ISSN 2338-4344 Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati eISSN 2686-200X Vol. 7 No.2 Desember 2020: hal.9-18

THE DIVERSITY AND ABUNDANCE OF (Arachnida) IN LIWA BOTANICAL GARDEN

Hajariyah*, Nismah Nukmal, Gina Dania Pratami, M. Kanedi

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung Jl. Prof. Soemantri Brodjonegoro, No 1, Bandar Lampung 35145 *E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Spiders are organisms that can adapt to various environments throughout the earth's surface from arctic regions to desert areas. Many spiders occupy areas with low vegetation and shrubs. The Liwa Botanical Garden has dense vegetation which is an ideal habitat for spiders. This study aims to determine the diversity and abundance of spiders () in open and closed areas in the Liwa Botanical Garden. The research was conducted in November - December 2019. Spiders were sampled using a survey method by making line transects at predetermined locations. Sampling using sweep nets and pit traps. The spiders found were identified in the Zoology Laboratory, Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Lampung, and their relative abundance was calculated. The results showed that 249 individual spiders were grouped into 9 families and 21 species. The family with the highest number of individuals was Aranidae, while the least number of families was Phalangiidae.

Keywords: Spiders, Diversity, Liwa Botanical Garden

PENDAHULUAN Tempat dengan vegetasi lebat pada umumnya memiliki kondisi lingkungan Laba-laba adalah hewan yang mudah lebih stabil dibandingkan dengan tempat beradaptasi dengan lingkungan, sehingga yang tandus atau terbuka. Pada tempat mudah ditemui di berbagai tempat. dengan vegetasi lebat sering dihuni Umumnya laba-laba banyak menempati berbagai jenis laba-laba (Koneri, 2016). daerah dengan vegetasi rapat yang memiliki lebih banyak sumber makanan Keanekaragaman dan kerapatan vegetasi (Hawkeswood, 2003). Laba-laba terbagi di Kebun Raya Liwa mendukung menjadi dua kelompok berdasarkan cara kehidupan bagi berbagai serangga memperoleh makannya, yaitu laba-laba mangsa laba-laba. Oleh karena itu, pembuat jaring dan laba-laba pemburu diperkirakan Kebun Raya Liwa memiliki (tidak membuat jaring). Hingga saat ini keanekaragaman laba-laba yang tinggi. telah ditemukan 39.000 jenis laba-laba Namun sampai saat ini belum ada data dari 3.600 genus dan 110 famili yang telah mengenai keanekaragam laba-laba yang teridentifikasi (Suana, 2005). ada di Kebun Raya Liwa. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai Keberadaan laba-laba pada suatu keanekaragaman dan kemelimpahan ekosistem berhubungan erat dengan laba-laba untuk mendapatkan data dan populasi serangga yang ada pada informasi mengenai jenis, keberadaan, ekosistem tersebut (Lilies, 1991). dan kehidupan laba-laba yang ada di Melimpahnya jumlah laba-laba mampu Kebun Raya Liwa. mengontrol populasi serangga yang ada disekitarnya (Borror et al, 1996).

Diversity and Abundance of.../ 10

BAHAN DAN METODE jam. Sampel yang didapat difoto dan dimasukkan kedalam botol spesimen Sampel laba-laba diambil pada bulan berisi alkohol 70%. Desember 2019. Lokasi pengambilan sampel pada tempat terbuka dan tertutup Pengolahan Data di Kebun Raya Liwa menggunakan Data yang diperoleh dihitung nilai metode survei. Identifikasi sampel kemelimpahan relatif (Kr) untuk dilaksanakan di Laboratorium Zoologi mengetahui spesies yang mendominasi Jurusan Biologi Fakultas Mtematika dan disetiap titik pengamatan pada garis Ilmu Pengetahuan Alam Universitas transek yang mencakup tempat terbuka Lampung. dan tempat tertutup.

Alat dan Bahan Kemelimpahan relatif (Kr) (Magurran, Alat yang digunakan dalam penelitian ini 1983): adalah meteran gulung, tali rafia, jaring ∑ ayun, gelas plastik, botol koleksi, kertas label, kaca pembesar, kamera dan alat ∑ tulis. Bahan yang digunakan yaitu alkohol 70%, detergen, garam dan air. Keterangan:

∑Ni = jumlah individu spesies

laba-laba ke-i Prosedur Penelitian ∑N = jumlah seluruh individu Penelitian ini dilaksanakan pada dua Kr = kemelimpahan relatif tempat yaitu tempat tertutup yang berada didekat aliran sungai Sinda Lapai dan HASIL DAN PEMBAHASAN tempat terbuka dari taman buah sampai taman hias. Pengambilan sampel Laba-laba yang tertangkap pada tempat dilakukan dengan membuat line transek terbuka dan tempat tertutup di Kebun sejauh 100 m pada tempat terbuka dan Raya Liwa terdiri dari laba-laba pembuat 100 m pada tempat tertutup dengan lebar jaring dan laba-laba pemburu. Jumlah jelajah 5 m kanan jalur dan 5 m kiri jalur. laba-laba yang ditemukan sebanyak 249, Line transek dibuat dengan 5 kali ulangan. 21 spesies yang termasuk kedalam 9

famili, yaitu famili Agelenidae, Araneidae, Pengambilan sampel laba-laba pembuat Corinnidae, Ctenizidae, Lycosidae, jaring dilakukan mulai pukul 08.00-15.00 Phalangiidae, Salticidae, Tetragnathidae, WIB menggunakan jaring ayun (sweep Theridiidae (Tabel 1). net). Sedangkan laba-laba pemburu dijebak dengan perangkap sumuran Ditemukan 15 spesies laba-laba pembuat (pitfall trap) yang ditanam pada line jarring (5 spesies pada tenpat terbuka, 7 transek (Vincent & Hadrien 2013). spesies pada tempat tertutup dan 3 Perangkap sumuran terbuat dari gelas spesies pada keduanya) dan 6 spesies plastik volume 220 ml, diameter 5,3 cm, laba-laba pemburu (3 spesies pada dan tinggi 8,8 cm. Gelas plastik diisi tempat terbuka, 2 spesies pada tempat dengan campuran air 1 liter dengan 3 tertutup dan 1 spesies ditemukan pada sendok makan detergen dan 3 sendok tempat terbuka dan tertutup) (Gambar 1). makan garam dapur, yang diisikan Dari penelitian ini ditemukan 4 genus yang setengah dari tinggi gelas plastik. sama dengan penelitian Diniyati (2018), di Kemudian gelas ditanam di tanah dengan Kawasan Cagar Alam Lembah Anai permukaan gelas rata dengan permukaan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat tanah. Disetiap jarak 10 m diberi satu yaitu genus Cyclosa, Agyrope, perangkap sumuran (Uniyal & Hore 2008). Gasteracantha, dan Nephila. Penelitian Sampel laba-laba dikoleksi setelah lain dilakukan oleh Nasution (2016), pada perangkap sumuran ditaman selama 24 Ekosistem Sawah dengan beberapa pola 11 / Hajariyah, Nukmal, N., Pratami, G.D., Kanedi, M.

tanam di Kota Padang, ditemukan genus permukaan tanah, serangga mangsa yang sama dengan penelitian ini yaitu utama dari laba-laba, seperti belalang, Argyrope, Neoscona, Leucauge, dan jangkrik, semut, kecoa yang ditemukan Theridion. juga menjadi salah satu faktor yang mendukung banyaknya ditemukan Berdasarkan penelitian yang telah spesies Radibosa rabida (Bonev et al., dilaksanakan di Kebun Raya Liwa, 2006). ditemukan 129 (52%) individu pada tempat terbuka dan 120 (48%) individu di Sedangkan kemelimpahan relatif terendah tempat tertutup. Jumlah spesies laba-laba pada spesies Phalangium opilio dan pada tempat tertutup lebih banyak dari Trochosa sp. yaitu 0,4%. Hal ini pada spesies yang ditemukan di tempat menunjukkan bahwa spesies ini jarang terbuka. Pada tempat tertutup ditemukan ditemukan, selain itu spesies ini memiliki sebanyak 13 spesies perilaku sering bersembunyi di laba-laba yang termasuk kedalam 7 famili, rerumputan (Schmaedick, 2006). yaitu Agelenidae, Araneidae, Ctenizidae, Lycosidae, Salticidae, Tetragnathidae, Spesies yang juga banyak tertangkap dan Theridiidae. Sedangkan pada tempat adalah Cyclosa insulana yaitu 23 individu terbuka ditemukan 12 spesies laba-laba pada tempat terbuka dan Cyclosa conica yang termasuk ke dalam 5 famili, yaitu yaitu 16 individu pada tempat tertutup. Hal Araneidae, Corinnidae, Lycosidae, ini berarti bahwa spesies ini mudah Phalangiidae, dan Theridiidae. dijumpai di tempat terbuka maupun tempat tertutup di Kebun Raya Liwa, Hasil pengamatan pada tempat terbuka kedua spesies ini berukuran kecil namun dan tertutup menunjukkan bahwa individu memiliki jaring yang unik sehingga mudah yang banyak tertangkap adalah spesies terlihat. Pada Tabel 2 dapat dilihat jumlah Radibosa rabida yaitu 54 pada tempat individu yang tertangkap pada setiap terbuka dan 26 pada tempat tertutup. Hal spesies berbeda-beda. Terdapat tiga ini ditunjukkan dengan banyaknya individu spesies laba-laba yang individunya yang terperangkap pada perangkap banyak ditemukan yaitu, Radibosa rabida, sumuran. Spesies Radibosa rabida Cyclosa insulana, dan Cyclosa conica. merupakan laba-laba pemburu di

Diversity and Abundance of.../ 12

Tabel 1. Famili dan spesies laba-laba di tempat terbuka dan tepat tertutup di Kebun Raya Liwa

Tempat Tempat No Famili Spesies Terbuka Tertutup Rabidosa rabida 54 26 1 Lycosidae Trochosa ruricola 6 - Trochosa sp. 1 - Sub Total 61 (24%) 26 (10%)

Cyclosa insulana 23 14 Cyclosa conica 10 16 Nephila pelumipes 8 2 2 Araneidae Neoscona crucifera 3 - Gasteracantha hasselti - 15 Gasteracantha cancriformis - 9 Argiope aurantia - 2 Sub Total 44 (18%) 59 (24%)

Argyrodes argyrodes 13 - Asagena medialis 5 - 3 Theridiidae Argyrodes rainbowi 2 - Theridion pictum 7

Steatoda borealis 2

Sub Total 20 (8%) 9 (4%)

4 Tetragnathidae Leucauge undulata - 11 Sub Total - 11 (4%)

5 Salticidae Simaetha sp - 10 Sub Total - 10 (4%)

6 Agelenidae Tegenaria domestica - 4 Sub Total - 4 (2%)

7 Corinnidae Corinnomma severum 3 - Sub Total 3 (1%) -

8 Ctenizidae sauvagesi - 2 Sub Total - 2 (1%)

9 Phalangiidae Phalangium opilio 1 - Sub Total 1 (0.4%) -

Total 129 (52%) 120 (48%)

a b c

Cyclosa insulana Cyclosa conica Nephila pelumpies

e 13 / Hajariyah, Nukmal, N., Pratami, G.D., Kanedi, M.

d f

Neoscona crucifera Gasteracantha hasselti Gasteracantha cancriformis

g h i

Argiope aurantia Argyrodes argyrodes Asagena medialis

j k l

Argyrodes rainbowi Theridion pictum Steatoda borealis

m n o

Leucauge undulata Tegenaria domestica Phalangium opilio

Gambar 1. Spesies laba-laba pembuat jaring

Diversity and Abundance of.../ 14

q r

.

Trochosa ruricola Trochosa sp.

s t u

Simaetha sp. Corinnomma severum Cteniza sauvagesi

Gambar 2. Spesies laba-laba pemburu

Dari hasil penelitian di tempat terbuka. Laba-laba pada tempat terbuka dan tempat tertutup di terbuka memeiliki warna yang lebih Kebun Raya Liwa, terdapat cerah dari pada laba-laba pada perbedaan spesies dan jumlah tempat tertutup. Laba-laba pembuat individu yang ditemukan. Pada jaring biasanya menempati pohon- tempat terbuka di temukan 12 pohon dan tanaman perdu dengan spesies laba-laba dengan jumlah membuat sarang dari jaring-jaring 129 individu, sedangkan di tempat spineret yang digunakan untuk tertutup di temukan 13 spesies laba- memerangkap mangsa dan laba- laba dengan jumlah 120 individu. laba pembuat jaring hanya menunggu mangsa terperangkap Jumlah individu laba-laba pada pada jaringnya. Sedangkan laba- tempat terbuka lebih banyak dari laba pemburu aktif bergerak mencari pada jumlah individu laba-laba di mangsa. tempat tertutup (Tabel 2, Gambar 2). Hal tersebut karena pada tempa drt Koneri (2016), menyatakan tertutup kerapatan vegetasinya kemelimpahan laba-laba pada masih rimbun sehingga sulit tempat dengan vegetasi rapat lebih melakukan pengamatan. Namun tinggi. Namun dipenelitian ini pada jumlah spesies yang ditemukan tempat terbuka ditemukan lebih pada tempat tertutup lebih banyak banyak serangga yang terperangkap dari spesies pada tempat terbuka. diperangkap sumuran. Hal inilah Hal ini menandakan bahwa pada yang menyababkan pada tempat tempat tertutup memiliki terbuka lebih banyak ditemukan keanekaragaman laba-laba yang individu laba-laba dari pada tempat lebih tinggi dari pada tempat tertutup. Sesuai dengan pernyataan 15 / Hajariyah, Nukmal, N., Pratami, G.D., Kanedi, M.

Laba (2001), laba-laba sangat 2006). Dengan demikian, semakin berhubungan erat dengan populasi banyak serangga yang ditemukan serangga. Laba-laba akan akan semakin banyak juga individu beraktivitas pada habitat yang laba-laba yang ditemukan. banyak mangsanya (Widiarta et al,

Tabel 2. Kemelimpahan relatif spesies laba-laba di tempat terbuka dan tempat tertutup di Kebun Raya Liwa

Tempat Tempat

Spesies Terbuka Tertutup Jumlah KR (%) Jumlah KR (%) Argyrodes argyrodes 13 5,2 - - Trochosa ruricola 6 2,4 - - Asagena medialis 5 2,0 - - Neoscona crucifera 3 1,2 - - Corinnomma severum 3 1,2 - - Argyrodes rainbowi 2 0,8 - - Trochosa sp. 1 0,4 - - Phalangium opilio 1 0,4 - - Gasteracantha hasselti - - 15 6,0 Leucauge undulata - - 11 4,4 Simaetha sp. - - 10 4,0 Gasteracantha cancriformis - - 9 3,6 Theridion pictum - - 7 2,8 Tegenaria domestica - - 4 1,6 Argiope aurantia - - 2 0,8 Cteniza sauvagesi - - 2 0,8 Steatoda borealis - - 2 0,8 Rabidosa rabida 54 21,7 26 10,4 Cyclosa insulana 23 9,2 14 5,6 Cyclosa conica 10 4,0 16 6,4 Nephila pelumipes 8 3,2 2 0,8 Jumlah 129 52 120 48

Terdapat 8 spesies yang hanya didominasi oleh semak, pohon ditemukan pada tempat terbuka. tinggi, pohon kopi, dan sedikit Spesies-spesies ini ditemukan di rerumputan. Dari 9 spesies yang daerah dengan vegetasi yang ditemukan pada tempat tertutup, didominasi oleh rerumputan dan Gasterachanta haselti paling banyak tanaman perdu. Sedangkan terdapat ditemukan. Robert (1995), 9 spesies yang hanya ditemukan menyatakan Gasteracantha adalah pada tempat tertutup. Spesies- laba-laba yang membuat jaring spesies ini hanya ditemukan pada diantara dedaunan dan menunggu tempat tertutup yang vegetasinya mangsanya di sekitar jaringnya. Diversity and Abundance of.../ 16

1% 1% Rabidosa rabida Cyclosa insulana 2% 2% 1% 4% Argyrodes argyrodes 5% Cyclosa conica Nephila pelumipes 6% 42% Trochosa ruricola Asagena medialis 8% Neoscona crucifera 10% Corinnomma severum Argyrodes rainbowi 18% Trochosa sp. Phalangium opilio

Gambar 2. Kemelimpahan relatif laba-laba di tempat terbuka di Kebun Raya Liwa 17-21 Desember 2019

Rabidosa rabida 2% 2% Cyclosa conica 2% Gasteracantha hasselti 3% 2% Cyclosa insulana 6% Leucauge undulata 21% Simaetha sp. 7% Gasteracantha cancriformis Theridion pictum 8% 13% Tegenaria domestica 9% Nephila pelumipes 13% 12% Argiope aurantia Cteniza sauvagesi Steatoda borealis

Gambar 3. Kemelimpahan relatif laba-laba di tempat tertutup di Kebun Raya Liwa 17-21 Desember 2019

Suhu udara selama penelitian di Suhu dan kelembaban berpengaruh Kebun Raya Liwa baik pada tempat pada laba-laba untuk bertelur. Pada terbuka atau tempat tertutup berkisar saat suhu rendah atau pada saat antara 19-24oC. Sedangkan musim penghujan laba-laba kelembaban udaranya berkisar cenderung akan bersembunyi dalam antara 82-90 % (Tabel 3.). Suhu dan kantung dan tidak melakukan kelembaban tersebut sesuai bagi perkembangbiakan. Tetapi pada kehidupan laba-laba, karena laba- saat suhu hangat atau pada musim laba merupakan hewan yang dapat kemarau datang barulah laba-laba dengan mudah beradaptasi dengan akan bertelur (Borror et al., 1996). berbagai tipe lingkungan (Borror et al., 1996).

17 / Hajariyah, Nukmal, N., Pratami, G.D., Kanedi, M.

Tabel 3. Suhu dan kelembaban pada tempat terbuka dan tempat tertutup di Kebun Raya Liwa 17-21 Desember 2019

Suhu Kelembaban Tanggal Tempat Tempat Tempat Tempat Terbuka Tertutup Terbuka Tertutup 17 Desember 2019 24oC 21 oC 82% 90% 18 Desember 2019 22 oC 20 oC 97% 89% 19 Desember 2019 24 oC 22 oC 82% 90% 20 Desember 2019 20 oC 19 oC 90% 92% 21 Desember 2019 21 oC 20 oC 89% 90%

KESIMPULAN DAN SARAN hewan lain agar ekosistem di Kebun Raya Liwa tetap Kesimpulan seimbang. 2. Diharapkan untuk penelitian Berdasarkan penelitian yang telah selanjutnya dapat melakukan dilakukan di Kebun Raya Liwa dapat pengamatan lebih lanjut terhadap disimpulkan sebagai berikut: bentuk sarang laba-laba yang 1. Ditemukan 21 spesies yang dapat membedakan antar masuk kedalam 9 famili laba- spesies. laba. 2. Kemelimpahan relatif tertinggi DAFTAR PUSTAKA pada tempat terbuka spesies Radibosa rabida yaitu 21,7%. Bonev, B., S. Grieve, M. E. 3. Kemelimpahan relatif terendah Herberstein, A. I. Kishore, A. pada tempat terbuka spesies Watts, and F. Separovic. Phalangium opilio dan Trochosa 2006. Orientational order if sp. yaitu masing-masing 0,4%. australian silk and 4. Kemelimpahan relatif tertinggi determinated by solid-state pada tempat tertutup yaitu NMR Biopolymers. Vol 82 spesies Radibosa rabida yaitu :134-143. 10,4%. 5. Kemelimpahan relatif pada Borror, D. J., Triplehor, N., and terendah pada tempat tertutup Johnson, N. F. 1996. yaitu spesies Argiope aurantia, Pengenalan Pelajaran Nephila pelumipes,Cteniza Serangga Edisi ke-Enam. sauvagesi, dan Steatoda borealis Terjemahan oleh Dr. H yaitu masing-masing 0,8%. Setiyono Partosoedjoyono. Gajah Mada university Press. Yogyakarta.

Saran Diniyati, F. 2018. Karakteristik Habitat dan Berdasarkan penelitian yang telah Keanekaragaman Arachnida dilaksanakan maka dikemukakan Famili Araneidae di Cagar saran sebagai berikut: Alam Tukung Gede Serang 1. Diharapkan kepada instansi dan Banten. Jurnal Biologi masyarakat dapat menjaga Universitas Andalas. 6(1): 15- kelestarian habitat laba-laba dan 22. Diversity and Abundance of.../ 18

Hawkeswood, JT, 2003, Spider of Pertanian di Cianjur: Kasus Australia: An Introduction to Daerah Aliran Sungai (DAS) Their Classification, Biology Cianjur, Sub-sub DAS and Distribution. Pensoft, Citarum, Kabupaten Cianjur, Moscow. Jawa Barat. Sekolah Pascasarjana Institut Koneri, R. 2016. Biodiversitas Laba- Pertanian Bogor. Bogor. Laba di Sulawesi Utara. CV. Patra Media Grafindo. Uniyal V.P, Hore U. 2008. Diversity Bandung. and composition of spider assemblages in five Laba, I.W. 2001. Keaekaragaman vegetation types of the Terai Hayati Artropoda dan Conservation Area, India. Peranan Musuh Alami Hama The Journal of Arachnology. Utama Padi pada Ekosistem Sawah. Makalah Falsafah Vincent V, Hadrien L. 2013. Sains (PPs 702) Program Standardized sampling Pasca Sarjana / S3. Institut protocol for spider community Pertanian Bogor. Bogor. assessment in the neotropical rainforest. Journal Lilies, C.S. 1991. Kunci determinasi of Entomology and Zoology serangga. Program nasional Studies 1:18–34. pelatihan dan pengembangan Widiarta, I.N., Kusdiaman D, & pengendalian hama terpadu. Suprihanto. 2006. Kanisius. Yogyakarta. Keanekaragaman Artropoda pada Padi Sawah dengan Magurran, A.E. 1983. Ecological Pengelolaan Tanaman Diversity and Its Terpadu. J.HPT Tropika. Measurement. Chapman and 6(2):61-69. Hall. London, New York, Tokyo, Melbourne, Madras.

Nasution, N. 2016. Keanekaragaman Laba-laba (Araneae) pada Ekosistem Sawah dengan beberapa Pola Tanam di Kota Padang. BioCONCETTA. 2(1):12-20.

Robert, J.M. 1995. Spiders of Britian and Nothern Europe. Harper Collins Publisher. London.

Schmaedick M. 2006. Phalangium opilio.https://biocontrol.entom ology.cornell.edu/predators/P halangium .php.Diakses pada 20 Maret 2020.

Suana, IW. 2005.Bioekologi Laba- laba pada Bentang Alam