Aktivitas Antikanker dan Kandungan Kimia Ekstrak Kayu Teras Suren ( sureni) (Anticancer Activity and Chemical Compounds of Suren Heartwood Extract (Toona sureni))

Rita K Sari1), Wasrin Syafii1), Suminar S Achmadi2), Muhammad Hanafi3), Yanotama T Laksana4) 1) Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Kampus Dramaga, Bogor 16680 2) Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Kampus Dramaga, Bogor 16680 3)Pusat Penelitian Kimia LIPI Kawasan Puspitek Serpong 15314 4) Alumni Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Kampus Dramaga, Bogor 16680 Corresponding author: [email protected] (Rita K Sari)

Abstract The aims of this research were to determine the yield extracts from continuous extraction of suren heatwood (Toona sureni) in n-hexane, ethyl acetate and methanol solvents, to evaluate this extracts using in vitro anticancer tests (antioxidant, brine shrimp lethality test /BSLT, antiproliferative effects to HeLa servical cancer cell lines, Raji limphoma cancer cell lines, and Vero normal cell lines), and to analyze the best extract based on the anticancer activities. This experiment showed that the yield of methanolic, ethyl acetate, and n-hexane extracts were 0.43%, 0.25%, and 0.18% respectively. The methanolic and -1 ethyl acetate extracts had the high antioxidant activities with EC50 51 and 68 µg ml respectively. Based on BSLT, the ethyl acetate extract was the most active extract (LC50 40 -1 -1 µg ml ), it followed by the methanolic extract (LC50 116 68 µg ml ), and the n-hexane -1 extract (LC50 161 68 µg ml ). Further testing showed that the ethyl acetate extract had -1 -1 high antiproliferative effects to Raji (IC50 31 µg ml ) and HeLa (IC50 65 µg ml ), but it -1 was more secure against Vero cell lines (IC50 105 µg ml ). Whereas compounds such as catechol, linalool, and sitosterol contributed to the high anticancer activities of this ethyl acetate extract. Key words: anticancer activity, HeLa cell lines, Raji cell lines, Toona sureni, Vero cell lines

Pendahuluan teras surian telah dilaporkan oleh Sari et Menurut Heyne (1987), Toona al. (2011a dan 2011b). Namun, yang tumbuh di adalah surian penelusuran pustaka belum ada yang (Toona sinensis) dan suren (T. Sureni). melaporkan potensi antikanker zat Penelitian potensi antikanker zat ekstraktif ekstraktif suren. Penelusuran pustaka daun surian telah dilaporkan oleh Chang hanya menunjukkan bahwa senyawa et al. (2002), Chang et al. (2006), Chia et triterpenoid dalam suren berfungsi al. (2007), Chen et al. (2009), sedangkan sebagai pengusir serangga (Kraus & aktivitas antikanker zat ekstraktif kayu Kypke 1979, Kraus et al. 1982), dan

Aktivitas Antikanker dan Kandungan Kimia Ekstrak Kayu Teras Suren (Toona sureni) 1 Rita K Sari, Wasrin Syafii, Suminar S Achmadi, Muhammad Hanafi, Yanotama T Laksana bersifat toksik terhadap serangga tepung antikankernya secara in vitro yang terdiri Tribolium castaneum (Parvin et al. 2012). dari uji aktivitas antioksidan, uji brine Zat ekstraktif yang terkandung dalam shrimp lethality test (BSLT), dan uji suren diduga ada yang bersifat antikanker antiproliferasi sel kanker serviks HeLa, seperti surian. Penelusuran pustaka oleh sel kanker Raji, sel normal Vero bagi Darwati (2008) menunjukkan bahwa ada ekstrak teraktif, serta analisis kimia kemungkinan dalam suatu genus yang ekstrak dengan kromatograf Pyr-GCMS. sama mengandung berbagai jenis zat Bahan dan Metode ekstraktif yang memiliki kecenderungan kerangka molekul yang hampir sama Penyiapan bahan baku sehingga ada kecenderungan memiliki Bahan baku dalam penelitian ini adalah aktivitas antikanker juga. Akan tetapi, bagian kayu teras suren berupa serbuk meskipun kerangka molekulnya sama, 40-60 mesh dalam keadaan kering udara kekuatan antikanker zat ekstraktif (KA 16,28%). Bahan baku diperoleh bervariasi karena jenis dan jumlah gugus dari bagian cabang pohon suren yang fungsi serta stereokimia yang berbeda. diperoleh dari Arboretum Pusat Penelitian Untuk itu, pengujian aktivitas antikanker dan Pengembangan Kehutanan Gunung zat ekstraktif kayu teras suren perlu Batu Kecamatan Ciomas Bogor. dilakukan. Untuk memastikan kebenaran jenis Di sisi lain, timbul kerancuan di pohon, bagian daun suren diidentifikasi di masyarakat dalam penentuan kedua jenis Herbarium Bogoriense Bidang Botani toona yang tumbuh di Indonesia akibat Pusat Penelitian Biologi LIPI Bogor. kesulitan untuk membedakan keduanya (Djaman 2002). Padahal jenis dan Ekstraksi komposisi zat ekstraktif kemungkinan Metode ekstraksi adalah maserasi yang berbeda diantara spesies yang berbeda. menggunakan pelarut dengan kepolaran Penelusuran pustaka belum menemukan bertingkat. Ekstraksi dimulai dengan analisis mengenai jenis dan komposisi pelarut n-heksana, dilanjutkan dengan kimiawi zat ekstraktif kayu teras suren, pelarut etil asetat, dan terakhir dengan sedangkan karakterisasi kimiawi zat pelarut metanol (Gambar 1). ekstraktif kayu teras surian telah dilaporkan oleh Sari et al. (2011a dan Serbuk kayu (± 1000 g) direndam dalam 2 2011b). Oleh karena itu, karakterisasi l n-heksana selama ±24 jam pada suhu kimia zat ekstraktif kayu teras suren perlu kamar. Ekstraksi diulang hingga diperoleh dilakukan agar dapat digunakan sebagai filtrat terakhir yang tidak berwarna. kemotaksonomi untuk membedakan kedua Dengan cara yang sama, residu kemudian jenis toona tersebut. diekstraksi dengan 2 l etil asetat. Pada tahap akhir, residu diekstraksi dengan Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan metanol. Filtrat yang diperoleh kemudian rendemen zat ekstraktif kayu teras suren dipekatkan dengan menggunakan hasil maserasi dalam pelarut organik evaporator putar pada suhu 40-50 oC dan dengan kepolaran bertingkat (n-heksana, 50 rpm menjadi 100 ml. etil asetat, dan metanol), menguji aktivitas

2 J. Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol. 10 No. 1 Januari 2012

Gambar 1 Ekstraksi bertingkat kayu teras suren. Keterangan: *)Penetapan rendemen dan uji hayati antioksidan, BSLT, dan antiproliferasi sel kanker.

Sebanyak 5 ml ekstrak yang telah Uji antiproliferasi sel kanker dipekatkan tersebut dikeringkan dalam o Uji antiproliferasi sel kanker merupakan oven bersuhu ±103 C untuk menetapkan kelanjutan dari uji BSLT. Ekstrak yang rendemen ekstraksi, sedangkan sisanya o diuji antiproliferasi sel kanker adalah dikeringkan dalam oven bersuhu 40 C ekstrak tertoksik berdasarkan uji BSLT. untuk uji aktivitas antikanker. Pengujian antiproliferasi secara in vitro Uji aktivitas antikanker dengan metode uji mikrokultur tetrazolium (MTT) mengacu pada Sari et Pengujian aktivitas antioksidan al. (2011a). Pengujian aktivitas antioksidan secara in Sel lestari yang digunakan dalam vitro mengacu pada metode yang penelitian ini adalah sel normal Vero digunakan Sari et al. (2011a). (ATCC CCL 81), sel kanker serviks Ekstrak yang diujikan dalam penelitian ini HeLa (ATCC CCL2) dan sel kanker adalah ekstrak hasil ekstraksi bertingkat limfoma Raji (ATCC CCL 86). dalam n-heksana, etil asetat, dan metanol. Analisis kimia ekstrak teraktif Uji toksisitas Analisis kandungan kimia dilakukan Pengujian toksisitas dengan metode BSLT terhadap ekstrak teraktif. Ekstrak mengacu pada metode yang digunakan dianalisis menggunakan alat Pyr-GCMS Sari et al. (20011b). Shimadzu QP2010 dengan kolom kapiler kuarsa yang dilapisi resin poliamida. Alat Ekstrak yang diujikan dalam penelitian ini ini bekerja pada suhu pirolisis 400 °C adalah ekstrak hasil ekstraksi bertingkat selama 1 jam, suhu injeksi 280 °C, suhu seperti pengujian aktivitas antioksidan. detektor relatif, dan suhu awal kolom 50 °C dengan peningkatan 15 °C per menit sampai 280 °C. Identifikasi senyawa

Aktivitas Antikanker dan Kandungan Kimia Ekstrak Kayu Teras Suren (Toona sureni) 3 Rita K Sari, Wasrin Syafii, Suminar S Achmadi, Muhammad Hanafi, Yanotama T Laksana dilakukan dengan mencocokkan data dinyatakan sebagai T. sureni ternyata waktu retensi, spektrum masa beserta teridentifikasi sebagai T. sinensis. fragmentasi ion suatu senyawa dengan Kesulitan menemukan jenis T. sureni data yang ada dalam pangkalan data th membuat penulis menjumpai ahli WILEY 7 library. taksonomi Puslitbang Kehutanan Gunung Batu (Uhaidi). Beliau menunjukkan jenis Hasil dan Pembahasan T. sureni yang berada di Arboretum Identifikasi jenis Puslitbanghut Gunung Batu Bogor. Hasil identifikasi daunnya di Herbarium Pengadaan pohon suren sebagai bahan Bogoriense LIPI menunjukkan bahwa baku dalam penelitian ini menemui pohon tersebut dinyatakan sebagai T. kesulitan akibat kerancuan dalam sureni. penentuan pohon suren sebagai T. sureni. Hasil identifikasi Herbarium Bogoriense Perbedaan yang nampak antara surian LIPI Cibinong menunjukkan bahwa dengan suren adalah morfologi daun, contoh daun yang diperoleh dari kebun biji, dan aroma daun serta batang percobaan Balai Teknologi Perbenihan kayunya. Kedua jenis toona memiliki Bogor, hutan rakyat Cianjur maupun daun majemuk yang terdiri dari 8-20 Cibogel yang dinyatakan sebagai T. pasangan anak daun berbentuk lanset. sureni ternyata teridentifikasi sebagai T. Namun, tepi daun surian bergerigi, terasa sinensis. Penemuan benih dari pohon di berduri bila diraba, mengeluarkan aroma hutan rakyat Cianjur maupun Cibogel yang sangat menyengat, dan daun muda mempertegas identifikasi sebagai T. berwarna merah. Pada suren, tepi sinensis karena benih hanya bersayap daunnya tidak bergerigi, tidak pada salah satu ujungnya, sedangkan benih mengeluarkan aroma yang menyengat, T. sureni bersayap pada kedua ujungnya serta tidak ada bagian daun yang merupakan benih T. sureni (Shu et al. berwarna merah. Kulit batang luar surian 2008, Hidayat 2005). pecah-pecah, beralur dan beraroma menyengat, sedangkan kulit batang suren Pencarian pohon suren juga dilakukan dari pecah-pecah tidak beralur dan lokasi lainnya. Pohon yang tumbuh di mengeluarkan aroma manis apabila hutan rakyat sekitar hutan pendidikan dipotong. Gunung Walat dan Cibadak ternyata teridentifikasi sebagai T. sinensis. Kayu surian ringan dengan gubal Temuan lainnya adalah suren dari hutan berwarna coklat muda dan teras berwarna rakyat Kuningan yang menurut merah serta beraroma bawang putih dan masyarakat sebagai suren ternyata merica yang menyengat, sedangkan kayu teridentifikasi sebagai Cedrela odorata. suren bagian gubal berwarna merah Kerancuan ini membuat penulis muda dan teras berwarna lebih merah dari menemukan kesulitan menemukan jenis surian beraroma manis. Benih surian T. sureni dan mendapatkan kemudahan bersayap pada salah satu ujungnya, dalam memperoleh T. sinensis. Hal ini sedangkan benih suren bersayap pada didukung oleh hasil survey Hidayat kedua ujungnya. Karakteristik kedua jenis (2005) yang menunjukkan bahwa pohon toona tersebut sesuai dengan kunci toona yang banyak ditemui di hutan identifikasi menurut Shu et al. (2008). rakyat maupun hutan yang dikelola Bagian teras dan gubal dalam cabang Perum Perhutani yang selama ini pohon suren mudah diidentifikasi

4 J. Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol. 10 No. 1 Januari 2012 karena bagian kayu teras berwarna Aktivitas antikanker merah, sedangkan bagian gubal berwarna Aktivitas antikanker dalam penelitian ini putih kemerahan. ditinjau dari aktivitas antioksidan (sebagai agen preventif antikanker) dan aktivitas Rendemen ekstrak antiproliferasi (sebagai agen kuratif Ekstraksi bertingkat kayu teras suren antikanker). Akan tetapi, uji antiproliferasi menghasilkan ekstrak yang larut dalam dilakukan berdasarkan hasil pengujian metanol dengan kadar tertinggi, diikuti BSLT. ekstrak yang larut dalam etil asetat (ekstrak etil asetat) dan ekstrak yang larut Aktivitas antioksidan dalam n-heksana (Tabel 1). Hal ini Hasil pengujian antioksidan dengan menunjukkan bahwa zat ekstraktif metode DPPH menunjukkan bahwa dalam kayu teras suren sebagian besar kecuali ekstrak terlarut n-heksana, ekstrak bersifat polar. Kecenderungan dominasi etil asetat dan ekstrak metanol kayu teras fraksi polar juga dilaporkan oleh suren tergolong memiliki aktivitas Pisutthanan et al. (2004) yang antioksidan tinggi karena nilai EC50 jauh mengemukakan bahwa ekstraksi di bawah 200 µg ml-1 (Gambar 2). Blois bertingkat menghasilkan rendemen (1958) dalam Hanani et al. (2005) ekstrak metanol kayu mindi (Melia menyatakan bahwa ekstrak kasar azedarach) tertinggi pula. berpotensi mengandung senyawa Kayu teras suren tergolong memiliki kadar antioksidan bila hasil pengujian ekstrak yang rendah. Pari dan Lestari penangkapan radikal DPPH kurang dari (1990) menyatakan bahwa zat ekstraktif 200 µg ml-1. Hal ini menunjukkan bahwa kayu termasuk kelas rendah jika kadar ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol ekstraktif kurang dari 2%. potensial mengandung senyawa aktif yang Kadar zat ekstraktif kayu teras suren bersifat antioksidan. Ekstrak metanol dan berbeda dengan surian. Total rendemen etil asetat kayu teras suren memiliki ekstrak hasil ekstraksi bertingkat kayu aktivitas antioksidan yang tinggi. teras suren sebesar 1,31% (Tabel 1) masih Tingginya aktivitas antioksidan ekstrak jauh di bawah rendemen ekstrak hasil karena pelarut metanol dan etil asetat ekstraksi kayu teras surian dalam pelarut memiliki kemampuan untuk melarutkan etanol saja (6,5%) (Sari et al. 2011b). senyawa-senyawa fenolik yang bersifat Hasil ini sesuai dengan pernyataan antioksidan (Chia et al. 2007). Sjostrom (1998) bahwa jenis kayu Ekstrak n-heksana kayu teras suren mempengaruhi jenis dan komposisi zat memiliki aktivitas antioksidan yang ekstraktif yang dikandungnya. Hal ini rendah. Hal yang sama terjadi pada mempertegas keyakinan bahwa kayu yang ekstrak kulit kayu mindi asal . Hal digunakan dalam penelitian ini berbeda ini disebabkan oleh senyawa non polar jenis dengan kayu surian. seperti lemak, lilin dan minyak yang terlarut n-heksana tidak bersifat antioksidan (Ghimeray et al. 2009).

Aktivitas Antikanker dan Kandungan Kimia Ekstrak Kayu Teras Suren (Toona sureni) 5 Rita K Sari, Wasrin Syafii, Suminar S Achmadi, Muhammad Hanafi, Yanotama T Laksana Tabel 1 Karakteristik ekstrak hasil ekstraksi bertingkat kayu teras suren Karakteristik ekstrak Jenis ekstrak Total n-Heksana Etil asetat Metanol Rendemen ekstrak (%)*) 0,18 0,25 0,88 1,31 Wujud fisik Padatan Padatan Padatan coklat kuning coklat kemerahan kental kental *) w/w berdasarkan bobot kering oven (1 kg kayu berkadar air 16,28%)

aktif

Gambar 2 Aktivitas antioksidan berbagai jenis ekstrak kayu teras suren.

Aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat ekstrak tertoksik dengan nilai LC50 yang dan ekstrak metanol kayu teras suren (68 jauh klebih tinggi dibandingkan kedua dan 51 µg ml-1) lebih rendah dari ekstrak ekstrak lainnya sehingga lebih berpotensi etanol kayu teras surian (13 µg ml-1) (Sari mengandung senyawa antikanker. et al. 20011b). Perbedaan aktivitas Ekstrak etil asetat lebih toksik antioksidan tersebut disebabkan oleh dibandingkan ekstrak lainnya karena perbedaan jenis dan komposisi senyawa menurut Houghton dan Raman (1998), antioksidan yang terkandung dalam ketiga etil asetat dapat mengekstrak senyawa ekstrak tersebut. alkaloid, sterol, terpenoid, dan flavonoid. Toksisitas ekstrak Ren et al. (2003) melaporkan bahwa Hasil pengujian toksisitas dengan metode senyawa dari kelompok alkaloid dan BSLT menunjukkan bahwa ketiga jenis flavonoid terbukti memiliki aktivitas ekstrak bersifat toksik. Hal ini antikanker. Oleh karena itu, ekstrak etil asetat kayu teras suren berpotensi disebabkan karena nilai LC50 < 250 µg ml-1 (Gambar 3). Rieser et al. 1996 mengandung senyawa antikanker dan menyatakan bahwa toksisitas dengan nilai dipilih untuk diuji lanjut melalui uji -1 aktivitas antiproliferasi sel kanker secara LC50 < 250 µg ml berarti ekstrak berpotensi mengandung senyawa aktif. in vitro. Namun, ekstrak etil asetat merupakan

6 J. Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol. 10 No. 1 Januari 2012

Aktivitas antiproliferasi ekstrak etil jenis sel kanker juga dipengaruhi oleh asetat perbedaan enzim-enzim pemicu Berdasarkan perhitungan konsentrasi karsinogenik baik jenis maupun kadarnya. ekstrak yang mampu menghambat Sel kanker Raji terbukti mengekspresikan enzim COX-2 penyebab metastasi dan pertumbuhan 50% sel uji (IC50), ekstrak etil asetat tergolong aktif menghambat enzim Bcl-2 penyebab antiapoptosis yang proliferasi sel kanker limfoma Raji dan lebih tinggi dibandingkan dalam sel HeLa sel kanker serviks HeLa sehingga (Wun et al. 2004). Ekstrak etil asetat kayu berpotensi mengandung senyawa teras suren diduga mengandung senyawa -1 flavonoid yang sangat responsif antikanker karena nilai IC50 < 100 µg ml (Gambar 3). Hal ini mengindikasikan menghambat COX-2 dan Bcl-2 sehingga ekstrak tergolong aktif berpotensi sebagai aktivitas antiproliferasi ekstrak etil asetat agen antikanker (Meiyanto et al. 2008). terhadap sel kanker Raji lebih tinggi. Aggarwal dan Shishodia (2006) Efek antiproliferasi ekstrak etil asetat melaporkan bahwa senyawa-senyawa kayu teras suren terhadap sel kanker flavonoid dapat menghambat enzim COX- limfoma Raji lebih tinggi dibandingkan 2 dan Bcl-2. sel kanker serviks HeLa (Gambar 3). Fenomena yang sama terjadi pada minyak Ekstrak etil asetat dapat dikembangkan atsiri kayu teras surian, ekstrak polar daun sebagai agen kuratif antikanker limfoma dewa, dan biji pare. Perbedaan tersebut karena terbukti selektif menghambat diduga karena perbedaan karakteristik sel, proliferasi sel kanker Raji dan aman dimana sel HeLa yang diturunkan dari sel terhadap sel normal. Ekstrak etil asetat epitel serviks lebih tahan terhadap dapat mematikan 50% sel normal dan perubahan nutrisi dan lingkungannya morfologi sel menjadi abnormal dengan dibandingkan dengan sel Raji yang konsentrasi tiga kali lebih tinggi dari diturunkan dari sel limposit (Sari et al. konsentrasi ekstrak yang diperlukan 2011a, Parhardian et al. 2004, Sajuthi untuk menghambat pertumbuhan sel 2001). kanker Raji (Gambar 4). Perbedaan aktivitas antiproliferasi ekstrak etil asetat kayu teras suren terhadap kedua

Gambar 3 Toksisitas berbagai jenis ekstrak kayu teras suren berdasarkan uji BSLT.

Aktivitas Antikanker dan Kandungan Kimia Ekstrak Kayu Teras Suren (Toona sureni) 7 Rita K Sari, Wasrin Syafii, Suminar S Achmadi, Muhammad Hanafi, Yanotama T Laksana

Gambar 4 Aktivitas antiproliferasi berbagai jenis sel dari ekstrak etil asetat kayu teras suren.

Analisis kimia ekstrak etil asetat Penelusuran pustaka menunjukkan kayu teras suren bahwa beberapa senyawa utama yang Hasil analisis kromatograf Pyr-GCMS terkandung dalam ekstrak etil asetat kayu menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat teras suren (Tabel 2) bertanggungjawab kayu teras suren mengandung senyawa terhadap tingginya aktivitas antikanker penyusun minyak atsiri yang berbeda ekstrak. Katekol memiliki sifat dengan kayu teras surian. Kayu teras antiproliferasi sel kanker usus yang suren mengandung linalool (Tabel 2), dibiakkan pada tikus uji (Weyant et al. sedangkan kayu teras surian tidak 2001). Linalool yang diisolasi dari mengandung linalool (Sari et al. 2011a minyak atsiri Cinnamomum camphora dan 2011b). Linalool memiliki aroma memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi menyegarkan seperti bergamot dan jeruk (Ho et al. 2009). β–sitosterol bersifat (Wijaya & Apriantono 2001). Hal ini antiroliferasi beberapa jenis sel kanker mempertegas pernyataan Shu et al. melalui beberapa mekanisme aksi, seperti (2008) bahwa aroma kayu suren manis penghambatan produksi karsinogen, dan berbeda dengan kayu surian yang pertumbuhan sel kanker, angiogenesis, beraroma menyengat seperti bawang metastasis, dan menginduksi apoptosis sel putih dan merica. kanker. β– sitosterol juga bersifat antioksidan (Woyengo et al. 2009).

Tabel 2 Komposisi senyawa dominan dalam ekstrak kayu teras suren berdasarkan analisis GCMS Nama umum Nama IUPAC Konsentrasi relatif (%) Katekol 1,2-Benzenadiol (CAS) Pirokatekol 13,61 Linalool Geranil linalool isomer 5,10 Sitosterol Stigmast-5-en-3-ol oleat 3,75 Β-springena E,E-7,11-15-Trimetil-3-metilena-heksadeka-1,6- 3,33 (diterpena) 10-14-tetroena

8 J. Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol. 10 No. 1 Januari 2012

Kesimpulan Daftar Pustaka Ekstraksi bertingkat kayu teras suren Aggarwal BB, Shishodia S. 2006. menghasilkan ekstrak metanol dengan Molecular targets of dietary agents for rendemen tertinggi (0,38%), diikuti prevention and therapy of cancer. ekstrak etil asetat (0,25%), dan ekstrak n- Chem. Pharma. 71:1397–1421. heksana (0,18%). Chia YC, Wang PH, Huang YJ, Hsu HK. Ekstrak kayu teras suren yang memiliki 2007. Cytotoxic activity of Toona aktivitas antioksidan tinggi adalah ekstrak -1 sinensis on human lung cancer cells. metanol (EC50 51 µg ml ), dan ekstrak -1 Nat. Sc. Council Report: 230. etil asetat (EC50 68 µg ml ). Ekstrak etil asetat merupakan ekstrak teraktif terhadap Djam’an D. 2002. Toona sureni (Blume) -1 A. salina (LC50 40 µg ml ), diikuti oleh Merr. Informasi singkat benih No 24. -1 ekstrak metanol (LC50 116 µg ml ), dan Bogor: Balai Penelitian dan -1 ekstrak n-heksana (LC50 161 µg ml ). Pengembangan Teknologi Perbenihan. Uji lanjut terhadap ekstrak teraktif menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat Ghimeray AK, Cheng-Wu J, Bimal KG, memiliki aktivitas antiproliferasi sel Cho DH. 2009. Antioxidant activity -1 and quantitative estimation of kanker limfoma Raji (IC50 31 µg ml ) Azadirachtin and nimbin in dan sel kanker serviks HeLa (IC50 65 µg ml-1), tetapi lebih aman terhadap sel Azadirachta Indica A. Juss grown in -1 foothills Nepal. African J Biotechnol. normal Vero (IC50 105 µg ml ). 8:3084-3091. Ekstrak etil asetat kayu teras suren berpotensi dikembangkan sebagai sediaan Hidayat Y. 2005. improvement preventif dan kuratif antikanker limfoma strategy of Surian (Toona sinensis). J dan serviks. Ekstrak etil asetat didominasi Winayamukti forestry 3 (2):103-109. oleh katekol, linalool dan β–sitosterol yang diduga berperan terhadap tingginya Hanani E, Abdul M, Ryany S. 2005. aktivitas antioksidan dan antiproliferasi sel Identifikasi senyawa antioksidan dalam kanker Raji dan HeLa. spons callyspongia sp dari kepulauan seribu. Majalah Ilmu Kefarmasian Ucapan Terima Kasih 2(3):127 – 133. Penulis menyampaikan terima kasih Ho CL, Wang EIC, Su YC. 2009. kepada International Tropical Timber Essential oil compositions and Organization (ITTO) yang telah mendanai bioactivities of the various parts of penelitian ini, Laboratorium Kimia Hasil Cinnamomum camphora Sieb. var. Hutan IPB tempat preparasi sampel, linaloolifera Fujuta. Quarterly J Forest Pustekolah Kemenhut tempat Rech. 31(2):77-96. menganalisis GC-MS, Pusat Studi Biofarmaka IPB tempat menguji aktivitas Kraus W, Kypke K. 1979. Surenone and antioksidan, Laboratorium Mikrobiologi surenin, two novel tetranortriterpenoids dan Imunologi Pusat Studi Satwa from Toona sureni [blume] merrill. Tet. Primata IPB tempat menguji aktivitas Lett. 20 (29):2715-2716. sitotoksik.

Aktivitas Antikanker dan Kandungan Kimia Ekstrak Kayu Teras Suren (Toona sureni) 9 Rita K Sari, Wasrin Syafii, Suminar S Achmadi, Muhammad Hanafi, Yanotama T Laksana Kraus W. 1982. Surenolactone, a novel novel mono-tetrahydrofuran ring tetranortriterpenoid A/B-dilactone from acetogenins from the seeds of Annona Toona sureni [Blume] Merrill muricata. J Nat. Prod. 59:100-108. (). Liebigs Ann. Chem. 1:87- 98. Sajuthi D. 2001. Ekstraksi, fraksinasi, karakterisasi, dan uji hayati in vitro Leu SJ, Lin YP, Lin RD. Phenolic senyawa bioaktif daun dewa sebagai constituents of Malus doumeri var. antikanker, tahap II. Buletin Kimia formosana in the field of skin care. Indonesia 1:75-79. Biol. Pharma. Bull. 29(4):740–745. Sari RK, Syafii W, Achmadi S, Hanafi Meiyanto E, Susidarti RA, Handayani S, M. 2011. Komposisi kimia, aktivitas Rahmi F. 2008. Ekstrak Etanolik biji antioksidan serta antiproliferasi sel buah pinang (Areca catechu L.) mampu kanker minyak atsiri kayu teras menghambat proliferasi dan memacu surian (Toona sinensis). J Ilmu dan apoptosis sel MCF-7. Majalah Teknologi Kayu Tropis 9(2):188-197. Farmasi Indonesia 19(1):12–19. Sari RK, Syafii W, Achmadi SS, Hanafi Meyer BN, Feerigni NR, Putnam JE, M. 2011b. Aktivitas antioksidan dan Jacobson LB, Nicholas DE, toksisitas ekstrak etanol Surian McLaughlin JL. 1982. Brine shrimp: A (Toona sinensis). JITHH 4(2): 46-52. convinient general bioassay for active constituens. Plant medica 45:31- Shu XC, Hua P, Edmond JM. 2008. 34. Toona (Endlicher) M. Roemer. Nat. Fl. 11:112–115. Parhardian RH, Sudjadi, Mubarika S.2004. Selektivitas antikiinker ekstrak Sjostrom E.1998. Kimia Kayu, Dasar- kasar dan fraksi kolom biji Momordica dasar dan Penggunaan. charantia L. terhadap Sel Raji, HeLa Sastrohamidjojo H, penerjemah; dan T47D. Berkala llmu Kedokreran Prawirohatmodjo S, editor. 36(2):83-87. Yogyakarta: Gajahmada Univ. Press. Terjemahan dari: Chemistry, Pari G, Lestari SB. 1990. Analisis kimia Fundamentals and Applications. beberapa jenis kayu Indonesia. J Penelitian Hasil Hutan 7:7-10. Weyant MJ, Carothers AM, Dannenberg AJ, Bertagnolli MM. 2001. Catechin Pissutthanan S, Plianbangchang P, inhibits intestinal tumor formation and Pissutthanan N, Ruanruay S, Muanrit suppresses focal adhesion kinase O. 2004. Brine shrimp lethality activity activation in the mouse. Cancer of Thai medicinal in the family Research 61 (1):118–125. Meliaceae. Naresuan Univ. J 12(2):13- 18. Wijaya CH, Apriyantono A. 2001. Aroma Volatile of Several Major Ren W, Qiao Z, Wang H, Zhu L, Zhang L. Tropical Fruit and . In: Le 2003. Flavonoids: promising anticancer Quere JL & Etievant PX. Editor. agents. Med. Res. Rev. 23(4):519-534. Flavor Research at the Dawn of the Twenty-first Century. Paris: Intercept Rieser MJ, Gu ZM, Fang XP, Zeng L, Publishers. Pp 749-752. Wood KV, McLaughlin JL. 1996. Five

10 J. Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol. 10 No. 1 Januari 2012

Woyengo TA, Ramprasath VR, Jones Riwayat naskah (article history) PJH. 2009. Anticancer effects of Naskah masuk (received): 13 Oktober 2011 phytosterols. Euro. J Clinic Nut. 63: Diterima (accepted): 8 Desember 2011 813–820.

Aktivitas Antikanker dan Kandungan Kimia Ekstrak Kayu Teras Suren (Toona sureni) 11 Rita K Sari, Wasrin Syafii, Suminar S Achmadi, Muhammad Hanafi, Yanotama T Laksana