<<

REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 11 Nomor 1 Desember 2020 ISSN: 2087-9385 (print) dan 2528-696X (online) http://jurnal.umk.ac.id/index.php/RE

ANALISIS KETERAMPILAN BERMAIN ALAT MUSIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Siska Kusumawardani 1, Nanda Nur Aulia 2

Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia Email: [email protected]

Info Artikel Abstract

The purpose of this study was to analyze and describe the skills of playing angklung Sejarah Artikel: musical instruments in elementary school children. Diserahkan 4 Juli 2020 The research method in this research is descriptive research with observation, Direvisi 20 November 2020 documentation and interview data. The research was conducted at SD Private Syafana Disetujui 21 November 2020 Islamic School with the subjects studied were 10 children who were a combination of low classes, namely class 1,2,3. Data analysis using descriptive-qualitative analysis. The results showed that the skills to play angklung consisted of 1) preparation consisting of Keywords: recruiting children to enter extra angklung musical instruments. 2) Preparation, formulate skill, musik instrument, learning objectives to play angklung, determine methods in playing angklung skills 3) angklung. implementation. a) the teacher conveys the learning objectives and provides material about the angklung b) the teacher demonstrates the angklung, how to hold, how to play the resulting tone. c). given training using angklung and 4) evaluation by holding an art performance playing angklung which is held in schools through audience appreciation.

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan keterampilan bermain alat musik angklung pada anak SD. Metode penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi dan wawancara. Penelitian dilakukan di SD swasta Syafana Islamic School dengan subyek yang diteliti 10 anak yang merupakan gabungan dari kelas rendah yaitu kelas 1,2,3. Analisis data menggunakan analisis deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan bermain alat musik angklung terdiri dari 1) pra persiapan yang terdiri dari pengrekrutan anak untuk masuk ekstra alat musik angklung. 2) persiapan meliputi merumuskan tujuan pembelajaran bermain angklung, penentuan metode pengajaran dalam keterampilan bermain angklung 3) pelaksanaan. a) guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan materi tentang alat musik angklung b) guru mendemontrasikan angklung, cara memegang, cara memainkan nada yang dihasilkan. c).diberikan pelatihan menggunakan angklung dan 4) evaluasi yaitu dengan mengadakan pentas seni bermain angklung yang diadakan di sekolah melalui apresiasi penonton.

© 2020 Universitas Muria Kudus

Siska Kusumawardani, Nanda Nur Aulia ANALISIS KETERAMPILAN BERMAIN ALAT MUSIK ANGKLUNG PADA SISWA ... REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 11, Nomor 1, Desember 2020, hlm. 116-120

PENDAHULUAN dimana permainan angklung diperlukan slam Pendidikan merupakan salah satu berbagai event kegiatan yang diselenggarakan. investasi masa depan yang harus disertai dengan Sedangkan faktor penghambat yang melakukan peningkatan, pengembangan dan ditemui adalah durasi waktu pelatihan bermain inovasi pembelajaran. Sudjana (2009) angklung. Jarak waktu antara satu event dan menyatakan bahwa Indikator hasil belajar event lainnya tidaklah panjang, berkisar antara menurut Bloom dengan taksonominya dibagi empat sampai enam belas minggu bahkan dua menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif minggu sekali. Namun, untuk pertemuan dan psikomotor. Salah satu contoh pelatihan bermain angklung hanya dilakukan pengembangan psikomotorik yaitu terlihat dalam selama dua jam setiap minggunya. Selain itu, bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak materi lagu yang harus berganti di setiap event individu, seperti dengan adanya kegiatan dan komposisi siswa (pemain) yang tidak ekstrakulikuler pembelajaran/pelatihan angklung menentu inilah yang menjadi faktor penghambat di sekolah. Ekstrakulikuler Angklung merupakan pembelajaran dan pelatihan bermain angklung di ekstrakulier yang kental dengan budaya yang Sekolah Dasar Swasta Syafana Islamic School. sudah mendunia. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu Angklung merupakan alat musik adanya metode khusus pembelajaran dan tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu pelatihan yang tepat agar tujuan dari yang dibunyikan dengan cara diguncang (akibat pembelajaran dan pelatihan dapat tercapai benturan badan pipa bambu) sehingga sebagaimana mestinya. Selain itu, pembelajaran menghasilkan suara yang hidup dengan keterampilan bermain angklung ini diharapkan komposisi 2, 3 sampai 4 nada pada tiap ukuran, dapat melestarikan budaya Indonesia. Hal ini baik ukuran kecil dan besar, pada susunan 2, 3 sejalan dengan pendapat Putri (2012) dalam sampai 4 nada merupakan susunan tabung pada penelitiannya bahwa permainan alat musik alat musik angklung (Nurhani, 2008). Angklung angklung merupakan alat musik tradisional yang telah ditetapkan sebagai “ Representative List of perlu digalakkan agar mendapat tempat di hati The Intangible Cultural Heritage of Humanity ” generasi muda sehingga dapat mengenal dan oleh UNESCO pada tanggal 18 November 2010 melestarikan alat musik angklung. di Nairobi, Kenya (Pradoko, 2013). Berbagai macam cara digunakan dalam Keterampilan bermain musik angklung ini meningkatkan kualitas keterampilan bermain alat tidak sedikit orang yang melirik untuk musik angklung yaitu dengan metode pengajaran mengembangkannya. Penelitian yang dilakukan yang tepat yaitu melalui pembuatan aplikasi oleh Erneza (2015) mengadaptasikan permainan berbasis digital. Keterampilan bermain alat alat musik angklung secara manual menjadi musik angklung merupakan salah satu permainan musik digital dengan teknologi layar keterampilan yang tidak mudah didapat tanpa sentuh. Hal ini juga sejalan dengan penelitian adanya pelatihan. Secara teori keterampilan yang dilakukan oleh Danal, et al (2017) merupakan usaha menggunakan nalar, ide dan pembuatan aplikasi simulasi permainan angklung kreativitas saat melakukan, mengubah atau berbasis android dengan hasil penelitian 80% mendekatkan sesuatu sehingga menghasilkan aplikasi telah memenuhi syarat untuk dianggap nilai dari hasil pekerjaan. Seseorang akan baik. terampil melakukan sesuatu, baik fisik maupun Berdasarkan observasi pada bulan psikis, jika ia terlatih dan terbiasa melakukan November 2017, terdapat dua faktor yang aktivitas tertentu maka seseorang tersebut akan mempengaruhi pembelajaran dan pelatihan mahir dalam pekerjaan tersebut. angklung di Sekolah Dasar Syafana Islamic Keterampilan bermain angklung School, yaitu faktor pendukung dan faktor memerlukan pelatihan khusus dan membutuhkan penghambat. Faktor pendukung yang waktu yang tidak singkat. Hal tersebut mempengaruhi pelatihan angklung diantaranya dikarenakan angklung memiliki beberapa jenis, adalah media, sarana dan prasarana pembelajaran sehingga pemain harus memahaminya. Azhari angklung yang memadai. Berbagai event yang (2015) menyatakan pada umumnya jenis-jenis diselenggarakan di Sekolah Dasar Syafana angklung yang ada di Indonesia adalah angklung Islamic School seringkali melibatkan kelompok pentatonis (angklung tradisional) dan angklung angklung baik diawal, akhir maupun inti acara diantonis (angklung daeng). tersebut. Hal tersebut sebagai faktor pendukung,

117

Siska Kusumawardani, Nanda Nur Aulia ANALISIS KETERAMPILAN BERMAIN ALAT MUSIK ANGKLUNG PADA SISWA ... REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 11, Nomor 1, Desember 2020, hlm. 116-120

Berdasarkan latar belakang di atas tujuan maka setiap anak akan diberikan kesempatan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan untuk tetap bisa tampil di pentas seni selanjutnya mendeskripsikan keterampilan bermain alat dikarenakan pentas seni akan dilaksanakan musik angklung di sekolah dasar. selama 3 bulan sekali tutur Aulia pelatih angklung. METODE PENELITIAN Tahap pra persiapan yang dilakukan oleh Metode yang digunakan dalam penelitian pelatih yaitu seleksi pemilihan pemain angklung ini adalah deskriptif kualitatif karena dalam yang dilakukan untuk mematangkan penelitian ini akan dibahas fenomena kejadian keterampilan bermain angklung agar pada saat yang terjadi di lapangan dengan pentas seni siswa merasa percaya diri dalam mendeskripsikan, memaparkan, menggambarkan memainkan alat musik angklung. Audisi dan menganalisis proses keterampilan bermain dilakukan secara terbuka dengan cara alat musik angklung. menginformasikan kepada seluruh siswa jika Penelitian ini dilaksanakan di SD swasta akan ada pemilihan 10 orang terbaik pertama Syafana Islamic School yang terletak di Jl. Curug untuk ditampilkan pada pentas seni bulan depan Sangereng No. 1, Paradiso, Gading Serpong, sisanya akan tampil di pentas seni selanjutnya. Curug Sangereng, Kelapa Dua, Tangerang, Setelah mendapat 10 anak yang akan Banten 15332. Penelitian ini dilakukan kepada melakukan pentas seni strategi yang dilakukan 10 anak SD yang terdiri dari siswa kelas 1,2, dan pelatih yaitu melakukan tahap persiapan yaitu 3. Penelitian dilakukan selama 4 bulan dari mulai dengan memberikan materi pembalajaran tentang januari 2018 hingga April 2018. bermain angklung. Pelatih membuat rancangan Teknik pengumpulan data pada penelitian pembelajaran dengan menggunakan metode yang ini terdiri dari wawacara, observasi dan cocok agar keterampilan bermain anak dalam dokumentasi, teknik keabsahan data dan analisis bermain angklung tidak monoton. data. Analisis data dalam penelitian ini Metode pengajaran yang dinilai cocok mencangkup 3 tahap yaitu reduksi data, dalam memberikan pelatihan bermain musik penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data- angklung ini adalah bermain sambil belajar. data yang dihasilkan dikumpulkan kemudian Menurut Bruner (dalam Mulyadi, 1997) bahwa direduksiberdasarkan jenis data dan kelayakan. setiap anak memiliki insting untuk bermain. Selanjutnya ditarik kesimpulan untuk Ardianti, dkk (2017) berpendapat bahwa sifat memverifikasi keabsahan. Jika terdapat data alamiah yang dimiliki oleh anak usia sekolah yang kurang atau tertinggal pada saat dasar salah satunya adalah bermain. Bermain pengumpulan data, analisis data maka dapat adalah hal yang serius karena bermain adalah diulang kembali. suatu cara bagi anak untuk meniru orang dewasa dan berusaha menguasainya hingga matang. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode ini sudah berkembang pada semua Proses penelitian yang dilaksanakan di jenjang pendidikan baik tingkat anak-anak SD Syfana Islamic School ini berada di hingga dewasa. Para pelatih tidak hanya Tangerang, Banten. Permainan alat musik menyuruh anak-anaknya diam namun angklung ini merupakan salah satu mendorong anak untuk aktif, komunikasi secara ekstrakurikuler yang cukup diminati di SD langsung sehingga anak lebih berkembang dan di Syfana Islamic School dikarenakan fasilitas juga pacu untuk berfikir. Menurut Wicaksono (2009) sudah memadai. Namun waktu pembelajaran berdasarkan prinsip musik yang fleksibel, yang relative singkat sehingga membuat anak pembelajaran musik tidak dapat menggunakan jadi terlihat tertekan. Penelitian ini dilaksanakan metode yang berpusat pada guru dikarena akan setiap hari jumat pada waktu ekstrakurikuler mengurangi efektivitas dalam pencapaian tujuan dijadwalkan selama 1 jam dimulai pukul 10.00 pembelajaran. Dewi, et al (2019) menyampaikan pagi. Peserta yang mengikuti kegiatan bahwa metode pembelajaran yang berpusat pada ekstrakulikuer angklung pada hari jumat terlihat siswa sebagai metode pembelajaran yang banyak sekitar lebih dari 20 anak. Namun diharapkan diterapkan untuk dapat meningkatkan menjelang diadakannya pentas seni, dilakukan keterampilan siswa. Apabila siswa aktif berlatih pemilihan siswa sebanyak 10 orang anak yang memainkan angklung, maka akan menjadikan akan ditampilkan di kegiatan pentas seni. Untuk siswa lebih terampil memainkannya. menghindari kecemburuan sosial antar siswa,

118

Siska Kusumawardani, Nanda Nur Aulia ANALISIS KETERAMPILAN BERMAIN ALAT MUSIK ANGKLUNG PADA SISWA ... REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 11, Nomor 1, Desember 2020, hlm. 116-120

Materi atau bahan ajar bermain angklung merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar termasuk bagian penting dalam pelatihan dapat terjadi proses perolehan ilmu dan bermain angklung. Materi pelatihan bermain pengetahuan, penguasaan kemahiran dan budi angklung disajikan dengan menggunakan not pekerti, serta pembentukan sikap dan berwarna-warni. Hal ini dimaksudkan bahwa kepercayaan pada peserta didik. dengan menggunakan not warna-warni maka Tahap ketiga adalah pelatihan memainkan siswa akan tertarik dan dianggap sebagai media angklung. Proses latihan memainkan alat musik bermain angklung. Angklung dilakukan secara berulang-ulang Not ini juga disajikan dalam bentuk sehingga diharapkan dapat menanamkan dan lingkaran dan persegi. Not angka berwarna memelihara kebiasan-kebiasan tertentu sehingga digunakan untuk menarik perhatian anak dalam siswa dapat memiliki ketangkasan atau memainkan alat musik angklung. Selain itu juga keterampilan dalam memainkan alat musik memudahkan anak untuk memainkan lagu yang angklung dari apa yang telah mereka lakukan dimainkan dengan angklung. Misalnya dalam proses latihannya. lagu ibu guruku, not berwarna yang ada dalam Tahap terakhir yaitu evaluasi. Evaluasi lagu tersebut terdapat delapan not angka yaitu dilakukan pada saat gladi resik hingga pentas do, re, mi, fa, sol, la, si , dan do, warna yang seni melalui apresisi penonton yang antusias dibutuhkan adalah warna biru sebagai nada do, dalam menyaksikan permainan angklung. warna merahsebagai nada re, warna kuning Antusisme penonton yang cukup meriah sebagai nada mi, warna hijau sebagai nada fa, membuat pemelajaran bermain angklung ini warna coklat sebagai nada sol, warna putih dapat dikatakan berhasil. Pentas seni yang sebagai nada la, warna hijau sebagai nada si, dan dilakukan menunjukkan hasil belajar alat musik warna pink sebagai warna do tinggi. Not warna angklung dengan kreativitas. Kreativitas dalam ini yang akan diperhatikan oleh anak dalam mempelajari alat musik diperlukan untuk memainkan alat musik angklung. Masing-masing mendapatkan pengusaan dan pemahaman yang anak sudah memilih warna sesuai dengan mot optimal dalam bidang musik. Bidang musik lagu yang akan dimainkan. Metode ini telah merupakan bidang yang memiliki banyak dilakukan oleh Putri (2012) dalam penelitiannya dimensi kreatif yang dapat membantu dan mendapatkan hasil cukup baik dengan 70% perkembangan optimal pada anak seperti belajar dan 30 % bermain. Ardianti (2015) persepsi, visual, auditori, memori, konsentrasi, menambahkan bahwa pengemasan bahan ajar dan logika (Wicaksono, 2009). yang menarik akan mengurangi tingkat jenuh dan kebosanan pada diri siswa . SIMPULAN Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan Berdasarkan hasil penelitian di atas kegiatan ekstrakurikuler pelatihan memainkan peneliti dapat menyimpulkan bahwa analisis angklung. Tahap pertama yaitu guru keterampilan bermain angklung pada siswa SD menyampaikan tujuan pembelajaran dan di syafana islamic school berjalan dengan memberikan materi tentang alat musik beberpa tahap yaitu 1.) pra persiapan yang terdiri angklung. Selanjutnya pada tahap kedua guru dari pengrekrutan anak untuk masuk ekstra alat mendemontrasikan angklung, cara memegang, musik angklung. 2.) persiapan, a) merumuskan cara memainkan nada yang dihasilkan. Dengan tujuan pembelajaran bermain angklung, menggunakan not warna-warna. Penggunaan penentuan metode pengajaran dalam sumber belajar dan adanya contoh (pemodelan) keterampilan bermain angklung 3.) pelaksanaan. menjadikan anak akan lebih memahami a) guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan bagaimana alat musik angklung dimainkan. memberikan materi tentang alat musik angklung Karena pembelajaran yang baik menurut b) guru mendemontrasikan angklung, cara Nasution (2016) merupakan proses interaksi memegang, cara memainkan nada yang anak dengan pelatih dan sumber belajar pada dihasilkan. c) diberikan pelatihan menggunakan suatu lingkungan belajar. Hal senada juga angklung. dan 4.) evaluasi yaitu dengan disampaikan oleh Khakim, et al (2015) bahwa mengadakan pentas seni bermain angklung yang proses pembelajaran yang baik didalamnya diadakan di sekolah melalui apresiasi penonton. terjadi interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa dan siswa dengan sumber belajar serta lingkungan belajar siswa. Pembelajaran

119

Siska Kusumawardani, Nanda Nur Aulia ANALISIS KETERAMPILAN BERMAIN ALAT MUSIK ANGKLUNG PADA SISWA ... REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 11, Nomor 1, Desember 2020, hlm. 116-120

DAFTAR PUSTAKA Nurhani, H. 2008. Intrumen Musik Lengkap. Surakarta: PT. Widya Duta Grafika. Ardianti, Sekar Dwi. 2015. Pengaruh Modul Tematik Inquiry-Discovery Terhadap Nasution RA. 2016. Pembelajaran Seni Musik Hasil Belajar Siswa Materi Metabolisme bagi Pengembangan Kognitif Anak Usia Pembentuk Bionergi. REFLEKS I Dini. Raudhah , 4 ( 1): 11-21 EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 5 (2). Pradoko, A. S. 2013. Fenomena Kesenian Angklung Sebagai Bentuk Pertemuan Azhari, A. 2015. Jurus Kilat Jago Main Nilai-nilai Budaya Timur Menuju Barat : Angklung . Bekasi: Laskar Aksara. Lokal Menuju Global . Prosiding 5 th International Conference on Indonesian Danal, et al. 2017). Aplikasi Simulasi Dan Main Studies : "Ethnicity and Angklung (Saung) Berbasis Android . GLOBALIZATION", 32-41. Jurnal teknologi dan system computer . 5 (1): 38-42. Pratiwi, Ika Ari., Ardianti, Sekar Dwi., dan Kanzunnudin, Moh. 2017. Peningkatan Dewi, S.A.P.P.C., Fakhriyah, Fina., dan Kemampuan Kerjasama Melalui Model Purbasari, Imaniar. 2019. Peningkatan Project Based Learning (PjBL) Berbantu Sikap Ilmiah Siswa melalui Guided Metode Edutainment Pada Mata Pelajaran Inquiry Berbantuan Media Papan Putar Ilmu Pengetahuan Sosial. Refleksi Pada Tema Pahlawanku Kelas IV. Jurnal Edukatika: Jurnal Ilmiah Kependidikan , 8 Prakarsa Paedagogia, 2 (2): 198-203. (2): 177-182.

Khakim, Utaminingsih, Sri., dan Fakhriyah, Putri, D.R.K.2012. Pembelajaran Angklung Fina. 2015. Penerapan Model Contextual Menggunakan Metode Belajar Sambil Teaching And Learning Melalui Bermain. Harmonia , 12(2): 116-124. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V Sudjana, Nana . 2009. Penilaian Hasil Proses SD 1 Peganjaran Kudus. REFLEKSI Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Rosdakarya. Kependidikan , 5 (1). Wicaksono HY. 2009. Kreativitas dalam Mulyadi, Seto. 1997. Bermain Itu Penting. Pembelajaran Musik. Cakrawala Jakarta: PT Elex Media Komputindo. pendidikan . 1 (1): 1-12.

.

120