1

POLA PENGUASAAAN LAHAN TRANSMIGRAN ASAL BALI DI KECAMATAN BANJAR AGUNG KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2013 Nia Rohania1, Buchori Asyik2, Sugeng Widodo3

Abstract Transmigration is one of the government programs that purposed to increase the quality of transmigrants‘ life. Hopefuly, this program can be benefit managing the area that was given by government toward transmigration program and able to increase the wealth. This research is aimed to get the information that related with dominant transmigrant area system came from Bali at Banjar Agung Subdistrict. This research method used descriptive method. The population of this reseach is 49 transmigrants from Bali, then it was taken 10% the sample of this research. Data collecting technique that was used: observation technique, documentation, interview, and questionnaire. Result of this research showed that the area that was given by goverment in early transmigration at Banjar Agung Subdistrict about 2 ha for 49 Bali transmigrants there is 49% have increase area, whereas 34,7% have decrease area, and 16,3% have stable area at Banjar Agung Subdistrict.

Keywords : banjar agung regency, dominant area system, transmigration bali.

Abstrak Transmigrasi program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Transmigran diharapkan mampu memanfaatkan peluang dalam mengurus lahan yang telah diberikan pemerintah. Penelitian bertujuan memperoleh informasi tentang Pola Penguasaan Lahan Transmigran asal Bali di Kecamatan Banjar Agung. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian 49 transmigran asal Bali, kemudian diambil 10% sampel pada penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik observasi, dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan lahan diberikan oleh pemerintah pada awal bertransmigrasi ke Kecamatan Banjar Agung seluas 2 ha, 49 transmigran asal Bali terdapat 49% memiliki lahan yang bertambah, 34,7% memiliki lahan yang berkurang, dan 16,3% memiliki lahan yang tetap di Kecamatan Banjar Agung.

Kata kunci: kecamatan banjar agung, pola penguasaan lahan, transmigrasi bali.

______1 : Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unila 2 : Pembimbing Utama 3 : Pembimbing Pembantu

2

PENDAHULUAN Jawa. Sampai dengan berakhirnya program Kolonisasi, pemerintah Ko- Masalah kependudukan untuk negara lonial Belanda berhasil Memindah- berkembang salah satunya di Indone kan sejumlah 60.155 KK atau 235. sia adalah distribusi dan kepadatan 802 jiwa (Heeren 1979). penduduk yang tidak merata, oleh karena itu perlu diadakan program Pada tahun 1977 Kecamatan Meng- pemerataan penduduk yaitu transmi- gala Kabupaten Tulang Bawang me- grasi. Transmigrasi menurut Heeren nerima Transmigrasi umum yang (1979:6), merupakan perpindahan diselenggarakan oleh Departemen Penduduk dari daerah yang padat ke transmigrasi. Pesatnya perkembang- daerah yang jarang penduduknya an di wilayah Transmigrasi maka dalam batas Negara. pada tahun 1997 Kecamatan Pem- bantu Banjar Agung menjadi Kecam- Transmigrasi merupakan salah satu atan Defenitif yaitu Kecamatan Ban- bentuk mobilitas penduduk yang me jar Agung. Pelaksanaan Transmigrasi rupakan pergerakan penduduk secara Ke Kecamatan Banjar Agung dilaks- geografis, dalam rangka Pelaksanaan anakan pada bulan Maret tahun 1978 program Transmigrasi ditetapkan Ke dengan dipindahkannya 193 kepala putusan Presiden Republik keluarga yang terdiri dan 715 jiwa. Nomor 3 tahun 1972, Bab IV Pasal 10 dan 11, yang kemudian di Penduduk Propinsi Bali pada tahun Sempurnakan dengan UU No.15 1978 sebagian penduduknya Bertrans tahun 1997. migrasi ke Kabupaten Tulang Bawa- ng, karena terjadi Bencana alam di- Pada dasarnya Transmigrasi bukan propinsi Bali yaitu meletusnya Gu- merupakan hal yang baru bagi bang- nung Agung pada tahun 1963. sa Indonesia, karena sudah ada sejak Transmigrasi yang dilakukan oleh Zaman Kolonial Belanda yang di transmigran asal Bali ke Kecamatan kenal dengan istilah Kolonialisasi. Banjar Agung Kabupaten Tulang Pemerintah Kolonial Belanda secara Bawang disebabkan oleh faktor yang resmi memulai program Kolonialisa- terdapat di daerah asal (faktor si pada bulan November tahun 1905, pendorong), seperti Sempitnya lahan dengan memindahkan 155 KK (815 di daerah asal, iklim yang kurang jiwa) yang berasal dan Kabupaten menguntungkan dan susah nya menc Karang Anyar, Kebumen dan Purwo- ari pekerjaan. Guna mengatasi rejo ke daerah Gedong Tataan, seki- masalah ini salahsatu cara ialah tar 25 kilometer Barat Tanjung dengan melaksanakan program Trans Karang (Sri Edi Swasono, 1986). migrasi. Dan faktor-faktor yang ter dapat di daerah tujuan (faktor Sejak saat itu hingga tahun 1911, penarik) seperti Tersedianya lahan pemerintah Kolonial berhasil memi- pertanian di daerah tujuan. ndahkan sejumlah 6500 jiwa atau rata-rata 6600 jiwa pertahun. Sampai dengan tahun 1942, pemerintah Kolonial terus membangun daerah Kolonisasi untuk memindahkan para penduduk di Jawa dan Madura keluar

3

METODE bulan kedepan (pasal 35), lahan yang bertambah di daerah tujuan mem Metode yang digunakan adalah pengaruhi pola penguasaan lahan di metode deskriptif dengan populasi Kecamatan Banjar Agung Kabupaten seluruh kepala keluarga transmigran Tulang Bawang. asal Bali di kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang tahun Pola penguasaan lahan transmigran 2013 yang berjumlah 195 KK (715 asal Bali yang berkurang di jiwa). Sampelnya 49 transmigran Kecamatan Banjar Agung Kabupaten asal Bali dengan sampel sebanyak Tulang Bawang diketahui apabila 10% dan populasi 195 KK yaitu lahan yang dimiliki penduduk asal sebanyak 15 KK (49 jiwa) Transmig Bali di Kecamatan Banjar Agung rasi asal Bali. Seluas 2 hektar atau lahan awal yang diberikan oleh pemerintah Berkurang Variabel dalam penelitian ini adalah Hal tersebut dapat mempengaruhi pola penguasaan lahan transmigran pola penguasaan lahan di Kecamatan asal Bali di Kecamatan Banjar Banjar Agung Kabupaten Tulang Agung yang menitik beratkan pada Bawang. pola penguasaan lahan transmigran asal Bali yang bertambah di Kecama Pola penguasaan lahan transmigran tan Banjar Agung Kabupaten Tulang asal Bali yang tetap di Kecamatan Bawang, pola penguasaan lahan Banjar Agung Kabupaten Tulang transmigran asal Bali yang berkurang Bawang, hal tersebut dapat diketahui di Kecamatan Banjar Agung Kabupa apabila lahan di Kecamatan Banjar ten Tulang Bawang, pola penguasaan Agung Kabupaten Tulang Bawang lahan transmigran asal Bali yang tetap dari awal yang diberikan oleh Tetap di Kecamatan Banjar Agung pemerintah kepada transmigran asal Kabupaten Tulang Bawang. Bali tetap maka akan berpengaruh terhadap pola penguasaan lahan dan Pola penguasaan lahan taransmigran pendapatan para transmigran asal asal Bali yang bertambah di Kecama Bali. tan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang diketahui apabila Transmi Teknik pengumpulan data yang Digu gran asal Bali pada awal bertransmig nakan dalam penelitian ini adalah Te rasi Ke Kecamatan Banjar Agung Knik observasi, dokumentasi, Wawa Kabupaten Tulang Bawang memper ncara dan kuesioner. Setelah data oleh lahan seluas 2 ha yang terkumpul, maka segera dilakukan dimanfaatkan 1/4 hektar (Ha) untuk analisis data menggunakan analisis rumah dan pekarangan,1 3/4 hektar deskriptif kualitatif sederhana Yaitu (Ha) untuk lahan pertanian, setiap dengan analisis distribusi persentase kepala keluarga Transmigrasi Umum tabel tunggal dan tabel silang. berhak memperoleh 1 rumah dan Kemudian data pada tabel diinterpre berhak menggunakan fasilitas umum, tasikan secara kualitatif yaitu dalam Transmigrasi bersama keluarga analisis tabulasi silang, mengunakan berhak memperoleh jaminan kesehat distribusi persentase dalam tabel an, pendidikan dan jaminan hidup sebagai dasar untuk menyimpulkan berupa pangan selama antara 6-10 hubungan antara variabel-variabel penelitiannya. Hasil analisis berupa

4 kondisi riil di lapangan yang Topografi menurut Budiyono diperoleh dari pendapat-pendapat (2003:12) adalah lahan muka bumi berbagai unsur yang terlibat langsu baik bergelombang, miring, lereng ng selanjutnya ditarik kesimpulan se gunung, lembah, dan lainnya yang bagai laporan akhir penelitian ini. sangat berpengaruh pada kegiatan manusia baik untuk pertanian, perind HASIL DAN PEMBAHASAN ustrian, sumber daya air, pembangkit tenaga listrik, jalur lalulintas, perikan Secara stronomis, Kecamatan Banjar an, yang semua jenis topografi ini Agung Kabupaten Tulang Bawang akan berpengaruh pada jenis aktifitas terletak pada 05o23‘08‘‘LS sampai manusia di permukaan bumi. Secara 05o23‘12‘‘LS dan 104o54‘04“BT umum daerah penelitian Kecamatan sampai 104o54‘12‘‘. Letak astronomi Banjar Agung Kabupaten Tulang adalah letak suatu tempat Bawang merupakan daerah datar dan berdasarkan garis lintang dan garis bergelombang dengan ketinggian 25 bujur yang akan membentuk suatu meter di atas permukaan laut (Mono koordinat, (Sumadi dan Bambang grafi Kacamatan Banjar Agung) Sumitro,1989:31). Berdasarkan letak astronomisnya, Kecamatan Banjar Masyarakat di Kecamatan Banjar Ag Agung termasuk ke dalam lintang ung pada umumnya Memanfaatkan rendah. Kecamatan Banjar Agung keadaan topografi sebagai mata pen berada pada daerah tropis yang caharian, oleh karena itu keadaan terletak pada zona garis lintang topografi yang ada di Kecamatan 23°30‘LS (Tropic of Cancer) dan Banjar Agung dimanfaatkan untuk zona garis lintang 23°30‘LS (Tropic perladangan dan perkebunan. Keada of Capricorn). Oleh karena itu anto pografi Kecamatan Banjar Agu keberadaan letak astronomis di atas ng merupakan potensi yang memiliki telah berperan dalam menentukan pengaruh cukup besar dalam pereko iklim Kecamatan Banjar Agung. nomian masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan Berdasarkan letak administratifnya masyarakat apabila dimanfaatkan termasuk kedalam wilayah Kabupa dengan baik. ten Tulang Bawang dengan batas- batas Kecamatan Banjar Agung Penduduk Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang adalah memiliki mata pencaharian sebagai sebagai berikut: petani. Hal ini disebabkan karena di Kecamatan Banjar Agung terdapat ñ Sebelah Utara berbatasan dengan lahan pertanian, sehingga Penduduk- Lambu Kiban dan Kecamatan nya banyak yang bekerja sebagai Simpang Pematang petani, selain itu juga dikarenakan ñ Sebelah Selatan berbatasan penduduk di desa pada umumnya dengan Kabupaten Menggala memanfaatkan alam sesuai dengan ñ Sebelah Barat berbatasan dengan keadaan topografi yang ada. Kecamatan Tulang Bawang Tengah ñ Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Gedong Aji

5

Berdasarkan Keadaan Sosial Ekono Kabupaten Tulang Bawang pada mi maka dapat diketahui Keadaan tahun 2009 sebanyak 2.758 jiwa yang sosial ekonomi suatu wilayah tersebar pada 11 dusun dan terbagi merupakan letak suatu wilayah dalam 670 KK dengan jumlah total dalam hubungannya dengan keadaan penduduk dengan jenis kelamin laki- atau kegiatan sosial ekonomi laki 1.360 jiwa dan jumlah total penduduk atau masyarakat. Letak penduduk dengan jenis kelamin sosial ekonomi berpengaruh pada perempuan 1.398 jiwa (Monografi kegiatan dan keadaan sosial ekonomi Kecamatan Banjar Agung 2009). penduduk, kemudian dapat berpenga ruh pada jenis pekerjaan mereka. Laju pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir di Kecamatan Banjar Secara sosial ekonomi Kecamatan Agung adalah 1,97%. maka laju Banjar Agung Kabupaten Tulang pertumbuhan penduduk di Kecama- Bawang Letaknya mudah terjangkau tan Banjar Agung selama 5 tahun dan tidak terisolir dengan daerah- terakhir tergolong sedang karena daerah lain dan berada pada daerah pertumbuhannya antara 1-2% yaitu yang strategis. Hal ini dapat 1,97. dibuktikan dengan sarana transport- tasi yang menghubungkan jalan Menurut Kepadatan Penduduk utama yaitu jalan lintas timur maka dapat diketahui kepadatan yang memiliki kondisi jalan penduduk di suatu wilayah, dapat yang baik dan rata jalan raya yang dihitung dengan membandingkan sudah dilapisi aspal. jumlah penduduk di suatu wilayah dengan luas wilayah tersebut Berdasarkan Keadaan hidrografi Berdasarkan pendapat tersebut, maka maka dapat diketahui Keadaan kepadatan penduduk Kecamatan hidrografis berarti keadaan air yang Banjar Agung Kabupaten Tulang berada pada suatu wilayah, baik air Bawang pada tahun 2013 adalah permukaan (freatik) maupun air berpenduduk sangat padat, karena tanah dalam (artesis). Untuk keadaan rata-rata untuk setiap 1 km2 luas hidrografis Kecamatan Banjar Agung wilayah yang ada di huni oleh 433 Kabupaten Tulang Bawang, sebagai jiwa penduduk. sumber air bersih penduduk menggunakan sumur ada juga yang berdasarkan komposisi penduduk menggunakan sumur bor yang terbagi menjadi beberapa yaitu: digunakan untuk keperluan sehari- menurut kelompok umur dan jenis hari seperti untuk minum, memasak, kelamin maka diketahui bahwa dan mandi jumlah penduduk paling banyak adalah penduduk usia 15-64 tahun Berdasarkan keadakan penduduk (82,5%), sedangkan jumlah pendu- terbagi menjadi beberapa yaitu: duk paling sedikit adalah pada usia ≥ komposisi penduduk menurut jumlah 65 tahun (5%). Jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk maka berdasarkan jenis kelamin lebih diketahui Menurut Monografi didominasi oleh penduduk yang Kecamatan Banjar Agung Kabupaten berjenis kelamin perempuan yaitu Tulang Bawang jumlah total 2.175 jiwa atau 52% dari jumlah penduduk Kecamatan Banjar Agung penduduk seluruhnya.

6

Menurut pendidikan maka dapat tahun yaitu 12 transmigran asal Bali diketahui tingkat pendidikan Pendu- (24,4%) berjenis kelamin laki-laki duk di Kecamatan Banjar Agung dan paling sedikit pada umur antara sebagian besar tergolong ke dalam 55-59 tahun yaitu 5 transmigran asal pendidikan dasar (27,4%). Keadaan Bali (10,2%) 2 laki-laki, banyaknya ini memperlihatkan masih banyaknya petani berjenis kelamin laki-laki masyarakat yang berpendidikan mengingat pekerjaan sebagai petani rendah. termasuk dalam pekerjaan yang berat dan kasar. Untuk lebih jelas tentang Menurut mata pencaharian maka persebaran transmigran asal Bali di dapat diketahui sebagian besar Kecamatan Banjar Agung penduduk (43,9%) di Kecamatan Banjar Agung mayoritas bekerja Menurut umur transmigran asal Bali sebagai petani. Salah satu penyebab sebagian besar tergolong usia penduduk di Kecamatan Banjar produktif. Umur transmigran asal Agung kebanyakan bekerja sebagai Bali termuda 35 tahun dan tertua 69 petani yaitu karena daerah Kecama- tahun. Dengan banyaknya tan Banjar Agung merupakan daerah transmigran asal Bali pada usia yang subur. Sebagian besar produktif wilayahnya merupakan areal perlada ngan dan perkebunan karena Menurut pendidikan 49 transmigran morfologi lahannya yang sangat asal Bali terdapat 28 transmigran asal cocok untuk ditanami karet, sawit, Bali (57,2%) tamat pendidikan singkong dan jagung. sekolah dasar, untuk sekolah menengah pertama terdapat 11 Sedangkan pekerjaan buruh (30,4%) transmigran asal Bali (12,8%), dan adalah pekerjaan yang harus dipilih yang menempuh pendidikan kepala keluarga petani yang tidak menengah atas yakni sebesar 10 memiliki sawah dan tidak memiliki transmigran asal Bali (2,6%). Hal ini modal untuk menyewa tanah. menunjukan bahwa penduduk petani Pekerjaan ini mereka lakukan untuk di Kecamatan Banjar Agung menopang kebutuhan keluarga, Kabupaten Tulang Bawang sudah karena sulit untuk mendapatkan peduli terhadap pendidikan. pekerjaan lain. Pekerjaan buruh tani tergolong pekerjaan musiman karena Menurut pekerjaan pokok dan belum tentu setiap hari mereka dapat pekerjaan sampingan transmigran bekerja. Biasanya mereka bekerja asal Bali bekerja sebagai petani. Hal pada musim tanam padi hingga ini disebabkan wilayah Kecamatan panen dan hanya tergantung pada Banjar Agung Kabupaten Tulang petani yang mau mengerjakan mereka. Bawang merupakan lahan perladangan yang subur sehingga Berdasarkan identitas transmigran sebagian penduduknya bekerja asal Bali terdiri dari jenis kelamin, sebagai petani. 16 transmigran asal umur, pendidikan, pekerjaan pokok Bali (32,6%) memiliki pekerjaan dan pekerjaan sampingan, menurut sampingan sebagai pedagang, jenis kelamin transmigran asal Bali berdasarkan penelitian sebagian paling banyak berumur antara 35-39

7 besar transmigran asal Bali memilih di tanggung oleh Departemen berdagang menjual aneka pakaian Kependudukan dan Transmigrasi jadi dan barang pecah belah, hal ini Provinsi . dikarenakan Kecamatan Banjar Departemen Kependudukan dan Agung Kabupaten Tulang Bawang Transmigrasi Kabupaten Tulang merupakan pusat perindustrian dan Bawang memberikan Berbagai Kegia perdagangan, (22,5%) transmigran tan Yang diberikan untuk transmig- asal Bali memilih pekerjaan ran asal Bali seperti penyuluhan sampingan sebagai pegawai swasta, kesehatan ibu dan anak, keluarga berdasarkan penelitian pegawai sehat, pentingnya keluarga berencana (KB), pembekalan Berbagai ketera- swasta sebagai sopir dan montir mpilan yang di khususkan diberikan Sejarah transmigrasi umum di Kec- untuk ibu rumah tangga dimana amatan Banjar Agung melalui survei nantinya akan membantu perekono- langsung ke lapangan di dapatkan mian keluarga, selain itu penyuluhan data bahwa tahun awal bertransmig- tentang pertanian diberikan seperti rasi ke Kecamatan Banjar Agung pemilihan bibit unggul, pupuk adalah tahun 1978 yang memindah- berkualitas, irigasi,pembasmi hama, kan 715 jiwa atau 195 kepala pengolahan lahan pertanian serta keluarga, yang sebagian besar pengolahan lahan pasca panen. menyatakan dalam penempatan lokasi ditempatkan langsung ke Kegiatan tersebut di lakukan untuk Kecamatan banjar Agung Kabupaten menambah wawasan para Transmi- Tulang Bawang yang masing-masing gran asal Bali tentang pentingnya keluarga diberikan lahan seluas 2 kesehatan dan pertanian dengan hektar untuk dimanfaatkan sebagai jumlah jiwa pada saat melaksanakan pekarangan,perumahan dan daerah transmigrasi dapat diketahui bahwa pertanian berupa lahan perkebunan 13 transmigran asal Bali (26,5%) dan perladangan sesuai dengan jenis merupakan jumlah keluarga kecil tanah yang ada di Kecamatan Banjar dengan jumlah anggota keluarga Agung Kabupaten Tulang Bawang. seperti istri hampir seluruhnya luas lahan yang dimiliki transmigran menyatakan memiliki istri 1, asal Bali dapat mempengaruhi pola sedangkan dari 13 transmigran asal penguasaa lahan di daerah tujuan dan Bali yang memiliki jumlah anak sosial ekonomi. terbanyak adalah 2 anak atau 8 responden, dan transmigran asal Bali Transmigran yang tidak langsung di yang memiliki jumlah keluarga lebih tempatkan di daerah tujuan dari 5 terdapat 36 responden dengan dikarenakan lahan di daerah tujuan jumlah anak terbanyak dalam belum disiapkan selama proses keluarga adalah 5 anak atau 25 menunggu sampai 45 hari di transmigran asal Bali. kecamatan Menggala untuk biaya hidup selama 45 hari para Status kepemilikan lahan, luas lahan transmigran mendapatkan berbagai dan pendapatan transmigran asal Bali fasilitas seperti dibangunkan rumah berbeda-beda sesuai dengan lahan sementara, diberikan beberapa yang dimiliki, berdasarkan status pakaian dan makanan dengan biaya kepemilikan lahan dari luas lahan

8 awal yang diberikan pemerintah transmigran asal Bali memilih untuk kepada transmigran asal Bali seluas 2 bekerja sampingan guna membantu hektar yang menyatakan lahan perekonomian keluarga, berdasarkan tersebut adalah hak milik pribadi penelitian pekerjaan sampingan yang sebanyak 32 jiwa atau 84,3 % dan dilakukan oleh para transmigran asal untuk lahan yang menyewa terdapat Bali antara lain yang berupa 6 jiwa untuk memenuhi kebutuhan pengrajin, beternak, karyawan swasta keluarga. Sedangkan untuk luas sebagai sopir dan montir dan lahan yang dimiliki dari 49 pedagang. Jadi dari penjelasan di transmigran asal Bali terdapat 49 % atas dapat disimpulkan bahwa atau 24 Transmigran Asal Bali lahan jumlah lahan yang berkurang Di Bertambah yaitu lahan yang dimiliki daerah tujuan berpengaruh terhadap di daerah tujuan lebih dari 2 ha yang sosial ekonomi dimana untuk sebagian besar lahan bertambah 1,5 menambah pendapatan transmigrasi ha atau lahan yang dimiliki di daerah asal Bali melakukan pekerjaan lain tujuan adalah seluas 3,5 ha dan diluar pekerjaan pokok yaitu petani. banyak dimanfaatkan untuk perkebunan karet, 16,3 % atau 8 responden menyatakan lahan di Pendapatan merupakan Seluruh daerah tujuan tetap 2 ha yang penerimaan yang berupa uang yang dimanfaatkan untuk perladangan diperoleh petani dari hasil berupa singkong dan 34,7 % atau 17 lahannya. Pendapatan yang transmigran asal Bali menyatakan diperoleh oleh tiap-tiap petani lahan di daerah tujuan berkurang berbeda, hal ini dikarenakan tiap- seluas 1,5 ha yang menjadi penyebab tiap petani memiliki luas lahan dan berkurangnya lahan di daerah tujuan kebutuhan modal yang berbeda salah satunya adalah kurangnya pula. Total pendapatan petani adalah pemanfaatan lahan dan pengolahan jumlah pendapatan bersih seluruh lahan yang maksimal dan anggota rumah tangga yang bekerja mengakibatkan lahan diwariskan selama satu tahun dihitung dalam kepada generasi penerusnya dan juga satuan rupiah (Hadi Prayitno dan lahan dijual untuk memenuhi Lincolin Arsyad 1987: 88). kebutuhan sehari-hari sedangkan untuk menambah pendapatan Tingkat Pendapatan transmigrasi asal transmigrasi asal Bali yang berada di Bali di Daerah tujuan merupakan daerah tujuan dari 17 transmigrasi hasil usaha yang diterima dari hasil asal Bali terdapat 6 transmigran asal pekerjaan yang dihitung dalam Bali yang menyewa lahan berupa satuan rupiah dalam satu bulannya lahan perladangan yang banyak pendapatan ini yang digunakan dimanfaatkan untuk menanam dalam mencukupi kebutuhan hidup singkong hal tersebut dikarenakan rumah tangga dimana pendapatan lahan yang ada di daerah tujuan Setiap transmigran asal Bali berbeda- memungkinkan untuk bertanam beda sesuai dengan lahan yang singkong selain alasan lahan cocok dimiliki didaerah tujun yaitu lahan untuk singkong di daerah tujuan yang tetap, berkurang maupun lahan terdapat pabrik pengolahan singkong bertambah di daerah tujuan yang yang dekat sehingga lebih berpedoman pada upah minimum menghemat biaya, serta 11 regional Kabupaten Tulang Bawang

9 pada waktu penelitian yaitu daerah tujuan 24 transmigran asal Rp.855.000,00/bulan. Berdasarkan Bali (49 %) menyatakan lahan penjelasan di atas dapat diketahui garapannya bertambah atau pendapatan yang diperoleh dari hasil transmigran yang berhasil di daerah pertanian yang dinilai dengan uang tujuan dikarenakan lahan yang awal setelah dikurangai dengan modal pemberian dari pemerintah biaya produksi, setelah pendapatan bertambah luas, Lahan yang hasil panen selama satu tahun bertambah sebagian besar bertambah dikurangi oleh modal biaya produksi 1,5 ha atau lahan yang dimiliki di maka dapat diketahui pendapatan daerah tujuan 3,5 ha, banyak rata-rata perbulan Transmigran asal dimanfaatkan untuk pertanian Bali Rp.21.716.000,00 /bulan. perkebunan karet, sawit dan dengan pendapatan terendah yaitu perladangan yang ditanami singkong, Rp.16.287.000,00/bulan.tertinggi sedangkan Pola penguasaan lahan Rp.32.574.000,00/bulan, pendapatan transmigran asal Bali yang berkurang bersih transmigran asal Bali yang di Kecamatan Banjar Agung terendah adalah Rp.220.175.000,00 Kabupaten Tulang Bawang hal ini /tahun sedangkan yang tertinggi dapat diketahui 17 transmigran asal Rp.310.030.000,00/tahun,dengan Bali (34,7%) menyatakan lahan rata-rata Pendapatan Rp.260.000.00 berkurang atau transmigran yang /tahun.pendapatan ini sangat tinggi berkurang lahan nya dikarenakan bila dibandingkan dengan UMR di kurang dalam pemanfaatan sehingga Kabupaten Tulang Bawang yaitu pola penguasaan atas 2 hektar atas sebesar Rp.855.000,- lahan yang diberikan di jual dan diwariskan kepada generasi penerus Berdasarkan uraian di atas dapat nya. sebagian besar lahan yang disimpulkan bahwa pendapatan berkurang di daerah tujuan adalah transmigran asal Bali di daerah seluas 1,5 ha atau lahan yang tujuan tergolong tinggi, terdapat 33 dimiliki di daerah tujuan adalah 0,5 transmigran asal Bali (67%), tingkat ha. Dan Pola penguasaan lahan kesejahteraan tinggi, dan 16 transmigran asal Bali yang tetap di transmigran asal Bali (33%) Kecamatan Banjar Agung Kabupaten tergolong tingkat kesejahteraan Tulang Bawang 8 transmigran asal rendah. Bali (16,3%) menyatakan lahan tetap atau transmigran yang berhasil dalam mempertahankan lahan yang SIMPULAN diberikan oleh pemerintah sehingga penguasaan lahan tetap di daerah Berdasarkan hasil penelitian dapat tujuan hal tersebut dikarenakan disimpulkan bahwa Pola penguasaan memanfaatkan lahan yang subur lahan transmigran asal Bali di dengan pengolahan lahan yang baik Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang Pola penguasaan lahan transmigran asal Bali yang bertambah di Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang yang Hal ini dapat diketahui bahwa dari 49 transmigran asal Bali di

10

DAFTAR RUJUKAN

Budiyono. 2003. Pemetaan dan Topografi. Jakarta: Dunia Pustaka

HJ. Heeren.1979.Transmigrasi di Indonesia.Angkasa.Jakarta.

Sri Edi Swasono. 1986. Kependudukan,Kolonialisasi dan Transmigrasi. Jakarta

Sumadi dan Bambang Sumitro. 1989. Geografi Regional Indonesia (Diktat). FKIP Universitas Lampung.