Risalah Rapat Kunjungan Lapangan Pansus

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Risalah Rapat Kunjungan Lapangan Pansus R I S A L A H RAPAT KUNJUNGAN LAPANGAN PANSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK KE DIREKTORAT JENDERAL HAKI Tahun Sidang : 2015-2016 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 16 Jenis Rapat : Rapat Konsultasi Sifat Rapat : Terbuka Hari, tanggal : Selasa, 17 November 2015 Waktu : Pukul 11.00 WIB s.d. selesai T e m p a t : Ruang Rapat Gedung Mahkamah Agung RI Acara : Memperoleh masukan mengenai RUU tentang Merek Dari: 1. Direktorat Jenderal Haki; Ketua Rapat : Hj. Desi Ratnasari, M.Si., M.Psi. (Ketua/F-PAN) Didampingi: 1. Drs. Wenny Warouw (Wakil Ketua/F-P.Gerindra) 2. H. Iskandar D. Syaichu, S.E. (Wakil Ketua/F-PPP) Sekretaris Rapat : Drs. ULI SINTONG SIAHAAN, M.Si. (Kepala Bagian Pansus) - 2 - ANGGOTA HADIR NO. NO. NAMA JABATAN/FRAKSI ANGGOTA Pimpinan Pansus 1. 472 Hj. Desi Ratnasari, M.Si., M.Psi. Ketua/F-PAN Anggota Pansus 2. 212 Nyoman Damanthra, S.E. Anggota/F-PDIP 3. 282 Ir. H. Adies Kadir, M.H., M.Hum. Anggota/F-PG 4. 372 Wihadi Wiyanto, S.H. Anggota/F-P. Gerindera 5. 442 I Putu Sudiartana Anggota/F-PD 6. 478 Yayuk Basuki Anggota/F-PAN 7. 488 Anang Hermansyah Anggota/F-PAN 8. 45 Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th.I Anggota/F-PKB 9. 512 Achmad Fauzan Harun, S.H., M.Kom.I Anggota/F-PPP UNDANGAN / NARA SUMBER NO. NAMA JABATAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang 1. Dr. MUHAMMAD SALEH S.H., M.H. Yudisial 2. SYARIFUDDIN Ketua Kamar Pengawasan 3. DAFNI DJAMAL Ketua Kamar Perdata 4. Dr. IMAM SUBECHI Ketua Kamar Tata Usaha Negara 5. AGUNG SUMANATA Hakim Agung Kepala Badan Administrasi Mahkamah 6. DR. ACO NOOR Agung 7. RAHMI MULYATI Panitera Muda Perdata Khusus 8. EKO Panitera - 3 - KETUA RAPAT (Hj. DESI RATNASARI, M.Si., M.Psi.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat Bapak Ramli selaku Dirjen Haki beserta jajarannya, Yang terhormat Anggota Pansus RUU tentang Merek DPR RI, serta Hadirin yang berbahagia. Pertama saya memperkenalkan diri saya, barangkali ada yang belum mengenal saya Desi Ratnasari, saya selaku Ketua RUU Pansus dari Fraksi Partai Amanat Nasional. Selanjutnya Wakil Ketua dari Fraksi Partai Gerindra yaitu Pak Drs. Wenny Waraouw, selanjutnya adalah Bapak H. Akhmad Zaki Siradj dari Fraksi Partai Golkar, berikutnya Bapak Wihadi Wiyanto, S.H. dari Fraksi Partai Gerindra, sebelah kanan Bapak I Putu Sudihartana dari Fraksi Partai Demokrat, Ibu Neng Eem Marhamah Zilfa Hiz dari PKB, dan satu lagi bapak Ahmad Fauzan Harun, S.H., M.Kom. dari PPP. Baik. Dalam kerja dengan Pansus tentunya pemerintah telah menyampaikan bahwa sekurang-kurangnya 14 Tahun berlakunya Undang-undang Nomor 1 Tahun 2001 tentang Merek sudah berlaku. Dan untuk menyempurnakannya oleh karena itu pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan beberapa perubahan, karena memiliki beberapa kelemahan. Dan beberapa perubahan penting yang terkandung dalam Rancangan Undang-undang tentang Merek tersebut adalah tentang jangka waktu pendaftaran. Lalu kemudian permohonan pendaftaran Merek dan permohonan perpanjangan waktu yang insyaallah akan dilakukan secara elektronik dan non elektronik. Lalu kemudian penyederhanaan proses pengumuman pendaftaran Merek, pengajuan perpanjangan perlindungan Merek terdaftar yang semula dilakukan 12 bulan sebelum berakhirnya tanggal perhitungan, sampai dengan tanggal berakhirnya perlindungan Merek. Lalu kemudian diharapkan adanya kewenangan Menteri untuk menghapus Merek, pengaturan lebih rinci tentang indikasi geografis, mendorong penggunaan Merek kolektif bagi pelaku usaha dibidang ekonomi kreatif dan UKM, larangan pendaftaran Merek memuat unsur-unsur yang dapat menyesatkan masyarakat. Lalu pengaturan lebih lengkap mengenai penetapan sementara pengadilan dalam rangka mencegah masuknya barang-barang yang diduga hasil pelanggaran Merek dijalur perdagangan. Ketentuan mengenai pendaftaran Merek internasional, ini berkaitan dengan Ratifikasi Protokol Madrid, dan lalu kemudian tentang pemberantasan pidana terhadap pelanggaran Merek. Dan tentu saja guna menyempurnakan RUU Merek tersebut, kami sebagai legislator yang memiliki wewenang dan hak untuk membuat undang-undang, tentunya membutuhkan beberapa informasi penting terkait dengan penyempurnaan Undang-undang ini. Atau terkait dengan hal-hal yang tadi kami sebutkan sebagai beberapa titik yang penting untuk kemudian dilakukan perubahan didalam RUU Merek yang saat ini sedang kami bahas bersama pemerintah. Dalam Pasal 20 Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen dijelaskan bahwa itu memang sudah menjadi tugas kami. Dan tentunya kehadiran kami kesini tidak hanya ingin mendapatkan informasi secara melalui PPT atau melalui verbal yang disampaikan oleh bapak Dirjen, atau bapak Direktur semua atau bahkan dijajarannya, yang lebih penting menurut kami adalah kami ingin tahu seperti apa sih situasi secara langsung? Lalu bagaimana andaikan kami ingin mendaftarkan Merek? Lelu kemudian situasi seperti apa pelayanan yang dirasakan? Paling tidak ketika kami sama-sama nanti kami mengesahkan Undang-undang ini, kami juga mengetahui seberapa siap dirjen HKI untuk bisa menerapka Undang- undang ini. Karena banyak sekali temuan-temuan kami hasi kunjungan kerja, dan juga hasil RDP dan RDPU yang menyatakan bahwa begitu panjang sekali waktu yang dibutuhkan, untuk kemudian bisa mendapatkan atau hak untuk mendapatkan nama merek tertentu. - 4 - Dan kemudian banyak sekali keluhan juga yang dinyatakan bahwa usaha mikro terutama mendapatkan hak-hak mereka untuk mendapatkan bantuan dari pada pemerintah untuk mempermuda mereka untuk memiliki merek, karena ternyata dalam kenyataannya yang legal biaya itu sangat tinggi bagi kantong mereka buat usaha mikro itu juga kami dengar. Barangkali hal-hal seperti ini patut kami ketahui juga, supaya apa yang kita lakukan, kami legislator dan pemerintah juga bisa bersinergi untuk kemudian betul-betul memberikan kebutuhan yang memang diinginkan dan tibutuhkan oleh masyarakat terkait dengan Undang-undang merek ini, sehingga jangan sampai Undang-undang yang sudah dibuat, tapi harmonisasi PP dan turunannya Undang-undang tidak ada, lalu kemudian juga tidak akan menyentuh aspek-aspek yang dibutuhkan oleh masyarakat gitu, untuk apa juga kita buat Undang-udang, sudah cepek-capek bikin gitu ya pak ya, kita sudah menghabiskan waktu sekian jam, sekian bulan, untuk kemudian berdiskusi, tapi ternyata tidak bisa diterpakan. Saya harapkan RUU Merek ini, kita sama-sama bersinergi untuk kemudian bisa betul-betul menyentuh apa yang dibutuhkan oleh masayarakat, khususnya UMKM, tidak hanya para pengusaha besar yang memang sudah memiliki modal dan capitalis, kapitalizen atau capital yang sudah mempuni untuk memiliki merek tersebut. Itu barangkali sambutan dari saya, semoga nanti kita bisa lebih memperdalam dan telepon dan diskusi seluruh anggota dan juga seluruh jajaran dari dirjen HAKI. Terima kasih. Assalamu’ alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. DIRJEN HAKI (RAMLI): Terima kasih Ibu Ketua Pansus dan Para Pimpinan juga Anggota yang saya hormati. Barangkali kami akan menyampaikan higth light saja untuk pertama ini supaya kita bisa setidaknya melihat bagaimana regulasi ini mempengaruhi sistem pelayanan yang ada. Jadi bapak dan ibu sekalian kami barangkali sekadar higth light saja bahwa yang ditangani Dirjen Kekayaan Intelektual itu adalah bentuk-bentuk KI yang cukup kompleks, dari mulai Hak Cipta, Paten, Merek Design Industri, Design tata letak sistem terpadu dan rahasia dagang. Jadi setidaknya ada 1, 2, 3, 4, 5, 6 Dirjen ini dibebani 6 Undang-undang. Jadi kalau di Kementerian Hukum dan HAM satu Dirjen dibebani begitu banyak undang-undang itu di Dirjen HAKI, tempat kami pak. Hanya satu undang-undang yang tidak ditangani dikita yaitu tentang Parietas Tanaman, itu ada di Kementerian Pertanian. Sekedar higth light saja bahwa kalau Paten, Merek Design Industri, design tata letak sistem terpadu itu prinsipnya adalah konstitutif artinya mereka hanya akan dilindungi setelah didaftar. Jadi kalau tidak didaftarkan yang namanya paten, merek, design industry, dan design tata letak sistem terpadu itu tidak dilindungi. Itu prinsip umum dari internasional atau konstitutif principle. Sedangkan kalau hak cipta, hak cipta itu prinsipnya deklaratif, artinya tidak didaftarkanpun sudah dilindungi. Dengan demikian asal orang sudah publics otomaticely dia protek by copy rezim legal registration. Jadi dengan demikian tidak perlu ada perlindungan. Rahasia dagang ini agak berbeda sendiri, non konstitutif, non deklaratif, artinya dia tidak perlu mendaftarkan tapi juga tidak perlu dipublikasi. Karena kalau dia di publics malah akan kehilangan haknya, sebagai contohnya misalnya formula-formula, formula coca cola, formula masakan kalau dia publis, dia otomatis hilang perlindungan kekayaan intelektualnya. Disamping ini ada kekayaan intelektual komunal, ada yang komunal itu misalnya ekspresi budaya tradisional, indikasi geografis, dan lain-lain. Merek yang baru yang RUU Merek yang baru itu akan - 5 - mengcover, HKI yang sifatnya personal, tapi juga ada yang komunal. Karena disana kita agak mengspit tentang indikasi geografis. Ibu Ketua dan Pansus yang kami hormati, Kenapa permohonan Merek itu lama? Sebetulnya karena ada prinsip yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Diundang-undang Nomor 15 Tahun 2001 itu kalau orang memohonkan, maka dilakukan pemeriksaan formalitas, itu 30 hari. Dipemeriksaan formalitas ini seringkali orang memasukan apa adanya saja, kurang ini, kurang itu, kurang KTP kurang segala macam diterima saja waktu itu, dan kemudian kita surati mereka. Dalam waktu paling lambat 30 hari harus disurati, kadang-kadang mereka juga tidak membalas surat itu lama
Recommended publications
  • MOE-Prego at Home F&B Discount20.Pdf
    ENJOY 20% OFF TAKEAWAY; DELIVERY ITEMS AND WHOLE CAKES* Fans of the award-winning and well-loved restaurants across Fairmont Singapore and Swissôtel The Stamford can now dine in the comfort of their homes and savour their feted fares. Visit Celebrations Central and key in CCMOE20 for 20% off. Enjoy delicacies like Beef Rendang from Kopi Tiam; a satisfying burger from CLOVE or a delectable Prego Pizza. Satisfy your sweet tooth with a glorious whole cake. Order yours now and quote CCMOE20 for 20% off. Terms & condions: Discount is applicable for delivery & takeaway items on Prego at Home; Prego Deli and Whole Cake orders from now till 31 Aug 2021 • Discounts are not valid on beverages. • No further discount is applicable on “Takeaway any 2 of your favourite pizzas from Prego and enjoy 50% off on your 2nd pizza”. Discount applies to equal priced or lower priced pizza. • Not valid in conjunction with other discounts, offers, promotions, privileges and vouchers in the same bill. • Not valid for orders made through 3rd party platforms (i.e. Deliveroo, Grab Food, Food Panda, etc). • Advance order is required. Order online with respective promo codes to enjoy discount. • Pick up orders at Prego are available 30 minutes after order is placed. Customers may temporarily park their vehicle at Fairmont Singapore driveway. • For deliveries, orders can be delivered in 1.5 hours. • Enjoy free delivery with a minimum of $200 spent before tax and after discount. • Discounts are not applicable on delivery charges. A base delivery fee of $20 applies to orders under $200 (before discount).
    [Show full text]
  • Indonesia's Consumer Sector
    INTERNATIONAL ENTERPRISE SINGAPORE IE Insights Vol. 13/ Nov 2013 Indonesia’s Consumer Sector: Tapping the Consumer Dollar in Food and Retail Rapid urbanisation, rising income levels, favourable demographic patterns and changing lifestyle trends are just some of the factors that make a convincing case for investing into Indonesia’s consumer sector. This sector is projected to be worth some S$1.38 trillion by 2030 as Indonesia’s consuming class triples to 135 million to become the world’s largest middle class after China and India. IE Singapore highlights investment opportunities in the food and retail industries, and explores ways that Singapore companies can participate in this exciting sector. By LEE Wei Hsien Southeast Asia Group [email protected] Contents 03 25 28 Summary Strategies Market Outlook - Growing Singapore companies’ - Dynamic Investment Climate 05 footprints in Indonesia - Economic Potential of the ASEAN Consumerism: • Partnership for success: Economic Community (AEC) The Catalyst to Indonesia’s Partnering strong Indonesian - Indonesia’s long-term outlook Growing Economy companies to scale up remains sound • Mergers: A market entry mode 08 for Singapore companies Rise of Indonesia’s Regional • Working with Big-Box retailers/ Hubs/ Cities of Consumerism e-commerce companies to penetrate Indonesia’s 11 consumer market The New Face of Indonesia’s • OEM Manufacturing: Urbanites Navigating rising cost pressures 13 - Reaching out to the Business Opportunities in Indonesian consumer F&B and Retail Industries • Raising awareness of - F&B Singapore F&B and retail • Food service products in Indonesia • Food manufacturing • Localise product innovation to - Retail suit local taste and preferences • Market size and potential • Advertise to reach out to the • Mode of market entry Indonesian consumer Disclaimer While every effort is made to ensure that the information in this document is accurate, the information is provided by IE Singapore to you without any representation or warranty.
    [Show full text]
  • All-Day Dining Menu
    Eats & treats All-day Dining Menu Operation hours: Mon to Sun 06:00 – 23:30 A A Palate Full Of Scrumptuous Flavors Choice of Special Buffet 1200hrs to 2330hrs Spring Rolls 1100hrs to 2330hrs Soup, Salad and Dessert Buffet 625 deep-fried served with sweet chilli sauce and kimchi Soup and Salad Buffet 525 Assorted Kebab Platter shrimp 525 Australian Lamb Chops 2500 Dessert Buffet 425 (served with house salad) vegetable 425 pan fried, roast baby potatoes, steamed aspargus, mint jus chef's choice of prawn, fish, lamb and chicken 1325 Dim Sum (Steamed) 1100 hrs to 2330hrs chef's choice of paneer & three other vegetable delicacies 1000 served with chilli soy, chilli bean and 1250 jaggery coriander Grilled Salmon Steak Norwegian Smoked Salmon 850 served with pommes lyonnaise, Lehsooni Jhinga 1400 chicken 575 valencia orange and avocado wilted spinach, sauce vierge jumbo prawns in spiced garlic marinade, cooked in clay oven vegetable 475 Caesar Salad Mulayam Seekh Kebab 850 Wild Hunter Platter 1350 lettuce, croutons, bacon, shaved parmesan tossed barbequed minced lamb with 1100hrs to 2330hrs house special- assortment of grilled meats, with anchovies dressing cashewnuts and indian spices jacket potato, tossed salad, pepper sauce prawn 600 Ciabatta Steak Sandwich 650 grilled chicken 500 Kasundi Mahi Tikka 950 minute steak, caramelised onion, sautéed mushroom, cheddar Pan Seared River Sole 925 classic 425 cheese in ciabatta bread served with potato wedges river sole in kasundi mustard marinade, cooked in clay oven served with mashed potato, garden
    [Show full text]
  • (Awarded in 6X STAR$®) with the American Express® Capitacard
    Earn up to 3% rebate (Awarded in 6X STAR$®) with The American Express® CapitaCard Participating Merchants at CapitaLand Malls in town (S$1 spend = 30 STAR$®, T&Cs Apply) Updated as of 1 July 2021 Important Notes Please visit amex.co/capitacardterms for the full terms and conditions for earning STAR$® with your American Express® CapitaCard. Please note that under the terms and conditions: 1. Additional 25 STAR$® will be awarded, on top of the base 5 STAR$, on eligible purchases of goods and services, in blocks of S$1, on a cumulative basis at the end of every calendar month, capped at S$1,200 per calendar month. 2. On top of excluded charges and purchases, the following transactions are also not eligible to earn additional 25 STAR$®: charges at pushcarts, temporary vendors/pop-up shops, events, roadshows, SISTIC, SAM machines and AXS machines within CapitaLand Malls in town. American Express International Inc (UEN S68FC1878J) 1 Marina Boulevard #22-00, One Marina Boulevard, Singapore 018919. americanexpress.com.sg. Incorporated with Limited Liability in the State of Delaware, U.S.A ®Registered Trademark of American Express Company. © Copyright 2021 American Express Company. AXP Public 1 American Express® CapitaCard Participating Merchants @ Bugis Junction 200 Victoria Street Singapore 188021 Participating Merchant Name 6IXTY8IGHT Hi-Tec Mobile Polar Puffs & Cakes Action City HLH SABER LILY Pop Mart adidas HoneyMoon Dessert Premier Football Ajisen Ramen Honguo Purpur Akihabara HP By AddOn Q & M Dental Centre (Bugis) Alcoholiday HUAWEI Raffles
    [Show full text]
  • The Role of Authenticity in Food Tourism Development in Two Historic Cities in Malaysia a Comparative Case Study Between George Town, Penang and Ipoh, Perak
    THE ROLE OF AUTHENTICITY IN FOOD TOURISM DEVELOPMENT IN TWO HISTORIC CITIES IN MALAYSIA A COMPARATIVE CASE STUDY BETWEEN GEORGE TOWN, PENANG AND IPOH, PERAK MASTER THESIS BY ANNE PLADDET 2 Master thesis for the Master Leisure, Tourism and Environment Thesis code: GEO-80436 Author: Johanne Marrigje Pladdet Student number: 900307654090 Contact: [email protected] Supervisor: dr. Arjaan Pellis Examiner: Prof. dr. René van der Duim Wageningen University and Research Department of Environmental Sciences Cultural Geography Chair Group August 2019 Disclaimer: This thesis is a student report produced as part of the Master Program Leisure, Tourism and Environment. It is not an official publication and the content does not represent an official position of Wageningen University and Research. 3 ACKNOWLEDGEMENTS The journey of this master thesis started a long time ago, to be precise in March 2015. It has been a journey that I have enjoyed and hated at the same time, but after all I’m grateful for the whole journey because it taught me a lot about academics, food tourism in Malaysia and myself. Due to various reasons it has taken me a long time to finalize this thesis, therefore I’m really happy to be able to finally end this journey and see what is next for me after graduating from the master Leisure, Tourism and Environment at Wageningen University and Research. I would like to thank a few people who played a major role in finalizing this thesis. First, I would like to thank my two supervisors. In 2015 I started this project with dr. Meghann Ormond as my supervisor.
    [Show full text]
  • Case Studies of Foreign Franchisors in Asia
    School of Management Critical Success Factors of International Franchising: Case Studies of Foreign Franchisors in Asia Stephen Choo This thesis is presented as part of the requirements for the award of the Degree of Master of Commerce of the Curtin University of Technology December 2001 Abstracts A multiple case study of four foreign franchisors was conducted in 2000 to study the critical success factors of international franchising in East Asia. The four franchisors were chosen because they possess different international franchising capabilities and are at varying levels of internationalisation. This study provides a useful insight into how a foreign franchisor should approach and compete successfully in East Asia. Firstly, the research provides a conceptual model, which displays the six key categories and success factors for international franchising in East Asia. The study has made a significant contribution in identifying two new categories that have mostly been neglected by researchers in international franchising. Secondly, the study reveals a unique form of master franchising that is being practiced in East Asia. Thirdly, the effective management of Asian partners is found to begin with recruiting the right partners with the desired characteristics and subsequently developing a long- term mutually beneficial working relationship with the partners. Finally, successful franchisors were found to believe strongly in the power of branding and niche marketing in East Asia. i Acknowledgements I would like to express my heartfelt appreciation and gratitude to my supervisors Dr. Tim Mazzarol and Professor Lawson Savery for their wisdom, encouragement, and invaluable direction throughout the year. I am particularly appreciative of their fine effort in meticulously and painstakingly going through my thesis with a “fine tooth- comb.” My special thanks must go to Dr.
    [Show full text]
  • Studi Pasar Terhadap Rencana Pembukaan Coffe Shop Asean Di Bekasi
    Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2014 STUDI PASAR TERHADAP RENCANA PEMBUKAAN COFFE SHOP ASEAN DI BEKASI Genoveva Prodi Manajemen, Universitas Presiden Jl. Ki Hajar Dewantara, Jababeka Education Park, Bekasi Email [email protected] Abstrak – Kopi saat ini sudah merupakan bagian dari gaya hidup. Cara minum kopi yang dicampur dengan aneka rasa seperti hazelnut, coklat, krimer dan ditemani dengan wifi sambil duduk di sofa dengan sekelompok teman adalah fenomena yang sedang menjamur di Indonesia. Fenomena ini menjadikan bisnis coffee shop sebagai salah satu peluang bisnis. Coffee shop di Indonesia sebagian masih didominasi oleh merek dari luar seperti Starbuck, Old Town, Kopi Tiam, Black Canyon Coffee dan sebagainya. Belakangan baru masuk coffee shop Indonesia seperti Bengawan Solo, Coffee Toffee, Kopi Bali House dan sebagainya. Dengan posisi Indonesia sebagai penghasil kopi nomor 3 di dunia setelah Brazil dan Colombia (4) pengembangan coffee shop di Indonesia dapat dengan mudah mendapatkan bahan baku kopi yang berkualitas dan sudah terkenal di manca Negara. Metode studi bisnis yang dipakai dalam penelitian ini ialah deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner kemudian diuji reabilitas dan validitas. Langkah terakhir adalah dilakukan analisis faktor. Berdasarkan analisis faktor dari 19 faktor, 15 faktor yang memperoleh nilai diatas 0,5 diuji ulang dan hanya diperoleh 1 matrix. Analisis juga dilakukan secara deskriptif untuk memperoleh data yang lebih detail mengenai pengalaman responden terhadap coffee shop. Kesimpulan penelitian ini adalah coffee shop ASEAN dapat direalisasikan dengan mengutamakan kopi dari 3 negara ASEAN yaitu Indonesia (kopi luwak), Malaysia (Old town, white coffee) dan Vietnam (Trun Nguyen). Kata kunci : coffee shop, tangible, intangible, analisis faktor.
    [Show full text]
  • BAB II Dinamika Kopi Dunia Dan Indonesia
    BAB II Dinamika Kopi Dunia dan Indonesia Berbicara tentang kopi, komoditas ini memiliki sejarah panjang mulai dari asal usul hingga menjadi sebuah budaya. Kopi di dunia mengalami dinamika ketika abad ke 19 pada saat bangsa Eropa mulai melakukan penjelajahan ke negara-negara di berbagai belahan dunia, kopi yang berasal dari Ethiopia dibawa oleh bangsa Eropa ke Negara- negara koloni di berbagai belahan dunia untuk di kultivasi. Setelah era tersebut, pada gelombang kopi pertama kopi di produksi secara masal dan dengan harga yang dapat dijangkau oleh segala lapisan masyarakat kemudian pada gelombang kopi kedua, kedai kopi waralaba menyebar dari negara maju ke negara berkembang, dan terakhir pada era gelombang kopi ketiga, kopi seduh manual menjadi tren di seluruh dunia dan kopi yang enak dengan kualitas yang cukup bagus dapat dinikmati oleh hamper semua orang. Pada bab ini, penulis akan memaparkan tentang bagaimana proses dinamika kopi di seluruh dunia hingga di Indonesia. Pada bab ini juga akan memaparkan tentang organisasi kopi dunia dan Negara-negara penghasil kopi di dunia. Kemudian dinamika kopi di dunia mulai dari industri kopi global hingga budaya kopi yang ada di Indonesia sebelum masuknya third wave coffee culture. 33 2.1 Sejarah Awal Mula Perdagangan Kopi di Dunia Ketika membahas mengenai dinamika kopi dunia, maka tidak bisa lepas dari sejarah awal mula kopi tersebut mulai diperdagangkan dan dibudidayakan secara luas. Pada sub bab ini penulis akan menjelaskan bagaimana dinamika perkembangan kopi di dunia dimulai dari gelombang pertama,
    [Show full text]
  • Eating Together: Food, Space, and Identity in Malaysia and Singapore, by Jean Duruz and Gaik Cheng Khoo EATING TOGETHER
    EATING TOGETHER Rowman & Littlefield Studies in Food and Gastronomy General Editor: Ken Albala, Professor of History, University of the Pacific ([email protected]) Food studies is a vibrant and thriving field encompassing not only cooking and eating habits but also issues such as health, sustainability, food safety, and animal rights. Scholars in disciplines as diverse as history, anthropology, sociology, literature, and the arts focus on food. The mission of Rowman & Littlefield Studies in Food and Gas- tronomy is to publish the best in food scholarship, harnessing the energy, ideas, and creativity of a wide array of food writers today. This broad line of food-related titles will range from food history, interdisciplinary food studies monographs, general interest series, and popular trade titles to textbooks for students and budding chefs, scholarly cookbooks, and reference works. Appetites and Aspirations in Vietnam: Food and Drink in the Long Nineteenth Century, by Erica J. Peters Three World Cuisines: Italian, Mexican, Chinese, by Ken Albala Food and Social Media: You Are What You Tweet, by Signe Rousseau Food and the Novel in Nineteenth-Century America, by Mark McWilliams Man Bites Dog: Hot Dog Culture in America, by Bruce Kraig and Patty Carroll New Orleans: A Food Biography, by Elizabeth M. Williams (Big City Food Biographies series) A Year in Food and Beer: Recipes and Beer Pairings for Every Season, by Emily Baime and Darin Michaels Breakfast: A History, by Heather Arndt Anderson (The Meals series) New Paradigms for Treating
    [Show full text]
  • Peluang Usaha Industri Kecil Menengah Kopi
    KATA PENGANTAR Indonesia merupakan produsen kopi urutan keempat dunia, setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia; sebagai konsumen berada dalam urutan ketujuh (ICO, 2017). Sementara itu, sebagai produk perkebunan Indonesia, kopi berada di urutan keenam setelah kelapa sawit, karet, gula, teh, dan kakao. Buku ini memuat berbagai informasi mengenai gambaran umum industri kopi di Indonesia, khususnya industri kecil dan menengah, peluang usaha dan manajemen bisnis termasuk proses pengolahan kopi untuk usaha menengah dan kecil, model bisnis kopi olahan atau sektor industri hilir, dan sebagainya. Bagaimana memulai usaha pengolahan kopi dengan mempertimbangkan aspek-aspek terkait (aspek perencanaan, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis produksi, aspek manajemen usaha, serta aspek resiko dan cara memitigasinya), juga dibahas sampai kelayakan usaha dan sumber pembiayaannya. Disertakan pula lesson learned dari IKM pengolahan kopi dari narasumber relevan. Diharapkan buku ini bermanfaat bagi berbagai pihak. Bagi pelaku IKM pengolahan kopi akan lebih memahami dan belajar dari pengalaman narasumber dalam bisnis pengolahan kopi beserta tips suksesnya. Selanjutnya bagi Kementerian Perindustrian RI akan mendapatkan informasi secara komprehensif mengenai kebutuhan pelaku IKM kopi sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan dan program pembinaan pelaku IKM ke depannya (baik skala usaha, spesifikasi alat, permasalahan yang dihadapi pelaku IKM kopi, dan sebagainya). Masyarakat pun akan mendapatkan informasi mengenai prospek IKM pengolahan kopi, serta panduan dan langkah untuk memasuki bisnis IKM kopi tersebut. Melalui publikasi peluang usaha kopi untuk IKM ini, pemerintah mendorong minat masyarakat untuk mengetahui lebih jauh adanya peluang usaha yang prospektif dalam mengolah salah satu sumber daya alam potensial khas Indonesia tersebut, sehingga dapat menghasilkan produk olahan kopi yang berdaya saing dan menguntungkan.
    [Show full text]
  • No. Shop Name Promotion Details SPECIAL INVITIATION 1 Far East
    No. Shop Name Promotion Details SPECIAL INVITIATION 1 Far East Organization Be invited to a special property tour of the CALL 65348000 TO EXPERIENCE THE SEAWIND AT EAST COAST (PLEASE QUOTE 'ST LOYALTY') FREEHOLD award-winning The Seawind DEVELOPMENT IN DISTRICT 15 • 70 LORONG M TELOK KURAU • FROM $1.03M 2 Nissan $200 service credit $200 service credit for every Nissan Passenger car purchased from now 'til 30th Sept 2017! 3 Subaru $288 off purchase of a new Subaru vehicle! $288 off purchase of a new Subaru vehicle from now 'til 30th Sept 2017! DINE 1 Daessiksin Korean BBQ 10% off subtotal bill 10% off subtotal bill at all Ministry of Food participating outlets Buffet 2 Tensho 10% off subtotal bill 10% off subtotal bill at all Ministry of Food participating outlets 3 Ssiksin Korean BBQ Buffet 10% off subtotal bill 10% off subtotal bill at all Ministry of Food participating outlets 4 MOF の My Izakaya 10% off subtotal bill 10% off subtotal bill on weekdays at all Ministry of Food participating outlet 5 LENAS by MOF 10% off subtotal bill 10% off subtotal bill on weekdays at all Ministry of Food participating outlet 6 Kaisen Tei 10% off subtotal bill 10% off subtotal bill on weekdays at all Ministry of Food participating outlet 7 DANRO Collagen Hotpot 10% off subtotal bill 10% off subtotal bill on weekdays at all Ministry of Food participating outlets Buffet by MOF 8 Dolce Tokyo 10% off subtotal bill 10% off subtotal bill on weekdays at all Ministry of Food participating outlets 9 Social Square 10% off subtotal bill 10% off subtotal bill on weekdays at all Ministry of Food participating outlets 10 Insadong Korea Town 10% off subtotal bill 10% off subtotal bill on weekdays at all Ministry of Food participating outlets 11 Ju Hao by MOF 10% off subtotal bill 10% off subtotal bill on weekdays at all Ministry of Food participating outlets 12 Rong Hua BKT Free Dessert for Adult Diner Each adult diner will be entitled to 1 complimentary dessert at Rong Hua Bak Kut Teh.
    [Show full text]
  • LOR BAK & HEH CHNEE from Penang Heritage Food Copyright
    LOR BAK & HEH CHNEE Lor Bak is made by marinating strips of meat with five-spice powder (ngoh hiang hoon), soya sauce, among other ingredients, and rolling the meat in a beancurd skin or tau phoi. It is then deep fried. Many recipes use minced meat, but the hawker version and my mother’s recipe uses strips of pork. The lor, which gives the dish its name, is a starchy sauce made from stock, soya sauce and five-spice powder. Egg white is stirred in to give this brown sauce its characteristic white streaks. Bak is ‘meat’ in Hokkien. As a hawker food, Lor Bak is served with other appetizers in a platter, the main ones being prawn fritters (Heh Chnee) and soya bean cake (tau kwa). Items which are also traditionally served include Sting Ray (Ikan Pari), boiled eggs, century eggs and cucumber wedges. Boiled pig ears and squid are sometimes served as well. These foods are cut into bite-size pieces and dipped into two condiments – the lor and the special chilli sauce – before eating. Hair pins were used in the old days for serving Lor Bak, but they have now been replaced with bamboo picks. It is a pity because I find it a bit fiddily when dipping my Heh Chnee or tow kwa pieces into the sauces using a single point bamboo pick. With the hairpin, which has two points, I can manoeuvre my food to completely coat it with the sauces. There are two good places to eat Lor Bak – off Penang Road at Kampong Malabar and Sri Bahari Road.
    [Show full text]