AKULTURASI BAHASA DALAM MASYARAKAT DI KAMPUNG AUR KECAMATAN MAIMUN

Alvy Mawaddah(1, Laraiba Nasution(2 Universitas Harapan Medan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Komunikasi [email protected](1,[email protected](2

Abstract: These objectives include knowing the acculturation of languages that exist in the community in aur village and knowing the language that dominates in aur village community. From the results of data analysis, it is found that acculturation of language is found in Indian, Chinese and Batak ethnic communities in the IX environment of Aur District, Medan Maimun District with the smallest percentage, namely Batak Language, 5.4% and the largest is 13.6% in Hokkien. The percentage of acculturation is not too large because the majority of Ethnic Indians, Chinese and Batak people in the IX Ward Aur District Medan Maimun can speak Indonesian with 80.4% language skills. Indonesian is more dominantly used by the Environment IX community in Aur District, Medan Maimun District by 60%. As for the use of regional languages less. The use of Indian and Batak languages is 14% while Hokkien is 8%. Then as much as 4% use other languages such as Malay, Minang Language and others.

Keywords: Language, Acculturation, Indian, Hokkien, Batak

Abstrak: Tujuan tersebut antara lain untuk mengetahui akulturasi bahasa yang ada di dalam masyarakat di kampung aur dan mengetahui Bahasa yang mendominasi di dalam masyarakat kampung aur. Dari hasil analisi data di temukan akulturasi bahasa ditemukan dalam masyarakat Etnis India, Tionghoa dan Batak di Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun dengan persentasi yang paling kecil yaitu Bahasa Batak 5,4% dan yang paling besar 13,6% dalam Bahasa Hokkien. Persentasi Akulturasi yang ada tidak terlalu besar dikarenakan mayoritas masyarakat Etnis India, Tionghoa dan Batak di Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun dapat berbahasa dengan keterampilan berbahasa 80,4%. Bahasa Indonesia lebih dominan digunakan oleh masyarakat Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun sebanyak 60%. Sedangkan untuk penggunaan bahasa daerah lebih sedikit. Penggunaan Bahasa India dan Batak sebanayak 14% sedangkan Bahasa Hokkien sebanyak 8%. Kemudian sebanyak 4% penggunaan bahasa lainnya seperti Bahasa Melayu, Bahasa Minang dan lain-lain.

Kata kunci : Bahasa, Akulturasi, India, Hokkien, Batak

PENDAHULUAN Secara teoretis, budaya hukum, adat serta kemampuan dan adalah komunitas makna dan sistem kebiasaan lainnya yang diperoleh pengetahuan bersama yang bersifat manusia sebagai makhluk sosial. lokal. Kebudayaan merupakan Budaya adalah salah satu yang wujud dari budi daya manusia yang membatasi dan mengarahkan mencakup berbagai pengetahuan, perilaku. kepercayaan, kesenian, moral,

Jurnal Komunitas Bahasa, Vol, 7. No. 1, April 2019 1

Menurut Koentjaraningrat Panai dan Pinang Awan. Secara (2002: 108) istilah kebudayaan geografis, etnis Melayu di Indonesia bermakna “keseluruhan sistem terdapat di Kalimantan Barat, Riau, gagasan, tindakan dan hasil karya Jambi, Palembang, pesisir timur manusia dalam rangka kehidupan Sumatera Utara, dan Aceh Timur. masyarakat yang dijadikan milik diri Salah satu Kesultanan manusia dengan belajar”. Adapun Melayu di Indonesia adalah unsur-unsur kebudayaan universal Kesultanan Melayu Deli. menurut Koentjaraningrat (2002: Masyarakat di Kecamatan Kampung 203), adalah: Aur merupakan masyarakat yang 1. Bahasa didominasi oleh suku Melayu. 2. Sistem pengetahuan Namun, sejalan dengan waktu, suku- 3. Organisasi sosial suku lain mulai berdatangan di 4. Sistem peralatan hidup dan kampung aur. Dan membuat teknologi Kampung Aur menjadi salah daerah 5. Sistem mata pencaharian hidup yang ditinggali oleh beragam suku. 6. Sistem religi Seperti Melayu, Minang, Batak, 7. Kesenian. Tionghoa, bahkan India. Dengan Dari definisi kebudayaan di adanya beragam suku di kampung atas, dapat disimpulkan bahwa aur, akulturasi dalam budaya dan kebudayaan merupakan sistem bahasa pun tidak bisa dihindari. pengetahuan yang meliputi sistem Akulturasi merupakan bagian bentuk ide gagasan yang terdapat di dalam perubahan dari kebudayaan yang pikiran manusia. Sedangkan dapat dilihat ataupun ditandai perwujudan kebudayaan adalah dengan adanya kontak dan interaksi benda-benda yang diciptakan oleh antar budaya baik menerima maupun manusia sebagai makhluk yang memberi yang sebelumnya berbudaya, berupa perilaku dan dilakukan oleh kelompok benda-benda yang bersifat nyata, masyarakat yang membawa masing- yang kesemuanya ditujukan untuk masing kebudayaan tersebut ( Hadi, membantu manusia dalam 2006:35). Akulturasi juga terdapat melangsungkan kehidupan dalam bahasa pada masyarakat yang bermasyarakat. heterogen seperti di Kampung Aur. Kajian budaya telah Misalnya akulturasi Bahasa Hokkien mendapatkan perhatian dari banyak dan Bahasa India atau akulturasi ahli, khususnya budaya masyarakat Bahasa Batak dan Melayu. di Indonesia. Sebelum Indonesia menjadi negara merdeka, Indonesia Perumusan Masalah merupakan beberapa gugusan Berdasarkan penjelasan yang telah kepulauan Nusantara. Daerah-daerah dikemukakan sebelumnya, kajian ini dikuasai oleh beberapa kerajaan memfokuskan pada rumusan masalah yang dipimpin oleh raja/sultan. Di berikut: antara kesultanan di Indonesia 1. Akulturasi bahasa apa saja berpusat di daerah Sumatera Timur. yang ada di dalam Kawasan ini terdiri atas beberapa masyarakat di kampung aur? kerajaan Melayu seperti Kerajaan 2. Bahasa apa yang Langkat, Melayu Deli, Serdang, mendominasi di dalam Batu Bara, Asahan, Kualuh, Bilah, masyarakat kampung aur?

Jurnal Komunitas Bahasa, Vol, 7. No. 1, April 2019 2

yang secara hipotesis merupakan Tujuan Penelitian asimilasi yang sempurna. Penelitian ini memiliki dua tujuan Faktor – faktor yang yang sejalan dengan fokus mempengaruhi akulturasi permasalahan yang diteliti. Tujuan tersebut antara lain: a. Faktor Intern 1. Mengetahui akulturasi - Bertambah dan berkurangnya bahasa yang ada di dalam penduduk (kelahiran, kematian, masyarakat di kampung aur. migrasi) 2. Mengetahui Bahasa yang - Adanya penemuan baru. mendominasi di dalam - Discovery - penemuan ide atau alat masyarakat kampung aur. baru yangsebelumnya belum pernah ada. TINJAUAN PUSTAKA - Invention - penyempurnaan Pengertian Akulturasi penemuan baru. Nardy (2012:12) - Innovation - pembaruan atau menjelaskan “ Akulturasi penemuan baru yang diterapkan (acculturation atau culture contact) dalam kehidupan masyarakat adalah proses sosial yang timbul bila sehingga menambah, melengkapi suatu kelompok manusia dengan atau mengganti yang telah ada. kebudayaan tertentu dihadapkan Penemuan baru didorong oleh dengan unsur-unsur dari suatu kesadaran masyarakat akan kebudayaan asing dengan kekurangan unsur dalam sedemikian rupa, sehingga unsur- kehidupannya, kualitas ahli atau unsur kebudayaan asing itu lambat anggota masyarakat. laun diterima dan diolah ke dalam - Konflik yang terjadi dalam kebudayaan sendiri tanpa masyarakat. menyebabkan hilangnya kepribadian - Pemberontakan atau revolusi kebudayaan itu sendiri”. Dapat disimpulkan bahwa akulturasi b. Faktor Ekstern adalah bersatunya dua kebudayaan - Perubahan alam atau lebih sehingga membentuk - Peperangan kebudayaan baru tanpa - Pengaruh kebudayaan lain melalui menghilangkan unsur kebudayaan difusi (penyebaran kebudayaan), asli. Proses akulturasi akan segera akulturasi (pembauran antar budaya berlangsung saat seorang yang masih terlihat masing-masing transmigran memasuki budaya lokal. sifat khasnya), asimilasi (pembauran Proses akulturasi akan terus antar budaya yang menghasilkan berlangsung selama transmigran budaya yang sama sekali baru batas mengadakan kontak langsung budaya lama tidak tampak lagi). dengam sistem sosio-budaya lokal. Dalam kaitannya dengan Semua kekuatan akulturatif- ilmu psikologi, faktor-faktor yang komunikasi persona dan sosial, memperkuat potensi akulturasi lingkungan komunikasi dan potensi dalam taraf individu adalah faktor- akulturasi mungkin tidak akan faktor kepribadian seperti toleransi, berjalan lurus dan mulus, tapi akan kesamaan nilai, mau mengambil bergerak maju menuju asimilasi resiko, keluesan kognitif, keterbukaan dan sebagainya. Dua

Jurnal Komunitas Bahasa, Vol, 7. No. 1, April 2019 3

budaya yang mempunyai nilai-nilai (analisis wacana kritis), (Fairclough yang sama akan lebih mudah 2003). mengalami akulturasi dibandingkan Pengambilan data berupa bahasa dengan budaya yang berbeda nilai. pada masyarakat Melayu Deli di Lingkungan IX Kelurahan Aur Keterampilan Berbahasa Kecamatan Medan Deli dilakukan Keterampilan bahasa ada secara purposive sampling empat aspek, yaitu keterampilan convenience, yaitu jumlah berbicara, menyimak, menulis, dan pengambilan data yang dilakukan membaca. Dalam berbicara, si karena alasan kemudahan karena pengirim pesan mengirimkan pesan keterbatasan penelitian dalam hal dengan menggunakan bahasa lisan. waktu, tempat, biaya, dan energi Kemudian, dalam menyimak si (Alwasilah, 2003: 72). penerima pesan berupaya memberi makna terhadap bahasa lisan yang PEMBAHASAN disampaikan orang lain. Selanjutnya, Berikut adalah hasil dari dalam menulis si pengirim pesan kuisioner yang dibagikan kepada mengirimkan pesan dengan informan yang merupakan menggunakan bahasa tulis. Dipihak masyarakat Lingkungan IX lain, dalam membaca si penerima Kelurahan Aur yang telah pesan berupaya memberikan makna disederhanakan dalam bentuk tabel. terhadap bahasa tulis yang disampaikan orang lain. Tabel 1 Keterampilan bahasa (language Tabel Hasil Kuisioner Keterampilan Berbahasa (Menyimak dan Berbicara) skills) mencakup empat keterampilan Bahasa Daerah Lain pada Masyarakat di berikut. Lingkungan IX Kelurahan Aur a. Keterampilan menyimak Jumlah Per Nilai / sent (listening skills) (Jumla asi Nil b. Keterampilan berbicara N h Bahasa ai o Inform (speaking skills) Keterampilan an × (%) c. Keterampilan membaca Nilai Menyim Berbic Max × (reading skills) ak ara 2) d. Keterampilan menulis 1 India (writing skills) 2 4 6/56 10,7 2 Hokkien Keempat keterampilan bahasa itu 10 2 12/88 13,6 saling berkait satu sama lain, 3 Batak 3 0 3/56 5,4 Indonesi 4 sehingga untuk mempelajari salah a 45 45 90/112 80,4 satu keterampilan berbahasa, beberapa keterampilan berbahasa Berdasarkan Tabel.1 di atas, lainnya juga akan terlibat. persentasi masyarakat di Lingkungan IX Kelurahan Aur yang mempunyai METODE keterampilan berbahasa daerah yang Adapun pendekatan yang bukan bahasa Ibu nya yaitu 10,7% digunakan dalam penelitian ini dalam bahasa India, 13,6% dalam adalah perpaduan pendekatan bahasa Hokkien, dan 5,4% dalam kualitatif dengan kuantitatif yang bahasa Batak. Namun, masyarakat di dipandang dari paradigma kritis Lingkungan IX Kelurahan Aur dapat berbahasa Indonesia dibuktikan

Jurnal Komunitas Bahasa, Vol, 7. No. 1, April 2019 4

dengan persentasi keterampilan berbahasa sebanyak 80,4 %. Ditemukan juga bahwa masyarakat Lingkungan IX

Kelurahan Aur lebih memiliki Bentuk Akulturasi Hokkien India Pada Masyarakat Etnis Batak Dan Etnis Tamil Di keterampilan menyimak Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan dibandingkan keterampilan berbicara Medan Maimun bahasa daerah yang bukan bahasa ibu nya. Sedangkan untuk Bahasa PERCAKAPAN KALIMAT Indonesia, keterampilan menyimak FRASA dan mendengar nya sama. KATA Dari hasil persentasi SAMA SEKALI… kemampuan berbahasa pada tabel 4.9 0 5 10 15 20 maka ditemukan bahwa akulturasi bahasa ditemukan dalam masyarakat Etnis India, Tionghoa dan Batak di Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun dengan Bentuk Akulturasi Bahasa Batak Pada Masyarakat Etnis Tamil Dan Etnis persentasi yang paling kecil yaitu Tionghoa Di Lingkungan IX Kelurahan Aur Bahasa Batak 5,4% dan yang paling Kecamatan Medan Maimun besar 13,6% dalam Bahasa Hokkien. Persentasi Akulturasi yang ada tidak PERCAKAPAN KALIMAT terlalu besar dikarenakan mayoritas FRASA masyarakat Etnis India, Tionghoa KATA dan Batak di Lingkungan IX SAMA SEKALI… Kelurahan Aur Kecamatan Medan 0 5 10 15 20 Maimun dapat berbahasa Indonesia dengan keterampilan berbahasa

80,4%. Sehingga masyarakat lebih Bentuk Akulturasi Bahasa Indonesia Pada memilih untuk berbahasa Indonesia Masyarakat Etnis Tamil, Etnis Batak Dan Etnis dengan tetangga dan teman yang Tionghoa Di Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun berbeda suku dan berdampak pada kurangnya akulturasi bahasa daerah. PERCAKAPAN

Bentuk Akulturasi Bahasa di KALIMAT Kampung Aur FRASA

KATA

SAMA SEKALI TIDAK…

Bentuk Akulturasi Bahasa India Pada 0 10 20 30 Masyarakat Etnis Batak Dan Etnis Tionghoa Di Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun Berdasarkan keempat grafik di atas dapat di lihat bahwa bentuk PERCAKAPAN KALIMAT akulturasi bahasa daerah terdapat FRASA dalam bentuk kata dan frasa. KATA Sedangkan Akulturasi Bahasa SAMA SEKALI…

0 5 10

Jurnal Komunitas Bahasa, Vol, 7. No. 1, April 2019 5

Indonesia terdapat dalam bentuk digunakan oleh masyarakat kata, frasa, kalimat dan percakapan. Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun. Bahasa daerah hanya digunakan saat berkomunikasi dengan keluarga di Bahasa pada Masyarakat rumah, orang tua, nenek atau kakek Multietnis di Kampung Aur dan masyarakat yang satu suku. Berikut adalah hasil kuisioner Sedangkan untuk berkomunikasi tentang bahasa yang digunakan oleh dengan masyarakat suku lainnya Masyarakat Etnis Tamil, Etnis Batak masyarakat Lingkungan IX dan Etnis Tionghoa di Lingkungan Kelurahan Aur Kecamatan Medan IX Kelurahan Aur. Maimun lebih memilih Berdasarkan tabel di bawah ini, menggunakan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia lebih dominan Tabel 2 Hasil Kuisioner Bahasa pada Masyarakat Multietnis di Lingkungan IX Kelurahan Aur No Pertanyaan Indonesia India Hokkien Batak Lainnya Bahasa apa yang anda gunakan 1 di rumah? 11 2 2 3 2 Bahasa apa yang anda gunakan saat berbicara dengan orang tua 2 anda? 7 3 2 4 2 Bahasa apa yang anda gunakan saat berbicara dengan 3 nenek/kakek? 6 5 2 4 2 Bahasa apa yang anda gunakan saat berbicara dengan tetangga yang sukunya sama dengan 4 anda? 10 3 2 4 0 Bahasa apa yang anda gunakan saat berbicara dengan tetangga 5 yang sukunya Tamil? 10 5 0 0 0 Bahasa apa yang anda gunakan saat berbicara dengan tetangga 6 yang sukunya Tionghoa ? 11 0 2 0 0 Bahasa apa yang anda gunakan saat berbicara dengan tetangga yang sukunya Batak/Karo 7 dengan anda? 13 0 0 2 0 Bahasa apa yang anda gunakan saat berbicara di tempat kerja / 8 sekolah? 13 0 0 1 0 Bahasa apa yang paling anda 9 bisa/ kuasai? 11 4 2 4 0 Jumlah 92 22 12 22 6

PERSENTASI PEMAKASIAN BAHASA PADA Ditemukan bahwa Bahasa MASYARAKAT MULTIETNIS DI LINGKUNGAN IX Indonesia digunakan sebanyak 60% KELURAHAN AUR oleh masyarakat Lingkungan IX LAINNY Kelurahan Aur Kecamatan Medan A Maimun. Sedangkan untuk BATAK 4% HOKKIE14% penggunaan bahasa daerah lebih N 8% INDONE INDIA SIA 14% 60% Jurnal Komunitas Bahasa, Vol, 7. No. 1, April 2019 6

sedikit. Penggunaan Bahasa India 4.Akulturasi bahasa daerah dalam dan Batak sebanayak 14% sedangkan masyarakat Etnis India, Tionghoa Bahasa Hokkien sebanyak 8%. dan Batak di Lingkungan IX Kemudian sebanyak 4% penggunaan Kelurahan Aur Kecamatan Medan bahasa lainnya seperti Bahasa Maimun terdapat dalam bentuk kata Melayu, Bahasa Minang dan lain- dan frasa. Sedangkan Akulturasi lain. Bahasa Indonesia terdapat dalam bentuk kata, frasa, kalimat dan SIMPULAN percakapan. Dari hasil analisis data dapat diambil simpulan yaitu: 5.Bahasa Indonesia lebih dominan 1. Akulturasi bahasa ditemukan dalam digunakan oleh masyarakat masyarakat Etnis India, Tionghoa Lingkungan IX Kelurahan Aur dan Batak di Lingkungan IX Kecamatan Medan Maimun Kelurahan Aur Kecamatan Medan sebanyak 60%. Sedangkan untuk Maimun dengan persentasi yang penggunaan bahasa daerah lebih paling kecil yaitu Bahasa Batak 5,4% sedikit. Penggunaan Bahasa India dan yang paling besar 13,6% dalam dan Batak sebanayak 14% Bahasa Hokkien. Persentasi sedangkan Bahasa Hokkien Akulturasi yang ada tidak terlalu sebanyak 8%. Kemudian sebanyak besar dikarenakan mayoritas 4% penggunaan bahasa lainnya masyarakat Etnis India, Tionghoa seperti Bahasa Melayu, Bahasa dan Batak di Lingkungan IX Minang dan lain-lain. Bahasa daerah Kelurahan Aur Kecamatan Medan hanya digunakan saat berkomunikasi Maimun dapat berbahasa Indonesia dengan keluarga di rumah, orang tua, dengan keterampilan berbahasa nenek atau kakek dan masyarakat 80,4%. yang satu suku. 2. Sehingga masyarakat lebih memilih untuk berbahasa Indonesia dengan SARAN tetangga dan Kecamatan Medan Penelitian ini hanya Maimun terdapat dalam bentuk kata membahas perihal Akulturasi dan frasa. Sedangkan Akulturasi Bahasa dalam keterampilan Bahasa Indonesia terdapat dalam Menyimak dan Berbicara dalam bentuk kata, frasa, kalimat dan Etnis Tionghoa, Tamil dan Batak. percakapan. Penelitian Akulturasi seperti ini masih sangat sedikit, terutama pada 3.teman yang berbeda suku dan bahasa. Penelitian ini diharapkan berdampak pada kurangnya dapat memicu dan memacu akulturasi bahasa daerah. penelitian-penelitian lanjutan, baik terhadap Bahasa maupun Budaya dari etnis lain yang belum terungkap di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA dasar Merancang dan Alwasilah, A Chaedar. 2003. Melakukan Penelitian Kualitatif. Pokoknya Kualitatif: Dasar- : Dunia Pustaka Jaya

Jurnal Komunitas Bahasa, Vol, 7. No. 1, April 2019 7

Hadi, Y Sumandiyo. 2006. Seni Bogdan, R.C. dan Biklen, S.K., dalam Ritual Agama. 1992, Qualitative Research for : Buku Pustaka Education: An Introduction to Halliday, M.A.K. 1994. An Theory and Methods, Edisi ke-2, Introduction to Functional Allyn dan Bacon, Simon dan Grammar. London: Arnold. Schuster Inc., Needham Heights. Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. PT. Rineka Deddy Mulyana, 2011.Ilmu Cipta, Jakarta. Komunikasi. : PT. Nardy, Hasyim. 2012. Persatuan Rosdakarya. Dua Budaya. Jakarta: Permana Offset. Eggins, Suzanne. 2004. An Moh. Nazir. 2011. Metode Introduction to Systemic Penelitian. Bogor: Penerbit Functional Linguistics: Second Ghalia Indonesia Edition. London: continuum Sutopo, H.B. 2006. Metodologi: International Publishing Group. Dasar Teori dan Terapannya Fairclough, Norman. 2003.Analysing dalam Penelitian: Edisi Discourse: Textual Analysis for Kedua. Surakarta: Universitas Social Research. New York: Sebelas Maret. Longman.

Jurnal Komunitas Bahasa, Vol, 7. No. 1, April 2019 8