BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Saat ini kendaraan merupakan hal yang penting bagi setiap kalangan masyarakat, untuk mempermudah transportasi mereka serta melindungi dari panas dan hujan. Keinginan memiliki mobil adalah suatu fenomena di Indonesia saat ini, dengan berbagai macam jenis dan pilihan. Di Indonesia terdapat beberapa jenis seperti SUV (), MPV (Multi Purpose Vehicle), , , LCGC dan City Car (Suherman, 2017).

Proses perakitan mobil terdapat berbagai unsur penting yang musti dipertimbangkan oleh perusahaan agar hasilnya sesuai dengan keinginan konsumen, salah satu unsur tersebut adalah jenis mobil yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan konsumen (Berger, 2017, p. 61). Kebutuhan konsumen dalam memiliki mobil pasti berbeda – beda, tergantung pada letak demografi calon konsumen tersebut, apabila calon konsumen yang tinggal di daerah dataran tinggi dan medan jalan yang berlubang yang membutuhkan sebuah kendaraan yang tinggi dengan kemampuan suspensi yang tahan banting serta kemampuan mesin mumpuni sesuai kondisi jalan dimana mereka tinggal. Sedangkan calon konsumen yang tinggal di kota – kota besar, kemungkinan besar akan membutuhkan sebuah kendaraan yang praktis, kecil dan nyaman.

Low Cost Green Car (LCGC) merupakan mobil yang diciptakan mengikuti regulasi Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (Industri, 2013), yang merupakan bagian dari city car versi murah. Kelas murah dari city car adalah LCGC, untuk di level menegah adalah murni city car dan dikelas premium adalah Hatchback. Low Cost Green Car (LCGC) yang disebut mobil murah ramah

1

lingkungan adalah mobil dengan ukuran kecil dengan desain bodi kompak, berkapasitas mesin dibawah 1.200cc, sehingga realatif hemat dan dapat dengan lincah dikendarai didalam kota yang padat. LCGC mobil penumpang dengan kapasitas empat sampai lima orang, kendaraan yang cocok untuk pelajar maupun ibu rumah tangga yang membutuhkan transportasi untuk kegiatan sehari – harinya dikota, yang menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo) terdapat delapan model LCGC yang di tawarkan oleh para pelaku industri mobil, yaitu Karimun Wagon R, Honda Brio, Ayla, , Agya, Toyota Calya, Datsun Go+, Datsun Go (Nugroho, 2018). Spesifikasi LCGC adalah hemat energi, harga terjangkau, menggunakan tambahan merek Indonesia, model dan logo mencerminkan Indonesia, maksimum kapasitas mesin 1200cc dan minimal konsumsi bbm satu liter BBM untuk 20km (Astono, 2014).

1.2 Latar Belakang Mobil adalah alat transportasi yang berguna untuk berpindah dari titik satu ke titik lain dengan membawa penumpang dan juga barang. Kebutuhan mobil yang meningkat membuat perusahaan industri mobil berlomba – lomba dalam menciptakan mobil dengan berbagai jenis dan model karena konsumen memiliki prioritas yang berbeda – beda terhadap fasilitas terdapat dimobil. Seperti halnya masyarakat yang berada dikota besar yang memiliki kendala di jalanan yang macet, sempit dan lahan parkir yang terbatas, hal tersebut membuat masyarakat dikota besar membutuhkan mobil yang mampu dengan lincah memecah kemacetan, dan tidak memakan banyak lahan untuk parkir. Sedangkan masyarakat di daerah atau pedesaan mempunyai kebutuhan mobil yang mengutamakan kemampuannya dalam melewati jalan berlubang atau tanjakan turunan dan posisi mobil yang tinggi.

Perkembangan dunia otomotif di Indonesia saat ini bisa dikatakan mengalami peningkatan di pesat, dan pada tahun 2017 Indonesia memimpin pasar otomotif di ASEAN dengan angka penjualan sebesar 1.079 juta unit.

2

Meningkatnya pertumbuhan otomotif di Indonesia dipicu oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan cenderung meningkat serta permintaan konsumen yang tinggi.

Tabel 1. 1 Penjualan Mobil ASEAN Negara Mobil Mobil 2017 2016 Varian Penumpang Komersial Indonesia 844.224 235.310 1.079.534 1.061.735 2 % Thailand 399.681 471.969 871.650 768.788 13 % Malaysia 514.679 61.956 576.635 580.085 -1 % Filipina 139.424 286.249 425.673 359.572 18 % Vietnam 142.404 108.215 250.619 270.820 -7 % Singapura 96.287 19.761 116.148 110.455 5 % Brunei 10.846 363 11.209 13.248 -15 % Myanmar 6.007 2.218 8.225 4.168 97 % Sumber: (Priyanto, 2018)

Dengan perkembangan dunia otomotif yang selalu meningkat, dapat diketahui bahwa bisnis otomotif di Indonesia merupakan bisnis yang menjanjikan bagi pelaku bisnis industri otomotif di tanah air. Di Indonesia telah terdapat banyak pabrikan mobil, seperti Honda, Toyota, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi, Kia, Hyundai, Nissan dan sebagainya. Para pelaku industri otomotif menciptakan kendaraan yang diminati oleh masyarakat, dan terus mengeluarkan strategi – strategi baru untuk mempertahankan konsumennya. Terdapat berbagai pilihan jenis mobil sesuai dengan kebutuhan konsumen, seperti SUV (Sport Utility Vehicle), MPV (Multi Purpose Vehicle), Sedan, Hatchback, LCGC dan City Car, dengan banyaknya jenis mobil yang ada di Indonesia ini, konsumen disuguhkan beberapa pilihan jenis mobil dari berbagai merk.

3

Gambar 1. 1 Penjualan Mobil berdasarkan segmen Sumber: (Maulana, 2018)

Dilihat dari Gambar 1.1 LCGC termasuk jenis mobil yang paling laku urutan kedua disemester pertama 2018. Sebesar 21% di bawah segmen LMPV. LCGC termasuk segmen mobil yang digemari oleh masyarakat umum. Kebutuhan masyarakat untuk mobilisasi akan membutuhkan mobil, dan mobil yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah LCGC, yang merupakan mobil dibawah segmen city car tetapi hemat bbm dan murah, bisa mengangkut empat sampai lima penumpang dan terdapat ruang bagasi yang lumayan untuk barang.

Kecenderungan masyarakat memilih mobil yang cocok untuk digunakan untuk digunakan perkotaan membuat perusahaan otomotif berlomba – lomba dalam menciptakan LCGC yang berkualitas dan digemari masyarakat, dengan banyaknya LCGC berbagai merk membuat persaingan bisnis semakin ketat.

Tabel 1. 2 Top Brand Mobil City Car

Merek TBI TOP H Jazz 20.4% TOP T Yaris 10.5% TOP D Ayla 10.4% TOP H Brio 10.0% T Agya 9.6% Sumber: (Hasto, 2018)

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat di segmen city car, yang mendapat predikat Top Brand 2018 antara lain Honda Jazz dan untuk di

4

kelas City car dan Hatchback, sedangkan di segmen LCGC terdapat , Honda Brio, Toyota Agya.

Tabel 1. 3 Spesifikasi sesuai atribut LCGC Attribut Agya Calya Ayla Sigra Go Go+ Brio Karimun Wagon R Efisiensi 16 km/l 19,45 16 km/l 14 km/l 13,1 km/l 16,55 17,15 14 km/l bahan bakar – km/l – – 20,2 km/l km/l - 18,3 (rata-rata) 20km/l 20km/l km/l km/l Harga (Rp – 154,7 156,7 145,35 152,25 150,5 133,99 162,5 126,5 Juta) Mesin (cc) 998 - 1197 998 - 998 – 1198 1198 1198 998 1197 1197 1197 Sistem Airbag Airbag Airbag Airbag, Airbag Airbag Airbag Airbag Keselamatan Depan, depan, (optiona CSL, Stir, CSL, Stir, depan, depan, CSL, CSL, l), Seatbelt Seatbelt CSL, CSL, CSL, ABS, ABS, Seatbelt Seatbe ABS, Seatbelt BA, BA, lt EBD, Seatbelt VSCS, Seatbelt Seatbelt penampilan City LMPV City Car LPMV City Car LMPV City City Car Car Car Perangkat Radio, Radio, Radio, Radio, Radio, Radio, Radio, Radio, Elektronik CD, USB CD, CD, CD, USB, USB CD, CD, USB, 2din USB, Smartpho USB, USB 2din 2din ne 2din Connecti on Sumber: (Oto, 2018) (Demico.co, 2018) (Saragih, 2016) (Kurniawan, Agung, 2016)

Dari Tabel 1.3 dapat kita ketahui daftar mobil jenis LCGC yang beredar di Indonesia, LCGC memiliki berbagai type dari type rendah sampai ke type tinggi, dari transmisi manual dan automatic. Tentu konsumen akan memilih LCGC yang menurut mereka terbaik. Semua merk yang menjual produk LCGC menawarkan berbagai macam fasilitas dan juga bersaing dalam menciptakan produk dengan fitur – fitur terbaru dan desain yang modern. Persaingan bisnis otomotif di segmen LCGC sangat ketat, para pemain bisnis ini beradu teknologi, kualitas, desain, fitur sistem keselamatan dan efisiensi bahan bakar.

5

Penjualan Mobil LCGC 45.000 40.000 38.385 35.000 30.000 28.281 28.516 25.000 20.000 16.477 15.276 15.000 10.000 6.533 5.000 2.859 0 Calya Agya Sigra Ayla Brio Go & Go+ Karimun Wagon R

Gambar 1. 2 Data penjualan LCGC Januari - Juli 2018 Sumber: (Wijaya, 2018)

Pada Gambar 1.2 dapat dilihat mobil LCGC yang paling diminati oleh masyarakat di Indonesia adalah Toyota Calya, dengan kapasitas tujuh penumpang, dengan cc mesin sebesar 1200 cc, untuk efisiensi Toyota Calya adalah satu liter untuk 19,45 km.

Pada penjualan ritel kendaraan bermotor mobil dalam daftar Gaikindo menunjukkan bertumbuh sebesar 10,85 persen pada Januari – September 2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari 768.120 unit menjadi 851.430 unit (Priyanto, 2018). Hasil tersebut berbanding terbalik pada penjualan mobil LCGC yang mengalami penurunan 6,13 persen pada Januari – September 2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, hanya Honda Brio Satya dan Daihasu Sigra yang penjualannya meningkat stabil (Wibowo, 2018). Fokus pada penelitian ini adalah mengetahui kombinasi atribut preferensi konsumen mobil LCGC tertinggi pada masyarakat di Indonesia. Kombinasi atribut ini untuk meningkatkan pemahaman kepada perusahaan otomotif di tanah air bahwa preferensi konsumen termasuk bagian penting dalam proses pembuatan mobil untuk

6 dijadikan pertimbangan, sehingga dapat memperbaiki penjualan yang pada tahun ini menurun.

Atribut yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah harga, fitur keselamatan, mesin (cc), perangkat elektronik, efisiensi bahan bakar, tampilan, dalam mempengaruhi pemilihan mobil LCGC mengacu pada Jurnal Internasional Applying conjoint analysis to evaluate consumer preferences toward subcompact cars (Wu, Liao, & Chatwuthikrai, 2014) dengan variable attribute yang dimiliki penelitian Subcompact terdapat persamaan dengan LCGC.

Seperti dengan nama segmennya Mobil LCGC (Low Cost Green Car) yang pastinya memiliki harga yang murah menjadi alasan penting yang membuat mobil ini mendapat posisi kedua dipasaran otomotif roda empat dibawah LMPV, hal ini juga tidak lepas dari segmentasi mobil MPV murah yang dijual mulai dari 90 jutaan sebagai mobil city car versi murah (Handono, 2018).

Menurut (Cermati, 2016) Hal paling penting dalam sebuah mobil keluarga sebaiknya memiliki fitur-fitur keselamatan yang memadai, seperti Seat belt (sabuk pengaman) sebaiknya terdapat pada semua tempat duduk penumpang, juga pintu dan kaca jendela sebaiknya memiliki sistem penguncian otomatis sehingga akan lebih aman bagi anak kecil.

Spesifikasi mesin pada mobil LCGC (Low Cost Green Car) relatif sama cc nya antara 1000cc – 1200 cc namun dengan cc yang relatif sama tenaga yang dihasilkan bisa berbeda (Astono, 2014). Fitur Mobil – mobil perangkat elektronik pada keluaran terkini memang didominasi oleh sistem kendali elektronik. Elektronifikasi membuat fitur mobil lebih mudah dikendalikan dan simpe, ibarat mengoperasikan sebuah computer (Imandiar, 2018).

Faktor irit bahan bakar (efisiensi bahan bakar) adalah salah satu faktor penting yang jadi pilihan konsumen pada saat memilih kendaraan (Anjungroso, 2018). Pada faktor tampilan mobil, sangat bergantung pada

7 bagaimana seseorang merasakan kebanggaan apabila mobil mereka memiliki tampilan keren, dan pada situasi penggunaan nya sehari – hari (Stamotors, 2017).

Pada penelitian ini tidak menggunakan obyek segmen LMPV karena telah diteliti oleh penelitian sebelumnya, selain itu penjualan LMPV cukup baik atau meningkat pada tahun 2017 – 2018. Berbeda dengan penjualan mobil LCGC yang pada periode 2017 – 2018 mengalami penurunan, sehingga peneliti tertarik untuk menjadikan obyek segmen LCGC untuk diteliti.

Berdasarkan fenomena persaingan antar kompetitor yang ketat, meningkatnya penjualan mobil di Indonesia dan terjadinya penurunan pejualan di kategori LCGC, penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul ”ANALISIS CUSTOMER VALUE INDEX DALAM MEMILIH LCGC DI INDONESIA TAHUN 2018 DI INDONESIA.”

8

1.3 Rumusan Masalah Industri otomotif di Indonesia semakin berkembang setiap tahunnya, menurut data Federasi Otomotif Asean (AAF), Indonesia memimpin pasar otomotif 2017 dan menggeser Thailand. Indonesia merupakan Negara yang memiliki peluang besar di bidang otomotif, di dalam industri otomotif Indonesia terdapat berbagai macam jenis dan merk, seperti Honda, Toyota, Wuling, Suzuki, Nissan dan sebagainya. Terdapat persaingan yang ketat di dalam industri otomotif Indonesia. Disaat penjualan mobil di Indonesia meningkat, namun terdapat penurunan dipenjualan mobil segmen LCGC yang menempati posisi kedua setelah LMPV, dengan demikian produsen mobil perlu memikirkan dan menerapkan strategi yang sesuai sehingga penjualan mobil segmen LCGC dapat sesuai dengan meningkatnya penjualan mobil secara keseluruhan.

Faktor penting dalam memilih mobil menurut penelitian terdahulu (Wu, Liao, & Chatwuthikrai, 2014) adalah harga, fitur keselamatan, mesin (cc), perangkat elektronik, efisiensi bahan bakar dan tampilan, yang setiap mobil LCGC berbeda beda. Diperkuat dengan penelitian lain yang diteliti oleh Klynveld, Peat, Marwick, Goerdeler pada (Gaikindo, 2015) menunjukan kriteria konsumen dalam membeli sebuah mobil. Faktor yang menjadi pertimbangan utama konsumen dalam memilih mobil adalah efisiensi bahan bakar dengan presentase 92% responden, lalu disusul dengan fitur keselamatn dengan presentase 79% responden, kemudian kenyamanan mobil memperoleh presentase 79% responden, 74% responden memilih tampilan yang dimiliki, 69% responden untuk solusi navigasi, dan 65% responden memilih perangkat teknologi.

Fenomena ini dijadikan peluang bisnis bagi pelaku industri otomotif Indonesia untuk berlomba – lomba memberikan produk yang yang sesuai dengan ekspetasi dari konsumen, untuk saat ini masih sedikit penelitian yang meneliti costumer value index dalam memilih mobil LCGC. Atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih mobil LCGC masih belum sepenuhnya diketahui oleh perusahaan. Masalah yang dapat

9

diindentifikasi dalam penelitian ini adalah bagaimana customer value index yaitu yang terdapat pada mobil Low Cost Green Car mempengaruhi preferensi konsumen dilihat dari kombinasi cutstomer value index tertinggi dan value driver nya.

1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kombinasi di atribut mobil LCGC yang menghasilkan customer value index tertinggi? 2. Atribut mana yang merupakan value driver dari mobil LCGC?

1.5 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kombinasi mobil LCGC yang menghasilkan customer value index tertinggi 2. Atribut mana yang merupakan value driver dari mobil LCGC

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Aspek Teoritis Manfaat teoritis ini diharapkan dapat memberikan wawasan terlebih di bagian pemasaran, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.6.2 Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan menjadi bahan pertimbangan lembaga sejenis agar dapat mempertahankan kelangsungan usaha dan dapat memberikan informasi mengenai customer value index bagi para produsen otomotif lebih khusus nya mobil berkategori LCGC.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini membahas mengenai customer value index pada mobil kelas LCGC.

10

1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan dilokasi responden yang berada di Indonesia dan dengan objek penelitian yaitu LCGC, khususnya pengguna mobil LCGC di Indonesia.

1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian Secara keseluruhan penelitin ini akan dilaksanakan kurang lebih 4 bulan terhitung sejak bulan September 2018 hingga Januari 2018. Penelitian ini terbagi menjadi beberapa periode yaitu survey pendahuluan, usulan penelitian, kegiatan lapangan seperti pembagian kuisoner kepada responden, pengelolaan dan analisis data dan penyelesaian penelitian.

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pertama ini akan diuraikan secara singkat mengenai objek penelitian, yaitu gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bab kedua ini menguraikan tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan mengenai karakteristik penelitian, alat pengumpulan data, tahapan penelitian, populasi dan sampel dan validitas dan reliabilitas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas karakteristik responden, membahas dan menjawab rumusan masalah serta hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan juga saran yang dikemukakan oleh penulis.

11