PENGARUH GAYA HIDUP DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CINEMA XXI (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

TRY SUHANDIFO 130907184

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:

Nama : TRY SUHANDIFO NIM : 130907184 Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Judul : Pengaruh Gaya hidup dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada Bioskop XXI (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

Medan, Februari 2018

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Ardi Ermawy, M.BA Prof. Dr. Marlon Sihombing, Ma NIP: 131661625 NIP: 19590816 198611 1 003

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.si NIP: 19740930 200501 1 002

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji Skripsi Program

Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara oleh:

Nama : TRY SUHANDIFO NIM : 130907184 Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Judul : Pengaruh Gaya hidup dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada Bioskop XXI (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

Yang dilaksanakan pada: Hari : Tanggal : Pukul :

Panitia Penguji :

Ketua Penguji :

Penguji I :

Penguji II :

Universitas Sumatera Utara SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : TRY SUHANDIFO

NIM : 130907184

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

“Pengaruh Gaya Hidup dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada

Cinema XXI (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara)”

Merupakan hasil karya dan pekerjaan saya sendiri serta seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan. Apabila terbukti tidak demikian, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku.

Medan, Februari 2018

Try Suhandifo

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

PENGARUH GAYA HIDUP DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CINEMA XXI (Studi pada Mahasisa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiik Universitas Sumatera Utara )

Nama : Try Suhandifo NIM : 130907184 Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dosen Pembimbing : Ardi Ermawy, M.BA

Perkembangan industri hiburan baik nasional maupun global dapat menimbulkan persaingan yang ketat dalam memperebutkan pangsa pasar seperti ini. Salah satu usaha industri hiburan yang masih bertahan hingga saat ini adalah Cinema XXI. Beberapa kiat agar dapat bertahan di dunia usaha bisa saja karena gaya hidup dan harga yang diterapkan oleh pengusaha agar dapat menarik konsumen untuk memutuskan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup (X1) dan harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) yang dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitsas Sumatera Utara yang pernah melakukan pembelian pada Cinema XXI. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik yang memutuskan untuk membeli di Cinema XXI, dengan sampel 100 responden menggunakan Non- Probability sampling dengan menggunakan Accidential sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal dengan pendekatan kuantitatif. Data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi linier berganda Y= 7,110 + 0,382 X1 + 0,494 X2 + e. Melalui uji t dan uji F diperoleh bahwa gaya hidup, dan harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian sehingga hipotesis diterima. Variabel gaya hidup sebagai variabel yang paling dominan dalam keputusan pembelian. Besarnya pengaruh gaya hidup,dan harga melalui uji koefisien determinasi (R2) R Square adalah 48,8% mempengaruhi keputusan pembelian Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara di Cinema XXI, sedangkan 51,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Gaya Hidup, Harga, Keputusan Pembelian

Universitas Sumatera Utara ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LIFESTYLE AND PRICE ON CONSUMER PURCHASE DECISION (Study on Students of The Faculty Of Social And Political And Political Sciences, University Of North Sumatera)

Name : Try Suhandifo NIM : 130907184 Study Program : Business Administration Science Faculty : Social Science and Political Science Advisor : Ardi Ermawy, M.BA

The development of the entertainment industry both nationally and globally can lead to intense competition in this market share. One of the entertainment industry that still survives today is Cinema XXI. Some tips to survive in the business world may be due to lifestyle and prices, applied by employers in order to attract consumers to decide on purchases. This study aims to determine the influence of lifestyle (X1) and price (X2) on purchasing decisions (Y) conducted on Students Faculty of Social Science and Political Science Universitsas North Sumatra who never made a purchase in Cinema XXI. The population in this study is all students of the Faculty of Social and Political Sciences who decided to buy in Cinema XXI, the samples are 100 respondents using Non-Probability sampling using Accidential sampling. The research method used is a causal associative with a quantitative approach. Data that has met the validity test, reliability test, and classical assumption test is processed to produce multiple linear regression equation Y= 7,110 + 0,382 X1 + 0,494 X2 + e. Through t test and F test it is obtained that lifestyle, and price have positive and significant influence partially and simultaneously to purchase decision so that hypothesis accepted. Lifestyle variables as the most dominant variable in purchasing decisions. The magnitude of lifestyle influence, and the price through determination coefficient test (R2) Adjusted R Square is 48,8% influence the purchasing decision of Student Faculty of Social and Political Sciences University of North Sumatera in Cinema XXI, while 51,2% influenced by other variable which not described in this study.

Keywords: Lifestyle, Price, Purchase Decision

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ...... i ABSTRACK ...... ii KATA PENGANTAR ...... iii DAFTAR ISI ...... vii DAFTAR GAMBAR ...... ix DAFTAR TABEL ...... x DAFTAR LAMPIRAN ...... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 5 1.3 Tujuan Penelitian ...... 5 1.4 Manfaat Penelitian ...... 6

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Gaya Hidup ...... 7 2.1.1 Pengertian Gaya Hidup ...... 7 2.1.2 Pengukuran Gaya Hidup ...... 10 2.2 Harga………………………………………………… ...... 10 2.2.1 Pengertian Harga ...... 10 2.2.2 Peran dan Fungsi Harga dalam Pemasaran ...... 12 2.2.3 Strategi Harga ...... 13 2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga...... 14 2.3 Keputusan Pembelian ...... 15 2.3.1 Pengertian keputusan Pembelian ...... 15 2.3.2 Proses keputusan Pembelian Konsumen ...... 16 2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ...... 18 2.4 Kerangka Konseptual ...... 20 2.5 Hipotesis ...... 21 2.6 Penelitian Terdahulu ...... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ...... 25 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...... 25 3.3 Populasi dan Sampel ...... 25 3.3.1 Populasi ...... 25 3.3.2 Sampel ...... 26 3.4 Definisi Konsep ...... 26 3.5 Definisi Operasional ...... 27 3.6 Teknik Pengumpulan Data ...... 29 3.7 Skala Pengukuran Variabel ...... 29 3.8 Teknik Analisis Data ...... 30 3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ...... 30

Universitas Sumatera Utara 3.8.2 Uji Instrumen ...... 30 3.8.2.1 Uji Validitas ...... 30 3.8.2.2 Uji Realibilitas ...... 31 3.8.3 Uji Asumsi Klasik ...... 32 3.8.3.1 Uji Normalitas ...... 32 3.8.3.2 Uji Multikolonieritas ...... 32 3.8.3.3 Uji Heteroskedastisitas ...... 33 3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda ...... 33 3.8.5 Uji Hipotesis ...... 34 3.8.5.1 Uji Parsial (Uji-t) ...... 34 3.8.5.2 Uji Simultan (Uji-F) ...... 35 3.8.5.3 Koefisien Determinasi (R2) ...... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan ...... 36 4.1.1 Cinema 21 ...... 37 4.1.2 Cinema XXI ...... 38 4.1.3 The Premiere ...... 39 4.1.4 IMAX ...... 40 4.2 Penyajian Data ...... 40 4.2.1 Karakteristik Responden ...... 41 4.2.2 Distribusi Jawaban Responden atas Variabel Penelitian ...... 44 4.3 Analisis Data ...... 54 4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ...... 54 4.3.2 Uji Instrumen ...... 56 4.3.2.1 Uji Validitas ...... 56 4.3.2.2 Uji Reliabilitas ...... 58 4.3.3 Uji Asumsi Klasik ...... 59 4.3.3.1 Uji Normalitas ...... 59 4.3.3.2 Uji Multikolinearitas ...... 62 4.3.3.3 Uji Heteroskedastisitas ...... 63 4.3.4 AnalisisRegresi Linier Berganda ...... 64 4.3.5 Uji Hipotesis ...... 66 4.3.5.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ...... 66 4.3.5.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ...... 67 4.3.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ...... 68 4.4 Pembahasan ...... 69 4.4.1 Pengaruh Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian ...... 69 4.4.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian ...... 71 4.4.3 Pengaruh Gaya Hidup dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian ...... 72

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ...... 73 5.2 Saran ...... 73

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian ...... 18 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ...... 20 Gambar 4.1 Logo 21 Cineplex group ...... 37 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Analisis Grafik Histogram ...... 60 Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Analisis Grafik Normal Probability Plot .. 61 Gambar 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot ...... 64

Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Data Film Peringkat Teratas dalam Perolehan Jumlah Penonton Berdasarkan Tanggal Rilis Film ...... 2 Tabel 2.1 Inventarisasi Gaya Hidup ...... 8 Tabel 3.1 Definisi Operasional ...... 28 Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ...... 30 Tabel 4.1 Data Cinema XXI di Medan ...... 39 Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 41 Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Usia ...... 42 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ...... 43 Tabel 4.5 Karakteristik Resoinden Berdasarkan Jumlah Melakukan Pembelian di Cinema XXI ...... 44 Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup(X1) 45 Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X2) ...... 49 Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) ...... 51 Tabel 4.9 Analisis Statistik Deskriptif Bagian I ...... 54 Tabel 4.10 Analisis Statistik Deskriptif Bagian II ...... 54 Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas ...... 57 Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas ...... 58 Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov (K-S) ...... 62 Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas ...... 63 Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ...... 65 Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikan Partial (Uji t) ...... 66 Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) ...... 68 Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R2) ...... 69

Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Tabulasi Data Jawaban Responden Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data Menggunakan Statistic Software Lampiran 4 Foto Kegiatan Penelitian Lampiran 5 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri hiburan (entertainment) baik nasional maupun global dapat menimbulkan persaingan yang cukup ketat dalam memperebutkan pangsa pasar seperti saat ini. Perusahaan tidak hanya bisa mengandalkan produk maupun jasa yang berkualitas, harga yang bersaing serta jumlah outlet yang banyak, namun harus didukung juga oleh strategi dan upaya-upaya penting dalam memasarkan produk dan jasa yang dihasilkan. Berdasarkan perkembangan industri hiburan (entertainment) menyebabkan banyak mempengaruhi gaya hidup seseorang dalam memilih hiburannya sendiri sesuai dengan keinginannya.

Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk mereflesikan pada status sosialnya. Gaya hidup menunjukkan bagaimana ia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image dirinya dimata orang lain. Menurut Setiadi

(2013:80) gaya hidup secara luas dapat di definisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang dalam menghabiskan waktu mereka

(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri maupun pendapat orang lain. Demikian juga gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya. Begitu juga gaya hidup setiap individu dengan individu lain maupun suatu kelompok masyarakat tertentu dari masa ke masa akan berubah secara dinamis.

Universitas Sumatera Utara Perkembangan gaya hidup dipengaruhi oleh banyaknya jenis hiburan yang bisa dinikmati,salah satunya adalah dengan menonton film di bioskop. Industri perfilman nasional maupun global banyak memproduksi dengan berbagai genre film dengan alur cerita yang beragam setiap tahunnya. Film-film yang selalu ditayangkan di bioskop selalu up to date sehingga membuat konsumennya tidak pernah bosan untuk menonton film keluaran terbaru di bioskop. Lokasi gedung bioskop banyak terletak ditempat yang strategis dan berada disetiap sudut kota sehingga memudahkan konsumen untuk menonton film di bioskop tersebut, Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah penonton berdasarkan 8 film nasional yang telah tayang di bioskop di jaringan Cinema XXI pada tanggal 20 november 2016 lalu yang diredaksi oleh theatersatu.com, diantara lain adalah:

Tabel 1.1 Data Film Indonesia Peringkat Teratas dalam Perolehan Jumlah Penonton Berdasarkan Tanggal Rilis Film

No. Judul Film Tanggal Rilis Jumlah Penonton 1. The Dolls 27 Oktober 2016 377.119 Penonton 2. Me VS Mami 20 Oktober 2016 342.036 Penonton 3. Shy Shy Cat 3 November 2016 103.838 Penonton 4. Ibu 10 November 2016 41.654 Penonton 5. Melbourne Rewind 17 November 2016 19.924 Penonton 6. Adrenaline 17 November 2016 9.464 Penonton 7. 66 17 November 2016 6.648 Penonton 8. Terpana 3 November 2016 3.572 Penonton Sumber: Theatersatu.com, 2016

Harga juga menjadi faktor penting dalam pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap tiket di bioskop. Harga adalah merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa.

Universitas Sumatera Utara Harga juga mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian tiket di bioskop. Cinema XXI memberikan penawaran harga yang berbeda yaitu dengan strategi pada hari apa dan digedung bioskop mana mereka akan menonton film tersebut. Di Indonesia Cinema XXI telah berusia beberapa dekade dan berada di beberapa tempat yang strategis sehingga mudah dijumpai. Saat ini Cinema 21 telah berubah nama menjadi Cinema XXI, perubahan nama dilakukan sebagai strategi dan jawaban untuk pangsa pasar dan penggemar penonton film yang berkualitas. Perubahan nama pada bioskop juga mempengaruhi perubahan pada kualitas suara digedung bioskop menjadi lebih baik dan tempat duduk di bioskop pun menjadi lebih nyaman. Cinema XXI memegang peranan besar dalam perkembangan film Indonesia sekarang ini dari segi pemasaran atau distribusinya.

Hal itu didasarkan oleh kenyataan bahwa hampir setiap kota di Indonesia ini pasti sudah ada Bioskop tersebut dan bisa menggelar pemutaran film secara serentak setiap ada judul baru baik dari dunia perfilman Indonesia maupun film luar negeri.

Perubahan gaya hidup bisa didasarkan oleh harga suatu produk atau jasa, harga juga mempengaruhi seseorang untuk memutuskan membeli atau menggunakan produk maupun jasa tersebut. Berdasarkan kenyataan bahwa tidak semua orang gemar untuk menonton film di bioskop, bahkan para konsumen ada juga yang suka mengoleksi DVD film daripada menonton film di gedung bioskop hanya untuk sekali menonton film yang mereka bayarkan. Beberapa juga ada yang beralasan dengan mengoleksi DVD film bisa menonton film dengan judul yang sama secara berulang-ulang, walaupun untuk menunggu DVD yang dijual dipasaran harus menungu lebih lama beredar dipasaran.

Universitas Sumatera Utara Perusahaan dituntut melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas terhadap harga maupun faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penurunan dalam hal menggunakan jasa untuk menonton film di gedung bioskop. Menurut

Nitisusastro (2012:124) ada lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian, yaitu:

1. Pencetus ide (initiator): orang yang pertama kali mengusulkan untuk

membeli produk atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influence): orang yang pandangan atau pendapatnya

mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Pengambil keputusan (decider): orang yang memutuskan setiap komponen

dalam keputusan pembelian: apakah membeli, apa yang dibeli, bagaimana

membeli, atau dimana membeli.

4. Pembeli (buyer): orang yang melakukan pembelian aktual.

5. Pemakai: orang yang mengonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang

dibeli.

Individu dalam keputusan finalnya untuk menggunakan jasa produk yang telah dibeli dengan sendirnya akan menyesuaikan diri dengan kesanggupan yang dimiliki. Kesanggupan tersebut akan menyesuaikan dengan kemampuan finansial diri(keungan) kualitas dan harga produk, bentuk dan model produk dan tentunya gaya hidup (individu) seseorang. Gaya hidup (lifestyle) seseorang memiliki pengaruh besar pada individu karena akan berdampak pada selera sehingga harga dan kekuatan finansial tidak menjadi penghalang untuk membelinya. Keadaan ini akan mempengaruhi konsumen dan berusaha memenuhi seleranya sesuai dengan

Universitas Sumatera Utara gaya hidupnya. Berapa pun harganya dan dimana pun tempatnya akan dicari untuk memenuhi kebutuhan sosialnya.

Berdasarkan fenomena diatas bahwa gaya hidup dan juga harga suatu produk dapat mempengaruhi konsumen dalam menetukan keputusan pembelian, maka penulis tertartik meneliti dengan judul “Pengaruh Gaya Hidup dan Harga

Terhadap Keputusan Pembelian pada Cinema XXI Medan (Studi Pada Mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian produk

XXI pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara?

2. Apakah terdapat pengaruh Harga produk terhadap keputusan pembelian

produk Cinema XXI pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara?

3. Apakah terdapat pengaruh gaya hidup dan harga terhadap keputusan

pembelian produk Cinema XXI pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian

Produk Cinema XXI pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara 2. Untuk mengetahui pengaruh harga produk terhadap keputusan pembelian

produk Cinema XXI pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup dan harga terhadap keputusan

pembelian Produk Cinema XXI pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sarandan masukan yang

bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan mengenai pengaruh gaya

hidup dan harga terhadap keputusan pembelian pada Cinema XXI.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan

wawasan peneliti mengenai pengaruh gaya hidup dan harga terhadap

keputusan pembelian pada Cinema XXI.

3. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Penelitian ini dapat menjadi bahan Informasi, refrensi, perbandingan untuk

peneliti selanjutnya dalam mengkaji nilai-nilai sosial dalam melakukan

penelitian selanjutnya terkait dengan gaya hidup dan harga terhadap

keputusan pembelian pada Cinema XXI.

Universitas Sumatera Utara BAB II KERANGKA TEORI

2.1 Gaya Hidup

2.1.1 Definisi Gaya Hidup

Gaya hidup dapat diartikan sebagai “bagaimana seseorang hidup (how one lives). Gaya hidup seseorang meliputi produk yang dibelinya, bagaimana menggunakannya dan bagaimana sesorang tersebut berfikir dan merasakan semua itu. Gaya hidup, merupakan manifstasi konsep diri seseorang. Menurut Setiadi

(2013:80) gaya hidup secara luas di definiskan sebagai cara hidup yang di identifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka

(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat).

Gaya hidup pada dasarnya merupakan suatu perilaku yang mencerminkan masalah apa yang sebenarnya yang ada di dalam alam pikir pelanggan yang cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan masalah emosi dan psikologis konsumen. Menurut Mowen dan Minor (2002:282) Gaya hidup adalah menunjukkan cara orang hidup, cara membelanjakan uangnya, dan cara seseorang mengalokasikan waktunya.

Gaya hidup sering kali digambarkan dengan kegiatan, minat, dan opini dari seseorang (activities, interest, and opinion). Gaya hidup akan berkembang pada masing-masing dimensi AIO (activities,interest, and opinion) seperti yang

Universitas Sumatera Utara telah diidentifikasi oleh Plummer dan Assael (Setiadi,2013:81) yang tersaji dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1 Inventarisasi Gaya Hidup

Activity Interest Opinion Bekerja Keluarga Diri mereka sendiri Hobi Rumah Masalah-masalah Sosisal Peristiwa Sosial Pekerjaan Politik Liburan Komunitas Bisnis Hiburan Rekreasi Ekonomi Anggota Klub Pakaian Pendidikan Komunitas Makanan Produk Belanja Media Masa Depan Olahraga Prestasi Budaya Sumber: Setiadi (2013:82)

Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan juga tidak cepat berubah. Konsep yang terkait dengan gaya hidup adalah psikografik

(Psychographic). Psikografik adalah suatu instrumen untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar. Analisis Psikografik sering juga diartikan sebagai suatu riset konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam hal kehidupan mereka, pekerjaan dan aktivitas lainnya. Psikografik sering juga diartikan sebagai pengukuran AIO (activities, interesst, opinions), yaitu pengukuran kegiatan, minat dan pendapat konsumen.

Menurut kotler dan Amstrong (2007:170), Gaya hidup dan pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kadaan psikografiknya. Gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi AIO utama pelanggan yaitu pertama

Universitas Sumatera Utara activities/kegiatan (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga dan acara social), kedua interest/minat (makanan, pakaian, keluarga, rekreasi) dan ketiga opinions/pendapat (tentang diri mereka, masalah-masalah social, bisnis, produk).

Menurut Brandon dan Forney menyatakan bahwa gaya hidup berasal dari nilai-nilai dasar individu yang mendasari perilaku konsumen seseorang yang dapat merefleksikan suatu trend an gaya berpakaian orang tersebut. Gaya hidup seseorang merupakan fungsi karakteristik atau sifat individu yang sudah dibentuk melalui interaksi lingkungan orang yang semula tidak boros (hemat) menjadi pemboros setelah bergaul dengan orang-orang pemboros. Gaya hidup seseorang mempengaruhi perilaku pembelian, yang bias menentukan banyak keputusan konsumsi perorangan, jadi gaya hidup bisa berubah karena pengaruh lingkungan.

Pemasar juga perlu memahami gaya hidup konsumen. Menurut Setiadi

(2013:87) ada empat manfaat yang diperoleh oleh pemasar dari pemahaman gaya hidup konsumen, yaitu:

1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan

segmentasi pasar sasaran.

2. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan

produk dipasar dengan menggunakan iklan.

3. Apabila gaya hidup telah diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklan

produknya pada media yang mampu menjangkau segmen sasarannya.

4. Pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup

konsumen.

Universitas Sumatera Utara 2.1.2 Pengukuran Gaya Hidup

Menurut Sumarwan (2003:58) upaya untuk mengembangkan ukuran gaya hidup secara kuantitatif awalnya disebut dengan psikografik. Kenyataan istilah psikografik dan gaya hidup sering sekali tidak dibedakan. Studi psikografi atau gaya hidup mencakup hal-hal dimensi berikut:

1. Sikap – pernyataan evaluatif tentang orang lain, tempat ,ide/ gagasan, produk

dan lain sebagainya.

2. Nilai (value) – mencakup kepercayaan (belief) tentang apa yang bisa diterima

atau diinginkan.

3. Kegiatan atau interest – perilaku “nonoccupational behavior” dimana

konsumen menggunakan waktu dan upaya, seperti hobi, olahraga, pelayanan

umum, mesjid (sembahyang lingkungan/ wilayah, pengajian).

4. Demografi – umur, pendidikan, pendapatan, kedudukan, struktur family, latar

belakang etnis, jenis kelamin, lokasi geografis (orang pantai= nelayan, orang

pegunungan – petani).

5. Pola media-media yang bisa dipergunakan (cetak/ elektronik).

6. Tingkat penggunaan ( usage state) – ukuran konsumsi dalam satu kategori

produk spesifik, seperti konsumen dikelompokkan menjadi pengguna berat,

medium, ringan.

2.2 Harga

2.2.1 Pengertian Harga

Pengertian harga dapat didefinisikan sebagai alat tukar. Menurut Sangadji dan Sophia (2013:132) Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi suatu produk atau

Universitas Sumatera Utara jasa. Sedangkan menurut Tjiptono (2008:151), harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, tempat, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya atau pengeluaran. Harga merupakan faktor utama yang dipertimbangkan dalam pemilihan suatu produk ataupun jasa. Menurut

Kotler dalam Amir (2005:146) harga adalah jumlah keseluruhan nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang didapatkan atau digunakannya atas suatu produk dan jasa.

Berdasarkan definisi tersebut, maka harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang ataupun pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan suatu yaitu produk dan jasa.

Menurut Stanton (1998:30), ada empat indikator yang mencirikan harga yaitu, keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat.

1. Keterjangkauan harga, yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh

produsen/penjual yang sesuai dengan kemampuan beli konsumen.

2. Daya saing harga, yaitu penawaran harga yang diberikan oleh

produsen/penjual berbeda dan bersaing dengan yang diberikan oleh produsen

lain, pada satu jenis produk yang sama.

3. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu aspek penetapan harga yang

dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan kualitas produk yang

dapat konsumen.

Universitas Sumatera Utara 4. Kesesuaian harga dengan manfaat produk, yaitu aspek penetapan harga yang

dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan manfaat yang dapat

diperoleh konsumen dari produk yang dibeli.

2.2.2 Peran dan Fungsi Harga dalam Pemasaran

Menurut Kristanto (2011:200), dari sudut pandang pemasaran minimal ada tiga peran/fungsi utama harga, yaitu :

1. Turut menentukan volume penjualan.

Dengan mengacu pada kurva penawaran dan permintaan (supply and demand),

kita mengetahui bahwa harga berbanding terbalik dengan volume penjualan;

semakin tinggi harga sebuah produk maka volume penjualan semakin rendah.

2. Turut menentukan besarnya laba.

Kita ketahui bahwa dasar utama untuk kalkulasi penetapan harga jual sebuah

produk adalah ‘biaya plus laba’ (cost-plus) atau dengan kata lain, laba sebuah

produk ditentukan oleh harga jual per unit dikurangi dengan biaya-biaya atau

harga pokok penjualan (cost of goods sold). Pada tingkat harga pokok

penjualan tertentu, semakin tinggi harga jual semakin tinggi laba yang

diperoleh dan sebaliknya.

3. Turut menentukan citra produk.

Salah satu unsur yang membentuk citra sebuah produk adalah persepsi

mengenai kualitas produk, dan persepsi mengenai kualitas sebuah produk

ditentukan antara lain oleh harga jual produk; artinya, semakin mahal harga

sebuah produk maka persepsi konsumen mengenai kualitas produk tersebut

semakin tinggi dan sebaliknya.

Universitas Sumatera Utara 2.2.3 Strategi Harga

Menurut Kotler dalam Sunyoto (2013:15) Dalam menetapkan harga pada sebuah produk perusahaan mengikuti prosedur enam langkah adalah:

1. Perusahaan dengan hati-hati menyusun tujuan-tujuan pemasarannya,misalnya

mempertahankan hidup, meningkatkan laba saat itu, ingin memenangkan

bagian pasar atau kualitas produk.

2. Perusahaan menentukan kurva permintaan yang memperlihatkan kemungkinan

jumlah produk yang akan terjual per periode, pada tingkat-tingkat harga

alternatif. Permintaan yang tidak elastis, semaki tinggi pula harga yang dapat

ditetapkan oleh perusahaan.

3. Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya akan bervariasi pada tingkat

produksi yang berbeda-beda.

4. Perusahaan mengamati harga-harga para pesaing sebagai dasar untuk

menetapkan harga mereka sendiri.

5. Perusahaan memilih salah satu dari metode penetapan harga terdiri dari

penetepan harga biaya plus, analisis peluang pokok dan penetapan laba

sasaran, penetapan harga nilai yang diperoleh, penetapan harga yang sesuai

dengan laju perkembangan dan penetapan harga dalam sampul tertutup.

6. Perusahaan memilih harga final, menyatakannya dalam cara psikologis yang

paling efektif dan mengeceknya untuk meyakinkan bahwa harga tersebut

sesuai dengan kebijakan penetapan harga perusahaan serta sesuai pula dengan

para penyalur, grosir, wiraniaga perusahaan, pesaing pemasok dan pemerintah.

Universitas Sumatera Utara 2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga

Menurut Sunyoto (2013:16) ada faktor-faktor yang mempengaruhi harga yang meliputi:

1. Memperkirakan permintaan produk (Estimate for the product)

Ada dua langkah memperkirakan permintaan yaitu:

a. Memperkirakan berapa besarnya harga yang diharapkan (the expected

price)

Harga yang diharapkan untuk suatu produk adalah harga yang secara sadar

atau tidak sadar atau tidak sadar dinilai oleh konsumen atau pelanggan.

Dalam hal ini penjual harus dapat memperkirakan bagaimana reaksi

pelangggan atau konsumen, apabila reaksinya itu bersifat in elastis, elastis

atau inverse demand. In elastis demand artinya apabila harga produk

tersebut dinaikkan atau diturunkan, maka reaksinya terhadap perubahan

barang yang diminta tidak begitu besar.

b. Memperkirakan penjualan dengan harga yang berbeda (estimate of sales at

various price)

Menejemen eksekutif harus juga dapat memperkirakan volume penjualan

dengan harga yang berbeda, sehingga dapat ditentukan jumlah permintaan,

elastisitas permintaan, dan tidak impas yang mungkin tercapai.

2. Reaksi Pesaing (Competitive Reactions)

Sumber persaingan berasal dari tiga macam, yaitu:

a. produk yang serupa, misalnya minuman energy M-150 dengan minuman

extra joss.

Universitas Sumatera Utara b. produk pengganti, misalnya merek gulaku dengan merek Tropicana slim,

susu sapi dengan susu keledai.

c. produk yang tidak serupa, tetapi mencari konsumen yang sama, misalnya

jasa pendidikan perguruan tinggi dengan produk komputer, produk sepeda

motor dengan mobil.

3. Bauran pemasaran lainnnya ( other parts of marketing mix)

a. Produk

kegunaan produk, baru atau tidaknya produk, modifikasi produk dan lain-

lain.

b. saluran distribusi

Tipe saluran dan tipe peluang yang diperlukan akan mempengaruhi

penetapan harga, harga ke grosir tentu berbeda dengan harga ke pengecer.

c. Promosi

Promosi dilakukan oleh produsen dan jika dilakukan oleh produsen dan

jika dilakukan oleh distributor tentu berbeda dalam menetapkan harga

kepada distributor.

2.3 Keputusan Pembelian

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2013:342) pengambilan keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengaevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memlih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Menurut Kotler (2008) keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk

Universitas Sumatera Utara ataupun jasa. Biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang dikenal oleh masyarakat sebelum konsumen memutuskan untuk membeli. Biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu,

(1) pengenalan masalah,(2) pencarian informasi, (3) evaluasi altenatif, (4) keputusan pembelian atau tidak, (5) perilaku pasca pembelian.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan sesuatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelasaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.

2.3.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler & Armstrong dalam Setiadi (2013:15) proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca- pembelian.

1. Pengenalan Masalah

Pengenalan masalah merupakan tahap pertama dari proses pengambilan

keputusan pembeli dimana konsumen menyadari adanya masalah kebutuhan.

Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dan

kondisi yang dinginkannya. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen

untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang muncul, apa yang

memunculkan mereka, dan bagaimana dengan adanya masalah tersebut,

konsumen akan termotivasi untuk memilih produk tertentu.

Universitas Sumatera Utara 2. Pencarian Informasi

Pencarian informasi (information search) merupakan tahap dimana konsumen

telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. Dalam hal ini, mungkin

konsumen akan mencari informasi secara aktif dan konsumen dapat informasi

dari mana sumber maupun, seperti:

a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.

b. Sumber komersial: Iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan dan

pameran.

c. Sumber umum: media massa dan organisasi konsumen.

d. Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji, dan menggunakan

produk.

3. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif (alternative evaluation) merupakan tahap dimana konsumen

menggunakan informasi yang ia dapatkan untuk mengevaluasi merek-merek

alternatif dalam susunan pilihan. Bagaimana konsumen mengevaluasi

alternatif pembelian tergantung pada konsumen dan situasi pembelian tertentu.

4. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan tahap dimana konsumen dalam tahap

pngambilan keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli

produk atau jasa tersebut.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Perilaku pasca pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan

keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut

setelah membelli berdasarkan kepuasan atau tidakpuasan yang konsumen

Universitas Sumatera Utara rasakan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan sesudah

pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar.

Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian

Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku Masalah Informasi Alternatif Pembelian PascaPembelian

Sumber: Setiadi (2013:14)

2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:132) ada tiga faktor yang mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan. Yaitu: (1) Faktor

Psikologi, (2) Faktor Situsional, (3) Faktor Sosial.

1. Faktor Psikologis

Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap, dan

kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis yang

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sikap adalah suatu

kecendrungan yang dipelajari untuk beraksi terhadap penawaran produk dalam

situasi dan kondisi tertentu secara konsisten. Sikap mempengaruhi

kepercayaan, dan kepercayaan mempengaruhi sikap. Kepribadian merupakan

faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen. Kepribadian adalah

pola individu dalam merespons stimulus yang muncul dari lingkungan.

Termasuk dalam kepribadian adalah opini, minat dan prakarsa.. konsumen

akan belajar setelah mendapat pengalaman dari orang lain. Setelah membeli

dan mengonsumsi produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas. Jika

puas, konsumen akan melakukan pembelian ulang dilain waktu. Sebaliknya,

jika tidak puas, konsumen tidak akan melakukan pembelian dilain waktu.

Universitas Sumatera Utara 2. Faktor Situsional

Faktor situsional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat belanja,

waktu berbelanja, penggunaan produk, dan kondisi saat pembelian. Keadaan

sarana dan prasarana tempat belanja mencakup tempat parkir, gedung,

eksterior, dan interior toko, pendingin udara, penerangan/pencahayaan, tempat

ibadah, dan sebagainya. Waktu berbelanja bisa pagi, siang, sore ataupun

malam hari . waktu yang tepat untuk berbelanja bagi setiap orang tentu

berbeda. Orang yang sibuk bekerja pada malam hari akan memilih waktu

belanja pada sore atau malam hari. Kondisi saat pembelian produk adalah

sehat, senang, sedih, kecewa, atau sakit hati. Kondisi saat melakukan

pembelian akan mempengaruhi pembuatan keputusan konsumen.

3. Faktor Sosial

Faktor sosial mencakup undang-undang/peraturan, keluarga, kelompok

refrensi, kelas sosisal dan budaya.

a. Sebelum memutuskan untuk membeli produk, konsumen akan

mempertimbangkan apakah pembelian produk tersebut diperbolehkan

atau tidak boleh aturan/undang-undang yang berlaku. Jika diperbolehkan,

konsumen akan melakukan pembelian, namun jika dilarang undang-

undang atau peraturan(daerah, regional, nasional, bahkan internasional)

konsumen tidak akan melakukan pembelian.

b. Keluarga teridri dari ayah, ibu dan anak. Anak yang baik tentu akan

melakukan pembelian produk jika ayah atau ibunya menyutujui.

c. Untuk kelompok refrensi, contohnya kelompok refrensi untuk ibu-ibu

(kelompok pengajian, PKK, dan arisan) remaja ( kelompok boy band, girl

Universitas Sumatera Utara band,tim basket idola, dan bola terkenal) dan bapak-bapak ( kelompok

pengajian, kelompok penggemar motor besar, kelompok penggila bola

dan kelompok pecinta ikan , burung).

d. Untuk kelas sosial ada di masyarakat, contohnya kelas atas, menengah

dan bawah.

e. Untuk budaya atau subbudaya, contohnya suku sunda, jawa, batak,

Madura. Tiap suku/ etnis mempunyai budaya/subbudaya yang berebeda.

2.4 Kerangka Konseptual

Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2012:88), Kerangka Konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Berdasarkan teori maka dapat dilihat kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan dari variabel independen, dalam hal ini adalah Gaya

Hidup (X1) dan Harga (X2), terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).Variabel-variabel tersebut akan dianalisis dalam penelitian sehingga diketahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel tersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kerangka konseptual dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Gaya Hidup (X1) Keputusan Pembelian Harga (X2) (Y)

Sumber: Diolah peneliti, 2017

Universitas Sumatera Utara 2.5 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:93), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian belum jawaban empirik. Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho1: Gaya hidup tidak berpengaruh dan tidak signiikan terhadap keputusan

pembelian pada Cinema XXI

Ha1: Gaya hidup berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada

Cinema XXI

Ho2: Harga tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian

pada cinema XXI.

Ha2: Harga berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada

Cinema XXI

Ho3: Gaya hidup dan Harga tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap

keputusan pembelian Cinema XXI

Ha3: Gaya hidup dan Harga berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan

pembelian pada Cinema XXI

2.6 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat disajikan sebagai acuan penelitian ini, anatara lain meliputi:

Universitas Sumatera Utara 1. Ali Imron (2011)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Gaya hidup dan Harga produk terhadap

keputusan pembelian pada toko sepeda Rodalink Medan. Metode penelitian

yang digunakan adalah untuk meneliti Pengaruh gaya hidup dan harga produk

terhadap keputusan pembelian pada toko sepeda Rodalink medan adalah

analisis deskriptif dan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat anatara variabel gaya hidup

dan harga dengan adjusted R square sebesar 62.3% dan sisanya dijelaskan oleh

faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji F

menyatakan variabel gaya hidup dan harga secara serentak berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada toko sepeda Rodalink

Medan. Hasil Uji t menyatakan bahwa variabel yang paling dominan

mempengaruhin keputusan pembelian adalah variabel gaya hidup (X1)

2. Memori Karina Hasugian (2016)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Gaya hidup, harga dan kelompok referensi

terhadap keputusan pembelian pada bioskop The Premiere studi pada

mahasiswa/I Fakultas Imu Soisal dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanasi asosiatif. Sampel dalam

penelitian ini adalah 97 orang responden. Metode analisis yang digunakan

adalah metode analisis kuantitatif yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas,

uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t

dan uji F, serta analisis koefisien determinasi. Data yang telah memenuhi uji

validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan

persamaan regresi Y=2,047+0,468X1+0,276X2+0,170X3+e. Dimana variabel

Universitas Sumatera Utara keputusan pembelian (Y), gaya hidup (X1), harga (X2), kelompok referensi

(X3). Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa gaya hidup,

harga, dan kelompok referensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian. Melalui uji F diketahui bahwa secara serempak gaya

hidup, harga, dan kelompok referensi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian. Koefisien determinasi yang terlihat pada R

Square sebesar 0,621 menunjukkan bahwa 62,1% keputusan pembelian dapat

dijelaskan oleh variabel gaya hidup, harga dan kelompok referensi.

3. Murniati (2014)

Penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Harga, Lokasi, dan Gaya Hidup

terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada Music Coffee Jl. Dr.

Mansyur No. 76 Medan). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah

Accidental Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 97 orang responden.

Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa harga, lokasi, dan

gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Koefisien determinasi yang terlihat pada Adjusted R Square sebesar 0,043

menunjukkan bahwa 4,3% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh

variabel harga, lokasi, Dan gaya hidup sedangkan sisanya 95,7% dijelaskan

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4. Winda Clarinda (2014)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi

terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang melakukan pembelian

Universitas Sumatera Utara dan menggunakan smartphone iPhone di Universitas Sumatera Utara, dengan jumlah sampel sebanyak 97 orang responden yang diambil dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Secara simultan gaya hidup, merek, dan kelompok referensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial gaya hidup, merek, dan kelompok referensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Nilai

Adjusted R Square yang didapat dari hasil pengujian Koefisien Determinan sebesar 0,550 menjelaskan bahwa 55% keputusan pembelian mampu dijelaskan oleh variabel independen yaitu gaya hidup, merek, dan kelompok referensi. Sedangkan 45% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang dilakukan, dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitihan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2012:13), metode penelitihan kuatitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/stastistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Data dalam penelitian ini didapat dari kuisioner yang disebarkan keseluruh responden yang kemudian diolah dengan menggunakan SPSS. Hasil data yang ada digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jalan

Prof. Dr. A. Sofian No. 1 Universitas Sumatera Utara, Medan.penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 dan lama penelitian disesuaikan dengan dengan kebutuhan dalam pengumpulan informasi dan data.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Dalam penelitian ini, populasi sasarannya adalah Mahasiswa Strata I FISIP

USU yang pernah melakukan pembelian tiket pada Cinema XXI. Berdasarkan batasan ini, maka jumlah populasi tidak bisa diketahui.

Universitas Sumatera Utara 3.3.2 Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah Non-Probability

Sampling dengan metode Accidential sampling. Dalam Sugiyono (2012:87) apabila ukuran populasi dalam penilitian tidak dapat diketahui dengan pasti, maka jumlah sampel dapat ditentukan dengan formula Rao Purba sebagai berikut:

2 = 4 ( )2 𝑍𝑍 𝑛𝑛 Keterangan: 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 n = Jumlah sampel Z = Tingkat keyakinan dalam penentuan sampel (95% = 1,96) Moe = margin of error kesalahan maksimum yang bias ditolerir sebesar 10%

Dengan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:

1,962 = 4(0,1)2 𝑛𝑛 = 96,04

Maka jumlah responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebesar 96 responden.

3.4 Definisi Konsep

Definisi konsep merupakan istilah khusus untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang diteliti, konsep ini digunakan untuk menggambarkan secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas. Definisi konsep ini dilakukan agar ada batasan terhadap masalah variabel yang diteliti dan menyederhanakan pemikiran sehungga tujuan dan arah peneliti jelas dan tidak menyimpang, maka penulis mengemukakan definisi konsep dari penelitian,adalah sebagian berikut:

Universitas Sumatera Utara 1. Gaya Hidup

Menurut Setiadi (2013:80) gaya hidup secara luas didfiniskan sebagai cara

hidup yang di identifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu

mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya

(ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan

juga dunia di sekitarnya (pendapat).

2. Harga

Menurut Sangadji dan Sophia (2013:132) Harga adalah atribut produk atau

jasa yang paling sering digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk

mengevaluasi suatu produk atau jasa.

3. Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2013:342) Pengambilan keputusan konsumen adalah proses

pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi

dua atau lebih perilaku alternatif dan memiliki satu diantaranya.

3.5 Definisi Operasional

Menurut Sujarweni (2015:77), definisi operasional adalah penelitian dimaksudkan untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis instrumen serta sumber pengukuran berasal darimana. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dalam

penelitian ini adalah Gaya hidup (X1).

2. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dalam

Universitas Sumatera Utara 3. penelitian ini adalah Harga (X2).Variabel dependen adalah variabel yang

mempengaruhi variabel independen dalam penelitian ini adalah keputusan

pembelian konsumen (Y).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Skala Variabel Definisi Indikator Pengukuran Gaya hidup secara luas didefiniskan sebagai cara hidup yang di identifikasikan oleh 1. Activity bagaimana seseorang menghabiskan waktu Gaya (Aktivitas) mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap Skala Likert hidup 2. Interest (Minat) penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan (X1) 3. Opinion (Opini) apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat). 1. Keterjangkauan Pengertian harga dapat didefinisikan sebagai Harga alat tukar. Harga adalah atribut produk atau 2. Daya Saing jasa yang paling sering digunakan oleh sebagian Harga Harga besar konsumen untuk mengevaluasi suatu 3. Kesesuaian Skala Likert (X2) produk atau jasa. Harga merupakan faktor utama Harga dengan yang dipertimbangkan dalam pemilihan suatu Kualitas produk ataupun jasa 4. Kesusaian Harga

dengan Manfaat 1. Pemenuhan kebutuhan Keputusan pembelian adalah proses 2. Pencarian Keputusan pengintegrasian yang mengombinasikan informasi Pembelian pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku 3. Evaluasi Skala Likert (Y) alternatif atau lebih dan memilih salah satu alternatif diantaranya. 4. Keputusan pembelian 5. Pembelian ulang Sumber: Setiadi (2013), Stanton (2016), Setiadi (2013), diolah peneliti (2017)

Universitas Sumatera Utara 3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data-data ataupun informasi yang dibutuhkan penelitian ini, Adapun jenis dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer

Menurut sunyoto (2013:10) data primer adalah data yang berasal langsung

dari responden/objek penelitian. Yang menjadi objeknya adalah Cinema XXI

dan yang menjadi subjeknya adalah mahasiswa FISIP USU yang perna

melakukan pembelian pada Cinema XXI. Data responden diperoleh penulis

dari kuisioner yang telah diisi oleh responden yaitu konsumen Cinema XXI.

2. Data sekunder

Menurut Sunyoto (2013:10) data sekunder adalah data yang diperoleh melalui

data yang diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian. Data sekunder juga sifatnya melengkapi atau

mendukung data primer. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari jurnal, buku-buku, penelitian terdahulu, serta tulisan-tulisan

yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti.

3.7 Skala Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono (2012:132) skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitihan ini adalah skala likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala yang digunakan untuk mengukur respon subjek ke dalam 5 (lima) poin skala dengan jumlah interval yang sama. Ada pun skala pengukuran variabel terhadap jawaban responden yaitu:

Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Netral 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (2012:133)

3.8 Teknik Analisis Data

Data peneliti yang terkumpul akan dianalisis melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul dari penyebaran kuesioner penelitian.

Menurut Ghozali (2009:19) statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi).

3.8.2 Uji Instrumen

Untuk memastikan apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan dua macam pengujian, yaitu: uji validitas dan uji reliabilitas.

3.8.2.1 Uji Validitas

Menurut Siregar (2016:162), validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid

Universitas Sumatera Utara measure if it successfully measure the phenomenon). Uji validitas adalah tingkat keandalan alat ukur yang digunakan. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan atau pernyataan dalam mendefinisikan variabel. Langkah selanjutnya adalah secara statistik, angka korelasi yang diperoleh dengan melihat tanda bintang pada hasil skor total, atau membandingkaan dengan angka bebas korelasi nilai r yang menunjukkan valid.

Pada penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS

(Statistical Package for Social Sciences). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r produk momen.

Kriteria penilaian uji validitas adalah :

1. Apabila r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut valid.

2. Apabila r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid.

3.8.2.2 Uji Reliabilitas

Menurut Siregar (2016:173) reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel akan dilakukanpengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan program SPSS

(Statistical Package for Social Sciences). Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah :

1. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikan 60% atau 0,6

maka kuesioner tersebut reliabel.

2. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikan 60% atau 0,6

maka kuesioner tersebut tidak reliabel.

Universitas Sumatera Utara 3.8.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau mengkaji model yang termasuk layak atau tidak layaknya digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.8.3.1 Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2011:69), uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distadarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstadarisasi tersebut sebagaian besar mendekati nilai rata-ratanya. Menurut

Ghozali dalam Sujarweni (2015:225) pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data mengikuti distribusi normal atau tidak adalah menilai siginfikannya. Jika signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikan < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal.

3.8.3.2 Uji Multikolonieritas

Menurut Kurniawan dan Yuniarto (2016:185), Uji multikoloniertitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu, uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL

(tolerance) dan VIF ( Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai TOL lebih dari 0,1 maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolonier.

Universitas Sumatera Utara 3.8.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Kurniawan dan Yuniarto (2016:186), heterokedastisitas menguji perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Cara meprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika:

1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau di sekitar angka 0.

2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola mengambang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

Jika titik-titik data tidak terdapat pola yang jelas dan menyebar diatas dan

dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, dapat disimpulkan bahwa tidak ada

heteroskedastisitas.

3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisa kuantitatif. Dimana mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis pengaruh gaya hidup,harga terhadap keputusan pembelian pada Cinema XXI Medan dengan menggunakan analisis regresi berganda(multiple regresional analisis).

Pada penelitian ini menggunakan alat bantu program SPSS (Statistical

Package for social sciences) untuk mempermudah proses pengolahan data-data penelitian dari program tersebut akan didapat output berupa hasil pengolahan dari data yang telah dikumpulkan, kemudian output hasil pengolahan tersebutdi interpretasikan akan dilakukan analisis terhadapnya. Setelah dilakukan analisis barulah kemudian diambil sebuah kesimpulan sebagai hasil dari penelitian.

Universitas Sumatera Utara Regresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Pada regresi berganda terdapat satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah keputusan pembelian pada Cinema XXI, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah gaya hidup, harga. Model hubungan keputusan pembelian dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut:

Y=a +bX1 +bX2 + e

Dimana:

Y : Keputusan Pembelian pada Cinema XXI Medan a : Konstanta b : Koefisien regresi X1 : Gaya Hidup X2 : Harga e : Error term

3.8.5 Uji Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan regresi linier berganda. Adapun cara yang digunakan untuk menganalisis,yaitu:

3.8.5.1 Uji Parsial (Uji-t)

Menurut Ghozali dalam Sujarwerni (2015:229), uji t menunjukan seberapa jauh pengarug antar variabel independen dengan variabel dengan variabel dependen. Apabila nilai probalitas signifikan lebih kecil dari 0,05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Adapun kriteria adalah:

1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Universitas Sumatera Utara 3.8.5.2 Uji Simultan (Uji-f)

Menurut Sujarweni (2015:228), signifikan model regresi secara simultan diuji dengan melihat nilai signifikan (sig) dimana jika nilai sig dibawah 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapaun kriteria adalah:

1. Jika f hitung > f tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Jika f hitung < f tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.8.5.3 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali dalam Sujawerni (2015:228), koefisien determinasi

(goodness of fit), yang dinotasikan dengan R2 merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi (R2) mencerminkan kemampuan variabel dependen. Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasannya. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Cineplex 21 group adalah sebuah jaringan bioskop di Indonesia, dan pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar di beberapa kota besar di seluruh Indonesia dan sebagian besar di antaranya terletak di dalam pusat perbelanjaan, dengan film-film Hollywood dan Indonesia sebagai menu utama,dan didukung oleh teknologi tata suara Dolby digital dan THX dan yang terbaru Dolby Atmos. Cineplex 21 memulai kiprahnya di industri hiburan sejak tahun 1986, hingga juni 2015 Cinema 21 Group memiliki total 1240 layar yang tersebar di 33 kota di 146 lokasi di seluruh indonesia. Group ini didirikan oleh

Sudwikatmono bekerjasama dengan Benny Suherman dan Harris Lesmana.

Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, Cineplex 21 group telah melakukan sejumlah pembenahan dan pembaharuan, di antaranya adalah membentuk jaringan bioskopnya menjadi 4 merek dagang terpisah, yakni Cinema

XXI, The Premiere, Cinema 21, dan IMAX untuk target pasar yang berbeda-beda.

Studio 21 pertama dibangun di jalan MH Thamrin Kav 21 oleh

Sudwikatono pada tahun 1986, setelah berhasil melakukan uji coba sinepleks dengan mengubah ruang bioskop KartikaChandra menjadi beberapa layar. Studio pertama, Sinepleks di kartika Chandra ini juga bekerja sama dengan Raam

Punjabi. Nama “21” diambil dari nomor kaveling jalan MH. Thamrin di lokasi studio 21 pertama dibangun. Namun, ada juga yang mengatakan, bahwa nama itu sesungguhnya merupakan akronim dari Su-Dwi-kat-Mono. Saat ini, Gedung

Studio 21 pertama tersebut sudah berubah menjadi gedung pencakar langit BII

Universitas Sumatera Utara Tower. Pada tahun 1999 Sudwikatmono melepaskan kepemilikan jaringan bioskop 21 itu kepada partner-nya, Benny Suherman dan Harris Lesmana.

Gambar 4.1 Logo Perusahaan

Sumber: www.21cineplex.com

4.1.1 Cinema 21

Cinema 21 memiliki jaringan bioskop terbanyak yang tersebar di seluruh

Nusantara sebelum Cinema XXI bediri. Cinema 21 menguasai keseluruhan pangsa pasar penonton bioskop Indonesia dengan memberlakukan harga tiket bervarasi dan jenis film yang sedang diputar, sesuai dengan lokasi dan yang dituju. Setelah Cinema XXI berdiri, perlahan Cinema 21 berubah menjadi jaringan bioskop kelas dua, dengan sebagian besar film yang diputar merupakan film-film karya negeri sendiri dan film-film asing yang tidak diputar di Cinema 21 lagi. Namun hal ini tidak berlaku di beberapa kota diluar yang belum tersedia Cinema XXI dan tidak banyak terdapat Cinema 21.

Pada umumnya Cinema 21 telah dilengkapi tata suara Dolby Digita, dan bahkan beberapa di antaranya yang merupakan Cinema 21 versi terdahulunya telah bersertifikat THX, seperti Hollywood KC 21 (Kini Hollywood XXI),

Megaria 21 (kini Metropole XXI), Mega 21 (Kini Pluit Village XXI), Atrium 21

(Kini Atrium XXI), Setiadbudi 21 (kini Setiabudi XXI) untuk area jakarta. Tidak hanya itu, beberapa Cinema 21 bahkan mengadaptasi suasana dan kenyamanan yang setara dengan Cinema XXI. Namun sekali lagi, hal itu berdasarkan pangsa pasar yang dituju dan perjanjian dengan pengelola mal.

Universitas Sumatera Utara 4.1.2 Cinema XXI

Cinema XXI pertama kali didirikan di Plaza Indonesia Entertaiment

X’nter pada bulan januari 2004, dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater

Premiere. Cinema XXI yang diberi nama Studio XXI ini merupakan satu-satunya

Cinema XXI yang menggunakan sofa empuk di keseluruhan studionya, dan memiliki sertifikat THX untuk semua studionya. Tanggal 1 juli 2014 adalah hari terakhir beroperasinya Cinema XXI di tempat ini.

Mayoritas film-film yang diputar di Cinema XXI merupakan film-film

Hollywood, baik yang terbaru, ataupun yang telah tersimpan lama. Namun, beberapa XXI juga turut memutar film Indonesia, sesuai dengan lokasi dan pasar pengunjung pusat perbelanjaan yang bersangkutan. Beberapa Cinema 21 turut direnovasi menjadi Cinema XXI, dengan penambahan karpet, perubahan desain, dan penggantian kursi studio.

Setiap tahunnya, kemunculan di kota-kota besar terus meningkat, menggantikan kemunculan Cinema XXI maupun 21 masih terus dilakukan pembenahan. Di penghujung tahun 2008, seiring dengan perkembangan teknologi

3D dan makin maraknya film-film berbasis format tersebut, Cinema XXI turut mengaplikasikan teknologi Dolby Digital Cinema 3D di beberapa XXI yang memadai. Jumlah cinema XXI yang mengadakan fasilitas ini pun masih terus bertambah, seiring dengan perkembangan film-film berformat digital dan 3D yang makin meningkat jumlahnya.

Pada November 2013, Cinema XXI memperkenalkan sistem suara Dolby

Atmos, pertama kali diluncurkan di studio1 Epicentrum XXI, dan ditahun 2016 ini sistem suara Dolby Atmos sudah tersebar di 40 studio di wilayah Jakarta, ,

Universitas Sumatera Utara Tanggerang, , , , , , ,

Medan, , Makasar, dan Manado. Perbedaan mencolok antara Cinema

XXI dengan Cinema 21 adalah dengan disediakannya sejumlah fasilitas seperti games, caffe, lounge, hingga ruang merokok di sejumlah gerai XXI. Berikut ini adalah daftar cinema XXI yang ada di Medan:

Tabel 4.1 Data bioskop XXI di Medan

Jumlah Cinema XXI Alamat Studio

Hermes XXI Hermes Place Polonia, Lantai 2, Medan 6 Centre Point

Centre Point Mall, Lantai 3, Medan 6 XXI Ringroad Citywalks, Lantai 3, Jl. Gagak Ringroad Hitam No 2, Medan 6 Citywalks XXI Sunggal, Medan, Sumatera Utara Manhattan Jalan Gatot Subroto No.217, Sei Times Square Sikambing B, Medan Sunggal, Medan, 6 Medan XXI Sumatera Utara 20123 Jl. Kapten Muslim No. 111 Millennium XXI Dwikora, Medan Helvetia, 4 Kota Medan Sumatera Utara 20118 Jln. Marelan Raya No. 207 Suzuya Plaza Tanah Enam Ratus 7 XXI Kec. Medan Marelan Medan - Sumatera Utara Thamrin Plaza Jl. MH Thamrin 75 4 XXI Medan Sumber: www.21cineplex.com

4.1.3 The Premiere

Ditargetkan untuk pecinta film yang menginginkan fasilitas yang lebih mewah, terdapat pula The Premiere, suatu konsep bioskop yang dilengkapi

Universitas Sumatera Utara dengan segala kemewahan yang ada, termasuk di dalamnya lobby khusus, kursi khusus layaknya kelas bisnis di dalam sebuah pesawat, dan juga selimut serta kemewahan-kemewahan lainnya. The Premiere hingga saat ini sudah hadir di beberapa kota besar di Indonesia. The Premiere mematok harga Rp 60.000 – Rp

150.000.

Bandung merupakan kota pertama yang menghadirkan The Premiere di luar jakarta. Dibuka pada tanggal 1 mei 2009, The Premiere di bandung terletak di

Ciwalk XXI dengan harga Rp 50.000,-. Mulai 2010, The Premiere juga ada di

Surabaya, terletak di mal Grand City dan Lenmarc. Tahun 2011, The Premiere ketiga di Surabaya juga dibuka di Cipultra World Surabaya, dan tahun 2015 The

Premiere juga ada di Mall 5. Tahun 2012, dan The Premiere keempat di Bali dibuka di Beach Walk.

4.1.4 IMAX

IMAX pertama yang dibuka oleh 21 Cineplex dibuka di Gandaria City pada 4 mei 2012 dengan film The Avengers sebagai Film pertama yang diputar.

Bioskop IMAX Gandaria City memiliki layar seluas 11 x 20 meter dengan kapasitas kursi 391 kursi. Studio IMAX yang kedua dibuka setahun kemudian, berlokasi di Mall Kelapa Gading pada tanggal 24 April 2013 dengan film Iron

Man 3. Bioskop IMAX Gading XXI ini memiliki layar yang lebi besar dari IMAX di Gandaria City dan juga kapasitas tempat duduk yang lebih banyak, dengan 539 kursi.

4.2 Penyajian Data

Penyajian data memberikan gambaran keadaan dari responden secara umum, diantaranya adalah keadaan responden berdasarkan karakteristik

Universitas Sumatera Utara responden dan distribusi jawaban responden yang berhubungan dengan masing- masing variabel. Kuesioner berisi 27 butir pernyataan yang berhubungan dengan tiga variabel independen yaitu gaya hidup (X1) 13 butir pernyataan, harga (X2) 5 butir pernyataan, serta satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) 9 butir pernyataan.

Data terkumpul melalui penyebaran kuisioner langsung kepada subjek penelitian dan mealalui penyebaran kuisioner online menggunakan aplikasi

Google Form. Kuesioner disebarkan kepada 96 orang responden sesuai dengan jumlah sampel dalam penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU yang pernah melakukan keputusan pembelian di Cinema

XXI.

4.2.1 Karakteristik Responden

Pada karakteristik responden disajikan analisis karakteristik berdasarkan jenis kelamin, usia, jurusan, dan jumlah melakukan pembelian responden ke

Cinema XXI. Berikut analisis karakteristik responden dalam penelitian ini:

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu karakter yang dapat membedakan keputusan pembelian pada konsumen. Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Nominal (orang) Persentase (%) 1. Laki-laki 35 36,5 2. Perempuan 61 63,5 Total 96 100 Sumber: Hasil Olahan data Statistik (2018)

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 96 responden terdapat sebanyak 35 orang (36,5%) berjenis kelamin prida dan ada sebanyak 61 orang

(63,5%) berjenis kelamin wanita. Hal ini menunjukkan bahwa respoden wanita merupakan responden yang paling dominan dalam penelitian ini, karena wanita lebih tertarik pada kenyaman dan fasilitas lain yang ditawarkan oleh Cinema XXI.

2. Karakteristik berdasakan Usia

Usia Merupakan hal yang penting karena perbedaan usia bisa membedakan selera dalam menghabiskan waktunya. Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan usia:

Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Usia

No. Usia Nominal (orang) Persentase (%) 1. 18-20 tahun 34 35,4 2. 21-23 tahun 48 50,0 3. >24 tahun 14 14,6 Total 96 100

Sumber: Hasil Olahan data Statistik (2018)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 96 orang responden terdapat sebanyak 34 orang (35,4%) responden yang berada pada usia 18-20 tahun dan ada sebanyak 48 orang (50%) responden yang berada pada usia 21-23 tahun dan ada sebanyak 14 orang (14,6%) responden yang berada pada usia >24 tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa responden yang lebih dominan menonton dicinema

XXI adalah yang berusia 21-23 tahun.

Universitas Sumatera Utara 3. Karakteristk Berdasarkan Jurusan

Jurusan responden menjadi hal yang dapat membandingkan dalam memutuskan pembelian pada Cinema XXI. Berikut adalah karakeristik berdasarkan jurusan:

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan

No. Jurusan Nominal (orang) Persentase (%) 1. S1 Administrasi Negara 9 9,4 2. S1Administrasi Bisnis 24 25,0 3. S1 Antropologi Sosial 6 6,3 4. S1 Ilmu Politik 18 18,8 5. S1 Kesejahteraan Sosial 6 6,3 6. S1Komunikasi 20 20,8 7. S1 Sosiologi 7 7,3 8. D3 AdministrasPerpajakan 6 6,3

Total 96 100

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Berdasar tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak menonton di Cinema XXI adalah dari jurusan S1 Administrasi Bisnis yaitu sebanyak 24 orang (25%), kemudian dari jurusan S1 Komunikasi yaitu sebanyak

20 orang (20,8%), dari jurusan S1 Ilmu Politik yaitu sebanyak 18 orang (18,8%), dari jurusan S1 Adminstrasi Negara yaitu sebanyak 9 orang (9,4%), dari jurusan

S1 Sosiologi yaitu sebanyak 7 orang (7,3%), dari jurusan S1 Antropologi Sosial yaitu sebanyak 6 orang (6,3%), dari jursan S1 kesejahteraan Sosial yaitu sebanyak

6 orang (6,3%), dan dari jurusan D3 Administrasi Perpajakan yaitu sebnayak 6 orang (6,3%).

Universitas Sumatera Utara 4. Karakteristik Berdasarkan jumlah melakukan pembelian di Cinema XXI

Karakteristik berdasarkan jumlah melakukan pembelian dapat digunakan

sebagai cerminan indikator pendapat responden karena responden sudah pernah

merasakan atau merasakan sebelumnya melakukan pembelian di Cinema XXI.

Berikut adalah sebaran karakteristik responden berdasarkan jumlah melakukan

pembelian di Cinema XXI:

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Melakukan Pembelian di Cinema XXI

Jumlah Melakukan pembelian Persentase No. Nominal(orang) Responden di Cinema XXI (%) 1. 1-2 kali 32 33,3 2. >2 kali 64 66,7 Total 96 100 Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa kebanyakan responden yang

menonton film lebih dari dua kali (>2kali) di Cinema XXI yaitu ada sebanyak 64

orang (66,7%), dan yang telah menonton film di Cinema XXI 1-2 kali ada

sebanyak 32 orang (33,3%).

4.2.2 Distirbusi Jawaban Responden atas Variabel Penelitain

Pernyataan-pernyataan dalam kuisioner dalam kuisoner yang diberikan

kepada responden terdiri dari 27 butir pernyataan. Pada variabel Gaya Hidup (X1)

terdapat 13 butir pernyataan, pada variabel Harga (X2) terdapat5 butir pernyataan,

dan tedapat 9 butir pernyataan pada variabel Keputusan Pembalian (Y). Berikut

distribusi jawaban responden terhadap seluruh variabel X dan Variabel Y:

Universitas Sumatera Utara 1. Variabel independen Gaya Hidup (X1)

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup (X1)

Skor Pernyataan Gaya Hidup (X1) Total SS S N TS STS Pernyataan 1 19 42 28 7 - 96 Pernyataan 2 23 50 9 4 - 96 Pernyataan 3 14 44 28 9 1 96 Pernyataan 4 17 34 26 16 3 96 Pernyataan 5 20 46 28 2 - 96 Pernyatan 6 21 45 25 5 - 96 Pernyataan 7 46 28 21 1 - 96 Pernyataan 8 22 46 23 5 - 96 Pernyataan 9 17 37 31 11 - 96 Peryataan 10 43 43 10 - - 96 Pernyataan 11 27 49 16 4 - 96 Pernyataan 12 18 43 30 5 - 96 Pernyataan 13 12 39 42 3 - 96 Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh hasil jawaban dari 100 orang responden untuk variabel gaya hidup (X1),yaitu:

a. Pada pernyataan pertama “Menonton di Cinema XXI Merupakan bagian

dari hobi saya” ada sebanyak 19 orang yang menyatakan sangat setuju, 42

orang menyatakan setuju, 28 orang menyatakan netral, 7 orang

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden setuju bahwa menonton di Cinema XXI adalah hobi mereka.

b. Pada pernyataan kedua “Saya suka menonton di Cinema XXI untuk

menyegarkan pikiran karena penat dengan aktivitas rutin kuliah” ada

Universitas Sumatera Utara sebanyak 23 orang yang menyatakan sangat setuju, 50 orang menyatakan

setuju, 19 orang menyaakan netral, 4 orang menyatakan tidak setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju menonton di

Cinema XXI untuk menyegarkan pikiran saat penat dengan aktivitas

kuliah. c. Pada pernyataan ketiga “Dengan belanja produk makanan/minuman di

Cinema XXI, aktivitas menonton menjadi lebih menyenangkan” ada

sebanyak 14 orang yang menyatakan sangat setuju, 44 orang menyatakan

setuju, 28 orang menyatakan netral, 9 orang menyatakan tidak setuju, dan

1 orang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan sebagian

besar responden setuju dengan belanja produk makanan/minuman di

Cinema XXI menonton menjadi lebih menyenangkan. d. Pada pernyataan keempat “Menonton di Cinema XXI tidak membuat saya

lupa berolahraga” ada sebanyak 17 orang menyatakan sangat setuju, 34

orang menyatakan setuju, 26 orang menyatakan netral, 16 orang

menyatakan tidak setuju, dan 3 orang menyatakan sangat tidak setuju. Hal

ini menujukkan sebagian besar responden setuju untuk tidak lupa

berolahraga karena monoton di Cinema XXI. e. Pada pernyataan kelima “Cinema XXI ada kalanya digunakan untuk

menonton oleh anak-anak muda dari komunitas tertentu” ada sebanyak 20

orang menyatakan sangat setuju, 46 orang menyatakan setuju, 28 orang

menyatakan netral, 2 orang menyatakan tidak setuju. Hal ini menujukkan

sebagian besar responden setuju dengan Cinema XXI digunakan untuk

menonton dari komuntias tertentu.

Universitas Sumatera Utara f. Pada pernyataan keenam “Menonton di Cinema XXI merupakan bagian

dari rekreasi saya” ada sebanyak 21 orang menyatakan sangat setuju, 45

orang menyatakan setuju, 25 orang menyatakan netral, 5 orang

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden setuju bahwa Cinema XXI merupakan bagian dari rekreasi

mereka. g. Pada pernyataan ketujuh “Menonton di Cinema XXI terasa nyaman

bersama teman atau keluarga” ada sebanyak 46 orang menyatakan sangat

setuju, 28 orang menyatakan setuju, 21 orang menyatakan netral, 1 orang

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden sangat setuju menonton terasa nyaman dengan teman atau

keluarga. h. Pada pernyataan kedelapan “Menonton di Cinema XXI cocok untuk

membawa makanan/minuman ringan” ada sebanyak 22 orang menyatakan

sangat setuju, 46 orang menyatakan setuju, 23 orang menyatakan netral, 5

orang menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar responden setuju menonton di Cinema XXI cocok membawa

makanan/minuman ringan. i. Pada pernytaaan kesembilan “Para penonton di XXI selalu berpakaian

sopan & nyaman” ada sebanyak 17 orang menyatakan sangat setuju, 37

orang menyatakan setuju, 31 orang menyatakan netral, 11 orang

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden

setuju bahwa penonton di Cinema XXI selalu berpakain sopan & nyaman.

Universitas Sumatera Utara j. Pada pernyataan kesepuluh “Cinema XXI merupakan salah satu contoh

bisnis perfilman yang tetap bertahan di era global media elektronik” ada

sebanyak 43 orang menyatakan sangat setuju, 43 orang menyatakan setuju,

10 orang menyatakan netral. Hal ini menunjukkan bahwa yang menjawab

antara sangat setuju dengan setuju sama, maka disimpulkan bahwa

sebagian besar memilih sangat setuju bahwa Cinema XXI salah satu

contoh bisnis yang tetap bertahan di era global media elektronik. k. Pada pernyataan kesebelas “Jenis film yang ada di Cinema XXI

merupakan produk unggulan yang berkualitas” ada sebanyak 27 orang

menyatakan sangat setuju, 49 orang menyatakan setuju, 16 orang

menyatakan netral, 4 orang menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagain besar responden menyataka setuju bahwa jenis film yang

ada di Cinema XXI merupakan produk unggulan yang berkualitas. l. Pada pernyataan keduabelas “Menurut saya yang membuat XXI tergolong

favorit adalah diri saya sendiri yang terkesan setelah selesai menonton di

XXI” ada sebanyak 18 orang menyatakan sangat setuju, 43 orang

menyatakan setuju, 30 orang menyatakan netral, 5 orang menyatakan tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa

setuju bahwa yang membuat XXI favorit adalah diri saya sendiri yang

terkesan setelah selesai menonton di XXI. m. Pada pernyataan ketigabelas “Film di Cinema XXI menyajikan masalah-

masalah sosial yang terjadi” ada sebanyak 12 orang menyatakan sangat

setuju, 39 orang menyatakan setuju, 42 orang menyatakan netral, 3 orang

menyatakan tidak setuju. Hal ini menujukkan sebagian besar responden

Universitas Sumatera Utara memilih netral (ragu-ragu) bahwa film di Cinema XXI menyajikan

masalah-masalah sosial yang terjadi.

2. Variabel independen Harga (X2)

Tabel 4.7 Distrubusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X2)

Skor Pernyataan Harga SS S N TS STS

(X2) Total Pernyataan 14 14 47 30 3 2 96 Pernyataan 15 9 45 36 6 _ 96 Pernyataan 16 19 54 22 1 _ 96 Pernyataan 17 23 48 24 1 _ 96 Pernyataan 18 16 55 25 _ _ 96 Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh hasil jawaban dari 100 orang responden untuk

variabel harga (X2), yaitu:

a. Pada pernyataan ke empatbelas “Cinema XXI menawarkan harga yang

sesuai dengan daya beli masyarakat” ada sebanyak 14 orang menyatakan

sangat setuju, 47 orang menyatakan setuju, 30 orang menyatakan netral, 3

orang menyatakan tidak setuju, 2 orang menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa

Cinema XXI menawarkan harga yang sesuai dengan daya beli masyarakat.

b. Pada pernyataan kelimabelas “Cinema XXI menawarkan harga yang

terjangkau dengan kondisi keuangan saya”terdapat ada sebanyak 9 orang

menyatakan sangat setuju, 45 orang menyataan setuju, 36 orang

menyatakan netral, 6 orang menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan

Universitas Sumatera Utara bahwa sebgaian besar responden setuju bahwa Cinema XXI menawarkan

harga yang terjangkau dengan kondisi keungan saya.

c. Pernyataan keenambelas “Cinema XXI menawarkan harga yang bersaing

dengan bioskop sejenis lainnya” ada sebanyak 19 orang menyatakan sangat

setuju, 54 orang menyatakan setuju, 22 orang menyatakan netral, 1 orang

menyatakan tidak setuju. Hal ini menujukkan bahwa sebagian besar

responden setuju bahwa Cinema XXI menawarkan harga yang bersaing

dengan bioskop sejenis lainnya.

d. Pernyataan ketujuhbelas ”Cinema XXI menawarkan harga yang sesuai

dengan fasilitas dan pelayanan yang disediakan” ada sebanyak 23 orang

menyatakan sangat setuju, 48 orang menyatakan setuju, 24 orang

menyatakan netral, 1 orang menyatakan tidak setuju. Hal ini menujukkan

sebagian besar responden setuju bahwa Cinema XXI menawarakn harga

yang sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang disediakan.

e. Pernyataan kedelapanbelas “Cinema XXI menawarkan harga yang sesuai

dengan manfaat yang dirasakan (hiburan atau menghilangkan rasa jenuh)”

ada sebanyak 16 orang menyatakan sangat setuju, 55 orang menyatakan

setuju, 25 orang menyakan netral. Hal ini menujukkan sebagian besar

responden setuju bahwa Cinema XXI menawarkan harga yang sesuai

dengan manfaat yang dirasakan (hiburan atau menghilangkan rasa jenuh).

3. Variabel dependen

Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel dependen yaitu keputusan

pembelian. Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan

Universitas Sumatera Utara berdasarkan indikator yang mengukur variabel keputusan pembelian dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Pernyataan Skor

Keputusan SS S N TS STS Pembelian (Y) Total

Pernyataan 19 27 51 16 2 - 96

Pernyataan 20 16 50 22 8 - 96

Pernyataan 21 42 40 13 1 96

Pernyataan 22 26 40 27 3 96

Pernyataan 23 22 58 13 - 3 96

Pernyatan 24 19 50 20 7 - 96

Pernyataan 25 19 39 31 7 - 96

Pernyataan 26 24 45 25 2 - 96

Pernyataan 27 35 38 21 2 - 96

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh hasil jawaban dari 100 orang responden untuk variabel harga (X2), yaitu:

a. Pada pernyataan kesembilanbelas “Cinema XXI dapat memenuhi

kebutuhan dalam menonton di studio Bioskop” ada sebanyak 27 orang

menyatakan sangat setuju, 51 orang menyatakan setuju, 16 orang

menyatakan netral, 2 orang menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar responden setuju Cinema XXI dapat memenuhi

kebutuhan dalam menonton di studio bioskop.

Universitas Sumatera Utara b. Pada pernyatan keduapuluh “Saya membuat kriteria-kriteria tentang tipe-

tipe produk Cinema XXI yang saya butuhkan” ada sebanyak 16 orang

menyatakan sangat setuju, 50 orang menyatakan setuju, 22 orang

menyatakan netral, 8 orang tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden setuju untuk membuat kriteria tentang tipe

produk yang dibutuhkan. c. Pada pernyataan keduapuluhsatu “Saya mencari informasi tentang film

yang sedang tayang di Cinema XXI melalui aplikasi atau website yang

tersedia” ada sebanyak 42 orang menyatakan sangat setuju, 40 orang

menyatakan setuju, 13 orang menyatakan netral, 1 orang menyatakan tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat

setuju untuk mencari informasi tentang film yang sedan tayang di Cinema

XXI melalui aplikasi atau website yang tersedia. d. Pada pernyataan keduapuluhdua “Saya mendapatkan pengetahuan tentang

karakteristik produk Cinema XXI melalui informasi yang saya peroleh”

ada sebanyak 26 orang menyatakan sangat setuju, 40 orang menyatakan

setuju, 27 orang menyatakan netral, 3 orang menyatakan tidak setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju mendapatka

pengetahuan tentang karakteristik produk Cinema XXI. e. Pada pernyataan keduapuluhtiga “Saya mengevaluasi beberapa film yang

sedang tayang di Cinema XXI” ada sebanyak 22 orang menyatakan sangat

setuju, 58 orang menyatakan setuju, 13 orang menyatakan netral, 3 orang

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

Universitas Sumatera Utara besar responden setuju mengevaluasi beberapa film yang sedang tayang di

Cinea XXI. f. Pada pernyataan keduapuluhempat “Saya melakukan seleksi terhadap

beberapa bioskop sesuai dengan kriteria yang saya butuhkan” ada

sebanyak 19 orang menyatakan sangat setuju, 50 orang menyatakan setuju,

20 orang menyatakan netral, 7 orang menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju melakukan seleksi

terhadap beberapa bioskop sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. g. Pada pernyataan keduapuluhlima “Saya memutuskan melakukan

pembelian di Cinema XXI setelah mengevaluasi beberapa alternatif yang

ada” ada sebanyak 19 orang menyatakan sangat setuju, 39 orang

menyatakan setuju, 31 orang menyatakan netral, 7 orang menyatakan tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan

setuju untuk memutuskan pembelian di Cinema XXI setelah mengevaluasi

beberapa alternatif yang ada. h. Pada pernyataan keduapuluhenam “Saya memilih untuk menonton di

Cinema XXI berdasarkan keputusan saya sendiri” ada sebanyak 24 orang

menyakan sangat setuju, 45 orang menyatakan setuju, 25 orang

menyatakan netral, 2 orang menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar respoden setuju memilih menonton di Cinema XXI

berdasarkan keputusan sendiri. i. Pada pernyatan keduapuluhtujuh “Saya akan menonton kembali di Cinema

XXI” ada sebanyak 35 orang yang menyatakan sangat setuju, 38 orang

menyatakan setuju, 21 orang menyatakan netral, 2 orang menyatakan tidak

Universitas Sumatera Utara setuju. Hal ini menujukkan sebagian besar responden setuju untuk

menonton kembali di Cinema XXI.

4.3 Analisis Data

4.3.1 Analisis Statistik Deskripif

Pendeskripsian menggambarkan karakteristik umum yang lebih rinci dari

sampel yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga dapat diketahui nilai rata-

rata (mean), standar deviasi,varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis,

dan skewness (kemencengan distribusi). Statistik deskriptif disajikan sebagai

berikut:

Tabel 4.9 Analisis Statistik Deskriptif Bagian I

Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Gaya_hidup 96 28 37 65 4808 50,08 ,674 6,601 Harga 96 13 12 25 1836 19,13 ,255 2,497 Keputusan_pembelian 96 19 26 45 3425 35,68 ,470 4,603 Valid N (listwise) 96 Sumber: Hasil Olahan Data Statistik(2018) Tabel 4.10 Analisis Statistik Deskriptif Bagian II

Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Variance Skewness Kurtosis Statistic Std. Error Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Gaya_hidup 96 ,674 6,601 43,572 ,272 ,246 -,346 ,488 Harga 96 ,255 2,497 6,237 -,195 ,246 ,731 ,488 Keputusan_pembelian 96 ,470 4,603 21,189 ,039 ,246 -,225 ,488 Valid N (listwise) 96 Sumber: Hasil Olahan Data Statistik(2018)

Berdasarkan Tabel 4.9 dan 4.10 menunjukkan responden (N) adalah 96.

Dari 96 responden yang berpendapat mengenai variabel gaya hidup (X1) dengan

Universitas Sumatera Utara jumlah pertanyaan 13 item, terendah jumlah poinnya (minimum) adalah 37, tertinggi (maksimum) 65, rata-rata (mean) 50,08 dengan standar deviasi 6,601.

Skewness dan kurtosis mengukur puncak dari distribusi data. Data yang berdistribusi secara normal mempunyai nilai yang mendekati nol, sedangkan pada data X1 mempunyai nilai sebesar 0,272 dan -0,346 sehingga berdistribusi dengan normal. Nilai Range merupakan selisih nilai maksimum dengan nilai maksimum sebesar 28, dan nilai sum merupakan penjumlahan dari 96 responden (n) yaitu sebesar 4.808.

Responden yang berpendapat mengenai variabel harga (X2) dengan jumlah pernyataan 5 item, jumlah poin terendah (minimum) adalah 12, jumlah poin tertinggi (maksimum) 25, rata-rata (mean) 19,13 dengan standar deviasi 2,497.

Skewness dan kurtosis pada data X2 mempunyai nilai -0,195 dan 0,731 sehingga berdistribusi normal. Nilai range merupakan selisih nilai antara nilai maksimum dengan nilai minimum yaitu sebesar 13, serta nilai sum merupakan penjumlahan dari 96 responden yaitu 1.836.

Responden yang berpendapat mengenai variabel keputusan pembelian (Y) dengan jumlah pernyataan 9 item, terendah jumlah poinnya (minimum) adalah 26, tertinggi (maksimum) 45, rata-rata (means) 35,68 dengan standar deviasi 4,603.

Skewness dan kurtois pada data Y mempunyai nilai 0,039 dan -0,225 sehingga berdistribusi normal. Nilai range yang merupakan selisih nilai maksimum dengan minimum sebesar 19, serta nilai sum merupaan nilai dari 96 responden yaitu sebesar 3566.

Universitas Sumatera Utara 4.3.2 Uji Instrumen

Untuk memastikan apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan dua macam pengujian, yaitu: uji validitas dan uji reliabilitas.

4.3.2.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan keabsahan atau kesahihan dari suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang valid mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tetap. Cara mengukurnya adalah dengan membandingkan rhitung dengan rtabel dengan syarat rhitung> rtabel. Dalam penelitian ini uji validitas diukur dengan 30 responden menggunakan uji validitas productmoment pearson correlation. Sehingga rhitung dapat dilihat pada pearson

Correlation, dan rtabel dilihat dari nilai-nilai r standar product moment dengan

N=30 dan taraf signifikansi 5%.

Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas

Variabel Pernyataan rhitung rtabel Keterangan 1 0,682 0,361 Valid 2 0,628 0,361 Valid 3 0,590 0,361 Valid 4 0,585 0,361 Valid 5 0,539 0,361 Valid 6 0,751 0,361 Valid

Gaya Hidup(X1) 7 0,555 0,361 Valid 8 0,592 0,361 Valid 9 0,637 0,361 Valid 10 0,453 0,361 Valid 11 0,575 0,361 Valid 12 0,771 0,361 Valid 13 0,609 0,361 Valid 14 0,762 0,361 Valid 15 0,704 0,361 Valid

Harga(X2) 16 0,655 0,361 Valid 17 0,659 0,361 Valid 18 0,623 0,361 Valid 19 0,597 0,361 Valid 20 0,683 0,361 Valid 21 0,478 0,361 Valid 22 0,726 0,361 Valid Keputusan 23 0,648 0,361 Valid pembelian(Y) 24 0,677 0,361 Valid 25 0,729 0,361 Valid 26 0,590 0,361 Valid 27 0,596 0,361 Valid Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai r hitug seluruh pernyataan dalam kuisioner lebih besar dari r tabel (0,361). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan dalam indikator gaya hidup (X1), harga (X2), Keputusan pembelian (Y) adalah valid dan dapat digunakan.

4.3.2.2Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang reliabel jika sebuah instrumen berulang kali digunakan untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Cara mengukurnya adalah dengan menghitung koefisien reliabilitas dan membandingkan dengan cronbach’s alpha yang bernilai

0,6 (lebih besar 0,6 maka reliabel, lebih kecil tidak reliabel). Pada penelitian ini digambarkan dengan cronbach’s alpha >cronbach’s standard (0,6).

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s Cronbach’s No. Variabel Keterangan Alpha Standard

1. Gaya Hidup (X1) 0,752 0,6 Reliabel

2. Harga (X2) 0,771 0,6 Reliabel 3. Kualitas (Y) 0,758 0,6 Reliabel Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha seluruh variabel lebih besar dari 0,6. Dengan demikian, maka hasil uji reliabilitas terhadap variabel gaya hidup(X1), harga(X2), keputusan pembelian(Y) dapat dipercaya atau reliabel.

Universitas Sumatera Utara 4.3.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji regresi linier berganda, maka sebagai persyaratan perlu dilakukan uji untuk mengetahui layak atau tidak layaknya suatu model regresi. Uji asumsi klasik yang harus dilakukan adalah data berdistribusi normal, tidak terjadinya heterokedastitas, dan tidak adanya multikolinieritas.

4.3.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak, sehingga data tersebut dapat digunakan dalam model regresi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua cara pengujian normalitas melalui analisis grafik dan analisis statistik.

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan analisis grafik yaitu melihat grafik histogram dan grafik normal probability plot. Normalitas dapat diketahui dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik maupun dari hasil histogram residualnya. Kriteria normalitas analisis grafik:

1. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Apabila data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Analisis Grafik Histogram

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Dengan melihat gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal dengan grafik membentuk pola lonceng atau tidak miring ke kanan maupun kiri. Oleh karena itu, model regresi sesuai dengan asumsi normalitas karena memenuhi kriteria normalitas analisis grafik yang pertama yaitu data berdistribusi normal.

Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Analisis Grafik Normal Probality Plot

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik(2018)

Pada Gambar 4.2 grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga model regresi sesuai dengan asumsi normalitas karena memenuhi kriteria normalitas analisis grafik yang pertama yaitu data berdistribusi normal.

Uji normalitas dengan analisis statistik digunakan untuk memastikan data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji analisis statistik non-parametrik kolmogorov-smirnov (K-S). Kriteria normalitas analisis statistik non-parametrik kolmogorov-smirnov (K-S):

1. Apabila nilai Asymp.Sig. (2 tailed)> 0,05 maka data tidak mengalami gangguan

distribusi normal.

2. Apabila nilai Asymp. Sig. (2 tailed)< 0,05 maka data mengalami gangguan

distribusi normal.

Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov (K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 96 Mean ,0000000 Normal Parametersa,b Std. Deviation 3,29231035 Absolute ,082 Most Extreme Differences Positive ,082 Negative -,049 Kolmogorov-Smirnov Z ,800 Asymp. Sig. (2-tailed) ,545 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Berdasarkan Tabel 4.13 besarnya nilai Asymp. Sig (2 talied) adalah 0,545 dan diatas nilai signifikan (0,005), maka variabel residual berdistribusi normal.

Hasil ini sesuai dengan hasil uji normalitas analisis grafik sebelumnya yang menyatakan bahwa data berdistribusi normal.

4.3.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear yang sempurna atau sangat kuat diantara variabel-variebl bebas dalam regresi. Uji multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL

(tolerance) dan VIF ( Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai TOL lebih dari 0,1 maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolonier.

Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 Gaya_hidup ,841 1,189 Harga ,841 1,189 a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Pada tabel 4.14 menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF juga menunjukkan tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel-independen dalam model regresi.

4.3.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup memiliki varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Pada penelitian ini digunakan satu cara untuk mendeteki ada atau tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan uji heterokedastisitas dengan grafik Scatterplot.

Grafik scatterplot merupakan grafik diagram pancar residual SRESID dengan nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik, yaitu sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis:

1. Apabila ada pola tertentu seperti pola titik-titik yang teratur, maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Scatterplot

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Dari Gambar 4.4 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen keputusan pembelian berdasarkan masukan variabel independen gaya hidup, dan harga.

4.3.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen gaya hidup dan harga terhadap variabel dependen keputusan pembelian. Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara = + + +

Keterangan: 𝒀𝒀 𝒂𝒂 𝒃𝒃𝟏𝟏𝑿𝑿𝟏𝟏 𝒃𝒃𝟐𝟐𝑿𝑿𝟐𝟐 𝒆𝒆 Y = keputusan pembelian a = intercept (konstanta) b1 = koefisien regresi untuk X1 X1 = gaya hidup b2 = koefisien regresi untuk X2 X2 = harga e = error (nilai residu)

Berdasarkan pengujian menggunakan software statistic, maka hasil persamaan regresi linier berganda dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 7,110 3,131 2,271 ,025 1 Gaya_hidup ,382 ,056 ,547 6,771 ,000 Harga ,494 ,149 ,268 3,314 ,001 a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Berdasarkan tabel 4.15 diketahui model persamaan regresi yang tebentuk adalah:

Y= 7,110 + 0,382 X1 + 0,494 X2 + e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa:

Apabila seluruh variabel independen (X1,X2) dianggap konstan maka nilai keputusan Pembelian (Y) adalah sebesar 7,110 dengan e (standar error) tetap dan tidak berubah. Dapat dilihat juga bahwa nilai koefisien regresi gaya hidup sebesar

0,382 lebih kecil dibandingkan dengan nilai koefisien regresi harga sebesar 0,494.

Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel harga mempunyai pengaruh yang

Universitas Sumatera Utara lebih besar terhadap keputusan pembelian dibandingkan dengan variabel gaya hidup.

4.3.5 Uji Hipotesis

4.3.5.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji Signifikan Parsial (uji t) digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh antar variabel independen dengan variabel dependen. Apabila nilai probalitas signifikan lebih kecil dari 0,05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adapun kriteria adalah:

1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Menentukan t tabel dengan melihat pada α = 5% yang diperoleh dari degree of

freedom dengan rumus:

df=n-k

Keterangan: df = degree of freedom (derajat) n = jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu 96 k = jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu 3

sehingga t tabel dengan sampel 96, probabilitas 5% dan df sebesar 93 adalah

1,66140 Berikut adalah tabel uji t dari statistic software:

Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikan Partial (Uji t)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 7,110 3,131 2,271 ,025 1 Gaya_hidup ,382 ,056 ,547 6,771 ,000 Harga ,494 ,149 ,268 3,314 ,001 a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Universitas Sumatera Utara Pengujian hipotesis untuk variabel gaya hidup dan harga dapat dilihat pada tabel 4.16 dengan penjabaran sebagai berikut:

1. Variabel gaya hidup secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian, hal ini dapat dilihat dari nilai thitung (6,771) >

ttabel (1,66140) dan nilai signifikan (0,00) < 0,05, maka hipotesis (H1) diterima.

Jika variabel gaya hidup ditingkatkan maka keputusan pembelian akan

meningkat sebesar 0,382.

2. Variabel harga secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian, hal ini dapat dilihat dari nilai thitung (3,314) >

ttabel (1,66140) dan nilai signifikan (0,00) < 0,05, maka hipotesis (H2) diterima.

Jika variabel harga ditingkatkan maka keputusan pembelian akan meningkat

sebesar 0,494.

4.3.5.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji signifikansi simultan (uji F) digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen secara bersama-sama dalam menerangkan variabel dependen. Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat α = 0,05 apabila tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka hipotesis diterima, dan begitu sebaliknya. Selanjunya untuk nilai F ditentukan sebagai berikut:

1. Jika nilai Fhitung>Ftabel maka hipotesis diterima.

2. Jika nilai Fhitung< Ftabel maka hipotesisditolak.

Menentukan Ftabel dengan melihat pada α = 5%, yang diperoleh dari degree of freedom untuk pembilang dan degree of freedom untuk penyebutdengan rumus:

df pembilang = k – 1 = 3 – 1

Universitas Sumatera Utara df penyebut = n – k – 1 = 96 - 3 - 1

Keterangan: df = degree of freedom (derajat) n = jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu 96 k = jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu 3

Sehingga Ftabel dengan sampel 96, probabilitas 5% dan df pembilang 2, df penyebut 92 adalah 2,70. Berikut adalah tabel uji F dari statistic software:

Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)

ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 983,255 2 491,628 44,401 ,000b 1 Residual 1029,734 93 11,072 Total 2012,990 95 a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian b. Predictors: (Constant), Harga, Gaya_hidup Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

491,628 F = = = 44,401 tabel 11,072 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 Pengujian hipotesis dapat dilihat dari tabel 4.17 diatas, bahwa nilia Fhitung

(44,401) > Ftabel (2,70) dan nilai signifikan (0,000) < 0,05, maka hipotesis (H3) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari gaya hidup (X1), dan harga (X2) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y).

4.3.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

koefisien determinasi (goodness of fit), yang dinotasikan dengan R2 merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi (R2) mencerminkan kemampuan variabel dependen. Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Universitas Sumatera Utara Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasannya. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R2)

Model Summary Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1 ,699a ,488 ,477 3,328 a. Predictors: (Constant), harga, gaya_hidup Sumber: Hasil Olahan Data Statistik (2018)

Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa nilai R2 adalah sebesar 0,488 yang artiya bahwa variasi dari variabel independen yaitu gaya hidup, dan harga dapat menerangkan variabel keputusan pembelian sebesar 48,8% sedangkan sisanya

51,2% diterangkan oleh variabel yang lain yang tidak diteliti dalam penelitian.

4.4 Pembahasan

Hasil Penelitian ini berdasarkan dari adanya data dan analisa yang telah dilakukan, sehingga dengan bantuan software statistic dapat diketahui bahwa gaya hidup dan harga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan baik secara parsial maupun secara simultan terhadap keputusan pembelian studi pada cinema

XXI studi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang ditujukan, sehingga hipotesis dapat diterima.

4.4.1 Pengaruh Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian

Gaya hidup dapat diartikan sebagai “bagaimana seseorang hidup (how one lives). Gaya hidup seseorang meliputi produk yang dibelinya, bagaimana

Universitas Sumatera Utara menggunakannya dan bagaimana sesorang tersebut berfikir dan merasakan semua itu. Gaya hidup, merupakan manifstasi konsep diri seseorang. Menurut Setiadi

(2013:80) gaya hidup secara luas di definiskan sebagai cara hidup yang di identifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka

(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat).

Berdasarkan uji parsial (uji t) yang dilakukan dalam penilitan ini diperoleh bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara di Cinema XXI. Apabila dilihat berdasarkan tanggapan yang diberikan responden terhadap gaya hidup, maka dapat diketahui bahwa kebanyakan responden sangat setuju dan setuju menonton film di Cinema

XXI untuk mengisi waktu luang, responden juga berpendapat bahwa Cinema XXI nyaman daripada menonton di Bioskop lainnya.

Tanggapan yang diberikan responden terhadap pernyataan mengenai gaya hidup pada penelitian ini cukup bervariasi. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan yang memiliki tanggapan netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Artinya, walaupun berdasarkan (uji t) pada penelitian ini diperoleh bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, Cinema XXI juga perlu untuk memperbaiki hal-hal yang berkaitan tentang gaya hidup konsumen agar keputusan pembelian semakin meningkat.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang pernah dilakukan Memori Karina Hasugian (2016) yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup,

Universitas Sumatera Utara Harga dan Kelompok Refrensi terhadap Keputusan pembelian Bioskop The

Premiere (studi pada Mahasiswa/i Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik

Universitas Sumatera Utara)”. Setelah dilakukan pengujian secara parsial, maka hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.4.2 Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Sangadji dan Sophia (2013:132) Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi suatu produk atau jasa. Berdasarkan uji parsial (uji t) yang dilakukan dalam penelitian ini dapat diperoleh bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara pada Cinema XXI. Apabila berdasarkan tanggapan yang diberikan oleh responden terhadp harga, maka dapat diketahui bahwa kebanyakan responden sangat setuju dan setuju terhadap seluruh pernyataan pada variabel harga.

Tanggapan yang diberikan responden terhadap pernyataan mengenai harga pada penelitian ini menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan di Cinema XXI sudah baik. Namun, Cinema XXI juga perlu memperhatikan harga yang ditetapkan, karena masih terdapat beberapa responden yang menjawab tidak setuju bahwa harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan kondisi keuangan responden. Hal ini perlu diperhatikan agar keputusan pembelian semakin meningkat untuk kedepannya.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang pernah dilakukan Memori Karina Hasugian (2016) yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup,

Universitas Sumatera Utara Harga dan Kelompok Refrensi terhadap Keputusan pembelian Bioskop The

Premiere (studi pada Mahasiswa/i Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik

Universitas Sumatera Utara)”. Setelah dilakukan pengujian secara parsial, maka hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.4.3 Pengaruh Gaya Hidup dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil uji secara simultan (uji f) pada penelitian ini dapat diketahui bahwa gaya hidup dan harga secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari uji koefisien determinasi pada penelitian ini diketaui bahwa R2 adalah 0,488 yang artinya bahwa variasi dari variabel independen yaitu gaya hidup dan harga dapat menerangkan variabel keputusan pembelian sebesar 48,8% sedangkan sisanya 51,2% diterangkan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitan ini mengkaji tentang pengaruh gaya hidup dan harga terhadap keputusan pembelian studi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universias Sumatera Utara. Berdasarkan analisa yang dilakukan dari data yang diperoleh penulis melalui penyebaran kuisioner dan pengolahan data kuisioner mengenai variabel gaya hidup, harga dan keputusan pembelian pada cinema XXI, maka penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gaya Hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

pada Cinema XXI.

2. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada

Cinema XXI.

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan pada variabel

independen gaya hidup (X1), dan harga (X2) terhadap variabel dependen

keputusan pembelian (Y) pada konsumen Cinema XXI studi pada mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Kemampuan

variabel gaya hidup, harga dan keputusan pembelian dilihat dari R2 sebesar

48,8% dan sisanya 51,2% dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitan ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara 1. Cinema XXI sebaiknya lebih memperhatikan gaya hidup konsumen agar dapat

mengikuti trend pada konsumen saat ini.

2. Dengan adanya pengaruh harga yang signifikan terhadap keputusan pembelian,

maka penulis memberikan masukan pada Cinema XXI untuk lebih

memperhatikan harga yang diterapkan dengan strategi harga yang lebih

bersahabat. Untuk strategi harga, Cinema XXI dapat membuat harga yang lebih

murah pada hari dan jam tertentu sehingga akan meningkatkan penjualan dan

lebih menarik minat para konsumen khususnya pada para mahasiswa sebagai

target dari strategi harga yang ditetapkan.

3. Bagi penulis yang akan meneliti mengenai keputusan dalam menentukan

pembeliannya di bioskop, diharapkan dapat menambah atribut dan variabel

penelitian lainnya karena 51,2% dari keputusan pembelian konsumen

menentukan Cinema XXI dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amir, M.Taufiq. 2005. “Dinamika Pemasaran”. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Kristanto, Jajat . 2011. ”Manajemen Pemasaran International: Sebuah Pendekatan Strategi”. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip dan Armstrong, Garry .2008. ”Prinsip-Prinsip Pemasaran”. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007. “Manajemen Pemasaran, Jilid I edisi 12”. Jakarta: PT Indeks. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. “Manajemen Pemasaran, Edisi 13”. Jakarta: Erlangga. Kurniawan, Robert dan Budi Yuniarto, 2016. “Analisis Regresi”. Jakarta: Kencana Mowen, John C dan Michael Minor, 2002. “Perilaku Konsumen”. Edisi Kelima. Jilid 1, Jakarta: Erlangga Nitisusatro, H.Mulyadi. 2012. “Perilaku Konsumen”. Bandung: Alfabeta. Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. “Perilaku Konsumen”. Yogyakarta : CV Andi Offset. Setiadi, Nugroho J. 2013. “Perilaku Konsumen”. Jakarta : Kencana Siregar, Syofian. 2016. “Statistika Deskriptif Untuk Penelitian”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Stanton, William J. 1998. ”Prinsip Pemasaran Edisi Ketujuh Jilid 1”. Jakarta: Erlangga. Suliyanto, 2011. “Ekonometika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”.Yogyakarta: ANDI Sugiyono. 2012. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta. Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi”. Bandung: Pustaka Baru Press. Sumarwan, Ujang dan Lolita Krisnawati. 2003. “Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran” Jakarta: Ghalia Indonesia.

Universitas Sumatera Utara Sunyoto, Drs. Danang, 2013. “Metode dan Instrumen Penelitian Ekonomi dan Bisnis”. Yogyakarta: CAPS. Sunyoto, Drs. Danang, 2013. “Teori, Kuesioner & Analisa Data untuk Pemasaran dan Perilaku Ponsumen”. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tjiptono, Fandy, 2008, “Strategi Pemasaran” Edisi Ketiga Yogyakarta: ANDI.

Sumber Skripsi:

Clarinda, Winda 2014. Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Iphone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Hasugian, Memori Karina 2016. Pengaruh Gaya hidup, Harga dan Kelompok Referensi terhadap Keputusan Pembelian pada Bioskop The Premiere Studi pada Mahasiswa /I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Imron, Ali. 2011 Pengaruh Gaya Hidup dan Harga Produk terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Sepeda Rodalink Medan

Murniati. 2014. Analisis Pengaruh Harga, Lokasi, dan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada Music Coffee Jl.Dr.Mansyur No.76 Medan)

Sumber Internet: https://theatersatu.com/data-update-jumlah-penonton-film-bioskop-per-pekan-20- nopember-2016/ , diakses pada tanggal 12 Februari 2017 https://id.wikipedia.org/wiki/Cineplex_21_Group ,diakses pada tanggal 21 Desember 2017 http://www.21cineplex.com/ , diakses pada tanggal 21 Desember 2017

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian No. Responden: .....

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH GAYA HIDUP DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA BIOSKOP XXI (STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)

Dengan hormat,

Saya Try Suhandifo, mahasiswa Universitas Sumatera Utara Program

Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis sedang melakukan penelitian dalam rangka mengenali pengaruh gaya hidup dan harga terhadap keputusan pembelian pada cinema XXI (studi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara). Kuesioner dibuat dalam rangka penyusunan skripsi yang menjadi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Universitas

Sumatera Utara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis.

Saya mohon kesediaan anda untuk berkenan mengisi kuesioner penelitian saya. Jawaban saudara tidak memiliki implikasi baik secara langsung maupun tidak langsung, serta jawaban saudara akan akan terjaga kerahasiannya dan hanya untuk kepentingan penelitian ini. Atas partisipasi dan kerjasama saudara, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Try Suhandifo

Universitas Sumatera Utara I. Identitas Responden

Nama (Tidak wajib diisi) :

Jenis Kelamin : Pria Wanita

Usia : 18-20 21-23 >24

Jurusan : S1 Administrasi Negara

S1 Administrasi Bisnis

S1 Antropologi Sosial

S1 Ilmu Politik

S1 Kesejahteraan Sosial

S1 Komunikasi

S1 Sosiologi

D3 Administrasi Perpajakan

Melakukan Pembelian Sebanyak : 1-2 kali

>2 kali

II. Petunjuk Pengisian

Pilih satu pernyataan yang paling sesuai menurut pendapat saudara dengan memberikan check list ( ) pada kolom yang tersedia.

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju N : Netral S : Setuju SS : Sangat Setuju

Universitas Sumatera Utara Gaya Hidup (X1)

No Pernyataan SS S N TS STS 1 Menonton di Cinema XXI merupakan bagian dari hobi saya.

2 Saya suka menonton di Cinema XXI untuk menyegarkan pikiran karena penat dengan aktivitas rutin kuliah. 3 Dengan belanja produk makanan/minuman di Cinema XXI, aktivitas menonton menjadi lebih menyenangkan. 4 Menonton di Cinema XXI tidak membuat saya lupa berolahraga. 5 BioskopXXI ada kalanya digunakan untuk menonton oleh anak-anak muda dari komunitas tertentu. 6 Menonton di Cinema XXI merupakan bagian dari rekreasi saya.

7 Menonton di Cinema XXI terasa nyaman bersama teman atau keluarga.

8 Menonton di Cinema XXI cocok untuk membawa makanan/minuman ringan. 9 Para penonton di XXI selalu berpakaian sopan & nyaman. 10 Cinema XXI merupakan salah satu contoh bisnis perfilman yang tetap bertahan di era global media elektronik. 11 Jenis film yang ada di Cinema XXI merupakan produk unggulan yang berkualitas. 12 Menurut saya yang membuat XXI tergolong favorit adalah diri saya sendiri yang terkesan setelah selesai menonton di XXI 13 Film di Cinema XXI menyajikan masalah-masalah sosial yang terjadi.

Harga (X2)

No Pernyataan SS S N TS STS 1 Cinema XXI menawarkan harga yang sesuai dengan daya beli masyarakat.

Universitas Sumatera Utara 2 Cinema XXI menawarkan harga yang terjangkau dengan kondisi keuangan saya. 3 Cinema XXI menawarkan harga yang bersaing dengan bioskop sejenis lainnya. 4 Cinema XXI menawarkan harga yang sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang disediakan. 5 Cinema XXI menawarkan harga yang sesuai dengan manfaat yang dirasakan (hiburan atau menghilangkan rasa jenuh).

Keputusan Pembelian (Y)

No Pernyataan SS S N TS STS 1 Cinema XXI dapat memenuhi kebutuhan dalam menonton di studio Bioskop. 2 Saya membuat kriteria-kriteria tentang tipe-tipe produk Cinema XXI yang saya butuhkan. 3 Saya mencari informasi tentang film yang sedang tayang di Cinema XXI melalui aplikasi atau website yang tersedia. 4 Saya mendapatkan pengetahuan tentang karakteristik produk Cinema XXI melalui informasi yang saya peroleh. 5 Saya mengevaluasi beberapa film yang sedang tayang di Cinema XXI. 6 Saya melakukan seleksi terhadap beberapa bioskop sesuai dengan kriteria yang saya butuhkan. 7 Saya memutuskan melakukan pembelian di Cinema XXI setelah mengevaluasi beberapa alternatif yang ada. 8 Saya memilih untuk menonton di Cinema XXI berdasarkan keputusan saya sendiri. 9 Saya akan menonton kembali di Cinema XXI.

“Terimakasih Atas Partisipasi Anda”

Universitas Sumatera Utara Lampiran 2: Tabulasi Data Jawaban Responden

1. Tabulasi Data Jawaban Responden Variabel Gaya Hidup (X1)

No. Gaya Hidup (X1) Total X1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1. 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 60 2. 5 5 2 1 3 4 5 3 3 5 4 4 3 47 3. 3 4 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 57 4. 4 4 3 4 4 2 5 2 2 4 5 3 3 45 5. 4 4 2 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 56 6. 3 3 2 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 39 7. 4 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 3 59 8. 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 47 9. 5 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 44 10. 5 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 53 11. 4 3 5 5 4 5 3 5 3 5 5 5 5 57 12. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 13. 2 2 2 2 5 2 3 2 2 5 4 2 4 37 14. 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 46 15. 5 5 3 3 4 4 5 3 2 5 3 4 3 49 16. 4 5 3 4 5 5 5 5 2 5 5 4 4 56 17. 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 62 18. 2 4 4 2 4 4 3 4 3 5 2 2 3 42 19. 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 58 20. 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 44 21. 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 46 22. 3 3 4 5 3 3 5 2 2 4 4 4 2 44 23. 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 40 24. 4 4 3 5 3 4 5 3 5 5 5 4 4 54 25. 3 4 2 3 4 4 5 5 4 5 5 3 3 50 26. 3 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 51 27. 3 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 51 28. 4 4 3 3 5 4 5 3 4 4 4 4 3 50 29. 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 42 30. 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 39 31. 2 4 4 2 4 4 3 4 3 5 2 2 3 42 32. 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 45 33. 3 3 2 1 2 3 5 2 2 5 4 3 3 38 34. 3 4 1 2 4 4 3 4 3 5 3 3 4 43 35. 3 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 3 52 36. 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 41 37. 2 4 4 2 4 4 3 4 3 5 2 2 3 42 38. 3 4 4 3 4 4 5 3 3 5 5 4 4 51 39. 4 4 3 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 56 40. 4 4 3 1 3 4 5 3 5 5 5 3 3 48

Universitas Sumatera Utara 41. 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 64 42. 4 5 3 2 4 4 5 4 3 4 3 4 3 48 43. 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 48 44. 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 60 45. 5 4 5 2 4 5 5 5 3 5 5 5 3 56 46. 2 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 43 47. 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 5 4 3 46 48. 2 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 43 49. 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 5 5 5 51 50. 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 5 5 46 51. 5 5 5 3 4 5 4 3 2 5 5 4 2 52 52. 3 3 3 2 4 3 5 3 4 4 3 3 3 43 53. 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 43 54. 4 4 4 3 5 4 5 4 3 4 3 3 4 50 55. 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 48 56. 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 50 57. 3 5 4 2 4 3 4 3 2 3 4 3 4 44 58. 3 5 3 3 4 3 3 5 4 4 3 3 3 46 59. 4 3 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 4 50 60. 3 4 3 4 4 3 4 3 3 5 4 4 3 47 61. 4 3 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 4 50 62. 3 5 4 2 4 3 4 3 2 3 4 3 4 44 63. 4 5 3 4 3 4 3 5 4 4 5 4 3 51 64. 4 3 4 3 5 3 4 4 3 3 3 3 3 45 65. 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 61 66. 4 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 3 56 67. 4 4 3 3 5 3 4 4 3 5 4 4 3 49 68. 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 48 69. 5 3 5 3 4 5 5 3 4 4 5 5 5 56 70. 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 61 71. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 72. 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 51 73. 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 51 74. 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 53 75. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 76. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 77. 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 3 49 78. 3 3 4 5 4 4 5 4 4 5 3 3 4 51 79. 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 55 80. 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 3 49 81. 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 52 82. 3 4 4 5 4 3 5 5 5 5 3 4 3 53 83. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 84. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 85. 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 55 86. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

Universitas Sumatera Utara 87. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 88. 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 52 89. 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 52 90. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 91. 3 4 5 5 3 3 5 3 4 5 3 3 4 50 92. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 93. 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 53 94. 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 47 95. 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 60 96. 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 60

2. Tabulasi Data Jawaban Responden Variabel Harga (X2) dan Variabel Keputusan Pembelian (Y)

No. Harga (X2) Total Keputusan Pembelian (Y) Total X2 Y 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1. 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 5 4 4 5 5 40 2. 4 4 4 5 5 22 4 4 5 4 5 5 5 5 5 42 3. 5 4 5 5 4 23 4 5 5 5 4 5 5 5 5 43 4. 5 4 3 3 4 19 3 2 5 3 1 2 2 5 5 28 5. 2 2 5 5 5 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 6. 2 2 3 4 3 14 3 5 5 4 4 3 4 4 4 36 7. 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 8. 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 9. 4 4 4 4 5 21 3 4 3 3 4 4 4 3 3 31 10. 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 11. 5 5 3 4 5 22 3 4 5 5 5 4 4 5 5 40 12. 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 13. 3 3 4 4 4 18 4 2 4 2 4 4 2 2 2 26 14. 4 4 3 3 3 17 3 4 3 3 4 4 4 3 3 31 15. 3 3 4 4 4 18 5 4 5 2 4 4 4 3 5 36 16. 4 4 4 4 5 21 4 4 5 5 4 5 4 4 4 39 17. 5 5 5 5 5 25 5 4 5 5 4 5 3 5 5 41 18. 4 4 3 4 3 18 3 4 3 3 4 4 4 3 3 31 19. 4 4 4 4 4 20 4 4 5 5 4 5 3 3 4 37 20. 3 3 3 4 3 16 3 3 4 3 3 3 3 4 4 30 21. 2 2 5 5 5 19 4 3 5 3 4 4 3 4 4 34 22. 4 4 3 4 4 19 3 3 5 4 4 4 4 4 3 34 23. 4 4 4 4 4 20 3 3 4 3 3 2 2 3 4 27 24. 4 4 4 5 4 21 5 4 5 4 4 5 4 4 5 40 25. 4 4 4 4 5 21 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 26. 4 4 4 4 4 20 4 2 4 5 5 2 3 5 5 35 27. 4 4 4 5 4 21 4 2 4 5 5 2 3 5 5 35 28. 3 4 4 5 4 20 4 3 2 4 4 3 4 4 4 32 29. 3 3 3 2 3 14 3 3 4 3 3 4 4 4 4 32

Universitas Sumatera Utara 30. 3 3 3 3 3 15 4 2 4 2 4 4 2 2 2 26 31. 3 3 4 5 3 18 2 2 5 4 4 4 4 3 4 32 32. 3 3 3 4 4 17 3 3 4 3 3 3 3 4 4 30 33. 4 4 3 4 3 18 4 2 5 3 1 2 2 4 4 27 34. 1 2 3 3 3 12 4 3 4 3 3 3 3 4 3 30 35. 3 4 4 3 3 17 4 4 5 4 3 2 3 4 4 33 36. 3 4 4 4 4 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 37. 1 2 3 3 3 12 4 2 5 3 1 2 2 4 4 27 38. 4 4 4 4 3 19 5 3 5 4 4 3 3 5 5 37 39. 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 4 4 3 5 5 37 40. 3 3 3 4 4 17 4 3 5 3 4 3 3 4 3 32 41. 5 5 5 4 5 24 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 42. 3 3 4 3 4 17 4 3 3 4 4 3 3 4 5 33 43. 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 44. 3 3 5 5 4 20 5 4 4 4 5 4 5 3 3 37 45. 5 5 4 4 3 21 4 4 5 4 4 4 4 5 5 39 46. 4 3 4 4 3 18 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34 47. 4 4 2 4 5 19 2 4 5 4 4 3 4 4 4 34 48. 3 4 4 3 3 17 4 3 4 4 4 4 3 3 3 32 49. 3 4 4 3 3 17 4 3 4 4 4 4 3 3 3 32 50. 5 5 5 3 4 22 4 3 3 5 3 5 4 4 5 36 51. 4 4 4 4 3 19 5 4 4 5 5 5 3 4 5 40 52. 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 5 4 4 3 5 36 53. 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 3 3 3 4 5 35 54. 3 4 4 4 3 18 4 4 5 3 3 3 3 5 5 35 55. 4 3 4 4 3 18 4 4 4 4 4 3 4 4 5 36 56. 4 3 4 4 4 19 4 3 4 3 4 4 4 4 5 35 57. 4 3 3 4 3 17 3 5 3 3 3 3 4 4 5 33 58. 3 4 4 3 3 17 4 4 3 3 4 4 4 5 5 36 59. 4 3 4 4 3 18 4 4 3 4 4 4 4 3 3 33 60. 5 4 4 5 3 21 5 4 4 4 4 4 5 3 4 37 61. 5 5 5 3 4 22 5 4 4 4 5 4 5 3 3 37 62. 4 4 5 5 4 22 5 4 4 4 5 4 5 3 3 37 63. 5 3 4 5 4 21 4 5 4 5 4 4 5 4 4 39 64. 4 3 5 4 4 20 5 4 4 4 5 4 4 3 3 36 65. 4 4 4 5 4 21 3 5 3 5 5 3 3 4 4 35 66. 3 3 4 3 4 17 4 4 3 4 4 4 3 4 3 33 67. 4 4 4 4 4 20 4 5 4 3 4 4 2 3 3 32 68. 5 3 4 5 4 21 5 3 5 4 4 4 4 4 4 37 69. 4 2 3 3 3 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 70. 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 71. 4 3 4 4 4 19 5 4 5 5 4 4 5 4 5 41 72. 4 4 5 5 4 22 5 4 4 4 4 4 4 5 4 38 73. 4 3 5 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 74. 4 4 3 3 4 18 4 4 5 4 4 4 4 4 3 36 75. 3 3 4 3 4 17 4 4 4 3 4 4 3 3 4 33

Universitas Sumatera Utara 76. 3 3 4 3 4 17 3 5 5 4 4 3 4 4 4 36 77. 4 3 4 4 4 19 5 4 4 4 4 4 3 4 4 36 78. 4 4 5 5 4 22 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43 79. 4 3 4 5 5 21 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 80. 4 4 3 4 4 19 4 3 4 4 4 4 3 4 3 33 81. 4 4 4 5 4 21 5 5 5 5 4 4 5 5 4 42 82. 3 3 3 3 3 15 4 5 5 3 5 5 5 3 3 38 83. 3 3 5 4 4 19 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 84. 4 4 3 4 4 19 5 4 5 5 4 4 5 4 5 41 85. 3 3 4 4 4 18 5 4 4 4 4 4 4 5 4 38 86. 3 3 4 3 4 17 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 87. 3 3 4 4 5 19 5 4 5 5 4 5 3 5 5 41 88. 3 3 4 3 4 17 5 4 4 4 4 4 3 3 4 35 89. 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 90. 3 4 4 4 4 19 4 3 4 3 4 3 3 3 3 30 91. 3 3 4 3 4 17 5 5 5 3 5 5 5 4 5 42 92. 3 3 3 3 4 16 4 4 5 5 5 5 5 5 5 43 93. 4 4 3 3 4 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 94. 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 95. 5 5 5 3 4 22 4 4 5 5 4 3 4 4 5 38 96. 3 3 4 4 5 19 4 3 5 4 3 4 4 3 4 34

Universitas Sumatera Utara Lampiran 3: Hasil Pengolaha Data Menggunakan Statistic Software

1. PENYAJIAN DATA

Jenis_kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent laki-laki 35 36,5 36,5 36,5 Valid perempuan 61 63,5 63,5 100,0 Total 96 100,0 100,0

Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 1 34 35,4 35,4 35,4

2 48 50,0 50,0 85,4 Valid 3 14 14,6 14,6 100,0 Total 96 100,0 100,0

Jurusan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent S1 Administrasi Negara 9 9,4 9,4 9,4 S1 Administrasi Bisnis 24 25,0 25,0 34,4 S1 Antropologi Sosial 6 6,3 6,3 40,6 S1 Ilmu Politik 18 18,8 18,8 59,4 Valid S1 Kesejahteraan Sosial 6 6,3 6,3 65,6 S1 Komunikasi 20 20,8 20,8 86,5 S1 Sosiologi 7 7,3 7,3 93,8 D3 Administrasi Perpajakan 6 6,3 6,3 100,0 Total 96 100,0 100,0

melakukan_pembelian Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 1-2 kali 32 33,3 33,3 33,3 Valid >2 kali 64 66,7 66,7 100,0 Total 96 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara 2. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Gaya_hidup 96 28 37 65 4808 50,08 ,674 6,601 Harga 96 13 12 25 1836 19,13 ,255 2,497 Keputusan_pembelian 96 19 26 45 3425 35,68 ,470 4,603 Valid N (listwise) 96

Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Variance Skewness Kurtosis Statistic Std. Error Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Gaya_hidup 96 ,674 6,601 43,572 ,272 ,246 -,346 ,488 Harga 96 ,255 2,497 6,237 -,195 ,246 ,731 ,488 Keputusan_pembelian 96 ,470 4,603 21,189 ,039 ,246 -,225 ,488 Valid N (listwise) 96

Universitas Sumatera Utara 3. HASIL UJI VALIDITAS a. Gaya Hidup (X1)

Correlations P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 Total_gaya_hidup Pearson Correlation 1 ,537** ,301** ,266** ,295** ,580** ,363** ,246* ,344** ,128 ,418** ,616** ,337** ,682** P1 Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,009 ,004 ,000 ,000 ,016 ,001 ,213 ,000 ,000 ,001 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,537** 1 ,298** ,100 ,401** ,599** ,373** ,371** ,230* ,293** ,259* ,449** ,209* ,628** P2 Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,331 ,000 ,000 ,000 ,000 ,024 ,004 ,011 ,000 ,041 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,301** ,298** 1 ,366** ,261* ,405** ,249* ,320** ,260* ,108 ,243* ,365** ,446** ,590** P3 Sig. (2-tailed) ,003 ,003 ,000 ,010 ,000 ,014 ,001 ,010 ,293 ,017 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,266** ,100 ,366** 1 ,218* ,225* ,166 ,353** ,448** ,226* ,308** ,358** ,402** ,585** P4 Sig. (2-tailed) ,009 ,331 ,000 ,033 ,027 ,105 ,000 ,000 ,026 ,002 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,295** ,401** ,261* ,218* 1 ,360** ,249* ,384** ,222* ,233* ,165 ,277** ,327** ,539** P5 Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,010 ,033 ,000 ,014 ,000 ,030 ,022 ,107 ,006 ,001 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,580** ,599** ,405** ,225* ,360** 1 ,361** ,429** ,420** ,423** ,366** ,548** ,341** ,751** P6 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,027 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,363** ,373** ,249* ,166 ,249* ,361** 1 ,087 ,302** ,251* ,359** ,503** ,198 ,555** P7 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,014 ,105 ,014 ,000 ,398 ,003 ,014 ,000 ,000 ,053 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Universitas Sumatera Utara Pearson Correlation ,246* ,371** ,320** ,353** ,384** ,429** ,087 1 ,451** ,326** ,136 ,355** ,257* ,592** P8 Sig. (2-tailed) ,016 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,398 ,000 ,001 ,186 ,000 ,011 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,344** ,230* ,260* ,448** ,222* ,420** ,302** ,451** 1 ,234* ,193 ,452** ,413** ,637** P9 Sig. (2-tailed) ,001 ,024 ,010 ,000 ,030 ,000 ,003 ,000 ,022 ,060 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,128 ,293** ,108 ,226* ,233* ,423** ,251* ,326** ,234* 1 ,242* ,206* ,115 ,453** P10 Sig. (2-tailed) ,213 ,004 ,293 ,026 ,022 ,000 ,014 ,001 ,022 ,018 ,044 ,265 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,418** ,259* ,243* ,308** ,165 ,366** ,359** ,136 ,193 ,242* 1 ,570** ,362** ,575** P11 Sig. (2-tailed) ,000 ,011 ,017 ,002 ,107 ,000 ,000 ,186 ,060 ,018 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,616** ,449** ,365** ,358** ,277** ,548** ,503** ,355** ,452** ,206* ,570** 1 ,448** ,771** P12 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,044 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,337** ,209* ,446** ,402** ,327** ,341** ,198 ,257* ,413** ,115 ,362** ,448** 1 ,609** P13 Sig. (2-tailed) ,001 ,041 ,000 ,000 ,001 ,001 ,053 ,011 ,000 ,265 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,682** ,628** ,590** ,585** ,539** ,751** ,555** ,592** ,637** ,453** ,575** ,771** ,609** 1 Total_gaya_hidup Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara b. Harga (X2)

Correlations P14 P15 P16 P17 P18 Total_harga Pearson Correlation 1 ,704** ,250* ,296** ,241* ,762** P14 Sig. (2-tailed) ,000 ,014 ,003 ,018 ,000 N 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,704** 1 ,245* ,150 ,224* ,704** P15 Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,146 ,028 ,000 N 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,250* ,245* 1 ,437** ,366** ,655** P16 Sig. (2-tailed) ,014 ,016 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,296** ,150 ,437** 1 ,392** ,659** P17 Sig. (2-tailed) ,003 ,146 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,241* ,224* ,366** ,392** 1 ,623** P18 Sig. (2-tailed) ,018 ,028 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,762** ,704** ,655** ,659** ,623** 1 Total_harga Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara c. Keputusan Pembelian (Y) Correlations P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 Total_Kp Pearson Correlation 1 ,290** ,256* ,342** ,375** ,457** ,316** ,212* ,235* ,597** P19 Sig. (2-tailed) ,004 ,012 ,001 ,000 ,000 ,002 ,038 ,021 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,290** 1 ,142 ,377** ,488** ,502** ,590** ,228* ,239* ,683** P20 Sig. (2-tailed) ,004 ,169 ,000 ,000 ,000 ,000 ,025 ,019 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,256* ,142 1 ,277** ,053 ,195 ,187 ,359** ,355** ,478** P21 Sig. (2-tailed) ,012 ,169 ,006 ,607 ,057 ,068 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,342** ,377** ,277** 1 ,427** ,355** ,430** ,506** ,435** ,726** P22 Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,375** ,488** ,053 ,427** 1 ,569** ,558** ,101 ,096 ,648** P23 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,607 ,000 ,000 ,000 ,327 ,352 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,457** ,502** ,195 ,355** ,569** 1 ,560** ,086 ,119 ,677** P24 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,057 ,000 ,000 ,000 ,404 ,250 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,316** ,590** ,187 ,430** ,558** ,560** 1 ,215* ,250* ,729** P25 Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,068 ,000 ,000 ,000 ,035 ,014 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,212* ,228* ,359** ,506** ,101 ,086 ,215* 1 ,711** ,590** P26 Sig. (2-tailed) ,038 ,025 ,000 ,000 ,327 ,404 ,035 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,235* ,239* ,355** ,435** ,096 ,119 ,250* ,711** 1 ,596** P27 Sig. (2-tailed) ,021 ,019 ,000 ,000 ,352 ,250 ,014 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 Pearson Correlation ,597** ,683** ,478** ,726** ,648** ,677** ,729** ,590** ,596** 1 Total_Kp Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara 4. Hasil Uji Reliabilitas

A. Gaya Hidup (X1)

Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha ,752 14

B. Harga(X2)

Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha

,771 6 C. Keputusan Pembelian (Y)

Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha ,758 10

Universitas Sumatera Utara 5. Hasil Uji Normalitas A. Grafik Histogram

B. Grafik Normal Probability Plot

Universitas Sumatera Utara C. Uji Kolomogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 96 Mean ,0000000 Normal Parametersa,b Std. Deviation 3,29231035 Absolute ,082 Most Extreme Differences Positive ,082 Negative -,049 Kolmogorov-Smirnov Z ,800 Asymp. Sig. (2-tailed) ,545 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

6. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 Gaya_hidup ,841 1,189 Harga ,841 1,189 a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian

7. HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS

Universitas Sumatera Utara 8. HASIL UJI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 7,110 3,131 2,271 ,025 1 Gaya_hidup ,382 ,056 ,547 6,771 ,000 Harga ,494 ,149 ,268 3,314 ,001 a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian

9. HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARSIAL (UJI t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 7,110 3,131 2,271 ,025 1 Gaya_hidup ,382 ,056 ,547 6,771 ,000 Harga ,494 ,149 ,268 3,314 ,001 a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian

10.HASIL UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI F) ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 983,255 2 491,628 44,401 ,000b 1 Residual 1029,734 93 11,072 Total 2012,990 95 a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian b. Predictors: (Constant), Harga, Gaya_hidup

11.HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2) Model Summary Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1 ,699a ,488 ,477 3,328 a. Predictors: (Constant), harga, gaya_hidup

Universitas Sumatera Utara Lampiran 4 Foto kegiatan Penelitian

Universitas Sumatera Utara