Caroline Monic Debora1 Merantau for the Sake of Education Is Also
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Vol. 14 No. 3 / Juli – September 2021 STRATEGI ADAPTASI MAHASISWA PERANTAUAN ASAL JAKARTA DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Oleh Caroline Monic Debora1 Maria Heny Pratiknjo2 Nasrun Sandiah3 ABSTRACT Merantau for the sake of education is also considered, as an effort to prove the quality of self as an independent adult and responsible in making decisions. And to actively adjust to the new environment, an overseas student from Jakarta uses various actions to adapt. Adaptation is a key concept in looking at human relationships with the environment. Culture shock is a picture of the profound and negative responses of depression, frustration and disorientation experienced by individuals living in one new environment. The purpose of this research is to find out the adaptation strategy of overseas students from Jakarta at the Faculty of Social and Political Sciences, Sam Ratulangi University Manado. This research uses qualitative descriptive method, because qualitative method as research procedure that produces descriptive data in the form of written or oral words directly. Informants in this study there are 7 overseas students from Jakarta at the Faculty of Social and Political Sciences, Sam Ratulangi University, Manado. Data collection techniques used are data collection techniques used, namely observation, interview, and documentation. And data analysis techniques include data reduction, data display, conclusion and verifikas. The results showed that overseas students from Jakarta can adapt by adjusting to such as living independently, by living away from parents or family, by learning new things such as washing dishes and washing their own clothes. Learn to use Manado language in the learning and teaching process, and follow several campus organizations to be able to mingle and get along with other students. Obstacles – obstacles in adapting are faced by having an open attitude and accepting all the differences that exist. Keywords : Adaptation, Overseas, Students 1 Mahasiswa Antropologi Fispol Unsrat 2 Pembimbing KTIS I 3 Pembimbing KTIS II 1 Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481 Pendahuluan dikarnakan lolos ujian masuk Kegiatan yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi di Universitas seorang yang meninggalkan Sam Ratulang dan mendapatkan kampung halamannya atas beasiswa kuliah. kemauan sendiri dalam jangka Mahasiswa asal Jakarta, harus waktu yang telah ditentukan dan dapat beradaptasi dengan belajar dengan tujuan mencari peng- menyesuaikan dan menjalani hidupan, menuntut ilmu atau kehidupan yang baru di Manado. mencari pengalaman adalah Banyak perbedaan yang mereka merantau. rasakan saat tinggal di Jakarata dan Mahasiswa merantau umumnya saat tinggal di Manado, perbedaan bertujuan meraih kesuksesan adat – istiadat, makanan, minuman, melalui kualitas pendidikan yang bahasa, atau aturan – aturan yang lebih baik pada bidang yang ada pada masyarakat setempat. diingikan. Merantau ini juga Para mahasiswa asal Jakarta dianggap sebagai usaha pem- menghadapi perbedaan–perbe- buktian kualitas diri sebagai orang daan seperti perbedaan bahasa dewasa yang mandiri dan yaitu dialeg yang begitu berbeda, bertaggung jawab dalam mem- menjadikan mereka kesulitan buat keputusan. (Marshellena, untuk berkomunikasi, peberdaan 2015). makanan dan minuman, karna di Universitas Sam Ratu-langi, daerah Manado memiliki me- Manado memiliki begitu banyak makan–makanan yang pedas dan mahasiswa perantau yang datang berbeda dari Jakarta lebih me- dari berbagai latar belakang dan makan–makanan manis dan asin, budaya yang berbeda – beda. dan juga perbedaan kebudayaan Termasuk puluhan mahasiswa yang dihadapi, di mana mahasiswa yang berasal dari Jakarta, mereka perantau dipaksa harus bisa datang berkuliah di Universitas berbaur dan bergaul agar bisa Sam Ratulangi. Mahasiswa asal terjadi interaksi yang baik. Di mana Jakarta ini datang merantau di perubahan tersebut dapat mem- Manado, dengan alasan memiliki buat individu mengalami, culture sanak – saudara yang tinggal di shock. Culture shock (gegar Kota Manado, juga ada yang budaya) adalah gambaran respons 2 Vol. 14 No. 3 / Juli – September 2021 yang mendalam dan negatif dari mahasiswa perantau asal Jakarta depresi, frustasi, dan disorientasi menyiasati kondisi sosial dan yang dialami oleh individu yang budaya yang baru mereka hadapi hidup dalam satu lingkungan baru. di Manado, dengan hidup mandiri, (Mulyana, 2006) tinggal jauh dari pengawasan Kondisi tersebut mendorong orang tua bahkan dapat ber- mahasiswa asal Jakarta, untuk adaptasi dengan lingkungan baru, beradaptasi agar dapat beraktivitas maka fenomena tersebut menjadi dengan baik di lingkungan baru. hal yang menarik untuk penulis Sehingga menghasilkan suatu teliti. komunikasi yang berlangsung Strategi Adaptasi secara nyaman di tengah per- Adaptasi merupakan bentuk bedaan. Proses akulturasi, menjadi penyesuaian individu terhadap proses atau langkah–langkah yang lingkungan baru. Penyesuaian akan dijumpai saat beradaptasi yang terjadi bisa dikatakan individu melalui komunikasi dan interaksi tersebut merubah kebiasaan peri- dengan lingkungan baru, dengan lakunya maupun juga mengubah berlangsung secara terus menerus lingkungan sesuai dengan pri- yang pada akhirnya, bisa menerima badinya. Adaptasi merupakan dan menghasilkan integrasi antara salah satu permasalahan yang unsur–unsur kebudayaan asing, sering terjadi, terutama ketika tanpa menyebabkan hilangnya seseorang hidup dalam lingkungan kepribadian kebudayaan sendiri. yang baru dan butuh waktu dalam (Soeryono, 2014) menyesuaikan diri ke dalam ling- Kehidupan sehari–hari maha- kungan baru tersebut. Dalam siswa perantau asal Jakarta, entah mengatasi permasalahan adaptasi itu di tempat tinggal maupun di tersebut, setiap orang memiliki kampus, mereka belajar untuk cara tersendiri untuk melakukan hidup mandiri dengan mencuci adaptasi yang tentunya perlu baju, mencuci piring, memasak disesuaikan dengan budaya asal makan mereka sendiri, dan juga tersebut. Individu yang berasal dari membiasakan diri bergaul dengan luar daerah akan memiliki rasa teman–teman yang berbeda suku, pemahaman bahwa daerah tempat agama, dan ras. Sebagaimana yang ditinggali sebagai ajang 3 Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481 petualangan yang perlu proses bisa bertahan dengan kehidupan penyesuaian untuk dapat ber- yang lebih nyaman di tempat yang gabung dengan kebudayaan baru baru mereka singgahi. Mahasiswa yang ditempatinya. Individu mau- yang berasal dari luar Kota Manado pun masyarakat pendatang akan memiliki cara tersendiri sesuai meraba - raba kebudayaan yang dengan kebutuhan dan keingi- baru dihadapinya. Mereka perlu nannya untuk dapat bertahan di menyelidiki keadaan yang baru lingkungan Universitas Sam Ratu- yang nantinya disesuaikan dengan langi serta dapat berbaur dengan kebudayaan asalnya. Pada dasar- Orang-orang dan kebudayaan nya setiap manusia yang memasuki setempat. dunia yang baru akan menye- Menurut Julian H. Steward suaikan dengan kehidupan dalam teori ekologi budaya barunya. (Febrianto, 2016) terdapat terdapat tiga prosedur Teori Ekologi Budaya diper- dalam prosesnya yakni salah kenalkan oleh Julian H. Steward, satunya ialah hubungan antara yang merupakan seorang ahli teknologi dengan lingkungannya. antropologi ekologi. Setiap ma- Bagaimana individu dapat khluk hidup yang lahir pasti memanfaatkan suatu teknologi memiliki kecenderungan untuk untuk dapat bertahan dengan menyesuaikan diri atau ber- lingkungan dan kebudayaan yang adaptasi dengan lingkungannya. baru. Strategi adaptasi yang dilakukan Kepribadian oleh mahasiswa yang berasal dari Kepribadian menurut Koen- luar Kota Manado adalah strategi tjaraningrat adalah susunan unsur– adaptasi guna untuk menye- unsur akal dan jiwa yang me- suaikan diri dengan lingkungan nentukan perbedaan tingkah laku baru serta dapat bertahan untuk tiap manusia, atau kepribadian dapat melanjutkan Pendidikan adalah ciri–ciri watak seseorang tinggi di tempat rantauan. Strategi yang konsisten sebagai identitas adaptasi yang dilakukan oleh dirinya yang khusus. Yang ter- mahasiswa yang berasal dari luar masuk dalam kepribadian dasar Kota Manado ini juga bertujuan adalah: (1) teknik berfikir untuk dapat hidup berbaur serta (technique of thingkings) (2) sikap 4 Vol. 14 No. 3 / Juli – September 2021 terhadap benda hidup atau mati perbedaan budaya seperti bahasa, (attitude toward objects), misalnya nilai-nilai, adat, dan kebiasaan. menerima atau menolak, ter- (Stewart, 1974) gantung dari pengalaman sewaktu Sebutan Komunikasi Lintas masih kanak–kanak (3) sistem Budaya (Cross culture) sering keamanan dan kesejahteraan digunakan untuk menyebut makna (security system), yang dapat dinilai Komunikasi Antar Budaya (Inter dari kecemasan (axciety) dan culture), tanpa dibatasi konteks kekecewaan karena ketidak ber- geografis, ras dan etnik. Dengan dayaan (frustration) sewaktu masih kata lain, budaya dipaksa kanak–kanak; dan pembentukan menyesuaikan dengan berbagai super ego, atau bagian dari aturan komunikasi yang bermain di kepribadian dari individu yang dalam suatu komunitas budaya terbentuk dengan jalan mengambil tertentu. (Suryandari 2019) alih pandangan hidup dari orang Mahasiswa dan Perantauan tuanya. (Koentjaraningrat, 2015) Mahasiswa secara harfiah Komunikasi Antar Budaya adalah orang yang belajar di Komunikasi antar budaya, perguruan tinggi, baik di menggabungkan 2 unsur yaitu universitas, institut atau akademi. budaya dan komunikasi. Hubu- Pengertiannya adalah, siswa yang ngan antara budaya dan komu- sedang belajar di perguruan tinggi. nikasi begitu kompleks, meng- Mahasiswa strata