Eksistensi Ketoprak Wahyu Manggolo Di Karesidenan Pati

Desy Putri Wahyuningsih

Drs. Bintang Hanggoro Putra, M. Hum

Mahasiswa Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

[email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi grup kesenian ketoprak Wahyu Manggolo di Karesidenan pati yang meliputi Kabupaten Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Rembang. Ketoprak Wahyu Manggolo adalah salah satu ketoprak yang ada di Kabupaten Pati.Ketoprak Wahyu Manggolo dipimpin oleh Bapak Sarjimin.Ketoprak Wahyu Manggolo lahir di desa Pelem Gede, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati pada tanggal 14 Maret 2007.Ketoprak Wahyu Manggolo merupakan ketoprak yang eksis di Kabupaten Pati.Jadwal pentasnya sangat padat.Hal itu dikarenakan oleh faktor internal dan faktor eksternal.Di dalam faktor internal dan faktor eksternal itu terdapat faktor penghambat dan faktor pendukung.

Kata Kunci : eksistensi, ketoprak

PENDAHULUAN Kabupaten Pati adalah kabupaten yang memiliki berbagai ragam budaya dan kesenian daerah.Kesenian adalah salah satu unsur yang menyangga kebudayaan. Istilah Kabupaten Pati merupakan salah satu kebudayaan atau culture dalam bahasa kabupaten di Jawa Tengah yang terletak di Inggris, berasal dari kata benda dalam bahasa sebelah timur Kabupaten Kudus dan Jepara, Latin colere, yang berarti bercocok tanam sebelah barat Kabupaten Rembang, serta (culvication), produksi, pengembangan, atau Kabupaten Blora dan Grobogan berada di perbaikan tanaman yang khusus (Webster’s, sebelah selatan. Sebelah utara berbatasan 1994: 337). Dalam bahasa , kata dengan Laut Jawa. Kondisi geografis yang kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta sebagian besar merupakan dataran rendah budayah, yaitu bentuk jamak dari kata budhi membuat kabupaten Pati kaya akan hasil tani, (budi atau akal); dan kadangkala ditafsirkan selain itu terdapat rangkaian pegunungan sebagai perkembangan kata majemuk “budi- kapur utara yang membentang di bagian daya”, yang berarti daya dari budi, berwujud selatan perbatasan dengan kabupaten cipta, rasa, dan karsa (Purwanto, 2000: 51- Grobogan dan kabupaten Blora. Kabupaten 52) dalam (Nooryan Bahari, 2008: 29-30). yang terkenal dengan produksi kacangnya ini mempunyai sejarah yang menarik. Sebagai bagian dari kebudayaan, kesenian tidak bisa lepas dari ekosistem Karesidenan Pati terdiri dari Kabupaten manusia.Manusia mempunyai peran penting Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, dalam menciptakan kesenian baru yang Kabupaten Rembang dan Kabubaten memiliki kandungan kreatifitas dan unsur Blora.Kelima kabupaten ini adalah kabupaten inovatif.Kesenian sebagai bagian dari yang ada di sekitar Kabupaten Pati, tempat kebudayaan mempunyai sifat berubah – ubah dimana ketoprak Wahyu Manggolo didirikan. menyesuaikan perkembangan jaman.

1 Kesenian adalah aspek kebudayaan yang Wahyu Manggolo Pati.Agama Islam yang universal.Seperti halnya bentuk kesenian mendominasi masyarakat di Karesidenan Pati yang hidup di lingkungan pedesaan sampai sangat mendukung ketoprak Wahyu saat ini masih ada dan berkembang sesuai Manggolo.Masyarakat yang mayoritas dengan perubahan jaman. Kesenian beragama Islam memungkinkan adanya tradisional yang bernapaskan kerakyatan atau usaha-usaha menuju kearah pengembangan, jenis seni rakyat mempunyai ciri-ciri antara karena dalam kesenian ketoprak Wahyu lain : bersifat sederhana, tidak terkekang Manggolo juga mengajarkan ajaran agama aturan-aturan yang ketat, peralatannya pun Islam yang dikemas dalam setiap juga sangat sederhana, pola penggarapan pertunjukannya. yang polos, mencerminkan tata cara hidup dan kehidupan masyarakat yang Kemajuan yang telah dicapai oleh bersangkutan. Setiap kesenian tradisional ketoprak Wahyu Manggolo sekarang kerakyatan mempunyai ciri tersendiri. merupakan hasil dari Pemerintah Daerah maupun masyarakat pendukung yang Problem yang menjadi bahan mengupayakan perkembangan ketoprak perbincangan adalah mengenai masalah Wahyu Manggolo Pati.Namun banyak grup eksistensi kesenian tradisional. Kedudukan kesenian ketoprak bermunculan (salah kesenian tradisional sangat mengkhawatirkan, satunya ketoprak Wahyu Manggolo) dengan bahkan ada kecenderungan satu demi satu menyajikan pergelaran ketoprak yang sedikit akan luruh dari panggung budaya, walaupun berbeda dengan pembaharuan-pembaharuan berbagai usaha untuk melestarikannya telah yang dapat mendukung eksistensi dalam jagat dilakukan. Mengingat pentingnya arti hiburan di tengah maraknya pengaruh budaya kesenian tradisional di dalam kehidupan asing. Setiap grup kesenian ketoprak harus masyarakat, maka masalah yang berkenaan mempunyai strategi dan cara tersendiri untuk dengan kesenian tradisional tidak akan lepas mempertahankan eksistensinya agar tidak dari tanggung jawab kita bersama sebagai punah termakan pengaruh budaya asing yang penerus bangsa yang berbudaya. masuk ke dalam Indonesia.

Kesenian tradisional yang masih Ketoprak Wahyu Manggolo mempunyai berkembang di kabupaten Pati salah satunya ide untuk selalu berinovasi, yaitu adalah kesenian ketoprak.Ketoprak tergolong memperbaharui setiap pementasan dan kesenian rakyat Jawa, sekaligus untuk mengikuti perkembangan zaman.Banyak menyampaikan ajaran.Seni rakyat yang faktor yang menyebabkan grup kesenian berupa ketoprak ini banyak digemari oleh ketoprak Wahyu Manggolo selalu digemari masyarakat Jawa.Ketoprak Jawa adalah teater oleh masyarakat.Hal tersebut dapat dilihat rakyat yang menggunakan media bahasa dari segi kostum, lakon yang dimainkan Jawa.Seni ketoprak terus menerus mengalami bervariasi, diselipkan campursari dan musik perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan dangdut yang dipadu padankan dengan perkembangan zaman.Salah satu ketoprak , dagelan yang mampu membuat yang ada di Kabupaten Pati adaah ketopak penonton terbahak-bahak.Faktor-faktor Wahyu Manggolo.Ada beberapa hal yang tersebut yang membuat ketoprak Wahyu menarik dari ketoprak Wahyu Manggolo, dari Manggolo tetap eksis ditengah ancaman berbagai aspek contohnya kostum, tata rias, kepunahan kesenian tradisional. dialog, iringan.Kemampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kemampuan bertahan dengan kualitas Eksistensi tersebut merupakan salah satu indikasi yang tetap dinikmati oleh grup kesenian ketoprak Berdasarkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 357) eksistensi memiliki arti

2 hal berada atau keberadaan. Menurut Abidin Menurut Imron Rosyadi (dalam Maria Zaenal (2007: 16) eksistensi adalah suatu Uti Utari, 2011:13) pengakuan secara kultural proses yang dinamis, suatu “menjadi” atau dan legal diperlukan bagi eksistensi suatu “mengada”. Ini sesuai dengan asal kata benda yang bersifat konkret maupun eksistensi itu sendiri, yakni exsistence, yang abstrak.Pengakuan secara kultural adalah artinya keluar dari, “melampaui” atau pengakuan dari masyarakat terhadap sesuatu “mengatasi”.Jadi eksistensi tidak bersifat karena keberadaannya terpercaya atau kaku dan terhenti, melainkan lentur atau meyakinkan dan memang dibutuhkan.Sebagai kenyal dan mengalami perkembangan atau contoh keberadaan seni tradisional yang sebaliknya kemunduran, tergantung pada dibutuhkan masyarakat untuk kemampuan dalam mengaktualisasikan hiburan.Pengakuan secara legal adalah potensi-potensinya. pengakuan secara hukum dan dianggap lebih Keberadaan yang dimaksud dapat berupa kuat dasarnya, misalnya berupa undang- sesuatu yang berwujud benda baik bersifat undang atau peraturan dari negara.Sesuatu konkret maupun abstrak.Benda yang konkret yang konkret atau abstrak dapat selalu eksis berupa materi atau zat, sedangkan yang apabila mendapat dukungan pengakuan abstrak dapat berupa suatu aktivitas. secara kultural maupun legal. Misalnya eksistensi sebuah lembaga pendidikan, yang berwujud benda bersifat Seni dan Kesenian konkret antara lain gedung tempat kegiatan Menurut I.G. Bg. Sugriwa, secara belajar, sedangkan yang abstrak salah satu etimologi kata seni berasal dari bahasa contoh adalah pembelajarannya. Begitu pula Sansekerta, yang artinya kurang lebih sebagai dengan eksistensi sebuah grup kesenian penyembahan, pelayanan, dan pemberian. tradisional, yang berwujud konkret adalah Seniman merupakan makhluk yang memiliki kantor sekretariat kesenian, sedangkan yang kelebihan; kehalusan jiwa yang tak tersamai berwujud abstrak adalah bentuk oleh awam dalam menikmati dan pertunjukannya. menciptakan keindahan (Sudarmaji, 1979: 5). Eksistensi juga dapat diartikan untuk Pengertian seni adalah suatu keterampilan menciptakan beberapa bentuk simbol yang yang diperoleh dari pengalaman, belajar, atau menyenangkan, namun bukan hanya pengamatan-pengamatan. Pengertian lainnya, mengungkapkan segi keindahan saja, tetapi seni merupakan bagian dari pelajaran, salah dibalik itu terkandung maksud baik yang satu ilmu sastra, dan pengertian jamaknya bersifat pribadi, sosial maupun fungsi yang adalah pengetahuan budaya, pelajaran, ilmu lain (Hadi 2003:88). pengetahuan serta suatu pekerjaan yang Eksistensi dalam komunitas manusia membutuhkan pengetahuan atau keterampilan mempunyai kekuatan yang aktif untuk (Meriam Webster’s Collegiate Dictionary memberikan respon terhadap manusia, baik dalam Nooryan Bahari, 2008: 61). secara individu atau kelompok (Sinaga Ketoprak Wahyu Manggolo merupakan 2001:73). Keberadaan yang dimaksud adalah sebuah bentuk seni karena didalamnya bukan merupakan tempat dimana suatu benda beranggotakan para seniman yang berada, akan tetapi kata eksistensi mempunyai kelebihan dan keterampilan yang mengandung pengertian tentang keberadaan mempertunjukkan sebuah cerita yang dapat suatu kegiatan yang secara terus menerus dijadikan sebagai sebuah ilmu dilakukan, sehingga kegiatan terus berjalan pengetahuan.Ketoprak memiliki nilai seni dengan lancar. Kegiatan seseorang atau karena didalamnya banyak unsur-unsur kelompok dapat berjalan lancar dan kontinyu, keindahan.Ketoprak merupakan suatu sangat dipengaruhi oleh dukungan dari pekerjaan atau profesi yang membutuhkan anggota kelompok dan orang lain yang bukan pengetahuan dan keterampilan sehingga tidak menjadi anggota kelompoknya. semua orang bisa menjadi seniman ketoprak.

3 Kesenian menurut Koentjaraningrat gaya dan organisasi sosial saling berkaitan adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, (Nooryan Bahari, 2008:47). nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan Ensiklopedia Indonesia mengatakan dimana kompleks aktivitas dan tindakan bahwa yang dimaksud kesenian adalah berpola dari manusia dalam masyarakat dan meliputi penciptaan segala macam hal atau biasanya berwujud benda-benda hasil benda yang karena keindahan bentuknya manusia. orang akan senang melihat atau Salah satu kebutuhan manusia yang mendengarnya. Everyman Encyclopedia tergolong dalam kebutuhan integratif adalah menyatakan, bahwa apa yang disebut dengan menikmati keindahan, mengapresiasi dan kesenian ialah segala sesuatu yang dilakukan mengungkapkan perasaan orang bukan karena kebutuhan pokok, keindahan.Kebutuhan ini muncul disebabkan melainkan semata-mata karena kemewahan, adanya sifat dasar manusia yang ingin kenikmatan atau kebutuhan spiritual mengungkapkan jati dirinya sebagai makhluk (Sudarmaji dalam Nooryan Bahari, 2008:49). hidup yang bermoral, berselera, berakal, dan Kesenian lazim dibedakan dalam berbagai berperasaan.Kebutuhan estetik serupa dengan wujud, penampilan, dan penyajian, kesenian pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder yang dibedakan menurut indera penerimanya yang dilakukan manusia melalui adalah seni audio, seni visual, dan kombinasi kebudayaannya.Kesenian merupakan unsur keduanya yang disebut seni audio visual. Seni pengikat yang mempersatukan pedoman- audio adalah seni yang dapat diterima melalui pedoman bertindak yang berbeda menjadi indera pendengaran seperti seni suara, seni suatu desain yang utuh, menyeluruh, dan musik, pembacaan puisi atau cerita pendek di operasional, serta dapat diterima sebagai radio, drama radio, dan berbagai bentuknya, sesuatu yang bernilai.Estetika dan sistem dengan syarat dapat diterima oleh indera simbol sebagai bagian dari kebudayaan, pendengaran.Seni visual adalah seni yang merupakan pedoman hidup bagi masyarakat diserap melalui indera penglihatan.Jenis seni dalam melakukan kegiatan yang isinya adalah semacam itu sering juga disebut sebagai seni perangkat model kognisi, sistem simbolik rupa, seperti seni lukis, seni patung, seni atau pemberian makna yang terjalin secara grafis, dan sebagainya, asal dapat diterima menyeluruh dalam simbol-simbol yang oleh indera penglihatan atau mata. Sedangkan ditransmisikan secara historis. Model kognisi seni audio visual juga sering disebut sebagai atau sistem simbol ini digunakan secara seni pandang dengar yang penerimaannya selektif oleh masyarakat untuk melalui indera penglihatan dan pendengaran, berkomunikasi, melestarikan tradisi, seperti seni tari, seni musik dalam bentuk menghubungkan pengetahuan, serta bersikap pertunjukan, seni drama, film, monolog, dan bertindak untuk memenuhi kebutuhan teater, dan lain-lain, sepanjang dapat diterima integratifnya yang bertalian dengan dengan indera penglihatan sekaligus pengungkapan atau penghayatan estetik, pendengaran (Nooryan Bahari, 2008: 50-51). meskipun tuntutan akan keindahan itu sangat Fungsi atau manfaat kesenian adalah sederhana (Geertz dalam Nooryan Bahari, fungsi religi atau keagamaan, fungsi 2008:45-46). pendidikan, fungi komunikasi, fungsi rekreasi Levi-Strauss dalam buku Structural atau hiburan, fungsi artistik sebagai media Antropology (1963:245-268) menegaskan, ekspresi seniman, fungsi guna, dan fungsi bahwa kesenian dapat menjadi satuan-satuan kesehatan atau terapi. integrasi menyeluruh secara organik, di mana Ketoprak Wahyu Manggolo merupakan gaya-gaya, kaidah-kaidah estetik, organisasi sebuah bentuk kesenian yang didirikan oleh social, dan agama, secara struktural saling beberapa seniman dengan seorang pemimpin. berkaitan. Dalam hubungan spesial itulah Melalui berbagai proses dan perkembangan maka ketoprak ini mampu mempertahankan

4 eksistensinya dan menyenangkan bagi para 2. Merupakan pencerminan dari suatu kultur orang yang menikmatinya. Ketoprak Wahyu yang berkembang sangat bertahan, karena Manggolo termasuk dalam seni audio visual dinamik dari masyarakat yang karena dapat dilihat dan dapat didengar. menunjangnya memang demikian. Kesenian Tradisional 3. Merupakan bagian dari suatu kosmos kehidupan yang bulat, yang tidak terbagi Tradisional merupakan istilah yang bagi dalam perkataan spesialisasi berasal dari kata tradisi. Kata tradisi berasal 4. Bukan merupakan hasil kreatifitas dari bahasa latin “Traditio” artinya individu-individu tetapi tercipta secara mewariskan (Depdikbud 1979:5). Tradisi bersama dengan kolektivitas masyarakat dikaitkan dengan pengertian kuno atau yang menunjang (dalam Arumsari, sesuatu yang bersifat luhur sebagai warisan 2009:9-11). nenek moyang.Kamus Besar Bahasa Ketoprak Wahyu Manggolo adalah salah Indonesia (1994:1069) tradisi diartikan satu grup kesenian tradisional di Kabupaten sebagai adat kebiasaan turun temurun yang Pati yang meneruskan ketoprak-ketoprak masih dijalankan oleh masyarakat.Secara yang sudah ada di Kabupaten Pati. Meskipun gampang predikat tradisional dapat diartikan merupakan kesenian tradisional namun segala sesuatu yang tradisi, sesuai dengan ketoprak Wahyu Manggolo tetap mengikuti pola bentuk maupun penerapan yang selalu perkembangan zaman sehingga eksistensinya berulang.(Sedyawati 1981:48 dalam tidak lagi diragukan.Ketoprak Wahyu Arumsari, 2009:9). Manggolo merupakan ketoprak yang sudah Kesenian tradisional menurut Rohidi diakui oleh masyarakat luas dan pada tanggal (1987:7) adalah kesenian yang hidup dan 29 Agustus 2009 sudah tercatat di Dinas berkembang dikalangan masyarakat pedesaan Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan yang memiliki sifat dan ciri Olahraga. tersendiri.Khayam (1981:59) mengemukakan bahwa kesenian tradisional lahir bukan dari Ketoprak konsep seseorang dan tidak dapat dipastikan Berdasarkan (Kamus Besar Bahasa siapa penciptanya.Kesenian tradisional lahir Indonesia, 2008:691) ketoprak adalah di tengah-tengah masyarakat dikarenakan tradisional Jawa, biasanya adanya improvisasi atau spontanitas dari para memainkan cerita lama dengan iringan musik pelakunya. Menurut Bastomi (1988:16), ciri- gamelan, disertai tari-tarian dan tembang. ciri kesenian tradisional adalah sebagai Ketoprak merupakan salah satu bentuk berikut : seni tradisional yang sangat popular. 1. Merupakan gagasan kolektif masyarakat Kesenian ini tidak hanya terdapat di Jawa, 2. Tema gagasan/wujudnya mengandung tetapi juga di wilayah lain di mana hidup dan ciri-ciri khusus yang dimilik oleh bertempat tinggal orang-orang Jawa (dalam sekelompok masyarakat Karuni Octavia, 2011:14). 3. Gagasan kolektif itu dimiliki sedemikian Ketoprak diciptakan oleh RM tinggi oleh warga masyarakat yang Wreksoniningrat di Surakarta yang bersangkutan sehingga menjadi merupakan seniman yang banyak kebanggan mereka bersama berkecimpung dalam dunia tari dan 4. Adanya pengakuan dari orang atau orang.Pada suatu ketika dia mempunyai ide kelompok masyarakat yang lain dalam untuk membuat suatu pertunjukan yang dapat rangka interaksi sosial. dengan mudah menceritakan suasana Khayam (1981:60) merinci kesenian kehidupan didalam lingkungan kerajaan tradisional sebagai berikut : (Herry Lisbijanto, 2013:1). 1. Memiliki jangkauan yang terbatas pada Ketoprak menurut Rangga Warsita di lingkungan kultur yang menunjangnya. dalam serat pustaka Raja Purwa jilid II

5 (Nanik Herawati, 2009:10) mengatakan mampu membuat Dewi Sri turun ke bumi. bahwa kata ketoprak adalah nama lain dari Dewi Sri oleh sebagian petani Jawa dianggap kothekan, yaitu sejenis kesenian rakyat yang sebagai lambang kesuburan. Ada alat musiknya adalah lesung. Bahkan ada kepercayaan bahwa Dewi Sri sebagai simbol kebiasaan rakyat Jawa, saat ada gerhana dewi kesuburan akan turun ke bumi, apabila bulan juga sering terdengar kothekan yang dibunyikan suara-suara “thiprak” (Nanik dimainkan oleh beberapa orang.Pada Herawati, 2009:7) kesenian ketoprak ditemukan ekspresi Handung Kus Sudyarsana (1997:23), pemain, cerita, dialog, akting, rias, busana, sejak kelahiran ketoprak seputar tahun 1887, unen-unen, gending, dan nyanian.Esensi bahasa yang digunakannya adalah Jawa. ketoprak itu sejatinya adalah drama Sesuai jenis ketoprak sbagai teater rakyat, tradisional Jawa atau dapat pula disebut teater yang tercakup dalam teater tradisional.Ketika tradisional jenis teater rakyat. itu ketoprak masih menggunakan lesung, alat Awalnya kesenian ketoprak hanya penumbuk padi sebagai sumber suara dipentaskan di lingkungan keraton saja, iringannya.Karenanya, jenis ketoprak itu sehingga kesenian ini kurang dikenal oleh disebut ketoprak lesung. masyarakat.Menurut ahli sejarah kesenian ketoprak ini mulai ada pada tahun 1922, yaitu METODE pada masa Kerajaan Mangkunegaran di Metode penelitian yang digunakan dalam Surakarta.Setelah itu seni ketoprak kemudian penelitian yaitu metode kualitatif. berkembang dan dapat dimainkan oleh Lokasi penelitian adalah tempat dimana masyarakat umum dan dipentaskan di luar penelitian dilaksanakan atau tempat dimana keraton.Kesenian ketoprak yang dipentaskan seseorang melaksanakan penelitian. Tujuan di luar keraton ini masih tergolong sederhana, ditetapkannya lokasi penelitian adalah agar baik dari pakaian pemain maupun musik yang diketahui dengan jelas objek yang akan mengiringi pementasan ketoprak tersebut diteliti. Lokasi penelitian ini mengambil (Herry Lisbijanto, 2013:3). lokasi di desa Tanjung Sari, Kecamatan Musik atau gamelan yang mengiringi Jakenan, Kabupaten Pati karena ketoprak pertunjukan ketoprak pada awalnya, Wahyu Manggolo lahir di Kabupaten menggunakan iringan suara lesung dan alu, Pati.Oleh karena itu, peneliti mengambil dimana alat tersebut sebenarnya bukan lokasi tersebut sebagai obyek penelitian. merupakan jenis alat musik tetapi alat Sumber data penelitian adalah subjek dari pertanian yang biasa digunakan penumbuk mana data dapat diperoleh.Sumber data padi. Alat lesung ini dibunyikan dengan cara penelitian dibagi menjadi dua, yaitu : alunya dipukulkan ke badan lesung. Pada saat a. Sumber data primer alu dipukulkan ke lesung maka akan Sumber data utama ini adalah data yang menimbulkan bunyi : prak, prak, prak. Suara diperoleh secara langsung yang dilakukan prak ini yang kemudian diyakini sebagai asal melalui wawancara yang diperoleh penulis mula nama ketoprak (Herry Lisbijanto, dari informan.Informan adalah orang yang 2013:4) bersedia memberikan informasi tentang Ketoprak mula-mula merupakan kondisi, situasi, dan latar belakang permainan rakyat yang dilakukan oleh anak- penelitian.Penelitian ini yang menjadi anak pada waktu bulan purnama dengan alat informan adalah Ketua grup kesenian iringan musik lesung.Permainan ketoprak ketoprak Wahyu Manggolo Kabupaten Pati selain bersifat hiburan juga mempunyai yaitu bapak Sarjimin mengenai pokok makna religius.Pada waktu kemunculan permasalahan yang menjadi objek penelitian ktoprak yang pertama, hiburan rakyat masih dan kata-kata orang yang diwawancarai sangat sederhana. Ketoprak dengan alat merupakan sumber data primer. musik lesung berirama kothekan dipercaya b. Sumber data sekunder

6 Sumber data sekunder adalah sumber tersebut.Bapak Mogol sendiri menjadi data yang tidak diperoleh secara langsung “dagelan” dan dibantu oleh seorang temannya dari sumbernya yaitu buku yang menunjang, yaitu Bapak Sendor. Mulai 14 Maret 2011 makalah penelitian, dokumen, dan sumber kantor sekretariat ketoprak Wahyu Manggolo data lain yang relevan. Data sekunder dalam dipindahkan di Desa Tanjungsari, Kecamatan penelitian ini bersumber dari dokumen yang Jakenan, Kabupaten Pati. telah ada di kantor sekretariat grup kesenian Bapak Sarjimin selaku ketua grup ketoprak Wahyu Manggolo, seperti ketoprak memberikan keterangan pada saat dokumentasi foto, surat keputusan dari Dinas penelitian yang diadakan di kantor sekretariat Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan ketoprak Wahyu Manggolo pada tanggal 1 Olahraga, dan data jadwal pementasan Mei 2014, bapak Sarjimin memberi nama ketoprak. Wahyu Manggolo pada grup kesenian ketoprak yang didirikannya dengan maksud Hasil dan Pembahasan dan tujuan tertentu yang menjadi harapan dan doa dari Bapak Sarjimin. Kata “wahyu” Profil Ketoprak Wahyu Manggolo sendiri berarti anugerah dari Tuhan Yang Ketoprak Wahyu Manggolo dipimpin Maha Esa.Sedangkan “manggolo” berarti oleh bapak Sarjimin, namun sangat akrab keunggulan atau kemenangan. Dengan dipanggil bapak Mogol.Bapak Sarjimin demikian Wahyu Manggolo diharapkan akan merupakan seniman asli yang terlahir di menjadi anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa Kabupaten Pati pada tanggal 12 April yang akan selalu unggul atau akan selalu 1968.Beliau sendiri mempunyai peran menang. Hal tersebut merupakan doa dan penting dalam ketoprak Wahyu pengharapan dari Bapak Sarjimin agar Manggolo.Tidak hanya sebagai pendiri ketoprak yang didirikannya kelak mampu namun juga ikut menjadi pemain dalam bertahan dalam persaingan jagat hiburan di sandiwara ketoprak tersebut.Bapak Mogol Kabupaten Pati. Bapak Sarjimin merekrut sendiri menjadi “dagelan” dan dibantu oleh beberapa temannya yang merupakan para seorang temannya.Mulai berdiri pada tahun seniman Kabupaten Pati, namun ada pula 2007 dan sampai sekarang terus mengalami yang berasal dari luar Kabupaten Pati. perkembangan.Perkembangan tersebut dapat Ketoprak Wahyu Manggolo sendiri dilihat dari segi personil, gerak, tata rias, tata sudah terdaftar resmi di Dinas Kebudayaan, busana, panggung, iringan dan sound Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga sejak 14 sistem.Perubahan-perubahan inilah yang Maret 2007 serta telah terdaftar di membuat ketoprak Wahyu Manggolo tetap Kementrian Keuangan Republik Indonesia, eksis di tengah munculnya grup kesenian Direktorat Jenderal Pajak dengan nomor ketoprak yang semakin banyak. 45.961.148.9-500.000. Grup kesenian Ketoprak Wahyu Manggolo merupakan ketoprak Wahyu Manggolo memiliki struktur salah satu dari grup kesenian ketoprak yang induk yaitu dengan pelindung Ibu Sudarsih ada di Kabupaten Pati.Bapak Sarjimin selaku kepala Desa Tanjung Sari, pemimpin merupakan seniman asli yang terlahir di atau ketua yaitu Bapak Sarjimin, sekretaris Kabupaten Pati pada tanggal 12 April 1968. yaitu Bapak Bandi Dwi Wijanarko, dan Ibu Berdasarkan keterangan dari Bapak Sarjimin, Indraningrum sebagai bendahara yang ketoprak Wahyu Manggolo lahir pada tanggal merupakan istri dari Bapak Sardjimin. 14 Maret 2007 di desa Pelem Gede, Ketoprak Wahyu Manggolo mempunyai Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati. anggota 80 orang terdiri atas 60 anggota laki- Bapak Mogol sendiri berperan penting dalam laki dan 20 anggota perempuan.Semua ketoprak Wahyu Manggolo.Tidak hanya anggota merupakan anggota tetap. sebagai pendiri namun juga ikut menjadi Latian hanya dilakukan sekali pada awal pemain dalam sandiwara ketoprak pembagian naskah cerita baru. Sesudah itu

7 mereka akan terbiasa dengan sendirinya dan C. Kategori A untuk ketoprak yang amat apabila mementaskan cerita itu kembali. baik dan terlaris, kategori B untuk ketoprak Cerita yang dimainkan tergantung dari yang baik dan cukup laris serta kategori C permintaan karena di Kabupaten Pati untuk ketoprak yang cukup baik. Bapak ketoprak biasanya diselenggarakan dalam Soponyono menyebutkan ketoprak Wahyu rangka acara sedekah bumi, sedekah laut, dan Manggolo merupakan kategori A, dikaitkan hajatan misalnya pernikahan dan mengenai jam pentas. Ketoprak Wahyu khitanan.Jadi cerita yang dibawakan Manggolo merupakan ketoprak yang mampu mengikuti permintaan dari yang bersaing dengan grup kesenian ketoprak yang mengundang. sekarang semakin banyak.Pergelaran Kontrak sekali pentas sekitar sebelas Ketoprak Wahyu Manggolo selalu dinikmati sampai dua belas juta rupiah untuk pergelaran oleh penontonnya karena mampu menarik ketoprak siang dan malam karena pada perhatian masyarakat, dengan dagelannya umumnya ketoprak diselenggarakan siang yang lucu, kostum yang meriah, iringan dan malam.Apabila diselenggarakan pada music dan lagu yang bervariasi.Eksistensi siang hari dimulai dari pukul 12:00 atau ketoprak Wahyu Manggolo dapat dilihat dari setelah adzan dzuhur sampai pukul 17:00 dan jadwal pementasan yang luar biasa untuk malam hari dimulai dari pukul 21:00 padat.Apalagi di bulan-bulan baik dimana sampai dengan pukul 02:00 dini hari. banyak orang menyelenggarakan Salah satu pemain ketoprak Wahyu hajatan.Setiap hari selalu ada jadwal Manggolo bernama Bapak Ali Warsito yang pentas.Bahkan sampai menolak permintaan ditemui di kantor sekretariat yaitu di desa dikarenakan jadwalnya sudah penuh. Tanjung Sari pada tanggal 1 Mei 2014 Bulan ramadhan pun tetap ada jadwal mengatakan bahwa beliau telah bergabung pementasan dan berdasarkan keterangan dari dengan ketoprak Wahyu Manggolo sejak Bapak Sarjimin bulan ramadhan tahun 2014 tahun 2007 atau lebih tepatnya pada saat grup kesenian ketoprak Wahyu Manggolo ketoprak ini didirikan. Beliau merupakan mendapatkan undangan untuk pentas di Kota anggota tetap yang mampu memerankan Jambi. Ketoprak Wahyu Manggolo sering tokoh protagonis maupun antagonis.Beliau mendapatkan undangan pentas di luar kota, sudah berpengalaman menjadi seorang diantaranya Semarang, Tuban, dan pemain yang profesional.Bapak Sarjimin Mojokerto, selain pentas di wilayah mengatakan bahwa pemain seperti bapak Ali Karesidenan Pati yang meliputi Kabupaten Warsito ini telah ikut menunjang eksistensi Pati, Rembang, Kabupaten Blora, Kabupaten ketoprak Wahyu Manggolo. Kudus dan Kabupaten Jepara. Jadwal pementasan yang begitu padat Eksistensi Ketoprak Wahyu Manggolo menyebabkan tidak ada jadwal latian. Sangat Ketoprak Wahyu Manggolo merupakan dibutuhkan kerja sama dan profesionalitas ketoprak yang masih eksis di Kabupaten Pati, yang tinggi dalam setiap pemain ketoprak menurut Bapak Soponyono selaku kepala Wahyu Manggolo. Jdwal pementasan bagian Kebudayaan di Dinas Kebudayaan, didokumentasikan dan dapat dilihat pada Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga. Bapak lampiran.Maka dari itu Bapak Sarjimin tidak Soponyono yang ditemui di kantor Dinas sembarang mengambil pemain, namun Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan menyeleksi juga apakah bisa diajak Olahraga pada tanggal 10 Juni 2014 bekerjasama dengan baik atau tidak.Bapak menyebutkan bahwa ada 42 grup kesenian Sarjimin melihat dan menilai kinerja yang masih eksis di Kabupaten Pati, salah pemain.Jadwal pementasan yang sangat padat satunya adalah ketoprak Wahyu Manggolo. maka dibutuhkan strategi untuk menjaga Ada klasifikasi tersendiri untuk kondisi tubuh agar tetap sehat.Diantaranya pengelompokan ketoprak yaitu kategori A, B adalah minum jamu dan vitamin serta

8 menjaga waktu istirahat. Selagi ada waktu dilihat terlebih dahulu potensi dari pemain untuk istirahat maka harus dipergunakan sehingga pemain bisa maksimal dalam dengan sebaiknya, karena butuh badan yang memerankan tokoh yang diperankannya. fit untuk bermain ketoprak. Peneliti mengikuti proses pementasan Hasil wawancara dengan Bapak Sarjimin ketoprak dari awal sampai akhir yaitu pada yang ditemui di tempat pementasan yaitu di tanggal 1 Mei 2014 dari pukul 21:00 sampai Desa Tanggulangin pada tanggal 17 Mei dengan pukul 03.00 WIB. Penonton sangat 2014 menerangkan bahwa didalam ketoprak antusias selama pergelaran ketoprak.Terdapat Wahyu Manggolo ada 3 syarat yang harus interaksi antara pemain dan penonton, dipenuhi oleh para pemain/anggota yaitu anti sebagai contoh saweran dan menanggapi “non alkohol”, “non judi”, dan “anti lawan permintaan lagu.Hal itu sangat penting agar jenis”. Alkohol yang dimaksud adalah para penonton tidak cepat bosan dalam pemain harus terbebas dari alkohol dan menyaksikan pergelaran ketoprak sampai minuman keras. Baik selama pementasan selesai.Sangat dibutuhkan trik-trik atau teknik maupun diluar pementasan, oleh karena itu agar pergelaran ketoprak tidak membosankan para pemain harus bebas alkohol karena hal dan tetap dinikmati oleh masyarakat sehingga tersebut akan berpengaruh pada otak. Judi grup kesenian ketoprak mampu bertahan yang dimaksud adalah para pemain harus dalam jagat hiburan.Hal inilah yang selalu terbebas dari perjudian.Tidak ada satupun dilakukan oleh grup kesenian Wahyu pemain ketoprak Wahyu Manggolo yang Manggolo, mengadakan pembaruan di diperbolehkan untuk bermain judi selama beberapa aspek sehingga grup kesenian ini pementasan maupun diluar pementasan. Hal mampu bertahan di era globalisasi dan itu dapat merusak nama baik grup ketoprak modernisasi serta tetap eksis di jagat hiburan Wahyu Manggolo. Para seniman ketoprak khususnya di Karesidenan Pati. Wahyu Manggolo adalah seniman yang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi beretika.Meskipun banyak diantara para Eksistensi Ketoprak Wahyu Manggolo seniman ketoprak Wahyu Manggolo yang 1. Faktor Internal dibesarkan tanpa pendidikan (tanpa gelar Faktor internal adalah faktor yang berasal sarjana).Maka dari itu harus terhindar dari dari dalam grup ketoprak Wahyu Manggolo perjudian.Untuk lawan jenis sendiri yang yang mampu menunjang eksistensi.Hal dimaksud adalah para pemain tidak boleh tersebut dilihat dari adanya inovasi atau tertarik antar pemain ataupun berduaan pembaruan.Pembaruan-pembaruan ini dengan sesama pemain.Terkecuali dalam hal dilakukan di berbagai aspek. Aspek-aspek ini adalah pasangan suami istri.Maka selama tersebut adalah : pergelaran ketoprak diselenggarakan, apabila a. Panggung ada pemain yang berduaan maka mereka Panggung adalah tempat atau arena adalah pasangan suami istri. Hal ini pementasan ketoprak.Karena ketoprak diberlakukan untuk menghindari Wahyu Manggolo merupakan ketoprak perselingkuhan karena selama hampir 15 jam tobong yaitu ketoprak keliling atau berpindah waktu akan dihabiskan di tempat pementasan pindah, maka panggung ini dengan mudah ketoprak. Syarat ini berlaku untuk semua dibongkar maupun dipasang anggota ketoprak Wahyu Manggolo tanpa kembali.Panggung merupakan aset penting ada pembedaan. yang harus dimiliki oleh grup kesenian Untuk menentukan tokoh atau peran ketoprak.Terdapat satu orang yang yang akan dibawakan, diadakan pembagian bertanggung jawab pada setting panggung, kriteria. Semua itu dilihat dari potensi atau mengganti layar sebagai latar belakang kemampuan dari pemain.Apakah cocok untuk panggung.Layar tersebut menggambarkan peran seorang ratu, raja, penari, raden, mbok suasana setiap adegan, karena ada beberapa emban, atau prajurit.Maka dari itu perlu adegan pada setiap pertunjukan maka

9 diperlukan penggantian layar beberapa kali. keraton maka pakaian yang dipakai oleh Layar yang diperlukan biasanya layar yang prajurit keraton.Untuk tokoh-tokoh khusus menggambarkan suasana keraton, suasana yang mempunyai makna simbolis dalam hutan, suasana taman sari atau suasana alun- cerita, misalnya tokoh bijaksana memakai alun. Layar tersebut merupakan kain pakaian serba hitam, sedangkan untuk tokoh lembaran yang bisa digulung, maka setiap yang digambarkan sebagai orang suci maka saat bisa diganti sesuai babak atau adegan mengenakan pakaian berwarna putih. Tokoh yang ditampilkan.Pada grup kesenian yang digambarkan sebagai orang pemberani ketoprak Wahyu Manggolo, selalu diadakan maka pakaiannya berwarna merah dan untuk pembaruan bidang panggung maupun tokoh yang yang mempunyai derajat tinggi layar.Beberapa bagian dari panggung selalu dalam kerajaan maka pakaian yang dikenakan segera diperbarui apabila terjadi akan dihiasi dengan hiasan-hiasan berwarna kerusakan.Panggung terbuat dari kayu maka kuning emas. Ketoprak Wahyu Mangoolo seringkali terjadi kerusakan.Maka terdapat selalu menyuguhkan sajian pertunjukan dua pegawai untuk membuat dan ketoprak yang mampu membuat kita terbawa memperbarui bagian dari panggung yang pada cerita di masa lampau, namun dengan rusak. kostum dan tata rias yang mengikuti Pemain perkembangan jaman.Hal tersebut salah Dalam pertunjukan kesenian ketoprak satunya dapat didorong oleh faktor pakaian dibutuhkan pemain minimal 35 orang, yang atau kostum dan tata rias.Grup ketoprak ini akan memerankan berbagai tokoh dalam selalu memperbarui kostum inventaris yang cerita yang disajikan. Para pemain akan dimiliki. memerankan tokoh-tokoh berdasarkan Kelengkapan pentas tidak hanya kostum pengarahan sutradara. Didalam ketoprak atau busana akan tetapi para pemain tidak Wahyu Manggolo sutradaranya adalah bapak lupa merias wajah agar apat menampakkan Sarjimin.Ada yang memerankan tokoh raja, sifat dari tokoh yang diperankan. Apabila ada yang bermain sebagai tokoh patih suatu memerankan seorang pangeran maka akan kerajaan, sebagai punggawa kerajaan, ada berhias wajah yang tampan, ganteng dengan juga yang bermain selaku abdi dalem, tokoh hidung yang mancung. Untuk yang ratu, dagelan. Pemain ketoprak Wahyu memerankan tokoh jahat maka akan berhias Manggolo diharuskan bisa menari (khusus wajah yang angker, garang, dan seringkali putri), bisa nembang (bernyanyi lagu Jawa), memakai warna dasar merah. Rias wanita bisa melakukan dialog secara baik dan bisa juga memakai riasan wajah yang sesuai menghayati perannya karena semua dengan perannya masing-masing. Rias wajah kemampuan tersebut akan ditampilkan dalam seorang ratu akan diberi riasan yang cantik setiap pertunjukan ketoprak. dan bersih dengan tidak lupa sebelumnya Kostum dan tat arias memakai lulur agar kulit terlihat putih bersih. Pakaian atau kostum para pemain Pembukaan pertunjukan ketoprak akan selalu ketoprak disesuaikan dengan cerita yang diawali dengan tarian yaitu tari gambyong. dibawakan, dimana pakaian akan disesuaikan Penari-penari ini akan mengenakan kostum dengan kostum yang dipakai tokoh yang tari gambyong. Ada hal yang menarik dari diperankan pada saat itu. Pakaian atau ketoprak Wahyu Manggolo yaitu pada kostum yang dikenakan dalam grup kesenian adegan taman sari atau sering disebut Wahyu Manggolo mengacu pada tingkatan “emban”. Disini tidak hanya bermain peran, dan pangkat tokoh yang diperankan.Sebagai namun pemain juga dituntut untuk bisa contoh, pakaian yang dikenakan oeh tokoh menyanyi, baik nembang (lagu jawa seorang Pangeran adalah pakaian resmi tradisional) maupun menyanyikan lagu-lagu seorang pangeran daerah Jawa. Apabila yang sedang popular di masa kini. Para memerankan tokoh sebagai seorang prajurit pemain dalam adegan taman sari ini

10 merupakan para penari yang menarikan tari mana semuanya diungkapkan secara terpadu Gambyong. Pemain ini terdiri dari sembilan dan digunakan semuanya dalam waktu yang sampai sepuluh wanita cantik. Adegan taman silih berganti. Pertunjukan ketoprak Wahyu sari ini merupakan adegan dimana para Manggolo masih mengikuti pola lama atau wanita sedang bersuka cita, nembang dan pakem dalam hal cerita, dimana dalam menari. pementasan ketoprak tersebut selalu Pembaruan yang dilakukan oleh grup menggunakan tembang dan tari yang diiringi kesenian ketoprak Wahyu Manggolo adalah menggunakan iringan gamelan jawa. di bidang kostum, tata rias, dan unsur Sepanjang pementasan ketoprak Wahyu tambahan lagu.Tidak hanya gending-gending Manggolo, tembang atau nyanyian tradisional jawa tradisional saja yang dinyanyikan Jawa merupakan salah satu ciri, bahkan namun juga lagu-lagu yang sedang popular kadangkala dalam melakukan dialog pemain dengan ditambahi sedikit koreografi yang ketoprak juga menggunakan tembang. membuat ketoprak ini sangat diminati oleh Gamelan yang dimainkan selama masyarakat.Masyarakat bisa melakukan pertunjukan ketoprak, fungsinya selain “sawer” kepada para wanita cantik ini. Durasi mengiringi tembang, juga berfungi sebagai adegan taman sari sendiri bisa mencapai satu pengiring suatu adegan, penggambaran jam, tergantung dari permintaan masyarakat. suasana dalam cerita, memberi tekanan Terdapat interaksi yang bagus dari pemain dramatik atas suatu suatu peristiwa, penyekat adegan taman sari dengan penonton. Kostum adegan yang satu dengan yang lain, dan juga menyesuaikan dengan perkembangan digunakan untuk menimbulkan efek suara. jaman.Setiap bulannya mengadakan Tembang dalam ketoprak merupakan salah pembaruan kostum. satu cara untuk menyampaikan ekspresinya. Grup ketoprak Wahyu Manggolo Maka dalam grup kesenian Ketoprak Wahyu menciptakan busana baru yang sejalan Manggolo para pemainnya diharuskan untuk dengan karakter peran atau busana baru yang tidak hanya pandai bermain peran tetapi juga sesuai.Baik komposisi bentuk busana maupun harus pandai bernyanyi dan warna atau motif kain dan juga tata menari.Sebelumnya diadakan latihan untuk riasnya.Pemilihan warna yang terang adalah menyelaraskan semuanya, antara bermain hal yang tepat karena terlihat megah diatas peran, menari dan juga menyanyi. Ketoprak panngung.Hal tersebut bertujuan agar Wahyu Manggolo berbeda dari grup kesenian masyarakat tidak bosan dengan kostum- yang lain. Dimana tidak hanya gamelan Jawa kostum dan tata rias dalam pertunjukan yang digunakan untuk mengiringi ketoprak dan hal tersebut yang memikat hati pementasan ketoprak, namun juga para penonton. ditambahkan beberapa alat musik untuk Iringan gamelan atau musik campursari.Terdapat dua buah keyboard, satu Sarana ekspresi yang digunakan dalam gitar, dan satu kendang Jaipong. Alat-alat pementasan ketoprak akan tergantung dengan musik tersebut merupakan inventaris dari unsur/elemen dalam pertunjukan tersebut, grup kesenian ketoprak Wahyu Manggolo antara lain cerita yang dimainkan, tabuhan selain satu set gamelan Jawa. Penambahan atau gamelan yang mengiringi, tembang atau alat musik tersebut bertujuan untuk nyanyian yang digunakan, tarian atau gerakan menambah semarak pertunjukan sehingga indah yang dipergunakan, busana atau terjadi interaksi yang baik antara pemain pakaian yang dikenakan. Pada ketoprak ketoprak dan pemusik. Campursari atau Wahyu Manggolo, selalu menggunakan pembawaan lagu-lagu masa kini yaitu pada beberapa media, seperti media ungkap laku adegan taman sari. Lagu masa kini yang atau dialog, gerak dengan tarinya, suara dan paling sering dibawakan selama pementasan bunyi gamelan yang mengiringi, suara tahun 2013 dan 2014 adalah lagu Oplosan dengan tembang atau gending-gending, yang karena lagu ini sedang digandrungi oleh

11 masyarakat. Wahyu Manggolo selalu karena semakin banyak relasi maka akan menyuguhkan lagu-lagu popular atau lagu- semakin banyak peluang untuk melebarkan lagu masa kini dengan ditambah koreografi sayap dan berkiprah karena akan semakin jadi semuanya bisa selaras dan menarik untuk banyak tawaran dan undangan untuk pentas. dinikmati.Pemain ketoprak Wahyu Manggolo Maka dari itu, menjaga hubungan yang baik selalu berusaha untuk memenuhi permintaan dengan para relasi itu sangat penting. lagu dari penonton. Berbagai dukungan yang mengalir untuk b. Niyaga dan waranggana ketoprak Wahyu Manggolo, seperti dari Ketoprak Wahyu Manggolo sendiri kepala desa Tanjung Sari yaitu Ibu memiiki 20 pengrawit dan 1 orang Sudarsih.Publikasi yang bagus membuat waranggana.Waranggana atau sinden adalah ketoprak Wahyu Manggolo dikenal khalayak penyanyi lagu-lagu/tembang tradisional, ramai dan dapat tetap eksis.Masyarakat di mereka akan mengiringi permainan ketoprak Kabupaten Pati merupakan masyarakat yang dengan tembang-tembang yang sebelumnya mempuyai rasa kekeluargaan.Setiap ada sudah diarahkan oleh sutradara. Tembang- pertunjukan kesenian Wahyu Manggolo, tembang yang akan dinyanyikan disesuaikan masyarakat berbondong-bondong untuk dengan cerita yang dipentaskan. Selain para menyaksikan pertunjukan ketoprak.Rasa wanita cantik yang merupakan penari ketertarikan mereka sangat tinggi untuk maupun pemain dalam adegan taman sari, menyaksikan pertunjukan ketoprak Wahyu kadangkala waranggana akan menyanyikan Manggolo. Setelah mereka pulang, mereka tembang yang diminta oleh penonton. akan menceritakan kepada tetangganya Waranggana atau sinden yang dimiliki oleh bahwa mereka baru saja menyaksikan ketoprak Wahyu Manggolo merupakan ketoprak Wahyu Manggolo yang seorang perempuan yang mempunyai pertunjukannya menarik dan tidak keahlian menembang, mempunyai suara membosankan. Berangkat dari hal tersebut bagus, bisa mengikuti cerita yang dimainkan maka muncul keinginan untuk mengundang dan hafal tembang-tembang Jawa.Untuk ketoprak Wahyu Manggolo untuk pentas di memilih para pengrawit dan waranggana, acara-acara hajatan, sedekah bumi maupun Bapak Sarjimin mengadakan sedekah laut.Publikasi yang paling bagus penyeleksian.Tidak sembarang orang, namun untuk saat ini adalah dari mulut ke mulut dan dipilih orang-orang yang memang dari video pertunjukan ketoprak.Banyak dari berkompeten di bidang gamelan dan orang yang mengundang ketoprak Wahyu tembang-tembang Jawa. Jadi di setiap Manggolo selalu mengabadikan moment pertunjukannya akan selalu memberikan pertunjukan tersebut, baik melalui foto sajian yang menarik untuk dinikmati para maupun video.Video tersebut juga dijual penonton. bebas di masyarakat, tentunya dengan seijin Faktor Eksternal dari kedua belah pihak, pihak ketoprak Faktor eksternal adalah faktor penunjang Wahyu Manggolo dan dari pihak yang yang berasal dari luar grup kesenian itu mengundang ketoprak.Didalam faktor sendiri. Didalam ketoprak Wahyu Manggolo, eksternal juga terdapat faktor pendorong dan faktor eksternal tersebut yaitu adanya faktor penghambat.Faktor pendorong disini kerjasama dan hubungan yang sangat baik adalah tentunya untuk keinginan dari antara ketua grup kesenian ketoprak Wahyu masyarakat untuk menunjang eksistensi Manggolo, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, ketoprak Wahyu Manggolo di Kabupaten Pemuda, dan Olahraga, serta pihak kepolisian Pati, dengan melakukan publikasi baik secara yang bertugas menjaga keamanan selama mulut ke mulut.Faktor penghambat yang pertunjukan berlangsung. Bapak Sarjimin muncul adalah adanya rasa kecemburuan selalu membuat hubungan yang baik dengan sosial bagi para pendiri atau ketua grup para relasinya. Relasi juga berpengaruh kesenian ketoprak yang

12 lainnya.Kecemburuan sosial ini sering terjadi, DAFTAR PUSTAKA namun sering tidak terlihat. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Kesimpulan Jakarta: Rineka Cipta. Berdasarkan hasil penelitian tentang Eksistensi Ketoprak Wahyu Manggolo di Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni. Karesidenan Pati dapat disimpulkan sebagai Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR. berikut :Ketoprak Wahyu Manggolo adalah ketoprak yang eksis di Kabupaten Pati dan Fajar Susanti, Arumsari. Bentuk Penyajian sekitarnya sampai dengan tahun 2014 ini. Hal Kesenian Rebana Grup Asyifa Di tersebut diakui oleh kepala bagian Dusun Goberan Desa Kaliwuluh kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kecamatan Kepil Kabupaten Pemuda, dan Olahraga.Jadwal yang sangat Wonosobo. Skripsi Unnes. padat telah membuat ketoprak ini menjadi Herawati, Nanik. 2009. Kesenian Tradisional ketoprak ini menjadi ketoprak yang mampu Jawa. Klaten: SAKA MITRA menjaga eksistensinya di jagat KOMPETENSI. hiburan.Eksistensi ketoprak Wahyu Manggolo di Kabupaten Pati dan sekitarnya Hadi, Sumandiyo. 2003. Sosiologi Tari. telah diakui oleh masyarakat.Eksistensi Yogtakarta: ASTI. tersebut dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi internal meliputi panggung/arena Keempat. 2008. Jakarta: Gramedia pementasan, pemain, kostum, tata rias, Pustaka Utama. musik/iringan, niyaga dan waranggana.Di dalam faktor internal terdapat faktor Lisbijanto, Herry. 2013. Ketoprak. pendorong dan faktor penghambat.Faktor Yogyakarta: GRAHA ILMU. pendorongnya yaitu untuk memikat perhatian Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian masyarakat agar tertarik dengan pertunjukan Kualitatif. Bandung: PT. Remaja ketoprak Wahyu Manggolo, maka aspek- Rosdakarya. aspek tersebut diperbarui untuk menunjang eksistensinya.Faktor penghambatnya yaitu Poerwanto, Hari. 2008. Kebudayaan Dan adanya cekcok atau perselisihan antar Lingkungan Dalam Perspektif pemain. Antropologi. Yogyakarta: PUSTAKA Faktor eksternal adalah adanya kerjasama PELAJAR. yang baik antara pihak grup ketoprak Wahyu Manggolo, pihak kepolisian yang menjaga Purwaraharja, Lephen dan Bondhan keamanan selama pementasan Nusantara (editor). 1997. Ketoprak berlangsung.Dalam faktor eksternalpun Orde Baru:Dinamika Teater Rakyat di terdapat adanya faktor pendorong dan faktor Era Industrialisasi Budaya. penghambat.Faktor pendorongnya adalah Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya. dengan melakukan publikasi yang bagus.Sedangkan untuk faktor Rachman, Maman. 2010. Metode penelitian penghambatnya adalah timbulnya rasa Pendidikan Moral. Semarang: Unnes kecemburuan sosial diantara para pendiri atau Press. ketua grup kesenian ketoprak yang ada di Kabupaten Pati. Sinaga, S.S. 2001. Akulturasi Kesenian Rebana Jurnal Harmonia. Semarang: Sendratasik UNNES.

13 Soedarsono, 2005.Seni Pertunjukan Indonesia Di Daerah Globalisasi.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Uti Utari, Maria. 2011. Eksistensi Pembelajaran Tari Jawa Pada Siswa Etnis Tionghoa Di SMP Karangturi Semarang. Skripsi Unnes.

Oktoviana, Adni Liuvivi. 2011. Kethoprak Sebagai Media Interaksi Simbolis Dalam Tradisi Ritual Sedekah Bumi Di Dukuh Rumbut Malang Desa Kabongan Kidul Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Skripsi Unnes.

14