BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 GAMBARAN UMUM
4.1.1 SEKILAS TENTANG SEJARAH MUSIK
Sejarah musik dimulai pada abad ke – 2 dan ke – 3 SM.
Sejarah musik sudah ada sejak zama purbakala dan kemudian
dipergunakan untuk mengiringi upacara – upacara kepercayaan.
Kemudian, perubahan sejarah musik terjadi pada abad pertengahan
dikarenakan adanya perubahan keadaan dunia yang semakin
meningkat. Tidak berhenti sampai abad pertengahan, musik kemudian
memasuki zaman Renaisance yang berarti kelahiran kembali tingkat
kebudayaan tinggi yang sudah menghilang sejak zaman Romawi.
Kemajuan musik pada zaman ini ditunjukkan dengan adanya genre
musik baru, seperti Barok dan Rokoko.
Pada tahun 1750 setelah berakhirnya sejarah musik bergenre
Barok dan Rokoko, muncullah musik klasik. Musik ini memiliki ciri –
ciri pada penggunaan dinamikanya dari yang keras ke yang lembut.
Penggunaan accord 3 nada membuat pemakaian ornamentiknya
dibatasi. Di zaman modern ini musik sudah masuk ke berbagai
elektronik dengan berbagai macam aliran musik seperti pop, rock,
31 32
jazz, hip hop, RnB dan segala jenis aliran musik lainnya yang ada di
seluruh dunia.
4.1.2 SEKILAS TENTANG MAROON 5
Maroon 5 merupakan band pop rock alternatif asal California,
Los Angeles, Amerika Serikat. Mulanya band ini dibentuk oleh Adam
Levine (vocal), Jesse Carmichael (gitar), Mickey Madden (bass)
dan Ryan Dusick (drum) dengan nama Kara's Flowers pada tahun
1994.
Band ini memulai penampilan pertamanya di depan publik saat
menghadiri acara Whisky A Go Go di West Hollywood, 1995. Setelah
itu mereka mulai aktif manggung dari klub satu ke klub lainnya di
California. Perjuangan mereka ternyata menarik perhatian dari
produser perusahaan rekaman, Reprise Records.
Akhirnya mereka mampu merilis debut album berjudul "The
Fourth World" (1997) di bawah bendera Reprise Records. Namun tak
berapa lama kemudian, perusahaan rekaman ini memutuskan
kontraknya dengan Kara's Flowers karena album mereka kurang laku
di pasaran. Kegagalan tersebut membuat Kara's Flower memutuskan
untuk vakum terlebih dahulu. Kala itu Ryan dan Mickey memilih
belajar di UCLA sedangkan Adam dan Jesse kuliah di Five Towns
College, New York. 33
Memasuki masa kuliah ternyata tak membuat keinginan mereka untuk bermusik memudar. Akhirnya mereka memilih untuk kembali ke kampung halaman, Los Angeles. Di sana mereka kembali menghidupkan band dengan mengganti namanya menjadi Maroon 5 dan menambah satu personil James Valentine.
Maroon 5 merilis album pertama mereka berjudul "Songs
About Jane" (2002). Album tersebut menuai sukses besar dengan beberapa single andalannnya seperti "This Love" dan "She Will Be
Loved". Lagu-lagu dalam album tersebut kebanyakan merupakan ciptaan Adam yang terinspirasi dari mantan kekasihnya, Jane. Berkat album tersebut juga, Maroon 5 berhasil meraih trofi Best Pop
Performance by a Duo or Group with Vocals di ajang Grammy
Awards 2005.
Maroon 5 kembali merilis album keduanya, "It Won't Be Soon
Before Long", Mei 2007. Sayangnya di album ini, sang drummer,
Ryan Dusick, harus meninggalkan Maroon 5 akibat masalah kesehatan. Posisi Ryan kemudian digantikan oleh Matt Flynn. Single andalan mereka yang berjudul "Makes Me Wonder" berhasil merajai tangga lagu iTunes beberapa negara. Mereka juga merilis single andalan berikutnya bersama Rihanna lewat "If I Never See Your Face
Again". Setelah itu Maroon 5 sibuk berkeliling dunia lewat konser bertajuk "It Won't Be Soon Before Long". 34
Maroon 5 kembali menggebrak panggung musik lewat album ketiganya yang berjudul "Hands All Over" (2010) dengan single andalan. "Misery". Tak berselang lama, mereka menggandeng Christina Aguilera untuk duet dalam single barunya
"Moves like Jagger" (2011). Single ini sukses besar di pasaran dengan berhasil menjawarai tangga lagu Billboard Hot 100. Di tahun yang sama, mereka juga turut serta menyumbang soundtrack film "The
Hunger Games" yang berjudul "Come Away to the Water".
Maroon 5 kembali dengan album keempatnya "Overexposed"
(2012). Sayangnya Jesse absen di album ini untuk fokus dalam studinya. Kali ini mereka menggandeng rapper Wiz Khalifa untuk berduet dalam single "Payphone". Single keduanya yang berjudul
"One More Night" rilis beberapa bulan kemudian dan sukses merajai
Billboard Hot 100 selama 9 minggu berturut-turut bersaing ketat dengan PSY ("Gangnam Style").
Jesse kembali bersama Maroon 5 lewat single ketiga
"Overexposed" yang berjudul "Daylight". Video klip "Daylight" dibuat istimewa karena melibatkan beberapa fans Maroon 5 yang menyanyikannya dengan cara-cara yang unik. Tak lama kemudian mereka merilis single keempatnya yang berjudul "Love Somebody" dan mengadakan konser bertajuk "Honda Civic Tour" bersama Kelly
Clarkson. 35
4.1.3 SEKILAS TENTANG ALBUM “V”
“V” adalah album kelima band Amerika Maroon 5. Album ini
dirilis pada 29 Agustus 2014, oleh 222 Records dan Interscope
Records. “V” adalah album pertama Maroon 5 yang akan dirilis
melalui Interscope setelah label band sebelumnya, A&M Octone
Records, management memindahkan Maroon 5 bersama dengan
sebagian besar artisnya ke Interscope. Album ini juga melihat
kembalinya keyboardis / gitaris ritme / vokalis backing Jesse
Carmichael setelah ketidakhadirannya dari rekaman, tur dan promosi
Overexposed (2012).
Album “V” pada awal debutnya sudah masuk chart Billboard
200 diAmerika, dengan menjual 164.000 kopi di minggu pertama.
Album ini menghasilkan 12 singgle dimana ada tiga single yang
menjadi hit, "Maps", "Animals", dan "Sugar", memuncak di nomor 6,
nomor 3, dan nomor 2 Billboard Hot 100 Amerika. Pada 2015, band
ini merilis ulang album untuk memasukkan lagu "This Summer's
Gonna Hurt like a MotherFucker". Dalam album “ V” ini juga
menampilkan kolaborasi dengan Gwen Stefani yang disebut "My
Heart Is Open", yang ditulis bersama Sia Furler.
Cover album untuk “V” dibuat oleh fotografer Korea Selatan
Lee Jung. Dengan fitur crosstube menyala neon ukuran 1,3 m,
dibentuk dalam bentuk angka romawi untuk “V” sebagai judul album. 36
Layar neon merah ditempatkan di depan reservoir di Provinsi
Gyeonggi, dengan gunung sebagai latar belakangnya. Logo Maroon 5 tampak tidak fokus di bagian latar belakang seperti sebuah tanda bertengger di sisi gunung, mirip dengan simbol Hollywood yang terkenal.
Gambar 1.1 Album kelima Maroon 5, “V”
Di Amerika Serikat, debut albumnya memuncaki nomor satu di
Billboard 200, dengan penjualan minggu pertama 164.000 kopi, dan mendapatkan album nomor satu di Amerika, ini adalah pertama kali dibandingkan Album kedua mereka yang di rilis pertama sejak tahun
2007. Dan tidak lama pada Agustus 2015, telah terjual lebih dari satu juta kopi di Ameria. Di Kanada, album ini juga memulai debutnya di nomor satu di Canadian Albums Chart, dengan 15.000 kopi terjual selama seminggu. Dalam minggu kedua, album ini tetap di nomor satu 37
dengan 7.700 kopi. Maroon 5 kemudian mengadakan tur keliling
dunia pada 2015 yang bertajuk “Maroon V Tour” untuk mendukung
album kelima mereka. Tur ini berlangsung di Amerika Utara, Eropa,
Afrika, Asia, dan Oseania.
4.1.4 SEKILAS TENTANG LAGU ANIMALS
Lagu Animals menjadi salah satu lagu andalan band Maroon 5
dalam album kelima mereka “V”. Seperti lagu-lagu lain khas Maroon
5 yang energik dan bergenre dance pop rock, lagu ini pun menjadi hits.
Sebagai bukti, Animals yang dirilis pada Agustus 2014 silam, sukses
menembus peringkat ketiga daftar lagu teratas Billboard Hot 100.
Selain itu menurut versi Rolling Stone single Animals menjajaki
peringkat 32 dari 50 lagu terbaik di akhir tahun 2014.
Lirik lagu Animals ditulis sendiri oleh Adam Levine bersama
Benny Blanco dan Shellback, sebagai single kedua dari album “V”
rupanya Maroon 5 melanjutkan teritori pop catchy-nya untuk album
mereka. Tentu saja dengan hadirnya Benny Blanco dan Shellback
berada di belakangnya, tidak usah diragukan lagi untuk kekuatan
Animals dalam mengejar semangat catchy dengan killer hook-nya.
Lagu Animals memang bertujuan menciptakan pop anthem terbaru
seperti Like it or not, dan kemungkinan besar misi tersebut sukses
dilaksanakan. Gelagat itu sudah ditunjukkan semenjak lagu Animals 38
dibuka dengan Adam Levine menerjang dalam nada tinggi, sementara notasi bermain-main dalam intonasi yang fluktuatif, tapi tetap catchy tadi.
Video musiknya sendiri dirilis pada 29 September 2014 di
Vevo. Disutradarai oleh Samuel Bayer, video ini menampilkan Adam
Levine dan istrinya, Behati Prinsloo yang mengisahkan sensualitas cinta dalam bentuk berbeda, oleh karena isi dari video Animals ini banyak menuai pro kontra di masyarakat sebut saja Jessica Valenti dari The Guardian yang mengkritik video Animals karena berusaha membuat kekerasan terhadap perempuan tampak "nyata" seperti menunjukkan perempuan diuntit, diburu, diperkosa atau dibunuh karena hal itu dapat menimpa permpuan setiap hari.
Gambar 1.2 Album kelima Maroon 5, “V”
39
4.2 TEMUAN PENELITIAN
Dalam penelitian lirik lagu Animals yang dinyanyikan oleh grup band
Maroon 5, penulis akan menafsirkan makna yang terkandung dalam lirik lagu
tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori dari Roland
Barthes, Hal ini digunakan peneliti untuk melihat dan mengetahui bagaimana
citra perempuan dibentuk dalam suatu lirik lagu, dalam hal ini yaitu lirik lagu
Animals milik Maroon 5. Pada tahap awal teks akan dianalisis dengan
menggunakan semiotika model Roland Barthes, yaitu model sistematis dalam
menganalisis makna dengan tanda - tanda. Fokus perhatiannya tertuju kepada
gagasan tentang signifikasi dua tahap (two order of signification). Signifikasi
tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam
sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthers menyebutnya sebagai
denotasi, yaitu makna paling nyata dari tanda. Sedangkan signifikasi tahap
kedua yang disebut konotasi dan juga memasukkan unsur mitos di dalamnya
(Fieske 1990:72)
Begitu juga dengan lirik lagu Animals yang mengalami proses
signifikasi dua tahap (two step of significations) karena dalam lirik lagu
tersebut menggambarkan suatu makna konotatif dan realitas sosial yang
terjadi di dalam masyarakat kita. Denotasi dari lirik lagu Animals adalah
semua teks yang sudah diartikan kedalam bahasa Indonesia. sedangkan
konotasi dari lirik lagu tersebut adalah penggambaran dari realitas sosial. 40
4.2.1 Analisa Makna Denotasi Lirik Lagu Animals
Berikut ini makna denotasi dari peneliti tentang keempat bait
lagu Animlas yang dinyanyikan oleh grup band Maroon5 :
Bait 1
Baby I'm preying on you tonight Hunt you down eat you alive Just like animals Animals Like animals-mals Kasih, kan kumangsa dirimu malam ini Memburumu, memakanmu hidup-hidup Seperti binatang, binatang Seperti binatang
Bait 2
Maybe you think that you can hide I can smell your scent for miles Just like animals Animals Like animals-mals Baby I'm Mungkin kau pikir bisa sembunyi Bau bisa kucium dari bermil-mil jauhnya Seperti binatang, binatang Seperti binatang, kasih aku...
Bait 3
So what you trying to do to me It's like we can't stop, we're enemies 41
But we get along when I'm inside you, eh You're like a drug that's killing me I cut you out entirely But I get so high when I'm inside you Jadi, apa yang sedang coba kau lakukan padaku? Seolah kita tak bisa berhenti, kita adalah musuh Tapi kita akur saat aku di dalam dirimu Kau seperti obat, yang membunuhku Kupotong dirimu sepenuhnya tapi aku begitu senang saat aku ada di dalam dirimu
Bait 4
Yeah you can start over you can run free You can find other fish in the sea You can pretend it's meant to be But you can't stay away from me I can still hear you making that sound Taking me down rolling on the ground You can pretend that it was me But no, oh Yeah, kau boleh mulai dari awal lagi, kau boleh lari bebaskan diri Kau boleh temukan ikan lain di lautan Kau boleh pura-pura begini takdirnya, tapi kau tak bisa menjauh dariku Masih bisa kudengar kau bersuara, membawaku berguling-guling di tanah Kau boleh berpura-pura dia itu aku, tapi tidak
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap lirik lagu Animals maka hasil pengamatan tersebut kemudian akan disajikan pemaknaannya, setelah itu akan diketahui pesan yang terkandung didalamnya tentang
Penggambaran Citra Perempuan Pada Lirik Lagu Animals yang akan diinterprestasikan dan dianalisis berdasarkan atas landasan teori dari Roland 42
Barthes, untuk mengetahui pengungkapan pemaknaan yang nantinya dalam hasil pemaknaan tersebut akan mengandung sebuah penggambaran citra perempuan dalam sebuah media, dalam hal ini lirik.
Tanda-tanda berupa tulisan, terdiri dari kata-kata tersebut akan dipenggal-penggal terlebih dahulu menjadi beberapa leksia (satuan bacaan) yang dapat berupa kata, beberapa kalimat, sebuah paragraf atau beberapa paragraf, untuk dikategorikan ke dalam lima kode pembacaan Barthes, sehingga dapat diketahui bagaimana Penggambaran Citra Perempuan dalam lirik lagu tersebut.
4.2.2 Lima Kode Pembacaan Roland Barthes
Berikut adalah kode-kode pembacaan dalam lirik lagu Animals
Milik Maroon 5 :
a. Kode Hermeneutik ( teka – teki )
Kalimat “Hunt you down” pada bait ke-1 kalimat ke-1 termasuk
kode hermeunitik karena dalam kalimat tersebut mengandung
pernyataan bahwa siapa yang memangsa?. Kalimat “Just Like
Animals”pada bait ke-1 kalimat ke-3 termasuk kode hermeunitik
karena dalam kalimat tersebut mengandung artian siapa yang
seperti binatang buruan?. Kalimat “You think that you can hide”
pada bait ke-2 kalimat ke-1 termasuk kode hermeunitik karena
dalam kalimat tersebut mengandung pernyataan bahwa siapa yang 43
tidak bisa bersembunyi?. Kalimat “It’s like we can’t stop” pada
bait ke-3 kalimat ke-2 termasuk kode hermeunitik, karena kalimat
tersebut berusaha menjelaskan tidak bias berhenti terhadap apa?.
Kalimat “Can pretend it's meant to be” pada bait ke-4 kalimat ke-
3 termasuk kode hermeunitik karena dalam kalimat ini mencoba
menjelaskan bahwa berpura-pura seperti apa yang dianggap?
b. Kode Semik
Pada kalimat “Baby I’am preying on you tonight” pada bait ke-1
kalimat ke-2 termasuk kode semik, karena kalimat tersebut
menunjukan isyarat bahwa setiap malam menguntit kemanapun si
perempuan pergi. Pada kalimat “we're enemies” pada bait ke-3
kalimat ke-2 termasuk kode semik atau konotasi, karena dalam
kalimat tersebut menggambarkan perempuan dan laki-laki seperti
mangsa dan pemangsa yang tak pernah akur. Kalimat “you’re like
a drug” pada bait ke-3 kalimat ke-4 termasuk kode semik atau
konotasi, karena kalimat tersebut menjelaskan si perempuan ibarat
candu bagi sosok lelaki. Pada kalimat “You can find other fish in
the sea” pada bait ke-4 kalimat ke-2 termasuk kode semik atau
konotasi, karena kalimat tersebut menunjukkan isyarat kalau sosok
kau kesal, kau boleh merayu lelaki lain.
44
c. Kode Simbolik
Pada kata “Animals”, termasuk kode simbolik karena didalam
lirik lagu ini mengandung tema tentang ketidakbedayaan
perempuan terhadap laki-laki, dimana perempuan diibaratakan
seperti hewan buruan.
d. Kode Proaretik
Pada kalimat “I’am preying on you tonight” pada bait ke-1
kalimat ke-1 termasuk kode proaretik atau tindakan, karena dalam
kalimat tersebut menjelaskan bahwa laki-laki selalu menguntit
kemanapu si wanita pergi. Pada kalimat “I’ts like we can’t stop,
we’re enemiers” pada bait ke-2 kalimat ke-2 termasuk kode
proaretik atau tindakan ,karena dalam kalimat tersebut
menjelaskan bahwa si perempuan tidak akan pernah bisa
menghentikan silelaki, yang seperti mangsa dan pemangsa, tak
akan pernah akur selamanya. Kalimat “You can start over you can
run free” pada bait ke-4 kalimat ke-1 termasuk kode proaretik atau
tindakan karena dalam kalimat tersebut si perempuan bisa saja
berpura-pura semua ini tidak terjadi, dan berpura-pura silelaki
tidak mendekati. Kalimat “But you can’t stay away from me”
pada bait ke- 4 kalimat ke-4 termasuk kode proaretik atau
tindakan, karena dalam kalimat tersebut menjelaskan bahwa si 45
perempuan tidak akan bisa menjauh dari laki-laki, dan akan tetap
tahu semua gerak-gerik sepermpuan.
e. Kode Kultural
Pada lirik “just like animals” kalimat ke-1 termasuk kode
kultural, karena mencerminkan suatu realitas sosial yang terjadi
mengalami pergeseran budaya dalam menjalin suatu hubungan
sebagai sepasang kekasih. Lelaki dianggap lebih dominan
dibandingan dengan perempuan dan perempuan dianggap sebagai
objek pemuas lelaki.
4.2.3 Analisa Makna Konotasi Lirik Lagu Animals
Setiap kata tentu mengandung makna denotatif maupun makna
konotatif. Makna denotatif ialah suatu konsep mental yang telah
disepakati bersama oleh masyarakat. Disini peneliti berpedoman pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk menentukan makna yang telah
disepakati bersama tersebut (makna denotatif). yang terjadi ketika tanda
bertemu dengan perassaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari
kebudayaannya. (Fiske, 1990:72). Jadi, peneliti subyektif untuk
menentukan makna konotatif sesuai nilai-nilai dan kebudayaan yang 46
dianut oleh peneliti. Berikut analisa makna konotatif dalam lirik lagu
Animals :
Baby I'm preying on you tonight Hunt you down eat you alive Just like animals Animals Like animals-mals
Makna konotasi bait pertama lirik lagu Animals ini menggambarkan ketidakberdayaan perempuan terhadap laki - laki, hal ini dibuktikan lewat lirik yang mengandung arti bahwa perempuan dijadikan sebagai mangsa buruan predator yang akan selalu megawasi, mengikuti dan juga memburunya bahkan mencabik - cabik tubuhnya serta menelannya hidup - hidup. Dalam bait pertama ini juga menunjukkan bahwa perempuan akan selalu berada dalam pengawasan laki - laki, artinya kekuasaan mutlak ada ditangan laki - laki dan perempuan hanya dijadikan objek pemuas nafsu liar laki - laki.
Maybe you think that you can hide I can smell your scent for miles Just like animals Animals Like animals-mals Baby I'm
47
Dalam bait kedua lirik lagu Animals memberikan sebuah penggambaran konotasi perempuan sebagai sosok yang tidak memiliki kuasa untuk melawan kebuasan dari kekasihnya, perempuan sebagai sosok yang tetap akan berada dalam naungan kuasa laki - laki saat menjalani hubungan percintaan. Selain itu, perempuan digambarkan seperti sosok yang lemah yang tidak mampu melawan kehendak kekasihnya dalam hal ini perempuan juga digambarkan sebagi hewan buruan yang diburu oleh sang predator.
So what you trying to do to me It's like we can't stop, we're enemies But we get along when I'm inside you, eh You're like a drug that's killing me I cut you out Entirely But I get so high when I'm inside you
Dalam bait ketiga, jika diartikan secara konotasi setiap penggalan liriknya masih mengandung arti bahwa perempuan memang diciptakan sebagai pelemah yang membuat laki - laki yang mencintainya perlahan akan terbunuh karena candu dari sang perempuan tetapi tetap tidak bisa menghilangkan kebuasan nafsu liar laki - laki saat ia berada dekat dengan wanita, dikoyak diartikan bagaikan cara binatang dalam menikmati santapan atau buruannya. Artinya, begitulah cara laki - laki dalam memuaskan hasrat atau nafsu liarnya kepada perempuan yang 48
dicintainya tak peduli sesakit apa yang dirasakan oleh perempuan tersebut.
Yeah you can start over you can run free You can find other fish in the sea You can pretend it's meant to be But you can't stay away from me I can still hear you making that sound Taking me down rolling on the ground You can pretend that it was me But no, oh
Keseluruhan lirik pada bait keempat ini menggambarkan makna konotasi perempuan sebenarnya bisa lepas dan membebaskan diri dari jeratan nafsu liar laki - laki yang mencintainya. Namun tetap tidak bisa lepas meskipun mencobanya berkali - kali, dengan usaha yang sangat kuat, layaknya binatang buruan yang kerap menggulingkan dan menjatuhkan musuhnya untuk terlepas dari buruan sang predator. Dalam bait lirik lagu ini juga memberikan gambaran bahwa pada dasarnya perempuan tetap tidak bisa lepas dari terkaman lelaki yang dicintainya sekalipun ia mencoba untuk melawan takdir karena semua yang dilakukan oleh lelaki yang dicintainya ini adalah bukan kehendaknya, melainkan karena adanya sang predator ganas yang tinggal menetap di dalam diri laki - laki yang dicintainya tersebut. Layaknya binatang buruan yang sedang “dinikmati” dan hanya bisa terdiam menikmati setiap kesakitan yang dirasakan dihasilkan oleh predator, membuat 49
penggambaran perempuan dalam lirik terakhir ini menjadi semakin
menyedihkan juga menyakitkan. Perempuan semakin diperjelas dengan
citranya yang digambarkan hanya sebagai mangsa yang tidak bisa
berkutik saat sang predator mulai memangsanya, bahkan untuk
berbohong tidak menikmati pun, perempuan tidak bisa.
4.2.4 Analisa Pembentukan Mitos Lirik Lagu Animals
Untuk mengingat kembali model semiotika Roland Barthes
yang membahas pemaknaan atas tanda dengan menggunakan aktivitas
penandaan yang tidak hanya berhenti pada makna denotasi (makna
sebenarnya), namun bisa berkembang ke tahap konotasi yaitu makna
baru yang diberikan oleh pemakai tanda sesuai dengan keinginan, latar
belakang pengetahuan yang ada di dalam masyarakatnya. Dan apabila
konotasi ini menetap lama di dalam masyarakat, maka besar
kemungkinan dapat menjadi mitos. Mitos yang dimaksudkan di sini
adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa
aspek tentang realitas (Sobur, 2013:128).
Berdasarkan pada kode-kode yang terbentuk dalam anilasa lirik
lagu Animals dalam lima kode pembacaan, dapat dikatakan secara
keseluruhan lirik lagu Animals yang diciptakan oleh Adam Levine
bersama Benny Blanco dan Shellback ini mengantarkan kita pada 50
suatu mitos terhadap ketidakberdayaan perempuan terhadap laki – laki dan hanya menjadi objek pemuas laki-laki, dimana perempuan digambarkan sebagai hewan buruan oleh predator yang akan selalu di awasi, dikuti dan juga diburu bahkan dicabik-cabik tubuhnya serta menelannya hidup - hidup.
Hal ini terlihat jelas dalam kode simbolik pada lirik lagu ini karena dalam lagu ini terdapat kata “Animals” yang menandakan sebuah gambaran akan sebuah binatang, binatang disini sendiri secara kode semik memberikan sebuah penggambaran tentang ketidakbedayaan perempuan terhadap laki-laki yang mengibaratkan perempuan seperti hewan buruan yang layak untuk diburu dan dimangsa oleh predator. Terlebih terlihat dalam kode kultur yang semakin menguatkan mitos itu sendiri, dimana lirik lagu Animals mencerminkan sebuah realitas sosial yang mengalami pergeseran budya yang menganggap laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan laki-laki.
Dalam lagu Animals penyanyi sekaligus pencipta lagu Adam
Levine menunjukan konsep mitos bahwa begitulah cara laki- laki dalam memuaskan hasrat atau nafsu liarnya kepada perempuan yang dicintainya tak peduli sesakit apa yang dirasakan oleh perempuan tersebut. Seorang perempuan hanyalah dijadikan sebagai objek yang dapat ditindas dan diperlakukan sewenang-wenang. 51
4.3 PEMBAHASAN
Sebagai sebuah teks, lirik lagu dapat menjadi media bagi seseorang
untuk berbagi pengalaman dan perasaan, ataupun sebagai media untuk
menyampaikan pandangan tertentu. Menurut Musyafak, maraknya lirik-lirik
lagu yang mengkonstruksi hubungan laki-laki dan perempuan dengan isinya
yang timpang adalah bentuk hegemoni lagu. Begitu juga dengan lirik lagu
Animals yang memperlihatkan bagaimana citra perempuan digambarkan
dalam sebuah hubungan laki-laki dan perempuan yang menampilkan citra
perempuan sebagai objek pemuas kebuasan laki-laki, berikut Penggalan lirik
lagunya
Baby I'm preying on you tonight Hunt you down eat you alive Just like animals Animals Like animals-mals
Penggalan bait lagu tersebut sangat jelas menggambarkan perbedaan
posisi antara laki-laki dan perempuan. Lagu tersebut memberikan ilustrasi
bahwa laki-laki ditakdirkan untuk berkuasa, sedangkan perempuan diyakini
sebagai sosok yang lemah dan hanya sebagai objek pemuas kebuasan laki-laki.
Lirik lagu Animals dapat menjadi media untuk melanggengkan
pandangan-pandangan tertentu tentang perempuan di masyarakat. Dalam lagu
ini, perempuan secara stereotip digambarkan sebagai makhluk yang selalu 52
tidak berdaya terhadap laki-laki tidak dapat menghindar dari kebuasan sang laki-laki meski sekeras apapun dia mencoba dia menghindar dia akan tetap kembali pada sang laki-laki. dan kedudukannya berada di bawah laki-laki.
Lirik-lirik lagu Animals ini memberi stigma buruk pada kaum perempuan tersebut menjadi tersamarkan oleh indahnya iringan aransemen musik, serta iramanya yang menghanyutkan.
Dalam kemasan yang anggun dan indah itu secara tidak sadar para pendengar lagu mendukung produk ideologi patriarki dengan menikmati lagu- lagu itu. Dengan demikian, dapat dimaknai bahwa sebuah lirik lagu sebenarnya sangat strategis dan dapat memberi pengaruh besar untuk menanamkan pemahaman atau ideologi tertentu pada pembaca.
Lirik lagu Animals yang dinyanyikan oleh grup band Maroon 5,
penulis menafsirkan citra perempuan dalam sebuah media dari lagu Animals,
yang dianalisa dengan menggunakan semiotika dari Roland Barthes yang
fokus utamanya pada signifikasi dua tahahap (two order of signification) ini
dimana tahap pertama dari penelitian ini untuk mengetahui makna denotasi
dalam lirik lagu Animals. Secara eksplisit memberikan penggambaran bahwa
perempuan adalah sosok yang erat kaitannya dengan citra peraduan;
perempuan sebagai objek seksual, yang akan selalu menjadi objek seksual laki
- laki dalam sebuah media, khusunya dalam hal ini adalah dalam lirik lagu. 53
Lirik lagu Animals ini secara keseluruhan menceritakan tentang bagaimana kedahsayatan nafsu liar laki – laki kepada kekasih hatinya, memburu, memangsa, mencabik, mengendus yang merupakan sebuah gambaran kemampuan yang dimiliki oleh binatang buas yang ditakuti di alam liar dan dimiliki oleh laki – laki.
Sementara itu, perempuan hanya digambarkan sebagai seorang yang disamakan seperti mangsa buruan predator yang jelas tidak akan bisa melawan, akan selalu mengalah, menyerah dan juga tersakiti bahkan hingga terbunuh hanya untuk memenuhi hasrat atau nafsu yang sangat buas dari lelaki yang dicintainya. Lirik lagu ini juga memberikan gambaran bagaimana posisi ataupun citra perempuan di mata laki – laki, dalam hal ini erat kaitannya dengan citra pergaulan dimana permpuan sebagai sosok yang sangat pasif dalam menjalani sebuah kisah cinta.
Mitos dalam Lagu Animals yang memberikan gambaran bagaimana posisi ataupun citra perempuan di mata laki sebagai sosok yang tetap akan berada dalam naungan kuasa laki - laki saat menjalani hubungan percintaan.
Hal ini terbukti dengan penggalan lirik lagu yang dinyanyikan dalam bait I, dan II lagu Animals :
Baby I'm preying on you tonight Hunt you down, eat you alive Maybe you think that you can hide
54
Dalam beberapa bait lirik lagu Animals ini, perempuan sangat kuat digambarkan sebagai objek pemuas nafsu laki - laki, dengan memangsa, memburu dan memakannya hidup - hidup, dan membuat si perempuan tidak bisa bersembunyi.
Sedangkan makna konotasi sebagai bentuk penilitian tahap kedua dalam lirik lagu Animals inilah yang menjadi gambaran bagaimana posisi ataupun citra perempuan di mata laki - laki dalam kaitannya sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai. Ini lah yang kemudian menggiring perempuan ke dalam citra peraduan, yang menggambarkan perempuan sebagai objek seksual dalam ketidakberdayaan perempuan terhadap laki - laki. Selain itu juga perempuan digamabarkan dalam citra pergaulan hal ini dapat dilihat dari bait ke IV lagu Animals.
You can find other fish in the sea
Ini memberikan penggambaran bahwa perempuan memiliki kuasa untuk jatuh cinta kepada lelaki yang lain namun tetap tidak terlepas dari jerat cinta sang lelaki karena perempuan digambarkan sebagai sosok yang akan selalu berada di bawah kuasa laki - laki.
Yeah you can start over, you can run free You can pretend it's meant to be But you can't stay away from me
55
Kalimat selanjutnya dalam lirik lagu dibait keempat ini semakin menguatkan posisi wanita di mata laki - laki sebagai sosok yang sangat pasif dalam menjalani sebuah kisah cinta. Tidak bisa menjauh, tidak bisa terlepas, dan tidak bisa melarikan diri dari sang kekasih