Akta Notaris Hendrik Alexander Malada Nomor : 48 tanggal 29 Oktober 1956 Berbadan Hukum SK. Men. Keh. Nomor : J.A.5/105/5 tanggal 17 Oktober 1960 Tambahan Berita Negara Republik Nomor 90 tanggal 8 Nopember 1960 KANTOR: 1) Jl. Kaktus No. 1-3 Mataram NTB 83125 Telp. 0370-635722 Fax. 0370-621859 2) Pondok Syaikh Zainuddin NW Anjani Jl. Raya Mataram - Lb. Km 49 Anjani Lombok Timur NTB Telp. 0376-631650 Fax. 0376-631982

Nomor : 021/PBNW_XIV/IV/2020 Lamp. : - Hal : Surat Edaran Panduan Ibadah Ramadan 1441 H dan Rangkaiannya

Kepada Yth. Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan se-Indonesia Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan se-Indonesia Pengurus Cabang Nahdlatul Wathan se-Indonesia Pengurus Anak Cabang dan Ranting Nahdlatul Wathan se-Indonesia Pimpinan Badan Otonom Nahdlatul Wathan se-Indonesia Pimpinan Lembaga Pendidikan Nahdlatul Wathan se-Indonesia Pimpinan Yayasan dan Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan se-Indonesia Pimpinan Majlis Ta’lim Nahdlatul Wathan se-Indonesia Pimpinan Perguruan Tinggi Nahdlatul Wathan se-Indonesia

di_ Tempat

Bismillahi Wabihamdihi Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor: 6 Tahun 2020 tentang panduan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di tengah pandemi wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan aturan perundangan serta petunjuk/imbauan lain dan fatwa MUI yang terkait. Maka Pengurus Besar Nahdlatul Wathan mengeluarkan Instruksi dalam pelaksanaan menyambut Ramadan, pelaksanaan Puasa Ramadan, Shalat Tarawih, Tadarrus, Pemungutan Zakat Fitrah, Zakat Mal, Infaq Sadaqah, Shalat Idul Fitri dan Halal bi halal sebagai berikut: 1. Seluruh warga Nahdhiyyin-nahdhiyyat dan kaum Muslimin-muslimat diwajibkan melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan baik dan benar sesuai tuntunan syariah ; dapat dilaksanakan oleh individu atau ( إفطار:Makan Sahur dan buka puasa (Ifthar .2 keluarga di rumah masing-masing; 3. Pelaksanaan Salat Tarawih dapat dilaksanakan secara berjamaah bersama di keluarga inti masing-masing; 4. Pelaksanaan Salat Tarawih di masjid, musala dengan jamaah dapat dilaksanakan jika ada instruksi dari pemerintah setempat dengan pertimbangan dan sesuai SOP kesehatan; 5. Pembacaan (Tilawah) atau tadarus Al-Qur'an dilaksanakan di rumah masing-masing dengan tidak melaksanakan tadarus berjamah di tempat umum dan tadarus keliling seperti tradisi masyarakat; 6. Pelaksanaan kegiatan buka puasa bersama (Bukber) ditiadakan untuk sementara waktu sesuai situasi kondisi masing-masing daerah; 7. PHBI seperti Nuzulul Qur’an dalam bentuk tablig (pengajian) jamaah, baik di lembaga pendidikan (sekolah, madrasah, perguruan tinggi), masjid, musala untuk tidak dilaksanakan; 8. Diharapkan untuk tidak melaksanakan iktikaf di 10 (sepuluh) hari akhir bulan Ramadan di musolla/masjid demi menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa; 9. Pelaksanaan Salat Idul Fitri dapat dilaksankan/ tidak dapat dilaksanakan secara berjamaah di masjid, musala atau lapangan dengan menunggu fatwa MUI dan instruksi pemerintah; 10. Pengumpulan zakat fitrah, zakat mall, infaq dan sadaqah warga nahdhiyyin nahdhiyyat dan kaum Muslimin-muslimat dapat disalurkan sesuai mekanisme yang berlaku dengan tetap menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa;

11. Petugas (amil zakat) yang melakukan penyaluran zakat fitrah, zakat mall, infaq dan sadaqah agar dilengkapi dengan alat pelindung kesehatan seperti masker, sarung tangan dan alat embersih sekali pakai (tissue). 12. Kegiatan Halal bi halal (silaturahim pasca ) dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan media sosial (Whatsapp, Instagram, Facebook) dan video call/ conference. 13. Dalam menjalankan ibadah Ramadan dan kegiatan Syawal, seluruh warga nahdhiyyin nahdhiyyat dan kaum Muslimin-muslimat untuk tetap menjaga keharmonisan, keamanan, kenyamanan, persatuan-kesatuan ummat dan bangsa. 14. Semua instruksi dan panduan yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Wathan bisa tidak diindahkan jika pada saatnya telah diterbitkannya pernyataan resmi Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan atau instruksi Pemerintah Daerah masing-masing wilayah tentang keadaan aman dan selamat dari wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Demikian surat edaran ini disampaikan untuk dapat dipedomani dan dilaksanakan sesuai situasi dan kondisi saat ini.

Wallahul Muwaffiqu Wal Hadi Ila Sabilirrasyad Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mataram, 12 Sya’ban 1441 H. 06 April 2020 M.

PENGURUS BESAR NAHDLATUL WATHAN Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

Syaikhuna Tuan Guru Bajang Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan, MA. KH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani