Artikel Riset Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi DOI : 10.33751/jf.v9i2.1579 Vol.9, No.2, Desember 2019 : 96-102 p-ISSN : 2087-9164 e-ISSN : 2622-755X

KADAR KALKON TOTAL DI DALAM EKSTRAK ETANOL BATANG ASHITABA ( keiskei Koidzumi)

Anisa Pebiansyah1,2*, Riezki Amalia1, Diah Lia Aulifa3, Jutti Levita1 1Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor 45363 2Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada, Tasikmalaya 46115 3 Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, Bandung 40266 West Java, Indonesia *E-mail : [email protected]

Diterima :21 Juni 2019 Direvisi : 4 September 2019 Disetujui : 30 November 2019

ABSTRAK

Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan salah satu tanaman obat yang terbukti memiliki aktivitas antioksidan setara dengan vitamin E. Aktivitas antioksidan umumnya ditunjukkan oleh metabolit sekunder tanaman, terutama flavonoid. Di dalam batang ashitaba terkandung senyawa kalkon yaitu xantoangelol (XAG) dan 4-hidroksiderisin (4-HD), yang tergolong ke dalam flavonoid dengan cincin C terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar kalkon total (dihitung sebagai XAG) di dalam ekstrak etanol batang ashitaba. Tanaman ashitaba diperoleh dari Gunung Rinjani, Lombok, dan dideterminasi di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung. Penetapan kadar kalkon total dilakukan menggunakan metode spektrofotometri standar adisi. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol batang ashitaba mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, polifenol dan tanin, sedangkan kalkon total yang terkandung di dalam ekstrak etanol kering batang ashitaba dihitung sebagai XAG adalah 0,836 % b/b. Kata kunci : Ashitaba, Antioksidan, Xantoangelol, 4-Hidroksiderisin, Kalkon total

TOTAL CHALCONE CONTENT IN THE ETHANOL EXTRACT OF ASHITABA STEMS (Angelica keiskei Koidzumi)

ABSTRACT

Ashitaba (Angelica keiskei) is a medicinal that has been proven to possess antioxidant activity equal to that of vitamin E. This antioxidant activity usually belongs to the plant’s secondary metabolites, e.g. flavonoids. The ashitaba stem contains chalcone compounds, e.g. xantoangelol (XAG) and 4-hydroxiderricin (4-HD), which are categorized as open C-ring flavonoids. The purpose of this study was to determine total chalcone content (calculated as XAG) in ethanol extract of ashitaba stem. Ashitaba plant was obtained from Mount Rinjani, Lombok, and was identified at School of Biology Sciences and Technology, ITB. The total chalcone was determined by using standard addition spectrophotometric method. Result showed that the ethanol extract of

96 Kadar Kalkon……(Annisa Pebiansyah )

ashitaba stem contain flavonoids, alkaloids polyphenol, and tannins, whereas the dried extract of ashitaba stem contained 0.836% w/w of total chalcone calculated as XAG. Keywords: Ashitaba, Antioxidant, Xantoangelol, 4-Hydroxiderricin, Total chalcone

PENDAHULUAN Di Indonesia, tanaman ashitaba Salah satu tanaman obat yang telah dibudidayakan di Gunung Rinjani, menarik untuk diteliti adalah Angelica Lombok, namun menariknya, hingga saat keiskei Koidzumi (ashitaba) dari keluarga ini studi tentang kandungan kalkon di , yang merupakan genus besar dalam tanaman ashitaba Indonesia belum yang terdiri dari lebih dari 60 spesies dilaporkan. Penelitian ini dilakukan untuk (Caesar & Cech, 2016). Ashitaba telah menetapkan kadar kalkon total (dihitung terbukti memiliki aktivitas anti-diabetes, sebagai XAG) di dalam ekstrak etanol anti-obesitas, anti-oksidan,anti-inflamasi, batang ashitaba. anti-trombotik, antihipertensi, dan anti- mikroba (Kim et al., 2014; Kim et al., METODE PENELITIAN 2012; Luo et al., 2012). Alat dan Bahan Di dalam getah batang ashitaba Pada penelitian ini, alat yang terkandung senyawa kalkon xantoangelol digunakan diantaranya rotary evaporator (XAG) dan 4-hidroksiderisin (4-HD) (RV10 IKA®), Spektrofotometer UV-Vis (Zhang et al., 2018). Kalkon, yang (Thermo Scientific Genesys 840- merupakan flavonoid rantai terbuka, 208100®), kuvet (Hellma analytics®), adalah prekursor flavonoid dan mikropipet (Eppendorf®), vial coklat, isoflavonoid yang mempunyai aktivitas cawan uap, maserator, mesh 60, vacum antioksidan (Sales et al., 2017; Zhang et buchner, batang pengaduk (Pyrex®), al., 2018). Struktur inti turunan kalkon gelas kimia (Pyrex®), tabung reaksi dikenal sebagai 1,3-difenil-2-propen-1-on (Pyrex®), waterbath. Bahan yang (Ohnogi et al., 2012). Flavonoid rantai digunakan diantaranya batang tanaman terbuka ini memiliki dua cincin aromatik ashitaba yang diperoleh dari Gunung yang saling terhubung oleh tiga karbon Rinjani, Lombok, XAG hasil isolasi dari (Karkhaneh et al., 2016; Singh et al., Sekolah Farmasi ITB dan STFI Bandung, 2016). Kalkon yang terkandung pada etanol 96% (Merck®), etanol 70% ashitaba mempunyai aktivitas sebagai (Merck®) dan reagen untuk karakteristik antioksidan dengan cara menghambat fitokimia. enzim xantin oksidase (XOD). XOD merupakan katalisator terbentuknya Determinasi Tumbuhan radikal bebas anion superoksida dan Determinasi tanaman ashitaba hidrogen peroksida. Radikal bebas yang dilakukan di Gedung Labtek XI Lantai 1, terbentuk memberikan kontribusi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati terjadinya stress oksidatif sehingga Institut Teknologi Bandung (SITH ITB). menyebabkan terjadinya inflamasi. Dengan demikian kalkon dapat mencegah Pembuatan Simplisia Batang Ashitaba terjadinya stress oksidatif (Aoki et al., Batang ashitaba diperoleh dari 2010; Luo et al., 2012; Wesolowska et perkebunan di kaki Gunung Rinjani, al., 2014). Lombok, Nusa Tenggara Barat. Batang Ashitaba dibersihkan dari kotoran yang

97 Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi

menempel dan dicuci menggunakan air Identifikasi Senyawa Alkaloid yang mengalir bersih kemudian  Uji Dragendorff: ditiriskan. Batang ashitaba kemudian di Simplisia atau ekstrak dilarutkan rajang kecil-kecil dan dikeringkan di dalam 10 mL pelarut. Sampel disaring, rumah kaca, di bawah sinar matahari filtrat sebanyak 2 mL ditambah dengan 1 selama 2 hari. Setelah kering dibersihkan mL reagen Dragendroff. Terbentuknya kembali dari kotoran. Setelah itu endapan merah menunjukkan adanya dihaluskan dengan menggunakan blender alkaloid (Tiwari et al., 2011). dan diayak dengan mesh 60 sampai  Uji Mayer diperoleh serbuk simplisia yang halus Simplisia atau ekstrak dilarutkan (Depkes RI, 1985). dalam 10 mL pelarut. Sampel disaring, filtrat sebanyak 2 mL ditambah dengan 1 Ekstraksi mL reagen Meyer. Terbentuknya endapan Prosedur ekstraksi dilakukan kuning menunjukkan adanya alkaloid dengan mengikuti metode Zhang et al. (Tiwari et al., 2011). (2018) dan Suhartati & Virgianti (2015) sebagai berikut: Sebanyak 100 g serbuk Identifikasi Senyawa Flavonoid batang ashitaba dimasukkan ke dalam  Uji Flavonoid dengan Logam Mg maserator lalu direndam menggunakan Simplisia atau ekstrak dimasukkan ke pelarut etanol 70% sebanyak 300 mL dalam tabung reaksi yang berisi butiran kemudian diaduk sampai homogen pada logam Mg dan larutan HCl 2N, campuran suhu ± 26°C dan disimpan pada tempat ini dipanaskan selama5-10 menit, setelah yang terlindungi dari cahaya matahari dingin dan di saring, kedalam filtrat langsung. Untuk mempercepat terjadinya ditambahkan amil alkohol di kocok kuat- difusi dan osmosis maka sesering kuat, warna merah atau jingga pada mungkin dilakukan pengadukan. Setelah lapisan amil alkohol menunjukkan adanya 24 jam, filtrat dipisahkan untuk diuapkan flavonoid (Tiwari et al., 2011). sedangkan residu disari kembali dengan  Uji Flavonoid dengan Reagen pelarut yang baru. Perlakuan dilakukan Alkalin sebanyak 3 x 24 jam. Setelah itu ekstrak Simplisia atau ekstrak dilarutkan diuapkan dengan rotary evaporator pada dalam 10 mL pelarut, sampel disaring, 2 suhu 60°C, rpm 85 selama 2 jam. Ekstrak mL filtrat ditambah beberapa tetes larutan kemudian diuapkan dengan penangas air NaOH. Apabila terbentuk warna kuning pada suhu 60°C selama 3 hari hingga dan memudar setelah ditambah dengan diperoleh ekstrak kental. Setelah itu asam berarti positif mengandung ekstrak kental yang diperoleh di freeze flavonoid (Tiwari et al., 2011). drying hingga diperoleh ekstrak kering.  Uji Flavonoid dengan Timbal (Zhang et al., 2018; Suhartati & Asetat Virgianti, 2015) Simplisia atau ekstrak dilarutkan dalam 10 mL pelarut. Sampel disaring, 2 Penapisan Fitokimia mL filtrat dimasukkan dalam tabung Penapisan fitokimia simplisia dan reaksi, ditambahkan 1 mL Pb asetat 10% ekstrak etanol batang ashitaba dilakukan dan dikocok. Apabila terjadi perubahan dengan menggunakan metode Tiwari et warna menjadi coklat kekuningan berarti al. (2011) yaitu sebagai berikut: positif mengandung flavonoid (Tiwari et al., 2011).

98 Kadar Kalkon……(Annisa Pebiansyah )

Identifikasi Senyawa Polifenol Penetapan Panjang Gelombang Serapan Simplisia atau ekstrak dimasukkan Maksimum XAG dalam tabung reaksi, selanjutnya Panjang gelombang XAG dan ditambahkan pereaksi FeCl3 dalam ekstrak etanol batang ashitaba ditentukan larutan etanol, hasil positif polifenol menggunakan spektrofotometer UV-Vis ditunjukkan dengan adanya warna hijau, pada rentang 200 nm – 800 nm. merah unggu, biru dan hitam (Tiwari et al., 2011). Preparasi Metode Standar Adisi Ekstrak yang sudah dilarutkan Identifikasi Senyawa Tanin dalam etanol dipipet sebanyak 2,5 ml ke Simplisia atau ekstrak dimasukkan dalam masing – masing labu ukur 5 ml. dalam tabung reaksi, selanjutnya Setelah itu dimasukkan xantoangelol ditambahkan pereaksi FeCl3 dalam dengan volume 0; 0,1; 0,2; 0,3; 0,6 ml larutan etanol, hasil positif polifenol pada masing-masing labu ukur kemudian ditunjukkan dengan adanya warna hijau, ditambah etanol hingga 5 ml, dikocok merah unggu, biru dan hitam. Setelah itu sampai homogen dan dibaca pada ditambahkan larutan gelatin 1%, hasil spektrofotometri UV-Vis positif tanin ditandai dengan adanya endapan putih (Tiwari et al., 2011). HASIL DAN DISKUSI Determinasi Tumbuhan Identifikasi Senyawa Saponin Tumbuhan yang digunakan pada Simplisia atau ekstrak ditambah penelitian ini telah dideterminasi sebagai sedikit air lalu dididihkan dalam Angelica keiskei dengan uraian sebagai penangas air selama 5 menit, setelah berikut : dingin kemudian disaring, filtrat dikocok Divisi : Magnoliophyta kuat-kuat dengan arah vertikal selama 1-2 Kelas : Magnoliopsida (Dicots) menit, senyawa saponin dapat Anak kelas : Rosidae ditunjukkan dengan adanya busa setinggi Bangsa : 1 cm yang stabil setelah dibiarkan selama Famili :Apiaceae / Umbelliferae 1 jam atau pada penambahan 1 tetes HCl Spesies : Angelica keiskei (Miq.) 0,1N (Tiwari et al., 2011). Koidz.

Penetapan Kadar Kalkon Ekstraksi Preparasi Larutan Standar XAG Hasil rendemen ekstrak etanol batang Sebanyak 2 mg XAG ditimbang ashitaba menggunakan pelarut etanol dan dilarutkan dalam etanol sampai larut. 70% diperoleh sebanyak 29,15 % b/b. Setelah itu ditambah etanol sampai 25 ml Berdasarkan hasil tersebut, rendemen kemudian dikocok sampai homogen. yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan Kusuma et al. (2018) sebanyak Preparasi Ekstrak Etanol Batang 27,52 % b/b. Hasil freeze drying ekstrak Ashitaba etanol batang ashitaba diperoleh sebanyak Ekstrak kering batang ashitaba 6,353 g atau 6,353 % b/b. ditimbang sebanyak 30 mg dan dilarutkan dalam etanol sampai larut. Setelah itu Penapisan Fitokimia ditambah etanol sampai 25 ml kemudian Berdasarkan hasil penapisan fitokimia, dikocok sampai homogen. ekstrak etanol batang ashitaba

99 Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi

menunjukkan positif mengandung penambahan baku ekstrak etanol batang senyawa flavonoid, alkaloid, polifenol ashitaba dengan persamaan garis linier y dan tanin. Hasil ini serupa dengan = 0,0281x + 0,0281. Pada Gambar 1, Sembiring & Feri (2011) dan Kusuma et perpotongan garis kurva dengan sumbu X al. (2018) (Tabel 1). dengan nilai negatif adalah x-intercept yang merupakan konsentrasi sampel yang Tabel 1. Hasil Penapisan Fitokimia terbaca pada spektrofotometer sebelum Batang Ashitaba dikalikan faktor pengenceran.

Golongan Hasil 1.200 Senyawa Metabolit Simplisia Ekstrak 1.000 y = 0,0281x + 0,281 R² = 0,9983 Sekunder 0.800 Alkaloid + + 0.600 Flavonoid + + 0.400

Absorban Polifenol + + 0.200

Tanin + + 0.000 -20 -10 0 10 20 30 -0.200 Saponin - - Konsentrasi Sampel (ppm)

Keterangan : - : tidak terdeteksi + : terdeteksi Gambar 1. Kurva Penambahan Baku Ekstrak Etanol Batang Ashitaba Kalkon yang terkandung pada batang ashitaba termasuk ke dalam Kadar kalkon total yang dihitung golongan flavonoid sehingga hasil sebagai XAG dihitung dari persamaan penapisan fitokimia menunjukkan bahwa garis y = 0,0281x + 0,0281 dimana nilai y simplisia dan ekstrak etanol batang = 0. Dari hasil perhitungan tersebut ashitaba positif terdeteksi flavonoid. kemudian diperoleh kadar kalkon total yang dihitung sebagai XAG sebesar 0,836 Hasil Penetapan Kadar Kalkon % b/b terhadap ekstrak kering batang Hasil spektrum yang diperoleh ashitaba. menunjukan bahwa panjang gelombang maksimum XAG adalah 369,7 nm berada KESIMPULAN pada daerah ultraviolet. Kadar kalkon Berdasarkan penelitian yang telah total dihitung sebagai XAG dengan dilakukan, hasil penapisan fitokimia menggunakan metode standar adisi. menunjukkan bahwa ekstrak etanol Metode ini digunakan karena dapat batang ashitaba mengandung senyawa meminimalisir kesalahan pada saat flavonoid, alkaloid, polifenol dan tanin, pengukuran yang bisa disebabkan oleh sedangkan kalkon total yang terkandung perbedaan kondisi matriks ekstrak etanol di dalam ekstrak etanol kering batang batang ashitaba dan XAG standar. ashitaba dihitung sebagai XAG adalah Berdasarkan Gambar 1, dibuat 0,836 % b/b. hubungan antara konsentrasi dengan absorban sehingga diperoleh kurva

100 Kadar Kalkon……(Annisa Pebiansyah )

induction , DPPH Å scavenging and REFERENSI a -glucosidase inhibitory activities. Aoki, N., Ohta, S. & Ashitabaol, A. 2010. Food Chem. 131(3): 992 -998. A new antioxidative Ohnogi, H., Kudo, Y., Tahara, K., sesquiterpenoid from seeds of Sugiyama, K., Enoki, T., Hayami, Angelica keiskei. Tetrahedron Lett. S., Sagawa, H., Tanimura,Y., Aoi, 51: 3449-3450. W., Naito, Y., Kato, I & Caesar, L.K. & Cech, N. 2016. A review Yoshikawa, T. 2012. Six new of the medicinal uses and chalcones from Angelica keiskei pharmacology of ashitaba. Planta inducing adiponectin production in Medica. 82(14):1236-1245. 3T3-L1 adipocytes. Biosci Depkes RI. 1985. Cara Pembuatan Biotechnol. Biochem. 76: 961–966 Simplisia. Direktorat Jenderal Sales, E.K, Gisou, M. & Reza, A. 2017. Pengawasan Obat dan Makanan. Chalcones as putative Jakarta. hepatoprotective agents: Preclinical Karkhaneh, P., Yaghmaei, K., Parivar, evidence and molecular M., Sadeghizadeh, A. & Ebrahim- mechanisms. Pharmacol. Res. Habibi. 2016. Effect of 129:177-187. transchalcone on atheroma plaque Sembiring, B & Manoi, F. 2011. formation, liver fibrosis and Identifikasi mutu tanaman ashitaba. adiponectin gene expression in Bul. Littro. 22(2): 177-185 cholesterol-fed NMRI mice, Singh, S., Sidhu, M. & Khan, K. 2016. Pharmacol. Rep. 68(4) : 720-727. Free radical scavenging property of Kim, D.W., Curtis-Long, M.J., Yuk, H.J., β-aescin and trans-chalcone: in Wang, Y., Song, Y.H., Jeong, S.H. vitro study, Eur. J. Pharm. Med. & Park, K.H. 2014. Quantitative Res. 3(2): 309-312. analysis of phenolic metabolites Suhartati, R. & Virgianti, D. 2015. Daya from different parts of Angelica hambat ekstrak etanol 70% daun keiskei by HPLC-ESI MS/MS and Ashitaba (Angelica keiskei) their xanthine oxidase inhibition. terhadap bakteri Staphylococcus Food Chem. 153: 20-27. aureus yang diisolasi dari luka Kim, E., Choi, J. & Yeo, I. 2012. The diabetes melitus. Jurnal Kesehatan effects of Angelica keiskei Koidz on Bakti Tunas Husada. 14(1): 162- the expression of antioxidant 171. enzymes related to lipid profiles in Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G. rats fed a high fat diet. Nutr. Res. & Kaur, H. 2011. Phytochemical Pract. 6(1): 9-15. screening and extraction: a review. Kusuma, S.A.F., Yopi, I. & Mutiara, A.D. Internationale Pharmaceutica 2018. The ethanolic extract of Sciencia. 1(1): 98-106. ashitaba stem (Angelica keiskei Wesolowska, O., Gasiorowska, J., Petrus, [Miq.] Koidz) as future J., Czarnik-Matusewicz, B. & antituberculosis. J. Adv. Pharm. Michalak, K. 2014. Interaction of Technol. Res. 37-41. prenylated chacones and Luo, L., Wang, R., Wang, X., Ma, Z. & flavaonones from common hop Li, N. 2012. Compounds from with phosphatidylcholine model Angelica keiskei with NQO1 membranes. Biochem. Biophys.

101 Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi

Acta. 1838: 173-184 processed under four drying Zhang, C., Liu, D & Gao, H. 2018. conditions. American Assoc. Kinetics, physicochemical Cancer Res. 98(4):349–357. properties, and antioxidant activities of Angelica keiskei

102