No Daftar FPIPS: 962/UN40.A2.3/ PP/ 2019

MADRASAH NIZAMIYAH : PERANAN KH. ABDUL WAHID HASYIM DALAM PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI TEBUIRENG (1934-1953)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah

Oleh

Asifa Nurfadilah NIM. 1507146

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN BANDUNG 2019

Madrasah Nizamiyah : Peranan KH. Abdul Wahid Hasyim dalam Pembaharuan Pendidikan Islam di Pesantren Tebuireng (1934-1953)

Oleh

Asifa Nurfadilah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Asifa Nurfadilah 2019 Universitas Pendidikan Indonesia April 2019

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Madrasah Nizamiyah : Peranan KH. Abdul Wahid Hasyim dalam Pembaharuan Pendidikan Islam di Pesantren Tebuireng (1934-1953)”. Secara garis besar skripsi ini mengkaji tentang peranan Wahid Hasyim dalam bidang pendidikan Islam khususnya dalam keterkaitannya dengan pembaharuan pendidikan Islam di Pesantren Tebuireng, dengan metode yang digunakan adalah metode historis yang terdiri dari empat langkah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian, upaya pembaharuan pendidikan Islam di pesantren Tebuireng oleh Wahid Hasyim berawal dari adanya Gerakan Pan Islamisme di Timur Tengah, yang salah satunya menyebar ke daerah Mekkah. Saat Wahid melakukan studi di Mekkah tahun 1932, ide-ide pembaharuan Islam pun diperolehnya, baik melalui pembelajaran maupun pergaulannya dengan orang-orang yang berbeda bangsa. Hal ini menumbuhkan ide-ide pembaharuan pendidikan Islam dalam dirinya. Sekembalinya ke Tebuireng, Wahid Hasyim mengusulkan kepada Hasyim Asy’ari untuk melakukan pembaharuan dalam hal metode pelajaran dan materi ajar di Pesantren Tebuireng. Beberapa usulannya ini ternyata mendapat penolakan, baik dari masyarakat, ulama, bahkan Kiai Hasyim sendiri. Tetapi, kemudian ide-ide Wahid Hasyim ini adapula yang diterima dan diterapkan di pesantren Tebuireng, salah satunya adalah pendirian Madrasah Nizamiyah pada tahun 1934. Pada tahun 1938, Madrasah Nizamiyah ditiadakan dan dilebur dengan Madrasah Salafiyah. Adapun aspek-aspek pendidikan Islam yang diperbaharui oleh Wahid Hasyim diantaranya Tujuan Pendidikan untuk membentuk yang bertakwa dan berwawasan luas, Kurikulum (leerplan) dengan dimasukkannya berbagai materi ajar non agama yang salah satunya bahasa Inggris dan Belanda, dan Metode Pengajaran tutorial untuk membentuk daya kritis dan inisiatif santri. Skripsi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan mengkaji mengenai tokoh-tokoh pembaharuan pendidikan Islam.

Kata Kunci :KH. Abdul Wahid Hasyim, Pembaharuan Pendidikan Islam, Pesantren Tebuireng, Madrasah Nizamiyah.

ABSTRACT

The title of this paper is “Madrasah Nizamiyah : Role of KH. Abdul Wahid Hasyim in Reforming Islamic Education in The Tebuireng Islamic Boarding School (1934-1953)”. In broad outline, this paper examines the role of Wahid Hasyim in the field of Islamic education especially in relation to the renewal of Islamic education in the Tebuireng Boarding School, with the method used is the Historical method consisting of four steps, namely heuristics, source criticism, interpretation and historiography. Based on the results of the research, Wahid Hasyim's efforts to renew Islamic education in the Tebuireng pesantren began with the Pan Islamism Movement in the Middle East. The ideas of the movement quickly spread throughout the Arabian Peninsula and the world, including Mecca. When he performed the Hajj and did a study in Mecca, he got ideas of Islamic renewal, both through learning and association with people of different nationalities. This fosters ideas for renewing Islamic education in him. Upon his return to Tebuireng, Wahid Hasyim proposed to KH. Hasyim Asy'ari to conduct updates in terms of learning methods and teaching materials in Tebuireng Islamic Boarding School. However, some of his proposals turned out to be rejected, both from the community, ulama, even Kiai Hasyim himself. But then Wahid Hasyim's ideas were accepted and applied in the Tebuireng Islamic boarding school, one of which was the establishment of the Nizamiyah Madrasah in 1934. The aspects of Islamic education that were renewed by Wahid Hasyim included The Purpose of Education is to form students who are cautious and broadminded; Curriculum (leerplan) with inclusion of variety of non-religious teaching materials, one of which is English and Dutch; and Tutorial Teaching Methods to form critical power and students initiatives. The establishment of the Islamic religious school accommodates all aspects of Islamic education reform which was initiated by Wahid Hasyim. But in 1938, Madrasah Nizamiyah was abolished and merged with the previously established Salafiyah Madrasah, and the reason for the removal of the Nizamiyah Madrasah was in that year he had begun to concentrate on his political career. This paper expected to be a reference for other researchers

who will study the figures of Islamic education reform or history of Islamic education in Indonesia. Keywords : KH. Abdul Wahid Hasyim, Islamic Education Renewal, Tebuireng Islamic Boarding School, Nizamiyah Madrasah

DAFTAR ISI LEMBAR HAK CIPTA LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA MUTIARA KATA PENGANTAR ...... i UCAPAN TERIMAKASIH ...... ii ABSTRAK ...... iv DAFTAR ISI ...... vi DAFTAR TABEL ...... viii DAFTAR LAMPIRAN ...... xi BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 8 1.3 Tujuan Penelitian...... 8 1.4 Manfaat Penelitian ...... 9 1.5 Struktur Organisasi Skripsi ...... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...... 11 2.1 Konsep dan Teori ...... 10 2.1.1 Pembaharuan Pendidikan Islam ...... 10 2.1.2 Tokoh dan Perubahan Sosial ...... 13 2.1.3 Pesantren ...... 15 2.2 Penelitian Terdahulu ...... 19 2.2.1 Artikel dalam Jurnal...... 19 2.2.2 Buku ...... 21 2.2.3 Skripsi/ Tesis ...... 24 BAB III METODE PENELITIAN ...... 25 3.1 Persiapan Penelitian ...... 26 3.1.1 Pemilihan dan Pengajuan Tema Penelitian ... 26 3.1.2 Penyusunan Rencana Penelitian ...... 28 3.1.3 Proses Bimbingan ...... 29 3.2 Pelaksanaan Penelitian ...... 31

3.2.1 Heuristik ...... 31 3.2.2 Kritik Sumber ...... 33 3.2.3 Interpretasi ...... 36 3.2.4 Historiografi ...... 38 3.3 Laporan Penelitian ...... 39

BAB IV MADRASAH NIZAMIYAH: PERANAN KH.ABDUL WAHID HASYIM DALAM PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI PESANTREN TEBUIRENG (1934-1953) ...... 39 4.1 Latar Belakang Kehidupan KH. Abdul Wahid Hasyim ...... 39 4.1.1 Masa Kecil dan Riwayat Pendidikan KH. Abdul Wahid Hasyim ...... 39 4.1.2 Organisasi-organisasi yang Diikuti oleh KH. Abdul Wahid Hasyim ...... 45 4.1.2.1 IKPI dan ...... 45 4.1.2.2 Majelis Islam A’la Indonesia ...... 48 4.1.2.3 Majelis Syura Muslimin Indonesia ... 51 4.1.2.4 Shumubu ...... 55 4.1.2.5 BPUPKI dan PPKI ...... 56 4.1.3 Kiprah KH. Abdul Wahid Hasyim dalam Pemerintahan Indonesia ...... 58 4.1.4 Kebijakan-kebijakan KH. Abdul Wahid Hasyim 63 4.1.4.1 Kebijakan Ibadah Haji ...... 63 4.1.4.2 Pendirian Pendidikan Tinggi Agama Islam ...... 66 4.2 Peranan KH. Abdul Wahid Hasyim dalam Pembaharuan Pendidikan Islam di Pesantren Tebuireng ...... 68 4.2.1 Pendirian Madrasah Nizamiyah ...... 70 4.2.2 Tujuan Pendidikan ...... 73

4.2.3 Cakupan Materi Pembelajaran ...... 74 4.2.4 Metode Pengajaran ...... 77 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...... 76 5.1 Simpulan ...... 76 5.2 Rekomendasi ...... 79 DAFTAR PUSTAKA ...... 80

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abdurrahman, D. (2011). Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Arifin, I. (1993). Kepemimpinan Kasus Pondok Pesantren Tebuireng. Malang: Kalimahsada Press. Armando, N. A. (2005).Ensiklopedia Islam. Jakarta: Icthiar Baru van Hoeve. Atjeh, A. (2015). Sejarah Hidup K.H A.Wahid Hasyim. Jombang : Pustaka Tebuireng. Barton, G. (2002). Gus Dur : The Authorized Biography of . Yogyakarta :Subur. Benda, H. (1985). Bulan Sabit dan Matahari Terbit Islam Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang. Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya. Bosworth, G. (1993).Dinasti-Dinasti. Mizan. Bruinessen, M. (1995). , Pesantren dan Tarekat: Tradisi- tradisi Islam di Indonesia. Bandung : Penerbit Mizan. Budairy, S danZawawi, A. (2009). Dari Pesantren untuk Bangsa Biografi KH. Muhammad Ilyas. Jakarta :Penerbit Yayasan Saifuddin Zuhri. Damami, M. (2000).Akar Gerakan . Yogyakarta:Fajar Pustaka Baru. Daradjat, dkk. (2009). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : PT Bumi Aksara Daulay, H. (2009). Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara. Jakarta :Rineka Cipta. Davis, K. (1958). Human Society. New York : The Macmillan Company. Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed. III. Jakarta : BalaiPustaka. Dhofier, Z. (2011). TradisiPesantren: StudiPandanganHidup KyaidanVisinya MengenaiMasaDepan Indonesia. Jakarta : LP3ES.

Djaelani, M. (2016). 50 Pendakwah Pengubah Sejarah. Yogyakarta: Pro-U Media. Djamas, N. (2009). Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca kemerdekaan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Geertz, C. (2014). Agama Jawa: , Santri, Priyayidalam Kebudayaan Jawa. Depok : KomunitasBambu. Gottschlak, L. (1975). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Hamalik, O. (2009). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Hasan, dkk. (1994). Menapak Jejak Mengenal Watak Sekilas Biografi 26 Tokoh Nahdlatul Ulama. Jakarta : Yayasan Saifuddin Zuhri. Hasyim, A. (1985). KH. A. Wahid Hasyim Mengapa Memilih NU? : Konsepsi tentang Agama, Pendidikan, danPolitik.Jakarta : PenerbitIntiSaranaAksara. Horikoshi, H. (1987). Kyai dan Perubahan Sosial. Jakarta : Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarkat (P3M). Ismaun. (2005). Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press. Kahin, G. (2013). Nasionalisme dan Revolusi Indonesia. Depok : Komunitas Bambu. Khuluq,L. (2001). Ajar Kebangunan Ulama Biografi K.H. Hasyim Asy’ari. Yogyakarta: LkiS. Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta :Penerbit Tiara Kencana. Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta :Penerbit Tiara Wacana. Lesus, R. (2017). Perjuangan yang Dilupakan: Mengulas perjuangan Umat Islam yang ter(di)lupakan dalam sejarah Indonesia. Yogyakarta: Pro-U Media. Maasyhuri, A. (2006). 99 Kiai Pondok Pesantren Nusantara II : Riwayat, Perjuangan, dan Doa. Yogyakarta : PenerbitKutub.

Maksum. (1999). Madrasah Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Logos WacanaIlmu. Marjani, G. (2012). Wajah Toleransi NU. Jakarta: PT. Semesta Rakyat Merdeka. Martono, N. (2012). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Masruroh, N danUmiarso. (2011). Modernisasi Pendidikan Islam Ala . Yogyakarta :Ar-Ruzz Media. Miftahuddin. (2017). KH. A. Wahid Hasyim Peletak Dasar . Bandung : Penerbit Marja. Mujib dan Mudzakir. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta :Kencana Prenada Media Group. Priyadi, S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Sejarah. Yogyakarta : Penerbit Ombak. Qomar, M. (2005). Epistemologi Pendidikan Islam dari Metode Rasional hingga Metode Kritik. Jakarta : Erlangga. Qomar, M. (tanpatahun). Pesantren dan Transformasi Metodologi Menuju Demokrasi Institusi. Jakarta :Erlangga. Rahim, H. (2001). Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia. Ciputat : PT Logos Wacana Ilmu. Redaksi Tempo. (2017). Wahid Hasyim Untuk Republik Dari Tebuireng. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Ricklefs, M. (2008). Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi. Rifai, M. (2009). KH. HasyimAsy’ariBiografiSingkat 1871-1947. Yogyakarta :PenerbitGarasi. Rifai, M. (2014). Wahid Hasyim Biografi Singkat 1914-1953. Yogyakarta :Ar-Ruz Media Group. Sani, R. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta :BumiAksara. Saridjo, M.(1998). Bunga Rampai Pendidikan Islam. Jakarta: Departemen Agama RI. Shofiyullah, M. (2011). KH. A. Wahid Hasyim: Sejarah Pemikiran dan Baktinya bagi Bangsa. Yogyakarta : Pesantren Tebuireng.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Soekanto, S. (1983). Kamus Sosiologi. Jakarta : CV Rajawali Solahudin, M. (2013). Nahkoda Nahdliyyin Biografi Rais Aam Syuriyah dan Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Sejak 1926 hingga Sekarang. Kediri : Nous Pustaka Utama. Steenbrink, K. (1984). Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia Abad ke-19. Jakarta: Bulan Bintang. Supardan, D. (2013). Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta : PT Bumi Aksara. Suryanegara, A. (1996). Pemberontakan Tentara PETA di Cileunca Pangalengan Bandung Selatan. Jakarta :YayasanWira Patria Mandiri. Suryanegara, A. (1998).Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam di Indonesia.Bandung: Mizan. Suryanegara, A. (2010). Api Sejarah. Bandung: Salamadani Pustaka Semesta. Sztompka, P. (2011). Sosiologi PerubahanSosial. Jakarta: Prenada Taufiq, A, dkk. (2004). Sejarah Pemikiran dan Tokoh Modernisme Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wahid, M, dkk. (1999). Pesantren Masa Depan : Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren. Bandung : Pustaka Hidayah. Wahid, S. (2000). Meneladani Eyang Wahid. Jakarta :Yayasan Bina Buana. Yatim, B. (1993). Sejarah Peradaban Islam III. Jakarta: Grafindo Persada. Zaini, A. (2011). KH. Abdul Wahid Hasyim Pembaru Pendidikan Islam dan Pejuang Kemerdekaan. Jombang : Pesantren Tebuireng. Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta :Yayasan Obor Indonesia.

Sumber Artikel Jurnal

Abdullah, A. (2013). “Perkembangan Pesantrendan Madrasah di Indonesia dari Masa Kolonial sampai Orde Baru”. Jurnal Paramita, Vol. 2 (23), hlm. 195. As’ad, M. (2012). “Pembaruan Pendidikan Islam K. H. HasyimAsyari”. Jurnal Tsaqafah, Vol. 8 (1), hlm. 120. Bisri, A. (2011). “Pemikiran Pendidikan K.H.A. Wahid Hasyim”. Jurnal Akademika, Vol. 5(2), hlm. 163. Harahap, A. (2018). “Madrasah : From Early Time to Nizhamiah (Sejarah Sosial dan Kelembagaan Pendidikan Islam)”. Progress, Vol. 6 (1), hlm. 35-36. Hasyim, H. (2015). “Transformasi Pendidikan Islam (Konteks Pendidikan Pondok Pesantren)”. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 13 (1), hlm. 68. Ismail, M. (2016). “Demokratisasi Pendidikan Islam dalam Pandangan KH. Abdul Wahid Hasyim”, Pendidikan Agama Islam, Vol. 4 (2), hlm. 323- 324. Ni’mah, Z. (2015). “Revivalisme Pendidikan Islam Awal Abad 20 (Studi Kritis Pembaruan Pendidikan Islam Perspektif K. H )”. Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”,Vol. 4 (1), hlm. 14-15. Zaini, A. (1998).“Pembaharuan Pendidikan Wahid hasyim”. JurnalNizamiyah, Vol. 1(2),hlm. 27.

Sumber Skripsi Mu’arif, A. (2015). “Modernisasi Pendidikan Pesantren (Studi Kasus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang)”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Maulana , Malang. Mulyanti. (2011). “Pembaruan Pendidikan Islam KH. A. Wahid Hasyim (Menteri Agama RI 1949-1952”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan.

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Syahriman, A. (2018). “Peranan KH. Abdul Wahid Hasyim dalam Pemerintahan Indonesia Tahun (1945-1953)”.Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Departemen Pendidikan Sejarah, Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Zikrulloh. (2017). “Pembaharuan Pendidikan Islam dalam Perspektif KH. A. Wahid Hasyim”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Sumber Tesis

Latif, S. (2015). “Konsep Pembaharuan Sistem Pendidikan Islam Menurut Azyumardi Azra dan Abdul Malik Fajar”. Tesis Master Tidak Diterbitkan. Program Pascasarjana, UIN , Yogyakarta Zaini, A. (1998). “Kyai Haji Abdul Wahid Hasyim: His Contribution to Muslim Educational Reform and to Indonesian Nationalism During the Twentieth Century”. Unpublished Master Thesis. Institute of Islamic Studies McGill University, Canada.

Sumber Internet Tanpa Nama. (2017).“Soekarno dan Daud Beureuh Dibalik Pesawat PertamaIndonesia RI- 001 Seulawah”. [Online]. Diakses dari www.hariansejarah.id/2017/01/soekarno-dan-daud-beureuh- dibalik-pesawat-pertama-indonesia-RI-001 Seulawah.html?m=1