Edisi 15/ Jan 2021

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Edisi 15/ Jan 2021 Edisi 15 / Jan 2021 i ii Edisi 15 / Jan 2021 Edisi 15 / Jan 2021 iii Sajian Utama Konjungsi Jupiter dan Saturnus Oleh : Hariyadi Putraga apan pun Jupiter dan Saturnus berkonjungsi - yaitu, saat mereka memiliki waktu terbit yang Kbersamaan atau bujur langit yang sama - ini disebut sebagai “Konjungsi Besar”, terutama karena tidak seperti konjungsi dengan planet terang lainnya, keduanya tidak terlihat sering berdekatan. Frekuensi rata-rata kemunculan hanyalah hasil kali dari periode sideris dibagi dengan nilai absolut dari perbedaannya. Periode siderisdidefinisikan sebagai waktu yang diperlukan benda langit di dalam tata surya untuk menyelesaikan satu revolusi sehubungan dengan bintang tetap. Periode Saturnus 29,65 tahun dikalikan dengan periode Jupiter 11,86 tahun berjumlah 351,65 tahun. Membagi nilai ini dengan perbedaan periode siderisnya menghasilkan 19,76 tahun. 1 Edisi 15 / Jan 2021 planet raksasa, Saturnus & Jupiter saling mendekati di langit sampai hanya sepersepuluh derajat yang memisahkan mereka. Terakhir kali ini terjadi, Galileo masih hidup. Sebagian besar waktu, ketika Jupiter menyusul Saturnus, mereka biasanya terpisah lebih dari satu derajat. Tetapi pada tanggal 21 Desember, mereka akan dipisahkan oleh sekitar sepersepuluh derajat atau 6,1 menit busur. Untuk mengukur seberapa dekat itu, pada malam cerah berikutnya, lihat Mizar, bintang tengah di gagang Biduk . Bintang yang lebih redup, Alcor, hanya berjarak 11,8 menit busur dan kemampuan untuk melihat pemisahan kedua bintang ini, pernah dianggap sebagai ujian penglihatan yang baik. Namun Jupiter dan Saturnus akan mendekati sekitar setengah jarak itu! Itu hanya 0,102 derajat. Artinya, padaperbesaran tinggi di teleskop Anda, Anda akan dapat melihat kedua planet tersebut. Saturnus dengan Jadi, kira-kira setiap 20 sistem cincinnya yang terkenal dan Jupiter dengan pita awan dan satelit tahun, Jupiter dan Saturnus akan Galilea - secara bersamaan dalam bidang pandang yang sama! bertemu. Yang berikutnya akan Menarik untuk disimak bagaimana celah antara kedua planet ini segera hadir; dijadwalkan pada 21 secara bertahap akan menutup selama November dan Desember. Pada Desember. 1 November, jaraknya 5,1 derajat; pada 15 November, 3,8 derajat. Pada Dalam pertemuan terdekat 1 Desember, mereka akan dipisahkan oleh 2,2 derajat dan pada 15 mereka sejak 1623, Jupiter Desember akan turun menjadi hanya 0,7 derajat, kemudian 0,1 derajat dan Saturnus muncul sebagai lebih dekat setiap malam setelahnya sampai pertemuan yang telah lama bintang tunggal di langit malam ditunggu-tunggu pada 21 Desember. dikarenakan posisi mereka yang Terakhir kali kedua planet ini muncul begitu dekat adalah pada 16 sangat dekat di langit malam. Pada Juli 1623, ketika jaraknya hanya 5 menit busur. Kami akan mendapatkan tanggal 21 Desember 2020, dua pemisahan 6 menit busur lagi pada tanggal 15 Maret 2080. Edisi 15 / Jan 2021 2 Sajian Utama Mengenal Lebih Dekat OlehPlanet : Abu Yazid Raisal Merkurius 3 Edisi 15 / Jan 2021 i antara delapan planet Jadi, satu hari di Merkurius sama permukaan Bulan. Permukaan utama di tata surya, dengan 59 hari di Bumi. Jika Merkurius memiliki banyak kawah planet Merkurius diamati dari teleskop, Merkurius yang diakibatkan tabrakan dengan merupakan planet akan menampilkan serangkaian meteoroid dan komet ketika Dyang paling dekat dengan Matahari. fase yang mirip dengan fase planet ini masih muda, sekitar Jarak rata-rata Merkurius terhadap Venus dan Bulan, ketika bergerak 4 miliar tahun yang lalu. Tidak Matahari adalah 58 juta kilometer di orbit bagian dalamnya yang seperti kawah Bulan yang dinamai atau 0,4 kali jarak Bumi terhadap relatif terhadap Bumi dan terjadi berdasarkan tokoh ternama dalam Matahari. Planet Merkurius berulang dalam satu siklus sejarah ilmu pengetahuan, kawah mengelilingi Matahari sinodiknya, yakni di Merkurius dinamai berdasarkan (revolusi Merkurius) sekitar 116 hari. artis, musisi, atau penulis terkenal sekali putaran Meskipun yang telah meninggal. Atmosfer membutukan dekat dengan di Merkurius merupakan yang waktu 88 hari Matahari, paling tipis diantara planet lainnya. di Bumi. Merkurius Gravitasi yang lemah membuat Sehingga bisa memiliki atmosfer Merkurius dengan dikatakan air es abadi mudah tersapu angin Matahari satu tahun yang berada yang sangat kencang. di Merkurius di kutub- Para astronom pernah sama dengan kutubnya, hal mengirimkan beberapa wahana 88 hari di Bumi. ini dikarenakan antariksa ke planet yang terdekat Orbit Merkurius lokasi es ini tidak dengan Matahari ini. Dua mengelilingi pernah menerima wahana antariksa yang pernah matahari berbentuk cahaya Matahari. mengunjungi Merkurius adalah elips dengan nilai eksentrisitas Poros Merkurius memiliki Mariner 10, yang terbang melewati sebesar 0,21. Sehingga Merkurius kemiringan sebesar 0,03o. Ini planet ini pada tahun 1974 dan mempunyai jarak terjauh terhadap artinya Merkurius berputar 1975, dan MESSENGER yang Matahari dan jarak terdekat hampir tegak lurus terhadap diluncurkan pada tahun 2004. terhadap Matahari. Jarak terjauh orbitnya. Hal ini mengakibatkan Misi ketiga ke Merkurius adalah Merkurius terhadap Matahari tidak ada perubahan musim di BepiColombo yang diluncurkan adalah 70 juta kilometer dan Merkurius. Tidak seperti Bumi tahun 2018 dan baru akan tiba di jarak terdekat Merkurius terhadap yang kemiringan porosnya sebesar Merkurius tahun 2025. Matahari adalah 47 kilometer. 23,5o sehingga menyebabkan di Merkurius dapat dilihat Selain sebagai planet terdekat Bumi memiliki hingga empat langsung dari Bumi tanpa dengan Matahari, Merkurius juga musim yaitu musim dingin, musim menggunakan bantuan teleskop. merupakan planet yang paling semi, musim panas, dan musim Biasanya planeti ini dapat dilihat kecil di tata surya. Merkurius gugur. Meskipun Merkurius ketika fajar sebelum Matahari memiliki diameter sebesar 4.880 merupakan planet terkecil di tata terbit atau beberapa saat setelah km atau sekitar 1/3 diameter Bumi. surya, planet ini merupakan planet Matahari terbenam. Terkadang Suhu di permukaan Merkurius terpadat kedua setelah Bumi. Merkurius juga terlihat melintas sangat ekstrem. Saat siang suhu Merkurius memiliki inti logam di depan Matahari. Hal ini dikenal di permukaan Merkurius bisa yang besar dengan ukuran sekitar dengan transit Merkurius. Karena mencapai 430o Celsius dan saat 4148 km atau 85% dari diameter ukuran planet ini yang kecil dan malam suhunya mencapai -180o planet ini. Inti logam ini terbagi jaraknya yang jauh dari Bumi Celsius. Selain mengelilingi menjadi inti dalam yang padat dan sehingga pada saat terjadi transit Matahari, Merkurius juga berputar inti luar yang cair. Merkurius tidak ada perubahan pada porosnya (rotasi Merkurius). Permukaan Merkurius terhadap kecerahan Matahari. Merkurius membutuhkan waktu memiliki kemiripan dengan 59 hari untuk mengitari porosnya. Edisi 15 / Jan 2021 4 engenal Instrumen Penunjuk Waktu (Mizwala) Mdi Masjidil Aqsha Oleh : Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar Masjid al-Aqsha (di Palestina) adalah masjid Mizwala (Arab: al-mazāwil atau al-mizwalah kedua dibangun di muka Bumi setelah Masjid al- asy-syamsiyyah) adalah instrumen astronomi kuno Haram di kota Makkah (Arab Saudi). Dalam sejarah yang digunakan sebagai penunjuk waktu melalui Islam, Masjid al-Aqsha pernah dijadikan kiblat bayang-bayang matahari. Dalam praktiknya alat ini pertama umat Muslim sebelum dialihkan ke Masjid memang hanya dapat berfungsi tatkala ada sinar al-Haram atau Ka’bah. Selain itu, Masjid al-Aqsha juga (bayang-bayang) matahari. Menurut para peneliti adalah kawasan yang diberkahi, sesuai informasi al- dan sejarawan sains, alat ini berakar dan bersumber Qur’an. Berdasarkan keutamaan dan nilai sejarhnya dari peradaban Yunani-Romawi, sementara pendapat ini, sampai hari ini Masjid al-Aqsha menjadi destinasi lain mengatakan bersumber dari era Mesir kuno. religi umat Muslim dari seluruh penjuru dunia. Instrumen ini banyak digunakan oleh bangsa-banga Dalam konstruksinya, konstruksi bangunan (peradaban) pra Islam seperti Babilonia, Mesir, Masjid al-Aqsha tampak memadukan antara desain Yunani, dan Romawi. Alat ini disebut juga dengan tradisional dan modern. Hal yang unik dan menarik sā’ah syamsiyyah atau jam matahari, dan disebut juga adalah bahwa sampai hari ini, di Masjid mulia ini dengan “ar-rakhamah”, dan dalam bahasa Inggris terdapat sebuah instrumen astronomi klasik bernama disebut Sundial. Mizwala (Sa’ah Syamsiyyah atau Jam Matahari). Dalam sejarah pemikiran sains Islam, mizwala Mizwala tersebut terletak dan terpasang di sudut gapura terhitung sebagai instrumen penentu waktu tertua area Masjid di bagian selatan. Dalam kenyataannya, di dunia. Genealogi alat ini diduga telah ada sejak banyak pengunjung Muslim yang datang ke tempat ini 3500 tahun SM dengan formula jam bayang-bayang (Masjid al-Asha) tidak melihat dan memperhatikan (sā’ah azh-zhill) berupa tiang vertikal bayang-bayang alat ini. matahari. Di Mesir kini, beberapa ‘jam bayang- 5 Edisi 15 / Jan 2021 Dalam praktiknya Mizwala ini digunakan Khazanah sebagai penunjuk waktu siang hari dan yang paling utama membantu dalam mengetahui masuknya waktu- waktu salat. Sebab saat dikonstruk pertama kali, jam bayang ini masih ada yang diperkirakan produk abad modern belum tersedia dan atau sekurang-kurangnya 8 SM. Pada abad 3 SM, seorang astronom Mesir- belum berkembang. Yunani bernama Berossos (antara tahun 300-260 Karena itu, bagi kaum Muslim yang SM) tecatat telah pernah mengkontruksi mizwala berkunjung ke Masjid mulia ini agar tidak lupa melihat setengah lingkaran. dan mempelajari sistem waktu pada Mizwala tersebut. Pada Mizwala tersebut
Recommended publications
  • SGAC-Annual-Report-2014.Pdf
    ANNUAL REPORT SPACE GENERATION ADVISORY COUNCIL 2014 In support of the United Nations Programme on Space Applications A. TABLE OF CONTENTS A. Table of Contents 2 In support of the United Nations Programme B. Sponsors and Partners 4 on Space Applications 1. Introduction 10 1.1 About the SGAC 12 14 c/o European Space Policy Institute (ESPI) 1.2 Letter from the Co-chairs 15 Schwarzenbergplatz 6 1.3 Letter from the Executive Director 16 Vienna A-1030 1.4 SGAC output at a glance AUSTRIA 2. SGAC Background 22 2.1 History of the SGAC 24 26 [email protected] 2.2 Leadership and Structure 27 www.spacegeneration.org 2.3 Programme +41 1 718 11 18 30 3. The organisation in 2014 30 32 +43 1 718 11 18 99 3.1 Goal Achievement Review 3.2 SGAC Activity Highlights 36 42 © 2015 Space Generation Advisory Council 3.3 Space Generation Fusion Forum Report 3.4 Space Generation Congress Report 50 3.5 United Nations Report 62 3.6 SGAC Regional Workshops 66 3.7 SGAC Supported Events 68 3.8 Financial Summary 72 Acknowledgements 4. Projects 78 4.1 Project Outcomes and Highlights 80 The SGAC 2014 Annual Report was compiled and 4.2 Space Technologies for Disaster Management Project Group 81 edited by Minoo Rathansabapathy (South Africa/ 4.3 Near Earth Objects Project Group 82 Australia), Andrea Jaime (Spain), Laura Rose (USA) 4.4 Space Law and Policy Project Group 84 and Arno Geens (Belgium) with the assistance of 4.5 Commercial Space Project Group 86 Candice Goodwin (South Africa), Justin Park (USA), 4.6 Space Safety and Sustainability Project Group 88 Nikita Marwaha (United Kingdom), Dario Schor 4.7 Small Satellites Project Group 90 (Argentina/Canada), Leo Teeney (UK) and Abhijeet 4.8 Space Exploration Project Group 92 Kumar (Australia) in editing.
    [Show full text]
  • Edisi~59 2007
    estipg01 25/01/2007 08:38 pm Page 1 ERA SAINS, TEKNOLOGI & INOVASI MOSTI BUDAYA INOVASI KE ARAH KECEMERLANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI UTUSAN MALAYSIA ✦ RABU ✦ 31 JANUARI 2007 ✦ EDISI 59 ✦ TAHUN KE–6 ✦ PP 362/12/2007 MACRES peneraju teknologi remote sensing Satelit objek yang menakjubkan Dr. Sezgin obor intelektual Islam Percuma Bersama Utusan Malaysia Kancluncjan Januari 2007 FOKUS TAHUN 2007 boleh dianggap seba- Malaysia telah membuat pengisian gai Tahun Angkasa memandangkan yang sewajarnya selepas 50 tahun dua acara penting pada tahun ini mengecapi nikmat kemerdekaan. akan meletakkan Malaysia dalam Sehubungan itu, majalah kesa- peta teknologi angkasa lepas. yangan anda, estidotmy keluaran Pelancaran satelit RazakSAT dan Januari 2007 ini berasa terpanggil program angkasawan Malaysia untuk mengajak khalayak pembaca yang dijangka pada suku ketiga berbangga dengan pencapaian tahun ini sewajarnya membuka mata saintis tempatan dalam industri rakyat kita bahawa negara sudah berteknologi tinggi berada pada tahap memasuki era Membawa tema teknologi satelit teknologi tinggi yang sebelum ini pada keluaran sulungnya tahun ini, tidak pernah diimpikan. estidotmy mahu pembaca menjadi Kita perlu mengiktiraf kejayaan `peserta' kepada pengisian kemer- dan pencapaian anak tempatan dan dekaan negara dan meningkatkan is sesuai menjadi renungan semua martabat bangsa menerusi kema- lapisan rakyat bahawa kita bangsa juan teknologi tersebut. 1. ATSB peneraju teknologi satelit - muka 4 dan 5 7. Chit-chat saintis - Aplikasi satelit 13. Kerjaya dalam teknologi satelit dimanfaatkan - muka 28 dan 29 2. Sejarah gemilang teknologi satelit - muka 16 dan 17 tempatan 14. Cuba-cuba sains - muka 6 dan 7 8. Info esti - muka 30 dan 31 muka 18 dan 19 3. ANGKASA memimpin teknologi 15.
    [Show full text]
  • Observatories in Malaysia: Descendants of Islamic Civilization Superiority
    International Journal of Civil Engineering and Technology (IJCIET) Volume 8, Issue 12, December 2017, pp. 782-795, Article ID: IJCIET_08_12_085 Available online at http://iaeme.com/Home/issue/IJCIET?Volume=8&Issue=12 ISSN Print: 0976-6308 and ISSN Online: 0976-6316 © IAEME Publication Scopus Indexed OBSERVATORIES IN MALAYSIA: DESCENDANTS OF ISLAMIC CIVILIZATION SUPERIORITY Ibnor Azli Ibrahim Department of Syariah, Faculty of Islamic Studies & Institute of Islam Hadhari, Universiti Kebangsaan Malaysia, 43600 UKM Bangi, Selangor, Malaysia Mohd Hafiz Safiai Department of Syariah, Faculty of Islamic Studies & Institute of Islam Hadhari, Universiti Kebangsaan Malaysia, 43600 UKM Bangi, Selangor, Malaysia Ezad Azraai Jamsari (Corresponding Author) Department of Arabic Studies and Islamic Civilization, Faculty of Islamic Studies, Universiti Kebangsaan Malaysia, 43600 UKM Bangi, Selangor, Malaysia Md Yazid Ahmad Department of Syariah, Faculty of Islamic Studies, Universiti Kebangsaan Malaysia, 43600 UKM Bangi, Selangor, Malaysia Amir Husin Mohd Nor Faculty of Syariah and Law, Universiti Sains Islam Malaysia, 71800 Bandar Baru Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia Badlihisham Mohd Nasir Faculty of Islamic Civilization, Universiti Teknologi Malaysia, 81310 UTM Skudai, Johor, Malaysia Aminudin Hehsan Faculty of Islamic Civilization, Universiti Teknologi Malaysia, 81310 UTM Skudai, Johor, Malaysia ABSTRACT This article covers official observatories in Malaysia on their historical aspects of establishment and development. The observatories were built for the advancement of the science of falak in Malaysia in the fields of research, education and tourism. However, studies on observatory are few in numbers in spite of it being an important Islamic institution apart from mosques and schools. Hence, this study was carried out to examine the development history of official observatories in Malaysia.
    [Show full text]
  • SGAC 2012 Annual Report
    IN SUPPORT OF THE UNITED NATIONS PROGRAMME ON SPACE APPLICATIONS SGAC 2012 2012 | SPACE GENERATION ADVISORY COUNCIL In Support of the United Nations Programme on Space Applications c/o European Space Policy Institute (ESPI) Schwarzenbergplatz 6 Vienna A-1030 AUSTRIA [email protected] www.spacegeneration.org +41 1 718 11 18 30 +43 1 718 11 18 99 © 2012 Space Generation Advisory Council Table of Contents ACRONYMS .............................................................................................................................. I INTRODUCTION ...................................................................................................................... 8 ABOUT THE SGAC .............................................................................................................................. 2 MESSAGE FROM THE CO-CHAIRS .................................................................................................... 3 MESSAGE FROM THE EXECUTIVE DIRECTOR ................................................................................ 4 EXECUTIVE SUMMARY ...................................................................................................................... 5 SPONSORS AND PARTNERS ............................................................................................................. 9 SGAC BACKGROUND .......................................................................................................... 14 HISTORY OF THE SGAC ..................................................................................................................
    [Show full text]
  • Penyata Rasmi Parlimen Dewan Rakyat Parlimen Keempat Belas Penggal Kedua Mesyuarat Ketiga
    Naskhah belum disemak PENYATA RASMI PARLIMEN DEWAN RAKYAT PARLIMEN KEEMPAT BELAS PENGGAL KEDUA MESYUARAT KETIGA Bil. 59 Rabu 20 November 2019 K A N D U N G A N JAWAPAN-JAWAPAN LISAN BAGI PERTANYAAN-PERTANYAAN (Halaman 1) USUL MENANGGUHKAN MESYUARAT DI BAWAH P.M. 18(1): ■ Kecaman Terhadap Serangan Udara Tentera Zionis Israel Ke Atas Semenanjung Gaza (Halaman 31) RANG UNDANG-UNDANG: Rang Undang-undang Perbekalan 2020 Jawatankuasa:- Jadual:- Maksud B.24 (Halaman 34) Maksud B.30 (Halaman 100) USUL-USUL: Waktu Mesyuarat dan Urusan Dibebaskan Daripada Peraturan Mesyuarat (Halaman 33) Anggaran Pembangunan 2020 Jawatankuasa:- Maksud P.24 (Halaman 34) Maksud P.30 (Halaman 100) DR. 20.11.2019 1 MALAYSIA DEWAN RAKYAT PARLIMEN KEEMPAT BELAS PENGGAL KEDUA MESYUARAT KETIGA Rabu, 20 November 2019 Mesyuarat dimulakan pada pukul 10.00 pagi DOA [Tuan Yang di-Pertua mempengerusikan Mesyuarat] ______________________________________________________________ JAWAPAN-JAWAPAN LISAN BAGI PERTANYAAN-PERTANYAAN Dato’ Haji Abdul Rahman bin Mohamad [Lipis]: Tuan Yang di-Pertua, peraturan mesyuarat. Tuan Yang di-Pertua: Ya? Dato’ Haji Abdul Rahman bin Mohamad [Lipis]: Saya tengok kuorum tidak cukup, Tuan Yang di-Pertua. Tuan Yang di-Pertua: Kira semula. Ada 26 orang ya? Ya, hanya 24 orang? Sepatutnya 25 orang? Ada 24 orang kah atau 25 orang? Seorang Ahli: [Bercakap tanpa menggunakan pembesar suara] Ada 24 orang. Tuan Yang di-Pertua: Kalau 24 orang. Kena bunyikan loceng lagilah. [Loceng dibunyikan] Tuan Mohd Shahar bin Abdullah [Paya Besar]: Masuk seorang lagi. Masuk, masuk. Tuan Yang di-Pertua: Cukup? Tuan Mohd Shahar bin Abdullah [Paya Besar]: Nasib kita tolong enam orang. Nasib Yang Berhormat Tanjong Piai tolong.
    [Show full text]