Hubungan Daya Tarik Dan Pola Menonton Pada Program X-Factor Rcti Terhadap Kepuasan Menonton
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Komunikasi, Volume VIII Nomor 3, September 2017 HUBUNGAN DAYA TARIK DAN POLA MENONTON PADA PROGRAM X-FACTOR RCTI TERHADAP KEPUASAN MENONTON Jaka Atmaja Penyiaran AKOM Bina Sarana Informatika Jl. Kayu Jati V No. 2 Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur [email protected] ABSTRACT One reality show program that attracts attention is the reality show X-Factor Indonesia. Impressions has a value of information and entertainment and educative get enough servings presented by television stations in Indonesia. Of phenomena that arise from the television, there is a change to the Patterns Watching the audience watching the show program .. business broadcasting station is required to have the widest possible creativity to produce a variety of interesting programs. This study aims to measure and describe how big the "Fascination and Patterns Watching Watching Student Satisfaction and Communication Academy student BSI Against Youth Force 2014 Program show" X-Factor Indonesia RCTI (period of May - July 31, 2015) ". This study uses a quantitative research with descriptive purposes and the survey as a tool method of collecting data through questionnaires, with a sample of 60 respondents disharing through slovin formula. an idea that the appeal of the show X-Factor program against the respondents have a high appeal and provide the satisfaction of watching the respondents to the program X-Factor Indonesia. From these results, showed that between Fascination (X1) with the Spectator Satisfaction (Y) significant values 0.00 <0.05, which means there is a significant correlation and has a very strong relationship that is equal to 0, 976. Furthermore, between Pola Watching (X2) with the Spectator Satisfaction (Y) significant values 0.00 <0.05, which means there is a significant correlation and has a very strong relationship that is equal to 0.985. Furthermore, between Fascination (X1) with Pattern Watch (X2) significant values 0.00 <0.05, which means there is a significant correlation and has a very strong relationship that is equal to 0, 972. Thus the appeal and Patterns Watching and mutual satisfaction audience associated positive and strong. Key words: Reality Show Program, X-Factor Indonesia, At RCTI I. PENDAHULUAN Kehadiran berbagai produk teknologi elektronika seperti medium radio dan televisi Fenomena mencari artis berbakat yang telah memberikan nuansa baru dalam multitalenta rupanya bukan lagi sulit untuk berkomunikasi. Hubungan antar manusia dicari bagi dunia entertainmen Indonesia. berubah dari yang bersifat tradisional (lisan) Terbukti dengan banyaknya muncul program menjadi hubungan bermedia, yang sekaligus program realityshow diberbagai stasiun televisi mampu mempercepat proses komunikasi yang menyajikan lomba adu bakat dari mulai (Suprapto, 2006:5). menyanyi, komedi, akting dan lain sebagainya. Media yang digunakan oleh masyarakat Ini merupakan fenomena yang ingin diteliti luas untuk memperoleh informasi maupun penulis, apalagi pada zaman modern ini dengan acara hiburan disebut sebagai media massa. perkembangan teknologi yang sangat mutakhir Media massa dapat dibedakan menjadi dua setiap manusia bisa melakukan apa saja. macam yaitu media cetak dan media elektronik. Perkembangan teknologi elektronika Media massa yang sering dipergunakan oleh telah membawa dampak kepada perkembangan masyarakat pada umumnya adalah televisi. di bidang komunikasi massa. Berkat Menurut Effendi (2002:60) kelebihan televisi perkembangan teknologi elektronika ini arus dari media massa lainnya ialah kemampuan informasi dapat berjalan cepat dan simultan menyajikan berbagai kebutuhan manusia, baik sehingga membuat setiap orang dapat dengan hiburan, informasi, maupun pendidikan dengan mudah mengolah, memproduksi dan sangat memuaskan, sehingga pesan yang mengirimkan maupun menerima segala bentuk disampaikan oleh televisi bersifat audio visual pesan komunikasi di mana saja dan kapan saja dapat dilihat dan didengar. seolah-olah tanpa mengenal batas ruang dan Menurut Dominick (Suprapto, 2006:18), waktu. (Suprapto, 2006:5) “Kekuatan yang dominan pada televisi adalah 2579-3292 153 Jurnal Komunikasi, Volume VIII Nomor 3, September 2017 sebagai media hiburan”. Televisi saat ini telah televisi kita, maka kini mulai hadir format acara menjadi bagian yang tak terpisahkan dari baru yang lebih menarik dan berbeda yakni kehidupan manusia. Banyak orang yang reality show menghabiskan waktunya lebih lama di depan Karena adanya penyesuaian selera pesawat televisi dibandingkan dengan waktu penonton, maka acara reality show dapat yang digunakan untuk ngobrol dengan keluarga menjadi popular. Popularitas acara akan bisa (Morissan 2008:1). diketahui berapa banyak iklan yang muncul Bagi banyak orang televisi adalah teman, pada acara tersebut. Semakin banyak iklan televisi menjadi cermin Pola Menonton membuktikan bahwa acara itu popular. Sebab masyarakat dan dapat menjadi candu. Televisi dalam dunia periklanan ada sesuatu yang sering membujuk kita untuk mengkonsumni lebih diyakini benar yakni “ Semakin populer suatu banyak lagi. Televisi memperlihatkan acara semakin banyak iklan yang masuk”. bagaimana kehidupan orang lain dan Dengan demikian iklan merupakan salah satu memberikan ide tentang bagaimana kita ingin umpan balik dari program suatu acara di menjalankan hidup ini (Morrisan, 2004:1). televisi. (Nurudin, 2003:102). Acara televisi pada umumnya Salah satu program yang dibuat oleh memhubungani sikap, pandangan, persepsi dan RCTI adalah program hiburan dengan kategori perasaan para penonton, ini adalah hal yang reality show yang dinamakan X-Factor wajar. Jadi jika ada hal-hal yang Indonesia yaitu suatu program competition mengakibatkan penonton terharu, terpesona, show yang ditunjukan bagi masyarakat baik atau latah bukanlah sesuatu yang istimewa, kalangan muda maupun tua dan program ini sebab salah satu hubungan psikologi dari disajikan dengan konsep yang menarik dan televisi ialah seakan-akan menghipnotis kreatif. Program X-Factor Indonesia adalah penonton, sehingga penonton tersebut sebuah acara realitas berupa kompetisi dihanyutkan dalam suasana pertunjukkan bernyanyi yang diadopsi dari tayangan asli The televisi. ( Effendy, 2003:192). X Factor di Inggris; pemenang ajang pencarian Terutama pada media televisi menurut bakat ini akan mendapat 1 miliar rupiah dan Morissan (2005:10) khususnya yang kontrak rekaman dari Sony Music Indonesia. memberikan bentuk visualisasi (gambar) pada Musim kedua dari program ini mulai setiap acara yang ditayangkan, sehingga dapat ditayangkan di RCTI pada April 2015. Pada membantu pola pikir masyarakat atau khalayak musim ini, posisi Anggun Cipta Sasmi sebagai untuk berkembang lebih maju dan juga juri digantikan oleh Afgansyah Reza. merangsang terjadinya umpan balik yang baik. Sistem Penjurian dalam ajang ini melalui Media televisi tersebut mempunyai tiga fungsi pesan singkat voting SMS (Sort Message yang paling utama, yang sering disebutkan Service) maupun voting melalui telepon, dan sebagai media informasi (information), sebagai setiap minggunya akan ada Bottom Two yang media pendidikan (education), dan sebagai didapatkan dari voting pemirsa di rumah. Lalu, media hiburan (entertainment). Dari tiga fungsi peserta yang masuk ke dalam Bottom Two akan di atas kita dapat menggambarkan apa saja menyanyikan Save Me Song setelah peserta yang akan kita dapat dari media televisi itu menyanyikan Save Me Song, Juri akan sendiri. Pada dasarnya media televisi tidak memberikan penilaian untuk menyelamatkan mempunyai keterbatasan, baik status ekonomi, kontestan, dan yang mendapatkan hasil umur, maupun jenis kelamin seseorang tertinggi (3-1) akan lolos ke babak berikutnya semuanya dapat menikmati televisi. dan yang terendah akan pulang, bila hasil seri Stasiun-stasiun televisi di Indonesia (2-2) maka akan bertemu sesi Dead Lock yang menyajikan berbagai macam program acara hasilnya akan mengacu kepada hasil voting untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya yang pemirsa, dan dari hasil tersebut di dapatkan beraneka ragam. Namun pada dasarnya format hasil voting pemirsa yang terendah, maka yang acara televisi menurut Naratama (2004:64) terendah akan keluar dari kompetisi. dibagi menjadi tiga bagian, yaitu drama Acara ini dimulai dengan babak audisi di (tragedi, aksi, komedi, cinta, horror), non darma enam kota yaitu: Jakarta, Surabaya, Medan (music, magazine show, talkshow, reality show, Yogyakarta,dan Bandung. Dilanjutkan dengan variety show, game show, kuis) dan berita babak Showcase: Pada tahap ini kedua belas (features, sport, news). peserta yg dipilih menampilkan penampilan Perkembangan industri pertelevisian di mereka untuk pertama kalinya secara langsung Indonesia semakin memotivasi kreatifitas insan di panggung Gala. Di tahap ini juga dipilih satu pertelevisian, untuk menciptakan program- peserta yg sudah tereliminasi dari tahap Judge program yang baru yang sesuai dengan selera Home Visit (JHV) untuk menjadi peserta ketiga penonton Indonesia. Jika tahun-tahun belas (Wild Card). Gala Show: Di tahap ini sebelumnya begitu banyak program sinetron di peserta akan saling adu kekuatan bernyanyi 154 2579-329 Jurnal Komunikasi, Volume VIII Nomor 3, September 2017 mereka secara langsung di tonton oleh jutaan dirasakan) yang diharapkannya (Irine, 2009, 61). penonton, dan tiap minggunya akan ada yang Menurut Kotler (2000, 65), kepuasan konsumen tereleminasi, peserta lolos ke babak grand final adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang berikutnya. Grand Final: Di tahap ini dua mengalami kinerja sebuah perusahaan yang peserta kekuatan bernyanyi jadi calon juara, sesuai dengan