Diary Kebajikan.Pdf
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Sebuah guratan dari Tathagatacintya-guhya-nirdesa-sutra: Putra dan Putri Silsilah yang Baik, Bertumpulah, Jalinlah ikatan emosional yang lebih dekat, Layanilah, Dan muliakanlah sang guru dengan rasa hormat yang besar. Jika engkau melakukannya, pikiranmu akan menjadi bajik dengan mendengarkan ajaran bajik, Oleh karenanya praktikmu juga akan menjadi bajik. Kemudian, dengan menciptakan karma bajik dan menjadi bajik, Engkau akan menyenangkan sahabat-sahabatmu yang bajik. Engkau juga tidak akan menyebabkan penderitaan pada orang lain atau pun dirimu sendiri karena engkau tidak menciptakan karma tak bajik tapi hanya akan mengembangkan kebajikan. Buah dari menjaga orang lain dan dirimu sendiri, engkau akan merampungkan Jalan Menuju Pencerahan yang tak tertandingi, Dan karenanya bisa bekerja demi kesejahteraan semua makhluk yang telah memasuki jalan yang salah. Dengan demikian, setelah para Bodhisattva berbakti pada guru, Mereka akan merampungkan semua penghimpunan kualitas bajiknya. (Risalah Agung Tahapan Jalan Menuju Pencerahan, Jilid 1, Hal. 83, Penerbit Kadam Choeling) 1 Diary Kebajikan 2013 Persembahan 12 Tahun Bakti, Cinta & Pengabdian Sebuah catatan untuk membangkitkan semangat dan gairah atas perjalanan yang telah kita lalui bersama sepanjang tahun 2013. Goresan penuh syukur dan sukacita atas karya-karya kebajikan yang telah kita rampungkan. Mengingatkan kita semua untuk terus mengisi hari demi hari dengan benih-benih kebajikan di tahun-tahun selanjutnya. Desember 2012 International Lamrim Festival 22-30 Desember 2012 Sejak tahun 2010, Dagpo Rinpoche memberikan transmisi lisan teks Lamrim “Pembebasan di Tangan Kita”dan di penghujung 2012 ini merupakan pembabaran tahun ke-3. Lokasi retret dan transmisi di Vila Istana Bunga, Lembang, Bandung dengan total peserta 614 orang (37 orang di antaranya Warga Negara Asing yang merupakan murid-murid Rinpoche yang berasal dari Perancis, Belanda, Swiss, Malaysia, Singapura—terbanyak sepanjang penyelenggaraan Retret Internasional). Penjemputan agung Sang Pemegang Takhta Silsilah Emas dipimpin langsung oleh Suhu Bhadra Ruci yang mengenakan tiga lapis jubah seorang samana buddhis dengan topi kuning tradisi Kadam, lengkap dengan iring-iringan Gamelan Bali, barisan putri berkebaya putra berkain bali, Gending Sriwijaya, beserta tandu untuk menjunjung setinggi- tingginya Kitab Dharma yang mengandung ajaran mulia. Sedianya tandu diperuntukkan untuk Sang Guru yang dengan penuh kerendahan hati menolak dengan halus dan menyatakan kesediaan untuk berjalan kaki. Upacara perayaan Dharma Agung berlangsung selama 7 hari dan dirampungkan dengan persembahan Ritual Umur Panjang untuk Sang Guru yang dirangkai dengan Upacara Pembangkitan Bodhicitta—tekad luhur mencapai pencerahan demi semua makhluk. Manajemen Alur Hidup—Langkah Awal Mempererat Komunitas Dharma Sebuah gagasan yang sungguh membangun komunitas itu sendiri, tak peduli berapa pun dan apa pun kontribusinya. Program MAH hadir dalam menaungi semua upaya untuk saling menjaga dan membimbing sebuah komunitas yang mempraktikkan Lamrim. Pada awal peluncurannya, 33 orang anggota KCI menyatakan komitmennya untuk membangun bersama komunitas ini dan terus bertambah hingga kini mencapai 171 orang. 2 Mewarisi dan Melanjutkan Silsilah Emas Biara Indonesia Gaden Syeydrub Nampar Gyelwei Ling Per 30 Desember 2012, secara resmi Kadam Choeling Indonesia menyatakan aspirasi dan tekad untuk mewarisi dan melanjutkan Silsilah Emas dalam bentuk konkrit proyek pembangunan bangunan fisik yang mewadahi praktisi-praktisi dharma yang mengambil sila pentahbisan Biksu dan Samanera dan menjalani kehidupan monastik berdasarkan tradisi Biara Dagpo Shedrupling. Perkenalan awal proyek jangka panjang ini divisualkan melalui presentasi video klip berikut perkenalan dari Rudyanto (Athai) mewakili Panitia Pembangunan Biara yang mendapat sambutan hangat dari peserta. Pada kesempatan ini pula, Suhu mewakili segenap keluarga besar murid- murid Rinpoche di Indonesia menggagas persembahan kebajikan “Sepuluh Juta Pelita Satu Harapan” untuk Umur Panjang Sang Guru. JANUARI 2013 Inisiasi Avalokiteshvara Seribu Tangan – 1 Januari 2013 Lokasi : Graha Bhayangkara, Jl. Cicendo No. 29, Bandung. Total peserta : 467 orang Tepat di hari pertama tahun baru 2013, sebagai satu keluarga besar Kadam Choeling, bersama-sama kita meleburkan hati dan sanubari kepada Dia—satu-satunya yang dimuliakan—Arya Mahakarunika yang duduk di Takhta-nya, menatap dengan mata penuh welas asih kepada setiap insan yang sudah hadir bersujud di hadapannya. Pemegang Takhta Lokesvara menyambut kita semua untuk menatap dan menetap di dalam “Mandala lukisan Mahakarunika berwajah sebelas menurut tradisi Bhiksuni Pelmo” sampai tiba saatnya hari kemenangan ketika masing-masing dari kita menjejakkan kaki di tanah suci dan memimpin rombongan pengiring kita masing-masing, hari ketika kita menebar pandangan welas asih kepada seluruh alam semesta dengan mata kepala sendiri. Penjelasan Sadhana Avalokiteshvara oleh Suhu Bhadra Ruci telah diberikan di: Palembang, Bandung, Jabodetabek. Teaching “Berlindung” – 5 & 6 Januari 2013 Lokasi : Lion Tower, Lt. 11, Jakarta. Keluarga besar Kadam Choeling Indonesia—utamanya yang berdomisili di Jakarta dan Bandung— turut menghadiri pembabaran Dharma topik “Berlindung”, bagian dari rangkaian jadwal ajaran Rinpoche di Indonesia. Berkat inisiatif dan persiapan oleh Suhu, pada hari Minggu (6/1), Bhante Sri Pannavaro Mahathera menyambangi Lion Tower untuk bertemu dengan Rinpoche. Kedua sahabat Dharma ini bertemu untuk pertama kalinya pada tahun 1989, ketika Rinpoche mengunjungi Vihara Mendut. 3 Ven. Dagpo Rinpoche South East Asia Teaching Tour Sesi ajaran teks “Jalan Mudah” di Kadam Tashi Choe Ling, Kuala Lumpur, Malaysia 12 – 20 Januari 2013 Sebanyak 24 orang Indonesia berkesempatan mengikuti pembabaran Dharma di Center Rinpoche di Malaysia. Sesi ini merupakan lanjutan tahun ke-2 penjelasan teks “Jalan Mudah untuk Mencapai Pencerahan—Penjelasan Praktis Tahapan Jalan Menuju Pencerahan” karyaPanchen Losang Choekyi Gyatsen di KTCL. Rinpoche telah memberikan transmisi teks ini kepada Indonesia pada bulan Desember 2011. Di hari terakhir sesi ajaran, Panitia Pembangunan Biara diwakili Johnson Khuo dan Ida Fitri mempresentasikan video Proyek Biara kepada saudara-saudara kita di Malaysia. Presentasi mendapat sambutan yang begitu antusias hingga salah seorang pemirsa, Irene Hartanto, yang memegang mikrofon karena bertugas sebagai umze, spontan memberikan komentar. Irene mengajak rekan-rekan berkebangsaan Malaysia—ia sendiri aslinya Indonesia— untuk mendukung proyek Biara Indonesia ini karena suatu kali ia pernah bertanya kepada Rinpoche bagaimana mengaitkan hubungan antara Indonesia dan Malaysia yang merupakan dua negara berbeda. Rinpoche menjawab, “Ya, betul, sekarang dua negara ini berbeda, tapi zaman dahulu kala, seluruh kawasan ini merupakan satu wilayah yang sama.” FEBRUARI 2013 Ven. Dagpo Rinpoche Annual Retreat at Biezenmortel, Holland Topik: Prinsip-prinsip Karma & Akibatnya—Sumber Segala Kebahagiaan 21 – 25 Februari 2013 Sesi ajaran ini diikuti melalui siaran webcast di Hall Center Bandung. Rangkuman sesi ajaran Retret Biezenmortel telah diterbitkan oleh Transkrip Kadam Choeling. 108 Pelita Menuju Sepuluh Juta Pelita Penyalaan pertama pada 24 Februari 2013, bertepatan dengan Cap Go Meh. 4 MARET 2013 Puja Tolak Bala—Menapaki Tahun Ular dengan Kebajikan 5 – 10 Maret 2013 Di awal tahun Ular, upacara Tolak Bala telah memberikan kesempatan yang sangat berharga untuk mengumpulkan kebajikan besar secara kolektif dan berhasil mendedikasikan 1500 nama dan 9246 buah pelita. Melalui upacara ini, semua penghalang dilenyapkan dari kehidupan sehingga praktik Dharma kita pun berjalan dengan lancar. Journey to the East – Keberangkatan Perdana Migrasi Besar ke Timur 24 Maret 2013 Para anggota monastik Sangha Kadam Choeling berangkat menuju Center Malang untuk memulai periode belajar yang intesif di bawah bimbingan Genla Lobsang Pablar (Gen Penpar). Biksu dan samanera Kadam Choeling mengenakan jubah dan topi kuning serta membawa perlengkapan bhiksu keluar dari pintu utama Aula Istana Payung Perak menuju kendaraan yang membawa mereka ke Stasiun Kereta Api Bandung. Sehari sebelum keberangkatan, Yang Luhur Samanera Yonten Samten (Mowilos Taniko/ Ahui) memutuskan untuk menjadi umat awam. Anak-anak center mengiringi kepergian para Sangha, yang terdiri dari : 1. Gen. Lobsang Palbar 7. Lobsang Tsultrim 2. Lobsang Gyatso 8. Lobsang Gyaltsen 3. Tenzin Chograb 9. Lobsang Pende 4. Tenzin Tringyal 10. Tenzin Konchog 5. Lobsang Tenpa 11. Tenzin Choepel 6. Lobsang Tsultrim 12. Tenzin Wangyal Sebelum berangkat, Sangha Monastik Kadam Choeling diwakili Lobsang Tenpa (YM Supe) menyerahkan dana untuk Biara kepada Panitia Pembangunan. Video klip keberangkatan ini bisa disaksikan di http://www.youtube.com/watch?v=NxYMjydGEEw Keyword youtube : Journey to the East 5 Yang Luhur Samaneri Tenzin Tsojung (Heni) : Sebelum menyusul para Sangha ke Malang, aku tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai pembelajaran dan pengkondisian sangha disana. Tapi setelah berdiam sekitar 2 minggu bersama di sana terasa nuansa yang berbeda dengan Bandung. Kenyamanan yang timbul dari keharmonisan karena tinggal bersama dan energi belajar yang lebih terfokus. Memang tidak bisa dikatakan sempurna, seperti bebas 100% dari distraksi, dll tapi begitu banyak yang bisa dipelajari disana. Saya rasa jika hal seperti ini dilakukan dengan bekerlanjutan akan membuahkan hasil yang indah. Dan hasil ini bukan saja bagi orang yang diisolasi disana tapi bagi kita semua, keluarga Kadam