Section [KOMPAS] MINGGU, 2 JUNI 2002 HALAMAN 17 AKSEN Biyan 2002, Ruang untuk Sesuatu yang Indah UA tahun absen, puan Timur yang berkepriba- digunting seperti koin dan di- ragawati. ”Setiap bentuk me- Biyan Wanaatmadja dian sederhana, tetapi kuat susun acak menyerupai mo- nunjukkan keterlibatan emosi kembali dari adalah tema utama Biyan, saik, bordir bunga mawar da- perancangnya yang ”tapa”-nya dengan tema yang sebenarnya tak per- lam ukuran besar pada jaket, dalam,” kata Retno D sebuah koleksi yang nah bosan ia gali. Dalam se- rok sepanjang tengah betis Murti, pemred ma- terasa lebih matang dan memi- buah percakapan, beberapa ta- atau celana panjang, bordir jalah Dewi. liki kedalaman. Ia memang me- hun lalu, perancang kelahiran yang dilubangi yang meng- ◆◆◆ miliki ciri gaya feminin, dan Surabaya ini pernah mengata- ingatkan pada teknik keran- ”MUNGKIN di kali ini ia membawa gaya itu kan Asia adalah akar budaya- cang, aplikasi, motif bunga bawah sadar saya ada hingga ke titik zenit. nya dan ia mendapatkan pe- yang dipudarkan dan dibentuk sesuatu yang saya Pergelaran diawali dengan ngetahuan tentang mode di menggunakan airbrush yang tidak ingin hilang. proyeksi ranting dahan sebuah dalam sistem Barat (ia berseko- mengingatkan pada wallpaper Sekarang, segala se- pohon rindang yang mengesan- lah desain di Mueller & Sohn di kuno. Mawar yang mewakili suatunya berjalan sa- kan keanggunan pada pang- Duesseldorf, Jerman, dan ke- Barat berpadu dengan krisan ngat cepat. Kita cen- gung berlatar belakang layar mudian di College of yang menyimbolkan Timur. derung selalu maju. putih yang disangga rangka Fashion di London). Kesan feminin yang ekstra Rasanya seperti ada berkotak-kotak. Diiringi mu- Dalam dua perpaduan itu, lembut diperkuat oleh pema- sesuatu yang hi- sik yang ditingkahi suara per- Biyan selalu tertarik pada akar kaian bahan-bahan yang halus lang,” kata Biyan kusi yang dimainkan langsung budayanya dan menggunakan dan lembut seperti sifon, renda tentang rancang- oleh Erwin Gutawa dan ka- pengetahuan yang didapatnya yang halus, kulit suede selem- annya kali ini. wan-kawan, suasana Timur di Barat untuk mewujudkan but kain yang ditatah seperti Bila ia mema- yang terbangun dengan bantu- imajinasi-imajinasinya. seniman wayang mengukir sukkan unsur an penata artistik Jay Subiyak- ◆◆◆ kulit, meskipun juga ada be- pengerjaan ta- to terasa kental. PERPADUAN antara tradisi luderu dan sutera satin bermo- ngan yang Sensasi itulah yang meng- tua dan segala sesuatu yang tif. Warna-warna merah jambu intens, itu awali pergelaran koleksi Biyan baru. Begitu Biyan menyebut dan krem pudar memberi ke- bukanlah yang bertajuk Biyan 2002, Life di dalam buku pengantar ko- san lembut. Sementara peng- sekadar as a Romance dan diadakan pa- leksinya. Dan, perancang ke- gunaan banyak kerut, lipit pa- demi da perayaan ulang tahun kedua lahiran Surabaya itu menerje- da rok yang kebanyakan men- menda- majalah Harper’s Bazaar. Aca- mahkan perpaduan itu ke da- capai tengah lutut, garis po- pat efek ra pada Rabu (29/5) malam di lam 115 set rancangan yang tong gaun di tengah dada de- detail. Hotel Mulia, , itu sebe- kaya dengan perpaduan antara ngan rok penuh dan jatuh se- ”Saya me- KOMPAS/AGUS SUSANTO lumnya diawali dengan pelun- motif lama yang didapat mela- putar tubuh, menambah kesan lihat dan memper- Biyan Wanaatmadja seusai pergelaran curan buku dan pameran fo- lui renda dan kancing antik feminin. hatikan, craftman- tografi karya Jay Subiyakto. yang dipadukan dengan bahan Unsur kebaruan tampak pa- ship dulu ada un- Penghargaan untuk perem- baru seperti paper cotton yang da cara padu-padan yang ba- tuk memperkaya nyak menggunakan tiga po- kehidupan kita se- tong pakaian sekaligus. Bisa cara spiritual,” kata berupa celana panjang, baju pembuat label utama atas atau rok yang panjangnya Biyan Wanaatmadja, mencapai tengah lutut, ditam- label sekunder Studio bah dengan atasan pendek 133 dan label yang lebih yang bisa berupa jaket pendek massal (X), S, M, L. atau panjang dari suede, atau Dengan memadukan atasan superfeminin yang dihi- antara unsur-unsur pe- asi kerut di seputar garis leher ngerjaan tangan, sesuatu serta aplikasi bordir. yang berasal dari tradisi, Sebagai perancang yang dengan hal-hal yang kon- mengawali kariernya dari Su- temporer ia mencoba men- rabaya tahun 1983, Biyan juga dapat kedekatan dengan pe- menawarkan cara padu-padan makai rancangannya. ”Saya bahan yang membuka ke- ingin orang merasa dekat de- mungkinan-kemungkinan ba- ngan apa yang saya kerjakan, ru. Misalnya, ia membuat jaket seperti ketika kita melihat se- berbahan linen yang dipadu- suatu pada masa lalu. Ada ni- kan dengan suede dan sifon un- lai nostalgia dari bentuk dan tuk lengan. pengerjaan,” tambah Biyan. Lepas dari satu-dua celana Koleksinya kali ini pun di- panjang yang tinggi duduknya rasanya lebih sebagai mencoba tampak tidak pas, keseluruhan memeberi jawab atas kelelahan koleksi ini semakin menunjuk- orang yang mencoba mengejar kan kematangan perancang- perubahan yang terjadi dengan nya. Semuanya dibuat dengan cepat. kesadaran sebagai pakaian Ungkapnya, ”Saya sering yang bisa dipadu padan yang bertemu orang-orang yang pu- memberikan kebebasan kepa- nya pandangan sama, yang me- da pemakainya untuk mema- rasakan kesumpekan. Hal itu dukan dengan apa pun yang membawa pada pertanyaan, KOMPAS/AGUS SUSANTO mereka inginkan dan bahkan apakah kita masih percaya pa- dengan pakaian yang sudah da sesuatu yang indah? Se- dah. Kita selalu dikejar target. mereka miliki. sibuk-sibuknya kita, bila mau Bukan itu tidak penting, tetapi ”Pengolahan bahannya ba- menyempatkan diri selalu ada hidup juga butuh keseimbang- KOMPAS/AGUS SUSANTO KOMPAS/AGUS SUSANTO KOMPAS/AGUS SUSANTO KOMPAS/AGUS SUSANTO KOMPAS/AGUS SUSANTO gus,” komentar Licu, bekas pe- ruang untuk sesuatu yang in- an.” (NINUK MP)

CURLS AND WAVES CURLS AND WAVES CURLS AND WAVES

orang tidak terlalu berani membuat batiknya. Bukan memakainya. Sekarang saya sekadar memadukan dengan Semua Material Menjadi Hiasan mencoba mendesain perhiasan batik yang sudah ada,” aku yang kontemporer, namun Afif. tetap menarik orang untuk me- Afif tidak hanya menampil- UDY Corens (67), seni- rasi dari desain perhiasanku nya dalam desain perhiasan di- ngenakannya. Bukan hanya kan warna sogan yang menja- man dari Belgia, telah sangat tergantung pada obyek. mulai sejak tahun 1975. Na- diletakkan di meja sebagai hi- di ciri khas batik pedalaman, R mengubah berbagai ma- Batu, lingkungan, atau apa pun mun, waktu itu, desainnya ha- asan,” kata Corens. namun juga menampilkan cam material menjadi hiasan yang aku suka memberikan be- nya ditujukan untuk pemen- Pada penutupan pameran, warna cerah, seperti merah dan aksesori unik. Kerang, ba- gitu banyak inspirasi,” tambah tasan teater. Corens sendiri di perhiasan Corens dipamerkan muda, oranye, dan hijau. tok kelapa, kayu, bambu, batu, Corens di sela-sela pameran Belgia dikenal sebagai sutra- bersamaan dengan pergelaran Semua pewarnaaan menggu- dan benda-benda lain yang Spiral dan Gelombang, di dara drama. Selain itu, Corens batik karya Afif Syakur, seni- nakan bahan alami. Motif tidak biasa, diubahnya menja- Erasmus Huis Jakarta, Kamis juga menjadi dosen drama man batik dari Yogyakarta. yang ditampilkan juga be- di anting, kalung, bros, gelang, (30/5). Barat di Institute of Aesthetic Acara itu digelar dalam rangka ragam, baik batik pedalaman cincin, hiasan dinding, dan hi- Pameran yang diadakan Studies di Colombo dan dosen perpisahan dengan Duta Besar maupun batik pesisir. Semua asan meja. Semua material itu tanggal 23-30 Mei 2002 itu Fakultas Sastra Universitas Belgia Luc Darras dan Ny menggunakan bahan dasar dikombinasikan dengan pe- menggelar 170 buah perhiasan Gadjah Mada, Yogyakarta. Na- Barbara Darras, yang akan sutera, termasuk sutera dari runggu, kain, rotan, batu giok, perak, 60 buah perhiasan yang mun, sejak lima tahun lalu, pindah tugas ke Australia. kepompong yang sudah keluar

topas, ametis, manik dan terbuat dari pasta kertas, 20 Corens berhenti mengajar dan Dalam pergelaran Kamis kupunya. KOMPAS/M CLARA WRESTI perak. buah hiasan meja, dan lima memutuskan memfokuskan malam lalu, Afif memadukan Seluruh busana itu tampak ”Aku senang menggunakan hiasan dinding. diri pada desain perhiasan dan perhiasan Corens dengan bu- serasi dengan perhiasan Perak yang dipasang untuk terlalu mengkilat dan tidak benda-benda yang tidak biasa Desain terakhir Corens ada- kerajinan tangan. sana batiknya, baik untuk sete- Corens yang tidak saja dipakai melapisi pinggiran batu-batu terkesan sombong. Dari perak untuk desain,” kata Corens, lah perhiasan dari pasta kertas ”Sebenarnya saya menyukai lan kain dan batik maupun bu- di jari tangan, leher dan teli- itu tampak menonjol ketika kita bisa membuat bermacam- yang sejak tahun 1990 menetap yang penuh warna dan dituju- desain modern dan kontempo- sana malam. ”Saya mempela- nga, tetapi juga di pinggang, di terkena sinar lampu. ”Saya macam benda,” tukas Corens. KOMPAS/M CLARA WRESTI di Yogyakarta. ”Semua inspi- kan bagi orang muda. Karier- rer. Namun, sebagian besar jari perhiasan itu dulu, baru kepala, di perut, dan di kaki. menyukai perak karena tidak (ARN)

PAGE: PAGE: 00 00

URBANITE URBANITE L PAGE: IDENTIFICATION: IDENTIFICATION: C M Y K B 17 C rev. updated:mar 02 HALAMAN 18 [KOMPAS] MINGGU, 2 JUNI 2002 Section SENI Sinar Mata Ibu

Cerpen Harris Effendi Thahar

HARI Minggu, tidak terlalu dibiar manja sama bapaknya. ”Ah, apakah artinya kertas-ker- Jadi, ibu jangan sembarang tuduh pagi. Tiba-tiba istri saya Padahal, bapaknya capek, kan?” tas itu. Lebih baiklah dikasihkan orang mencuri. Katanya mau Pernah ibu mertua saya itu baru kepada orang yang lebih membu- beribadat. Itu kan menambah dosa berteriak memanggil nama menginap semalam, paginya lang- tuhkannya,” jawab ibu ketika istri jadinya. Ya, enggak?” anak-anak seperti keta- sung menelepon saya: minta di- saya menyoal ibu setelah nekat Ibu lama terdiam. Ketika saya jemput. Saya janjikan akan men- memberikan uang lima puluh keluar ingin menetralisasikan kutan. Saya yang sedang jemputnya sore hari, sehabis jam ribuan kepada pengemis buta di suasana, dengan senyum seramah sibuk menguras bak di kerja saya, tapi beliau bersikeras gerbang pemakaman. mungkin kepadanya, ibu menatap pagi itu juga. Sudah barang tentu ”Banyak yang dapat dilakukan saya seperti minta perlindungan kamar mandi buru-buru ada apa-apanya. Kami sudah men- dengan uang sebanyak itu, Bu. dari ”ancaman” dosa yang di lon- keluar, ingin tahu apa duga apa yang terjadi, dan saya Uang sebanyak itu bisa untuk ja- tarkan istri saya tanpa kontrol. gerangan yang terjadi. pun menjemputnya pagi itu de- jan si Oni seminggu. Atau untuk Saya mengajak ibu makan ber- ngan mengorbankan jam kerja. membeli keperluan dapur,” kata sama saya. Saya kode istri saya Begitu ibu menginjakkan kaki di istri saya. agar menghidangkan makan siang teras, ia langsung memuntahkan ”Apa kamu kekurangan uang? meski baru pukul sepuluh di hari kekesalan hatinya. ”Mantuku itu Uang pensiun papamu masih Minggu itu. Ibu menurut. selalu salah terima kalau ibu mem- banyak di bank. Sudah lama ibu Melihat tumpukan buah jeruk di beri nasehat.” tidak mengambilnya. Kamu mau, atas tempat buah di meja, ibu kem- ”Memang ibu bilang apa sama atau kamu perlu? Berapa?” bali lagi mengulangi unek-unek- dia?” istriku menyambut. ”Bukan begitu, Bu. Ibulah yang nya. ”Pembantu Nurma sering ”Ibu hanya minta dia bikinkan mengajar kami dulu supaya hidup mencuri jeruk ibu,” katanya keti- telor mata sapi untuk suaminya jangan boros.” ka mau duduk. Istri saya yang ” ketika ibu lihat lauk untuk makan ”Kalau untuk akhirat, ibu mau sedang menuang air ke gelas, lang- malam suaminya sudah menipis,” boros. Itu semua bakal diganti sung berhenti dan menatap ibu bu mana?” tanyanya cemas. keluhnya mengenang. ”Apa itu Tuhan dengan imbalan yang berli- sambil berkata: ”Nah, ibu mulai ”Papi sih, mestinya keluar berarti mencampuri? Padahal, ibu- pat ganda di sorga. Ibu sekarang lagi bikin dosa. Ibu sudah mulai masuk pekarangan, pintu lah yang paling tahu apa yang mau ke sana,” ujar orang tua itu pikun ya? Tadi saya bilang apa?” pagar digembok. Kalau disuka Rudi. Bahkan, sejak dari dengan mata berlinang. Ibu kembali memandang saya Itidak, ibu pasti kabur.” dalam kandungan, ibu tahu apa Kalau sudah begitu, saya akan seperti minta perlindungan dari Saya belum sempat bereaksi, pu- yang disukai Rudi.” menarik istri saya dan meminta- kata-kata istri saya yang menusuk tri bungsu saya buru-buru mencari nya untuk bersabar dan bersikap sanubarinya. Saya melihat sinar sandal, lalu nyerocos menembus baik dan santun pada ibu. Apalagi mata ibu yang sarat masa lalu. pintu pagar, memburu neneknya UHAN punya kehendak lain. akhir-akhir ini ibu mulai nyinyir, Betapa bahagianya dulu ia, istri yang sudah mulai pikun itu. Istri Tiba-tiba saja Rudi mening- suka lupa, sekaligus pendiam. seorang ambtenaar, dikaruniai tu- saya menarik napas. Tapi saya T gal dalam waktu beberapa ”Semua tingkah laku aneh itu juh anak, berpendidikan sekolah curiga, kalau-kalau sepeninggal menit setelah mobilnya menghan- harus disikapi dengan kesabaran khusus anak-anak Belanda dan saya di kamar mandi tadi, istri tam bus kota sewaktu menuju ke seorang anak yang berbakti,” saya kaum priyayi. Kini, masa tua yang saya telah berbicara agak kasar kantornya di pagi Senin yang naas. bilang. Tapi, itu bukan berarti istri tak berdaya, telah membuatnya se- dengan ibunya. Padahal, sebelum- Agaknya Tuhan juga memperli- saya selalu waspada bila giliran makin tak berdaya melawan ke- nya mertua saya itu duduk-duduk hatkan kekuasaan-Nya, Rudi yang ibu berada di rumah kami. tuaannya. Sinar matanya meng- di teras sambil membaca-baca ko- baru berusia empat puluhan dan Seperti kejadian seminggu lalu, ingatkan saya pada almarhumah ran edisi Minggu yang baru saja paling bungsu dari tujuh ber- ibu tiap sebentar mengatakan bah- ibu saya sendiri, dan mata ibu-ibu saya terima dari loper. Ia masih su- saudara dipanggil paling awal wa pembantu Kak Nurma—kakak lanjut usia pada umumnya. ka baca koran sambil berdiskusi oleh-Nya. Kami semua terpukul, istri saya—itu pencuri. Gelang ”Ayo, Bu. Kita makan,” saya dengan saya. Sayalah satu-satu- apalagi ibu. Padahal, seminggu se- emas peninggalan nenek telah di- menengahi suasana. nya menantu beliau yang mau belumnya, Rudi telah menyam- curi pembantu itu ketika ibu ”Tidak, ibu masih kenyang.” berdiskusi tentang apa saja, ter- paikan gagasannya kepada kami sedang mandi. ”Ayolah, sedikit saja. Biasanya masuk mendengarkan cerita-ceri- semua untuk memberikan hadiah ”Gelang ibu itu sekarang disim- kalau bersama ibu, makan saya ja- ta nostalgianya di masa lalu. istimewa di hari ulang tahun ibu pan Kak Nurma. Soalnya, ibu su- di enak.” Apalagi kalau sesekali saya ber- yang ke-80 beberapa bulan lagi. ka menaruhnya di sembarang tem- ”Kali ini ibu mendadak kenyang tanya tentang kata-kata Belanda Sejak kepergian Rudi, ibu sangat pat. Untung pembantu itu jujur, ia oleh kata-kata istrimu.” yang diucapkannya di sela-sela berubah. Pandangan matanya ter- serahkan gelang itu pada Kak ”Ibu jangan ambil hati. Di percakapan kami, ia tampak ber- lihat kosong. Ibu jadi pendiam dan Nurma ketika ia menemukan rumah ini ibu lebih baik mende- semangat. amat perasa. Dan, ibu bisa tidak gelang itu di kamar mandi,” jelas ngar saya daripada dia.” Sejak meninggalnya bapak mer- tidur semalaman jika siangnya istri saya. Saya tak berhasil. Ibu berdiri tua saya beberapa tahun lalu, ibu tidak ada yang bersedia mengan- ”Anak itu memang pencuri. menuju teras kembali. Saya me- tinggal bersama anak-anaknya se- tarnya ke kuburan Rudi di bulan Taroklah gelang itu ia tidak berani neruskan makan agak cepat. cara bergilir sesuka hatinya, ter- pertama setelah kepergian Rudi. mengambilnya. Tapi yang lain- Begitu mencuci tangan, istri saya utama di rumah anak-anak perem- Di bulan pertama itu, kalau hari lain?” kelihatan cemas. Pintu pagar ter- puannya yang semua telah memi- tidak hujan, acara ziarah ke kubur ”Apa misalnya?” buka. Ibu tidak ada. Putri sulung liki rumah. Itu bukan berarti ibu itu menjadi wajib bagi ibu. Kami, ”Banyak. Hampir tiap hari Yeni saya—cucunya yang paling di- tidak pernah tinggal di rumah mantu-mantu ibu secara bergan- memberi ibu apel atau jeruk. sayang ibu di rumah kami—buru- Rudi, satu-satunya anak lelaki be- tian mengantar ibu ke pemakaman Nanti, ketika ibu ingin makan buru mengejarnya. Didapatinya liau dan bungsu, tapi tidak dalam umum yang terletak di pinggir buah itu, hilang. Tanya sama dia, ibu sedang bingung mau menye- waktu yang lama. Tidak lebih dari kota. selalu bilang tidak tahu. Siapa la- berang jalan raya yang lebar dan seminggu. Selain menangis dan berdoa di gi kalau bukan dia, orang kam- dua jalur penuh kendaraan. ”Istri Rudi itu tidak bisa masak. kubur Rudi, ibu bercakap-cakap pung rakus itu? Coba!” Sejak itu kami waspada dengan

Kasihan Rudi. Dia itu sejak bayi dengan batu nisan. Gerombolan Istri saya tertawa ngakak. pintu pagar kalau ibu tinggal HENDRO SUSENO hingga jadi mahasiswa tak pernah pengemis, petugas kebersihan pe- ”Kok, kamu tertawa?” bersama kami. Tentu saja dengan merasa enak makan, kecuali makaman, dan penjual kembang ”Habis, saban Kak Nurma menjaga perasaannya, terutama menduga bahwa ia tidak berhasil oplet atau taksi. Lagi pula ia pergi berempat, sesama menantu ibu. Saya mengambil senter dan me- masakan ibu,” kata ibu mertua seperti sudah menjadi langganan menelepon saya, pasti ada saja dari kata-kata yang kadang-ka- menemukan neneknya. Saya lang- tanpa uang dan tak dapat menen- Ibu tak ada di sana. Bang Sapar, nyenter ke bawah kolong tempat saya itu kepada saya. Dan, itu su- ibu. Untuk itu kami selalu membe- yang diceritakannya tentang ibu. dang bisa lebih tajam daripada sung mengeluarkan mobil, tapi tukan ke arah mana ia harus pergi, suami Kak Nurma, berencana tidur itu sambil tiarap. dah yang kesekian kali diucapkan- laki ibu uang receh secukupnya. Nah, di antaranya buah-buah itu silet. tidak tahu mau mencari ke mana. ia sudah kehilangan kesadaran melapor ke kantor polisi terdekat. Mata ibu berkedip-kedip mena- nya hampir setiap kembali dari Soalnya ibu hampir-hampir tidak sering ditemukan sudah mem- Istri saya sibuk menelepon geografis. Namun, saya arahkan Tapi, saya masih punya harapan. han sinar senter saya. Saya meng- rumah Rudi, begitu ia memulai mengenal lagi nilai mata uang. Ibu busuk di dalam almari pakaian saudara-saudaranya, memberi juga mobil ke kompleks pemaka- Saya pulang ke rumah. Istri saya hadiahi ibu senyuman. Ibu mem- giliran tinggal di rumah kami. Di akan memberikan lembaran uang ibu. Kadang-kadang kalau pem- UTRI bungsu saya, yang ta- kabar tak sedap itu. man itu, sambil menyusuri jalan cemas ketika melihat saya pulang balasnya. Dan, saya mengulurkan waktu yang lain, ia berkata: ”Ka- berapa pun jika ada pengemis me- bantu itu membersihkan kolong di mengejar neneknya, kem- Saya menduga-duga kalau ibu pelahan-lahan, kalau-kalau ibu tanpa ibu. Saya langsung saja tangan. N sihan Rudi, istrinya tidak telaten minta, tidak peduli lembaran lima tempat tidur ibu, juga sering dite- P bali terengah-engah dengan pergi ke kuburan Rudi. Tapi, tidak nekat berjalan kaki. menuju kamar putri bungsu saya merawat suaminya. Anak-anak puluh ribuan, atau seratus ribuan. mukan apel busuk, jeruk busuk. air mata berlinang. Saya telah mungkin karena ia tidak bisa naik Di kuburan kami bertemu yang punya tempat tidur besar. Padang, 10 April 2002 Budaya Visual Tandingan Lawan Arus Utama

Aksi Sosial Para Seniman untuk Kota Oleh Arahmaiani waktu lalu baru saja menyeleng- nyak seniman yang ingin mengolah dan low tech) dan Marzuki bersama garakan kegiatan workshop dan pikirannya selain ”rasa”-nya (dan Performance Fucktory-nya juga ILA Anda warga atau ke- tulus bagi banyak orang. Tak gorong, atau jembatan layang, UDAH cukup banyak tulisan, yang lalu dengan Ade Darmawan pameran (gabungan seniman Yogya ”kantong”-nya). Dan, apabila me- menerapkan teknologi dikombina- betulan mampir di Kota ayal aksinya ini banyak menda- yang selalu menyisakan banyak diskusi maupun komentar se- sebagai direktur, institusi tidak res- dan Belgia) menggarap bahan bam- nilik karya-karyanya begitu kaya sikan dengan ujian ”ketahanan” B Bandung, berhati-hatilah. pat simpati. Pada beberapa aksi- masalah, apalagi jika musim hu- S kitar pasar lukisan dan di- mi ini telah menyelenggarakan dan bu di ruang terbuka di Desa Niti- pemikiran akan hal-hal seputar ke- tubuh ataupun, Perek, kelompok Kendaraan Anda bisa terperosok nya di sepanjang Jalan Ir Juanda, jan tiba. namikanya dalam dua ini mengelola seabrek kegiatan, baik di prayan serta pameran Asmujo yang hidupan dan imajinasi yang muncul seniman perempuan yang kerap lubang-lubang yang menganga beberapa pemuda, tukang parkir, Tisna, seniman kontroversial dan menjadi meningkat intensitas- ruang mereka sendiri (seperti ke- mengkritisi pasar lukisan kita di dari para seniman tersebut juga be- mengangkat masalah-masalah pe- sepanjang jalan. Namun, bebera- dan mahasiswa turut memban- yang juga dosen Handi ini, sejak nya dalam beberapa tahun terahir. giatan workshop satu bulan untuk Rumah Seni Cemeti. Kita juga akan gitu beragam. Terasa ada kebebas- rempuan dalam karyanya, dan Ke- pa minggu terakhir, lubang-lu- tunya. Bahkan, beberapa pelajar dulu selalu menawarkan masa- Begitu pula pameran lukisan begi- para seniman, di mana seniman menemui beberapa kegiatan yang an untuk berkreasi sekalipun lompok Taring Padi yang sering bang itu telah diberi ”rambu per- SMU ingin mengikuti aksinya. lah sosial-politik dalam karya- tu sering diselenggarakan, baik di bisa bekerja dan sekaligus mema- tak kalah menariknya, baik di mungkin masih dalam tahap awal. mengangkat isu politik lokal ingatan” berupa garis putih Ada juga yang menawarkan nya. Ia sering menggunakan ma- galeri-galeri maupun hotel dan merkan karyanya) maupun di gale- ruang yang sudah dikenal maupun Galeri lain yang juga sedang maupun global. Dari Bandung ada mengikuti sisi lubang. Tanda per- sumbangan untuk sekadar mem- terial maupun bahasa yang cu- kafe. Para pelukis begitu bergairah ri atau ruang di luar. Orientasi me- ruang baru yang diciptakan/dibuat menggarap kegiatan menarik lain- Gakenk dan Ganiati yang mene- ingatan itu bukan hasil kerja beli cat atau konsumsi. kup akrab dengan kalangan ma- menekuni bidang dan kegiatan pa- reka sama sekali tidak komersial. untuk keperluan kegiatan kreatif. nya adalah Galeri Benda (yang rapkan salah satu metodologi ber- aparat pemda setempat, tapi Aksi kesenian Handi merupa- syarakat lokal. Sebutlah contoh meran. Terlintas pertanyaan di be- Kelompok ini juga aktif membi- Sekelompok seniman muda telah didirekturi oleh Satya Bramantya) karya yang bersifat provokatif, an- hasil kerja seorang seniman mu- kan reaksi personal seorang seni- seperti proyek Instalasi Tumbuh nak kita, apa sebetulnya yang di- na hubungan dan jaringan dengan menyelenggarakan sebuah ”pro- yang akan menyelenggarakan pa- tirutinitas, perilaku sableng, peri- da, Handi Hermansyah. man pada suatu pengalaman pada tahun 1997-an di beberapa cari dan didapatkan oleh mereka? seniman-seniman di luar negeri, se- yek” pameran di Desa Soboman (se- meran bersama seniman Yogya dan laku ekstrem yang melawan arus Proyek mengecat lubang jalan- yang meresahkan kehidupannya. kota di Jawa dan Jerman, Berpi- Menjadi terkenal dan kaya, siapa lain mengundang untuk berkarya but saja kelompok Soboman). Yang Singapura. Ini proyek yang proses- secara sosial maupun psikologikal. jalan itu sudah ia lakukan sejak Mungkin saja bukan hanya Han- kir dengan Dengkul tahun 1999- yang tidak mau? Atau istilahnya dan berpameran di ruang mereka di menarik dan luar biasa dari pamer- nya sudah berjalan dan gagasannya Yang patut dicatat di sini adalah lebih daripada sebulan lalu. Se- di yang merasakannya, tetapi ke- an yang juga disertakan di Asia ABG, siapa takut? antaranya seniman dari Afrika, an ini adalah konsep pendekatan sedang digodok dan diolah, di mana para performer ini bisa tampil di minggu sekali, lulusan seni pa- tika menjadi sebuah aksi maka Pacific Trienniale (APT) ke-3 di Tersirat gambaran seakan dunia Amerika Selatan maupun Eropa ruangnya. Kenapa disebut sebagai pendekatan ruang juga menjadi hal mana saja, mulai dari gedung per- tung dari FSRD-ITB tahun 2001 kejelian seniman memang harus Brisbane, Australia, atau Sepak seni rupa kita adalah hanya melulu (Timur dan Barat). Kegiatan yang sebuah proyek karena pendekatan penting selain kerja sama serta res- tunjukan, galeri, rumah, sampai ru- ini berkeliling kota sambil men- bicara. Bola untuk Perdamaian di seni lukis dan ”didominasi” oleh akan diselenggarakan dalam waktu mereka terhadap ruang sama sekali pons antarkelompok (Yogya atau ang-ruang publik yang terbuka ba- dorong troli berisi cat gipsum, be- Secara tidak langsung Handi tahun 2000 yang berlanjut di pasar lukisan, dan seniman begitu dekat (minggu ini) adalah work- berbeda dari yang biasa dilakukan Singapura) yang kemudian dibagi gi siapa saja. Jelas, bagi para seni- berapa kuas, dan segi tiga peng- telah memberikan contoh pada Perancis. bersemangat ingin menjual karya- shop dan presentasi seniman-seni- dalam sebuah pameran. Seniman lagi atas kelompok-kelompok yang man ini konsep ruang sudah menja- aman. Kadang ia ditemani bebe- masyarakat kota yang semakin Yang menarik dari Tisna ada- nya saja, dan tidak bergairah untuk man yang tergabung dalam Rijks diundang untuk berhadapan lang- lebih kecil. Mereka harus berkarya di sangat terbuka, dan mereka men- rapa rekannya, baik untuk mem- individual bahwa masih ada lah ia selalu berkolaborasi de- mencari terobosan-terobosan krea- Akademie International Network sung dengan ruang yang dipilihnya di dalam ruang yang sudah ditentu- dekatinya dengan sangat bebas. bantu maupun hanya mendoku- yang peduli akan kesejahteraan ngan banyak seniman maupun tif lagi! (RAIN). Ruang Rupa juga baru- dan dinegosiasikan dengan peserta kan di mana masing-masing kelom- Dengan mengemukakan sekian mentasikan kegiatannya. bersama, walau hanya dalam warga masyarakat. Berkeliling Betulkah demikian? Betulkah baru ini telah mendapatkan peng- lain, lalu berkarya di sana ”meres- pok akan mendapat giliran untuk banyak (itu pun belum seluruhnya Gagasan lelaki kelahiran Jawa bentuk memberikan ”rambu- kota, ber-happening, performan- dunia seni rupa identik dengan hargaan Unesco pada Biennal pons” ruang tersebut. Ada banyak ”merespons” karya dari kelompok tersebutkan) bukti kegiatan ”tan- Tengah tahun 1978 untuk mem- rambu” bagi pengguna jalan. Di ce art, membuat pernyataan komersialisme saja? Kwangju di Korea Selatan. ragam karya yang lahir dari cara terdahulu. Karya ini akan direali- dingan” atas kegiatan yang lebih buat proyek ini berawal dari sinilah kreativitas seniman ber- politik, mirip dengan aksi de- Dalam kurun waktu beberapa Beralih ke Bandung, kita akan pendekatan ini, misalnya, karya di sasikan dan dipamerkan pada bu- mapan bisa disimpulkan bahwa pengalaman pahit. Sepeda mo- temu dengan kehidupan nyata. monstrasi. Dunia artistik bagi- tahun terahir juga beredar istilah menemui Galeri Fabrik yang dike- bak mandi yang dipenuhi imaji ma- lan Januari mendatang. masih ada banyak seniman kita yang tornya terperosok lubang di te- Proyek Handi sangat sederhana, nya harus bisa dipahami oleh pasar wacana, yaitu ungkapan un- lola dan didirekturi oleh Asmujo ta (karya Angki Purbandono) atau- Selain ruang-ruang dan perupa- aktif berkarya secara kreatif meng- ngah jalan yang tak kelihatan di namun bisa sangat membantu kalangan luas: sepak bola, po- tuk menjelaskan kiprah, lingkup Irianto, memperkenalkan konsep pun imaji abstrak pada kain yang perupa yang mengolah kemungkin- olah kemungkinan-kemungkinan tengah hujan lebat. Ia dan te- para pengguna jalan, terlebih la- hon, papan bilik, tiang bambu, dan ruang gerak ”pasar” perupa ki- ruang yang lain lagi. Galeri ini, se- dipasang di atap rumah (karya Nar- an-kemungkinan kreatif ini yang estetik dan selalu berusaha ”mene- mannya selamat, tapi roda ken- gi dengan bisa menyertakan ang- dangdut, terasi, kemenyan, atau ta di dunia internasional. Ia me- lain didedikasikan untuk pameran pati Awangga), juga karya audio an- tidak boleh kita lupakan adalah pa- mukan” kembali seninya. Walaupun daraan itu rusak berat. gota masyarakat lainnya. karaoke kerap menjadi medium- mang digerakkan oleh sistem pasar, karya-karya ”alternatif”, juga di- jing menggonggong ketika mele- ra praktisi seni rupa pertunjukan dihadapkan pada tuntutan kehidup- Pengalaman buruk ini ia jadi- NNN nya. namun tidak harus berarti komer- maksudkan untuk bisa bergerak wati gang dalam rumah (karya Arif (performer), yang begitu bersema- an konkret sehari-hari yang harus kan ”proyek kesenian”. Tanpa AKSI Tisna Sanjaya berbeda. Aksi Handi dan Tisna merupa- sial karena sifatnya sebagai budaya berpindah dari satu tempat ke tem- Wicaksono) dan karya video dengan ngat sekalipun karyanya tidak ada dipenuhi (dan dalam situasi krisis bantuan siapa pun ia memulai Ia menanam pohon-pohon jeng- kan model kegelisahan para visual tandingan (visual counter pat lain dengan ide dasar: galeri monitor televisi di bawah meja ma- pasarnya! Komunitas seni jenis ini ekonomi seperti sekarang sudah bisa proyeknya di sepanjang jalan kol di beberapa lokasi di Kota seniman pada kehidupan sosial culture) mengimbangi sistem ”arus yang ”mendekati” publik, jadi bu- kan kaca (karya F Tejo Baskoro). tersebar diberbagai kota dan dae- dipastikan sulitnya keadaan yang Ganesa, di depan Kampus ITB. Bandung. Seperti juga Handi, dan sekaligus pada dunia artis- utama” (mainstream). Tradisi me- kan publik yang harus mendatangi Meminjam rumah salah seorang rah, sebut saja Jakarta, Bandung, harus dihadapi), ternyata tidak se- Namun, tanda-tanda peringatan proyek Tisna masih berlanjut te- tik. Bagi mereka, dunia seni nandingi arus utama di arena seni galeri! Galeri ini juga tidak hanya peserta dan juga salah satu motor Bali, Yogya, Medan, Padang, dan mua berpikir dan membuat karya itu sorenya hilang terhapus oleh rus. Tisna dan beberapa teman- tidaklah sebatas pada patung, rupa internasional memang sudah memamerkan karya perupa ”lokal” dari kelompok ini, I Made Aswino Makassar. untuk laku di pasaran, bahkan hujan lebat. nya menanam pohon jengkol di lukis, dan grafis, atau idom yang ajeg dan terus dijaga, di wilayah (seperti Syagini dan Gus Barlian), Aji, kelompok ini bekerja, berdis- Seniman-seniman ini lewat ba- dalam beberapa kasus sepertinya Ia tak putus asa. Seminggu ke- lokasi-lokasi di mana telah terja- dianggap pasif termasuk sistem inilah para perupa kita yang mema- tapi menggabungkanya dengan se- kusi tentang konsep mereka selama hasa ”pertunjukannya” menggarap para seniman ini tidak ambil pusing mudian ia kembali dengan ramu- di penebangan pohon-pohon de- galeri dan ruang pamer. Mereka suki arena internasional diakomo- niman-seniman dari Jogya dan Ja- kurang lebih tiga bulan. Rencana- tema dan isu, mulai dari yang per- soal mencari nafkah lewat penjualan an cat khusus, kapur dicampur mi pembangunan jalan layang menciptakan ruang-ruang sosial dir. Lalu, apakah hal itu tidak ter- karta (seperti S Teddy dan Handi- nya akan terus menggarap gagasan sonal-psikologikal hingga masalah karya, dan lalu mencarinya lewat gipsum, agar lebih irit, murah, Pasteur-Cicaheum. yang bisa interaktif untuk jadi di arena seni rupa lokal? wirman). Selain itu, juga diren- ini dan kemungkinan-kemungkin- sosial-politik, ekonomi, teknologi sumber dan cara lain. dan cepat kering, namun kuat. Bagi seniman senior yang juga mengomunikasikan gagasannya, Kegiatan mereka tidak atau be- canakan untuk menampung pa- annya serta merespons ruang-ru- dan jender. Dari yang kental, de- Selain itu, yang sangat penting Kali ini ia bekerja di jalan Dipati dosen di FSRD-ITB ini, pohon menciptakan koneksitas-estetik, lum banyak diberitakan, keba- meran seniman mancanegara. ang lain, maka itu disebut sebagai ngan elemen dan suasana teatrikal, untuk digarisbawahi di sini adalah Ukur, di depan Kampus Univer- jengkol merupakan sebuah me- trans-estetik, seperti istilahnya nyakan dari para praktisi adalah Ada juga Galeri Barak yang di- sebuah proyek. sampai yang sulit dibedakan antara kenyataan bahwa dengan berbagai sitas Padjadjaran. tafor lewat baunya yang khas. Suzi Gabliek. seniman-seniman yang belum dike- motori Arief Yudi (yang kini sedang Selain itu, juga ada Gelaran Bu- karya dan kehidupan sehari-hari kemungkinan metodologi dan pen- Aksi Handi ternyata mengun- Menurut Tisna, jengkol banyak Walaupun demikian, ada per- nal, bahkan sebagian masih terdaf- tidak aktif karena harus pindah daya yang beberapa waktu lalu me- yang nyata. dekatan ruang yang ”tidak bia- dang perhatian dari masyarakat digemari, tapi pohonnya akan bedaan yang mendalam di antara tar sebagai mahasiswa di akademi dari tempat lama: sebuah ruang di nyelenggarakan pameran yang me- Bisa tampil sebagai individu: sa”—di mana ternyata perhatian sekitar, terutama dari para peng- mengeluarkan bau pesing yang garapan murid dan guru ini. seni rupa, serta beberapa seniman barak tentara di Jl Setiabudi). Pa- narik dengan tajuk: ”Seni Konsep”. Mimi Fadmi, Yoyo Yogasmana, De- menjadi lebih ditujukan pada pro- guna jalan. Ada yang menyang- sangat jika diguyur hujan. Bau Handi percaya akan seni sebagai yang sudah dikenal, namun memi- tut dicatat, kegiatan-kegiatan yang Ini juga segar karena menampilkan den Sambas, Christiawan, Isa Per- ses dan bukan pada produk akhir. kanya sebagai petugas dinas pe- busuk itu berhubungan dengan konsep utama dalam aktivitas liki semangat untuk ”mencoba hal telah mereka selenggarakan mema- karya-karya ”yang tidak biasa” dan kasa, Iwan Wijono, Venzha, Jompet, Hal ini menyebabkan laku dan kerjaan umum, kampanye partai, ”kebusukan” pemerintah kota kehidupan, sedangkan Tisna baru”. Mereka bekerja baik secara merkan karya-karya ”alternatif” yang mengejutkan pesertanya ter- Kachung, Firman Jamil maupun sikap yang sangat berbeda dalam dan lain-lain. Namun, Handi yang selalu ”main curang” da- menjadikan seni sebagai medium individu maupun berkelompok dan menyelenggarakan festival- nyata banyak! Mulai dari yang be- Tisna Sanjaya dan Nyoman Era- memandang dan memperlakukan menjawab singkat, tetapi tegas: lam tiap proyek pembangunan. untuk tujuan perlawanan politis. tersebar di beberapa kota, seperti festival seni rupa pertunjukan (per- lum dikenal namanya sampai yang wan. Ataupun kelompok—dari seni maupun kehidupan. ini adalah kesenian! Contohnya, berbagai praktik Jakarta, Bandung, dan Yogya. formance art). sudah terkenal macam Moelyono Yogya: Geber Modus Operandi Semoga keadaan ini bisa terus Jawaban pria yang jarang bi- korupsi di dalam tiap pem- N RIFKY EFFENDY Tengok saja kegiatan-kegiatan Di Yogya—tempat yang paling dan Samuel Indratma. Seperti kita yang banyak mengolah elemen dan dikembangkan dan terjaga. cara ini mungkin terasa begitu bangunan jalan-jalan, gorong- Kurator independen, Bandung kawan-kawan seniman yang ber- banyak kegiatan maupun prak- ketahui, seni konsep biasanya sifat- efek-efek visual dalam karyanya, gabung dengan Ruang Rupa di tisinya—selain Rumah Seni Cemeti nya bergulat dengan pemikiran baik dengan menerapkan teknologi N ARAHMAIANI Jakarta. Sejak didirikan dua tahun yang sudah mapan dan beberapa (cerebral), jadi ternyata masih ba- canggih maupun sederhana (hi tech Perupa PAGE: PAGE: 00 00

URBANITE URBANITE L PAGE: IDENTIFICATION: IDENTIFICATION: C M Y K B 16 C rev. updated: mar 02