<<

Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

EKSISTENSI DAN PERLINDUNGAN ORANG SRIWEDARI DITINJAU DARI ASPEK HUKUM HAK CIPTA

Maharsidewi Kusharyani1, Budi Santoso2, Fifiana Wisnaeni3 Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro [email protected]

ABSTRAK

Wayang Orang Sriwedari Surakarta merupakan salah satu pertunjukan kesenian budaya yang harus dilestarikan dan dilindungi. Wayang Orang Sriwedari adalah ekspresi budaya tradisional atau folklor yang berhak mendapat perlindungan Hak Cipta. Wayang Orang Sriwedari Surakarta dapat dilindungi apabila pertunjukan tersebut masih tetap eksis Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis eksistensi dan perlindungan Wayang Orang Sriwedari Surakarta ditinjau dari hukum Hak Cipta dan untuk mengetahui peran dan upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk melestarikan dan melindungi Wayang Orang Sriwedari Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris yaitu meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian meneliti data primer di lapangan. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan dianalisis. Hasil penelitian mengajukan bahwa Wayang Orang Sriwedari Surakarta hingga saat ini masih dapat mempertahankan eksistensinya di tengah-tengah masyarakat sebagai salah tontonan pertunjukan tradisional yang masih diminati masyarakat. Wayang Orang Sriwedari Surakarta sebagai ekspresi budaya tradisional atau folklor berhak memperoleh perlindungan hukum Hak Cipta. Unsur-unsur yang ada dalam Wayang Orang Sriwedari Surakarta yang dapat dilindungi Hak Cipta adalah berupa folklor lisan atau tulisan, musik, gerak atau tari, teater, , pertunjukan. Peran dan upaya Pemerintah Kota Surakarta dalam melestarikan Wayang Orang Sriwedari Surakarta adalah dengan mengangkat pemain Wayang Orang Sriwedari Surakarta menjadi Pegawai Negeri Sipil dan melakukan regenerasi pemain dengan membuka rekruitmen pemain baru.

Kata Kunci : Eksistensi; Hak Cipta; Perlindungan Wayang Orang Sriwedari Surakarta

1 Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum UNDIP 2 Penulis Kedua, Penulis Koresponden 3 Penulis Ketiga

60 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Pendahuluan harus memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam adalah negara yang terdiri dari masyarakat pengembannya. beberapa pulau yang di dalamnya terdapat Ekspresi budaya tradisional, sesuai dengan berbagai macam suku dan budaya. Hasil karya seni Penjelasan Pasal 38 Ayat 1 UU Nomor 28 Tahun budaya tersebut harus senantiasa dilestarikan dan 2014, yaitu mencakup salah satu atau kombinasi dilindungi mengingat perkembangan globalisasi bentuk ekspresi sebagai berikut, verbal tekstual, dunia. Salah satu hasil kreasi seni budaya baik lisan maupun tulisan, yang berbentuk prosa masyarakat Indonesia adalah kesenian tari wayang maupun puisi, dalam berbagau tema dan orang Sriwedari Surakarta. Wayang Orang kandungan isi pesan, yang dapat berupa karya Sriwedari Surakarta adalah sebuah kesenian yang sastra ataupun narasi informatif; musik, mencakup memadukan antara tarian, drama, dan koreografi. antara lain, vokal, instrumental, atau kombinasinya; Wayang orang diperankan oleh manusia dan gerak, mencakup antara lain, tarian; teater, mengambil cerita yang berasal dari dan mencakup antara lain, pertunjukan wayang dan Mahabarata sebagai induk ceritanya. Wayang sandiwara rakyat; seni rupa, baik dalam bentuk dua Orang Sriwedari menjadi obyek penelitian karena dimensi maupun tiga dimensi yang terbuat dari eksistensinya hingga saat ini di tengah modernisasi berbagai macam bahan seperti kulit, kayu, bambu, zaman. logam, batu, keramik, kertas, tekstil dan lain-lain Upaya pemerintah Indonesia dalam atau kombinasiya; dan upacara adat. melindungi seni budaya Indonesia salah satunya Wayang Orang Sriwedari Surakarta dengan diundangkannya UU No. 28 Tahun 2014 merupakan salah satu kesenian budaya yang Tentang Hak Cipta, di mana kesenian budaya dilindungi oleh Pemerintah. Dalam hal ini, menjadi salah satu yang dilindungi oleh rezim Hak Pemerintah Surakarta memiliki peran yang besar Cipta. Wayang Orang Sriwedari Surakarta dalam melestarikan kesenian Wayang Orang merupakan salah satu kesenian budaya berupa Sriwedari. Sejarahnya, Wayang Orang Sriwedari folklor atau dalam UU Nomor 28 Tahun 2014 pernah mengalami pasang dan surut dalam disebut sebagai ekspresi budaya tradisional yang menyelenggarakan pertunjukan bahkan pernah dilindungi dan dimiliki oleh Negara sesuai dengan hampir dilupakan oleh masyarakat. Namun, berkat Pasal 38 UU Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak kegigihan Pemerintah Surakarta dalam Cipta. Pasal tersebut menjelaskan bahwa hak cipta melestarikan kesenian tersebut, pada saat ini atas ekspresi budaya tradisional dipegang oleh kesenian Wayang Orang Sriwedari hidup kembali. negara dan negara wajib menginventarisasi, Jurnal ini akan mengkaji permasalahan menjaga dan memelihara ekspresi budaya mengenai eksistensi perlindungan kesenian tradisional tersebut serta dalam penggunaannya Wayang Orang Sriwedari yang dikaji melalui

61 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro perlindungan hukum Hak Cipta, serta peran dan 1. Periodisasi Eksistensi Wayang Orang upaya pemerintah Surakarta dalam melestarikan Sriwedari Surakarta kesenian Wayang Orang Sriwedari. Uraian Periodisasi Eksistensi Wayang Orang permasalahan tersebut akan dikaji menggunakan Sriwedari Surakarta dapat dibagi sebagai berikut : Teori Reward (Reward Theory) dan Teori Hukum a. Di Bawah Keraton Kasunanan Surakarta Utilitarian sebagai pisau analisis. (1901-1946) Periodisasi eksistensi Wayang Orang Metode Penelitian Sriwedari dimulai dari tahun 1901 yaitu tahun Metode penelitian yang digunakan dalam berdirinya taman hiburan Sriwedari atau Kebon jurnal ini adalah metode pendekatan penelitian Raja dan diakhiri pada tahun 1946 yaitu periode yuridis empiris, yaitu penelitian yang bertujuan akhir keberadan Wayang Orang Sriwedari di bawah untuk memperoleh pengetahuan empiris dengan penguasaan keraton karena hak-hak istimewa para jalan terjun langsung ke lapangan mengenai segala raja Surakarta di luar tembok istana secara resmi sesuatu yang terkait dengan bagaimana upaya dihapus oleh pemerintah pada tanggal 1 Juni 19464 perlindungan hukum Wayang Orang Sriwedari Wayang Orang Sriwedari mulai mengadakan dilihat dari aspek hukum hak cipta di Indonesia dan pentas secara tetap di taman Sriwedari sejak tahun bagaimana upaya pemerintah kota Surakarta untuk 1911. 5 Pada waktu itu grup wayang orang melestarikan Wayang Orang Sriwedari. Selain itu, dinamakan Persatuan Wayang Wong Sriwedari. penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian Dari segi tata pentas, awalnya Wayang Orang deskriptif analitis, dengan menggunakan jenis data Sriwedari diadakan di panggung terbuka dengan primer dan data sekunder, metode pengumpulan penonton berdiri di segala penjuru panggung data melalui teknik wawancara dan studi dengan membayar tiket masuk ke dalam Taman kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan Sriwedari, kemudian berkembang dengan dibangun adalah dengan memaparkan untuk kemudian panggung prosenium secara permanen. Bentuk disajikan secara kualitatif dalam bentuk jurnal panggung prosenium merupakan bentuk ilmiah. Sistematika penulisan jurnal ini adalah transformasi dan adaptasi tata teknik pentas model pendahuluan, metode penelitian, pembahasan, Eropa. saran dan simpulan serta daftar pustaka. Perkembangan Wayang Orang Sriwedari pada periode ini sangat bergantung dengan situasi Pembahasan A. Eksistensi dan Perlindungan Hukum Wayang 4 M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern, (: Gadjah Mada University Press, 1991), hlm. 335. Orang Sriwedari Surakarta Dalam Hukum 5 S. Haryanto, Pratiwimba Adhiluhung Sejarah dan Perkembangan Wayang, (: Jambatan, 1988), Hak Cipta hlm. 86.

62 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro ekonomi dan politik saat itu mengingat Indonesia ekonomi dan politik negara seperti inflasi, sedang melawan penjajah. Konflik bersenjata pada perubahaan keadaan politik dari Orde Lama saat perang berpengaruh pada pertunjukan menjadi Orde Baru. Saat itu, Wayang Orang Wayang Orang Sriwedari. pertunjukan Wayang Sriwedari mengalami kemunduran akibat dari Orang Sriwedari diizinkan sampai pukul 23.00 dan gagalnya regenerasi pemain dan perkembangan disertai sensor skenario serta sinopsis dari teknologi dan ilmu pengetahuan yang tidak pemerintah kolonial Jepang. memberi manfaat pada seni pertunjukan tradisional. b. Di Bawah Dinas Pendapatan Daerah c. Di Bawah Dinas Pariwisata Kotamadya Kotamadya Surakarta (1946-1980) Surakarta (1980-1991) Adanya perubahan sistem pemerintahan dari Pada periode ini, Wayang Orang Sriwedari penguasaan keraton ke penguasaan negara dikelola oleh Seksi Objek Wisata dan Pramuwisata Indoneia membawa konsekuensi terhadap Khusus. Tanggung jawab Dinas Pariwisata meliputi keberadaan Wayang Orang Sriwedari dan para dukungan dana pembiayaan produksi, gaji seluruh anak wayang atau pemain wayang orang. Pada pemain dan staf wayang orang dan biaya periode ini, status abdi dalem sebagai pegawai pemeliharaan gedung beserta seluruh fasilitasnya. keraton dialihfungsikan ke status pegawai Peningkatan seni Wayang Orang Sriwedari pemerintah Republik Indonesia. Secara tidak dilakukan melalui kerjasama dengan sekolah- langsung pemain Wayang Orang Sriwedari memiliki sekolah seni di Surakarta dan Yogyakarta. dualisme keanggotaan dalam status kepegawaian. Peningkatan kesejahteraan ekonomi pemain juga Hasil penjualan tiket pertunjukan merupakan dilakukan untuk peningkatan mutu pemain melalui pemasukan bagi keuangan daerah, sedangkan pemberian dana insentif Presiden dan pemain Wayang Orang menerima gaji sesuai pengangkatan pemain Wayang Orang Sriwedari dengan ketentuan yang berlaku, selain itu sebagai Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1986. pertunjukan Wayang Orang Sriwedari mendapat Pada periode ini Wayang Orang Sriwedari subisdi dari pemerintah sehingga Wayang Orang mengalami kemunduran dengan ditandai adanya Sriwedari bersifat semi komersial. krisis penonton, hal ini disebabkan dari mutu Sebagai suatu organisasi sosial, Wayang sarana dan prasarana Wayang Orang Sriwedari Orang Sriwedari dalam perjalanannya mengalami yang kurang baik dan tata cara publikasi yang problematika dari waktu ke waktu. Dimensi politik, kurang inovatif untuk menarik penonton. ekonomi, sosial dan psiko-kultural dapat Grafik jumlah penonton Wayang Orang berpengaruh terhadap keberadaan Wayang Orang Sriwedari pada tahun 1980 hingga 1991 mengalami Sriwedari. Periode ini Wayang Orang Sriwedari pasang surut, hal tersebut jelas berpengaruh pada mengalami pasang surut akibat dari keadaan pemasukan daerah dari penjualan tiket, bahkan

63 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dapat dikatakan bahwa pemerintah mengalami modern mengikuti pola kebutuhan masyarakat defisit keuangan untuk pembiayaaan Wayang tanpa keluar dari pakem-pakem yang ada. orang Sriwedari. Dengan demikian jelas bahwa Perubahan dilakukan pada pertunjukan Wayang pertunjukan Wayang Orang Sriwedari tidak lagi Orang Sriwedari dalam kaitannya dengan konsep bersifat komersial tetapi sistem pengelolaan garap pertunjukan, unsur-unsur wayang orang, Wayang Orang Sriwedari lebih bersifat garap gerak tari Wayang Orang Sriwedari, garap pemeliharaan dan pelestarian bentuk kesenian rias dan busana, serta karawitan iringan Wayang tradisional. Orang Sriwedari. d. Pasca Bantuan Dana Pemerintah Jepang Wayang Orang Sriwedari mulai mengubah (1994-2004) konsep pertunjukannya seperti durasi waktu Periode ini, semakin banyak hiburan yang pertunjukan menjadi 2-3 jam dan melahirkan lakon- masuk ke Indonesia akibat dari perkembanga lakon baru yang lebih menarik tanpa merubah teknologi seperti teknologi rekaman dan acara pakem-pakem yang ada untuk menarik minat televisi yang semakin beragam. Pada awal tahun penonton dan disesuaikan dengan perkembangan 1994 pemerintah Jepang memberi bantuan dana zaman atau kebutuhan penonton saat itu. peningkatan sarana dan prasarana gedung e. Di Bawah Dinas Kebudayaan dan pertunjukan sebesar satu milyar rupiah melalui Pariwisata Kota Surakarta (2004-2015) Kedutaan Besar Jepang sebagai upaya untuk Pemerintah Kota Surakarta sebagai pengelola menarik minat penonton. Peningkatan sarana dan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan prasarana dilakukan dengan merehabilitasi gedung, eksistensi Wayang Orang Sriwedari Surakarta fasilitas tata cahaya, tata suara dan dilengkapi diantaranya mengangkat para pemain wayang dengan penyejuk ruangan. Peresmian gedung menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta dilakukan pada tanggal 24 Desember 1994 yang melakukan regenerasi pemain dengan membuka ditandatangani oleh Taizo Watanabe selaku Duta lowongan kerja sebagai pemain wayang dengan Besar Jepang dan R. Hartomo selaku Walikota status Tenaga Kerja Kontrak. Jumlah total pemain Surakarta atas nama pemerintah Indonesia.6 Wayang Orang Sriwedari Surakarta saat ini adalah Pada tahun 1998 terjadi Gerakan Reformasi 68 (enam puluh delapan) orang, 34 (tiga puluh yang dilakukan oleh mahasiswa. Gerakan reformasi empat) orang diantaranya adalah berstatus sebagai secara tidak langsung juga mengubah pola pikir Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 34 (tiga puluh pemain Wayang Orang Sriwedari untuk mengemas empat) orang lainnya berstatus sebagai Tenaga pertunjukan Wayang Orang Sriwedari menjadi lebih Kerja Kontrak.7

7 Data absensi pemain Wayang Orang Sriwedari 6 Ibid., hlm. 227. Surakarta

64 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Pemerintah Kota Surakarta di bawah Dinas terpuruk dan kehilangan minat penonton. Wayang Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta juga Orang Sriwedari Surakarta tampil pada hari Senin memberikan dukungan dana melalui pemberian hingga Sabtu pada pukul 20.00 – 22.30. Tiket untuk dan pemeliharaan fasilitas gedung pertunjukan, sekali pertunjukan adalah Rp. 3000,- per-orang. busana pentas dan tata rias, serta melakukan renovasi gedung untuk pemeliharaan. Biaya 2. Perlindungan Hukum Wayang Orang pemeliharaan dan gaji para pemain Wayang Orang Sriwedari Surakarta Dalam Hukum Hak Cipta Sriwedari Surakarta berasal dari APBD Kota Wayang Orang Sriwedari Surakarta Surakarta. merupakan salah satu bentuk kesenian budaya di Strategi lain yang dilakukan untuk Surakarta berupa pertunjukan tari dan drama yang mempertahankan eksistensi Wayang Orang dimainkan oleh sekumpulan orang yang merupakan Sriwedari Surakarta adalah dengan melakukan personifikasi dari purwa. Wayang inovasi dan kreatifitas yang berasal dari improvisasi Orang Sriwedari Surakarta digolongkan sebagai para pemain wayang. Inovasi juga dilakukan folklor atau ekspresi budaya tradisional9 yang harus dengan pembuatan naskah drama wayang orang dilindungi. yang mengambil ide dari perkembangan zaman Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari saat ini sehingga melahirkan lakon-lakon baru, Surakarta dapat dimasukkan sebagai ekspresi cerita atau lakon tersebut sering disebut sebagai budaya tradisional kelompok seni dan sastra lakon carangan, yaitu lakon karangan baru yang karena berupa sebuah pertunjukan drama, tari dan dikaitkan dengan lakon pakem yaitu cerita naskah drama diambil dari cerita dalam epos Mahabarata dan Ramayana. 8 Cerita atau lakon- Mahabarata atau Ramayana, selain itu Wayang lakon baru tersebut diharapkan dapat menarik Orang Sriwedari Surakarta merupakan budaya minat penonton. kesenian yang turun temurun, bersifat holistik yang Pada saat ini, berdasarkan jumlah penonton tidak dapat dipisahkan dari masyarakat yang Wayang Orang Sriwedari Surakarta saat ini sudah membangunnya serta merupakan jalan hidup (way mendapatkan eksistensinya kembali, walaupun of life) yang digunakan oleh komunitas masyarakat dahulu penonton sangat banyak dan menjadi yang penuh dengan nilai kehidupan. primadona, namun setidaknya saat ini telah Wayang Orang Sriwdari Surakarta dilindungi mendapatkan pencapaiannya kembali setelah oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

8 B. Waluyo, Analisis Penyebab Kemunduran Wayang 9 Ekspresi budaya tradisional merupakan seni atau Orang Sriwedari, etd.repository.ugm.ac.id/.../S1-2014- kebudayaan masyarakat yang telah turun-temurun dan 301690-Introduction, diakses pada tanggal 15 Oktober umumnya tidak diketahui siapa penciptanya, 2015 pada pukul 15.45 WIB kebudayaan itu baik berupa sebuah seni, sastra atau ilmu pengetahuan.

65 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Tentang Hak Cipta. Pasal tersebut mengatur bahwa diadaptasi sesuai dengan kehidupan masyarakat ekspresi budaya tradisional, dilindungi dan dimiliki Jawa. Pengadaptasian cerita juga dilakukan oleh Negara, selain itu negara wajib dengan membuat cerita atau lakon-lakon baru yang menginventarisasi, menjaga dan memelihara berbeda dari cerita Ramayana atau Mahabarata. ekspresi budaya tradisional tersebut serta dalam Naskah cerita atau lakon-lakon baru yang sering penggunaannya harus memperhatikan nilai-nilai disebut dengan lakon carangan inilah yang dapat yang hidup dalam masyarakat pengembannya. dilindungi oleh Hak Cipta karena naskah cerita Penjelasan Pasal 38 Ayat 1 UU Nomor 28 Tahun tersebut murni dibuat oleh sutradara dengan 2014, yaitu mencakup salah satu atau kombinasi mengambil ide cerita dari perkembangan kehidupan bentuk ekspresi sebagai berikut : verbal tekstual, masyarakat jawa saat ini baik berhubungan dengan baik lisan maupun tulisan, yang berbentuk prosa kehidupan sosial maupun politik. maupun puisi, dalam berbagai tema dan b. Musik kandungan isi pesan, yang dapat berupa karya Musik dalam pertunjukan Wayang Orang sastra ataupun narasi informatif; musik, mencakup Sriwedari Surakarta adalah berupa gendhing yaitu antara lain, vokal, instrumental, atau kombinasinya; kerangka lagu atau kesatuan tangga nada yang gerak, mencakup antara lain, tarian; teater, membentuk alunan nada dengan menggunakan mencakup antara lain, pertunjukan wayang dan alat musik tradisional . Bentuk gendhing sandiwara rakyat; seni rupa, baik dalam bentuk dua yang digunakan dalam wayang orang disusun dimensi maupun tiga dimensi yang terbuat dari dalam struktur pathet yang macamnya meliputi berbagai macam bahan seperti kulit, kayu, bambu, bentuk gendhing lancaran, sampak, srepegan, logam, batu, keramik, kertas, tekstil dan lain-lain ayak-ayakan, kemuda, ketawang, ladrang dan atau kombinasiya; dan; upacara adat.” bentuk merong ketuk loro kerep yang divariasi Berdasarkan uraian Penjelasan Pasal 38 Ayat dengan suara vokal yang berupa tembang. Setiap 1 UU No. 28 Tahun 2014 di atas, maka dalam gendhing menggambarkan situasi yang berbeda- Wayang Orang Sriwedari Surakarta yang dapat beda seperti situasi bahagia, sedih atau dalam dilindungi oleh hukum hak cipta, yaitu pada bagian: situasi agung. Gendhing-gendhing tersebut a. Verbal tekstual (lisan dan tulisan) merupakan kerangka lagu dan yang membuat lagu Unsur folklor lisan atau tulisan dalam Wayang adalah sindenan, gerongan dengan menggunakan Orang Sriwedari Surakarta yang dapat dilindungi alat musik seperti rebah, gender atau gambang. oleh Hak Cipta adalah cerita Mahabarata dan c. Gerak (tarian) Ramayana, walaupun kedua cerita tersebut berasal Gerak tarian atau tari memiliki definisi sebagai dari India, namun cerita yang berkembang di Jawa gerak yang indahyang disusun dengan baik untuk adalah cerita yang telah ditransformasikan dan menciptakan harmonisasi dan keselarasan irama,

66 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dilakukan dengan penjiwaan makna yang cerita-cerita yang dibawakan serta tata busana dan terkandung dalam tarian. 10 Unsur tari yang ada tata rias. dalam pertunjukan Wayang Orang Sriwedari Bentuk perkembangan wayang orang yang Surakarta adalah berasal dari tarian istana tadinya murni sebagai pertunjukan keraton menjadi Mangkunegaran yang telah mengalami pertunjukan komersial di luar keraton mengalami penyederhanaan motif gerak, namun dalam transformasi yang disesuaikan dengan selera dan pelaksanaan gerak tarian yang ada dalam Wayang kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah Orang Sriwedari Surakarta harus tetap mengikuti bentuk tata teknik pentas menggunakan model aturan atau norma yang disebut sebagai patrap panggung prosenium. 11 Bentuk panggung beksa dan hastha sawanda. Gerak tari tersebut prosenium merupakan bentuk panggung Eropa menggunakan gerak tari tipe Surakarta yang yang ditransformasi dan diadaptasikan di memilki perwatakan tari yang sedikit berbeda Indonesia. dengan gerak tari Yogyakarta. Hingga saat ini, Wayang Orang Sriwedari Unsur-unsur gerak tari dalam Wayang Orang Surakarta telah menciptakan ratusan lakon yang Sriwedari Surakarta yang dapat dilindungi Hak telah dimainkan diantaranya adalah Parta Krama, Cipta adalah gerak atau tarian gaya Surakarta yang Petruk Dadi Ratu, Kangsa Adu Jago, Kikis digunakan dalam Wayang Orang Sriwedari Tunggarana, Wahyu Cakraningrat, Anoman Duta, Surakarta, seperti merak ngigel, sata ngetap swiwi, Rama Tambak dan sebagainya. Lakon-lakon yang kukila tumilang, branjangan ngumbara, mundhing dibawakan secara garis besar dapat dibedakan mangundha, wreksa sol, anggiri gora, pucang dalam kategori cerita pakem, cerita carangan dan kanginan, sikatan met boga, ngangrang bineda. cerita sempalan.12 d. Teater (pertunjukan wayang dan sandiwara Tata busana yang digunakan dalam rakyat) pertunjukan Wayang Orang Sriwedari Surakarta Wayang Orang Sriwedari Surakarta merupakan tata busana sebagai personifikasi dari merupakan sebuah pertunjukan teater yang berisi penggambaran tokoh yang ada dalam wayang kulit. sandiwara dan tarian yang penuh dengan nilai-nilai Tata busana didukung dengan tata rias untuk budaya tradisional. Unsur-unsur yang mendukung memperkuat gambaran tokoh yang dimainkan. Tata keberhasilan pementasan Wayang Orang Sriwedari rias wayang orang dikategorikan sebagai tata rias diantaranya adalah berkaitan dengan bentuk karakter, tata rias tersebut disesuaikan dengan panggung, durasi lamanya pertunjukan, lakon dan

10 Artikel oleh R. Tria, Kajian Teori Ketrampilan Menari 11 Hersapandi, op.cit., hlm. 8 dan 90. diambil melalui 12 Agus Prasetyo, Koordinator serta pemain Wayang http://eprints.uny.ac.id/9523/3/bab%202- Orang Sriwedari Surakarta, wawancara, (Surakarta: 1 08209241004.pdf pada 3 Januari 2016 pukul 11.33. Desember 2015)

67 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro karakterisasi tokoh yang dibawakan yang mengacu Kota Surakarta memliki kebebasan untuk pada karakterisasi wayang kulit. menjalankan otonomi seluas-luasnya, termasuk Berdasarkan uraian di atas mengenai unsur- untuk mengelola, mengatur dan mengurus sumber unsur dalam pertunjukan sandiwara Wayang Orang daya alam, sumber daya manusia dan potensi- Sriwedari Surakarta yang dapat dilindungi oleh Hak potensi yang ada dalam wilayah Kota Surakarta, Cipta sesuai dengan ketentuan yang ada dalam UU kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang- No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta adalah undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah lakon-lakon baru yang berasal dari cerita yang Pusat sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (5) diambil dari ide kehidupan masyarakat Jawa saat UUD NRI 1945. Pemerintah Kota Surakarta ini, serta busana atau tata rias yang dipakai untuk berperan untuk melestarikan dan melindungi menunjang pertunjukan wayang. Busana dan tata Wayang Orang Sriwedari Surakarta, maka rias tersebut menggambarkan sifat atau karakter Pemerintah Kota Surakarta mendapat kewenangan lakon yang diperankan. atas kebudayaan dan pariwisata yang tercantum dalam Pasal 12 ayat (2) huruf p dan Pasal 12 ayat B. Peran dan Upaya Pemerintah Kota Surakarta (3) huruf b UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Dalam Melestarikan dan Melindungi Wayang Pemerintahan Daerah. Peran Pemerintah Orang Sriwedari Surakrta Kabupaten atau Kota dalam sub urusan 1. Peran Pemerintah Kota Surakarta dalam kebudayaan adalah sebagai berikut :14 Melestarikan dan Melindungi Wayang Orang a. Pengelolaan kebudayaan yang masyarakat Sriwedari Surakarta pelakunya dalam daerah kabupaten/kota. Peran pemerintah Kota Surakarta dalam b. Pelestarian tradisi yang masyarakat melestarikan dan melindungi Wayang Orang penganutnya dalam daerah kabupaten/kota. Sriwedari Surakarta dapat diuraikan berdasarkan c. Pembinaan lembaga adat yang penganutnya kewenangan, tugas dan kewajiban Kota Surakarta dalam daerah kabupaten/kota. sebagai pemerintahan daerah yang bersifat otonom Selanjutnya peran Pemerintah atau daerah otonom.13 Kabupaten/Kota dalam sub urusan kesenian tradisional adalah melakukan pembinaan yang masyarakat pelakunya dalam daerah

15 13 Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum kabupaten/kota. yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik 14 lihat seterusnya pada Lampiran UU No. 23 Tahun Indonesia, Pasal 1 Angka 12 UU No. 23 Tahun 2014 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Tentang Pemerintahan Daerah. 15 ibid.

68 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Peran Pemerintah Kabupaten/Kota dalam sub berperan sebagai pembuat kebijakan dalam kaitan urusan destinasi pariwisata adalah sebagai berikut untuk melindungi kesenian dan kebudayaan yang :16 ada di Pemerintahan Kota Surakarta, khususnya a. Pengelolaan daya tarik wisata kabupaten/kota. Wayang Orang Sriwedari Surakarta. b. Pengelolaan kawasan strategis pariwisata 2. Upaya Pemerintah Kota Surakarta dalam kabupaten/kota. Melestarikan dan Melindungi Wayang Orang c. Pengelolaan destinasi pariwisata Sriwedari Surakarta kabupaten/kota. Pemerintah Kota Surakarta fokus dalam upaya d. Penetapan tanda daftar usaha pariwisata untuk melestarikan Wayang Orang Sriwedari kabupaten/kota. Surakarta, hal tersebut dapat dilihat dari upaya- Selain itu, peran Pemerintah Kabupaten/Kota upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam sub urusan pengembangan ekonomi kreatif Surakarta yaitu membuat kebijakan untuk melalui pemanfaatan dan perlindungan Hak mengangkat pemain Wayang Orang Sriwedari Kekayaan Intelektual adalah penyediaan prasarana Surakarta menjadi Pegawai Negeri Sipil, hal (zona kreatif/ruang kreatif/kota kreatif) sebagai tersebut dilakukan sejak tahun 1986.18 Saat ini dari ruang berekspresi, berpromosi dan berinteraksi keseluruhan jumlah pemain Wayang Orang bagi insan kreatif di daerah Kabupaten atau kota. Sriwedari Surakarta, 34 (tiga puluh empat) orang Terakhir adalah peran Pemerintah Surakarta diantaranya telah berstatus sebagai Pegawai dalam sub urusan pengembangan sumber daya Negeri Sipil (PNS) Surakarta di bawah Dinas pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu dengan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.19 pelaksanaan peningkatan kapasitas sumber daya Zaman modern saat ini, tantangan berat yag manusia pariwisata dan ekonomi kreatif tingkat dihadapi adalah regenarasi pemain Wayang Orang dasar.17 Sriwedari Surakarta. Upaya yang dilakukan Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kota Surakarta dalam kaitannya peran Pemerintah Kota Surakarta dalam dengan regenerasi pemain adalah dengan melestarikan dan melindungi Wayang Orang membuka rekruitmen pemain-pemain baru Wayang Sriwedari Surakarta adalah sebagai pengelola, Orang Sriwedari Surakarta. Rekruitmen tersebut subyek yang bertanggungjawab dalam pelestarian, bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Daerah subyek yang bertanggungjawab dalam pemasaran Kota Surakarta untuk mencari pemain-pemain baru pariwisata, penyedia sarana dan prasarana dan Wayang Orang Sriwedari Surakarta dengan status subyek yang melakukan pembinaan dan juga

18 Hersapandi, op.cit., hlm. 122. 16 Ibid. 19 Data Absensi Pemain Wayang Orang Sriwedari 17 Ibid. Surakarta

69 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro sebagai Tenaga Kerja Kontrak dengan gaji sesuai masih tetap melakukan pertunjukan setiap hari dan dengan Upah Minimum Regional (UMR) Kota menampilkan pertunjukan dengan lebih baik. Surakarta. Saat ini terdapat 34 pemain Wayang Perlindungan hukum hak cipta dapat diberikan Orang Sriwedari Surakarta yang berstatus sebagai kepada Wayang Orang Sriwedari selama Tenaga Kerja Kontrak.20 pertunjukan seni budaya tersebut masih eksis dan Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta untuk memiliki fungsi tertentu di dalam masyarakat. mengangkat pemain Wayang Orang Sriwedari Wayang Orang Sriwedari dapat mempertahankan Surakarta menjadi Pegawai Negri Sipil dan Tenaga eksistensinya hingga saat ini bahkan menjadi salah Kerja Kontrak dengan tujuan untuk membantu satu ikon wisata budaya di kota Surakarta, maka kesejahteraan ekonomi para pemain Wayang Wayang Orang Sriwedari Surakarta layak Orang Sriwedari Surakarta sekaligus melestarikan mendapatkan perlindungan hukum Hak Cipta. dan menjaga eksistensi Wayang Orang Sriwedari Perlindungan Hak Cipta yang diberikan Surakarta di tengah zaman modern saat ini. adalah sesuai dengan Pasal 38 Ayat 1 UU No. 28 Upaya lain yang dilakukan Pemerintah Kota Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Unsur-unsur dari Surakarta adalah salah satunya dengan pertunjukan Wayang Orang Sriwedari Surakarta mengikutsertakan Wayang Orang Sriwedari dalam yang dapat dilindungi oleh Hak Cipta adalah berbagai kegiatan atau acara di Kota Surakarta dan sebagai berikut : menjadikan Wayang Orang Sriwedari Surakarta 1) Folklor lisan atau tulisan, berupa cerita pakem sebagai kelompok kesenian yang struktur Mahabarata dan Ramayana, serta cerita organisasinya berada di bawah Dinas Kebudayaan carangan yang dibuat sesuai dengan dan Pariwisata Kota Surakarta. perkembangan zaman saat ini. 2) Musik, berupa aransemen lagu berupa gendhing Simpulan dan Saran yang dimainkan dengan alat musik tradisional Simpulan gamelan. A. Eksistensi dan Perlindungan Wayang Orang 3) Gerak atau tarian, berupa keseluruhan gerak Sriwedari Surakarta yang masuk dalam tari tradisional bentuk Eksistensi Wayang Orang Sriwedari Surakarta Surakarta. dapat dilihat dari perkembangan dan eksistensi 4) Teater, pertunjukan atau sandiwara, berupa Wayang Orang Sriwedari Surakarta di tengah lahirnya lakon-lakon baru, tata busana dan tata masyarakat.. Eksistensi tersebut dapat dilihat rias yang keseluruhannya mendukung jalannya hingga saat ini Wayang Orang Sriwedari Surakarta pentas pertunjakan Wayang orang Sriwedari Surakarta.

20 Ibid.

70 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

B. Peran dan Upaya Pemerintah Surakarta Pemerintah Kota Surakarta hendaknya dalam melestarikan dan melindungi Wayang segera melakukan inventarisasi budaya-budaya di orang Sriwedari Surakarta Kota Surakarta yang dapat masuk dalam katagori Peran Pemerintah kota Surakarta dalam hal ini folklor atau ekspresi budaya tradisional sesuai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dengan UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dalam melestarikan dan melindungi Wayang Orang sehingga budaya-budaya tersebut tercatat sebagai Sriwedari Surakarta adalah sebagai pengelola, budaya daerah yang telah dilindungi oleh Hak pihak yang mempromosikan Wayang orang Cipta. Hal tersebut untuk menghindari hal-hal buruk Sriwedari Surakarta, pihak yang memberikan seperti misal negara lain mengklaim budaya fasilitas, pembina dan pembuat kebijakan. tersebut sebagai budaya negaranya. Upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Surakarta dalam melestarikan dan melindungi Daftar Pustaka Wayang Orang Sriwedari Surakarta adalah B. Waluyo, Analisis Penyebab Kemunduran mengangkat pemain Wayang Orang Sriwedari Wayang Orang Sriwedari, Surakarta sebagai Pegawai Negeri Sipil, regenerasi etd.repository.ugm.ac.id/.../S1-2014-301690- pemain Wayang orang Sriwedari Surakarta, Introduction, diakses pada tanggal 15 mengikutsertakan Wayang orang Sriwedari Oktober 2015 pada pukul 15.45 WIB Surakarta dalam berbagai acara di Surakarta, Hersapandi, Wayang Wong Sriwedari: Dari Seni menjadikan Wayang Orang Sriwedari Surakarta Istana Menjadi Seni Komersial, (Yogyakarta: sebagai kelompok kesenian yang struktur Yayasan Untuk Indonesia, 199). organisasinya berada di bawah Dinas Kebudayaan M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern, dan Pariwisata Kota Surakarta. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991. Saran S. Haryanto, Pratiwimba Adhiluhung Sejarah dan Saran yang dapat disampaikan adalah Perkembangan Wayang, (Jakarta: Jambatan, Pemerintah Kota Surakarta hendaknya segera 1988. membuat peraturan daerah Kota Surakarta yang R. Tria, Kajian Teori Ketrampilan Menari diambil mengatur mengenai perlindungan folklor yang melalui berupa intangible seperti salah satunya kesenian http://eprints.uny.ac.id/9523/3/bab%202- Wayang orang Sriwedari Surakarta, hal ini 08209241004.pdf pada 3 Januari 2016 pukul dikarenakan folklor merupakan warisan budaya 11.33. yang wajib untuk dilestarikan dan dilindungi keberadaannya.

71 Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Agus Prasetyo, Koordinator serta pemain Wayang Orang Sriwedari Surakarta, wawancara, (Surakarta: 1 Desember 2015) UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Data absensi pemain Wayang Orang Sriwedari Surakarta

72