UNJA ...... 71 Gambar 4.8 Grafik Nilai Indikator Webometrics UNILA ...... 72 Gambar 4.9 Grafik Nilai Indikator Webometrics UNP ...... 73 Gambar 4.10 Grafik Nilai Webometrics Desember 2018- Januari 2019 ...... 75 Gambar 4.11 Grafik Nilai Webometrics Januari-Februari 2019 ...... 76 Gambar 4.12 Grafik Nilai Total Pemeringkatan Repository UNJA, UNILA dan UNP ...... 77

xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini, peran teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam segala segi kehidupan manusia, salah satu dampak yang signifikan adalah pada dunia pendidikan. Perkembangan teknologi komunikasi khususnya internet telah mendorong lembaga pendidikan untuk menyediakan berbagai fasilitas serta kemudahan akan akses informasi secara global melalui dunia website. Keberadaan situs website sebuah lembaga pendidikan sangat menentukan kualitas lembaga tersebut, kemudian dalam studi perpustakaan dikembangkan suatu konsep library 2.0 yang mengadopsi perkembangan web 2.0. Perpustakaan yang terdapat pada Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta merupakan bentuk dari suatu terapan terhadap hakikat UUD 1945 dimana untuk mewadahai mencerdaskan kehidupan anak bangsa, maka dalam UU No 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, dikatakan “perpustakaan ialah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka”. Lebih jauh dari hal itu pada pasal 14 tentang layanan perpustakaan dikatakan bahwa “setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi”, sedangkan pada pasal 24 tentang perpustakaan perguruan tinggi ditegaskan bahwa perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.1 Bila melihat instansi perguruan tinggi berdasarkan Undang-undang Perpustakaan tersebut, maka diwajibkan dalam setiap instansi perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

1Indonesia, UU No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. (: Pustaka Mahardika)

1

Era milenial saat ini atau bisa disebut mobile generation, maka persaingan dalam memberikan informasi yang akurat dan relevan serta dapat bermanfaat sepenuhnya dapat tersalurkan secara sistematis dan up to date. Salah satu bentuk dari layanan yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ialah dengan memanfaatkan internet. Internet sendiri memiliki banyak ragam pelayanan salah satu layanan unggulan dari sekian banyak layanan yang diberikan ialah word wide web (www). www ini sendiri merupakan suatu layanan yang berbasis kepada pemberian informasi dengan ragam format yang dimilikinya. Salah satu bentuk dari www yang dikembangkan oleh perpustakaan ialah http//2 atau web 2.0 dan menjadi suatu konsep pengembangan website repository dengan teknologi library 2,0. Pemanfaatan library 2.0 dimana menurut sebuah teori Mannes, Library 2.0 setidaknya memiliki 4 elemen penting yaitu terpusat pada pengguna, menyediakan sebuah layanan multi media, kaya secara sosial, inovatif secara bersama-sama atau komunitas.2 Pada perpustakaan perguruan tinggi penerapan library 2.0 sudah diterapkan, hal ini menjadi suatu bentuk kualitas atau peforma yang dimiliki oleh kampus terhadap hasil-hasil karya dari civitas akademika serta mendukung efektifitas dan efesiensi dan akses informasi yang terbuka umum untuk bisa dimanfaatkan oleh khalayak luas dalam mendukung informasi yang dicari. Oleh karena itu, pemanfaatan website bagi perguruan tinggi saat ini telah digunakan sebagai pendukung proses pengajaran, pembelajaran serta penelitian. Pengelolaan website yang baik dengan melakukan evaluasi tentunya dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan sistem serta pemanfaatannya. Evaluasi penggunaan teknologi informasi website dapat diukur dengan suatu pendekatan yaitu webometrics. Webometrics sendiri berkaitan dengan peningkatan efesisensi dan efektivitas melalui optimasi konten website, analisis

2Testiani Makmur. Perpustakaan Era Keterbukaan Informasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), hal. 91

2

dan desain ulang suatu web.3 Sehingga pemanfaatan web tersebut dapat dilihat seberapa kualitas yang dimilikinya. Pengukuran dengan menggunakan webometrics tidak terlepas dari pengaruh pemanfaatan internet terhadap generasi milineal, dimana jumlah pengguna internet yang di realease oleh www.internetworldstats.com bahwa jumlah pengguna internet sekitar 2,4 milyar pengguna. Data ini berdasarkan pendataan samapai tanggal 30 Juni 2012. Hal ini menunjukkan 34,4% pengguna internet dari 7 milyar populasi dunia dan akan bertambah dengan signifikan sesuai dengan perubahan generasi yang menuju generasi industry 4.0, dimana era 4.0 lebih kepada mobilitas, robotic, volume data, konektifitas serta interaksi antara manusia dan mesin yang sangat tinggi, Industry 4.0 ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasi manufaktur dan peningkatan volume data, kekuatan komputasi serta konektivitas, Lee et all4. Selain itu generasi ini juga bersifat open mind and one click yang memungkinkan semua orang dapat mengakses informasi dimanapun dan kapanpun tanpa batasan waktu tertentu. sendiri menurut data yang dikeluarkan oleh APJII pengguna internet pertahunnya dapat dilihat pada tabel berikut: 5.

3Jalal & et al., 2009 dalam jurnal visi pustaka vol.14, no.2 Agustus 2012 oleh Muntashir, analisis webometrics pada perpustakaan perguruan tinggi Negeri di Indonesia. 4Muhammad Yahya, Era Industri 4.0: Tantangan Dan Peluang Perkembangan Pendidikan Kejuruan Indonesia. (Orasi Ilmiah Professor Bidang Ilmu Pendidikan Kejuruan Universitas Negeri Makassar Tanggal 14 Maret 2018), hal.2. http://eprints.unm.ac.id/6456/1/ERA%20INDUSTRI%204.0%20TANTANGAN%20DAN%20PE LUANG%20%20PERKEMBANGAN%20PENDIDIKAN%20KEJURUAN%20INDONESIA%2 0.pdf. Diakses 13/10/2018. 5Priyanto Hidayatullah & Jauhari Khairul Kawista. Pemrograman Web. (Bandung: Informatika Bandung, 2017), hal.5-7

3

Tabel 1. 1. Data Pengguna Internet dari APJII

No Tahun Jumlah Pengguna

1 2012 63 Juta Jiwa

2 2013 82 Juta Jiwa

3 2014 88,1 Juta Jiwa

4 2015 110,2 Juta Jiwa

5 2016 132, 7 Juta Jiwa

6 2017 143,26 Juta Jiwa

Berdasarkan data di atas, Perpustakaan dengan repository institusi seperti Universitas Jambi, Universitas Lampung dan Universitas Negeri Padang (selanjutnya disebut UNJA, UNILA dan UNP) telah menerapkan library 2.0 khususnya pada website repositorynya. Website repository institusi tersebut tentunya menjadi sebuah bentuk yang memadai dan menjadi jembatan civitas akademika kampus di dalam memenuhi aktualisasi akademik. Dalam perkembangannya, repository institusi ini telah menjadi salah satu faktor yang mendukung sebuah institusi pendidikan yaitu perguruan tinggi untuk masuk dan berkompetisi dalam menyajidakan informasi yang akurat sehingga memberi dampak terhadap peringkatan perpustakaan baik maupun internasional. UNJA, UNILA dan UNP sendiri memiliki peringkat (ranking webometrics) yang berbeda pada current edition July 2018 posisi UNJA pada pemeringkatan 70, UNILA pada pemeringkatan 18 dan UNP pada pemeringkatan 52. Sementara current edition Januari 2019 posisi ranking webometrics UNJA peringkat 39 pada, UNILA peringkat 15 dan UNP peringkat 60 Tentunya disini terdapat beberapa factor yang mempengaruhi dari

4

repository yang dimiliki oleh masing-masing perguruan tinggi tersebut.6 Hal ini menunjukkan peforma repository yang dimiliki masing-masing lembaga tersebut selalu meningkatkan kualitas informasi yang di publisnya. Repository yang dimiliki UNJA, UNILA dan UNP tidak begitu buruk, dan masih menjadi primadona di daerahnya masing-masing. Tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi dengan adanya kesenjangan ini. Dari hal inilah yang akan dianalisis sesuai dengan ketentuan indikator webometrics terhadap indikator yang dimiliki website tersebut. Sementara teknologi software yang digunakan oleh repository UNJA, UNILA dan UNP ialah Eprint 3 dimana software ini merupakan suatu bentuk aplikasi perpustakaan digital yang sederhana dan mudah untuk di akses serta telah terinteraksi dengan metadata dan mampu melakukan penelusuran. Beberapa dampak Software Eprint 3 yaitu sebagai sarana yang memuat referensi atau rujukan untuk mahasiswa, dosen dan peneliti dalam menelusuri informasi untuk kebutuhan studi dan riset serta memudahkan pemustaka dalam mengakses referensi tanpa batasan waktu dan tempat. Sebagai bentuk penggunaan software Eprint 3 salah satu kampus di Malang Jawa Timur (UMM) dapat meningkatkan peringkat repositoynya, dan peringkat repository webometrics membuktikan UMM menduduki peringkat ke-13 sebagai rangking of web repository se Indonesia pada Mei 20177, saat ini repository UMM berada pada peringkat 58 edition Juli 2018. Penggunaan software Eprint 3 ini akan sama terhadap objek penelitian pada kali ini dimana ke-3 kampus yang menjadi primadona daerahnya masing- masing selalu mengembangkan fitur layanan perpustakaannya. Maka dalam analisis terhadap repository UNJA, UNILA dan UNP akan menggunakan indicator webometrics yang mencakup isi halaman web publikasi ilmiah, teknologi, penjelajahan, serta penggunaan web repository pada Perguruan Tinggi tersebut, dengan itu akan mengambarkan secara kuantitatif terhadap

6www.webometrics.info/en/asia/indonesia. (diakses, 12.11.2018) 7Gani Nur Pramudyo et all, Penerapan Eprint Sebagai Repository Institusi Pada Perpustakaan Universitas Malang. (Jurnal Khizanah AL-Hikmah, vol.6 No.1, Januari-Juni 2018. Universitas Brawijaya), hal.15-16.

5

repository Perguruan Tinggi yang kemudian akan mempelajari capaian terhadap kualitas repository dan publikasi ilmiah yang dimiliki oleh institusi tersebut. Kajian yang ingin dianalisis terhadap konten webometrics ialah website repository institusi Perguruan Tinggi, sehingga dapat membandingkan konten antara Perguruan Tinggi tersebut dengan keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Untuk itu, peneliti tertarik melakukan analisis terhadap website repository institusi UNJA, UNILA dan UNP. Hal ini dirasa penting karena hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi yang berguna bagi institusi lain yang ingin mengembangkan repositorynya. Serta dapat menjadi sebuah motivasi bagi institusi lain untuk ikut berkompetisi mewujudkan Universitas yang berkualitas dengan layanan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk website repository. Sehingga tema yang penulis angkat pada penelitian ini ialah “Analisis Konten Webometrics Terhadap Website Repository UNJA, UNILA dan UNP”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini akan menganalisis bagaimana hasil penilaian konten website repository terhadap peningkatan ranking webometrics dari UNJA, UNILA dan UNP berdasarkan pada indikator webometrics yaitu perbandingan size, visibility, rich file dan scholar. ketiga universitas tersebut juga merupakan universitas yang unggul di masing-masing daerahnya dan memiliki rangking yang cukup tinggi di kawasan Sumatra. Sehingga akan mengetahui dan dapat mengambarkan performa repository UNJA, UNILA dan UNP dalam mempublikasikan informasi melalui jaringan internet yang akan memberi dampak pada pemeringkatan webometrics. C. Batasan Masalah Agar lebih terarahnya pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti hanya menganalisis konten website repository institusi UNJA, UNILA dan

6

UNP berdasarkan indikator pada webometrics yaitu Indikator Size, Indikator Visibility, Indikator Rich File dan Indikator Scholar. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini ialah: Bagaimana analisis konten webometrics terhadap Indikator size, Indikator visibility, Indikator rich file, Indikator scholar pada website repository institusi UNJA, UNILA dan UNP? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti ialah mengambarkan secara kuantitatif kondisi website repository institusi UNJA, UNILA dan UNP dengan analisis webometrics melalui indikator size, visibility, rich file dan scholar. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara ilmiah a. Menambah wawasan penulis tentang webometrics terhadap website repository institusi serta dapat menjadi sumber referensi baru untuk di kembangkan lagi pada tahap selanjutnya. b. Untuk menambah pengetahuan user dalam memanfaatkan media teknologi untuk mencari informasi yang akurat dan relevan menggunakan internet. 2. Manfaat pada lembaga a. Untuk dapat mengembangkan layanan perpustakaan yang berbasis teknologi dengan pemanfaatan website repository. b. Bagi UNJA, UNILA dan UNP hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi untuk pembaharuan dalam meningkatkan eksistensi lembaga pada tahapan layanan perpustakaan digital yang berbasis pemanfaatan website repository, serta untuk dapat menghimpun semua hasil karya intelektual Civitas Akademika Kampus.

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori Kerangka teori ini membahas teori yang erat hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas dan sebagai landasan dasar dalam penelitian, yaitu dasar dari teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Teori-teori tersebut sebagai berikut : 1. Teknologi Informasi Beberapa pengertian teknologi dikemukakan oleh beberapa pakar. Menurut David L. Goetch, teknologi dapat dipahami sebagai upaya untuk mendapatkan suatu produk yang dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan peralatan (tools), proses dan sumber daya (resources). Selain itu, menurut Arnold Pacey, bahwa teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaannya. Oleh karena itu, teknologi tidak bebas organisasi, tidak bebas budaya dan ekonomi juga politik.8 Teknologi informasi (information technology) biasa disebut TI, IT, atau infotech. Menurut Haag dan Keen, teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemprosesan informasi. Selain itu menurut Martin, teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi9. Jadi definisi diatas terlihat bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain, yang disebut teknologi

8Janner Simarmata, Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi, (Yogyakarta : Andi, 200), hal.2-3 9Abdul Kadir & Terra CH. Triwahyuni, Pengenalan Teknologi Informasi, (Yogyakarta : Andi, 2007), hal. 2

8

informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen organisasi. Secara garis besar, dapat dikatakan peranan teknologi informasi antara lain: a. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses. b. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses. c. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. 2. Informasi Informasi merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi didengar. Namun demikian, apa sebenarnya informasi itu? pada dasarnya informasi merupakan suatu data, baik data numerik maupun data verbal yang telah diolah sedemikian rupa sehingga mempunyai arti. Menurut Sutabri, informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu dan keputusan mendatang. Sementara itu menurut Saracevic yang dikutip oleh Pendit, informasi dikelompokkan menjadi tiga pengertian: secara sempit, informasi adalah serangkaian sinyal atau pesan-pesan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan, informasi dalam arti luas dikaitkan dengan proses kognitif dan kemampuan memahami diri manusia, dan Lebih luas informasi tidak hanya dikaitkan dengan pesan atau proses semata, tetapi juga dengan konteks sosialnya, berupa situasi, persoalan, kajian tugas, dan sebagainya.

9

Estabrook mendefenisikan informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat. Pada intinya informasi ialah rekaman kejadian suatu peristiwa yang dialami seseorang di suatu tempat dan situasi tertentu, tepatnya adalah pertemuan antara ruang dan waktu.10 Adapun menurut Romney & Steinbart ciri informasi yang berkualitas adalah: a. Relevan, b. Handal c. Lengkap d. Tepat waktu e. Dapat dipahami f. Dapat diverifikasi g. Dapat diakses

Sistem informasi yang berbasis teknologi komputer dapat mengelola data menjadi informasi dengan akurasi, kecepatan, dan kehandalan yang lebih baik daripada sistem informasi manual.11 3. Internet Internet merupakan singkatan dari internetworking of computer networks merupakan jaringan komputer yang luas dari jaringan komputer. Pusat dokumentasi dikenal konsep LAN (Local Area Network) artinya berbagai komputer berkaitkan satu dengan yang lain sehingga pemakai dapat memanfaatkan perangkat keras dan lunak yang ada12. Pada awalnya internet dibangun oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dalam rangka untuk melakukan hubungan dengan para ilmuwan dan profesor universitas diseluruh dunia. Kini, internet dapat digunakan oleh siapa saja

10Pawit M. Yusup & Priyo Subekti, Teori & Praktik Penelusuran Informasi: Informasi Retrieval, (Jakarta: Kencana, 2010), hal.1 11Samiaji Sarosa, Metodelogi Pengembangan System Informasi, (Jakarta: indeks Jakrta, 2017), hal.1-3. 12Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi, (Jakarta : Rekayasa Sains, 2004), hal.323

10

untuk melakukan akses informasi apa saja dan bahkan untuk melakukan transaksi bisnis13. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Internet telah mengubah pola interaksi masyarakat yaitu interaksi bisnis, ekonomi, sosial dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan/industri, pemerintah bahkan mahasiswa. Sehingga penggunaan internet semakin bertambah dan meluas, hal ini juga dapat dirasakan dengan bermunculan media dalam mengakses internet, dengan pemanfaatan internet secara aktif maka muncul istilah cyberspace (dunia maya), yang pertama kali terdapat dalam fiksi Wiliam Gibson, cyberspace saat ini sangat sering digunakan secara bergantian dengan internet. Internet telah berkonsolidasi kedalam network of network atau jaringan bagi berbagai jaringan,14 yang memungkinkan setiap individual akan sendirinya terpengaruh terhadap perkembangan layanan dari internet yang semakin berkembang dan meluas secara drastis. 4. World Wide Web World Wide Web atau sering kita dengar dengan istilah WWW atau web, merupakan suatu bentuk jaringan global yang mencakup semua jenis dari media audio visual atu suatu sistem yang terkait dalam suatu format dokumen hypertext yang berisi beragan informasi. Secara teknis web adalah sebuah informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lain- lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hyperteks. Lebih jauh dari itu, informasi web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hypertekxt Markup Language). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quictime Movie, 3D World). Sebagai dokumen hiperteks, dokumen-dokumen pada web dapat memiliki tautan (link) dengan

13Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, (Yogyakarta : Andi, 2002), hal.370 14David Homes, Komunikasi: Media, Teknologi Dan Masyarakat. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hal.94-99

11

dokumen lainnya, baik tersimpan dalam server web yang sama maupun pada server web lainnya. Tautan memudahkan para pengakses web berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya dan berkelana dari satu server ke server lain. Kegiatan penelususran halaman web ini biasa disebut browsing namun ada juga yang menyebutnya surfing (Berselancar).15 Seiring berkembangnya jaringan Internet diseluruh dunia, jumlah situs web yang tersedia juga semakin meningkat, web yang bisa di akses melalui Internet telah mencapai angka miliaran dengan ragam bentuk dan kegunaannya baik itu untuk bisnis, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. Untuk memudahkan penelusuran halaman web terutama untuk menemukan halaman yang memuat topik-topik tertentu, para pengakses web dapat menggunakan mesin pencari (search engine). Penelusuran dengan search engine dilakukan dengan memasukkan keyword yang kemudian akan dicocokkan oleh search engine dengan basis data miliknya. Selain itu untuk mengukur dan mengevaluasi suatu web agar adanya peningkatan layanan pada web. Search engine bisa digunakan sebagai alat pengukur untuk melihat kreabilitas dari suatu web dengan menggunakan Search engine berupa Google , Yahoo dan sebagainya. Web menyediakan informasi bagi pemakai komputer yang terhubung dengan internet dari sekedar informasi sampah atau informasi tidak berguna sampai informasi yang akurat dan relevan, dari informasi yang gratisan sampai informasi yang komersial. Cara web bekerja adalah sebagai berikut: a. Informasi web disimpan dalam dokumen dalam bentuk halaman- halaman web atau web page. b. Halaman web tersebut disimpan dalam computer server web c. Sementara dipihak pemakai ada komputer yang bertindak sebagai computer client dimana ditempatkan program untuk membaca halaman web yang ada di server web (browser)

15Janner Simarmata, Rekayasa Web. (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), hal.47-49

12

d. Browser membaca halaman web yang ada di server web16 Pada dasarnya suatu aplikasi website memiliki ragam karakteristik dan aplikasi web akan secara konstan meningkat, pada kebanyakan kasus penetapan apakah situs web perlu atau akan berisi komponen diawal pengembangan tidak dapat ditentukan secara penuh karena kemampuan dan strukturnya meningkat dari waktu ke waktu, terutama setelah sistem mulai digunakan. Informasi yang dimasukkan kedalam dan disajikan oleh situs web juga akan berubah, tidak seperti perangkat lunak konvesional yang melalui perencanaan dan revisi terpisah pada waktu tertentu didalam siklus hidupnya, aplikasi web secara terus menerus meningkat dalam kaitannya dengan kemampuan dan ketidak stabilan kebutuhan. Web bertujuan untuk digunakan secara luas oleh komunitas pengguna yang variable, dengan sejumlah besar pengguna anonim dengan berbagai kebutuhan, harapan dan sekumpulan keahlian. Oleh karena itu, antarmuka pengguna dan fitur-fitur usabilitas harus memenuhi kebutuhan yang berbeda. Saat ini, kebanyakan sistem berbasis web adalah content-driven (database driven). Pengembangan sistem berbasis web meliputi penciptaan dan manajemen dari konten, seperti halnya ketentuan yang sesuai untuk penciptaan konten yang berikutnya, pemeliharaan, manajemen setelah penyebaran, dan pengembangan awal pada basis berkesenambungan. 17 Perangkat lunak web browser tersedia dalam ragam bentuk produk seperti yang sering digunakan saat ini ialah Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer dan sebagainya dengan ragam kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kehadiran web inilah yang menjadi perubahan dalam dunia pendidikan khususnya Perguruan Tinggi didalam memenuhi aktualitas informasi para civitas akademika kampus. Pada perpustakaan penggunaan web dalam bentuk repository sudah merupakan hal yang wajib

16Abdul Rahman Saleh, Membangun Perpustakaan Digital: Step By Step. (Jakarta: Sagung Seto, 2010), hal.121 17Janner Simarmata. Rekayasa Web. Hal. 57-58

13

dilaksanakan, saat ini kita sering mendengar suatu istilah library without wall (perpustakaan tanpa dinding), virtual library (perpustakaan maya), digital library (perpustakaan digital), virtual catalog (katalog maya). Istilah inilah yang harus dikembangkan sebagai sebuah solusi dari perpustakaan konvensional menuju library 2.0. 5. Repository Institusi Repository adalah koleksi digital yang merupakan hasil karya intelektual dari komunitas tertentu, media untuk menampung hasil penelitian dan hasil dokumen ilmiah lainnya secara digital suatu institusi dan dapat dinikmati oleh khayalak luas.18 Menurut Johnson repository institusi merupakan salah satu bentuk akses terbuka yang dilakukan oleh suatu lembaga dengan membangun arsip digital karya ilmiah untuk diakses oleh masyarakat luas. Repository intistusi penting untuk dikembangkan karena memberikan banyak keuntungan. Repository intistusi akan meningkatkan posisi dan prestasi lembaga karena repository institusi dapat menjadi media promosi untuk menarik pendanaan riset, peneliti potensial, dan mahasiswa yang berkualitas untuk masuk ke lembaga tersebut. Menurut Mondoux, Shiri Veiga de Cabo dan Martín Rodero repository institusi bagi ilmu pengetahuan dapat menjadi sarana preservasi dokumen melalui digitalisasi sekaligus juga meningkatkan komunikasi ilmiah yang dapat mendorong perkembangan ilmu dan inovasi. Bagi peneliti maupun akademisi, repository institusi dapat menjadi ajang promosi, diseminasi, dan meningkatkan dampak karya tulis mereka, ada beragam teori dan praktek pengembangan repository institusi khususnya terkait apakah konten repository institusi hanya boleh dari satu lembaga pengembang atau bisa mengarsipkan koleksi dari lembaga lain. Namun untuk memperoleh manfaat maksimal dari repository institusi dan sesuai dengan tujuan pengembangan repository institusi lembaga pendidikan maka penelitian ini memilih definisi

18Nining Dwi Puspitasari, Tugas Akhir Peran Repository Dalam Meningkatkan Webometrics Di UPN Veteran (Yogyakarta, 2012). Universitas Sebelas Maret Surakarta

14

repository institusi berdasarkan empat kriteria, menurut Mondoux dan Shiri yaitu: a. Dikembangkan oleh satu lembaga tertentu b. Kontennya ilmiah bukan populer c. Bersifat kumulatif yang terus bertambah setiap waktu d. Aksesnya terbuka untuk masyarakat luas Sementara Cassella menyusun indikator kesuksesan repository institusi dari sudut pandang pengguna. Indikator ini meliputi: a. Persentase penulis yang mengarsipkan karyanya dalam repository institusi b. Jumlah koleksi perpenulis c. Jumlah komunitas yang mengarsipkan karyanya dalam repository institusi d. Jumlah unduhan per hari/bulan/tahun, e. Jumlah dokumen yang diarsipkan per hari/bulan/tahun, f. Ketersediaan teks lengkap dokumen, dan g. Nilai tambah layanan. 19 Definisi lain dari repository institusi yang dijelaskan oleh Lynch bahwa repository institusi merupakan seperangkat layanan dimana institusi memberikan layanan kepada para anggotanya dengan tujuan manajemen dan penyebaran materi digital yang diterbitkan oleh lembaga atau anggota dari komunitas tersebut.20 Dari penjelasan diatas, repository merupakan suatu bentuk arsip digital yang dimiliki oleh suatu instansi dalam hal ini perguruan tinggi, dimana repository dijadikan suatu wadah untuk mengumpulkan semua karya civitas akademika kampus dalam format digital. Kehadiran perpustakaan yang berbasis web 2.0 inilah yang mengoptimalkan semua

19Yaniasih, Firman Ardiansyah, Sulistyo-Basuki, Analisis Kualitas Dan Fasilitas Swararsip Web Repository Institusi Lembaga Penelitian: Perbandingan LIPI Dan Lembaga Internasional. (BACA: Jurnal Dokumentasi dan Informasi, 36 (1), 2015), hal. 49-51 20Clifford A. Lynch, “Institutional Repositoryes: Essential Infrastructure For Scholarship In The Digital Age,” Portal: Libraries And The Academy 3, no. 2 (May 23, 2003): 327–36, doi:10.1353/pla.2003.0039

15

bentuk dari karya civitas akademika dapat tertampung dengan baik dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Repository juga berperan penting sebagai sarana preservasi dokumen melalui digitalisasi, meningkatkan komunikasi ilmiah yang dapat mendorong perkembangan ilmu dan inovasi, serta sebagai media untuk menunjang promosi kampus dan tulisan-tulisan atau hasil-hasil dari penelitian yang dilakukan. 6. Webometrics Webometrics digunakan sebagai alat pengukur World Wide Web (www) atau situs web untuk dapat mengetahui jumlah hyperlink, jenis hyperlink, struktur website, dan pola penggunaannya. Definisi dari Webometrics adalah studi tentang aspek-aspek kuantitatif dari konstruksi dan penggunaan sumber daya informasi, struktur dan teknologi pada gambar web melalui pendekatan bibliometrik dan informetric” menurut Bjorneborn and Ingwersen.21 Thelwall mendefenisikan Webometrics berkaitan dengan aspek-aspek pengukuran web “situs web, halaman web, bagian dari web halaman, kata- kata dalam halaman web, hyperlink, hasil pencarian dari mesin pencari web”.22 Perkembangan ini diikuti oleh fenomena web sebagai media komunikasi dan dokumen yang terekam dalam format web. Menurut Shekofteh Analisis Webometrics merupakan salah satu alat penting yang digunakan untuk mengukur secara kuantitatif dari aktivitas suatu web. Kajian Webometrics sering juga disebut analisis kuantitatif dari fenomena web. Webometrics juga alat bantu untuk mendeskripsikan secara kuantitatif terhadap proses komunikasi ilmiah, tidak hanya berfokus dalam sitasi database tradisional akan tetapi juga informasi yang tersedia di web yang bersifat publik. Lingkup kajian Webometrics adalah mencakup analisis link, analisis sitasi web, deskripsi teknologi web, mengukur kemampuan mesin

21Björneborn, Lennart dan Ingwersen Peter. Perspectives of Webometrics. Scientometrics. 50 (1), 2001. hal. 65-66. 22Thelwall, Mike. (2009). Introduction to Webometrics: Quantitative Web Research for the Social Sciences.(United: Morgan & Claypool Publishers).

16

pencari dan analisis penggunaan web. Almind dan Ingwersen menyatakan bahwa salah satu output yang paling terlihat dari Webometrics adalah peringkat dunia universitas berdasarkan situs web mereka dan dampaknya secara online.23 Kajian Webometrics mengadopsi metode yang digunakan oleh ilmu perpustakaan dan informasi terutama pendekatan bibliometrics. Bjornebon dan Ingrwersen menyatakan bahwa “ilmu perpustakaan dan informasi dan bidang yang berkaitan dengan ilmu sosial, ilmu pengetahuan dan penelitian teknologi telah mengembangkan berbagai teori dan metodelogi termasuk webometrics tentang aspek kuantitatif bagaimana berbagai jenis informasi yang dihasilkan, diorganisasikan, disebarluaskan dan penggunaan dari pemakai yang berbeda konteks.”24 Pernyataan ini menunjukkan kajian webometrics merupakan kajian yang menggunakan metode dari berbagai disiplin termasuk metode bibliometrika yang digunakan dalam kajian ilmu perpustakaan dan informasi. Lebih lanjut Bjorneborn dan Ingwersen mengambarkan dengan bentuk elips keterkaitan antara kajian ilmu perpustakaan dan informasi dari Informetrics, Bibliometrics, Scientometrics, hingga Webometric. Serta mengambarkan ketumpang tindihan dari bidang kajian tersebut.

23 T.C. Almind and P. Ingwersen, Informetric analyses on the World Wide Web: Methodological approaches to 'Webometrics', (Journal of Documentation 53(4), 1997). hal. 404- 406. 24Muntashir, Analisis webometrics pada perpustakaan perguruan tinggi Negeri di Indonesia, (Tesis Universitas Indonesia, 2011), hal. 11

17

Gambar 2. 1. Hubungan Antar Disiplin Infometrics, Bibliometrics, Scienctemetrics, Cybermetrics, dan Webometrics. (Peta Keilmuan)25

Berdasarkan paparan diatas dapat dipahami bahwa webometrics merupakan bagian dari kajian informetrics dimana kajian webometrics menggunakan metode bibliometric serta scientometric dan cybermetric. Dengan kata lain, webometrics ini merupakan sebuah kajian tentang keberadaan bahan informasi dalam bentuk web atau halaman web. Pertumbuhan yang luar biasa dari Internet, server web dan sumber daya berbasis web selama 1990-an, ada banyak minat tumbuh dibidang penelitian Internet. Hukum bibliometrics dan informetrics tradisional telah diterapkan untuk mengukur web untuk menilai kinerja situs dalam hal analis link, analisis isi web dan analisis web kutipan. Perlu diketahui dalam kajian ini, yang berkenaan dengan pendapat dari Bjorneborn dan Ingwersen, definisi Webometrics adalah “studi tentang aspek-aspek kuantitatif dari konstruksi dan penggunaan struktur sumber daya informasi dan teknologi pada gambar web pada pendekatan bibliometrics dan informetrics”. Perhitungan WIF merupakan bagian penting dari penelitian webometrics, webometrics mencoba untuk mengukur World Wide Web untuk mendapatkan pengetahuan tentang jumlah dan jenis hyperlink dan struktur referensi dari World Wide

25Sulistyo-Basuki, Dari Bibliometrika hingga infometrika, (Jurnal Pustakawan: media komunikasi antar pustakawan 23 (1), 2016). hal. 13

18

Web (WWW) dan pola penggunaan.26 Maka dapat disimpulkan webometrics ialah suatu studi yang mempelajari tentang website secara kuantitatif dengan ketentuan terhadap pengukuran: a. Pengukur website, aktifitas website dan fenomena website b. Kontruksi dan penggunaan sumber daya informasi c. Media komunikasi dan dokumen yang terekam dalam format teknologi digital yang berbasis website d. Alat untuk mendeskripsikan secara kuantitatif terhadap proses komunikasi ilmiah e. Informasi yang tersedia bersifat publik Webometrics sangat diperlukan didalam peningkatan suatu pelayanan perpustakaan berbasis web atau virtual library (perpustakaan maya) library 2.0, dimana untuk mengukur dan mengevaluasi bagaimana pemanfaatan library 2.0 tersebut diperlukan suatu parameter dalam pengukuran. Dari hal ini setiap perpustakaan perguruan tinggi diharuskan untuk selalu meningkatkan beragam karya-karya civitas akademika kampus, dan dijadikan suatu arsip digital yang bisa di akses umum dengan penggunaan jaringan networking atau Internet, sehingga menjadi suatu penilaian untuk mendapatkan pemeringkatan kampus terbaik dengan peforma yang dimilikinya secara digital baik dinasional maupun internasional. 7. Tujuan dari Rangking Website Repository Tujuan pemeringkatan ini adalah untuk mendukung inisiatif akses terbuka dan akses gratis ke publikasi ilmiah dalam bentuk elektronik dan materi akademik lainnya. Indikator web ini digunakan untuk mengukur visibilitas global dan dampak dari repository ilmiah. Rangking web of repository adalah inisiatif dari cybermetrics, sebuah kelompok penelitian milik Consejo Superior de Investigaaciones Cientificas (CSIC) badan penelitian publik terbesar di Sapanyol. CSIC adalah salah satu organisasi riset

26Samir Kumar Jalal dan Deputy Librarian, Scientometric Mapping on Webometrics: A Global Perspective. (INFOLIB, VOL. 6, NO. 1-2, January - April, 2013), hal. 22.

19

dasar pertama di Eropa. CSIC berdiri pada tahun 2006 dari 126 pusat dan lembaga yang didistribusikan di seluruh Spanyol. CSIC melekat pada departemen pendidikan dan tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan penelitian ilmiah untuk meningkatkan kemajuan tingkat ilmiah dan teknologi Negara yang akan berikontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan warga Negara. CSIC juga memainkan peran penting dalam pembentukan peneliti dan teknisi baru dalam berbagai aspek sains dan teknologi. Cybermetrics lab, bagian dari CCHS – CSIC dikhususkan untuk analisis kuantitatif dari internet dan konten web khususnya yang terkait dengan proses generasi, komunikasi ilmiah dan pengetahuan ilmiah. Cybermetrics lab menggunakan metode kuantitatif telah merancang dan menerapkan indikator yang memungkinkan kita untuk mengukur aktivitas ilmiah di web. Indikator cybermetrics berguna untuk mengevaluasi sains dan teknologi dan mereka adalah pelengkap yang sempurna untuk hasil yang diperoleh dengan metode bibliometrics dalam studi ilmiah. Bidang Spesifik penelitian meliputi: a. Pengembangan indikator web untuk diterapkan pada bidang Spanyo, Eropa, Amerika Latin dan Dunia R&D b. Studi kuantitatif tentang komunikasi ilmiah melalui jurnal dan repository elektronik, dan dampak dari inisiatif akses terbuka c. Pengembangan indikator tentang sumber daya di mayarakat informasi d. Indikator dan visualisasi jejaring sosial di web dengan antar muka grafis yang ramah, dinamis dan interaktif e. Desing dan evaluasi teknik analisis dokumen sumber daya web f. Studi genre diterapkan pada aktivitas di web g. Pengembangan teknik cybermetrics terapan berdasarkan penentuan posisi mesin pencari domain web h. Analisis pengguna informasi melalui penambangan data web file log27

27http://repositoryes.webometrics.info/en/Objetives (diakses pada, 9-1-2019, jam 00:25 WIB)

20

Publikasi web sebagai cara untuk mengkomunikasikan materi akademis formal dan informasi, mempertahankan standar kualitas tinggi dari proses peer review. Situs web menjangkau khalayak pontensial yang jauh lebih besar, menawarkan akses ke pengetahuan ilmiah kepada para peneliti dan lembaga yang berlokasi di Negara-negara berkembang dan juga kepada pihak ketiga (pemangku kepentingan ekonomi, industry, politik dan budaya) di komuitas mereka sendiri. Hal lain yaitu untuk memberi suatu dorongan atau motivasi lembaga dan akademisi untuk memiliki web yang akan mencerminkan aktivitas mereka secara akurat. Jika kinerja web suatu institusi berada dibawah posisi yang diharapkan sesuai dengan keunggulan akademis mereka, otoritas lembaga harus mempertimbangkan kembalai kebijakan website mereka, mempromosikan peringkatan substansial volume data dan kualitas publikasi elektronik mereka.28 8. Indikator Repository dalam Webometrics Kajian repository webometrics telah ditetapkan beberapa indikator yang digunakan untuk melakukan analisis serta pemeringkatan. Isidro menjelaskan terdapat empat indikator yang digunakan dalam pemeringkatan ini, yaitu: a. Size (S) merupakan jumlah halaman web yang terindeks oleh mesin pencari. b. Visibility (V) yaitu total link yang diterima atau backlink yang dimiliki oleh halaman repository institusi. c. Rich file (R) merupakan jumlah dari tipe atau format yang dimilki oleh institusi repository. Data ini didapat dari mesin pencari Google dan menggabungkan hasil dari setiap tipe file. Contoh tipe file yang dipilih ialah Adobe Acrobat (pdf), Adobe Post Script (ps), Microsoft Word (doc) dan Microsoft Power Point (ppt).

28Ibid., http://repositoryes.webometrics.info/en/Objetives

21

d. Scholar (Sc) yaitu jumlah publikasi ilmiah dari repository institusi yang terindeks oleh database google scholar.29 Selanjutnya digunakan formula dalam penentuan rangking dari webometrics tersebut, yaitu: a. Visibility 50 % b. Bobot Size 10% c. Bobot Rich Files 10% d. Bobot Scholar 30%

Tabel 2.2. Formula Webometrics

Rangking webometrics = 50% x (V) + 10% x (S) + 10% x (R) + 30% x (Sc)

Web sendiri merupakan objek dalam kajian webometrics, dengan demikian gabungan dari kontruksi serta sisi penggunaan dari web menjadi bahan kajian. Ada 5 cakupan penelitian webometrics yang kemukakan oleh Bjonerborn dan Ingwersen yaitu: a. Analisis Link Link analisis adalah studi kuantitatif hyperlink antara halaman web. b. Analisis sitasi Web Menggunakan web untuk menghitung seberapa sering artikel jurnal dikutip dan juga melihat apakah web dapat menghasilkan bukti-bukti penggunaan yang lebih luas, termasuk komunikasi ilmiah informal dan untuk aplikasi komersial. c. Search engine (mesin pencari web)

29Isidro F. et al, “Indicators for A Webometrci Rangking of Open Access Repositoryes. (Dalam Tesis. Arif Cahyono Bachtiar, analisis webometrics terhadap website repository institusi perguruan tinggi Indonesia: kajian terhadap 10 perguruan tinggi di Indonesia. (UIN SUKA, Yogyakarta, 2017), hal. 17

22

Evaluasi search engine merupakan bagian dari kajian webometrics yang mengukur sejauhmana kemampuan crawler serta indeks yang dicakup oleh setiap mesin pencari serta melihat konsistensi dari hasil yang ditemukan oleh mesin pencari tersebut, indeks merek pengukuran dapat dilihat dari hits berdasarkan query yang diminta. d. Menjabarkan sebuah web Analisis webometrics juga mencoba untuk menjabarkan secara deskriptif seperti jumlah halaman, jumlah tag dibutuhkan, aplikasi web yang digunakan serta melihat kelancaran akses link pada sebuah web. e. Pengukuran web 2.0 Pengukuran dari aspek kuantitatif bagaimana menciptakan dan mengggunakan sumber daya web 2.0, struktur dan teknologinya. Jenis web ini seperti web blog, wiki dan jejaring sosial.30 Suatu parameter yang digunakan pada analisis webometrics ialah dengan penerapan parameter WRWU (webometrics Ranking of World Universities). WRWU menyimpulkan bahwa kegiatan universitas yang multi dimensi dan ini tercermin dalam kehadiran web. Karena itu, cara terbaik untuk membangun peringkat adalah mengabungkan sekelompok indikator yang mengukur aspek-aspek yang berbeda.31 Almind dan Inwersen mengusulakan salah satu indikator web pertama yakni web impact factor (WIF), berdasarkan analisis link yang mengabungkan inlinks dan jumlah halaman situs web, rasio 1:1 antara visibilitas dan size. Rasio ini digunakan untuk peringkat, tetapi menambahkan dua indikator baru untuk komponen ukuran dimana, jumlah dokumen, diukur dari jumlah rich file yang dimiliki oleh sebuah

30Muntashir. Analisis webometrics pada perpustakaan perguruan tinggi Negeri di Indonesia. (Jural Visi Pustaka. Vol.14, No.2, Agustus 2012). Hal. 15-16 31Muntashir, Analisis Webometrics pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Hal. 42.

23

web domain dan jumlah publikasi yang dikumpulkan oleh database google scholar.32 B. Kerangka Berpikir dan Defenisi Operasional Menurut Uma Sekaran dalam bukunya Business Research mengemukakan bahwa, kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasikan sebagai masalah yang penting. Selanjutnya Uma Sekaran mengemukankan bahwa kerangka berpikir yang baik, memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Variabel-variabel yang di teliti harus jelas 2. Diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan/ hubungan antar variabel yang di teliti dan ada teori yang mendasari 3. Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antara variabel itu positif atau negative, berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal balik) 4. Kerangka berpikir perlu dinyatakan dalam bentuk diagram (paradigma penelitian) sehingga pihak lain dapat memahami kerangka pikir yang dikemukakan dalam penelitian33 Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukankan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variable atau lebih. Dalam kasus penelitian ini kerangka berpikir yang dibangun peneliti yang sesuai dengan teoritis dari indikator sehingga akan memberi suatu proses penyajian data yang akurat dan mempermudah alur dari analisis data yang telah didapatkan, adapun kerangka berpikir teoritis yang dibangun dalam penelitian ini ialah analisis terhadap konten dari website repository dengan ukuran indikator pada tiap parameternya.

32Muntashir, Analisis Webometrics pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Hal. 42.

33Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods. Hal. 93-95

24

Tabel 2.3 Kerangka Berpikir

Peringkat web dengan indikator webometrics ranking of world university (WRWU)

Analisis website repository institusi Perguruan Tinggi Parameter penilaian UNJA, UNILA dan UNP webometrics Visibility :50%

Visibility Size :10% Rich Files :10% UNJA, UNILA dan UNP Scholar :30% Size

UNJA, UNILA dan UNP Perbandingan dari indikator webometrics Rich Files antara website reposiroty UNJA, UNILA dan UNP institusi Scholar

UNJA, UNILA dan UNP

C. Penelitian yang Relevan Berdasarkan pengamatan penulis, sampai saat ini terdapat beberapa hasil penelitian yang membahas mengenai analisis webometrics terhadap konten repository perpustakaan perguruan tinggi, antara lain:

Tabel 2.4 Penelitian yang Relevan

Penelitian 1 Penelitian 2 Penelitian 3

Analisis Webometrics Analisis Webometrics Peran Repository dalam Ranking Universitas Terhadap Website Meningkatkan Judul Negeri Dan Swasta Di Repository webometrics di UPN Indonesia Menggunakan Institusi Perguruan Veteran Yogyakarta Tinggi Indonesia Web Impact Factor

25

(Kajian Terhadap 10 Perguruan Tinggi Di Indonesia) Website repository UPT Perpustakaan UDP, IPB, UG, UMS, Di 20 UPT Negeri dan Tempat Universitas UNY, UMM, UPI, Swasta di Indonesia Penelitian Pembangunan Nasional UGM, UIN SK, dan Veteran Yogyakarta USM

Penulis Arif Cahyo Bachtiar Nining Dwi Puspitasari Muh. Haris Busyairi

2012 Tahun 2017 2012 a) Bagaimana a) Strategi promosi apa a) Bagaimana analisis indikator saja yang dilakukan perbandingan Web Visibility pada UPT Perpustakaan Impact Factor (WIF) website repository UPN Veteran yang diperoleh dari institusi pada Yogyakarta hasil socscibot 10perguruan b) Bagaimana cara- dengan hasil WIF tinggi di cara untuk yang diperoleh dari Indonesia? mengupload data Search Engine b) Bagaimana melalui repository Google dan Yahoo? analisis indikator UPN Veteran b) Bagaimana Size pada Yogyakarta? perbandingan antara repository website c) Apa manfaat dari WIF yang diperoleh institusi pada penggunaan dari Socscibot 10perguruan Repository di UPN dengan urutan tinggi di Veteran rangking web Indonesia? Yogyakarta? akademik Indonesia c) Bagaimana d) Kendala apa saja yang diperoleh dari analisis indikator yang dihadapi Webometrics? Rich file pada dalam c) Apakah WIF bisa Rumusan website repository menggunakan dijadikan prediksi Masalah institusi pada repository? pada peringkat 10perguruan Webometrics? tinggi di d) Bagaimana Indonesia? perbandingan d) Bagaimana rangking website analisis indikator akademik antara Scholar pada pencarian website repository webometrics melalui institusi pada search engine 10perguruan dengan rangking dari tinggi di webometrics? Indonesia? e) Apakah website e) Bagaimana Universitas di analisis Indonesia pemeringkatan mempunyai banyak webometrics pada link ke website website repository akademik? institusi pada 10 perguruan tinggi di Indonesia?

26

Ada 4 hipotesi yang Hipotesis Tidak ada Tidak ada diajukan

Disain Analisis Deskriptif Observasi Analisis Komparatif Penelitian Jenis Data Kuantitatif dan Kuantitatif Kualitatif Analisis Subjek: repository Website repository 20 yang berada pada UPT Negeri dan swasta peringkat 10 besar di Indonesia. Dari kedua pemeringkatan puluh website tersebut webometrics edisi peneliti mencoba Subjek Jui 2016. Website repository UPN menemukan dan Objek Objeknya: analisis Veteran Yogyakarta Perbandingan nilai-nilai Penelitian terhadap repository dari variabel penelitian perguruan tinggi yang yang akan diamati bersangkutan dengan menggunakan indikator dari webometrics. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan Jenis Deskriptif Kuantitatif deskripstif metode studi Penelitian Perbandingan.

Analisis deskriptif Analisis deskriptif Analisis Komparatif Tingkat berdasarkan indikator berdasarkan rumusuan dengan berdasarkan Analisis webometrics masalah rumusan masalah Penelitian Uji statistic Friedman perbandingan Web Impact Factor (WIF) yang diperoleh dari

Metode Hasil socscibot dengan Kuantitatif Kualitatif Penelitian hasil WIF yang diperoleh dari Search Engine Google dan Yahoo

Populasi pada Populasi pada penelitian penelitian ini ialah ini ialah 20 website website repository repository UPT Negeri Populasi institusi perguruan dan Swasta di Indonesia tinggi Indonesia yang dan Tidak ada Sampel berada pada peringkat 1-10 pada pemeringkatan repository webometrics periode Juli 2016. a) Observasi a) Observasi Teknik pengumpulan Teknik b) Dokumentasi b) Wawancara atau data dilakukan selama 70 Pengumpu interview hari dan dilakukan lan Data c) Dokumentasi Secara berulang- ulang, d) Studi Pustaka hal ini dilakukan agar

27

e) Partisipasi mendapatkan data yang reliabel dan Valid. Kemudian dianalsis menggunakan uji peringkat Friedman dan uji Spearman. Menggunakan rumus dan Uji Validasi Menggunakan rumus dan Tidak ada hitung manual Reliabilitas dan hitung manual Statistik deskriptif Analisis kuantitatif menggunakan dengan metode indikator dari perbandingan. Agar webometrics nantinya data dapat Yang dipaparkan oleh Diinterprestasikan dan Aguilo Size (S) ditafsir dengan baik, Visibility (V) Rich File maka dibutuhkan Analisis (R) Scholar (Sc) Tidak ada ketentuan, Data Pembobotan Ketelitian, kesabaran dan kreatifitas peneliti sehingga mampu memberikan Makna pada setiap fenomena atau data yang ada.

a) Pada indikator Size a) UPT Perpustakaan a) Analisis website dalam penelitian ini Veteran melakukan akademik Indonesia diperoleh hasil strategi untuk menggunakan bahwa mempromosikan software socscibot institusirepository program repository selama kurang lebih institusi milik melalui iklan, 3,5 bulan. Hasil Universitas Gadjah brosur/ buku, analisis tersebut Mada mendapatkan panduan, internet berupa: pages, hasil tertinggi melalui pengelola outlink, page inlink, dengan jumlah masing-masing directory inlink, 433.000 halaman fakultas, melalui domain inlink, site dan mendapat nilai dosen masing- inlink, page outlink, 1. masing jurusan, biro directory outlink, b) Dalam indikator kepegawaian, domain outlink, site Hasil Visibility, institusi melalui media dan outlink, file Penelitian repository informasi kampus. interlinking, site milikUniverstiasDip b) Cara menguplod interlinking, onegoro dengan directory mendapatkan hasil memasukkan alamat interlinking, tertinggi dengan repository UPN domaininterlinking, hasil sebanyak Veteran dengan selected external 37.507jumalah bentek dokumen links dan unselected backlink dan yang secara external links mendapat nilai 1. otomatis sudah b) Web pages dan link c) Indikator Rich File, menjadi tipe file to website institusi repository PDF. menggunakan search milik Institut c) Bermanfaat bagi engine. Search Pertanian Bogor CIVA dan engine yang mendapatkan hasil Masyarakt luar digunakan adalah

28

tertinggi dengan kampus serta yahoo dan google. hasil perolehan bertujuan untuk Tiap search engine jumalah file PDF, meningkatkan mempunyai cara DOC, dan PPT rangkin UPN tersendiri dalam terbanyak dengan Veteran Yogyakarta melakukan pencarian jumlah d) Kurangnya web pages dan link masingmasing yaitu kesadaran akan to website. Untuk PDF sebanyak manfaat yang akan mencari web pages, 195.000 file, DOC didapatkan melalui tulis pada search 3.440 file, dan PPT program repository engine, contoh sebanyak 1.050 file. ini. (yahoo): domain: d) Indikator Scholar, www.uny.ac.id/, institusi repository contoh (google) : milik Universitas site: www.uny.ac.id/ Gadjah Mada dan untuk mencari memperoleh hasil linking to website terbesar dengan yaitu, contoh (yahoo) perolehan sebanyak : linkdomain: 70.300 www.uny.ac.id/, contoh (google) :link:www.uny.ac.id/. c) Pencarian rich file dari masingmasing website akademik Indonesia menggunakan search engine google. Pencarian dilakukan dengan cara menuliskan filetype: jenis file site: website_yang_akan_ dihitung_muatannya pada search engine tersebut, misalnya : filetype:pdf site:uny.ac.id/. d) Pencarian konten yang terkandung dalam google scholar dari masing-masing website akademik Indonesia. Pencarian dilakukan dengan cara menuliskan site :URL pada search engine tersebut, misalnya : site : http://www.uny.ac.id /. Sementara dalam penelitian ini berjudul ”Analisis Konten Webometrics Terhadap Website Repository UNJA, UNILA dan UNP”. Tempat penelitian ditiga website repository wilayah Sumatra yaitu UNJA, UNILA dan UNP. Rumusan

29

masalah adalah menganalisis konten webometrics terhadap indikator visibility, indikator size, indikator rich file, indikator scholar pada website repository institusi UNJA, UNILA dan UNP. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, sementara Populasi dari penelitian ini ialah website repository perguruan tinggi yang terdaftar dalam pemeringkatan webometrics wilayah Sumatera. Sampel dalam penelitian ini ialah website repository institusi Perguruan Tinggi UNJA, UNILA dan UNP edisi Juli 2018 dan Januari 2019 dengan ketentuan terhadap analisis indikator webometrics selama periode Desember 2018 sampai dengan Februari 2019. Penelitian ini akan mendeskripsiakan hasil repository institusi terhadap pemeringkatan webometrics, sehingga dapat megambarkan peforma yang dimiliki oleh repository UNJA, UNILA dan UNP dalam mempublikasikan informasi melalui jaringan internet.

30

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskripstif. Pada kajian webometrics dibidang ilmu sosial, jenis penelitian yang ada cenderung bersitat kuantitatif.34 Penelitian ini akan mendeskripsikan analisis indikator konten webometrics terhadap website repository institusi UNJA, UNILA dan UNP. B. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini ialah website repository perguruan tinggi yang terdaftar dalam pemeringkatan webometrics wilayah Sumatera. Sementara Sampel dalam penelitian ini ialah website repository institusi Perguruan Tinggi UNJA, UNILA dan UNP edisi Juli 2018 dan Januari 2019 dengan ketentuan terhadap analisis indikator webometrics. C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada website repository institusi perguruan tinggi di Sumatera antara lain UNJA, UNILA dan UNP. Penelitian menggunakan konektifitas dari suatu jaringan internet dan perangkat komputer yang memadai. Waktu penelitian pada tanggal 14 Desember 2018 – 14 Februari 2019 D. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini ialah website dari tiga universitas yang ada di Sumatra antara lain Universitas Jambi, Universitas Lampung dan Universitas Negeri Padang. Dari ketiga website diatas peneliti mencoba menemukan perbandingan nilai-nilai dari veriabel penelitian yang telah ditentukan. Ketiga universitas tersebut juga merupakan universitas yang unggul di masing-masing daerahnya dan memiliki rangking yang cukup tinggi di kawasan Sumatra. Pada bulan Juli 2018 dan Januari 2019 ketiga Universitas tersebut memiliki peringkat antara lain:

34 Thelwall, Introduction to Webometricss: Quantitative Web Research for the Social Sciences.(United: Morgan & Claypool Publishers).

31

Tabel 3.5. Objek Penelitian (pemeringkatan webometrics)

Peringkat per-Juli Peringkat per- No Instansi 2018 Januari 2019

1 Universitas Jambi 70 39

2 Universitas lampung 18 15 Universitas Negeri 3 52 60 Padang

E. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling srategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang ditetapkan.35 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah: 1. Observasi Nastion menyatakan bahwa observasi merupakan dasar dari semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan bekerja berdasarkan data yang ada, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.36 Pada penelitian ini, penelitian melakukan observasi dengan mengamati serta menganalisis hasil-hasil penelusuran pada perangkat indikator webometrics terhadap website repository UNJA, UNILA dan UNP. Pada penelitian ini peneliti mengamati secara sistematis sesuai dari ketentuan indikator yang ada dan melihat frekuensinya, berikut adalah daftar repository perguruan tinggi yang akan peneliti observasi, antara lain:

35Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 224 36Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Hal. 226

32

Tabel 3.6 Alamat Repository Intitusi NO Institusi Alamat repository

1 Universitas Jambi repository.unja.ac.id

2 Universitas Lampung repository.unila.ac.id

3 Universitas Negeri Padang repository.unp.ac.id

Data yang dihasilakan untuk masing-masing indikator yang didapatkan melalui mesin pencari (search engine) maka akan dinormalisasikan menggunakan rumus: Na = log(na+1) log(max (ni)+1) Keterangan: Na : nilai normalisasi na : nilai yang didapat dari mesin pencari max(ni) : nilai na tertinggi dari seluruh perguruan tinggi37 2. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya.38 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan studi dokumentasi melalui literatur-literatur yang membahas tentang website repository institusi UNJA, UNILA dan UNP hal ini penting dilakukan untuk lebih memperdalam pemahaman peneliti terkait webometrics repository institusi tersebut dan menjadi daka sekunder atau pendukung dalam penelitian ini.

37Aguillo Isidiro F, “Cybermetric Indicators: A Methodological Approach,” 2nd International Workshop on University Web Rangkings (Madrid: CCHS-CSIC, 2009), hal. 37. (Dalam Tesis Ari Cahyo Bahtiar, 2017) 38Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 2000) hal. 23.

33

F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar penelitian lebih mudah dan memperoleh hasil lebih baik. Dalam pengumpul data, digunakan instrumen yang sesuai dengan indikator webometrics. Data akan diperoleh melalui sarana mesin pencari (search engine), dimana data yang dikumpulkan harus sesuai dengan kebutuhan setiap indikator webometrics. Hal ini dilakukan dengan memasukan query pada setiap mesin pencari sesuai dengan indikator yang digunakan. Query yang digunaka dalam penelitian ini ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 3.7. Metrik Query Dari Indikator Webometrics Pada Mesin Pencari

INDIKATOR MESIN PENCARI QUERY Size (S) Google Site: L

Visibility (V) MajesticSEO Site: L

Rich File (R) Google Site: L filetype: f*

Scholar (Sc) Google Scholar Site: L

Keterangan:  L merupakan alamat link atau domain dari website institusi rerpoitori  F* ialah format file yang akan dicari: pdf, doc/docx, dan ppt.39

39Arif Cahyo Bachtiar. analisis webometrics terhadap website repository institusi perguruan tinggi Indonesia: kajian terhadap 10 perguruan tinggi di Indonesia. Hal.21-22

34

Tabel 3.8. Form Isian Nilai Dari Indikator Webometrics Dari Mesin Pencari

Nilai Indikator Webometrics Repository R S V Sc .pdf .doc .pptt UNJA UNILA UNP

Dengan ketentuan susunan pencarian atau query penelusuran

Tabel 3.9. Indokator Penelusuran

Tool yang dipakai No Atribut untuk pengukuran Kecepatan akses website repository institusi 1 Google berdasarkan size yang terindeks mesin pencari Ketersediaan informasi berdasarkan rice files Google 2 Adobe Acrobat (.Pdf), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Power Point (.ppt) Ketersediaan visibility yang dimiliki oleh 3 Majestic SEO website repository institusi Jumlah publikasi ilmiah dari website repository 4 Google Scholar institusi yang telah terindeks 5 Jumlah halaman web disebuah domain Google

6 Link eksternal yang tersambung ke domain Majestic SEO Jumlah dari data yang dikirim dan diterima dari 7 Google pengunjung dari suatu website/ domain

35

G. Prosedur Penelitian Setelah perlengkapan penelitian sudah lengkap yaitu Search Engine, Google, Goole Scholar dan Majestics SEO, maka tahapan selanjutnya penulis mengoperasikan tools tersebut dan menjelajahi website repository ketiga universitas yang menjadi objek dalam penelitian, untuk pengumpulan data-data yang diperlukan dan pada saat bersamaan penulis juga memberikan keterangan yang berkaitan dengan proses pengumpulan data tersebut setelah selesai sesuai dari variabel dan indikator, maka penulis akan menganalisa dari data-data yang telah diperoleh ke dalam beberapa tahapan. Langklah pertama penulis menelusuri menggunakan search engine. Search engine (mesin pencari) merupakan bagian dari kajian webometrics yang mengukur sejauhmana indeks yang dicakup oleh setiap mesin pencari serta melihat konsistensi dari hasil yang dapat ditemukan oleh mesin pencari tersebut, pengukuran dapat dilihat berdasarkan query yang diminta. 1. Google. Google adalah mesin pencari yang sangat akrab ditelinga pengguna internet. Google juga telah dilengkapai dengan beragam fitur email, blog, penyimpanan foto dan video, chatting, bisnis, dan sebaginya. Dengan bentuk desain yang sederhana, google menyimpan kecerdasan seolah-olah membaca apa yang sedang kita pikirkan. Dalam melakukan pencarian, google melewati empat tahapan, antara lain: a. Crawling (penjelajahan), Google menggunakan robot penjelajahan bernama Googlebot untuk menjelajahai milyaran halaman yang ada di internet. b. Informasi hasil penjelajahan dipilah dalam proses indexing. c. Processing, sistem mengambil data dari indeks database mereka, sesuai dengan data yang diminta oleh pengguna. d. Ranking, Google akan menganalisis website yang dipilih pengguna. Pilihan pengguna ini nantinya akan diproses, website yang sering dan

36

yang jarang dipilih semua statistik tersebut dicatat Google. Statistik tersebut nantinya di proses melalui page rank system sehingga website’s bisa diurutkan berdasarkan tingkat kepentingannya.40 2. Google Scholar Google scholar adalah sebuah searc engine yang dipakai khusus untuk mencari jurnal ataupun beragam literature dengan format yang diinginkan seperti pdf, doc, ppt dan sebagainya. Google scholar dibuat untuk membantu dan mempermudah pengguna mencari atau menelusuri materi maupun referensi pendidikan dan penelitian ilmiah dengan format yang telah dipublikasi. Referensi ini dapat berupa jurnal ilmiah yang merupakan hasil-hasil penelitian atau riset atau kajian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Google scholar atau dalam bahasa Indonesia disebut Google Cendekia memiliki fitur diantaranya:41 a. Mencari beragam sumber dari satu tempat yang cocok b. Menemukan artikel, tesis, buku, karya abstrak ataupun pendapat hukum c. Menempatkan dokumen yang lengkap melalui perpustakaan dan web d. Belajar tentang kunci literature ilmiah disetiap area penelitian Cara pengguanaan dan pengoperasian juga relative mudah dimana kita cukup memasukkan keyword pada search engine Google seperti ‘Google Scholar’ maka secara otomatis akan menampilkan menu utamanya dan pada tahapan ini kita memasukkan keyword sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan dan deretan link mengenai literature yang kita cari muncul. Untuk mengetahui jumah konten yang ada pada website ketikkan pada Google Scholar yanitu: site:http//repository.unila.ac.id

40Ali Zaenal, Buku Pintar Google. (Jakarta: mediakita, 2011), hal. 1-7 41http://ilmuti.org/wp-content/uploads/2018/03/RahmatAmin- PENGERTIAN_GOOGLE_SCHOLAR.pdf (diakses pada 25-12-2018, jam 11:11 wib)

37

Gambar 3.2. Google Scholar (search engine)

Gambar 3.3. Pencarian Google Scholar

38

3. Majestic SEO Majestic SEO adalah sebuah perusahaan link tool terbesar di dunia yang dapat menganalisa dan memberikan laporan secara database tentang suatu situs. Informasi tersebut berupa lapora baclink (internal dan eksternal link), referring domains, top backlink, top halaman dan lain-lain secara kontinyu.42

Gambar 3.4. Pencarian Eksternal Baclink Website dengan Majestic SEO

42www.google.com/amp/s/iqbalresa.wordpress.com/2014/04/29/majestic-seo/amp/ (diakses 26 desember 2018, 21:13 wib)

39

H. Analisis Data Penelitian Untuk menganalisis data-data dalam penelitian ini digunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.43 Statistik deskriptif ini digunakan karena berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data-data yang memberikan sebuah informasi. Yaitu informasi tentang kondisi website repository institusi UNJA, UNILA dan UNP dengan Pembobotan total nilai indikator dari pemeringkatan webometrics. 1. Size (S) Menentukan indikator size (S) yaitu jumlah halaman web repository insititusi perguruan tinggi yang telah terindeks oleh mesin pencari Google. Setelah hasil didapat kemudian dinormalisasi menggunakan rumus normalisasi. Selanjutnya penghitungan jumlah size menggunkan rumus: Tabel 3.10 Rumus Indikator Webometrics

N(S) = ½ * ((Ga+Ya+La+Ea) – Max (Ga,Ya,La,Ea) – Min(Ga,Ya,La,Ea)) Namun penelitian ini hanya menggunakan mesin pencari Google, maka rumus diatas disederhanakan menjadi:

N(S)= Ga N(S) = log(Ga+1) log(max (Gi)+1) Dimana : N(S) : Nilai dari size Ga : Jumlah halaman website repository insititusi yang didapat. max(Gi): Jumlah Ga yang paling tinggi dari seluruh website repository institusi perguruan tinggi. 44

43Sugiyono, Statistika Untuk Penelitia. Bandung: ALfabeta, 2010, hal. 29 44Isidro F. et al., “Indicators for A Webometrci Rangking of Open Access Repositoryes.” (Dalam tesis Arif Cahyo Bahtiar, Analisis Webometrics Terhadap Website

40

2. Visibility (V) Menentukan indikator visibility (V) yaitu jumlah link eksternal yang dimiliki web repository institusi perguruan tinggi yang diterima dengan jumlah domain untuk link tersebut (backlink). Jumlah ini diperoleh dari mesin pencari Majestic SEO dan hasilnya dinormalisasi dengan rumus normalisasi: N(V) = Ma. N(V) = log (Ma+1) log (max (Mi)+1) Dimana: N(V) : Nilai visibility Ma : Jumlah dari hasil pencarian pada Majestic SEO Mi : Jumlah Ma yang paling tinggi dari seluruh website repository institusi perguruan tinggi. 3. Rich File (R) Menentukan rich file (R) yang merupakan jumlah file dalam format Adobe Acrobat (Pdf), Microsoft Word (doc) dan Microsoft Power Point (ppt) yang telah terindeks Google. Selanjutnya hasil dari setiap format dinormalisasi dengan rumus normalisasi. Penghitungan jumlah rich file (R) menggunakan rumus berikut: N(R) = 1/3 * (pdf + doc + ppt) Dimana: N(R) : Nilai dari rich file Pdf : Jumlah rich file dengan format pdf yang terindeks mesin pencari google dan telah dinormalisasi doc : Jumlah rich file dengan format doc yang yang terindeks mesin pencari google telah dinormalisasi ppt : Jumlah rich file dengan format ppt yang yang terindeks mesin pencari google telah dinormalisasi

Repository Institusi Perguruan Tinggi Indonesia: Kajian Terhadap 10 Perguruan Tinggi Di Indonesia, Yogyakarta, 2017), hal.24-27. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

41

Dalam menentukan nilai N(R), jumlah keseluran harus dibagi 3 agar nilai yang didapat merupakan hasil rata-rata dari keseluruhan jumlah format file yang dicari. 4. Scholar (Sc) Menentukan scholar (Sc) dari repository yaitu jumlah publikasi ilmiah dari website repository institusi yang telah terindeks database google scholar dan hasil pencariannya dinormalisai. Maka penghitungan nilai dari indikator scholar (Sc) ini ialah: N(Sc) = Sc(a) N(Sc) = log ((Sc) a+1)

log(max ((Sc) i)+1)

N(Sc) : Nilai Scholar

(Sc)a : Jumlah dari hasil pencarian pada database Google Scholar (Sc)I : Jumlah (Sc)a yang paling tinggi dari seluruh website Repository intitusi perguruan tinggi Setelah didapat hasil nilai dari keempat indikator, maka dilakukan pembobotan dengan rumus sebagai berikut:

Tabel 3.11 Rumus Pembobotan Indikator

W = (50% x V) + (10% x S) + (10% x R) + (30% x Sc)

Keterangan: W = Nilai total dari indikator webometrics V = Nilai indikator Visibility S = Nilai indikator Size R = Nilai indikator Rich file Sc = Nilai indikator Scholar45

45Arif Cahyo Bachtiar. Kajian Webometrics Repository Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (Jurnal perpustakaan pertanian, Vol.26 No.2 Desember 2017), hal.78-79

42

Dari hasil indikator inilah maka dapat ditarik suatu pemahaman bagaimana konten terapan webometrics mempengaruhi website UNJA, UNILA dan UNP dan akan mengambarkan secara statistik deskritif bagaimana peforma dari pelayanan informasi yang telah di publikasikan oleh institusi sehingga akan memberi pengaruh pada pemeringkatan webometrics terhadap website yang dimiliki instansi didalam persaingan website perguruan tinggi diskala Nasional maupun Internasional.

43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Perpustakaan UNJA Sebagai unit pelaksana teknis dan bersifat edukatif, perpustakaan Universitas Jambi bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.Untuk merealisasikan peran tersebut, UPT UNJA sebagai pusat informasi dan dokumentasi ilmiah dalam proses belajar mengajar. Visi tersebut diimplementasikan dengan misi dan kemudian diberi kebijakan dan diprogramkan serta dibuatkan kegiatan pada setiap tahunnya. Semua itu dimaksudkan untuk memeberikan layanan yang prima dalam artian cepat, tepat dan benar sesuai dengan kurikulum yang ada untuk kelancaran proses belajar mengajar pada Universitas jambi. a. Visi dan Misi Adapun Visi dan Misi UPT Perpustakaan Universitas Jambi adalah sebagai berikut: Visi : Menjadikan perpustakaan UNJA sebagai pusat perpustakaan, dokumentasi dan informasi dengan menggali, mengumpulkan, mengolah, dokumentasi serta menyediakan layanan bahan pustaka dan informasi ilmiah yang prima bagi masyarakat UNJA demi mendukung terselenggaranya proses belajar mengajar serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang handal dan bermutu, memberikan layanan kepada masyarakat Jambi umumnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Misi : 1) Menunjang keberhasilan misi UNJA dengan memberikan layanan sebaik-baiknya dan mendorong civitas akademika untuk memanfaatkan perpustakaan

44

2) Menunjang perkembangan masyarakat akademis dengan cara memberikan layanan ilmu pengetahuan dan teknologi 3) Mengembangkan koleksi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk bahan informasi bagi civitas akademika UNJA 4) Menyediakan koleksi dan informasii ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bahan belajar mengajar bagi civitas akademika UNJA 5) Membantu civitasakademika UNJA dalam mendapatkan informasi yang tidak tersedia di perpustakaan UNJA dengan caramenjalin kerjasama dengan perpustakaan lain 6) Melakukan perawatan koleksi 7) Mengumpulkan, mengolah serta menyebarluankan/ mempublikasikan informasi ilmiah di UNJA 8) Menunjang system jaringan informasi pada perguruan tinggi ditingkat nasioanal dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. b. Layanan Perpustakaan UPT Perpustakaan Universitas Jambi ialah: 1) Layanan sirkulasi 2) Referensi 3) Majalah 4) STD (Skripsi, Thesis dan Disertasi) 5) Buku Tandon 6) Administrasi46 c. Repository Perpustakaan Repository institusi merupakan suatu arsip digital yang memuat semua karya civitas akademika institusi perguruan tinggi. Dalam perkembangannya repository saat ini digunakan sebagai media untuk subjek instansi dalam mengembangkan kualitas lembaga karena dapat menjadi media promosi untuk menarik pendanaan riset peneliti

46UPT Perpustakaan Unja, Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah UPT Perpustakaan UNJA. (Jambi: UPT UNJA, 2018, hal. 2, 8-9 45

pontensial, dan mahasiswa yang berkualitas untuk masuk ke lembaga tersebut. Bagi ilmu pengetahuan, repository dapat menjadi sarana preservasi dokumen melalui digitalisasi sekaligus juga meningkatkan komunikasi ilmiah yang dapat mendorong perkembangan ilmu dan inovasi.47 Pada tahun 2017 UPT UNJA telah menerapkan pelayanan digital online dengan adanya repository, hal ini dilakukan untuk peningkatan pelayanan yang prima dan berkualitas. Sementara dari data yang didapatkan melalui48 terindeks bahwa repository UNJA mulai berproses pada 31 Oktober 2016 dan di 2017 mulai dioperasikan. Tergolong muda dibandingkan dengan dua pesaing dalam penelitian ini, tetapi dalam kualitas penyebaran informasi masih tidak kalah dengan repository institusi lain yang telah dulu beroperasi. Adapun software yang digunakan oleh repository UNJA ialah Eprint 3 dimana software ini merupakan suatu bentuk aplikasi perpustakaan digital yang sederhana dan mudah untuk di akses yang telah terinteraksi dengan metadata dan mampu melakukan penelusuran. Beberapa dampak Software Eprint 3 yaitu sebagai sarana yang memuat referensi atau rujukan untuk mahasiswa, dosen dan peneliti dalam menelusuri informasi untuk kebutuhan studi dan riset serta memudahkan pemustaka dalam mengakses referensi tanpa batasan waktu dan tempat. 2. Sejarah Singkat Perpustakaan UNILA Perpustakaan Universitas Lampug dibentuk berdasarkan PP No. 5 Tahun 1980 dan KEPRES No. 43 tahun 1983. Sejak tanggal 1 April 1983, seluruh perpustakaa-perpustakaan yang berada di fakultas dan Perpustakaan Pusat Universitas Lampung dilebur menjadi satu. Kemudian melalui

47Yaniasih, dkk. Analisis Kualitas dan Fasilitas Swaarsip Web Repository Institusi Lembaga Penelitan: Perbandingan LIPI dan Lembaga Internasional.Hal.49-50 48http://web.archive.org/weeb/20161001000000*/repository.unja.ac.id (diakses pada 24 Februari 2019, jam 13.54)

46

Keputusan Rektor No. 09/KTPS/1994 tanggal 19 Januari 1994 dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibidang perpustakaan yaitu UPT Perpustakaan Universitas lampung, dengan menerapkan system perpustakaan yang terpusat. a. Visi dan Misi Adapun Visi dan Misi UPT Perpustakaan Universitas Lampung adalah sebagai berikut: Visi : Dalam rangka mewujudkan perpustakaan yang berkualitas dan sejalan dengan visi Universitas Lampung, maka UPT Perpustakaan mimiliki visi yang mendukung visi UNILA yakni “Pusat pengetahuan modern berbasis teknologi informasi (TI) yang mennjang visi UNILA”. Misi : 1) Menjadikan perpustakaan sebagai pusat pameran hasil karya inovasi untuk memotivasi penciptaan pengetahuan 2) Mewujudkan perpustakaan yang terakreditasi nasional dan internasional 3) Memberikan pelayanan prima yang didukung TI bagi pemustaka 4) Menyediakan sarana dan prasarana modern sebagai pusat kreatifitas da kegiatan pembelajaran didukung oleh teknologi hijau 5) Menyediakan koleksi bahan pustaka yang terkini dan relevan untuk menunjang kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 6) Mewujudkan jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan didalam dan luar negeri b. Layanan Perpustakaan UPT Perpustakaan Universitas Lapung memiliki dua jenis layanan berdasarkan interaksinya yang terdiri dari: 1) Layanan teknis, meliputi:

47

a) Layanan pengadaana bahan pustaka b) Layanan pengolahan bahan pustaka’ c) Layanan perawatan bahan pustaka 2) Layanan Pegunjung, meliputi: a) Layanan baca ditempat koleksi referensi dan cadangan b) Layanan sirkulasi c) Layanan penelusuran informasi, artikel dan jurnal d) Layanan bimbingan pemustaka e) Layanan pendidikan pemustaka f) Layanan fotocopy g) Layanan koleksi khusus (skripsi, tugas akhir, tesis dan laporan penelitian) h) Layanan jurnal, e-book dan e-journal i) Layanan jasa ruang pertemuan j) Layanan unggah madiri dan verifikasi k) Layanan penitipasn tas/loker49 c. Repository Perpustakaan Repository UNILA mulai di akses pada 14 Juli 201050 dan dioperasikan pada tahun yang sama. Adapun software yang digunakan oleh repository UNILA ialah Eprint 3 dimana software ini merupakan suatu bentuk aplikasi perpustakaan digital yang sederhana dan mudah untuk di akses yang telah terinteraksi dengan metadata dan mampu melakukan penelusuran. Beberapa dampak Software Eprint 3 yaitu sebagai sarana yang memuat referensi atau rujukan untuk mahasiswa, dosen dan peneliti dalam menelusuri informasi untuk kebutuhan studi dan riset serta memudahkan

49UPT Perpustkaan UNILA, Buku Panduan Perpustakaan. (Lampung: UPT Perpustakaan lampung, 2018), hal. 7-8 50http://web.archive.org/weeb/20161001000000*/repository.unila.ac.id (diakses pada 24 Februari 2019, jam 13.55)

48

pemustaka dalam mengakses referensi tanpa batasan waktu dan tempat. 3. Sejarah Singkat Perpustakaan UNP Keberadaan Perpustakaan UNP dengan kondisi yang sekarang ini tidak terlepas dari perjalanan sejarah perkembangan lembaga induknya. Universitas Negeri Padang diawali dengan berdirinya Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Batusangkar. Semenjak itu Perpustakaan UNP (Perpustakaan PTPG) juga mulai dibangun dengan kondisi yang sangat sederhana sekali dengan tujuan untuk melengkapi persyaratan sebuah perguruan tinggi. Perpustakaan PTPG dibangun dengan fasilitas koleksi yang terbatas tanpa memiliki staf yang khusus Pustakawan atau tidak memiliki pendidikan formal kepustakawanan. Bersamaan dengan perubahan IKIP Padang menjadi Universitas Negeri Padang, Perpustakaan IKIP Padang juga berubah menjadi Perpustakaan UNP. Periode 1999-2002, Perpustakaan UNP dikepalai oleh Dr. Maizuar, M.Pd. Pada masa ini Perpustakaan UNP mengalami peningkatan dalam pemanfaatan teknologi informasi, seperti online public access catalogue (OPAC) yang terpasang dalam bentuk jaringan lokal (LAN). Pada masa ini juga Perpustakaan UNP mulai menggunakan jaringan Internet yang terdiri dari 12 unit komputer dan dipergunakan oleh mahasiswa. Kemajutan lain yang dicapai Perpustakaan UNP adalah peningkatan kerja sama dengan lembaga lain, seperti PDII-LIPI, Perpustakaan Mahaputra Muhammad Yamin, dan lain-lain. Periode 2002-2008, Perpustakaan UNP dikepalai oleh Drs. Yunaldi, M.Si, seorang pustakawan senior alumni Universitas Indonesia. Preoritas pengembangan pustakawan diarahkan keberbagai sektor strategis dalam rangka memasuki era informasi global, seperti penataan sistem mananjemen perpustakaan, pemantapan basis teknologi informasi, pengembangan sumber daya manusia, pengoptimalan sumber daya finansial, dan kesejahteraan pustakawan. Pada masa ini Perpustakaan UNP mulai mengembangkan Student Service Center (SSC) yang menempati

49

ruangan lantai dasar Perpustakaan UNP. SSC ini nantinya diharapkan mampu melayani berbagai kebutuhan mahasiswa, dosen dan karyawan. Disamping itu, pengembangan koleksi terus ditingkatkan dengan menggunakan berbagai sumber dana seperti DIP dan DIKS, yang diarahkan untuk program studi baru. Untuk pengembangan sumber daya dalam arti kualitas dan kwantitas terus ditingkatkan, dengan mengirim pustakawan untuk melakukan pendidikan lanjut dan perekrutan tenaga pustakawan baru yang berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi. Periode 2008-2013, Perpustakaan UNP dikepalai oleh Drs. Sutarman Karim, M.Si. Pada masa ini perkembangan Perpustakaan UNP lebih diutamakan kepada implementasi teknologi Informasi disegala lini. Mulai dari pelayanan sirkulasi sampai dengan pengelolaan KKI dilakukan dengan sistem komputer. Periode ini semua koleksi yang berasal dari civitas akademika dalam bentuk Tugas Akhir, Skripsi, Thesis, Desertasi serta Penelitian Dosen dan Pegawai diterima dalam bentuk softcopy. Kemudian kwalitas sumber daya tetap terus diupaya untuk tingkatkan melalui pelatihan, magang, pendidikan lanjut dan seminar. Priode 2014- 2018 kembali dipimpin oleh Drs. Yunaldi, M.Si.51 a. Visi dan Misi Adapun Visi dan Misi UPT Perpustakaan UNP adalah sebagai berikut: Visi : Perpustakaan UNP adalah: “Menjadi pusat sumber informasi unggulan, modern, up to date, dan berfungsi sbagai salah satu sarana utama akademik dalam proses transformasi ilmu pengetahuan, teknologi, seni atas dasar iman dan taqwa, mengamalkan budaya akademik terpuji serta menghasilkan insan-insan intelektual berbudi luhur, sesuai dengan tuntutan profesionalisme”.

51http://pustaka.unp.ac.id/sejarah..html (diakses pada 9-1-2019, jam 10:02 WIB) 50

Misi : Perpustakaan UNP adalah: “Satu pilar akademik dengan tugas pokok member layanan bahan pustaka dan akses terhadap pusat informasi dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui pengadaan dokumen sumber pengetahuan dan informasi, mengelola, merawat dan menyajikan informasi yang relevan dengan kebutuhan kurikulum, sivitas akademika dan komunitas pengguna jasa perpustakaan lainnya”. Misi ini dijabarkan dan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran Universitas Negeri Padang agar tujuan perpustakaan dapat terlaksana dengan baik. b. Layanan Perpustakaan UPT Perpustakaan UNP dua jenis layanan berdasarkan interaksinya yang terdiri dari: 1) Layanan Sirkulasi 2) Layanan Referensi 3) Layanan Terbitan Berkala 4) Layanan Online Skripsi dan tesis 5) Layanan jurnal, e-book dan e-journal 6) Katalog Online 52 c. Repository Perpustakaan Repository UNP mulai di akses pada 4 Mei 201653 dan dioperasikan pada tahun yang sama. Adapun software yang digunakan oleh repository UNP ialah Eprint 3 dimana software ini merupakan suatu bentuk aplikasi perpustakaan digital yang sederhana dan mudah untuk di akses yang telah terinteraksi dengan metadata dan mampu melakukan penelusuran. Beberapa dampak Software Eprint 3 yaitu sebagai sarana yang memuat referensi atau rujukan untuk mahasiswa, dosen dan peneliti dalam menelusuri informasi untuk kebutuhan studi

52UPT Perpustakaan UNP, Buku Panduan UPT Perpustakaan Universitas Negeri Padang. (Padang: UPT Perpustakaan UNP), hal.11-19 53http://web.archive.org/weeb/20161001000000*/repository.unp.ac.id (diakses pada 24 Februari 2019, jam 13.52) 51

dan riset serta memudahkan pemustaka dalam mengakses referensi tanpa batasan waktu dan tempat. Historis yang dimiliki perpustakaan UNP sampai adanya layanan repository telah mengalami proses yang panjang dan melibatkan secara utuh tenaga ahli perpustakaan dan ahli teknologi informasi. Hal ini juga sama dilakukan oleh perguruan tinggi lainnya. B. Temuan Penelitian dan Pembahasan Konten dalam isi website repository institusi dapat digambarkan melalui pendekatan observasi dengan mendalami situs website repository dengan mengumpulkan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Pencarian Nilai Indikator Terhadap Website Repository Perguruan Tinggi

Tabel 4.12. Data yang diambil dari Repository UNJA Desember 2018-Januari 2019

Indikator Domain Repository R PT S V SC Pdf Doc Ppt

Repository.unja.ac.id 8.200 18 3.630 2 1 1.080

Sumber: Dokumen repository UNJA tanggal 11 Januari 2019 Jam 09:08 WIB

Tabel 4.13. Data yang diambil dari Repository UNJA Januari-Februari 2019

Indikator Domain Repository R PT S V SC Pdf Doc Ppt

Repository.unja.ac.id 10.700 21 4.090 2 1 1.090

Sumber: Dokumen repository UNJA tanggal 26 Februari 2019 jam 08:00 WIB

52

Tabel 4.14. Data yang diambil dari Repository UNILA Desember 2018-Januari 2019

Indikator Domain Repository R PT S V SC Pdf Doc Ppt

Repository.unila.ac.id 1.690 297 354 1 0 227

Sumber: Dokumen repository UNILA tanggal 11 Januari 2019 jam 09:17 WIB

Tabel 4.15. Data yang diambil dari Repository UNILA Januari-Februari 2019

Indikator Domain Repository R PT S V SC Pdf Doc Ppt

Repository.unila.ac.id 1.440 303 353 1 0 205

Sumber: Dokumen repository UNILA tanggal 26 Februari 2019 jam 08:15 WIB

Tabel 4.16. Data yang diambil dari Repository UNP Desember 2018-Januari 2019

Indikator Domain Repository R PT S V SC Pdf Doc Ppt

Repository.unp.ac.id 32.900 9 13.200 1 0 666

Sumber: Dokumen repository UNP tanggal 11 Januari 2019 jam 09:26 WIB

53

Tabel 4.17. Data yang diambil dari Repository UNP Januari-Februari 2019

Indikator Domain Repository R PT S V SC Pdf Doc Ppt

Repository.unp.ac.id 30.700 15 12.100 1 0 706

Sumber: Dokumen repository UNP tanggal 26 Februari 2019 jam 08:41 WIB 2. Nilai Max pada Website Repository Institusi Perguruan Tinggi Berdasarkan Pemeringkatan Webometrics Edisi July 2018 dan Januari 2019 Nilai Max merupakan nilai yang diambil pada website repository seluruh perguruan tinggi di Indonesia, dan diantara indikator untuk mencari nilai dari objek penelitian ini maka diambil nilai tertinggi dari peringkat 10 besar universitas yang terindeks oleh pemeringkatan webometrics. Dalam hal ini didaptkan nilai max untuk indikator size dari UGM 628.000 dan 671.000, nilai max indikator visibility diambil dari IPB 109.525 dan 105.514, nilai max indikator rich file diambil dari UGM 237 dan 302.002 dan untuk nilai max scholar sendiri diambil dari UGM 97.300 dan 104.000. Gambar 4.5 Pemeringkatan Webometrics Edisi July 2018

54

Gambar 4.6. Pemeringkatan Webometrics Edisi Januari 201954

3. Nilai max pada website repository berdasarkan pemeringkatan webometrics Tabel 4. 18. Size untuk Nilai Max pada Website Repository Institusi PT di Indonesia yang Berdasarkan Pemeringkatan Webometrics.

Perguruan No Domain repository Nilai Tinggi Size Universitas 1 Site:repository.ui.ac.id 4.110 Indonesia 2 UGM Site:repository.ugm.ac.id 628.000 3 ITB Site:digilib.itb.ac.id 37.600 4 IPB Site:repository.ipb.ac.id 306.000 5 UNDIP Site:digilib.undip.ac.id 651 UniversitasSebelas 6 Site:digilib.uns.ac.id 118.000 Maret

54http://www.webometrics.info/en/Asia/Indonesia%20 55

7 UNPAD Site:repository.unpad.ac.id 3.360 Institut Teknolgi 8 Site:repository.its.ac.id 31.800 Sebelas November 9 UINSYIAH Site:library.unsyiah.ac.id 710 Universitas 10 Site:repository.telkomuniversity.ac.id 90.200 Telkom Sumber: Dokumen Repository tanggal 11 Januari 2019 Jam 11:13 WIB

Tabel 4.19. Visibility untuk Nilai Max pada Website Repository Institusi PT di Indonesia yang Berdasarkan Pemeringkatan Webometrics.

Perguruan Nilai No Domain repository Tinggi Visibilit y Universitas 5.310 1 Site:repository.ui.ac.id Indonesia 2 UGM Site:repository.ugm.ac.id 20.261 3 ITB Site:digilib.itb.ac.id 21.271 4 IPB Site:repository.ipb.ac.id 109.525 5 UNDIP Site:digilib.undip.ac.id 2.999 Universitas 6.442 6 Site:digilib.uns.ac.id Sebelas Maret 7 UNPAD Site:repository.unpad.ac.id 482 Institut Teknolgi 116 8 Sebelas Site:repository.its.ac.id November 9 UINSYIAH Site:library.unsyiah.ac.id 417 Universitas Site:repository.telkomuniversity.ac.i 164 10 Telkom d Sumber: Dokumen repository tanggal 16 Januari 2019 Jam 20:34 WIB

56

Tabel 4.20. Rich File untuk Nilai Max pada Website Repository Institusi PT di Indonesia yang Berdasarkan Pemeringkatan Webometrics.

Perguruan No Domain repository Nilai Rich File Tinggi pdf doc ppt Universitas 65 0 0 1 Site:repository.ui.ac.id Indonesia 2 UGM Site:repository.ugm.ac.id 237 0 0 3 ITB Site:digilib.itb.ac.id 5 0 0 4 IPB Site:repository.ipb.ac.id 144 0 1 5 UNDIP Site:digilib.undip.ac.id 1 1 1 Universitas 67 0 0 6 Site:digilib.uns.ac.id Sebelas Maret 7 UNPAD Site:repository.unpad.ac.id 40 0 0 Institut Teknolgi 32 0 0 8 Sebelas Site:repository.its.ac.id November 9 UINSYIAH Site:library.unsyiah.ac.id 1 0 1 Universitas Site:repository.telkomunive 7 0 0 10 Telkom rsity.ac.id Sumber: Dokumen repository tanggal 16 januari 2019 Jam 00:53 Wib

57

Tabel 4.21. Scholar untuk Nilai Max pada Website Repository Institusi PT di Indonesia yang Berdasarkan Pemeringkatan Webometrics.

Perguruan No Domain repository Nilai Tinggi Scholar Universitas 1 Site:repository.ui.ac.id 713 Indonesia 2 UGM Site:repository.ugm.ac.id 97.300 3 ITB Site:digilib.itb.ac.id 6 4 IPB Site:repository.ipb.ac.id 64.400 5 UNDIP Site:digilib.undip.ac.id 0 UniversitasSebelas 6 Site:digilib.uns.ac.id 6.290 Maret 7 UNPAD Site:repository.unpad.ac.id 0 Institut Teknolgi 8 Site:repository.its.ac.id 3.710 Sebelas November 9 UINSYIAH Site:library.unsyiah.ac.id 0 Universitas 10 Site:repository.telkomuniversity.ac.id 667 Telkom Sumber: Dokumen repository tanggal 11 Januari 2019 Jam 11:00 WIB

4. Pencarian Nilai Indikator Webometrics pada Website Repository Institusi Perguruan Tinggi Nilai indikator ialah nilai yang akan dinormalisasikan untuk menentukan jumlah rata-rata perolehan disetiap website repository institusi perguruan tinggi yang menjadi objek dalam penelitian. Berdasarkan data sebelumnya yang telah didapatkan maka untuk menormalisasikan nilai size, visibility, rich file dan scholar menggunakan rumus sebagai berikut:

58

a. Repository UNJA Tabel 4.22 Pembahasan Repository UNJA Desember 2018-Januari 2019

N(S)= Ga N(V)= Ma N(S) = log(Ga+1) N(V) = log(Ma+1) log(max (Gi)+1) log(max (Mi)+1) dimana N(S)= Ga dimana N(V) = Ma N(S) = log(8.200+1) N(V) = log(18 +1) log(628.000+1) log(109.525 +1) = 3,9138 = 1,2787 5,7979 5,0395 N(S) = 0,6750 N(V) = 0,2537

N(R) = 1/3 * (pdf + doc + ppt) N(Sc)= Sc (a) = 1/3 * (3.630 + 2 + 1) N(Sc) = log(Sc a+1) = 1/3 * (3.633) log(max (sc)i+1) = 1,2109 dimana N(Sc) = Sc(a) 3 N(Sc) = log(1.080+1) log(97.300+1) = 0,4036 = 3,0338 4,9881 N(Sc) = 0,6082

59

Tabel 4.23 Pembahasan Repository UNJA Januari-Februari 2019

N(S)= Ga N(V)= Ma N(S) = log(Ga+1) N(V) = log(Ma+1) log(max (Gi)+1) log(max (Mi)+1) dimana N(S)= Ga dimana N(V) = Ma N(S) = log(10.700+1) N(V) = log(21 +1) log(671.000+1) log(105,514 +1) = 4,0294 = 1,3424 5,8267 2,0274 N(S) = 0,6915 N(V) = 0,6621

N(R) = 1/3 * (pdf + doc + ppt) N(Sc)= Sc (a) = 1/3 * (4.090 + 2 + 1) N(Sc) = log(Sc a+1) = 1/3 * (4.093) log(max (sc)i+1) = 1,3643 dimana N(Sc) = Sc(a) 3 N(Sc) = log(1.090+1) log(104.000+1) = 0,4547 = 3,0378 5,0170 N(Sc) = 0,6055

60

Tabel 4.24. Nilai Indikator Webometrics Repository Institusi UNJA Desember 2018-Januari 2019

Nilai Nilai Indikator Indikator Nilai Tertinggi Pencarian Webometrics Size 628.000 8.200 0,6750 Visibility 109.525 18 0,2537 Rich Pdf 237 3.630 File Doc 1 2 0,4036 ppt 1 1 Scholar 97.300 1.080 0,6082 Sumber: Dokumen repository UNJA data diolah pada tanggal 16 Januari 2019 Jam 20:00 WIB

Tabel 4.25. Nilai Indikator Webometrics Repository Institusi UNJA Januari-Februari 2019

Nilai Nilai Indikator Indikator Nilai Tertinggi Pencarian Webometrics Size 671.000 10.700 0,6915 Visibility 105.514 21 0,6621 Rich Pdf 302.000 4.090 File Doc 1 2 0,4547 ppt 1 1 Scholar 104.000 1.090 0,6055 Sumber: Dokumen repository UNJA data diolah pada tanggal 26 Januari 2019 Jam 10:00 WIB

61

b. Repository UNILA Tabel 4.26. Pembahasan Repository UNILA Desember 2018-Januari 2019 N(S)= Ga N(V)= Ma N(S) = log(Ga+1) N(V) = log(Ma+1) log(max (Gi)+1) log(max (Mi)+1) dimana N(S)= Ga dimana N(V) = Ma N(S) = log(1.690+1) N(V) = log (297 +1) log(628.000+1) log( 109.525+1) = 3,2281 = 2,4742 5,7979 5,0395 N(S) = 0,5567 N(V) = 0,4909

N(R) = 1/3 * (pdf + doc + ppt) N(Sc)= Sc (a) = 1/3 * (354 + 1 + 0) N(Sc) = log(Sc a+1) = 1/3 * (355) log(max (sc)i+1) = 1,1832 dimana N(Sc) = Sc(a) 3 N(Sc) = log(227+1) log(97.300+1) = 0,3944 = 2,3579 4,9881 N(Sc) = 0,4727

62

Tabel 4.27. Pembahasan Repository UNILA Januari-Februari 2019

N(S)= Ga N(V)= Ma N(S) = log(Ga+1) N(V) = log(Ma+1) log(max (Gi)+1) log(max (Mi)+1) dimana N(S)= Ga dimana N(V) = Ma N(S) = log(1.440+1) N(V) = log (303 +1) log(671.000+1) log( 105.514+1) = 3,1586 = 2,4828 5,8267 2,0274 N(S) = 0,5420 N(V) = 1,2246

N(R) = 1/3 * (pdf + doc + ppt) N(Sc)= Sc (a) = 1/3 * (353 + 1 + 0) N(Sc) = log(Sc a+1) = 1/3 * (354) log(max (sc)i+1) = 1,1799 dimana N(Sc) = Sc(a) 3 N(Sc) = log(205+1) log(104.000+1) = 0,3933 = 2,3138 5,0170 N(Sc) = 0,4611

63

Tabel 4.28. Nilai Indikator Webometrics Repository Institusi UNILA Desember 2018-Januari 2019 Nilai Nilai Indikator Indikator Nilai Tertinggi Pencarian Webometrics Size 628.000 1.690 0,5567 Visibility 109.525 297 0,4909 Rich Pdf 237 354 File Doc 1 1 0,3944 ppt 1 0 Scholar 97.300 227 0,4727 Sumber: Dokumen repository UNILA data diolah pada tanggal 16 Januari 2019 Jam 20:10 WIB

Tabel 4.29. Nilai Indikator Webometrics Repository Institusi UNILA Januari-Februari 2019 Nilai Nilai Indikator Indikator Nilai Tertinggi Pencarian Webometrics Size 671.000 1.440 0,5420 Visibility 105.514 303 1,2246 Rich Pdf 302.000 353 File Doc 1 1 0,3933 ppt 1 0 Scholar 104.000 205 0,4611 Sumber: Dokumen repository UNILA data diolah pada tanggal 26 Februari 2019 Jam 10:09 WIB

64

c. Repository UNP Tabel 4.30. Pembahasan Repository UNP Desember 2018-Januari 2019

N(S)= Ga N(V)= Ma N(S) = log(Ga+1) N(V) = log(Ma+1) log(max (Gi)+1) log(max (Mi)+1) dimana N(S)= Ga dimana N(V) = Ma N(S) = log(32.900+1) N(V) = log( 9+1) log(628.000+1) log(109.535 +1) = 4,5172 = 1 5,7979 5,0395 N(S) = 0,7791 N(V) = 0,1984

N(R) = 1/3 * (pdf + doc + ppt) N(Sc)= Sc (a) = 1/3 * (13.200 + 1 + 0) N(Sc) = log(Sc a+1) = 1/3 * (13.201) log(max (sc)i+1) = 4,3998 dimana N(Sc) = Sc(a) 3 N(Sc) = log(666+1) log(97.300+1) = 1,4666 = 2,8241 4,9881 N(Sc) = 0,5661

65

Tabel 4.31. Pembahasan Repository UNP Januari-Februari 2019

N(S)= Ga N(V)= Ma N(S) = log(Ga+1) N(V) = log(Ma+1) log(max (Gi)+1) log(max (Mi)+1) dimana N(S)= Ga dimana N(V) = Ma N(S) = log(30.700+1) N(V) = log( 15+1) log(671.000+1) log(105.514 +1) = 4,4871 = 1,2041 5,8267 2,0274 N(S) = 0,7700 N(V) = 0,5939

N(R) = 1/3 * (pdf + doc + ppt) N(Sc)= Sc (a) = 1/3 * (12.100 + 1 + 0) N(Sc) = log(Sc a+1) = 1/3 * (12.101) log(max (sc)i+1) = 4,0336 dimana N(Sc) = Sc(a) 3 N(Sc) = log(706+1) log(104.000+1) = 1,3445 = 2,8494 5,0170 N(Sc) = 0,5679

66

Tabel 4.32. Nilai Indikator Webometrics Repository Institusi UNP Desember 2018-Januari 2019 Nilai Nilai Indikator Indikator Nilai Tertinggi Pencarian Webometrics Size 628.000 32.900 0,7791 Visibility 109.525 9 0,1984 Rich Pdf 237 13.200 File Doc 1 1 1,4666 ppt 1 0 Scholar 97.300 666 0,5661 Sumber: Dokumen repository UNP data diolah pada tanggal 16 Januari 2019 Jam 20:19 WIB

Tabel 4.33. Nilai Indikator Webometrics Repository Institusi UNP Januari-Februari 2019 Nilai Nilai Indikator Indikator Nilai Tertinggi Pencarian Webometrics Size 671.000 30.700 0,7700 Visibility 105.514 15 0,5939 Rich Pdf 302.000 12.100 File Doc 1 1 1,3445 ppt 1 0 Scholar 97.300 706 0,5679 Sumber: Dokumen repository UNP data diolah pada tanggal 26 Februari 2019 Jam 10:20 WIB

5. Pencarian Nilai Webometrics pada Website Repository Institusi Perguruan Tinggi Setelah didapat hasil normalisasi nilai dari keempat indikator, maka dilakukan pembobotan dengan rumus sebagai berikut:

W = (50% x V) + (10% x S) + (10% x R) + (30% x Sc)

67

a. Nilai Webometrics Repository UNJA S 10% x 0,6750 = 0,0675 V 50% x 0,2537 = 0,12685 R 10% x 0,4036 = 0,0403 Sc 30% x 0,6082 = 0,1824 Tabel 4.34 Nilai Webometrics UNJA Desember 2018-Januari 2019

Indikator Bobot (%) Nilai Indikator Nilai Webometrics Size 10 0,6750 0,0675 Visibility 50 0,2537 0,12685 Rich File 10 0,4036 0,0403 Scholar 30 0,6082 0,1824 Jumah 0,41705 Sumber: Data diolah pada tanggal 16 Januari 2019 Jam 20: 30 WIB

S 10% x 0,6915 = 0,06915 V 50% x 0,6621 = 0,33105 R 10% x 0,4547 = 0,04547 Sc 30% x 0,6055 = 0,18165 Tabel 4.35 Nilai Webometrics UNJA Januari-Februari 2019

Indikator Bobot (%) Nilai Indikator Nilai Webometrics Size 10 0,6915 0,06915 Visibility 50 0,6621 0,33105 Rich File 10 0,4547 0,04547 Scholar 30 0,6055 0,18165 Jumah 0,62732 Sumber: Data diolah pada tanggal 26 Februari 2019 Jam 13: 30 WIB

68

b. Nilai Webometrics Repository UNILA S 10% x 0,5567 = 0,0556 V 50% x 0,4909 = 0,24545 R 10% x 0,3944 = 0,0394 Sc 30% x 0,4727 = 0,1418 Tabel 4.36. Nilai Webometrics UNILA Desember 2018-Januari 2019

Indikator Bobot (%) Nilai Indikator Nilai Webometrics Size 10 0,5567 0,0556 Visibility 50 0,4909 0,24545 Rich File 10 0,3944 0,0394 Scholar 30 0,4727 0,1418 Jumah 0,48225 Sumber: Data diolah pada tanggal 16 Januari 2019 Jam 20:38 WIB

S 10% x 0,5420 = 0,0542 V 50% x 1,2246 = 0,6123 R 10% x 0,3933 = 0,03933 Sc 30% x 0,4611 = 0,13833 Tabel 4.37 Nilai Webometrics UNILA Januari-Februari 2019

Indikator Bobot (%) Nilai Indikator Nilai Webometrics Size 10 0,5420 0,0542 Visibility 50 1,2246 0,6123 Rich File 10 0,3933 0,03933 Scholar 30 0,4611 0,13833 Jumah 0,84416 Sumber: Data diolah pada tanggal 26 Februari 2019 Jam 13: 38 WIB

69

c. Nilai Webometrics Repository UNP S 10% x 0,7791 = 0,0779 V 50% x 0,1984 = 0,0992 R 10% x 1,4666 = 0,1466 Sc 30% x 0,5661 = 0,1698 Tabel 4.38. Nilai Webometrics UNP Desember 2018-Januari 2019

Indikator Bobot (%) Nilai Indikator Nilai Webometrics Size 10 0,7791 0,0779 Visibility 50 0,1984 0,0992 Rich File 10 1,4666 0,1466 Scholar 30 0,5661 0,1698 Jumah 0,4935 Sumber: Data diolah pada tanggal 16 Januari 2019 Jam 20:47 WIB

S 10% x 0,7700 = 0,077 V 50% x 0,5939 = 0,29695 R 10% x 1,3445 = 0,13445 Sc 30% x 0,5679 = 0,17037 Tabel 4.39. Nilai Webometrics UNP Januari-Februari 2019

Indikator Bobot (%) Nilai Indikator Nilai Webometrics Size 10 0,7700 0,077 Visibility 50 0,5939 0,29695 Rich File 10 1,3445 0,13445 Scholar 30 0,5679 0,17037 Jumah 0,67877 Sumber: Data diolah pada tanggal 26 Februari 2019 Jam 13: 45 WIB

70

6. Analisis Indikator Institusi Repository UNJA, UNILA dan UNP Pada tahapan ini telah ditemukan hasil dari beberapa indikator dan nilai dari size, visibility, rich file dan scholar yang akan mengambarkan capaian hasil yang diperoleh dari ke tiga website repository institusi perguruan tinggi tersebut. Data pada indikator tersebut menunjukkan adanya perubahan yang dimiliki oleh repository UNJA dari periode Juli 2018 dan Januari 2019, dimana nilai indikator pada UNJA Size 0,6750 dan 0,6915, Visibility, 0,2537 dan 0,6621, Rich File 0,4036 dan 0,4547, Scholar 0,6082 dan 0,6055. Pada dua periode webometrics tersebut repository UNJA naik pada indikator visibility, size, dan rich file sementara scholar ada penurunan 0.06027

Gambar 4.7. Grafik Nilai Indikator Webometrics UNJA

NILAI INDIKATOR WEBOMETRICS UNJA 2.00

1.00 0.6915 0.6621 0.675 0.6082 0.6055 0.4036 0.4547 0.2537

0.00 Size Visibility Rich file Scholar

Juli 2018 Januari 2019

71

Pada repository UNILA nilai indikator yang dimiliki selama periode Juli 2018 dan Januari 2019 maka UNILA memperoleh nilai indikator Size 0,5567 dan 0,5420, Visibility 0,4909 dan 1,2246, Rich File 0,3944 dan 0,3933, Scholar 0,4727 dan 0,4611. Nilai indikator yang drastis mengelami perubahan ialah pada indikator visibility sementara pada indikator lain mengalami penurunan pada periode Januari 2019.

Gambar 4.8. Grafik Nilai Indikator Webometrics UNILA

NILAI INDIKATOR WEBOMETRICS UNILA

2.00

1.2246

1.00 0.5567 0.542 0.4909 0.3944 0.3933 0.4727 0.4611

0.00 Size Visibility Rich file Scholar

Juli 2018 Januari 2019

UNP sendiri memiliki nilai indikator pada periode Juli 2018 dan Januari 2019 Size 0,7791 dan 0,7700, Visibility 0,1984 dan 0,5939, Rich File 1,4666 dan 1,3445, Scholar 0,5661 dan 0,5679. Keunggulan UNP terletak pada indikator rich file selama dua periode tersebut selalu mengungguli repository UNJA dan UNILA, kemudian pada indikator visibility UNP memiliki kenaikan yang cukup drastis dimana ada kenaikan 0,3955 kemudian indikator scholar mengalami kenaikan 0,0018 sementara size mengalami penurunan 0,0091 yang sama halnya dengan visibility pada Januari 2019 mengalami penurunan 0,1221.

72

Gambar 4.9. Grafik Nilai Indikator Webometrics UNP

NILAI INDIKATOR WEBOMETRICS UNP

2.00

1.4666 1.3445

1.00 0.7791 0.77 0.5939 0.5661 0.5679

0.1984

0.00 Size Visibility Rich file Scholar Juli 2018 Januari 2019

Maka berdasarkan nilai indikator ini, untuk ukuran indikator size UNP memiliki nilai tertinggi yaitu 0,7791 dan 0,7700 kedua dimiliki oleh UNJA dengan nilai size 0,6750 dan 0,6915, pada urutan size ketiga dimiliki oleh UNILA dengan nilai size 0,5567 dan 0,5420. Maka dari hasil ini kita bisa melihat bahwa keunggulan dari UNP pada nilai size lebih banyak terindeks oleh search engine, sehingga akan meningkatkan kualitas dari website repository institusi tersebut. Sementara pada nilai indikator visibility UNJA memiliki nilai 0,2537 dan 0,6621, UNILA 0,4909 dan 1,2246, UNP 0,1984 dan 0,5939. Dari nilai indikator vsibility maka UNILA memiliki nilai visibility tertinggi dimana 0,4909 dan 1,2246, posisi kedua dimiliki oleh UNJA dengan nilai visibility 0,2537 dan 0,6621, UNP pada posisi terakhir dengan perolehan nilai 0,1984 dan 0,5939. Maka UNILA lebih banyak memiliki total link yang diterima atau backlink yang dimiliki oleh halaman repository intitusi tersebut dan ini menjadi keunggulan repository UNILA dari ketiga Universitas tersebut. Nilai indikator rich file UNJA memiliki nilai 0,4036 dan 0,04547, UNILA 0,3944 dan 0,03933, UNP 1,4666 dan 0,13445. Dari nilai indikator rich file maka UNP menduduki posisi peratama dengan perolehan nilai rich file 73

1,4666 dan 0,13445, sementara UNJA berada diposisi kedua pada nilai indikator ini dengan perolehan nilai 0,4036 dan 0,04547, posisi terakhir dimiliki oleh UNILA dengan hasil rich file 0,3944 dan 0,03933. Berdasarkan hasil ini, jenis format file yang dimiliki UNP lebih banyak tersebar di search engine untuk menyamai hasil tersebut UNJA perlu kiranya menambah jenis file pada repositorynya sebanayak 1,063 dan UNILA sendiri perlu menambah jenis file pada repositorynya 1,0722. Rich file sendiri merupakan tipe format yang dimiliki oleh institusi repository dan merupakan suatu pengaruh terhadap nilai visilibilas yang masuk karena kutipan yang dibaca oleh masyarakat dalam bentuk informasi digital dengan ragam format akan menambahkan tingkatan pengunjung (link) dari website repository yang dimiliki. Nilai indikator terakhir pada pencarian ini yaitu nilai dari scholar dimana nilai ini ditelusuri menggunakan Google Scholar dari hasil yang telah dinormalisasikan maka UNJA menduduki posisi pertama dengan nilai indikator scholar sebesar 0,6082 dan 0,6055, UNP sendiri berada pada posisi kedua dengan nilai 0,5661 dan 0,5679, posisi terakhir dimiliki oleh UNILA denga perolehan nilai 0,4727 dan 0,4611. Nilai scholar merupaka jumlah publikasi ilmiah dari repository institusi yang terindeks oleh database google scholar, maka repository UNJA dapat mengungguli UNP dan UNILA, disini kita juga bisa mengamati bahwa ada kesadaran civitas akademika dalam meningkatkan karya ilmiahnya dan artikel yang terindeks oleh google scholar, hal ini juga menjadi suatu keuntungan bagi UNJA dalam meningkatkan layanan repository. Berdasarkan hasil parameter tersebut, UNJA hanya sekali menduduki posisi pertama yaitu pada indikator scholar, begitu pula dengan UNILA menduduki posisi pertama pada indikator visibility, sementara UNP dua kali menduduki posisi pertama yaitu pada indikator size dan nilai indikator rich file. Maka untuk penilaian indikator pada repository institusi tersebut UNP memiliki nilai yang tinggi posisi pertama, UNJA posisi kedua dan UNILA sendiri pada posisi ketiga. UNJA pada posisi kedua karena memiliki nilai size, rich file dan visibility pada peringkat kedua, sementara UNILA untuk nilai

74

scholar, size dan rich filse rata-rata pada posisi ketiga, dan UNP sendiri menduduki peringkat pertama pada indikator nilai dari hasil normalisasi tersebut dikarenakan menduduki posisi pertama sebanyak dua kali (indikator size dan rich file), posisi 2 pada indikator scholar dan posisi ketiga pada nilai indikator visibility. Maka untuk penilaian dari indikator repository, UNP lebih unggul dibandingkan UNJA dan UNILA pada penilaian pemeringkatan. 7. Hasil Nilai Webometrics pada Website Repository Institusi Perguruan Tinggi Berdasarkan pencapaian hasil normalisasi yang didapatkan, maka tahapan penilaian pada webometrics akan melakukan pembobotan dengan ketentuan dari webometrics itu sendiri. Perolehan hasil analisis webometrics terhadap ke tiga intitusi perguruan tinggi tersebut maka didapatkan hasil sebagai berikut. Repository UNJA memiliki nilai webometrics size 0,0675, visibility 0,12685, rich file 0,0403 dan scholar 0,1824 dengan Jumlah akhir ialah 0,41705. Repository UNILA Memiliki nilai size 0,0556, visibility 0,24545, rich file 0,0394 dan scholar 0,1418 dengan Jumlah akhir ialah 0,48225. Repository UNP sendiri memiliki nilai webometrics size 0,0779, visibility 0,0992, rich file 0,1466 dan scholar 0,1698 dengan Jumlah akhir ialah 0,4935. Gambar 4.10. Grafik Nilai Webometrics Desember 2018-Januari 2019

NILAI WEBOMETRICS UNJA, UNILA dan UNP 1.00

0.4935 0.48225 0.41705

0.24545 0.1824 0.1698 0.0779 0.1466 0.1418 0.12685 0.0992 0.0675 0.0556 0.0403 0.0394 0.00 Size Visibility Rich file Scholar Total UNJA UNILA UNP

75

Sementara pada periode Januari-Februari 2019 diperoleh hasil Repository UNJA memiliki nilai webometrics size 0,06915, visibility 0,33105, rich file 0,04547 dan scholar 0,18165 dengan Jumlah akhir ialah 0,62732. Repository UNILA Memiliki nilai size 0,0542, visibility 0,6123, rich file 0,03933 dan scholar 0,13833 dengan Jumlah akhir ialah 0,84416. Repository UNP sendiri memiliki nilai webometrics size 0,077, visibility 0,29695, rich file 0,13445 dan scholar 0,17037 dengan Jumlah akhir ialah 0,67877.

Gambar 4.11. Grafik Nilai Webometrics Januari-Februari 2019

NILAI WEBOMETRICS UNJA, UNILA dan UNP 1.00 0.84416

0.67877 0.6123 0.62732

0.33105 0.29695 0.18165 0.17037 0.13445 0.13833 0.06915 0.077 0.0542 0.04547 0.03933 0.00 Size Visibility Rich file Scholar Total

UNJA UNILA UNP

Hasil tersebut memperlihatkan nilai dari webometrics terhadap tiga perguruan tinggi di Sumatra yaitu UNJA, UNILA dan UNP memiliki persaingan yang ketat dalam mengembangkan layanan pada repositorynya yang mempengaruhi terhadap pemeringkatan webometrics. Setelah didapatkan hasil dari beberapa indikator pencarian webometrics maka terlihat perubahan angka yang diperoleh oleh masing-masing institusi perguruan tinggi tersebut. Berdasarkan hasil ini bisa dilihat bahwa, untuk ketiga website repository institusi perguruan tinggi tersebut mengalami persaingan yang ketat dalam era 4.0.

76

Gambar 4.12. Grafik Nilai Total Pemeringkatan Repository UNJA, UNILA dan UNP

NILAI TOTAL PEMERINGKATAN REPOSITORY UNJA, UNILA dan

UNP 1.00 0.84416

0.67877 0.62732 0.48225 0.4935 0.41705

0.00 Desember 2018-Januari 2019 Januari-Februari 2019 UNJA UNILA UNP

UNP dengan total pembobotan webometrics memiliki nilai 0,4935 berada pada posisi pertama, UNILA dengan total pembobotan webometrics memiliki nilai 0,48225 yang berada diposisi kedua dan UNJA sendiri berada pada posisi ketiga dengan total pembobotan webometrics memiliki nilai 0,41705. Tetapi pada edisi Januari-Februari 2019 total perolehan nilai indikator webometrics pada posisi pertama dimiliki UNILA dengan adanya peningkat dibeberapa indikator dengan total 0,84416, UNP diposisi kedua dengan total perolehan 0,67877 dan pada posisi terakhir masih dimiliki oleh UNJA dengan total 0,62732. Indikator webometrics menunjukkan hasil akhir yang diperoleh oleh ketiga perguruan tinggi tersebut mengalami perubahan yang dinamis. Beberapa kenaikan dari tiap-tiap indikator sangat mempengaruhi penilaian dari pemeringkatan webometrics. Kenaikan ini menunjukkan kualitas dan peforma dari lembaga terhadap informasi yang disajikannya dalam bentuk media digital melalui jaringan internet meningkat. Mengingat sumber informasi yang besar dan mudah di akses maka pemanfaatan website repository pada perguruan tinggi juga dapat memperlihatkan kualitas dari layanan perpustakaan dan

77

memberi dampak terhadap kenaikan peringkat website secara nasional maupun internasional kepada perguruan tinggi tersebut. Pada pemeringkatan webometrics edisi Juli 2018 UNJA berada pada posisi peringkat ke-70, UNILA pada posisi peringkat ke-18 sementara UNP pada posisi peringkat ke-52 dan pada edisi Januari 2019 UNJA peringkat 39, UNILA peringkat 15 dan UNP peringkat 60. Hasil dari pemeringkatan webometrics sesuai dengan apa yang didapatkan dalam penelitian ini, dimana UNILA pada edisi Januari 2019 memiliki pemeringkatan 15 besar dari seluruh website yang terdapat pada pemeringkatan webometrics, hasil analisis indikator webometrics terhadap repository UNJA, UNILA dan UNP maka UNILA memiliki nilai 0,84416 yang mengungguli UNP 0,67877 dan UNJA 0,62732, menunjukkan bahwa pengaruh indikator repository yang disajikan oleh UNILA lebih unggul dari pada UNP dan UNJA. UNP sendiri mengalami penurunan pada beberapa indikator pemeringkatan tersebut, yang semula pada edisi Juli 2018 masuk peringkat webometrics 52 dan hasil repository pada Desember 2018-Januari 2019 mengungguli UNILA dan UNJA dengan total nilai 0,4935. UNJA sebagai repository yang cukup muda dibandingkan dengan UNILA dan UNP memiliki peforma informasi yang disajikan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator pada repository UNJA mengalami peningkatan sampai akhir Februari 2019, ini menunjukan secara dinamis penyajian informasi dalam bentuk jaringan internet akan selalu berubah perdetiknya, yang tidak akan memungkinkan kompetisi di dunia internet atau cyber berjalan secara statis. Dengan tingginya kompetisi yang semakin ketat ini membuat perguruan tinggi untuk berlomba dalam memberikan kualitas layanan informasi dan ilmu pengetahuan dengan baik, maka yang perlu disiapkan untuk mempertahankan dan menaikkan peringkat ialah kualitas repository dalam mempublikasikan informasi harus memiliki nilai-nilai informasi yang relevan, akurat, lengkap, up to date, mudah dipahami dan dapat diakses serta terindek oleh database search engine. Sehingga dengan beberapa elemen tersebut dapat membantu perguruan tinggi untuk meningkatkan daya

78

saingnya dan meningkatkan popularitas perguruan tinggi dalam menyajikan informasi yang memiliki nilai yang berkualitas.

79

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian ini yang berjudul Analisis Konten Webometrics terhadap Website Repository UNJA, UNILA dan UNP maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada indikator size diperoleh nilai tertinggi dari website repository UNP memiliki nilai tertinggi yaitu 0,7791 dan 0,07700 pada urutan size kedua dimiliki oleh UNJA dengan nilai size 0,6750 dan 0,6915, pada urutan size ketiga dimiliki oleh UNILA dengan nilai size 0,5567 dan 0,5420, maka dari hasil ini bisa melihat bahwa keunggulan dari UNP pada nilai size lebih banyak terindeks oleh search engine dengan jumlah 32.900 dan 30.700 halaman dari website institusi repository UNP, sehingga akan meningkatkan kualitas dari website repository institusi tersebut. Sementara size yang dimiliki UNJA hanya 8.200 dan 10.700 memiliki jarak 24.700 dan 20.000 dengan size UNP, untuk size UNILA hanya memiliki 1.690 dan 1.440 halaman yang dimiliki repositorynya dan membutuhkan 31.210 dan 29.260 untuk menyamai posisi size yang dimiliki oleh UNP. 2. Pada indikator visibility maka repository UNILA memiliki nilai visibility tertinggi dimana 0,4909 dan 0,6123, posisi kedua dimiliki oleh UNJA dengan nilai visibility 0,2537 dan 0,6621 dan repository UNP berada posisi terakhir dengan perolehan nilai 0,1984 dan 0,29695. Hal ini menunjukkan karya-karya yang terdapat pada institusi repository UNILA banyak dirujuk dibandingkan dengan UNJA dan UNP. Jumlah pencarian visibility pada UNILA sebanyak 297 dan 303 eksternal baclinks + supplemental links, UNJA memiliki 18 dan 21 eksternal baclinks + supplemental links, sementara UNP memiliki 9 dan 15 eksternal baclinks + supplemental links, 3. Pada nilai indikator rich file maka UNP menduduki posisi pertama dengan perolehan nilai rich file 1,4666 dan 0,13445. UNP sendiri memiliki format file pdf 13.200 dan 12.100, doc 1 dan ppt 0. Pada Posisi kedua dimiliki

80

oleh UNJA dengan nilai indikator 0,4036 dan 0,04547 dengan total format file 3.633 dan 4.093, sementara posisi terakhir dimiliki oleh UNILA dengan hasil rich file 0,3944 dan 0,03933 hanya memiliki format file 355 dan 354. Maka jenis format file yang dimiliki UNP lebih banyak tersebar di search engine, untuk menyamai hasil tersebut UNJA memerlukan 9.568 dan 8.008, sementara untuk UNILA sendiri perlu kiranya menambah jenis file pada refositorynya sebanayak 1,0722 dan 11.747. 4. Pada indikator scholar, institusi repository UNJA menduduki posisi pertama dengan nilai indikator scholar sebesar 0,6082 dan 0,18165 dengan 1.080 dan 1.090 artikel dan tulisan-tulisan yang terindeks oleh google scholar. UNP sendiri berada pada posisi kedua dengan nilai 0,5661 dengan 666 dan 706 artikel dan tulisan-tulisan yang terindeks oleh google scholar. Posisi terakhir dimiliki oleh UNILA denga perolehan nilai 0,4727 dan 0,4611 dengan 227 dan 205 artikel dan tulisan-tulisan yang terindeks oleh google scholar. Sementara hasil Nilai Webometrics Pada Website Repository Institusi Perguruan Tinggi UNJA, UNILA dan UNP menunjukkan bahwa nilai yang dimiliki oleh institusi repository UNP lebih unggul dibandingkan dengan UNJA dan UNILA. Institusi repository UNP dalam hasil penelitian ini mendapatkan nilai sebesar 0,4935 yang menempati posisi pertama pada ke tiga institusi yang menjadi objek penelitian. Pada posisi kedua ialah institusi repository UNILA dengan perolehan nilai 0,4822,5 yang memiliki jarak 0,0112,5 sementara posisi terakhir ialah instrusi repository UNJA dengan hasil 0,4170,5 yang memiliki jarak dari repository UNP 0,0764,5. Periode Januari 2019, maka perolehan antara ketiga institusi tersebut mengalami perubahan dimana UNILA dengan total nilai webometrics 0,84416 berada diposisi pertama, UNP 0,67877 pada posisi kedua dan UNJA 0,62732 pada posisi ketiga. Dari perolehan hasil inilah nilai webometrics periode Juli 2018 untuk tiga institusi tersebut dipimpin oleh institusi repository UNP dan periode Januari 2019 dipimpin oleh institusi repository UNILA.

81

B. Rekomendasi Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka rekomendasi yang dapat peneliti berikan terkait dengan judul dalam penelitian ialah: 1. Pada perguruan tinggi yang telah memiliki repository institusinya hendaklah selalu mengembangkan layanan tersebut dengan terapan user educations kepada Civitas akademika kampus, sehingga terdapat peningkatan indikator webometrics pada website repository yang dimiliki. 2. Hendaknya repository dikelola langsung oleh perpustakaan institusi dengan memiliki tenaga pustakawan khusus yang menguasai teknologi informasi. 3. Hendaknya civitas akademika setiap kampus mengiatkan karya-karya ilmiahnya kemudian dipubliskan ke website repository yang telah dimiliki, bagi mahasiswa menyerahkan karaya ilmiah berupa makalah ataupun tugas akhir ke perpustakaan kemudian diolah dan disebarluaskan di website repository, hal ini akan menjadi kutipan bagi yang membutuhkan informasi terkait, dan tujuan peningkatan baclinks akan meningkat. 4. Dalam peningkatan rich file perlu kiranya menambahkan jenis format file yang dipublist seperti pdf, doc dan ppt, karena ketiga institusi repository tersebut belum terlalu banyak memiliki ragam format file yang dipublist, serta perlu peningkatan pengetahuan terhadap website repository untuk meningkatkan pelayanan berbasis web 2.0, dan dapat memperoleh nilai yang semakin meningkat pada pemeringkatan webometrics yang akan mencerminkan peforma kualitas kampus.

82

DAFTAR PUSTAKA

Buku Abdul Kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Abdul Kadir & Terra CH. Triwahyuni. 2007. Pengenalan Teknologi Informasi, Yogyakarta: Andi Ali Zaenal. 2011. Buku pintar Google. Jakarta: Media kita Arikunto Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta David Homes. 2012. Komunikasi: Media, Teknologi dan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Indonesia. UU No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Yogyakarta: Pustaka Mahardika. Janner Simarmata. 2005. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi, Yogyakarta: Andi Janner Simarmata. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta: Andi Offset Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahannya dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Hadits Sahih. Jakarta: Sygma Marsudi W. Kisworo & Iwan Sofana. 2017. Menulis Karya Ilmiah. Bandung: Informatika Bandung Pawit M. Yusup & Priyo Subekti. 2010. Teori & Praktik Penelusuran Informasi: Informasi Retrieval, Jakarta: Kencana Priyanto Hidayatullah & Jauhari Khairul Kawista. 2017. Pemrograman Web. Bandung: Informatika Bandung Samiaji Sarosa. 2017. Metodelogi Pengembangan System Informasi. Jakarta: Indeks Jakarta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta ------2017. Metodelogi Penelitian Kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta ------2010. Statistika Untuk Penelitia. Bandung: Alfabeta Sulistyo Basuki. 2004. Pengantar Dokumentasi. Jakarta: Rekayasa Sains Testiani Makmur. 2015. Perpustakaan Era Keterbukaan Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Unit Perguruan Tinggi Perpustakaan Unja. 2018. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah UPT Perpustakaan UNJA. Jambi: UPT UNJA Unit Perguruan Tinggi Perpustkaan UNILA. 2018. Buku Panduan Perpustakaan. Lampung: UPT Perpustakaan Lampung Unit Perguruan Tinggi Perpustakaan UNP. 2018. Buku Panduan UPT Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Padang: UPT Perpustakaan UNP.

83

Jurnal Aguillo Isidiro F. 2009. “Cybermetric Indikators: A Methodological Approach, 2nd International Workshop on University Web Rangkings”. Madrid: CCHS- CSIC. Björneborn, Lennart dan Ingwersen Peter. 2001. “Perspectives of Webometrics. Scientometrics”. Volume 50. Nomor 1. Budapest: Kluwer Academic Publishers, Dordrecht and Akademiai Kiado Clifford A. Lynch. 2003. “Institutional Repositoryes: Essential Infrastructure For ScholarshipIn The Digital Age,” Portal: Libraries and the Academy 3, Nomor 2 jurnal May 23, 2003. Gani Nur Pramudyo et all. 2018. Penerapan Eprint Sebagai Repository Institusi Pada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang. Journal Khizanah AL-Hikmah, volume 6. Nomor 1. Malang: Universitas Brawijaya. Jalal & et al. 2009 dalam jurnal visi pustaka volume 14. Nomor 2 Agustus 2012 oleh Muntashir, Analisis Webometrics Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia. Lennar Bjorneborn and Peter Ingwersen. 2004. “Toward a basic Framework for Webometrics”. Journal of the American Society for information Science and technology Volume 55. Nomor 14 Muhammad Yahya. 2018. Era Industri 4.0: Tantangan Dan Peluang Perkembangan Pendidikan Kejuruan Indonesia. Orasi Ilmiah Professor Bidang Ilmu Pendidikan Kejuruan Universitas Negeri Makassar Muntashir. 2012. Analisis Webometrics pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Jural Visi Pustaka. Volume 14. Nomor 2 Noruzi 2006, dalam jurnal visi pustaka Volume 14. Nomor 2. Oleh Muntashir, analisis webometrics pada perpustakaan perguruan tinggi Negeri di Indonesia. Samir Kumar Jalal dan Deputy Librarian. 2013. Scientometric Mapping on Webometrics: A Global Perspective. INFOLIB, Volume 6. Nomor. 1-2 Sulistyo-Basuki. 2016. Dari Bibliometrika hingga infometrika, Jurnal Pustakawan: media komunikasi antar pustakawan Volume 23. Nomor 1. Jakarta: Perpustakaan Nasional T.C. Almind and P. Ingwersen. 1997. “Informetric analyses on the World Wide Web:Methodological approaches to 'Webometrics”. Journal of Documentation Volume 53. Nomor 4 Yaniasih. 2015. Firman Ardiansyah, Sulistyo-Basuki, Analisis Kualitas dan Fasilitas Swararsip Web Repository Institusi Lembaga Penelitian: Perbandingan LIPI dan Lembaga Internasional. Volume 36. Nomor 1. BACA: Jurnal Dokumentasi dan Informasi

84

Skripsi Nining Dwi Puspitasari. 2012. Tugas Akhir Peran Repository dalam Meningkatkan Webometrics Di UPN Veteran Yogyakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tesis Arif Cahyono Bachtiar. 2017. Analisis Webometrics Terhadap Website Repository Institusi Perguruan Tinggi Indonesia: kajian terhadap 10 perguruan tinggi d Indonesia. UIN SUKA.Yogyakarta.

Muntashir. 2011. Analisis webometrics pada perpustakaan perguruan tinggi Negeri di Indonesia. Universitas Indonesia. Jakarta

Internet Rahmat Amin, Pengertian Google Scholar. http://ilmuti.org/wpcontent/uploads/2018/03/Rahmat Amin- PENGERTIAN_GOOGLE_SCHOLAR.pdf ‘(diakses pada 25-12-2018 11:11 ) Website UNP, http://pustaka.unp.ac.id/sejarah..html (diakses pada 9-1-2019, jam 10:02 WIB) Webometrics, http://repositoryes.webometrics.info/en/Objetives (diakses pada, 9- 1-2019, jam 00:25 WIB) Iqbal Resa, Majestic SEO, www.google.com/amp/s/iqbalresa.wordpress.com/2014/04/29/majestic- seo/amp/ (diakses 26 desember 2018, 21:13 wib.) Webometrics, www.webometrics.info/en/asia/indonesia. (diakses, 12.11.2018) Webometrics, http://www.webometrics.info/en/Asia/Indonesia%20 (diakses, 16.1.2019) Website, http://web.archive.org/weeb/20161001000000*/repository.unila.ac.id (diakses pada 24 Februari 2019, jam 13.55) Website, http://web.archive.org/weeb/20161001000000*/repository.unja.ac.id (diakses pada 24 Februari 2019, jam 13.54) Website, http://web.archive.org/weeb/20161001000000*/repository.unp.ac.id (diakses pada 24 Februari 2019, jam 13.52)

85

LAMPIRAN A. Data Indikator Pencarian Size Pemeringkatan Webometrics Juli 2018

Size Unja

Size UNILA

Size UNP

B. Data Penelusuran Indikator Visibility Pemeringkatan Webometrics Juli 2018

Repository.Unja.ac.id

Repository.Unila.ac.id

Repository.Unp.ac.id

C. Data Penelusuran Indikator Rich file Pemeringkatan Webometrics Juli 2018

Format pdf UNJA

Format pdf UNILA

Format pdf UNP

Format doc UNJA

Format doc UNILA

Format doc UNP

Format ppt UNJA

Format ppt UNILA

Format ppt UNP

D. Data Penelusuran Indikator Scholar Pemeringkatan Webometrics Juli 2018

Scholar UNJA

Scholar UNILA

Scholar UNP

E. Nilai max indikator size pada website repository institusi PT di Indonesia yang berdasarkan pemeringkatan webometrics Juli 2018

F. Nilai max visibility pada website repository institusi PT di Indonesia berdasarkan pemeringkatan webometrics Juli 2018

Nilai max diambil dari repository IPB

G. Nilai Scholar pada website repository institusi PT di Indonesia berdasarkan pemeringkatan webometrics

H. Data indikator pencarian size pemeringkatan webometrics Januari 2019

Size UNJA

Size UNILA

Size UNP

Size max diambil dari repository UGM sebagai nilai tertinggi dari website repository

I. Data Penelusuran Indikator Visibility Pemeringkatan Webometrics Januari 2019

Visibility UNJA

Visibility UNILA

Visibility UNP

Repository IPB diambil sebagai nilai max tertinggi yang terdapat pada website repository

J. Data Penelusuran Indikator Rich file Pemeringkatan Webometrics Januari 2019

Format pdf UNJA

Format pdf UNILA

Format pdf UNP

Format doc UNJA

Format doc UNILA

Format doc UNP

Format ppt UNJA

Format ppt UNILA

Format ppt UNP

Rich file max diambil dari repository UGM sebagai format file tertinggi yang terdapat pada website repository Pdf

Doc

Ppt

K. Data Penelusuran Indikator Scholar Pemeringkatan Webometrics Januari 2019

Scholar UNJA

Scholar UNILA

Scholar UNP

Nilai scholar max diambil dari repository UGM sebagai Scholar tertinggi yang terdapat pada website repository

L. Pemeringkatan webometrics edisi Juli 2018

M. Pemeringkatan webometrics edisi Januari 2019

N. Halaman website repository UNJA, UNILA dan UNP

Website Repository UNJA

Website Repository UNILA

Website Repository UNP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Diri Nama : Aras Satria Agusta, S.IP Nim : IPT.150416 Tempat, Tanggal Lahir : Kampung Dalam, 12 Agustus 1996 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam E-mail : [email protected]

2. Riwayat Pendidikan SDN 169/ III Kampung Dalam : 2008 SMPN 4 Sungai Penuh : 2011 SMKN 1 Sungai Penuh : 2014 UIN STS Jambi : 2019

3. Pengalaman Organisasi 2012-2013 : Ketua OSIS SMKN 1 Sungai Penuh 2016-2017 : Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat UIN STS Jambi 2018-2019 : Sekretaris Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Jambi 2018-2021 : Wa. Sekretaris DPD KNPI Provinsi Jambi 2019-2021 : Wa. Sekretaris Keilmuan dan Riset DPD IMM Provinsi Jambi

4. Karya Ilmiah Analisis Konten Webometrics terhadap Website Repository Universitas Jambi, Universitas Lampung dan Universitas Negeri Padang.