EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN TALIKURAN BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA KABUPATEN MINAHASA

Merry Onibala1 Marlien Lapian2 Ventje Kasenda3

Abstrak Partisipasi memiliki maksud dasar menjadi instrument yang memberikan peluang yang besar bagi masyarakat untuk dapat berkembang sesuai dengan potensinya, terlibat aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan, sehingga pihaknya dapat menikmati mamfaat dari kebijakan, yang dibuat pihak pemerintah, karena peran masyarakat sangat penting dimana masyarakat yang tahu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan masyarakat tersebut, maka di dalam setiap suatu pembangunan untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera bagi masyarakat sangat dibutuhkan keikutsertaan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kelurahan Talikuran Barat Kecamatan Kawangkoan Utara dari tahap perencanaan, implementasi sampai pada tahap evaluasinya, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif diharapkan penelitian ini dapat menjawab secara paripurna mengenai masalah yang diteliti, hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tahap implementasi pembangunan infrastruktur, masyarakat terkadang berpartisipasi hanya karena ada pendapatan atau upah yang didapat, hal ini terlihat wajar namun juga sekaligus memprihatinkan, disisi lain pemerintah dianggap gagal dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Tingkat pengawasan atau evaluasi masyarakat terhadap pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan masih rendah, masih banyak masyarakat yang bermasa bodoh atau tidak ingin mengetahui laporan dari pemerintah, mereka hanya tahu adalah hasil dari pembangunan itu sendiri.

Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Pembangunan.

1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Unsrat.. 2 Ketua Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi 3 Sekretaris Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Pendahuluan diberikan pekerjaan rumah yang cukup Pembangunan desa/kelurahan berat untuk menjalankan tugasnya merupakan bagian integral dari terutama pembangunan, dibutuhkan penbangunan daerah dan pembangunan kemampuan yang baik dari pemerintah nasional yang di laksanakan secara kelurahan untuk menggarakkan serasi dan terpadu, secara berdaya guna partisipasi masyarakat dan peran aktif dan berhasil guna di setiap dan di masyarakat berpartisipasi dalam seluruh kawasan desa/kelurahan. pelaksanaan pembangunan, agar tidak Pembangunan desa harus benar-benar perlu menunggu dana dan proyek dari sesuai dengan prioritas dan potensi pemerintah Kabupaten atau Provinsi desa/kelurahan dan bertumpuh pada untuk membangun. strategi dasar tipologi pembangunan Partisipasi memiliki maksud dasar serta di tujukan pada peningkatan menjadi instrument yang memberikan ketahanan nasional dan pemantapan peluang yang besar bagi masyarakat wawasan nusantara. Belum adanya untuk dapat berkembang sesuai dengan petunjuk teknis untuk Kelurahan potensinya, terlibat aktif dalam turunan dari Undang-undang Nomor 23 penyelenggaraan pemerintahan, tahun 2014 tentang pemerintahan sehingga pihaknya dapat menikmati daerah, maka Pemerintah Kelurahan mamfaat dari kebijakan, yang dibuat masih berpatokan pada Peraturan pihak pemerintah. Karena peran pemerintah yang lama, Dalam Peraturan masyarakat sangat penting dimana Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 masyarakat yang tahu apa yang menjadi tentang Kelurahan disebutkan kebutuhan dan keinginan masyarakat Kelurahan adalah wilayah kerja lurah tersebut. Maka di dalam setiap suatu sebagai perangkat Daerah pembangunan untuk mewujudkan Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja kehidupan yang sejahtera bagi Kecamatan, kelurahan dipimpin oleh masyarakat sangat dibutuhkan seorang Lurah yang diangkat oleh keikutsertaan masyarakat dalam proses Bupati atas usul camat serta perencanaan, karena proses perencanaan bertanggungjawab kepada bupati dalam suatu kegiatan merupakan hal melalui camat. Dalam tugas dan yang sangat penting dimana tahap fungsinya pada pasal 4 Peraturan perencaan sebagai tahap penentuan Pemerintah Nomor 73 tahun 2005 keputusan yang akan diambil. tentang Kelurahan Lurah mempunyai Kesalahan dalam perencanaan dapat tugas menyelenggarakan urusan dikatakan sebagai suatu kesalahan Pemerintahan, Pembangunan dan dalam mengambil keputusan. Maka Kemasyarakatan serta tugas lain yang dengan melibatkan masyarakat dalam dilimpahkan oleh bupati. Dalam pembuatan kebijakan memberi menjalankan tugas tersebut lurah kesempatan kepada masyarakat untuk dibantu oleh perangkat kelurahan yakni menetukan sendiri apa yang menjadi sekretaris kelurahan, seksi-seksi dan kebutuhan masyarakat itu sendiri dapat dibentuk lembaga pemberdayaan Penyertaan masyarakat sebagai subjek masyarakat kelurahan. Mengingat pembangunan adalah suatu sumber dana kelurahan hanya keniscaayaan dalam upaya mewujudkan bersumber dari APBD serta bantuan tujuan pembangunan nasional. Ini dari Pemerintah Provinsi dan pihak berarti masyarakat diberi peluang untuk ketiga, maka Pemerintah Kelurahan berperan aktif mulai dari perencanaan,

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi pelaksanaan hingga evaluasi setiap maka realita ini tentu saja dapat tahap pembangunan infrastruktur yang menghambat jalannya proses diprogramkan. Terlebih apabila kita pembangunan yang melibatkan akan melakukan pendekatan masyarakat di dalamnya (partisipatif). pembangun dengan semangat lokalitas. Padahal, sebagaimana yang telah Perlunya keterlibatan masyarakat ini dijelaskan di atas bahwa macetnya dianggap sangat penting, karena pembangunan partisipatif akan pembangunan yang terlalu menekankan memunculkan pola-pola pembangunan peranan pemerintah birokrasi yang tidak aspiratif. Hal tersebut di atas (bercirikan top down) mendapat kemudian memunculkan pertanyaan di kritikan tajam, dimana kurang peka Kecamatan Kawangkoan Utara, terhadap kebutuhan lokal Korten khususnya di Kelurahan Talikuran (2008:87). Dari pada itu, pelaksanaan Barat bahwa apakah partisisipasi pembangunan yang mengutamakan masyarakat di dalam pelaksanaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur telah program-program pembangunan, berarti terlaksana dengan baik, di mana memberikan peluang seluas-luasnya masyarakat tidak lagi menjadi objek kepada masyarakat untuk mengarahkan pembangunan, akan tetapi telah menjadi sumber daya, potensi, merencanakan subyek pembangunan. serta membuat keputusan dan Melalui penelitian awal, ditemukan mengevaluasi kegiatan-kegiatan bahwa di Kelurahan Talikuran Barat, pembangunan yang akan telah ada beberapa program mensejahterakan mereka, sehingga pembangunan seperti perbaikan jalan ke mereka berdaya. Kabupaten Minahasa kebun, pembelian tanah untuk dalam menunjang kegiatan pembangunan Kantor Kelurahan, pembangunannya, maka visi dan misi perencanaan pembuatan kantor yang harus dicapai adalah peningkatan kelurahan, pembangunan drainase serta kinerja pembangunan daerah. Oleh pembangunan gudang penyimpanan karena itulah, dalam menunjang visi setiap lingkungan. Fasilitas di kelurahan dan misi tersebut, maka keterlibatan Talikuran Barat belum maksimal atau partisipasi dari masyarakat dalam diakibatkan belum optimalnya proses pembangunan mulai dari pemekaran kelurahan yang terjadi pada perencanaan, pelaksanaan, sampai pada tahun 2010 lalu, ketidaksiapan tersebut evaluasi hasil pembangunan sangat berdampak pada infrastruktur yang penting utamanya di tingkat desa belum dibangun oleh pemerintah. maupun kelurahan. Untuk tercapainya Dampak dari kemandekan keberhasilan pembangunan masyarakat pembangunan tersebut, pemerintah dan maka segala program perencanaan, LPM berinisiatif untuk menggalang pelaksanaan serta evaluasi swadaya masyarakat agar berpartisipasi pembangunan harus melibatkan dalam program-program pembangunan masyarakat, karena merekalah yang tersebut, namun sejauh ini terlihat mengetahui permasalahan dan partisipasi masyarakat belum terlihat kebutuhan dalam rangka membangun maksimal. wilayahnya sebab merekalah nantinya yang akan memanfaatkan dan menilai Tinjauan Pustaka tentang berhasil atau tidaknya Partisipasi pada hakekatnya pembangunan. Bila demikian adanya, menyangkut setiap mental dan

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi emosional atau perilaku seseorang keputusan, penentuan dan pembuatan sebagai warga negara dan warga suatu rencana pembangunan, sehingga masyarakat, namun demikian sikap dan hal ini pula akan menjadi motivasi bagi perilaku yang bagaimana dapat kita seseorang untuk melibatkan diri dalam artikan secara sesungguhnya. Partisipasi mengambil bagian dari kegiatan mempunyai lingkup dan tingkatannya pembangunan. sendiri-sendiri. Itu tergantung dari sudut Masyarakat dalam istilah bahasa mana kita memandangnya dan harapan- Inggris adalah society yang berasal dari harapan yang ada mengenai prilaku kata Latin socius yang berarti (kawan). yang dikehendaki. Partisipasi dapat Istilah masyarakat berasal dari kata bersifat semu bila prilaku yang bahasa Arab syarakayang berarti (ikut diperlihatkan bersifat sangat sementara serta dan berpartisipasi). Masyarakat dan sangat jauh dari yang diharapkan adalah sekumpulan manusia yang saling atau tidak disertai dengan kesediaan bergaul, dalam istilah ilmiah adalah psikologis yang sesungguhnya, saling berinteraksi. Suatu kesatuan sebaliknya partisipasi dapat bersifat manusia dapat mempunyai prasarana persial bila prilaku yang melalui warga-warganya dapat saling ditamapilkannya hanya sebagian saja berinteraksi. Definisi lain, masyarakat dari yang sesungguhnya diharapkan adalah kesatuan hidup manusia yang akan tetapi dapat juga menjadi lengkap berinteraksi menurut suatu sistem adat bila sesuai atau mendekati yang istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, diharapkan. Hal mengambil bagian dan yang terikat oleh suatu rasa wujud peristiwa psikologis bagi identitas bersama. Kontinuitas seseorang karena sebagai semangat jiwa merupakan kesatuan masyarakat yang yang dilakukan secara sadar untuk turut memiliki keempat ciri yaitu: 1) Interaksi secara aktif dalam melibatkan diri antar warga-warganya, 2). Adat istiadat, memberikan sumbangsi-sumbangsi baik 3) Kontinuitas waktu, 4) Rasa identitas moril maupun materil. Untuk kuat yang mengikat semua warga memperoleh pengertian partisipasi (Koentjaraningrat, 2009:115-118). penulis telah menimbah beberapa Semua warga masyarakat merupakan pendapat sarjana melalui definisinya, manusia yang hidup bersama,hidup seperti menurut Winardi (2009:64) bersama dapat diartikan sama dengan mengemukakan bahwa secara formal hidup dalam suatu tatanan pergaulan partisipasi adalah “turut sertanya dan keadaan ini akan tercipta apabila seseorang baik secara mental maupun manusia melakukan hubungan, Mac emosional unutk memberikan fungsi- lver dan Page (dalam Soerjono fungsi dalam proses pembuatan Soekanto 2006:22), memaparkan bahwa keputusan, terutama mengenai masyarakat adalah suatu sistem dari persoalan-persoalan dimana keterlibatan kebiasaan, tata cara, 19 dari wewenang pribadi orang yang bersangkutan dan kelima sama antara berbagai mlaksanakan tanggung jawabnya dan kelompok, penggolongan, dan melakukan hal itu”. Dengan demikian pengawasan tingkah laku serta seseorang secara individu kalau diberi kebiasaan-kebiasaan manusia. kesempatan untuk menyampaikan hal Masyarakat merupakan suatu bentuk tersebut, maka ia akan merasa dirinya kehidupan bersama untuk jangka waktu dihargai serta diperlukan dalam segala yang cukup lama sehingga hal, terutama dalam proses pembuatan menghasilkan suatu adat istiadat,

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi menurut Ralph Linton (dalam Soerjono kontrol terhadap pembangunan tersebut. Soekanto, 2006:22) masyarakat Kedua, pembangunan yang berorientasi merupakan setiap kelompok manusia pada masyarakat akan menciptakan yang telah hidup dan bekerja bersama stabilitas politik. Oleh karena cukup lama, sehingga mereka dapat masyarakat berpartisipasi dalam mengatur diri mereka dan menganggap perencanaan pembangunan, sehingga diri mereka sebagai suatu kesatuan masyarakat bisa menjadi kontrol sosial dengan batas-batas yang terhadap pembangunan yang sedang dirumuskan dengan jelas sedangkan terjadi. Pembangunan dapat diartikan masyarakat menurut Selo Soemardjan sebagai suatu usaha sadar dalam (dalam Soerjono Soekanto, 2006:22) serangkaian kegiatan untuk mencapai adalah orang-orang yang hidup bersama suatu perubahan dari keadaan yang yang menghasilkan kebudayaan dan buruk menuju ke keadaan yang lebih mereka mempunyai kesamaan wilayah, baik yang dilakukan oleh masyarakat identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, tertentu di suatu Negara. Sondang P. sikap, dan perasaan persatuan yang Siagian, (2008:21) mendefinisikan diikat oleh kesamaan. pembangunan adalah: “Suatu usaha atau Todaro (2010:18), menyatakan serangkaian usaha pertumbuhan dan bahwa pembangunan bukan hanya perubahan yang berencana yang fenomena semata, namun pada akhirnya dilakukan secara sadar oleh suatu pembangunan tersebut harus melampaui bangsa, Negara dan pemerintahan sisi materi dan keuangan dari kehidupan dalam usaha pembinaan bangsa.” manusia. Todaro (2010:20), Berdasarkan pendapat tersebut, maka mendefinisikan pembangunan dalam konsep pembangunan terdapat merupakan suatu proses multidimensial dua syarat yang harus dipenuhi yakni: yang meliputi perubahan-perubahan harus ada usaha yang dilakukan oleh struktur sosial, sikap masyarakat, masyarakat dan pemerintahnya, lembaga-lembaga nasional, sekaligus dilaksanakan secara sadar, terarah dan peningkatan pertumbuhan ekonomi, berkesinambungan agar tujuan dari pengurangan kesenjangan dan pembangunan itu dapat tercapai. Batten pemberantasan kemiskinan. (dalam Ndraha 2008:110) menyatakan Untuk mencapai keberhasilan bahwa pembangunan masyarakat adalah pembangunan tersebut, maka banyak suatu proses dimana masyarakat aspek atau hal-hal yang harus membahas dan merumuskan kebutuhan diperhatikan, yang di antaranya adalah mereka, merencanakan usaha keterlibatan masyarakat di dalam pemenuhannya, dan melaksanakan pembangunan. Sanit (dalam Suryono, rencana itu sebaik-baiknya. Proses ini 2010:32) menjelaskan bahwa dapat diringkas dengan nama pembangunan dimulai dari pelibatan partisipasi. Maka dalam setiap program masyarakat. Ada beberapa keuntungan yang bertujuan menciptakan kehidupan ketika masyarakat dilibatkan dalam yang layak bagi masyarakat harus perencanaan pembangunan, yaitu, melibatkan masyarakat itu sendiri Pertama, pembangunan akan berjalan dalam setiap tahapan dan proses dalam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. kegiatan tersebut. Artinya bahwa, jika masyarakat dilibatkan dalam perencanaan pembangunan, maka akan tercipta

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Metode Penelitian yang menjadi informan dalam Dilihat dari analisis yang digunakan penelitian ini adalah sebagai berikut: maka penelitian ini termasuk pada jenis 1. Lurah Talikuran Barat penelitian Deskriptif Kualitatif yang 2. 3 LPM Kelurahan menggambarkan, secara Sistematis, 3. 3 Tokoh masyarakat Faktual, dan Akurat mengenai Fakta- 4. 2 Tokoh Agama Fakta dan Sifat-Sifat Di Kelurahan 5. 4 Masyarakat Kelurahan Talikuran Talikuran Barat Kecamatan Barat Kawangkoan Utara (Sugiono,2008:33). Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Hasil Penelitian Talikuran Barat. Kecamatan Berbicara bentuk dan jenis partisipsi, Kawangkoan Utara ini penulis pilih tentunya ada kesamaan dan sebagai lokasi penelitian karena perbedaannya. Tetapi merupakan suatu berdasarkan penelitian awal Desa ini sistem yang saling berkaitan dan saling merupakan salah satu desa yang ketergantungan serta pengaruh memiliki masyarakat yang mempunyai mempengaruhi antara satu dengan semangat gotong royong yang baik. lainnya, karena pada prakteknya bentuk Fokus utama penelitian ini adalah partisipasi yang diwujudkan adalah partisipasi masyarakat dalam suatu aktivitas menuju pada sarana apa Pembangunan Infrastruktur Desa yang harus diberikan. Sedangkan Menurut Adi (2010:208), partisipasi berbicara tentang jenis partisipasi masyarakat atau keterlibatan warga adalah kita membicarakan bagaimana dalam pembangunan dapat dilihat bentuk partisipasi yang diberikan dalam 4 (empat) tahap, yaitu: seseorang maupun oleh kelompok 1. Tahap Assesment masyarakat secara aktif dalam 2. Tahap Alternative Program atau pelaksanaan pembangunan. Adapun Kegiatan partisipasi masyarakat yang diwujudkan 3. Tahap Pelaksanaan (Implementasi) dalam pelaksanaan operasional Program atau Kegiatan pembangunan adalah sebagai berikut: 4. Tahap Evaluasi (termasuk evaluasi Aktivitas pembangunan antara lain input, proses, dan hasil) seperti pelaksanaan proyek-proyek Metode yang digunakan dalam pemerintah. Dalam pelaksanaannya penelitian ini adalah metode penelitian dapat diketahui bahwa siklus deskriptif kualitatif, sehingga dalam kegiatannya ada yang berlangsung penelitian ini tidak dikenal adanya secara terus-menerus/continue, tetapi sampel, melainkan informan. Hal ini ada pula yang dikerjakan dalam waktu dibutuhkan untuk mendapatkan tertentu. Untuk menciptakan proyek informasi yang lebih jelas mengenai pembangunan yang berlangsung secara masalah penelitian yang sedang terus-menerus dan menghindarkan dibahas. Dalam hal ini penulis pekerjaan yang asal jadi adalah menggunakan metode puspose tergantung pada mentalitas masyarakat sampling. Purpose sampling adalah itu sendiri terutama kesadaran untuk pengambilan sampel yang disesuaikan berpartisipasi secara aktif dalam dengan tujuan dan syarat tertentu yang memikul beban pembangunan. Dalam ditetapkan berdasarkan tujuan dan hal ini berarti partisipasi berbentuk masalah penelitian (Nawawi,2007:157). material yang diperlukan seperti Berdasarkan penjelasan di atas, maka finansial, waktu dan tenaga.

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Partisipasi masyarakat dalam dan swasta, kondisi ini tidak didukung pembangunan infrastruktur fisik daerah oleh pembangunan infrastruktur jalan sangat diharapkan guna memberikan yang belum memadai masih dalam masukan kepada pemerintah daerah apa tahap pembangunan dan perbaikan, sebenarnya yang mereka butuhkan. padahal jalan yang menghubungkan Atau, partisipasi juga harus ada ketika antara Kelurahan dengan perkebunan pemerintah daerah membutuhkan warga sangat penting mengingat sebagian dari hak milik mereka dengan penangkutan hasil-hasil pertanian ke ditukar dengan nilai yang sepadan. Kelurahan. Rencana pemerintah Menempatkan masyarakat sebagai kelurahan membangun Kantor subjek pembangunan memberikan arti Kelurahan atas swadaya masyarakat bahwa masyarakat diposisikan sebagai telah diprogramkan hal ini mengingat salah satu pilar penting dan strategis di sekarang ini kantor kelurahan masih samping pemerintah dan swasta. Posisi menggunakan rumah warga. ini juga sekaligus menunjukkan bahwa Keterlibatan masyarakat dalam masyarakat bukan hanya sebagai pembangunan infrastruktur sangat pelaksana pembangunan, tetapi di penting dalam menunjang kelancaran samping itu masyarakat juga berperan pembangunan, dalam teori partisipasi sebagai perencana dan pengontrol masyarakat dalam pembangunan, berbagai program pembangunan baik pembangunan bukan hanya dimulai program-program yang datang dari pada saat rapat perencanaan ataupun pemerintah maupun program-program pada implementasinya tetapi dalam hal yang lahir dan dikembangkan oleh ini masyarakat seharusnya berpartisipasi masyarakat itu sendiri. pada saat pengidentifikasian masalah. Berdasarkan fokus yang telah Dari hasil penelitian melalui wawancara ditentukan peneliti membahas mengenai dengan para informan didapati hasil partisipasi masyarakat dala sebagai berikut: menurut bapak Jackly pembangunan fisik di Kelurahan Rompas seorang masyarakat Kelurahan Talikuran Barat Kecamatan Talikuran Barat yang berprofesi sebagai Kawangkoan Utara Kabupaten petani: saya sebagai masyarakat Minahasa. Menurut Adi, partisipasi Kelurahan Talikuran Barat, sudah masyarakat atau keterlibatan warga melihat permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan dapat dilihat oleh masyarakat, apalagi saya sebagai dalam 4 (empat) tahap, yaitu: petani sangat menginginkan adanya 1. Tahap Assesment pembangunan jalan ke kebun dan jalan Dilakukan dengan mengidentifikasi di tengah kelurahan, drainase yang baik. masalah dan sumberdaya yang dimiliki. saya sering berkonsultasi dengan kepala Untuk ini, masyarakat dilibatkan secara lingkungan bahkan lurah, saya sering aktif melihat permasalahan yang sedang menyampaikan keinginan saya, namun terjadi, sehingga hal tersebut merupakan baru beberapa waktu lalu proyek ini pandangan mereka sendiri. direalisasikan. Kondisi geografis Kelurahan Hal senada juga dikatakan oleh Talikuran Barat memiliki banyak bapak Andres Agow seorang perkebunan serta iklim yang masyarakat jaga II Kelurahan Talikuran mendukung dalam hal pertanian, Barat, beliau mengatakan: pada masyarakat Kelurahan Talikuran Barat dasarnya kami masyarakat, tanpa banyak yang berprofesi sebagai petani diberitahu telah mengetahui kebutuhan

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi yang ada, kami telah mengidentifikasi hampir disetiap kelurahan pemekaran, mengenai masalah-masalah yang ada bahkan kantor camatpun masih terutama pembangunan infrastruktur, berstatus rumah warga. Hal ini telah pembangunan jalan, drainasi serta balai disampaikan kepada pemerintah Kelurahan telah lama digaungkan, kecamatan dan kabupaten namun namun baru belum lama ini sampai saat ini belum ada realisasinya. direalisasikan, kami tidak sepenuhnya Selain itu permasalahan yang ada menyalahkan pemerintah Kelurahan, adalah masih rusaknya beberapa jalan mungkin saja dana yang dibutuhkan yang ada di kelurahan terutama di belum cukup, karena kami tahu tidak kompelks sekolah SD dan kompleks mudah membangun suatu proyek tanpa waruga serta beberapa akses jalan ke adanya perencanaan yang matang serta kebun warga belum memadai, hal ini dukungan dana yang cukup. menjadi pergumulan pemerintah dan Hal lainnya disampaikan oleh Ibu masyarakat karena kami adalah Afni Pesik masyarakat kelurahan kelurahan bukan desa jadi tidak Talikuran Barat mengatakan: mempunyai alokasi dana sendiri, oleh Sampai saat ini kebutuhan yang sebab itu apabila ingin membangun mendesak di kelurahan talikuran barat sesuatu harus mengandalkan swadaya adalah kantor kelurahan, dimana masyarakat. Dari hasil wawancara semenjak pemekaran sekitar 7 tahun diatas, dapat disimpulkan bahwa lalu pemerintah kelurahan barat belum partisipasi masyarakat dalam melihat memiliki kantor kelurahan yang tetap. permasalahan yang sedang terjadi dapat Hal ini kami rasa perlu mengingat dikatakan baik yakni masyarakat telah pelayanan public bagi masyarakat peka terhadap fenomena serta realita sering terganggu, belum lagi fasilitas yang sedang terjadi disekitar mereka, pendukung yang tidak memadai, bahkan telah memberikan masukan terkadang kami harus mencetak sendiri kepada pihak pemerintah akan hal surat-surat atau bahkan harus menunggu tersebut. lebih lama Karena surat yang dibuat 2. Tahap Alternative Program atau harus diketik dan dicetak diluar. Hal ini Kegiatan sudah sering kami sampaikan pada saat Tahap ini Dilakukan dengan rapat musrenbang, kepada lurah, kepala melibatkan warga untuk berpikir lingkungan bahkan kami telah tentang masalah yang mereka hadapi membicarakannya dengan camat, dan cara mengatasinya dengan namun hasilnya kami disuruh bersabar memikirkan beberapa alternatif karena tidak tersedianya dana. program. Dalam pelaksanaan Pernyataan kedua informan pembangunan yang dilaksanakan di masyarkat tersebut dikuatkan oleh Talikuran Barat Kecamatan pernyataan lurah kelurahan talikuran Kawangkoan Utara, pembangunan barat, beliau mengatakan : infrastruktur yang akan dilaksanakan Persoalan sekarang yang ada di tidak langsung diputuskan secara kelurahan talikuran barat adalah kantor sepihak saja oleh pemerintah Kelurahan yang permanen atau tetap, sejak melainkan dengan melakukan pemekaran belum ada alokasi dana penggalian gagasan yang mendalam untuk pembangunan kantor, hal ini dengan melibatkan masyarakat secara terjadi bukan hanya di kelurahan keseluruhan agar semua kebutuhan talikuran barat saja, namun juga terjadi masyarakat dapat tertampung semua,

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi seperti yang telah dikemukakan oleh Dalam pelaksanaan proyek secara Bapak Kaligis Tokoh mayarakat teknis juga tidak dapat terlepas dari Kelurahan Talikuran Barat: “proses pemanfaatan sumberdaya yang pengidentifikasian alternative program, terdapat di Kelurahan bersangkutan. digali dari setiap lingkungan, apakah di Hal ini dikecualikan jika sumberdaya satu lingkungan itu dilakukan hanya yang dimaksudkan tidak terdapat di sekali ataukah lebih dari sekali dengan Kelurahan, seperti yang dijelaskan oleh titik lokasi yang berbeda, pemerintah Kepala Lingkungan I: “apabila ada sering berkunjung ke lingkungan- program pembangunan semua pekerja lingkungan ataupun memanggil kepala proyek adalah orang asli Kelurahan, lingkungan untuk menanyakan perihal misalnya bagi yang memiliki keahlian permasalahan yang dihadapi serta sebagai tukang batu, silahkan kerjakan program pembangunan seperti yang bagian pemasangan batu, lagian perbaikan jalan dan pembangunan balai tetap diberi upah kerja. Dan sebagai lingkungan” partisipasi mereka, maka upah yang Demikian juga yang dikemukakan mereka minta pun tidak seperti jika oleh Max Mapasa salah seorang mereka bekerja biasanya” masyarakat Talikuran Barat: Hal senada juga dikemukakan oleh “penggalian gagasan atau rancangan Kepala Kelurahan Talikuran Barat: program dilaksanakan mulai tingkat “Untuk masalah pengerjaan yang Lingkungan hingga tingkat Kelurahan, sifatnya membutuhkan keahlian, maka masyarakat turut terlibat dalam hal dicari pula masyarakat di Kelurahan ini tersebut, hanya saja masyarakat sering yang betul-betul ahli dalam bidang tidak tertarik karena banyaknya tersebut” Dari penjelasan tersebut, dapat kesibukan yang dilakukan seperti dipahami bahwa pelaksanaan pekerjaan, pelayanan gereja, jadi tidak pembangunan tersebut memang banyak masyarakat yang terlibat dalam menekankan pada pemberdayaan proses perumusan program” masyarakat dan tentunya hal tersebut Ditambahkan lagi bahwa: Informasi tidak dapat dilepaskan dengan adanya tersebut menunjukkan bahwa proyek sosialisasi yang dilakukan, karena tanpa yang dilaksanakan benar merupakan adanya sosialisasi, maka kendati proyek yang idenya digali dari terdapat minat masyarakat dalam masyarakat Talikuran Barat dan telah berpartisipasi akan tetap menyurutkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh hal tersebut. Dengan adanya sosialisasi masyarakat. Dari proses penggalian yang baik, maka informasi yang gagasan tersebut, maka lahirlah didapatkan dari sosialisasi akan dapat beberapa usulan yang akan mewakili menjadi pemicu terhadap timbulnya kebutuhan masyarakat, yang partisipasi. Dari penelitian di lapangan selanjutnya akan diranking sesuai ditemukan bahwa di Talikuran Barat dengan skala kebutuhan masyarakat dan sifat gotong royong masyarakat masih dimusyawarahkan dalam musyawarah tinggi, hanya saja bagaimana peran dari tingkat Kelurahan. Beberapa proyek pemerintah Kelurahan dalam yang telah dan tengah dilaksanakan mengarahkannya dan mensosialisasikan adalah proyek pembangunan jalan kegiatan yang akan dilaksanakan, kekebun, drainase serta pembangunan seperti yang dikemukakan oleh salah kantor Kelurahan. seorang tokoh masyarakat: “Semangat gotong royong di Talikuran Barat ini

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi masih sangat kental, dan mereka dikatakan oleh Bapak Johny seorang sangat bersemangat apabila mereka masyarakat Kelurahan Talikuran Barat dipanggil untuk turut berpastisipasi beliau mengatakan: dalam tahap dalam setiap kegiatan” pelaksanaan program pembangunan 3. Tahap Pelaksanaan(Implementasi) infrastruktur memang melibatkan Program atau Kegiatan masyarakat pada umumnya, tetapi saya Tahap ini Dilakukan dengan melihat ada beberapa masyarakat yang melaksanakan program yang sudah tidak berpartisipasi secara langsung, hal direncanakan dengan baik agar tidak ini saya nilai selain dari masyarakat, melenceng dalam pelaksanaannya di pemerintah juga harus pro aktif dalam lapangan. Dari hasil penelitian yang meningkatkan partisipasi masyarakat telah dilakukan penulis turun langsung dengan mendorong, mengunjungi ke tempat pengerjaan pembangunan ataupun memberikan sanksi yang tegas, infrastruktur di Kelurahan Talikuran terlihat pemerintah tidak pernah Barat, yang penulis lihat pembangunan memberikan peringatan ataupu sanksi tersebut sementara berjalan seperti social kepada masyarakat yang tidak pembelian lahan untuk pembangunan berperan dalam pembangunan kantor desa, jalan ke kebun, Karena terkadang pemerintah Kelurahan hanya jaraknya yang cukup jauh jadi memakan mengandalkan masyarakat yang betul- waktu dan dana yang cukup banyak, betul rajin dan berpartisipasi lain halnya dengan pembangunan kebanyakan adalah petani. drainase, pengerjaan proyek ini telah Dari hasil penelitian diatas, penulis selesai dan proses pengerjaannya dapat menilai dari aspek sosiologis, melibatkan masyarakat setempat. Hal masyarakat terkadang berpartisipasi ini dikatakan oleh Lurah Talikuran hanya karena ada pendapatan atau upah Barat, beliau mengatakan: Pengerjaan yang didapat, hal ini terlihat wajar Pembangunan Infrastruktur jalan namun juga sekaligus memprihatinkan, Kelurahan sementara dilaksanakan, disisi lain pemerintah dianggap gagal yang mengerjakannya adalah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat sekitar ada beberapa yang masyarakat. memang memberikan partisipasi tenaga 4. Tahap Evaluasi (termasuk evaluasi ataupun sumbangan uang, masyarakat input, proses, dan hasil) disini cukup partisipatif dalam hal Dilakukan dengan adanya pembangunan, hanya saja tidak semua pengawasan dari masyarakat dan yang betul-betul berpartisipasi masih petugas terhadap program yang sedang ada saja masyarakat yang memang tidak berjalan. Pada tahap ini masyarakat ikut berpartisipasi, alasannya beragam- mengawasi dari laporan kegiatan dari ragam dari pekerjaan, kesehatan segi program, waktu maupun dana yang ataupun karena memang malas. Untuk digunakan. Di Kelurahan Talikuran proyek pembanguna drainase, Barat peran masyarakat dalam tahap pembangunan ini memang telah lama evauasi ini tidak terlalu terlihat hal ini selesai proyek ini hasil dari Program berdasarkan hasil wawancara dengan Nasional Pemberdayaan Masyarakat para informan yakni informan Mandiri PeKelurahanan (PNPM-MP) masyarakat salah satunya bapak dan dampaknya positif, masyarakat juga Tommy Rondonuwu seorang turut terlibat dalam pengerjaanya karena masyarakat Kelurahan Talikuran Barat juga mereka dibayar. Hal senada juga mengatakan: “Kalau dalam melihat

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi hasil akhir suatu proyek di Kelurahan kepada pihak pemerintah akan hal ini, saya tidak terlalu memikirkanya, tersebut. yang terpenting hasil yang dikerjakan 2. Dalam tahap Alternative Program sudah selesai dan dapat dinikmati atau Kegiatan pembangunan yang masyarkat, karena kalaupun ada dilaksanakan di Talikuran Barat penyimpangan masyarakat dapat Kecamatan Kawangkoan Utara, melihat”. yakni pembangunan infrastruktur Hal senada juga di katakana oleh ibu tidak langsung diputuskan secara Silva Laloan yang juga masyarakat sepihak saja oleh pemerintah Kelurahan Talikuran Barat beliau Kelurahan melainkan dengan mengatakan: “Pembangunan melakukan penggalian gagasan yang Infrastruktur di Kelurahan Talikuran mendalam dengan melibatkan Barat ada beberapa yang dari masyarakat secara keseluruhan agar pemerintah pusat seperti pembangunan semua kebutuhan masyarakat dapat drainase, kalaupun mengalami kendala tertampung semua keuangan, waktu pelaksanaan kami 3. Dalam tahap implementasi memakluminya yang terpenting hasil pembangunan infrastruktur, akhirnya bisa dinikmati selebihnya masyarakat terkadang berpartisipasi tinggal pertanggungjawaban mereka hanya karena ada pendapatan atau dengan Negara. Begitu juga dengan upah yang didapat, hal ini terlihat pembangunan jalan ke kebun dan wajar namun juga sekaligus Kantor Kelurahan, masyarakat dapat memprihatinkan, disisi lain menilai hal tersebut karena yang pemerintah dianggap gagal dalam mengelola juga adalah masyarakat meningkatkan partisipasi Kelurahan”. Dari hasil wawancara masyarakat. kepada informan diatas dapat 4. Tingkat pengawasan atau evaluasi disimpulkan bahwa pada tahap masyarakat terhadap pemerintah pelaksanaan evaluasi kerja, masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan Kelurahan Talikuran Barat tidak terlalu masih rendah, masih banyak peduli yang terpenting adalah hasil masyarakat yang bermasa bodoh atau akhir dari pekerjaan, hal ini tentu tidak tidak ingin mengetahui laporan dari terlalu baik mengingat peran pemerintah, mereka hanya tahu masyarakat dalam tahap evaluasi suatu adalah hasil dari pembangunan itu pembangunan sangat berpengaruh untuk sendiri. mencegah terjadinya korupsi dalam pelaksanaan suatu program. Saran 1. Disarankan kepada pihak pemerintah Kesimpulan agar lebih meningkatkan sosialiasi 1. Pada tahap assessment atau dalam kepada masyarakat mengenai pengidentifikasian masalaha pembangunan yang sedang dan telah dilapangan, terlihat Partisipasi dilakukan pemerintah agar masyarakat dapat dikatakan baik masyarakat bisa lebih mengetahui yakni masyarakat telah peka dan lebih banyak memberikan terhadap fenomena serta realita yang masukan kepada pemerintah. sedang terjadi disekitar mereka, 2. Sebaiknya pembangunan bahkan telah memberikan masukan infrastruktur di Kelurahan Talikuran Barat, terfokus dahulu kepada satu

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

proyek pengerjaan agar supaya World”. By Jhon Wiley & Sons masyarakat lebih focus terlibat Ltd. 1994. Terjemahan kepada satu proyek pembangunan, Djuretnaa Imam Muhni. 2005. Moral karena apabila beberapa proyek dan Religi. : Kanisius dijalankan sekaligus akan Danim, Korten, 2008. Pembangunan menimbulkan kebingungan. desa. : Pustaka Setia. 3. Pemerintah harus mencari waktu Hadari, Nawawi. 2007. Metode yang tepat untuk melaksanakan Penelitian Sosial. Yogyakarta: kegiatan pembangunan karena Press. masyarakat terkadang banyak yang Kartasasmita, Ginanjar. 2007. bekerja, ataupun kalau mereka ikut Pembangunan Untuk Rakyat melaksanakan pembangunan harus (Memadukan Pertumbuhan dan ada bayaran. Pemerataan). : CIDEAS. 4. Pemerintah harus proaktif dalam Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu memberikan pengarahan kepada Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta masyarakat akan pentingnya Khairuddin. 2008. Pembangunan pengawasan dan evaluasi agar Masyarakat. Tinjauan Aspek: masyarakat dapat lebih berperan Sosiologi, Ekonomi, dan dalam mengawasi dan bersama-sama Perencanaan. Yogyakarta: Liberty. mengevaluasi setiap kegiatan, agar Mantra Bagus Ida. 2006. Perencanaan mengurangi tingkat kesalahan dalam Sosial di Dunia Ketiga: Suatu suatu pengerjaan proyek Pengantar”. Yogyakarta: Gadjah pembangunan. Mada University Press. Ndraha, Talizuduhu. 2008. DAFTAR PUSTAKA Pembangunan Masyarakat, Abdullah. 2007. Perencanaan Daerah Mempersiapkan Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Tinggal Landas. Jakarta: PT. Bina Jogja Mandiri. Aksara. Yogyakarta. Adi, Isbandia Rukminto. 2010. Oakley A. 2010, Analisa Kebijaksanaan Pemberdayaa, Pengembangan Dar' Formulasi Ke Implementasi Masyarakat, dan Intervensi Kebijaksanaan Negara, Malang: Komunitas (Pengantar pada Bumi Aksara. Pemikiran dan Pendekatan Praktis). Sastropoetro, Santoso R.A. 2008. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Partisipasi, Komunilasi, Persuasi, Ekonomi Universitas . dan Disiplin Dalam Pembangunan Soetrisno. 2006. Reformasi Birokrasi Nasional. Bandung: Alumni. dan Demokratisasi Kebijaka. Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Malang: Averroes Cipta. Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Grafindo. Persada. Penelitian Suatu Pendekatan Soleman B. Taneko. 2006. Struktur dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Proses Sosial Suatu Pengantar Arsyad, Lincoln. 2007. Pengantar Sosiologi pembangunan. Jakarta: Perencanaan dan Pembangunan RaJawali. Ekonomi Daerah. Yogyakarta: Supriatna, Tjahya. 2010. Strategi BPFE. Pembangunan dan Kemiskinan. Conyers, Diana. 2011. “An Introduction Jakarta: Rineka Cipta. to Social Planning in The Third

EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736 Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volome 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

Sugiono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suryono, Agus. 2010. Teori dan Isu Pembangunan. Malang: Universitas Malang Press. Tjokromidjojo, Bintoro. 2006. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES. Todaro, Michael P. 2010. Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga Winardi Nugroho. 2009. Manajemen Pembangunan Indonesia: Sebuah Pengantar Panduan. Jakarta: Elekx Media Komputindo.