BAB IV
DASAR-DASAR PERANCANGAN
4.1. Lofcasi Site
Proyek hotel resort ini terletak di Gunung Bromo di daerah kecamatan Sukapura di desa Sariwani, kabupaten
Probolinggo. Jarak Surabaya- Probolinggo + 95 km sedangkan Probolinggo sampai ke gunung Bromo + 48 km.
Menurut administrasi pemerintah Taman Nasional Bromo terbagi menjadi 4 kabupaten:
• Bagian utara termasuk kabupaten Probolinggo dan
Pasuruan
• Bagian barat termasuk kabupaten Malang
• Bagian timur termasuk kabupaten Probolinggo dan
Lumajang
• Bagian Selatan termasuk kabupaten Lumajang dan
Malang
Gunung Bromo sebagai primadona parivisata Java Timur dapat dicapai melalui beberapa alternatif:
Rute I : Probolinggo-Sukapura-Ngadisari-Cemoro Lawang-
Gunung Bromo
Rute II: Pasuruan-Puspa-Tosari-tfonokitri (+ 47 km)
Rute III: Purwodadi-Nongkojajar-Kletek-Ngadisari-
G.Bromo
48 Rute IV: Malang-Tumpang-Gubug Klakah-Ngadas(+39 km)
Rute V: Lumajang-Senduro (+ 20 km)
Dari beberapa jalur yang ada yang paling ramai dan
paling disenangi untuk dilalui adalah jalur
Probolinggo-Sukapura-Ngadisari-Cemoro Lavang-G.Bromo
dan pada jalur ini pulalah telah tersedia jalan maupun
akomodasi maupun fasilitas yang perlu untuk terus
ditingkatkan.
Secara geografis terletak di 7 54 - 8 13 LS dan 112 51
- 113 06 BT. Luas kawasan menurut Menteri Pertanian
tanggal 14 October 1982 disediakan + 58 Ha oleh
pemerintah yang disediakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan, pendidikan, budaya, rekreasi dan
parivisata yang merupakan prioritas pembangunan. Bromo
terletak didataran dengan bentangan + 40 km dari Timur
ke Barat. Kaldera G.Bromo berdiameter + 11 km ,sedang
kawahnya + 700m dengan kedalaman + 200m. Vaktu
kunjungan yang tepat adalah bulan April-Oktober(musim
kemarau).
Dari seluruh rute yang ada yang paling disukai oleh visatavan adalah jalur/ rute I yaitu melalui
Probilinggo-Sukapura-Ngadisari-Cemoro Lavang-Gunung
Bromo. Pada jalur ini telah terdapat fasilitas penunjang yang lebih baik dari pada jalur yang lain.
49 Pertimbangan lain adalah dikarenakan keadaan alam yang indah dan tenang yang menjanjikan kepuasan bagi setiap pengunjung. Disekitarnya terdapat ladang-ladang serta rumah-rumah penduduk yang sederhana dan kebanyakan bervarna hijau dan biru dan biasanya digunakan sebagai penginapan saat upacara Kasodo. Alam yang unik ini menjanjikan kenikmatan baik bagi wisatavan maupun penduduknya.
Lokasi memiliki jarak yang cukup dekat bila hendak ke lokasi visata yang lain seperti Tretes, Malang, songgoriti, Batu, Trawas,dll.
4.2. Konaep Dasar Perancangan
Di dalam perancangan hotel resort ini memakai konsep yaitu ingin kembali ke alam / " Back To Nature * di mana ingin membuat bangunan yang menampilkan citra yang khas dan kesan bersatu serta berjabat tangan dengan alam. Adaptasi dengan alam adalah keinginan yang utama namun didalam pelaksanaannya ingin menampilkan sesuatu yang khas,unik dengan bentukan secara keseluruhan menarik perhatian bagi para wisatavan sehingga kesan rekreatif tetap terjaga di dalam citra bangunan serta tapak yang ada. Oidalam pelaksanaannya tidak lupa memasukkan 4 unsur alam yang ada yaitu : unsur air, api, bumi / tanah dan unsur udara.
50 Penerapan di dalam bangunan:
Bentukan - bentukan bangunan dibuat dengan pengolahan
bentuk massa bangunan yang berkesan dinamis yang
menggambarkan pergerakan yang terus- menerus dari dunia
parivisata Indonesia yang ingin selalu mencari
terobosan baru.^ ^JQ$J t i
JITIfVArt Penerpan bentuk /ciri alam terlihat pada bentukan kolam
renang yang bernuansa alam mutiir) karanj tw»fci»',»
KOLAM ANAK ItDLA/M OeWAXd Penggunaan Kolam di dalam dan diluar bangunan ingin menghadirkan nuansa air yang sejuk dan memberi suasana yang lebih teduh. I»I»«» *•»
Unsur api dihadirkan melalui bentukan obor yang memberikan penerangan yang memberikan kesan yang unik dan menarik pada saat senja maupun pada saat adanya pagelaran kesenian.
51 4.3.Dasar-Dasar Perancangan Tapak
4.3.1.Pengaruh Lingkungan Sekitar terhadap Tapak
Karena lokasi tapak berada pada pada suatu daerah
dengan karakter serta tatanan yang spesifik, maka perlu
diperhatikan sistem dan konsep lingkungan yang telah
ada..dan direncanakan untuk kavasan tersebut.
•Konsepsi Tapak Untuk Hotel Resort ini :
Letak tapak yang berada diantara area perkebunan
/persawahan disekitarnya mejadikan pemandangan yang
indah apalagi dengan latar belakang beberapa gunung
sebagai latar belakangnya,seperti G.Koekoesan, G.
Gedogan, sehingga pengarahan view diusahakan memperoleh
arah pemandangan terbaik untuk bangunan tertentu sesuai
dengan kebutuhan dan fungsinya.
Adanya jalur yang membentang di depan tapak yang merupakan jalur arteri primer yang menghubungkan jalur utama antara Probolinggo-G.Bromo.Maka pengolahan lahan
tapak yang ada nantinya akan memberikan akses kemudahan
pencapaian dari arah datang yang berasal dari arah
Probolinggo sehingga mudah dilihat.
Posisi yang yang sangat strategis dimana berada pada jalur dengan arah beberapa kelokan dengan arah pandang lepas pada beberapa titik ,sehingga dari arah jalan
52 utama lokasi tapak yang ada berada pada arah pandang yang mudah terlihat.
Lokasi tapak berada pada daerah dengan tata guna lahan
(Land Use ) yang diperuntukkan bagi fasilitas umum dengan KDB : 50 - 60 %, KLB : 70 - 250 %, dan ketinggian bangunan 3 lantai.
Berada pada ketiggian tanah 1000 m diatas permukaan laut.
Kemiringan tapak merupakan lereng dengan kelandaian yang bervariasidengan interval garis kontur adalah 1 meter.
Sirkulasi lalu lintas adalah 2 arah yang merupakan jalan aspal dengan lebar antara 10 -12 meter.
Faktor lingkungan merupakan daerah visata.
• Konsepsi Kawasan.
Terletak pada sentra parivisata daerah di Java Timur yang terus menerus dikembangkan keberadaannya.
Lingkungan sekitar kawasan adalah daerah yang belum berkembang menjadi layaknya sebuah kota namun keberadaan beberapa fasilitas yang telah ada telah tumbuh dan berkembang menjadi kavasan yang cukup memadai untuk menujang keberadaan sarana parivisata dan akan terus ditingkatkan pada masa yang akan datang.
53 Analisis Tapak
• Analisis TopograXi.
Kemiringan tanah bemacam-macam dan dalam hal ini dapat di golongkan menjadi 3 kriteria yaitu kurang dari 10 %,
10 - 20 %, dan yang lebih dari 20 %. Kemiringan tanah akan mempengaruhi perletakan massa bangunan. Penempatan massa disesuaikan dengan keadaan kontur atau dengan menggunakan perbedaan ketinggian lantai sesuai dengan
• Analisis sinar matahari /
Panas matahari pada daerah ini tidak terasa menyengat sama sekali sehingga kesannya nyaman dan segar.
Keberadaan lokasi visata yang ada dengan kesejukan alamnya ini seringkali pada saat tertentu tidak mendapat pencahayaan langsung dari sinar matahari karena tertutup oleh kabut tipis terutama pada saat musim penghujan. Oleh karena itu pembukaan ventilasi penghawaan dapat tertutup rapat untuk mendapat kehangatan dalam ruang namun dengan pembukaan bagi masuknya pencahayaan alami dapat lebih besar.
54 PEtiwuun Sosou/n . semw PR SEGl -ARSITEKTUU MANUN JUS* A&AR swcunouns i Dfc S«\AR HATAVURI t HUJN
• Analisis arah angin
Mengingat bahva pada kawasan ini terdapat tiga musim
angin maka perlu diperhatikan mana angin yang perlu dimasukkan kedalam bangunan dan mana yang tidak. ,$3
View atau pemandangan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan menjadi salah satu tujuan utama seseorang mengunjungi suatu hotel resort di daerah pegunungan.Hal itu menjadi sesutu nilai jual bagi kenyamanan para tamu hotel.Untuk bangunan yang memerlukan view seperti cottage maka pembukaan diarahkan pada view yang menarik dan terkesan lepas menuju arah gunung maupun view-view yang ada. teHBHAPAP VIEW VIEW V6 HtrrtS- HADAP KE ARAH G. KcttcfiSAM* c. GtT»6AM * AftEAl. PtRKE- BUNAN _»Vuft 55 • Analisis Drainase Analisis Drainase diperlukan untuk mengetahui aliran air yang terjadi bila hujan maupun untuk saluran pembuangan .Massa bangunan utama hendaknya berada pada ketinggian kontur tanah yang tinggi agar pembuangan BANeiaMu UTAMA menjadi lebih mudah. EANSUNAH UTAMA D1UTAK.KAM Dp rWi- TUP. *J UEB1H ATA& 4.1.2.Perancangan Tapak Zoning / Pendaerahan Oenis Kegiatan masing masing meliputi : 1. Fasilitas umum/tamu dan pengunjung hotel 2. Fasilitas penunjang 3. Fasilitas Pengelola 4. Fasilitas Service 5. Fasilitas Parkir • Analisis Pencapaian dan parkir: Pola pencapaian dan parkir untuk kendaraan dapat mencapai area ini secara langsung ,sedangkan di dalam area hotel ini disediakan fasilitas parkir dan sirkulasi dalam tapak untuk kelancaran kendaraan. Dan 56 dikarenakan salah satu tujuan dari hotel adalah memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para tamunya maka keberadaan bangunan diusahakan sedekat mungkin dengan bangunan utama/entrance hall sehingga lebih mudah dalam pengangkutan barang dan jarak tempuh.Hali itu dikarenakan ciri yang berbeda dari hotel resort di G.Bromo dan hotel resort pada kawasan visata resort yang lain yaitu bila pada kawasan wisata yang lain untuk menikmati lingkungan sekitarnya,maka pada pada hotel Bromo ini tujuan utamanya justru di G.Bromo itu sendiri. Maka orang yang berkunjung ke hotel ini di beri fasilitas yang mempermudah dan menjauhkan dari kesan mempersulit seperti letak parkir yang sangat jauh misalnya. Pencapaian kedalam bangunan dengan berjalan kaki dengan memberi pedestrian sengat mengusahakan kesan santai dengan objek-objek (sequence) yang menarik selama berjalan. ^OAIU PRO60LWG60 | CDTIAGCS DEW K> KOLAM RK- MMI6 »66 KNGuq 7Srf°o UUU flUTU MiSUK. Dfl_ETAK-K*J TEHUPMAM LECUM MUW.H I I iMIQUUMJ LtRIH *TA4 I Aa*«. VCW LE6IH MAX1HM- OILINGtcUPI ftERbAOAl F&1IU-TA1 V6 LAlU I II BOCK forty: yeeuim. pp A aAiH ] >M€ltU30 KE/CftROHO 57 • Analisis Penentuan Entrance Penentuan letak Entrance diletakkan dengan sudut pandang yang langsung dengan kesan menerima dan kemudahan pencapaian,Keberadaannya harus sudah dapat terliahat dengan mudah dari jarak yang jauh sekalipun sehingga orientasi terhadap bangunan lebih jelas. Dengan memperhatikan hal tersebut maka space penangkap yang terjadi dari arah jalan dan sirkulasi pada tapak, maka entrance hall diletakkan pada bagian tengah sedangkan side entrance bagi jalur service melalui jalur samping menuju bagian belakang bangunan. AKAH D». UMAti Pff »T UiMSSOUG Tt«,- &AKKWWA«) yTAk* tyfcUAr T\LiuAWNYA KttHltRI KESAM MEMPCRKUAT 6/\ spp HOIVH aovs n«Jn\Si_ SNTPAH'CE Pola Ruang Luar Obyek pengisi ruang luar: • Landscape/ tanaman • Bangku taman , kolam air,plaza,sclupture dan lampu lampu hias 58 Ruang luar adalah lingkungan luar , baik alamiah maupun buatan manusia yang dikenal dengan istilah Arsitektur Tanpa Atap. 4.1.3.Sirkulasi Dalam Tapak Pola sirkulasi yang dimulai dengan adanya jalan masuk utama ke dalam tapak melalui entrance.baik itu dengan menggunakan kendaraan ataupun berjalan kaki. Sirkulasi dalam tapak dibedakan menjadi: • Sirkulasi kendaraan ( mobil ,busrsepeda motor. ) Untuk sirkulasi service dan sepeda motor dibedakan melalui jalur side entrance yang berada pada titik pencapaian terjauh dari arah datang , sedangkan main entrance melalui jalur dari arah datang terdekat sehingga pencapaian mudah dilihat danpencapaian serta sirkulasi kendaraan di dalam tapak lebih mudah dan nyaman. Sedangkan arus kendaraan yang ingin menjemput kembali para pengunjung /tamu hotel maka dibuatkan pulau jalan sehingga dapat memutar untuk menjemput kembali, sehingga lebih memudahkan bagi para pengunjung yang akan menuju maupun yang meninggalkan hotel . . Sedangkan bagi jalur sevice pintu masuk dan keluar dijadikan satu pintu sehingga pengawasan lebih mudah 59 apalagi berdekatan dengan pintu keluar yang diawasi oleh satpam. Karena keberadaannya untuk menunjang hotel maka tidak menerapkan sistem karcis parkir sehingga cukup melalaui pengawasan yang lebih efisien. SKEMA : PARKIR 1 DATAMG Mj MOBIL ^IJAGA | PARKIR L BUS • sirkulasi pejalan kaki : Sirkulasi utama dalam tapak sebagian lagi adalah jalur sirkulasi bagi pejalan kaki mengingat kegiatan rekreasi mengutamakan suasana santai dan tidak terganggu oleh kebisingan kendaraan sambil menghirup hawa segar alam pegunungan .Selain itu untuk mengurangi polusi dalam tapak serta pengawasan lebih terkontrol. Ada 3 macam sitem sirkulasi yakni : a.Sistem curvilinier : Sistem ini merupakan sistem aliran langsung pedestrian melalui suatu area dengan bentuk garis legkung., sebagai garis utama. Sifatnya bebas,rekretif dan menyatu dengan alam. Terutam dipakai sebagai jalur penghubung antar cottage terutana karena didukung kontur yang relatif datar namun bekelok . 60 b. Sistem angular: Sistem menyudut ini memberi daya tarik dengan variasi lebar dan garis pandang Digunakan sebagai variasi dari sistem curvlinier sehingga tidak membosankandidalam artian ada jalur yang tegas dan ada jalur yang luwes. c.Sistem Rectilinier: Dipakai garis-garis lurus dalam mencapai suatu tempat dengan memberi arah yang langsung dan tegas. Didalam tapak ini sistem sirkulasi yang demikian digunakan terutama untuk jalur service. 61 Pada perancangan bangunan diperlukan jalur jalan yang pendek dan relatif singkat, sedangkan untuk ruang luar dibutuhkan jalan dengan toleransi agar lebih santai. Namun pada prinsipnya manusia itu seringkali merasa bosan dan malas, karena itu tidak perlu jalan yang terlalu berbelit belit apalagi jika kita juga menjual fasilitas penunjang lainnya. Bila pencapaian terlalu jauh maka orang pun akan enggan menikmatinya.Apalagi orang yang ke G.Bromo pasti akan berjalan kaki ke lautan pasir maka mereka perlu menyimpan energi dan malas terlalu banyak jalan yang diputar-putar/berbelit- belit, yang penting mudah ,nyaman,dan indah. • Sirkulasi dalam bangunan Terdiri atas sirkulasi vertikal dan horizontal .sistem vertikal dengan tangga mapun lift barang untuk sirkulasi barang, sedangkan untuk ketinggian yang tidak terlalu tajam dapat menggunakan ramp maupun untuk barang. Sedangkan untuk sirkulasi horizontal dengan menggunakan koridor dan selasar. Untuk sirkulasi horizontalini digunakan sistem koridor ditengah dan pada bagian kamar memakai balkon pada tiap kamarnya.Penggunaan koridor ditengah menjadikan 62 struktur dan ruang menjadi lebih efisien dan efektif ,sedangkan ukuran koridor menjadi lebih kecil karena di pakai pada 2 arah.Bangunan menjadi lebih pendek dibandingkan jika memakai satu sisi saja . Dasar pertimbangan dalam pengaturannya : - Sebagai salah satu faktor dimana kemudahan pencapaian maka segala sesuatu yang benar-benar diperlukan kemudahan untuk mencapainya maka diletakkan pada daerah yang berdekatan dan bila perlu bentuk massa utuh/tunggal agar ruang yang berhubungan dekat dengan fungsinya mudah dicapai satu sama lain. fcj> PenCAPA^U lAN6S0N(i 1 UYAMA LtftlH HOWH D*.S^\ l/TILITAS nAVfMH ETISIENSI • Potensi tapak Pada lahan yang tinggi dilakukan aksentuasi dengan perletakan bangunan yang relatif tinggi /pohon yang tinggi. Quest room diletakkan pada lahan kontur yang lebih tinggi agar mendapat pemandangan yang lepas. Sirkulasi bagi fasilitas seperti rekreasi tidak harus dekat dapat pula dipakai sistem yang lebih luwes 63 ataupun pemberian sequence sedang sistem pelayanan harus mudah dan cepat dalam memberikan pelayanan. Karakter dan hubungan dari pengelompokan fasilitas harus diperhatikan. Bila suatu Fasilitas yang memiliki karakter ramai /umum diletakkan pada daerah yang perlu ketenangan maka keberadaannya akan sangat mengganggu. 4.1.4.Landscaping Konsep -konsep Landscaping: • Sequence/serial vision: Merupakan suatu urutan penglihatan secara kontinyu untuk menghubungkan suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Tujuan dari adanya sequence ini adalah memanipulir elemen-elemen landscape sedemikian rupa sehingga pengaruh emosi dapat tercapai karena pada dasarnya ruang terjadi karena karena adanya obyek dengan manusia yang melihat. 64 • AXIS Mempunyai tujuan mempertegas orientasi, memperkuat sumbu. Axis pada perancangan bangunan hotel ini dimulai dari space penangkap yang terlihat dari arah datangnya kendaraan dimana space penangkapini berupa pengarah dan kesannya menangkap. • Thereness Yaitu menyadari akan adanya sesuatu disana yang dapat dicapai karena terlihatnya suatu jalan.Pada perencanaan ini Thereness dapat dilihat pada pedestrian yang menuju ke areal plaza yang menuju pula pada cttages,disini telihat jalan pedestrian yang menurun sehingga orang akantertarik untuk meneruskan langkahnya mengikuti jalan tersebut. • Occupied Territory 65 Pemakaian suatu tempat karena ada keteduhan, kenikmatan yang dilengkapi dan dipertegas dengan elemen-elemen yang membentuk image tentang fungsi dari tempat tersebut. Unsur-unsur yang dipakai dalam Lanscape disini berupa: • Tanaman Tanaman yang berfungsi menahan silau,pembentuk ruang,menambah privasi ,memperindah suasana,mengarahkan sirkulasi serta menahan erosi. Sedangkan fungsi yang lain sebagai kontrol angin,baier terhadap suara,filter terhadap debu. Kontrol radiasi dan suhu serta pelindung dari panas dan hujan. 66 • Air Merupakan unsur landscape yang dinamis dan fleksibel mudah dimodifikasi dan memiliki pengaruh yang besar dalam perancangan. 4 .3.Dasar-Dasar Perancangan Bangunan 4.3.1 Pola Struktur Sistem struktur yang dipilih adalah yang memiliki kestabilan ,kekuatan dan kekakuan yang dapat dipertanggung jawabkan. Sesuai dengan fungsi dan fleksibelitas ruangan. Peanyesuaian dengan bentang dan ketiggian bangunan . Faktor estetika dan ekonomis serta kemudahan perawatan dan pelaksanaanya. Maka dalam hal ini dipilih sistem struktur rangka untuk bangunan utama untuk mendapatkan kesan ringan dan tidak masif. Ventilasi dan bentang bapat lebar dengan pemakaian dimensi kolom dan balok menjadi lebih kecilserta keuntungan lainnya pelaksanaan mudah dan cepat Sistem struktur pada hotel ini menggunakan sistem struktur 67 rangkan mengingat ketinggian bangunan yang hanya 3 lantai Karena proyek hotel ini merupakan proyek komersiil maka banyak dipergunakan bahan-bahan yang tahan cuaca dan mudah pemeliharaan serta berumur panjang. 4.3.2. Sistem Hodul Bangunan Pada bangunan hotel ini mempergunakan modul bangunan dengan jarak antar kolom 6 meter dengan pemberian delatasi pada jarak bangunan yang terlalu panjang. Pemilihan modul ini mengingat dan menyesuaikan dengan modul dari kamar yang memiliki besaran 4 m x 6 m tiap kamar. Dengan pemilihan modul yang dipakai disesuaikan juga dengan efisiensi bahan yang dipakai. 4.3.3.Pemilihan Bahan Bahan untuk bangunan utama dipilih bahan beton bertulang dan baja. Sedangkan unuk struktur penutup atap bangunan utama menggunakan baja profil sedangkan untuk bangunan cottage yang relatii" bentangnya kecil memakai bahan struktur penutup atap dari kayu dan struktur penopang kolom balok bari beton. Dengan pertimbangan keadaan alam sekitar yang masih alami maka pemilihan bahan bangunan yang dipakai sedapat mungkin masih mengesankan cri kembali ke alam 6S yang sesuai dengan alam sekitar Karena keberadaan hotel yangbukan satu-satunya di kawasan G.Bromo ini maka dalam membangun hotel resort di g. Bromo ini ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dari hotel lainnya yang telah ada. Penutup atap dari bahan genteng sedangkan penutup lantai pada bangunan utama memakai bahan marmer ataupun granit, sedangkan untuk kamar-kamar tidur menggunakan penutup lantai dari bahan karpet tebal. Sedangkan untuk penutup lantai bangunan cottage mempergunkan lapisan dasar kayu yang dilapis dengan karpet untuk mengurangi hawa dingin pada malam hari Sedangkan penutup dinding menggunakan dinding diplester dengan pembukaan menggunakan kaca sedangkan untuk cottage menggunakan kusen kacadengan kayu yang tahan terhadap hawa dingin. Kesan yang ingin didapat/dihasilkan adalah bentukan yang menampilan bangunan yang berkesan alami,antik,khusus dengan sentuhan yang memberi kesan ekslusif yang sesuai dengan standard yang ada. Pemilihan materi bahan dibuat dengan suasana santai dan alami . Pemilihan materi bahan kayu,maupun batu-batuan alam untuk memperindah dekor seperti batu-batu candi, 69 batu Paras. Pemilihan batu-batuan ini akan memberi sentuhan suasana yang khas. Sedangkan pemilihan bahan untuk ruang dalam dengan memakai ornamen/ bahan kayu maupun dengan beberapa sentuhan batu alam juga dengan sentuhan beberapa bagian dengan material yang terkesan modern seperti pemakaian bahan kaca dengan bentang cukup besar sehingga kesan lebih lapang . 4.3.4. Pola Massa Bangunan Pengaturan bentukan massa bangunan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : - ELfisiensi ruang - Memiliki orientasi pintu masuk dan bangunan yang jelas - Karena six"at rekreatif yang ada pada sebuah hotel maka bentukan massa memiliki pergerakan yang dinamis - Kemudahan hubungan antar fasilitas sehingga pelayanan lebih cepat dan efisiensi vaktu dan juga mempetimbangkan sempitnya lahan yang ada .sehingga lebih kompak. - Sirkulasi Pencapaian ke tiap fasilitas di buat sekompak mungkin. 70 - Dengan memperhatikan lanscape/kontur yang ada sehingga pemakaian untuk fasilitas-fasilitassesuai dengan keadaan kontur yang tepat. - Memakai pola penataan masa yang diarahkan menuju bentukan massa yang mngundang dan mengarahkan - Untuk perletakkan pola penataan cottage dengan sistem linear namun dengan mengikuti arah pergerakan kontur yang ada. - Massa bangunan utama diletakkan pada daerah kontur paling tinggi sehingga orientasi bangunan sangat jelas dari jalan raya utama. Sedangkan massa massa cottage diletakkan pada kontuur lebih bawah sehingga tidak tertutupi oleh bangunan utama yang memiliki ketinggian hangunan yang lebih tinggi. - Massa bangunan untuk fasilitas penunjang lainnya seperti open teater diletakkan pada daex-ah yang lebih dalam yang dikarenakan sifatnya yang hanya diperuntukkan bagi para tamu. - Massa bangunan bagi fasilias Mushola yang mau tak mau pasti menimbulkan suara diletakkan didaerah yang lerbih jauh namun berdekatan dengan fasilitas parkir sepeda motor yang biasanya fasilitas mushola dapat juga dimanfaatkan bagi orang luar. 71 4.3.5. Bentuk Bangunan - Bentuk bangunan dibuat dengan pengolahan yang berkesan dinamis namun memiliki geometris yang masih mengesankan kekokohan dengan bentuk-bentuk yang lebih luwes. - Bentukan denah bangunan ufcama maupun cottage memakai ben tukan massa yang berbentuk segi empat maupun persegi panjang yang lebih efisien dalam penggunaan ruang bagi fasilitas kamar-kamar hotel \ \ \ •—§ ic4MAe HOTEL J - Bentukan- bentukan yang lain dapat dibuat lebih luwes seperti kolam renang yang mengesankan kembali kealam dengan bentukan mengambil bentukan kerang dengan bitir mutiara bagi kolam anak. 72 4.3.6. Penampilan Bangunan Penampilan bangunan dibuat dengan konsepsi dasar yakni Unik, menarik , beradaptasi dengan lingkungandan menimbulkan kesan rekreatif. Didalam menunjang penampilannya memasukkan ke 4 unsur alam seperti air, tanah ,udara dan api. Mengingat bahva pengunjung kavasan wisata G.Bromo ini yang sebagian besar adalah generasi muda yang berasal baik dari dalam negeri maupun dari mancanegara yang senang akan gaya yang mengesankan "Back to nature " maka sentuhan bangunan yang telah ada disekitar bangunan yang digabungkan dengan gaya bentukan dengan sentuhan bahan bahanyang berkesan alami yang anggun. Yang benar perlu diperhatikan adalah karena keadaan lingkungan yang beragam perlu adanya sentuhan yang 73 mengesankan suatu pertalian yang erat dengan lingkungan sekitar tanpa merusak yang telah ada valaupun kesan yang diinginkan menonjol dari pada bangunan yang telah ada disekitarnya sebelumnya. 4.3.7. Penataan Ruang • Konsepsi Ruang Dalam Berdasarkan sasaran perencanaan hotel yaitu wisatawan baik domestik maupun mancanegara ,maka dalam perancanggan ruang dalam memakai unsur dekorasi arsitektur Indonesia sehingga diharapka suasana yang khas sesuai dengan kondisi dan ciri alam di Indonesia.Adapun suasana yang ditampilkan adalah dinamis, nyaman ,megah,serta menyatu dengan alam suasana khas dengan kesan yang luas dan lapang sehingga jauh dari kesan pengap dan sesak Penggunaan void /vide dan ruang terbuka pada lobby dan sitting lobby dengan suasana kolam yang menampilkan sentukan-bentukan khusus untuk menciptaka kesan nyaman dan sejuk. 4.3.8.Perlengfcapan Bangunan Elemen elemen yang dipilih adalah yang tahan lama 14 4.3.9. Sistem Utilitas 4.3.9.1.SISTEM AIR BERSIH Proyek Hotel Resort di Sukapura G.Bromo ini mengqunakan sumber air bersih untuk aktifitas sehari - hari dan sumur dalam/artesis untuk keperluan hidrant kebakaran . Sumur artesis dilengkapi dengan pompa sedot yang kemudian disalurkan . Pipa distribusi air : menggunakan pipa yang tertanam dalam dinding ( distribusi lokal ) dan pipa yang melalui shaft ( distribusi jaringan ), pemilihan pipa jenis pipa PVC ( Polyvinil Choride ) Sistem distribusi air : Sistem Up Feed, dengan pertimbangan dengan sistem ini, maka persediaan air ditampung dalam tandon bawah dan kemudiaan disalurkan melalui pompa keberbagai ruang yang membutuhkan dan dengan tekanan grafitasi air didstribusikan kebagian bangunan yang berkontur lebih rendah "75 DISTRIBUSI Sistem distribusi air panas : memakai sistem tidak langsung, karena pada proyek hotel ini memiliki jarak antara sumber air panas dengan alat plambing terjauh melebihi'30 meter, sehingga perlu dilengkapi dengan penyediaan air panas sirkulasi Tandon air bavah : Penentuan dimensi tandon berdasarkan atas : • Kebutuhan air/satuan waktu • Kebutuhan air pada beban puncak • Selang vaktu pengisian untuk pompa • Kemampuan daya dukung struktur POMPA TANDOM BOILERl POMPA LMMIMMJU HOt Water tank 4.3.9.2.SISTEM PEHBUANGAH Bahan buangan cair : limbah toilet, dapur, vastafel dan cuci, air hujan, AC (kondensasi ), limbah pusat pelayanan kesehatan, dan Iain-lain . 76 Bahan buangan padat : sampah kertas, debu, sisa makanan, dan Iain-lain. UTAHA t&zsfczym-. • SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH Pada proyek hotel ini menggunakanCarry Out sistem , dengan pertimbangan : fungsi yang ada tidak memerlukan penanganan khusus S KEMA: B A K SHAFT truk I TPA | SAMPAH di kumpulkan h SAMPAH pcnampung ' sampah*—J akhir 77 4.3.9.3.SISTEM SIHYAL Meliputi : Alarm, Tata suara, TV, CCTV, Interkom, Telepon. Alarm digunakan untuk indera kebakaran. Sistem tata suara yang digunakan untuk : Back Ground Musik, General Paging, Car Call, Conference, Emergency. 4.3.9.4.Sistem Penerangan/ Listrifc : • Fleksibilitas • Keamanan • Ekonomi dan Biaya Sistem Pencahayaan yang dipergunakan : a. sistem Pencahayaan alami. Di daerah Sukapura potensi pencahayaan alami dapat digunakan dengan maksimal, karena langit yang umumnya cerah dan matahari bersinar . b. Sistem penerangan buatan. Sistem penerangan ini dapat dikontrol dan dipakai sesuai kebutuhannya dan tidak terpengaruh cuaca c.Sistem Penerangan Darurat Dalam hotel yang merupakan fasilitas umum maka kebutuhan penerangan menjadi sesuatu yang mutlak diperlukan. 78 Disini sumber listrik di dapat dari catu daya utama dari sumber listrik PLN ( Perusahaan Listrik Negara ) Untuk sistem yang berhubungan dengan administrasi dihubungkan dengan sistem UPS ( Uninterruptable Power Supply ). Agar semua aktivitas diusahakan tidak terganggu oleh padamnya listrik karena itu dipakai sistem catu daya cadangan /darurat yang dihasilkan oleh generator yang dihubungkan secara otomatis ke PLN oleh ATS ( Automatic Transfer Switch ). • Sumber Daya Listrik Darurat : Digunakan otomatis bila sumber PLN tidak bekerja paa saat kebakaran. Digunakan untuk mengaktifkan semua alat bantu evakuasi. Pemasangan instalasi darurat pada proyek ini seluruhnya mengikuti Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL ) yang terbaru. Lampu darurat yang menyala pada waktu kebakaran menggunakan baterai yang selalu siap diisi dan tahan minimal 60 menit pada waktu kebakaran. Sumber daya listrik diperoleh dari : • Generator • Baterai 79 Sumber daya listrik darurat untuk proyek ini digunakan: • Penerangan darurat • Komunikasi darurat, berupa sistem tata suara yang terpisah dengan sistem tata suara yang biasa maupun peralatan listrik yang lain dan selalu dalam keadaan siap pakai. SK EMA '• P Gardu L listrik —-j meteran p pompa I ^_ 4.3.9.4.SISTEM DRAIHASE / PEMBUANGAH AIR HUJAH Hal yang perlu diperhatikan adalah : • Banyaknya curah hujan yang ada • sistem saluran pembuangan dari atap ke tanah. Sistem yang dipergunakan adalah : • Menyalurkan air hujan dari atap menuju saluran vertikal menuju bak pengontrol yang disalurkan menuju rool kota. • Air hujan yang jatuh langsung ke ruang- ruang terbuka, saluran T A N & H bak I , saluran A IP terbuka ont rol I kota HUJAN b k J ATAP. Ulgutter U LJ~ "Ll ' , i T " 1 1 nhonsonUirn |~^kontrol ^ 80 langsung dialirkan melalui selokan dan langsung menuju dan disalurkan ke rool kota. 4.3.9.5.SISTBM PENANGKAL PETIR Untuk bangunan hotel ini yang menggunakan ketinggian bangunan yang reltix" rendah yaitu 3 lantai namun terletak pada dataran tinggi maka dipilih sistem Sangkar Faraday. Kontruksi bangunan mengunakan beton bertulang dengan rangka besi.Ketinggian bangunan 3 lantai, sekitar 13,5 meter. Faktor Pertimbangan: • Luas dan panjang areal bangunan yang dilingkupi • Peravatan mudah dan sangat ekonomis • Dapat melindungi seluruh bagian bangunan dari petir. 81