REPRESENTASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh: Muhammad Irfan Maulana Hidayat NIM : 11140510000156

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 1440 H/2018 M

ABSTRAK 11140510000156, Muhammad Irfan Maulana H. Representasi Nilai-Nilai Islam Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2. Dalam sebuah film selalu terdapat pesan yang ingin disampaikan, dapat berupa pesan moral, edukasi, dakwah dan lainnya. Selain itu, dapat dipastikan bahwa semua film memliki makna-makna tersendiri baik eksplisit atau implisit. Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 adalah film ber-genre drama religi yang mengkisahkan bagaimana kehidupan keluarga poligami dengan lika-liku permasalahan dan hambatan yang dihadapi dengan banyak unsur nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2? Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang dilakukan dengan menonton film Surga Yang Tak Dirindukan 2 lalu mencatat beberapa adegan inti dari permasalahan kemudian dianalisis serta dokumentasi yakni mengumpulkan dokumen, literatur, resensi dan review mengenai film tersebut. Objek penelitian adalah film Surga Yang Tak Dirindukan 2, sementara subjeknya adalah beberapa adegan yang merepresentasikan nilai-nilai Islam dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan teori analisis semiotika Roland Barthes yakni mempelajari sistem, aturan, konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki makna. Barthes membagi makna dalam tiga tingkatan yakni makna denotasi, makna konotasi dan makna mitos. Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan beberapa makna dari sepuluh adegan dalam film ini. Peneliti menyimpulkan beberapa makna tersebut dalam ajaran nilai-nilai Islam diantaranya Aqidah yakni kepercayaan mengenai takdir, Islam sebagai solusi atas permasalahan, kematian sifatnya pasti dan mempercayai adanya surga. Kemudian Syariah, yakni aturan mengenai poligami, peran laki-laki dalam keluarga, berdakwah dan anjuran untuk ber-istikharah. Serta Akhlak, yakni sikap ikhlas dalam menghadapi masalah dan sikap khusnudzan. Kata Kunci: Representasi, Nilai-nilai, Islam, Film, Surga Yang Tak Dirindukan 2.

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang maha esa karena berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Tak lupa shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta para sahabat yang telah membawa kita sebagai umat Muslim dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang. Semoga kita tetap istiqomah menjadi umatnya hingga ajal menjemput. Aamiin. Setelah sampai pada titik akhir pembuatan penelitian ini penulis mengucapkan Alhamdulillahirabbilalamin. Dengan segala upaya, tekad serta doa yang kuat skripsi yang berjudul Representasi Nilai-Nilai Islam Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Walaupun dalam proses pembuatan skripsi ini penulis mengalami beberapa hambatan dan masalah, tetapi atas izin Allah SWT yang maha kuasa beberapa hambatan dan masalah tersebut dapat diselesaikan dan hambatan yang dialami akan menjadi pelajaran bagi penulis kedepannya. Maka dari itu, tanpa adanya arahan, saran, kritik, motivasi, dukungan dan doa yang diberikan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Karena itu dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

ii

2. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bidang Akademik. 3. Ibu Dra. Hj. Roudhonah, M.Ag sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bidang Administrasi. 4. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bidang Kemahasiswaan. 5. Bapak Drs. Masran, MA sebagai Ketua Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam serta Dosen Penasehat Akademik KPI D 2014 yang telah memberikan saran, arahan serta bimbingan selama masa perkuliahan hingga pembuatan proposal skripsi. 6. Ibu Fita Faturrokhmah SS, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam. 7. Bapak Sihabudin Noor, MA sebagai Dosen Pembimbing yang telah senantiasa mengarahkan, membimbing, serta memberi saran dan kritik yang membangun kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 8. Seluruh dosen Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas ilmu, saran, motivasi dan pengalaman yang telah diberikan selama berkuliah. 9. Segenap Pimpinan serta Karyawan Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam

iii

menggunakan literatur dan buku yang dibutuhkan selama penyusunan skripsi. 10. Seluruh Pimpinan, Staf atau Karyawan Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas segala bantuan dan arahan yang terkait dengan administrasi dan regulasi. 11. Kedua orang tua penulis, ayahanda Tatang Hidayat beserta ibunda Ida Yeni Asma yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil, nasihat, motivasi dan doa yang tak henti-hentinya kepada penulis dalam proses pembuatan skripsi. 12. Mas Pandji Setianto, Mas Andhika Fauzie dan Mas Panji Wicaksono yang telah mngajarkan banyak hal, memberikan banyak perspektif baru bagi penulis dan memperluas networking di Banner serta dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. 13. Sahabat-sahabat terbaik penulis. Audhi, Adrie, Dina, Ledhyra, Bella dan Andri yang selalu memberikan motivasi dan energi positif kepada penulis serta berbagi keluh kesah bersama yang dilaui dari semasa SMA hingga pendidikan tinggi. 14. Kawan-kawan baik penulis yang tergabung dalam UKM PS Om Jin. Adil, Dimas, Rofi, Hanif, Fiqri, Rialdi dan Febri yang memberikan suasana ceria semasa perkuliahan serta menghilangkan penat semasa berkuliah bersama- sama dengan melakukan hobi yang sama juga.

iv

15. Segenap Anggota Radio Dakwah dan Komunikasi (RDK FM) khususnya angkatan 2014 yang menjadi tempat bagi penulis untuk mempelajari banyak ilmu baru, meningkatkan kemampuan berorganisasi, soft skill dan memperluas networking. 16. Teman-teman KKN “OCTOPUS” yang telah memberikan warna dan keceriaan semasa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Marga Sari, Tigaraksa, Tangerang. 17. Seluruh teman-teman Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2014 terlebih lagi KPI D 2014 yang telah menjadi teman seperjuangan selama berkuliah.

Serta untuk pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua bentuk bantuan, dorongan, motivasi, kontribusi dan doa baik yang langsung maupun tidak langsung yang telah diberikan kepada penulis. Demikian kata pengatar yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, penulis berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai rujukan akamedik bagi seluruh peneliti yang ingin meneliti dalam bidang yang sama.

Jakarta, 28 Oktober 2018

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... i

KATA PENGANTAR ...... ii

DAFTAR ISI ...... vi

DAFTAR TABEL ...... xi

DAFTAR GAMBAR ...... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...... 1

B. Batasan Penelitian ...... 5

C. Rumusan Masalah ...... 6

D. Tujuan Penelitian ...... 6

E. Manfaat Penelitian ...... 6

F. Metodologi Penelitian ...... 7

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu ...... 10

H. Sistematika Penulisan ...... 13

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP

A. Tinjauan Tentang Analisis Semiotika ...... 15

B. Teori Semiotika Roland Barthes ...... 18

vi

C. Konsep Representasi ...... 24

D. Konsep Nilai ...... 27

E. Konsep Nilai-Nilai Islam ...... 29

F. Tinjauan Umum Tentang Film ...... 34

G. Kerangka Berpikir ...... 43

BAB III GAMBARAN UMUM FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2

A. Sekilas Tentang Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 . 45

B. Sinopsis Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ...... 46

C. Profil Sutradara Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 .. 51

D. Profil Aktor dan Aktris Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ...... 55

E. Tim Produksi Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ..... 61

BAB IV TEMUAN DATA FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2

A. Scene 1. Poligami ...... 62

B. Scene 2. Berdakwah ...... 64

C. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan ...... 67

D. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga ...... 68

E. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti ...... 70

F. Scene 6. Takdir Allah ...... 71

G. Scene 7. Berprasangka Baik ...... 76

vii

H. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah ...... 77

I. Scene 9. Sikap Ikhlas ...... 79

J. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah ...... 81

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Makna Denotasi Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2...... 83

1. Scene 1. Poligami ...... 83

2. Scene 2. Berdakwah ...... 84

3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan ... 84

4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga ...... 85

5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti ...... 86

6. Scene 6. Takdir Allah ...... 86

7. Scene 7. Berprasangka Baik ...... 88

8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah...... 89

9. Scene 9. Sikap Ikhlas ...... 90

10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah ...... 91

B. Makna Konotasi Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ...... 91

1. Scene 1. Poligami ...... 91

2. Scene 2. Berdakwah ...... 92

viii

3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan ... 94

4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga ...... 95

5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti ...... 95

6. Scene 6. Takdir Allah ...... 96

7. Scene 7. Berprasangka Baik ...... 98

8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah...... 99

9. Scene 9. Sikap Ikhlas ...... 100

10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah ...... 101

C. Makna Mitos Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ...... 102

1. Scene 1. Poligami ...... 102

2. Scene 2. Berdakwah ...... 105

3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan . 110

4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga .... 112

5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti ...... 114

6. Scene 6. Takdir Allah ...... 117

7. Scene 7. Berprasangka Baik ...... 120

8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah...... 122

9. Scene 9. Sikap Ikhlas ...... 124

10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah ...... 127

ix

D. Representasi Makna Islam Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ...... 130

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ...... 146

B. Kritik dan Saran ...... 149

DAFTAR PUSTAKA ...... 151

LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Scene 1 ...... 64 Tabel 4.2 Scene 2 ...... 66 Tabel 4.3 Scene 3 ...... 68 Tabel 4.4 Scene 4 ...... 70 Tabel 4.5 Scene 5 ...... 71 Tabel 4.6 Scene 6 ...... 75 Tabel 4.7 Scene 7 ...... 77 Tabel 4.8 Scene 8 ...... 78 Tabel 4.9 Scene 9 ...... 81 Tabel 4.10 Scene 10 ...... 82

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Tanda Roland Barthes ...... 20 Gambar 3.1 Hanung Bramantyo ...... 52 Gambar 3.2 Fedi Nuril ...... 55 Gambar 3.3 ...... 56 Gambar 3.4 Reza Rahardian ...... 58 Gambar 3.5 Raline Shah ...... 59 Gambar 3.6 Poster Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ...... 61

xii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang pasti memerlukan manusia lain dalam keberlangsungan hidupnya. Hal ini berarti ada sebuah ketergantungan antara satu manusia dengan manusia yang lainnya. Pengertian komunikasi telah banyak dipaparkan oleh ahli-ahli komunikasi. Tetapi, secara sederhana, komunikasi adalah proses pengiriman pesan dari komunikator yang bertugas sebagai penyampai pesan kepada komunikan yang berlaku sebagai penerima pesan dengan poros umpan balik atau feed back. Bentuk penyampaian pesan dalam komunikasi bukan hanya model konvensional seperti pengertian sederhana komunikasi diatas. Tetapi, di era teknologi yang sudah sangat berkembang pesat ini bentuk penyampaian pesan sangat beragam. Salah satu bentuk penyampaian pesan dalam ranah komunikasi adalah film yang esensi nya sama seperti pengertian komunikasi. Film dibagi atas dua kategori yakni film cerita dan non cerita. Film cerita diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Sementara film non cerita mengambil kenyataan sebagai subjeknya. Jadi merekam kenyataan daripada fiksi tentang kenyataan.1

1 Marseli Sumarno, Dasar-dasar Apresiasi Film, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana, 1996), hlm.10

1

2

Dalam sebuah karya film selalu mengandung sebuah pesan yang ingin disampaikan, baik itu berupa pesan moral, edukasi, dakwah dan sebagainya. Sebagai salah satu media audio visual, film akan menjadi media yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan tersebut. Film dapat menjadi media yang efektif karena dibuat dengan pendekatan seni budaya berdasarkan kaidah sinematografi. Pesan-pesan dalam film disajikan dalam bentuk cerita sehingga memiliki daya pengaruh yang besar pada penonton.2 Perkembangan film di mempunyai sisi kemajuan yang cukup pesat dan saat ini jika berbicara kualitas film di Indonesia sudah bisa dibanggakan karena ada beberapa karya film lokal yang dapat tayang di kancah internasional dan bersaing dengan film-film produksi luar negeri. Dunia perfilman saat ini telah mampu merebut perhatian masyarakat terlebih lagi saat perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini yang dapat memberikan kontribusi bagi dunia perfilman di Indonesia. Meskipun banyak bentuk media massa lainnya, film masih menjadi media memiliki nilai eksklusif bagi para penontonnya. Dari puluhan sampai ratusan penelitian itu semua berkaitan dengan efek media massa film bagi kehidupan masnuia, sehingga begitu kuatnya media memengaruhi pikiran, pandangan dan sikap para penonton. Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 dirilis ke publik pada 9 Februari 2017 dan di sutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini

2 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi, (: Graha Ilmu, 2011), hlm. 106

3

digarap oleh rumah produksi MD Pictures serta Manoj Punjabi yang berlaku sebagai produser dalam film ini. Film yang ber- genre drama ini ini merupakan sekuel atau kisah lanjutan dari film Surga Yang Tak Dirindukan yang dirilis pada 15 Juli 2015. Film ini dibintangi oleh Fedi Nuril, Laudya Cynthia Bella, Reza Rahardian, Raline Shah, Nora Danish, Kemal Palevi, Tanta Ginting, Sandrinna Michelle, Keefe Bazil dan Muhadkly Acho3. Film ini pun diangkat dari novel yang berjudul Surga Yang Tak Dirindukan 2 juga yang penulis nya adalah Asma Nadia. Dilansir dari website filmindonesia.or.id, sepanjang tahun 2017 film Surga Yang Tak Dirindukan 2 mencatat angka penonton sebanyak 1.637.472 yang bersumber dari bioskop Cinema 21, Blitz Megaplex, PPFI (Persatuan Produser Film Indonesia) serta sumber-sumber lainnya.4 Selain itu, film ini juga mendapat penghargaan piala citra pada tahun 2017 di ajang Festival Film Indonesia dengan kategori pencipta lagu tema terbaik.5 Secara garis besar film ini menceritakan tentang kehidupan Citra Arini (Laudya Cynthia Bella) selama berada di Hungaria tepatnya di kota Budapest, Arini pergi ke Hungaria karna diundang oleh komunitas Muslim Masjid Dar As-Salam yang mana ada salah satu dari anggota nya yang menerbitkan buku

3 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Surga_Yang_Tak_Dirindukan_2 pada 29 Mei 2018. 4 Diakses dari http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017 pada 29 Mei 2018. 5 Diakses dari http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-s023-17- 905232_surga-yang-tak-dirindukan-2/award pada 29 Mei 2018.

4

Arini yang berjudul Istana Bintang dan buku karangan Arini sangat digemari oleh anak-anak muda di kota Budapest yang notabene mereka adalah non muslim. Arini pergi ke Hungaria tidak sendirian, ia ditemani oleh anak perempuannya, Nadia (Sandrinna Michelle) dan manajer nya Sheila Hermain (Nora Danish) dengan bantuan Panji (Muhadkly Acho) yang bertugas sebagai tour guide selama mereka berada di Hungaria. Singkat cerita ketika Arini, Nadia dan Sheila telah menunaikan shalat di Masjid Dar As-Salam, seorang anak laki- laki dengan tidak sengaja memainkan mainannya hingga menuju kearah Arini, dengan wajah riang Arini menghampiri anak tersebut dan memberikan coklat untuknya tetapi tidak lama kemudian datanglah seorang perempuan yang berteriak dari kejauhan “jangan beri dia coklat.” Tidak butuh waktu lama bagi Arini untuk mengenali wanita tersebut. Ia adalah Meirose Aiden (Raline Shah) dan anak laki-laki tersebut adalah anak kandung Meirose yang bernama Akbar (Keefe Bazil). Ketika sedang berjalan menelusuri toko-toko cendera mata di suatu wilayah di Budapest, Arini yang sedang bercengkrama dengan Nadia tiba-tiba dia jatuh pingsan dan hilang kesadaran serta langsung dibawa ke rumah sakit dan ditangani oleh dokter spesialis kanker, Syarief Kristoff (Reza Rahardian). Setelah dilakukan pemeriksaan Arini mengidap kanker serviks stadium empat dan kanker nya sudah menyebar sampai ke otak, tapi hal ini masih sifatnya pemeriksaan awal. Padahal dua tahun lalu Arini sudah menjalankan proses operasi kanker serviks dan dinyatakan sembuh total. Dalam keadaan seperti ini, Arini

5

menolak untuk melakukan tindakan penyembuhan dan memilih untuk merahasiakan penyakit kanker nya ini kepada siapa saja, bahkan kepada anak dan suami nya sendiri. Kehadiran film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ini menjadi refleksi bahwa masyarakat Indonesia masih menggemari film yang bernuansa religi dengan data statistik berupa jumlah penonton dan penghargaan yang diraih oleh film ini. Film drama memang dapat memainkan emosi para penontonnya dengan alur cerita, pentaan suara atau musik serta visual yang menambah unsur melankolis dalam hampir semua film yang ber-genre drama. Karena film ini adalah film religi, maka ada banyak sekali makna, pesan dan nilai moral yang terkandung di film ini. Jadi film yang memainkan emosi penonton ini juga dapat menjadi bahan renungan bagi penonton. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui dan menemukan nilai-nilai Islam yang terkandung di dalam film serta bagaimana nilai-nilai Islam digambarkan dalam film tersebut. Maka dari itu, peneliti mengajukan judul skripsi yaitu: Representasi Nilai-Nilai Islam Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2.

B. Batasan Penelitian Untuk membatasi penelitian ini agar tidak melebar luas, maka pembatasan permasalahan yang diambil dari penelitian ini adalah penggambaran Islam dalam beberapa cuplikan adegan atau scene

6

dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2 yang merepresentasikan nilai-nilai Islam.

C. Rumusan Masalah Agar pembahasan penelitian ini lebih terarah maka rumusan masalah dalam penelitian ini di di rangkum melalui pertanyaan: 1. Bagaimana makna denotasi dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2? 2. Bagaimana makna konotasi dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2? 3. Bagaimana makna mitos dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, secara spesifik penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos apa saja yang ada di dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2. Serta untuk mengetahui bagaimana film Surga Yang Tak Dirindukan 2 merepresentasikan nilai-nilai Islam.

E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan dalam bidang akademis dan praktis. 1. Manfaat Akademis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian yang memberi kontribusi bagi khasanah akademik kepada ilmu komunikasi khususnya program studi Komunikasi Penyiaran Islam dan Fakultas

7

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yakni analsis semiotika dapat digunakan untuk menganalisis sebuah film karena pondasi pokok dari film adalah setiap gambar atau visual yang memiliki makna dan tanda masing- masing yang merepresentasikan sesuatu dan bisa dianalisis menggunakan metode semiotika. 2. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam membaca makna-makna yang ada baik tersirat maupun eksplisit dalam sebuah film. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi praktisi perfilman, praktisi komunikasi dan tentunya mahasiswa Ilmu Komunikasi khususnya Komunikasi Penyiaran Islam. F. Metodologi Penelitian

1. Subjek Dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah film Surga Yang Tak Dirindukan 2 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Sedangkan objek penelitiannya adalah cuplikan-cuplikan adegan atau visual yang terdapat dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2 yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian.

2. Pendekatan Dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian

8

yang digunakan untuk meneliti objek yang alamiah dimana peneliti adalah instrumen kunci.6 Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif yang berfokus pada penelitian yang bersifat non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.7

3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan.8 Maka, dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi atau pengamatan secara mendalam dengan menonton adegan-adegan atau cuplikan-cuplikan dari film Surga Yang Tak Dirindukan 2. Kemudian peneliti mencatat dan memilih beberapa adegan atau scene penting yang merupakan inti dari permasalahan yang telah dirumuskan kemudian dianalisis menggunakan teori dan metode yang telah ditentukan pula. b. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbebntuk tulisan, gambar,

6 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 1 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1989), hlm. 194 8 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), hlm. 115

9

atau karya-karya monumental dari seseorang.9 Pada penelitian ini penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait dengan film Surga Yang Tak Dirindukan 2 diantaranya adalah salinan film dalam bentuk softcopy, beberapa review, resensi dan literatur film dari internet atau media lainnya serta menggunakan buku-buku yang relevan dengan penelitian.

4. Teknik Analisis Data Analisis dalam penelitian ini dimulai dengan mengklasifikasikan adegan-adegan dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2 yang sesuai dengan rumusan masalah penelitian. Kemudian, data dianalisis menggunakan teori semiotika Roland Barthes yaitu dengan mencari makna denotasi, konotasi dan mitos dalam masing-masing adegan atau cuplikan. Indikator masing-masing nya adalah:

a. Denotasi: makna yang paling nyata dari tanda, apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek. b. Konotasi: makna yang menggambarkan objek, juga bermakna subjektif dan intersubjektif sehingga kehadirannya tidak disadari. c. Mitos: merupakan produk kelas sosial yang sudah mempunyai suatu dominasi dalam dunia modern,

9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 330

10

mitos dikenal juga dengan feminisme, maskulinitas, ilmu pengetahuan dan kesuksesan.10 5. Tempat Dan Waktu Penelitian Mengingat objek yang diteliti tidak berada di dalam lingkup lapangan yakni film, maka peneliti hanya akan menetapkan waktu penelitiannya saja yakni selama enam bulan di tahun 2018.

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan skripsi- skripsi terdahulu yang memiliki beberapa kesamaan dalam penelitian ini, sebagai bahan rujukan dan referensi bagi peneliti dalam merumuskan permasalahan sekaligus sebagai refrensi tambahan selain buku, jurnal, artikel maupun internet. Adapun beberapa judul skripsi yang peneliti temukan adalah: 1. Skripsi yang berjudul Representasi Islam Dalam Film “PK” yang disusun oleh Nurleli tahun 2015 dari program studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mencari bagaimana Islam digambarkan dalam film PK dengan mengamati beberapa cuplikan atau adegan yang memiliki makna denotasi, konotasi dan mitos. Persamaan yang ditemukan dengan penelitian ini adalah pada metode analisis yang digunakan yakni semiotika model Roland Barthes dan pada objek

10 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi Cetakan Kelima, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 127

11

penelitiannya yakni representasi Islam atau bagaimana Islam digambarkan dalam film tersebut. Sementara perbedaan nya terletak pada subjek penelitiannya, pada skripsi ini subjek penelitiannya adalah adegan-adegan dari film PK, lalu dalam penelitian ini subjek nya adalah beberapa cuplikan dari film Surga Yang Tak Dirindukan 2. 2. Skripsi yang berjudul Representasi Nilai Keislaman Dalam Film Jinn Karya Ajmal Zaheer Ahmad yang disusun oleh Abdul Haris Maulana tahun 2017 dari program studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini meneliti bagaimana film Jinn menggambarkan nilai keislaman pada cuplikan atau adegan tertentu. Persamaan yang ditemukan adalah pada metode semiotika yakni menggunakan semiotika model Roland Barthes. Sementara perbedaannya terletak pada subjek penelitiannya. Pada skripsi ini subjek penelitiannya adalah adegan-adegan dari film Jinn, lalu dalam penelitian ini subjek nya adalah beberapa cuplikan dari film Surga Yang Tak Dirindukan 2. 3. Tesis yang berjudul Humor Sebagai Teknik Amar Maruf Nahi Mungkar Dalam Film Insyaallah Sah yang disusun oleh Nur Azhima, S. Kom. I tahun 2017 dari program studi magister Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tesis ini meneliti bagaimana unsur-unsur dakwah

12

yang digambarkan dalam film Insyaallah Sah. Persamaan yang ditemukan yakni menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes untuk mencari makna konotasi, denotasi dan mitos dalam film ini serta pada objek penelitiannya yakni film. Sementara perbedaannya terletak pada unit analisis subjek nya yakni beberapa adegan atau cuplikan di film Insyaallah Sah dan menggunakan dua teori konsep semiotika, yakni konsep Roland Barthes dan Christian Metz. 4. Tesis yang berjudul Analisis Semiotika Makna Cinta Dalam Komunikasi Antarbudaya Pada Film Assalamualaikum Beijing yang disusun oleh Indra Dita Puspito, S. Sos. I tahun 2017 dari program studi magister Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tesis ini meneliti tentang pemaknaan tanda sebuah film dalam perspektif segi percintaan dalam Islam pada film Assalamualaikum Beijing dengan menggunakan metode analisis semiotika. Metode yang digunakan dengan penelitian ini pun sama yakni model Roland Barthes. Perbedaannya terletak pada subjek penelitiannya yakni pada adegan atau cuplikan dalam film Assalamualaikum Beijing yang berkaitan dengan rumusan masalah yang ada pada tesis ini.

13

H. Sistematika Penulisan

Berdasarkan SK Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta nomor 507 tahun 2017 mengenai pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis dan disertasi) yang berlaku, untuk membahas penelitian ini lebih lanjut, peneliti membagi enam bab secara sistematis yakni:

1. BAB I PENDAHULUAN. Terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. 2. BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. Meliputi penjelasan tentang analisis semiotika, konsep semiotika Roland Barthes, representasi, nilai-nilai Islam, tinjauan umum tentang film Surga Yang Tak Dirindukan 2 dan kerangka berpikir. 3. BAB III GAMBARAN UMUM FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2. Menguraikan gambaran umum, sinopsis, biografi Hanung Bramantyo selaku sutradara, profil aktor dan aktris dan tim produksi film Surga Yang Tak Dirindukan 2. 4. BAB IV TEMUAN DATA FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 . Pemaparan mengenai temuan data dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2 yakni beberapa adegan atau scene yang memiliki makna konotasi, denotasi dan mitos yang kemudian akan dianalisis dan dibahas pada bab selanjutnya.

14

5. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bab ini berisi uraian yang mengaitkan latar belakang, teori, dan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya dari penelitian ini yakni makna konotasi, denotasi dan mitos serta representasi nilai-nilai Islam yang terkandung dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2. 6. BAB VI PENUTUP. Terdiri dari kesimpulan terhadap beberapa pertanyaan yang tercantum dalam rumusan masalah disertai dengan kritik dan saran dari penulis sebagai peneliti.

BAB II

KERANGKA TEORI DAN KONSEP

A. Tinjauan Tentang Analisis Semiotika Kata “semiotika” berasal dari bahasa Yunani, yakni “semeion” yang berarti tanda atau “seme” yang berarti penafsir tanda. Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika dan poetika. Tanda pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya jika ada asap berarti itu tanda nya ada api juga.1 Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda, semiotik mempelajari sistem, aturan, konvensi yang memungkinkan tanda- tanda tersebut memiliki makna. Semiologi adalah ilmu tentang bentuk, sebab dia mempelajari penandaan secara terpisah dari kandungannya.2 Tokoh-tokoh penting dalam bidang semiotika adalah Ferdinand de Saussure seorang ahli linguistik dari Swiss dan Charles Sanders Pierce seorang ahli filsafat dan logika Amerika.3 Semiotika menurut pemikiran Pierce dibedakan menjadi 3 yakni lambang (symbol), ikon (icon) dan indeks (index). Lambang adalah tanda yang dibentuk karena adanya konsensus dari pengguna tanda. Ikon adalah hubungan antara tanda dan acuannya berupa hubungan kemiripan. Indeks adalah suatu tanda yang mempunyai hubungan langsung berupa kausal dengan objeknya.

1 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 17 2 Roland Barthes, Mitologi, Diterjemahkan oleh: Nurhadi & A. Sihabul Millah (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004), hlm. 156 3 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), hlm. 264

15

16

Semiotik menurut pemikiran Ferdinand de Saussure, tanda terdiri dari signifier yakni bunyi-bunyi dan gambar serta signified yakni konsep-konsep dari bunyi dan gambar. Dalam memahami tanda, Saussure menjelaskan apa yang dimaksud kode yakni sistem pengorganisasian tanda. Dalam semiotik kode dipakai untu merujuk pada strukutr perilaku manusia. Budaya dapat kita lihat sebagai kumpulan kode. Jika kode sudah diketahui maka makna akan bisa dimengerti. Saussure merumuskan dua cara pengorganisasian tanda ke dalam kode, yaitu pragmatis dan sintakmatis. Selanjutnya menurut Roland Barthes, semiotik menekanan pada interaksi teks dengan pengalaman personal kultural penggunanya, interkasi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami diharapkan oleh penggunanya. Gagasan ini olehnya disebut dengan istilah order of signification. Bagi Roland Barthes, secara prospektif objek semiologi adalah semua sistem tanda, apapun substansinya dan batasannya; gambar, gerak tubuh, bunyi, melodis, benda-benda dan berbagai kompleks yang tersusun oleh substansi yang bisa ditemukan oleh ritus, protokol dan tontonan sekurang-kurangnya merupakan sistem signifikasi atau pertandaan, kalau bukan merupakan bahasa (langage).4 Signifikasi dua tahap atau dua tahapan pertandaan menurut Barthes terdiri dari denotasi dan konotasi. Tatanan yang pertama mencakup penanda dan petanda yang berbentuk tanda. Tanda

4 Janne Martine, Semiologi: Kajian Teori Tanda Saussuran; Antara Semiologi Komunikasi dan Semiologi Signifikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), hlm. 3

17

inilah yang disebut dengan denotasi.5 Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara tanda dan rujukannya pada realitas, yang menghasilkan makna yang eksplisit langsung dan pasti. Sedangkan konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda yang di dalamnya berpotensi makna yang bersifat implisit dan tersembunyi. Denotasi adalah kata yang mengandung makna atau perasaan tambahan, maknanya disebut dengan makna denotatif. Makna denotatif memiliki beberapa istilah yakni denotasional, refrensial, konseptual atau makna ideasional. Sedangakan konotasi adalah kata yang mengandung makna tambahan, perasaan tertentu atau nilai rasa tertentu disamping makna dasar yang umum. Konotasi atau makna konotatif juga disebut makna konotasional, makna emotif atau makna evaluatif.6 Salah satu cara yang digunakan para pakar untuk membahas lingkup makna yang lebih besar adalah dengan membedakan makna denotatif dengan makna konotatif. Makna denotatif meliputi hal-hal tunjuk oleh kata-kata atau makna referensial. Piliang mengartikan makna denotatif hubungan eksplisit antara tanda dengan referensi atau realitas dalam pertandaan tahap denotatif. Misalnya, ada gambar manusia, binatang, pohon, dan rumah. Warnanya juga dicatat seperti merah, kuning, biru, putih, dan sebagainya. Pada tahap ini, hanya informasi data yang disampaikan.

5 Janne Martine, Semiologi: Kajian…., hlm. 5 6 Haris Sumandiria, Bahasa Jurnalistik; Panduan Praktis Penulis dan Jurnalisitik, (Bandung: Simbiosa Rektama Media, 2006), hlm. 28

18

Makna konotatif meliputi semua signifikansi sugestif dari simbol yang lebih daripada arti referensial nya. Menurut Piliang, makna konotatif meliputi aspek makna yang berkaitan dengan perasaan dan emosi serta nilai-nilai dan ideologi. Contohnya, gambar wajah orang tersenyum dapat diartikan sebagai suatu kemarahan atau kebahagiaan. Tapi sebaliknya, bisa saja tersenyum diartikan sebagai ekspresi penghinaan terhadap seseorang.7

B. Teori Semiotika Roland Barthes Roland Barthes berpendapat bahwa Bahasa adalah sebuah sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. Ia mengajukan pandangan ini dalam bukunya Writing Degree Zero dan Critical Essays. Barthes lahir tahun 1915 dari keluarga kelas menengah Protestan di Cherbourg dan dibesarkan di Bayonne, kota kecil dekat pantai Atlantik di sebelah barat daya Prancis. Ayahnya seorang perwira angkatan laut, meninggal dalam sebuah pertempuran di laut utara sebelum usia Barthes genap mencapat setahun. Sepeninggal ayahnya, kemudian dia diasuh oleh ibu, kakek dan neneknya. Pendidikan tinggi pertama Barthes adalah di Universitas Sonbornne Perancis untuk mengambil studi bahasa Latin, sastra Prancis dan klasik (Yunani dan Romawi). Setelah menyelesaikan masa studi nya, dia mengajar Bahasa dan sastra Prancis di Bukarest dan Kairo.

7 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), hlm. 20

19

Barthes telah banyak menulis buku yang beberapa diantaranya telah menjadi bahan rujukan untuk studi semiotika di Indoensia. Karya-karya pokoknya diantara lain: Le degree zero de l’ecriture yang berisi kritik Barthes terhadap kebudayaan borjuis yang sangat menonjol dalam buku ini.8 Semiotika dalam pandangan Barthes pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal. Memaknai dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikaskan. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.9 Salah satu area penting yang ditambah Barthes dalam studinya tentang tanda adalah peran pembaca. Konotasi, walaupun merupakan sifat asli tanda, membutuhkan keaktifan pembaca agar dapat berfungsi. Barthes secara Panjang lebar mengulas apa yang sering disebut sebagai sistem pemaknaan tataran ke-dua, yang dibangun di atas sistem lain yang telah ada sebelumnya. Sastra merupakan contoh paling jelas sistem pemaknaan tataran ke-dua yang dibangun di atas Bahasa sebagai sistem yang pertama. Sistem ke-dua ini oleh Barthes disebut dengan konotatif, yang di dalam Mythologies-nya secara tegas dia bedakan dari denotatif atau sistem pemaknaan tataran pertama.

8 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 64 9 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, …., hlm. 15

20

1. Signifier 2. Signified (penanda) (petanda)

3. Dennotative sign (tanda denotatif)

4. Connotative signifier 5. Connotative signified (penanda konotatif) (Petanda Konotatif)

6. Connotative sign (Tanda Konotasi)

Gambar 2.1 Peta Tanda Roland Barthes10

Dari gambar di atas dapat diliat kalu dalam mitos terdapat dua sistem mitologis, di mana salah satu sistem tersebut disusun berdasarkan keterpautannya dengan yang lain.11 Kemudian terlihat juga bahwa tanda denotatif terdiri atas penanda dan petanda. Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah juga penanda konotatif. Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material: hanya jika Anda mengenal tanda “singa”, barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan dan keberanian menjadi mungkin. Jadi dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Sesungguhnya, inilah sumbangan Barthes yang sangat berarti

10 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, …., hlm. 69 11 Roland Barthes, Mitologi, ...., hlm. 162

21

bagi penyempurnaan semiologi Saussure yang berhenti pada penandaan dalam tataran denotatif. Pada dasarnya, ada perbedaan anatara denotasi dan konotasi dalam penegertian secara umum serta yang dimengerti oleh Barthes. Dalam pengertian umum, denotasi biasanya dimengerti sebagai makna harfiah, makna yang sesungguhnya, bahkan kadang juga dirancukan dengan refrensi. Proses signifikasi yang secara tradisional disebut sebagai denotasi mengacu kepada penggunaan bahasa dengan arti yang sesuai dengan apa yang terucap. Tetapi dalam semiologi Roland Barthes, denotasi merupakan sistem signifikasi tingkat pertama, sementara konotasi merupakan tingkat kedua. Dalam hal ini denotasi justru lebih diasosiasikan dengan ketertutupan makna. Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi yang disebut dengan mitos dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Di dalam mitos juga terdapat pola tiga dimensi penanda, petanda dan tanda naum sebagai suatu sistem yang unik, mitos dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya atau dengan kata lain mitos adalah juga suatu sistem pemaknaan tataran kedua. 12 Sebagai sebuah sistem, konotasi terdiri atas penanda, petanda dan proses yang menyatukan penanda pada petanda (disebut penandaan); tiga unsur itulah yang pertama-tama harus ditemukan dalam setiap sistem. Penanda-penanda konotasi yang diistilahkan dengan konotator dibentuk oleh tanda-tanda

12 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, …., hlm. 71

22

(kesatuan antara penanda dan petanda) dari sistem denotasi. Sejumlah tanda denotasi bisa berkelompok untuk membentuk satu konotator asalkan yang disebut terakhir ini memiliki satu petanda konotasi; dengan kata lain, satuan-satuan dalam sistem konotasi itu tidak mesti sama luasnya dengan satuan sistem denotasi: satu satuan dalam sistem konotasi dapat terbentuk dari sejumlah satuan dalam wacana denotative (contohnya ialah teks, yang tersimpul dari banyak kata tetapi hanya merujuk pada satu petanda).13 Adapun petanda konotasi bersifat umum, global dan tersebar; boleh juga disebut sebagai fragmen dari ideologi: sekumpulan pesan dalam bahasa Prancis merujuk, misalnya, pada petanda ‘Prancis’; sebuah buku bisa merujuk pada suatu petanda ‘sastra’. Petanda-petanda tersebut terkait secara intim dengan budaya, pengetahuan, sejarah, dan, dapat dikatakan, melalui hal-hal inilah lingkungan sekitar menerobosi sistem yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa ideologi adalah bentuk dari petanda konotasi, sedangkan retorika adalah bentuk dari konotatornya.14 Mitos adalah tipe wicara, segala sesuatu bisa menjadi mitos asalkan disajikan oleh sebuah wacana. Mitos tidak ditentukan oleh objek pesannya, namun oleh cara dia mengutarakan pesan itu sendiri: memang, mitos memiliki batas-batas formal, namun semua itu tidak begitu substansial.15

13 Roland Barthes, Elemen-elemen Semiologi, Diterjemahkan oleh: Kahfie Nazaruddin, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), hlm. 93 14 Roland Barthes, Elemen-elemen Semiologi, …., hlm. 94 15 Roland Barthes, Mitologi, …., hlm. 152

23

Sejarah manusialah yang mengubah realitas menjadi wicara, dan sejarah inilah mengatur hidup matinya Bahasa mitis. Mitos pasti memiliki landasan historis, baik mitos yang kuno maupun yang tidak, karena dia adalah tipe wicara yang dipilih oleh sejarah: mitos tak mungkin lahir dari hakikat sesuatu. Wicara jenis ini adalah sebuah pesan. Oleh sebab itu dia tidak bisa dibatasi hanya pada wicara lisan saja. Pesan bisa terdiri dari berbagai bentuk tulisan atau representasi; bukan hanya dalam bentuk wacana tertulis, namun juga berbentuk fotografi, sinema, reportase, olahraga, pertunjukan, publikasi, yang keseuamnya bisa berfungsi sebagai pendukung wicara mitis. Mitos tidak dapat dijelaskan oleh objek maupun materinya, sebab materi apa pun secara arbiter bisa didukung oleh makna: tanda panah yang dibat sebagai penanda sebuah rambu-rambu, itu pun jenis wicara. Memang, sejauh berkenaan dengan soal persepsi, tulisan dan gambar tidak bisa dikategorikan ke dalam tipe kesadaran yang sama; dan bahkan seseorang bisa menggunakan berbagai macam pembacaan terhadap sebuah gambar: sebuah diagram dapat memiliki lebih banyak makna ketimbang gambar, yang kopian disbanding yang asli atau karikatur dibanding potret. Namun disinilah letak pesoalannya: kita tidak lagi berhadpan dengan bentuk representasi yang bisa ditelaah secara teoretis; kita tengah berhadapan dengan suatu citra yang diberikan kepada suatu penandaan yang khas pula. Wacana mitis terbentuk oleh bahan- bahan yang telah dibuat sedemikian rupa agar cocok untuk komunikasi: itu semua karena semua bahan mitos mengandaikan sebah kesadaran akan penandaan sehingga seseorang bisa

24

berpikir tentang bahan-bahan tersebut sembai ia mengabaikan substansi nya.16

C. Konsep Representasi Representasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan tanda (gambar, bunyi dan lain-lain) untuk menghubungkan, menggambarkan, memotret atau memproduksi atau memproduksi sesuatu yang dilihat, diindera, dibayangkan atau dirasakan dalam bentuk fisik tertentu.17 Representasi merupakan konsep yang menghubungkan antara makna dan bahasa. Representasi juga dapat berarti menggunakan bahasa untuk mengatakan sesuatu yang penuh arti kepada orang lain. Representasi juga merupakan bagian esensial dari proses dimana makna dihasilkan dan diubah oleh anggota kultur tersebut.18 Menurut Stuart Hall, representasi harus dipahami dari peran aktif dan kreatif orang memaknai dunia. Representasi adalah jalan dimana makna diberikan kepada hal-hal yang tergambar melalui citra atau bentuk lainnya pada layar atau kata-kata. Hall menunjukkan bahwa sebuah citra akan mempunyai makna yang berbeda dan tidak ada garansi bahwa citra akan berfungsi atau bekerja sebagaimana mereka dikreasi atau dicipta. Representasi adalah peristiwa kebahasaan. Bagaimana seseorang ditampilkan, dapat dijelaskan dengan menggunakan sebuah bahasa. Melalui

16 Roland Barthes, Mitologi, …., hlm. 154 17 Marcel Danesi, Pesan, Tanda Dan Makna, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), hlm. 24 18 Stuart Hall, Culture, The Media And The Ideological Effect, (London: Mass Communication & Society, 1997), hlm. 113

25

bahasa berbagai tindakan representasi tersebut ditampilkan oleh media dan dihadirkan dalam pemberitaan. Maka yang patut dikritisi ialah pemakaian bahasa yang ditampilkan oleh media. Proses ini mau tidak mau sangat berhubungan dengan pemakaian bahasa dalam menuliskan realitas untuk dibaca khalayak.19 Stuart Hall berargumentasi bahwa representasi ialah perwakilan budaya dan praktek yang signifikan, perwakilan mengubungkan makna dan bahasa atas kebudayaan, perwakilan menghubungkan makna dan bahasa atas kebudayaan, perwakilan merupakan bagian penting dari proses yang berarti dihasilkan dan ditukarr diantara para anggota.20 Menurut Stuart Hall ada dua proses representasi, pertama ialah representasi mental yaitu konsep tentang sesuatu yang ada di kepala kita masing-masing, representasi mental masih merupakan sesuatu yang abstrak. Kedua ialah bahasa, yang berperan penting dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan ke bahasa yang lazim agar dapat mengubungkan konsep dan ide-ide kita tentang sesuatu dengan tanda dari simbol tertentu.21 Pemaknaan terhadap sesuatu bias sangat berbeda dalam budaya atau kelompok masyarakat yang berlainan, karena pada masing-masing budaya, kelompok dan masyarakat tersebut

19 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKIS, 2001), hlm 113 20 Chris Barker, Cultural Studies: Teori dan Prakter, (Bantul: Kreasi Wacana Offset, 2000), hlm 19 21 Stuart Hall, The Work of Representation. Representation: Cultural Representation and Signifying Practices, (London: Sage Publication, 2003), hlm 17

26

tentunya ad acara-cara tersendiri dalam memaknai sesuatu. Kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang pemahaman yang tidak sama terhadap kode-kode budaya tertentu tidak akan bias memahami makna yang diproduksi oleh kelompok masyarakat lain. Representasi merupakan kegunaan dari tanda. Marcel Danesi mendefiniskannya sebagai berikut: ”proses merekam ide, pengetahuan atau pesan dalam beberapa cara fsik disebut representasi. Ini dapat didefinisikan lebih tepat sebagai kegunaan dari tanda yaitu untuk menyambungkan, melukiskan, meniru sesuatu yang dirasa, dimengerti, diimajinasikan atau dirasakan dalam beberapa bentuk fisik.22 Representasi bekerja melalui sistem representasi, sistem ini terdiri dari dua komponen penting yakni konsep pikiran dan bahasa. Keduanya saling berkolerasi, konsep dari suatu hal yang diketahui dalam pikiran sehingga dapat mengetahui makna akan hal tersebut, namun tanpa bahasa tidak akan bisa mengkomunikasikannya. Kemidan akan menjadi rumit ketika tidak dapat mengungkapkan hal tersebut dengan bahasa yang dimengerti orang lain. Sistem representasi kedua adalah bekerja pada hubungan antara tnada dan makna. Konsep representasi sendiri bisa berubah-ubah, selalu ada pemaknaan baru. Reprsentasi berubah akibat dari hal tersebut maka makna juga

22 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotik Media (Yogyakarta: Jalasutra), hlm. 3

27

berubah. Setiap waktu terjadi proses negosiasi dalam pemaknaan.23 Media sebagai sebuah teks yang banyak menebarkan bentuk bentuk representasi pada isinya. Representasi dalam media menunjuk pada bagaimana seseorang atau kelompok, gagasan atau pendapat ditampilkan dalam pemberitaan.24

D. Konsep Nilai Nilai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.25 Begitu pula menurut Milton Rokeach dan James Bank bahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan dalam mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan mengenai suatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan.26 Nilai merupakan sesuatu yang berhubungan dan diyakini oleh seseorang atau masyarakat sebagai acuan dalam bertindak. Nilai bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir maupun batin jika difungsikan dengan baik dan benar. Nilai adalah kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, nilai dijadikan landasan, alasan, atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku baik disadari maupun tidak. Berdasarkan pendapat Kaelan di

23 Chris Barker, Cultural Studies: Teori dan Praktek (Bantul: Kreasi Wacana Offset, 2000), hlm. 21 24 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKIS, 2001), hlm. 113 25 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm. 690 26 Chabib Thaha, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hlm. 60

28

atas, pada prinsipnya nilai adalah kualitas dari suatu yang bermanfaat dalam kehidupan. Sehingga manusia dapat mengetahui apa yang seharusnya dilakukan, nilai juga dapat dijadikan landasan serta motivasi untuk bertingkah laku baik itu secara sadar atau sebaliknya, jadi dengan adanya sikap seperti ini maka manusia ada alasan untuk bersikap baik atau buruk terhadap orang lain tergantung bagaimana manusia itu sendiri yang menjalankannya.27 Spranger mengungkapkan, nilai diartikan sebagai suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Dengan demikian, nilai merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya dan mendorong orang untuk mewujudkannya. Nilai merupakan sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok sosial untuk membuat keputusan mengenai apa yang dibutuhkan atau sebagai suatu yang ingin dicapai. Secara dinamis, nilai dipelajari dari produk sosial dan secara perlahan diinternalisasikan oleh individu ke dalam dirinya serta diterima sebagai milik bersama dengan kelompoknya. Nilai merupakan standar konseptual yang relatif stabil yang secara eksplisit atau implisit membimbing individu dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai serta aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan psikologisnya.28

27 Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Paradigma, 2004), hlm. 98 28 Muhammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2009), hlm.153

29

E. Konsep Nilai-Nilai Islam Kata Islam berasal dari bahasa Arab: “SLM” (Sin, Lam, Mim) yang artinya antara lain: damai, suci, patuh dan taat (tidak pernah membantah).29 Secara etimologis kata Islam berasal dari bahasa Arab: salima yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Sebagaimana firman Allah SWT:

َ َ ٰ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َّ َ ُ َ ُ ْ ٌ َ َ ُ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ ٌ َ َ ْ ْ بلى من أسلم وجهه ِلل ِه وهو مح ِسن فله أجره ِعند رِب ِه وَل خوف عليِِْهم َ ُ َ َوَل ُه ْم َي ْح َزنونْ Artinya: Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati (Q.S. Al- Baqarah:112).

Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya.30 Dalam pengertian agama, kata Islam berarti kepatuhan kepada kehendak dan kemauan Allah SWT serta taat kepada hukum-Nya. Hubungan antara pengertian menurut kata dasar dan pengertian menurut agama erat dan nyata sekali, yaitu: “Hanya dengan kepatuhan kepada kehendak Allah dan tunduk kepada hukum- hukum-Nya seseorang dapat mencapai kedamaian yang

29 Hammudah Abdalati, Islam Suatu Kepastian (Jakarta: Media Da’wah, 1983), hlm.13 30 Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: Al-Ma’arif, 1989), hlm. 57

30

sesungguhnya dan memperoleh kesucian yang abadi".31 Islam yang berasal dari kata salama yang artinya damai tercantum dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

ْ ُ َّ ْ ْ ْ َّ ْ َّ َّ ُ ُ و ِإن َجنحوا َِللسل ِم َفاجنح َلها َوتوكل َعلى َالل ِه َۚ َِإنه َه ُوَ َّ ُ ْ الس ِميع َالع ِلي Artinya: “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al Anfal: 61).

Dalam ayat diatas dapat dilihat bahwa kata salm berarti damai atau perdamaian. Kata Islam yang dipergunakan menjadi nama dari ajaran Allah itu justru menunjukkan esensi atau inti dan isi ajaran itu. Inti pengertian dari kata Islam adalah masuk ke dalam serasi, cocok dan damai.32 Islam adalah agama dalam pengertian, agama yang ajaran- ajaranya diwahyukan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam pada hakekatnya membawa ajaran- ajaran yang bukan mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari aspek kehidupan manusia sumber dari jaran- ajaran yang mengambil berbagai aspek yaitu al-Qur’an dan haditst.33 Nilai-nilai Islam menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia, seperti dalam Al-Qur’an pun telah menyimpulkan

31 Hammudah Abdalati, Islam Suatu Kepastian (Jakarta: Media Da’wah, 1983), hlm.13 32 Akmal Hawi, Dasar-Dasar Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 3 33 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari berbagai Aspek, (Jakarta: Universitas, 1985), hlm. 24

31

bahwa nilai-nilai Islam mencakup tiga hal yang mewakili keseluruhan aspek kehidupan manusia. Yaitu Aqidah, Syariah dan Akhlak sebagai berikut: 1. Aqidah dalam bahasa Arab ialah ikatan atau sangkutan. Disebut demikian karena hal ini mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Sedangkan dalam pengertian harfiah nya adalah iman atau keyakinan. Sementara aqidah secara etimologis berarti ikatan, sangkutan; secara teknis berarti kepercayaan, keyakinan, iman.34 Pembahasan aqidah Islam pada umumnya berkisar pada arkanul iman (rukun iman yang enam). a. Iman kepada Allah. b. Iman kepada malaikat-malaikat nya. c. Iman kepada kitab-kitab nya. d. Iman kepada rasul-rasul nya. e. Iman kepada hari akhir. f. Iman kepada qadha dan qadar. 35 2. Syariah secara etimologi berarti memberi peraturan atau ketetapan yang Allah perintahkan kepada hamba-hambanya, seperti puasa, shalat, haji, zakat dan seluruh kebijakan. Syariat Islam ialah suatu sistem norma ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan

34 Ending Saifuddin Anshari, Wawasan Islam: Pokok-Pokok …., hlm. 27 35 Ending Saifuddin Anshari, Wawasan Islam: Pokok-Pokok …., hlm. 44

32

sesama manusia, hubungan manusia dengan alam lainnya.36 Syariah adalah sebutan bagi berbagai peraturan dan hukum yang telah disyaritakan Allah atau prinsip-prinsipnya. Lalu diwajibkan kepada kaum Muslim agar berpegang teguh kepada syariah tersebut dalam melakukan hubungan dengan Allah dan sesama manusia. Sekalipun hukum syariah sangat banyak namun ada prinsip yang menjadikan dua aspek utama. a. Aspek pertama adalah perbuatan yang dilakukan kaum muslim dalam mendekatkan diri kepada Tuhan dan meningkatkan keagungannya, yang akan menjadi tanda bukti kebenaran keimanan mereka kepada Allah. Faktor inilah yang di dalam Islam disebut dengan nama ibadah. b. Aspek kedua adalah perbuatan yang dilakukan kaum muslin menjadikannya jalan untuk memelihara kemaslahatan dan menolak mudharat, baik sesama umat maupun antara mereka dan manusia pada umumnya melalui pencegahan tindakan zhalim, kehidupan dalam rumah tangga atau suami istri dan kehidupan sesama manusia. Faktor ini yang di dalam Islam dinamakan dengan mu’amalah. 3. Akhlak dilihat dari sudut bahasa (etimologi), adalah jamak dari khulk. Khulk didalam kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Pada hakikatnya khulk atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah

36 Ending Saifuddin Anshari, Wawasan Islam: Pokok-Pokok …., hlm. 28

33

meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situlah timbul berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.37 Akhlak merupakan dimensi nilai dari syariat Islam. Kualitas keberagaman justru ditentukan oleh nilai akhlak. Jika syariat berbicara tentang syarat rukun, sah atau tidak sah, akhlak menekankan pada kualitas dari perbuatan, misalnya beramal dilihat dari keikhlasannya, shalat dilihat dari kekhusyukannya, ilmu dilihat dari konsistensinya dengan perbuatan dan lain sebagainya. Pada garis besarnya akhlak Islam mencakup beberapa hal yakni a. Akhlak manusia terhadap khalik. b. Akhlak manusia terhadap makhluk. c. Makhluk selain manusia; flora, fauna dan lain-lain. d. Makhluk sesama manusia yang mencakup; diri pribadi, rumah tangga atau keluarga, antartetangga dan masyarakat luas lainnya.38

Jadi, seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa nilai secara sederhana adalah suatu tipe kepercayaan yang dipegang teguh oleh masyarakat dalam ruang lingkup dimana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan yang pantas atau tidak pantas untuk dilakukan. Nilai sendiri diartikan sebagai suatu tatanan yang dijadikan panduan atau acuan sesorang untuk

37 Asmaran AS, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), cet. Ke-3, hlm. 1 38 Ending Saifuddin Anshari, Wawasan Islam: Pokok-Pokok …., hlm. 46

34

menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Sementara konsep Islam juga telah disebutkan sebelumnya, secara luas Islam diartikan sebagai agama, pada hakikatnya Islam membawa ajaran-ajaran yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang diturunkan dari Allah SWT kepada Rasulnya Nabi Muhammad SAW dan disampaikan kepada manusia. Ajaran- ajaran tersebut bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits yang digunakan sebagai acuan atau pedoman yang meliputi aspek kehidupan sosial sesama makhluk, ibadah, tata cara atau hukum dan sebagainya. Dengan demikian, nilai-nilai Islam adalah pedoman atau acuan untuk menerapkan keyakinan seseorang mengenai pemahaman ajaran-ajaran yang ada di dalam agama Islam, keyakinan ini dijunjung tinggi oleh manusia khususnya umat Muslim mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan Islam serta menjadikannya sebagai acuan atau pedoman yang dipercaya sehingga ajaran-ajaran tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai umat Muslim.

F. Tinjauan Umum Tentang Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film adalah selaput tipis yang terbuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif yang akan dibuat potret atau tempat gambar positif yang akan dimainkan di bioskop39

39 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Jakarta: Balai Pustaka, 2011), hlm. 330

35

Menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 2009 pasal 1 tentang perfilman menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukan.40 Secara etimologi, film berarti gambar yang bergerak, awalnya film lahir sebagai bagian dari perkembangan teknologi. Ia ditemukan dari hasil pengembangan prinsip fotografi dan proyektor. Thomas Edison yang untuk pertama kalinya mengembangkan kamera citra bergerak pada tahun 1888 ketika ia membuat film sepanjang 15 detik yang merekam salah seorang asistennya ketika sedang bersin. Segera sesudah itu, Lumiere bersaudara memberikan pertunjukkan film sinematik kepada umum di sebuah kafe di Paris.41 Film juga dapat diartikan sebagai teknik audio visual yang sangat efektif dalam mempengaruhi penonton-penontonya. Film merupakan kombinasi drama dengan paduan suara dan musik, serta drama yang dengan paduan tingkah laku dan emosi yang dapat dinikmati oleh penontonnya sekaligus dengan mata, telinga dan di ruang yang gelap dan terang. Film adalah medium komunikasi yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, melaikan juga pendidikan dan penerangan. Film dapat menyampaikan banyak pesan. Melalui film, orang yang buta huruf dapat ikut menikmatinya dibandingkan dengan media

40 Teguh Trianton, Film Sebagai Media Belajar, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm. 1 41 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotik Media …., hlm. 132.

36

cetak. Film merupakan media yang paling banyak menampilkan lambing untuk menunjang penyampaian pesan.42 Proses pembuatan karya film sendiri membutuhkan waktu yang sangat panjang dan terdiri dari tiga tahapan besar. Yakni tahap pra-produksi, tahap produksi dan tahap pasca-produksi. Karena ketiga tahapan inilah proses pembuatan film sangat rumit.43 Film dibagi menjadi lima jenis, yakni film dokumenter, fitur, animasi, cerita pendek dan cerita panjang. Berikut penjelasannya:44 Film dokumenter adalah karya ciptaan mengenai kenyataan. Film dokumenter merupakan interpretasi yang puitis yang bersifat pribadi dari kenyataan-kenyataan. Atau dengan kata lain merupakan film non fiksi yang menggambarkan situasi kehidupan nyata dengan setiap individu menggambarkan perasaan dan pengalaman dalam situasi yang apa adanya. Film dokumenter pada dasarnya berusaha dibuat untuk menyajikan realitas melalui berbagai macam cara untuk berbagai macam tujuan. Secara umum film dokumenter dibuat untuk tujuan penyebaran informasi, pendidikan juga propaganda bagi sesorang atau kelompok tertentu.45

42 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003). hlm. 209 43 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 2009), hlm. 137 44 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotik Media …., hlm. 134 45 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar …., hlm. 139

37

Film fitur merupakan karya fiksi yang strukturnya selalu berupa narasi yang dibuat dalam tiga tahap. Tahap pra produksi, kektika skenario diperoleh. Skenario ini berupa adaptasi dari novel atau cerita fiktif yang dimodifikasi. Tahap produksi, merupakan masa berlangsungnya pembuatan. Dan tahap pasca produksi ketika semua bagian film diurutkan sesuai dengan urutan cerita dan disusun menjadi kesatuan kisah yang menyatu. Film animasi adalah teknik pemakaian film untuk menciptaka ilusi gerakan dari serangkaian gambaran benda dua atau tiga dimensi. Penciptaan tradisional dari animasi gambar bergerak selau diawali hampir bersamaan dengan penyusunan storyboard yaitu serangkaian skestra yang menggambarkan bagian penting dari cerita..46 Film Cerita Pendek, durasi film cerita pendek biasanya dibawah 60 menit. Film cerita pendek dijadikan laboraturium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh mahasiswa jurusan film atau orang atau kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik. Film Cerita Panjang, sebuah film dikatakan film cerita panjang bila durasi dari film lebih dari 60 menit. Film yang biasanya diputar termasuk dalam jenis film cerita panjang. Seiring perkembangan zaman dan dunia perfilman, gendre dalam

46 Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar …., hlm. 139

38

filmpun mengalami sedikit perubahan. Sejauh ini jenis film cerita panjang di bagi menjadi lima genre, yaitu: 1. Komedi, genre ini tidak harus diperankan oleh komedian, tetapi aktor film biasa juga dapat bermain di film ini. Tema komedi selalu menawarkan sesuatu yang membuat penonton tersenyum bahkan tertawa. 2. Drama, genre yang menggambarkan realita kehidupan manusia. Dalam film ber-genre drama, alur ceritanya terkadang dapat memainkan rasa emiosional penonton. Tema ini mengetengahkan aspek aspek human interest sehingga yang dituju adalah perasaan atau emosi penonton untuk meresapi kejadian yang menimpa tokohnya. 3. Horror, film yang bertema mistis, gaib dan supranatural. Alur ceritanya dapat membuat jantung penonton berdegup kencang, menegangkan, dan berteriak histeris. Film ini biasa dibuat dengan cara animasi, special efek, atau langsung oleh tokoh-tokoh dalam film tersebut. 4. Musikal, genre yang penuh dengan nuansa musik. Alur ceritanya sama seperti drama. Hanya saja dibeberapa bagian adegan dalam film para pemain bernyanyi, berdansa, bahkan berdialog menggunakan musik. 5. Laga (action). Film yang dipenuhi aksi, perkelahian, tembak-menembak, kejar-kejaran, kebut- kebutan dan adegan adegan berbahaya yang mendebarkan. Bisa dikatakan film yang berisi “pertarungan” secara fisik antara protagonis dengan antagonis. Alur ceritanya sederhana, hanya saja dapat menjadi luar biasa setelah

39

dibumbui aksi-aksi yang mebuat penonton tidak beranjak dari kursi. Jika dilihat dari segi teknis, Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar untuk jurnalistik televisi47, hal ini pun juga sama dengan teknik pengambilan gambar untuk film yaitu: Camera Angle yakni posisi kamera pada saat pengambilan gambar. Masing-masing angle punya makna tersendiri. Camera angle terbagi atas lima teknik sebagai berikut: 1. Bird eye view, adalah teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera di atas ketinggian objek yang direkam. Hasil teknik ini memperlihatkan lingkungan yang luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah begitu kecil dan berserakan tanpa makna. 2. High angle, merupakan teknik pengambilan gambar dari atas objek. Selama kamera di atas objek maka sudah dianggap high angle. Dengan teknik ini maka objek nampak lebih kecil. 3. Low angle, juru kamera mengemasnya dengan pengambilan gambar yang diawali dengan tilt up. Teknik ini menunjukkan bahwa orang yang sedang direkam memiliki dominasi, kuasa atau kekuatan dengan menonjolkan wibawa nya. 4. Eye level, adalah teknik pengambilan gambar yang sejajar dengan objek. Posisi kamera dan objek lurus sejajar sehingga gambar yang diperoleh tidak ke atas atau bawah.

47 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi …., hlm. 120

40

5. Frog eye, adalah teknik pengambilan gambar yang dilakukan juru kamera dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar kedudukan objek atau dengan ketinggian yang lebih rendah dari dasar kedudukan objek. Dengan teknik ini gambar yang didapat akan terlihat besar dan bermakna mengerikan serta bisa saja penuh misteri. Frame size, adalah ukuran shot untuk memperlihatkan situasi objek bersangkutan. Teknik ini dibagi menjadi 12 jenis, yakni: 1. Extreme close-up. Sangat dekat dengan objek misalnya mata, hidung dan sebagainya. Teknik ini menunjukkan detail dari suatu objek. 2. Big close-up. Diambil dari batas kepala hingga dagu objek yang menonjolkan objek untuk menimbulkan ekspresi tertentu. 3. Close-up. Diambil dari batas kepala sampai leher bagian bawah untuk memberi gambaran objek secara jelas. 4. Medium close-up. Diambil dari atas kepala hingga bagian dada atas untuk menegaskan profil seseorang. 5. Mid shot. Diambil dari kepala hingga pinggang untuk memperlihatkan objek dengan sosoknya. 6. Knee shot. Diambil dari batas kepala hingga lutut untuk memperlihatkan sosok objek (sama dengan mid shot). 7. Full shot. Diambil dari batas kepala hingga kaki untuk memperlihatkan objek dengan lingkungan sekitar. 8. Long shot. Mengambil objek penuh dengan latar belakang untuk memperlihatkan objek dengan latar belakagnya.

41

9. One shot. Yakni pengambilan satu objek gambar untuk memperlihatkan seseorang di dalam frame. 10. Two shot. Adalah pengambilan dua objek gambar untuk memperlihatkan dua objek yang sedang berinteraksi 11. Three shot. Adalah pengambilan tiga objek gambar untuk memperlihatkan tiga objek orang yang sedag berinteraksi. 12. Group shot. Adalah pengambilan gambar dengan memperlihatkan objek yang lebih dari tiga orang.48 Pergerakan kamera. Dapat dilakukan juru kamera dalam pengambilan gambar, antara lain dengan menggerakan kamera secara vertikal atau horisontal. Pergerakan kamera juga dapat dilakukan dengan mengubah ukuran objek menjadi lebih kecil atau besar dengan mengatur zoom pada kamera. Berikut beberapa istilah teknis dalam pergerakan kamera 1. Pan, yaitu pergerakan kamera secara horisontal yang menggerakkan kamera dari kanan ke kiri atau sebaliknya. 2. Tilt, yaitu pergerakan kamera secara vertikal yang dimana kamera digerakkan dari atas ke bawah atau sebaliknya. 3. Zoom out, yaitu teknik pengambilan gambar yang dimulai dari close up pada satu objek kemudian objek terlihat bergerak menjauh dari kamera yang secara gradual memperlihatkan lingukan disekitar subjek. 4. Zoom in, yaitu teknik pengambilan gambar yang dimulai dengan sudut pengambilan melebar dan kemudian bergerak mendekati arah subjek. Teknik zoom in dan

48 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi …., hlm. 128

42

zoom out dilakukan dengan mengatur ring zoom yang terdapat pada kamera. 5. Track, yaitu gerakan kamera secara konstan, caranya dengan meletakkan kamera pada suatu benda yang bergerak seperti pengambilan gambar dari kendaraan contohnya mobil, kereta api dan sebagainya.49 Gerakan objek. Artinya kamera tetap diam atau statis dan yang bergerak adalah objek bidikannya. Hal ini dibagi menjadi tiga jenis yakni 1. Objek sejajar dengan kamera. Baik ke depan, belakang, kiri atau kanan. Dengan teknik ini kamera harus mengikuti gerakan objek dan diperlukan alat bantu seperti kendaraan, rail atau crane untuk pengambilan gambarnya 2. Walk-in/walk-away. Objek yang menjauh atau mendekat ke kamera, apabila objek bergerak menjauhi kamera disebut dengan walk-away dan sebaliknya. 3. Framing. Adalah masuknya objek dalam sebuah frame film yang awalnya kosong kemudian muncul aba-aba yang menandakan bahwa objek masuk ke frame. Hal tersebut dinamakan in frame, dan sebaliknya. Komposisi dalam sebuah frame ditentukan oleh tiga faktor, yakni: a. Headroom adalah komposisi dimana sebuah objek dengan mid shot maka harus proporsional yakni kepala bagian atas dengan batas frame harus diatur tidak terlalu tinggi atau rendah. Jika headroomnya

49 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir…., hlm. 181

43

terlalu tinggi maka objek akan terkesan menggantung. Apabila terlalu rendah maka objek akan terpotong frame. b. Noseroom. Diartikan sebagai jarak pandang seseorang terhadap objek lainnya, baik ke kiri atau kanan. Komposisi ini dikemas untuk mendapatkan gambar yang menarik, karena dengan ini berarti seseorang sedang melakukan interaksi dengan dua orang atau benda sekitarnya. c. Looking space. Orang yang sedang berjalan atau berlari selalu menyisakan ruang di depan atau belakang nya. Ruangan di depan orang yang sedang berjalan atau berlari itulah yang disebut dengan looking space. Sementara bagian belakangnya disebut back space.50

G. Kerangka Berpikir

Film adalah sebuah media yang menggabungkan unsur audio atau suara dengan visual atau gambar. Hal inilah yang menjadikannya kelebihan dibandingkan media lain yang mengandalkan satu unsur suara atau gambar saja karena pesan yang hendak disampaikan dapat diperkuat dengan penggambaran berupa latar tempat, waktu, dialog, gestur atau ekspresi dari pemeran film. Pesan yang disampaikan dalam film mencakup pesan moral, budaya, agama serta ideologi yang terdapat dalam

50 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi …., hlm. 136

44

masing-masing adegannya. Tetapi, dalam sebuah film terdapat suatu makna yang digambarkan secara implisit sehingga penonton harus mencerna makna tersebut secara mendalam agar pesan yang disampaikan oleh movie maker sampai kepada audiens. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba untuk mendapatkan dan mencerna makna implisit tersebut lebih dalam lagi menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang berfokus pada pencarian makna dalam tiga tahapan makna. Ketiga tahapan makna tersebut adalah Makna Denotasi, Makna Konotasi dan Makna Mitos. Alur kerangka berpikir tersebut digambarkan sebagai berikut:

Semiotika Roland Barthes

Denotasi – Konotasi – Mitos

Film

“Surga Yang Tak Dirindukan 2”

Nilai-nilai Islam Nilai Aqidah – Nilai Syariah – Nilai Akhlak

BAB III

GAMBARAN UMUM FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2

A. Sekilas Tentang Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 Surga Yang Tak Dirindukan 2 merupakan film ber-genre drama religi yang kisahnya adalah lanjutan dari film Surga Yang Tak Dirindukan pada tahun 2015 lalu. Film yang skenario nya ditulis oleh Alim Sudio ini adalah adaptasi dari novel karangan Asma Nadia judulnya sama dengan filmnya. Secara garis besar film ini menceritakan bagaimana kehidupan dari seorang suami yang melakukan poligami yang lebih menonjolkan unsur religiusitas dengan direpresentasikannya unsur-unsur seperti simbol, lisan, dan visual keagamaan secara spesifik agama Islam. Film garapan Hanung Bramantyo selaku sutradara serta Manoj Punjabi selaku produser ini tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 9 Februari 2017 dengan menggandeng beberapa aktor dan aktris untuk memerankan tokoh yang ada di film ini. Yakni Fedi Nuril, Laudya Cynthia Bella, Reza Rahardian, Raline Shah, Nora Danish, Kemal Palevi, Tata Ginting, Sandrinna Michelle, Keefe Bazil dan Muhadkly Acho mampu membuat film terasa lebih emosional yang bercampur dengan unsur keagamaan ditambah latar tempat yang apik dari kota Budapest, Hungaria. Di awal perilisan film ini sempat mengalami kendala yakni diundurnya jadwal tayang yang seharusnya pada 15 Desember

45

46

2016 sudah dapat dinikmati penonton di seluruh bioskop Indonesia tetapi karena ada beberapa permasalahan di post- production maka sang produser Manoj Punjabi mengambil resiko untuk mengundur tanggal perilisan film terbarunya pada tahun 2017 ini.1 Film bertemakan religi di Indonesia bisa dibilang sangat banyak, dari tahun ke tahun dapat dipastikan selalu ada film religi yang ditayangkan di bioskop. Apabila kebanyakan film religi mengangkat tema keberagaman, toleransi, keyakinan terhadap satu agama dan sebagainya. Surga Yang Tak Dirindukan 1 dan 2 adalah pionir film religi dengan benang merah cerita mengenai poligami dan mengajarkan tentang keikhlasan di Indonesia.

B. Sinopsis Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 Awal cerita film ini dimulai di Yogyakarta dimana Arini harus pergi ke Budapest untuk memenuhi agenda promosi buku terbarunya dan mengunjungi komunitas Muslim Indonesia Eropa. Pada waktu menjelang keberangkatan Arini menuju bandara terjadi insiden dimana Prasetya menolong wanita yang menjadi korban kecelakaan tunggal lalu lintas dengan membawa nya kerumah sakit. Mengingat peristiwa yang persis menimpanya sekian tahun lalu, Prasetya khawatir apakah wanita yang kecelakaan ini sedang dalam kondisi mengandung atau tidak. Setelah dilakukan proses pengecekan medis ternyata wanita tersebut hanya mengalami luka-luka dan tidak dalam masa

1 Diakses dari https://entertainment.kompas.com/read/2016/12/08/073000610/jadwal.tayang.s urga.yang.tak.dirindukan.2.diundur pada 23 Oktober 2018

47

mengandung. Prasetya dengan perasaan lega setelah itu langung bergegas menuju bandara untuk bertemu dengan Arini dan Nadia sebelum mereka pergi ke Budapest karena Prasetya baru akan menyusul mereka beberapa hari kedepan dikarenakan ada pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu di Yogyakarta. Beberapa saat kemudian Arini dengan Sheila, manajernya. Membuka sesi tanda tangan buku karangan Arini yang banyak dari penggemar buku tersebut adalah anak-anak hingga remaja di Budapest. Suatu saat muncul seorang dokter spesialis kanker bernama Syarief meminta Arini untuk membacakan bukunya langsung ke anak-anak pengidap kanker. Syarief mengatakan bahwa buku karangan Arini ini ia gunakan untuk ‘mengobati’ anak-anak pengidap kanker tersebut. Dengan mendengar hal tersebut Arini, Sheila dan Nadia meluangkan waktunya untuk mengunjungi dan Arini secara langsung membacakan bukunya ke anak-anak yang mengidap penyakit kanker yang sudah disebutkan oleh Syarief. Setelah beberapa saat Arini membacakan bukunya, Nadia, Shiela dan Syarief pun saling bercanda gurau dengan anak-anak tersebut. Michela, salah satu dari anak-anak pengidap kanker meninggal dunia dengan kondisi yang sangat tenang, suasana yang sebelumnya riang gembira diikuti dengan suara tawa anak- anak berubah menjadi dingin dan ekspresi orang-orang disekitar menjadi muram serta hening seketika. Singkat cerita setelah kepergian Michelle di rumah sakit dimana Syarief bekerja. Arini, Nadia dan Shiela melaksanakan ibadah shalat di masjid di kota Budapest. Setelah selesai dan

48

mereka bertiga sedang merapikan perlengkapan ibadah nya tiba- tiba seorang anak laki-laki muncul dengan mainan mobil-mobilan yang mendekat kearah mereka. Ketika Arini mendekat ke anak laki-lai tersebut untuk menyapa sekaligus memberi coklat tiba- tiba seorang wanita dari kejauhan berkata jangan beri dia coklat, dia alergi coklat. Ternyata setelah dilihat dengan tidak diduga Arini bertemu dengan Meirose ibu dari anak laki-laki tersebut yang bernama Akbar. Dari sinilah Meirose dan Arini bertemu kembali setelah sekian lama berpisah. Rasa canggung muncul ketika mereka berdua sedang berbicara mengenai kehidupan masing-masing. Arini yang sekarang berprofesi sebagai penulis buku sementara Meirose yang membuka bisnis butik dengan warisan ayahnya di Budapest dan bergabung dengan Komunitas Islam Eropa di Budapest. Rasa canggung muncul ketika Meirose menanyakan kabar Prasetya ke Arini. Hal itu muncul karena Meirose masih istri Prasetya yang sah secara hukum dan agama tetapi Meirose memilih untuk pergi bersama Akbar karena Ia tidak mau mengganggu keluarga Prasetya dan Arini sebagai istri pertama Prasetya. Setelah perbincangan antara Meirose dan Arini selesai, mereka lekas pergi masing-masing bersama anaknya. Ditengah perjalanan pulang, Arini yang sedang bersenda gurau dengan Nadia tiba-tiba jatuh pingsan dan langsung dilarikan kerumah sakit dimana dokter Syarief bekerja. Setelah beberapa saat Arini dibangunkan dari tidurnya oleh dokter Syarief bersama salah satu suster di rumah sakit tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan

49

awal berupa CT scan ternyata Arini mengidap kanker rahim stadium empat yang sudah menyebar sampai ke otak. Arini mengatakan bahwa dua tahun lalu Ia pernah melakukan operasi kanker rahim dan dokter menyatakan bahwa Arini sembuh dari kankernya. Pada momen ini Arini tampak menyerah dengan penyakit kanker nya. Ia menolak untuk melakukan prosedural biopsy dan treatment lainnya karena Arini sudah melakukan banyak proses penyembuhan dan Ia tidak mau melakukan itu lagi. Tetapi Syarief meyakinkan Arini untuk tidak menyerah dan terus melawan kanker nya. Arini meminta Syarief untuk tidak memberitahu siapa-siapa mengenai kondisi nya termasuk suaminya sendiri Prasetya dan anaknya Nadia. Padahal dalam situasi seperti ini dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting. Secara diam-diam Nadia mendengar percakapan Syarief dengan Arini, Ia pun tahu bahwa Arini sebagai ibu kandung nya mengidap penyakit kanker yang serius dimana dalam hasil diagnosa Arini tidak akan bertahan lama lagi apabila tidak dilakukan perawatan. Arini pun memutuskan agar Meirose kembali lagi dengan Prasetya untuk menggantikan posisinya sebagai istri dan ibu bagi Nadia. Nadia yang sudah mengetahui kondisi ibunya berjanji ingin menuruti segala keinginannya termasuk mengajak Meirose kembali bersama Prasetya. Sebelum itu Meirose sudah dilamar oleh Syarief tetapi Ia meminta untuk menunggu keputusan dan Ia memberi tahu bahwa Meirose memiliki masa lalu yang kurang baik.

50

Sesampainya Prasetya di Budapest, ia langsung menuju Szentendre dimana Arini dan Nadia sudah terlebih dahulu disana dan menunggunya. Sesampainya Prasetya di lokasi tersebut, Ia terkejut bahwa tempat yang didatanginya adalah rumah Meirose. Keadaan menjadi canggung ketika Arini, Meirose, Prasetya, Nadia dan Akbar duduk bersama menyantap makan malam. Prasetya, Arini dan Meirose tidak saling berbicara tetapi Nadia terus berupaya untuk memulai percakapan dimulai dengan obrolannya bersama Akbar. Singkat cerita setelah itu Meirose melihat kembali surat penggugatan cerai kepada Prasetya, di sisi lain Prasetya yang belum tahu mengenai penyakit kanker Arini berdiskusi dengan nya untuk menyatakan ikrar talak kepada Meirose. Arini pun tidak setuju dengan hal itu tetapi Prasetya mengatakan bahwa Meirose sudah punya kehidupan yang baik di Budapest, Ia akan zhalim apabila terus menerus mengikatnya. Hari berikutnya Prasetya, Arini dan Nadia pergi ke Budapest tepatnya ke apartemen Arini dimana Ia tinggal selama di Budapest. Sebelum itu, mereka bertemu dengan rekan kerja Prasetya di salah satu restoran di Budapest. Dengan tergesa-gesa Arini menuju toilet dan nampaknya Ia jatuh pingsan dikarenakan penyakit kanker yang Ia alami. Prasetya yang baru mengetahui kondisi Arini mengatakan kepadanya akan melakukan apa saja yang Ia inginkan dan apapun akan dilakukan supaya Arini sembuh tetapi Arini tetap menolak untuk melawan penyakit kanker yang Ia alami. Setelah Arini Pulih, ia meminta kepada Prasetya untuk tidak menceraikan

51

Meirose karena menurutnya Nadia membutuhkan sosok seorang ibu dan Prasetya tidak bisa mengurus Nadia sendiri, Ia butuh sosok seorang istri. Arini juga meminta hal tersebut kepada Meirose untuk menjadi pengganti nya sebagai istri Prasetya dan ibu dari Nadia. Tetapi keduanya menolak, Prasetya mengatakan apapun akan dilakukan selain itu dan Ia lebih memilih hidup sendiri dengan Nadia. Beberapa saat setelah itu Syarief datang kerumah Meirose dan mengatakan yang sebenarnya tentang penyakit Arini, Meirose meminta untuk Syarief agar berusaha menyembuhkannya tetapi semua perawatan medis yang ingin Ia lakukan ditolak. Arini kembali jatuh pingsan ketika perjalan pulang ke Budapest, dengan kondisi yang sangat lemah selagi berbaring di ranjang rumah sakit Ia meminta untuk melakukan shalat berjamaah bersama Meirose, Prasetya dan Nadia. Namun beberapa saat setelah itu Arini menghembuskan nafas terakhirnya selagi melakukan shalat. Pada Akhirnya Prasetya mengabulkan permintaan Arini dengan tidak menceraikan Meirose, Ia kembali membina rumah tangga bersama Meirose dan menjadikan Meirose ibu dari Nadia.

C. Profil Sutradara Film Surga Yang Tak Dirindukan 2

52

Gambar 3.1 Hanung Bramantyo

Lahir dengan nama lengkap Setiawan Hanung Bramantyo pada 1 Oktober 1975 di Yogyakarta. Hanung menempuh pendidikan tinggi nya di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia namun tidak sampai menyelesaikan masa studinya, Ia pindah ke Institut Kesenian Jakarta tepatnya di Fakultas Film dengan Program Studi Film. Awal karir Hanung sebagai sutradara dimulai pada tahun 2000 dimana Ia meyutradarai film Topeng Kekasih dan ikut menjadi pemeran dalam film Jomblo pada tahun 2006 sebagai seorang koki. 2 Karirnya sebagai sutradara meningkat setelah mendapat penghargaan sebagai sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia di tahun 2005 lewat filmnya yang berjudul Brownies. Selain itu Ia juga dinominasikan sebagai sutradara terbaik film cerita lepas dengan judul filmnya Sayekti Dan Hanafi.3

2 Rony Wijaya, Biograif Hanung Bramantyo, diakses dari http://bio.or.id/biografi-hanung-bramantyo/ pada 22 Agustus 2018 3 Merdeka, Profil Hanung Bramantyo, diakes dari https://www.merdeka.com/hanung-bramantyo/profil/ pada 22 Agustus 2018

53

Karir Hanung sebagai sutradara tidak sepenuhnya berjalan mulus, ada lika liku dan kontroversi dalam beberapa karyanya. Film ? (Tanda Tanya) yang menceritakan tentang intoleransi diprotes oleh Front Pembela Islam, setelah Hanung berdiskusi dengan Majelis Ulama Indonesia Ia akhirnya sepakat untuk memotong beberapa bagian dalam film tersebut. Terlepas dari itu film ini mendapat apresiasi yang bagus dari Singapura, Australia dan Kanada karena telah menyajikan rupa Islam yang modern dan damai. Film Soekarno: Indonesia Merdeka yang rilis tahun 2013 pun mendapat kritik dari Rachmawati Soekarnoputri, anak perempuan dari Soekarno. Ia megkritik Hanung karena menurutnya yang berperan sebai Soekarno yakni Ario Bayu tidak cocok menggambarkan Soekarno di dalam film tersebut. Melainkan Ia merasa bahwa Anjasmara lebih layak untuk mendapatkan peran tersebut.4 Dari awal karirnya sebagai sutradara Hanung telah membuat lebih dari 30 film dengan berbagai genre, alur cerita dan keunikan dari film nya masing-masing. Beberapa film karya Hanung yang populer adalah Ayat-Ayat Cinta yang dirilis pada tahun 2008, Sang Pencerah yang dirilis pada tahun 2010, Perahu Kertas 2 yang dirilis pada tahun 2012, Rudy Habibie yang dirilis pada tahun 2016, Kartini yang dirilis pada tahun 2017 dan lain lain. Prestasi yang diraih Hanung selama menjadi sutradara diantaranya adalah pada tahun 2011 Ia berhasil mendapatkan

4 Refi Kurniasari, Hanung Bramantyo: Sutradara Film, diakses dari https://tirto.id/m/hanung-bramantyo-bac pada 22 Agustus 2018

54

penghargaan sebagai sutradara terpuji dan penulis skenario terpuji dalam film Sang Pencerah pada Festival Film Bandung. Pada Festival Film Indonesia Ia berhasil mendapatkan 3 penghargaan sekaligus yakni sutradara dan penulis cerita asli terbaik dalam film ? (Tanda Tanya) serta sutradara terbaik dalam film Tendangan Dari Langit. Sebelum itu pada 2009 Hanung berhasil mendapatkan penghargaan dalam kategori penyutradaraan terbaik pada film Perempuan Berkalung Sorban di Festival Film Indonesia. Walaupun dalam film tersebut timbul kontoroversi karena dianggap melakukan kritikan kontra produktif atas tradisi Islam konservatif yang masih dipraktikkan dalam banyak pesantren di Indonesia saat film ini dirilis hingga salah seorang pengurus MUI menyarankan agar film ini ditarik dari edaran. Tetapi, penulis novel yang diadaptasi ceritanya tersebut mengatakan bahwa inti dari film ini adalah tentang pemberdayaan wanita. Kemudian pada tahun 2007 Hanung mendapatkan lagi tiga penghargaan pada Festival Film Indonesia dengan kategori sutradara dan skenario cerita asli terbaik dalam film Kamulah Satu-satunya serta sutradara terbaik dalam film Get Married. 1 tahun sebelumnya Hanung hanya mendapat satu penghargaan di Festival Film Indonesia dengan kategori skenario adaptasi terbaik dalam film Jomblo. Dan penghargaan pertama yang diraih oleh Hanung adalah sutradara dan skenario terbaik dalam film Brownies pada Festival Film Indonesia tahun 2005.5

5 Film Indonesia, Diakses dari http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b84ed860c823_hanung-bramantyo pada 22 agustus 2018

55

D. Profil Aktor dan Aktris Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 1. Fedi Nuril

Gambar 3.2 Fedi Nuril

Aktor kelahiran Jakarta 1 Juni 1982 ini sudah malang melintang di industri perfilman Indonesia. Ia adalah aktor bintang bagi film-film populer Indonesia seperti Ayat-Ayat Cinta, 5 CM, Get Married dan tentunya kedua film Surga Yang Tak Dirindukan. Karir Fedi Nuril sebagai aktor dimulai pada tahun 2004 dimana Ia berperan sebagai Nino dalam film Mengejar Matahari. Film selanjutnya yang ia lakoni adalah Garasi yang dirilis tahun 2006 disini ia berperan sebagai musisi dengan grup musiknya sendiri. Setelah beberapa kali menjadi aktor di film layar lebar, Ia menjadi aktor kunci dalam film Ayat Ayat Cinta pada tahun 2008 yang berperan sebagai Fahri.6

6 Diakses dari http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4bb7222c60335_fedi- nuril/filmography pada 22 Agustus 2018

56

Nama Fedi Nuril kembali menyita perhatian publik di film 5 CM yang rilis tahun 2012. Film arahan sutradara Rizal Mantovani yang dibuat berdasarkan novel karangan Donny Dirgantoro itu menuai sukses sejak pemutaran pertamanya pada Desember 2012. Hal tersebut ditandai dengan tercapainya angka satu juta penonton yang diraih oleh film ini.7 Aktor lulusan D3 Akuntansi Universitas Indonesia ini tidak hanya berperan sebagai aktor film melainkan Ia pernah merilis 3 album bersama grup musiknya yang bernama Garasi. Selain itu sejak tahun 2004 Ia pernah menjadi bintang iklan sebanyak 6 kali.8

2. Laudya Cynthia Bella

Gambar 3.3 Laudya Cynthia Bella

Laudya Cynthia Bella lahir di Bandung pada 24 Februari 1988. Bella pertama kali memulai karirnya di dunia entertainment pada tahun 2002 dimana Ia menjadi model dan

7 Diakses dari https://www.wowkeren.com/seleb/fedi_nuril/bio.html pada 22 Agustus 2018 8 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril pada 22 Agustus 2018

57

bintang sinetron. Namun jauh sebelum itu, Bella sudah menjadi bintang iklan berbagai produk di tahun 1994 dan tahun 1997. Karir Bella mulai naik ketika Ia bermain di film pertamanya yang berjudul Virgin pada tahun 2004 silam. Film ini sukses di layar lebar karena mencapai 1,4 juta penonton selama masa tayang. Melalui film ini Bella mendapatkan kehormatan masuk dalam nominasi di Festival Film Indonesia tahun 2004 dengan kategori pemeran utama wanita terbaik dan aktris utama terpuji. Ia pun bahkan mendapatkan penghargaan pertamanya dengan kategori most favourite rising star di MTV Indonesia Movie Awards tahun 2005.9 Selain terjun di dunia film, modelling, dan pertelevisian, Bella juga pernah terjun ke industri musik Indonesia bersama Melly Goeslaw, Raffi Ahmad, Chelsea Olivia Wijaya, Dimas Beck, dan Ayushita yang bernama BBB dan terbentuk pada tahun 2006.10

3. Reza Rahardian

9 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Laudya_Cynthia_Bella pada 22 Agustus 2018 10 Diakses dari https://www.viva.co.id/siapa/read/306-laudya-cynthia- bella pada 22 Agustus 2018

58

Gambar 3.4 Reza Rahardian

Aktor yang lahir di Bogor pada 5 Maret 1987 ini memiliki nama lengkap Reza Rahardian Matulessy, nama marga yang sama dengan ibunya Pratiwi Widantini Matulessy. Reza memulai karir nya di dunia hiburan sebagai seorang model, lalu bermain peran di sinetron dan akhirnya menjadi aktor layar lebar yang sangat populer di Indonesia. Awal karir Reza dimulai menjadi model di majalah remaja Aneka Yess dan mendapat penghargaan Favorite Top Guest di umurnya yang masih 17 tahun.11 Karir nya semakin naik ketika ia membintangi sinetron pertamanya pada tahun 2005 yang berjudul Culunnya Pacarku. Setelah membintangi 3 judul sinetron setelahnya, Reza mendapat tawaran untuk menjadi aktor film layar lebar. Hal ini membuat karir Reza menjadi semakin naik dan popularitasnya pun demikian. Film layar lebar pertama yang dibintangi Reza berjudul Film Horor yang dirilis pada tahun 2007. Film selanjutnya yang ia bintangi adalah Perempuan Berkalung Sorban

11 Diakses dari https://www.viva.co.id/siapa/read/402-reza-rahadian pada 22 Agustus 2018

59

dimana Ia mendapat penghargaan untuk pertama kalinya di ajang Piala Citra tahun 2009 dengan kategori pemeran pendukung pria terbaik. Di tahun berikutnya, Ia mendapatkan kembali penghargaan di kategori dan ajang yang sama dalam film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta. Dan pada tahun 2013 Reza berhasil mendapat penghargaan dari IMA sebagai pemeran utama pria terfavorit di film Habibie & Ainun.12

4. Raline Shah

Gambar 3.5 Raline Shah

Raline Shah lahir di Jakarta pada 4 Maret 1985 tetapi tinggal dan besar di Medan. Aktris berdarah melayu ini adalah salah satu dai finalis 2008 dan menjadi puteri favorit. Karena itulah banyak tawaran untuk membintangi iklan, bermain di sinetron hingga menjadi aktris di film layar lebar. Tetapi sebelum itu, Raline pernah berkuliah di National University of Singapore dalam bidang

12 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Reza_Rahadian pada 22 Agustus 2018

60

ilmu politik dan meraih gelar B.A di Political Science and New Media & Communications.13 Awal karir Raline terjun ke dunia akting ia berkesempatan bermain sebagai Riani dalam film 5 CM yang dirilis pada 12 Desember 2012. Film ini terbilang sukses dengan meraih 2.3 juta penonton selama masa tayangnya. Selang setahun setelah popularitasnya meningkat, Raline kembali bermain dalam trilogi 99 Cahaya di Langit Eropa sebagai Fatma. Film drama religi ini diangkat dari novel karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra yang berkisah tentang pencarian cahaya Islam di tanah Eropa yang dibawa oleh bangsa Turki di era Merzifonlu Kara Mustafa Pasha dari Kesultanan Utsmaniyah.14 Setelah beberapa judul film yang ia bintangi akhirnya pada tahun 2015 Raline mendapat kehormatan menjadi nominasi di Piala Citra Festival Film Indonesia dengan kategori peran pendukung wanita terbaik. Jauh sebelum menjadi aktris di layar lebar Raline pernah membintangi sinetron Jinny Oh Jinny pada tahun 1998, membintangi iklan berbagai produk dari tahun 2010 hingga 2016, membintangi beberapa video klip musik dari musisi ternama di Indonesia dan merilis lagu untuk digunakan sebagai soundtrack dalam film Surga Yang Tak Dirindukan pada tahun 2015 yang berjudul Kekasih Disurga.

13 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Raline_Shah pada 23 Agustus 2018 14 Diakses dari https://www.viva.co.id/siapa/read/354-raline-shah pada 23 Agustus 2018

61

E. Tim Produksi Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 1. Sutradara : Hanung Bramantyo 2. Produser : Manoj Punjabi 3. Penulis : Alim Sudio, Hanung Bramantyo, Manoj Punjabi 4. Pemeran : Raline Shah, Fedi Nuril, Laudya Cynthia Bella, Reza Rahardian, Nora Danish, Kemal Palevi, Tata Ginting, Sandrianna Michelle, Kefee Bazil & Muhadkly Acho. 5. Penata Musik : Tya Subiakto 6. Sinematografi : Ipung Rachmat Syaiful 7. Rumah produksi : MD Pictures

Gambar 3.6 Poster Film Surga Yang Tak Dirindukan 2

BAB IV

TEMUAN DATA FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2

Film adalah sebuah hasil karya komunikasi dimana dalam semua film apapun genre, tipe dan negara dimana film tersebut diproduksi pasti memliki pesan yang ingin dikomunikasikan kepada penonton. Alur cerita yang baik dan jelas akan memudahkan penonton untuk menangkap pesan atau makna apa yang ingin disampaikan oleh pembuat film ditambah dengan tatanan audio visual yang berfungsi untuk menguatkan alur cerita serta menambah unsur hiburan dalam film tersebut. Berawal dari pernyataan ini penulis menjadikan film Surga Yang Tak Dirindukan 2 sebagai bahan analisis dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos dari beberapa adegan-adegan yang merepresentasikan nilai-nilai keislaman dalam film tersebut.

A. Scene 1. Poligami Scene pertama yang kental dengan unsur komedi ini memperlihatkan situasi dimana Arini dan Nadia yang sedang berada di bandara di Yogyakarta ditemani oleh rekan-rekannya yakni Hartono, Amran dan Lia serta Prabu yang akan mewawancarai Arini sebelum berangkat ke Hungaria.

Visual Dialog Type Of Shot

62

63

Hartono & Lia: Group shot Pras mana? Pengambilan Arini: Mas Pras gambar yang lagi di rumah dilakukan dengan sakit, tadi memperlihatkan katanya ada objek lebih dari nolong orang tiga orang. yang lagi kecelakaan.

Hartono & Lia: Medium close up Perempuan? Memperlihatkan bagian dada ke atas dari objek yang sedang berinteraksi dengan ekspresi penasaran yang ditampilkan Hartono & Lia.

Arini: Close up (Mengangguk- Memberi angguk) gambaran objek secara jelas sehingga terlihat ekspresi yang dilakukan oleh Arini.

Hartono: Aduh! Medium close up (sambil menepuk Memperlihatkan dahi) dari bagian dada sampai batas kepala dari objek sehingga terlihat ada pergerakan tubuh yang dilakukan oleh Hartono.

64

Lia: Kamu kok Close up tenang-tenang aja Menunjukkan dari sih, nanti kalo batas kepala kejadian lagi sampai leher gimana? bagian bawah sehingga memberi gambaran ekspresi objek dengan jelas.

Amran: Heh, Medium close up jangan suudzon, Menunjukkan emang kalo bagian dari dada perempuan hingga kepala kenapa? Cowok objek dengan itu jatah nikahnya memperlihatkan empat kali. ekspresi yang ditimbulkan oleh objek yakni Amran.

Hartono: Nikah Group shot aja sih otak lu! Pengambilan gambar yang Amran: Biarin dilakukan dengan aja! memperlihatkan objek lebih dari tiga orang. Tabel 4.1

B. Scene 2. Berdakwah Awalnya Pras yang sudah hilang harapan untuk menemui Arini dan Nadia karena terlambat datang ke bandara. Janjinya untuk menemui mereka terpaksa batal karena Arini harus pergi menuju Hungaria. Tetapi pada saat detik-detik keberangkatan Nadia memanggil Pras dari kejauhan dan Pras dengan cepat menghampirinya. Akhirnya Pras menepati janjinya untuk

65

menemui mereka dan berpesan untuk menjaga diri karena negara yang akan dikunjungi letaknya sangat jauh dari tempat tinggal mereka.

Visual Dialog Type of shot

Arini: Aku Medium close up lega aku bisa Memperlihatkan ketemu sama objek dengan kamu sebelum sosoknya dari kepala berangkat. hingga dada bagian

atas. Dalam gambar ini terlihat sosok Arini.

Pras: Aku Medium close up merasa Memperlihatkan bersalah kalo objek dengan enggak ketemu sosoknya dari kepala sebelum hingga dada bagian

berangkat. atas. Dalam gambar ini terlihat sosok Pras

Nadia: Berarti Medium close up Bunda bohong, Memperlihatkan Bunda bilang objek dengan Bunda enggak sosoknya dari kepala takut. hingga dada bagian

atas. Dalam gambar ini terlihat sosok Nadia. Petugas Medium close up bandara Memperlihatkan wanita: Sudah objek dengan waktunya, Bu. sosoknya dari kepala hingga dada bagian atas. Dalam gambar

66

ini terlihat sosok seorang petugas bandara wanita.

Pras: Sebentar Medium close up yah. Memperlihatkan Pras: Kamu objek dari bagian jaga kesehatan atas kepala hingga yah, jangan bagian atas dada. capek-capek, Kembali jangan lupa diperlihatkan sosok minum vitamin Pras. yah.

Arini: Medium close up Insyaallah Memperlihatkan objek dari bagian atas kepala hingga bagian atas dada.

Kembali diperlihatkan sosok Arini.

Pras: Semoga Medium close up perjalanan ini Memperlihatkan benar-benar objek dari bagian jadi ibadahmu, atas kepala hingga Sayang bagian atas dada.

Kembali diperlihatkan sosok Pras Arini: Amin Medium close up Memperlihatkan Pras: Amin objek dari bagian atas kepala hingga bagian atas dada. Kembali diperlihatkan sosok Arini. Tabel 4.2

67

C. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan Pada scene ini, Panji yang bertugas sebgai tour guide Arini, Nadia dan Sheila selama di Budapest, Hungaria mengantarkan mereka ke tempat tinggal sementara yakni di salah satu apartemen di kota Budapest. Panji yang sudah lama tinggal disana memberitahu seluk beluk kota Budapest kepada mereka mulai dari jumlah penduduk, pariwisata, dan agama yang ada di Budapest. Sesaat sebelum memasuki ruangan yang dituju Panji memberi tahu fakta mengenai penduduk muslim yang ada di Hungaria kepada Arini, Nadia dan Sheila..

Visual Dialog Type of shot

Panji: Penduduk Long shot Muslim disini Digunakan untuk itu mbak, ada memperlihatkan sekitar dua latar tempat dimana puluh delapan objek berada.

ribu orang dan masih terus menunjukkan angka angka peningkatan.

Sheila: Oh, Long shot because of buku Memperlihatkan istana bintang? latar tempat dimana objek berada dan objek bergerak

mendekati kamera.

68

Panji: No, karna Group shot banyak masalah. Pengambilan gambar yang dilakukan dengan memperlihatkan objek lebih dari tiga orang Tabel 4.3

D. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga Adegan ini mempelihatkan ketika Arini dan Prasetya yang sedang berkomunikasi dengan media video call dengan menampilkan panorama kota Budapest dan kegiatan Arini yang sedang mewawancarai salah satu muslimah di Budapest.

Visual Dialog Type of shot

Arini: Long shot Alhamdulillah Digunakan untuk ladang memperlihatkan sedekahku secara jelas semakin luas, panorama sebagai

Mas. Aku objek. sekarang berada di tempat pusat kejayaan Turki Extreme long shot jaman dulu, di Menunjukkan Eropa. Ya lingkungan atau walaupun Islam latar tempat yang dipandang dominan, tipe shot sebelah mata ini biasanya disini karena menampilkan pemberitaan- panorama atau pemberitaan pemandangan yang yang ada tapi lebih luas dari long yang aku lihat ya shot hingga

69

Mas, orang- memenuhi layar. orang Islam disini itu mereka kompak loh.

Full shot Memperlihatkan objek secara keseluruhan dari batas kepala hingga kaki (full body) serta memperlihatkan objek dengan lingkungan atau latar tempat sekitar.

Pras: Rata-rata Group shot apa yang bikin Pengambilan mereka tertarik gambar yang dengan Islam? dilakukan dengan memperlihatkan

objek lebih dari tiga orang

Wanita Muslim Medium close up Budapest: I Memperlihatkan choose Islam objek dari batas because it has a kepala sampai dada guarantee that bagian atas. all men must be guarantee for womans life when their became their wife. I’m sure

70

the people who hates Islam because they don’t know about it. Tabel 4.4

E. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti

Adegan ini menunjukkan kondisi Arini setelah melihat sendiri ada salah satu anak karantina (pasien dokter Syarief) yang mengidap penyakit kanker lalu meninggal dunia. Perasaan terpukul Arini membuatnya mengingat akan kematian dimana itu adalah hal yang mutlak bagi semua yang memiliki nyawa.

Visual Dialog Type of shot

Arini: Kejadian Medium close up Michela bikin Digunakan untuk aku sadar kalau mengambil kematian bisa gambar objek dari datang kapan saja kepala sampai

tanpa kita minta. dada bagian atas.

Sheila: Whoa, Three shot stop right there, Menampilkan tiga you scaring me objek yang ada di ok. Jangan bilang dalam frame. gitu, Rin.

71

Arini: Sheila, Medium close up kematian itu Memperlihatkan sesuatu hal yang objek dari atas pasti. Dan setiap kepala hingga orang-orang yang bagian dada. beriman itu pasti merindukannya. Kamu beriman enggak?

Sheila: kamu Medium close up beriman enggak? Memperlihatkan (melihat ke arah objek dengan jelas Nadia dengan dari bagian kepala nada bercanda). hingga dada

bagian atas. Tabel 4.5

F. Scene 6. Takdir Allah Scene ini memperlihatkan kondisi Arini yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dimana sebelumnya Arini yang sedang berjalan-jalan di beberapa toko buah tangan di Budapest bersama Nadia secara tiba-tiba jatuh pingsan dan mengeluarkan darah dari lubang hidung. Setelah dibawa kerumah sakit dan dilakukan pemeriksaan baru diketahui penyebab mengapa Arini sebelumnya bisa jatuh pingsan secara tiba-tiba.

Visual Dialog Type of shot

Syarief: Sore Three shot Mbak Arini, Pengambilan maaf saya gambar yang mengganggu dilakukan untuk istirahatnya ya. memperlihatkan

Gimana tiga objek dalam

72

perasaannya, satu frame. lebih baik?

Arini: Dokter, Three shot tadi anak saya Memperlihatkan ada disitu tiga objek (Arini, dimana ya dia Syarief dan seorang sekakrang. suster dalam satu

frame). Syarief: Mungkin dengan suster, nanti saya cek.

Syarief: Oke, Medium close-up dari hasil CT Diambil dari atas scan… kepala hingga bagian dada atas untuk menegaskan

profil seseorang, dalam gambar ini adalah Syarief

Arini: Kanker ya Close-up dok? Dua tahun Diambil dari batas yang lalu saya kepala sampai leher sudah pernah bagian bawah operasi kanker untuk rahim dan memperlihatkan dokter sudah ekspresi wajah menyatakan Arini dengan jelas. kalau saya itu sembuh.

Syarief: Kalau Medium close-up dilihat dari Diambil dari atas metastase nya kepala hingga sudah sampai ke bagian dada atas otak. untuk menegaskan

profil seseorang.

73

Arini: Otak? Close-up Diambil dari batas Syarief: Stadium kepala sampai leher empat, tapi ini bagian bawah masih kembali untuk pemeriksaan memperlihatkan awal karena ada ekspersi wajah beberapa tahap Arini dengan jelas. lagi selanjutnya untuk bisa memastikan ini.

Arini: Berapa lama lagi umur saya? Dua tahun? Satu tahun?

Syarief: Three shot (bertanya ke Pengambilan suster) Can you gambar yang give us a dilakukan untuk minute? Thank memperlihatkan you. tiga objek dalam satu frame.

Syarief: Tanpa Medium close-up perawatan, bisa Diambil dari atas jadi lebih cepat. kepala hingga Oleh sebab itu bagian dada atas saya perlu untuk menegaskan melakukan profil seseorang. prosedural biopsi untuk mengetahui lebih lanjut.

Arini: Enggak, Close-up enggak. Tolong Diambil dari batas dokter, saya kepala sampai leher

74

tidak mau bagian bawah melakukan itu, untuk memberi saya tidak mau gambaran objek melakukan secara jelas. biopsi. Saya sudah melakukan beberapa proses penyembuhan dokter dan saya enggak mau melakukan seperti itu lagi.

Syarief: saya Two shot mohon Mbak Adalah Arini tidak pengambilan dua menyerah dan objek gambar untuk terus melawan. memperlihatkan

dua objek yang sedang berinteraksi

Nadia: Bunda Medium close up (Menangis) Diambil dari atas kepala hingga bagian dada atas untuk menegaskan

profil objek.

Arini: Saya Close-up tidak mau Diambil dari batas melawan takdir kepala sampai leher Allah. bagian bawah untuk memberi

gambaran objek secara jelas.

Syarief: Suami Big Close-up mbak? Atau Diambil dari batas anak? Lalu kepala hingga dagu

75

bagaimana nanti objek yang dengan mereka? menonjolkan objek untuk menimbulkan ekspresi tertentu.

Arini: Tolong Close-up mereka jangan Diambil dari batas sampai tahu kepala sampai leher keadaan saya bagian bawah dokter. untuk memberi

gambaran objek secara jelas.

Syarief: Mbak Medium close up Arini disaat-saat Diambil dari atas inilah dukungan kepala hingga keluarga itu bagian dada atas sangat penting. untuk menegaskan

profil objek. Arini: Tapi Close-up dengan mereka Diambil dari batas tidak tahu kepala sampai leher kondisi saya saat bagian bawah ini itu sama saja untuk memberi mereka sudah gambaran objek mendukung saya secara jelas. dokter. Tolong, jangan kasih tau mereka saya mohon. Saya minta dokter jangan kasih tau anak saya. Nadia tidak boleh tahu kondisi aku saat ini aku mohon. Tabel 4.6

76

G. Scene 7. Berprasangka Baik Pada adegan ini Pras dan Meirose mulai berbicara empat mata kembali setelah beberapa tahun berpisah karena Meirose yang memutuskan untuk pergi. Beberapa saat sebelum adegan ini, Pras diminta oleh Arini untuk menemani Meirose mengantarkan barang pesanan yang lupa dikirim hari itu juga. Setelahnya, mereka berdua bersama Akbar dan Nadia singgah terlebih dahulu di salah satu alun-alun kota Szentendre.

Visual Dialog Type of shot

Pras: Aku Long shot senang melihat Mengambil objek kamu dihargai penuh sampai disini. memperlihatkan latar belakang juga.

Meirose: Ya, Close up sulit juga tinggal Diambil dari batas di negara dimana kepala sampai leher penduduknya bagian bawah kebanyakan untuk memberi bukan Muslim. gambaran objek Apalagi setelah secara jelas. peristiwa Suriah, banyak imigran masuk ke Eropa dan mereka dianggap menyulitkan negara.

Pras: Bagaimana Two shot cara kamu Digunakan untuk bertahan? mengambil dua

77

objek yang sedang berinteraksi.

Meirose: Close up Positive thinking Memperlihatkan ekspresi wajah Meirose dari bagian kepala

hingga leher bagian bawah

Pras: Ooh Close up (tersenyum dan Pengambilan mengangguk). gambar fokus pada ekspresi wajah Pras dengan mengambil

gambar dari kepala hingga leher bagian bawah. Tabel 4.7

H. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah Meirose yang sebelumnya telah dilamar oleh Syarief berkonsultasi dengan Ustadz di salah satu masjid di Budapest mengenai pernikahan dalam perspektif Islam. Lalu ustadz memberikan penjelasan serta saran atau masukan atas permaslahan yang sedang dihadapi Meirose.

Visual Dialog Type of shot

Ustadz: Three shot Pernikahan itu Adalah

78

penyatuan jiwa pengambilan dan Islam gambar dengan mengatur jiwa tiga objek yang terikat (Meirose, Ustadz sebagai satu dan seorang ikatan yang suci, wanita muslim) sejajar dan saling dalam satu frame. melengkapi.

Meirose: Tapi Medium close up pernikahan saya Diambil dari atas berada diatas kepala hingga penderitaan orang bagian dada atas lain, Ustadz. Saya untuk menegaskan tidak ingin terus profil seseorang. menerus menyakiti orang lain.

Ustadz: Begini Medium close up mbak Meirose, Diambil dari atas sebelum mbak kepala hingga memutuskan bagian dada atas segala seuatu untuk menegaskan lebih baik mbak profil seseorang. ber-istikharah. Karena Islam itu selalu memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan mbak. Meirose: Medium close up Terimakasih, Diambil dari atas Ustadz. kepala hingga bagian dada atas untuk menegaskan profil seseorang. Tabel 4.8

79

I. Scene 9. Sikap Ikhlas Adegan ini ditampilkan ketika Arini telah menjalankan perawatan di rumah sakit karena penyakit kanker nya muncul lagi sehingga membuat Arini jatuh pingsan secara tiba-tiba. Pras yang waktu itu membawa dan menemaninya dirumah sakit akhirnya mengetahui penyakit kanker yang menyerang otak Arini. Kemudian setelah Arini selesai dengan perawatannya di rumah sakit, beberapa waktu kemudian Pras dan Arini terlihat berjalan berdua mendiskusikan sesuatu dengan latar belakang pepohonan tinggi di kanan dan kiri mereka.

Visual Dialog Type Of Shot

Pras: Aku Extreme long shot sudah Pengambilan memutuskan, gambar mencakup waktu ku area yang sangat sepenuhnya luas dengan maksud

buat kamu dan untuk Nadia. Aku mengikutsertakan sadar selama ini elemen disekitar aku lalai, terlalu objek kedalam sibuk mikirin frame. pekerjaan.

Arini: Kamu Two shot selalu menjaga pengambilan dua ku, menjaga objek gambar, Pras Nadia. dan Arini yang sedang berinteraksi.

80

Pras; Apa yang Two shot kamu mau, pengambilan dua Rin? objek gambar untuk memperlihatkan dua objek yang sedang

berinteraksi.

Arini: Aku mau Medium close up kamu jangan Diambil dari atas menceraikan kepala hingga Mei. bagian dada atas untuk menegaskan

profil subjek.

Pras: Enggak, Close up apapun akan Diambil dari batas kulakukan kepala sampai leher kecuali yang bagian bawah untuk itu. memberi gambaran

objek secara jelas.

Arini: Demi Medium close up aku, demi Diambil dari atas Nadia, Mas. kepala hingga bagian dada atas untuk menegaskan

profil subjek.

Pras: Kamu Close up tidak akan Diambil dari batas pernah kepala sampai leher tergantikan, bagian bawah untuk Rin. Aku lebih memberi gambaran memilih hidup objek secara jelas. berdua saja dengan Nadia

81

Arini: Nggak Medium close up Mas, kamu Diambil dari atas nggak boleh kepala hingga sendirian. Aku bagian dada atas nggak mau. untuk menegaskan

Nadia butuh profil subjek. ibu. Nadia butuh ibu. Tabel 4.9

J. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah Adegan terakhir ini ditampilkan beberapa saat ketika Arini meninggal dunia karena penyakit kankernya dimana ia meninggal dunia dalam keadaan shalat berjamaah bersama Pras, Meirose dan Nadia.

Visual Dialog Type of shot Arini: Aku ke Medium close up masjid ya, mas. Untuk Aku mau menegaskan mendongeng untuk profil objek anak-anak. dengan diambil dari batas kepala hingga dada.

Pras: Iya sayang, Medium close up semoga itu jadi Untuk ladang sedekahmu menegaskan dan surgamu. profil objek dengan diambil Arini: Amin. dari batas kepala hingga dada.

82

Anak-anak: Mbak Knee shot Arini, Mbak Arini Digunakan untuk Ayo Mbak Arini! memperlihatkan (memanggil Arini sosok objek yang dari kejauan). mirip dengan mid

shot serta memperlihatkan dari batas kepala hingga lutut.

Arini: Aku sudah Medium close up dijemput, aku Memperlihatkan pergi ya. objek dengan sosoknya dengan Pras: Iya. menunjukkan

kepala hingga sampai dada bagian atas dari objek.

Arini: Knee shot Assalamualaikum. Digunakan untuk (sambil mencium memperlihatkan tangan Pras). sosok objek yang mirip dengan mid

Pras: shot serta Waalaikumsalam. memperlihatkan dari batas kepala hingga lutut. (Tidak ada dialog.) Knee shot Digunakan untuk memperlihatkan sosok objek yang mirip dengan mid shot serta memperlihatkan dari batas kepala hingga lutut. Tabel 4.10

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Makna Denotasi Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2. 1. Scene 1. Poligami Pada gambar pertama terlihat Hartono, Amran, Lia, Arini, Nadia dan Prabu yang akan mewawancarai Arini sedang berjalan di dalam ruangan dengan latar belakang berupa lukisan atau gambar candi Borobudur. Kemudian Hartono dan Lia secara bersamaan bertanya kepada Arini “Pras mana?” dan Arini menjawabnya dengan santai “Mas Pras lagi di rumah sakit, tadi katanya ada nolong orang yang lagi kecelakaan.” Di gambar kedua terlihat Hartono dan Lia kembali bertanya kepada Arini secara bersamaan diikuti dengan ekspresi kaget. Selanjutnya pada gambar ketiga Arini menjwab pertanyaan mereka dengan tersenyum kecil dan mengangguk-anggukan kepalanya. Kemudian pada gambar keempat Hartono berkata “Aduh” sambil menepuk dahi nya. Selanjutnya di gambar kelima Lia dengan ekspresi kaget bertanya kepada Arini “Kamu kok tenang-tenang aja sih, nanti kalo kejadian lagi gimana?” Di gambar kelima Amran yang mengenakan kopiah putih menyelak percakapan mereka dan mengatakan bahwa laki-laki itu jatah nikahnya empat kali. Dan di gambar keenam kembali memperlihatkan sosok

83

84

yang sama pada gambar pertama dengan latar belakang tempat yang masih sama juga.

2. Scene 2. Berdakwah Pada gambar pertama ditampilkan Arini yang berkata kepada Pras “Aku lega aku bisa ketemu sama kamu sebelum berangkat.” Kemudian pada gambar kedua Pras menjawab dengan mengatakan “Aku merasa bersalah kalo enggak ketemu sebelum berangkat.” Setelah itu di gambar ketiga, Nadia ikut menjawab percakapan diantara mereka dengan “Berarti Bunda bohong Bunda bilang Bunda enggak takut.” Kemudian gambar keempat menampilkan seorang wanita yang berbusana berwarna merah dan terlihat rapih mengatakan “Sudah waktunya, Bu.” Setelah itu pada gambar kelima Pras menjawab “Sebentar yah” dan berkata lagi kepada Arini “Kamu jaga kesehatan yah, jangan capek-capek, jangan lupa minum vitamin yah.” Selanjutnya pada gambar keenam ditampilkan Arini dengan lembut berkata “Insyaallah” kepada Pras. Lalu di gambar ketujuh, Pras mengatakan kepada Arini “Semoga perjalanan ini benar-benar jadi ibadahmu, Sayang.” Setelah itu pada gambar terakhir Arini mengatakn “Amin” kepada Pras dan Ia pun menjawabnya kembali dengan “Amin”.

3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan Gambar pertama menampilkan bagian dalam dari sebuah bangunan di Budapest dengan Panji yang sedang berjalan membawa dua koper di tangan kanan dan kiri nya sambil

85

mengatakan “Penduduk Muslim disini itu mbak, ada sekitar 28 ribu orang dan masih terus menunjukkan angka angka peningkatan.” Lalu pada gambar kedua Sheila yang sedang membawa koper dan tas jinjing membalas “Oh, because of buku istana bintang?” Dan pada gambar ketiga Panji yang menengok kebelakang menjawab “No, karna banyak masalah.”

4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga Pada gambar pertama diperlihatkan panorama atau pemandangan kota Budapest dengan dialog antara Arini dan Prasetya melalui video call. Arini mengatakan “Alhamdulillah ladang sedekahku semakin luas, Mas. Aku sekarang berada di tempat pusat kejayaan Turki jaman dulu di Eropa. Ya walaupun Islam dipandang sebelah mata disini karena pemberitaan-pemberitaan yang ada tapi yang aku lihat ya mas, orang-orang Islam disini itu mereka kompak, loh.” Gambar kedua masih menampilkan pemandangan Budapest tetapi dengan cakupan yang lebih luas sehingga pemangandannya terlihat lebih jauh. Pada gambar ketiga diperlihatkan Arini, Nadia dan Sheila yang sedang berjalan- jalan ceria di salah satu sudut kota Budapest dengan dialog Pras “Rata-rata apa yang bikin mereka tertarik dengan Islam?” Selanjutnya di gambar keempat diperlihatkan Arini yang sedang mewawancarai seorang Muslimah di Budapest. Kemudian di gambar kelima diperlihatkan visual wajah yang lebih jelas dari orang yang diwawancarai Arini tersebut

86

Muslimah tersebut mengatakan “I choose Islam because it has a guarantee that all men must be guarantee for womans life when their became their wife. I”m sure the people who hates Islam because they don”t know about it.”

5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti Pada gambar pertama terlihat Arini yang sedang memasukkan sebuah pil kedalam mulutnya lalu meminum sebotol air mineral dalam keadaan duduk kemudian berkata kepada Sheila “Kejadian Michela bikin aku sadar kalau kematian bisa datang kapan saja tanpa kita minta.” Selanjutnya pada gambar kedua Sheila yang duduk disampingnya mengatakan “Whoa, stop right there, you scaring me ok. Jangan bilang gitu, Rin” sambil menyilangkan kedua tangannya. Kemudian pada gambar ketiga sambil melihat kearah Sheila, Arini berkata “Sheila, kematian itu sesuatu halyang pasti. Dan setiap orang-orang yang beriman itu pasti merindukannya. Kamu beriman gak?” Dan di gambar keempat, Sheila menengok kearah Nadia dengan tertawa kecil dan berkata “kamu beriman gak?”

6. Scene 6. Takdir Allah Gambar pertama terlihat Arini yang terbaring di ranjang rumah sakit dengan alat infus yang menempel pada tangan kanannya, kemudian Syarief dan satu suster mendatangi nya kemudian Syarief berkata kepada Arini “Sore Mbak Arini,

87

maaf saya mengganggu istirahatnya ya. Gimana perasaannya, lebih baik?” Kemudian pada gambar kedua Arini mengatakan “Dokter, tadi anak saya ada disitu dimana ya dia sekakrang.” Lalu Syarief menjawab “Mungkin dengan suster, nanti saya cek.” Selanjutnya pada gambar ketiga Syarief yang sedang memasang hasil cetakan rontgen berkata “Oke, dari hasil CT scan” Dan pada gambar keempat Arini memotong perkataan Syarief dengan mengatakan “Kanker ya dok?” selanjutnya Arini menjelaskan kepada Syarief “Dua tahun yang lalu saya sudah pernah operasi kanker rahim dan dokter sudah menyatakan kalau saya itu sembuh.” Selanjutnya pada gambar kelima Syarief mengatakan “Kalau dilihat dari metastase nya sudah sampai ke otak.” Kemudian di gambar ketujuh diperlihatkan Arini dalam kondisi yang pucat sambil mengatakan “Otak?” lalu Syarief menjawab “Stadium empat, tapi ini masih pemeriksaan awal karena ada beberapa tahap lagi selanjutnya untuk bisa memastikan ini.” Selanjutnya pada gambar kedelapan terlihat Nadia dengan ekspresi sedih berada di antara celah pintu dengan suara Arini yang mengatakan “Berapa lama lagi umur saya? Dua tahun? Satu tahun?” Selanjutnya di gambar kesembilan Syarief mengatakan kepada suster “Can you give us a minute? Thank you.” Lalu di gambar kesepuluh, Syarief yang sambil melihat kearah Arini mengatakan “Tanpa perawatan, bisa jadi lebih cepat. Oleh sebab itu saya perlu melakukan prosedural biopsi untuk mengetahui lebih lanjut.” Kemudian, pada gambar kesebelas Arini berkata “Enggak,

88

enggak. Tolong dokter, saya tidak mau melakukan itu, saya tidak mau melakukan biopsi. Saya sudah melakukan beberapa proses penyembuhan dokter dan saya enggak mau melakukan seperti itu lagi.” Selanjutnya di gambar kedua belas Syarief dengan sedikit membungkuk dan menempatkan kedua tangannya di pinggir ranjang berkata “saya mohon Mbak Arini tidak menyerah dan terus melawan.” Kemudian, pada gambar ketiga belas terlihat Nadia yang sedang beridiri dan bersandar pada dinding menangis serta berkata “Bunda.” Selanjutnya pada gambar keempat belas terlihat Arini yang sedag berbaring berkata “Saya tidak mau melawan takdir Allah.” Dan dijawab oleh Syarief “Suami mbak? Atau anak? Lalu bagaimana nanti dengan mereka?” Kemudian Arini balik menjawab “Tolong mereka jangan sampai tahu keadaan saya dokter.” Lalu pada gambar kelima belas dengan memperlihatkan Nadia yang masih dalam keadaan beridiri dan bersandar pada tembok sambil menangis, Syarief kembali menjawab “Mbak Arini disaat-saat inilah dukungan keluarga itu sangat penting.” Selanjutnya pada gambar keenam belas Arini berkata kepada Syarief “Tapi dengan mereka tidak tahu kondisi saya saat ini itu sama saja mereka sudah mendukung saya dokter. Tolong, jangan kasih tau mereka saya mohon. Saya minta dokter jangan kasih tau anak saya. Nadia tidak boleh tahu kondisi aku saat ini aku mohon.”

7. Scene 7. Berprasangka Baik

89

Gambar pertama menampilkan Pras dan Meirose yang sedang duduk berdua di sebuah kursi di salah satu alun-alun kota Szentendre sambil berbincang, Pras mengatakan “Aku senang melihat kamu dihargai disini.” Kemudian pada gambar kedua Meirose menjawab “Ya, sulit juga tinggal di negara dimana penduduknya kebanyakan bukan Muslim. Apalagi setelah peristiwa Suriah, banyak imigran masuk ke Eropa dan mereka dianggap menyulitkan negara.” Selanjutnya pada gambar ketiga, Pras menjawab “Bagaimana cara kamu bertahan?” Kemudian pada gambar keempat, Meirose kembali menjawab “Positive thinking”. Dan pada gambar terakhir Pras hanya mengatakan “ooh” sambil tersenyum dan menganggukan kepala.

8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah Gambar pertama menampilkan Meirose, Seorang Ustadz dan Muslimah di dalam sebuah Masjid, Ustadz yang berkata “Pernikahan itu penyatuan jiwa dan Islam mengatur jiwa yang terikat sebagai satu ikatan yang suci, sejajar dan saling melengkapi.” Kemudian dijawab oleh Meirose “Tapi pernikahan saya berada diatas penderitaan orang lain, Ustadz. Saya tidak ingin terus menerus menyakiti orang lain.” Pada gambar kedua. Selanjutnya Ustadz kembali berkata “Begini mbak Meirose, sebelum mbak memutuskan segala seuatu lebih baik mbak ber-istikharah. Karena Islam itu selalu memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan mbak.” Pada gambar ketiga. Dan di gambar terakhir Meirose

90

sambil mengangguk tersenyum berkata “Terimakasih, Ustadz.”

9. Scene 9. Sikap Ikhlas Gambar pertama menampilkan Pras dan Arini yang sedang berjalan berdua di sebuah taman, Pras kemudian berkata kepada Arini “Aku sudah memutuskan, waktu ku sepenuhnya buat kamu dan Nadia. Aku sadar selama ini aku lalai, terlalu sibuk mikirin pekerjaan.” Selanjutnya pada gambar kedua terlihat Arini yang berwajah pucat sambil merangkul lengan kiri Pras membalasnya “Kamu selalu menjaga aku, menjaga Nadia”. Dan di gambar ketiga Pras menengok kearah Arini sambil berkata “Apa yang kamu mau, Rin?” Selanjutnya di gambar keempat, diperlihatkan latar tempat yang sudah berpindah dari suatu taman menjadi tepi sungai dengan latar belakang jembatan berwarna coklat, kapal laut dan bangunan bertingkat dengan gaya arsitektur khas Eropa klasik. Arini kemudian berkata kepada Pras “ku mau kamu jangan menceraikan Mei.” Kemudian pada gambar kelima, Pras menjawab dengan nada yang tegas kepada Arini “Nggak, apapun akan kulakukan kecuali yang itu.” Di gambar keenam terlihat ekspresi sedih Arini hingga membuat mata nya berkaca- kaca, ia berkata pada Pras “Demi aku, demi Nadia, Mas.” Kemudian pada gambar ketujuh Pras menjawab “Kamu tidak akan pernah tergantikan, Rin. Aku lebih memilih hidup berdua saja dengan Nadia” Selanjutnya pada gambar

91

kedelapan Arini yang masih terlihat ekspresi sedihnya dengan mata berkaca-kaca juga, menjawab kembali kepada Pras “Nggak Mas, kamu nggak boleh sendirian. Aku nggak mau. Nadia butuh ibu. Nadia butuh ibu.”

10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah Gambar pertama memperlihatkan Arini yang berkata kepada Pras “Aku ke masjid ya, mas. Aku mau mendongeng untuk anak-anak.” Kemudian pada gambar kedua Pras menjawabnya dengan “Iya sayang, semoga itu jadi ladang sedekahmu dan surgamu.” Lalu dijawab oleh Arini “Amin”. Setelahnya pada gambar ketiga terlihat dari kejauhan sekumpulan anak-anak yang berteriak memanggil Arini “Mbak Arini, Mbak Arini Ayo Mbak Arini!”. Selanjutnya pada gambar keempat Arini berkata “Aku sudah dijemput, aku pergi ya.” Kemudian dijawab “Iya” oleh Pras. Setelah itu pada gambar terakhir terlihat Arini yang menunduk sambil mencium tangan Pras dan lalu berkata “Assalamualaikum” dan Pras menjawabnya “Waalaikumsalam.”

B. Makna Konotasi Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 1. Scene 1. Poligami Arini, Nadia, Hartono, Amran, Lia serta Prabu yang akan mewawancarai Arini ditampilkan sedang berada di dalam ruang tunggu di Bandara yang terletak di

92

Yogyakarta ditandai dengan adanya lukisan atau gambar candi Borobudur yang menjadi ciri khas kota tersebut. Pada adegan tersebut diperlihatkan mereka sedang membicarakan sesuatu yang genting yakni dimana keberadaan suami Arini yang tidak ikut mengantar dan menemaninya ke bandara. Ditengah situasi tersebut Amran yang berkata bahwa seorang laki-laki dibolehkan untuk mempunyai istri lebih dari satu dan maksimal sebanyak empat orang. Walaupun penggambaran adegan ini diwarnai dengan nuansa komedi yang kental, Amran diperlihatkan berpegang teguh pada keyakinan nya. Penggambaran Amran dengan kopiah yang dikenakan pada kepalanya berkonotasi bahwa ia adalah seseorang yang religius dan berpegang teguh pada agamanya dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun dalam adegan tersebut perkataan Amran mengenai “laki-laki itu jatah nikahnya empat kali” terlihat seperti sebuah candaan ditambah dengan penggambaran Amaran yang nyeleneh. Tetapi apa yang Amran katakan demikian tertulis di dalam kitab suci umat Islam dan hadits-hadits yang dipakai oleh umat Muslim sebagai sumber rujukan hukum dan tuntunan kehidupan beragama.

2. Scene 2. Berdakwah Pada gambar terlihat latar tempat masih berada di dalam suatu bandara di Yogyakarta lebih tepatnya adalah ruang tunggu bagi penumpang yang hendak berangkat

93

menggunakan pesawat terbang. Nadia merasa khawatir terhadap ayahnya karena ia tidak kunjung datang ke bandara untuk menemuinya sebelum mereka pergi ke Budapest. Pras yang saat itu datang pada detik-detik akhir sebelum keberangkatan Arini dan Nadia akhirnya dapat menemui mereka untuk mengucapkan salam perpisahan dan menitipkan pesan untuk menjaga kondisi tubuh di negara yang suasana nya berbeda dengan negara asal mereka. Tampak ekspresi lega yang ditunjukkan Arini ketika Pras akhirnya bisa menepati janjinya untuk bertemu serta mengucapkan salam perpisahan kepada Arini dan Nadia. Sebelum berpisah, Pras sempat mengucapkan agar perjalanan yang dilakukan Arini semoga menjadi ibadah. Hal ini mengkonotasikan bahwa Arini yang hendak pergi ke Budapest bukan bertujuan untuk liburan ataupun wisata, melainkan ia hendak melakukan kebaikan-kebaikan disana, membantu masyarakat Budapest dengan buku terbitan nya. Walaupun di Budapest Islam adalah minoritas, tetapi Arini yakin untuk pergi kesana. Jika ditelusuri agama Islam hal ini disebut dengan dakwah. Dakwah tidak selalu dalam bentuk ceramah atau khutbah diatas mimbar dan berhadapan langsung dengan banyak audiens. Secara sederhana, esensi dari dakwah itu sendiri adalah “amar ma”ruf nahi mungkar”, yakni melakukan kebaikan sekecil apapun itu dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang untuk dilakukan oleh Tuhan.

94

3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan Arini, Nadia, Sheila dan Panji sedang berada di dalam sebuah apartemen di kota Budapest, Hungaria. Pada gambar terlihat latar tempat terlihat bagian dalam dari apartemen tersebut dengan warna serba putih disertai beberapa tanaman hias yang berfunsgi sebagai dekorasi ruangan di apartemen tersebut. Panji yang sedang mengantarkan mereka ke ruangan sempat berkata bahwa Budapest memiliki peningkatan jumlah penduduk Muslim. Makna konotasi yang ingin disampaikan pada adegan ini adalah ketika Panji memberitahu Arini dan Sheila mengenai jumlah penduduk Muslim di Budapest yang meningkat, namun Sheila merasa heran dengan jawaban Panji terlihat dari ekspresi yang ditunjukkan nya. Peningkatan jumlah penduduk Muslim ini bukan disebabkan oleh buku terbitan Arini yang berjudul Istana Bintang. Tetapi Panji menjawab dengan santai karena ada banyak masalah yang dihadapi oleh warga Budapest. Dapat dikonotasikan bahwa agama Islam menjadi jawaban atas banyak permasalahan yang disebutkan Panji dalam adegan tersebut. Islam dipercaya oleh penduduk Budapest sebagai solusi atau jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi. Peningkatan jumlah penduduk Muslim seakan membuat warga Budapest sadar bahwa ada satu agama yang belum mereka ketahui tetapi mendatangkan banyak manfaat bagi mereka.

95

4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga Adegan ini menampilkan Arini dan Pras yang sedang berkomunikasi jarak jauh, Arini berada di Hungaria, sementara Pras berada di Indonesia. Digambarkan bahwa mereka berkomunikasi dengan menggunakan gadget berupa komputer dengan aplikasi video call. Seiring perbincangan mereka mengenai impresi Arini sebagai seorang Muslim yang berkunjung di negara yang mayoritas penduduk nya non muslim, diperlihatkan pada potongan gambar di adegan tersebut visual panorama atau pemandangan Budapest yang dicitrakan sebagai kota yang berkembang pesat setelah sempat dikuasai oleh Turki. Kemudian ladang sedekah yang dikatakan Arini kepada Pras bukan berarti ia telah mengeluarkan uang untuk membagikannya kepada masyarakat disana yang kurang mampu. Tetapi, hal ini berkonotasi bahwa Arini telah menyebarkan kebaikan yang luas sampai ia diundang oleh komunitas Muslim Eropa untuk datang ke Budapest. Wanita muslim yang menjadi narasumber Arini mengutarakan pendapatnya mengenai pernikahan, lebih spesifik pada peran atau tugas laki-laki dalam hubungan pernikahan sebagai kepala ruamh tangga sekaligus suami yang bisa menuntun dan menjamin kehidupan wanita yang telah menjadi istri sah nya.

5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti

96

Adegan ini menampilkan Arini, Sheila dan Nadia yang telah selesai melaksanakan shalat di salah satu masjid di Budapest ditandai dengan posisi duduk mereka yang bersila dan Nadia yang sedang merapikan perlengkapan shalat nya. Arini diperlihatkan dalam kondisi yang kurang sehat dan maish merasa syok dengan Michela yang meninggal dunia karena penyakit kanker yang di deritanya. Kemudian dirinya teringat akan kematian yang dimana pasti akan dialami nya entah dimana dan kapan karena kematian adalah kehendak Tuhan yang pasti. Sheila yang mendengar perkataan Arini seakan tidak setuju dengannya karena menurutnya bukan sepatutnya untuk membicarakan hal tersebut. Hal ini didasari pada ketakutan Sheila mengenai kematian itu juga. Kematian adalah hal yang pasti dialami oleh setiap makhluk hidup di dunia ini. Kematian tidak memandang umur, jenis kelamin, strata sosial, tingkat spiritual, agama dan sebagainya. Intinya adalah semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati dan kembali kepada pencipta nya yakni Tuhan.

6. Scene 6. Takdir Allah Arini yang sedang beristirahat di rumah sakit karena beberapa saat sebelumnya ia jatuh pingsan ketika sedang berjalan-jalan bersama Nadia. Walaupun dalam kondisi yang sedang sakit atau lemah tapi hal yang pertama ia khawatirkan adalah anaknya sendiri. Ini terlihat ketika ia

97

menanyakan kemana perginya Nadia kepada Syarief terlebih lagi Nadia adalah anak tunggal dari pasangan Arini dan Pras, tidak heran Arini begitu mengkhawatirkannya lebih dari kondisi kesehatannya sendiri. Setelah diberitahu dimana Nadia berada, Syarief yang bekerja sebagai dokter spesialis kanker menjelaskan apa penyebab Arini sampai bisa jatuh pingsan dan tidak sadar secara tiba-tiba. Hal ini dikarenakan adanya penyakit kanker berbahaya yang menyerang otak Arini. Awalnya ia tidak begitu mempercayainya karena dua tahun lalu Arini sudah benar-benar sembuh total dari penyakit kanker nya itu, perjuangannya untuk mendapatka sembuh total itu sudah dilalui nya dengan beberapa proses penyembuhan seperti operasi biopsi dan sejenisnya. Arini yang pada akhirnya menyerah pada penyakitnya kemudian mempertanyakan apakah masih ada harapan untuk hidup bagi ia. Satu tahun atau bisa kurang adalah diagnosa Syarief mengenai penyakit Arini, tetapi Syarief terus memberikan pesan-pesan positif pada Arini untuk terus bertahan melawan penyakitnya. Nadia yang mendengar perbincangan ini hanya bisa beridri lemas sambil bersandar dan memanggil ibunya dengan sebutan bunda. Setelah perbincangan yang saling berkontradiksi antara Arini dan Syarief, akhirnya Arini memutuskan untuk menerima dengan lapang dada penyakit yang dideritanya, ia tetap pada pendiriannya untuk tidak melakukan prosedur perawatan lagi. Arini dengan tegas

98

berkata bahwa ia tidak mau melawan takdir yang sudah ditentukan kepadanya. Ia mengatakan tidak mau melawan takdir Allah berarti ia berserah diri kepada Allah apapun hasilnya serta resiko nya diterima dengan lapang dada dan ikhlas. Arini menyerah dengan penyakit kanker nya yang sudah sekian lama ia berjuang untuk menyembuhkannya. Ia juga menganggap penyakit ini adalah rahasia, yang boleh mengetahui nya hanyalah Syarief dan ia meminta Syarief untuk tidak menyebarluaskan perihal kondisi kanker Arini yang sudah mencapai stadium empat. Bahkan ia merahasiakannya dari suami hingga sahabat- sahabat nya.

7. Scene 7. Berprasangka Baik Pras dan Meirose digambarkan sedang duduk sambil berbincang dengan latar tempat alun-alun kota Szentendre. Pras mengamati kehidupan Meirose yang semakin membaik terlihat dengan diterimanya ia sebagai seorang muslim di negara dimana penduduk yang mayoritas nya adalah non-muslim. Dibalik itu, ada perasaan yang menggangu Meirose mengenai status nya sebagai seorang muslim, ia merasa ditempat tinggalnya sekarang tidak mendukung aktivitasnya sebagai muslim, contohnya fasilitas kegamaan yang kurang tersedia menjadi salah satu penyebab sulitnya tinggal di negara dimana agama Islam bukanlah agama mayortias. Selain itu, Islam dipandang sebagai beban bagi negara-negara

99

yang mayoritas agamanya non-Islam. Meirose adalah seorang muslim, ia pun memiliki caranya sendiri dalam menanggapi kondisi tersebut. Ia memilih untuk mengutamakan berpikir positif alih-alih memikirkan hal- hal yang dapat menyudutkannya sebagai seorang muslim di negara yang mayortias nya beragama non Islam.

8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah Meirose diperlihatkan sedang berada di dalam sebuah masjid bersama seorang ustadz dan satu orang Muslimah yang menemani ustadz tersebut. Meirose yang merasa bimbang dengan pernikahannya berkonsultasi dengan ustadz mengenai pernikahan dalam perspektif Islam. Seperti yang diketahui, Meirose adalah istri kedua yang sah dari Pras. Tetapi ia merasa tidak nyaman dengan status nya sebagai istri kedua Pras karena ia tidak mau terus menerus berbahagia dengan Pras tetapi Arini yang mana adalah istri pertama Pras mengalami penyakit yang sangat serius. Meirose kemudian merasa bimbang dan mencari saran atau masukan dari seorang ustadz, yang memahami Islam lebih dari dirinya sendiri. Meirose melakukan hal ini karena ia akan membuat satu keputusan yakni menggugat cerai Pras agar Meirose tidak menjadi beban bagi Pras dan Arini dan menghapus masa lalunya yang menurutnya kurang baik serta ia bisa memulai kehidupan baru nya di Hungaria. Tetapi dalam hal ini, ustadz tidak langsung mengiyakan perbuatan yang akan

100

dilakukan Meirose, tetapi beliau lebih bersikap hati-hati dengan menyarankan Meirose untuk berdoa kepada Tuhan sebelum membuat keputusan. Dalam agama islam apabila seorang umatnya mengalami permaslahan yang begitu dalam kemudian ia diharuskan untuk menentukan keputusan maka Allah menyediakan sarana baginya yakni Shalat Istikharah. Karena Allah tidak pernah menguji kekuatan hambanya melebihi kapasistasnya dan Islam selalu memberikan solusi, jalan keluar, pencerahan bagi semua permasalahan yang dialami oleh umatnya.

9. Scene 9. Sikap Ikhlas Pras dan Arini digambarkan sedang berjalan bedua sambil bergandengan tangan di suatu taman di kota Budapest dengan latar belakang pepohonan rindang yang sejuk dipandang mata. Pras yang telah mengetahui bahwa Arini mengidap kanker yang sudah menyebar hingga ke otak mengatakan bahwa ia akan berkomitmen untuk terus bersama Arini sepanjang waktunya. Pras juga mengakui kelalaiannya dalam menjaga Arini sehingga ia sampai tidak mengetahui istrinya sendiri mengidap penyakit kanker yang sangat berbahaya dan berpotensi kematian. Pras disini juga terlihat kecewa dengan dirinya yang terlalu mementingkan pekerjaannya dibandingkan keluarga nya sendiri. Kemudian Pras juga akan menuruti semua keinginan atau kemauan yang dikehendaki Arini sebagai bentuk penyesalannya kepada Arini. Arini yang

101

terlihat tidak sehat menjawabnya dengan lembut seakan- akan penyakitnya bukan kesalahan yang diperbuat oleh suaminya sendiri. Ia juga mengatakan bahwa Pras adalah kepala keluarga yang baik yang mampu menjaga dan membimbingnya beserta anaknya, Nadia. Sampai suatu saat Arini meminta Pras untuk mengubah keputusannya untuk tidak menceraikan Meirose, ia beralasan bahwa Pras dan Nadia butuh seseorang untuk bergantung dan bisa diandalkan. Disini Arini dengan ikhlas merelakan posisinya sebagai istri dan ibu untuk digantikan oleh Meirose demi kebaikan Pras dan Nadia. Terlebih lagi Nadia masih anak-anak, ia sangat butuh sosok seorang ibu, perhatian, bimbingan dan arahan dari seorang ibu. Pras yang sudah membulatkan tekadnya untuk menceraikan Meirose, awalnya menolak permintaan Arini, semua hal akan dilakukan untuk Arini apapun itu kecuali menggantikan nya dengan Meirose.

10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah Adegan ini ditampilkan tepat setelah Arini meninggal dunia dikarenakan penyakit kankernya yang sudah mencapai stadium empat. Jika diperhatikan dalam adegan tersebut Pras, Arini dan sekumpulan anak-anak yang memanggil namanya mengenakan pakaian atau busana putih. Pakaian putih ini bukan berarti tidak memiliki makna atau pesan dan hanya menjadi busana yang

102

dikenakan oleh mereka tetapi secara konotatif warna putih menandakan sesuatu yang suci, bersih, sederhana dan sebagainya. Selain itu, warna putih pun menandakan tingkat spiritual yang tinggi serta kedekatan dengan Tuhan sehingga banyak atribut kegamaan yang dominan menggunakan warna putih. Kemudian adegan ini muncul tepat setelah Arini meninggal dalam keadaan shalat dengan posisi berbaring dikarenakan sudah tidak kuat tubuhnya untuk berdiri ataupun duduk. Dalam Islam dikenal dengan istilah khusnul khatimah, dimana apabila umat Muslim meninggal dunia dalam keadaan yang baik contohnya Arini yang meninggal dunia selagi shalat berjamaah bersama Pras, Meirose dan Nadia, maka niscaya Tuhan telah memberikan ganjaran berupa surga kepadanya. Selanjutnya, penggambaran serba putih, ditambah dengan kalimat “aku sudah dijemput, aku pergi ya” yang keluar dari mulut Arini mengkonotasikan bahwa ia mengucapkan salam perpisahan terakhir kepada Pras untuk menuju surga yang telah menanti didepannya.

C. Makna Mitos Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 1. Scene 1. Poligami Poligami adalah perkawinan yang dilakukan laki-laki kepada perempuan lebih dari seorang, dan seorang perempuan memiliki suami lebih dari seorang. Adapun konsep perkawinan yang dilakukan seorang laki-laki kepada perempuan lebih dari seorang disebut poligini.

103

Apabila perempuan bersuami lebih dari seorang disebut poliandri. Menurut ajaran Islam, yang kemudian disebut dengan syariat islam (hukum islam), poligami ditetapkan sebagai perbuatan yang dibolehkan. Dengan demikian, meskipun dalam surat QS. An-Nisa ayat 3 ada kalimat fankihu kalimat amr tersebut berfaedah kepada mubah bukan wajib, dapat direlevansikan dengan kaedah ushul fiqh yang berbunyi, al-ash fi al-amr al-ibahah hatta yadula dalilu ‘ala al-tahrim (asal dari sesuatu itu boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya).1 Allah SWT telah menyebutkan topik poligami dalam firmannya di QS. An-Nisa ayat 3 sebagai berikut: َ ۡ ۡ ُ ۡ َ َّ ُ ۡ ُ ْ ۡ َ َٰ َ ٰ َ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ وِإن ِخفتم أَل تق ِسطوا ِفي ٱليتمى ف ِٱنكحوا ما طاب لكم ِمن َ ٓ َ ۡ َ ٰ َ ُ َٰ َ َ ُ َٰ ََۖ َ ۡ ۡ ُ ۡ َ َّ َ ۡ ُ ْ َ َٰ َ ً َ ۡ َ ِٱلنسا ِء مثنى وثلث وربع فِإْن ِخفتم أَل تع ِدلوا فو ِحدة أو ما َ َ َ ۡ َ ۡ َٰ ُ ُ ۚۡۡ َٰ َ َ ۡ َ ٓ َ َّ َ ُ ُ ْ ملكت أيمنكم ذِلْك أدن ٰى أَل تعولواْ ْ

Artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (Q.S. An-Nisa: 3).

Kemudian disebutkan lagi dalam surah yang sama di ayat berbeda, yakni ayat 129 yang berbunyi:

1 Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Perceraian Keluarga Muslim, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 30

104

َ َ َ ۡ َ ُ ٓ ْ َ َ ۡ ُ ْ َ ۡ َ َ ٓ َ َ ۡ َ ۡ ُ َۖۡ َ َ َ ُ ْ ولن تست ِطيعوا أن تع ِدلوا بين ِٱلنسا ِء ولو ح َرصتم فَل ت ِميلوا ُ َّ ۡ َ ۡ َ َ َ ُ َ َ ۡ ُ َ َّ َ ۚۡ َ ُ ۡ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َّ َّ َ َ َ كل ٱۡلي ِل فتذروها كٱۡلعلق ِة وِإن تْصِلحوا وتتقوا فِإن ٱلله كان َ ُ ٗ غفورا َّر ِح ٗيما Artinya: Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. An-Nisa: 129). Selanjutnya dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

َ َّ َ َ َ ُ ْ َ َّ َ ُّ َ َّ َ َ َ َّ ٌ َ َّ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َّ ْ حدثنا أبو الوِل ِيد الطي ِال ِس ي حدثنا همام حدثنا قتادة عن النض ِر ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ َّ َّ ُ ب ِن أن ٍس عن ب ِش ِير ب ِن نِِه ٍيك عن أِبي هريرة عن النِب ِي صلى الله َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ َ علي ِه وسلم قال من كانت له امرأت ِان فمال ِإلى ِإحداهما جاء ي ْوم ْ َ َ َ ُّ ُ َ ال ِقيام ِة و ِشقه م ِائ ٌلْ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi], telah menceritakan kepada kami [Hammam], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [An Nadhrah bin Anas] dari [Basyir bin Nahik] dari [Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata: "Barangsiapa yang memiliki dua orang isteri kemudian ia cenderung kepada salah seorang diantara keduanya, maka ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan sebelah badannya miring." 2

2 Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’ats al Azdi as-Sijistani, Ensiklopedia Hadits 5; Sunan Abu Dawud, (Jakarta: Almahira, 2013), hlm. 440

105

Berdasarkan Q.S. An-Nisa ayat 3, seorang laki-laki boleh untuk memliliki istri lebih dari satu orang dan maksimal sebanyak empat istri. Kemudian laki-laki yang memutuskan untuk berpoligami juga harus siap dengan konsekuensi nya yakni harus berlaku adil kepada istri-istri nya. Apabila dirasa tidak dapat berlaku adil maka lebih baik untuk menikahi satu orang istri saja untuk menhindari tindakan aniaya yang bermaksud kecemburuan atau hal-hal negatif yang dapat timbul dikemudian hari. Selanjutnya masih pada Q.S. An-Nisa dalam ayat 129 mempertegas kembali untuk laki-laki yang ingin melakukan poligami agar berlaku adil kepada istri-istrinya. Jangan sampai terlalu bergantung atau berpihak kepada satu orang istri sementara istri nya yang lain tidak mendapatkan hak nya. Kemudian Nabi Muhammad melalui hadits nya juga menyebutkan bahwa laki-laki yang mempunyai dua istri harus berlaku adil kepada kedua-duanya, jangan sampai lebih condong atau lebih berpihak kepada satu istri saja. Maksud adil yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits tersebut meliputi adil dalam pembagian waktu bersama istri-istrinya, pemberian nafkah, memenuhi kebutuhan hidup istri-istrinya, dalam mengambil atau memutuskan sebuah keputusan dan sebagainya.

2. Scene 2. Berdakwah

106

Dakwah secara etimologi berasal dari Bahasa Arab, da’a-yad’u-da’watan yang artinya adalah seruan, panggilan, ajakan, ungangan, permintaan.3 Pengertian dakwah menurut istilah diungkapkan oleh Sayyid Qutb, dakwah ialah mengajak/menyeru orang lain masuk ke dalam sabilillah, bukan untuk mengikuti sekelompok orang.4 Dakwah pada dasarnya mengajak, yakni menyadarkan, mengarahkan dan membimbing manusia agar berbuat seusai dengan tuntunan ajaran Islam tanpa adanya paksaan. Dakwah merupakan suatu aktivitas mengajak kepada orang lain dalam bentuk lisan, tulisan meupun tingkah laku untuk mengamalkan ajaran Islam, yang dilakukan secara sadar dengan berbagai metode sebagai upaya mengubah manusia, baik individu maupun masyarakat dari kondisi yang tidak baik kepada yang lebih baik, sehingga dapat meraih kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.5 Kemudian dalam dakwah dikenal dengan istilah amar ma’ruf nahi mungkar yakni menyuruh kepada kebaikan dan menjauhi hal-hal yang buruk. Sebagaimana tertulis dalam Q.S. Ali-Imran ayat 104:

3 Ahmad Warsono Munawwir, Al Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, hlm. 439 4 Sayyid Qutb, Tafsir Fil Zhilal Al-Qur’an, (Kairo: Dar Al-Syuruq, 1992), hlm. 202 5 Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), hlm. 3

107

ۡ ُ ُ ُ ٞ َ ۡ ۡ ۡ َ َ َ ۡ َّ َ ۡ ُ َن َ ۡ َ َ ُ ُ َ ۡ ُ َ َ ۡ َ ۡ َن َ ولتكن ِم ٓنكم أمة يدعو ِإلى ٱلخي ِر ويأمرون ِبٱۡلعرو ِف وينِهو ع ِن ۡ ُ َ ۚۡ َ ُ ْ َٰ َ ُ ُ ۡ ُ ۡ ُ َ ٱۡلنك ِر وأول ِئك هم ٱۡلفِلحونْ Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali-Imran: 104). Ayat diatas mengandung beberapa esensi dari dakwah yakni: pertama, hendaklah ada di antara kamu sekelompok umat. Kedua, yang tugas atau misinya menyerukan pada kebajikan. Ketiga, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang mengkar. Keempat, merekalah orang-orang yang Berjaya. Sementara itu dalam surah Ali Imran kalimat yang senada, yang mengandung dua komponen dan pengertian yaitu: pertama, kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan manusia. Kedua, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah SWT. 6 Ada dua segi dakwah yang meskipun tidak dapat dipisahkan, dapat dibedakan, itu menyangkut isi dan bentuk, substansi dan forma, pesan dan cara penyampaian, esensi dan metode. Dakwah tentu menyangkut kedua- duanya sekaligus, dan sebenarnya tidak dapat terpisahkan, dan semuanya itu memiliki dimensi universal yang tidak terikat oleh ruang da waktu. Dalam hal ini, substansi

6 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm 15

108

dakwah adalah pesan keagamaan itu sendiri al-din-ual- nashihah yang berarti agama adalah pesan. Sisi kedua dalam dakwah adalah bentuk, forma, cara penyampaian dan metode yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al- Maidah ayat 48 sebagai berikut: َ َ َ ۡ َ ٓ َ ۡ َ ۡ َٰ َ ۡ َ ُ َ ٗ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َ ۡ َٰ وأنزلنا ِإليك ٱل ِكتب ِبٱلح ِق مص ِد ا ق ِۡلا بين يدي ِه ِمن ٱل ِكت ِب َ ُ َ ۡ ً َ َ ۡ َۖ َ ۡ ُ َ ۡ َ ُ َ ٓ َ َ َ َّ َُۖ َ َ َ َّ ۡ َ ۡ َ ٓ َ ُ ۡ َ َّ ومهي ِمنا علي ِه فٱحكم بينِهم ِبما أنزل ٱلله وَل تت ِبع أهواءهم عما َ ٓ َ َ َ ۡ َ ۚۡ ُ َ َ ۡ َ ُ ۡ ۡ َ ٗ َ ۡ َ ٗ ۚۡ َ َ ۡ َ ٓ َ َّ ُ جاءك ِمن ٱلح ِق ِلك ّٖل جعلنا ِمنكم ِشرعة و ِمنِهاجا ولو شاء ٱلله َ َ َ َ ُ ۡ ُ َّ ٗ َٰ َ ٗ َ َٰ َ ۡ ُ َ ُ ۡ َ ٓ َ َ ٰ ُ َۖۡ َ ۡ َ ُ ْ لجعلكم أمة و ِحدة ول ِكن ِليبلوكم ِفي ما ءاتىكم فٱست ِبقوا ۡ َ ۡ َٰ ۚۡ َ َّ َ ۡ ُ ُ ۡ َ ٗ َ ُ َ ُ ُ َ ُ ُ ۡ ٱلخير ِت ِإْلى ٱلل ِه مر ِجعكم ج ِميعا فين ِبئكم ِبما كنتم ِف ِيه َ ۡ َ ُ َ تختِلفونْ

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (Q.S Al-Maidah: 48). Pemahaman yang sampai sekarang masih dipegang adalah bahwa dakwah diidentikkan dengan tabligh, cerama agama, pengajian di masjid, istighasah dan bentuk-pentuk penyampaian ajaran agama Islam secara

109

konvensional lainnya. Sudah saatnya bahwa dakwah harus dipahami sebagai ilmu, seni dan keterampilan mentransofrmasikan informasi dan aset intelektual mengenai pemikiran, teori, hasil penelitian dan pengalaman keagmaan yang dimiliki. Selain disebutkan di dalam Al-Qur’an, Nabi Muhammad juga pernah menyebutkan hal dengan topik yang sama, sebagaimana dalam hadits nya: َ َّ َ َ ُ َ َّ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َّ َ َ ُ َ َّ ُ ْ ُ ُ ُ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ حدثنا محمد بن يحيى حدثنا محمد بن يوسف عن اب ِن ثوبانْ ُ َ َ ْ ُ َّ ْ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ ْ َ َّ َ َ ْ هو عبد الرحم ِن بن ث ِاب ِت ب ِن ثوبان عن حسان ب ِن ع ِطية عن َ َ ْ َ َ َّ ُ َ ْ َ ْ َّ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ُ َّ أِبي كبشة السل ِول ِي عن عب ِد الل ِه ب ِن عم ٍرو قال قا ل رسول الل ِه ل َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ً َ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ صلى الله علي ِه وسلم بِلغوا عِني ولو آية وح ِدثوا عن بِني ِإْسر ِائيل َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َّ ُ َ َ ً َ ْ َ َ َ َّ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َّ َ َ َ ُ وَل حرج ومن كذب علي متع ِمدا فليتبوأ مقعده ِمن الن ِار قالْ أبو َ َ َ َ ٌ َ َ ٌ َ ٌ َ َّ َ َ ُ َ َّ ُ ْ ُ َ َّ َ َّ َ َ ِعيس ى هذا ح ِديث حسن ص ِحيح حدثنا محمد بن بش ٍار حدثنا َ ُ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ َ َ أبو ع ِاص ٍم ع ناْلوز ِاع ِي عن حسان ب ِن ع ِطية عن أِبي كبشة َّ ُ َ ْ َ ْ َّ ْ َ ْ َ ْ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ السل ِول ِي عن عب ِد الل ِه ب ِن عم ٍرو عن النِب ِي صلى الله علي ِهْ وسلم َ ْ َ ُ َ َ َ َ ٌ َ ٌ نحوه وهذا ح ِديث ص ِحْيحْ Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] dari [Ibnu Tsauban], yaitu Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban, dari [Hassan bin Athiyyah] dari [Abu Kabsyah as Saluli] dari [Abdullah bin Amru] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat, dan ceritakanlah dari bani Israil, dan tidak ada dosa, barangsiapa berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka." Abu Isa berkata; 'Ini hadits hasan shahih.' Telah

110

menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] dari [al Auza'i] dari [Hassan bin Athiyyah] dari [Abu Kabsyah as Saluli] dari [Abdullah bin Amru] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya, dan ini hadits shahih. 7

Hadits diatas menganjurkan kita sebagai umat Muslim secara keseluruhan untuk menyebar luaskan ajaran agama Islam walaupun dengan keterbatasan pengetahuan mengenai agama. Apabila kita hanya mengetahui sedikit atau beberapa hal mengenai agama maka tidak ada salahnya jika kita juga membagikan pengetahuan agama yang kita miliki walalupun sedikit kepada orang lain.

3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan Dalam adegan telah disebutkan bahwa masyarakat Hungaria yang menjadi Muslim menunjukkan angka peningkatan, faktor yang mempengaruhi nya ternyata bukan berasal dari buku karangan Arini dimana dalam buku tersebut banyak berisi pesan-pesan positif. Tetapi banyak masyarakat Hungaria yang dihadapkan pada banyak masalah seperti yang dikatakan oleh Panji. Jika dilihat secara mendalam masyarakat yang sebelumnya non muslim kemudian menjadi muslim, hal ini mengindikasikan bahwa mereka mempercayai Islam sebagai solusi dalam segala permaslahan dunia yang

7 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits 6; Jami’at-Tirmidzi, (Jakarta: Almahira, 2013), hlm. 859

111

dihadapinya. Hal ini terbukti dengan adanya dalil-dalil mengenai Islam sebagai solusi dari berbagai permasalahan, berikut adalah beberapa diantaranya yakni firman Allah di surat At-Thalaq ayat 3 sebagai berikut:

َ َ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َّ َ َ َ ْ ُ ُ وي ْْرزقه ِمن حي ثَل يحت ِس ُ بۚۡ ومن يتوك ْل على الل ِه ف ُهو حسْبه ۚۡ َّ َّ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َّ ُ ُ َ ْ َ ْ ً ِإن الله ب ِالغ أم ِرِ هۚۡ قد جعل الله ِلك ِل ش ي ٍء قدرا

Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S At-Thalaq: 3).

Dalam ayat tersebut terlihat jelas bahwa Allah adalah sang maha penolong hamba nya, mulai dari memberikan rezeki yang tidak terduga, mencukupkan kebutuhan hidupnya dan melaksanakan urusan manusia itu sendiri. Kata-kata Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap- tiap sesuatu menandakan bahwa Allah sudah mengatur apa saja yang ada di dunia ini dari yang terbesar hingga hal-hal yang paling kecil. Dalam Islam pun ada sumber hukum Islam yang terdiri atas Al-Qur’an, Hadits atau Sunnah dan Ijtima para ulama. Ketiga hal ini adalah patokan atau referensi bagi umat Muslim dan umat manusia secara umum dalam kehidupan sehari-hari. Semua hal sudah diatur dan disebutkan dalam ketiga sumber hukum Islam ini, mulai dari perniagaan,

112

kehidupan bersosial, tata cara atau etika yang baik menurut Islam dan sebagainya.

4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga Pada dasarnya laki-laki bertugas sebagai pemimpin dalam keluarga, ayah bagi anak-anaknya, suami bagi istrinya dan sebagainya. Seperti yang disebutkan dalam adegan, laki-laki juga harus menjamin kehidupan wanita yang telah sah menjadi istrinya. Ini menandakan bahwa ketika seorang laki-laki sudah memasuki tahap pernikahan, tanggungan yang ia pikul makin banyak. Seorang suami harus menjamin istrinya dalam kehidupan sehari-hari seperti menafkahi, mencukupi kebutuhan dan sebagainya. Suami yang baik juga berperan sebagai ayah yang baik bagi anak-anaknya, jadi tanggungan seorang suami bukan hanya pada istrinya saja, tetapi pada anak dan keluarga nya. Kemudian Allah menyebutkan topik ini dalam surah An-Nisa ayat 34 yang berbunyi: َ ُ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َ َّ َ َّ ُ َ ْ َ ُ ْ َ َ ٰ َ ْ ِالرجال قوامون على ِالنس ِاء ِبما فضل الله بعضهم على ب ْع ٍض َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َّ َ ُ َ َ ٌ َ َ ٌ ْ َ ْ وِبما أنفقوا ِمن أمو ِال ِهم ۚۡ فالص ِالحات ق ِانتات ح ِافظات ِللغيْ ِب َ َ َ َّ ُ َ َّ َ َ ُ َ ُ ُ َ ُ َّ َ ُ ُ َّ َ ْ ُ ُ ُ َّ ِبما ح ِفظ الل هۚۡ والَلِتي تخافون نشوزهن فْ ِعظوهن واهجروهْن ْ َ َ َ ْ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َّ َ ً َّ ِفي اۡلض ِاج ِع واض ِربوه نَۖ فِإن أطعنكم فَل تبغوا عليِِهن سْ ِبيَل ِإن َّ َ َ َ َ ًّ َ ً الله كان عِليا ك ِبيرا Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan

113

sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S An-Nisa: 34) Berdasarkan ayat diatas, sudah mutlak bagi laki-laki untuk menjadi kepala atau pemimpin dalam keluarga, tidak ada ketentuannya bagi seorang wanita untuk menjadi kepala keluarga kecuali ada kondisi tertentu misalnya sang suami telah meninggal dunia, hilang dan sebagainya. Hal ini dikarenakan Allah telah menciptakan laki-laki lebih daripada wanita dan kewajiban mereka untuk menafkahi istrinya. Selanjutnya, Allah SWT kembali berfirman dalam Q.S At-Tahriim yang isinya masih mengenai peran laki-laki sebagai kepala keluarga sebagai berikut: َ َ َّ َ َ ُ ُ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ َ يا أ ُّي َِها ال ِذين آمنوا قوا أنفسكم وأه ِليكم نا ًرا َ ُ ُ َ َّ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ ٌ َ ٌ َ ٌ وقودها الن ُاس وال ِحجا َرة عل ْي َِها مَل ِئكة ِغَلظ ِشداد َ َ َّ َ ُ َ ْ َل َي ْع ُصون الل َه َما أ َم َر ُه ْم َو َي ْف َعلون َما ُيؤ َم ُرو َنْ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S At-Tahriim: 6)

114

Ayat tersebut memerintahkan kepala keluarga untuk menjaga dan membimbing anak serta istrinya untuk menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah agar terhindar dari neraka. Kemudian dalam ayat tersebut neraka divisualisasikan sebagai suatu tempat yang dijaga oleh mahkluk-mahkluk bertubuh besar dan berwatak keras serta tempat yang panas nan berapi yang berasal dari manusia dan batu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa laki-laki memiliki kewajiban untuk membimbing istrinya serta anaknya kejalan Allah SWT.

5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti

َ ْ َ َ َ ُ ُ ُ ْ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ُ ُ َ َّ َ َ ْ أينما تكونوا يد ِركك ماۡلوت ولو كنتم ِفي برو ٍج مشيد ٍة ْ وِإن ُ ْ ُ ْ َ َ َ ٌ َ ُ ُ َٰ ْ ْ َّ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ ٌ ت ِصبِهم حسنة يقولوا ه ِذ ِه ِمن ِعن ِد الل ِه َۖ وِإن ت ِصبِهم س ِيئْة س َ ُ ُ َٰ ْ ْ َ ُ ْ ُ ٌّ ْ ْ َّ َ َ َٰ ُ َ يقولوا ه ِذ ِه ِمن ِعن ِد كۚۡ قل كل ِمن ِعن ِد الل ِه َۖ فم ِال هؤَل ِء ْ َ ْ َ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ َ ً القوِ مَل يكادون يفقهون ح ِديثا

Artinya: Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? (Q.S An-Nisa: 78). Ayat diatas merupakan peringatan kepada manusia bahwa kematian pasti akan terjadi pada diri mereka

115

dimanapun mereka berada terlebih lagi apabila mereka menghindar atau berlindung, tetap saja kematian adalah satu hal yang mutlak, tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat menghindari kuasa Allah yang satu ini. Selain itu Allah SWT kembali membahas kematian dalam firmannya sebagai berikut: ُ ُّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ ْ َ ُ ْ َ ُ َ كل نف ٍس ذ ِائق ةاۡلو ِ تَۖ ثم ِإلينا ترجعونْ

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (Q.S Al-Ankabut: 57).

Kemudian pada ayat tersebut kembali dipertegas bahwa kematian sifatnya mutlak bagi semua yang berjiwa baik manusia, hewan, tumbuhan dan sebagainya yang hidup di dunia ini. Kematian ini kelak akan mengembalikan makhluk hidup tersebut kepada sang pencipta, Tuhan yang maha kuasa. Allah kembali menyebutkan topik tentang kematian dalam firmannya di Q.S An-Nahl ayat 61 sebagai berikut: َ َ ْ ُ َ ُ َّ ُ َّ َ ُ ْ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َّ َ َٰ ْ ولو يؤ ِاخذ الله الناس ِبظل ِم ِهم ما ترك عليِها ِمن داب ٍة ول ِكْن ُ َ ُ ُ ْ َ ٰ َ َ ُ َ ًّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ ً يؤ ِخرهم ِإلى أج ٍل مسمى َۖ فِإذا جاء أجله مَل يستأ ِخرون ساع ةَۖ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْوَل يستق ِدمْون

Artinya: Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat

116

mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya (Q.S An-Nahl: 61).

Ayat diatas masih memperlihatkan peringatan yang Allah berikan kepada seluruh makhluk hidup yang ada di dunia kepada kematian, ayat tersebut mengatakan bahwa apabila datang kematian maka semuanya pun akan mati, tidak terkecuali seekor binatang melata yang sangat kecil sekalipun. Allah SWT pun dalam firmannya tersebut memberitahu bahwa kematian yang akan menimpa makhluk hidup tidak dapat diundur atau dipercepat sepersekian detik pun. Selanjutnya Nabi Muhammad bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang membahas mengenai kematian sebagai berikut:

َ َّ َ َ ُّ َ ْ ُ ْ ُ َ َّ َ َّ َ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ َّ َ َ َ ُ ْ ُ َ ْ حدثنا الزبير بن بك ٍار حدثنا أنس بن ِعي ٍاض حدْ ثنا ن ِافع بْن عب ِد ث َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ْ ُ َ َ َ َّ ُ الل ِه عن فروة ب ِن قي ٍس عن عط ِاء ب ِن أِبي رب ٍاح عن اب ِن عمر أنهْ َ َ ُ ْ ُ َ َ ُ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َ ُ ُ ْ قال كنت مع َرسوِل الل ِه صلى الله علي ِه وسلم فجاءه َرج ٌل ِمْن ْ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ ُ َّ َ َ َ َ ُ َ اْلنص ِار فسلم على النِب ِي صلى الله علي ِه وسلم ثم قال ْيا رسول َّ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ ُ ً َ َ َ ْ ُ ْ َ الل ِه أ ُّ ياۡلؤ ِم ِنين أفض ُل ق َال أحسنُِهم خلقا ق َال فأ ُّ ياۡلؤ ِم ِنْين َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ ُ ْ ْ َ ْ ْ ً َ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ْ ْ َ ً أكيس قال أكثرهم ِللمو ِت ِذكرا وأحسنِه م ِۡلا بعده اس ِتعدادْا ُ َ َ ْ َ ْ َ أول ِئ كاْلكي ُاسْ Artinya: Telah mengabarkan kepada kami [Az Zubair bin Bakkar] telah mengabarkan kepada kami [Anas bin 'Iyadl] telah mengabarkan kepada kami [Nafi' bin Abdullah] dari [Farwah bin Qais] dari ['Atha` bin Abu Rabah] dari [Ibnu Umar] bahwa dia berkata; Saya bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,

117

tiba-tiba datang seorang laki-laki Anshar kepada beliau, lalu dia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya; "Ya Rasulullah, bagaimanakah orang mukmin yang utama?" beliau menjawab: "Orang yang paling baik akhlaknya." Dia bertanya lagi; "Orang mukmin yang bagaimanakah yang paling bijak?" beliau menjawab: "Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah orang-orang yang bijak." 8

Dalam hadits ini Nabi Muhammad memberitahu lebih rinci mengenai orang beriman yang terbaik bukan berdasarkan kuantitas ibadahnya, frekuensi sedekah atau infaq yang ia keluarkan, dan sebagainya melainkan orang beriman yang paling terbaik adalah orang yang cerdas yang banyak mengingat kematiannya serta mempersiapkan kematiannya. Persiapan yang dimaksud disini adalah amalan dan perbuatan baik yang akan dipertanggung jawabkan ketika kelak di akhirat nanti diperhitungkan segala perlakuan atau perbuatan dan perkataan yang dilakukan seseorang di masa hidupnya.

6. Scene 6. Takdir Allah Makna kata takdir menurut bahasa adalah menetapkan segala sesuatu, atau menerangkan kadar atas sesuatu. Makna kata takdir bisa pula diartikan dengan menilai sesuatu atas penilaian tertentu, atau memperkirakan

8 Abu Abdullah Muhammad bin Yazid al-Qazwini Ibnu Majah, Ensiklopedia Hadits 8; Sunan Ibnu Majah, (Jakarta: Almahira, 2013), hlm. 772.

118

sesuatu melalui perkiraan atasnya. Seperti, memperkirakan kekuatan suatu benda, kadar maupun nilanya. Jika takdir dimasukkan dalam pembahasan mengenai apa saja yang mengandung konsekuensi jika dilakukan, maka ia mempunyai arti menetapkan segala sesuatu secara bijaksana atau proporsional, sesuai kehendak dan ketetapan yang melingkupinya. Adapun makna kata takdir menurut istilah agama (syari’at) adalah, segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah Swt.9 Sementara dalam Islam, konsep takdir dibagi menjadi dua yakni yang pertama Takdir Muallaq adalah takdir yang ditentukan oleh Allah SWT dengan melibatkan peran manusia sehingga takdir ini dapat berubah dengan ikhtiar dan usahanya. Yang kedua disebut dengan Takdir Mubram yakni takdir yang ditentukan oleh Allah SWT yang sifatnya mutlak, tidak dapat berubah dan tidak melibatkan peran manusia didalamnya serta tidak dapat diintervensi. Mengenai takdir, Allah SWT menyinggung topik ini dalam firmannya di Q.S At-Takwir ayat 29 sebagai berikut: َ َ َ َ ُ َ َّ َ ْ َ َ َ َّ ُ َ ُّ ْ َ َ َ وما تشاءون ِإَل أن يشاء الله رب العاۡلِينْ Artinya: Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S At-Takwir: 29).

9 Fethullah Gulen, ”Makna Takdir Menurut Bahasa Dan Istilah”, diakses dari https://fgulen.com/id/karya-karya/qadar/49460-makna-takdir- menurut-bahasa-dan-istilah, pada 13 Oktober 2018

119

Ayat diatas menjelaskan bahwa betapa maha kuasanya Allah SWT dalam menentukan segala sesuatu. Kita pun sebagai manusia apabila ingin berkehendak sesuatu belum tentu terjadi karena kehendak tersebut yang menjadikannya hanya Allah SWT. Jika diperhatikan ayat tersebut menyatakan bahwa kita tidak bisa melalui atau melanjutkan jalan kehidupan kita kecuali dengan kehendak dan izin dari Allah SWT karena beliau telah mengatur semuanya yang kemudian disebut dengan takdir. Nabi Muhammad SAW dalam hadits yang diriwayatkan Tirmidzi juga menyinggung mengenai takdir sebagai berikut: َ َّ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ َّ ْ ْ ُ ْ ْ َ ُّ َّ ْ َ ُّ َ َّ َ َ حدثنا ِإبر ِاهيم بن عب ِد الل ِه ب ِ ناۡلن ِذ ِر الب ِاهِلي الصنع ِانيْ حدثنا َ ْ ُ َّ ْ ُ َ َ ْ ُ ْ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ ُ َ ْ َ َّ َ َ ُ َ عبد الل ِه بن ي ِز يداۡلق ِرئ حدثنا حيوة بن شري ٍح حدثِني أبْو ه ِان ٍٍ ْ َ ْ َ ُّ َ َّ ُ َ َ َ َ َ ْ َّ ْ َ ْ ُ ُ َّ َ ُ ُ َ ْ ُ َ ْ َ الخوَلِني أنه س ِمع أبا عب ِد الرحم ِن الحبِلي يقول س ِمعت عبْد َّ ْ َ َ ْ َ ُ ُ َ ْ ُ َ ُ َ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ الل ِه بن عم ٍرو يقول س ِمعت رسول الل ِه صلى الله علي ِه وسْلم َ ُ ُ َ َّ َّ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ يقول قد َر الل هاۡلق ِاد َير قب َل أن يخلق َّالس َماو ِات ْواْلْر َض َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ٌ َ َ ٌ َ ٌ ِبخم ِسين ألف سن ٍة قال أبو ِعيس ى هذا ح ِديث حسن ص ِحيح َ ٌ غ ِريبْ Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin 'Abdullah bin Al Mundzir Al Bahili Ash Shan'ani]; telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yazid Al Muqri']; telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih]; telah menceritakan kepadaku [Abu Hani' Al Khaulani] bahwasanya dia mendengar [Abu 'Abdurrahman Al Hubuli] berkata; aku mendengar ['Abdullah bin 'Amr] berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah telah

120

menentukan takdir segala sesuatu, lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan lagit dan bumi." Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih gharib. 10 Bahwasanya setiap yang hidup di dunia baik bumi ataupun langit sudah ditentukan takdir atau masa depannya oleh Allah SWT terlebih lagi kita sebagai manusia yang sejak lima puluh ribu tahun lamanya sebelum ada di dunia ini, Allah telah menentukan akan jadi apa kita di dunia ini, akan ada peristiwa apa yang menimpa manusia, akan ada kejadian apa yang ada di bumi ini. Semua itu adalah takdir dan Allah yang menentukannya dengan segala kuasanya.

7. Scene 7. Berprasangka Baik Menjadi pemeluk agama Islam di sebuah negara yang mayortias penduduknya beragama non Islam pasti sangat berat bagi Meirose, terlebih lagi adanya orang-orang yang menganggap Islam sebagai suatu objek yang mengerikan. Hal ini disebut juga dengan islamophobia yakni munculnya rasa takut terhadap Islam karena Islam selalu diidentikkan dengan terorisme, kekerasan, radikalisme, peperangan, dan hal-hal yang bersifat desktruktif lainnya. Ditambah lagi dengan banyaknya pemberitaan di media- media mengenai Islam setelah tragedi Suriah berlangsung. Stereotip yang menjamur di masyarakat juga membuat Islam semakin dipandang sebelah mata oleh masyarakat

10 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits ...., hlm. 697

121

dunia yang beragama non-Islam. Bagi meirose hal-hal tersebut bukanlah halangan baginya untuk tetap memeluk agama Islam dan untuk tetap menyembah Tuhan yang maha esa Allah SWT. Cara yang dilakukan Meirose menghadapi hal-hal yang bisa saja memojokkannya yakni dengan positive thinking. Dalam perspektif Islam, positive thinking disebutkan dalam Q.S Al-Hujurat ayat 12 sebagai berikut: َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ ْ َ ُ َ ً َ َّ َّ يا أيِها ال ِذين آمنوا اجت ِنبوا ك ِثيرا ِمن الظ ِن ِإن َ ْ َ َّ ْ ٌ َ َ َ َ َّ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ بعض الظ ِن ِإثم َۖ وَل تجسسوا وَل يغتب بعضكم َ ْ ً َ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ ً بعضا ۚۡ أي ِح ُّب أحدكم أن يأك َل لحم أ ِخ ِيه ميتا َ َ ْ ُ ُ ُ َ َّ ُ َّ َ َّ َّ َ َ َّ ٌ َ ٌ فك ِرهتموه ۚۡ واتقوا الله ۚۡ ِإْن الله تواب ر ِحيمْ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S Al-Hujurat: 12). Dari ayat tersebut terdapat tiga hal yang harus dilakukan oleh orang-orang yang beriman. Yakni jauhi prasagka buruk atau curiga yang berlebihan kepada orang lain karena sebgaian dari prasangka buruk tersebut dapat mendatangkan dosa. Kemudian Allah melarang kita juga

122

untuk berhenti mencari-cari keburukan, kesalahan atau aib orang lain dan dengan lantang menyebarkannya secara luas. Dan yang ketiga adalah menggunjing sesama satu sama lain, jika diartikan kata menggunjing menurut KBBI berawal dari kata gunjing yang berarti memfitnah atau menuduh. Jadi, Allah SWT melarang kita sesama umat muslim untuk tidak menuduh sesama terlebih lagi memfitnah tanpa adanya bukti yang kuat karena Allah mengibaratkan orang yang senang menggunjing ke sesama sebagai orang yang suka memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati.

8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah Shalat Istikharah dalam agama Islam dapat diartikan sebagai shalat yang hukumnya Sunnah yakni apabila dikerjakan mendapat pahala apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa. Shalat Istikharah bertujuan untuk meminta dari Allah SWT agar dipilihkan yang terbaik di antara beberapa pilihan. Maka, barangsiapa hendak mengerjakan sesuatu sedangkan ia sendiri tidak mengetahui akibatnya dank arena itu apakah sebaiknya terus dilaksanakan atau ditinggalkan, hendaknya ia shalat dua raka’at sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah SAW. Dalam raka’at pertama membaca Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlas. Setelahnya dilanjutkan dengan membaca doa shalat istikharah.

123

َّ ُ َّ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ اللهم ِإِْنى أست ِخيرك ِب ِعل ِمك وأستق ِدرك ِبقدرِتك ، وأسألكْ ِمن َ ْ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ َّ ُ فضِلك الع ِظ ِيم ، فِإنك تق ِدر وَل أق ِدر وتعلم وَل أعلم وأنتْ عَلم ْ ُ ُ َّ ُ َّ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ َ ْ ٌ الغي ِوب ، اللهم ِإن كنت تعلم أن هذا اْلمر خير ِلى ِفى ِد ِينى َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ْ ُ ُ َّ َ ْ َ ْ ومع ِاش ى وع ِاقب ِة أم ِرى فاقدره ِلى وي ِسره ِلى ثم با ِرك ِلى ِفي ِه ، وِإن ُ ْ َ َ ْ َ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ َ ٌّ َ َ َ َ َ َ َ ْ كنت تعلم أن هذا اْلمر شر ِلى ِفى ِد ِينى ومع ِاش ى وع ِاقب ِة أم ِْرى َ ْ ْ ُ َ َ ْ ْ َ ْ ُ َ ْ ُ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ ُ َّ فاص ِرفه عِنى واص ِرفِنى عنه ، واقدر ِلى الخْ ير حيث كان ثمْ ي َ ْ أر ِضِنى Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohonkan pilihan kepada Engkau dengan ilmu-Mu, dan aku memohon kekuatan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, karena sesungguhnya Engkau berkuasa, sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau mengetahui sedang aku tidak mengetahui. Engkaulah yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui urusan ini lebih baik bagiku dalam agamaku dan kehidupanku, serta bagi urusanku yang segera atau yang kemudian, maka hendaknya Engkau berikan kekuatan kepadaku dan memudahkan bagiku melakukannya, kemudian berkatilah aku di dalamnya. Tetapi, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini jelek bagiku dalam agamaku dan kehidupanku, serta akibat urusanku yang segera atau yang kemudian, maka jauhkanlah ia dari diriku dan jauhkanlah dariku darinya. Dan, berilah aku kekuatan untuk berbuat kebaikan dimana saja ia berada, seungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 11

Shalat Sunnah Istikharah ini dianjurkan kepada seorang muslim dalam rangka meminta petunjuk kepada Allah SWT dalam perkara yang belum diketahui. Dalam film ini diperlihatkan adegan bahwa Meirose yang sedang

11 Al-Ghazali, Rahasia-Rahasia Shalat, (Bandung: Penerbit Karisma, 2001), hlm. 198

124

bimbang dalam menentukan keputusan untuk menceraikan Pras kemudian menerima Syarief sebagai tunangan nya, atau batal menceraikan Pras dan tetap menjadi istri sah nya. Kemudian hal ini disinggung dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 147 sebagai berikut:

ْال َح ُّق ِم ْن َربِّ َك ۖ فَ ََل تَ ُك َون َّن ِم َن ْال ُم ْمتَ ِر َين Artinya: Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (Q.S Al-Baqarah: 147).

Berdasarkan ayat diatas, dapat diartikan secara sederhana bahwa Allah SWT adalah tempat bergantung bagi umat Muslim, semua hal yang bersifat haq dan bathil hanya Allah SWT yang mengetahui nya. Dan kita pun jangan menjadi golongan orang-orang yang ragu dengan kuasa Allah. Pemilihan keputusan ini memang selalu ada dalam kehidupan manusia dan terkadang menjadi dilema. Manusia dengan akal sehat dan logika nya mampu menimbang mana yang baik dan mana yang tidak, tetapi Allah telah mensyariatkan sebuah tuntunan yang dapat dilakukan agar tidak mengambil keputusan yang salah terlebih lagi dalam keadaan yang sangat mendesak.

9. Scene 9. Sikap Ikhlas

Ikhlas ialah mengerjakan suatu kebaikan dengan semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Bagi orang yang ikhlas, suatu perbuatan baik tidak harus dikaitkan

125

dengan imbalan atau balasan, melainkan semata-mata ingin mendapatkan rida Allah SWT. Jadi meskipun tidak mendapat imbalan apa pun dan dari pihak mana pun, akan tetap melakukan perbuatan baiknya tersebut. Orang yang memliki sifat ikhlas disebut dengan mukhlis. Allah SWT menyinggung topik ikhlas dalam firmannya di Q.S Az- Zumar ayat 10 sebagai berikut: ُ َ َ َّ َ َ ُ َّ ُ َّ ُ ْ َّ َ ق ْل يا ِعب ِاد ال ِذين آمْنوا اتقوا َربكم ۚۡ ِلل ِذين َ ْ َ ُ َٰ ُّ ْ َ َ َ َ ٌ َ َ ْ ُ َّ َ َ ٌ أحسنوا ِفي ه ِذ ِه الدنيا حسنة وأرض الل ِه و ِاسعة َّ َ ُ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ِإنما يوفى الص ِابرون أجرهم ِبغي ِر ِحس ٍابْ Artinya: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang- orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Q.S Az-Zumar: 10). Berdasarkan ayat diatas, Allah menjanjikan ganjaran yang luar biasa kepada orang-orang yang ikhlas berupa kebaikan seluas bumi dan dicukupkan pahala mereka tanpa batas atau tidak berhenti yakni terus mengalir. Selain itu, Allah kembali menyebutkan ganjaran bagi orang-orang ikhlas dalam Q.S Al-Hijr di ayat 39 dan 40 sebagai berikut: َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ َ َّ َ ُ ْ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ َّ ُ ْ قال ر ِب ِبما أغويت ِني ْلزيِ نن لهم ِفي اْلر ِض وْلغ ِوينِهم َ ْ َ َ ْأجم ِعين. َّ َ َ َ ْ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ ِإَل ِعبادك ِمنِهم اۡل خل ِصينْ

126

Artinya: (39) Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. (40) Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka. (Q.S Al-Hijr: 39-40). Terlihat jelas bahwa iblis dan syaitan tidak akan pernah bisa menyesati atau mengganggu hamba-hamba Allah yang mukhlis kepadanya. Kata mukhlis diambil dari Bahasa Arab yang terdiri dari dua kata dan berarti orang yang ikhlas. Ikhlas disini dalam konteks ikhlas beribadah, ikhlas perbuatan dan sebagainya. Jadi selain mendapat pahala seluas bumi dan dicukupkan pahalanya tanpa batas oleh Allah SWT, iblis dan syaitan pun juga tidak akan menggangu umat Muslim yang ikhlas dalam kehidupannya. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga bersabda pada hadits yang diriwayatkan oleh Muslim sebagai berikut:

َ َّ َ َ َ ْ َّ ُ َ َّ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ َّ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ حدثنا عم ٌرو الن ِاقد حدثنا ك ِثير بن ِهش ٍام حدثنا جعفر بنْ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َّ برقان عن ي ِزيد ب ِ ناْلص ِم عن أِبي هريرة قال قالْ رسول ْالل ِه َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َّ َّ َ َ َ ْ ُ ُ َ ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ْ صلى الله علي ِه وسلم ِإن الل هَل ينظر ِإلى صوِركم وأمو ِالْكم َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ُ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ْ ول ِكن ينظر ِإلى قل ِوبكم وأعم ِالكمْ Artinya: Telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid]; Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Hisyam]; Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Burqan] dari [Yazid bin Al Asham] dari [Abu Hurairah] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada

127

rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian." 12 Nabi Muhammad menjelaskan bahwa Allah SWT tidak melihat hamba nya berdasarkan betapa elok fisik atau tubuh yang dimiliki seseorang dan betapa rupawan wajah orang itu. Tetapi Allah melihat kedudukan hamba nya berdasarkan sifat ikhlas yang ada di hatinya. Sifat ikhlas ini lah yang dimiliki ketika melakukan ibadah kepadanya, melakukan kebaikan kepada sesama tanpa mengharap hal yang lain dan sebagainya.

10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah Secara Bahasa kata khusnul khatimah artinya akhir yang baik, berlawanan dengan kata suul khatimah yakni akhir yang buruk. Maksud dari kata akhir ini adalah akhir kehidupan bagi seseorang dengan kata lain meninggal dunia. Ada yang meninggal dunia dalam keadaan baik dan sebaliknya, dalam keadaan tidak baik. Dalam Agama Islam orang yang dijamin masuk surga diklasifikasikan menjadi dua yakni orang yang mati syahid dan mati khusnul khatimah. Mati syahid adalah ketika seseorang meninggal dunia ditengah-tengah aktivitas yang memperjuangkan agama Islam seperti berperang demi membela Islam, berdakwah untuk menyebarkan agama Islam dan sebagainya. Dan yang kedua adalah mati dalam

12 Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, Ensiklopedia Hadits 4; Shahih Muslim 2, (Jakarta: Almahira, 2013), hlm. 174

128

keadaan khusnul khatimah yakni meninggal dunia dalam keadaan baik misalnya meninggal dunia ketika ditengah- tengah ibadahnya kepada Allah SWT. َ َ َّ َ َ ُ َّ ُ َّ َ َ َّ ُ َ َ َ َ ُ َّ يا أ ُّي َِها ال ِذين آمنوا اتقوا الله حق تق ِات ِه وَلْ ت ُموتن َّ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ َ ِإَل وأنتم مس ِلمونْ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Q.S Ali-Imran: 102).

Dalam ayat tersebut Allah menyatakan bahwa umat Muslim harus tetap memegang teguh agama nya sampai ia meninggal dunia, harus terus betakwa kepada Tuhannya hingga akhir hayatnya. Amalan seorang Muslim bukan dilihat ketika ia sedang dalam masa anak-anak, remaja, dewasa atau ketika di masa tua. Tetapi semua amalan yang dikerjakan tergantung pada penutupnya yakni dimasa ia kelak meninggal dunia. Kemudian, Nabi Muhmmad SAW menyinggung mengenai khusnul khatimah sebagaimana beliau bersadba dalam hadits berikut: َ َّ َ َ َ ُ ُ َ ْ َ َّ َ َ َ َ ُ ْ ُ َ ُّ َ ْ َ ُّ َ ْ َ ْ َ ْ حدثنا أبو كري ٍب حدثنا خلف بن أيوب الع ِام ِري عن عو ٍف عن ْ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ اب ِن ِس ِيرين عن أِبي هريرة قال قال رسول الل ِه صلى الله علْي ِه َ َ َّ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َ ُ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ٌ وسلم خصلت ِ انَل تجت ِمع ِان ِفي من ِاف ٍق حسن سم ٍت وَل ِفقْ هْ ِفي ه َ َ َ ُ َ َ َ َ ٌ َ ٌ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ِالد ِين قال أبو ِعيس ى هذا ح ِديث غ ِريب وَل نع ِرف هذا الح ِديث ْ َ َ ْ َّ ْ َ َ َ َّ ْ َ َ ْ َ ُّ َ ِمن ح ِد ِيث عو ٍف ِإَل ِمن ح ِد ِيث هذا الشي ِخ خل ِف ب ِن أيوب

129

ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ً َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ ُ َ ْ ُ َ َّ ْ ْ َ َ الع ِام ِر ِي ولم أر أحدا ير ِوي عنه غير أِبي كري ٍب محم ِد ب ِن العْ َل ِءْ َل َ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ وَل أد ِري كيف هوْ Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Ayyub Al 'Amiri] dari ['Auf] dari [Ibnu Sirin] dari [Abu Hurairah] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dua hal yang tidak akan berkumpul pada diri orang munafik, yaitu; akhlaq yang baik dan pemahaman dalam masalah agama." Abu Isa berkata; Hadits ini gharib, dan kami tidak mengetahui hadits ini dari 'Auf kecuali dari hadits syaikh ini, yaitu Khalaf bin Ayyub Al 'Amiri, dan saya tidak melihat seorang pun yang meriwayatkan darinya selain Abu Kuraib Muhammmad bin Al Ala` sementara saya tidak tahu tentang dia." 13 Pada dasarnya Allah memberikan kesempatan kepada hambanya untuk meninggal dalam keadaan baik atau khusnul khatimah. Allah akan memberikan kesempatan kepada hambanya untuk melakukan perbuatan dan amalan yang baik sebelum seorang Muslim meninggal dunia. Dengan kesempatan itulah seorang muslim dapat meninggal dalam keadaan baik dan niscaya Allah akan menerima perbuatan, amalan dan ibadah yang baik serta meninggal dalam keadaan yang baik pula. Telah disebutkan sebelumnya bahwa orang yang meninggal dalam keadaan khusnul khatimah degan izin Allah akan masuk kedalam surganya. Kemudian dijelaskan lagi dalam beberapa ayat Al-Qur’an mengenai situasi di dalam

13 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits ...., hlm. 693

130

surga yang dipenuhi oleh anak-anak seperti yang di gambarkan dalam film yakni sebagai berikut:

َ ُ ُ َ َ ْ ْ ْ َ ٌ ُ َ َّ ُ َ يطوف علي ِِهم ِولدان مخلدونْ

Artinya: Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda. (Q.S Al-Waqi’ah:17). َ َ ُ ُ َ َ ْ ْ ْ َ ٌ ُ َ َّ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ ُ ً ويطوف علي ِِهم ِولدان مخلدون ِإذا رأيتِهم ح ِسبتِهم لؤلؤا ُ َم ْنثو ًرا

Artinya: Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. (Q.S Al-Insan: 19).

Ketika Arini sedang berbincang dengan Pras di adegan akhir ini, datang sekelompok anak-anak seraya memanggil nama Arini untuk mengajaknya masuk kedalam melewati sebuah tembok dimana disela-sela tembok tersebut terdapat sekelompok anak yang memanggilnya. Hal ini berkolerasi dengan firman Allah di Q.S Al-Waqiah ayat 17 dan Q.S Al-Insan ayat 19 yang menyatakan bahwa surga dikelilingi oleh anak-anak riang yang senantiasa melayani umat Islam yang akan masuk kedalam surga.

D. Representasi Makna Islam Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2

131

Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 adalah film garapan sutradara asal Yogyakarta, Hanung Bramantyo, yang dirilis pada 9 Februari 2017. Film yang bergenre drama religi ini merepresentasikan nilai-nilai Islam ke dalam beberapa cuplikan atau adegan dan diperkuat dengan alur cerita serta pemeranan karakter atau tokoh dari masing-masing aktor dan aktris dalam film ini. Berkaitan dengan hal tersebut, setelah dianalisis untuk mencari makna denotasi, konotasi dan mitos. Terdapat representasi dan makna Islam yang ingin disampaikan kepada audiens yang ada didalam beberapa scene berupa ajaran-ajaran pokok agama Islam yang meliputi Aqidah, Syairah dan Akhlak sebagai berikut:

1. Aqidah

Makna ajaran Aqidah dalam film ini adalah percaya dan taat pada ketentuan Tuhan. Hal ini terdapat pada adegan keenam dimana dalam adegan tersebut Arini yang dicertikan sedang berbaring di ranjang rumah sakit mengobrol kepada Syarief, dokter spesialis kanker yang ada di Budapest mengenai penyakit kanker yang diderita Arini. Arini yang telah dinyatakan kemudian mendapat diagnosa bahwa ia telah diserang oleh kanker serviks yang sudah mencapai stadium empat dan meluas hingga ke otak. Arini yang sebelumnya telah melakukan banyak perawatan untuk menyembuhkan penyakit kanker nya memutuskan untuk tidak mau melakukan tindakan medis apapun kepadanya. Ia mengatakan bahwa ia tidak mau melawan takdir Allah.

132

Dalam Islam kata takdir secara sederhana dapat diartikan sebagai ketentuan atau ketetapan. Konsep takdir dalam Islam dibagi menjadi dua yakni yang pertama Takdir Muallaq adalah takdir yang ditentukan oleh Allah SWT dengan melibatkan peran manusia sehingga takdir ini dapat berubah dengan ikhtiar dan usahanya. Yang kedua disebut dengan Takdir Mubram yakni takdir yang ditentukan oleh Allah SWT yang sifatnya mutlak, tidak dapat berubah dan tidak melibatkan peran manusia didalamnya serta tidak dapat diganggu gugat. Konsep takdir disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Tirmidzi sebagai berikut: َ َّ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ َّ ْ ْ ُ ْ ْ َ ُّ َّ ْ َ ُّ َ َّ َ َ َ ْ ُ حدثنا ِإبر ِاهيم بن عب ِد الل ِه ب ِ ناۡلن ِذ ِر الب ِاهِلي الصنع ِاني حدثْنا عبد َّ ْ ُ َ َ ْ ُ ْ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ ُ َ ْ َ َّ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ُّ الل ِه بن ي ِز يداۡلق ِرئ حدثنا حيوة بن شري ٍح حدثِني أبو ه ِان ٍٍ الْخوَلِني َ َّ ُ َ َ َ َ َ ْ َّ ْ َ ْ ُ ُ َّ َ ُ ُ َ ْ ُ َ ْ َ َّ ْ َ َ ْ أنه س ِمع أبا عب ِد الرحْم ِن الحبِلي يقول س ِمعت عبد الل ِه بن عم ٍْرو َ ُ ُ َ ْ ُ َ ُ َ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ُ ُ َ َّ َ َّ ُ يقول س ِمعت رسول الل ِه صلى الله علي ِه وسلم يقول قدر الله ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ اۡلق ِادير قبل أن يخلق السماو ِات واْلرض ِبخم ِسين ألف سن ٍة قال أبو َ َ َ َ ٌ َ َ ٌ َ ٌ َ ٌ ِعيس ى هذا ح ِديث حسن ص ِحيح غ ِريبْ Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin 'Abdullah bin Al Mundzir Al Bahili Ash Shan'ani]; telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yazid Al Muqri']; telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih]; telah menceritakan kepadaku [Abu Hani' Al Khaulani] bahwasanya dia mendengar [Abu 'Abdurrahman Al Hubuli] berkata; aku mendengar ['Abdullah bin 'Amr] berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah telah menentukan takdir segala sesuatu, lima puluh ribu tahun

133

sebelum menciptakan lagit dan bumi." Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih gharib. 14 Kemudian, ajaran aqidah lain dalam film ini yakni Islam dianggap sebgai solusi bagi permasalahan manusia. Adegan ketiga dalam film ini dimulai ketika Panji yang bertugas sebagai tour guide Arini, Sheila dan Nadia selama di Budapest mengantarkan mereka ke sebuah apartemen untuk tempat tinggal sementara selama di kota tersebut. Panji mengatakan bahwa remaja Budapest menggemari buku Arini yang berjudul Istana Bintang dan mayortias dari remaja-remaja tersebut adalah non-Islam. Panji juga mengatakan ada lebih dari 29 ribu lebih umat muslim dan terus menunjukkan angka peningkatan. Hal ini bukan dikarenakan penyebaran ajaran Islam yang masif atau sebagainya. Tetapi menurut Panji, hal ini disebabkan karena banyak masalah yang menimpa masyarakat Hungaria, lebih spesifiknya Budapest. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa warga Budapest yang sebelumnya non Muslim tidak mengenal Islam begitu dalam. Barulah setelah mereka memeluk agama Islam, permasalahan yang dihadapi ternyata ada jawabannya di Al- Qur’an maupun Hadits. Adegan ini merepresentasikan ayat Al- Qur’an surah At-Thalaq ayat 3 sebagai berikut:

14 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits ...., hlm. 697

134

َ َ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َّ َ َ وي ْرزقه ِمن حيْث َل يحت ِس ُب ۚۡ ومن يتوك ْل على الل ِه ف ُهو َ ْ ُ ُ َّ َّ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َّ ُ ُ َ ْ حسبه ۚۡ ِإن الله ب ِالغ أم ِر ِه ۚۡ قد جعل الله ِلك ِل ش ي ٍء َ ْ قد ًرا

Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S At-Thalaq: 3).

Selain itu, ajaran Aqidah lain dalam film ini adalah mengenai kematian yang pasti akan dialami oleh semua umat manusia. Hal ini terdapat pada adegan kelima dimana Arini dan Sheila yang sedang duduk di dalam sebuah masjid membicarakan kejadian yang baru saja mereka lihat sendiri yakni seorang anak kecil yang meninggal dunia saat Arini sedang membacakan bukunya dihadapan anak-anak tersebut. Arini yang merasa terkejut dengan kejadian tersebut lantas mengingat pada kematian yang suatu saat nanti pasti akan menjemputnya. Hal ini telah disebutkan oleh Allah SWT dalam firmannya:

ُ ُّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ ْ َ ُ ْ َ ُ َ كل نف ٍس ذ ِائق ةاۡلو ِ تَۖ ثم ِإلينا ترجعونْ Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (Q.S Al-Ankabut: 57).

Pada ayat tersebut dipertegas bahwa kematian sifatnya mutlak bagi semua yang berjiwa baik manusia, hewan,

135

tumbuhan dan sebagainya yang hidup di dunia ini. Kematian ini kelak akan mengembalikan makhluk hidup tersebut kepada sang pencipta, Tuhan yang maha kuasa. Selanjutnya, ajaran aqidah lain dalam film ini adalah bahwa Allah SWT telah menyediakan tempat terbaik yakni surga bagi orang yang meninggal dunia dalam keadaan yang baik pula atau dalam Islam disebut dengan khusnul khatimah. Pada adegan kesepuluh, Arini diperlihatkan dalam kondisi yang sangat lemah dengan posisi berbaring di atas ranjang rumah sakit dengan peralatan medis yang menempel di tubuh nya seperti infus, masker oksigen dan sebagainya. Penyakit kanker nya yang sudah mencapai stadium empat dan menyerang hingga ke otak. Suatu ketika Arini meminta Pras untuk shalat berjamaah bersamanya dan juga dengan Meirose serta Nadia. Dan secara mengejutkan di tengah-tengah ibadah nya, Arini meninggal dunia dengan terlihat alat yang mendeteksi detak jantung berhenti dan tidak memperlihatkan adanya tanda-tanda jantung yang berfungsi normal. Sesaat setelah nya digambarkan Arini dan Pras sedang berdua disebuah tempat dengan nuansa serba putih. Kemudian tak lama setelah itu muncul sekelompok anak-anak dengan riang memanggil Arini seraya mengajak nya untuk masuk melewati gapura dimana anak-anak tersebut berada. Arini yang mendengar panggilan anak-anak tersebut lantas mengucapkan salam perpisahan kepada Pras dan mengatakan bahwa ia ingin mendongeng untuk anak-anak tersebut.

136

Jika dilihat secara mendalam, film ini memvisualisasikan surga sebagai tempat yang bersih, rapih dan terang dengan nuansa serba putih. Ditambah lagi dengan adanya sekelompok anak-anak yang memanggil Arini seraya mengajaknya masuk kedalam. Hal ini dperkuat dengan ayat Al-Qur’an yang mendeskripsikan surga yang dipenuhi dengan anak-anak yang tidak pernah menua di dalamnya. Hal ini tercantum dalam Q.S Al-Insan dan Q.S Al-Waqiah sebagai berikut: َ ُ ُ َ َ ْ ْ ْ َ ٌ ُ َ َّ ُ َ يطوف علي ِِهم ِولدان مخلدونْ Artinya: Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda. (Q.S Al-Waqi’ah:17). َ َ ُ ُ َ َ ْ ْ ْ َ ٌ ُ َ َّ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ ُ ً ويطوف علي ِِهم ِولدان مخلدون ِإذا رأيتِهم ح ِسبتِهم لؤل ْؤا ُ َم ْنثو ًرا

Artinya Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. (Q.S Al-Insan: 19).

Selain itu, adegan ini juga merepresentasikan ayat Al- Qur’an mengenai meninggal dunia dalam keadaan baik atau lebih dikenal dengan istilah khusnul khatimah sebagai berikut: َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ َّ َ َ َّ ُ َ َ َ َ ُ ُ َّ َّ يا أيِها ال ِذين آمنوا اتقوا الله حق تق ِات ِه وَل تموتن ِإَلْ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ وأنتم مس ِل ُمونْ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali- kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Q.S Ali-Imran: 102).

137

2. Syariah Makna ajaran syariah Islam yang terkandung dalam film ini adalah diperbolehkannya bagi umat Muslim laki-laki untuk menikahi lebih dari satu istri atau berpoligami. Islam memang tidak melarang umatnya untuk menikahi wanita lebih dari satu, tidak ada ayat Al-Qur’an atau Hadits yang menyebutkan tentang dilarangnya poligami bagi Muslim laki- laki. Perkataan Amran pada adegan pertama memang terdengar seperti sebuah lelucon saja. Tetapi yang dikatakan Amran memang benar adanya dan tertulis dalam ayat Al- Qur’an. Dengan diperbolehkannya berpoligami maka muslim laki- laki juga harus menerima konsekuensi nya. Yakni mereka yang siap dan memutuskan untuk berpoligami tidak boleh mempunyai istri lebih dari empat orang. Kemudian harus berlaku adil kepada istri-istrinya agar tidak terjadinya kecemburuan diantara mereka. Keadilan yang dimaksud disini adalah pembagian waktu bersama istri-istri mereka, adil dalam pembagian nafkah dan mencukupi kebutuhan bagi kehidupan istri-istrinya. Adegan awal pada film ini pun merepresentasikan ayat Al-Qur’an mengenai poligami yang menyatakan bahwa tidak boleh menikahi lebih dari empat orang istri dan harus berlaku adil kepada masing-masing istri nya. Hal ini terdapat pada Q.S An-Nisa ayat 3 sebagai berikut:

138

َ ۡ ۡ ُ ۡ َ َّ ُ ۡ ُ ْ ۡ َ َٰ َ ٰ َ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ وِإن ِخفتم أَل تق ِسطوا ِفي ٱليتمى فٱن ِكحوا ما طاب لكم ِمن َ ٓ َ ۡ َ ٰ َ ُ َٰ َ َ ُ َٰ ََۖ َ ۡ ۡ ُ ۡ َ َّ َ ۡ ُ ْ َ َٰ َ ً َ ۡ َ َ َ َ ۡ ِٱلنسا ِء مثنى وثلث وربع فِإن ِخفتم أَل تع ِدلوا فو ِحدة أو ما ملكت َ ۡ َٰ ُ ُ ۚۡۡ َٰ َ َ ۡ َ ٓ َ َّ َ ُ ُ ْ أيمنكم ذِلك أدن ٰى أَل تعولواْ ْ

Artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (Q.S. An-Nisa: 3).

Ajaran syariah lain yang terkandung dalam film ini adalah peran laki-laki dalam rumah tangga sebagai kepala rumah tangga. Dalam film ini diperlihatkan adegan ketika Arini yang berada di Budapest sedang berkomunikasi jarak jauh dengan Pras yang berada di Yogyakarta menggunakan video call. Arini yang disana untuk bekerja ditampilkan sedang mewawancarai seorang muslimah asal Budapest mengenai perspektif nya tentang agama Islam. Muslimah tersebut percaya bahwa dalam agama Islam, laki-laki yang menjadi seorang suami harus menjamin kehidpuan istrinya mulai dari aspek kehidupan sehari-hari seperti makan, nafkah dan sebagainya hingga membimbing istrinya dengan ajaran- ajaran yang terdapat dalam agama Islam. Kemudian Allah menyebutkan topik ini dalam surah An-Nisa ayat 34 yang berbunyi:

139

َ ُ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َ َّ َ َّ ُ َ ْ َ ُ ْ َ َ ٰ َ ْ َ َ ِالرجال قوامون على ِالنس ِاء ِبما فضل الله بعضهم على بع ٍضْ وِبما َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َّ َ ُ َ َ ٌ َ َ ٌ ْ َ ْ َ َ َ أنفقوا ِمن أمو ِال ِهم ۚۡ فالص ِالحات ق ِانتات ح ِافظات ِللغي ِب ِبما حْ ِفظ َّ ُ َ َّ َ َ ُ َ ُ ُ َ ُ َّ َ ُ ُ َّ َ ْ ُ ُ ُ َّ ْ َ َ الل هۚۡ والَلِتي تخافون نشوزهن ف ِعظوهن واهجروهن ِفي اۡل ْض ِاج ِع اۡل َ ْ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َّ َ ً َّ َّ َ َ َ َ ًّ واض ِربوه نَۖ فِإن أطعنكم فَل تبغوا عليِِهن س ِبيَل ِإن الله كْان عِليا َ ً ك ِبيرا Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita- wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S An-Nisa: 34)

Berdasarkan ayat diatas, sudah mutlak bagi laki-laki untuk menjadi kepala atau pemimpin dalam keluarga, tidak ada ketentuannya bagi seorang wanita untuk menjadi kepala keluarga kecuali ada kondisi tertentu misalnya sang suami telah meninggal dunia, hilang dan sebagainya. Hal ini dikarenakan Allah telah menciptakan laki-laki lebih daripada wanita dan kewajiban mereka untuk menafkahi istrinya Selanjutnya, ajaran syariah lain dalam film ini adalah menyampaikan kebaikan dan menghindari kemungkaran atau berdakwah. Dalam adegan kedua di film ini, Meirose yang akan pergi ke Budapest berpamitan kepada Pras. Pras sebagai suami menyampaikan banyak pesan kepada Arini untuk

140

dilakukan disana dan salah satu pesan yang ia katakan adalah semoga perjalanan Arini ke Budapest dapat menjadi ladang sedekah. Arini pergi ke Budapest untuk mempromosikan buku karangannya dan diundang oleh komunitas Muslim Eropa di Budapest untuk bercerita atau sharing pengalamannya mengenai agama Islam. Dalam Islam hal ini dapat disebut dengan berdakwah, dakwah yang dilakukan Arini bukan model dakwah konvensional dimana format nya harus dengan berdiri di atas mimbar. Dakwah yang dilakukan Arini adalah dengan menyebarkan nilai-nilai kebaikan kepada sesama manusia lewat buku karangannya. Hadits yang cocok dengan situasi Arini seperti ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi sebagai berikut: َ َّ َ َ ُ َ َّ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َّ َ َ ُ َ َّ ُ ْ ُ ُ ُ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ ُ َ حدثنا محمد بن يحيى حدثنا محمد بن يوسف عن اب ِن ثوبان هْو َ ْ ُ َّ ْ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ عبد الرحم ِن بن ث ِاب ِت ب ِن ثوبان عن حسان ب ِن ع ِطية عن أِبي َ ْ َ َ َّ ُ َ ْ َ ْ َّ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ُ َّ َ َّ كبشة السل ِول ِي عن عب ِد الل ِه ب ِن عم ٍرو قال قال رسول الل ِه صلْى َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ً َ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ الله علي ِه وسلم بِلغوا عِني ولو آية وح ِدثوا عن بِني ِإسْر ِ ائيل ْوَل حرج ائ َ َ ْ َ َ َ َ َ َّ ُ َ َ ً َ ْ َ َ َ َّ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َّ َ َ َ ُ َ َ َ ومن كذب علي متع ِمدا فليتبوأ مقعده ِمن الن ِار قال أبو ِعيس ى هذا َ ٌ َ َ ٌ َ ٌ َ َّ َ َ ُ َ َّ ُ ْ ُ َ َّ َ َّ َ َ َ ُ َ َ ْ ح ِديث حسن ص ِحيح حدثنا محمد بن بش ٍار حدثنا أبو ع ِاص ٍم عن ْ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َّ ُ َ ْ َ ْ َّ اْلوز ِاع ِي عن حسان ب ِن ع ِطية عْن أِبي كبشة السل ِول ِي عن عب ِد الل ِه ْ َ ْ َ ْ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ ٌ َ ٌ ب ِن عم ٍرو عن النِب ِي صلى الله علي ِه وسلم نحوه وهذا ح ِديث صْ ِحيحْ Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] dari [Ibnu Tsauban], yaitu Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban, dari [Hassan bin Athiyyah] dari [Abu Kabsyah as Saluli] dari [Abdullah bin Amru] dia berkata; Rasulullah

141

shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat, dan ceritakanlah dari bani Israil, dan tidak ada dosa, barangsiapa berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka." Abu Isa berkata; 'Ini hadits hasan shahih.' Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] dari [al Auza'i] dari [Hassan bin Athiyyah] dari [Abu Kabsyah as Saluli] dari [Abdullah bin Amru] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya, dan ini hadits shahih. 15

Dan ajaran syariah selanjutnya yang terkandung dalam film ini adalah anjuran untuk melakukan shalat istikharah ketika dituntut untuk memutuskan sebuah pilihan. Pada adegan kedelapan, Meirose yang diceritakan merasa bimbang berkonsultasi dengan Ustadz mengenai permasalahannya, Meirose ragu apakah harus menceraikan Pras dan menerima Syarief sebagai tunangannya atau tidak menceraikan Pras dan menolak lamaran Syarief. Kemudian sang ustadz memiliki pendapat bahwa Meirose harus ber-istikharah yakni memohon petunjuk kepada Allah SWT mengenai pilihan mana yang paling baik untuknya. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 147 sebagai berikut:

ْال َح ُّق ِم ْن َربِّ َك ۖ فَ ََل تَ ُك َون َّن ِم َن ْال ُم ْمتَ ِر َين Artinya: Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (Q.S Al-Baqarah: 147).

15 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits 6…., hlm. 859

142

Berdasarkan ayat diatas, dapat diartikan secara sederhana bahwa Allah SWT adalah tempat bergantung bagi umat Muslim, semua hal yang bersifat haq dan bathil hanya Allah SWT yang mengetahui nya. Dan kita pun jangan menjadi golongan orang-orang yang ragu dengan kuasa Allah. Pemilihan keputusan ini memang selalu ada dalam kehidupan manusia dan terkadang menjadi dilema. Manusia dengan akal sehat dan logika nya mampu menimbang mana yang baik dan mana yang tidak, tetapi Allah telah mensyariatkan sebuah tuntunan yang dapat dilakukan agar tidak mengambil keputusan yang salah terlebih lagi dalam keadaan yang sangat mendesak.

3. Akhlak Makna ajaran Akhlak dalam film ini adalah berprasangka baik atau bersikap khusnudzan. Dalam scene ke 7 Pras dan Meirose sedang duduk berdua di kursi taman yang berada di alun-alun kota Szentendre. Pras menanyakan bagaimana tanggapan Meirose hidup di sebuah negara yang mayoritas penduduk nya bukan Islam. Meirose pun sempat mengakui bahwa Islam sempat dipandang sebelah mata karena pemberitaan-pemberitaan yang ada ditambah dengan insiden yang terjadi di Suriah dimana banyak masyarakat Timur Tengah yang mengungsi ke beberapa negara di Eropa dan dianggap sebagai beban yang menyulitkan negara. Cara meirose mengaasi hal tersebut agar ia tidak terasa dipojokkan adalah dengan berpikir positif atau dalam Islam disebut

143

dengan khusnudzan. Konsep khusnudzan telah disinggung dalam Q.S Al-Hujurat ayat 12 sebagai berikut:

َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ ْ َ ُ َ ً َ َّ َّ َ ْ َ يا أيِها ال ِذين آمنوا اجت ِنبوا ك ِثيرا ِمن الظ ِن ِإن بعض َّ ْ ٌ َ َ َ َ َّ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ً الظ ِن ِإثم َۖ وَل تجسسوا وَل يغتب بعضكم بعضا ۚۡ َ ُ ُّ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ ً َ َ ْ ُ ُ ُ أي ِحب أحدكم أن يأكل لحم أ ِخ ِيه ميتا فك ِرهتْموه ۚۡ َ َّ ُ َّ َ َّ َّ َ َ َّ ٌ َ ٌ واتقوا الله ۚۡ ِإن الله تواب ر ِحيمْ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S Al-Hujurat: 12). Makna akidah lain yang terdapat dalam film ini adalah bersikap ikhlas. Ikhlas ialah mengerjakan suatu kebaikan dengan semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Bagi orang yang ikhlas, suatu perbuatan baik tidak harus dikaitkan dengan imbalan atau balasan, melainkan semata-mata ingin mendapatkan rida Allah SWT. Dalam adegan kesembilan, diperlihatkan Arini yang sedang berjalan menyusuri taman di Budapest berdua dengan Pras membicarakan sesuatu, Arini diceritakan mengalami penyakit kanker yang parah sehingga ia meminta untuk tidak menceraikan Meirose agar kelak ketika Arini meninggal dunia, Pras dapat bergantung kepada seorang istri untuk menjaganya terlebih lagi anak mereka yang bernama Nadia yang masih kecil membutuhkan kasih

144

sayang dan perhatian seorang ibu. Arini tidak ingin anaknya tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu. Tetapi Pras bersikeras untuk tetap menceraikan Meirose dan menghabiskan waktunya seluruhnya hanya untuk Arini dan Nadia. Walaupun nanti Arini meninggal dunia, Pras siap untuk membesarkan dan mendidik Nadia seorang diri. Tetapi Arini tidak setuju dengan Pras dan memohon Pras untuk tidak menceraikan Meirose. Disinilah diperlihatkan Arini dengan hati yang ikhlas ia rela posisinya sebagai istri dan ibu digantikan oleh istri kedua dari Pras. Allah SWT menyebutkan ganjaran bagi orang-orang ikhlas dalam Q.S Al-Hijr di ayat 39 dan 40 sebagai berikut: َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ َ َّ َ ُ ْ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ َّ ُ ْ قال ر ِب ِبما أغويت ِني ْلزيِ نن لهم ِفي اْلر ِض وْلغ ِوينِهم َ ْ َ َ أجم ِعين. َّ َ َ َ ْ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ ِإَل ِعبادك ِمنِهم اۡل خل ِصينْ ْ

Artinya: (39) Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. (40) Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka. (Q.S Al-Hijr: 39-40). Terlihat jelas bahwa iblis dan syaitan tidak akan pernah bisa menyesati atau mengganggu hamba-hamba Allah yang mukhlis kepadanya. Kata mukhlis diambil dari Bahasa Arab yang terdiri dari dua kata dan berarti orang yang ikhlas. Ikhlas disini dalam konteks ikhlas beribadah, ikhlas perbuatan dan sebagainya. Jadi selain mendapat pahala

145

seluas bumi dan dicukupkan pahalanya tanpa batas oleh Allah SWT, iblis dan syaitan pun juga tidak akan menggangu umat Muslim yang ikhlas dalam kehidupannya.

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan Setelah dilakukan penemuan data serta menganalisa data tersebut pada bab sebelumnya, kesimpulan ini dibuat berdasarkan fokus pada rumusan masalah yang sebelumnya telah dirumuskan dan mengacu kepada teori dan implementasinya pada objek penelitian. Dalam penelitian ini terdapat sepuluh scene atau cuplikan adegan yang dianalisis menggunakan teori semotika Roland Barthes dengan tujuan untuk menganalisa makna konotasi, denotasi dan mitos. Kemudian, representasi nilai-nilai Islam ditampilkan melalui aktor atau aktris yang berperan dalam film tersebut yang Nampak dalam bentuk dialog, karakter, kejadian dan perilaku yang ada di dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2. Maka dari itu, peneliti berkesimpulan atas permasalahan tersebut sebagai berikut.

1. Makna Denotasi Makna Denotasi yang telah ditemukan dalam kesepuluh adegan film tersebut diantaranya adalah penjelasan mengenai cuplikan-cuplikan gambar adegan yang menggambarkan bahwa Islam mengajarkan nilai Aqidah dalam hal ketaatan dalam ketentuan tuhan. Selanjutnya digambarkan bahwa Islam adalah agama yang hadir sebagai solusi bagi permasalahan manusia. Kemudian, digambarkan pula dalam Islam ajaran mengenai kematian yang pasti menimpa semua

146

147

yang hidup tanpa bisa diketahui lokasi dan waktu nya. Selanjutnya, digambarkan bahwa Islam mengajarkan jika Tuhan telah menyediakan surga bagi hamba Nya yang meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah. Selanjutnya nilai Syariah yang tergambar dalam film ini adalah penggambaran mengenai diperbolehkannya umat Islam laki-laki untuk berpoligami. Digambarkan juga bagaimana seharusnya peran laki-laki dalam kehidupan rumah tangga. Selanjutnya digambarkan Islam menganjurkan untuk menyebar kebaikan ke sesama manusia. Dan yang terakhir digambarkan bahwa Islam menganjurkan umat nya untuk berpikir terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Selanjutnya nilai Akhlak terpuji yang terkandung dalam film ini dalam hal berperilaku ikhlas dan berprasangka baik atau khusnudzan.

2. Makna Konotasi Makna konotasi yang terdapat dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2 menjelaskan bagaimana Islam mengajarkan nilai Aqidah dalam hal ketaatan dalam ketentuan tuhan, dijelaskan pula bahwa Islam adalah agama yang hadir sebagai solusi bagi permasalahan manusia. Kemudian diterangkan bahwa dalam Islam mengajarkan tentang kematian yang pasti menimpa semua yang hidup tanpa bisa diketahui lokasi dan waktu nya. Selanjutnya dijelaskan bahwa Allah SWT telah menyediakan surga bagi hamba Nya yang meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah. Selanjutnya dijelaskan

148

bahwa Islam mengajarkan nilai Syariah yakni diperbolehkannya umat Islam laki-laki untuk berpoligami. Kemudian, dijelaskan bagaimana seharusnya peran laki-laki dalam kehidupan rumah tangga. Selain itu, dijelaskan pula bahwa Islam menganjurkan untuk menyebar kebaikan ke sesama manusia. Dan dijelaskan lagi bahwa Islam menganjurkan umat nya untuk berpikir terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Kemudian Islam memberikan penjelasan mengenai nilai Akhlak terpuji yakni dalam hal berperilaku ikhlas dan berprasangka baik atau khusnudzan.

3. Makna Mitos Makna mitos yang terkandung dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2 adalah bagaimana Islam memberikan pandangan melalui penjelasan yang terdapat dalam Al- Qur’an dan Hadits mengenai nilai Aqidah berupa ketaatan dalam ketentuan tuhan. Selanjutnya mengenai Islam adalah agama yang hadir sebagai solusi bagi permasalahan manusia. Kemudian pandangan Islam mengenai kematian yang pasti menimpa semua manusia. Selanjutnya, Allah telah menyediakan surga bagi hamba-Nya yang meninggal dunia dalam khusnul khatimah. Selanjutnya Islam memberikan pandangan melalui penjelasan yang terdapat dalam Al- Qur’an dan Hadits mengenai nilai Syariah berupa hukum berpoligami bagi umat muslim laki-laki. Kemudian peran laki-laki dalam rumah tangga. Selanjutnya ajaran untuk menyebarkan kebaikan ke sesama manusia. Dan yang

149

terakhir adalah anjuran Islam untuk umatnya agar berpikir sebelum bertindak. Selain itu, Islam memberikan pandangan melalui penjelasan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits mengenai

B. Kritik dan Saran Secara keseluruhan, peneliti berpendapat film Surga Yang Tak Dirindukan 2 mampu menyampaikan pesan keagamaan nya kepada penonton dengan cukup baik. Tetapi penulis juga mengkritisi beberapa hal yang ada di dalam film ini. Akan lebih bijak jika sutradara, penulis atau produser yang berani mengangkat isu yang masih tabu di Indonesia seperti poligami, dapat dipandu oleh pemuka atau tokoh agama yang benar-benar kompeten sehingga dapat mengedukasi masyarakat mengenai isu yang diangkat dalam film ini. Selain itu menurut peneliti hal ini dianggap perlu agar isu sensitif ini dapat dipahami masyarakat secara komprehensif sehingga yang sebelumnya dianggap tabu, lama kelamaan dengan edukasi dari sisi keagamaan masyarakat akan lebih open minded dengan isu seperti ini. Saran yang bisa peneliti sampaikan mencakup dua poin. Pertama, peneliti menyarankan kepada para movie maker atau sineas agar meningkatkan standar kualitas perfilman yang ada di Indonesia pada saat ini mengingat sudah banyak film-film buatan dalam negeri yang berhasil tayang dan mendapat penghargaan di luar negeri. Selain itu, dalam konteks pembuatan film hendaknya lebih diperkaya dengan pesan-pesan positif, nilai moral, budaya, etika, norma dan agama yang berlaku di Indonesia. Akan lebih

150

baik apabila di dalam sebuah film religi dimasukkan unsur hiburan atau komedi supaya masyarakat yang menonton tidak memandang film religi hanya sebatas propaganda atau penyamapain ajaran agama belaka, tetapi juga sebagai film yang dapat menghibur sekaligus mengedukasi penonton dengan pesan- pesan keagamaan yang disisipkan dalam film tersebut. Selain itu, peneliti menyarankan kepada masyarakat untuk lebih kritis dalam menilai suatu film dan harus memaknai suatu adegan tertentu dalam film secara keseluruhan. Peneliti juga berharap agar masyarakat dapat lebih bijak memilih film yang akan ditonton terlebih lagi film-film buatan luar negeri yang memiliki nilai moral, etika dan budaya yang berbeda dengan yang ada di Indonesia.

151

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

A.S, Asmaran. 2000. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Abdalati, Hammudah. 1983. Islam Suatu Kepastian. Jakarta: Media Da’wah. Abdullah, Boedi dan Saebani, Beni Ahmad. 2013. Perkawinan Perceraian Keluarga Muslim. Bandung: Pustaka Setia Al-Ghazali. 2001. Rahasia-Rahasia Shalat. Bandung: Penerbit Karisma. An-Naisaburi, Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi. 2013. Ensiklopedia Hadits 4; Shahih Muslim 2. Jakarta: Almahira. Anshari, Ending Saifuddin,. 1969. Wawasan Islam Pokok-Pokok Fikiran Tentang Islam dan Ummatnya. Jakarta: CV. Rajawali. Anshari, Ending Saifuddin,. 2004. Wawasan Islam: Pokok-Pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam. Jakarta: Gema Insani. Ardianto, Elvinaro & Komala, Lukiati. 2007. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rektama Media. Arifin, Anwar. 2011. Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Bina Aksara. Asrori, Muhammad. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. As-Sijistani, Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’ats al Azdi. 2013. Ensiklopedia Hadits 5; Sunan Abu Dawud. Jakarta: Almahira.

152

At-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad bin Isa. 2013. Ensiklopedia Hadits 6; Jami’at-Tirmidzi. Jakarta: Almahira. Barker, Chris. 2000. Cultural Studies: Teori dan Prakter. Bantul: Kreasi Wacana. Barthes, Roland. 2004. Mitologi. Diterjemahkan oleh: Nurhadi & A. Sihabul Millah. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Barthes, Roland. 2012. Elemen-elemen Semiologi. Diterjemahkan oleh: Kahfie Nazaruddin. Yogyakarta: Jalasutra. Baskin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi Teori Dan Praktek. Bandung: Simbiosa Rektama Media. Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial. Jakarta: Prenada Media Group. Cangara, Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo. Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotik Media. Yogyakarta: Jalasutra. Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda Dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra. Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS. Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hall, Suart. 1997. The Media And The Ideological Effect. London: Mass Communication & Society. Hawi, Akmal. 2014. Dasar-Dasar Studi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ibnu Majah, Abu Abdullah Muhammad bin Yazid al-Qazwini. 2013. Ensiklopedia Hadits 8; Sunan Ibnu Majah. Jakarta: Almahira.

153

Ilaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma. Kriyanto, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Martine, Janne. 2010. Semiologi: Kajian Teori Tanda Saussuran; Antara Semiologi Komunikasi dan Semiologi Signifikasi. Yogyakarta: Jalasutra. Masturi, Ade dan Rubiyanah. 2010. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Morissan. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Munawwir. Ahmad Warsono. ____. Al Munawwir: Kamus Arab- Indonesia. _____. Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau dari berbagai Aspek. Jakarta: Universitas. Nasution, Harun. 1992. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan Poerwadarminta, W.J.S. 2011. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta: Balai Pustaka. Qutb, Sayyid. 1992. Tafsir Fil Zhilal Al-Qur’an. Kairo: Dar Al- Syuruq Razak, Nasruddin. 1989. Dienul Islam. Bandung: Al-Ma’arif. Sobur, Alex. 2013. Semiotika Komunikasi Cetakan Kelima. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

154

Sumandiria, Haris. 2006. Bahasa Jurnalistik; Panduan Praktis Penulis dan Jurnalisitik. Bandung: Simbiosa Rektama Media Sumarno, Marseli. 1996. Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Thaha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tinarbuko, Sumbo. 2010. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra. Trianton, Teguh. 2013. Film Sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Internet:

Film Indonesia. Data Penonton. Diakses pada 29 Mei 2018 dari http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017

Film Indonesia. Fedi Nuril. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4bb7222c60335_fedi -nuril/filmography

Film Indonesia. Hanung Bramantyo. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b84ed860c82 3_hanung-bramantyo

Film Indonesia. Penghargaan Film Sruga Yang Tak Dirindukan 2. Diakses pada 29 Mei 2018 dari http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-s023-17- 905232_surga-yang-tak-dirindukan-2/award

Gulen, Fethullah. Makna Takdir Menurut Bahasa Dan Istilah. Artikel diakses pada 13 Oktober 2018 dari

155

https://fgulen.com/id/karya-karya/qadar/49460-makna- takdir-menurut-bahasa-dan-istilah Kompas.com. Jadwal Tayang “Surga Yang Tak Dirindukan 2” Diundur. Artikel diakses pada 23 Oktober 2018 dari Diakses dari https://entertainment.kompas.com/read/2016/12/08/07300 0610/jadwal.tayang.surga.yang.tak.dirindukan.2.diundur pada 23 Oktober 2018

Kurniasari, Refi. Hanung Bramantyo: Sutradara Film. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari 2018https://tirto.id/m/hanung-bramantyo-bac

Merdeka. Profil Hanung Bramantyo. Artikel diakes pada 22 Agustus 2018 dari 2018.https://www.merdeka.com/hanung-bramantyo/profil/

Viva. Laudya Cynthia Bella. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari https://www.viva.co.id/siapa/read/306-laudya- cynthia-bella

Viva. Raline Shah. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari https://www.viva.co.id/siapa/read/354-raline-shah

Viva. Reza Rahardian. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari https://www.viva.co.id/siapa/read/402-reza-rahadian

Wijaya, Rony. Biograif Hanung Bramantyo. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari dari http://bio.or.id/biografi-hanung- bramantyo/

Wikipedia. Fedi Nuril. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril

Wikipedia. Laudya Cynthia Bella. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Laudya_Cynthia_Bella

Wikipedia. Raline Shah. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Raline_Shah

156

Wikipedia. Reza Rahardian. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Reza_Rahadian

Wikipedia. Surga Yang Tak Dirindukan 2. Diakses pada 29 Mei 2018 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Surga_Yang_Tak_Dirinduka n_2

Wowkeren. Biografi Fedi Nuril. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari https://www.wowkeren.com/seleb/fedi_nuril/bio.html

Karya Ilmiah:

Abdul Haris Maulana. 2017. Representasi Nilai Keislaman Dalam Film Jinn Karya Ajmal Zaheer Ahmad. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Indra Dita Puspito, S. Sos. I. 2017. Analisis Semiotika Makna Cinta Dalam Komunikasi Antarbudaya Pada Film Assalamualaikum Beijing. Tesis. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nur Azhima, S. Kom. I. 2017. Humor Sebagai Teknik Amar Maruf Nahi Mungkar Dalam Film Insyaallah Sah. Tesis. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nurleli. 2015. Representasi Islam Dalam Film PK. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

LAMPIRAN