Jurnal Wacana Pertanian Vol. 15 (2): 68—75, Desember 2019 pISSN: 1412-369X http://ojs.stiperdharmawacana.ac.id eISSN: 2655-769X

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PEMBIBITAN BUAH BUAHAN DI KIOS SUKA MAKMUR DESA KECAMATAN PEKALONGAN KABUPATEN TIMUR

Consumer Satisfaction Analysis of Fruit Nursery in Suka Makmur Store, Pekalongan Village, Pekalongan District, Lampung Timur Regency

Aris Jatmiko, Ismalia Afriani, dan Kusmaria

Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Jl. Kenanga No. 3 Mulyojati 16C Kota , Lampung Email: [email protected]

ABSTRACT

Suka Makmur store is a store that sells fruit seeds in Pekalongan Village. Suka Makmur store provides various types of fruit seeds for sale to consumers. Consumers at the Suka Makmur store are more than compared to other stores because the location is close to the Pekalongan Market. Seed sellers provide services as well as the quality of their products to consumers as a factor that determines whether or not they are satisfied with the fruit nurseries provided by the seller. The purpose of this study was to determine the level of satisfaction of consumers of fruit nurseries. The results of the study concluded that the level of consumer satisfaction in fruit nurseries in Kios Suka Makmur, Pekalongan Village, Pekalongan District, East Lampung Regency was satisfied. This is involved from the calculation of the Customer Satisfaction index (CSI), that the value of the consumer satisfaction index is 0.71. This value is in the range of satisfaction indexs between 0.66 - 0.80, which means consumers are satisfied with the fruit nurseries provided by fruit seed sellers and are as expected by consumers.

Keywords: fruits, nursery, consumer, satisfaction, store

PENDAHULUAN

Kecamatan pekalongan Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu kecamatan yang terkenal dengan tempat penjualan beraneka jenis bibit tanaman buah-buahan. Terdapat banyak kios yang khusus menjual bibit tanaman buah di sepanjang jalan utama di Kecamatan Pekalongan, diantaranya adalah Kios Suka Makmur yang berada di Desa Pekalongan Kecamatan Pekalongan. Lokasi kecamatan yang strategis membuat konsumen yang datang tidak hanya dari Propinsi Lampung, melainkan juga dari luar propinsi seperti Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jambi.

68 A. Jatmiko, I. Afriani, dan Kusmaria

Jurnal Wacana Pertanian Vol. 15 (2): 68—75, Desember 2019 pISSN: 1412-369X eISSN: 2655-769X

Bibit buah-buahan yang dijual di Kios Suka Makmur merupakan hasil produksi petani penangkar bibit yang berada di desa-desa di Kecamatan Pekalongan. Kios Suka Makmur bekerja sama dengan petani penangkar bibit. Bibit yang dihasilkan oleh petani penangkar bibit jenisnya sangat beragam, diantaranya adalah alpukat, belimbing, duku, durian, jambu biji, jambu air, jeruk siam, jeruk besar, mangga, manggis, markisa, nagka, rambutan, sawo, dan sirsak. Bibit yang dijual di kios-kios di Kecamatan pekalongan merupakan bibit hasil perbanyakan secara vegetatif. Kualitas bibit yang dijual sangat menentukan kepuasan konsumen. Hal tersebut karena waktu yang dibutuhkan untuk tanaman menghasilkan buah cukup lama, sehingga jika kualitas bibitnya tidak baik maka konsumen akan kecawa. Kepuasan konsumen sangat penting bagi sebuah bisnis, karna dapat menciptakan komitmen dan loyalitas terhadap suatu produk (Aryadi, 2013). Konsumen akan membeli berulang-ulang, karena sudah tercipta kepercayaan, pelayanan yang baik. Kepuasan konsumen merupakan sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan (Amir, 2005). Konsumen akan berusaha mencari tahu, latar belakang suatu produk, kegunaan, serta manfaat. Sehingga produk yang dibeli oleh konsumen dapat membatu masalah atau menjadi solusi konsumen tersebut. Mutu suatu produk tergantung dari tingkat kepuasan konusmen di dalam menggunakan produk tersebut, tanpa adanya kepuasan konsumen, maka suatu produk dianggap gagal dalam memenuhi ekspetasi konsumen. Upaya untuk mempertahankan untuk mempertahankan suatu bisnis penjualan bibit buah-buahan tidaklah mudah, mengingat ketatnya persaingan antara para penjual bibit untuk mendapatkan konsumen. Oleh karena itu mempertahankan suatu bisnis harus dilakukan dengan penuh upaya, tenaga, dan waktu yang tidak sedikit (Darini, dkk 2017). Keberlangsungan suatu bisnis penjualan sangat tergantung pada konsumen. Penjual bibit buah-buahan harus melihat konsumen sebagai faktor yang menentukan dan menjadi prioritas utama. Pada saat mereka membeli bibit buah-buahan tentu memiliki prefrensi sendiri yang berbeda-beda pada saat membeli pembibitan buah-buahan. Dengan mengetahui prefensi konsumen terhadap pembibitan buah-buahan adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan memberikan pelayanan yang baik. Pemahaman yang baik mengenai prefensi konsumen dapat membuat penjual bibit buah-buahan dalam menentukan strategi yang tepat dimasa yang akan datang.

METODE PENELITIAN

Volume 15 (2): 68—75, Desember 2019 69 Jurnal Wacana Pertanian Vol. 15 (2): 68—75, Desember 2019 pISSN: 1412-369X eISSN: 2655-769X

Penelitian dilaksanakan di Kios Suka Makmur Desa Pekalongan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu berdasarkan pertimbangan bahwa Kios Suka Makmur yang sering dikunjungi oleh konsumen. Selain itu, lokasi berada dekat dengan Pasar Pekalongan yang menjadikan kios Suka Makmur ramai konsumen dan berpotensi sebagai pengembangan bisnis yang kompeten dan layak untuk dijadikan sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April— Mei 2019. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data yang dikumpulkan adalah data primer, dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuisioner dan data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, literatur, istansi pemerintah, buku-buku laporan, dan lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah konsumen pembibitan buah-buahan yang berjumlah 30 orang responden yang ditentukan dengan Accidental Sampling (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini, kepuasan konsumen dihitung berdasarkan Customer Satisfaction Index (CSI) atau yang disebut indeks kepuasan konsumen. CSI merupakan suatu ukuran keterkaitan konsumen kepada suatu merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang kemungkinan seseorang pelanggan beralih kepada produk lain terutama jika ditemukan adanya perubahan pada produk tersebut baik mengenai harga maupun atribut lainnya. Metode ini digunakan untuk mengukur indeks kepuasan konsumen secara keseluruhan dari tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang berguna untuk pengembangan program pemasaran yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan (Supranto, 2006). Adapun tahapan-tahapan dalam pengukuran Customer Satisfaction Index (CSI) yaitu sebagai berikut : a. menentukan means important score (MIS) dan mean satisfaction score (MSS). nilai ini didapat dari nilai rata-rata timgkat kepentingan dan nilai rata-rata kinerja tiap responden. ∑풏 풀풊 ∑풏 푿풊 MIS = ퟏ−풊 MSS = ퟏ−풊 풏 풏

Dimana : n = jumlah responden Yi = nilai kepentingan atribut ke 1 Xi = nilai kinerja atribut ke 1 b. membuat Weight Factors (WF), bobot ini merupakan persentase nilai MIS pervariabel terhadap total MIS seluruh variabel. 퐌퐈퐒퐢 Wf = 퐩 x 100% ∑퐢 퐌퐈퐒퐢

Dimana : p = jumlah variabel kepentingan i = variabel ke 1

70 A. Jatmiko, I. Afriani, dan Kusmaria

Jurnal Wacana Pertanian Vol. 15 (2): 68—75, Desember 2019 pISSN: 1412-369X eISSN: 2655-769X c. membuat Weighted score (WS), bobot ini merupakan perkalian antara weight faktor (WF) dengan mean satification (MSS). Wsi = Wfi x MSSi d. Menentukan nilai CSI ∑풑 푾푺풊 CSI = 풊−ퟏ x 100% 푯푺 Dimana : p = variabel ke p

HS = skala maksimum yang digunakan kriteria indeks kepuasan menggunakan kisaran 0,00 hinggga 1.00 (tidak puas hingga sangat puas) yang dapat dipilih pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria nilai Costomers Satification Index

Nilai CSI Kriteria CSI 0,81 – 1,00 Sangat puas 0,66 – 0,80 Puas 0,51 – 0,65 Cukup puas 0,35 – 0,50 Kurang puas 0,00 – 0,34 Tidak puas Sumber : Amiliyah, 2006 dalam Afifi, 2007

HASIL PENELITIAN

Uji Validitas adalah pengujian untuk melihat suatu data dapat dipercaya kebenarannya sesuai dengan kenyataan atau tidak. Validitas dianggap memuaskan apabila nilai lebih besar dari 0,3 (Trihendradi, 2012). Adapun hasil uji validitas dari jawaban responden dengan menggunakan Software SPSS 16 dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Kuesioner Tingkat Kepentingan Pada Atribut

Item Pertanyaan r Hitung Keterangan Produktivitas 0,605 Valid Tahan hama penyakit 0,513 Valid Umur bibit 0,488 Valid Jaminan keaslian bibit 0,568 Valid Kesesuain keluhan 0,511 Valid Harga bibit 0,506 Valid Keramahan penjual 0,723 Valid Kemudahan menjangkau 0,538 Valid Keanekragaman bibit 0,598 Valid Ketersedian bibit 0,517 Valid

Volume 15 (2): 68—75, Desember 2019 71 Jurnal Wacana Pertanian Vol. 15 (2): 68—75, Desember 2019 pISSN: 1412-369X eISSN: 2655-769X

Berdasarkan Tabel 2, untuk uji validitas dapat dijelaskan bahwa semua item pertanyaan mempunyai koefisien korelasi (r hitung) > 0,3 sehingga dapat dinyatakan bahwa semua item pertanyaan di atas sudah valid

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Kuesioner Tingkat Kepuasan Pada Atribut

Item Pertanyaan r Hitung Keterangan Produktivitas 0,883 Valid Tahan hama penyakit 0,858 Valid Umur bibit 0,691 Valid Jaminan keaslian bibit 0,824 Valid Kesesuain keluhan 0,691 Valid Harga bibit 0,523 Valid Keramahan penjual 0,852 Valid Kemudahan menjangkau 0,459 Valid Keanekragaman bibit 0,449 Valid Ketersedian bibit 0,451 Valid

Berdasarkan Tabel 3, untuk uji validitas dapat dijelaskan bahwa semua item pertanyaan mempunyai koefisien korelasi (r hitung) > 0,3 sehingga dapat dinyatakan bahwa semua item pertanyaan di atas sudah valid. Koefisien Alpha Cronbach yang diperoleh untuk kuesioner untuk kuesioner kepentingan didapatkan sebesar 0,749 (Tabel 4). Sedangkan kinerja atau kepuasan didapatkan sebesar 0,863 sedangkan. Kedua kuesioner tersebut memiliki nilai alpha cronbach lebih besar daripada 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur atribut-atribut tersebut dapat dihandalkan atau reliabel. Arikunto (2002) mengemukakan bahwa Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Tabel 4. Hasil Uji Reabilitas Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan Konsumen

Kuesioner Koefisien Alpha Keterangan Kepentingan 0,749 Reliabel kepuasan 0,863 Reliabel

Analisis Customer satisfaction index (CSI) merupakan metode yang menggunakan indeks untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen berdasarkan atribut-atribut tertentu. Indek kepuasan konsumen terhadap kepuasan konsumen pembibitan buah dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai indeks kepuasan konsumen sebesar 0,71. Nilai ini berada pada rentang indeks kepuasan antara 0,66 - 0,80 yang berarti konsumen ‘’puas’’ terhadap pembibitan buah-buahan yang ada pada atribut-atribut kepuasan konsumen terhadap pembibitan buah-buahan. Hal ini menunjukan bahwa atribut- atribut kepuasan konsumen terhadap pembibitan buah-buahan sesuai yang

72 A. Jatmiko, I. Afriani, dan Kusmaria

Jurnal Wacana Pertanian Vol. 15 (2): 68—75, Desember 2019 pISSN: 1412-369X eISSN: 2655-769X diharapkan oleh konsumen dan telah berhasil memuaskan para konsumen. Data lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Perhitungan customer satisfaction index (CSI) pada tingkat kepuasan

Item Mean Mean Weight Weight Importance Satisfication Factors Score Score (MIS) Score (MSS) (WF) (WS) Produktivitas 4,37 1,50 0,101 0,15 Tahan hama penyakit 4,33 2,47 0,101 0,25 Umur bibit 4,37 2,60 0,101 0,26 Jaminan keaslian bibit 4,40 3,50 0,102 0,36 Kesesuain keluhan 4,43 3,60 0,103 0,37 Harga bibit 4,27 4,50 0,099 0,45 Keramahan penjual 4,10 4,53 0,095 0,43 Kemudahan menjangkau 4,37 3,53 0,101 0,36 Keanekragaman bibit 4,20 4,70 0,098 0,46 Ketersedian bibit 4,23 4,73 0,098 0,47 Total 43,07 Weight score total (WT) 3,55 CSI : (Weight score total : 5) x 100% 0,71 Keterangan : MISS : rata-rata skor kepentingan MSS : rata-rata skor kepuasan kinerja WF : presentase nilai MIS pervariabel terhadap total MIS seluruh variabel WS : perkalian antara WF dengan MSS

Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui kepuasan konsumen terhadap pembibitan buah-buahan memberikan nilai nilai rata-rata mean satisfication score (MSS) paling besar 4,73 dimiliki atribut keteresedian bibit, karena konsumen berpendapat penjual bibit memproduksi bibit dengan jumlah yang banyak sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. Kemudian untuk nilai rata-rata mean satisfication score (MSS) paling rendah 1,50 dimiliki atribut produktivitas karena konsumen berpendapat hasil produksinya belum sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. Kemudian nilai customer satisfaction index (CSI) diperoleh dari nilai weight score total dibagi dengan skala maksimum yang digunakan kreteria indeks kepuasan (5) dan dikalikan dengan 100%. Nilai CSI 0,71 terletak di rentang 0,66- 0,80 yang menunjukan bahwa tingkat kepuasan konsumen bibit buah di kios Suka Makmur tergolong “Puas”. Hasil yang hanya mencapai kategori puas, tentu saja harus lebih ditingkatkan lagi hingga konsumen mencapai rasa sangat puas. Adapun untuk meningkatkan kepuasan tersebut maka pihak penjual bibit buah harus memperbaiki atribut-atribut yang dianggap kurang oleh para konsumen. Apabila atribut-atribut yang terdapat di kios Suka Makmur sesuai apa yang diharapkan oleh konsumen, maka para konsumen akan merasa sangat puas dan akan membeli kembali di Kios Suka Makmur, tetapi jika sebaliknya yaitu tidak

Volume 15 (2): 68—75, Desember 2019 73 Jurnal Wacana Pertanian Vol. 15 (2): 68—75, Desember 2019 pISSN: 1412-369X eISSN: 2655-769X sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen maka konsumen akan pindah ke penjual lain. Sebagai pembanding pada tingkat kepuasan konsumen maka perlu dianalisis kepuasan terhadap konsumen bibit buah yaitu dengan nilai CSI di peroleh dari pembagian antara nilai Waight total (WT) dengan skala maksimum yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 5 (lima) dan dikalikan dengan 100%.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan konsumen terhadap pembibitan buah-buahan di kios Suka Makmur Desa Pekalongan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur tergolong puas. Hal ini terlihat dari perhitungan customer satisfaction index (CSI) bahwa nilai indeks kepuasan konsumen sebesar 0,71. Dengan puasnya konsumen pembibitan buah-buahan yang ada pada atribut pembibitan buah-buahan, maka atribut-atribut pembibitan buah-buahan dinilai sangat penting, sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen dan telah berhasil memuaskan konsumen. Namun demikian masih ada beberapa atribut yang menurut konsumen belum sesuai dengan apa yang diharapkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Afifi, M. F. 2007. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Sayuran Organik Dan Penerapan Personal Selling Benny’s Organic Garden. Skripsi. Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.Amir, M. T. 2005. Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara. Aryadi, DF. 2013. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan (studi pada Giant Supermarket Dinoyo ). Jurnal Universitas Brawijaya, 1(1), 1- 23. Darini, M. A. W. , A. Hartiati, dan A. S. Wiranatha. 2017. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Dan Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (Studi Kasus di Angkringan Jinggo Bu Jero, Kediri Tabanan). Jurnal REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI. 5 (4): 61-70 Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.

74 A. Jatmiko, I. Afriani, dan Kusmaria

Jurnal Wacana Pertanian Vol. 15 (2): 68—75, Desember 2019 pISSN: 1412-369X eISSN: 2655-769X

Supranto. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Jakarta, Rineka Cipta

Trihendradi, C. 2012. Step by Step SPSS 20 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: ANDI.

Volume 15 (2): 68—75, Desember 2019 75