View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE

provided by Jurnal Online Universitas PGRI

Jurnal Swarnabhumi Vol. 3, No. 1, Agustus 2018

GEOGRAFI

KEBERADAAN MINI MARKET ALFAMART DAN KAITANNYA DENGAN TINGKAT PENGHASILAN PEDAGANG TRADISIONAL DI WILAYAH KECAMATAN TALANG KELAPA KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN

Selpi Yana Br. Ginting

Sekolah Menengah Kejuruan Pencawan School Medan ()

ABSTRAK Keberadaan Minimarket, Alfamart, dan Indomaret Kaitannya Dengan Tingkat Penghasilan Pedagang Tradisional Di Wilayah Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan berkembangnya minimarket Alfamart dan Indomaret terhadap pendapatan pedagang tradisional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak berkembangnya minimarket terhadap pendapatan pedagang tradisional di Kecamatan Talang Kelapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampel random sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pedagang tradisional dan gerai minimarket, alfamart, dan indomaret yang berada di kecamatan Talang Kelapa yang berjumlah 108. Terpilih sebagai sampel sebanyak 10 pedagang tradisional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara dan angket (kuisioner). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan minimarket, alfamart, dan indomaret berpengaruh nyata terhadap tingkat penghasilan pedagang tradisional di wilayah Talang Kelapa Sumatera Selatan. Dampak yang paling dirasakan pedagang tradisional adalah penurunannya omset yang signifikan, dengan range penurunan omset antara 25%-60%. Sebagian besar mengakui penurunan omset disebabkan karena konsumen saat ini lebih memilih berbelanja ke Alfamart maupun Indomaret yang memang lebih lengkap sehingga lebih menarik konsumen untuk berbelanja.

Kata kunci: Penghasilan, Pedagang tradisional, Minimarket, Alfamart, Indomaret

PENDAHULUAN Berdasarkan arti diatas maka pasar Manusia telah mengenal dan melakukan tradisional adalah tempat orang berjual beli yang kegiatan jual beli sejak mengenal peradaban berlangsung di suatu tempat berdasarkan sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan. Dalam kebiasaan. Di keberadaan pasar kegiatan jual beli, keberadaan pasar merupakan Tradisional bukan semata merupakan urusan salah satu hal yang paling penting karena tempat ekonomi tetapi lebih jauh kepada norma ranah untuk melakukan kegiatan tersebut selain menjadi budaya, sekaligus peradaban yang berlangsung indikator paling nyata kegiatan ekonomi sejak lama di berbagai wilayah di Indonesia masyarakat suatu wilayah. Sama halnya dengan (Anonimous, 2007). bangsa lain, bangsa Indonesia telah lama mengenal Di tengah arus modernitas, keberadaan pasar pasar khususnya pasar tradisional. tradisional sebagai suatu budaya bangsa saat ini Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia mencoba untuk bertahan dan mengembangkan pasar berarti tempat orang berjual beli sedangkan diri agar bisa besaing ditengah arus tersebut. tradisional dimaknai sikap dan cara berfikir serta Liberalisasi investasi yang semakin tidak bertindak yang selalu berpegang kepada norma terbendung telah membuat pasar tradisional dan adat kebiasaan yang ada turun temurun. semakin terdesak dengan bermunculannya pasar modern yang menawarkan lebih banyak Jurnal Swarnabhumi Vol. 3, No. 1, Agustus 2018 68

modern yang menawarkan lebih banyak komoditi, kenyamanan berbelanja, kemudahan pembayaran, harga serta kenyamanan. Kenyataan tersebut telah kualitas produk yang lebih baik dan nilai plus membuat masyarakat indonesia berpaling dari lainnya bila dibandingkan dengan apa yang dapat bagian kebudayaan dan beralih kepada kehidupan ditawarkan oleh pedagang Kios tradisional (Arik modern yang serba praktis dengan intensitas Pujianto, 2013). intraksi yang minim (Anonimous, 2007). Dalam Perpres No. 112/2007 Pasal 1 Ayat 12 Dominasi pasar modern terhadap pasar telah dinyatakan bahwa zonasi, yaitu jarak tradisional telah menjadikan pasar tradisional minimarket minimal 1 (satu) km dengan pedagang mengalami kesulitan mendapatkan akses ekonomi, kios kecil atau tradisional, namun pada sehingga berpeluang terjadi praktek monopoli dan kenyataannya, saat ini kita dapat menemukan permainan kotor para kaum Kapitalis. Pertarungan minimarket yang bersebelahan dengan kios sengit yang terjadi antara pasar modern dan pasar ataupun pasar tradisional. Ditambah lagi dengan tradisional ini merupakan fenomena yang tidak buruknya kondisi kios tradisional, kondisi ini asing lagi bagi kita, apalagi pada zaman era haruslah mendapat penangan yang serius dari globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan pemerintah karena menyangkut hajat hidup orang yang semakin pesat. Karena itu, pemerintah perlu banyak. Menjadikan kios kecil kelas rumah tangga mengambil tindakan cepat untuk memproteksi sebagai tempat perbelanjaan yang nyaman dan semaksimal mungkin ancaman pertumbuhan pasar menarik adalah suatu tantangan diupayakan modern terhadap pasar tradisional yang semakin pemerintah sebagai rasa tanggung jawab kepada terhimpit dan mencekik para pelaku pasar publik serta harus mendorong pedagang tradisional tradisional. Kemudian coba kita lihat betapa untuk melakukan perubahan pelayanan layaknya "menjamurnya" pertumbuhan swalayan Alfamart pedagang modern agar tidak tersingkir dalam dan Indomaret belakangan ini. Kenapa penulis perebutan konsumen (Saefuddin, 2012) lebih menyoroti swayalan ini, karena sejauh Dari segi strategi bisnis, antara pedagang analisis dan pandangan penulis swalayan ini telah tradisional dengan gerai Alfamart dan Indomaret memiliki pengaruh yang nyata terhadap tingkat tentunya berbeda. Pedagang tradisional harus pendapatan masyarakat yang berada di sekitarnya. memutar kepala memikirkan pengadaan barang Hingga Maret tahun lalu saja, jumlah gerai dan menjualnya kembali kepada konsumen dengan Indomaret di seluruh Indonesia sudah mencapai harga yang bisa dikatakan biasa. Sedangkan gerai 4.110 gerai yang terdiri dari 2.374 berformat Alfamart dan Indomaret tanpa harus memikirkan reguler dan 1.783 gerai berformat waralaba pasokan barang yang akan dijual karena setiap (Laksemana, 2012). bulan barang - barang yang akan dijual tetap Persebaran minimarket Indomaret dan didatangkan sehingga perputaran perdagangan Alfamart pada satu sisi memiliki dampak yang barang tidak terputus dan persediaan barang tetap positif, hal ini membuktikan adanya pertumbuhan terjaga. ekonomi yang cukup tinggi dan menciptakan Gerai Alfamart dan Indomaret juga investasi, namun disisi lain hal ini dapat melakukan inovasi terhadap fitur – fitur menyebabkan kelesuan para pedagang kecil kios perbelanjaan yakni dengan menjual pulsa tradisional, bahkan mematikan usaha mereka. elektronik dan tiket kereta api, gas dan galon air Kehadiran pasar modern tersebut telah mineral. Sehingga membuat animo masyarakat memunculkan iklim persaingan yang tidak sehat sangat tinggi dalam melakukan kegiatan belanja yang merugikan pedagang kios kecil. digerai ini, karena alasan kenyamanan kemudahan Tidak menutup kemungkinan, kondisi yang serta banyak fitur serta promo yang ditawarkan. timpang tersebut juga berpotensi munumbuhkan benih-benih kecemburuan sosial diantara para METODOLOGI PENELITIAN pelaku perdagangan. membuat pedagang kios kecil Pendekatan penelitian yang digunakan dalam semakin terpuruk bahkan mati karena tergerus penelitian ini adalah pendekatan kualitatif keberadaan minimarket yang menawarkan deskriptif. Pendekatan kualitatif deskriptif adalah

Jurnal Swarnabhumi Vol. 3, No. 1, Agustus 2018 69

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat HASIL dan PEMBAHASAN postpositivisme. Filsafat ini sering juga disebut a. Hasil Penelitian sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang Pengamatan dilakukan terhadap pedagang holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, tradisional yang berjualan di pinggir jalan raya dan hubungan gejala bersifat interaktif. palembang-betung km.12 s/d km.20. Sebagian besar komoditi yang dijual adalah makanan, Subjek dapat diartikan semua nilai baik hasil minuman, rokok, dan sebagian buah-buahan. perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif Beberapa diantara pedagang tradisional ini maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu berdagang 24 jam untuk menambah mengenai sekelompok objek yang lengkap dan penghasilannya. Lokasi penelitian dapat dilihat jelas. Adapun yang menjadi subjek dalam pada gambar 1. penelitian ini adalah semua pedagang tradisional yang terdapat di sekitar pasar alang-alang lebar Perkembangan Pedagang Tradisional dan yang berjumlah 87 pedagang, dan gerai alfamart Pasar Modern dan indomaret yang berada di sekitar pasar alang- Kegiatan pedagang tradisional atau eceran alang lebar yang berjumlah 21 outlet. Sehingga merupakan salah satu subsektor dari sektor jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 108 perdagangan yang menunjukkan kecenderungan dengan rincian dapat dilihat pada tabel berikut. peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan ini Tabel 1. Jumlah Pedagang terjadi seiring dengan peningkatan peran sektor perdagangan besar dan eceran dalam pembentukan No Lokasi Alfamart Total Pedagang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Namun dan Tradisional peningkatan ini cenderung turun dari tahun ke Indomart Jl. Alang- tahun dan pertumbuhannya kalah dibanding 1 Alang Lebar 7 7 14 pertumbuhan pasar modern yang meliputi Jl. KM.12- minimarket, alfamart, dan indomaret. 2 Tanah Mas 11 47 58 Peningkatan kegiatan perdagangan umumnya Jl. ditunjukkan oleh peningkatan pertumbuhan pasar Palembang- modern yang ditandai dengan berdirinya pasar Betung KM 3 18-20 3 33 36 modern di daerah. Meskipun data belum menunjukkan batasan khususnya tentang pasar T O T A L 21 87 108 modern dan pasar tradisional, namun data Sumber : hasil survai lapangan perkembangan jumlah pasar modern dan Adapun teknik pengambilan informan disini tradisional selama kurun waktu 10 tahun terakhir yaitu dengan menggunakan teknik Random. menunjukkan bahwa pasar modern tumbuh pesat Teknik random yaitu pengambilan anggota dibandingkan dengan pertumbuhan pasar informan dari subjek dilakukan secara acak tanpa tradisional yang relatif moderat (Richard dkk, memperhatikan strata yang ada dalam subjek itu. 2003). Penentuan informan dalam penelitian ini dengan Bila diamati perkembangan dalam periode 10 jumlah informan diambil 10% dari jumlah subjek. tahun terakhir dapat dilihat bahwa pertumbuhan Pengumpulan data atau informasi melalui minimarket alfamart dan indomaret tumbuh subur kegiatan penelitian langsung kelokasi penelitian di kota palembang, khususnya di kecamatan talang untuk mencari fakta yang berkaitan dengan kelapa. Hal ini tentu berpengaruh masalah yang diteliti yaitu dengan cara angket signifikan terhadap pedagang tradisional (kuisioner), observasi, Dokumentasi, dan yang letaknya berdampingan dengan minimarket Wawancara. Analisis dalam penelitian kualitatif alfamart dan indomaret. dapat digambarkan dalam tiga alur reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.

Jurnal Swarnabhumi Vol. 3, No. 1, Agustus 2018 70

Gambar 1. Peta lokasi Penelitian Pedagang tradisional yang di amati dalam 2) Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang penelitian ini adalah pedagang yang lokasinya Tradisional. berjarak maksimal 400 meter dari minimarket, Pada dasarnya Pedagang Tradisional alfamart, dan indomaret. Sebagian besar komoditi mempunyai pendapatan yang cukup untuk yang dijual oleh pedagang tradisional lebih kurang mengembangkan usahanya. Namun, setelah adanya 50% memiliki persamaan dengan komoditi yang Alfamart dan Indomart secara perlahan dijual oleh minimarket, alfamart, dan indomaret. pendapatannya mulai berkurang seiring dengan Faktor ini lah yang paling mempengaruhi semakin berkurangnya konsumen yang berbelanja pendapatan pedagang tradisional dengan semakin di Pedagang Tradisional. Hal ini mengakibatkan banyaknya minimarket, alfamart, dan indomaret. sepinya pelanggan bahkan toko ini tidak membuka secara penuh tokonya apabila pembeli sepi. Dampak Negatif Adanya Alfamart dan Sehingga hal ini mempengaruhi pendapatan Indomart Terhadap Pedagang Tradisional Pedagang Tradisional (Andriawan, 2010). 1) Mempengaruhi Jumlah Konsumen Yang 3) Menimbulkan Peluang Yang Semakin Berbelanja di Pedagang Tradisional. Menyempit Bagi Pedagang Tradisional Dalam Dengan adanya Alfamart dan Indomart Memaksimumkan Keuntungan. diantara Pedagang Tradisional maka Awalnya Pedagang Tradisional adalah toko kecenderungan konsumen pun akan timbul untuk kecil yang berkembang dengan baik, tetapi setelah memilih tempat untuk berbelanja. Konsumen adanya Alfamart dan Indomart secara perlahan memandang Alfamart dan Indomart sebagai tempat mulai tergusur karena kalah bersaing dengan yang menarik untuk berbelanja dibanding dengan Alfamart dan Indomart. Konsumenpun yang toko-toko kecil yang ada disekitarnya, karena awalnya menjadi pelanggan mereka, kini beralih konsumen lebih memilih pelayanan yang diberikan ke Alfamart dan Indomart. oleh toko tersebut. Hal itu menyebabkan konsumen banyak yang beralih ke Alfamart dan Indomart. Berkurangnya konsumen yang berbelanja di Pedagang Tradisional membuat permintaan akan Jurnal Swarnabhumi Vol. 3, No. 1, Agustus 2018 71

barang-barang menurun. Sehingga pendapatannya Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat juga ikut menurun seiring dengan berkurangnya hubungan antara permintaan suatu barang dengan konsumen yang berbelanja. Hal ini tingkat harganya. Hukum permintaan pada menyebabkan Pedagang Tradisional sulit untuk hakikatnya merupakan suatu hipotesisya yang memaksimalkan keuntungan dan sulit untuk menyatakan: makin rendah harga suatu barang mengembangkan usahanya (Widya Utami, 2010). maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu Pengaruh Adanya Alfamart Dan Indomart barang maka semakin sedikit permintaan terhadap Terhadap Pedagang Tradisional barang tersebut. Kualitas pelayanan, kelengkapan barang dan Jumlah permintaan dan tingkat harga kenyamanan dari Alfamart Dan Indomart tentu memiliki sifat hubungan seperti dalam hukum sudah membuat Pedagang Tradisional kalah permintaan karena dua sebab bersaing. Konsumen lebih memilih beralih  Sifat hubungan seperti itu disebabkan karena berbelanja ke Alfamart dan Indomart dari pada kenaikan harga menyebabkan pembeli mencari berbelanja di Pedagang Tradisional. Hal Ini sangat barang lain yang dapat digunakan sebagai berpengaruh terhadap permintaan barang di barang pengganti terhadap barang yang Pedagang Tradisional. Karena permintaan mengalamai kenaikan harga. Sama halnya seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu yang terjadi pada Pedagang Tradisional di saat barang ditentukan oleh bebrapa faktor yang ini, dengan semakin banyaknya berdiri terpenting diantaranya: Alfamart dan Indomart membuat pelanggan 1) Harga barang tersebut atau konsumen yang dulunya menjadikan Harga barang sangat berpengaruh terhadap tokonya sebagai tempat membeli kebutuhan tingkat penjualan dan permintaan terhadap suatu pokok, kini sudah mulai beralih ke toko yang barang. Keberadaan Alfamart dan Indomart yang lebih besar, lengkap, nyaman dan memberikan menawarkan barang-barang dengan harga yang pelayanan yang memuaskan. relative murah membuat konsumen lebih memilih Harga yang bersaing dengan toko-toko modern belanja di toko tersebut dari pada belanja di membuat konsumen lebih memilih belanja di Pedagang Tradisional. Karena orang membeli Alfamart dan Indomart, selain karena suatu barang yang terlebih dahulu dilihat berapa kelengkapan, pelayanan dan kenyaman, toko harga dari barang tersebut, dan semakin murah modern tersebut berani memberikan tawaran harga barang tersebut maka akan semakin banyak diskon atau potongan harga sehingga pula permintaan akan barang itu. konsumen tertarik untuk berbelnja disitu, Dalam analisis Ekonomi dianggap bahwa sehingga ini menjadikan pedagang tradisional permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh sepi akan pelanggan. tingkat harganya. Oleh karena itu dalam teori  Kenaikan harga menyebabkan pendapatan Riel permintaan yang terutama dianalisis adalah para pembeli berkurang. Pendapatan yang hubungan antara jumlah permintaan suatu barang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk dengan harga barang tersebut (Sukirno, 2002) mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang, dan terutama barang yang Dari analisis ekonomi diatas sudah terlihat mengalami kenaikan. Dan hal ini sudah di bahwa harga adalah penentu dari banyak atau antisipasi oleh toko-toko modern seperti tidaknya sebuah permintaan terhadap suatu barang. Alfamart dan Indomart, sehingga ketika Diskon atau potongan harga yang diberikan barang-barang naik toko ini sudah menyiapkan Alfamart dan Indomart membuat daya tarik bagi solusi bagaiman agar kenaikan barang-barang konsumen untuk berbelanja disitu. Sehingga tersebut tidak mengurangi minat konsumen Pedagang Tradisional yang hanya menawarkan untuk belanja di situ, namun Pedagang barang tanpa adanya diskon atau potongan harga Tradisional tidak bisa melakukan hal itu, harus mendapat dampak negatif karena mulai sehingga Pedagang Tradisional tetap harus berkurangnya konsumen yang membeli. merasakan dampak yang kurang baik karena

Jurnal Swarnabhumi Vol. 3, No. 1, Agustus 2018 72

adanya toko-toko modern yang menjadi kebangkrutan sangat besar akibat kalah dalam pesaing mereka. sebuah persaingan. 2) Selera Masyarakat Pengaruh Alfamart Dan Indomart Terhadap Selera mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keinginan masyarakat untuk Pedagang Tradisional Pada Penghasilan membeli barang-barang. Baik cita rasa masyarakat Dari pembahasan diatas sudah jelas bahwa terhadap kwalitas atau macam-macam barang yang pendapatan suatu usaha termasuk toko itu ditawarkan maupun juga terhadap pelayanan dan tergantung seberapa besar permintaan yang kenyamanan yang diberikan. dilakukan. Semakin besar permintaan yang terjadi tentu akan semakin besar pula pendapatan yang Kualitas barang, pelayanan, dan kenyamanan diperolehya. Dan sebaliknya semakin kecil yang diberikan Alfamart dan Indomart terhadap permintaan yang terjadi, semakin kecil pula konsumen membuat Pedagang Tradisional menjadi pendapatan yang diperolehnya. sepi akan permintaan. Selera masyarakat yang sudah mulai terpengaruh akan sebuah kemewahan, Inilah yang terjadi pada Pedagang Tradisional membuat konsumen mulai enggan belanja di toko- setelah adanya Alfamart dan Indomart di dekat toko tradisional dan lebih memilih belanja di toko mereka berada. Pendapatan yang dulu dikatakan modern yang lebih mengutamakan kualitas, lumayan kini untuk mendapatkan keuntungan kenyaman dan pelayanan (Widya Utami, 2010). sangat sulit sekali, karena konsumen yang sudah pada beralih ke toko modern tersebut. Karena 3) Ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan sepinya pelanggan bahkan mereka kadang tidak datang membuka penuh usahanya. Perubahan-perubahan yang diramalkan mengenai keadaan yang akan datang dapat Alfamart dan Indomart yang berdiri di dekat mempengaruhi permintaan. Toko-toko tradisional Pedagang Tradisional memang sudah membuat seperti Pedagang Tradisional tidak berfikir tentang usaha ini yang dulunya ramai dikunjungi masa yang akan datang dari kelangsungan konsumen kini sepi akan pembeli. Banyak penjualan dan perilaku konsumen. Karena SDM konsumen yang beralih ke Alfamart dan Indomart pemilik toko yang kurang memadai membuatnya karena kelengkapan, fasilitas, kualitas dan tidak menyadari akan adanya ancaman dari pelayanan yang dberikan. Perbandingan yang pesaing-pesaing yang membuat mereka harus sangat mencolok sangat terlihat ketika melihat kehilangan banyak pelanggan, dan bahkan pembeli yang datang ke Pedagang Tradisional ancaman untuk tutup juga sangat besar. maupun Alfamart dan Indomart. Alfamart dan Indomart merupakan ancaman Ini menandakan bahwa keberadaannya telah bagi Pedagang Tradisional untuk kedepannya. mematikan pendapatan dari toko-toko kecil yang Tempat, fasilitas, kualitas, dan SDM yang bagus ada disekitarnya (Supriono, 2010). Persaingan membuat Alfamart dan Indomart bisa dengan tidak sempurna yang terjadi pada Pedagang mudah bersaing dengan toko-toko kecil yang ada Tradisional dan toko modern, memang sangat disekitarnya. Karena selain kualitas dan kwantitas telihat dari konsumen yang datang ke Pedagang barang yang ditawarkan, apa yang akan terjadi di Tradisional, yang tentu ini sangat berpengaruh masa yang akan datang telah difikirkan. terhadap pendapatannya. Dan ini akan membawa dampak yang luar biasa buruk terhadap masa Baik dari segi kenaikan harga, tingkah laku depan usaha-usaha kecil seperti Pedagang konsumen, maupun ancaman yang akan terjadi dari Tradisional ini. pesaing-pesaing dimasa yang akan datang. Dan ini

tidak pernah dilakukan oleh Pedagang Tradisional yang hanya memikirkan apa yang terjadi sekarang b. Pembahasan tanpa memikirkan dampak atau ancaman masa Persebaran minimarket, alfamart, dan yang akan datan. Sehingga ancaman akan indomaret umumnya berada di jalan kolektor. Seperti sesuai dengan penelitian Utomo (2011)

Jurnal Swarnabhumi Vol. 3, No. 1, Agustus 2018 73

sebaran lokasi kegiatan perdagangan lebih banyak tradisional dan di pasar modern. Omzet merupakan berada di jenis jalan kolektor. Persebaran alfamart, total nilai penjualan atau penerimaan barang dan dan indomaret di jalan kolektor dari Km 12 sampai jasa pada periode waktu tertentu. Melalui data Km 20 di Kabupaten Banyuasin berjumlah 21 dan omset dapat diketahui volume penjualan barang di disekitarnya banyak pedagang tradisional dengan pasar tradisional dan modern. Dari hasil jumlah 87 pedagang. pengamatan juga menunjukkan perubahan omset dari pedagang tradisional. Disatu sisi tumbuhnya alfamart, dan indomaret memiliki dampak yang baik, hal ini Dari hasil pengamatan terhadap responden membuktikan adanya pertumbuhan ekonomi yang diperoleh data bahwa seluruh responden yang cukup tinggi dan menciptakan investasi, namun di dimintai keterangan dalam penelitian ini sisi lain hal ini dapat menyebabkan kelesuan para mengalami penurunan pendapatan setelah pedagang tradisional, bahkan mematikan usaha berkembangnya minimarket, alfamart, dan mereka. Kehadiran pasar modern ini telah indomaret dibanding sebelum berkembang. Besar memunculkan iklim persaingan yang tidak sehat penurunannya juga termasuk signifikan, dengan yang merugikan pedagang tradisional. range penurunan omset antara 25%-60%. Tidak menutup kemungkinan, kondisi yang Sebagian besar mengakui penurunan omset timpang tersebut juga berpotensi menumbuhkan disebabkan karena konsumen saat ini lebih benih kecemburuan sosial diantara para pelaku memilih berbelanja ke Alfamart maupun perdagangan. Hal ini membuat pedagang Indomaret yang memang lebih lengkap sehingga tradisional semakin terpuruk bahkan mati karena lebih menarik konsumen untuk berbelanja. Dalam tergerus keberadaan minimarket, alfamart, dan Tabel Omset pedagang sebelum dan sesudah indomaret yang menawarkan kenyamanan berkembangnya minimarket, alfamart, dan berbelanja, kemudahan pembayaran, kualitas indomaret disajikan sebagai berikut. produk yang lebih baik, dan nilai plus lainnya. Tabel 2. Perolehan Omset Pedagang Sebelum Terlebih lagi sekarang banyak bermunculan dan Sesudah Berkembangnya minimarket maupun alfamart dan indomaret yang Minimarket buka hingga 24 jam. Omset Omset % Dalam Perpres No. 112/2007 Pasal 1 Ayat 12 No Nama Sebelum Setelah Penu- telah dinyatakan bahwa zonasi, yaitu jarak (Perhari) (Perhari) runan minimarket minimal 1 (satu) km dengan pedagang 1 Siska 600,000 250,000 58.33 kios kecil atau pedagang tradisional, namun pada 2 Ibu Tian 800,000 400,000 50.00 kenyataannya, saat ini kita dapat menemukan minimarket yang bersebelahan dengan pedagang 3 Tohap 400,000 200,000 50.00 tradisional. 4 Mas Gun 1,000,000 400,000 60.00 Hal ini haruslah mendapat penanganan yang 5 Sulaiman 750,000 400,000 46.67 serius dari pemerintah karena menyangkut hajat 6 Ibu Yusi 700,000 500,000 hidup orang banyak. Dapat menjadikan pedagang 28.57 Sri tradisional kelas rumah tangga sebagai tempat 7 Ningsih 700,000 300,000 57.14 perbelanjaan yang nyaman dan menarik merupakan suatu tantangan bagi pemerintah untuk 8 Abdullah 400,000 200,000 50.00 Ibu mengupayakan dan mendorong pedagang 9 tradisional untuk melakukan perubahan pelayanan Kevin 800,000 600,000 25.00 layaknya pasar modern. 10 Jamal 700,000 400,000 42.86 Perolehan Omset Pedagang Tradisional Secara Grafik dapat digambarkan sebagai berikut: Memang selain melalui jumlah pasar, pergeseran struktur perdagangan eceran juga dapat dilihat dari perkembangan omset di pasar

Jurnal Swarnabhumi Vol. 3, No. 1, Agustus 2018 74

1,200,000 Omset harga bersaing dengan alfamart dan indomaret, Sebelum walaupun untung yang diperoleh sedikit. 1,000,000 Omset Harapannya agar barang yang terjual lebih 800,000 Sesudah banyak, sehingga perputaran modalnya juga 600,000 lebih cepat. 400,000 Dalam tabel, usaha responden untuk 200,000 menaikkan omset dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 3. Usaha Pedagang Tradisional Untuk 0 Menaikkan Omset Strategi No Nama Kendala Pedagang Saat Ini Kekurangan Melengkapi Grafik 1. Perolehan Omset Pedagang Sebelum dan 1 Siska modal jenis barang Sesudah Berkembangnya Omset menurun Minimarket 2 Ibu Tian Buka 24 jam drastis Usaha Pedagang Tradisional Untuk Menaikkan Kekurangan Buka lebih 3 Tohap Omset modal lama Menambah Berbagai usaha dilakukan pedagang Kekurangan jumlah 4 Mas Gun tradisional agar dapat kembali menaikkan omset modal barang dan mereka. Teknik yang dilakukan oleh responden jenisnya dalam menaikkan kembali omset mereka adalah 5 Sulaiman Kendala modal Buka 24 Jam dengan cara: Membuat  Melengkapi jenis barang. Responden juga Berkurangnya 6 Ibu Yusi harga yang pembeli sadar bahwa salah satu penyebab berkurangnya bersaing pembeli yang berbelanja ke kios mereka Sri Berkurangnya Melengkapi 7 adalah karena jenis barang yang dijual kalah Ningsih pembeli jenis barang lengkap jika dibandingkan dengan barang yang Membuat Kekurangan dijual di alfamart dan indomaret. Para 8 Abdullah harga yang modal pedagang berusaha menambah dan melengkapi bersaing Berkurangnya Melengkapi jenis barang yang mereka jual. Namun 9 Ibu Kevin kendalanya pedagang kekurangan modal pembeli jenis barang Kekurangan karena pembeli yang terus berkurang sehingga 10 Jamal Buka 24 Jam modal mengakibatkan perputaran uang tunai yang

digunakan sebagai modal juga berkurang. Dari ulasan di atas secara keseluruhan dapat  Buka 24 Jam. Sebagian besar responden saat membuktikan hipotesis awal (Ha) bahwa ini buka lebih lama. Bahkan tidak jarang “Keberadaan minimarket, alfamart, dan indomaret mereka juga buka 24 jam. Karena lokasinya sangat berpengaruh dengan tingkat penghasilan juga yang berada di pinggir jalan raya sehingga pedagang tradisional di wilayah kecamatan mereka berharap hasil yang diperoleh lebih Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera besar. Selatan.” Tingkat penghasilan yang paling jelas  Membuat harga bersaing. Harga yang terlihat adalah penurunan omset para pedagang, ditawarkan pedagang tradisional sudah tentu dimana rata-rata penurunan omset sebesar 25%- kalah bersaing dengan alfamart dan indomaret. 60% setelah berkembangnya minimarket, alfamart, Karena pedagang tradisional mendapatkan dan indomaret. barang dari grosir. Sementara alfamart dan indomaret mendapatkan barang langsung dari SIMPULAN distributor. Namun pengakuan responden Keberadaan minimarket, alfamart, dan mereka tetap berusaha menjual barang dengan indomaret berpengaruh nyata terhadap tingkat Jurnal Swarnabhumi Vol. 3, No. 1, Agustus 2018 75

penghasilan pedagang tradisional di wilayah Utomo, Budi dan Lutfi Muta'ali. 2011. Analisis Potensi Talang Kelapa Sumatera Selatan. Dampak yang Wilayah Untuk Pengembangan Kawasan paling dirasakan pedagang tradisional adalah Perdagangan Di Kota Surakarta Bagian Utara. penurunannya omset yang signifikan, dengan range Tesis. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=pe penurunan omset antara 25%-60%. Sebagian besar nelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&t mengakui penurunan omset disebabkan karena yp=html&buku_id=52271. konsumen saat ini lebih memilih berbelanja ke Alfamart maupun Indomaret yang memang lebih Widya, Utami Kristin, 2010. Manajemen Retail Edisi 2. lengkap sehingga lebih menarik konsumen untuk , Salemba Empat. berbelanja. Kelebihan yang dimiliki oleh minimarket, alfamart dan indomaret baik dari segi tempat, kualitas barang dan pelayanan membuat pedagang tradisional kalah bersaing dengannya, karena kualitas barang dan pelayanan yang diberikan pedagang tradisional tidak sebaik yang diberikan minimarket, alfamart, dan indomaret. Berkurangnya omset pedagang tradisional menyebabkan peluang yang semakin menyempit bagi pedagang tradisional untuk berkembang dan memaksimalkan keuntungannya. Bahkan menyebabkan pedagang tradisional menjadi memiliki kecenderungan menutup usahanya menjadi sangat besar.

DAFTAR PUSTAKA Andriawan. “Pasar tradisional dan Pasar modern”. http://andinielizabeth.wordpress.com/2013/04/17/ . Akses 28 Desember 2014 Anonimous. 2007. Kajian dampak ekonomi keberadaan Hypermarket Terhadap ritel/pasar tradisional. Arik Pujianto. 2013. Pengaruh berkembangnya Waralaba minimarket (Indomaret dan Alfamaret) terhadap pendapatan pedagang kecil dan tokko kelontong di Kec terlanai Pura Jambi. Jambi: Universitas Negeri Jambi. Laksemana Lufti. 2012. Dampak keberadaan indomaret terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional di kelurahan terjun kecamatan medan marelan, Medan: Universitas Sumatera Utara Richard G. Lipsey, dkk. 2003. Pengantar Mikro ekonomi. Jakarta: Binarupa Aksara. Saefuddin Muslimin. Pengaruh persebaran minimarket. http://saefuddinmuslimin.blogspot.com/2012/01/. Akses 18 Desember 2014. Sukirno, Sadono. 2002. Mikro Ekonomi teori pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Suparyanto. 2013. Kewirausahaan Konsep dan Realita Pada Usaha Kecil. Bandung: Alfabeta.

Jurnal Swarnabhumi Vol. 3, No. 1, Agustus 2018 76