45 Bab Ii Gambaran Umum Mengenai Globalisasi Dan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI GLOBALISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN BODY IMAGE Dengan adanya keberadaan globalisasi melalui media sosial memiliki peran yang cukup berpengaruh karena media sosial dapat mempermudah masyarakat untuk bersosialisasi dan berinteraksi serta juga mejadi tempat penyebaran pemikiran-pemikiran yang dengan mudah dapat memengaruhi perspektif dan sikap manusia. Salah satunya mengenai perkembangan body image yang dari masa ke masa selalu berubah karena adanya globalisasi. Untuk mempermudah analisa, dalam bab ini, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu gambaran-gambaran umum mengenai globalisasi dan perkembangannya, kemudian perkembangan body image serta gambaran umum kontes kecantikan Miss Universe. 2.1 GLOBALISASI DAN PERKEMBANGANNYA 2.1.1 Globalisasi Budaya dan Perkembangannya Globalisasi budaya selalu dikaitkan dengan dominasi negara-negara barat yang lebih sering disebut dengan westernisasi. Terdapat kaitan yang erat antara globalisasi dan westernisasi karena globalisasi sendiri merupakan proses atau strategi negara-negara Barat untuk mengekspansi negara-negara lain termasuk bidang kebudayaan, sehingga akan memungkinkan terjadinya homogenisasi 45 budaya.1 Homogonesisasi budaya adalah proses untuk menyatukan atau menyeragamkan sebuah budaya agar sama seperti budaya lain, sebagai contoh, dari akhir perang dunia kedua, penggunaan bahasa didominasi Inggris dan juga budaya Amerika.2 Amerika kemudian juga mulai datang menguasai benua Eropa dengan membawa Coca-cola, musik jazz, dan film-film Hollywood. Amerika menjadi begitu berkuasa hingga tahun 2000-an karena pada tahun tersebut banyak masyarakat Eropa dan Asia masih berfokus pada pembangunan kembali pasca perang dunia kedua. Artis-artis Amerika seperti Elvis Preasley, Frank Sinatra memulai tren. Pada saat itu, hanya Inggris yang dapat mengimbangi Amerika, dengan melalui The Beatles dan The Rolling Stones.3 Seiring dengan berjalannya waktu, dengan adanya keberadaan globalisasi, maka tidak mengherankan jika saat ini walaupun dinegara yang berbeda, kita dapat mendengarkan musik yang sama, menonton film yang sama, mengenakan brand pakaian yang sama, dst.4 Seperti yang disinggung oleh penulis sebelumnya, globalisasi budaya dapat berkembang dengan pesat juga tak terlepas dari globalisasi teknologi, informasi, dan komunikasi. Jika pada tahun 1960-an, tidak ada penerbangan transatlantik (melewati samudra atlantik) maka The Beatles dan The Rolling 1 Dinda Larasati, 2018, Globalisasi Budaya dan Identitas: Pengaruh dan Eksistensi Hallyu (korean Wave) versus Westernisasi di Indonesia, Jurnal, dapat diakses di https://e- journal.unair.ac.id/JHI/article/download/8749/5697 (01/03/2020, 20:55 WIB) 2 Peter Vanham, 2018, Here’s What Korean Boy Band Teach Us About Globalization 4.0, Artikel, dapat diakses di https://www.weforum.org/agenda/2018/12/here-s-what-a-korean-boy-band-can- teach-us-about-globalization/ (13/02/2020, 18:44 WIB) 3 Ibid. 4 Abderrahman Hassi dan Giovanni Storti, 2011, Globalization and Culture: The Three H Scenarios, Artikel, dapat diakses di https://www.intechopen.com/books/globalization-approaches- to-diversity/globalization-and-culture-the-three-h-scenarios (01/02/2020, 21:48 WIB) 46 Stone tidak akan sampai ke Amerika. Jika saja pada tahun 1990-an dan 2000-an tidak ada internet dan pasar global, maka penyebararan budaya korea pun tidak akan secepat dan sepopuler ini.5 Hingga saat ini tak dapat kita sangkal bahwa budaya Amerika adalah budaya global yang mendominasi. Dimulai dari film-film Hollywood (Titanic, Avatar, dan Star Wars). Kemudian musisi Michael Jackson dan juga Madonna yang berasal dari Amerika yang berhasil menyabet gelar The King and The Queen of Pop. Dalam sisi kuliner pun, budaya makanan juga masih didominasi oleh McDonalds, Coca-Cola, dan Starbucks, sehingga muncul istilah mcdonalisasi ataupun Amerikanisasi.6 2.1.2 Dampak Globalisasi Budaya Seperti yang sudah disinggung oleh penulis sebelumnya, bahwa globalisasi membawa dampak positif sekaligus membawa dampak negatif, seperti koin yang memiliki dua sisi yang tak terpisahkan. Maka dari itu untuk memahami globalisasi budaya lebih dalam, maka petama-tama kita perlu memahami dampak positif dari globalisasi budaya, yaitu sebagai berikut: a) Masuknya Budaya Baru Bayangkan jika kita masih hidup dengan budaya animisme ataupun kanibalisme. Dengan adanya globalisasi budaya, maka manusia memiliki kesempatan untuk meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya dan cara hidup yang baru, serta memungkinkan manusia untuk 5 Ibid. 6 Ibid. 47 mendapatkan pola pikir yang baik, ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara lain. Setiap negara ataupun individu akan berusaha beradaptasi dengan budaya-budaya baru agar mereka tetap bisa bertahan sehingga dapat melanjutkan kehidupan serta dapat menghindari kehancuran.7 b) Meningkatkan Kualitas Wawasan mengenai Kebudayaan Pada era globalisasi ini, manusia memiliki kesempatan untuk meningkatkan wawasan manusia mengenai kebudayaan negara lain. Sebagai contoh jika kita hendak berpergian ke Perancis, kita harus mengetahui budaya-budaya orang Perancis, seperti selalu mengucapkan “Bonjour” untuk menyapa orang-orang asing. Jika kita tidak mengetahui budaya-budaya seperti itu maka kita akan kesulitan waktu bepergian. Begitu juga sebaliknya ketika orang Perancis hendak berlibur ke Indonesia, maka mereka juga akan mencari informasi mengenai kebudayaan Indonesia. Maka dari itu melalui globalisasi budaya ini, manusia memiliki kesempatan untuk meningkatkan wawasan mengenai budaya-budaya dari luar dan yang baik bisa kita diterapkan. Setelah mengetahui dampak positif dari globalisasi budaya, penulis juga akan menguraikan dampak negatif apa saja yang dihasilkan oleh globalisasi budaya. Mengutip pendapat Hennerz dalam Robby, Hennerz mendeskripsikan tiga kemungkinan yang akan terjadi dari globalisasi budaya, yaitu: 7 Ibid. 48 a) Kejenuhan Globalisasi budaya akan mendorong masyarakat untuk saling memahami masyarakat dengan ras dan etnik yang berbeda pada budaya yang mengglobal.8 Dengan kedatangan budaya luar maka, secara perlahan masyarakat akan jenuh dengan budaya asli mereka. Jika kejenuhan ini terus berlanjut maka masyarakat akan meninggalkan budaya lokal. b) Hilangnya Budaya Pribumi dan Menerima Kerusakan Budaya Barat Proses ini dapat menciptakan budaya global baru (akulturasi) ataupun yang berpotensi menghilangkan nilai-nilai dan praktik-praktik budaya tradisional (asimilasi).9 Globalisasi juga memungkinkan individu dalam proses pembelajarannya dapat mengadopsi nila-nilai Barat.10 Contoh budaya berpakaian yang saat ini populer di Indonesia didominasi oleh budaya pakaian barat, terkadang cara berpakaian dari barat ada yang tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia. c) Homogenitas global Globalisasi dianggap bertanggung jawab terhadap identitas atau budaya yang hilang dan kemudian membangun budaya dunia yang dihomogenisasi.11 Budaya barat mendominasi dunia sehingga budaya barat nantinya akan dijadikan tolak ukur dalam gaya hidup, nilai, dan norma di seluruh negara.12 Sebagai contoh bahasa, sejak era globalisasi awal, pada 8 Robby Darwis Nasution, Loc., Cit. 9 Ibid. 10 Dinda Larasati, Loc., Cit. 11 Abderrahman Hassi dan Giovanni Storti, Loc., Cit. 12 Robby Darwis Nasution, Loc., Cit. 49 abad ke-16, jumlah bahasa yang digunakan seluruh dunia terus menurun, dari sekitar 14000-an menjadi kurang dari 7000-an. Pada tahun 2007, New Yorks Times melaporkan setengah 7000-an bahasa tadi terancam kepunahan. 10 tahun kemudian, pada 2017, pada 2017, World Economic Forum menyatakan hampir 1500-an bahasa hanya tersisa kurang 1000 penutur.13 b) Munculnya Budaya Individualisme Tak dapat disangkal bahwa dengan keberadaan gadget dan internet dapat memunculkan sikap individualisme kepada penggunanya. “Mendekatkan yang jauh tapi menjauhkan yang dekat”, begitulah gambaran kondisi saat ini. Manusia menjadi malas untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang yang ada di dekat mereka karena asik memainkan ponsel mereka. 2.1.3 Globalisasi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Pada abad ke-21, dunia dihadapkan dengan pesatnya perkembangan globalisasi. Perkembangan di bidang telekomunikasi dan teknologi menduduki peringkat pertama dalam rangka ikut membawa perubahan pada keadaan sosial masyarakat di dunia.14 Perkembangan di bidang komunikasi yang terjadi dengan pesat disebut revolusi komunikasi oleh para ahli. Perkembangan ini juga didorong oleh penemuan-penemuan dalam bidang teknologi, sehingga saat ini kita menjadi 13 Abderrahman Hassi dan Giovanni Storti, Loc., Cit. 14 Robby Darwis Nasution, 2017, Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi terhadap Eksistensi Budaya Lokal, Jurnal, dapat diakses di https://media.neliti.com/media/publications/123858-ID-none.pdf (01/02/2020, 23:10 WIB) 50 mudah berkomunikasi dengan seseorang yang jauh dari kita.15 Revolusi dalam bidang komunikasi juga terjadi pada teknologi komunikasi, yang maksudnya ialah bagaimana teknologi digunakan manusia sebagai media dalam berkomunikasi.16 Globalisasi yang menghilangkan batasan geografis dapat mengancam eksistensi budaya suatu bangsa karena budaya lain menjadi mudah masuk ke suatu negara. Tak dapat dipungkiri jika penyebaran budaya menjadi pesat karena ada perkembangan teknologi informasi, sehingga tak seperti dulu, penyebaran budaya tidak perlu melalui migrasi, akan tetapi dapat melalui media massa ataupun media sosial. Media menjadi senjata utama dalam penyebaran budaya karena media berperan sebagai agen penyebaran informasi antara agen dan konsumen. Media memiliki kedudukan yang kuat