Risatul Mahid Dan Relevansinya Pada Anak Usia Aqil Baliqh

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Risatul Mahid Dan Relevansinya Pada Anak Usia Aqil Baliqh Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993 Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125 -137 e-ISSN: 2622-1586 Risatul Mahid dan Relevansinya Pada Anak Usia Aqil Baliqh Rizka Amalia1, Uswatun Hasanah2 1Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, [email protected] 2Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, [email protected] ABSTRAK Penelitian ini mengkaji seputar materi Fiqhun Al-nisa’ dalam kitab Risalatul mahid dan nilai-nilai pendidikan yang diajarkan dan perlu diketahui oleh anak- anak usia ‘aqil baligh. Tujuan penelitian ini adalah anak-anak lebih dapat memahami dan mampu menerapkan hukum-hukum yang telah diajarkan dalam materi Risalatul Mahid dan memberikan tambahan materi yang belum dibahas dalam muatan pelajaran Fiqih yang ada dalam kurikulum sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang dilakukan di MI Ma’arif Ngrupit Jenangan Ponorogo. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah dengan observasi non partisipan, wawancara dan dokumentasi dalam bentuk pengambilan foto saat proses pembelajaran materi risalatul mahid dalam kelas fiqih wanita I dan II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi fiqhun nisa dalam kitab klasik risalatul mahid karya Abdul hakim muhammad as-samaroni tersebut memiliki tiga bab utama yakni bab haid, istihadloh dan bab nifas. Dengan adanya materi yang spesifik ini yang diajarkan dalam kelas fiqih wanita I dan II khususnya bagi anak-anak usia ‘aqil baligh sebagai bekal dan pengetahuan supaya diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Kata Kunci:Risalatul mahid, Aqil Baliqh, Pendidikan ABSTRACT This study examines the material Fiqhun Al-nisa' in the book Risalatul mahid and the values of education that are taught and need to be known by children of the age of' aqil baligh. The purpose of this study is that children are better able to understand and be able to apply the laws that have been taught in the Risalatul Mahid material and provide additional material that has not been discussed in the content of Fiqh in the school curriculum. This research is a case study with a descriptive qualitative approach conducted at MI Ma'arif Ngrupit Jenang Ponorogo. Data collection techniques from this study were non- participant observation, interviews and documentation in the form of taking photos during the learning process of risalatul mahid material in fiqh classes for women I and II. The results showed that the fiqhun nisa material in the classic book risalatul mahid by Abdul Hakim Muhammad As-samaroni has three main chapters namely the menstrual chapter, istihadloh and the postpartum chapter. With this specific material that is taught in the fiqh classes of women I and II, especially for children aged ‘aqil baligh as provisions and knowledge to be applied in their daily lives. Keywords:Risalatul mahid, Aqil Baliqh, education 125 Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993 Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125-137 e-ISSN: 2622-1586 Article history: Received: 2-8-2019 Revised: 10-2-2020 Accepted: 11-2-2020 Copyright (c) 2020 Amalia, Hasanah I. PENDAHULUAN memiliki perasaan marah, takut, Perkembangan anak pada usia malu, minder, dan jijik ketika mulai ‘aqil baligh yang merupakan periode haid/menstruasi sehingga sensitif dan memiliki pegaruh yang menimbulkan keresahan pada anak besar terhadap psikologis anak (Ibrahim, 2005:75. (suryabrata, 2001:182). Pada tahap Sebenarnya hal tersebut merupakan ini anak laki-laki dan perempuan hal yang wajar dan alami bagi akan mengalami tanda yang berbeda. mereka. Khususnya bagi perempuan yang Sebagaimana fenomena mengalami haid atau menstruasi tersebut, kiranya penting bagi orang (Hasan, 2006:109). Bagi beberapa tua dan guru serta orang dewasa anak perempuan yang baru lainnya untuk memberikan memasuki usia ‘aqil baligh dan pengarahan dan perhatian kepada mengalami haid adakalanya sulit anak-anak baik usia pra-‘aqil baligh untuk menerima dan merasakan ataupun yang sudah memasuki usia perubahan yang terjadi padanya ‘aqil baligh (Hacket, 1984:7). sehingga terkadang banyak Sehingga dapat meyakinkan anak- menimbulkan persoalan (Santrock, anak bahwa hal yang dialami saat itu 2003:97). adalah hal yang wajar, serta dapat Hal ini sering terjadi dapat memberikan pengarahan dikarenakan dua hal yakni anak mengenai hukum-hukum bagi kurang memiliki pengetahuan awal perempuan yang sedang haid sejak yang cukup mengenai salah satu dasar. Hal tersebut penting karena tanda perubahan dalam ‘aqil baligh menyangkut mengenai tanggung yakni haid/menstruasi, dan jawab mereka dalam ibadah sehari- kurangnya perhatian serta hari dan tanggung jawab anak pengetahuan orang tua dalam kepada diri sendiri. memperhatikan anak-anaknya. Berdasarkan latar belakang Sehingga beberapa anak akan permasalahan dan uraian di atas 126 Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993 Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125 -137 e-ISSN: 2622-1586 penelitian ini mengkaji seputar observasi non partisipan, wawancara materi Fiqhun Al-nisa’ dalam kitab dan dokumentasi dalam bentuk Risalatul mahid dan nilai-nilai pengambilan foto saat proses pendidikan yang diajarkan dan perlu pembelajaran materi risalatul mahid diketahui oleh anak-anak usia ‘aqil dalam kelas fiqih wanita I dan II. baligh. Sehingga anak-anak lebih Peneliti menggunakan teknik analisis dapat memahami dan mampu data dari Miles dan Huberman, yang menerapkan hukum-hukum yang meliputi reduksi data, penyajian data telah diajarkan dalam materi Rislatul dan verifikasi. Mahid dan memberikan tambahan materi yang belum dibahas dalam III. HASIL DAN PEMBAHASAN muatan pelajaran Fiqih yang ada A. Materi Fiqhun Al-nisa’ dalam dalam kurikulum sekolah. kitab Risalatul mahid. Kitab risalatl mahid yang II. METODE digunakan dalam penelitian kali ini Penelitian ini merupakan adalah kitab risalatul mahid penelitian studi kasus dengan karangan Abdul Hakim Muhammad pendekatan kualitatif deskriptif yang As-sammaroni yang diterbitkan oleh dilakukan di MI Ma’arif Ngrupit pondok pesantren Al-falah Ploso Jenangan Ponorogo. Penelitian Kediri Jawa Timur. Materi dalam dilakukan terhadap proses kitab ini diringkas dengan tujan pembelajaran dalam kelas fiqih untuk memudahkan dalam wanita I dan II. Terutama materi memahami dan membelajarkannya. fiqhun nisa’ yang dipakai dalam Karena mengingat wajib untuk acuan pembelajaran. Fiqih wanita I mempelajari tentang hukum-hukum diikuti oleh peserta didik kelas V dan haid, istihadhah dan nifas. Serta VI. Sedangkan fiqih wanita II diikuti berbagai permasalahannya (Ahmad, oleh peserta didik kelas VII dan VII. 2008:11). Karena mengatasi Untuk menentukan sumber data permasalahan tersebut sangat erat pada penelitian ini, peneliti hubungannya dengan masalah menggunakan tehnik Purposive ibadah sehari-hari. Sampling. Teknik pengumpulan data Materi-materi yang terdapat dari penelitian ini adalah dengan dalam kitab risalatul mahid 127 Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993 Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125-137 e-ISSN: 2622-1586 diantaranya; bab haid, bab istihadlah c. Sifat dan macam warna darah dan bab nifas. Berikut penjelasan di haid dalamnya; Sifat darah haid dibagi menjadi 1. Bab Haid empat macam yakni; kental, berbau, a. Definisi haid kental sekaligus berbagu, dan tidak Definisi haid dalam kitab kental dan tidak berbau. Sedangkan risalatul mahid ini ialah; darah yang warna darah dibagi menjadi lima keluar dari farji-nya (kemaluannya) macam yakni; hitam (darah yang seorang perempuan pada umur haid kuat), merah, abu-abu (antara merah yakni sembilan tahun qomariyah. dan kuning), kuning, dan keruh Dengan jalan sehat dan darah yang (kuning dan putih). dikeluarkan bukanlah darah rusak d. Tanda- tanda berhentinya (penyakit). darah haid b. Cara menghitung umur baliqh Tanda-tanda berhentinya anak darah haid bisa diketahui dengan Waktu yang digunakan untuk dua hal yakni; keluarnya cairan atau menghitung umur haid adalah tahun lendir putih dan jernih dari rahim qomariyah atau tahun hijriyahnya, (Bali, 2006:136). Keadaan farji bukah berdasarkan tahun masehi. kering. Hal ini dapat diketahui Dengan ketentuan anak tersebut dengan cara memasukkan kapan ke berumur sembilan tahun kurang dalam farji sampai terkena pada lima belas hari. Jika anak tempat yang tidak terkena basuhan perempuan tersebut berumur saat istinja’. Atau bagian yang tidak sembilan tahun kurang enam belas terlihat ketika perempuan duduk hari atau lebih dan mengeluarkan jongkok. Bila kapas terlihat putih darah maka itu belum disebut darah bersih tidak ada bercak darah warna haid dan masih tergolong darah apapun makan sudah dikatakan rusak (penyakit). Selain itu satu selesai waktu haidnya (Ahmad, tahun hijriyah ada 354 hari 8 jam 2008:27). dan 48 menit. Sedangkan satu tahun masehi ada 365 hari dan 6 jam tepat. Antara keduanya memiliki perbedaan selisih 10 hari 21 jam dan 12 menit. 128 Al-Mudarris : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam p-ISSN: 2622-1993 Vol. 2, No. 2, November 2019, pp. 125 -137 e-ISSN: 2622-1586 e. Hal- hal yang dilarang ketika g. Tata cara mengqodho’ sholat haid di waktu datangnya haid dan Berikut hal-hal yang dilarang berhentinya haid. ketika seorang perempuan sedang Jika seorang perempuan telah haid dalam kitab risalatul mahid ini selesai haid dalam waktu sholat diantaranya; Sholat (baik wajib fardhu dan kira-kira waktunya masih maupun sunnah), puasa (baik wajib cukup digunakan untuk bersuci dan maupun sunnah), membaca Al- takbiratul ikhram, maka wajib qur’an, membawa dan menyentuh Al- melaksanakan sholat fardhu pada qur’an,
Recommended publications
  • SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH Penanya: Wakidjo Az., NBM
    SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH Penanya: Wakidjo Az., NBM. 494.220 Agen SM No. 025, Metro Lampung Tengah Pertanyaan, 1. Bagaimana kaifiyat sujud syukur dan dasar hukumnya? 2. Bagaimana kaifiyat sujud tilawah dan dasar hukumnya? Jawaban, Mengenai sujud syukur dan sujud tilawah telah diputuskan dan ditetapkan hukumnya pada Muktamar Tarjih di Pekalongan, 9-14 Rabi‘ul Awal 1392 / 23-28 April 1972 (baca HPT cet. III hal. 356-361). Namun untuk lebih jelas lagi akan kami terangkan sebagai berikut, Soal pertama, tentang sujud syukur. Sujud syukur ialah sujud yang dilakukan oleh seseorang ketika ia diberitahu atau memperoleh sesuatu yang menggemberikan hatinya, atau ia merasa telah memperoleh nikmat yang besar dari Allah swt. Sujud syukur dilakukan sebagai reaksi spontan dari seseorang atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya, lalu ia bersujud kepada Allah sebagai tanda bahwa ia tunduk dan patuh kepada-Nya dan mensyukuri atas nikmat serta kegembiraan yang telah dianugerahkan-Nya. Dasar hukum sujud syukur ialah beberapa hadis berikut ini, ِ ِ َّ ِ َّ ِ َّ ِ َع ْن أَِب بَ ْكَرةَ َرض َي هللاُ َعنْوُ أَن النَّ َِّب َصلى هللاُ َعلَيْو َو َسل َم َكا َن إذَا َجاءَهُ أَْمَر يَ ُسُّرهُ َخَّر ِ ِ َساجًداِ لل . ]رواه اخلمسة إﻻ النسائى[. “Diriwayatkan dari Abu Bakrah ra., bahwasanya Nabi saw apabila datang sesuatu yang menggemberikan kepadanya ia tunduk dalam keadaan bersujud kepada Allah.” [HR. lima Imam Hadis kecuali an-Nasā’i]. ِ ِ ِ ٍ ِ َّ ِ َّ ِ َّ ِ ِ ِ َع ْن اْلبَ َّراء بْن َعازب َرض َي هللاُ َعنْوُ أَن النَّ َِّب َصلى هللاُ َعلَيْو َو َسل َم ب ََع َث َعليِّا إََل الْيََمن - فََذَكَر ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ا ْْلَديْ ُث - قَاَل فَ َكتَ َب َعل ّّي بإ ْسﻻَمه ْم فَ لََّما قَ َرأَ َرُسْوُل هللا الْكتَا َب َخَّر َساجًدا ُش ْكًرا ِ لل تَ َعاََل ِ َعلَى ذَل َك .
    [Show full text]
  • Larangan-Larangan Wanita Haid.Pdf
    Halaman 1 dari 30 muka | daftar isi P a g e | 2 muka | daftar isi P a g e | 3 Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Larangan Wanita Haidh Penulis : Isnawati, Lc.,MA 30 hlm ISBN 978-602-1989-1-9 Judul Buku Larangan Wanita Haidh Penulis Isnawati,Lc., MA Editor Faqih Setting & Lay out Fayad Fawaz Desain Cover Muhammad Abdul Wahab Penerbit Rumah Fiqih Publishing Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Cet : ke 2018 muka | daftar isi Halaman 4 dari 30 Daftar Isi 1. Mengerjakan Shalat ........................................................... 6 a. Tidak Wajib ....................................................................6 b. Tidak Sah .......................................................................6 2. Berwudu’ atau Mandi Janabah ........................................... 8 3. Puasa ............................................................................... 9 4.Thawaf .............................................................................. 9 5. Menyentuh Mushaf dan Membawanya ................................ 11 6. Melafazkan Ayat-ayat Al-Quran ......................................... 12 a. Jumhur Ulama..............................................................12 b. Madzhab Maliki dan Azh-Zhohiri ................................15 7. Masuk ke Masjid dan Menetap .......................................... 18 8. Bersetubuh ..................................................................... 20 a. Keharaman Melakukan Hubungan Suami Istri ............21 b. Batasan Mencumbui
    [Show full text]
  • PANDUAN PRAKTIK IBADAH Menuju Allah SWT
    PANDUAN PRAKTIK IBADAH Menuju Allah SWT Drs. H. Syahril Tanjung, MA Firdaus, S.Sy., MH Penerbit Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruhnya isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.Isi di luar tanggung jawab percetakan.Ketentuan pidana Pasal 72 UU No. 19 tahun 2002 1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara palinglama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatuciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00(lima ratus juta rupiah). ii | Panduan Praktik Ibadah Menuju Allah SWT PANDUAN PRAKTIK IBADAH Menuju Allah swt Penulis : Drs. H. Syahril Tanjung, M.A & Firdaus, S.Sy., MH Editor : Dr. Farida Arianti, M.Ag Layout : Jaka Sandara, S.Sy., MH Design Cover : Dana Muntaha Diterbitkan pertama kali oleh Landasan Ilmu Jln. Pemancat TVRI Rawang Kerinci/Sungai Penuh - Jambi Telp: 0748 - 1234567 e-mail: [email protected] instagram: @penerbitlandasanilmu www.LandsanIlmu.com Cetakan Pertama, Mei 2019 ISBN: 978-623-90443-5-0 Drs. H. Syahril Tanjung, MA Firdaus, S.Sy., MH | iii Tidak dimiliki dan memiliki, aku adalah milik majikanku, DIA-lah Allah dzat yang mengatur kehidupan hamba-Nya.
    [Show full text]
  • Glossary of Islam 1 Glossary of Islam
    Glossary of Islam 1 Glossary of Islam This article is part of a series on: Islam Islam portal The following list consists of notable concepts that are derived from both Islamic and Arab tradition, which are expressed as words in the Arabic language. The main purpose of this list is to disambiguate multiple spellings, to make note of spellings no longer in use for these concepts, to define the concept in one or two lines, to make it easy for one to find and pin down specific concepts, and to provide a guide to unique concepts of Islam all in one place. Separating concepts in Islam from concepts specific to Arab culture, or from the language itself, can be difficult. Many Arabic concepts have an Arabic secular meaning as well as an Islamic meaning. One example is the concept of dawah. Arabic, like all languages, contains words whose meanings differ across various contexts. The word Islam is itself a good example. Arabic is written in its own alphabet, with letters, symbols, and orthographic conventions that do not have exact equivalents in the Latin alphabet (see Arabic alphabet). The following list contains transliterations of Arabic terms and phrases; variations exist, e.g. din instead of deen and aqidah instead of aqeedah. Most items in the list also contain their actual Arabic spelling. • Top • 0–9 • A • B • C • D • E • F • G • H • I • J • K • L • M • N • O • P Glossary of Islam 2 • Q • R • S • T • U • V • W • X • Y • Z (ﻋﺒﺪ) Abd' servant, worshipper, slave. Muslims consider themselves servants and slaves of God.
    [Show full text]
  • Against Ethnomusicology: Language Performance and the Social Impact of Ritual Performance in Islam1
    Against ethnomusicology: Language performance and the social impact of ritual performance in Islam1 Michael Frishkopf, University of Alberta (authorized draft) Final version published in Performing Islam, Volume 2, Number 1, Dec. 2013, pp. 11-43. Abstract This article argues that ‘music’ is unsatisfactory to reference sounds of ritual performance in Islam, not only because the term has been controversial for Muslims, but especially due to its unremovable pre-existing semantic load centred on non-referential aesthetic sound, resulting in drawing of arbitrary boundaries, incompatibility with local ontologies and under-emphasis on the referential language lying at the core of nearly all Islamic ritual. From the standpoint of the human sciences, this study is interested in the understanding of such rituals as combining metaphysical and social impact. Use of ‘music’ tends to distort and even preclude holistic ritual analysis capable of producing such understanding. As a result, ethnomusicology is misdirected. Theoretically and methodologically, this article develops an alternative concept, ‘language performance’ (LP), including four aspects – syntactic, semantic, sonic and pragmatic – especially designed for Islamic ritual performance. Applying a linguistic theory of communication developed by Jakobson, it shows how LP can be developed as a comprehensive, descriptive framework for comparative ritual analysis, akin to Lomax’s global Cantometrics, but avoiding its flaws through a more flexible design and modest scope, enabling systematic, comparative investigations of performance in Islamic ritual. The article closes with an example of such analysis centred on Sufi rituals in contemporary Egypt. Keywords: music sound language performance ritual Islam Sufism ethnomusicology Against ethnomusicology: Language performance and the social impact of ritual performance in Islam (Frishkopf) I write from the perspective of an ethnomusicologist, situated at the juncture of social science and humanities, trying to understand the social impact of ritual performance in Islam.
    [Show full text]
  • Beberapa Penjelasan Mengenai Tawaf Wada', Sujud Tilawah Dan
    1 ا َْلحْمَ دَهللََحر َبَاَْلحعَالَحمَني،َحَوال صَلَحةَ َحَوال سَلَح مََ حعَلَحىَ حسََي دَحنََ َُح مَدََحَوحعَلَحىَالَهََحَو حصَ ْحَبَهََاَح َْجحعَني BEBERAPA PENJELASAN MENGENAI TAWAF WADA‘, SUJUD TILAWAH DAN QUNUT.1 Oleh: Pengiran Haji Zamiri bin Pengiran Haji Jamaludin Pegawai Buhuts Kanan, Haji Hairulazmi bin Abdullah Pegawai Istinbat, Jabatan Mufti Kerajaan, Jabatan Perdana Menteri Muqaddimah Ketika melaksanakan ibadat haji atau umrah, selain melaksanakan rukun-rukun dan wajib-wajibnya, salah satu kewajipan yang wajib dilaksanakan juga ialah tawaf wada‘. Tawaf wada‘ merupakan pekerjaan terakhir yang wajib dilakukan sebelum meninggalkan Makkah setelah selesai segala urusan-urusan haji dan umrah. Oleh kerana tawaf wada‘ wajib dilakukan setelah selesai segala urusan, maka timbul isu-isu yang memerlukan penjelasan berkaitan dengan perkara-perkara yang dilakukan selepas melaksanakan tawaf wada‘. Oleh yang demikian, kertas kerja ini akan membawakan perkara-perkara yang disebutkan oleh ulama’-ulama’ mazhab Syafi‘i yang berkaitan dengan tawaf wada‘. Kertas kerja ini juga membawakan penjelasan ulama’ mengenai beberapa permasalahan yang berkaitan dengan isu-isu mengerjakan sembahyang secara berjemaah di tanah suci, iaitu mengenai sujud tilawah dan bacaan doa qunut. Oleh itu, kertas kerja ini membawakan tiga buah tajuk iaitu tawaf wada‘, sujud tilawah dan doa qunut. 1 Kertas kerja ini dibentangkan dalam Muzakarah Pengkursus Ibadat Haji Bagi Musim Haji Tahun 1440H / 2019M, Anjuran Jabatan Urusan Haji, Kementerian Hal Ehwal Ugama, Negara Brunei
    [Show full text]
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Madrasah : Tsanawiyah Alkhairaat Luwuk Matapelajaran : FIQIH Kelas/Semester : VIII/I Materi Pokok : Sujud Tilawah A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian 1.2. Menghayati hikmah sujud tilawah 2.2. Membiasakan sujud tilawah dalam kehidupan sehari-hari 3.2. Memahami ketentuan sujud tilawah 4.2. Memperagakan tata cara sujud tilawah Indikator: 3.2.1. Menjelaskan pengertian sujud tilawah 3.2.2. Menunjukkan dalil disyariatkannya sujud tilawah 3.2.3. Menjelaskan hukum sujud tilawah 3.2.4. Menyebutkan sebab-sebab sujud tilawah 4.2.1. Melafalkan bacaan sujud tilawah 4.2.2. Memperagakan tata cara sujud tilawah C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian sujud tilawah dengan percaya diri 2. Menunjukkan dalil tentang sujud tilawah dengan benar 3. Menjelaskan hukum sujud tilawah dengan benar 4. Menyebutkan sebab-sebab sujud tilawah dengan benar 5. Melafalkan bacaan sujud tilawah dengan benar 6. Melalui Memperagakan sujud tilawah dengan benar D.
    [Show full text]
  • Bab Iv Laporan Hasil Penelitian
    BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Keadaan Geografis Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Banjarmasin Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kota Banjarmasin (berdasarkan) KMA RI Nomor: 671 Tahun 2016 tentang Perubahan Nama Madrasah Aliyah Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Provinsi Kalimantan Selatan. Yang sebelumnya bernama Madrasah Stanawiyah Negeri Banjar Selatan 1 Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin, adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal tingkat pertama yang berada dibawah naungan Kementerian Agama RI, sejak dinegerikan pada tanggal 15 Nopember 1995 dengan nomor: 515 Tahun 1995. Sejak tahun berdirinya yakni tahun 1995 sampai tahun 2018 sekarang Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kota Banjarmasin berlokasi di Jalan Bhakti Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin. Namun karena jumlah siswanya tidak tertampung, terpaksa membuka kelas jauh yang terletak di Jalan Mahligai Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kota Banjarmasin, adalah salah satu Madrasah setingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama), yang berada di perbatasan Kota Banjarmasin tepatnya berada di daerah Kecamatan Banjarmasin Selatan. Madrasah ini terletak di batas Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Banjar. Di sekitar 47 48 Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kota Banjarmasin juga ada beberapa buah SD (Sekolah Dasar) dan MI (Madrasah Ibtidaiyah) yang cukup berdekatan, 6 buah SD dan 5 buah MIN/MI Swasta, sehingga memungkinkan sekali peluang untuk siswa yang lain mengetahui madrasah ini. Dekatnya akses dengan luar kota dan madrasah terjangkau dengan angkotan kota dan angkotan antar kota, sehingga mudah transportasinya maka banyak siswa belajar di sini. Di lingkungan madrasah juga ada 2 Masjid dengan kerja sama madrasah dengan panitia masjid yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan seperti peringatan Hari Besar Islam (HBI).
    [Show full text]
  • Ayat-Ayat Sajadah Dalam Al-Qur'an Perspektif
    AYAT-AYAT SAJADAH DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF FENOMENOLOGI Moh Jazuli Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Sumenep [email protected] Abstrak Ayat-ayat sajadah merupakan ayat-ayat yang apabila membaca atau mendengarnya disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah. Cara memperlakukan ayat ini berbeda dengan ayat-ayat yang bukan ayat sajadah. ayat ini merupakan ayat yang diperlakukan istimewa oleh umat islam. Jika pada ayat yang lain mereka hanya disunnahkan untuk mengucapakan kalimat tertentu, semisal kata amîn ketika membaca akhir surat al-Fatihah, tapi pada ayat ini umat islam disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah. Kata yang digunakan dalam ayat sajadah ini (yang menyebabkan ayat tersebut tergolong dalam ayat-ayat sajadah) berbeda-beda. Ada kata yang menggunakan redaksi berita (khabari) dan yang ada menggunakan redaksi perintah (insya’i yang amar). Meskipun redaksi yang digunakan dalam ayat sajadah ini berbeda-beda, namun kesunnahan untuk melakukan sujud bagi yang membaca dan mendengar ayat ini tidak hilang karena perbedaan redaksi. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa fenomena yang terdapat dalam ayat-ayat sajadah ini adalah berbeda-bedanya redaksi yang digunakan dalam ayat ini. Perbedaan tersebut tidak dapat menghilangkan eksistensi ayat sajadah tersebut. Bahkan, perintah yang menggunakan redaksi khabari lebih tegas perintahnya dari pada redaksi yang menggunakan amar. Kata Kunci: Ayat-Ayat Sajadah, al-Qur’an, dan Fenomenologi Pendahuluan Turunnya al-Qur’an merupakan salah satu peristiwa besar yang terjadi dalam sejarah umat Islam. al-Qur’an yang merupakan kitab suci bagi umat Islam ini diturunkan kepada seorang utusan yang al- amîn untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pegangan hidup. Kitab suci ini menyebut dirinya sebagai hudan (petunjuk) bagi Moh Jazuli, Ayat-Ayat Sajadah dalam Al-Qur’an |171 manusia.
    [Show full text]
  • Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Siswa Kelas Viii Mts Muhammadiyah Julubori Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa
    PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS VIII MTS MUHAMMADIYAH JULUBORI KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Saskia Anastasya Maharani 10519188413 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1439 H/2018 M ABSTRAK Saskia Anastasya Maharani. 10519188413. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Julubori Kecamatan pallangga Kabupaten Gowa. Skripsi. Dibimbing oleh Abdul Rahim Razaq dan Ahmad Abdullah. Skripsi ini membahas tentang peningkatan Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Julubori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Bagaimana Peningkatkan Hasil Belajar Fiqih Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Siswa Kelas VIII di MTs Muhammadiyah Julubori kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (class action research) yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pemahaman pembelajaran fiqih dikatakan meningkat apabila dalam proses pembelajaran adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas, adanya peningkatan aktivitas belajar siswa, dan persentase hasil belajar siswa mengalami
    [Show full text]
  • Analisis Tentang Praktik Pendalaman Kajian Fiqih Wanita Di Kelas Viii Dan Ix Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Sleman
    ANALISIS TENTANG PRAKTIK PENDALAMAN KAJIAN FIQIH WANITA DI KELAS VIII DAN IX MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 10 SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Eki Arti Santia 14422051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2018 ANALISIS TENTANG PRAKTIK PENDALAMAN KAJIAN FIQIH WANITA DI KELAS VIII DAN IX MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 10 SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Eki Arti Santia 14422051 Pembimbing: Drs. H. Muzhoffar Akhwan, MA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2018 iii iv v vi HALAMAN MOTTO َوالْ ُم ْؤِمنُو َن َوالْ ُم ْؤِمنَا ُت بَْع ُضهُ ْم َأ ْوِل َيا ُء بَ ْع ٍض ۚ يَأْ ُم ُرو َن ِِبلْ َم ْع ُرو ِف َويَْْنَ ْو َن َع ِن الْ ُم ْن َك ِر َ ويُ ِقميُو َن ال َّص ََل َة ويُ ْؤتُو َن ال َّزََك َة ويُ ِطي ُعو َن ا َّ ََّلل ورسو ََُل ۚ ُأولَ ئِ َك س ََْي َ َُحهُم ا َّ َُّلل ۗ ا َّن ا َّ ََّلل َع ِزي ٌز َح ِك ٌي َ َ َ َ ُ َٰ َ ُ ِ Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
    [Show full text]
  • Boctor of ^Fitlosropf)!^ in ISLAMIC STUDIES
    DEVELOPMENT OF ISLAMIC STUDIES IN KERALA DURING 18th CENTURY TO 20th CENTURY ABSTRACT OF THE THESIS SUBMITTED FOR THE AWARD OF THE DEGREE CF Boctor of ^fitlosropf)!^ IN ISLAMIC STUDIES BY SAKKEER HUSSAIN. P. UNDER THE SUPERVISION OF PROF. ZAFARUL ISLAM DEPARTMENT OF ISLAMIC STUDIES ALIGARH MUSLIM UNIVERSITY ALiGARH (INDIA) 2010 ABSTRACT Kerala is a small state situated in the southwest comer of India representing only 1.18 percent of the total area of India and 3.4% of the country's population. The state constitutes 14 Districts and the total population of the state as per the census based on 1991-2001 is 31838619. Out of this Muslim population constitute 7863842 which share 23.33 percent of the total population. Therefore Muslims or Mappilas in Kerala constitute a significant portion of Kerala population and they have also characterized a unique and historical society whose culture, literature, tradition, social ethos and politics have been moulded through the passage of time. Kerala Muslims, as a vital religious community, had well cherished dynamism and creativity in every walks of history. Even after the very advent and spread of Islam in Malabar shores since 7 century A.D, there has been contributed a considerable volume of Islamic studies. But these contributions to the Islamic studies have not been exclusively assessed yet. The prime aim of this research is to substantiate this shortcoming. As a debutant attempt of its kind the scope and significance of the study is updating the development of Islamic studies in Kerala. The present research programme exclusively explores the contributions of the Muslim scholars and others in the field of four major disciplines like Quran, Hadith, Fiqh and Tasawwuf Studies, during 18* to 20* centuries A.D.
    [Show full text]