Farmaka 212 Volume 17 Nomor 3

REVIEW ARTIKEL: AKTIVITAS FARMAKOLOGI DARI TANAMAN DYSOXYLUM

Muhamad Nadiva Mardiana dan Raden Bayu Indradi Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat 45363 [email protected], [email protected] Diserahkan 29/06/2019, diterima 23/01/2020

ABSTRAK Tanaman obat telah menjadi alternatif pengobatan pada masyarakat lokal untuk beberapa penyakit. Banyaknya resistensi mikroba terhadap obat kimia yang meningkat memunculkan beberapa penelitian untuk beralih ke obat herbal yang memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat kimia. Tanaman dari genus Dysoxylum sangat tersebar luas di benua Asia, dan ada kurang kebih 80 spesies yang sudah diuji, dan masih ada banyak spesies tanaman genus ini yang belum diuji aktivitas farmakologinya. Berdasarkan kebutuhan yang ada, pengkajian terhadap tanaman-tanaman genus Dysoxylum perlu dilakukan agar dapat memberikan manfaat secara menyeluruh terhadap pengembangan obat herbal. Dari hasil ulasan diperoleh beberapa tanaman genus ini, didapat hasil aktivitasnya yang berupa sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7, antiinflamasi, antibakteri, antifidan, antiplasmodium, antioksidan, sitoprotektif dan penghambat pertumbuhan bakteri dan jamur yang berasal dari tanaman Dysoxylum aborescens, , Dysoxylum lukii, , Dysoxylum hainanense, Dysoxylum caulostachyum, Dysoxylum gothadora, Dysoxylum binectariferum, Dysoxylum cauliflorum, . Kata kunci: tanaman obat, Dysoxylum, aktivitas farmakologi ABSTRACT Medicinal have become an alternative treatment for local people for several diseases. A lot of resistance to chemical drugs has led to several studies to switch to herbal medicines that have fewer side effects than chemical drugs. Plants of the genus Dysoxylum are very widespread in the Asian Continent, and there are more than 80 species that have been traded, and there are still many genus species of plants that have not been protected by their pharmacological activity. Based on existing needs, an assessment of the genus Dysoxylum needs to be done in order to provide benefits for the development of herbal medicines. From the results of a review obtained from this genus , obtained from the results of his research consisting of cytotoxic MCF-7 breast cancer cells, anti-inflammatory, antibacterial, antifidant, antiplasmodium, antioxidant, cytoprotective and bacterial and fungal growth inhibitors derived from the Dysoxylum aborescens, Dysoxylum parasiticum, Dysoxylum lukii, Dysoxylum alliaceum, Dysoxylum hainanense, Dysoxylum caulostachyum, Dysoxylum gothadora, Dysoxylum binectariferum, Dysoxylum cauliflorum, Dysoxylum densiflorum..

Keywords: herbal plants, Dysoxylum, pharmacology activity Farmaka 213 Volume 17 Nomor 3

PENDAHULUAN seperti sebagai antikanker payudara MCF-7, Tanaman memiliki peranan antiplasmodium, antiinflamasi, antibakteri, yang sangat banyak bagi manusia. Seperti antifidan dan lainnya. (Subarnas et al., 2012; manfaat kebutuhan konsumsi, bahan mentah Sofian et al., 2018; Jiang et al.,2015; Kasmara untuk membuat suatu peralatan, dan bahkan et al., 2018). manfaat kesehatan. Manfaat tumbuhan Aktivitas farmakologi yang digunakan dalam bidang kesehatan sudah ada dihasilkan dari tiap tanaman Dysoxylum sejak jaman dahulu kala, banyak teknik yang diperoleh dari senyawa senyawa yang digunakan orang terdahulu untuk membuat obat terkandung didalamnya. Di tiap spesiesnya, dari tanaman, seperti ditumbuk, direbus, atau genus Dysoxylum memiliki senyawa aktif yang bahkan dikonsumsi langsung. Oleh karenanya, berbeda-beda, namun kebanyakan dari senyawa banyak penelitian mengenai manfaat suatu yang terdapat pada genus Dysoxylum ialah senyawa dalam suatu tanaman, untuk senyawa Steroid, Triterpenoid, dan senyawa mengetahui manfaat spesifik dari suatu Alkaloid (Barliana et al., 2017; Han et al., 2015; tanaman, baik itu berasal dari daun, akar, Tantapakul et al., 2014). batang, buah, ataupun bunga. Dalam review ini akan dipaparkan Banyak Tanaman yang telah mengenai beberapa aktivitas farmakologi dan diteliti menjadi bahan obat, namun ada juga fitokimia dari tanaman genus Dysoxylum. berapa tanaman yang khasiatnya baru METODE ditemukan namun jarang diteliti lebih lanjut. Data yang didapat diperoleh Salah satunya adalah tanaman dari genus berdasarkan literatur web yang meliputi Dysoxylum. Dysoxylum merupakan tanaman pencarian jurnal tentang aktivitas farmakologi yang berasal dari famili . Genus ini dan fitokimia dari tanaman genus Dysoxylum. memiliki lebih dari 80 spesies dimana spesies Pencarian dilakukan menggunakan kata kunci: ini tersebar di beberapa negara seperti India, “aktivitas genus Dysoxylum”, “Dysoxylum Malaysia, Indonesia, dan New activity”, “Tanaman Dysoxylum”. Literatur Zealand (Hu et al., 2013). yang didapat kemudian diolah ke dalam bentuk Aktivitas farmakologi dari data berupa table dan uraian yang sesuai dengan beberapa genus Dysoxylum bisa dihasilkan dari konteks. senyawa -senyawa yang berada didalamnya

Farmaka 214 Volume 17 Nomor 3

Tabel 1 Tanaman genus Dysoxylum dengan aktivitas farmakologi Nama Tipe Bagian Kandungan No Aktivitas Referensi Tanaman Ekstrak/Fraksi Tanaman Kimia 1 Dysoxylum Metanol Daun Triterpenoid Sitotoksik sel (Mayanti et aborescens 3β-hidroksi- kanker al., 2016) tirukal-7-en payudara MCF-7 2 Dysoxylum Ekstrak etanol Batang Saponin Pengahmbat (Sasmita et parasiticum Saccharomyce al., 2018) s cerevisae 3 Dyoxylum Fraksi N-heksan Daun Kuarsetin, Toksisitas (Mayanti et parasiticum Fraksi etil asetat Kulit skopoletin Artemia salina al., 2017) Batang L. 4 Dysoxylum Ekstrak etanol Kulit Triterpen, Antimikroba (Hu et al., lukii batang Limonoids 2011) 5 Dysoxylum Fraksi N-heksan Kulit Stigmast-5-en- Sitotoksik sel (Nurcahyan alliaceum batang 3β-ol, kanker ti et al., Stigmasterol payudara 2015) MCF-7 6 Dysoxylum Ekstrak etanol Daun Limonoid Antifidan (Kasmara alliaceum et al., 2018) 7 Dysoxylum Fraksi etil asetat Ranting, Ring A-seco Antibakteri (He et al., hainanense Daun Triterpenoid 2011) 8 Dysoxylum Fraksi etil asetat Daun Terpenoid Antiinflamasi (Zou et al., hainanense 2017) 9 Dysoxylum Ekstrak etanol Daun Polifenol, Antiplasmodial (Sofian et caulostachyum quinon, al, 2018) Flavonoid, Monoterpen dan sesquiterpen 10 Dysoxylum Fraksi etil asetat Daun Terpenoid Antiinflamasi (Jiang et gothadora al., 2015) 11 Dysoxylum Fraksi metanol Buah Alkaloid Antiinflamasi (Kumar et binectariferum dalam kloroform Biji kromon al., 2017) Daun 12 Dysoxylum Fraksi kloroform Daun Steroid Sitotoksik sel (Yan et al., binectariferum kanker 2014) payudara, karsinoma hepatoseluler Dysoxylum Fraksi air Daun Alkaloid Sitotoksik (Kumar et 13 binectariferum kromon al., 2016) 14 Dysoxylum Ekstrak etanol Batang Terpenoid Antibakteri (Hu et al., densiflorum dan Sitotoksik 2014) 15 Dysoxylum Ekstrak etanol Daun Fenolik Antioksidan (Ting et al., cauliflorum Ekstrak heksan Batang Sitoproteksi 2011) Penghambat pertumbuhan sel kanker payudara MCF-7 Farmaka 215 Volume 17 Nomor 3

PEMBAHASAN 1. Dysoxylum aborescens

Dysoxylum aborescens atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut tanaman kapi nango merupakan salah satu spesies dari genus Dysoxylum. Tanaman ini diketahui memiliki (1) aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara MFC-7. Dimana ekstrak metanol dari tanaman ini, diketahui memiliki senyawa triterpenoid 3β-Hidroksi-tirukal-7-EN. Dimana menurut penelitian Maryanti, dkk, sebanyak 50µL ekstrak terdapat aktivitas sitotoksiknya (2) terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan 3. Dysoxylum lukii ditunjukan nilai IC50 sebesar 155,1 ppm yang menunjukkan akivitas sitotoksiknya terbilang Tanaman Dysoxylum lukii diyakini lemah (Mayanti et al., 2016). dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba,

karena terdapat senyawa triterpenoid dan limonoid. Hal ini diuji dengan pengujian 2. Dysoxylum parasiticum ekstrak etanol kulit batang yang dilakukan oleh Berdasarkan penelitian yang telah Hu dkk. Pada penelitiannya hasil dari isolasi dilakukan, tanaman Dysoxylum parasiticum ekstrak etanol didapatkan senyawa Limonoid mempunyai aktivitas pada bagian batang, daun, (3) dan triterpene yang kemudian dilakukan uji dan kulit batang. Sasmita dkk, mengatakan sitotoksik dan antimikroba. Dimana pada bahwa pada ekstrak etanol batang mengandung pengujiannya menghasilkan zona hambat 0.17- senyawa saponin yang bermanfaat sebagai 1.69 dan 0.19-2.31 mm yang berarti Penghambat pertumbuhan dari Saccharomyces menunjukkan aktivitas paling signifikan dan cerevisae, dimana pada konsentrasi 2% ekstrak sebanding terhadap semua bakteri yang diuji etanol mampu menghasilkan zona hambat (Staphylococcus aureus, S. epidermidis, sebesar 9,358 mm (Sasmita et al., 2018). Escherichia coli E. cloacae, Klebsiella Sedangkan penelitian lain mengatakan tanaman pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, ini telah diuji toksisitas terhadap Artemia salina Shigella dysenteriae) (Hu et al., 2011). L. pada fraksi N-heksan daun dan fraksi Etil asetat kulit batang mengandung kuersetin (1) dan skopoletin (2) (Mayanti et al., 2017).

(3) Farmaka 216 Volume 17 Nomor 3

4. Dysoxylum alliaceum antiinflamasi. Fraksi etil asetat sebanyak 35gram yang didapat dari ranting dan daun Tanaman Dysoxylum alliaceum atau di diketahui memiliki senyawa aktif Ring A-seco Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Triterpenoid (5) sebagai antibakteri terhadap tanaman kayu lasun telah diteliti manfaat beberapa bakteri gram positif seperti farmakologinya. Hasilnya menunjukkan bahwa Staphylococcus epidermidis, Micrococcus tanaman ini memiliki manfaat terhadap luteus, Bacillus subtilis (He et al., 2011). aktivitas sitotoksik bagi sel kanker payudara Sedangkan penelitian lain mengatakan fraksi MCF-7 dan memiliki aktivitas sebagai etil asetat sebanyak 7.6gram pada bagian antifidan. Penelitian oleh Nurcahyanti dkk, daunnya memiliki akivitas sebagai menyatakan bahwa fraksi N-Heksan dari kulit Antiinflamasi untuk Cox-1 dan Cox-2 yang batang tanaman D. alliaceum mengandung berasal dari senyawa triterpene (Zou et al., senyawa Stigmast-5-en-3β-ol (4), Stigmasterol 2017). yang berperan dalam aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7 dimana fraksi ini dapat memberikan hasil IC50 sebesar 8,65 μg/mL yang tergolong aktif (Nurcahyanti et al., 2015). Sedangkan berdasarkan penelitian Kasmara dkk, tanaman D. alliaceum memiliki aktivitas antifidan yang berasal dari senyawa Limonoidnya dimana pengujiannya menggunakan ekstrak etanol dari daun dengan konsentrasi minimumnya 625 ppm (Kasmara et (5) al., 2018). 6. Dysoxylum caulostachyum

Penelitian yang pernah dilakukan untuk pengujian tanaman Dysoxylum caulostachyum adalah aktivitasnya terhadap Plasmodium falcifarum secara In Vitro. Dimana pengujiannya menggunakan ekstrak dari daun tanaman D. caulostachyum dengan (4) konsentrasi 0.01-10000 μg/mL yang

memberika hasil IC50 sebesar 5.1 μg/mL. 5. Dysoxylum hainanense Diduga aktivitas antiplasmodium ini dihasilkan oleh senyawa polifenol, quinon, Flavonoid, Tanaman Dysoxylum hainanense Monoterpen dan sesquiterpene (Sofian et al, diketahui memiliki beberapa aktivitas, 2018). diantaranya ialah sebagai antibakteri dan Farmaka 217 Volume 17 Nomor 3

7. Dysoxylum gothadora 9. Dysoxylum cauliflorum

Menurut penelitian Jiang dkk, fraksi Tanaman Dysoxylum cauliflorum etil asetat dari daun tanaman Dysoxylum dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Pohon githadora memiliki aktivitas antiinflamasi Loloan memiliki aktivitas sebagai antioksidan, terhadap Nitrit Oksida yang diinduksi sitoproteksi, dan penghambat pertumbuhan dari menggunakan Lipopolisakarida dimana sel kanker payudara MCF-7 yang berasal dari menghasilkan hasil IC50 sebesar 42.6 μM (Jiang senyawa fenolik. Pengujiannya dilakukan et al., 2015). dengan pengujian aktivitas ekstrak etanol daun dan ekstrak heksan batang. Dimana aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun memiliki 8. Dysoxylum binectariferum aktivitas yang lebih baik dibanding dengan Fraksi metanol dalam kloroform dari akar, dengan konsentrasi senyawa fenolik pada Dysoxylum binectariferum telah diteliti ekstrak etanol yang terkandungnya sebesar memiliki aktivitas antiinflamasi yang didapat 182.7 µg/mg, yang memiliki aktifitas dari bagian buah dan bijinya, diyakini senyawa antioksidan yang lebih lemah dari kuersetin. yang berperan dalam efek inflamsinya ialah Sedangkan aktivitas sitoprotektifnya dimiliki senyawa alkaloid kromon (6) (Kumar et al., oleh ekstrak heksan dari batangnya 2017). Sedangkan penelitian yang lain telah menunjukkan aktifitas yang kuat dengan nilai dilakukan dalam pengujian tanaman ini, namun EC50 sebear 9.8 µg/mL. (Ting et al., 2011). bahan uji yang digunakan adalah fraksi kloroform dari bagian daunnya, dan diketahui 10. Dysoxylum densiflorum senyawa steroid dan alkaloid kromon yang memberikan aktivitas sitotoksik terhadap sel Tanaman Dysoxylum densiflorum di kanker payudara MCF-7 yang ditunjukkan Indonesia lebih populer dengan sebutan dengan nilai IC50 7.4-9.2 µM yang berarti tanaman Majegau. Tanaman ini berdasarkan ekstrak fraksi ini memiliki aktifitas yang aktif penelitian yang dilakukan Hu dkk, memiliki (Yan et al., 2014; Kumar et al., 2016). aktivitas sebagai antimikroba terhadap gram positif dan memiliki aktivitas sititoksik terhadap 6 sel tumor (MCF-7, HeLa, HepG2, SGC-7901, NCI-H460, dan BGC-823) dengan

masing masing nilai IC50 ialah 21.6 µM, 29.4 µM, 31.3 µM, 30.7 µM, 31.4 µM, dan 28.6 µM, yang berarti ekstrak ini memiliki aktifitas sitotoksik yang aktif. Pada Pengujian antimikrobanya, terdapat zona hambat pada 2 (6) Farmaka 218 Volume 17 Nomor 3 jenis bakteri gram positif yakni Staphylococcus glaberrimum. J. Nat. Prod. 78(4): 754- aureus dan S. epidermis (Hu et al., 2014) 761. He, X.F., Wang., X.N., Yin, S., Dong, L., SIMPULAN &Yue, J.M. 2011. Ring A-seco Triterpenoids with Antibacterial Beberapa tanaman dari genus Activity from Dysoxylum hainanense. Dysoxylum memiliki banyak senyawa kimia Bioorganic & Medicinal Chemistry yang telah diisolasi yang dapat memberika Letters. 21: 125-129. Hu, J. Wang, X. & Shi, X. 2011. Triterpenoids aktivitas farmakologi seperti senyawa and Limonoids from Dysoxylum lukii terpenoid, steroid, alkaloid, fenolik, dan with Cytotoxic and Antimicrobial Activities. Eur. J. Org. Chem. 7215- kuarsetin dan saponin dimana sebagian besar 7223 tanaman dari genus ini memiliki aktivitas Hu, J., Song, Y., Li, H., Mao, X., Zhao, Y., Shi, sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7 X., & Yang, B. 2014. Antibacterial and Cytotoxic Triterpenoids from The seperti Dysoxylum aborescens, Dysoxylum Ethanol Extract of Dysoxylum alliaceum, Dysoxylum binectariferum, densiflorum (Blume) Miq. Dysoxylum cauliflorum. Dan aktivitas Phytochemistry Letter. 10: 219-223. Hu, J., Song, Y., Shi, X.D., Mao, X., Chen, J.G., Antiinflamasi seperti Dysoxylum hainanense, & Zhu, L. 2013. Ergostane Steroids Dysoxylum gothadora, Dysoxylum from Dysoxylum lukii. Helvetica Chimica Acta. 96: 2245-2250. binectariferum. Dan ada juga yang berperan Jiang, K., Chen, L.L., Wang, S.F., Wang, Y., & sebagai antimikroba seperti Dysoxylum lukii, Gao, K. 2015. Anti-inflammatory Dysoxylum hainanense, dan Dysoxylum Terpenoids from the Leaves and Twigs of . J. densiflorum. Nat. Prod. 78(5): 1037-1044. Kasmara, H., Melanie., Novianti, V., Madihah., Malini, D.M., Maharani, R., Mayanti., UCAPAN TERIMA KASIH & Hermawan, W. 2018. Aktivitas Penulis mengucapkan terima Antifidan Ekstrak Etanol Daun Tanaman Piper nigrum, Acorus kasih kepada Bapak Rizky Abdulah selaku calamus, dan Dysoxylum alliaceum dosen Metodolgi Riset dan Biostatistik yang Terhadap Larva Spodoptera litura Instar III. Biotika. 16(1): 32-37 telah memberi peluang penulis untuk Kumar, V., Gupta, M., Gandhi, S.G., Bharate, mempublikasi review jurnal ini. S.S., Kumar, A., Vishwakarma, R.A., & Bharate, S.B. 2017. Anti- inflammatory Chormone Alkaloids and DAFTAR PUSTAKA Glycoside from Dysoxylum binectariferum. Tetrahedron Letters. Barliana, M., 2017. Immune System 58: 3974-3978. Stimulatory Activity from Dysoxylum Kumar, V., Guru, S>K., Jain, S.K., Joshi, P., caulostachyum. 2nd International Gandhi, S.G., Bharate, S.B., Bhushan, Seminar Expo adn Jamu, 1(1), pp. 30- S., Bharate, S.S., & Vishwakarma, 30. R.A. 2016. A Chromatography-free Han, M.L., Zhao, J.X., Liu, H.C., Ni, G., Ding, Ssolation of Rohitukine from Leaves of J., Yang, S.P., & Yue, J.M. 2015. Dysoxylum binectariferum: Evaluation Limonoids and Triterpenoids from for In Vitro Cytotoxicity, Cdk var. Farmaka 219 Volume 17 Nomor 3

Inhibition and Physicochemical Ting, K.N., Othman, M., Telfords, G., Clarke, Properties. Bioorganic & Medicinal G., Bradshaw, T.D., Khoo, T.J., Loh, Chemistry Letters, 26(15): 2-7. H.S., Wiart, C., Pritchard, D., & Fry, Mayanti, T., Abdillah, L., Darwati., Wikayanti, J.R. 2011. Antioxidant, Cytoprotective, T.P., Qomarilla, N., & Dinata, Growth Inhibitory and D.I. 2016. Senyawa Triterpenoid Immunomodulatory Acntivities of 3β- Hidroksi-tirukal-7-en dari Extracts of Dysoxylum cauliflorum Ekstrak Daun Kopi Nango (Dysoxylum Hierns., a Malaysian Meliaceae. arborescens) dan Aktivitas Journal of Medicinal Plants Research. Sitotoksiknya TerhadapSel Kaker 5(24): 5867-5872. Payudara MCF-7. Chimica et Natura Yan, H.J., Wang, J.S., & Kong, L.Y. 2014. Acta. 4(3): 138-141. Cytotoxic Steroids from The Leaves of Mayanti, T., Wahyuni, A., Indriyanti, I., Dysoxylum binectariferum. Steroids, Darwati., Herlina, T. & Supratman, U. 86: 26-31. 2017. Senyawa-Senyawa Aromatik Zou, Y.H., Lu, W.T., Zhang, J.X., & Xiang, dari Ekstrak Daun dan Kulit Batang D.X. 2017. Triterpenoids from The Dysoxylum parasiticum Serta Bark of Dysoxylum hainanense and Toksisitasnya Terhadap Artemia Their Anti-inflammatory and Radical salina. Chimica et Natura Acta. 5(2): Scavenging Activity. Fitoterapia. 26-30 3661: 2-20. Nurhayanti, O., Julaeha, E., & Mayanti T. 2015. Senyawa Steroid dari Kulit Btanag Dysoxylum alliaceum dan Aktivitasnya terhadap Sel Kanker Payudara MCF-7. Chimica et Natura Acta. 3(2): 62-65 Sasmita, N., Imam, S., Abiyyudin, F., & Werdiningsih, W. 2018. Aktivitas Penghambatan Ekstrak Kayu Kurut (Dysoxylum parasiticum) Secara In Vitro Terhadap Saccharomyces cerevisae yang Diisolasi dari Nira Aren. BioWallacea. 4(1): 20-27. Sofian, F.F., Tjitraresmi, A., Runadi, D., Tanti, G.A., Hamida, A., Halimah, E., Subarnas, A., & Asih, P.B.S. 2018. In Vitro Antiplasmodial Activity of Dysoxylum caulostachyum (Miq) and Gracinia celebica (L) Leaf Extracts Against Plamodium falciparum. J. Pharm. Sci. & Res. 10(2): 391-393. Subarnas, A. et al., 2012. Antiproliferatife Activity of Primates Consumed Plants Againts MCF-7 Human Breast Cancer Lines. E3 Journal of Medical Research, 1(4), pp. 38-43. Tantapakul, C., Maneerat, W., Sripisut, T., Ritthiwigrom, T., & Laphookhieo, S. 2014. Dammarane Terpenoids from the Fruits of Dysoxylum mollissimum. Natural Product Communication. 9(11): 1553-1556.