Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 i REDAKSI

Pemimpin Umum : Laksamana Pertama TNI Supardi, S.E., M.B.A., CHRMP. KEKUATAN ARMADA Wakil Pemimpin Umum : MENENTUKAN SEJARAH DUNIA Kolonel Laut (KH) Drs. Syarif Toyib, M.Si. 4 Pemimpin Redaksi : Letkol Laut (KH) Drs. Heri Sutrisno, M.Si.

Redaktur : Kolonel Laut (KH) Muhadi, S.Pd., M.M. Letkol Mar Muhammad Sholeh Letkol Laut (KH) Suratno, S.S., M.M.

Redaktur Pelaksana : Letkol Laut (KH/W) Dra. Iin Perwiyati, M.A.P.

Sekretaris Redaksi : Mayor Laut (P) Joko Triatmo Fidyanto

Koordinator Tim Puldata : Letkol Laut (E) Ellias Baratiku, M.Tr.(Opsla) Pembina IV/a Adi Patrianto Singgih, S.S.

Anggota Tim Puldata : Kapten Laut (P) Petrus Jayanta P. Lettu Laut (KH) Dharma Hartono, S.Hum. Lettu Laut (P) Wahyu Prasetyo Lettu Laut (KH) Ado Awan Darmawan, S.Sos. Seda ETA Fahrudi Indrajaya Penda III/A R. Roro Erna Roekminiasih Desain Grafis/Layout : Jalakatha Lettu Laut (E) Hartono BULETIN SEJARAH ANGKATAN LAUT Ibnu Arizal, S.Ds.

Distribusi : JALAKATHA adalah buletin sejarah TNI Lettu Laut (S) Eky Sudiyono Angkatan Laut yang terbit untuk memberikan Kopda TTU Anggara informasi secara populer tentang sejarah angkatan laut dan kemaritiman bagi keluarga besar TNI Angkatan Laut dan para pecinta dan Percetakan : pemerhati sejarah TNI Angkatan Laut. Edisi ini CV Arya Jaya Utama bertema “Sejarah Armada TNI Angkatan Laut”. Penerbit : Dinas Sejarah Angkatan Laut Jl. Raden Saleh Raya No. 11 Jakarta Pusat. Email: [email protected]

ii Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 D A F T A R I S I 16 24 30

PERTEMPURAN LAUT LEYTE 1944: PUPUSNYA HARAPAN DEKLARASI DJUANDA DARI CORPS ARMADA KANTAI KESSEN 13 DESEMBER 1957 HINGGA KOMANDO JEPANG UNTUK TONGGAK KETIGA ARMADA BERNOMOR BERJAYA DI PASIFIK BANGUNAN NKRI

ALUR BERGELOMBANG MENUJU 5 DESEMBER TRADISI PENAMAAN KAPAL PERANG 10 44 YANG SARAT MAKNA

HARI JADI KOWAL : 15 JANUARI ATAU 24 JUNI MONUMEN CEKIK UNTUK MENGENANG 36 48 OPERASI LINTAS LAUT JAWA-

MERUNUT JEJAK TNI ANGKATAN LAUT DALAM EVAKUASI KECELAKAAN PESAWAT HARI DHARMA SAMUDERA 38 UDARA DI LAUT 52 REFLEKSI PATRIOTISME PAHLAWAN BAHARI

Redaksi Jalakatha menerima tulisan tentang sejarah angkatan laut dari segenap anggota TNI/ TNI AL dan masyarakat umum. Naskah dicetak dikertas ukuran A4 serta dilengkapi dengan data digital atau soft copy yang dikirim via email redaksi. Naskah yang telah dikirim menjadi milik redaksi dan redaksi berhak memperbaiki/mengedit tanpa mengubah isi/makna. Naskah yang dimuat akan mendapat imbalan sepantasnya.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 1 2 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 SALAM REDAKSI

Tolok ukur kekuatan sebuah Angkatan Laut dilihat dari kekuatan armadanya yang terdiri dari berbagai jenis kapal perang. Bahkan berdasarkan catatan sejarah, hasil peperangan besar di dunia ditentukan oleh kedigjayaan armada angkatan laut baik langsung maupun tak langsung. Pihak-pihak yang memiliki armada angkatan laut yang kuat tampil sebagai pemenang perang. Oleh karena itu para pendiri TNI Angkatan Laut berupaya membangun armada meskipun dalam situasi yang tidak kondusif di tengah Perang Kemerdekaan.

Organisasi armada di lingkungan TNI Angkatan Laut telah dirintis sejak tahun 1945 dan dikembangkan melalui perjuangan yang tidak ringan. Dengan berbekal alutsista sekelas kapal patroli dan kapal nelayan, selama Perang Kemerdekaan armada berupaya menjalankan tugas ALRI saat itu yaitu menegakkan kedaulatan dan hukum di laut dan menembus blokade laut untuk menyebarkan berita proklamasi, merintis pembentukan angkatan bersenjata di luar Pulau Jawa, dan membawa logistik perang dari luar negeri. Pada dekade 1950-an di tengah pembangunan armada modern dengan sistem senjata armada terpadu, kapal-kapal perang ALRI selalu diproyeksikan dalam operasi militer untuk menumpas berbagai pemberontakan di berbagai wilayah di tanah air. Eksistensi armada ALRI semakin diperhitungkan sejak Operasi Trikora dan Dwikora.

Berdasarkan arti penting keberadaan armada dengan segala kontribusinya kepada NKRI, tim redaksi menampilkan sejarah armada TNI Angkatan Laut sebagai topik utama pada penerbitan Jalakatha yang kedua ini. Kami berharap rangkaian tulisan yang mengupas tentang armada dari berbagai sisi sejarahnya ini, dapat membuka wawasan bagaimana perkembangan armada TNI AL dari tahap perintisan hingga eksistensinya pada saat ini.

Terima kasih.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 3 TOPIK

Keperkasaan armada dalam setiap pertempuran laut ditentukan oleh prajurit infantri pada masa kejayaan Yunani dan Romawi. (Foto: https://bebaspedia.com/) KEKUATAN ARMADA MENENTUKAN SEJARAH DUNIA Oleh : Letkol Laut (KH) Heri Sutrisno

Armada merupakan kekuatan riil sebuah Pada awalnya armada angkatan laut angkatan laut yang tidak hanya dapat digunakan dalam rangka mendukung digunakan untuk mencapai keunggulan pasukan darat untuk membawa pasukan taktis di laut namun juga dapat diproyeksikan ke wilayah musuh dan secara terbatas untuk meraih tujuan-tujuan strategis. bertempur dengan armada kapal musuh. Berbagai peperangan besar yang terjadi di Perjalanan sejarah Kekaisaran Romawi dari dunia, ditentukan oleh keperkasaan armada tahun 50 SM hingga tahun 378 Masehi, angkatan laut dari pihak yang memenangkan memperlihatkan peranan armada kapal perang.

4 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 angkatan laut kekaisaran dalam membawa memiliki keistimewaan dan tidak pernah legion daratnya hingga menaklukkan wilayah dikembangkan sebagai sebuah kedinasan Mediterania, Afrika Utara, daratan Eropa khusus atau kekuatan matra tersendiri. Barat dan Selatan serta Kepulauan Inggris. Bahkan saat di masa kejayaannya di saat Saat itu armada angkatan laut merupakan tidak ada kekuatan militer yang setara dengan subsistem dari pasukan darat. Kemenangan Romawi, kekuatan armada angkatan lautnya peperangan di darat ditentukan oleh direduksi untuk memerangi perompakan keperkasaan pasukan darat. Demikian dan melaksanakan perniagaan maritim di pula dengan pertempuran di laut yang juga Laut Tengah. Akibatnya pada saat kekuatan ditentukan oleh kekuatan pasukan yang angkatan daratnya mulai melemah dan berada di kapal – kapal tersebut. terutama dalam Pertempuran Adrianopel 378 Masehi, kekuatan militer Romawi benar- Pada saat itu kapal-kapal bertempur dalam benar hancur. jarak dekat, dan saling merapat atau saling bertumburan. Kemenangan lebih ditentukan Kondisi armada Romawi ini merupakan oleh kekuatan dan kemampuan pasukan gambaran umum armada angkatan laut infantri yang berada di atas kapal-kapal dunia pada saat itu. Situasi ini terus tersebut. Sejalan dengan ditemukan senjata berlangsung selama abad pertengahan yang dapat digunakan dalam pertempuran setelah keruntuhan Romawi pada tahun laut seperti ketapel api, taktik pertempuran 395 Masehi. Pembentukan dan eksistensi pun berubah dengan mengambil jarak armada bersifat insidentil yang bergantung antar kapal. Namun demikian hasil akhir pada dukungan para bangsawan, penguasa pertempuran tetap di tangan pasukan lokal, dan vassal. Kekuatan armada seperti infantri. Oleh karena itu jajaran armada itu tidak mampu berkembang dan bersaing angkatan laut pada masa Kekaisaran menghadapi invasi Bangsa Viking dari Romawi tidak dianggap sebagai warga yang Skandinavia yang memiliki kemampuan

Pertempuran Actium, yang terjadi di lepas pantai barat Yunani pada 2 September, 31 SM, secara luas dianggap sebagai momen menentukan di mana Republik Romawi jatuh dan Kekaisaran Romawi bangkit menggantikannya setelah pembunuhan Julius Caesar.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 5 melaut hingga wilayah Amerika Utara. Menentukan Sejarah Dapat dikatakan selama kurun waktu 400- 1100 Masehi dunia maritim Barat didominasi Sebenarnya armada kapal perang sudah oleh bangsa Viking, namun tidak memiliki mencapai eksistensi tertinggi dalam pengaruh di Eropa kontinental. menentukan peperangan besar yang terjadi di daratan. Kemenangan Armada Athena Kerajaan Spanyol menjadi perintis atas kekuatan tempur laut Persia dalam pembentukan angkatan laut bersifat pertempuran Salamis di Teluk Saronik pada nasional yang ditandai penggabungan dua tahun 480 Sebelum Masehi, mempengaruhi kekuatan maritim Aragon dan Kastilia pada jalannya peperangan di darat. Kekalahan abad ke-13. Namun demikian pembentukan itu membuat gerak maju pasukan Persia Armada Espanola baru dilakukan pada terhenti karena permasalahan pasokan tahun 1516 saat Raja Carlos I dari Dinasti logistik dan selanjutnya kekaisaran yang Habsburg menyatukan Spanyol. Kerajaan terletak di Asia Barat tersebut tidak pernah Inggris yang wilayahnya berupa kepulauan, lagi menginvasi Yunani. membentuk Royal Navy pada tahun 1546 yang dipelopori oleh Raja Henry VII dan pada tahun 1707 disempurnakan dengan bergabungnya Skotlandia ke dalam Angkatan Laut Kerajaan. Prancis yang wilayahnya berada di antara Mediterania dan Atlantik, membentuk De Royale pada tahun 1624 di masa Raja Louis XIII dengan Menteri Cardinal Richelieu selaku motornya. Pembentukan angkatan laut yang terintegrasi tersebut mendorong pengembangan armada secara efektif diproyeksikan untuk menjaga kedaulatan wilayah, memperluas wilayah, dan mengamankan perniagaan maritim terutama pada masa penjelajahan samudera. Eksistensi armada angkatan laut semakin diperhitungkan sebagai kekuatan matra tersendiri dan sejajar dengan pasukan darat. Tidak hanya itu, armada memperluas zona kepentingan nasional jauh dari pusat pemerintahan dan berada di seberang lautan. Gambaran ini ditunjukkan oleh Armada Armada tempur Royal Navy dibawah pimpinan Laksamana Spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda Horatio Nelson memotong formasi armada gabungan Prancis-Spanyol dalam Pertempuran Laut Trafalgar 21 yang kemudian memiliki wilayah jajahan Oktober 1805. Pertempuran tersebut berdampak pada di berbagai penjuru dunia. Armada terbukti kegagalan Napoleon menguasai daratan Eropa. (Foto: mampu meningkatkan perekonomian dan https://www.britishbattles.com/) mewujudkan kemakmuran negara-negara yang mengembangkannya.

6 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Setelah sebelas abad kemenangan strategis lenganku cukup kuat untuk menghentikan sebuah armada ini bertahan, baru pada semua kuda di benua (Eropa) dengan satu tanggal 20 November 1759 armada Royal guncangan. Tetapi aku tidak bisa mengekang Navy yang dipimpin Laksamana Sir Edward armada Inggris dan di sana terletak semua Hawke membuktikan kemenangan mereka kerusakan”, demikian salah satu quote atas armada Prancis dalam Pertempuran Napoleon Bonaparte saat berada di tempat Teluk Quiberion. Kemenangan armada Inggris pengasingannya di Pulau St. Helena tahun dalam pertempuran laut itu menentukan 1816. Pernyataan mantan penguasa Eropa jalannya Perang Tujuh Tahun 1756-1763. ini menguatkan bahwa hilangnya kendali Armada Inggris dengan leluasa mendukung atas laut akan berdampak pada semakin penuh peperangannya di wilayah-wilayah lemahnya pasukan yang berada di daratan, jajahan dan berhasil mendapatkan sejumlah betapapun besarnya kekuatan itu. koloni Prancis, Kanada dan Benggala, serta koloni Spanyol di Florida. Akibat di bidang Armada sebagai penentu peperangan ekonomi, pendapatan Perancis dan Spanyol dibuktikan pada sejumlah peperangan modern di abad ke-20. Pada Peran g Dunia I Inggris dan Jerman berusaha mengambil kendali atas Lautan Atlantik sebagai jalur logistik kedua belah pihak. Saat itu kendali di Perairan Eropa berada di tangan Royal Navy, di pihak lain Kaiserliche Marine yang lebih inferior berupaya melemahkan sebagian dari kekuatan armada Inggris agar bisa membuka akses ke Samudera Atlantik bagi kepentingan Jerman. Salah satu pertempuran laut yang menentukan adalah Pertempuran Jutland 31 Mei-1 Juni 1916 antara Armada Utama Royal Navy pimpinan Laksamana Sir John Jellicoe melawan Armada Laut Utara Angkatan Laut Kekaisaran Jerman di bawah komando Laksamana Madya Reinhard Scheer. Armada Laut Utara Jerman berusaha memancing dan menghancurkan sebagian dari Armada Utama Inggris. Pertempuran yang pecah di Laut Utara dekat perairan Denmark ini berakhir imbang. Meskipun menurun dan kesulitan untuk membiayai Grand Fleet Inggris kehilangan lebih banyak peperangan di daratan Eropa. kapal termasuk tiga battlecruiser, namun Nordflotte Jerman tetap gagal mencapai Pertempuran Trafalgar tanggal 21 tujuan strategisnya. Oktober 1805 memperlihatkan bagaimana kemenangan armada Angkatan Laut Inggris Perang Dunia II memberikan banyak mampu memberikan dampak ekonomi yang pelajaran bagaimana keunggulan armada merugikan pihak lawan sehingga Perancis angkatan laut menentukan kemenangan. tidak berhasil membangun pasukan yang Pada awal Perang Pasifik, keunggulan kuat dan berujung pada kegagalan Napoleon Armada Kekaisaran Jepang dengan cepat menguasai Eropa. “Memang benar, membawa kemenangan bala tentara Dai

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 7 Armada battleships US Navy, bagian dari penentu kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II. (Foto: https://www.history.navy.mil/)

Nippon di Kepulauan Pasifik, Indo China, Sementara di mandala Eropa, tidak fokusnya Filipina, Malaya, Singapura dan Adolf Hitler membangun armada Kriegmarine yang selama berabad-abad menjadi wilayah menjadi salah satu titik lemah Jerman jajahan negara-negara Sekutu (Amerika menghadapi Sekutu di mandala laut, terutama Serikat, Prancis, Inggris dan Belanda). Royal Navy. Sementara Inggris yang sangat Kekalahan armada juga berimbas pada berkepentingan terhadap pengendalian laut hasil perang selanjutnya. Diantaranya tidak membiarkan armada Jerman untuk adalah Pertempuran Midway 4-7 Juni 1942 tampil di Perairan Eropa. Inggris sempat antara Armada kapal induk Amerika Serikat dikejutkan oleh aksi armada Kriegmarine dibawah kendali Laksamana Chester dalam Pertempuran Selat Denmark 24 Mei Nimitz menghadapi Armada Kapal Induk 1941 saat dua kapal kombatan Jerman yang Kekaisaran Jepang yang dipimpin oleh dipimpin oleh Laksamana Gunther Lutjens Laksamana Yamamoto Isoroku. Armada mampu mengalahkan sebuah skuadron Jepang bermaksud menguasai kompleks Angkatan Laut Inggris berkekuatan enam pangkalan US Navy di gugusan atoll kapal kombatan pimpinan Laksamana Midway sebagai pijakan menggempur Lancelot Holland. Armada Jerman berhasil daratan Amerika secara langsung. Tujuan menenggelamkan flagship HMS Hood dan strategis Jepang gagal dan berdampak merusakkan kapal penjelajah HMS Prince pada hancurnya sebagian besar kapal induk of Wales. Kemenangan tersebut tidak beserta pesawat tempur Jepang. Kondisi memiliki dampak strategis bagi Jerman ini menjadi titik balik posisi Jepang dalam sehingga dengan mudah Inggris dapat Perang Pasifik. membalas kekalahan tersebut. Di laut, Jerman lebih mengandalkan armada kapal selam untuk melakukan serangan terhadap konvoi logistik di Atlantik namun menemui

8 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 kegagalan setelah kode sandinya dapat Sementara Indonesia yang sedang dipecahkan oleh pihak Sekutu. Keunggulan menjadikan kawasannya sebagai poros Armada Sekutu menjadi kunci suksesnya maritim dunia tentunya juga harus bersiap pendaratan amfibi di Normandia pada bulan dengan benturan kepentingan dengan Juni 1944. berbagai pihak di sekitarnya. Oleh karena itu pilar pertahanan dan keamanan maritim Selama masa Perang Dingin masing-masing harus diperkuat dan wujud nyata dari pilar pihak mengembangkan bentuk kekuatannya ini adalah mewujudkan armada angkatan sendiri untuk saling mengintimidasi dan laut yang kuat guna mewujudkan Jalesveva menimbulkan efek penggentar bagi Jayamahe. lawannya. Blok Barat lebih mengembangkan armada kapal atas air dengan formasi gugus kapal induk dan kapal kombatan berkemampuan anti kapal selam. Sementara Blok Timur lebih mengembangkan armada kapal selam dan kapal kombatan berat yang mampu membawa rudal balistik. Sampai tahun 1990 memang tidak pernah terjadi pertempuran terbuka di antara dua armada yang saling berlawanan tersebut. Namun demikian setiap pihak mengembangkan jenis-jenis persenjataan angkatan laut yang semakin beragam dan semakin canggih. Ketangguhan armada kapal induk US Navy menentukan Berakhirnya perang dingin tidak keunggulan Pertempuran Midway 1942 mengendurkan pengembangan armada angkatan laut di dunia, bahkan terdapat kecenderungan semakin banyak negara yang memperkuat armada kapal perang. Hal ini tidak terkait dengan pudarnya persekutuan berdasarkan blok tertentu yang mengharuskan banyak negara untuk lebih mandiri dalam melindungi semua kepentingan maritimnya. Benturan kepentingan maritim antar bangsa juga memicu pembangunan armada angkatan laut. China merupakan contoh yang paling nyata negara yang membangun armada angkatan lautnya secara signifikan untuk menjaga klaimnya atas wilayah Laut China Selatan dan memperluas pengaruhnya di kawasan regional dan global. Hal ini menjadi ancaman bagi kepentingan maritim negara- Keunggulan Armada Royal Navy menentukan kemenangan negara sekitarnya yang bereaksi dengan Inggris dalam Perang Malvinas 1982. memperkuat armada angkatan lautnya.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 9 RI Gajah Mada yang dioperasikan ALRI Pangkalan III Cirebon. Generasi pertama armada TNI AL.

ALUR BERGELOMBANG MENUJU 5 DESEMBER 1959

Setelah kandas mewujudkan armada pada alih kapal-kapal Jepang untuk merintis masa Perang Kemerdekaan, di tengah pembentukan armada. Transformasi BKR kondisi perekonomian yang tidak kondusif Laut menjadi tentara reguler lebih populer dan instabilitas politik-keamanan 1950- disebut Angkatan Laut Republik Indonesia 1959, Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) dari pada TKR/TRI Laut, memacu (ALRI) mampu merealisasikan sebuah semangat untuk membentuk elemen armada armada angkatan laut dalam arti sebenarnya pada level organisasi tingkat pangkalan. yang ditandai dengan peresmian Komando Pada bulan November 1945 ALRI Pangkalan Armada di Surabaya tanggal 5 Desember IV/Tegal membentuk Corps Armada dengan 1959. tujuan mengembangkan kekuatan armada angkatan laut di tempat tersebut. Mewujudkan sebuah armada kapal perang sudah menjadi obsesi para pendiri TNI Suasana Revolusi pasca Proklamasi yang Angkatan Laut. Hal ini diperlihatkan sejak penuh dengan pergolakan bersenjata pembentukan Badan Keamanan Rakyat dengan Pasukan Sekutu dan Belanda, (BKR) Laut yang berusaha mengambil menghambat perkembangan armada

10 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 meskipun di beberapa pangkalan masih sangat jauh dari sebuah armada pengorganisasian kapal-kapal angkatan laut sebagai organisasi kapal-kapal perang. sudah dibentuk dan bisa dilihat aktivitasnya seperti yang diperlihatkan kapal-kapal Agresi Militer Belanda II pada bulan ALRI Cirebon selama tahun 1945-1947 Desember 1948 justru memacu ALRI untuk yang mampu memberikan dukungan menghidupkan armada secara nyata di pengamanan pada pengiriman beras RI Markas Darurat ALRI di Aceh atau lebih ke India 1946, mengangkut delegasi dan dikenal dengan ALRI Daerah Aceh yang mengamankan Perjanjian Linggarjati 1947, dimotori oleh sejumlah tokoh angkatan laut serta menjaga kedaulatan wilayah perairan seperti KSAL Kolonel R. Subyakto, Mayor RI di Teluk Cirebon. R.E. Martadinata, Mayor John Lie dan Kapten Sudomo. Kapal-kapal ALRI yang Agresi Militer Belanda I (1947) beroperasi di wilayah Aceh dan Selat Malaka menghancurkan fasilitas dan kapal-kapal yang dikenal dengan sebutan Armada ALRI yang berada di pesisir Jawa dan Penyelundup itu memiliki kemampuan Sumatera. Para personel yang mengawaki menembus blokade laut Belanda dan armada tetap mengusung tekad berjuang mendapatkan logistik perang untuk Pasukan di laut dengan membuka sekolah-sekolah RI. Namun demikian langkah penting ALRI angkatan laut di daerah gerilya seperti di pada Masa Perang Kemerdekaan 1945- Kalibakung, Pariaman, dan Sarangan. Untuk 1949 dalam mempersiapkan armada tetap menjaga semangat ini Markas Besar adalah konsistensi penyelenggaraan Umum ALRI pada tahun 1948 pendidikan keangkatanlautan di tengah mengubah nomenklatur Pangkalan menjadi segala keterbatasan dan menuai hasil saat Corps Armada (CA) meskipun secara faktual puluhan berbagai jenis kapal eks AL Belanda

Serah terima dua korvet AL Belanda kepada ALRI yang kemudian dinamakan RI Hang Tuah dan RI Rajawali di Dermaga Ujung Surabaya Desember 1949. Awal pembangunan armada modern TNI AL.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 11 diserahkan kepada ALRI yang seluruhnya angkatan laut dengan perincian sebuah mampu diawaki oleh personel angkatan laut kapal perusak, empat korvet, lima kapal Indonesia di awal tahun 1950. amfibi ringan jenis Landing Craft Infantry (LCI), lima kapal penyapu ranjau, enam Keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) kapal patroli, 27 kapal patroli ringan/peronda di Den Haag pada tanggal 2 November pantai, dan dua kapal angkut barang. Belum 1949 selain berintikan penghentian sempat berlatih dalam formasi bersama, perseteruan antara Belanda dan Indonesia kapal-kapal ini harus melaksanakan dan Pengakuan Kedaulatan NKRI oleh operasi laut yang sesungguhnya untuk Belanda, juga secara khusus mencantumkan memadamkan pemberontakan Andi Azis pengalihan kepemilikan kapal-kapal perang di Sulawesi Selatan dan pemberontakan Belanda akan diserahkan kepada Republik Republik Maluku Selatan pada bulan Maret Indonesia Serikat (RIS). Namun demikian 1950 hingga Mei 1951. Seluruh korvet, pada bagian lain terdapat substansi isi kapal patroli, dan LCI yang dimiliki ALRI perjanjian tentang pelunasan hutang dilibatkan dalam operasi ini dan hanya Belanda selama Perang Kemerdekaan oleh menyisakan kapal-kapal peronda pantai Pemerintah RI yang tentu saja memberatkan untuk melaksanakan operasi keamanan laut perekonomian negara. Situasi ini juga di setiap Komando Daerah Maritim. Bahkan berpengaruh pada pembangunan kekuatan untuk menutup kekurangan kapal angkut, armada angkatan laut yang menjadi program ALRI harus mengerahkan tiga kapal niaga utama ALRI. dan meminjam dua LST AL Belanda dalam operasi militer ke wilayah timur Indonesia. Pemerintah Kerajaan Belanda memenuhi isi perjanjian yang terkait dengan angkatan laut Situasi ini menyadarkan para petinggi ALRI dan direalisasikan mulai 28 Desember 1949 bahwa matranya masih kekurangan armada dengan penyerahan dua kapal kombatan kapal. Neraca keuangan negara yang masih jenis korvet Kelas Ipswich yaitu Hr.Ms. Morotai defisit akibat Perang Kemerdekaan dan yang kemudian oleh ALRI dinamakan RI kewajiban membayar hutang Belanda sesuai Hang Tuah dan Hr.Ms. Tidore yang kemudian Keputusan KMB, tidak memungkinkan bagi berganti nama menjadi RI Patiunus. Pada Pemerintah untuk melakukan pengadaan tanggal 6 April 1950 ALRI kembali menerima peralatan tempur standar yang dibutuhkan dua unit korvet pada kelas yang sama yaitu angkatan laut. Sementara itu pergolakan di RI Rajawali yang sebelumnya bernama sejumlah wilayah berpotensi menimbulkan Hr.Ms. Banda dan RI Banteng yang pada pemberontakan bersenjata. Kebijakan saat memperkuat Angkatan Laut Belanda pengembangan armada pada paruh pertama bernama Hr. Ms. Ambon. Sepanjang tahun tahun 1950 adalah pengadaan kapal-kapal 1950 ALRI menerima 87 kapal berbagai kombatan dan non kombatan yang langsung jenis dan alat apung dari Angkatan Laut, mendukung operasi armada. Pada tahun Jawatan Pelayaran dan penataran angkatan 1952 kebutuhan alutsista yang mendesak laut Belanda. Kapal perang terakhir yang tersebut diajukan ke Dewan Perancang diterima angkatan laut adalah sebuah kapal Negara lewat Kementerian Pertahanan. perusak (torpedojager) Hr.Ms. Tjerk Hiddes pada tanggal 1 Maret 1951 yang kemudian Pada kurun waktu 1951-1955 dengan kondisi dinamakan RI Gadjah Mada dan dijadikan keuangan negara yang ada, Pemerintah kapal bendera (flag ship). mendatangkan 15 kapal berbagai jenis untuk ALRI yaitu dua kapal pemburu kapal Dari jumlah alat apung itu hanya setengahnya selam (submarine chaser/subchaser) ex- yang dapat digunakan untuk operasi armada AL Amerika Serikat, 10 unit kapal penyapu

12 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 ranjau baru Kelas Raum Boat atau Kelas kapal perang berdaya gempur dan memiliki Pulau Raas yang dimodifikasi asal Jerman daya gentar tinggi. Pemerintah merespon Barat, dua kapal patroli dari Jepang, dua usulan ini yang ditindaklanjuti dengan kapal angkut jenis coaster ex- AL Belanda, penjajagan ke berbagai negara produsen kapal layar latih RI Dewarutji, sebuah kapal alutsista angkatan laut seperti Amerika tanker ex- AL Swedia, dan sebuah kapal Serikat, Uni Sovyet, Italia dan Jerman. tunda ex-AL Inggris. Sebagian besar kapal perang yang baru memperkuat angkatan Sampai tahun 1959 ALRI menerima alutsista laut ini langsung dilibatkan dalam operasi armada dalam jumlah dan jenis yang cukup laut mendukung operasi militer APRI untuk signifikan yaitu dua korvet baru Kelas meredam pemberontakan DI/TII di Aceh Patimura buatan Italia, dua fregat baru Kelas dan di Sulawesi Selatan tahun 1955, serta Imam Bonjol, dua Motor Torpedo Boat (MTB) operasi keamanan laut di sejumlah wilayah baru Kelas Matjan Tutul buatan Jerman perairan rawan tindak pelanggaran hukum Barat, dua kapal selam kelas Whiskey ex- di laut. AL Uni Sovyet, empat destroyer Kelas Skory ex-AL Uni Sovyet, 15 subchaser ex-AL Uni Setelah berganti kabinet sebanyak empat Sovyet, Yugoslavia dan Amerika Serikat, dua kali dalam kurun waktu lima tahun, pada kapal tanker ex-AL Jerman Barat dan AL Uni tahun 1955 Pemerintah melalui Biro Sovyet, serta empat LST ex-AL Yugoslavia Perancang Negara mampu menyusun dan Amerika Serikat. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) 1956-1960. Salah satu bagian penting dari Dengan kekuatan armada sebesar ini ALRI Perencanaan tersebut adalah rencana mampu memproyeksikan kapal-kapalnya pembangunan angkatan perang sebagai untuk melaksanakan operasi militer APRI di bagian dari persiapan untuk menyelesaikan sejumlah wilayah tanah air sepanjang tahun Irian Barat secara militer mengingat upaya 1956-1959 yaitu Operasi penumpasan diplomatik belum membuahkan hasil sejak PRRI di Riau dan Sumatera Barat, Operasi tahun 1950. ALRI mengajukan kebutuhan Penumpasan Permesta di Sulawesi Utara,

Armada ALRI yang tergabung dalam ATF-17 dalam operasi penumpasan PRRI di Sumatera tahun 1958.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 13 Sulawesi Tengah, dan Maluku, serta Operasi Selain mengemban fungsi azasinya tersebut, Penumpasan DI/TII di Aceh Timur. kapal-kapal penyapu ranjau terutama Kelas Raum Boat digunakan sebagai kapal-kapal Pembentukan Komando Armada kawal gugus tugas armada dari serangan kapal atas air dan serangan udara, serta Pengorganisasian armada dilakukan bantuan tembakan kapal ke pantai musuh. secara bertahap dan disesuaikan Proyeksi penugasan kapal ini untuk dengan kedatangan alutsista matra laut. menutup keterbatasan kapal eskorta ALRI Organisasi pertama yang dibentuk adalah yang sampai tahun 1958 hanya berjumlah Flotilla Penyapu Ranjau I yang dibentuk lima unit. pada tanggal 25 Agustus 1952 untuk mewadahi lima kapal penyapu ranjau ex- Pada Tahun 1953 ALRI membentuk Eskader AL Belanda. Pada tahun 1954 ALRI kembali kapal kombatan yang terdiri destroyer membentuk Flotilla Penyapu Ranjau II untuk RI Gajah Mada, empat korvet kelas RI mengorganisasikan 10 unit kapal penyapu Hang Tuah dan sejumlah kapal tempur ranjau baru Kelas Raum Boat buatan Jerman ringan pemburu kapal selam Kelas PC- Barat. 461. Pengorganisasian kapal-kapal yang berbeda jenis namun memiliki fungsi azasi Kehadiran dua flotilla ini memiliki arti penting sebagai kapal kawal dan kapal tempur ini, untuk membersihkan ranjau-ranjau laut yang adalah untuk memudahkan pembinaan disebar di sejumlah perairan strategis dan kemampuan tempurnya. Keberadaan alur pelabuhan baik oleh Belanda/Sekutu eskader ini bertahan hingga tahun 1958 maupun oleh Jepang selama Perang Pasifik. saat ALRI diperkuat dengan sejumlah kapal Pembersihan ranjau dimaksudkan untuk kombatan yang semakin beragam. menciptakan keselamatan dan keamanan pelayaran yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas perniagaan maritim.

14 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Pada tanggal 1 April 1958 ALRI membentuk divisi seperti Divisi Kapal Selam dan Divisi Divisi Korvet B yang mewadahi dua korvet Kapal Latih. KSAL Laksamana Madya R.E. baru Kelas Patimura buatan Italia sekaligus Martadinata meresmikan Komando Armada menjadikan empat korvet Kelas Hang Tuah sebagai salah satu Komando Utama ALRI di ke dalam Divisi Korvet A. Selanjutnya pada Surabaya pada tanggal 5 Desember 1959 tanggal 2 Juli 1958 sebuah divisi kapal yang kemudian diperingati sebagai Hari kombatan dibentuk dengan nama Div Reg Armada RI. 11 untuk mewadahi dua kapal kombatan baru jenis fregat Kelas Surapati buatan Ghora Vira Madya Jala Italia. Kapal-kapal kombatan tersebut Jalesveva Jayamahe diorganisasikan dalam Escader Combat Unit-25 (ESCU-25) yang dibentuk pada (Heri S.) tanggal 25 Oktober 1958.

Sepanjang tahun 1959 berbagai jenis kapal perang yang direncanakan ALRI sejak tahun 1955 berdatangan di tanah air. Kapal- kapal tersebut kemudian diorganisasikan berdasarkan jenisnya. Empat kapal perusak Kelas Skory/Kelas RI Siliwangi yang tiba di tanah air pada bulan Ferbruari 1958 diwadahi dalam Divisi Pemburu Torpedo “S” atau DIVPET “S”. Pada masa itu dunia angkatan laut menyebut kapal perusak yang dipersenjatai torpedo dengan nama Pemburu Torpedo. Sementara kehadiran 15 unit subchaser ex-AL Uni Sovyet, Yugoslavia, dan Amerika Serikat diorganisasikan dalam Komando Jenis Pemburu Kapal Selam (KOMJENPEKS) pada tanggal 22 Juli 1959.

Pada tiga bulan terakhir tahun 1959 dapat dikatakan ALRI memiliki jenis kapal selam yang lengkap dengan jumlah yang cukup signifikan sebagai angkatan laut modern. Oleh karena itu untuk mengefektifkan pembinaan kapal-kapal perang tersebut, melalui Keputusan KSAL No. A.4/2/10 tanggal 14 September 1959 ALRI membentuk organisasi yang merefleksikan sebagai kekuatan angkatan laut yang sebenarnya yaitu Komando Armada. Komando Armada ini membawahi sejumlah satuan kapal sejenis atau memiliki fungsi yang sama dalam bentuk flotilla seperti Flotilla Buru Kapal Selam, dalam bentuk skuadron seperti Skuadron Eskorta dan Skuadron Kapal Ranjau, serta dalam bentuk Peringatan Hari Armada 1963 di Pangkalan Ujung Surabaya.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 15 DARI CORPS ARMADA HINGGA KOMANDO ARMADA BERNOMOR Oleh : Letkol Laut (KH) Suratno

Markas CA IV Tegal 1945-1947.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Pada bulan September situasi dan kondisi Indonesia, pada 19-20 Agustus 1945 sosial politik di Indonesia sangat tidak penguasa Jepang membubarkan Peta dan menentu. Terdapat tiga kekuatan yakni Heiho serta melucuti persenjataannya agar tentara Jepang, Sekutu, dan laskar- tidak digunakan untuk melawan tentara laskar pejuang Indonesia yang berpotensi Jepang. Sementara itu, Panitia Persiapan menimbulkan kerawanan umum. Apalagi Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 22 setelah pasukan Sekutu mendarat di Agustus 1945 membentuk Badan Keamanan Tanjung Priok tanggal 16 September Rakyat (BKR) dengan tugas menjaga 1945 dan disusul dengan pendaratan di ketenteraman umum. Keesokan harinya, Surabaya, Padang dan Medan. Pemerintah sejalan dengan pembentukan BKR, Presiden Indonesia kemudian mengeluarkan dalam pidatonya menyampaikan Maklumat Presiden Nomor 2/X tanggal 5 “Saya mengharap kepadamu sekalian Oktober 1945 tentang pembentukan Tentara hai prajurit bekas Peta, Heiho dan pelaut- Keamanan Rakyat (TKR) untuk memperkuat pelaut serta pemuda-pemuda lainnya untuk perasaan keamanan umum. Selanjutnya sementara waktu masuklah dan bekerjalah pengesahan TKR Laut dari sebelumnya dalam Badan-badan Keamanan Rakyat”. BKR Laut diumumkan tanggal 15 Nopember

16 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 1945 dan Laksamana III M Pardi sebagai Sementara itu terdapat perbedaan pendapat Kepala Staf Umum TKR Laut dan sejak antara MBU TRI Laut Yogya dengan MBT TRI saat itulah terdapat organisasi tentara yang Laut Lawang dalam menyusun organisasi sebenarnya. Perubahan organisasi bersifat struktural maupun operasional. Pihak MBT kemiliteran dilakukan dengan membentuk Lawang berpendapat pengembangan unsur Markas Tertinggi TKR Laut yang dipimpin armada dan pendidikan kebaharian tidak oleh Laksamana III M. Pardi. menjadi perhatian karena situasi perjuangan bangsa tidak membutuhkan pelaut tetapi Untuk menjalankan rantai komando satuan di tentara untuk bertempur di darat. Sebaliknya bawah khususnya di Jawa dibentuklah Divisi pihak MBU Yogya tetap menginginkan I TKR Laut Jawa Barat di Cirebon dipimpin perlunya pengembangan Angkatan Laut Laksamana III Adam membawahi Resimen dengan mengutamakan unsur armada TKR Laut Banten di Cilegon dan Resimen terlebih dahulu yang direalisasikan dalam TKR Laut Cirebon. Divisi II TKR Laut Jawa pembentukan pangkalan. Bertolak dari Tengah di Purworejo dipimpin Laksamana prinsip tersebut kemudian dibentuklah III M. Nazir membawahi Resimen TKR Markas Besar Tentara Laut Republik Laut Semarang, Resimen TKR Laut Tegal, Indonesia (TLRI) di Lawang terdiri dari Resimen TKR Laut Pekalongan, dan Resimen tiga divisi yaitu Divisi I TLRI Jawa Timur di TKR Laut Cilacap. Saat itu BKR Laut di pusat , Divisi II TLRI Jawa Tengah di Solo, maupun daerah berubah menjadi TKR Laut dan Divisi III TLRI Jawa Barat di Garut/ dan telah menjadi organisasi militer. Struktur Tasikmalaya. organisasi TKR Laut sangat kental dengan organisasi pasukan tempur darat mulai dari Oleh karena ada dualisme pimpinan ALRI Markas Tertinggi, Divisi, dan Resimen. di Yogya dan di Lawang, maka dibentuklah Dewan Angkatan Laut tanggal 21 Januari Pada tanggal 26 Januari 1946, TKR Laut 1947 yang mereorganisasi pangkalan di berubah menjadi TRI (Tentara Republik Jawa dari 9 pangkalan menjadi 3 yaitu Indonesia) Laut dan perubahan ini diikuti Pangkalan I Probolinggo, Pangkalan II oleh jajaran TKR Laut di daerah-daerah. Cilacap, dan Pangkalan III Cirebon. Selain Beberapa bulan kemudian TRI Laut itu, Dewan Angkatan Laut juga mengusulkan mengalami perubahan menjadi ALRI agar pemerintah menggabungkan pimpinan (Angkatan Laut Republik Indonesia) sesuai Markas Besar Tertinggi Lawang dan hasil konferensi Angkatan Laut di Lawang MBU Yoygakarta untuk menyatukan dua tanggal 19 Juli 1946. Salah satu hasil pimpinan di Angkatan Laut. Akhirnya konferensi itu, ALRI harus dikembangkan dilakukan pembentukan Pucuk Pimpinan untuk menjalankan tugas angkatan laut yang ALRI berdasarkan Surat Keputusan sebenarnya dengan menghidupkan unsur- Presiden No. 97A-47 tanggal 28 Juli 1947 unsur armada. Maka dari itu dibentuklah dimana Laksamana Muda Atmadji sebagai pangkalan-pangkalan di Jawa dan Sumatra. Kepala Pucuk Pimpinan ALRI, Laksamana Di dalam organisasi pangkalan tersebut Muda M.Nazir sebagai Panglima ALRI , dan dilakukan pembinaan personel yang lebih Laksamana III M. Pardi sebagai Kepala Staf terarah dengan sistem corps seperti Corps Umum. Mariniers (CM), Corps Armada (CA), Corps Navigasi, Corps MSD, Corps PTL, Corps Sejak 21 Juli 1947 keadaan semakin genting Kesehatan, Corps Keuangan, Corps PHB, karena Belanda terus menggempur kota- dan Corps Penerangan dan corps lainnya kota pelabuhan dalam Perang Kemerdekaan sesuai dengan situasi dan kebutuhan I sehingga pasukan ALRI di pangkalan- pangkalan setempat. pangkalan terdesak ke pedalaman dan bertempur secara bergerilya di darat. Akibat

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 17 perubahan medan tempur dari laut ke darat, armada penerobos blokade dengan kapal- organisasi juga mengalami perubahan kapal cepat yang dipimpin Mayor Laut John menjadi kesatuan tempur darat sehingga Lie. Tanggal 19 Desember 1948, Belanda dinamakan ALRI Gunung. Perubahan ini melancarkan agresi militer kedua dengan kurang menguntungkan dalam pembinaan menduduki Yogyakarta. Setelah tercapai aspek kelautan. Oleh karena itu untuk perjanjian gencatan senjata, Kasal kembali menghidupkan kembali jiwa pelaut PP ALRI ke Markas ALRI di Yogyakarta untuk membentuk Corps Armada (CA) pada awal bergabung dengan staf lainnya. 1948 menggantikan pangkalan yang telah terdesak musuh. Dibentuklah enam CA di Di dalam Undang-undang Nomor 3 tahun Pulau Jawa yakni CA I Blitar, CA II Cilacap, CA 1948 pasal 34 dinyatakan bahwa Angkatan III Cirebon, CA IV Pekalongan, CA V Juana, Laut terbentuk oleh Armada dan Tentara Laut. dan CA VI Tulungagung. Namun demikian Ketentuan tersebut kemudian dikuatkan makna Corps Armada dalam konteks ini agak dengan Ketetapan Menteri Pertahanan No. berbeda dengan Corps Armada sebelumnya 26/MP/1949 tanggal 10 Desember 1949 dalam pembinaan personel. Corps Armada pada pasal 43 ayat 1 yang menyatakan bentukan PP ALRI ini justru mirip dengan bahwa Angkatan Laut merupakan suatu fungsi pangkalan sebagai satuan eselon Armada. Pengertian ini kurang lebih sama pelaksana ALRI di daerah dan bukan sistem dengan istilah yang digunakan oleh negara pembinaan personel. Argentina dan Chili, armada identik dengan angkatan laut. Selanjutnya pemerintah terus berusaha membangun dan menyusun organisasi Belanda melalui NICA yang mengambil ketentaraan untuk meningkatkan alih kekuasaan dari Jepang terus menekan profesionalisme prajurit. Upaya tersebut gerakan kapal-kapal ALRI dengan dituangkan berdasarkan Penetapan mengerahkan kekuatan unsur patroli. Presiden No.1 tanggal 2 Januari 1948 tentang Strategi dan taktik yang dijalankan Belanda Reorganisasi dan Rasionalisasi (Rera) bertujuan untuk menutup akses para di ALRI kemudian ditindaklanjuti dengan pejuang dengan pihak luar terutama dalam pembentukan Komisi Reorganisasi ALRI persenjataan. Di kurun waktu ini ALRI juga (KRAL) oleh Menteri Pertahanan tanggal melakukan pengadaan alutsista baru dari 17 Maret 1948 dengan Kolonel R. Subyakto luar negeri, antara lain kapal cepat dan sebagai ketua. Salah satu keputusan KRAL sebuah kapal patroli jenis coaster, yang adalah menggabungkan TLRI ke dalam TNI, dinamakan Gadjah Mada-408. Kapal Gadjah dan Corps Armada tetap menjadi kekuatan Mada-408 selanjutnya menjadi bagian dari ALRI. Setelah berhasil menetapkan langkah- eskader Pangkalan III ALRI Cirebon, namun langkah reorganisasi, KRAL dibubarkan tenggelam dalam pertempuran laut dengan pada April 1948 dan Kolonel R. Subijakto kapal perang AL Belanda Hr.Ms. Kortenaer diangkat sebagai Kepala Staf ALRI. (JT-17) di Teluk Cirebon tanggal 5 Januari 1947. Akibat konflik Indonesia-Belanda yang terus memburuk, pimpinan ALRI memandang Selama kurun waktu 1945-1949, armada kota Yogyakarta semakin terancam dan Angkatan Laut hanya mengoperasikan tidak menguntungkan bagi organisasi ALRI. kapal-kapal berukuran kecil hasil rampasan Sejak 1 Desember 1948 Kolonel R. Subijakto dari Jepang dan bantuan sukarela dari kemudian memusatkan pembinaan masyarakat. BKR/TKR Laut menugaskan pendidikan personel ke Aceh yang lebih beberapa unsur kapal untuk melaksanakan kondusif hingga terbentuk ALRI Daerah ekspedisi lintas laut ke berbagai daerah Aceh. Saat itu di Aceh sudah terbentuk di Indonesia, untuk menyebarluaskan

18 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 berita kemerdekaan sekaligus merintis Alutsista asal Uni Soviet yang pernah pembentukan kekuatan perjuangan di memperkuat jajaran ALRI, antara lain 12 daerah tersebut. kapal selam Kelas Whiskey, sebuah kapal perang jenis penjelajah kelas Sverdlov, Berbekal beberapa alat utama sistem senjata tank amfibi PT-76 dan pesawat pengebom (alutsista) hibah dari AL Kerajaan Belanda, torpedo jarak menengah IL-28. Kemudian dan pembelian baru, unsur Armada ALRI setelah kualitas unsur armada semakin telah mampu menggelar sejumlah operasi canggih dan modern serta dan kuantitasnya tempur, yang meliputi operasi blokade laut, semakin besar, akhirnya terbentuklah patroli keamanan laut, tempur laut, dan sebuah Komando Armada. Berdasarkan SK operasi pendaratan amfibi. Meskipun telah KSAL No. A. 4/2/10 tanggal 14 September diperkuat beberapa alutsista yang cukup 1959 ditetapkan berdirinya organisasi handal, namun ALRI belum membentuk Komando Armada ALRI, yang diresmikan sebuah komando armada, karena jumlah pembentukannya pada tanggal 5 Desember alutsista yang ada dianggap belum 1959 oleh KSAL Komodor Laut R.E. memadai. Unsur armada masih berada di Martadinata. bawah komando KDMS (Komando Daerah Maritim Surabaya). Kendati demikian, Setelah Komando Armada terbentuk, maka rintisan untuk membentuk sebuah komando disusunlah struktur organisasi satuan- utama terpadu telah ada sejak awal tahun satuan operasional di bawahnya yang 1950-an. tersusun dalam bentuk Flotila, Skuadron dan Divisi dengan mempertimbangkan jumlah Langkah-langkah ALRI yang berupaya kapal dan tipenya. Selanjutnya berdasarkan mengorganisasikan kekuatan armadanya SK Menteri/Panglima Angkatan Laut (Men/ masih sangat terbatas dalam bentuk Flotila Pangal) No. 5401.7 tanggal 18 Februari Penyapu Ranjau pada tanggal 21 Agustus 1963 disebutkan bahwa Komando Armada 1952. Kemudian berdasarkan SK KSAL No. (Koarma) merupakan salah satu Komando A.5/3/23 bulan Juli 1953 dibentuklah Eskader Operasional. Lalu berdasarkan SK Men/ ALRI. Setahun kemudian, pada tahun 1954 Pangal No. 5401.48 tanggal 1 Desember terbentuk Flotila Penyapu Ranjau II. Sejak 1963 Koarma ditetapkan sebagai Komando tahun 1954 ALRI mendatangkan sejumlah Utama fungsional dan administratif yang alutsista dari luar negeri guna meningkatkan berkedudukan langsung di bawah Deputy I dan melengkapi kemampuan tempurnya. Operasi Men/Pangal.

Pada awal tahun 1950-an kebutuhan akan Pemimpin Koarma diganti sebutannya yaitu alutsista yang modern dan dalam jumlah dari Komandan menjadi Panglima. Adapun besar semakin mendesak karena masa ini tugas pokoknya adalah sebagai Komando bangsa Indonesia juga dihadapkan kepada Administratif dan mengkoordinasi komando pemberontakan separatisme. Masalah satuan di bawahnya yaitu Komando Jenis besar lainnya adalah Belanda masih belum (Kojen) yang terdiri atas : 1. Kojen Kapal mau mengembalikan Irian Barat ke pihak RI. Jelajah dan Pemburu (Kojenjelru). 2. Negara-negara Barat melakukan pemihakan Kojen Kapal Selam (Kojenkasel). 3. Kojen kepada Belanda, sehingga mendorong Kapal Amfibi (Kojenamfib). 4. Kojen Kapal pemerintah RI membeli sejumlah alutsista Cepat (Kojenkat). 5. Kojen Kapal Ranjau kepada Uni Soviet dan negara-negara netral. (Kojenran). 6. Kojen Kapal Patroli (Kojentrol). Sejak tahun 1957, mulailah berdatangan 7. Kojen Kapal Bantu (Kojenbant). Selain sejumlah besar alutsista dan material Kojen juga dibentuk Pasukan Komando tempur asal negeri Beruang Merah tersebut Armada (Paskoarma), Kesatuan Udara ke Indonesia.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 19 Super destroyer Kelas Skory RI Siliwangi dan pesawat anti kapal selam Ganet cerminan kekuatan Armada RI pada tahun 1959.

Armada (Kodarma), Komando Pendidikan yang bertugas mengatasi permasalahan di dan Latihan Armada (Koplatarma) serta dalam negeri. Komando Pendidikan dan Latihan Amfibi (Koplatamfib). Seiring dengan dinamika nasional yang terjadi, maka ALRI pada tahun 1970 melalui Guna meningkatkan efisiensi operasional Instruksi KSAL No. 5401.14 mengadakan unsur-unsurnya, pada tanggal 5 Desember konsolidasi serta reorganisasi atas Koarsam 1966, ALRI melakukan reorganisasi dan Koartara, yang divalidasi menjadi satu Komando Armada ALRI menjadi dua organisasi yaitu Komando Armada RI. Komando Utama, yaitu Komando Armada Dalam pelaksanaan tugasnya, di bawah Samudera (Koarsam) dan Komando Armada Komando Armada RI dibentuk Eskader Nusantara (Koartara). Koarsam merupakan Barat dan Eskader Timur. Selanjutnya, kekuatan strategis yang berfungsi sebutan Kojen diganti menjadi Satuan, menunjang tugas pertahanan terhadap yaitu : 1. Satuan Kapal Eskorta (Satkor). ancaman musuh dari luar. Sedangkan 2. Satuan Kapal Selam (Satsel). 3. Satuan Koartara merupakan kekuatan kewilayahan Kapal Amfibi (Satfib). 4. Satuan Kapal Cepat

20 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 (Satkat). 5. Satuan Kapal Ranjau (Satran). perairan sangat luas terdapat jalur ALKI II 6. Satuan Kapal Patroli (Satrol). 7. Satuan dan III serta berbatasan dengan perairan Kapal Bantu (Satban). Di samping itu juga Australia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini dibentuk Satuan Udara Armada, Satuan dan Malaysia juga memegang peranan Marinir Armada dan Satuan Pasukan penting dalam mengendalikan kawasan Katak. Satuan-satuan tersebut merupakan Pasifik. Komando Pelaksana Pembinaan. Dinamika lingkungan strategis dan potensi Sesuai dengan dinamika kebutuhan dan ancaman perairan Indonesia semakin ancaman yang terjadi, komando Armada RI kompleks dalam upaya mewujudkan yang tadinya berpusat di Surabaya, pada Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia 30 Maret 1985 dibagi menjadi Komando sehingga Komando Armada RI pun Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) dikembangkan menjadi tiga dari armada yang berpusat di Jakarta dan Komando RI kawasan menjadi armada bernomor. Kawasan Timur (Koarmatim) yang berpusat Merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 10 di Surabaya. berdasarkan Surat Keputusan Tahun 2010 dan Peraturan Presiden Nomor Panglima ABRI Nomor : Kep.171/II/1985 62 Tahun 2016 pada tanggal 11 Mei 2018 di tanggal 30 Maret 1985. Koarmabar Sorong Papua Barat, diresmikan berdirinya memainkan peranan penting dalam menjaga organisasi baru, yaitu Komando Armada III Laut Indonesia wilayah barat mencakup (Koarmada-III) yang berpusat di Sorong, Samudera Hindia, Laut Natuna Utara, sekaligus pergantian nama satuan TNI hingga Laut Jawa yang di dalamnya terdapat yaitu Komando Armada RI Wilayah Barat ALKI I juga berbatasan dengan negara- (Koarmabar) menjadi Komando Armada I negara India, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Komando Armada RI Wilayah Timur Singapura, dan Vietnam. Wilayah kerja (Koarmatim) menjadi Komando Armada II. Koarmabar semakin penting dalam menjaga Dengan tiga armada bernomor ini wilayah perairan padat Selat Malaka sebagai jalur kerja setiap armada menjadi berimbang transportasi yang menghubungkan kawasan dimana Koarmada III menjaga perairan Asia dengan Eropa dan Afrika. Sedangkan wilayah Maluku dan Papua yang di dalamnya Koarmatim mengemban tugas menjaga terdapat jalur ALKI III.

Peta pembagian wilayah Koarmada I, II dan III.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 21 Manuver unsur-unsur SSAT pada hari TNI di Banten 2017. Siap mewujudkan Jalesveva Jayamahe.

Peresmian Komando Armada I, II, dan III oleh Panglima TNI Markesal TNI Hadi Tjahyanto., S.I.P. di Sorong pada tahun 2018.

22 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 SEPUTAR ARMADA

Di dalam kehidupan bermasyarakat, kata armada digunakan dalam berbagai pengertian yang memiliki makna yang berbeda-beda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian armada adalah rombongan (pasukan) kapal perang; rombongan kapal-kapal dagang; rombongan suatu kesatuan. Penggunaan kata armada dalam penulisan maupun perbincangan sehari-hari memang beragam seperti kedatangan Menteri disambut armada perahu nelayan; kedatangan armada dagang Eropa mengalahkan kapal tradisional Nusantara, dan Destoyer escort kelas Claude Jones dan kapal selam kelas Whiskey andalan armada salah satu armada bus kota terbakar. TNI AL dekade 1970-an.

Di beberapa negara Amerika, kata armada merujuk pada angkatan laut seperti Angkatan Laut Argentina (Armada de la República Argentina), Angkatan Laut Chili (Armada de Chile), Armada Nasional Kolombia (Armada Nacional). Di Amerika Serikat penggunaan kata armada biasanya, merupakan formasi permanen dan umumnya ditugaskan di samudra atau laut tertentu. Sebagian besar armada diberi nama setelah samudra atau laut itu, dalam konvensi di Angkatan Laut Amerika Serikat menggunakan nomor seperti Armada ke-7 di Samudra Pasifik Barat dan Samudera India (7th Fleet Western Pacific Ocean & Indian Ocean), Armada ke-3 di Samudra Pasifik Timur (3rd Fleet Eastern Pacific Ocean). Armada biasanya dipimpin oleh seorang laksamana bintang empat sebagai panglima, tetapi banyak pula armada yang dipimpin oleh laksamana madya atau bahkan laksamana muda. Karena banyak angkatan laut yang lebih kecil berisi satu armada, istilah Korvet kelas Fatahillah dan fregat kelas armada sering kali identik dengan angkatan laut. bagian dari modernisasi TNI AL tahun 1980-an. Tetapi bisa juga sebutan armada adalah untuk armada multinasional yang terdiri dari gabungan angkatan laut dari beberapa negara seperti armada Perancis-Spanyol menghadapi Angkatan Laut Kerajaan Inggris pada Pertempuran Trafalgar pada tahun 1805. Dan pada zaman modern, NATO telah membentuk armada gabungan dalam menjalankan operasi gabungan yang terdiri dari angkatan laut beberapa negara anggotanya seperti Operation Active Endeavour sejak 4 Oktober 2001 hingga 9 November 2016. Operasi maritim di laut Mediterania ini untuk mencegah pergerakan teroris dan senjata pemusnah massal merespon serangan 11 September 2001.

Di Indonesia khususnya Angkatan Laut, penggunaan istilah armada sudah dipakai sejak awal berdirinya BKR/ TKR Laut tahun 1945. Pada perkembangan organisasi TNI AL awal, armada dipakai sebagai nama corps dalam sistem pembinaan personel yaitu Corps Armada seperti Korvet kelas Parchim memperkuat armada TNI AL sejak akhir dekade 1990-an. juga Corps Mariniers, Corps PHB dan lain sebagainya.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 23 TAKTIK & STRATEGI

PERTEMPURAN LAUT LEYTE 1944: PUPUSNYA HARAPAN KANTAI KESSEN JEPANG UNTUK BERJAYA DI PASIFIK Oleh : Letkol Laut (KH) Heri Sutrisno Letkol Laut (E) Elias Baratiku

Meskipun mengalami kekalahan beruntun dalam berbagai pertempuran di Pasifik, sampai pertengahan tahun 1944, Komando militer tertinggi Jepang masih mempercayai bahwa armada angkatan lautnya mampu mengalahkan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat dalam sebuah pertempuran pamungkas atau kantai kessen yang mengubah jalannya perang. Kekalahan armada Jepang dalam Pertempuran Leyte menggagalkan harapan itu.

Setelah tiga tahun berperang, AL Kekaisaran kehilangan kendali atas udara di Pasifik yang menjadi faktor penentu kemenangan pertempuran laut di wilayah itu. Mereka kehabisan penerbang akibat pertempuran- pertempuran di Laut Koral, Midway, dan kampanye Kepulauan Solomon 1942-43, sehingga kekuatan udara kapal induknya semakin lemah. Belum lagi Kampanye Guadalkanal yang hampir sepenuhnya dilakoni AL Kekaisaran membuat banyak 1. Pertempuran Laut Sibuyan pilot berpengalaman tewas. Sementara 2. Pertempuran Selat Surigao lawannya mampu memulihkan kekuatan 3. Pertempuran Tanjung Enggano tempurnya dengan cepat. 4. Pertempuran Laut Samar

24 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Angkatan Laut Jepang masih percaya pada AL Australia dibawah pimpinan Laksamana kekuatan armada kapal kombatan atas Muda John Agustine Collins. Sementara airnya yang masih memiliki kemampuan Armada ke-3 yang terdiri dari empat untuk melawan armada kapal induk Amerika gugus tempur kapal induk yaitu Gugus Serikat dan para sekutunya. Pihak Amerika Tempur Kapal Induk I dibawah pimpinan Serikat juga memperhitungkan potensi Laksamana Madya John S. Mc Cain, Gugus ancaman itu sehingga strategi lompat katak Tempur Kapal Induk II yang dipimpin oleh yang sukses diterapkan Jenderal Douglas Laksamana Muda Gerald S. Bogan, Gugus Mac Arthur harus dikalkulasi lagi terutama Tempur Kapal Induk III dikomandani oleh sasaran militer berikutnya yaitu antara Laksamana Muda Ted Sherman, dan Gugus Formosa (Taiwan) atau Filipina. Pilihan Tugas Kapal Induk IV dibawah komando jatuh pada wilayah yang kedua dengan Laksamana Muda Ralph E. Davidson. Tugas pertimbangan pendudukan Filipina dapat setiap dengan gugus tugas kapal induk itu sekaligus menghancurkan konsentrasi adalah mewujudkan keunggulan udara dan armada kapal kombatan atas air Jepang dan melindungi pendaratan serta bila diperlukan sasaran itu memiliki hubungan emosional memburu armada kapal induk Jepang. dengan rakyat Amerika Serikat terutama sang Panglima Angkatan Perang Kawasan Untuk mempertahankan Filipina Panglima Pasifik Barat Daya yang sudah berjanji Armada Gabungan Jepang Laksamana kembali ke Filipina. Saemu Toyoda menggelar operasi yang bersandi Sho Ichi-Go (Operasi Kemenangan Untuk menyiapkan operasi ini Amerika Pertama). Dengan kekuatan yang ada Serikat menyiapkan 284 kapal perang Jepang membagi empat gugus tugas armada berbagai jenis termasuk sembilan kapal yaitu Gugus Tengah dibawah pimpinan induk dan delapan kapal induk ringan serta Laksamana Muda Takeo Kurita dengan tugas didukung sekitar 1.500 pesawat udara. mencegat lawan di Selat Bernardino, Gugus Kekuatan ini jauh mengungguli armada Selatan yang dipimpin Laksamana Madya Jepang yang hanya berkekuatan 67 kapal Shoji Nishimura yang bertugas menghadang perang termasuk sebuah kapal induk dan musuh di Selat Surigao, Gugus Penyerang tiga kapal induk ringan serta sekitar 300 dibawah pimpinan Laksamana Madya pesawat udara. Armada Amerika diambil dari Kiyohide Shima dengan tugas mendukung Armada ke-3 dibawah komando Laksamana Gugus Selatan, dan Gugus Utara yang William Frederick Hasley Jr dan Armada dipimpin oleh Laksamana Madya Jisaburo ke-7 dibawah komando Laksamana Madya Osawa yang berperan sebagai pengalih atau Thomas C. Kinkaid. Kedua armada tersebut umpan untuk memancing Gugus Tempur berasal dari komando yang berbeda. Kapal Induk Amerika menjauhi Teluk Leyte. Armada ke-3 dibawah Komando Armada Pasifik yang dipimpin oleh Laksamana Skenario menghadang armada Amerika Chester Nimitz dan Armada ke-7 berasal dari di Teluk Leyte tidak terlaksana karena Komando Pasifik Barat Daya yang dipimpin kendala teknis dan logistik yang berakibat oleh Jenderal Mc Arthur. penundaan keberangkatan armada Jepang dari pangkalannya di Jepang, Formosa dan Pelaksana operasi amfibi ke Teluk Leyte Brunei. Saat posisi mereka di perjalanan, diemban oleh Armada ke-7 yang terbagi Armada ke-7 berhasil mendaratkan pasukan dalam tiga gugus tugas yaitu Gugus Tugas Mac Arthur dari Korps Angkatan Darat ke-6 Kawal yang dikomandani Laksamana Muda di pantai Leyte pada tanggal 20 Oktober Jesse B. Oldendorf, Gugus Tugas Amfibi 1944. Bagi armada Jepang, menggagalkan yang dipimpin oleh Laksamana Muda Clifton pendaratan di Leyte bukanlah target, misi Sprague dan sebuah Satuan Tugas Kawal utama mereka adalah mewujudkan pukulan

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 25 Kapal penjelajah USS Birmingham berupaya mengevakuasi kapal induk USS Princetown yang terbakar hebat karena serangan kamikaze pesawat tempur Jepang dalam Pertempuran Laut Sibuyan. telak yang menentukan pada armada jalur Palawan dan menenggelamkan dua Amerika di Filipina. Pertempuran Leyte kapal penjelajah Jepang (Atago dan Maya). sebenarnya merupakan sebutan kumpulan Sementara dua kapal selam lawannya empat pertempuran laut yang terdiri dari mengalami rusak berat (USS Darter dan empat pertempuran laut yang berlangsung USS Dace) dan ditinggalkan awaknya. tanggal 23 – 26 Oktober 1944 yang terdiri dari Pertempuran Laut Sibuyan, Pertempuran Aksi kapal selam ini membongkar Selat Surigao, Pertempuran Tanjung Engaño kerahasiaan pergerakan armada Kurita dan Pertempuran Samar. dan Laksamana Halsey mengirim tiga dari empat gugus tempur kapal induknya untuk Diantara empat gugus tugas armada yang mencari dan menyerangnya. Pagi harinya, dibentuk Laksamana Toyoda, Gugus tanggal 24 Oktober 1944 armada Kurita Tengah pimpinan Laksamana Madya Kurita berhasil dideteksi oleh pesawat udara dari merupakan gugus terkuat yang berkekuatan armada Bogan di Laut Sibuyan dan kapal- dua battleships utama, tiga battleships, 12 kapal Gugus Selatan pimpinan Laksamana kapal penjelajah dan 15 kapal perusak. Madya Nishimura terdeteksi oleh pesawat Gugus ini menjadi ancaman serius Armada udara dari armada Davison di Laut Zulu. ke-7 yang melaksanakan Operasi Amfibi di Gelombang serangan udara armada Leyte. Oleh karena itu Armada ke-3 terus kapal induk Amerika diluncurkan untuk membayangi pergerakan Gugus Tengah ini menggempur kedua gugus armada Jepang sejak mereka meninggalkan pangkalannya itu. Dalam Pertempuran Selat Sibuyan Gugus di Brunei. Sehari setelah meninggalkan Armada Mischer berhasil menenggelamkan pangkalannya atau tanggal 23 Oktober 1944 battleships utama Musashi dan dua kapal dini hari mereka langsung dihadang oleh penjelajah, melumpuhkan dua kapal perusak satuan kapal selam Amerika Serikat di mulut serta menjatuhkan sebagian besar pesawat

26 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 tempur Jepang. Armada Mischer kehilangan kapal-kapal kombatan atas air yang sangat 30 pesawat udara yang dirontokkan oleh sengit. Nishimura juga menghadapi lima armada Kurita dan sebuah kapal induk battleship Amerika yang telah bangkit dari USS Princetown yang ditenggelamkan kubur Pearl Harbour yaitu USS California, oleh serangan Armada Udara 1 pimpinan USS Tennessee, USS West Virginia, USS Laksamana Muda Onishi yang berpangkalan Maryland dan USS Missisipi. Semua unsur di Pulau Luzon. Peningkatan intensitas Gugus Selatan tenggelam atau rusak dan serangan udara dari Armada ke-3 memaksa Laksamana Madya Nishimura gugur dan Laksamana Madya Kurita untuk menahan tenggelam bersama kapal benderanya gerak maju sisa-sisa armadanya ke Teluk Yamashiro. Armada Kiyohide Shima datang Leyte. terlambat hanya beberapa jam dari puncak pertempuran dan berlayar melewati puing- Bila pertempuran Laut Sibuyan puing kapal – kapal dari armada Nishimura memperlihatkan kontak senjata antara yang akan dibantunya. Di tengah kebingungan pesawat tempur dan kapal atas air, membaca situasi, armada bantuan ini pertempuran antar kapal kombatan dikejutkan serangan armada musuh yang permukaan pecah di Selat Surigao pada telah mengkonsolidasikan kekuatannya 24 Oktober 1944. Armada Nishimura sehingga diputuskan untuk menarik mundur yang berkekuatan dua battleship, sebuah armadanya. Gerak mundur armada ini penjelajah, dan empat kapal perusak dibawah kejaran armada Oldendorf dan bergerak lewat Laut Zulu dan Mindanau serangan udara pesawat penyerang Amerika dihadang oleh armada Oldendorf yang Serikat yang berpangkalan di darat dan di merupakan gugus kawal amfibi di jalur kapal induk gugus tugas amfibi pimpinan selatan Leyte. Gugus kawal dari Armada Laksamana Muda Prague. Beruntung ke-7 ini berkekuatan enam battleship yang musuhnya menghentikan pengejaran semuanya dilengkapi radar pengendali karena harus mengalihkan haluannya tembakan, delapan kapal penjelajah, 28 menuju Selat Bernardino untuk menghadapi kapal perusak dan 39 kapal cepat torpedo kehadiran Armada Kurita yang lolos dari atau lebih dikenal dengan sebuat Patrol pantauan Armada ke-3. Namun demikian Torpedo (PT). Untuk memperkuat armada sebuah kapal penjelajah Jepang Abikuma Jepang di jalur selatan Panglima Toyoda tenggelam dalam serangan udara itu. menggerakkan armada Kiyohide Shima yang berkekuatan tiga kapal penjelajah dan Meskipun kalah dalam pertempuran empat kapal perusak ke Selat Surigao. Selat Sibuyan dan Selat Suriago, armada Jepang masih memiliki kemampuan untuk Kontak senjata pertama kali pecah saat menghantam armada Amerika Serikat di satuan kapal cepat torpedo menyerang Filpina. Jepang masih memiliki kekuatan armada Nishimura dalam kegelapan di utama armada Kurita dan sebagian besar perairan Pulau Bohol. Meskipun gagal armada Shima. Disamping itu mereka memberikan pukulan, kapal-kapal tempur masih mempunyai Gugus Utara pimpinan ringan ini melaporkan posisi konvoi Laksamana Madya Jizaburo Ozawa yang kapal Jepang ke kapal markas sehingga sedang bergerak perairan utara Filipina. memudahkan Oldendorf untuk menempatkan Armada Ozawa merupakan gugus tempur unsur-unsurnya menghadapi lawan yang kapal induk yang berkekuatan sebuah kapal di atas kertas lebih lemah dari armadanya. induk berat, dua kapal induk ringan, dua Selat Surigao tanggal 25 Oktober 1944 dini battleship berat, tiga kapal penjelajah dan hari menjadi ladang pembantaian armada delapan kapal perusak serta 116 pesawat Nishimura yang kalah jumlah dan kalah terbang. Kekuatan ini sangat jauh bila tingkat teknologinya, melalui pertempuran dibandingkan dengan kekuatan Armada

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 27 Lukisan yang menggambarkan manuver kapal-kapal perusak pengawal gugus tugas amfibi Amerika Serikat menghadang armada kapal kombatan utama Laksamana Madya Kurita dalam Pertempuran Laut Samar yang merupakan bagian paling dramatis dalam Pertempuran Leyte.

ke-3 pimpinan Laksamana Hasley yang Laksamana Muda Clifton Spargue yang terdiri dari 14 kapal induk, enam battleship, berkekuatan enam kapal induk kecil dengan 13 kapal penjelajah dan 57 kapal perusak sekitar 100 pesawat udara, tiga kapal serta sekitar 1.000 pesawat terbang. Sesuai perusak, dan empat kapal destroyer escort skenario armada Ozawa digunakan sebagai atau fregat. Kekuatan armada Amerika umpan untuk menarik Armada ke-3 menjauhi Serikat ini kalah jauh dengan armada Kurita Armada ke-7 yang sedang melaksanakan yang berkekuatan empat battleship, delapan operasi amfibi di Teluk Leyte. kapal penjelajah, dan 11 kapal perusak.

Kedua armada itu terlibat pertempuran di Umpan dan Gertak Teluk Samar 26 Oktober 1945. Laksamana Sprague memerintahkan seluruh unsurnya Manuver armada Osawa ini berhasil untuk memberikan perlawanan semaksimal memancing keluar tiga gugus armada mungkin melawan armada Kurita. Belum Hasley bergerak ke perairan utara. ada dalam sejarah sebuah armada kapal Pergerakan Armada ke-3 ini sesuai induk ringan bertempur secara langsung dengan tugas azasi mereka untuk mencari, dengan armada kapal battleship dan kapal menemukan dan menggempur armada penjelajah. Semua pesawat udara yang kapal induk musuh. Selat Bernardino yang bepangkalan di semua kapal induk ringan menjadi pintu masuk Teluk Leyte dari diterbangkan dengan membawa semua sisi timur tidak terjaga dan memudahkan persenjataan dan bermanuver menyerang armada utama Kurita memasuki perairan armada Kurita secara bergelombang, bahkan strategis tersebut. Tindakan Laksamana meskipun bom, torpedo dan peluru senapan Hasley ini membahayakan seluruh pasukan mesin sudah habis pesawat-pesawat Amerika Serikat di Teluk Leyte. Kekuatan tersebut tetap bermanuver menyerang yang mengawal perairan tersebut hanya seolah mereka berasal dari gugus tempur sebuah gugus tugas amfibi Taffy 3 pimpinan kapal induk yang kuat. Sambil meminta

28 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 tempur kapal induk Laksamana Hasley. Oleh karena itu Laksamana Kurita yakin kalau gelombang pesawat udara dan kapal- kapal perusak yang menyerang armadanya berasal dari gugus tempur kapal induk utama Armada ke-3. Selanjutnya meskipun berhasil menenggelamkan dua kapal induk ringan, tiga kapal perusak, dan menembak jatuh 28 pesawat udara musuh selama pertempuran, Laksamana Kurita menarik mundur armadanya dari Teluk Samar. Keputusan ini yang justru membuang kesempatan Jepang untuk memukul sebagian armada Amerika Serikat di Teluk Leyte. Parahnya lagi saat bergerak mundur mereka kehilangan dua kapal penjelajah karena diserang oleh pesawat-pesawat udara dari Gugus Tugas Kapal Induk pimpinan Laksamana Madya Mc Cain yang datang membantu armada Taffy 3.

Pertempuran Laut Samar ini merupakan penentu dari serangkaian Pertempuran Laksamana Muda Cliffon Sprague memimpin armada Gugus Tugas Amfibi 3 (Taffy 3) menggertak Gugus Laut Leyte menandai kegagalan misi Tempur Armada Kurita yang jauh lebih kuat. Aksinya utama Jepang untuk memberi pukulan ini menggagalkan armada Jepang melakukan pukulan yang menentukan kepada armada Amerika yang mematikan atas armada Amerika Serikat dalam Pertempuran Leyte. Serikat. Pertempuran dua gugus kapal induk di perairan Tanjung Enggano pada hari yang sama sudah diketahui pemenangnya bantuan ke semua unsur kawan, Komandan sejak awal karena armada Ozawa hanyalah Taffy 3 tersebut juga menarik gerak semua sebagai umpan dan tidak diproyeksikan kapal induk ringannya dengan tabir asap untuk bertempur secara total dengan putih agar pihak Jepang tidak bisa melihat Armada Hasley. Dalam pertempuran Tanjung siluet kapal-kapal yang sedang mereka Enggano itu Armada Ozawa kehilangan hadapi dan tetap mengira kalau kekuatan sebuah kapal induk berat dan tiga kapal yang mereka hadapi adalah armada kapal induk ringan dan sisa armadanya kembali induk utama. ke Jepang. Armada Jepang kehilangan 26 kapalnya selama pertempuran Leyte Sebaliknya kapal perusak dan fregat secara sedangkan lawannya hanya kehilangan gagah berani melakukan manuver gertak tujuh kapal perang. Sejak pertempuran Leyte yang meyakinkan dengan menghadang angkatan laut Jepang tidak lagi memiliki langsung kapal-kapal perang Jepang yang kemampuan untuk menggempur armada lebih besar dan unggul persenjataannya. Amerika Serikat dan sekutu sekaligus Serangan ini membuat battleship utama mengubur mimpi Jepang untuk berjaya di Yamato melakukan manuver penghindaran Pasifik. dan dua kapal penjelajah Jepang tenggelam. Laksamana Kurita tidak pernah menerima informasi dari Laksamana Osawa kalau armadanya berhasil memancing gugus

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 29 LINTAS PERISTIWA DEKLARASI DJUANDA 13 DESEMBER 1957 TONGGAK KETIGA BANGUNAN NKRI Oleh : Kolonel Laut (KH) Drs. Syarif Toyib, M.Si.

Bangsa Indonesia memandang bahwa menghubungkan Samudera Hindia dengan semua pulau dan kepulauan Indonesia serta Samudera Pasifik. laut yang menjadi perekatnya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan Tetapi karena sifatnya yang terbuka, maka dalam bingkai wilayah Negara Kesatuan laut juga dianggap sebagai warisan bersama Republik Indonesia (NKRI). Kesadaran umat manusia, sehingga hampir setiap mendalam terhadap perlunya kesatuan ini negara merasa berhak untuk melintasi dan tentu dipengaruhi secara kuat oleh realitas memanfaatkan lautan bagi kepentingannya. yang tidak bisa diubah, yakni bahwa Asumsi tersebut tentu dapat menjadi sumber geostrategi Indonesia merupakan negara konflik potensial apabila tidak diatur melalui kepulauan yang terletak pada posisi silang perangkat hukum laut internasional yang dunia antara benua Asia dan Australia serta mengatur antara hak dan kewajiban setiap

30 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 negara. Oleh karena itu meskipun bangsa Pada masa pasca kemerdekaan Indonesia Indonesia sudah memproklamasikan sampai dengan awal tahun 1950-an, kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, pemerintah Republik Indonesia tidak namun kedaulatan atas semua wilayah mempunyai waktu untuk membenahi lautan, daratan dan udara di atasnya tidak masalah perbatasan dengan negara lain, begitu saja diperoleh, masih ada perjuangan karena disibukkan dengan penanganan panjang yang harus dilalui karena masalah dalam negeri yang penuh gejolak, mendapatkan pertentangan dari negara- masih berlarutnya penyelesaian masalah negara lain utamanya negara-negara maju. Papua Barat yang tetap dipertahankan Belanda dan dekolonisasi Inggris atas Dalam perjalanan sejarahnya bangunan wilayah jajahannya di Semenanjung Malaya Indonesia paling tidak didirikan melalui tiga dan Kalimantan Utara. tonggak sejarah. Pertama adalah Sumpah Pemuda 1928 yang berisi pernyataan Masalah perbatasan Indonesia mulai bertanah air satu, berbangsa satu, dan mendapat perhatian di masa Kabinet Ali berbahasa satu, pada intinya merupakan Sastroamijoyo II (24 Maret 1956 – 14 Maret deklarasi kelahiran Bangsa Indonesia 1957). Batas wilayah laut di Indonesia pada sebagai bangsa yang satu. Tonggak kedua saat itu masih diatur oleh peraturan warisan adalah Proklamasi Kemerdekaan 17 Belanda yang dikenal dengan Territoriale Agustus 1945 merupakan deklarasi sebuah Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie negara dengan satu pemerintah yang 1939 (selanjutnya disebut Ordonantie berdaulat. Sedangkan Deklarasi Djuanda 13 1939). Dalam Ordonantie 1939 ditentukan Desember 1957 merupakan tonggak ketiga bahwa jarak teritorial bagi tiap-tiap pulau berisi pernyataan Indonesia sebagai satu di Indonesia adalah tiga mil dari garis kesatuan wilayah daratan dan lautan serta pantai masing-masing pulau. Peraturan itu wilayah udara di atasnya. memunculkan banyak wilayah laut bebas di antara pulau-pulau yang ada di Indonesia.

Pelantikan Ir. Djuanda sebagai Perdana Menteri RI menggantikan Ali Sastroamijoyo, fokus pada wilayah NKRI sebagai satu kesatuan.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 31 Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja menyampaikan pidato di sidang umum PBB New York, 23 Juli 1980.

Laut bebas ini membuat wilayah Indonesia Kusumaatmaja untuk mencari dasar hukum menjadi terpisah-pisah. untuk mempertahankan wilayah Republik Indonesia. Mr. Mochtar Kusumaatmaja Gagasan untuk mengubah Ordonantie kemudian memberikan gagasan yang 1939 muncul atas desakan dari beberapa disebut Archipelagic Principle yang telah departemen yang merasa hukum laut ditetapkan oleh Mahkamah Internasional warisan Belanda itu tidak dapat melindungi pada tahun 1951. Sebagai alternatif keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik terhadap RUU dan gagasan Archipelagic Indonesia. Atas dasar itulah, Perdana Principle itu kemudian dibuatlah konsep Menteri Ali Sastroamijoyo membentuk ’Asas Negara Kepulauan’. Perdana Menteri sebuah tim yang ditugaskan untuk membuat Djuanda mempunyai pemikiran bahwa RUU RUU tentang Wilayah Perairan Indonesia tersebut harus segera disahkan, karena dan Lingkungan Maritim. Tim yang dibentuk seringnya armada Angkatan Laut Belanda berdasarkan Keputusan Perdana Menteri RI yang berlayar dari dan menuju New Guinea No. 400/P.M./1956 itu, dipimpin oleh Kolonel di wilayah perairan kepulauan Indonesia Laut R. M. Soepangat Pirngadi. yang saat itu masih dianggap sebagai zona laut bebas. Setelah hampir satu tahun lebih, tim penyusun tersebut dapat menyelesaikan RUU Wilayah Untuk menjamin perlindungan dan kesatuan Perairan Indonesia dan Lingkungan Maritim. wilayah Nusantara, maka Pemerintah Sebagian besar isi dari RUU itu hampir Indonesia pada tanggal 13 Desember 1957 sama dengan Ordonantie 1939, namun telah mendeklarasikan Konsepsi Nusantara memiliki perbedaan pada penentuan garis melalui Pengumuman Pemerintah RI yang teritorial yang sebelumnya 3 mil, menjadi dikenal dengan “Deklarasi Djuanda”. Hal 12 mil laut. RUU tersebut belum sempat terpenting dan bersejarah dari konsepsi disetujui, karena Kabinet Ali II kemudian tersebut adalah penegasan : “Bahwa segala bubar, dan digantikan oleh Kabinet Djuanda. perairan di sekitar, di antara dan yang Kabinet Djuanda masih melanjutkan RUU menghubungkan pulau-pulau yang termasuk Wilayah Perairan Indonesia dan Lingkungan daratan Negara Republik Indonesia, dengan Maritim, dengan menugaskan Mr. Mochtar tidak memandang luas atau lebarnya

32 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 adalah bagian-bagian yang wajar daripada Mereka menganggap Indonesia telah wilayah daratan Negara Republik Indonesia melanggar ketentuan hukum laut dan dengan demikian merupakan bagian internasional. Amerika Serikat bahkan daripada perairan nasional yang berada menjadi negara pertama yang mengajukan di bawah kedaulatan mutlak daripada protes yaitu pada tanggal 30 Desember 1957, Negara Republik Indonesia. Lalulintas Inggris tanggal 3 Januari 1958, Australia yang damai di perairan pedalaman ini bagi tanggal 3 Januari 1958, dan Belanda juga kapal asing terjamin selama dan sekedar tanggal 3 Januari 1958. Perancis pada tidak bertentangan dengan kedaulatan dan tanggal 8 Januari 1958, dan Selandia Baru keselamatan negara Indonesia. Penetapan pada tanggal 11 Januari 1958. Reaksi batas laut teritorial yang lebarnya 12 mil yang penolakan tersebut sudah diantisipasi oleh diukur dari garis-garis yang menghubungkan pemerintah Indonesia, sehingga sudah titik yang terluar daripada pulau-pulau diumumkan bahwa keberatan dari berbagai negara Republik Indonesia akan ditentukan negara tersebut akan diperhatikan dan dengan undang-undang”. dibahas dalam konferensi internasional mengenai hak-hak atas lautan yang akan Melalui Deklarasi Djuanda tersebut, di diadakan pada tahun 1958 di Jenewa. samping mengubah cara penarikan garis Delegasi Indonesia yang datang pada pangkal lurus, pemerintah Indonesia konferensi internasional di Jenewa ini terdiri juga telah mengubah lebar laut teritorial atas Mr. Ahmad Subardjo Djojohadisuryo, Indonesia yang tadinya 3 mil laut menjadi S.H. yang pada waktu menjabat sebagai 12 mil laut. Deklarasi yang disampaikan Duta Besar RI di Swiss, Mr. Mochtar oleh Pemerintah RI ini mendapat reaksi Kusumaatmadja, Goesti Moh. Chariji dan kecaman keras dari negara-negara Kusuma, dan Laksamana Muda (Purn) M. lain, terutama yang sangat berkepentingan Pardi (Ketua Mahkamah Pelayaran). dengan jalur lalu lintas internasional yang memang harus melalui wilayah Indonesia.

Sesi kedua pada Konferensi Hukum Laut PBB ketiga di Jenewa 20 Juni 1974, bagian dari perjuangan Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dunia atas konsep negara kepulauan.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 33 Konferensi Meja Bundar antara Indonesia dengan Belanda di Denhaag Belanda.

Dalam kesempatan pidatonya delegasi Pemerintah Indonesia kemudian merancang Indonesia mengemukakan azas peraturan tentang Deklarasi Djuanda 13 Archipelagic Principle. Inilah untuk pertama Desember 1957 menjadi undang-undang kali masyarakat internasional mendengar agar kedudukannya menjadi lebih kuat. penjelasan mengenai implementasi Pada tahun 1960 pengumuman tersebut ’Archipelagic Principle’ terhadap suatu dituangkan dalam Peraturan Pemerintah negara yang melahirkan ’Archipelagic Pengganti Undang-undang (PERPU) State Principle’ yang pada waktu itu masih No. 4 Tahun 1960. Produk hukum inilah asing bagi dunia. Asing karena azas ini yang kemudian juga disampaikan pada eksis tapi belum ada satu pun negara di Konferensi Hukum Laut PBB ke dua yang dunia yang menggunakannya. Meskipun diselenggarakan tahun 1960, namun usul telah dijelaskan lewat pidato, negara- Indonesia masih belum dapat diterima. negara yang pernah menyampaikan protes Pada tahun 1962, Indonesia kembali kepada pemerintah Indonesia belum dapat menerbitkan PERPU No. 8 Tahun 1962 menerima alasan Delegasi Indonesia. mengenai Lalu-lintas Laut Damai Kapal Namun demikian Indonesia mendapatkan Asing dalam Perairan Indonesia, dan masih dukungan dari Ekuador, Filipina, dan terus menyempurnakan implementasi Asas Yugoslavia. Pemerintah Indonesia kemudian Negara Kepulauan dalam sistem hukum di menggunakan beberapa cara untuk Indonesia. mendapat simpati dari negara-negara lain, misalnya dengan menyebarkan tulisan The Indonesia tetap konsisten memperjuangkan Indonesian Delegation to the Conference dan mempertahankan prinsip pokok on the Law of the Sea. Usaha itu mulai kesatuan wilayah nasional itu, baik di forum membuahkan hasil dan setelah itu mulai negara-negara berkembang, maupun banyak negara-negara yang bersimpati negara-negara Asia Afrika ataupun melalui dengan perjuangan Indonesia. forum-forum Non-Blok dan di berbagai forum akademik ilmiah internasional dimana-

34 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 mana. Perjuangan melalui jalur akademis Pada tahun 1983, pengumuman tentang antara lain dilakukan melalui pertemuan ZEE disahkan menjadi Undang-undang RI tahunan yang diadakan oleh Law of the Sea No. 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Institute University Rhode Island, di Kingston Eksklusif Indonesia. Indonesia kemudian Amerika Serikat. Di kalangan akademisi, meratifikasi Konvensi Hukum Laut 1982 konsepsi negara kepulauan menemukan dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun seorang pendukung yang sangat kuat 1985 tentang Pengesahan United Nations dan berpengaruh dalam diri Prof. Daniel Convention On The Law of The Sea (Konvensi O’Connell, seorang Gurubesar Hukum Perserikatan Bagsa-Bangsa tentang Hukum Internasional Universitas Cambridge yang Laut) tanggal 13 Desember 1985. Ini artinya menaruh perhatian besar terhadap konsepsi konsepsi Wawasan Nusantara menjadi negara kepulauan sejak tahun 1969, ketika salah satu prinsip yang diterima dan diakui masih menjadi Guru besar pada University dalam hukum laut internasional yang baru. of Adelaide. Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut mulai berlaku sejak tanggal 16 November 1994 Jalan Indonesia untuk memperjuangkan diakuinya azas Negara Kepulauan mulai Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 telah menemui titik terang ketika pada tahun 1971 menjadi tonggak penting dalam menopang Indonesia dipilih menjadi anggota Committee bangunan NKRI dan perjalanan sejarah of the Peaceful Uses of the Sea-Bed and bangsa untuk menemukan keutuhannya Ocean Floor beyond the Limit of National yang sejati. Untuk itu maka pada tahun 1999, Jurisdiction yang merupakan badan PBB Presiden RI K.H. Abdurrahman Wahid untuk mempersiapkan Konferensi Hukum mencanangkan tanggal 13 Desember 1957 Laut PBB. Dipilihnya Indonesia sebagai sebagai Hari Nusantara. Kemudian pada anggota badan tersebut, membuat Indonesia tanggal 11 Desember 2001, Presiden RI lebih mudah dalam menyosialisasikan Megawati Soekarnoputri menerbitkan Surat implementasi prinsip internasional. Tanggal Keputusan Presiden Nomor 126 Tahun 12 Maret 1980, dengan menggunakan 2001 yang menetapkan bahwa tanggal 13 dasar Hukum Laut Internasional mengenai Desember1957 dinyatakan sebagai ”Hari Economic Exclusive Zone Pemerintah Nusantara”. Indonesia juga mengumumkan peraturan tentang Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Ada banyak makna melalui peringatan Hari selebar 200 mil diukur dari garis dasar. Nusantara ini bagi bangsa Indonesia, paling tidak: Pertama, mengubah mindset bangsa Perjuangan yang teguh selama hampir Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang 25 tahun sejak Deklarasi Djuanda 13 juang yang tadinya banyak berorientasi Desember 1957, membuahkan hasil ke darat menjadi berimbang dengan dengan diterimanya Konvensi PBB mengarah juga ke laut. Kedua, menjadikan tentang Hukum Laut Internasional (United bidang kelautan sebagai arus utama Nations Convention on the Law of the Sea (mainstream) pembangunan nasional. (UNCLOS).yang ditandatangani di Montego Ketiga, menghasilkan model pembangunan Bay, Jamaica, tanggal 10 Desember 1982. terintegrasi bagi kepulauan terluar dan Tidak hanya konsep negara kepulauan saja atau terpencil, dan Keempat, mewujudkan yang disetujui, namun juga mengenai ZEE. Indonesia menjadi negara maritim yang Lebih dari itu, konsep negara kepulauan juga mampu mengelola potensi sumber daya dimasukkan sebagai bagian dari Konvensi alam laut untuk kesejahteraan masyarakat Hukum Laut PBB. Suatu kemenangan dan kejayaan bangsa sehingga disegani diplomasi Indonesia yang patut dicatat dunia. Jalesveva Jayamahe. sejarah.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 35 HARI JADI KOWAL: 5 JANUARI ATAU 24 JUNI

Oleh : Letkol Laut (KH/W) Iin Perwiyati

Setiap tahun pada tanggal 5 Januari Kowal Adapun urutan kejadian dan legalitas formalnya (Korps Wanita Angkatan Laut) selalu adalah sebagai berikut : memperingati hari jadinya dan riwayat sejarah kelahirannya selalu dibacakan pada Mei 1961 : Diajukannya surat pertimbangan saat upacara. Ada hal yang menggelitik Staf Angkatan Laut yang dipelopori oleh penulis ketika mendengar riwayat sejarah Komodor Yoshapat Sudarso kepada Menteri/ yang dibacakan oleh MC yaitu hari jadi KSAL mengenai struktur perwira, bintara, Kowal adalah hari pada saat pelantikan 12 tamtamaTNI Angkatan Laut yang didalamnya orang Perwira Kowal Angkatan Pertama diajukan gagasan pembentukan “Nurse Corps” oleh Men/KSAL RE Martadinata di lapangan disamping korps korps yang ada. apel MBAL, Jl Gunung Sahari 67 Jakarta. Juli 1961 : sebagai tindak lanjut dari gagasan Bila dirunut kebelakang, ide adanya tersebut dikirimlah perwira staf Pendidikan ke pembentukan pasukan wanita Angkatan Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut dicetuskan oleh Komodor , Darat di Bandung guna mempelajari gagasan kemudian direalisasikan oleh Menteri/KSAL Angkatan Darat yang pada waktu itu sedang RE Martadinata dengan dikeluarkannya surat mempersiapkan pembentukan Korps wanita keputusan nomor 5401.24 tanggal 24 Juni Angkatan Darat. 1962. Pembentukan Korps wanita Angkatan laut ini adalah adanya pertimbangan bidang- Juni 1962 : Setelah mempertimbangkan dan bidang tertentu dalam organisasi yang lebih mendapat dukungan dari berbagai pihak sesuai dikerjakan oleh wanita. Menteri/KSAL RE Martadinata mengeluarkan Surat Keputusan nomor5421,24 tanggal 24 Juni 1962 tentang Pembentukan Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal).

November 1962 : Setelah melalui tahap seleksi, terpilihlah 12 orang Angkatan pertama Kowal yang disebut Kowal Inti. Untuk memulai program Pendidikan dikeluarkanlah telegram Men/KSAL Tw260 225/Nop 1962 dan Men/ Ksal Tw 211 105/Des 1962

5 Januari 1963 : Angkatan pertama atau Kowal inti dilantik oleh Men/Kasal RE Martadinata sesuai Surat Keputusan Men/KSAL no. 1301.1 tanggal 4 Januari 1963 dengan TMT Letkol Laut (W) B. Tuegeh kepangkatan mulai 1 Desember 1962.

36 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Pelantikan Kowal pertama pada tanggal 5 Januari 1963 yang dijadikan sebagai Hari Jadi Kowal.

Angkatan pertama Bintara Kowal.

7 Januari 1963 : Kowal inti mulai menjalani lanjut mengenai kegiatan dari Women Pendidikan dasar kemiliteran selama 12 Accepted for Volunteer Emergency Servis minggu di Ksatrian Angkatan Laut Malang (WAVES) di Maryland, USA. (KALM) dan di Sekolah Supply Angkatan Laut (SSAL) Surabaya. Dengan runtutan kejadian tersebut penulis mempertimbangkan bahwa hari jadi Kowal April 1963: Kowal Inti selesai menjalani dapat menjadi tanggal 24 Juni dan dengan Pendidikan kemudian mereka dikirim ke demikian pada tahun 2021 ini Kowal telah Amerika Serikat untuk mempelajari lebih berusia 59 tahun.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 37 MERUNUT JEJAK TNI ANGKATAN LAUT DALAM EVAKUASI KECELAKAAN PESAWAT UDARA DI LAUT

KRI Rigel-933 beserta tim penyelam gabungan bahu membahu mencari reruntuhan pesawat dan body part korban kecelakaan Sriwijaya Air di Perairan Kepulauan Seribu, Januari 2021.

Musibah kecelakaan pesawat udara kembali Salah satu spesifikasi kekuatan angkatan terjadi di tanah air, pesawat Boeing 737-500 laut adalah fleksibilitasnya. Alat utama Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak sistem senjata (alusista) dan satuan jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 angkatan laut mampu melaksanakan Januari 2021 dan menewaskan 62 orang dari misi ke misi yang berbeda karakter yang ada di dalamnya, yaitu enam kru dan secara cepat tanpa mengganti alutsista 56 penumpang. Unsur-unsur TNI Angkatan dan struktur organisasinya. Sebuah Laut yang tergabung dalam Tim Badan SAR kapal kombatan yang memiliki fungsi Nasional (Basarnas) bergerak cepat menuju azasi menghadapi peperangan anti kapal lokasi musibah tersebut. TNI Angkatan Laut selam bisa melaksanakan fungsi melacak memiliki sejarah panjang dalam kegiatan reruntuhan pesawat di bawah air. Demikian evakuasi kecelakaan pesawat udara di laut, juga satuan-satuan penyelam angkatan laut termasuk dalam menemukan black box-nya. yang dilatih untuk menghancurkan objek-

38 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 objek bawah air musuh, bisa diproyeksikan Operasi SAR dipimpin oleh Kepala Staf untuk mencari dan menemukan korban dan Armada RI Kawasan Barat (KS Armabar) reruntuhan pesawat atau kapal di bawah Laksamana Pertama TNI Rosihan Arsyad. air. Karakteristik inilah yang membuat TNI Tim SAR melibatkan personel dari berbagai Angkatan Laut mampu berperan penting instansi seperti TNI AL, TNI AD, Polisi dalam setiap operasi SAR musibah Perairan dan Udara (Polairud), Kesatuan kecelakaan pesawat di laut. Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Departemen Perhubungan, Pemda Sumatera Selatan, dan AL Singapura. TNI Angkatan Laut Silk Air MI-185 di Sungai Musi 1997 melibatkan enam kapal yaitu korvet KRI Fatahillah, kapal pemburu ranjau KRI Pulau Pelibatan unsur-unsur TNI Angkatan Laut Rengat, LST KRI Teluk Gilimanuk, kapal secara signifikan terlihat pada operasi SAR patrol KRI Sikuda dan KAL Gomora serta Boeing 737-300 Silk Air nomor penerbangan tim penyelam dari Satuan Pasukan Katak MI-185 yang jatuh di Sungai Musi pada (Satpaska) Armabar. AL Singapura mengirim tanggal 19 Desember 1997. Seluruh awak LST RSS Preseverance, tiga kapal buru dan penumpangnya yang berjumlah 104 ranjau RSS Bedok, RSS Kallang, dan RSS orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Punggol, serta satu regu penyelam. Pemerintah Singapura amat berkepentingan untuk melaksanakan pencarian mengingat Tim SAR bekerja keras mengumpulkan maskapai dan sebagian besar penumpangnya serpihan-serpihan pesawat dan body part berasal dari negara tersebut. Berdasarkan korban. Sonar KRI Fatahillah berhasil lokasi kecelakaan, Pemerintah Indonesia mendeteksi keberadaan kotak hitam. Pada melaksanakan SAR atas pesawat tersebut tanggal 28 Desember 1997, regu penyelam dan membuka keterlibatan Singapura dalam dari Satpaska menemukan kotak hitam Flight operasi ini. Data Recorder (FDR). Sementara itu, kotak hitam berisi pembicaraan di kokpit (cockpit voice recorder atau CVR) baru ditemukan pada 4 Januari 1998.

KRI Fatahillah-361 berhasil mendeteksi lokasi black box Silk Air di Sungai Musi, Desember 1997. Serpihan-serpihan pesawat yang berhasil dikumpulkan oleh Tim SAR.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 39 Adam Air KI 574 di Perairan Majene Selat diinformasikan ke kapal survei USNS Makassar 2007 Mary Sears namun setelah dikoreksi lebih lanjut bukan merupakan pesawat Adam Pesawat Adam Air Penerbangan KI 574 Air. Pada tanggal 11 Januari sonar KRI penerbangan domestik terjadwal jurusan Nala mendeteksi objek bawah air dan terus Jakarta-Surabaya-Manado, pada tanggal bekerja untuk melihat, meyakinkan dan 1 Januari 2007 hilang kontak dalam mendiskripsi benda tersebut. Temuan ini penerbangan setelah transit di Surabaya. kemudian ditindaklanjuti oleh USNS Mary Pesawat tersebut jatuh di perairan Majene Sears yang memiliki peralatan deteksi bawah Selat Makassar dan menewaskan seluruh air yang lebih canggih dan pada 24 Januari orang di dalamnya yang berjumlah 102 2007 kapal melaporkan bahwa kotak hitam orang (96 penumpang dan 6 awak pesawat). pesawat, yang terdiri dari perekam data penerbangan (flight data recorder; FDR) Dibawah kendali Basarnas, sebuah operasi dan perekam suara kokpit (cockpit voice SAR dilakukan dengan melibatkan unsur- recorder/CVR) telah ditemukan di perairan unsur gabungan termasuk dari Angkatan Majene, Sulawesi Barat. Laut Amerika Serikat, Kanada, dan Singapura. Operasi SAR kali ini cukup sulit, disamping area perairan yang dicover relatif luas juga lokasi yang diperkirakan titik jatuhnya pesawat berada pada kedalaman sekitar 2000 meter. Dalam operasi ini TNI AL mengerahkan enam kapal yaitu KRI Fatahillah, KRI Nala, KRI Ajax, KRI Kakap, KRI Leuser, KRI Suluh Pari, sebuah pesawat patroli Nomad N-22, helikopter N-Bell dan unsur-unsur dari Lantamal VI.

Tim SAR menemukan serpihan besar dan kecil pesawat beserta sejumlah benda yang diduga milik penumpang di sekitar perairan Majene. Pada tanggal 7 Januari 2007 sonar KRI Fatahillah dan KRI Ajax Pesawat patroli maritim Nomad N-22 TNI AL dan kapal mendeteksi objek bawah air di perairan 19 oseanografi USNS Mary Sears dalam operasi SAR Adam mil dari Pulau Rengas. Kontak ini kemudian Air di Perairan Majene 2007.

Penemuan serpihan pesawat Adam Air di Pantai Majene oleh Tim SAR,

40 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Air Asia QZ 8501 di Selat Karimata 2014 negara sahabat diantaranya dari Malaysia 1 C-130 Hercules dan 3 Kapal, Singapura Pada tanggal 28 Desember 2014 duka 3 C-130 Hercules dan 3 Kapal, Australia 2 kembali menyelimuti dunia penerbangan P3C Orion, Korea Selatan 1 P3 Orion dan Indonesia. Sebuah pesawat Airbus A320- Amerika Serikat mengerahkan dua kapal 200 milik maskapai Air Asia dengan kode perang. penerbangan QZ 8501 yang lepas landas dari Surabaya menuju Singapura hilang kontak Selama operasi TNI AL mengerahkan KRI di sekitar Selat Karimata pada pukul 06.17 Ahmad Yani, KRI Bung Tomo, KRI Usman WIB. Kecelakaan pesawat ini menewaskan Harun, KRI Sultan Hasanuddin, KRI seluruh awak dan penumpangnya yang , KRI Sutedi Senaputera, KRI berjumlah 162 orang. Pulau Rengat, KRI Pulau Romang, KRI Banda Aceh sebagai kapal markas, dua Basarnas segera membentuk tim SAR KAL, dua pesawat patroli maritim CN-235, gabungan dan bergerak pada hari itu juga. tiga helikopter serta empat tim penyelam Selama operasi penyelamatan, Tim SAR dari Detasemen Jalamangkara, Batalyon menghadapi cuaca buruk dengan gelombang Intai Amfibi Korps Marinir, Satuan Pasukan yang relatif tinggi dan arus kedalaman yang Katak, dan Dinas Penyelamatan Bawah Air. deras. Oleh karena itu diperlukan unsur- Pada tanggal 12 Januari 2014 Tim penyelam unsur atas air yang berukuran besar untuk TNI AL yang beroperasi bersama Kapal mampu melaksanakan kegiatan evakuasi Negara Jadayat berhasil mengangkat kotak di wilayah operasi. Upaya pencarian hitam pesawat FDR dan keesokan harinya Pesawat Air Asia, juga melibatkan negara- mereka berhasil mengangkat VCR pesawat.

Kapal perang AL singapura dan heli US Navy turut dalam operasi SAR Air Asia.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 41 KRI Banda Aceh-593 dan kapal Crest Onyx dalam proses pengangkatan main body pesawat Air Asia QZ 850 di Selat Karimata 17 Januari 2015.

Lion Air JT-610 di Perairan Karawang, Rigel-933, KRI Sikuda-863, KAL Kobra-867, 2018. KAL Sanca-815, dan 5 unit Sea Rider, serta untuk mendeteksi dikerahkan Tim Penyelam Pada tanggal 29 Oktober 2018, Pesawat dari Kopaska, Denjaka, Taifib dari Komando Lion Air PK-LQP jenis Boing 737 Max-8 Armada I dan Lantamal III Jakarta. dengan nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta – Pangkal Pinang mengalami Tim SAR mencari puing-puing pesawat dan kecelakaan 13 menit setelah lepas landas body part para korban. Puing-puing pesawat dari Bandar Udara Internasional Soekarno- dikumpulkan di dermaga JITC II Tanjung Hatta. Pesawat dengan personel on board Priok Jakarta untuk selanjutnya dijadikan sebanyak 189 orang itu jatuh di kawasan bahan investigasi KNKT. Sedangkan body Perairan Karawang, Jawa Barat. part para korban diserahkan ke tim DVI dari Polri untuk menentukan identitas korban. Aksi cepat dalam mencari lokasi kecelakaan Tim Penyelam TNI AL berhasil menemukan pesawat itu terlihat melalui sinergitas dan mengangkat salah satu kotak hitam dan soliditas seluruh tim gabungan yang atau black box pesawat Lion Air JT 610 terlibat dalam operasi Search and Rescue dari kedalaman 30 meter dasar perairan (SAR) meliputi unsur-unsur dari Basarnas, Karawang, pada tanggal 1 November 2018. TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Pada tanggal 14 Januari 2019 Kapal Bantu BPPT, KNKT, KKP, Bea Cukai, Pertamina, Hidro Oseanografi KRI Spica-934 berhasil dan seluruh Potensi SAR untuk segera menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) melaksanakan operasi SAR Lion Air pesawat kemudian diangkat ke kapal oleh tersebut. TNI AL mengerahkan KRI Tim Penyelam dari Dislambair dan Kopaska Banda Aceh-593, KRI Tenggiri-865, KRI Koarmada I. (Heri S.)

42 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Para penyelam dari Kopaska TNI AL melakukan proses penyisiran untuk mencari dan mengevakuasi korban pesawat Lion Air JT-610.

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Basarnas Marsdya TNI M. Syaugi, dan Panglima Koarmada I Laksda TNI Yudo Margono meninjau hasil evakuasi Lion Air JT 610 di Dermaga JITC Tanjung Priok, 30 Oktober 2018

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 43 RUBRIK TRADISI

TRADISI PENAMAAN KAPAL PERANG YANG SARAT MAKNA Oleh : Letkol Laut (KH) RM. Renggo Bintoro HP, ST.

Shakespeare boleh melontarkan sebuah kalimat ”Apalah arti sebuah nama”, namun pernyataannya itu tidak berlaku pada tradisi penamaan kapal perang yang terntara sarat akan makna.

Dari data mitologi dan sumber sejarah, Bangsa Mesir telah mengembangkan tradisi penamaan kapal sejak sekitar 1.600 SM.

Di dunia nyata nama merupakan identitas, Pada saat itu masyarakat percaya bahwa pintu pertama untuk mengenal seseorang dengan menamai kapal, kapal tersebut akan atau sesuatu yang unik. Oleh karenanya kita membawa keberuntungan dan keselamatan menamai segala sesuatu. Dalam aktivitas bagi awak kapal maupun penumpangnya. maritim, penamaan kapal mempunyai tradisi Di lingkungan angkatan laut nama sebuah tersendiri. Kapal diberi nama sebelum kapal memiliki benang merah dengan diluncurkan ke air dengan serangkaian ritual perjalanan sejarah bangsa dan negaranya. yang memiliki makna filosofi mendalam.

44 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Tradisi penamaan kapal telah berkembang Curatorum Navalium berangka tahun 377- sejak ribuan tahun yang lalu. Berdasarkan 322 SM. Prasasti tersebut menyebut 300 catatan sejarah, manuskrip, dan karya nama kapal yang memperkuat angkatan laut sastra kuno. Sejumlah peradaban masa lalu Athena. Uniknya nama-nama kapal cukup yang sudah kita kenal seperti Mesir, Yunani, beragam seperti nama kapal di lingkungan dan Romawi telah memiliki kebiasaan angkatan laut modern. Nama-nama yang memberikan nama kepada kapal-kapal yang diabadikan untuk nama kapal perang Yunani terkait dengan penguasa atau peristiwa Kuno adalah nama Dewa perempuan seperti yang dianggap penting dalam komunitas Pandora dan Aphrodisia, nama tempat suci sosial politiknya. seperti Hellas dan Eleusis, nama hewan seperti Delfinia (lumba-lumba) dan Tavros Sebuah manuskrip kuno Mesir yang berisi (banteng), nama benda seperti Sfendóni otobiografi Ahmose yang berasal dari tahun (ayunan), nama konsep seperti Elefthería 1550-1600 Sebelum Masehi, mencantumkan (kebebasan) dan Dikaiosýni (keadilan), beberapa nama kapal yang pernah mereka nama sifat seperti Katáktisi (penaklukkan) tumpangi yang bila diterjemahkan dengan dan Agrios (buas). Bahasa Indonesia berarti “Kerbau Liar”, “Utara”, dan “Kebangkitan Memphis” Bangsa Romawi juga mengembangkan serta “Doa Dua Negeri”. Nama kapal dan tradisi penamaan kapal yang hampir mirip pelayaran juga dikenal dalam mitologi Mesir dengan peradaban Yunani. Perbedaannya Kuno yaitu Ra sebagai Dewa Matahari Romawi lebih banyak memasukkan nama menavigasi bahtera siang hari atau dunia laki-laki seperti Cupido, Hercules, Aquila atas yang disebut Mandjet dan menavigasi (Elang), dan Taurus (Banteng). Disamping bahtera dunia bawah yang disebut Meseket. itu penamaan kapal Romawi juga ada Masyarakat Mesir Kuno menyebut kapal yang menyematkan nama komandan atau penguburan dengan nama Henet dan panglima ekspedisi yang menggunakan Shabet. kapal tersebut.

Bukti paling awal bahwa orang Yunani Di belahan bumi Asia, bangsa Jepang dikenal menamai kapal mereka berasal dari sebuah memiliki tradisi penamaan kapal yang baru karya sastra yang berasal dari tahun 700 berkembang sejak abad ke-16 di masa SM, mengisahkan pencarian bulu emas Pemerintahan Daimyo Toyotomi Hideyoshi. oleh Jason dan para pahlawan yang Jepang menganggap kapal sebagai kastil dikumpulkannya dengan menggunakan terapung tempat perlindungan, keselamatan kapal bernama “Argo”. Para pahlawan dan harapan bagi semua awaknya. Keunikan yang menyertai perjalanan Jason disebut tradisi negeri matahari terbit tersebut adalah sebagai para Argonauts yang berarti para nama kapal selalu diikuti oleh kata maru pelaut. Sastrawan Yunani yang bernama yang artinya kecintaan, kesempurnaan, Xenophon (414 SM) dalam karyanya keselamatan dan harapan baik. Dalam yang berjudul Hellenika menyebut kapal mitologi Jepang Maru merupakan makhluk yang bernama “Paralos” sebagai kapal kayangan yang diturunkan ke dunia untuk pembawa pesan tentang ekspedisi ke mengajarkan umat manusia membuat kapal Aegospotami. Sebelumnya Aristophanes dan perahu. dalam sebuah karya dramanya menyebut kapal bernama “Salamina” menyampaikan Tradisi penamaan kapal perang mulai berita kemenangan armada Athena atas dikovensikan pada masa Pelayaran Persia dalam Pertempuran Salamis 480 SM. Samudera sejak abad ke-15 oleh sejumlah Bukti nyata bangsa Yunani memiliki tradisi negara Eropa. Hal ini tidak terlepas dari penamaan kapal tertuang dalam serangkaian trend lahirnya entitas politik yang bersifat prasasti yang dikenal sebagai Tabulae nasional (negara bangsa), pembentukan

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 45 jenis kapal perang dengan fungsi azasi yang berbeda. Penamaan kapal harus diselaraskan dengan perkembangan alutsista matra laut saat itu. Setiap negara memiliki aturan sendiri dalam mengimplementasikan tradisi penamaan kapalnya. Royal Navy mulai menata penamaan kapalnya pada tahun 1893 ketika mulai menerima kapal perang jenis destroyer dan selanjutnya penentuan nama berdasarkan kelas kapal. Empat tahun kemudian Angkatan Laut Kekaisaran Jerman mengikuti langkah Inggris untuk mengatur nama-nama kapalnya yang polanya hampir sama dengan yang dilakukan oleh Royal Navy.

Sejak Mei 1898, Pemerintah Amerika Serikat secara resmi menetapkan bahwa penamaan semua kapal US Navy dan Coast Guard harus dilakukan oleh Negara. Pemerintah federal mempertimbangkan bahwa kapal perang merupakan wakil negara di seberang lautan, oleh karena itu HMS Victory yang menjadi flagship Laksamana Horatio Nelson pada Pertempuran Trafalgar 1805. Penamaan penamaannya pun harus menggambarkan kapal dengan simbol semangat kebangsaan berkembang spirit nasionalisme bangsa Amerika. Nama sejak abad ke-17 seperti yang diperlihatkan Royal Navy pahlawan dan pejuang disematkan untuk dengan menggunakan nama-nama penguasa/tokoh kerajaan, wilayah Britania Raya dan sifat-sifat keberanian. kapal kombatan jenis destoyer dan fregat, nama negara bagian untuk battleship, nama tempat pertempuran dalam Perang Sipil armada yang permanen terpusat, dan untuk kapal penjelajah, dan nama-nama kebanggaan kolektif atas penemuan dunia tempat bersejarah digunakan untuk kapal baru di luar Eropa. Kapal-kapal angkatan amfibi. laut yang sebelumnya merunut pada tradisi Yunani kuno seperti nama-nama bergender Nama Kapal TNI AL wanita dan nama dewa secara bertahap mulai digantikan dengan nama-nama yang Penamaan kapal perang sudah mentradisi berlatar belakang sejarah dan memperkuat di lingkungan TNI AL sejak pembentukannya nasionalisme seperti nama-penguasa atau pada tahun 1945. Saat itu penamaan kapal tokoh negara (raja, ratu, pangeran) seperti diserahkan kepada komandan pangkalan Victoria dan Santa Anna, nama wilayah masing-masing karena saat itu angkatan laut negara seperti London dan Cambridge serta hanya memiliki kapal dalam jumlah terbatas. nama sifat-sifat kejuangan seperti Victory Hanya kapal bertonase lebih dari 200 ton dan Royal Souvereign. yang diberi nama seperti RI Gadjah Mada yang menjadi alutsista ALRI Pangkalan III Puncak dari ekspresi semangat kebangsaan Cirebon. Kapal-kapal lain yang lebih ringan terhadap penamaan kapal angkatan laut ditandai dengan singkatan atau kode PP terjadi pada akhir abad ke-19 dan awal abad atau peronda pantai misalnya PP 01 dan PP ke-20 yang ditandai dengan konvensi negara 04 yang mirip dengan istilah yang digunakan untuk penamaan kapal-kapal perang. Hal kapal-kapal patroli ringan AL Belanda seperti ini disebabkan oleh semakin beragamnya RP 101 dan RP 108.

46 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Tradisi penamaan kapal perang TNI AL selalu bermakna menggelorakan semangat juang dan nasionalisme seperti yang disematkan pada fregat terbarunya dengan nama KRI I Gusti Ngurah Rai-332. Sebelumnya nama pahlawan nasional asal Pulau Bali ini pernah digunakan pada sebuah fregat Kelas Riga RI Ngurah Rai-353(1962) dan destroyer escort Kelas Claude Jones KRI Gurah Rai-344 (1975).

Mulai tahun 1950 TNI AL menata Nama-nama pahlawan nasional dan tokoh penamaan kapal perangnya seiring dengan pejuang digunakan untuk kapal perang jenis kedatangan berbagai jenis kapal perang. fregat dan korvet. Nama-nama senjata sakti Kapal kombatan disematkan nama tokoh di dunia pewayangan untuk kapal selam dan pejuang kerajaan masa lampau seperti seperti Cakra dan Nanggala. Nama-nama Gajah Mada, Hang Tuah dan Patiunus, kota maritim dipakai untuk kapal jenis LPD kapal penyapu ranjau disematkan nama seperti Surabaya dan Makasar. Teluk-teluk pulau yang berawalan R seperti Pulau Raas bersejarah untuk nama kapal amfibi jenis dan Pulau Ratewo, kapal cepat torpedo LST seperti Teluk Sampit dan Teluk Bintuni. sematkan nama hewan buas seperti Jaguar Kapal cepat torpedo menggunakan nama dan Macan Tutul, kapal pendarat tank diberi hewan buas sepertin Ajak dan Singa. Kapal nama teluk bersejarah seperti Teluk Langsa Cepat Rudal menggunakan nama senjata dan Teluk Kau. Penamaan kapal perang tradisional nusantara seperti Mandau dan pada masa periode ini kemudian menjadi Keris. Kapal penyapu ranjau menggunakan pijakan pada tradisi penamaan pada tahun- nama pulau berawalan R seperti Pulau Raas tahun berikutnya hingga saat ini. dan Pulau Rupat. Nama ikan ganas dipakai untuk kapal patroli seperti Hiu dan Barakuda. Berdasarkan Peraturan Kepala Staf Nama daerah penghasil minyak untuk Angkatan Laut nomor 10 tahun 2016 tanggal kapal tanker seperti Arun dan Balikpapan. 4 Agustus 2016 diatur tentang nomenklatur Nama tanjung bersejarah digunakan untuk kapal, pesawat udara dan material tempur kapal angkut personel seperti Tanjung di lingkungan TNI Angkatan Laut, penamaan Nusanive dan Tanjung Fatagar. Nama kapal telah ditata sesuai dengan jenis rasi bintang untuk kapal hidro oseanografi kapal. Untuk kapal induk telah disiapkan seperti Burujulasad dan Spica. Kapal layar nama-nama kerajaan maritim besar seperti latih dinamakan tokoh pewayangan yang Sriwijaya dan Majapahit. Nama-nama pulau memiliki filosofi penempaan karakter seperti besar untuk kapal penjelajah seperti Irian Dewaruci dan Bima Suci. Sedangkan kapal dan Kalimantan. Kapal perusak disiapkan tunda diberi nama gunung berapi seperti nama tokoh-tokoh maritim terkenal masa Rakata dan Soputan. lalu seperti Gajah Mada dan Sarvajala.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 47 MUSEUM & MONUMEN

Monumen Cekik untuk Mengenang OPERASI LINTAS LAUT JAWA-BALI

Monumen Operasi Laut Jawa-Bali di Desa senjata dan bambu runcing. Di belakang Cekik, Jembrana merupakan saksi bisu monumen terdapat nama-nama tokoh yang sejarah pertempuran laut yang pertama terkait pada saat pertempuran di Selat Bali. pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Monumen ini dibangun di lahan yang cukup Pertempuran yang digambarkan dalam luas di mana di daerah sekitarnya adalah monumen di Cekik ini tercatat sebagai kawasan Taman Nasional Bali Barat. Diatas sebuah operasi pendaratan gabungan monumen ini terdapat patung jangkar dan pertama dalam sejarah TNI dan pertempuran dipinggirnya terdapat jalan untuk mencapai laut pertama dalam sejarah berdirinya puncak. Sepanjang jalan menuju puncak ini Republik Indonesia yang berhasil memukul terdapat rangkaian kejadian dalam bentuk mundur pasukan Belanda meski dengan gambar saat pertempuran Pasukan M senjata yang serba terbatas. melawan Belanda. Jalan ini dipagari oleh

48 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Operasi Lintas Laut Selat Bali Pasukan yang terlibat dalam Operasi Lintas Laut Jawa-Bali ini terdiri beberapa satuan yang berbeda. Satuan pertama dipimpin oleh Kapten Markadi Poedjirahardjo dari TKR Laut Malang dengan kekuatan satu kompi polisi laut yang kemudian dikenal dengan sebutan Pasukan M yang bertugas membentuk TKR Laut di Bali dan sekaligus membantu perjuangan rakyat Bali dalam melawan Belanda. Satuan kedua adalah pimpinan Kapten Waroka dari Pangkalan ALRI X Banyuwangi dengan tugas Kapten Markadi sebagai pimpinan lintas laut melindungi pasukan pimpinan Kapten terus melakukan penyempurnaan organisasi Markadi dan pasukan Ngurah Rai. Satuan dengan dibantu oleh staf bidang intelijen, ketiga adalah pimpinan Letkol Ngurah bidang operasi, dan bidang peralatan Rai dari Angkatan Darat “Resimen Sunda (logistik). Strategi lintas laut dan pendaratan Kecil” yang akan kembali ke Bali setelah direncanakan dengan seksama dengan menghadiri konferensi para panglima TKR memperhatikan dan memperhitungkan di Yogyakarta. berbagai aspek kekuatan musuh Belanda. Sarana angkut yang dipergunakan untuk Berawal dari permohonan Letkol I Gusti melaksanakan lintas laut dan pendaratan Ngurah Rai, Markas Besar TRI melalui berupa beberapa buah perahu layar dan Kepala Staf Letjen empat buah perahu ukuran enam ton. memutuskan untuk memperkuat pasukan TRI Sunda Kecil dengan mengusahakan Pelaksanaan Operasi lintas laut dan bantuan senjata dan amunisinya dan pendaratan dilakukan secara bergelombang memerintahkan ALRI untuk memperkuat dan pada beberapa tempat yang berbeda, persenjataan TRI Sunda Kecil di Bali. hal ini dilakukan sebagai strategi untuk

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 49 mengalihkan perhatian dan mengelabuhi mengarah ke tujuan pendaratan. Tetapi pengamatan musuh serta untuk memecah dalam pelayaran menuju Bali, iring-iringan konsentrasi kekuatan Belanda. Pasukan tersebut menghadapi kondisi cuaca tidak TKR yang terdiri dari beberapa kesatuan bersahabat, sehingga satu perahu terpisah sadar betul bahwa kekuatan musuh jauh tetapi dapat mendarat dengan selamat lebih besar. di pantai Pabuahan. Dua perahu lainnya terombang ambing di tengah laut termasuk Selama lintas laut dari Banyuwangi perahu yang ditumpangi Kapten Markadi. menuju Celukan Bawang, konvoi kapal Ketika jarak ke pantai tinggal sekitar dua yang membawa pasukan Kapten Waroka mil dan kode tempat pendaratan berupa tidak diketahui oleh kapal patroli Belanda. api segitiga sudah dapat terlihat. Saat yang Proses pendaratan berjalan dengan baik bersamaan dua buah kapal patroli Belanda dan mendapatkan bantuan dari penduduk jenis LCM bergerak cepat menuju iringan setempat dengan cara menyalakan api pada kapal. Upaya mendayung perahu dilakukan titik pendaratan. dengan sekuat tenaga tetapi kapal patroli Belanda lebih cepat mendekat. Letkol Ngurah Rai sebagai komandan Resimen Sunda Kecil memiliki pasukan Untuk mengelabuhi musuh, Kapten Markadi yang lebih besar. Keberangkatan pasukan memerintahkan anggotanya untuk melepas ini bersamaan dengan keberangkatan baju seragam hitam dan menyembunyikan pasukan Kapten Waroka. Dalam pelayaran, senjatanya untuk menyamar sebagai iring-iringan pasukan ini menghadapi ombak nelayan. Karena dorongan ombak yang besar dan angin kencang sehingga formasi kuat perahu Kapten Markadi semakin kapal layar tercerai berai. Dua kapal patroli dekat dengan kapal Belanda. Kapten Belanda mendekati salah satu Jukung Markadi melempar tali seraya memberi yang ditumpangi pasukan Sunda Kecil perintah menembak dan menceburkan diri yang menyamar sebagai bangsawan Bali. ke laut. Ketika Belanda mengetahui awak Melihat yang ada di jukung itu para pejuang perahu tersebut membawa senjata mereka bersenjata, mereka segera melepaskan menembakkan senjata otomatis. Namun tembakan senapan mesin ke arah Jukung. karena posisi kapal sangat dekat dan rendah, Cokorda Oka Sudarsanan dan keempat sudut tembak terbatas dan tidak mengenai penumpang lainnya melompat ke laut sasaran. LCM berusaha menabrak kapal sambil melemparkan granat ke salah satu yang ditumpangi Kapten Markadi dan kapal patroli tersebut. Pasukan Sunda Kecil pasukannya. Perlawanan dilakukan oleh berhasil mendarat di Bali. pasukan Markadi dengan melemparkan granat ke LCM dan mengenai sasaran Tanggal 4 April 1946 bersamaan dengan menyebabkan satu kapal terbakar dan keberangkatan Pasukan M, upaya tenggelam. Satu LCM lainnya juga terbakar pendaratan yang kedua pimpinan I Gusti dan bergerak mundur sambil melepaskan Ngurah Rai dilakukan dengan mengubah tembakan. formasi kapal berbanjar menjadi berpencar agar tidak diketahui patroli Belanda. Seluruh Pertempuran yang berlangsung singkat itu pasukan berhasil mendarat dengan mulus di merupakan pertempuran laut pertama yang dua tempat, di Yeh Kuning dan di Pulukan. dimenangkan Angkatan Perang Indonesia. Korban Pasukan M satu orang meninggal dan Pada hari H dalam Operasi lintas laut Jawa satu orang luka tembak. Atas pertimbangan Bali, seluruh peralatan dan keperluan lainnya keselamatan anggotanya dari serangan balik telah dipersiapkan dengan matang. Empat Belanda, Kapten Markadi memerintahkan perahu Madura dilepaskan dan berlayar untuk kembali ke Banyuwangi. Pasukan

50 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Pertempuran Selat Bali antara perah-perahu ALRI pimpinan Kapten Markadi dengan LCM Patroli Belanda, 4 April 1946.

Markadi tiba di Banyuwangi dan segera Suryadi. Kemudian ditambah pasukan melakukan konsolidasi dan evaluasi. pimpinan Sugiarto. Pasukan berangkat Operasi lintas laut berikutnya menggunakan dengan puluhan perahu layar dan dua motor sepuluh perahu Mayang dan dua kapal boat bersenjatakan pompom. Konvoi kapal Tunda. Pasukan M dapat mendarat di Bali. perahu dalam jumlah besar ini diketahui Belanda dan terjadi pertempuran. Seluruh Mengingat kuatnya tentara Belanda maka pasukan dapat mendarat tetapi disusul pimpinan ALRI saat itu memberikan bantuan dengan perang di darat yang menyebabkan perkuatan pasukan. Untuk kepentingan gugurnya Suryadi dan Sugiarto. (Iin P.) itu maka digelar Operasi lintas laut Jawa- Bali yang kedua. Operasi lintas laut ini dilakukan dengan kekuatan inti pimpinan

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 51 HARI DHARMA SAMUDERA REFLEKSI PATRIOTISME PAHLAWAN BAHARI Oleh : Letkol Mar M. Sholeh dan Adi Patrianto Singgih, S.S.

52 Buletin JJALAKATHAALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Selama berabad-abad, bangsa Indonesia unsur inti dari Angkatan Laut Republik telah memaknai laut sebagai sumber Indonesia (ALRI) yang kini bertransformasi kehidupan dan masa depan yang menjadi menjadi TNI Angkatan Laut. Proklamasi simbol kejayaan sebuah bangsa. Ketika kemerdekaan semakin mengokohkan tekad kaum kolonialis asing hendak menancapkan dan semangat Jalasena Kusuma Bangsa kekuasaannya di Nusantara, para pejuang untuk menegakkan kedaulatan wilayah dan bahari telah berjuang dengan gigih di palagan hukum di laut hingga titik darah penghabisan. laut untuk mempertahankan kedaulatan Spirit tersebut terpatri kokoh dalam dada negara. Dalam berbagai literatur sejarah setiap prajurit matra laut, meskipun harus dapat disimak kegigihan dan keberanian menghadapi kendala sumber daya yang ada armada Demak pimpinan Pati Unus dan sangat terbatas di tengah-tengah sengitnya Fatahillah dalam menghadang armada perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Portugis, lalu kepahlawanan Laksamana Saat itu, sebagai garda laut nasional Malahayati dari Aceh menghadapi ancaman Angkatan Laut mengemban tugas yang armada Belanda dan Portugis di Selat tidak ringan.Di samping mengemban tugas Malaka, keberanian Sultan Nuku dari pertahanan, juga menyebarluaskan berita Maluku dalam mengobarkan peperangan proklamasi dan melaksanakan ekspedisi laut dengan armada Belanda, ketangguhan lintas laut untuk membangun kekuatan Sultan Hasanuddin dari Gowa menghadapi bersenjata di Jawa dan Sumatera. Dalam armada Belanda, serta banyak lagi. Darah menjalankan tugasnya unsur-unsur ALRI dan keringat para pahlawan bahari tersebut harus bertempur menghadapi kekuatan telah menetes di lautan Nusantara. Angkatan Laut Belanda yang jauh lebih unggul peralatan dan persenjataannya. Meskipun perjuangan bangsa Indonesia Beberapa pertempuran laut yang dihadapi di palagan lautan sempat memudar ketika para pejuang bahari pada masa Perang Nusantara berada di dalam cengkeraman Kemerdekaan antara lain: Hindia Belanda, namun spirit sebagai keturunan bangsa pelaut yang tangguh tidak 1. Pertempuran Selat Bali 4 April 1946. dapat dipadamkan begitu saja. Semangat inilah yang ditampakkan oleh para pelaut Guna membantu perjuangan rakyat Bali pribumi saat melancarkan pemberontakan di melawan Belanda, pada tanggal 4 April 1946 kapal perang Belanda bernama Hr. Ms. Zeven ALRI membentuk armada perahu tradisional Provincien di tahun 1933 akibat kebijakan yang membawa pasukan ekspedisi lintas diskriminasi pemerintah kolonial. Para pelaut laut Jawa - Bali pimpinan Kapten Markadi. pribumi yang sebelumnya dipandang remeh, Armada ini bertugas mendaratkan pasukan terbukti mampu mengoperasikan sebuah gabungan pejuang Indonesia di Bali. kapal perang modern. Walaupun perlawanan Dalam perjalanan melintasi Selat Bali, tersebut ditumpas pihak penjajah, namun rombongan terlibat kontak senjata dengan perjuangan mereka senantiasa tertanam di dua kapal patroli Belanda jenis Landing memori kolektif bangsa Indonesia. Craft Mechanized (LCM). Pasukan Markadi berhasil merusak kedua unsur patroli Cita-cita untuk menegakkan kembali musuh tersebut sehingga meninggalkan kedaulatan negara di laut terwujud ketika pertempuran dalam keadaan terbakar dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 kemudian akhirnya tenggelam. Pasukan dikumandangkan. Dengan BKR Laut sebagai gabungan Indonesia berhasil mendarat di embrio kekuatan pertahanan maritim, pantai Bali dan menyusun kesatuan TNI para pejuang bahari berhasil merintis setingkat resimen yang dipimpin Letnan pembentukan Corps Armada yang menjadi Kolonel I Gusti Ngurah Rai.

Buletin JALAKATHAJALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 53 2. Pertempuran Teluk Cirebon Ekspedisi tersebut dipimpin Kapten 5 Januari 1947. Harjanto. Saat berada di perairan Pulau Sapudi, ekspedisi lintas laut ALRI terlibat Pada tanggal 5 Januari 1947 korvet Belanda kontak senjata dengan kapal patroli Belanda. Hr. Ms. Morotai memprovokasi iring- Kapal patroli Belanda RP 107 mendapatkan iringan eskader ALRI yang saat itu tengah perlawanan dari prajurit ALRI saat akan melaksanakan latihan dengan pasukan memeriksa perahu Dermawan. Pertempuran Angkatan Darat di perairan Cirebon. jarak dekat tersebut menewaskan dua ABK Komandan latihan merangkap Komandan kapal patroli dan melukai sejumlah ABK RI Gadjah Mada, Letnan Samadikun lainnya. Kapal patroli tersebut meninggalkan memerintahkan semua unsur kembali ke pertempuran. Tugas melumpuhkan perahu pelabuhan Cirebon dan mengarahkan ALRI tersebut kemudian dilanjutkan oleh haluan kapalnya ke arah kapal Belanda korvet Hr. Ms. Batjan yang mengeluarkan tersebut. Melalui serangkaian manuver tembakan mitraliur. Kapten Harjanto beserta korvet musuh tersebut berhasil diusir ke luar lima prajurit ALRI gugur dalam peristiwa perairan yurisdiksi Indonesia. tersebut.

Namun, sebuah kapal kombatan Belanda yang lain yaitu Hr. Ms. Kortenaer muncul dan mendekat posisi RI Gadjah Mada. Letnan Samadikun mencoba melakukan komunikasi dan manuver agar destroyer Belanda tersebut keluar dari wilayah perairan Cirebon. Sinyal ini tidak diindahkan kapal lawan, sehingga terjadi kontak senjata yang tidak seimbang. RI Gadjah Mada tenggelam dan Letnan Samadikun gugur dalam pertempuran laut tersebut.

Korvet Hr. Ms. Batjan.

4. Pertempuran Teluk Sibolga 9 Mei 1947.

Pada bulan Mei 1947 dengan dalih mengejar kapal penyelundup MT Sembilan, destroyer Belanda Hr. Ms. Banckert memasuki Teluk RI Gadjah Mada yang dikomandani Letnan Samadikun Sibolga yang menjadi wilayah kedaulatan menghadapi kedatangan Hr. Ms. Kortenaer di Teluk RI. Pada tanggal 9 Mei 1947 guna Cirebon. menginformasikan bahwa kapal perang Belanda tersebut telah memasuki wilayah RI 3. Pertempuran Laut Sapudi 13 April 1947. tanpa izin, Residen Tapanuli dan Komandan ALRI Pangkalan Sibolga menempuh langkah Pada tanggal 13 April 1947 ALRI mengirim persuasif, namun tidak membuahkan hasil. ekspedisi lintas laut ke Sulawesi dengan Bahkan, pada keesokan harinya terjadi sebuah perahu layar bernama Dermawan. penembakan terhadap motor boat ALRI

54 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Satuan pertahanan pantai ALRI bertempur melawan Hr. Ms. Banckert di Teluk Sibolga 1947.

pada batas waktu pukul 10.00 WIB tanggal 12 Mei 1947. Meriam-meriam dan senapan mesin pertahanan pantai ALRI membuka serangan. Beradu tembakan dengan meriam-meriam kapal perang Belanda selama enam jam yang menjadi babak utama dalam pertempuran Teluk Sibolga. Akhirnya Hr. Ms. Banckert meninggalkan Teluk Sibolga setelah mengevakuasi awak kapalnya yang terluka dengan sebuah pesawat amfibi. Evakuasi seorang perwira Hr. Ms. Banckert yang terluka dalam pertempuran Sibolga. Tercapainya pengakuan kedaulatan RI oleh Kerajaan Belanda dalam Konferensi Meja yang dipimpin Letnan Oswald Siahaan. ALRI Bundar di Den Haag pada akhir Desember Pangkalan Sibolga dibantu oleh pasukan- 1949, menjadi simbol berakhirnya masa pasukan republik dan kelaskaran setempat Perang Kemerdekaan RI yang telah menyusun pertahanan pantai serta kembali berlangsung sejak tahun 1945. Meskipun melayangkan peringatan kepada kapal kedaulatan telah tercapai, baik secara Belanda tersebut. de facto maupun de jure, dan Indonesia mulai memasuki fase konsolidasi, namun Pertempuran pecah setelah kapal pemburu persatuan serta kesatuan bangsa justru torpedo itu tidak mengindahkan ultimatum semakin terancam, bahkan mengarah pada ALRI untuk meninggalkan Teluk Sibolga terjadinya disintegrasi. Pemberontakan

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 55 dan aksi separatisme merebak di sejumlah AUREV. Pertempuran laut udara dalam daerah. Kehadiran unsur kekuatan asing turut operasi penumpasan Permesta merupakan memperkeruh suasana. Keterlibatan pihak pengalaman pertama kali bagi ALRI. asing tersebut tampak pada dukungannya terhadap aksi pemberontakan Permesta di Peristiwa tersebut terjadi pada pagi hari Sulawesi dan PRRI di Sumatera. tanggal 28 April 1958. Saat itu, pesawat pembom B-26 Permesta menyerang 5. Tenggelamnya RI Hang Tuah Pelabuhan Balikpapan dengan membom 28 April 1958. kapal-kapal yang berada di pelabuhan tersebut. Serangan udara kemudian tertuju Dalam menumpas tindakan separatisme di pada korvet RI Hang Tuah yang sedang beberapa daerah, ALRI bersama dengan berlayar ke luar dari pelabuhan. RI Hang Tuah unsur-unsur Angkatan Bersenjata RI lainnya segera menyambut kedatangan pesawat menggelar operasi gabungan. Ketika tersebut dengan senapan mesin ringan yang menumpas pemberontakan Permesta ada, karena kapal tidak dilengkapi dengan di Sulawesi Utara, salah satu alutsista meriam penangkis serangan udara. Kondisi ALRI yaitu korvet RI Hang Tuah terlibat kian kritis karena kapal berada di alur pertempuran dengan pesawat pembom pelabuhan dan mesin dalam keadaan rusak. jenis B-26 Invader milik AU Permesta Akibatnya, kapal tidak dapat bermanuver (AUREV) yang dikemudikan pilot asing untuk mengindari serangan bom. Dua buah bernama Allan Lawrence Pope pada tanggal bom Permesta telak menghantam bagian 28 April 1958 di perairan Balikpapan. cerobong asap, sehingga RI Hang Tuah Pada awal pemberontakan Permesta, meledak dan tenggelam. kawasan udara Indonesia Timur didominasi

Kepulan asap RI Hang Tuah yang terkena serangan bom pesawat B-28 Permesta di perairan Balikpapan, 28 April 1958.

56 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 6. Patahnya Sayap Udara Permesta Baumesepe. Manuver tersebut berhasil 18 Mei 1958. menggagalkan serangan udara musuh. Bom yang dijatuhkan B-26 AUREV meleset 200 Tenggelamnya RI Hang Tuah menjadi meter dari RI Sawega. Selanjutnya seluruh pelajaran yang sangat berharga bagi unsur ATG-21 melepaskan tembakan dari ALRI. Sejak itu satuan tugas ALRI selain semua meriam dan senapan mesin anti diperlengkapi dengan arteleri anti serangan serangan udara ke arah pesawat musuh udara juga dikawal oleh satuan kapal yang tersebut. Sejumlah tembakan mengenai berfungsi sebagai unsur tabir. Strategi ini pesawat pembom yang dipiloti oleh Allan membuahkan hasil ketika satuan tugas ALRI L. Pope itu, sehingga terbakar dan jatuh di kembali mendapat serangan dari AUREV. perairan Tanjung Alang. Pertempuran laut udara tersebut berhasil mengakhiri dominasi Pada tanggal 18 Mei 1958 satuan tugas kekuatan udara Permesta di wilayah amfibi ALRI yang tergabung dalam Indonesia Timur. Amphibious Task Group (ATG)-21 akan mendaratkan pasukan ke pertahanan 7. Pertempuran Laut Aru 15 Januari 1962. Permesta di Morotai, diserang oleh pesawat pembom B-26 AUREV di perairan Ambon. Setelah situasi stabilitas nasional berhasil Pesawat musuh mengincar dua kapal dipulihkan, pemerintah berkonsentrasi angkut pasukan yang menjadi badan pada permasalahanIrian Barat yang saat utama dalam satuan tugas amfibi tersebut. KMB telah disepakati bahwa Provinsi Irian Komandan ATG-21 Letkol KKO H.H.W. Barat akan dikembalikan setahun setelah Hunholz memerintahkan semua kapal untuk pengakuan kedaulatan. Namun hingga melaksanakan peran anti serangan udara memasuki tahun 1961, Belanda dengan dengan menempatkan lima kapal penyapu berbagai dalih enggan mengembalikan ranjau yang bertugas sebagai unsur tabir Irian Barat satu-satunya wilayah eks membentuk formasi melindungi dua kapal Hindia Belandake NKRI. Diplomasi angkut pasukan yaitu RI Sawega dan RI pengembalian Irian Barat, baik bilateral

Pesawat B-26 Permesta ditembak jatuh oleh kapal-kapal ATG-21 dan pilot Allen Pope ditawan di RI Sawega.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 57 maupun multilateral, sesungguhnya telah diperjuangkan oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 1950, namun tidak membuah hasil. Bahkan, Belanda kemudian melakukan dekolonisasi Irian Barat di akhir tahun 1961 dan tindakan tersebut jelas-jelas telah melanggar hasil kesepakatan KMB.Situasi ini pada akhirnya memaksa Indonesia untuk mengumandangkan Komando Pembebasan Irian Barat Trikora (Tri Komando Rakyat) pada tanggal 19 Desember 1961. Di sini, pengerahan kekuatan militer digunakan sebagai pendukung perjuangan diplomasi yang dikenal sebagai Gunboat Diplomacy. Salah satu fase awal dari Operasi Trikora ABK RI Macan Tutul ditahan di kapal perang Belanda adalah fase infiltrasi. Guna mendukung pelaksanaan misi infiltrasi ke Irian Barat, ALRI membentuk Satuan Tugas Chusus ketiga MTB ALRI diketahui oleh AL Belanda 9 (STC-9) yang terdiri atas empat kapal yang kemudian mengerahkan destroyer Hr. perang jenis Motor Torpedo Boat (MTB) Ms. Kortenaer, Hr. Ms, Utrecht, fregat Hr. kelas Jaguar. Keempat MTB tersebut adalah Ms. Evertsen, dan pesawat patroli maritim RI Macan Tutul, RI Macan Kumbang, RI Neptune. RI Harimau, RI Macan Kumbang Harimau dan RI Singa. dan RI Macan Tutul diperintahkan menuju arah sesuai dengan rencana operasi bila kehadiran diketahui musuh. Namun ketika melaksanakan manuver, MTB-MTB ALRI tersebut dihujani tembakan gencar dari laut dan udara oleh musuh.

MTB ALRI persiapan operasi infiltrasi ke Irian Barat

Pada tanggal 15 Januari 1962 STC-9 berlayar di perairan laut Arafuru untuk mendaratkan pasukan Angkatan Darat ke pantai Kaimana Komodor Yos Sudarso Irian Barat. Awalnya, STC-9 terdiri atas empat MTB, namun dalam perjalanan hanya tiga Demi melindungi kapal-kapal lainnya, kapal yang mampu beroperasi. Salah satu Komodor Yos Sudarso yang berada di RI MTB yaitu RI Singa mengalami kerusakan Macan Tutul memerintahkan kapal untuk mesin sehingga tidak dapat melanjutkan maju menyongsong kedatangan kapal- misi.Saat mendekati pantai pendaratan, kapal Belanda, sehingga mengalihkan

58 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 ABK RI Macan Tutul ditahan di kapal perang Belanda

RI Macan Tutul tenggelam dalam Pertempuran Laut Aru bersama Komodor Yos Sudarso.

perhatian musuh. Oleh sebab itu, tembakan laut yang pernah dihadapi oleh para prajurit kapal perang Belanda hanya tertuju pada RI TNI Angkatan Laut dan ditetapkan sebagai Macan Tutul. Tembakan-tembakan meriam Hari Dharma Samudera sejak tanggal 15 kapal Belanda mengenai anjungan kapal Januari 1963 berdasarkan keputusan Menteri/ RI Macan Tutul. Akibatnya RI Macan Tutul KSAL Nomor Kep M/KSAL 5060.1. Heroisme tenggelam dan Komodor Yos Sudarso gugur dan keberanian para pahlawan samudera dalam Pertempuran Laut Aru tersebut. telah diabadikan dalam berbagai wahana kesejarahan untuk menginspirasi generasi Peristiwa Pertempuran Laut Aru tersebut penerus bangsa agar selalu menjaga harga kemudian dijadikan momentum untuk diri sebagai bangsa, mempertahankan NKRI, memperingati pertempuran-pertempuran dan mewujudkan Jalesveva Jayamahe.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 59 MAKNA PERINGATAN

HARI DHARMA SAMUDERA 2021

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., dan Ny. Vero Yudo Margono tabur bunga memperingati Hari Dharma Samudra tanggal 15 Januari 2021 di KRI Dewaruci yang sandar di Kolinlamil Jakarta.

Peringatan Hari Dharma Samudera tahun selalu berjuang dengan tegar menghadapi 2021 dilaksanakan secara sederhana bangsa penjajah yang ingin menjarah bumi dengan rangkaian upacara peletakan pertiwi. Armada angkatan laut Pati Unus karangan bunga dan tabur bunga di laut dari Kesultanan Demak berjuang dengan yang dipimpin Kepala Staf Angkatan Laut gigih mengusir Portugis di Malaka. Demikian Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. juga Laksamana Malahayati dari Kesultanan di KRI Dewaruci. Meskipun sederhana Aceh harus menghadapi armada Belanda peringatan ini memiliki makna yang sangat yang ingin menguasai Aceh. mendalam bagi seluruh prajurit TNI Angkatan Laut sebagai bentuk penghormatan yang Perjuangan di laut ini terus diikuti para setinggi-tingginya kepada para pejuang kesatria samudera lainnya dari berbagai yang telah mendharmabaktikan seluruh jiwa daerah di Nusantara seperti dari kesultanan raganya bagi kejayaan Indonesia. Sebagai Mataram, Gowa, hingga Tidore. Gelora bangsa maritim yang besar, para pejuang laut darah pejuang laut Nusantara ini, tetap sejak jaman kerajaan-kerajaan Nusantara mengalir di tubuh prajurit Angkatan Laut

60 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. menjadi Inspektur upacara Hari Dharma Samudera yang dihadiri oleh Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M. beserta pejabat utama Mabesal di KRI Dewaruci.

Republik Indonesia dalam mempertahankan terpusat di Natuna namun dengan adanya kemerdekaan. Berbagai pertempuran di laut musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air telah banyak dilalui oleh jalasena kusuma SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, bangsa. Masa kejayaan Corps Armada maka pelaksanaan upacara dilakukan yang berjuang dalam Perang Kemerdekaan secara sederhana di dermaga Kolinlamil dan masa Trikora yang puncaknya terjadi Jakarta. Perubahan tersebut merupakan Pertempuran Laut Aru pada 15 Januari wujud empati seluruh prajurit TNI AL dalam 1962. Laut Aru telah menjadi saksi bisu rangka memfokuskan kekuatan alutsista pengorbanan perjuangan para pahlawan dan personel TNI Angkatan Laut untuk laut Indonesia dalam mempertahankan mendukung operasi pencarian korban dan kemerdekaan yang ditandai dengan seruan pengangkatan reruntuhan pesawat. TNI penuh semangat dan gagah berani oleh AL bersama dengan instansi pemerintah Komodor Yos Sudarso yaitu “Kobarkan lainnya mengerahkan segala daya dan Semangat Pertempuran” yang mengiringi upaya berupa alutsista dan personel dalam perlawanan RI Macan Tutul menghadang pencarian korban, badan pesawat dan black armada Belanda. Semangat bertempur box Sriwijaya Air. Respon cepat satuan TNI dan pantang menyerah prajurit RI Macan AL yang tergelar di laut, merupakan wujud Tutul tersebut hingga kini tak pudar di hati nyata kehadiran (sea presence) yang selalu para prajurit laut. Peringatan Hari Dharma siap siaga dalam memenuhi panggilan tugas Samudera pada hakekatnya merupakan negara. Hal ini juga membuktikan efektifitas refleksi penghargaan yang tinggi kepada kekuatan TNI AL sebagai sebuah kekuatan seluruh pahlawan samudera Nusantara yang siap dioperasionalkan (operational yang telah mengorbankan jiwa dan raga ready force) yang bertumpu pada Sistem guna merebut dan mempertahankan Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri kemerdekaan NKRI. dari kapal perang, pesawat udara, korps marinir serta pangkalan telah terbukti, baik Peringatan Hari Dharma Samudera 2021 pada Operasi Militer Untuk Perang (OMP) sedianya akan dilaksanakan secara maupun pada situasi penanganan pandemi

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 61 Peletakan karangan bunga oleh Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M.

Covid-19 dan SAR yang termasuk dalam kejayaan Nusantara, dengan menyadari Operasi Militer Selain Perang (OMSP). bahwa laut adalah faktor kunci tercapainya kejayaan bangsa menuju Indonesia sebagai Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., poros maritim dunia. M.M. menekankan kepada seluruh prajurit jalasena dimanapun berada dan bertugas Untuk memeriahkan peringatan Hari untuk menanamkan dalam benaknya “Saat Dharma Samudrea tahun 2021, Dinas negara memanggil … kekuatan Angkatan Sejarah Angkatan Laut menyelenggarakan Laut harus selalu berada di garis depan… lomba video sejarah satuan dengan tujuan saat negeri ini membutuhkan … tak ada untuk meningkatkan semangat pengabdian lagi jawaban lainnya … serahkan jiwa raga dan kebanggaan sebagai prajurit matra laut. kalian…” Momentum peringatan Hari Dharma Setelah dilakukan penilaian oleh juri yang Samudera mengingatkan kita bersama untuk berkompeten, lomba ini dimenangkan oleh bertekad mewujudkan nilai-nilai patriotisme, Puspenerbal sebagai Juara I, Lanal Cilacap kepahlawanan dan kepemimpinan yang Juara II, dan Satuan Kapal Selam Koarmada diwariskan oleh para pendahulu kita di II sebagai Juara III. Kepada para juara dalam pengabdiannya kepada TNI AL, diberikan piagam penghargaan, trophy dan TNI, bangsa dan negara tercinta. Selaras hadiah uang pembinaan dengan jumlah total dengan semangat “Jalesveva Jayamahe” 100 juta rupiah dari Kasal yang diserahkan yang berarti “Justru di laut kita jaya” dapat usai peringatan Hari Dharma Samudera di menginspirasi bangsa Indonesia untuk Gedung Laut Nusantara, Kolinlamil. membangun dan membangkitkan kembali

62 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. bersama dengan para pemenang lomba video sejarah satuan TNI AL.

Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. menyerahankan penghargaan kepada Satker yang memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Pada saat yang sama, Kasal juga predikat yang diberikan kepada suatu unit memberikan penghargaan kepada lima kerja yang memenuhi sebagian besar Satuan Kerja TNI Angkatan Laut yang manajemen perubahan, tata laksana, sistem memperoleh predikat Wilayah Bebas manajemen SDM, penguatan pengawasan, dari Korupsi (WBK) dari Kemenpan RB. dan penguatan akuntabilitas kinerja, yang Kelima Satuan Kerja tersebut adalah AAL, merupakan outcome dari upaya pencegahan Dispenal , Rumkital Cilandak dan Seskoal korupsi yang dilaksanakan secara konkrit di serta Ladokgi RE Martadinata. WBK adalah dalam wilayah Zona Integritas.

Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 63 64 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 Buletin JALAKATHA Edisi 2 Tahun 2021 65 “Segala daya upaya seluruh prajurit Angkatan Laut ditujukan demi tercapainya Jalesveva Jayamahe”

(Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M.)

@AlSejarah

dinas_sejarah_al

Dinas Sejarah Angkatan Laut 66 DinasBuletin Sejarah JALAKATHA AL Edisi 2 Tahun 2021