AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

KONTROVERSI MISS TAHUN 1982-1984

Arba’ Inda Fajarini Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected].

M. Ali Haidar Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya

Abstrak Kontes kecantikan menjadi salah satu wadah bagi perempuan untuk menunjukkan eksistensinya di dalam masyarakat. Kontes ini sudah diadakan di Indonesia sejak masa kolonial dengan tujuan mencari sosok perempuan yang mampu menjadi panutan bagi perempuan dan masyarakat di sekitarnya. Dengan berbagai alasan para perempuan berlomba-lomba untuk dapat menjadi bagian dari kontes kecantikan. Kontroversi pun tidak pernah lepas dari kontes kecantikan mengingat subyek dan obyek yang ditampilkan adalah perempuan.

Kata Kunci: Kontroversi,

Abstract Beauty contests became one forum for women to show their existence in the community. This contest has been held in Indonesia since the colonial period with the aim of seeking a female figure who is able to be a role model for women and the surrounding community. With a variety of reasons these women vying to be part of the beauty contest. Controversy was never separated from the beauty contest considering subjects and objects displayed are women.

Keywords: Controversy, Miss Indonesia

A. Pendahuluan dilakukan agar pemerintah bersedia menolak dan membatalkan rencana penyelenggaraan . Indonesia merupakan salah satu negara yang giat Meskipun akhirnya kegiatan dipindah ke , protes dan melaksanakan kontes kecantikan atau pemilihan putera- aksi-aksi menentang tetap ramai dilakukan.1 puteri kecantikan. Berbagai pemilihan puteri yang ada di Kontroversi terhadap kontes kecantikan bukan Indonesia antara lain seperti pemilihan , merupakan hal baru. Sejak pertama kali diselenggarakan Miss Indonesia, Miss Celebrity Indonesia, Raka-Raki protes-protes telah mengiringi perjalanan kontes Jawa Timur, dan sebagainya. Pemilihan ini tidak hanya kecantikan di Indonesia. Bahkan di negara asalnya yakni diselenggarakan oleh pemerintah, namun pihak swasta Amerika Serikat, berbagai demonstrasi menentang kontes juga turut aktif menyelenggarakan kontes kecantikan. kecantikan kerap terjadi. Selain karena kontes kecantikan Dalam satu tahun dapat terselenggara lebih dari dianggap sebagai bentuk eksploitasi perempuan, juga lima jenis pemilihan. Hal ini menunjukkan adanya dapat menimbulkan kecemburuan sosial di antara kaum antusias yang tinggi dari masyarakat terhadap kontes perempuan. kecantikan. Pemenangnya akan menjadi duta atau wakil Sejak awal abad 20, perempuan Indonesia mulai Indonesia sesuai jenis kontes kecantikan yang terbuka pemikirannya untuk memajukan memajukan diri menyelenggarakan. Misalnya, pemenang Puteri Indonesia mereka dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini merupakan akan mewakili Indonesia dalam ajang , salah satu hasil dari emansipasi perempuan yang digagas pemenang Asia‘s Top Model yang disponsori oleh sampo oleh perempuan-perempuan Indonesia seperti Kartini dan Tresemme akan menjadi brand ambassador sampo Dewi Sartika. Melalui pengajaran-pengajaran non formal, Tresemme, dan sebagainya. para perempuan belajar berorganisasi dan belajar tampil Namun di balik sukses dan ramainya kegiatan ini, di depan publik dalam berbagai kesempatan. terdapat banyak protes dari berbagai pihak yang Kontes kecantikan adalah salah satu wadah di mana menentang diselenggarakannya pemilihan-pemilihan para perempuan Indonesia saling menonjolkan seperti ini. Protes-protes biasanya muncul dari organisasi- kecantikan dan kemampuan dirinya masing-masing. Ini organisasi agamis misalnya Front Pembela Islam (FPI) adalah salah satu cara mereka untuk menunjukkan yang paling vokal dalam menentang kontes kecantikan. eksistensinya kepada masyarakat. Dalam kontes ini akan Protes semakin santer ketika pada tahun 2013 yang lalu,

Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah 1 penyelenggaraan pemilihan yang http://www.voaindonesia.com/content/miss- rencananya akan dilaksanakan di . Berbagai aksi muslimah-untuk-tandingi-miss-world/1753492.html diakses 24 Juli 2014 pkl.12.13

488 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

dipilih para perempuan yang dapat menjadi teladan dan diselenggarakan oleh perusahaan Catalina Swimwear di inspirator bagi lingkungan sekitarnya khususnya para Long Beach, California, USA yang diselenggarakan pada perempuan. Mereka adalah wanita Indonesia yang bisa 1950-an. Meskipun dalam beberapa hal ajang pemilihan dijadikan panutan untuk masyarakat Indonesia tentang putri tidak memiliki keterkaitan dengan Bathing Beauty, bagaimana cara ikut andil dalam pembangunan dengan masyarakat tetap saja melihat bahwa pemilihan putri cara dan kapasitasnya.2 Dengan cara ini perempuan akan identik dengan Bathing Beauty.4 merasa memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan Karena banyaknya kontroversi yang muncul, maka laki-laki dalam hal pembangunan dan bela negara. pemerintah mengeluarkan larangan-larangan untuk Pemilihan Puteri Indonesia diselenggarakan sejak menyelenggarakan dan mengirimkan putri Indonesia ke tahun 1967. Hak penyelenggaraan pemilihan Miss ajang internasional. Pada tahun 1970-an Menteri P & K Indonesia dipegang oleh Yayasan Pembina Putri pernah mengeluarkan kebijakan, walaupun tidak ada Indonesia (YPPI). Yayasan ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan resmi, untuk tidak menyelenggarakan Surat Keputusan Gubernur semasa Ali Sadikin, sebagai pemilihan ratu di Indonesia karena dianggap tidak sesuai bentuk realisasi pelimpahan kebijaksanaan dari Menteri dengan situasi perjuangan bangsa.5 Mengenai larangan Perhubungan kepada Ditjen Pariwisata DKI Jakarta. 3 yang dilontarkan, pemerintah Orde Baru secara eksplisit Dalam kegiatannya, YPPI bekerjasama dengan pihak tidak pernah memberikan alasan lebih jauh. Diduga sponsor yang sekaligus sebagai pemegang lisensi pelarangan ini muncul karena Ibu Tien Soeharto, selaku penyelenggaraan pemilihan Miss Indonesia. istri presiden, tidak pernah berkenan dengan ajang putri- Sejak tahun 1960-an Indonesia telah berpartisipasi putrian seperti ini. Alasannya, tentu bertitik tolak dari mengirimkan putri – putri terbaiknya dalam kontes- anggapan moral dan tidak bermoralnya ajang ini.6 kontes kecantikan internasional seperti Miss Semakin maraknya penyelenggaraan dan International, Miss Asia Quest, Queen of the Pacific, pengiriman putri-putri Indonesia ke kontes kecantikan Miss Charming International, Miss World, hingga Miss luar negeri, membuat pemerintah semakin gerah. Tahun Universe—yang masih berjalan hingga saat ini. Tidak 1980-an pemerintah mulai mengeluarkan peraturan- hanya sekedar mewakili negaranya, namun beberapa peraturan resmi mulai dari sekedar menertibkan hingga putri berhasil menjuarai kontes internasional tersebut. benar-benar melarang terselenggaranya kontes Mereka antara lain Irene Sutanto yang meraih gelar kecantikan di tanah air. Queen of the Pacific pada 1973, Linda Emran meraih Meskipun demikian, beberapa sponsor dan gelar Miss Asia Pasific 1977 yang dilaksanakan di mereka yang memegang lisensi sebagai penyelenggara di Manila, serta Fransisca Warastoeti yang dinobatkan tingkat nasional, hujatan dan larangan pemerintah tentu sebagai Queen of the Pacific pada 1975. merupakan pukulan yang tidak ringan. Hal itu dapat Salah seorang pemegang lisensi penyelenggaraan dilihat, misalnya dari kasus Andi Nurhayati, seorang pemilihaan Miss Indonesia adalah Andi Nurhayati, pemegang lisensi untuk pengiriman di ajang Miss seorang ahli kecantikan sekaligus pengusaha besar di World. Setelah Andi Nurhayati berhasil mengirimkan Titi bidang kosmetik. Sebagai pemegang lisensi, Andi telah Dwi Jayati, ia segera memutuskan untuk melepaskan mengirimkan putri-putri Indonesia dalam kontes-kontes lisensi miliknya. Ia juga kemudian melepaskan lisensi kecantikan internasional seperti , Miss Miss Asia Quest. 7 Kontroversi ini juga memberikan Universe, dan Miss World. dampak yang besar bagi para kontestan dan juga Penyelenggaraan Miss Indonesia tentunya masyarakat. mengandung berbagai kepentingan sosial-ekonomi- Peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan ini politik. Menurut penyelenggara, tujuan pengiriman karena kontes kecantikan di Indonesia telah menuai tersebut adalah untuk memperkenalkan Indonesia kepada protes dari masyarakat sejak pertama kali dunia sehingga Indonesia tidak terbelakang dalam diselenggarakan. Kontes kecantikan Miss Indonesia pergaulan dunia. Di sisi lain, pihak sponsor juga memiliki menarik perhatian dari berbagai pihak dan menimbulkan kepentingan untuk mempromosikan produknya. Hal ini kontroversi hingga pemerintah harus ambil bagian untuk tentu sangat menguntungkan pihak produsen apalagi jika mengendalikan situasi agar tetap kondusif. berperan sebagai pemegang lisensi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis Sebagian masyarakat Indonesia menilai bahwa meneliti mengenai KONTROVERSI MISS INDONESIA kontes ratu kecantikan seperti itu tidak sesuai dengan TAHUN 1982-1984 yang dapat dirumuskan dalam adat ketimuran yang dimiliki bangsa Indonesia sejak beberapa permasalahan yaitu (1) Apa penyebab dahulu. Kontroversi terhadap ajang ini muncul karena munculnya kontroversi Miss Indonesia 1982-1984?, (2) masyarakat selalu mengaitkan ajang pemilihan putri Bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi Indonesia dengan ajang Bathing Beauty. Bathing Beauty merupakan sebuah festival pakaian renang yang 4 Mutiah Amini, Laporan Penelitian Dinamika Pemilihan “Putri Indonesia” pada Masa Orde Baru, 2 Reyza Fitri Aninda. 2012. Perlindungan diterbitkan oleh Universitas Gadjah Mada, diakses dari Hukum Terhadap Hak bagi Peserta, Pemenang, www.geocities.ws/.../mutia_amini_makalah_putri_indon Penyelenggara, dan Pihak Ketiga dalam esia_.pdf pada tanggal 23 Mei 2013, hal:11-12 Penyelenggaraan Kontes Kecantikan di Indonesia. 5 Sketmasa, tanggal 1-15 Agustus 1980. loc.cit Fakultas Hukum Universitas Airlangga, hal:1. 6 Mutiah Amini. op.cit., hal:12 3 Sketmasa, tanggal 1-15 Agustus 1980, hal:28 7 Mutiah Amini. ibid., hal:16

489 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

kontroversi Miss Indonesia 1982-1984?, (3) Bagaimana Setelah dilakukan kritik kemudian akan dilakukan dampak kontroversi Miss Indonesia tahun 1982-1984? interpretasi (tahap sintesis). Metode ini untuk Penelitian yang berjudul Kontroversi Miss menemukan dan memahami fakta serta rangkaian antar Indonesia tahun 1982-1984 ini merupakan kajian sejarah fakta sehingga diketahui hubungan antar fakta secara sinkronik yang merekonstruksi peristiwa sosial. Oleh utuh. Fakta yang berhasil ditafsirkan oleh peneliti antara karena itu penelitian ini dilakukan dengan menggunakan lain pemilihan Miss Indonesia 1982 dan 1983, metode sejarah. Terdapat empat langkah yang digunakan keikutsertaan Indonesia dalam kontes kecantikan dalam kegiatan metode penulisan sejarah yaitu heuristik, internasional tahun 1982-1983, berbagai pendapat pro kritik, interpretasi, dan historiografi. dan kontra dari berbagai pihak, larangan-larangan Langkah pertama adalah heuristik yaitu menelusuri mengenai kontes kecantikan di Indonesia yang dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang dikeluarkan oleh pemerintah, dan dampak adanya berhubungan dengan obyek penelitian. Sumber primer kontroversi terhadap kontes kecantikan Indonesia. yang didapatkan adalah sumber tulisan berupa koran dan Fakta-fakta sejarah yang telah diperoleh kemudian majalah dari tahun 1982 hingga tahun 1984 yang memuat disusun secara kronologis dan disajikan sebagai laporan berita mengenai pemilihan Miss Indonesia, Miss penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul Universe, dan Miss World tahun 1982-1984, antara lain ―Kontroversi Miss Indonesia Tahun 1982-1984. Majalah Sketmasa, Tempo, Topik, Jawa Pos, dan lain- lain. Pencarian sumber tersebut dilakukan di B. Pembahasan Laboratorium Sejarah Jurusan Pendidikan Sejarah Unesa, 1. Pemilihan Miss Indonesia 1982-1984 Perpustakaan Medayu Agung, dan Perpustakaan Nasional Sejak tahun 1967 hak penyelenggaraan pemilihan Republik Indonesia (PNRI). Sumber primer berupa koran Miss Indonesia dipegang oleh Yayasan Pembina Putri dan majalah dipilah dan dikelompokkan berdasarkan Indonesia (YPPI). Yayasan ini dibentuk berdasarkan jenis peristiwa yang terjadi. Sumber primer lain adalah Surat Keputusan Gubernur semasa Ali Sadikin, sebagai Kepmendikbud RI No. 0237/U/1984 yang didapatkan bentuk realisasi pelimpahan kebijaksanaan dari Menteri dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Perhubungan Emil Salim kepada Ditjen Pariwisata DKI Selain sumber primer, sumber sekunder yang Jakarta Sutopo Josomihardjo.8 Dalam kegiatannya, YPPI digunakan dalam penulisan ini adalah hasil-hasil bekerjasama dengan pihak sponsor yang sekaligus penelitian terdahulu dan artikel yang membahas sebagai pemegang lisensi penyelenggaraan pemilihan pemilihan Puteri Indonesia antara lain penelitian Mutiah Miss Indonesia. Amini yang berjudul Dinamika Pemilihan ―Putri

Indonesia‖ pada Masa Orde Baru. Penelitian ini a. Miss Indonesia 1982 menggambarkan kontrol sosial dari masyarakat dan Pada akhir April 1982 telah dilangsungkan pemerintah mengenai segala bentuk kontes kecantikan di pemilihan Miss Indonesia 1982. Acara ini dilaksanakan Indonesia. Penelitian lain adalah skripsi Rahma Kusuma di tempat yang dirahasiakan mengingat pada tahun ini Sulistyaningrum yang berjudul Mitos Kecantikan dalam masih ramai kontroversi kontes kecantikan di Indonesia. Tayangan Pemilihan Putri Indonesia 2009. Penelitian ini Salah satu penyelenggaranya tak lain dan tak bukan membahas mitos kecantikan yang diciptakan melalui adalah Andi Nurhayati. Meski publikasinya hanya secara kontes kecantikan. Buku-buku mengenai sosial, politik, lisan dari mulut ke mulut, namun ternyata mampu budaya, dan perempuan juga digunakan untuk menunjang menyerap sebanyak 70 orang peserta. pengkajian pro-kontra masyarakat mengenai kontes Pada malam final terpilihlah lima pemenang. Andi kecantikan ini seperti buku Sosiologi: Teks Pengantar & Nurhayati menunjuk Sri Yulianti untuk maju ke ajang Terapan karya J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, Miss Universe 1982 yang finalnya dilaksanakan pada 26 ―Mitos Kecantikan: Kala Kecantikan Menindas Juli 1982 di Lima, Peru.9 Perempuan‖ karya Naomi Wolf, ―Kota-kota di Jawa: Selain Sri Yulianti, ada Andi Botenri yang dikirim Gaya Hidup dan Permasalahan Sosial‖ karya Sri Margana mengikuti Miss Asia Quest 1983 di Kuala Lumpur, dan M Nursam, dan buku-buku penunjang lainnya. Malaysia pada 15 Juli 1982.10 Kedua gadis Indonesia ini Kegiatan selanjutnya adalah kritik sumber atau tentu saja menarik perhatian masyarakat mengingat tahap analisis yaitu menguji kredibilitas sumber. Kritik pemerintah telah melarang adanya pemilihan maupun yang diutamakan adalah kritik intern yaitu menguji isi ikut serta dalam pemilihan ratu kecantikan. Baik Sri atau kandungan sumber dengan cara membandingkan Yulianti maupun Andi Botenri, keduanya berangkat ke data dari tiap-tiap sumber yakni koran, majalah, arsip, luar negeri secara tidak resmi. dan jurnal ilmiah. Hal ini dilakukan untuk memperoleh Sekembalinya dari Miss Asia Quest, Andi Botenri data yang dibutuhkan. Tidak semua sumber menyajikan kembali dikirim untuk mengikuti ajang Miss World di informasi yang sama meskipun dalam tema yang sama. London, Inggris, yang finalnya dilaksanakan pada 18 Oleh karena itu, data yang diutamakan adalah yang berasal dari waktu yang sama atau hampir sama dengan judul penelitian serta subyek keberapa yang menginformasikannya. Misalnya data yang diambil dari sebuah talkshow dengan Titi Dwi Jayati, wakil Indonesia 8 Sketmasa tanggal 1-15 Agustus 1980, loc.cit. dalam Miss World 1983. 9 Tempo, 14 Agustus 1982, hal:23 10 Ibid.

490 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

November 1982. Sama seperti sebelumnya, Andi Botenri menampilkan kesenian daerahnya.14 Selain kualitas fisik, tidak berhasil meraih mahkota keratuan.11 kemampuan intelektual juga diutamakan karena tugas seorang ratu kecantikan tidak hanya sebagai model b. Miss Indonesia 1983 pakaian dan kosmetik, tetapi juga melakukan tugas-tugas Pada tahun ini, protes dari masyarakat masih ramai penting kenegaraan seperti menyambut tamu kehormatan, dilontarkan. Melalui seleksi tertutup, Andi Botenri menjadi duta Indonesia dalam bidang kebudayaan, dan kembali dikirim ke ajang internasional. Kali ini ia sebagainya. mewakili Indonesia dalam ajang Miss Universe di Kiel Sesi memakai bikini juga tidak dapat dihindari Auditorium, St. Louis, Missouri, Amerika Serikat. Final karena pada kontes kecantikan internasional juga dituntut Miss Universe dilaksanakan pada 11 Juli 1983. Di ajang untuk mengikuti sesi memakai bikini. Kontroversi inipun Botenri tidak meraih kemenangan karena terhadap sesi bikini ini muncul karena masyarakat selalu terlambat datang sepuluh hari setelah kegiatan dimulai. mengaitkan ajang pemilihan putri Indonesia dengan ajang Selain itu, tenaganya banyak terkuras akibat memikirkan Bathing Beauty di California, USA yang diselenggarakan protes-protes di Indonesia mengenai keikutsertaannya pada 1950-an. Dari sesi bikini dapat diketahui peserta dalam kontes Miss Universe.12 mana yang memiliki bentuk tubuh yang ideal dan indah. Perempuan Indonesia kedua yang dikirim ke luar Dari sinilah masyarakat menganggap bahwa para negeri adalah Titi Dwi Jayati. Ia ditunjuk mewakili perempuan hanya akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak Indonesia dalam ajang Miss World 13 yang finalnya pengusaha untuk kepentingan promosi produknya. dilaksanakan pada tanggal 17 November 1983 di London, Inggris. 3. Motif Kepentingan dalam ajang Miss Indonesia a. Motif ekonomi c. Miss Indonesia 1984 Pemilihan Miss Indonesia juga tidak terlepas dari Pada tahun ini tidak diselenggarakan pemilihan adanya kepentingan ekonomi yang mendasari Miss Indonesia. Diduga karena semakin maraknya protes penyelenggaraannya. Industri kecantikan, yang paling keras dari masyarakat dan pemerintah yang sangat berkaitan dengan ajang ini, berlomba-lomba memojokkan pihak penyelenggara. Alasan inilah yang mempengaruhi cara berpikir masyarakat agar bisa menyebabkan Andi Nurhayati memutuskan untuk mengikuti trend kecantikan yang mereka buat. Dengan melepaskan lisensi penyelenggaraan dan pengiriman putri demikian, masyarakat akan berlomba-lomba Indonesia ke kontes luar negeri. Akibatnya Indonesia menggunakan produk yang dikeluarkan, dan akhirnya tidak turut ambil bagian dalam kontes kecantikan bisnis mereka akan tetap berjalan dengan sangat baik.15 internasional seperti Miss World dan Miss Asia Quest. Sebagai seorang pengusaha, maka seseorang harus pandai menilai dan memanfaatkan peluang yang ada. 2. Persyaratan Calon Peserta Miss Indonesia Begitu pula dengan Andi Nurhayati yang memiliki Persyaratan calon peserta menjadi salah satu berbagai unit usaha di bidang ecantikan. Menurut Andi, penyebab kontroversi terhadap kontes kecantikan di kontes kecantikan menjadi salah satu sarana yang sangat Indonesia. efektif sebagai arena promosi berbagai macam produk, Pada pemilihan tahun 1960-an kriteria yang seperti produk kecantikan, kesehatan, fashion, dan diutamakan adalah kualitas fisik. Peserta harus memiliki pariwisata. Tidak heran jika Andi Nurhayati rela ukuran tubuh yang ideal yang salah satunya dilihat dari mengeluarkan biaya banyak demi mengikuti sebuah ukuran DPP (Dada-Pinggang-Pinggul). Pengukuran kontes kecantikan nasional bahkan internasional seperti ini tentu tidak dapat dilakukan hanya dengan meskipun tidak dibiayai oleh pemerintah. melihat dengan mata, melainkan harus dengan sentuhan Gelar Ratu Kecantikan yang berhasil disandang oleh tangan para juri. Cara seperti inilah yang dapat menjurus seorang perempuan (kontestan) bisa menjadi ‗podium‘ kepada pelecehan seksual. Banyak orang tua yang yang bagus untuk mewujudkan tujuan melarang putri-putrinya untuk mengikuti kontes diselenggarakannya kontes kecantikan tersebut dan kecantikan karena khawatir akan hal tersebut. mencapai visi dan misi penyelenggara. 16 Keberhasilan Adanya sesi pakaian bikini juga dinilai tidak kontestan tersebut akan menguatkan kepercayaan mencerminkan kesopanan terutama bagi orang Indonesia. masyarakat akan kemampuan penyelenggara dalam Seperti kata pepatah Jawa : ajining rogo soko busono. menyelenggarakan suatu kontes kecantikan. Pihak Perempuan seharusnya harus berperilaku sopan ketika di sponsor pun akan ‗kecipratan‘ untung dari keberhasilan depan umum salah satunya dengan berpakaian yang rapi ini. Pihak sponsor yang umumnya adalah suatu dan sopan. perusahaan yang bergerak di bidang jasa maupun dagang Persyaratan pada tahun 1970-an dan 1980-an juga akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat karena hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Ada telah berhasil turut serta menyukseskan suatu kegiatan. tambahan persyaratan yang positif yaitu mampu Imbasnya, masyarakat akan semakin percaya untuk

11 Fokus, 4 Agustus 1983, hal:5 14 Tempo, 12 Maret 1977, hal: 26-27 12 Jawa Pos, 24 November 2005, hal: 15 15 ―Industri Kecantikan‖, Analisa Media, edisi 13 Program ―Sarah Sechan‖ Net TV, diakses pada September 2013, hal: 5 tanggal 23 Mei 2014 16 Reyza Fitri Aninda. ibid, hal: 2-3

491 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

menggunakan jasa atau produk dari perusahaan sponsor mobilitas vertikal yakni gerak sosial yang meningkat tersebut. (social climbing) dan gerak sosial yang menurun (social sinking).20 b. Motif Sosial Miss Indonesia yang mengalami social climbing Setiap orang tentu memiliki keinginan untuk adalah Titi Dwi Jayati. Titi Dwi Jayati senang bisa mencapai status yang lebih tinggi dan lebih baik dari apa mengikuti ajang Miss World karena untuk pertama yang telah dimilikinya sejak lahir. Terdapat dua jenis kalinya ia akan pergi ke luar negeri. Naik pesawat mobilitas sosial yakni mobilitas sosial vertikal dan terbang saat itu menjadi pengalaman pertamanya naik mobilitas sosial horizontal. 17 Saluran-saluran untuk pesawat terbang mengingat kehidupan ekonomi mencapai mobilitas sosial pun bermacam-macam seperti keluarganya saat itu yang sangat pas-pasan. Titi sangat lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, dan melepaskan diri ketika mengikuti ajang Miss World. Di sebagainya. Salah satu saluran yang dibahas dalam pikirannya saat itu bukanlah menjadi juara atau tidak, penelitian ini adalah kontes kecantikan Miss Indonesia. tetapi membayangkan dia akan pergi ke luar negeri dan Menjadi seorang ratu kecantikan dari sebuah kontes bertemu dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia. kecantikan seperti Miss Indonesia merupakan suatu Di London, Titi sangat akrab dengan kebanggaan yang besar bagi para wanita. Dengan ikut Michelle Yeoh dan Miss Hongkong Maggie Cheung. serta berkompetisi dalam Miss Indonesia maka para Saat ini keduanya telah menjadi aktris hebat di wanita akan merasa berada dalam kelas sosial yang lebih Hollywood. 21 Setelah mengikuti Miss World, Titi tinggi yang merupakan sekelompok perempuan cantik mendapat banyak tawaran bermain film dan menyanyi. dan cerdas serta berkepribadian baik. Tidak heran jika ketika dibuka pendaftaran kontes kecantikan seperti Miss 4. Pandangan Masyarakat Mengenai Miss Indonesia, para gadis akan berduyun-duyun untuk Indonesia mendaftar sebagai kontestan tak peduli apakah kontes Di Indonesia, kontroversi mengenai kontes kecantikan tersebut resmi atau tidak resmi. kecantikan juga tak kalah ramainya. Berbagai lapisan Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan masyarakat menyuarakan pendapatnya baik yang individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu mendukung maupun menolak dengan alasan-alasan yang kelompok sosial yang satu ke kelompok sosial lainnya beragam pula. Ajang ini seringkali terlihat hanya sebagai yang sederajat.18 Pada mobilitas ini status seseorang tidak ajang yang hanya menonjolkan aspek kecantikan saja. mengalami penaikan atau penurunan derajat. Salah satu Meskipun dalam slogannya yang digembar-gemborkan Miss Indonesia yang mengalami mobilitas sosial adalah kecantikan jasmani dan rohani, namun seakan- horizontal adalah Andi Botenri. Dia adalah seorang akan yang menjadi penilaian utama adalah cantik secara keturunan bangsawan Bugis. Dengan mengikuti Miss fisik. Hanya perempuan-perempuan cantik yang dapat Indonesia, derajatnya tidak naik atau turun, tetapi dia mengikuti kegiatan ini dan hanya yang paling cantik mendapatkan privilige atau keuntungan dari mengikuti fisik-lah yang dapat menyandang gelar sebagai ratu Miss Indonesia. setelah mengikuti berbagai kontes kecantikan. Namun ada juga orang-orang yang kecantikan internasional, dia banyak dikenal orang di luar mendukung diselenggarakannya kontes kecantikan di negeri. Dia juga berkesempatan mempromosikan produk- Indonesia. produk dari merek terkenal. Sri Yulianti, wakil Indonesia dalam ajang Miss a. Pihak Pro Universe 1982, adalah keponakan seorang jenderal, juga Pihak ini terdiri dari pemerintah, penyelenggara, merasa bangga dapat ikut serta dalam kontes kecantikan peserta kontes kecantikan, dan perusahaan majalah. bergengsi itu. Menjadi peserta rasanya seperti menjadi Dalam Kepmendiknas No. 0237/U/1984 disebutkan pejabat penting pemerintahan. Ketika turun dari pesawat bahwa kontes kecantikan yang berdampak positif adalah di Peru, semua penumpang dilarang turun sebelum dia yang mampu mempromosikan peningkatan produksi dan wakil Selandia Baru turun terlebih dahulu. Orang- dalam negeri. Haryati Soebadio, Dirjen Kebudayaan, orang menyambutnya dengan membuat pagar betis. Di mengatakan kontes kecantikan di Indonesia sah-sah saja sana para peserta tinggal di salah satu hotel terbaik Peru diselenggarakan asalkan memiliki dampak positif yakni yakni Grand Hotel Bolivar. Setiap peserta pun dikawal sebagai sarana mempromosikan pakaian produksi dalam oleh dua orang petugas dan dijaga oleh empat orang negeri. 22 Dengan promosi-promosi dari peserta Miss polisi.19 Indonesia diharapkan produksi pakaian akan mengalami Selain mobilitas horizontal, jenis mobilitas sosial peningkatan sehingga perekonomian negara akan turut lain yang didapat dari mengikuti kontes kecantikan meningkat. Pemilihan ratu-ratu lokal mungkin sah-sah adalah mobilitas vertikal. Mobilitas vertikal adalah saja jika digunakan untuk mempromosikan budaya dan perpindahan individu atau objek sosial ke kedudukan pariwisata di negeri sendiri. Akan lebih bernilai positif sosial lainnya yang tidak sederajat. Ada dua jenis juga jika para pemenang itu dapat menarik minat masyarakat Indonesia untuk mempelajari budaya yang

ada di Indonesia. 17 Sudarso: Mobilitas Sosial dalam J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi: Teks Pengantar & Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hal: 208 20 Sudarso, op.cit, hal: 208-209 18 Sudarso, op.cit, hal: 209-210 21 Jawa Pos, 25 November 2005, hal: 15 19 Jawa Pos, 06 Agustus 1982, hal: 1 22 Tempo, 14 Juli 1984, hal: 15

492 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

Menurut penyelenggara, syarat dan ketentuan untuk Menurutnya, kontes kecantikan tidak jauh beda dengan mengikuti kontes kecantikan di Indonesia tidak berbeda kontes hewan ternak.27 Sangat dikhawatirkan jika ajang dengan praktek pemilihan ratu di luar negeri, misalnya ini akan dijadikan ajang pencarian pendamping bagi para untuk Miss Universe di Amerika Serikat. Aspek penilaian lelaki hidung belang. Para wanita dipamerkan layaknya yang digunakan meliputi 3B (Brain, Beauty, Behaviour) barang dagangan agar dapat dipilih dan dibeli oleh para atau kecerdasan, kecantikan, dan kepribadian. Namun pembeli yang hadir di sana. sangat disayangkan karena selama ini pers Indonesia Ternyata tidak semua peserta kontes kecantikan hanya memberitakan sisi negatifnya saja seperti merasa bangga menjadi seorang ratu kecantikan. Salah pengukuran data fisik perempuan atau foto sejumlah ratu satunya adalah Roosye Soeratman. Tahun 1981 yang sedang berbaju renang mempertontonkan aurat. 23 rencananya ia akan dikirim untuk mengikuti Miss Hal inilah yang dapat memperburuk citra kontes Universe di New York, Amerika Serikat, namun ternyata kecantikan di mata masyarakat. gagal. Dia gagal dikirim karena permintaan visa-nya Andi Botenri, wakil Indonesia dalam Miss Universe ditolak. Pembatalan ini membuat Roosye senang karena 1983, berpendapat bahwa kontes kecantikan Miss sebenarnya dari awal dia tidak menyukai kegiatan Indonesia dan Miss Universe merupakan kegiatan positif. semacam ini. Ketika terpilih sebagai Gadis Teladan, dia Tujuan penyelenggaraan Miss Universe adalah untuk tidak tahu kalau akan dikirim ke pemilihan Miss menggalang persatuan dan perdamaian dunia, bukan Universe. Roosye sama sekali tidak melihat manfaat dari sekedar ajang pamer badan. Selain cantik, para peserta pemilihan ratu kecantikan tersebut, apalagi jika harus harus memiliki modal perilaku yang baik dalam tampil dengan mengenakan bikini.28 pergaulan baik dengan sesama jenis maupun dengan Ulama besar Buya Hamka juga pernah mengecam lawan jenis. Lidya Arlini Wahab, Ratu Indonesia 1973- kontes semacam ini. Beliau menuturkan: 1974, mendapat berbagai pengalaman seperti “Orang-orang perempuan maju kemuka memperkenalkan tanah air di forum internasional, berlomba merebut kehidupan, sehingga menjawab pertanyaan juri, dan menambah teman dari alat-alat penghias diri, alat-alat berbagai negara di dunia.24 kecantikan lebih melebihi mahalnya. Majalah Varia yang menjadi pelopor pemilihan Kemudian muncullah lomba ratu-ratuan di Indonesia dan telah berkali-kali kecantikan,memperagakan diri, lomba menyelenggarakan pemilihan Miss dan Mr. Varia, tidak ratu-ratuan. Perempuan muda yang setuju jika ada yang mengatakan bahwa kegiatan ratu- cantik tampil ke muka mendedahkan ratuan merupakan kegiatan yang hanya akan (memamerkan) dada, pinggul, dan menjatuhkan derajat kaum wanita. Bahkan sebaliknya, pahanya, ditonton bersama dan para pemuda dan pemudi yang pernah terpilih sebagai diputuskan oleh juri siapa yang lebih pemenang kontes kecantikan telah mampu menaikkan cantik tampil ke muka mendedahkan. gengsi kaum wanita Indonesia di tingkat nasional Maka ratu-ratu kecantikan itu jangan maupun internasional dengan kelebihannya di bidang sampai menurun. Dan ini pun kecantikan, kesopanan, dan intelegensi. 25 Belum pernah menghendaki perbelanjaan banyak dan ada kabar bahwa para ratu dan raja kecantikan tersebut mewah. Macam-macam nama yang diberi membuat aib bagi bangsanya. bagi ratu-ratu itu; Ratu Personality, Ratu luwes, Ratu daerah, Ratu Propinsi, Ratu b. Pihak Kontra Nasional, dan Ratu internasional.”29

Pihak ini terdiri dari pemerintah, peserta kontes Buya Hamka menegaskan bahwa tidak perlu dan kecantikan, dan tokoh agama. tidak seharusnya perempuan tampil ke muka berteriak- Menteri P & K periode 1979-1982, Daoed Joesoef, teriak menuntut persamaan hak dengan laki-laki. Dalam adalah salah seorang yang sangat tidak menyetujui Islam sudah ditegaskan bahwa setiap manusia, laki-laki kegiatan semacam itu. Menurutnya, kontes kecantikan maupun perempuan memiliki kedudukan di dalam agama hanya akan menurunkan martabat wanita Indonesia. Para dan di hadapan Allah. Perbedaan derajat ditentukan oleh wanita dijadikan obyek dagang oleh para sponsor yang seberapa kuat iman yang tertanam dalam hatinya. ingin meraup banyak keuntungan dari Perempuan sebagai istri dan ibu bertugas mengurus diselenggarakannya ajang Miss Indonesia. 26 Masih segala keperluan rumah tangga, melayani suami, dan banyak cara positif untuk memajukan derajat kaum mendidik putra-putrinya. wanita, salah satunya melalui pendidikan, bukan melalui kontes kecantikan. 5. Pertentangan dengan Nilai Budaya Indonesia Sikap kontra juga ditunjukkan oleh Ny. Lasiyah Soetanto, Menteri Muda Urusan Peranan Wanita sekaligus ketua KOWANI (Kongres Wanita Indonesia). 27 Ibid. 28 Ibid. 23 Tempo, 14 Agustus 1982, hal: 26 29 Diakses dari http://www.voa- 24 Ibid. islam.com/read/liberalism/2013/09/02/26607/buya-hamka- 25 Varia, No.796, 18 Juli 1973 tentang-bahaya-kontes-kecantikan-miss- 26 Tempo, 14 Agustus 1982, loc.cit. world/#sthash.gKC2EDha.dpbs pada tanggal 03 Juni 2014

493 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

Kontes kecantikan seperti Miss Indonesia menganut suaminya dan mengayomi anak-anaknya. Jika perempuan budaya modern yang diadopsi dari budaya Barat melalui sudah mengerti akan kodrat dan tugasnya, maka sebuah proses yang disebut globalisasi. Dalam kontes perempuan tidak perlu untuk bersusah payah mengikuti kecantikan terdapat sesi bikini. Bikini merupakan pakaian kontes kecantikan hanya untuk menyuarakan haknya di renang yang diciptakan di negara Barat. Dengan alasan masyarakat. modernitas, Miss Indonesia menirunya walaupun harus Kontes kecantikan seperti Miss Indonesia turut memperlihatkan bagian-bagian tubuh perempuan yang menguatkan adanya mitos kecantikan. Salah satu syarat bersifat pribadi. Dalam sesi yang lain, para peserta juga utama untuk mengikuti pemilihan putri ini tentunya diharuskan berlenggak-lenggok di atas catwalk agar adalah memiliki fisik yang bagus meliputi wajah, kulit, dapat menunjukkan sisi kecantikannya. dan proporsi tubuh. Maka pada pemilihan puteri Budaya Barat dalam kontes kecantikan sangat Indonesia tahun 1970-an persyaratan utama adalah bertentangan dengan nilai budaya Indonesia. Bangsa memiliki ukuran DPP (Dada-Pinggang-Pinggul) yang Indonesia telah dikenal sebagai bangsa yang menjunjung ideal. Hal inilah yang kemudian menjadi kontroversi saat tinggi norma kesusilaan. Dalam adat budaya Jawa, norma itu karena pengukuran DPP cenderung mengarah kepada kesusilaan dalam kehidupan masyarakat memegang pelecehan seksual hingga akhirnya syarat tersebut peranan penting, karena manusia dinilai baik dan buruk dihapuskan pada tahun-tahun selanjutnya. tergantung tingkah laku kesusilaan.30 Meskipun syarat tersebut dihapuskan, namun tidak Perempuan dan kesusilaan tidak dapat dipisahkan. serta merta menghilangkan pemujaan masyarakat akan Perempuan sebagai anak, istri, dan ibu sudah seharusnya kecantikan fisik. Dalam pemilihan Miss Indonesia, menjaga tingkah lakunya karena perempuanlah yang penampilan wajah dan tubuh yang menarik tetap menjadi mampu mengendalikan nasib bangsanya. Perempuan poin utama penilaian. Perempuan yang boleh mengikuti yang menjaga tingkah lakunya akan menjadi panutan kontes ini adalah mereka yang berusia 16-25 tahun. Hal bagi keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Susila adalah ini karena pada usia ini perempuan masih memiliki cerminan suara hati manusia yang memahami diri sebagai postur tubuh yang baik, kulit yang mulus dan kencang, makhluk susila atau bermoral. Perempuan yang bersusila dan sebagainya. Pada usia ini bentuk fisik masih mudah mampu memahami dirinya sendiri yang sedalam- untuk diolah dan diubah sesuai keinginan pemiliknya. dalamnya, yaitu memahami diri sebagai kodratnya Seperti yang telah dijelaskan dalam bab makhluk yang berakal, berasa dan berkehendak, serta sebelumnya, bahwa menjadi seorang Miss Indonesia memahami diri sebagai makhluk Tuhan.31 merupakan suatu kebanggaan karena dianggap telah Kontes Miss Indonesia seringkali dikaitkan dengan melangkah ke kelas sosial di atasnya. Para kontestan usaha perjuangan perempuan dalam mendapatkan Miss Indonesia yang cantik secara fisik juga turut kesetaraan gender. Perempuan menginginkan mempengaruhi pemikiran perempuan-perempuan keberadaannya diakui dan dihargai. Karena terlalu lainnya. Mereka percaya jika bisa cantik seperti para terobsesi dengan keinginan sejajar dengan kaum laki-laki, puteri tersebut, maka mereka juga bisa masuk ke dalam seringkali mereka lupa dengan kodratnya sebagai kelas sosial para puteri. Mereka pun berlomba-lomba perempuan. Kesetaraan gender tidak berarti bahwa untuk tampil cantik seperti para puteri kecantikan dengan perempuan harus menjadi sama seperti laki-laki. melakukan berbagai perawatan kecantikan yang Kesetaraan gender berarti bahwa kesempatan dan hak- menghabiskan banyak waktu, uang, tenaga, dan pikiran. haknya tidak bergantung apakah ia (secara biologis) Ketika melihat tayangan pemilihan Miss Indonesia perempuan atau laki-laki. Kesetaraan jender perlu di televisi atau surat kabar, masyarakat khususnya dipahami dalam arti bahwa perempuan dan laki laki perempuan hendaknya dapat mengambil sisi positifnya. menikmati status yang sama; berada dalam kondisi dan Sisi positif yang dimaksud misalnya sebatas mengagumi mendapat kesempatan yang sama untuk merealisasikan kecantikan para kontestan sebagai bentuk anugerah dan potensinya sebagai hak-hak asasinya, sehingga sebagai ke-Maha Besar-an Tuhan yang mampu menciptakan perempuan ia dapat menyumbang secara optimal pada makhluk sesempurna itu. Namun perempuan tidak boleh pembangunan politik, ekonomi, sosial, budaya dan terlena akan kecantikannya hingga menyalahkan dirinya mempunyai kesempatan yang sama dalam menikmati sendiri karena tidak mampu secantik para kontestan itu. hasil pembangunan. 32 Dalam menuntut haknya, Cantik itu relatif, karena cantik di mata si A belum tentu perempuan harus tetap melaksanakan kewajibannya cantik di mata si B. Setiap perempuan harus memiliki sebagai seorang perempuan. Jika dia telah berkeluarga, inner beauty dan outer beauty. Kecantikan rupa tidak maka dia harus tetap mengutamakan keluarganya dengan akan berguna jika tidak memiliki perilaku dan budi menjadi ibu rumah tangga yang mampu melayani pekerti yang baik. Kecantikan hati dan perilaku-lah yang akan menempatkan seorang perempuan di derajat yang lebih terhormat di antara manusia lainnya. 30 Heniy Astiyanto. 2006. Filsafat Jawa : Menggali Butir-butir Kearifan Lokal. : Warta Pustaka, hal: 6. Pelarangan resmi dari Pemerintah 106. Semakin gencarnya penyelenggaraan Miss 31 Ibid. hal: 109 32 Saparinah Sadli: Pemberdayaan Perempuan dalam Indonesia membuat Pemerintah gerah juga. Pemerintah Perspektif Hak Asasi Manusia, dalam T.O. Ihromi, Sulistyowati pun mengeluarkan beberapa keputusan resmi yang isinya Irianto, dan Achi Sudiarti Luhulima (ed.). 2006. Penghapusan melarang sebagian atau melarang sama sekali Diskriminasi terhadap Perempuan. Bandung: PT Alumni, hal:8 penyelenggaraan kontes kecantikan di Indonesia dan

494 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

keikutsertaannya ke kontes kecantikan luar negeri. 4. Yang memperagakan atau melombakan keahlian Berikut adalah beberapa larangan dari pemerintah hasil ketekunan. mengenai kontes kecantikan.33 1. Surat Gubernur DKI Jakarta No. 3554/VIII/1980 Pasal 4 tanggal 9 Agustus 1980, yang ditandatangani oleh Kegiatan pemilihan ―ratu‖ atau sejenisnya yang Bpk. Tjokropranolo selaku Gubernur DKI Jakarta, mempunyai dampak negatif, adalah: ditujukan kepada Sdri. Andi Nurhayati dari Andi 1. Yang bertentangan dengan ajaran agama yang Beauty Institut Jakarta selaku Pemegang Franchise dianut oleh masyarakat; Internasional untuk Miss World dari tahun 1976 - 2. Yang tidak mencerminkan nilai-nilai sosial 1992 dan Miss Universe dari tahun 1980 - 1985, budaya bangsa yang luhur; perihal Larangan untuk melakukan Pemilihan Puteri 3. Yang penilaiannya semata-mata ditujukan kepada Indonesia dan pengirimannya ke Luar Negeri. penonjolan badaniah, paras muka, ukuran dan 2. Surat Departemen Perhubungan - Direktorat bentuk tubuh serta gaya yang berlebih-lebihan Jenderal Pariwisata RI No. 142/D.1/VI/1981 tanggal yang menjurus pada daya tarik berdasarkan selera 27 Juni 1981, yang ditandatangani oleh Bpk. rendah; Achmad Tirtosudiro selaku Direktur Jenderal 4. Yang dapat menimbulkan dan menumbuhkan rasa Pariwisata RI, ditujukan kepada Sdr. Ketua Kamar rendah diri pada orang sejenis dan seusia yang Dagang dan Industri Jakarta, perihal Pemilihan kurang beruntung untuk ikut serta karena pelbagai Miss Universe, yang berisikan pemerintah tidak alasan; memberikan izin bagi penyelenggaraan Miss-Miss 5. Yang dapat menimbulkan keresahan dan di Indonesia, sekaligus tidak menyetujui pengiriman mengganggu ketertiban lingkungan. Gadis Teladan Indonesia 1981 ke Pemilihan Miss Universe 1981 di New York. Pada akhir Juli 1984, Departemen Pendidikan 3. Instruksi Menteri Pariwisata Pos dan dan Kebudayaan mengeluarkan petunjuk Telekomunikasi RI No. 1M.I/HK/208/MPPT/84 pelaksanaan (juklak) SK Menteri P & K No. 0237 tanggal 30 Januari 1984, yang ditandatangani oleh yang dikeluarkan pada tanggal 26 Mei 1984. SK Bpk. Achmad Tahir selaku Menparpostel RI, yang tersebut secara tidak langsung memperbolehkan berisikan Instruksi Pengadaan Aturan tentang kontes atau pemilihan perempuan ayu di Indonesia, Keikutsertaan Wanita Warga Negara Indonesia asalkan kegiatan itu mempunyai ―dampak positif‖ dalam Lomba Kecantikan di Luar Negeri. dan ―tidak menjurus untuk memenuhi selera 4. SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. rendah‖. Berbagai batasan itu memang belum jelas 0237/U/1984 tanggal 26 Mei 1984, tentang dan bisa memancing kesimpangsiuran. Karena itu Penataan Pelbagai Kegiatan Pemilihan Ratu atau dipersiapkan sebuah juklak, hasil kerjasama sejenisnya, yang ditandatangani oleh Bpk. Prof. DR. Departemen P & K dengan berbagai lembaga Nugroho Notosusanto selaku Mendikbud RI. negara lainnya, seperti Departemen Agama, Dalam keputusan ini dijelaskan bahwa kegiatan Kejaksaan Agung, dan Departemen Pariwisata, Pos pemilihan ratu dan sejenisnya dapat digolongkan dan Teknologi (Parpostel), yang sudah dirancang menjadi dua jenis, yaitu yang mempunyai dampak sejak bulan Januari 1984.34 positif dan yang mempunyai dampak negatif. 5. Instruksi Dirjen Pariwisata No. 02/INST/VII/1984, Berikut adalah kutipan Kepmendiknas mengenai tanggal 27 Juli 1984, yang ditandatangani oleh Bpk. kriteria pemilihan ratu kecantikan di Indonesia. Joop Ave selaku Direktur Jenderal Pariwisata RI, tentang Larangan kegiatan Ratu-ratuan yang BAB II berdampak negatif sebagaimana dimaksud dalam KRITERIA SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Pasal 3 No. 0237/U/1984 tanggal 26 Mei 1984. Kegiatan Pemilihan ―ratu‖ atau sejenisnya yang 6. Surat Departemen Pariwisata, Pos dan mempunyai dampak positif, adalah kegiatan yang Telekomunikasi Direktorat Jenderal Pariwisata RI menurut sifat dan bentuknya dapat menunjang No. 66/B.4/IX/84 tanggal 14 September 1984, yang keberhasilan pelaksanaan pembangunan di ditandatangani oleh Bpk. Joop Ave selaku Direktur berbagai bidang sesuai Garis-garis Besar Haluan Jenderal Pariwisata RI, kepada Sdri. Andi Nurhayati Negara yaitu: dari Andi Beauty Institut Jakarta selaku 1. Yang mempromosikan peningkatan penggunaan Pemegang Franchise Internasional untuk Miss produksi dalam negeri; World dari tahun 1976 – 1992 dan Miss Universe 2. Yang memperagakan dan melestarikan budaya dari tahun 1980 - 1985, perihal Pengiriman Putri dan adat istiadat daerah dalam rangka Indonesia ke Miss World, yang berisikan bahwa pengembangan kebudayaan nasional; Pengiriman Puteri Indonesia ke Miss World tidak 3. Yang merangsang prestasi dan kreativitas; dibenarkan. Peraturan-peraturan tersebut menunjukkan upaya yang tegas dari pemerintah untuk menghentikan segala 33 http://www.scribd.com/doc/3889369/surat-untuk- presiden-tentang-miss-universe diakses 05062014 pkl.19:45 34 Tempo, 14 Juli 1984, loc.cit.

495 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

kegiatan yang berbau kontes kecantikan. Peraturan 0646/FI.IV/J.96 tanggal 25 Juni 1996, yang tersebut tidak hanya dari satu instansi, melainkan ditandatangani oleh Bpk. Prof. Dr. Edi Sedyawati selaku berbagai instansi dan ada pula yang bekerjasama antar Direktur Jenderal Kebudayaan RI, tentang Petunjuk instansi. Beberapa peraturan berisi tentang penataan dan Pelaksanaan Keputusan Menteri Pendidikan Dan pengaturan kegiatan kecantikan dengan tujuan agar Kebudayaan Nomor 0237/U/1984 Tentang Penataan masyarakat tidak kaget dan tidak melakukan demonstrasi Pelbagai Kegiatan Pemilihan Ratu atau sejenisnya. jika kontes kecantikan ini tiba-tiba langsung dilarang. Dengan adanya petunjuk pelaksanaan ini diharapkan kegiatan kontes kecantikan di Indonesia akan lebih tertib dan sesuai dengan cita-cita perjuangan bangsa. 7. Dampak Kontroversi Miss Indonesia 1982-1984 Pemerintah Orde Baru tetap menerima dan a. Bidang Sosial mendukung pemilihan-pemilihan sejenis kontes Adanya kontroversi Miss Indonesia memberikan kecantikan yang lebih banyak menonjolkan aspek pengaruh yang cukup besar bagi beberapa pihak yang kecerdasan dan budi pekerti. Hal ini dapat dibuktikan berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kontes dengan dukungan yang diberikan Ibu Tien Soeharto kecantikan ini. kepada pemilihan Putri Ayu Indonesia dan Putri Remaja Para sponsor dan pemegang lisensi sebagai Indonesia yang bertujuan memilih remaja putri yang penyelenggara di tingkat nasional maupun internasional memiliki wawasan intelektual tinggi. adalah pihak pertama yang paling merasa tertekan dengan Adanya sikap kontra dari masyarakat mengenai adanya pelarangan-pelarangan dari pemerintah. Larangan kontes kecantikan tentu juga menjadi pukulan yang berat pemerintah tersebut bersifat resmi, sehingga jika mereka bagi para kontestan dari Indonesia. Setelah mengetahui tidak mengindahkannya maka pemerintah dapat kehadirannya pada kontes ratu kecantikan di St. Louis menjatuhkan sanksi. Salah satu contohnya adalah yang mengundang banyak protes di tanah airnya sendiri, Andi dialami Andi Nurhayati, seorang pemegang lisensi untuk Botenri bukan hanya grogi, sehingga bertanding kurang pengiriman di ajang Miss World dan Miss Universe. tenang, tetapi juga sampai sakit. Tenri terlalu banyak Pemerintah terus mendesaknya agar melepaskan lisensi- berpikir tentang berita-berita yang gencar tersebut. lisensi kontes kecantikan internasional miliknya. Akibatnya peluang untuk masuk semifinal pun hilang.37 Akhirnya setelah berhasil mengirimkan Titi Dwi Jayati, Tekanan psikologis juga dialami oleh Titi Dwi ia segera memutuskan untuk melepaskan lisensi Jayati yang mengikuti Miss World 1983. Sepulangnya miliknya. Satu per satu lisensi kontes putri-putrian mulai dari ajang tersebut Titi mendapat banyak hujatan dari dilepaskan, mulai dari Miss Asia Quest hingga Miss berbagai pihak. Bahkan pihak sekolahnya pun mendapat World pada tahun 1985. Berharap pemerintah akan teguran keras dari Departemen Pendidikan Dan melunak, Andi Nurhayati tetap memegang lisensi Miss Kebudayaan. Berbagai media massa dan masyarakat Universe hingga tahun 1992.35 memprotes keberangkatannya dan menyebutnya sebagai Perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor juga kontestan ilegal dan dituduh melanggar norma susila. merasa takut terhadap peraturan-peraturan tersebut. Tidak Para peserta Miss Indonesia lainnya juga mengalami jarang para sponsor yang telah mendukung kontes tekanan yang berat akibat hujatan dari masyarakat. kecantikan sejak awal tiba-tiba menghentikan Namun mereka selalu mengambil sisi positif dari dukungannya. Hal ini pernah terjadi kepada Andi Botenri keikutsertaan mereka dalam kontes kecantikan nasional ketika mengikuti Miss World 1982 dan Miss Universe maupun internasional sebagai bekal mereka dalam meniti 1983. Para sponsor tiba-tiba menghentikan dukungan karir di masa depan. kepadanya beberapa minggu sebelum keberangkatannya Meskipun Andi Nurhayati akhirnya menghentikan ke luar negeri karena adanya larangan-larangan dari kegiatan kontes kecantikannya, ternyata hal ini tidak pemerintah.36 menyurutkan niat dan semangat bagi pihak-pihak yang Mundurnya para sponsor juga turut mempengaruhi tetap ingin menyelenggarakan kontes kecantikan dengan penyelenggaraan kontes kecantikan. Kurangnya dana berbagai jenis. Ini terbukti dengan tetap ramainya untuk membiayai kegiatan dapat menyebabkan berbagai kontes kecantikan yang diselenggarakan oleh penyelenggaraan kontes menajdi kurang maksimal, pihak-pihak swasta seperti majalah, kosmetik, dan bahkan kadang menyebabkan kevakuman. sebagainya pada masa Orde Baru. Peserta yang boleh ikut Kontroversi Miss Indonesia menyebabkan pun bukan hanya kalangan perempuan saja, namun juga pemerintah selalu mengawasi setiap gerak-gerik kontes dibuka kontes untuk laki-laki. kecantikan ini. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan Berikut adalah beberapa kontes kecantikan yang setidaknya enam peraturan-peraturan dan larangan- diselenggarakan oleh industri-industri swasta. larangan mengenai kontes kecantikan di Indonesia, namun masih ada saja pihak-pihak yang menginginkan dan menyelenggarakan kontes kecantikan selama masa Orde Baru. Menanggapi hal ini, pemerintah kemudian menerbitkan Surat Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan - Direktorat Jenderal Kebudayaan No.

35 Jawa Pos, 25 November 2005, loc.cit. 36 Jawa Pos, 23 November 2005, hal: 15 37 Fokus, 04 Agustus 1983, loc.cit.

496 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

sambutan hangat dari masyarakat. Bahkan perusahaan- perusahaan tersebut semakin melebarkan sayapnya. Tabel 4.1 Misalnya kosmetik Sariayu Martha Tilaar yang Jenis-Jenis Pemilihan Putri Indonesia pada menyelenggarakan Lomba Cipta Busana Indonesia yang Masa Orde Baru bertujuan mencari perancang muda berbakat yang Diselengga- Diselenggara- mampu menampilkan identitas dan pesona Indonesia.38 rakan oleh kan oleh No. Lain-lain Lomba ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat Industri Industri dan tokoh-tokoh masyarakat. Masyarakat juga tetap Kosmetika Majalah percaya terhadap produk-produk Sariayu. Hal ini dapat 1. Pemilihan Pemilihan putri Pemilihan dilihat dengan semakin berkembangnya produk-produk Tiara Sunsilk remaja top model kosmetik ciptaan Martha Tilaar yang tidak hanya (Gadis Indonesia Indonesia/Ra dipasarkan di dalam negeri saja tetapi juga merambah Sunsilk) hadian pasar internasional. Martha Tilaar juga mendirikan salon Yamin dan sekolah kecantikan di berbagai daerah di Indonesia. 2. Pemilihan Pemilihan Supermodel Industri majalah juga semakin ramai. Pemilihan- Putri Ayu Cowok Sampul of the World pemilihan yang banyak dipublikasikan di media massa Indonesia Majalah Indonesia menarik perhatian masyarakat untuk membeli majalah Gadis tersebut demi mendapatkan informasi mengenai kontes 3. Pemilihan Pemilihan Pemilihan kecantikan. Hal ini tentu semakin menambah penghasilan Wajah Model Majalah Elite Model dari majalah tersebut. Bahkan beberapa majalah juga Remaja (Pemilihan Look mengadakan pemilihan putera-puteri yang nantinya akan Revlon Wajah Femina) Indonesia menjadi duta majalah tersebut. 4. Pemilihan Gadis Sampul 5. Pemilihan C. Penutup LSWENF 6. Coverboy Mode Kontes kecantikan Miss Indonesia menjadi salah 7. Pemilihan satu ajang pencarian bakat yang banyak menimbulkan Covergirl pro dan kontra. Kritik dari masyarakat terhadap kontes Majalah Mode kecantikan Miss Indonesia umumnya didasarkan pada 8. Pemilihan konteks kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Putra-putri Adanya tujuan-tujuan ekonomi dan sosial yang menyelubungi kontes ini, dan kekhawatiran akan Kampus eksploitasi perempuan juga menjadi alasan masyarakat 9. Top Guest tidak pernah menyetujui adanya kontes kecantikan Aneka dengan segala jenisnya. 10. Model Sampul Anita Kritik yang bertubi-tubi dari masyarakat mendorong 11. Coverboy pemerintah untuk menertibkan kegiatan ini. Beberapa Aneka instansi pemerintahan bekerja sama dalam mengeluarkan 12. Pemilihan sebuah keputusan. Keputusan-keputusan tersebut mulai Covergirl dari sekedar menata dan menertibkan prosedur kegiatan Aneka hingga benar-benar melarang diselenggarakannya kontes 13. Pemilihan kecantikan di Indonesia. Kontroversi ini menyebabkan Model kontes kecantikan di Indonesia sempat mengalami Kawanku kevakuman. 14. Male Pageant Hasil penelitian ini menggambarkan kondisi sosial (Pemilihan pada masa Orde Baru. Pada masa ini Indonesia Cosmo melakukan pembangunan di berbagai bidang, namun Man) diiringi dengan munculnya berbagai permasalahan sosial. Sumber: Dinamika Pemilihan ―Putri Indonesia‖ pada Berbagai kegiatan masyarakat yang dinilai tidak sesuai Masa Orde Baru oleh Mutiah Amini dengan visi dan misi pemerintah akan ditindak dengan tegas. Ketegasan pemerintah ini mampu meningkatkan b. Bidang Ekonomi kepatuhan masyarakat terhadap berbagai peraturan yang Adanya kontroversi terhadap ajang Miss Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah. tidak menghentikan roda perekonomian Indonesia terutama perkembangan bisnis industri kosmetik dan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan majalah sebagai sponsor dan penyelenggara kontes kontribusi pemikiran agar masyarakat dapat menelaah kecantikan. Setelah adanya kontroversi Miss Indonesia, sisi positif dan negatif menyikapi kontroversi kontes- kegiatan pemilihan-pemilihan putra dan putri oleh kontes perempuan. industri kosmetik dan majalah tetap ramai dan mendapat 38 Kompas, 1 Desember 1985

497 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

Melalui penelitian ini diharapkan Pemerintah dapat J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi: lebih bijaksana dalam mengambil keputusan yang Teks Pengantar & Terapan. Jakarta: Kencana bertujuan untuk mengatasi permasalahan sosial agar tidak Prenada Media Group. menimbulkan kekecewaan dari masyarakat dan kondisi T.O. Ihromi, Sulistyowati Irianto, dan Achi Sudiarti masyarakat yang aman dapat tercapai. Luhulima (ed.). 2006. Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan. Bandung: Untuk pengembangan penelitian ini, peneliti PT Alumni. selanjutnya dapat mengambil sudut pandang dari sisi lain misalnya sudut pandang politik dan pengaruhnya bagi D. Jurnal dan Skripsi perpolitikan di Indonesia. Mutiah Amini. Laporan Penelitian Dinamika Pemilihan “Putri Indonesia” pada Masa Orde Baru, diterbitkan oleh Universitas Gadjah Mada, Daftar Pustaka diakses dari A. Surat Kabar dan Majalah www.geocities.ws ... mutia amini makalah put Analisa Media, edisi September 2013 ri indonesia .pdf pada tanggal 23 Mei 2013. Fokus, 04 Agustus 1983 Reyza Fitri Aninda. 2012. Skripsi: Perlindungan Hukum Jawa Pos, 06 Agustus 1982 Terhadap Hak bagi Peserta, Pemenang, Jawa Pos, 23 November 2005 Penyelenggara, dan Pihak Ketiga dalam Jawa Pos, 25 November 2005 Penyelenggaraan Kontes Kecantikan di Kompas, 1 Desember 1985 Indonesia. Fakultas Hukum Universitas Sketsmasa, 16/XXII, 1-15 Agustus 1980 Airlangga. Tempo, 12 Maret 1977 Tempo, 14 Agustus 1982 E. Internet Tempo, 14 Juli 1984 http://www.scribd.com/doc/3889369/surat-untuk- Varia, No. 796, 18 Juli 1973 presiden-tentang-miss-universe diakses pada tanggal 05 Juni 2014 pkl.19:45 WIB. B. Arsip http://www.voaindonesia.com/content/miss-muslimah- Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk-tandingi-miss-world/1753492.html Republik Indonesia No. 0237/U/1984 tentang diakses 24 Juli 2014 pkl.12.13 Penataan Pelbagai Kegiatan Pemilihan Ratu atau http://www.voa- Sejenisnya. islam.com/read/liberalism/2013/09/02/26607/bu ya-hamka-tentang-bahaya-kontes-kecantikan-

miss-world/#sthash.gKC2EDha.dpbs pada C. Buku tanggal 03 Juni 2014 Heniy Astiyanto. 2006. Filsafat Jawa : Menggali Butir- butir Kearifan Lokal. Yogyakarta: Warta Pustaka.

498