Desain Strategi Dan Rencana Aksi Pengembangan Destinasi Wisata Kuliner Dan Belanja Kota Palembang
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KEMENTERIAN PARIWISATA DESAIN STRATEGI DAN RENCANA AKSI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KULINER DAN BELANJA KOTA PALEMBANG TIM PERCEPATAN DESTINASI WISATA KULINER DAN BELANJA Tahun Anggaran 2018 i Contents BAB 1 1 1.1 Potensi Pariwisata ................................................................................ 1 1.2 Permasalahan yang dihadapi ............................................................. 10 1.3 Posisi Palembang dalam pengembangan kepariwisataan .................. 11 1.4 Isu-Isu strategis .................................................................................. 12 1.5 Metode Pendekatan penyusunan DSra.............................................. 12 BAB 2 14 2.1 visi pembangunan pariwisata kota palembang .................................. 14 2.2 misi .................................................................................................... 14 2.3 tujuan................................................................................................. 14 2.4 konsep pengembangan ...................................................................... 15 2.4.1 Visi Pembangunan Pariwisata Sumatera Selatan “Sumatera Selatan sebagai Silang Budaya Indonesia” ............................... 16 2.4.2 Misi Pembangunan Sumatera Selatan ..................................... 16 2.4.3 Rencana Strategis Pengembangan ........................................... 17 BAB 3 22 3.1 strategi ............................................................................................... 22 3.1.1 Strategi Pembangunan Pariwisata di Kabupaten/Kota berdasarkan RIPPARPROV Sumatera Selatan Tahun 2015-2025Error! Bookmark not defined. 3.2 Implementasi strategi ........................................................................ 27 3.2.1 Penataan 16 Ilir ........................................................................ 28 3.2.2 Penataan Pasar Sekanak .......................................................... 29 BAB 5 31 5.1 rencana aksi ....................................................................................... 31 5.2 quick win ............................................................................................ 32 ii BAB 1 ANALISIS SITUASI PALEMBANG 1.1 POTENSI PARIWISATA Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan dan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan (www.palembang.go.id). Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ("Venesia dari Timur"). Biasanya kota Palembang sering dujuluki dengan kota pempek, namun banyak tempat yang dapat di kunjungi dikota tersebut seperti halnya objek-objek wisatanya. Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, dengan usia 1382 tahun jika dilihat berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, warisan dari kerajaan Sriwijaya. Pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya adalah Kota Palembang pada zaman sekarang ini. Menurut Ismail (2012), Kota Palembang memiliki banyak nilai jual dalam dunia pariwisata. Berbagai macam destinasi wisata yang ditawarkan sangat berakar pada sejarah; mulai dari peninggalan seni, budaya, tempat bersejarah, serta wisata kuliner yang cukup terkenal dikalangan masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Secara geografis, Kota Palembang terletak pada 2°59'27.99″ LS 104°45'24.24″ BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 358,55 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Iklim Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbi, kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara 23,4 - 31,7°C. Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%. Topografi tanah relatif datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah Kota yang tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu pada bagian utara Kota. Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 mdpl. Batas dari Kota Palembang, yaitu: a. Utara : Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Kecamatan Kertapati, Gandus dan Seberang Ulu I Kota Palembang b. Selatan : Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Muara Enim c. Timur : Kabupaten Banyuasin d. Barat : Kabupaten Banyuasin 1 Menurut Dinas Pariwisata Kota Palembang (http://palembang-tourism.com), Bumi Sriwijaya menawarkan berbagai macam objek wisata. Jika ingin menikmati wisata sejarah di kota Palembang, wisatawan dapat mengunjungi Benteng Kuto Besak (BKB). Benteng ini merupakan benteng pertahanan kota Palembang dari serangan para penjajah. Pembangunan BKB memakan waktu 17 tahun lamanya. BKB terletak di pinggir sungai Musi dan sekarang berfungsi sebagai tempat wisata dan rumah sakit tentara. Bukit Siguntang merupakan situs sejarah kedua yang terdapat di kota Palembang. Bukit ini merupakan titik tertinggi kota Palembang. Situs ini merupakan situs yang sakral karena memiliki 8 makam yang terdiri dari makam tokoh-tokoh raja, panglima, bangsawan, dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Selain itu terdapat beberapa museum penting di kota Palembang yaitu: a. Museum Monpera adalah museum yang menyimpan berbagai jenis persenjataan dan berkas-berkas bersejarah yang digunakan dalam Pertempuran Lima Hari Lima Malam pada tahun 1947. b. Museum Balaputra Dewa adalah museum yang berisi benda-benda peninggalan bersejarah berupa arca-arca dan patung-patung. Museum ini juga terdapat koleksi histografi, etnografi, felologi, keramik, teknologi moderen, flora, fauna, geologi, Rumah Limas dan Rumah Ulu asli. c. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II adalah museum yang memiliki peninggalan sejarah mengenai Palembang. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II terletak di tepi sungai Musi dan memamerkan 368 koleksi; mulai dari arkeologi, etnografi, biologi, seni dan terutama informasi tentang pengumpulan mata uang (numismatik), sampai studi atau koleksi mata uang. Koleksinya berasal dari era Sriwijaya, Kesultanan Palembang Darussalam, era kolonial Belanda, pendudukan Jepang, hingga masa awal kemerdekaan Indonesia. Pulau Kamaro merupakan sebuah pulau yang terletak ditengah-tengah perairan Sungai Musi. Pulau ini memiliki legenda percintaan antara putri Raja Palembang, Siti Fatimah dan putra Raja China, Tan Bun Ann, yang meninggal ketika terjun ke dalam sungai untuk menyelamatkan emas-emas, hal ini terbukti terdapat makam dari Tan Bun Ann, Siti Fatimah dan pelayan-pelayannya. Terdapat pohon cinta dan kelenteng umat Budha diatas pulau ini yang ramai akan pengunjung ketika Cap Go Meh. Serta terdapat Jembatan Ampera yang merupakan ikon dari kota Palembang, dimana jembatan ini dibangun pada masa penajajahan Jepang. Ampera memiliki kepanjangan 2 dari Amanat Penderitaan Rakyat. Dulu, bagian tengah jembatan ini dapat dinaikkan agar kapal-kapal besar dapat melintasi sungai Musi, namun sejak tahun 1970-an hidrolik pengangkat mengalami kerusakan. Objek wisata budaya kota Palembang antara lain pusat kerajinan songket. Songket Palembang memiliki motif yang berbeda dari songket daerah lain, serta dalam proses pengerjaannya dikerjakan secara teliti dan menggunakan bahan berkualitas tinggi dan keterampilan yang tinggi. Selain itu juga terdapat pusat kerajinan ukir Palembang. Seni ukir Palembang merupakan warisan turun temurun dari masa Kesultanan Palembang. Motif yang biasa dipergunakan ialah motif tumbuh-tumbuhan yang dikaryakan menjadi sulur-sulur. Ukiran Palembang biasanya menggunakan warna emas pada kayu, sehingga menimbulkan efek tradisional yang berkelas. Terdapat sebuah Al-Quran dengan ukuran yang sangat besar yang bernama Al-Quran Al-Akbar. Al-Quran ini terbuat dari kayu dengan ukiran khas Sumatera Selatan dan Al- Quran ini juga berjumlah 315 lembar kayu trembesi. Tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai 9 meter. Ukuran halamannya 177cm x 140cm, x 2,5cm. Al-Qur’an ini mendapatkan penghargaan MURI sebagai Al-Qur’an terbesar di Indonesia. Rumah Rakit merupakan rumah tertua yang ada di kota Palembang yang konon katanya sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya. Rumah rakit biasanya mengapung diatas perairan sungai Musi. Pada zaman dulu, seluruh warga asing diwajibkan untuk menetap diatas rumah rakit, bahkan kantor dan gudang dagang Belanda pertama kali ada diatas rumah rakit. Potensi pariwisata lainnya adalah potensi wisata kuliner. Beberapa jenis kuliner yang ada di kota Palembang adalah nasi minyak, pempek, model (ikan, gandum), tekwan, otak-otak, pangsit ikan, sate ikan belido, rujak mie, mie celor, burgo, lakso, celimpungan, pindang (patin, baung, udang, iga), tempoyak, pepes, es kacang merah, kerupuk dan kemplang, lempok durian, martabak manis, martabak India, berbagai jajanan pasar (kue lumpang, sarikaya, bolu masuba, bolu 8 jam, bolu kojo, engkak ketan, kue lapis, jongkong, ketan kuning, bongkol, kolak durian, dsb.). Kuliner yang ditawarkan oleh kota Palembang merupakan penggabungan dari masakan khas kota Palembang, dengan masakan dari kota lain namun, sangat disukai oleh masyarakat kota Palembang sehingga menjadi makanan yang terkenal di kota Palembang. Secara umum potensi Palembang sebagai destinasi pariwisata memiliki potensi wisata yang beragam disajikan pada tabel berikut. 3 Tabel 1.1 Potensi Pengembangan Destinasi Wisata Kota Palembang 4 5 6 Sumber: RIPPARPROV SUMSEL 2015-2025 Data diatas menggambarkan jumlah destinasi wisata yang ada di Palembang dengan sekotr unggulan