MENGUNGKAP KESUKSESAN USAHA WARUNG MAKAN SOTO
AYAM BANGKONG DI JL. BRIGJEN KATAMSO NO.1,
KARANGTEMPEL, SEMARANG SELATAN, KOTA SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Disusun oleh :
Amirul Mukminin
NIM B.111.15.0005
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2019 PERETUJUAN LAPORAN SKRIPSI
Nama Penyusun : Amirul Mukminin
Nomor Induk Mahasiswa : B.111.15.0005
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen
Judul Skripsi :"MENGUNGKAP KESUKSESAN USAHA
WARUNG MAKAN SOTO AYAM
BANGKONG DI JL. BRIGJEN KATAMSO
NO.I, KARANGTEMPEL, SEMARANG
SELA TAN, KOT A SEMARANG"
Dosen Pembimbing : Teguh Ariefiantoro. SE.MM
Semarang, 26 Juli 2019
Dose Pembirnbing
(Teguh Ariefiantoro, E MM)
ii PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI
Nama Penyusun : Amirul Mukminin
Nomor Induk Mahasiswa : B.111.15.0005
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen
Judul Skripsi : "MENGUNGKAP KESUKSESAN USAHA
WARUNG MAKAN SOTO AYAM
BANGKONG DI JL. BRIGJEN KATAMSO
NO.I, KARANGTEMPEL, SEMARANG
SELATAN, KOTA SEMARANG"
Dosen Pembimbing : Teguh Ariefiantoro, SE,MM
Semarang, 26 Juli 2019
Dosef Pembimbing
(Teguh Ariefiantoro,[SL,MM)
iii PENGESAHAN REVISI UJIAN
Nama Penyusun : Amirul Mukminin
Nomor Induk Mahasiswa : B.111.15.0005
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen
Judul Skripsi : ·MENGUNGKAP KESUKSESAN USAHA WARUNG MAKAN SOTO AYAM BANGKONG DI JL. BRIGJEN KATAMSO NO.I, KARANGTEMPEL, SEMARANG SELAT AN, KOTA SEMARANG"
Dosen Pembimbing : Teguh Ariefiantoro, SE,MM
Telab dinyatakan lulus ujian pada tanggal : 6 Agustus 2019
Tim Penguji.
I. Teguh Ariefiantoro, SE,MM ( J
2. Asih Niati, SE,MM ( � )
3. Yuli Budiati, SE,Msi (a )
iv
• PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
Nama Penyusun : Amirul Mukrninin
Nomor lnduk Mahasiswa : B.111.15.0005
Fakultas/ Jurusan : Ekonomi / Manajemen
Judu Skripsi : "MENGUNGKAP KESUKSESAN USAHA
WARUNG MAKAN SOTO AYAM
BANGKONG DI JL. BRIGJEN KATAMSO
NO.I, KARANGTEMPEL, SEMARANG
SELATAN, KOTA SEMARANG"
Dosen Pembimbing : Teguh Ariefiantoro, SE,MM
Telah dinyatakan lulus ujian
Semarang, 6 Agustus2019
Tim Penguji:
I. Teguh Ariefrantoro, SE.MM ( J
2. Asih Niati, SE,MM ( A1 )
3. Yuli Budiati, SE,Msi
V PERNY AT AAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Amirul Mukminin, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: MENGUNGKAP KESUKSESAN USAHA
WARUNG MAKAN SOTO AYAM BANGKONG DI JL. BRIGJEN
KATAMSO NO.I, KARANGTEMPEL, SEMARANG SELATAN, KOTA
SEMARANG", adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan / atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di atas, baik diengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulian orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Semarang, 26 Juli 2019 Yang embuat pernyataan, eeP"L. g --- ·-
B.11115.0005 MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jalanin hidup sepeti air mengalir tetap harus ada tujuan hidup dan jadilah kebanggan kedua
orang tuamu.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada Alm. Bapak dan Almh Ibu yang telah memotivasi saya, serta trimakasih kepada Allah SWT yang selalu memberikan Rahmat dan
Kesehatan selama penyususnan skripsi, kepada kakak saya atas dukunganya dan masukanya, dan juga trimakasihku kepada Veranita yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam segala hal. Semua pihak yang menjadi bagian di dalam kehidupan saya.
vii
ABSTRACT
This research conducted in Warung Makan Soto Ayam Bangkong. The formulation of the problem of this research is how success is Warung Makan Soto Ayam Bangkong in maintaining its existence?. In this study the aim was to find out how successful it was Warung Makan Soto Ayam Bangkong in maintaining its existence. This study uses qualitative methods, using triangulation of data sources, namely observation, interviews, and documentation. The informant's research was based on the principle of appropriateness and adequacy. The basic principle of informants in this study were 4 people. The Study was conducted in Warung Makan Soto Ayam Bangkong, From the results of study, it showed that by implementing strategy of product quality, service quality, price, promotion, and word of mouth communication, so they can maintain their existence .
Keywords : Product Quality, Service Quality, Price, Promotion, Word of Mouth Communication, Success.
viii
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Warung Makan Soto Ayam Bangkong. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana keberhasilan Warung Makan Soto Ayam Bangkong dalam mempertahankan eksitensinya?. Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana keberhasilan Warung Makan Soto Ayam Bangkong dalam mempertahankan eksitensinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan triangulasi sumber data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian informan didasarkan pada prinsip kesesuaian ( appropriateness ) dan kecukupan ( adequacy ). Dasar prinsip informan didalam penelitian ini ada 4 orang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan strategi Kualitas Produk, Kualitas pelayanan, Harga, promosi, dan Word of Mouth Communication, sehingga dapat mempertahankan eksistensinya.
Kata Kunci: Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, Promosi, Word of Mouth Communication, Kesuksesan,
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya, sehingga Skripsi ini dengan judul : Mengungkap Kesuksesan Usaha
Warung Soto Ayam Bangkong Di JI. Brigjen Katamso No. I, Karangtempel, Semarang
Selatan, Kota Semarang dapat terselesaikan
Selama melaksanakan penelitian dan dalarn menyelesaikan Skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran, erta fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan Skripi ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terirna kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
I. Andy Kridasusila, SE, MM, selaku Rektor Universitas Semarang.
2. Yohanes Suhardjo, SE, M.Si, Ak, CA, selaku Dekan FE USM.
3. Teguh Ariefiantoro, SE, MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen FE
USM serta selaku Dasen Pembimbing, yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyelesaian Skripsi ini.
4. Kepada Pak Joko Benny Yanto selaku pemilik Warung Makan Soto Ayam
Bangkong yang membantu penelitian saya dengan mengizinkan saya
melakukan penelitian disana.
5. Almarhum orang tua saya Bapak Chamdhun dan Ibu Ngarsini yang tidak
pemab lelab dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas kepada
penulis semenjak kecil.
X 6. Saudara-saudari saya Kaka Sofi Rahmawati, Nur Fandilah dan keponakan saya
adek Ahmad bayu murti yang telah banyak memberikan dorongan, semangat,
kasih sayang dan bantuan.
7. Keluarga besar Mbah Jaelani yang telah memberikan motivasi.
8. Sahabat-sahabt saya yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada
peneliti.
9. Teman spesial seperjuangan Veranita Annur yang telah setia menemani dan
memberikan semangat dan dukungan kepada peneliti.
10. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2015, trimakasih atas bantuan dan
kerjasamanya terutama, Nilam, Mauliya, Septia, Anita, dan masih banyak lagi
yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Kalian luar biasa.
Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membantu, meskipun dalam Skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulis harapkan.
Semarang, 28 Juli 2019
Amirul Mukminin
xi DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ...... i
Halaman Persetujuan Skripsi ...... ii
Halaman Pengesahan Skripsi ...... iii
Pengesahan Revisi Ujian ...... iv
Pengesahan Kelulusan Ujian ...... v
Pernyataan Orisinalitas Skripsi ...... vi
Moto dan Persembahan ...... vii
Abstract ...... viii
Abstrak ...... ix
Kata Pengantar ...... x
Daftar Isi...... xii
Daftar Tabel ...... xv
Daftar Gambar ...... xvi
Daftar Lampiran ...... xvii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1 xii
1.2 Rumusan Masalah ...... 6
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...... 6
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Telaah Literatur ...... 8
2.1.1 Definisi Keberhasilan Usaha ...... 8
2.1.2 Kualitas Pelayanan ...... 9
2.1.3 Produk ...... 12
2.1.4 Kualitas Produk ...... 15
2.1.5 Harga ...... 19
2.1.6 Promosi ...... 23
2.1.7 Word of Mouth Communication ...... 28
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ...... 30
2.3 Alur Penelitian ...... 33
Bab III Metode Penelitian
3.1 Jenis Penelitian ...... 34
3.2 Jenis Data Penelitian ...... 35
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ...... 36
3.4 Subjek dan Objek Penelitian ...... 37
3.5 Metode Pengumpulan Data ...... 38
3.6 Teknik Analisis Data ...... 41
Bab IV Hasil dan Pembahasan
xiii
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ...... 43
4.2 Analisis Data ...... 61
4.3 Pembahasan ...... 68
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan ...... 76
5.2 Saran ...... 77
5.3 Keterbatasan Penelitian ...... 77
5.4 Agenda Penelitian Selanjutnya ...... 77
Daftar Pustaka ...... 78
Lampiran-lampiran ...... 81
xiv
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Persentase Data Penjualan ...... 4
Tabel 3.1 Informan dalam Penelitian ...... 38
Tabel 4.1 Analisis Hasil Wawancara ...... 49
Tabel 4.2 Analisis Hasil Wawancara ...... 55
Tabel 4.3 Analisis Hasil Wawancara ...... 57
Tabel 4.4 Analisis Hasil Wawancara ...... 59
Tabel 4.5 Ringkasan Temuan ...... 61
xv
Daftar Gambar
Gambar 3.1 Tempat Penelitian ...... 36
Gambar 4.1 Suasana Warung Makan Soto Ayam Bangkong ...... 44
Gambar 4.2 Pemilik Warung Makan Soto Ayam Bangkong ...... 45
Gambar 4.3 Karyawan Warung Makan Soto Ayam Bangkong ...... 46
Gambar 4.4 Pelanggan 1 Warung Makan Soto Ayam Bangkong ...... 47
Gambar 4.5 Pelanggan 2 Warung Makan Soto Ayam Bangkong ...... 48
Gambar 4.6 Karyawan ...... 64
xvi
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Hasil Wawancara
Lampiran 2 Dokumentasi
Lampiran 3 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 4 Kartu Konsultasi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bisnis kuliner (makanan) merupakan bisnis yang bisa dikatakan sangat menguntungkan. Hal ini karena makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap manusia. Salagi manusia masih membutuhkan makanan maka peluang bisnis di sektor makanan sangat terbuka. Gaya hidup sebagian masyarakat juga berubah, sehingga mereka memilih membeli makanan diluar daripada membuatnya dirumah. Normalnya, satu orang membutuhkan tiga kali makan dalam sehari. Jika satu orang saja membutuhkan paling tidak tiga porsi setiap harinya, maka bisa diperkirakan berapa porsi yang dibutuhkan masyarakat banyak. Karena itu, bisnis dibidang ini bisa menjadi salah satu pilihan yang menjanjikan.
Usaha yang bergerak dalam bidang kuliner merupakan salah satu bisnis yang berkembang pesat saat ini dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Sudah banyak pelaku usaha yang meraup untung dari usaha kuliner ini. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha kuliner yang gulung tikar alias bangkrut biasanya dikarenakan kurangnya memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Artinya keberhasilan pelaku usaha bisnis kuliner dalam memenangkan persaingan ditentukan oleh pelaku bisnis kuliner yang bisa memahami permintaan konsumen dan dapat menerapan srategi pemasaran yang tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.
1
2
Hubungan baik akan tercipta bila sebuah bisnis kuliner mampu memberikan kepuasan terhadap kebutuhan, keinginan, dan selera konsumen.
Semarang merupakan salah satu kota besar indonesia karena warisan budaya dan peninggalan kulinernya. Bisnis kuliner kota semarang berkembang pesat dalam setahun paling tidak ada 10 sampai 15 usaha kuliner baru. Namun tidak sedikit juga yang kalah bahkan beberapa juga yang tutup. Menurut ketua Kadin Kota Semarang,
Arnaz Agung Andrasmara, yang dikutip oleh www.jateng.tribunnews.com dalam artikel Kadin mengatakan Semarang Surga Bisnis Kuliner. Banyak bisnis kuliner keluarga secara terun temurun tidak bisa mempertahankan bisnisnya akhirnya bangkrut karena tidak bisa bersaing dan karena strategi pemasaran yang digunakan kurang tepat dan kualitas pelayanan yang kurang optimal.
Menurut Longenecker G et, al. (2001) bisnis keluarga mengembangkan cara tertentu didalam mengerjakan segala sesuatu dan prioritas tertentu sehingga memberikan keunikan pada setiap perusahaan. Mereka mempunyai budaya perusahaan pola prilaku dan keyakinan yang membentuk karakteristik perusahaan.
Salah satu bisnis kuliner keluarga yang berkembang pesat adalah warung makan soto ayam bangkong yang merupakan warung makan soto ayam yang legendaris di semarang yang berlokasi di Jl. Brigjen katamso No.1, Karangtempel, Semarang
Selatan, Kota Semarang. Sota ayam yang sudah berdiri sejak tahun 1950. Sampai saat ini masih bertahan. Walaupun sudah dibuka dua cabang warung makan soto ayam bangkong dibeberapa tempat di semarang tetap saja warung makan soto ayam bangkong yang terletak di Jl. Brigjen katamso No.1, Karangtempel, Semarang Selatan,
3
Kota Semarang menjadi pilihan nomor satu bagi konsumen, semua itu tak lepas dari strategi pemasaran yang di lakukan warung makan soto Ayam bangkong sehingga sampai sekarang warung Soto Ayam Bangkong masih bertahan hingga di kelola sampai kegenerasi ke dua saat ini.
Pada dasarnya proses bisnis pemasaran yang dikembangkan perusahaan dan bisnis pemasarannya adalah untuk menciptakan nilai pelanggan, dan menangkap nilai dalam return -nya. Di dalam pelaksanaannya, perusahaan dan bisnis pemasaran melakukan upaya untuk mendorong pelanggan dan memmbangun program bisnis pemasarnya. Dengan gambaran ini, maka perlu diketahui proses perencanaan strategi dan peranan perencanaan strategi dalam memandu bagaimana bisnis pemasaran melayani pelanggan (Assauri 2018;51)
Penelitian terdahulu yang telah melakukan kajian adalah Tommy Soewanda
(2015) dengan judul Strategi Pengembangan Usaha Makanan dan Minuman Pada
Rumah Makan Nasi Bebek Pak Janggut di Surabaya menemukan bahwa strategi yang tepat dan dapat diterapkan perusahaan saat ini yaitu, menerapkan promosi dan iklan dengan maksimal dan inovatif, menambah cabang baru, membentuk devisi marketing , mengembangkan produk baru untuk menarik minat pelanggan, peningkatan performa dan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain strategi berikut, perusahaan juga disarankan menggunakan alternative strategi yang cocok bagi perusahaan yaitu Market Penetration dan Market
Development . Yaitu meningkatkan upaya pemasaran perusahaan dengan untuk menambah pangsa pasar perusahaan. Dengan cara, meningkatkan jumlah, marketing, meningkatkan anggaran bagi perusahaan, meningkatkan jangkauan iklan dan promosi,
4 dan meningkatkan upaya publisitas . Serta menambah cabang di kota lain, dengan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasar.
Selajutnya Peneliti terdahulu yang telah dilakukan Teguh Ariefiantoro dan Sri
Yuni Widowati (2016) dengan judul Menyingkap Rahasia Kesuksesan Usaha Tahu
Baxo Bu Pudji Ungaran dengan hasil penelitian yang ditemukan menjelaskan kunci kesuksesan usaha bahwa keberanian usaha membangun kesuksesan usaha, juga didukung oleh pengendalian kualitas yang dapat dilaksanakan dengan sangat baik. Juga pemilihan strategi usaha yang tepat akan menentukan kesuksesan usaha serta perusahaan memiliki prinsip usaha yang dapat menjadi pedoman seluruh stakeholder usaha itu, yang terakhir adalah budaya perusahaan yang memiliki makna yang sangat dalam bagi karyawan, pemilik serta pihak yang berkaitan dengan usaha maka usaha tersebut akan menemukan kesuksesan yang sangat luar biasa.
Dalam perjalanan usaha penjualan mengalami peningkatan penjualan.berikut adalah tabel jumlah penjualan Warung Makan Soto Ayam Bangkong :
Tabel 1.1 Persentase Data Penjualan Warung Makan Soto Ayam Bangkong Semarang
Tahun Penjualan Persentase 2016 97.891 _
2017 99.377 1,5%
2018 110.461 11,1%
Sumber : Data primer yang diolah 2019
5
Pada Tabel 1.1 bahwa Warung Makan Soto Ayam Bangkong mengalami peningkatan penjualan pada tahun 2017 sebesar 99.377 (porsi) yang sebelumnya di tahun 2016 sebesar 97.891 (porsi) lalu di tahun 2018 juga mengalami kenaikan penjulan 110.461 (porsi). Ini menunjukkan keberhasilan suatu bisnis kuliner.
Warung Makan Soto Ayam Bangkong merupakan bisnis kuliner keluarga Pak
Soleh Soekarno yang sekarang di kelolah oleh Pak Benny yang merupakan anak bungsu dari Pak Soleh Soekarno pendiri Warung Makan Soto Ayam Bangkong.
Warung Makan Soto Ayam Bangkong merupakan warung makan soto ayam yang sudah berdiri lama serta tertua di Semarang sampai sekarang masih bisa bertahan dan bersaing. Sebagai warung makan soto ayam yang sudah lama berdiri, tentu bukanlah hal yang mudah untuk mempertahankan dan berkembang di tengah persaingan di bidang kuliner yang semakin ketat. Untuk dapat terus menarik minat beli konsumen terhadap warung makan soto ayam bangkong, pemilik usaha harus dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengangkat judul tentang “MENGUNGKAP KESUKSESAN USAHA WARUNG MAKAN SOTO
AYAM BANGKONG DI JL. BRIGJEN KATAMSO NO.1, KARANGTEMPEL,
SEMARANG SELATAN, KOTA SEMARANG”
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, maka persoalan yang dikemukakan adalah bagaimana keberhasilan Warung Makan Soto Bangkong dalam mempertahankan eksitensinya di tengah persaingan usaha sejenis yang ada. Atas dasar tersebut, maka pertanyaan penelitinya masalah adalah :
1. Bagaimana potret usaha soto ayam bangkong?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mampu bertahan?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dimasa yang akan
datang?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Agar penulisan penelitian ini mempunyai arah dan tepat sasaran
diperlukan adanya tujuan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui potret usaha soto ayam bangkong.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mampu
bertahan.
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dimasa
yang akan datang.
7
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam
manajemen dan berguna sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian
selanjutnya.
2. Bagi Objek Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi dalam
menjalankan bisnis dan mampu mempertahankan eksistensinya di usaha
kuliner
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan antara
teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang
sebenarnya di dalam dunia usaha sehari-hari dan mendapat kesempatan
untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang bagaimana
mengelola usaha.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Telaah Literatur
2.1.1 Difinisi Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami
peningkatan peneningkatan dari hasil yang sebelumnya. Dimana segala aktivitas
yang ada didalamnya ditunjukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Menurut
Suyanto (2010:179) keberhasilan usaha industry kecil di pengaruhi oleh berbagai
fakta. Kenerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha.
Kinerja usaha industry kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan usaha
suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti : kinerja keuangan dana
image perusahaan.
Menurut Noor (2007), keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah
keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya. Keberhasilan usaha adalah
tujuan utama dari sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas
didalamnyaditunjukan untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan dalam
pengertianumum, keberhasilan menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik atau
unggul daripada masa sebelumnya. Menurut Ina Primana dalam adijati (2016:186)
mengemukakan bahwa keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi,
pelayanan yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi.
8
9
Menurut Suryana dalam Adijati (2016:186) faktor penyebab keberhasilan berwirauaha ditentukan oleh beberapa faktor yaitu :
a. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi
banyak kemauan dan orang yang memiliki kemampuan tetapi tidak memiliki
kemauan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukes.
b. Tekad yang kuat dan kerja keras.
c. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.
Menurut Faizal Noor dalam Adijati (2016:187) keberhasilan usaha
hakikatnya adalah keberhasilan bisnis mencapai tujuanya, suatu bisnis
dikatakan berhasil bila mendapat laba karena laba adalah tujuan dari seseorang
melakukan bisnis.
2.1.2 Kualitas Pelayanan
Layanan yang baik menjadi salah satu syarat kesuksesan suatu produk dalam perusahaan. Kualitas layanan seringkali diartikan sebagai perbandigan antara layanan yang diharapkan dengan layanan yang diterima secara nyata oleh konsumen.
Menurut Fandy Tjiptono (2008), dalam kaitannya dengan kepuasan pelanggan, kualitas memiliki beberapa dimensi pokok, bergantung pada konteksnya. Dalam kasus pemasaran barang, ada delapan dimensi utama yang biasanya digunakan:
10
1. Kinerja (performance); karakteristik operasi dasar dari suatu produk misalnya
kecepatan pengiriman paket titipan kilat, ketajaman gambar dan warna sebuah
TV, serta kebersihan masakan di restoran.
2. Fitur (featurs): karakeristik pelengkap khusus yang dapat menambah
pengalaman pemakain produk, contohnya minuman gratis selama
penerbangan pesawat, AC mobil dan koleksi tambahan aneka nada panggilan
pada telepon genggam.
3. Reli (Realibility), yaitu probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan
produk dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadi
kerusakan, semakin andal produk bersangkutan.
4. Konformasi (conformance), yaitu tingkat kesesuaian produk dengan standar
yang telah ditetapkan, misalnya ketetapan waktu keberangkatan dan
kedatangan kereta api; dan kesesuaian antara ukuran sepatu dengan standar
yang berlaku.
5. Daya tahan (durability), yaitu jumlah pemakaian produk sbelum produk
bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang
dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan produk. Baterai merupakan
salah sau contoh produk yang kerap kali menekankan aspek daya tahan tinggi
sebagai positioning kunci.
6. Servicebillity, yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta
kompetensi dan keramahantamahan staf layanan.
7. Estetika (aesthetics), menyangkut penampilan produk yang dapat dinilai
dengan panca indera (rasa, aroma, suara dan seterusnya)
11
8. Presepsi terhadapkualitas (perceived quality), yaitu kualitas yang dinilai
berdasarkan reputasi penjual, contohnya mobil BMW, arloji Rolex, Kemeja
Polo, dan peralatan elektronik Sony.
Kualitas layanan mencerminkan perbandingan antara tingkat layanan yang disampaikan perusahaan dibandingkan ekspektasi pelanggan. Kualitas layanan diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi atau melampaui harapan pelanggan.
Pertama , will expectation , yaitu tingkat kinerja yang diantisipasi atau diperkirakan konsumen akan diterimanya, berdasarkan semua informasi yang diketahuinya. Tipe ini merupakan tingkat harapan yang paling sering dimaksudkan oleh konsumen sewaktu menilai kualitas layanan. Kedua , should expectation , yaitu tingkat kinerja yang dianggap sudah sepantasnya diterima konsumen. Biasanya tuntutan dari apa yang seharusnya diterima jauh lebih besar dari pada apa yang diperkirakan bakal diterima. Ketiga , idea expectation yaitu tingkat kinerja optimum atau terbaik yang diharapkan dapat diterima konsumen. Singkat kata, faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan ada dua: e xpexted service dan perceived service.
Menurut martin (2001) dalam atmadjati (2018) kualitas layanan adalah suatu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan internal dan ekternal dan internal pelanggan secara konsisten sesuai prosudur. Dalam hal ini penyajian jasa dituntut untuk berusaha mengerti apa yang diinginkan pelanggan. Sehingga mempunyai harapan pendapatan kualitas pelayanan yang baik.
12
Menurut Menurut Fandy Tjiptono dalam Drajat (2018:3), kualitas pelayanan berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Untuk memperoleh gambaran pemahaman tentang kualitas jasa, maka perlu mengetahui empat karakteristik yang mempengaruhi desain program pemasaran jasa menurut
Kotler dan Keller (2009: 39) diantaranya:
1. Jasa tak berwujud (intangibility), jasa tidak dapat dilihat,dirasakan, diraba, di
dengar sebelum jasa itu di beli.
2. Jasa tak terpisahkan (inseparability), jasa tidak dapat dipisahkan dari
penyedianya, tanpa mempedulikan apakah penyedia jasa itu orang atau mesin
karena pelanggan juga hadir pada saat jasa itu diproduksi, interaksi penyedia
jasa dan pelanggan menjadi fitur khusus pemasaran jasa.
3. Bervariasi (variability), kualitas jasa bergantung pada siapa yang menyediakan
jasa itu dan kapan, dimana, dan bagaimana.
4. Dapat musnah (perishability), jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau
digunakan beberapa saat kemudian.
2.1.3 Produk
Menurut Kotler (2012) “produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akusisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.
13
Menurut Fandy dan Anatasia (2016;176) mengatakan bahwa produk adalah produk mencakup segala sesuatu yang memberikan nilai ( value ) untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan, seperti barang fisik (seperti tas, kacamata, sepeda motor, kulkas, smartphone ). Jasa (pendidikan, kesehatan, transfortasi, restoran, asuransi), event (konser, musik, kompetisi, sepak bola), pengalaman (dunia fantasi, see world, legoland ), orang atau pribadi (calon wakil rakyat, arti, olahragawan/wati), tempat
(negara, kota, objek wisata), properti ( real estate , saham, obligai ), organisasi (partai politik, ikatan alumni, asosiasi profesi, pecinta alam, PBB, Green Peace ), informasi
(bursa efek, search engines ), dan ide (keluarga berencana di Indonesia, konsep atau model bisnis).
Menurut Darmanto dan Sri Wardaya (2016;120) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk daya tarik, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang bisa memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.
Menurut Anang Firmansyah (2019:169) Produk adalah semua yang ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau di konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakai.
Menurut William J. Staton dalam Anang Firmansyah (2019:171) produk adalah sekumpulan atribut yang nyata yang berhubungan dalam bentuk yang bisa diidentifikasikan. Sedangkan secara umum, produk adalah sekumpulan atribut yang nyata yang didalamnya mencakup warna, harga, kemasan, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik dan pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang dapat memuaskan keinginannya.
14
Menurut Fandy dan Anastasia (2016;179) produk dapat diklaifikai ke dalam dua kelompok utama, yaitu:
1. Barang ( Goods ), merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa
dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan
mengalami perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek durabilitas atau
jangka waktu pemakaian, terdapat dua macam barang, yaitu:
a Barang Tidak Tahan Lama ( Nondurable Goods ), barang berwujud
yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
pemakaian (umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal
kurang dari satu tahun). Contohnya adalah makanan dan minuman,
sabun, pasta gigi, shampoo, kapur tulis, gula dan garam.
b Barang Tahan Lama ( Durable Goods ), barang berwujud yang
biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur
ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih).
Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil, komputer, mesin cuci,
dan lain-lain.
2. Jasa ( Services ), merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual
15
2.1.4 Kualitas produk
Kotler Philip dan Kevin Lane (2009) Kualitas ( quality ) adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untk memuasakan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat ( American Society Quality
Control ).
Menurut GE, John F. Welech Jr. Dalam buku manajemen pemasaran Kotler
Philip dan Kevin Lane (2009) Kualitas adalah jaminan terbaik kami atas loyalitas pelanggan, pertahanan terkuat kami menghadapi persaingan luar negri, dan satu- satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan penghasilan.
Kualitas produk atau jasa, kepuasan pelanggan, dan profitabilititas perusahaan adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin tinggi tingkat kualitas, semakin tinggi pula tingkat kepuasan pelanggan yang dihasilkan, yang mendukung harga yang lebih tinggi dan (sering kali) biaya lebih rendah. Studi telah memperhatikan korelasi yang tinggi antara kualitas produk yang relitif dan profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang menurunkan biaya terlalu jauh akan menerima akibatnya ketika kualitas pelangalaman pelanggan menurun.
Kotler Philip dan Kevin Line (2009) Kualitas total adalah tugas semu orang, seperti halnya pemasaran. Pemasar memainkan beberapa hal penting membantu perusahaan mereka mendifinisikan dan mengantar barang atau jasa berkualitas tinggi kepada pelanggan sasaran. Pertama, mereka mengembang tanggung jawab utama untuk mengidentifikasi kebutuhan dan persyaratan pelanggan dengan benar,
16 kedua, mereka harus mengkomunikasikan ekpektasi pelanggan dengan tepat kepada perancang produk. Ketiga, mereka harus memastikan bahwa pesanan pelanggan dengan dipenuhi, dengan tepat, dan sesuai jadwal. Kempat, mereka harus memeriksa bahwa pelanggan menerima intruksi yang bener, pelatihan, dan bantuan teknis dalam penggunaan produk. Kelima, mereka harus berhubungan dengan pelanggan setelah penjulan untuk memastikan bahawa mereka puas dan tetap puas.
Keenam, mereka harus mengumpulkan ide pelanggan tentang perbaikan produk dan jasa serta menyalurkan ide-ide tersebut ke departemen yang tepat. Ketika pemasaran melakukan ini mereka memberi konterbusi penting pada manajemen kualitas total dan kepuasan pelanggan, dan juga profitabilitas pelanggan dan perusahaan.
Menurut Vincent Gasperz dalam Deny Irawan (2013:2) menjelaskan bahwa dimensi dari kualitas produk ini meliputi 8 dimensi, yang terdiri dari:
1. Performance (Kinerja) yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti dan
dapat didefinisikan sebagai tampilan dari sebuah produk seseungguhnya.
Performance sebuah produk merupakan pencerminan bagaimana sebuah
produk itu disajikan atau ditampilkan kepada pelanggan. Tingkat pengukuran
Performance pada dasarnya mengacu pada tingkat karakteristik dasar produk
itu beroperasi. Sebuah produk dikatakan memiliki Performance yang baik
bilamana dapat memenuhi harapan. Bagi setiap produk/jasa, dimensi
performance bisa berlainan, tergantung pada functional value yang dijanjikan
oleh perusahaan. Untuk bisnis makanan, dimensi performance adalah rasa yang
enak.
17
2. Reliability (keandalan) yaitu tingkat kendalan suatu produk atau konsistensi
keandalan sebuah produk didalam proses operasionalnya dimata konsumen.
Reliability sebuah produk juga merupakan ukuran kemungkinan suatu produk
tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. Sebuah produk
dikatakan memiliki Reliability yang tinggi bilamana dapat menarik
kepercayaan dari konsumen terkait kualitas keandalan sebuah produk. Dimensi
performance dan reability sekilas hampir sama tetapi mempunyai perbedaan
yang jelas. Reability lebih menunjukkan probabilitas produk menjalankan
fungsinya.
3. Features (keistimewaan tambahan) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap
dan dapat didefinisikan sebagai tingkat kelengkapan atribut-atribut yang ada
pada sebuah produk. Pada titik tertentu, performance dari setiap merek hampir
sama tetapi justru perbedaannya terletak pada fiturnya. Ini juga mengakibatkan
harapan pelanggan terhadap dimensi performance relatif homogen dan harapan
terhadap fitur relatif heterogen.
4. Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi) yaitu sejauh
mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah
ditetapkan sebelumnya dan dapat didefinisikan sebagai tingkat dimana semua
unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan.
Definisi diatas dapat dijelaskan bahwa tingkat Conformance sebuah produk
dikatakan telah akurat bilamana produk-produk yang dipasarkan oleh produsen
telah sesuai perencanaan perusahaan yang berarti merupakan produk-produk
yang mayoritas diinginkan pelanggan.
18
5. Durability (daya tahan) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
terus digunakan dan dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran usia operasi
produk yang diharapkan dalam kondisi normal dan/atau berat. Definisi diatas
bilamana diterapkan pada pengukuran sebuah makanan dan minuman sebuah
restoran, maka pengertian Durability diatas adalah tingkat usia sebuah makanan
masih dapat dikonsumsi oleh konsumen. Ukuran usia ini pada produk biasanya
dicantumkan pada produk dengan tulisan masa kadaluarsa sebuah produk.
6. Service Ability (kemampuan melayani) yaitu meliputi kecepatan, kompetensi,
kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan
dan dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran kemudahan memperbaiki suatu
produk yang rusak atau gagal. Disini artinya bilamana sebuah produk rusak atau
gagal maka kesiapan perbaikan produk tersebut dapat dihandalkan, sehingga
konsumen tidak merasa dirugikan.
7. Aesthethics (Estetika) yaitu keindahan produk terhadap panca indera dan dapat
didefinisikan sebagai atribut-atribut yang melekat pada sebuah produk, seperti
warna, model atau desain, bentuk, rasa, aroma dan lain-lain. Pada dasarnya
Aesthetics merupakan elemen yang melengkapi fungsi dasar suatu produk
sehingga performance sebuah produk akan menjadi lebih baik dihadapan
pelanggan.
8. Customer perceived quality (kualitas yang dipersepsikan) yaitu kualitas yang
dirasakan. Bilamana diterapkan pada pengukuran kualitas makanan dan
minuman maka Perceived Quality merupakan kualitas dasar yang dimiliki
sebuah makanan dan minuman.
19
2.1.5 Harga
Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual.
Selain itu, secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan
Menurut Arifin dan Giana (2007;74) bahwa harga adalah kompensasi yang harus dilakukan untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa. Dalam menetapkan harga produk, produsen harus memperhitungkan biaya produksi sehingga tidak terlalu inggi atau rendah yang akan mempengaruhi konsumen dan produsen sendiri dalam mendapatkan keuntungan
Menurut Fandy dan Anastasia (2016;226) mengatakan bahwa ada empat metode penetapan harga.
1. Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan
Ada tujuh metode penetapan harga yang termasuk dalam metode
penetapan harga berbasis permintaan yaitu:
a. Skimming Pricing , metode ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga
mahal bagi sebuah produk baru inovatif selama tahap introduksi, kemudian
menurunkan harga tersebut pada saat persaingan mulai ketat.
20
b. Penetration Pricing , Dalam metode ini, perusahaan berusaha
memperkenalkan produk baru dengan harga murah, dengan harapan akan
dapat menghasilkan volume penjualan yang besar dalam waktu relative
singkat.
c. Prestige Princing , Harga kerapkali digunakan oleh mitra sebagai indikator
tingkat kualitas atau prestise sebuah barang/jasa.
d. Price Lining , digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu
jenis. Harga untuk lini produk tersebut bisa bervariasi dan ditetapkan pada
tingkat harga tertentu yang berbeda.
e. Odd-Even Pricing , metode yang digunakan untuk menggenapi harga yang
besarnya mendekati jumlah yang genap tertentu.
f. Demand Backward Princing , penetapan harga yang menyesuaikan kualitas
produk sehingga memenuhi target harga yang ditetapkan.
g. Product Bundle Pricing , metode pemasaran dua atau lebih produk dalam
satu harga paket. Didasarkan pada pandangan bahwa konsumen lebih
menghargai nilai paket tertentu secara keseluruhan dari pada nilai masing-
masing ite secara individual.
2. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya
a Standard Markup Pricing , harga ditentukan dengan jalan menambahkan
persentase tertentu dari biaya pada semua item dalam sebuah kelas produk.
b Cost Plus Percentage of Cost Pricing , digunakan untuk menentukan harga
satu item atau hanya beberapa item.
21
c Cost Plus Fixed Fee Pricing , metode ini diterapkan dalam produk-produk
yang sifatnya sangat teknikal, seperti mobil, pesawat, atau satelit.
d Experience Curve Pricing , metode ini dikembangkan atas dasar konsep
belajar ( learning effect ) yang menyatakan bahwa unit cost barang dan jasa
akan menurun antara 10% sampai 30% untuk setiap peningkatan.
3. Metode Penetapan Harga Berbasis Laba
a Target Profit Pricing , berupa ketetapan atas besarnya target laba tahunan
yang dinyatakan secara spesifik.
b Target Return On Sales Pricing , menetapkan tingkat harga tertentu yang
dapat menghasilkan laba dalam persentase tertentu terhadap volume
penjualan.
c Terget Return On Investment (ROI) Pricing , rasio antara laba dengan
investasi total yang ditanamkan perusahaan pada fasilitas produksi dan aset
yang mendukung produk tertentu.
4. Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan
a Cutomary Pricing , digunakan untuk produk-produk yang harganya
ditentukan oleh faktor-faktor seperti tradisi, saluran distribusi, atau faktor
persaingan lainnya.
b Above, At, or Below Market Pricing , digunakan untuk memperkirakan
harga pesaing atau harga pasar.
c Loss Leader Pricing , untuk keperluan promosi khusus, ada perusahaan yang
menjual harga sebuah produk dibawah biayanya.
22
d Sealed Bid Pricing , metode ini menggunakan sistem penawaran harga yang
biasanya melibatkan agen pembelian ( buying agency ).
Menurut Kotller dan Armstrong (2008:345) harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi usaha, nominal uang yang telah ditentukan oleh penjual untuk menjual produknya kepada konsumen. Penempatan harga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal tersebut meliputi tujuan perusahaan, strategi bauran pemasaran, dan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Faktor eksternal meliputi; pasar, persaingan dan unsur lingkungan lainnya. Untuk mencapai tujuan pemasarannya, penjual harus dengan pintar menerapkan harga semurah mungkin namun tetap mendapatkan laba sebanyak mungkin.
Menurut Joseph, Wiliam, dan Jerome (2009;176) mengatakan bahwa harga merupakan salah satu ari empat variable keputusan strategi utama yang dikendalikan oleh manajer pemasaran.
23
2.1.6 Promosi
Promosi adalah semua kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan atau meningkatkan mutu produk dan bertujuan agar konsumen tertarik untuk membelinya. Kotler & Keller (2009:510) menyatakan bahwa promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk yang dijual. Selain itu menurut Tjiptono (2008:549) promosi penjualan merupakan segala bentuk penawaran atau insentif jangka pendek yang ditunjukkan bagi pembeli, pengecer, atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respons spesifik dan segera.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, promosi adalah segala bentuk penawaran produk yang dijual dengan cara menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen untuk memperoleh respons membeli atau menggunakan.
Tetapi bila dikaji lebih dalam promosi secara sendiri jarang mampu menimbulkan penjualan, sebab seseorang akan membeli atau tidak dipengaruhi oleh produk, harga, jasa, pembiayaan dan aspek lain dari pemasaran.
1. Tujuan dari promosi penjualan
a). Memberikan informasi
Sebagai tujuan utama dari promosi adalah menerangkan produk/jasa
dalam tahap perkenalan guna menciptakan permintaan terhadap produk
tersebut.
24 b). Membujuk
Sebagai alternatif kedua dari promosi adalah menyampaikan kelebihan
atau keunggulan dari produk-produk yang dipasarkannya. c). Pengingat
Mengingatkan konsumen akan keberadaan produk tersebut merupakan
aspek yang sangat penting agar konsumen tidak beralihke produk pesaing
yang ada di pasar sasaran. d). Pemantapan
Pada tahap ini, perussahaan berusaha meyakinkan konsumen bahwa
mereka telah mengambil pilihan yang tepat dengan mengambil produk
tersebut dan menjadi pelanggan loyal.
Secara garis besar terdapat tiga klasifikasi utama dari promosi penjualan yaitu (Tjiptono, 2008:546) : a). Promosi konsumen ( customer promotions ), meliputi kupon produk sampel
gratis, premim, hadiah, undian dan seterusnya. b). Promosi dagang ( trade promotions ), meliputi diskon kas, barang dagangan
(merchandise ), bantuan perlatan, speciality adverdtising , atau insentif lain
untuk pengecer atau pedagang grosir. c). Promosi wiraniaga ( salesforce promotions ), seperti kontes penjualan.
25
2. Kegiatan Promosi
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi antara lain:
a). ATL ( Above The Line ) adalah bentuk teknik promosi dengan strategi
“menarik perhatian” konsumen melalui iklan yang menarik dan
memancing rasa penasaran orang untuk membeli atau mencoba produk.
Tidak ada interaksi langsung dengan audiens, fungsinya tidak lain adalah
untuk menjelaskan sebuah produk, konsep ataupun ide untuk menanamkan
brand image yang kuat di benak audiens. Media yang digunakan adalah:
. Media cetak (koran, majalah, brosur, katalog)
. Media elektronik (TV, radio, dll)
. Billboard dan media reklame lainnya
. Media online / internet (website, blog, sosial media)
b). BTL ( Below The Line ) adalah bentuk promosi dengan strategi
“mendorong” calon konsumen untuk membeli dan mencoba produk
atau jasa yang ditawarkan, dengan kegiata-kegiatan yang
diselenggarakan dengan melibatkan dan mempertemukan secara
langsung antara perusahaan atau penjual dengan masyarakat atau
pembeli. Media promosi yang digunakan:
Pameran
Event
Seminar
Kuis atau sayembara
26
Sampling product
Panggung hiburan
Sponsorship
Menurut Swastha dalam Freddy Rangkuti (2009:50) menjelaskan bahwa promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Menurut Zimmerer dalam Freddy Rangkuti (2009:50) mengatakan bahwa promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk mengnginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan untuk mengaruhi meraka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup bublisitas, penjualan perorangan dan periklanan.
Menurut Kotler dan Keller dalam Kurnia (2018:5) pengertian masing- masing alat promosi sebagai berikut:
a Advertising (Periklanan), Setiap dibayar dari presentasi nonpersonal dan
promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi melalui
media yang priont (koran dan majalah), media penyiaran (radio dan televisi),
media jaringan (telepon, kabel, satelit, nirkabel ), media electonic (rekaman,
rekaman video, videodisk, CD-ROM, halaman Web), dan media display
(billboard, tanda-tanda, poster).
27 b Sales Promotion (Promosi penjualan), berbagai insentif jangka pendek
untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau layanan termasuk
promosi pelanggan (seperti sampel, kupon, dan premi), promosi
perdagangan (seperti iklan dan display tunjangan), dan bisnis dan penjualan
pasukan promosi (kontes untuk repetisi dijual). c Event and Experiencess (Acara dan pengalaman), kegiatan dan program
yang dirancang untuk menciptakan harian Perusahaan yang disponsori atau
khusus terkait merek interaksi dengan cunsumers, termasuk olahraga, seni,
entertaiment, dan acara couse serta kegiatan yang kurang formal. d Online And Social Media Marketing (Hubungan masyarakat dan publisitas),
Sebuah varienty program diarahkan secara internal untuk employces
perusahaan atau eksternal untuk pelanggan, bentuk-bentuk lain, pemerintah,
dan media untuk mempromosikan produk citra companmy atau komunikasi
produk individu. e Online and Social Media Marketing (Secara online dan media sosial
pemasaran) kegiatan online danprogram yang dirancang untuk melibatkan
pelanggan atau prospek dan langsung atau tidak langsung meningkatkan
kesadaran, meningkatkan citra, atau menimbulkan penjualan produk dan
layanan. f Mobile Marketing (Pergerakan pasar), Suatu bentuk khusus dari pemasaran
online yang menempatkan komunikasi pada ponsel konsumen seluler,
ponsel pintar, atau tablet.
28
g Direct and database marketing (Basis data pemaran dan langsung),
Penggunaan mail, telepon, fax e-mail, atau internet untuk berkomunikasi
secara langsung dengan atau meminta tanggapan atau dialog dari pelanggan
tertentu dan prospek.
Personal selling , (Penjualan secara pribadi / langsung), interaksi tatap muka dengan satu atau lebih calon karyawan untuk tujuan membuat presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.
2.1.7 Word of Mouth
Word of mouth adalah komunikasi dari orang ke orang antar sumber
pesan dan penerima pesan dimana penerima pesan menerima pesan dengan cara
tidak komersil mengenal suatu produk, pelayanan, atau merek. Word of mouth
menjadi referensi yang membentuk harapan pelanggan.
Menurut Hasan (2010), word of mouth merupakan pujian, rekomendasi
dan komentar pelanggan mereka atas layanan jasa dan produk yang betul-betul
mempengaruhi keputusan pelanggan atau perilaku pembelian mereka. Word of
mouth dapat membentuk kepercayaan para pelanggan. Sedangkan menurut
Sernovitz (2009), word of mouth adalah pembicaraan yang secara alami terjadi
antara orang-orang. Word of mouth adalah pembicaraan konsumen asli.
Menurut Mowen dan Minor dalam Ardy (2017:13) menjelaskan word
of mouth communication mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran atau
29
ide-ide diantara dua konsumen atau lebih yang tidak satupun merupakan
sumber pemasaran.
Menurut Kotler (2009) ada dua manfaat utama dalam melakukan Word of Mouth (WOM), yaitu:
1. Sumber dari mulut ke mulut meyakinkan
Cerita dari mulut ke mulut adalah satu-satunya metode promosi yang berasal
dari konsumen, oleh konsumen, dan untuk konsumen. Pelanggan yang
merasa puas tidak hanya akan membeli kembali, tetapi mereka juga adalah
reklame yang berjalan dan berbicara untuk bisnis yang dijalankan.
2. Sumber dari mulut ke mulut memilik biaya yang rendah
Dengan tetap menjaga hubungan dengan pelanggan yang puas dan menjadikan mereka sebagai penyedia akan membebani bisnis yang dijalankan dengan biaya yang relatif rendah.
Berdasarkan pendapat Sernovitz (2009), Word of mouth terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Organic word of mouth adalah pembicaraan yang bersemi secara alami
dari kualitas positif dari perusahaan anda.
2. Amplified word of mouth adalah pembicaraan yang dimulai oleh kampanye
yang disengaja untuk membuat orang-orang berbicara.
Menurut Ivanovic dan Collin (2004), “ word of mouth communication adalah saluran informasi dari komunikasi seperti teman dan tetangga, rekan kerja dan anggota keluarga.” Menurut Sernovitz (2009), “ word of mouth begitu efektif
30
karena asal kepercayaannya adalah datang dari orang yang tidak mendapatkan
keuntungan dari rekomendasi mereka.
Menurut purwanto dan Zakaria dalam buku latief (2014:17) komunikasi
pemasaran WOM adalah satatunya metode dari pelanggan ke pelanggan, dan
untuk pelanggan. WOM adalah saluran komunikasi yang dapat dipercaya, karena
kejadian dari pelanggan yang sudah mengkomsusi dari produk atau
menggunakana jasa perusahaan, dan memperoleh kepuasan kemudian
merekomendasikannya kepada orang lain tetang pengalamanya.
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya
Rujukan pertama dalam penelitian adalah penelitian dari Adijati Utaminingsih,
Teguh Ariefiantoro, Sri Yuni Widowati yang berjudul “Menyingkap Rahasia
Kesuksesan Usaha Tahu Baxo Bu Pudji Ungaran” hasil menunjukkan bahwa keberanian usaha merupakan faktor penting dalam membangun kesuksesan usaha, juga didukung oleh pengendalian kualitas yang dapat dilaksanakan dengan sangat baik. Juga pemilihan strategi usaha yang tepat akan menentukan kesuksesan usaha serta perusahaan memiliki prinsip usaha yang dapat menjadi pedoman seluruh stakeholder usaha itu. Budaya perusahaan yang memiliki makna yang sangat dalam bagi karyawan, pemilik serta pihak yang berkaitan dengan usaha maka usaha tersebut akan menemukan kesuksesan yang sangat luar biasa.
31
Rujukan Kedua dalam penelitian adalah Penelitian terdahulu yang telah melakukan kajian adalah Tommy Soewanda (2015) dengan judul “Strategi
Pengembangan Usaha Makanan dan Minuman Pada Rumah Makan Nasi Bebek Pak
Janggut di Surabaya” menemukan bahwa strategi yang tepat dan dapat diterapkan perusahaan saat ini yaitu, menerapkan promosi dan iklan dengan maksimal dan inovatif, menambah cabang baru, membentuk devisi marketing , mengembangkan produk baru untuk menarik minat pelanggan, peningkatan performa dan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain strategi berikut, perusahaan juga disarankan menggunakan alternative strategi yang cocok bagi perusahaan yaitu Market Penetration dan Market Development . Yaitu meningkatkan upaya pemasaran perusahaan dengan untuk menambah pangsa pasar perusahaan.
Dengan cara, meningkatkan jumlah, marketing, meningkatkan anggaran bagi perusahaan, meningkatkan jangkauan iklan dan promosi, dan meningkatkan upaya publisitas . Serta menambah cabang di kota lain, dengan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasar.
Rujukan ketiga dalam penelitian ini adalah Eugenia Andrea Dennisa, Suryono
Budi Santoso yang berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, dan Citra Merek terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan sebagai
Variabel Intervening (Studi pada Klinik Kecantikan Cosmedic Semarang)” hasil peneilitan menjukan bahwa adanya pengaruh positif antara semua variabel. Yaitu kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan, citra merek berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas
32 pelanggan, dan variabel kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.
Rujukan ketiga dalam penelitian ini adalah Kurnia Dewi yang berjudul
“Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Duta
Ponsel, Rengat Kabupaten Indragiri Hulu” hasil menunjukan bahwa ada pengaruh positif antara semua variable. Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian, kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Rujukan ketiga dalam penelitian ini adalah Diyos Nugraha Eka yang berjudul
“Pengaruh Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Pada Cafe Roti dan Kopi
Anjis” hasil menujukan bahwa Word of Mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada café Roti Gempol dan Kopi Anjis. Perusahaan disarankan lebih meningkatkan kualitas dan pelayanan lagi sehingga Word of Mouth sehinggi dapat lebih meningkatkan pengaruh keputusan pembelian.
33
2.3 Alur Penelitian
Peningkatan Penjualan
Kesuksesan Usaha
Faktor-Faktor yang
menyebabkan mampu bertahan
Evaluasi
Upaya yang dilakukan untuk
mempertahankan dimasa yang
akan datang
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunkan Jenis Case Study (Studi Kasus). Studi kasus adalah bagian dari metode kualitatif yang hendak mendalami suatu kasus tertentu secara mendalam dengan melibatkan pengumpulan beraneka sumber informasi.
Menurut Yin (1984:a 1981:b dalam Robert K. Yin, 2006), studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang:
1. Menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana:
2. Batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas; dan
dimana;
3. Multisumber bukti dimanfaatkan.
Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (case study). Peneliti memusatkan diri secara intensif pada satu objek yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data yang diperoleh dalam studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi ini dari beberapa sumber.
34
35
Menurut Suguiono (2016;9) metode penelitian kualitif adalah metode penelitian yang berlandasan pada filsafat postpositiviseme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekan makna dari pada generalisasi .
3.2 Jenis Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan
sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian
dilakukan. Menurut Weley dan Sons (2018) Data primer ( primary data )
mengacu pada informasi yang diperoleh langsung (dari tangan pertama) oleh
peneliti terkait dengan variable ketertarikan untuk tujuan tertentu dari studi.
Data primer biasanya diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan
responden yang dijadikan sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
telah dipersiapkan terlebih dahulu. Berupa:
- Data penjualan Warung Makan Soto Bangkong
- Informasi-informasi lainnya dari hasil wawancara.
36
2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan
dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah
literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian
yang dilakukan. Jadi data sekunder diperoleh dari hasil pengolahan pihak kedua
atau data yang diperoleh dari hasil pengolahan pihak kedua atau data yang
diperoleh dari hasil publikasi pihak lain. Berupa:
- Teori-teori dari literatur
- Teori-teori dari jurnal
- Referensi lainnya dari artikel serta situs di internet
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1 Tempat Penelitian
Gambar 3.1 Tempat Penelitian
Sumber : Dokumentasi, 2019
37
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti dilakukan. Penetapan
lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian,
karena dengan ditetapkannya lokasi penelitian berti objek dan tujuan sudah
ditetapkan sehingga peneliti dapat mempermudah mendapatkan informasi dan
keterangan yang diperlukan sehubungan dengan kepentingan penelitian.
Peneilitian ini dilakukan di Warung Makan Soto Ayam Bangkong Jl. Brigjen
katamso No.1, Karangtempel, Semarang Selatan, Kota Semarang.
3.3.2 Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian dilaksanakan sejak
tanggal 11 April 2019 dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, 1 bulan
pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi penyajian dalam
bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung.
3.4 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu yang terkait dengan hal yang akan diteliti.
Dalam penelitian, subjek penelitian berperan sengat penting kerena dari situ lah data tentang penelitian akan diamati. Pada penelitian kualitatif responden atau subjek penelitian disebut dengan informan, yaitu orang memberikan informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan peliti yang sedeng dilaksanakan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah informan kunci, yaitu Bapak Joko Benny Yanto
38 sebagai Owner Warung Makan Soto Ayam Bangkong dan Konsomen Warung Makan
Soto Bangkong.
Tabel 3.1
Informan dalam Penelitian
No. Nama Keterangan
1 Pak Joko Benny Yanto Pemilik Warung Makan Soto Ayam Bangkong
2 Pak Ganjar Karyawan Warung Makan Soto Ayam Bangkong
3 Pak Subardi Pelanggan 1 Warung Makan Soto Ayam Bangkong
4 Mbak Siska Pelanggan 2 Warung Makan Soto Ayam Bangkong
Objek penelitian adalah apa yang akan diselidiki dalam penelitian atau hal yang menjadi sasaran peneilitian. Objek dalam penelitian ini adalah Warung Makan Soto
Bangkong Semarang. Menurut Nyoman Kutha Ratna dalam buku Fitrah dan Luthfiyah
(2017) objek adalah keseluruhan gejala yang ada disekitar kehidupan manusia. Apabila bila dari sumbernya objek dalam penelitian kualitatif disebut situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen, Yaitu tempat, pelaku, dan aktivitas secara sinergi. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Warung Makan Soto Ayam Bangkong.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategi dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tampa mengetahui
39 teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiono 2016;224).
Menurut Sugiono (2016) Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, berbagai cara. Misalnya wawancara, Observasi, dan dokementasi. Untuk pengambilan data yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
1. Wawancara Lisan dan Tertulis
Menurut Moleong (2017;186) Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)
yang memberikan jawaban atau pertanyaan.
Tujuan wawancara sendiri untuk mencari informasi permasalahan
penelitian dengan cara tanya jawab secara tatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai. Peneliti melakukan
wawancara tatap mukas secara langsung dengan responden pelaku usaha
Warung Makan Soto Ayam Bangkong yang mengacu pada pertanyaan terbuka
yang telah disiapkan.
2. Observasi
Observasi merupakan suatu aktivitas pengamatan terhadap suatu objek
secara cermat dan langsung di lokasi penelitian, serta mencatat secara sistematis
mengenai gejala-gejala yang diteliti. Di dalam penelitian observasi dapat
dilakuan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan peneliti.
40
Menurut Nastion dalam buku Sugiono (2016;226) menyatakan bahwa
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya berkerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui
observasi. Data itu dikumpulkan dan seiring dengan bantuan berbagai alat yang
sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron)
maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat di observasi dengan
jelas.
Observasi bertujuan untuk mengamati situasi-situasi ada dilapangan
dengan mencatatat apa yang dianggap penting guna menjang terhadap tujuan
peneliti serta memperdalam data yang diperoleh yang sebelumnya melalui
wawancara.
3. Dokomentasi
Menurut Sugiono (2016) dokumentasi murapakan catatatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seseorang. Dokomentasi merupa pelangkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Tujuan kegiatan dokumentasi adalah untuk mendapatkan keterangan,
penerangan, serta bukti. Dalam penelitian ini dokementasi dilakukan dengan
cara mengumpulkan data berdasarkan laporan yang didapatkan dari objek
peneliti dan laparan lainya yang berkaitan dengan masalah penelitian.
41
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses pengumpulan data penelitian secara sistematik untuk memempermudah peneilitian memperoleh kesimpulan. Atau analisis data bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk merubah data hasil dari sebuah penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan menjadi kesimpulan.
3.6.1 Uji Kridebilitas Data
Uji kridebilitas data merupakan tingkat ukuran suatu kebeneran atas data yang
telah dikumpulkan atau derajat kepercayaan data dan kecocokan data antara konsep
penelitian dan hasil penelitian. Data yang valid dapat diperoleh dengan melakukan
uji kridibilitas terhadap hasil data penelitian sesuai dengan prosudur uji kredibilitas
data dalam penelitian.
Uji kridibilitas data dalam penelitian studi kasus menggunakan teknik
triangulasi. Triangulasi adalah teknik pengujian kredibilitas data yang
memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data. Menurut Sugiono (2016;241) triangolasi
diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dari data dan sumber yang telah ada. Teknik
triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangolasi sumber dan
triangolasi metode.
42
3.6.2 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek baik derajat
kepercayaan suatu informasi yang di peroleh melalui sumber yang berbeda.
Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa
fonemena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa
yang telah ditemukan.
3.6.3 Triangulasi Motode
Triangulasi motode adalah usaha pengecekan data, atau mengecek keabsahan temuan penelitian. Trianggulasi metode dapa dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama.
Pelaksanaannya dapat dengan cara cek dan recek (Bachtiar 2010;57).
3.6.4 Narasi Data
Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritkan rangkaian peristiwa atau pengalaman berdasarkan perkembangan dari waktu kewaktu. Tujuan narasi untuk menggambarkan objek peneiliti secara rinci dari data yang telah diperoleh oleh peneliti.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Warung Makan Soto Ayam Bangkong Semarang berdiri sejak tahun 1950.
Pemilik dan pendiri warung makan soto bangkong ini bernama H. Soleh Soekarno dan saat ini usaha warung makan soto ayam bangkong dikelola oleh Bapak Joko Benny
Yanto yang merupakan anak bungsu dari lima bersaudara pemilik warung makan soto ayam bangkong. Awal soto ayam ini dijajakan dengan menggunakan angkring bambu yang dipikul dengan berjalan kaki keliling antar kampung masuk kampung.
Dulunya Pak Soekarno ikut orang berjualan soto karena rajin dalam berkerja di kasih angkring bambu dan mualai berjualan sendiri, awal berjualan Pak Soekarno berjualan keliling dari kampung masuk kampung kemudian dapat tempat kaki lima disamping Kantor Pos JL. Brigjen Katamso Semarang. Setelah warung rame pemilik mampu membuat kios kecil, kemudian pada Tahun 2000 meluaskan tempat usahanya dengan membeli ruko disamping. Saat ini kios tersebut berkembang menjadi besar dan memiliki beberapa cabang di berbagai daerah serta memiliki 30 kariyawan. Nama Soto
Ayam Bangkong diambil dari nama perempatan jalan berdirinya soto ayam bangkong dan pelanggan sendiri yang menyarankan namanya menjadi soto ayam bangkong.
43
44
Untuk menjaga rasa. Soto ayam membuat kecap yang diproduksi sendiri dan untuk ayamnya menggunakan ayam kampung. Setiap harinya, warung soto ayam bangkong dapat menghabiskan 40 ekor ayam kampung untuk 200-300 porsi. Soto ayam bangkong disajikan dalam mangkok yang agak tinggi dengan porsi yang sangat pas dibandingkan soto ayam yang lain yang hanya menggunakan mangkuk kecil atau besar, dengan penyajian ini menjadikan ciri khas warung soto ayam bangkong, tidak hanya itu tempat penjualan soto dibuat senyaman mungkin dengan di iringi suara gemelang wayang yang merupakan ciri khas budaya kota semarang. Pemilik warung makan soto ayam bangkong juga mengkedapankan pelayanan yang ramah dan kebersihan tempat mulai dari tempat bermakan pelanggan sampai fasilitas toilet.
Berikut gambaran susasana warung makan Soto Ayam Bangkong :
Gambar 4.1 Foto Suasana Warung Makan Soto Ayam Bangkong
Sumber : Dokementasi, 2019
45
4.2 Profil Informan
Dalam penelitian ini melibatkan 4 informan, yaitu:
1. Joko Benny Yanto (Pemilik Warung Makan Soto Ayam Bangkong)
Gambar 4.2 Foto Bersama Pemilik Warung Soto Ayam Bangkong
Sumber : Dokumentasi, 2019
Pada gambar 4.2, laki-laki yang memakai kaos biru adalah Joko Benny Yanto
Merupakan Pemilik dan Pengelola Warung Makan Soto Ayam Bangkong. Beliau
Berusia 51 Tahun dan bertempat tinggal di semarang. Beliau merupakan anak
bungsu dari lima bersaudara yang mengelola warung makan Soto Ayam Bangkong
46
2. Bapak Ganjar (Kariyawan Warung Makan Soto Ayam Bangkong)
Gambar 4.3 Foto bersama kariyawan Warung Makan Soto Ayam Bangkong
Sember : Dokumetasi, 2019
Pada gambar 4.3, laki laki yang memakai kaos hitam berkerah kuning adalah pak Ganjar merupakan kariyawan Warung Makan Soto Ayam Bangkong yang sekarang sudah 25 tahun berkerja, beliau berusia 55 tahun dan bertempat tinggal di
Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah.
47
3. Bapak Subardi (Pelanggan 1 Warung Makan Soto Ayam Bangkong)
Gambar 4.4
Foto bersama pelanggan 1 Warung Makan Soto Ayam Bangkong
Sumber : Dokumentasi, 2019
Pada gambar 4.4, laki-laki yang pake kaos berkerah, biru muda dan putih adalah Pak Subardi adalah pelanggan Warung Makan Soto Bangkong, beliau berusia 63 yang dan bertempat tinggal di Pekalonga. Belau kalo hari libur sering ke
Semarang untuk menyempatkan makan di Warung Makan Soto Ayam Bangkong.
48
4. Mbak Siska (Pelanggan 2 Warung Makan Soto Ayam Bangkong)
Gamabar 4.5
Foto Bersama pelanggan 2 Warung Makan Soto Ayam Bangkong
Sumber : Dokumentasi, 2019
Pada gambar 4.5, perempuan yang membawa kaos abu-abu adalah mbak Siska pelanggan Warung Makan Soto Ayam Bangkong, mbak siska berusia 25 tahun dan beliau tinggal di Semarang Kota karena Soto Ayam Bangkong deket dengan rumah kalo pengen soto ayam sering berkujung ke Soto Ayam Bangkong.
49
Informan 1
Nama : Pak Joko
Sebagai Pemilik Warung Makan Soto Ayam Bangkong
Tabel 4.1 Analisis Hasil Wawancara
Hasil WawanCara Intisari
p Bagai mana awal mulai usaha warung makan
soto ayam bangkng ?
I Awal mulai usaha soto ayam dari bapak saya Berjualan dari kampum ke
yang dulu ikut orang karena bapak saya rajin kampung, membeli tempat
berkerja, kemudian dikasih angkring bambu beberapa ruko, membuka
dan mulai berjualan dari masuk kampung cabang di beberapa daerah
keluar kampun, pada tahun 1950 bapak saya
mendapat tempat di emperan di samping kantor
POS Jl. Brigjen Katamso Semarang. Lama-
lama rame kemudian bapak saya membeli
tempat atau kios di samping. Pada tahun 2000
membeli lagi kios di sampingnya, karena lama-
lama warung makan soto ayam bangkong
50
semakin rame kemudian membuka cabang
dibeberapa daerah.
P Apa yang membuat tertarikan bapak
menjalankan usaha keluarga ?
I ya karena amanah dari orang tua. dulu Kegigihan pada amanah
almarhum bapak saya mengumpulkan anak-
anaknya kemudian saya dipanggil dan bapak
saya meminta saya untuk mengelola warung
makan soto ayam bangkong p Apa upaya yang di lakukan untuk
mempertahankan usaha dimasa yang akan
datang ? i ya Pertama kita mempertahankan rasa Mempertahankan rasa
makananya, dan pelayanan, kedua percaya makanan, Pelayanan,
sama karyawan karena masalah bumbum dan kepercayaan kepada
masalah pembukuan, kalo kariayawan mau karyawan, iklan diradio
bukak soto ayam kita kasih modal, asal jangan
pake nama Soto Ayam Bangkong karena sudah
di patenkan, maka karyawan banyak yang
sungkan dan karywan disini yang berkerja
51
sampai 25 tahun, dan bapak dulu suka wayang
kulit karena suka wayang kulit dan suka
mendengarkan radio yang ada acara wayang
kulit, jadi bapak mengiklankan soto ayam
bangkong di radio. p Bagaimana strategi penjualan yang dilakukan ? i Kita sekarang mulai kekantor-kantor. Mulai Mulai menjual dikantor-
menuju kesitu. Teruma ke pemda, karena bapak kantor, Memepertahankan
ibu sudah meninggal saya sebagai anak hanya konsep usaha orang tua.
bisa menyarankan. Contoh : sekarang yang
dulunya warung makan biasa saja kita rapikan
dan kita bersihkan agar tempat menjadi nyaman
tapi tidak merubah masakan dan konsep yang
sudah di terpakan almarhum bapak saya. p Promosi apa yang bapak lakukan
I Ya untuk promosi sendiri di radio yaitu radio Melakukan iklan diradio,
idola karena itu sudah di terapkan bapak saya memberikan diskon kepada
karena bapak saya suka wayang kulit, dan temen-temen komunitas
untuk sekarang juga saya ikut komunitas mobil
Honda brio, mobilio, Honda Jaz, dan Hrv jadi
52
sekalian saya memasarkan soto ayam
bangkong. Dengan cara memberikan diskon
kepada temen-temen komunitas. p Apakah ada peraturan yang harus dijalankan
oleh kariyawan ?
I Untuk peraturan dari bapak ibu karyawan kalo Pelayanan yang ramah, dan
maua pulang satu minggu, kalo satu minggu sopan
belum kembali harus telfon agar nanti
digantikan yang lain, trus karyawan harus
ramah dan sopan kepada pelanggan, begitu
pelanggan masuk kariyawan harus nyemperin
dan menanyakan pesanan. p Faktor-faktor apa yang mampu bertahan ?
I Ya semua itu dari tuhan saya hanya bisa berdoa. Berdoa, Menjaga Rasa, dan
Saya hanya mempertahankan apa yang di pelayanan,
terpakan orang tua saya. Hanya tempat yang di
renofasi dan untuk sistimnya tetap sama yang
dilakukan orang tua saya, kita tidak mau
merubah, karena kasian sama kariyawan disini
kariyawan rata-rata sudah lama berkerja ada
53
yang sampai 25 tahun, makanya bapak
menggap karyawan seperti keluarga. Yang
peting menjaga rasa, dan pelayanan p Bagaimana dengan penetapan harga ?
I Ya untuk harga senderi kita mengikuti Mengikuti Harga Pasar
pasarannya soto ayam yang ada di kota
semarang, karena soto ayam yang kita sajikan
tidak menggunakan mangkok kecil atau
mangkok besar melainkan mangkok soto ayam
berbeda dengan soto lain karena mangko soto
ayam kita buat sendiri, dan untuk daging ayam
sendiri menggunakan ayam kampung, ya tau
sendirilah mas ayam kampung juga mahal jadi
harga yang kami tawarkan dengan kulitas bahan
dari soto ayam bangkong
P Bagaimana portret usaha warung makan soto
ayam bangkong ?
I soto ayam bangkong sendiri merupakan usaha Usaha keluarga
kelurga ya, jadi kita disini tidak merubah apa
yang di terepkan pabak ibu dulu, hanya
54
tempatnya kami renovasi dan kita bersihkan. Ya
seperti ini lah soto ayam bangkong
P Untuk pasar sasaranya siapa ?
I kita tidak memandang siapa yang mau beli Semua kalangan untuk
disini, jadi mau orang kantoran, pegawai negri pasar sasarnya
atau masyarakat biasa boleh beli disini, ya
semua kalangan untuk pasar sasaranya
P Biasanya pembeli dari kota semarang atau ada
juga dari luar kota ?
I ya untuk pembeli ada dari kota semarang ada Pembeli dari kota semarang
juga dari Jakarta, banyak mas ada luar jawa dan ada dari luar jawa
juga dan bahkan dari artis juga ada yang makan
disni. Dulu juga ada pak presiden ke 6 juga
peranh kesini p Apa keunggulan soto ayam bangkong dengan
soto soto ayam yang lain
I Keunggulan soto ayam bangkong memakai membuat kecap sendiri
ayam kampug, dan untuk kecapnya juga dibuat
sendiri, jadi kita membuat kecap sendiri tidak
membeli kecapat dipasar, trus mangkok yang
55
buat makan soto juga mangkok pesenan yang
ukuranya tidak terlalu besar dan tidak kecil.
Informan 2
Nama : Pak Ganjar
Sebagai karyawan Warung Makan Soto Ayam Bangkong
Tabel 4.2
Analisi Hasil Wawancara Hasil Wawancara Intisari
P Bapak disini berkerja sebagai apa ?
I saya disini berkerja sebagai serbutan kadang pelayanan
dipelayanan kadang didapur, jadi semua yang
bisa di kerjakan kita kerjakan
P Bagaimana pelayanan yang dilakukan kepada
pelanggan?
I Untuk pelayanan sendiri ya kita harus ramah Pelayanan ramah
kepada pelanggan dan berpenampilan rapi, jadi
begitu pelanggan masuk kita langsung
56
samperin dan mencarikan tempat duduk serta
menanyakan pesanan
P Apakah bapak juga melakukan promosi ?
I Saya tidak melakukan promosi, yang saya tau Promosi iklan radio
pemilik sendiri melakukan iklan diradio, jadi
untuk promosi bisa ditanyakan sama
pemiliknya. p Apakah dalam berkerja ada peraturan yang
harus dijalani ?
I ya dalam berkerja yang penting berkerja tepat Berkerja tepat waktu,
waktu berpenampilan rapih dan ramah kepada berpenampilan rapi dan
penggan ramah kepada penggan p Apakah dulu bapak pertama kali berkerja ada
pelatihan terlebih dahulu?
I tidak ada pelatihan langsung kerja dan Tidak ada pelatihan
mengikuti temen-temen yang sudah berkerja,
jadi waktu pertama kerja langsung kerja.
57
Informan 3
Nama : Pak Subardi
Sebagai Pelanggan Warung Makan Soto Ayam Bangkong
Tabel 4.3
Analisi Hasil Wawancara
Hasil Wawancara Intisari
P Bapak Tau darimana ada Soto Ayam disini ?
I Dulunya saya kuliahnya di IKIP PGRI Semarang, Dari mulut ke Mulut
Taunya disini dari tahun 2007 kemarin. Saya
transfer yang dulunya dari UT terus transfer
kuliah ke IKIP PGRI, ya dari rekan sekampus
P Bagai mana murut bapak tentang untuk
pelayanan disini?
I Bagus dan ramah dalam segi pelayanan. Begitu Pelayanan ramah
tamu tamu datang bisanya didatangi dan pesanan
apa
58
P Menurut bapak bagaimana dengan rasa Soto
Ayam Bangkong
I Cukup lumayan, kalo bagi lidah pekalongan ya Rasa enak, rasa berbeda
cukup enak, ya kalo pekalongan kan berbeda dengan soto pekalongan
rasanya antara pekalongan dan semarang, kalo
pekalongan kas ciri pekalongan kan sotonya di
campur tauco, apa lagi dengan kuahnya yang
enak asinya pas dan tidak terlalu manis
P Bagaimana Untuk Harga Soto Ayam Bangkong ?
I ya tidak begitu mahal, standarlah kalo di kota, Harga Standar, harga tidak
kalo di desa ya harga segitu cukup lumayan begitu mahal
mahal
P Apakah bapak pernah melihat promosi warung
makan soto ayam bangkong
I dulunya pernah mendengar iklan di radio waktu Mendengar iklan diradio
disemarang sekarang di pekalongan ya jauh tidak
pernah mendengar iklan disana.
P Apakah ada saran buat Warung Makan Soto
Ayam Bangkong ?
59
I saranya ya, agar nanti bisa meningkatkan Mutu dan rasa di
pelayanan kepada pelanggan agar pelanggan pertahankan
puas, yang penting mutu dan rasa itu di
pertahankan kalo bisa ya ditingkatkan.
Informan 4
Nama : Mbak Siska
Sebagai Pelanggan Warung Makan Soto Ayam Bangkong
Tabel 4.4
Analisi Hasil Wawancara Hasil Wawancara Analisis Kalimat
p Dari mana mbak tau adanya Warung Makan Soto
Bangkong disini ?
I Karena soto ayam bangkong sudah lama ya, jadi dari mulut ke mulut
sudah tau dari dulu makanya sudah sering denger
adanya soto bangkong disini. Dulunya taunya dari
eyang saya yang sering kesini
P Bagaimana tetang pelayanan soto ayam bangkong
?
60
I Ya masih ramah dan cukup bagus, dan kayak Pelayanan yang ramah
seperti dulu waktu pernah kesini jadi ketika datang
duduk langsung di samperin dan dan ditanyakan
pesanannya
P Bagaimana menerut mbak tetang harga soto ayam
bangkong ?
I Standarlah kalo disemarang, daripada di Jakarta harga standar
porsinya juga pas dan harga menurut aku sesuai
dengan rasa sotonya
P Bagaimana menurut mbak tentang rasanya ?
I rasanya ya enak sih, rasa ayamnya juga enak dan Rasa enak
kuahnya pas dilidah
P untuk tempat sendiri menurut mbak gimana ?
I tempatnya ya cukup nyaman, bersih dan fasilitas Tempat nyaman dan bersih
toilet juga bersih
P Apakah ada saran untuk Soto Ayam Bangkong ?
I ya semoga bisa lebih baik lagi dan rasanya juga Agar lebih baik, rasa di
dipertahankan pertahankan
61
4.3 Analisis Data Tabel 4.5 Ringkasa Temuan Diskripsi Hasil Temuan
Pertanyaan Pemilik Karyawan Pelanggan 1 Pelanggan 2
1. Apa yang 1. Berdoa 1. Melayani dengan 1. Pelayanan ramah, 1. Pelayanan ramah
menyebabkan ramah cepat, dan tepat dan sopan 2. Pelayanan 2. Harga standar mampu bertahan 2. Berkerja dengan 2. Harga standar 3. Menjaga rasa makanan 3. Rasa enak tepat waktu 3. Rasa enak 4. Informasi dari mulut
4. Mendengar iklan di ke mulut
radio
5. Informasi Dari
mulut ke mulut
62
2. Bagaimana 1. Mempertahan rasa
upaya yang makanan
dilakukan untuk 2. Pelayanan mempertahankan 3. Kepercayaan kepada dimasa yang akan karyawan datang
3. Promosi
63
Pembahasan :
1. Hasil wawancara menyatakan bahwa faktor-faktor apa yang menyebabkan
mampu bertahan. Informasi ini di cross-check ditemukan hasil wawancara
bersama infroman yaitu bapak Joko Benny Yanto merupakan selaku pemilik
Warung Makan Soto Ayam Bangkong, mengatakan mampu bertahan yaitu
pertama berdoa, kemudian pelayanan. Berdasarkan wawancara peniliti lakukan
bersama pemilik Warung Makan Soto Ayam Bangkong, kariyawan, dan para
pelanggan didapatkan temuan bahwa Warung Makan Soto Ayam Bangkong
menerapkan kepada kariyawan agar dapat memberikan pelayanan kepada
pelanggan yang ramah, tanggap, dan cepat ketika konsumen datang kariyawan
mendatangi dan mempersilahkan tempat duduk serta menanyakan pesanan.
Dengan pelayanan seperti itu mendapat respon baik kepada pelanggan. Dari
hasil wawancara peneliti kepada informan yaitu pelanggan Warung Makan
Soto Ayam Bangkong juga mengatakan pelayanan di Warung Makan Soto
Ayam Bangkong sangat ramah, sopan dan ketika datang karyawan mendatangi
serta menanyakan pesanan.
64
Gambar 4.6
Gambar Karyawan yang sedang melakukan pelayanan
Sumber : Dokumentasi, 2019
Pada gambar diatas adalah karyawan Warung Makan Soto Ayam
Bangkong yang melakukan pelayanan kepada pelanggan soto ayam bangkong.
Dengan penampilan rapi, ramah dan sopan. Dengan adanya pelayanan yang ramah dan sopan mendapat penilaian yang baik kepada konsumen sehingga konsumen dapat melakukan pembelian lagi.
Yang ke tiga yaitu menjaga rasa makanan, berdasarkan wawancara yang peniliti lakukan bersama pemilik Warung Makan Soto Ayam Bangkong dan para pelanggan didapatkan temuan bahwa strategi pemilik Warung Makan Soto
Ayam Bangkong priotas kualitas produk tetap di pertahankan sepeti mempertahankan rasa Soto Ayam Bangkong yang memeliki ciri khas tersendiri serta bahan baku pembuatan juga dipertahankan. Berdasarkan pengamatan dilapangan terlihat Warung Makan Soto Ayam Bangkong selalu rame pengunjung apa lagi hari libur dan pengenjung sendiri tidak hanya dari kota semarang juga dari luar kota. Untuk membuktikan tentang rasa, peneliti
65
melakukan wawancara kepada beberapa pemebeli Warung Makan Soto Ayam
Bangkong. Bagaimana pendapat tentang rasa soto ayam bangkong? Bapak
Subadi mengetakan “ Rasa Soto ayam cukup lumayan, kalo bagi lidah pekalongan ya cukup enak, ya kalo pekalongan kan berbeda rasanya antara pekalongan dan semarang, kalo pekalongan khas ciri pekalongan kan sotonya di campur tauco, apa lagi dengan kuah kaldu yang enak asinya pas dan tidak terlalu manis ”. Untuk mencari informasi lagi peneliti melakukan Review
Makanan Soto Ayam Bangkong kepada Mbak Veranitta yang sedang makan di
Soto Ayam Bangkong. mengatakan “ soto ayam bangkong rasanya cukup enak, kuah yang asinya pas tidak terlalu manis, begitu juga dengan daging ayam soto tektur daginya kenyal ” berdasarkan peryataan tersebut bahawa kualitas produk merupakan strategi pemasaran yang baik untuk mempertahankan usaha.
Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti bersama pelanggan
Warung Makan Soto Ayam Bangkong peneliti menemukan diskripsi harga dan word of mouth. Infromasi di cross-check dengan wawancara bersama pelanggan yang mengatakan harga warung makan soto ayam bangkong merupakan harga standar, sedangkan Wawancara bersama dengan Pemilik
Warung Makan Soto Ayam Bangkong mengatakan “ Ya untuk harga senderi kita mengikuti pasarannya soto ayam yang ada di kota semarang, karena soto ayam yang kita sajikan tidak menggunakan mangkok kecil atau mangkok besar melainkan mangkok soto ayam berbeda dengan soto lain, karena mangko soto ayam kita buat sendiri, dan untuk daging ayam sendiri menggunakan ayam
66
kampung, ya tau sendirilah mas ayam kampung juga mahal jadi harga yang kami tawarkan sesuai dengan kulitas bahan dari soto ayam bangkong ” dengan pernyatan pemilik soto ayam bangkong tersebut bahawa penetapan harga yang dilakukan pemilik soto ayam bangkong berdasarkan kualitas yang di berikan karena soto ayam memakai bahan pilihan. Harga soto ayam Warung Makan
Soto Ayam Bangkong dijual dengan harga Rp.16.000/porsi. Pelneliti melakukan observasi dengan membandingkan harga beberapa warung makan soto ayam di semarang, harga sendiri sekitar delapan ribu sampai sampai enam belas ribu harga tersebut tergantung dengan porsi mangkok ada yang besar dan ada yang kecil, sedangkan soto ayam yang di jual Warung Makan Soto ayam bangkong dengan porsi yang agak besar namun tidak terlalu besar, hal ini menunjukan bahwa harga Warung Makan Soto Ayam Bangkong merupakan harga yang terjangkau kerana harga Warung Makan Soto Ayam bangkong yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk yang di berikann kepada konsumen.
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti bersama pelanggan Warung
Makan Soto Ayam Bangkong, menumakan temuan diskripsi Word of Mout atau informasi dari mulut kemulut, Peniliti melakukan wawancara bersama pelanggan yaitu mbak Siska yang ber umur 25 tahun tinggal di semarang mengatakan “Saya tau soto ayam bangkong dulu dari kakek saya yang suka kesini dan katanya rasanya enak, jadi pernah kesini dan kebutulan ada temen mama yang pengen soto ayam aku aja kesoto ayam bangkong” dari wawancara bersama mbak siska menujukan bahwa ada informasi dari mulu ke mulut atau
67
Word Of Mouth, sedangkan wawancara yang dilakukan bersama pelanggan
lain yaitu Bapak Subardi yang mengatakan “saya tau soto ayam bangkong dulu
sejak kuliah di semarang dan taunya itu dari teman-teman sekampus, kebutulan
ini lagi di semarang jadi mampir kesini”. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat
di ketahui bahwa Warung Soto Ayam Bangkong adanya informasi dari mulut
ke mulut (Word of Muoth) melalui informasi dari mulut ke mulut dalam
penelitian ini adalah promosi yang dilakukan pelanggan Warung Makan Soto
Ayam Bangkong yang merasa puas setelah membili sehingga pelanggan
Warung Makan Soto Ayam Bangkong tersebut membicarakan tentang Warung
Makan Soto Ayam Bangkong, mempromosikan, dan merekomendasikan
kepada orang lain.
2. Hasil wawancara mengatakan bahwa Bagaimana upaya yang dilakukan untuk
mempertahankan dimasa yang akan datang. Informasi ini di cross-check hasil
wawancara kepada informan yaitu bapak Joko Benny Yanto merupakan
pemilik Warung Makan Soto Ayam Bangkong mengatakan untuk
mempertahankan dimasa yang akan datang yaitu. Menjaga rasa makanan yang
dilakukan untuk menjaga rasa makanan yaitu dengan memberikan rasa
makanan soto ayam agar tetap konsisten dan tidak merubah resep makanan
serta bahan baku makanan. Selanjutnnya yaitu kepercayaan kepada karyawan.
Bardasarkan wawancara yang peniliti lakukan bersama pemilik dalam
menjalankan oprasionalnya pemilik warung makan soto ayam bangkong
mempercayakan kepada kayawan.
68
Selanjutnya yaitu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dimasa
yang akan datang. Bardasarkan wawancara yang peniliti lakukan bersama
pemilik dan pelanggan Warung Makan Soto Ayam Bangkong didapat temuan
bahwa Warung Makan Soto Ayam Melakukan promosi iklan diradio, peneliti
melakukan wawancara kepada pemilik mengatakan warung makan soto ayam
bangkong melakukan promosi yaitu dengan iklan melali Radio Idola dengan
frekuensi glombang 92.6 FM dan untuk tayang iklan di jam 07:00 dan 12:00.
Tujuan iklan di radio agar Warung Soto Ayam Bangkong lebih dikenal
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh dari wawancara dengan infroman
peneliti, yang berkenaan dengan apa penyebabkan mampu bertahan Warung
Makan Soto Ayam Bangkong peneliti menemukan temuan-temuan variabel.
4.4.1 Kualitas Pelayanan
Menurut Zeithaml et. al. Dalam Husain Umar (2005) Menggunakan
enam dimensi dalam menentukan kualitas jasa yaitu:
a. Reliability , yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai
dengan yang ditawarkan.
b. Responsiveness, yaitu respon karyawan dalam membantu pelanggan dan
memberikan pelayanan yang cepat tanggap yang meliputi: kesigapan
69
karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam
menangani transaksi, penanganan keluahan pelanggan/pasien. c. Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas: pengetahuan produk
secara tepat, kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam
memberi pelayanan, ketrampilan dalam memberikan informasi,
kemampuan dalam memberikan keamanan didalam memanfaatkan jasa
yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan. d. Emphaty, perhatian secara individual yang diberikan perusahaan seperti
kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk
berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami
keinginan dan kebutuan pelangganya. e. Tangibles, meliputi tampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front
ofifice, tersedianya tempat parker kebersihan, kerapian dan kenyamanan
ruangan, kelengkapan perlatan komunikasi dan penampilan keriyawan.
Dari dimensi pelayanan diatas. Warung Makan Soto Ayam
Bangkong dapat memenuhi dari salah satu demensi kualitas pelayanan.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan bersama pemilik, karyawan
dan pelanggan Warung Makan Soto Ayam Bangkong, di dapat temuan
bahwa pelayanan yang dilakukan yaitu pelayanan yang ramah, cepat dan
tanggap.
70
4.4.2 Kualitas Produk
Menurut Darmanto dan Sri Wardaya (2016;120) Produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk daya tarik,
akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang bisa memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan.
Menurut Philip Kotler (2008:4) produk mencakup segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan,
atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan.
Diperlukan produk yang berkualitas untuk agar produk yang
ditawarkan agar tetap dicari oleh konsumen. Untuk menjaga kualitas
produk harus tetap konsisten agar bisa memenuhi selera konsumen.
Warung Makan Soto Ayam Bangkong Agar tetap memenuhi selera
konsumen yaitu dengan mempertahanakan kulitas produk Soto Ayam.
Menurut Kotler dan Keller dalam Lili Suryati (2019;23) kualitas
produk adalah keseluruhan corak dan karakteristik dari sebuah produk atau
jasa yang menunjang kemampuan untuk memuaskan pelanggan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan wawancara yang peniliti lakukan bersama pemilik
Warung Makan Soto Ayam Bangkong dan para pelanggan didapatkan
temuan bahwa strategi pemilik Warung Makan Soto Ayam Bangkong
adalah priotas kualitas produk tetap di pertahankan sepeti mempertahankan
71
rasa Soto Ayam Bangkong yang memeliki ciri khas tersendiri, tidak hanya
ciri khas yang di pertahankan dari bahan baku soto ayam bangkong juga
dipertahankan seperti Ayam yang digunukana untuk pembuatan soto sendiri
dari ayam kampung, dan kecap tidak menggunakan kecap yang beredar di
pasar, namun kecap yang dipakai adalah kecap buatan sendiri.
4.4.3 Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345) harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi usaha, nominal uang yang telah ditentukan oleh penjual untuk menjual produknya kepada konsumen. Penempatan harga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal tersebut meliputi tujuan perusahaan, strategi bauran pemasaran, dan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Faktor eksternal meliputi ; pasar, persaingan dan unsur lingkungan lainnya. Untuk mencapai tujuan pemasarannya, penjual harus dengan pintar menerapkan harga semurah mungkin namun tetap mendapatkan laba sebanyak mungkin.
72
Menurut Joseph P, Wiliam (2009;176) mengatakan bahwa harga merupakan salah satu dari empat variable keputusan strategi utama yang dikendalikan oleh manajer pemasaran.
Berdasarkan wawancara yang peniliti lakukan bersama pemilik Warung
Makan Soto Ayam Bangkong dan para pelanggan didapatkan temuan bahwa penetapan harga yang dilakukan pemilik Warung Makan Soto Ayam Bangkong dengan harga terjangkau dengan mengikuti harga pasar soto ayam, tujuan untuk menyasar pembeli dari semua kalangan dari kalangan menengah ke atas dan menengah ke bawa kerana Harga yang di tawarkan dari Warung Soto Ayam
Bangkong setera dengan kulitas yang di berikan kepada pelanggan.
4.4.4 Word of Mouth (informasi dari mulut ke mulut)
Menurut Mowen dan Minor dalam Ardy (2017:13) menjelaskan word
of mouth communication mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran atau
ide-ide diantara dua konsumen atau lebih yang tidak satupun merupakan
sumber pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong dalam Ardy (2017:13) word of mouth merupakan komunikasi pribadi tentang sebuah produk antara pembeli sasaran dan tetangga, teman-teman, anggota keluarga dan rekannya. Mayoritas orang- orang akan bercerita, bertukar pikiran, dan saling tukar informasi tentang pengalaman mereka kepada orang yang dikenal.
73
Menurut Kotler (2009) ada dua manfaat utama dalam melakukan Word of Mouth (WOM), yaitu: a. Sumber dari mulut ke mulut meyakinkan
Cerita dari mulut ke mulut adalah satu-satunya metode promosi yang berasal dari konsumen, oleh konsumen, dan untuk konsumen. Pelanggan yang merasa puas tidak hanya akan membeli kembali, tetapi mereka juga adalah reklame yang berjalan dan berbicara untuk bisnis yang dijalankan. b. Sumber dari mulut ke mulut memiliki biaya yang rendah.
Dengan tetap menjaga hubungan dengan pelanggan yang puas dan menjadikan mereka sebagai penyedia akan membebani bisnis yang dijalankan dengan biaya yang relatif rendah.
Menurut purwanto dan Zakaria dalam buku latief (2014:17) komunikasi pemasaran WOM adalah satatunya metode dari pelanggan ke pelanggan, dan untuk pelanggan. WOM adalah saluran komunikasi yang dapat dipercaya, karena kejadian dari pelanggan yang sudah mengkomsusi dari produk atau menggunakana jasa perusahaan, dan memperoleh kepuasan kemudian merekomendasikannya kepada orang lain tetang pengalamanya
Dari beberapa teori tersebut bahwa berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan bersama para pelanggan didapatkan temuan bahwa membuat para konsumen tertarik untuk datang kemudian membeli hingga kemudian menjadi pelanggan tetap. Dengan adanya pelanggan yang puas karena produk yang ditawarkan dan pelayanan yang diperoleh memuaskan bagi konsumen
74
Warung Makan Soto Ayam Bangkong maka pelanggan secara tidak langsung cirita dari mulut ke mulut untuk promosi, dengan adanya Word of Mouth bisa sebagai media promosi yang menghemat biaya promosi dan juga untuk meningkatkan penjualan.
4.4.5 Promosi
Kotler dan Keller (2009:510) menyatakan bahwa promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk yang dijual.
Menurut Tjipto (2008:97) Promosi dapat diartikan sebagai faktor keberhasilan sutu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pada hakikatnya promosi merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan atau mengkomsusikan suatu produk kepada pasar sasaran, guna dapat memberi informasi tentang keunggunaan. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi antara lain: a. ATL ( Above The Line ) adalah bentuk teknik promosi dengan strategi
“menarik perhatian” konsumen melalui iklan yang menarik dan memancing rasa penasaran orang untuk membeli atau mencoba produk. Tidak ada interaksi langsung dengan audiens, fungsinya tidak lain adalah untuk menjelaskan sebuah produk, konsep ataupun ide untuk menanamkan brand image yang kuat di benak audiens. Media yang digunakan adalah:
75
- Media cetak (koran, majalah, brosur, katalog)
- Media elektronik (TV, radio, dll)
- Billboard dan media reklame lainnya
- Media online / internet (website, blog, sosial media) b. BTL ( Below The Line ) adalah bentuk promosi dengan strategi “mendorong” calon konsumen untuk membeli dan mencoba produk atau jasa yang ditawarkan, dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dengan melibatkan dan mempertemukan secara langsung antara perusahaan atau penjual dengan masyarakat atau pembeli. Media promosi yang digunakan:
Pameran, Even, seminar, kuis atau sayembara, banggung hiburnan.
Dari beberapa pembahasan diatas, kegiatan promosi iklan salah satunya media elektroknik Radio yang merupakn media promosi Warung Makan Soto
Ayam bangkong, tujuan promosi yang dilakukan Warung Makan Soto Ayam
Bangkong untuk meningkatkan penjualan dan agar banyak lebih dikenal.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan bersama pemilik Warung
Makan Soto Ayam Bangkong didapatkan temuan bahwa pemilik melakukan promosi melalui media suara yaitu Radio serta mengikuti komunitas mobil untuk di manfaatkan sebagai media promosi. Melalui media promosi yang dilakukan dapat menarik minat planggan dan juga untuk mempertahankan usaha Warung Makan Soto Ayam Bangkong.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneliti dan pembahasan yang sudah dilakukan oleh
peneliti menyimpulkan bahwa bagaimana keberhasilan Warung Makan Soto Ayam
Bangkong dalam mempertahankan eksistensinya yaitu :
1. Warung Makan Soto Ayam Bangkong selalu mempertahankan kualitas
produk rasa soto ayam dengan bahan-bahan yang berkualitas.
2. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan Soto Ayam
Bangkong.
3. Penatapan dan penentuan harga Warung Makan Soto Ayam Bangkong
yang mengacu pada kualitas produk yang ditawarkan kepada
konsumen.
4. Kegiatan promosi melalui media iklan yang dilakukan Warung Soto
Ayam Bangkong.
5. Adanya informasi dari mulut ke mulu yang dilakukan pelanggan
Warung Makan Soto Ayam Bangkong.
76
77
5.2 Saran
Saran yang dapat peneliti berikan agar Warung Makan Soto Ayam Bangkong
bisa memasarkan usaha kuliner memalui media sosial seperti Instagram, Facebook,
dan Whatshapp agar bisa lebih banyak dikenal dan meningkat miningkatkan
pengunjung, serta bisa memanfaatkan plafom digital seperti aplikasi Gofood yang
saat ini banyak diminati untuk pemesanan makanan dengan mudah tampa perlu
datang ke tempat.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang peneliti temui selama penelitian ini berlangsung adalah
kendala waktu. Mengatur waktu pertemuan antar peneliti dengan salah satu
informan kunci yaitu Pemilik Warung Makan Soto Ayam Bangkong karena
keterbatasan waktu .
5.4 Agenda Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti berikutnya yang ingin menjadikan Sentra Warung Makan Soto
Ayam Bangkong sebagai objek penelitian disarankan untuk meneliti tentang:
1. Analisis Strategi pengembangan Warung Makan Soto Ayam Bangkong
2. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Terhadapa Kesuksesan Usaha
Warung Makan Soto Ayam Bangkong
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Imamul, & Giana Hadi W., 2007, Membuka Cakrawala Ekonomi , PT. Setia Purna Inves, Bandung. Assauri, Sofjan, 2018, Manajemen Bisnis Pemasaran , PT. Raya Grafind, Depok. Bachri, Bachtiar, 2010, “Menyakinkan Validasi Data Melalui Trianggulasi Pada Penelitian Kualitatif”, Jurnal Teknoligi Pendidikan, Vol.10 No.1, Hal.1-61. Cannon, Joseph P. et.al , 2009, Pemasaran Dasar edisi 16 , Salemba Empat, Jakarta. Darmanto dan Sri Wardaya, 2016, Manajemen Pemasaran , CV Budi Utama, Yogyakarta. Dennisa, Eugenia Andrea, Suryono Budi Santoso, 2016, “Analisis Pengaruh Kualitas produk, Kualitas Layanan, dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelnggan Melalui Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Klinik Kecantikan Cosmedic Semarang) ”, Jurnal Of Management , Vol.5, No.3, Hal.1-13. Dewi, Kurnia, 2018, “ Pengaruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Duta Ponsesl Rengat Kabupaten Indragiri Hulu ”, Jurnal Manajemen dan Bisnis , Vol.6, No.3, Hal.1-9. Firmansyah, Anang, 2019, Pemasaran, Dasar, dan Konsep, CV Qiara Media, Pasuruan. Fitrah, Muh, & Luthfiyah, 2017, Metodologi Penelitian (Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas, dan Studi Kasus) , CV Jejak, Jawa Barat. Hasan, Ali, 2010, Marketing Dari Mulut Ke Mulut, Media Persindo, Yogyakarta. Husain Umar, 2015, Menejemen Riset dan Prilaku Konsumen , PT. Gramedia Pusat, Jakarta. Indrajaya, Drajat, 2018, “ Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Importance Performance Analysis Dan Cutomer Satifaction Index Pada UKM Gallery ”, Jurnal IKRA-ITH Teknologi , Vol.2, No.3, Hal.3. Irawan, Deny & Edwin Japarianto, 2013, “ Analisis Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Kepada Pelanggan Restoran Por Kee Surabaya ”, Jurnal Manajemen Pemasaran , Vol.1, No.2, Hal.1-8. Kotler, Philip dan Kevin Lin killer, 2009, Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta. Latief, Rusman, 2018, Word of Mouth Communication Penjualan produk, Media Sahabat Cendaka, Surabaya. 78
79
Lexy J. Meleong, 2017, Metode Penelitian Kualitatif , PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung. Longnecker Justin G. et al, 2001, Kewirusahaan : Manajemen Usaha Kecil , Salemba Empat, Jakarta. Noor, Henry Fauzan, 2007, Ekonomi Manajerial , PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Pamungkas, Rizki, Magnadi Rizal Hari, 2014, “ Faktor-Faktor Penentuk Keberhasilan Usaha Waralaba (Studi Kasus Pada Usaha Waralaba Makanan dan Minuman Lokal Di Kota Semarang) ”, Jurnal Of Management , Vol.3, No.1, Hal.1. Puspita, Diestutiace Lucky et.al, 2016, “ Pengaruh Kualitas Produk dan Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian (Surve Kepada Konsumen Charles & Keith di Tujungan Plaza Surabaya) ”, Jurnal Admitrasi Bisnis , Vol.34, No.1, Hal.1. Putra, Diyos Nugraha Eka, 2015, “ Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Pada Cafe Roti Gempol Dan Kopi Anjis ”, Jurnal Of Managemen , Vol.2, No.1, Hal.1. Rangkuti, Freddy, 2009, Strategi Promosi Yang Kreatif dan Analisis Kasus Intergrated Marketing Comnunication , PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sernovitz, 2009, Word of Mouth Marketing , Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Soewanda, Tommy, 2015, “ Strategi Pengembangan Usaha Makanan Dan Minuman Pada Rumah Nasi Bebek Pak Janggut Di Surabaya ”, AGORA , Vol.3, No.1, Hal.1. Sugiono, 2016, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D , Alfabeta, Bandung. Supriono, Ardy Dwi Juniantoko, 2017, “ Pengaruh Word Of Mouth terhadap Nilai Minat Beli serta Dampaknya pada Keputusan Pembelian”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) , Vol.53, No.2, Hal.13. Suryati, Lili, 2019, Manajemen Pemasaran , CV Budi Utama, Yogyakarta. Tjiptono , Fandy, 2008, Strategi Pemasaran Edisi 3 , Fandy Offiset, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, & Anastasia Diana, 2016, Pemasaran , CV Andi Offset, Yogyakarta. Tribun Jateng, Selasa 9 Mei 2017, Kadin Sebut Semarang Surga Bisnis Kuliner, www.tribunnews.com , 15 April 2019. Utaminingsih, Adijati et.al, 2016, “Menyingkap Rahasia Kesuksesan Usaha Tahu Baxo Bu Pudji Ungaran ”, Jurnal Dinamika Sosial Budaya , Vol.18, No.2, Hal.1. Wiley, John dan Sons, 2018, Metode Penelitian untuk Bisnis , Salemba Empat, Jakarta. Yin, Robert K, 2011, Studi kasus : Desain & Metode , Raja Grafindo, Jakarta.
Hasil Wawancara
Hasil Wawancara Dengan Pak Joko Benny Yanto (Pemilik dan Pengelola)
Peneliti : Bagaiman awal mulai usaha warung makan soto ayam bangkong ?
Informan : awal mulai usaha soto ayam dari bapak saya yang dulu ikut orang, karena bapak saya rajin berkerja, kemedian dikasih angkring bambum dan mulai berjualan keliling kampung dari masuk kampung keluar kampung. pada tahun 1950 bapak saya mendapatkan tempat di emeperan di samping kantor POS JL. Brigjen
Katamso Semaran. Lama- lama rame, kemudian bapak saya membeli tempat atau kios di samping, kemudian pada tahun 2000 membeli lagi kios di sampingnya, karena lama- lama warung makan soto ayam bangkong semakin rame kemudian membukak cabang dibeberapa daerah.
Peneliti : Apa yang membuat tertarikan bapak menjalankan usaha keluarga ?
Informan : ya karena amanah dari orang tua. dulu almarhum bapak saya mengumpulkan anak-anaknya kemudian saya dipanggil dan bapak saya meminta saya untuk mengelola warung makan soto ayam bangkong.
Peneliti : Bagaimana portret usaha warung makan soto ayam bangkong ?
Informan : soto ayam bangkong sendiri merupakan usaha kelurga ya, jadi kita disini tidak merubah apa yang di terepkan pabak ibu dulu, hanya tempatnya kami renovasi dan kita bersihkan. Ya seperti ini lah soto ayam bangkong
Peneliti : Bagaimana prinsip usaha yang ada didalam warung makan soto ayam bangkong?
Informan : ya untuk prinsip yaitu tamu adalah raja yang kedua kita menjaga rasanya yang ketiga bersedekah yang teruma kepada anak yatim piatu.
Peneliti : Apa upanya yang dilakukan untuk mempertahankan usaha dimasa yang akan datang ?
Informan : ya pertama kita mempertahankan rasa makananya, kedua percaya sama kariyawan. Kerana kita masalah bumbum dan masalahmakanan pembukuan itu open, malah kalo karyawan mau buka soto ayam kita kasih modal, asal jangan pake nama Soto Ayam Bangkong karena sudah dipatenkan, maka kariyiwan banyak yang sungkan dan kariyawan disini banyak yang berkerja sampai 25 tahun. Yang peting menjaga rasa, dan pelayanan, dan bapak dulu suka wayang kulit karena suka wayang kulit dan suka mendengarkan radio yang ada acara wayang kulit, jadi bapak mengiklankan soto ayam bangkong di radio.
Peneliti : Bagaimana strategi penjualan yang dilakukan ?
Informan : kita sekarang mulai kekantor-kantor. muali menju kesitu. terutama ke
Pemda, karena bapak dan ibu sudah meningal saya sebagai anak hanya bisa menyarankan. Contoh : sekarang yang dulunya warung makan yang biasa saja kita rapikan dan kita bersihkan agar tempat menjadi nyaman tapi tidak merubah masakan dan konsep yang sudah di terapkan almarhum bapak.
Peneliti : Promosi apa yang bapak lakukan ?
Informan : ya untuk promosi sendiri di radio yaitu radio idola karena itu sudah di terapkan bapak saya karena bapak saya suka wayang kulit, dan untuk sekrang juga saya ikut komunitas mobil honda Brio, Mobilio, Honda Jazz, dan Hrv jadi sekalian saya memasarkan Soto Ayam Bangkong selah satunya itu.
Informan : Masudnya memasarkan ke komunitas bagiamana?
Peneliti : ya memasarkan dengan cara mengajak temen-temen komunitas makan di warung makan soto bangkong dengan memberikan diskon.
Peneliti : Apakah ada peraturan yang harus dilakukan oleh kariyawan ?
Informan : untuk peraturan dari bapak ibu karyawan kalo mau pulang satu minggu, kalo satu minggu balum kembali harus telfon arga nanti digantikan yang lain, trus kariyawan harus ramah dan sopan kepada pelanggan. Begitu pelanggan masuk kariyawan harus nyamperin dan menanyakan pesanan,
Peneliti : Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mampu bertahan?
Informan : ya semua itu dari tuhan saya hanya bisa berdoa. Saya hanya mempertahankan apa yang sudah diterapkan orang tua saya. Hanya tempat yang direnofasi dan untuk sistimnya tetap sama yang dilakukan orang tua saya, kita tidak mau merubah, Karena kasian sama kariyiwan disini rata karyawan sudah lama berkerja disini ada yang samapi 25 tahun, makaanya bapak mengangap karyawan seperti keluarga, makanya samapai sekarang masih pake sistim bapak ibu.
Peneliti : Bagaimana dengan penapan harga ?
Informan : Ya untuk harga senderi kita mengikuti pasarannya soto ayam yang ada di kota semarang, karena soto ayam yang kita sajikan tidak menggunakan mangkok kecil atau mangkok besar melainkan mangkok soto ayam berbeda dengan soto lain karena mangko soto ayam kita buat sendiri, dan untuk daging ayam sendiri menggunakan ayam kampung, ya tau sendirilah mas ayam kampung juga mahal jadi harga yang kami tawarkan dengan kulitas bahan dari soto ayam bangkong.
Peneliti : Bagaimana pengembangan lokasi kasi penjualan ?
Informan : dulunya pertama jualan di emperan jalan raya sebelah kantor POS JL.
Brigjen Katamso semarang, kemudian beli kios di samping emperan yang dulunya dibuat jualan. Lama-lama kok rame kemudian beli ruko lagi di sampingnya dan sekarang warung makan soto ada beberapa cabang di beberapa daerah.
Peneliti : Untuk pasar sasaranya siapa ?
Informan : kita tidak memandang siapa yang mau beli disini, jadi mau orang kantoran, pegawai negri atau masyarakat biasa boleh beli disini, ya semua kalangan untuk pasar sasaranya.
Peneliti : Biasanya pembeli dari kota semarang atau ada juga dari luar kota ?
Informan : ya untuk pembeli ada dari kota semarang ada juga dari Jakarta, banyak mas ada luar jawa juga dan bahkan dari artis juga ada yang makan disni. Dulu juga ada pak presiden ke 6 juga peranh kesini.
Hasil Wawancara dengan Pak Ganjar (Karyawan)
Peniliti : Bapak disini berkerja sebagai apa ?
Informan : saya serabutan kadang didapur kadang dipelayanan, jadi semua yang bisa di kerjakan kita kerjakan.
Peneliti : Bagaimana pelayanan yang dilakukan kepada pelanggan?
Informan : Untuk pelayanan sendiri ya kita harus ramah kepada pelanggan dan berpenampilan rapi, jadi kalo pelanggan masuk kita langsung samperin dan mencarikan tempat duduk serta menanyakan pesanan.
Peneliti : Bagaimana dengan pembeli sendiri kebanyakan dari kota semarang atau luar kota ?
Informan : pengunjuk sendiri banyak dari kota semarang dan juga ada dari luar kota, kebanyakan disini yang langganan orang cina di semarang.
Peneliti : Sudah berapa lama bapak kerja disini ?
Informan : saya sudah lama disini, ya sekitar 25 tahun lebih jadi kariyawan
Peneliti : Apakah bapak juga melakukan promosi ?
Informan : saya tidak peranah melakukan promosi, yang saya tau pemelik sendiri sering melakukan iklan diradio, jadi untuk promosi bisa ditanyakan sama pemiliknya.
Peneliti : Apakah dalam berkerja ada peraturan yang harus di jalanin
Informan : ya dalam berkerja yang penting berkerja tepat waktu berpenampilan rapih dan ramah pada pelanggan.
Peneliti : Apakah dulu bapak pertama kali berkerja ada pelatihan terlebih dahulu?
Informan : tidak ada pelatihan langsung kerja dan mengikuti temen-temen yang sudah berkerja, jadi waktu pertama kerja langsung kerja
Hasil Wawancara dengan Pak Subardi (Pelanggan 1)
Peneliti : Bapak tau darimana adanya soto ayam disini ?
Informan : dulu saya kuliahnya di IKIP PGRI Semarang
Peneliti : Taunya disini dari mana?
Informan : taunya dari 2007 kemarin. Saya transfer yang dulunya dari UT terus transfer kuliah ke IKIP PGRI, ya dari rekan sekampus
Peneliti : Apakah dulunya pernah kesini ?
Informan : dulu ya sudah. Pas ke Semarang mau kesolo saya mampir kesini.
Waktu kuliah dulu senang soto disini jadi sering mampir?
Peneliti : Jadi kolo ke Semarang mampir ya?
Informan : Ya kalo kesmarang insyallh mampir kesini
Peneliti : Bagaimana menurut bapak untuk pelayanan ?
Informan : bagus dan ramah dalam segi pelayanan. Begitu tamu datang biasanya didatangi dan pesanan apa
Peneliti : Menurut bapak bagaimana dengan rasa Soto Ayam Bangkong ?
Informan : Cukup lumayan, kalo bagi lidah Pekalongan ya cukup enak, ya kalo pekalongan kan berbeda rasanya antara pekalongan dan semarang, kalo pekalongan kas ciri pekalongan kan sotonya dicampur dengan tauco atau apa itu, kalo disini seperti soto kudus gitu rasa kaldune enak, juga ayam enak.
Peneliti : Bagaimana untuk harga ?
Informan : ya tidak begitu mahal, setandarlah kalo di kota, kalo di desa ya harga sigitu cukup lumayan mahal
Peneliti : Apakah bapak pernah mlihat promosi warung makan soto ayam bangkong ?
Informan : dulunya ya pernah mendengar waktu di Semarang sekarang di
Pekalongan ya jauh tidak pernah mendengar adanya iklan disana.
Peniliti : Bagaimana dengan tempat sendiri ?
Informan : ya lumayan bagus dan nyaman
Peneliti : Apakah ada saran buat Warung Makan Soto Ayam Bangkong?
Informan : saranya ya, agar nanti bisa meningkatkan pelayanan kepada pelanggan agar pelanggan puas, yang penting mutu dan rasa itu di pertahankan kalo bisa ya ditingkatkan.
Hasil Wawancara dengan Mbak Siska (pelanggan 2)
Peneliti : Sudah berapa kali sering ke Warung Makan Soto Ayam Bangkong ?
Informan : sebenernya saya sudah lama berkunjung disini, tadikan ada mama dan temennya kebetulan minta mau makan soto, yaudah saya kasih kesini.
Peneliti : Berti pernah sering kesini ?
Informan : ya pernah sih
Peneliti : Darimana mbak tau adanya Warung Makan Soto Ayam Bangkong ?
Informan : karena soto bangkong sudah dari lama ya, jadi sudah tau dari dulu makanya sudah sering denger adanya soto bangkong semarang. Dulunya taunya dari eyang saya yang sering ngajak kesini
Peneliti : Bagaimana tentang pelayanan Soto Ayam Bangkong ?
Informan : ya masih ramah dan cukup bagus, dan kayak seperti dulu waktu pernah kesini jadi ketika datang duduk langsung di samperin dan dan ditanyakan pesanannya
Peneliti : Bagaimana menurut mbaknya tentang harga Soto Ayam Bangkong?
Informan : Standarlah ya,kalo di Semarang harga soto ya standarlah dari pada di
Jakarta, porsinya juga pas dan harga menurut aku sesuai dengan rasa sotonya
Peneliti : Bagaimana dengan rasa soto ayam bangkong sendiri ?
Informan : Untuk rasanya ya enak sih, rasanya asinya pas gak terlalu manis, dan ayamnya enak, apa lagi di tambah beregedel dan satenya jadi rasanya pas
Peneliti : untuk tempat sendiri menurut mbak gimana ?
Informan : tempatnya ya cukup nyaman sih
Peneliti : Apakah ada saran untuk Soto Ayam Bangkong ?
Informan : ya semoga bisa lebih baik lagi dan rasanya juga dipertahankan
Foto Bersama Pemilik Warung Makan Soto Ayam Bangkong
Foto Bersama Karyawan Warung Makan Soto Ayam Bangkong
Foto Bersama Pelanggan Warung Makan Soto Ayam Bangkong
DAFTAR RIWA Y AT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
N.1.M : B.111.15.0005 Nama Lengkap : Amirul Mukminin Tempat & Tanggal Lahir : Demak, 07 Agustus 1994 Alamat Lengkap : Sabetan Barat, Ke!. Wedung, Kee. Wedung, Kab. Demak Prov. Jawa Tengah.
' B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal
I. SDN 5 Tanjungpandan, lulus tahun 2006 2. SMPN 2 Tanjungpandan, lulus tahun 2009 3. SMAN 1 Tanjungpandan, lulus tahun 2012
C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan
I. Penjual Online Shop Helm
Semarang, 28 Juli 2019
Am•irul Mukmin in YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG JI Soekarno Hatta, Tlogosari - Semarang Telp. (024) 6702757 psw. 126 Fax. (024) 6702272
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Nama Mahasiswa : ..... Nomer lnduk .\?.:.\\\ .. : .. \.� : 00.0.>. .
Jurusan .. �9:-:'..':Q-..::i�t:').� .
Pembimbing Te.au..At10not...SE..M...
Judul Skripsi Bahasa Indonesia: ENGUHCYAP. YE SUS£.SAM, .UASAH.A.WA.UM6 .MAY.AM..S010. AY.A..CAM..k.OM.G.SZ].JL. 0R.1J E E.ALA!S0.ANe.LYA K-AMTEL.EL. .SEAL.ARA MA..S£LATAM, . --�l: I\ >. :S.�� �\\ \.),:G_ .
Judul Skripsi Bahasa Inggris : REVEALING. THE SUCCESS OE. THE WA.Ne, AA_SgT9. AYA.SAAB9MO.D! IL EIGJE! AIAMS.Me.L.ARANO]EM\REL, SEMARAN._SEU»TA, koTA SEMARANG ················································•"''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''"''''''''···········
• 1 4 ,/2019 Semester Awal Bimbingan: