PENGARUH DAYA TARIK IKLAN DAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP MINAT BELI COSMETIC WARDAH (Studi Kasus Pada Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah )

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh AJIE RIZALDI NIM. 1113015000080

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

i

ii

iii

iv

ABSTRAK

Ajie Rizaldi. NIM 1113015000080. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi “Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Cosmetic Wardah (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh daya tarik iklan dan celebrity endorser terhadap minat beli cosmetic Wardah pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 100 orang dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) dan wawancara. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data variabel X1 (Daya Tarik Iklan), X2 (Celebrity Endorser) dan Y (Minat Beli) diukur dengan skala likert. Hasil penelitian ini menunjukan variabel daya tarik iklan dan celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Pada uji koefisien determinasi terdapat pengaruh sebesar 77% dari variabel bebas (daya tarik iklan dan celebrity endorser) terhadap variabel terikat (minat beli). Sedangkan sebanyak 23% dipengaruhi oleh variabel lain di luar dari analisis regresi ini. Kata Kunci: daya tarik iklan, celebrity endorser, minat beli.

v

ABSTRACT

Ajie Rizaldi. NIM 1113015000080. Department of Education Social Sciences. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. Thesis Title " Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Cosmetic Wardah (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)”.

This study aims to determine the effect of ad attraction and celebrity endorser on the interest to buy cosmetic Wardah to the State Islamic University Student Syarif Hidayatullah Jakarta. This research is Using a Quantitative Research. The population of this study is a student of Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, amounting to 100 people using Probability Sampling technique. Data collection techniques using questionnaires and interviews. Instruments used to obtain X1 variable data (Ad Attraction), X2 (Celebrity Endorser) and Y (Buy Interest) are measured by Likert scale. The results of this study showed that the variable of ad attraction and celebrity endorser have a significant effect on buying interest. In determination coefficient test there is the influence of 77% of a free variable (ad attraction and celebrity endorser) to the dependent variable (buying interest). While as much as 23% influenced by other variables outside of this regression analysis. Keywords: ad attraction, celebrity endorser, buying interest.

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb Segala puji hanya milik Allah SWT yang masih melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua hingga detik ini. Atas rahmat-Nya pula peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Daya Tarik Iklan dan Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Cosmetic Wardah (Studi Kasus Pada Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta), sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya Shalawat serta salam semoga terlimpah dan tercurah kepada junjungan alam, baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sabahatnya. Nabi akhirul zaman yang telah mebawa umat manusia dari zaman kegelapan menjadi zaman yang terang berderang dengan ilmu dan teknologi yang berkembang dengan pesat ini. Peneliti menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini banyak mendapat dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga penyusun skripsi ini berjalan lancar. Oleh karena itu, dengan terselesaikannya skripsi ini, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

vii

4. Bapak Didin Syafruddin, MA, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing Peneliti serta selalu memberikan arahan, nasehat, dan motivasi kepada Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Anissa Windarti, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia di tengah-tengah kesibukannya meluangkan waktu untuk membimbing Peneliti serta selalu memberikan arahan, nasehat, dan motivasi kepada Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Syaripulloh M.Si ,selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan dalam hal akademik agar selalu mendapatkan hasil akademik yang baik. 7. Seluruh Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat saya, yang telah mendidik dan memberikan banyak ilmunya kepada peneliti dengan penuh kesabaran. 8. Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Ruhiyat dan Ibu Sri Hartati yang selama ini telah memberikan kasih sayang dan cintanya tiada henti yang begitu tulus dan ikhlas, serta yang telah mengorbankan seluruh jiwa dan raga baik secara moril maupun materi. Semoga ridho Allah SWT selalu menyertai kalian dan diberikan sebaik-baiknya balasan bagi mereka berdua. 9. Kakakku Bayu Saputra dan Adikku Annisa Rizki Oktora yang senantiasa selalu memberi semangat dan motivasi kepada Peneliti. 10. Kekasihku Nurul Ulfhaini Bachri yang selalu setia menemani dengan penuh kesabaran dikala suka dan duka dalam penyusunan skripsi ini dan tiada hentinya membantu dan memberikan dukungan serta motivasi kepada peneliti.

viii

11. M. Farhan Fathurahman, Desi Mudyastuti, dan Galenna Putri Yani yang telah membantu Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Sahabat-Sahabatku; Abdul Jalil, M. Riyadi, Maisyah Zaqiyah, M.Farhan Fathurahman, Nadiya Sahlatul.K, dan Lutfiyana Sapitri yang telah menemani dan meramaikan hari-hariku dalam aktifitas di masa perkuliahan. 13. Andika Afrian, Didit Radinal, Deni Prasetya, Nurul Ulfhanini Bachri, Lutfiyana Sapitri, M.Farhan Fathurahman, Teman-teman Praktek Profesi keguruan Terpadu (PPKT) di SMA 1 PGRI Ciputat atas kerja samanya selama masa-masa PPKT. 14. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013, khususnya Konsenterasi Ekonomi, atas cerita dan pengalamannya selama masa kuliah yang pernah dijalani dan lewati bersama. 15. Keluarga besar HMJ pendidikan IPS yang telah mengisi hari-hari peneliti dalam aktifitas organisasi di kampus. 16. Keluarga besar Pendidikan IPS tahun 2013 yang telah berjuang bersama dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan. Atas semua kebaikannya peneliti hanya mampu berdo’a semoga Allah SWT menerima sebagai amal kebaikan dan membalasnya dengan balasan yang lebih baik. Peneliti juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penelti khususnya dan para pembaca umumnya. Aamiin ya Robbal ‘Alamin. Jakarta, 10 November 2017

Ajie Rizaldi NIM. 1113015000080

ix

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ...... ii LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ...... iii LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...... iv ABSTRAK ...... v ABSTRACT ...... vi KATA PENGANTAR ...... vii DAFTAR ISI ...... x BAB 1 PENDAHALUAN ...... 1 A. Latar Belakang Penelitian ...... 1 B. Identifikasi Masalah ...... 7 C. Pembatasan Masalah ...... 7 D. Rumusan Masalah ...... 7 E. Tujuan Penelitian ...... 8 F. Manfaat Penelitian ...... 8 BAB 2 KAJIAN TEORI ...... 9 A. Pemasaran ...... 10 1. Pengertian ...... 10 2. Bauran Pemasaran ...... 11 3. Inti Pemasaran ...... 12 4. Komunikasi Pemasaran ...... 13 B. Periklanan...... 16 1. Pengertian ...... 16 2. Jenis-Jenis Iklan ...... 17 3. Tujuan Iklan ...... 19 4. Iklan Televisi ...... 20 5. Kesuksesan Iklan ...... 21 6. Daya Tarik Iklan ...... 22 C. Celebrity Endorser ...... 24

x

1. Endoser ...... 24 2. Celebrity Endorser ...... 26 D. Minat Beli ...... 30 E. Penelitian Relevan ...... 33 F. Kerangka Berpikir ...... 38 G. Hipotesis Penelitian ...... 40 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ...... 41 A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...... 41 B. Metode Penelitian ...... 43 C. Populasi Dan Sampel ...... 43 D. Variabel Penelitian ...... 44 1. Variabel X1 ...... 45 2. Variabel X2 ...... 45 3. Variabel Y ...... 46 E. Teknik Pengumpulan Data ...... 46 1. Kuesioner ...... 46 2. Wawancara...... 47 F. Instrumen Penelitian ...... 48 1. Kisi-kisi Angket Penelitian ...... 48 2. Pedoman Wawancara ...... 49 G. Uji instrumen ...... 50 1. Uji Validitas ...... 50 2. Uji Reliabilitas ...... 51 H. Uji Prasyarat ...... 52 1. Uji Normalitas ...... 52 2. Uji Linieritas ...... 53 3. Uji Multikolinearitas ...... 53 I. Statistik Deskriptif ...... 53 J. Uji Analisis Regresi ...... 54

xi

K. Uji Hipotesis ...... 55 1. Uji T (Parsial) ...... 55 2. Uji F (Simultan) ...... 55 3. Uji Koefisien Determinasi ...... 55 BAB 4 PEMBAHASAN ...... 56 A. Gambaran Umum Cosmetic Wardah ...... 56 1. Profil Perusahaan Cosmetic Wardah ...... 56 2. Visi Misi Perusahaan ...... 58 3. Lokasi ...... 58 4. Logo Perusahaan ...... 58 5. Produk Wardah ...... 59 6. Celebrity Endorser Wardah ...... 60 B. Analisis Data Penelitian ...... 62 1. Pelaksanaan Penelitian ...... 62 2. Tabulasi Data Penelitian ...... 63 C. Uji Validitas dan Reliabilitas ...... 65 D. Uji Prasyarat Data ...... 68 1. Uji Normalitas ...... 68 2. Uji Linearitas ...... 70 3. Uji Multikolinearitas ...... 71 E. Statistik Deskriptif ...... 73 1. Daya Tarik Iklan ...... 73 2. Celebrity Endorser ...... 74 3. Minat Beli ...... 74 F. Hasil Uji Analisis Regresi ...... 75 G. Hasil Uji Hipotesis ...... 78 1. Uji T (Parsial) ...... 78 2. Uji F (Simultan) ...... 79 3. Koefisien Deteminasi (KD) ...... 79

xii

H. Hasil Wawancara ...... 81 1. Daya Tarik iklan ...... 81 2. Celebrity Endorser ...... 81 3. Minat Beli ...... 82 I. Pembahasan Hasil Penelitian ...... 82 J. Keterbatasan Penelitian ...... 85 BAB 5 PENUTUP ...... 86 A. Kesimpulan ...... 86 B. Implikasi ...... 87 C. Saran ...... 88

xiii

DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Tipe-Tipe Daya Tarik Celebrity ...... 27 2.2 Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan ...... 36

3.1 Tabel Waktu Penelitian ...... 41 3.2 Tabel Variabel Penelitian ...... 44 3.3 Tabel Skala Likert ...... 47 3.4 Tabel Kisi-kisi Angket ...... 48 3.5 Tabel Pedoman Wawancara ...... 49 3.6 Tabel Kategori Reliabilitas ...... 51

4.1 Tabel Pelaksaan Penelitian ...... 63 4.2 Tabel Responden Berdasarkan Umur ...... 63 4.3 Tabel Responden Berdasarkan Semester ...... 64 4.4 Tabel Responden Berdasarkan Fakultas ...... 64 4.5 Tabel Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ...... 66 4.6 Tabel Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ...... 68 4.7 Tabel Hasil Uji Normalitas KS ...... 69 4.8 Tabel Hasil Uji Linearitas ...... 71 4.9 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas ...... 72 4.10 Tabel Statistik Deskriptif ...... 73 4.11 Tabel Hasil Uji Regresi Linear Sederhana (X1) ...... 75 4.12 Tabel Hasil Uji Regresi Linear Sederhana (X2) ...... 76 4.13 Tabel Hasil Uji Regresi Linear Berganda (X1 dan X2) ...... 77 4.14 Tabel Hasil Uji T (Parsial) ...... 78 4.15 Tabel Hasil Uji F (Simultan)...... 79 4.16 Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi (X1) ...... 80 4.17 Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi (X2) ...... 80 4.18 Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi (X1 dan X2) ...... 81

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Kerangka Berpikir ...... 39

4.1 Gambar Logo Wardah ...... 59 4.2 Gambar P-Plot Hasil Uji Normalitas ...... 70

xv

DAFTAR GRAFIK

1.1 Grafik Belanja Iklan Televisi ...... 2 1.2 Grafik Belanja Iklan Tahun 2016 ...... 3

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Variabel Daya Tarik Iklan, Celebrity Endorser Dan Minat beli

Lampiran 2 Pedoman dan Hasil Wawancara

Lampiran 3 Data Uji Coba Validitas Variabel Daya Tarik Iklan (X1)

Lampiran 4 Data Uji Coba Validitas Variabel Celebrity Endorser (X2)

Lampiran 5 Data Uji Coba Validitas Variabel Minat Beli (Y)

Lampiran 6 Data Hasil Uji Validitas Variabel X1, X2, dan Y Menggunakan SPSS Statistics Versi 22

Lampiran 7 Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel Variabel Daya Tarik Iklan (X1), Variabel Celebrity Endorser (X2) Dan Variabel Minat Beli (Y)

Lampiran 8 Data Final Variabel Daya Tarik Iklan (X1)

Lampiran 9 Data Final Variabel Celebrity Endorser (X2)

Lampiran 10 Data Final Variabel Minat Beli (Y)

Lampiran 11 Hasil Analisis Data Menggunakan SPSS Statistics Versi 22

Lampiran 12 Riwayat Hidup (Biografi Penulis)

xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian Di era modernisasi serta dengan kemajuan teknologi zaman sekarang persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Hal tersebut membuat perusahaan harus kreatif dalam mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk dapat bersaing dalam persaingan tersebut serta perusahaan dituntut dalam hal kreatif serta inovatif. Persaingan usaha telah diatur dalam undang-undang sebagai berikut: “Persaingan usaha telah diatur dalam undang-undang nomor 5 tahun 1999 bahwa setiap usaha dilarang melakukan praktek monopoli dan persaingan tidak sehat. Dengan demikian, persaingan usaha diatur agar setiap usaha dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan benar, sehingga tercipta iklim persaingan usaha yang sehat, serta terhindarnya pemusatan ekonomi pada kelompok tertentu yang bertentangan dengan cita-cita pancasila sila ke-5 yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat ”.1

Persaingan yang timbul di antara perusahaan dikarenakan mereka saling berlomba untuk mengalahkan satu sama lain untuk menarik hati konsumen dengan demikian menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan konsumen lebih baik lagi. Persaingan yang muncul dapat berupa persaingan secara sehat maupun secara curang, tergantung pada perusahaan-perusahaan yang melakukan persaingan dan seberapa patuhnya dalam menjalankan etika bisnis dalam persaingan tersebut. Berbagai bentuk dari strategi pemasaran dilakukan perusahaan agar dapat bersaing dalam berkompetisi dengan para pesaing dan pendatang baru yang semakin banyak bermunculan. Berbagai strategi pemasaran dilakukan perusahaan untuk memasarkan produk mereka ke masyarakat, salah satunya adalah dengan menggunakan iklan. iklan adalah salah satu bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan juga dapat

1 Undang-undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Tidak Sehat

1

2

merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan dengan tujuan membangun merek atau mendidik orang.2 Iklan juga merupakan upaya untuk mendorong permintaan terhadap merek tertentu.3 Iklan juga merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini di karenakan daya jangakauannya yang luas.4 Setiap tahun belanja iklan di indonesia mengalami tren kenaikan khususnya untuk belanja iklan televisi. 1.1 Grafik Belanja Iklan Televisi Belanja Iklan Televisi

150 100 50 0 Belanja Iklan Televisi

Triliun Rupiah Triliun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tahun

Belanja iklan dari tahun 2011 sampai 2016 mengalami pertumbuhan. Ini dimulai dari tahun 2011 belanja iklan televisi sebanyak Rp 44,3 triliun, tahun 2012 sebanyak Rp 54,1 triliun, tahun 2013 sebanyak Rp 68,1 triliun, tahun 2014 Rp 75,5 triliun, tahun2015 sebanyak Rp 84,4 triliun, dan tahun 2016 sebanyak Rp 103,8 triliun.5 Dalam sebuah iklan tentunya membutuhkan media untuk dapat menyampaikan pesan yang hendak dicapai. Berbagai jenis medianya antara lain: televisi, radio, media cetak , internet, reklame dan lain-lain. Televsi merupakan media audio visual yang dapat menggabungkan antara gambar dan suara. Televisi adalah

2 Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran. Penerjemah Benyamin Molan (T.Tp:Penerbit PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2007), Ed. 12, Jilid 2, H. 244 3 Harverd W.Boyd, Dkk, Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global. Penerjemah Iman Nurmawan, (Jakarta:Erlangga, 2000),Ed.2,Jilid. 2, H. 75 4 Morissan, Periklanan:Komunikasi Pemasaran Terpadu,(Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2010), Cet.1, H. 18 5 “Belanja Iklan Televisi 2011-2015”, artikel diakses pada 8 Juli 2017 dari http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/08/05/belanja-iklan-televisi-2011-2015

3

media yang terbaik dalam citra dan komunikasi karena mampu memeragakan penggunakan produk dan reaksi konsumen. Televisi juga memiliki jangkauan yang sangat luas.6 Iklan televisi nampaknya masih menjadi pilihan utama bagi perusahaan untuk mengiklankan produk barang atau jasanya. 1.2 Grafik Belanja Iklan Tahun 2016 Belanja Iklan Tahun 2016 Televisi Koran Majalah 1%

22%

77%

sumber: kompas.com

Pada tahun 2016 total belanja iklan di Indonesia mencapai Rp 134,8 triliun dengan rincian media televisi sebesar Rp 103,8 triliun atau 77% dari total belanja iklan, iklan koran sebesar Rp 29,4 triliun atau 22%, dan iklan majalah Rp 1,6 triliun atau 1%.7 Akibat banyaknya perusahaan yang memilih televisi sebagai media promosi, ini berdampak semakin ketatnya persaingan dengan perusahaan lainnya. Salah satu cara dalam iklan televisi yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan perhatian konsumen adalah model iklan. Seringkali perusahaan yang menggunakan orang yang sudah terkenal di publik. Menurut Ohaian dalam penelitian oleh Leornardo menyebutkan bahwa dengan menggunakan selebriri sebagai suatu Iklan berimbas

6 Ibid, h. 82 7 Ahmad Fauzi, “Belanja Iklan di Media Pada Tahun 2016 Capai Rp. 134,8 Triliun,” artikel diakses pada 8 Juli 2017 dari http://ekonomi.kompas.com/read/2017/02/01/201241826/belanja.iklan.di.media.pada.2016.capai.r p.134.8.triliun

4

positif dan menarik perhatian publik.8 Hal ini diperkuat oleh Solomon dalam peneltian oleh Adiyanto, menjelaskan wajah orang “terkenal” akan dapat mendapat perhatian yang lebih dari konsumen serta dapat di proses secara efesien dalam otak konsumen dibandingkan dengan wajah orang “biasa”. Dalam iklan seringkali ditemukan penggunaan seorang endorser. Endorser merupakan indvidu atau kelompok yang mengkomunikasikan pesan mengenai produk atau jasa sehingga produk atau jasa tersebut dapat dikenal oleh masyarakat. Guna menguatkan peran endorser dalam sebuah iklan biasanya menggunakan jasa celebrity atau artis yang sudah terkenal. Menentukan celebrity yang akan menjadi celebrity endorser suatu produk dalam iklan harus memperhatikan kredibilitas dari selebriti tersebut. Menurut Ohanian dalam penelitian oleh Adiyanto memaparkan kredibilitas endorser merupakan daya tarik, keahlian, dan ketepercayaan dari seorang endorser dalam sebuah iklan.9 Menurut Schifman dan Kanuk dalam penelitian oleh Astika menyebutkan semakin tinggi tingkat kredibilitas endorser di mata konsumen, maka kemungkinan munculnya niat beli konsumen terhadap produk yang diiklankan oleh endorser tersebut semakin besar. Begitupun sebaliknya, jika kredibilitas endorser rendah, maka konsumen akan menunjukan ketertarikan yang rendah pula terhadap iklan dan produk yang ditawarkan. Celebrity endoser merupakan salah satu hal yang penting dalam keberhasilan sebuah iklan. Meskipun tidaklah murah dalam menggunakan jasa celebrity dalam iklan. Yang tentunya diharapkan mampu menarik perhatian konsumen serta memberikan dampak positif terhadap minat beli konsumen untuk membeli produk tersebut.

8 Gorga Leornado, “Pengaruh Kredibilitas Celebrity Sebagai Model Iklan Terhadap Niat Pembelian:Studi Kasus Agnes Monica, Dian Sastro, Deddy Mizwar, Dan Komeng,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia,2013),h. 3 9 Nasrul Adiyanto, “Pengaruh Kredibilitas Sumber Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen:Studi Kasus Pada Iklan Yamaha Jupiter MX Versi Valentino Rossi,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, 2010), h. 5

5

Saat ini di indonesia telah banyak perusahaan yang menggunakan jasa celebrity endorser dalam mengiklankan produk, salah satunya adalah PT Paragon Technology and innovation. Perusaaahaan ini bergerak dalam bidang cosmetic dan salah satu produknya merupakan cosmetic Wardah. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 28 februari 1985 oleh pasangan suami-istri Drs.H.Subakat, M.Sc dan Dra.hj.Nurhayati Subakat, Apt.10 Dalam perjalanan bisnisnya Cosmetic Wardah mengalami kesulitan,dalam hal pemasaran. Beberapa strategi pemasaran telah di lakukan mulai dari menawarkan produk dari pintu ke pintu (door to door), salon ke salon11, melalui agen di kota besar dan juga pernah memasarkan produknya dengan cara Multi Level Marketing (MLM). Dengan upaya giat untuk memasarkan produknya, Seiring waktu produk Wardah mengalami perkembangan dengan membaiknya keadaan ekonomi nasional. Sebagai salah satu produk cosmetic terbesar di Indonesia. Guna memperluas jaringan pasar yang luas kini produk Wardah memasarkan dengan menggunakan media elektronik, salah satunya adalah televisi karena dianggap dapat menjangkau pasar yang luas. selain itu banyak tokoh serta pesohor yang memakai produk dan menjadi bintang iklan Wardah.12 Salah satuya adalah artis atau penyanyi Dewi Sandra. Dewi Sandra Killick atau sering dikenal dengan Dewi Sandra merupakan artis yang lahir di Brasil, 3 April tahun 1980. Ia merupakan artis blasteran Inggris (ayah) dan Betawi (ibu). Memulai karirnya sebagai model lalu sebagai penyanyi pula tidak membuat puas dirinya dalam hal tersebut ia juga pernah menjadi sebagai pembawa acara (presenter) bahkan mendapat penghargaan sebagai “pembawa acara wanita terfavorit panasonic award” sebanyak 5 tahun berturut dari tahun 1999-2003. Selain itu dunia akting juga ditekuni, ini dibuktikan dengan banyak sinetron dan film yang dibintanginya pula serta mendapatkan serta dapat beberapa penghargaan.13

10 Asih Rahmawati, diakses pada tanggal 7 februari pada pukul 22.30, asihrahwati1025.blogspot.co.id 11 Berita kompas, Kisah Pendiri Wardah, dari “door to door”sampai dikejar CEO, diakses pada tanggall 10 Februari 2017 pada pukul 12.00, bisniskeuangan.kompas.com 12 Kisah Jatuh Bangun Bisnis Wardah diakses pada 10 Februari 2017 pukul 15.00, m.dream.co.id 13 Biografi Dewi Sandra, diakses pada tanggal 12 Februari 2017 pada pukul 17.00, m.wikipedia.org

6

Dengan demikian dapat dilihat bahwa cosmetic Wardah menggunakan Dewi Sandra sebagai seorang endorser produknnya. Hal ini perkuat dengan berbagai penghargaan yang diterimanya yang kemudian dengan hal tersebut mampu mengkomunikasikan produk cosmetic Wardah dengan baik. Upaya-upaya yang dilakukan perusahaan dalam bentuk iklan dan penggunaan celebrity endorser tersebut ditujukan untuk meningkatkan minat beli konsumen. Pada dasarnya minat beli konsumen dalam menentukan atau memilih cosmetic merek Wardah bukannlah hal yang langsung terjadi begitu saja. Keinginan seseorang untuk melakukan pembelian sesuatu memerlukan sebuah stimulus serta rangsangan yang timbul dari eksternal maupun internal. Kemudian konsumenlah yang akan menentukan pilihan dari beberapa pertimbangan. Konsumen pun beragam dari beberapa kalangan, salah satunya adalah dari kalangan mahasiswa. Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu kampus yang memiliki jumlah mahasiswa yang banyak yaitu 24.246 orang yang terdiri mahasiswa S1,S2 dan S3.14 Dengan hal tersebut bisa menjadi potensi bagi perusahaan untuk menarik minat beli konsumen. Dengan demikian, perusahaan harus memahami apa yang menjadi kebutuhan dan kenginan konsumen, seperti latar belakang konsumen, alasan membeli produk terhadap produk serta kondisi barang dan jasa dibeli. Dimana dengan mengetahui adanya peluang pasar yang dapat dipenuhi oleh produk perusahan tersebut maka perusahaan dapat menarik minat beli konsumen.

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”PENGARUH DAYA TARIK IKLAN DAN CELEBRITY ENDORSER TERHADAP MINAT BELI COSMETIC MEREK WARDAH”.

14 “Rektor: Jumlah Mahasiswa UIN Jakarta Terus Bertambah”. Artikel diakses pada 20 Desember 2017 dari www.uinjkt.ac.id/rektor-jumlah-mahasiswa-uin-jakarta-terus-bertambah/

7

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Persaingan usaha dengan perusahaan lain bisa mengurangi penjualan yang berdampak pada pendapatan perusahaaan. 2. Perusahan hanya berfokus pada produk tetapi melupakan bahwa pemasaran berupa iklan juga bagian penting dalam meningkatkan penjualan. 3. Penggunaan celebrity endorser dianggap cara instan guna meningkatkan penjualan. C. Pembatasan Masalah Melihat luasnya permasalahan yang akan dibahas serta keterbatasan penulis, maka dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkupnya agar lebih terfokus, terarah dan sesuai dengan tujuan pokok penelitian. Selain itu mempermudah dalam hal analisa data. Berdasarkan latar belakang masalah yang diteliti. Maka penulis membatasi pembahasan atas permasalahan yang akan dikaji, antara lain sebagai berikut: 1. Daya tarik iklan sebagai salah satu bentuk pemasaran 2. Celebrity endorser sebagai faktor pendukung dalam periklanan 3. Minat konsumen.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan berdasarkan judul penelitian “ Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Cosmetic Merek Wardah”, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. “Bagaimana pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli cosmetic merek Wardah?”. 2. “Bagaimana pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli cosmetic merek Wardah?”.

8

3. “Bagaimana pengaruh daya tarik iklan dan celebrity endorser secara simultan terhadap minat beli cosmetic merek Wardah?”. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli cosmetic merek Wardah. 2. Untuk menganalisis pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli cosmetic merek Wardah. 3. Untuk menganalisis pengaruh daya tarik iklan dan celebrity endorser secara simultan terhadap minat beli cosmetic merek Wardah. F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Manfaat teoritis a. Hasil penelitian ini dapat diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengaruh daya tarik iklan dan celebrity endorser b. Memberikan informasi terkait dengan adakah pengaruh daya tarik iklan dan celebrity endorser sebagai penentu minat beli konsumen c. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan terkait. 2. Manfaat praktis a. Bagi konsumen diharapkan dapat lebih kritis dalam hal melakukan keputusan pembelian b. Bagi akademisi dan perguruan tinggi, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan kontribusi akademis yaitu bagi ilmu pengetahuan sosial terutama konsentrasi ekonomi sebagai bahan bacaan

9

atau literatur serta menambah wawasan yang berkaitan dengan pengaruh daya tarik iklan dan celebrity endorser sebagai penentu minat beli konsumen. c. Bagi perusahaan memberikan informasi yang bermanfaat mengenai daya tarik iklan dan celebrity endorser sebagai salah satu cara untuk meningkatkan minat konsumen yang tentunya akan berpengaruh terhadap peningkatan penjualannya. Selain itu penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan nilai positif dan saran atau masukan bagi Wardah dalam upaya perbaikan serta peningkatan pemasaran produk melalui media iklan dan celebrity endorser. d. Bagi penulis penelitian ini selain sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana pendidikan, juga dapat menambah wawasan serta pengetahuan.

BAB 2 KAJIAN TEORI

A. Pemasaran

Persaingan usaha di era sekarang nampaknya semakin ketat. Perusahaan melakukan berbagai cara guna menarik hati para konsumen. Pemasaran merupakan salah satu hal yang difokuskan dalam persaingan usaha. Berbagai macam stategi dalam pemasaran digunakan oleh perusahaan. Iklan merupakan bentuk pemasaran yang bisa digunakan perusahaan karena sifatnya yang banyak dikenal oleh masyarakat. Terkadang selebriti diangkat menjadi sebuah pendukung (endorse) dalam sebuah iklan guna memaksimalkan iklan tersebut.

1. Pengertian

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain.1 Selain itu pemasaran adalah kegiatan yang terkait dengan iklan atau penjualan secara eceran.2 Kemudian pemasaran juga bisa dibilang sebuah proses terencana dan terukur untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan apa yang sudah dibuat oleh perusahaan dari kebijakan yang dihasilkan.3 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah serangkaian proses yang terencana dan terukur yang dibuat oleh perusahaan terkait dengan iklan atau penjualan.

1 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Penerjemah Ancelia Anitawati Hermawan, (Jakarta: Salemba Empat, 1995), h.15 2 Morissan, Periklanan:Komunikasi Pemasaran Terpadu, h.2 3 Ilham Prisgunanto, Komunikasi Pemasaran Era Digital (Jakarta, Prisani Cendekia, 2014), h. 213

10

11

2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasaran, yang terdiri dari 4 faktor atau sering dikenal (4P), yaitu product, price, promotion, dan place.4 Adapun maksud dari 4P yaitu:

a. Product (produk) merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan yang bertujuan sebagai alat pemenuhan atau keinginan konsumen. Dalam hal ini berupa keragaman produk, kualitas, desain, ciri, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi dan imbalan. b. Price (harga) merupakan hal yang penting bagi perusahaan guna menentukan harga karena ini akan menjadi pemasukan atau pendapatan perusahaan. Meliputi daftar harga, diskon, potongan harga tertentu, periode pembayaran dan syarat kredit. c. Promotion (promosi) merupakan usaha perusahaan untuk memperkenalkan, memberi informasi sebuah produk yang bertujuan mempengaruhi calon pembeli untuk membeli. Antara lain: promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, pemasaran langsung dan public relation (kehumasan). d. Place (tempat) merupakan penentuan lokasi guna menyediakan ketersediaan produk bagi konsumen meliputi saluran pemasaran, cakupan pasar, lokasi, persediaan dan transprotasi.5 Sementara itu menurut Nurochim dan Iwan purwanto dalam bukunya menambahkan faktor people, process, dan physical evidence. People artinya unsur orang atau manusia yang melayani terutama dalam perusahaan yang menjual jasa. Lalu process merupakan serangkaian

4 Morissan, loc. cit, h.5 5 Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Penerjemah Benyamin Molan (T.Tp:Penerbit PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2007), Ed. 12, Jilid 1, H. 23

12

proses penyampaian jasa dan produk. Kemudian phsycal evidence merupakan bukti fisik yang dimiliki oleh perusahaan jasa. 6

3. Inti Pemasaran

Dalam pemasaran ada beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam pemasaran. Menurut Philip Kotler, terdapat beberapa hal yang menjadi inti pemasaran.7 Antara lain:

a. Kebutuhan, kebutuhan manusia adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang, lalu kebutuhan yang bersifat tidak terbatas ini tentunya manusia akan selalu ada berupaya memenuhinya, hal ini paling pokok dalam yang melandasi pemasaran. b. Kenginan, merupakan kebutuhan yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian individu. c. Permintaan, merupakan kelanjutan dari keinginan apabila didukung oleh daya beli. d. Produk, ini merupakan sesuatu yang mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan bisa dalam bentuk barang atau jasa. e. Nilai dan kepuasan, konsumen akan membuat pilihan pembelian berdasarkan pandangan mengenai nilai dan kepuasan dari suatu produk. f. Pertukaran, adalah tindakan untuk memperoleh suatu objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. g. Transaksi, merupakan satuan ukuran dalam pertukaran. h. Hubungan, bertujuan untuk membangun ikatan antara produsen dan konsumen.

6 Nurrochim dan Iwan Purwanto, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 161-162 7 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Penerjemah Wilhelmus W. Bakowatun (Jakarta: Intermedia, 1995) Ed. 6, h. 7

13

i. Pasar, adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.

Dari definisi di atas pemasaran merupakan sebuah upaya yang tersusun secara sistematis dari sebuah perusahaan ataupun produsen guna mengkomunikasikan produk barang dan jasa agar masyarakat mampu mengetahuinya dan memiliki minat beli yang berakhir pada pembelian produk tersebut.

4. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah merupakan upaya untuk menjadikan seluruh kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan citra merek atau image yang bersifat satu dan konsisten.8 Sedangkan komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk atau merek yang mereka jual.9 Hal ini berarti bahwa Interaged Marketing communication (IMC) secara langsung bertujuan untuk mempengaruhi perilaku target audience. Komunikasi pemasaran mempresentasikan suara perusahaan dan merk-nya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Dalam komunikasi pemasaran terdiri atas enam cara komunikasi utama: a. Periklanan (adversting) Periklanan adalah setiap bentuk presentasi setiap bentuk presentasi yang dilakukan oleh berupa promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan. b. Promosi penjualan (sales promotion) Promosi penjualan adalah berbagai jenis intensif jangka pendek untuk mendorong orang mencoba atau membeli produk atau jasa.

8 Morissan, op. cit, h. 9 9Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Penerjemah Ancelia Anitawati Hermawan, (Jakarta: Salemba Empat, 1995), h. 204

14

c. Acara khusus dan pengalaman terhadap produk (event and experiences) yaitu, perusahaan mensponsori suatu kegiatan atau program dengan tujuan menciptakan interaksi yang berkaitan dengan merek. d. Hubungan masyarakat dan pemberitaan (public relation and publicity) Merupakan berbagai program yang dirancang perusahaan untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan ataupun produknya. e. Pemasaran langsung (direct marketing) Merupakan kegiatan pengunaan surat, telepon, faksimili, e-mail atau internet untuk berkomunikasi langsung dan meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan tertentu dan calon pelanggan. f. Penjualan pribadi (personal selling) Personal selling adalah interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan atau memperoleh pemesanan. 10 Menurut Ujang dkk, dalam bukunya membangun komunikasi yang efektif menjadi sangat penting, karena ia merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam membujuk konsumen untuk mengubah sikap dan perilakunya. Proses komunikasi pemasaran terdiri beberapa unsur. Pertama, sebagai pihak- pihak utama dalam komunikasi terdiri dari pengirim pesan penerima pesan. Kedua, sebagai pihak-alat komunikasi terdiri dari pesan dan media. Ketiga, sebagai fungsi komunikasi berupa pengunaan kode (encoding), penafsiran (decoding), tanggapan (respon), umpan balik (feedback). Terakhir, sebagai hambatan komunikasi berupa gangguan dan kegaduhan (noise). Proses komunikasi dimulai ketika sumber atau pengirim pesan menentukan serta mengetahui siapa yang ingin dicapai dan tanggapan apa yang diinginkan.

10Ibid, h. 204-205

15

Sumber disini dapat berupa individu seperti tenaga penjual (salesperson), juru bicara (spokenperson) atau pendukung (endorser). Kemudian proses pemilihan kata, simbol, dan gambar yang mewakili pesan yang akan dikirimkan kepada penerima. Proses ini disebut dengan pengunaan kode (encoding). Encoding merupakan proses memasukkan gagasan, ide atau informasi kedalam bentuk simbolis. Sumber atau pengirim pesan harus melakukan pemilihan terhadap suatu pesan dengan mempertimbangkan bagaimana pihak penerima pesan biasanya menggunakan kode pesan. Hal ini dimaksudkan agar kata-kata, simbol atau informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Setelah itu sumber atau pengirim pesan yang telah berisi informasi tersebut melalui media seperti media cetak dan elektronik. Selanjutnya pesan yang dikirimkan oleh pengirim akan ditafsirkan oleh penerima pesan, ini lah yang dimaksud (decoding) agar apa yang diterima penerima pesan sesuai dengan kehendak pengirim pesan. Terakhir, setelah pesan tersebut sampai penerima akan memberikan tanggapan dan umpan balik atas pesan yang diterimanya dapat berupa tanggapan positif maupun negatif. Dengan demikian komunikasi pemasaran merupakan upaya perusahaan guna menyampaikan pesan-pesan berkenaan dengan produk yang dipasarkan guna meningkatkan penjualan atas produk yang dipasarkan. Hal ini dikarenakan dengan melakukan komunikasi pemasaran dengan baik dan tepat akan berdampak positif pada respon yang diberikan oleh konsumen berupa minat beli untuk membeli produk tersebut.

16

B. Periklanan 1. Pengertian Periklanan seringkali terdengar dalam sebuah konsep pemasaran ekonomi. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia periklanan diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan iklan.11 Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai sebuah iklan di jalan sampai kegiatan di dalam rumah seperti menonton televisi. Menurut Lee dan Johnson, Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame atau kendaraan umum.12 Hal yang hampir sama diungkapkan oleh Sumarwan dkk, periklanan juga merupakan penyampaian pesan mengenai produk melalui berbagai media yang bersifat massal dan perusahaan yang menyampaikan pesan tesebut membayar sejumlah biaya kepada media kepada media tersebut.13 Sedangkan iklan adalah mode komunikasi yang cocok untuk membangun citra produk dalam jangka panjang.14 Iklan juga dikenal sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang mengenai suatu organisasi, produk, servis atau ide yang dibiayai oleh satu sponsor yang diketahui. Iklan juga merupakan salah satu bentuk bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas oleh orang, hal ini karena daya jangkauannya yang luas.15 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa periklanan merupakan sebuah cara komunikasi dalam pemasaran, baik individu maupun kelompok dengan mengeluarkan sejumlah biaya tertentu dengan maksud menyampaikan sebuah informasi tentang sebuah produk (barang atau jasa).

11 www.kbbi.web.id, diakses pada tanggal 18/07/2017 pukul 21.30 WIB 12 Monle Lee dan Carla Johnson, Prisinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global,(Jakarta: Kencana, 2007), Ed. 1, Cet 2, h. 3 13 Sumarwan, Pemasaran Strategik: Perspektif Perilaku Konsumen dan Marketing Plan, h. 146 14 Ibid, h. 143 15 Morissan, Periklanan:Komunikasi Pemasaran Terpadu, h. 17-18

17

2. Jenis-Jenis Iklan Dalam sebuah iklan dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenisnya. Menurut Morissan terdapat 7 jenis iklan yaitu, iklan nasional, iklan lokal, iklan primer, iklan selektif, iklan antar bisnis, iklan profesional dan iklan perdagangan. Adapun penjelasannya sebagai berikut: a. Iklan nasional iklan ini digunakan untuk perusahaan besar yang produknya tersebar secara nasional. Biasanya iklan nasional muncul di televisi yang memiliki jaringan siaran secara nasional dan juga pada berbagai media besar nasional serta media- media lainnya. b. Iklan lokal Iklan ini digunakan perusahaan pengecer atau perusahaan dagang tingkat lokal, yang bertujuan bertujuan untuk mendorong konsumen berbelanja pada toko- toko tertentu. Seringkali iklan lokal dalam bentuk aksi langsung guna memperoleh penjualan secara cepat. c. Iklan primer Iklan primer ditujukan untuk mendorong permintaan suatu barang yang sudah mendominasi pasar guna meningkatkan keuntungan. d. Iklan selektif iklan selektif lebih menekankan pada alasan untuk membeli suatu merek produk tertentu. e. Iklan antar-bisnis Iklan ini tujukan untuk menjalin kerjasama antara para perusahaan guna menjalin kerjasama. f. Iklan profesional Iklan dengan target para pekerja profesional seperti, dokter, pengacara, guru dan lain-lain. Bertujuan supaya mereka merekomendasikan penggunaan merek produk tertentu kepada para konsumen.

18

g. Iklan perdagangan Iklan dengan target pada anggota yang mengelola saluran pemasaran (marketing channel).16 Sementara itu ahli periklanan lainnya, Monle Lee mengklasifikasikan jenis- jenis iklan sebagai berikut: a. Iklan produk Iklan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk baru maupun produk yang sudah ada di sebuah negara. b. Iklan eceran Iklan ini bersifat lokal artinya fokus pada toko atau tempat di mana produk tersebut dapat dibeli atau ditawarkan. Iklan ini menenkankan pada harga, ketersediaan, lokasi dan jam operasional. c. Iklan korporasi Iklan ini berfokus untuk membangun citra positif sebuah perusahaan atau korporasi di mata konsumen. d. Iklan bisnis ke bisnis Iklan yang ditujuan kepada para pelaku industri, pedagang perantara, serta antar profesional. e. Iklan politik Iklan ini merupakan iklan yang dilakukan oleh para politisi atau partai politik untuk membujuk orang untuk memilih mereka. f. Iklan direktori Iklan untuk menemukan cara membeli sebuah produk dan jasa. g. Iklan respon langsung Iklan yang melibatkan komunikasi dua arah antara produsen dan konsumen secara langsung, dapat melalui , telepon, faks dan pos. h. Iklan pelayanan masyarakat.

16 Ibid,h 20-21

19

Iklan yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat serta kegiatan-kegiatan sosial. i. Iklan advokasi Iklan yang bertujuan menyebarkan gagasan-gagasan dan isu sosial yang menjadi kepentingan masyarakat.17 Berdasarkan dari pemaparan ahli berkaitan dengan jenis-jenis iklan dapat disimpulkan bahwa terbagi berdasarkan tujuan, target dan jangkauan luas wilayah pemasaran yang hendak dicapai oleh pengiklan tersebut.

3. Tujuan Iklan Dalam iklan tentunya memiliki tujuan-tujuan tertentu, namun tujuan setiap perusahaan akan berbeda karena memiliki strategi pemasaran masing-masing. Adapun tujuan iklan antara lain: a. Informasi Artinya iklan memberikan informasi kepada konsumen tentang sebuah produk, ciri-cirinya serta lokasi penjualannya. b. Persuasif Artinya iklan mencoba membujuk konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut. c. Pengingat Artinya iklan akan selalu mengingatkan pada konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa memperdulikan merek pesaingnya.18 Sejalan dengan tujuan iklan di atas menurut Sumarwan dkk, tentang tujuan dari iklan ia dengan menambahkan unsur penguatan yang artinya, iklan akan berupaya meyakinkan kepada konsumen bahwa telah melakukan pilihan yang tepat.19

17Lee dan Johnson, Prisinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, h. 3 18 Ibid, h. 10-11 19 Sumarwan, Pemasaran Strategik: Perspektif Perilaku Konsumen dan Marketing Plan, h. 148

20

Sementara itu pendapat lain mengemukakan tujuan iklan adalah menciptakan kesadaran merek bagi konsumen (awareness), membantu konsumen untuk lebih memahami produk (comprehension), membangun keyakinan konsumen terhadap konsumen (conviction). mendorong konsumen untuk memesan dan membeli produk (ordering).20 Dalam membuat sebuah iklan perlu yang namanya perencanaan ini dimaksudkan agar iklan tersebut efektif. Tentunya perusahaan akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Misi (mision): tentukan tujuan iklan? b. Uang (money): berapa anggaran untuk iklan tersebut? c. Pesan (massage): pesan apa yang akan disampaikan? d. Media (media): media apa yang akan digunakan? e. Ukuran (measurement): bagaimana dampak iklan akan di evaluasi?21

4. Iklan Televisi Sebagai salah satu pertimbangan dalam pembuatan iklan, media merupakan salah satu wadah atau tempat untuk menyampaikan isi pesan iklan tersebut. Banyak sekali saluran media yang dapat ditemukan dalam keseharian, mulai dari media cetak (koran, majalah, dan lainnya), media elektronik (televisi, radio, internet dan lainnya). Televisi, merupakan salah satu media yang dianggap memiliki jangkauan luas berupa siaran nasional, selain itu juga pesawat televisi bisa berada di ruang pribadi sekalipun (sampai kamar tidur atau kamar mandi).22 serta dapat menampilkan dan menggabungkan dalam sebuah iklan baik itu visual, audio dan gerak. Televisi merupakan media iklan yang paling efektif karena dapat menunjukan cara bekerja suatu produk pada saat digunakan.23

20 Ibid. h. 146 21 Ibid, h. 147 22 Heru Efendy, Industri Pertelevisian Indonesia: Sebuah Kajian (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 4 23 Morissan, Periklanan:Komunikasi Pemasaran Terpadu, h. 242

21

Meskipun demikian iklan televisi juga memiliki kelebihan dan kekurangannya antara lain sebagai berikut:24 a. Kelebihan 1. Menggabungkan gambar, suara dan gerakan. 2. Produk terlihat nyata. 3. Jangkauan luas dan mencapai semua segmen konsumen. 4. Menarik perhatian konsumen untuk melihat. b. Kekurangan 1. Tidak dapat memilih tingkat konsumen tertentu 2. Impresi yang dihasilkan berlalu dengan cepat 3. Usia sangat pendek 4. Sangat mahal

5. Kesuksesan Iklan Efektivitas iklan, dapat dikatakan jika pengiklan dalam hal ini khususnya perusahaan dapat mempengaruhi konsumen untuk mengubah atau membuat sebuah perilaku dalam kegiatan pembelian. Menurut Kotler dan Armstrong agar iklan tersebut sukses antara lain: a. Memiliki konsep kreatif, artinya iklan haruslah memiliki cara yang unik serta tidak mudah dilupakan oleh konsumen. Ada tiga hal agar iklan mempunyai daya tarik antara lain: 1. Bermakna, maksudnya iklan harus menunjukan manfaat yang membuat produk itu lebih bermakna. 2. Dapat dipercaya, maksudnya konsumen harus percaya bahwa produk atau jasa akan memberikan manfaat yang dijanjikan. 3. Khas, maksudnya iklan harus menjelaskan mengapa produknya itu lebih baik dibandingkan merk pesaing.

24 Sumarwan, Op.cit , h. 152

22

b. Gaya pengungkapan, dalam sebuah iklan tehnik atau cara dalam menyampaikan iklan agar efektif itu banyak. Mulai dari potongan kehidupan, gaya hidup, fantasi, suasana hati, musikal, simbol kepribadian, keahlian tehnik, bukti ilmiah, bukti kesaksian. c. Nada, iklan haruslah menggunakan nada yang positif, artinya iklan harus menyatakan sesuatu yang positif mengenai produknya. d. Kata-kata atau slogan, dalam perikanan ada yang dikenal sebagai kata kunci (magic world). Kata kunci ini berguna agar khalayak mengingat kata-kata pada iklan.25

6. Daya Tarik Iklan Daya tarik iklan merupakan pendekatan yang digunakan untuk menarik konsumen atau mempengaruhi perasaan mereka terhadap suatu produk (barang dan jasa). Secara umum, daya tarik iklan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu: a. Daya tarik informatif/rasional. Daya tarik ini menekankan pada pemenuhan kebutuhan konsumen terhadap aspek praktis, fungsional, dan kegunaan suatu produk atau manfaat atau alasan memiliki dan menggunakan produk tertentu. Isi pesan iklan dengan daya tarik rasional menekankan pada fakta pembelajaran serta logika yang disampaikan suatu iklan. Iklan dengan daya tarik rasional bertujuan membujuk target, konsumen untuk membeli karena produk bersangkutan adalah yang terbaik atau produk yang paling dapat memenuhi konsumen.26 b. Daya tarik emosional. Daya tarik yang berhubungan dengan kebutuhan sosial dan psikologi konsumen dalam pembelian suatu produk.27 Tidak sedikit motif pembelian

25 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Penerjemah Damos Sihombing ( Jakarta: Erlangga, 2001) Ed. 8, h 160-163 26 Morissan, Periklanan:Komunikasi Pemasaran Terpadu, h. 343 27 Ibid, h. 345

23

konsumen bersifat emosional, karena perasaan mereka pada suatu merk dapat menjadi lebih penting daripada pengetahuan yang mereka miliki terhadap merk. Dalam hal ini kebutuhan dan perasaan konsumen dapat digunakan sebagai dasar dari tarik iklan yang berfungsi mempengaruhi konsumen pada level emosional.

Selanjutnya setelah konsumen melihat iklan akan melewati 3 (tiga) tahapan di dalam menanggapi periklanan, yaitu : a. Cognitive Stage (Tahap Kognitif) Pada tahap ini terjadi proses awareness dan knowledge. Awareness merupakan tahap dimana kesadaran konsumen dibangun. Sedangkan knowledge merupakan pengetahuan yang dimiliki khalayak tentang produk. b. Affective stage (Tahap Afektif) Tahap ini menghasilkan respon emosional dari konsumen terhadap merek yang diiklankan dan menghasilkan sikap tertentu terhadap merek. Pada tahap ini terjadi proses ini terjadi proses liking, preference, dan conviction. Liking adalah perasaan konsumen terhadap produk. Preference adalah keadaan konsumen cenderung lebih mneyukai suatu produk di bandingkan dengan produk sejenis lainnya. Lalu conviction merupakan proses dimana konsumen yakin akan membeli sebuah produk. c. Conative stage (Tahap Konatif) Tahap ini sudah merupakan perilaku yang merupakan cerminan dari tahap afektif. Konatif merupakan kecenderungan untuk merespon dalam berbagai cara mengenai obyek suatu sikap. 28

28 Leon Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen, Penerjemah Zoelkifli Kasip (Jakarta: PT. Indeks, 2008), Ed. 7, h. 225-227

24

C. Celebrity Endorser 1. Endoser Endorser merupakan indvidu atau kelompok yang mengkomunikasikan pesan mengenai produk atau jasa sehingga produk atau jasa tersebut dapat dikenal oleh masyarakat. Endorser merupakan salah satu cara untuk membentuk brand personality dan brand image dari sebuah produk. Hal tersebut dikarenakan endorser dapat membentuk simbol-simbol yang yang terbentuk sangat kuat, yang kemudian ditransfer pada merek atau produk yang di-endorse.29

Endorser atau istilah lainnya spokenpersons juga bisa dikatakan sebagai juru bicara karena umumnya tugasnya sebagai seseorang yang mengkomunikasikan tentang sebuah produk jasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juru bicara adalah orang yang kerjanya memberi keterangan resmi dan sebagainya kepada umum, dalam hal ini juru bicara mewakili suatu kelompok atau lembaga.30

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam bukunya seorang endorser dikelompokan ke dalam 5 (lima) kelompok yaitu ahli, selebriti, orang biasa, eksekutif, karakter dagang, kelompok tertentu. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Ahli (expert) Ahli merupakan seseorang atau kelompok yang dianggap oleh masyarakat memiliki pengetahuan khusus dalam bidang tertentu. Mereka dipilih karena pengetahuannya yang diperoleh melalui pengalaman, pelatihan, dan penelitian. Ahli diharuskan untuk menggunakan produk yang diiklankan sehingga konsumen memiliki penilaian yang sama terhadap produk tersebut, dan pengiklan harus dapat memperkuat atau membenarkan atribut yang produk sesuai sesuai yang diiklankan.

29Adiyanto, “Pengaruh Kredibiltas Sumber Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen”, h. 20. 30 www.kbbi.web.id, diakses pada tanggal 19/07/2017 pukul 21.05 WIB

25

b. Selebriti (celebrity) Yaitu seorang atau karakter yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat terutama di karenakan oleh publisitas yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Selebritis yang menjadi endorser pada umumnya berasal dari hiburan (entertaiment), dunia raga (atlet), dan bintang film. c. Orang biasa Merupakan seorang atau karakter yang tidak di kenal sebelumnya, namun muncul dalam iklan. Adapun endorser yang dipilih sesuai dengan segmen sasaran, maksudnya orang biasa disini akan memiliki daya tarik pada calon konsumen bahwa seseorang yang persis seperti mereka telah menggunakan dan puas dengan produk dan jasa yang telah diklankan. d. Eksekutif Yaitu seseorang eksekutif puncak atau pimpinan dalam sebuah perusahaan. Penampilan seorang pimpinan tertinggi perusahaan dalam iklannya terlihat menyatakan secara tidak langsung bahwa seseorang yang berada di puncak memperhatikan kepentingan terbaik para konsumen. Dan ini mendorong para konsumen untuk lebih yakin terhadap produk dan jasa perusahaan itu. e. Karakter dagang Yaitu sebuah karakter (tokoh), tokoh dapat berupa sebuah kartun yang sudah ada atau yang sengaja dibuat guna menyampaikan sebuah iklan, bahkan ada manusia yang dandani seperti kartun tersebut. f. Kelompok lain Yakni dapat berupa para pedagang ritel dan isi majalah. Dalam hal ini mereka membuat sebuah pandangan yang dapat mempengaruhi konsumen.31

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa endorser merupakan pihak-pihak baik indvidu atau kelompok yang dianggap dapat mengkomunikasikan produk

31 Leon Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Op.cit, h. 300-305

26

tertentu ke pihak konsumen. Kemudian endorser harus mampu menyampaikan pesan yang terdapat pada produk tersebut agar mampu mempengaruhi konsumen.

2. Celebrity Endorser Celebrity endoser, kata celebrity dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai selebriti yang berarti merupakan seseorang yang terkenal dan populer didalam masyarakat. Sedangkan pengertian celebrity endoser didefinisikan sebagai setiap orang yang terkenal yang ditampilkan dalam sebuah iklan oleh pengiklan (advertiser). Penggunaan selebriti dalam iklan didasarkan bahwa produk (barang atau jasa) yang diiklankan akan lebih mudah diingat konsumen karena yang menyampaikan pesan adalah seorang yang populer dan terkenal.

Hampir semua orang yang terkenal dapat dikategorikan sebagai selebtiris, seperti bintang film atau televisi, bintang olahraga, politisi, pengusaha, seniman, dan lain-lain. Menurut Leornado dalam penelitiannnya menyebutkan penggunaan celebrity endorser dari iklan sebagai berikut:

a. Secara terbuka (explicit) Misalnya dengan berkata “saya mendukung produk ini”. Contohnya adalah pada iklan Top One Oil yang di dukung arti. b. Secara sembunyi Misalnya, iklan yang menampilkan celebrity yang sedang menggunakan produk tertentu. Contohnya seperti: Komeng dalam iklan yamaha. c. Secara imperative Misalnya, dengan mengatakan kalimat “Anda sebaiknya menggunakan produk ini”. Contohnya adalah iklan Tje Fuk.

27

d. Secara copresent Misalnya, selebritis muncul bersama produk tanpa menyatakan dukungan terhadap suatu produk. Contohnya, adalah Irgi Fahrezi dalam iklan Pepsodent. e. Sebagai ahli (expert) Misalnya, dr. Lula Kamal dalam iklan layanan masyarakat mengenai kesehatan f. Sebagai Asosiasi Misalnya, dengan sebuah manufaktur selama jangka waktu tertentu. Seperti Dedy Mizwar dengan promag.32 Sebuah perusahaan yang memutuskan menggunakan selebriti untuk mempromosikan produk atau jasanya mempunyai pilihan dengan menggunakan selebriti, untuk memberikan pernyataan, dukungan, sebagai seorang aktor dalam iklan atau sebagai juru bicara perusahaan. 2.1 Tabel Tipe-Tipe Daya Tarik Selebriti TIPE DEFINISI

Pernyataan Didasarkan pada pemakaian pribadi, seorang selebriti membuktikan kualitas produk atau jasa.

Dukungan Selebriti meminjamkan namanya dan tampil atas nama suatu produk atau jasa di mana dia mungkin ahlinya atau pun bukan ahli

Aktor Selebtiri menyajikan suatu produk atau jasa sebagai bagian dari dukungan karakter

32Gorga Leornado, “Pengaruh Kredibilitas Celebrity Sebagai Model Iklan Terhadap Niat Pembelian:Studi Kasus Agnes Monica, Dian Sastro, Deddy Mizwar, Dan Komeng,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia,2013),h. 16

28

Juru Bicara Selebriti mewakili merk atau perusahaan selama jangka waktu panjang

Sumber: Leon Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen, Penerjemah Zoelkifli Kasip (Jakarta: PT. Indeks, 2008), Ed. 7, h 300

Namun tidak semua penggunaan selebriti dalam sebuah iklan akan menjamin sebuah kesuksesan. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan selebriti antara lain kepribadian, kredibilitas, pengetahuan, dan disukai oleh konsumen sasaran. Adapun penjelasannya sebagai berikut: a. Kepribadian (congruence with the brand), artinya seorang selebriti harus memiliki kepribadian yang sesuai dengan produk. b. Kredibilitas (credibility), artinya seorang selebriti harus bisa dipercaya sebagai konsumen yang pernah menggunakan produk tersebut. c. Pengetahuan (expertise), artinya selebriti harus menguasai dan mempunyai pengetahuan produk yang ia iklankan. d. Disukai konsumen sasaran (attractiveness), artinya penggunaan selebrti haruslah sesuai dengan konsumen sasarannya.33 Penggunaaan selebriti sebagai endorser dapat simbolkan bagai dua sisi mata uang. Ada kelebihan dan apa pula kekurangan. Perusahaan haruslah bijak dalam memutuskan untuk menggunakan selebriti sebagai endorser. Menurut belch dan belch mengemukakan faktor-faktor dalam menentukan selebriti sebagai endorser sebagai berikut: a. Overshadowing the product Dalam menggunakan selebriti sebagai endorser, perhatian konsumen mungkin akan memusatkan perhatiannya terhadap selebriti tersebut dan ada tidak memperhatikan merek atau produk dari penayangan iklan yang di tampilkan. Hal tersebut dikarenakan selebriti yang digunakan dalam iklan terlalu populer

33 Sumarwan, Op.cit, h.138-139

29

dan terkenal, sehingga konsumen hanya memperhatikan selebriti tersebut dan tidak memperhatikan merk atau produk yang perusahaan iklankan. Oleh karena itu, perusahaan harus memilih endorser selebriti yang dapat menarik perhatian serta meningkatkan pesan penjualan. b. Overexposure Ketika seorang endorser selebriti membintangi terlau banyak produk dari perusahaan yang berbeda, maka endorser selebriti tersebut akan sering muncul dalam iklan dengan merek dan produk yang berbeda pula. Hal tersebut dapat mengakibatkan keraguan pada konsumen terhadap endorser selebriti yang membintangi iklan tersebut, karena konsumen juga menyadari bahwa endorser selebriti tersebut mendapatkan bayaran untuk membantu perusahaan dalam memasarkan produk mereka. Selain itu, terlalu banyak membintangi produkyang berbeda dapat merusak karir keartisan mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya perusahaan membuat perjanjian dengan endorser selebriti untuk membatasi jumlah produk yang di-endorse terutama produk yang sejenis, sehingga selebriti tidak terlalu sering muncul dalam iklan serta selebriti tersebut akan terlihat eksklusif. c. Target Audience’s Receptivity Konsumen yang memiliki pengetahuan mengenai suatu produk atau jasa dan juga memiliki sikap yang kuat mungkin akan lebih sedikit terpengaruh oleh endorser selebriti daripada konsumen yang sedikit pengetahuan dan sikap yang netral. Hal lainnya yang harus diperhatikan bahwa memilih endorser selebriti harus tepat dengan terget penerima pesan. Sebagai contoh, untuk kalangan remaja, penggunaan entertainer pada iklan produk seperti pakaian, minuman dan kosmetik akan lebih tepat daripada digunakan pada generasi senior.

30

d. Risk to the Advertiser Perilaku endorser selebriti yang negatif mungkin akan menimbulkan risiko bagi perusahaan. Pemasar menyadari bahwa menggunakan strategi endorser selebriti akan mengeluarkan biaya yang sangat mahak dan dapat menimbulkan risiko karena apa yang selebriti tersebut lakukan dalam kehidupan pribadinya akan membawa dampak terhadap citra produk perusahaan yang dibintanginya serta mempengaruhi pandangan masyarakat.34

Penggunaan celebrity endorser merupakan salah satu upaya dalam pemasaran yang dianggap instan atau cepat dalam memperkenalkan produk tertentu yang berdampak pada peningkatan penjualan atas produk tersebut. Dalam hal ini selebriti mempunyai nilai lebih sebagai endorser oleh orang lain sebab selebriti sudah dikenal masyarakat secara luas.

D. Minat Beli

Minat merupakan keadaaan seseorang untuk melakukan sesuatu yang timbul dari diri sendiri (internal) atau pun orang lain (eksternal). Menurut Muhibbin Syah, minat adalah kecenderugan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.35 Dalam penelitian yang dilakukan oleh anggoro menyebutkan bahwa minat adalah sebuah rencana sepertinya seseorang akan berprilaku dari situasi tertentu dengan cara-cara tertentu baik seseorang akan melakukannya ataupun tidak.36

Minat beli juga dapat diartikan sebagai keadaan mental yang mencerminkan rencana pembeli untuk membeli beberapa unit barang dari merek tertentu pada jangka

34 George E. Belch dan Michael A. Belch, Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective, (New York: The McGraw-Hill Companies, 2001), Ed. 5, h 178-180 35 Muhibbin Syah, psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2014) cet.19, h. 133 36 Aryo Tri Anggoro, “Pengaruh Green Product Terhadap Minat Beli Konsumen: Studi Kasus Pada Lampu Philips Compact Flourescent Light Di Wilayah Depok ”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia, 2015)h.29

31

waktu yang ditentukan.37 Minat beli juga merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.38

Kemudian dalam peneltian yang dilakukan oleh adiyanto minat beli terdiri dari 2 (dua) kategori, yaitu:

a. fully planned purchase fully planed purchase adalah minat beli terhadap kategori produk dan merek yang merupakan hasil dari produk high involvement dan penyelesaian masalah yang luas(extended problem Solving) dalam kategori ini, konsumen akan lebih memiliki keinginan untuk menghabiskan waktu dan tenaga dalam melakukan pembelian. b. Planned purchase Planned purchase adalah minat beli terhadap kategori produk saja dan pilihan terhadap merek ditentukan pada saat pembelian (point of sales).39

Menurut Ferdinan dalam Jennifer Adji, minat beli dapat diindentifikasi menjadi beberapa jenis yaitu:

a. Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b. Minat refrensial yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. c. Minat preferensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

37 Shinta Tri Astika, “Pengaruh Kredibiltas Endorser Celebrity Terhadap Minat Beli Konsumen: Studi Pada Iklan Shampo Loreal Versi Dian Sastro,”(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, 2015), h. 17 38 Leonardo, Op.cit h. 15 39 Adiyanto, Op.cit h. 30

32

d. Minat eksploratif yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.40

Selain itu menurut Astika dalam penelitiannya menjelaskan indikator-indikator dari minat beli sebagai berikut:

a. Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari yang lebih banyak. Pertama, pencarian informasi yang lebih ringan (penguatan perhatian). Kedua, level akfif mencari informasi antara lain: mencari bahan bacaan, bertanya kepada teman, atau mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. b. Ingin mengetahui produk Melalui pengumpulan informasi, konsumen mempelajari merek-merek yang bersaing serta figur dari merek tersebut. Serta melakukan penilaian terhadap pilihan-pilihan dan mulai mempertimbangkan untuk membeli produk. c. Tertarik untuk mencoba Pada tahap ini konsumen secara dan rasional dalam menilai suatu produk hingga menimbulkan ketertarikan untuk mencoba. Hal ini di sebabkan konsumen sudah mempelajari produk yang akan dibeli. d. Mempertimbangkan untuk membeli Setelah mempunyai keterkaitan mencoba sebuah produk, konsumen akan melihat produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda- beda. Selanjutnya konsumen akan mempertimbangkan untuk membeli produk tersebut

40 Jennifer Adji dan Prof. Dr. Drs. Hatane Semuel, MS, “Pengaruh Satisfaction Dan Trust Terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) di Starbucks The Square Surabaya,” Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol.2, No. 1, (2014): h. 5

33

e. Ingin memiliki produk Para konsumen akan memberikan perhatian lebih pada produk yang dicarinya. Akhirnya, konsumen tersebut akan mengambil sikap (keputusan) terhadap produk tersebut melalui evaluasi atribut dan kemudian terbentuk niat untuk membeli atau memiliki produk tersebut.41 Dengan demikian minat beli merupakan sebuah upaya sadar maupun tidak sadar dalam melakukan sesuatu, dalam hal ini merupakan pembelian atas produk tertentu yang dipengaruhi dari diri sendiri (inside) atau dari luar (outside). Minat beli merupakan titik awal akan melakukan sebuah keputusan pembelian yang selanjutnya pada pembelian.

E. Penelitian Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad surya Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Store Atmosphere Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Convenience Store 7- Eleven Ciputat). Penelitian ini menganalisis pengaruh store atmosphere dan harga terhadap minat beli konsumen dan dampaknya terhadap keputusan pembelian. Responden dalam penelitian ini sebanyak 60 orang konsumen 7-Eleven Ciputat. Sampel yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Untuk Analisis data mengunakan metode analisis Jalur. Hasilnya penelitian menunjukan bahwa store atmosphere dan harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen secara parsial dan simultan, store atmosphere, harga dan minat beli konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara parsial dan simultan, store atmosphere,

41 Shinta Tri Astika, Op.cit h. 17

34

dan juga berpengaruh dan berdampak positif kepada keputusan pembelian konsumen melalui minat beli konsumen.42 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Alfian Hanifuddin mahasiswa Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Gaya Hidup, Dan Penepatan Harga Terhadap Minat Beli Ulang Pada Konsumen Toko 7-Eleven. Hasil penelitiannya menunjukan variabel kualitas pelayan, gaya hidup, dan penetapan harga berpengaruh signifikan secara parsial maupun simultan terhadap minat beli ulang. Metode penelitian yang digunakan analisa regresi berganda. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap konsumen 7-Eleven di Ciputat. Total sampel yang digunakan sebanyak 80 reponden dengan penarikan sampel judgement sampling.43 3. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Ananda Putra Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Brand Image, Reputation, Identity, Sponsorship Adidas Di Chelsea Football Club Terhadap Minat Beli Produk (Studi Kasus: Chelsea Indonesia Supporter Club (CISC) Tangerang Selatan) Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengukur pengaruh faktor- faktor yang mempengaruhi minat beli produk Adidas, dengan menggunakan empat variabel independen, yaitu: brand image, reputation, identity, dan sponsorship. Penelitian ini dilakukan di Chelsea Indonesia Supporters Club

42 Ahmad Surya, “Analisis Pengaruh Store Atmosphere Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen: Studi Kasus Pada Convience Store 7- Eleven Ciputat”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. vii 43 Ahmad Alfian Hanifuddin, “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Gaya Hidup, Dan Penepatan Harga Terhadap Minat Beli Ulang Pada Konsumen Toko 7-Eleven”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. vii

35

(CISC) regional Tangerang Selatan dengan jumlah sampel 70 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari survey lapangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai p- value dari variabel brand image 0,330 > 0,05, reputation 0,739 > 0,05, dan sponsorship 0,272 > 0,05 tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk Adidas pada anggota Chelsea Indonesia Supporters Club (CISC) regional Tangerang Selatan. Sementara nilai p-value dari variabel identity 0,001 < 0,05 berpengaruh signifikan terhadap minat beli produk Adidas pada anggota Chelsea Indonesia Supporters Club (CISC) regional Tangerang Selatan.44 4. Penelitian yang dilakukan oleh Corryatul Filacano Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, Dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Top Coffe Di Wilayah Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari kualitas produk, daya tarik iklan, dan celebrity endorser terhadap keputusan pembelian produk Top Coffe. Penelitian ini dilakukan di wilayah Tangerang Selatan yang telah melihat, mengetahui, dan mengkonsumsi “Top Coffe”. Tehnik sampel yang digunakan adalah metode Judgement Sampling. Kemudian data diproses menggunakan analisa regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kualitas produk, celebrity endorser berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Tetapi daya tarik iklan tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dan hasil pengujian secara simultan menunjukan bahwa kualitas produk, daya tarik iklan, dan celebrity endorser berpengaruh

44 Rizki Ananda Putra, “Pengaruh Brand Image, Reputation, Identity, Sponsorship, Adidas Di Chelsea Football Club Terhadap Minat Beli Produk: Studi Kasus Pada Chelsea Indonesia Supporter Club (CISC) Tangerang Selatan”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h. vii

36

sebesar 67,9% dan sisanya 32,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.45 2.2 Tabel Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Relevan NO NAMA JUDUL HASIL PERSAMA PERBEDAAN AN 1 Ahmad “ Analisis Store Memiliki Memiliki surya Pengaruh atmosphere persamaan perbedaan dalam (2014) Store berpengaruh variabel hal variabel bebas Atmosphere positif terikat berupa daya tarik Dan Harga terhadap berupa iklan dan Terhadap minat beli minat beli celebrity endorser Minat Beli konsumen. Konsumen Harga Serta berpengaruh Dampaknya positif Terhadap terhadap Keputusan minat beli Pembelian konsumen. Konsumen (Studi Kasus Pada Convenienc e Store 7- Eleven Ciputat)” 2 Ahmad “Pengaruh kualitas Memiliki Penelitian saya Alfian Kualitas pelayan, gaya persamaan menggunakan Hanifu Pelayanan, hidup, dan variabel teknik purposive ddin Gaya penetapan terikat sampling Hidup, Dan harga berupa sedangkan Penepatan berpengaruh “minat beli” penelitian ini Harga signifikan menggunakan Terhadap secara parsial judgement Minat Beli maupun sampling Ulang Pada simultan Konsumen terhadap Toko 7- minat beli

45Corryatul Filacano, “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan Dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Top Coffe Di Wilayah Tangerang Selatan”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. Vii

37

Eleven.” ulang.

3 Rizki Pengaruh variabel Memiliki Penelitian saya Ananda Brand brand image, persamaan menggunakan Putra Image, reputation variabel variabel bebas Reputation, dan terikat berupa daya tarik Identity, sponsorship berupa iklan dan Sponsorship tidak minat beli celebrity endorser Adidas Di berpengaruh Chelsea signifikan Football terhadap Club minat beli Terhadap Sementara Minat Beli nilai variabel Produk identity (Studi berpengaruh Kasus: signifikan Chelsea terhadap Indonesia minat beli Supporter Club (CISC) Tangerang Selatan)

4 Corriya Analisis variabel Memiliki Penelitian saya tul Pengaruh kualitas persamaan menggunakan Filacan Kualitas produk, daya variabel teknik purposive o Produk, tarik iklan, bebas sampilng Daya Tarik dan celebrity berupa daya sedangkan Iklan, Dan endorser tarik iklan penelitian ini Celebrity berpengaruh dan menggunakan Endorser secara celebrity Judgement Terhadap simultan endorser Sampling Keputusan terhadap Pembelian keputusan Pada Produk pembelian Top Coffe Di Wilayah Tangerang Selatan

38

F. Kerangka Berpikir

Di era modernisasi dan kemajuan teknologi sekarang, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat hal ini disebabkan oleh banyaknya kompetitor (pesaing) dalam dunia bisnis. Dengan hal tersebut perusahaan dituntut untuk lebih lebih unggul dari pesainggnya,mulai dari kualitas produk, harga, pemasaran dan lain lain. Sejalan dengan Nurrochim dan Iwan purwanto dalam buku “ manajemen bisnis” mengatakan bahwa “kunci keberharsilan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar serta pemberian kepuasaan yang diiklankan secara lebih baik dari pada yang dilakukan oleh para pesaingnnya”.46 Selain itu perusahaan dituntut selalu kreatif serta berinovasi guna memenuhi kehidupan manusia yang semakin hari semakin banyak dan beragam. Salah satu upaya untuk dapat selalu bersaing yaitu dalam hal pemasaran.

Pemasaran merupakan upaya perusahaan untuk menawarkan produknya guna mendapatkan perhatian serta sebagai stimulan konsumen untuk membeli produknya. Nampak dalam kehidupan sehari-hari pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dapat kita jumpai mulai dari iklan, reklame di pinggir jalan, pamflet, brosur-brosur dan seterusnya. Ini merupakan cara perusahaan mengkomunikasi produknya ke konsumen.

Periklanan merupakan bentuk dari sebuah pemasaran yang banyak digunakan oleh perusahaan karena sifatnya fleksibel dan dapat menjangkau luas dalam pemasaran. Tidak dapat dipungkiri dalam sebuah periklanan ada yang disebut bintang iklan (endorser). Endorser merupakan merupakan seorang komunikator pesan, baik individu maupun kelompok yang tugasnya menyampaikan pesan dari perusahaan dalam hal ini pengiklan (advertiser) kepada konsumen. Sering kali perusahaan menggunakan jasa celebrity sebagai endorser. Dikarenakan celebrity dianggap

46Nurrochim dan Iwan Purwanto, Manajemen Bisnis, (Jakarta: lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 157

39

sebagai figur yang sudah terkenal dalam masyarakat, hal ini menjadi sebuah nilai lebih dari endorser. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan dalam pemasaran produknya menggunakan iklan dikarenakan karena jangkauannya luas serta penggunaan celebrity sebagai salah satu endorse menjadi nilai tambah guna menarik minat beli konsumen. Dengan demikian peneliti ingin mengetahui pengaruh daya tarik iklan dan celebrity endorser terhadap minat beli konsumen. 2.1 Gambar Kerangka pemikiran

Persaingan usaha

Pemasaran

iklan Celebrity endorser

Konsep kreatif Congruence with the brand

Gaya pengungkapan credibility

Nada expertise Kata-kata

Slogan attractiveness

Minat beli

1. Tertarik mencari infomasi 2. Ingin mengetahui produk 3. Tertarik mencoba produk 4. Mempertimbangkan membeli produk 5. Ingin memiliki produk

40

G. Hipotesis Penelitian Hipotesis (hypo = sebelum; thesis = pernyataan, pendapat) adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis memungkin kita menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan “pernyataan tentang harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variable-variabel di dalam persoalan.47 Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: Secara parsial: 1. Variabel (X1) Ho: Tidak Terdapat pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli cosmetic Wardah. Ha: Terdapat pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli cosmetic Wardah. 2. Variabel (X2)

Ho: Tidak Terdapat pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli cosmetic Wardah. Ha: Terdapat pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli cosmetic Wardah. Secara Simultan: 3. Variabel X1 dan X2

Ho: Tidak Terdapat pengaruh daya tarik iklan dan celebrity endorser terhadap minat beli cosmetic Wardah. Ha: Terdapat pengaruh daya tarik iklan dan celebrity endorser terhadap minat beli cosmetic Wardah.

47 W. Gulo, Metodologi penelitian, (jakarta:PT.Grasindo,2010), cet. 6, h.17

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Adapun lokasi dan waktu penelitian ini, penulis akan di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta dengan waktu penelitian dari Juni s/d Agustus 2017.

3.1 Tabel Waktu Penelitian Januari Februari Maret April Mei No Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan 1. Judul Skripsi

Pengumu 2. man Judul Skripsi

Penyusuna 3. n Proposal

Pengumpu lan 4. Proposal (Gelomba ng II)

5 Seminar Proposal

41

42

Gelomban g (II)

Revisi 6 Proposal

No Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusuna n Bab I 7. Pendahulu an

Penyusuna n Bab II 8. Kajian Teori

Penyusuna n Bab III 9. Metodolo gi Penelitian

Penyusuna n Bab IV 10 Penelitian dan Hasil Penelitian

43

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1 Metode kuantitatif digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tapi tidak mendalam. Jika populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.2

Melalui metode tersebut, penulis bertujuan mengetahui apakah minat beli konsumen cosmetic merek Wardah dipengaruhi oleh daya tarik iklan dan celebrity endorser dalam sebuah iklan.

C. Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa, gejala, yang merupakan sumber data dan memiliki karakteristik tertentu dan sama.3 Dalam hal ini yang menjadi populasi penelitian adalah mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah melihat iklan atau sedang menggunakan produk cosmetic merek Wardah. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan bersifat representatif (mewakili).4 Berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan menggunakan sebagian populasi yang disebut sampel. Guna menentukan siapa saja yang akan dijadikan sampel, penulis akan menggunakan metode pengambilan data berupa Purposive Sampling yang merupakan bagian dari Nonprobability Sampling. Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan-

1 Sugiyono, metode penelitian kombinasi (Mixed methods), (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 11 2Sugiyono,metode penelitian manajemen (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 74 3Sukandarrumidi, metodologi penelitian: petunjuk praktis bagi peneliti pemula,(Gadjah Mada University Press, 2012), h. 47 4 Sugiyono, metode penelitian kombinasi: Mixed method, h. 120

44

pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil hanya mahasiswi yang pernah melihat iklan Wardah atau sedang menggunakan produk cosmetic merek Wardah. Penentuan jumlah sampel akan ditentukan dengan menggunakan sampel kouta yaitu teknik penarikan sampel dengan pembatasan (kouta) dan kriteria tertentu agar bisa jadi responden.5 Adapun jumlah minimalnya respoden 30 orang.6 Oleh karena itu dengan keterbatasan dana dan waktu penelitian maka sampel yang digunakan berjumlah 100 orang total dari keseluruhan populasi.

D. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.7 Variabel penelitian ini menggunakan variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Menurut sugiyono, variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.8 Berdasarkan definisi di atas maka penelitian ini menggunakan daya tarik iklan(X1) dan dan celebrity endorser(X2) sebagai variabel bebas, dalam sedangkan minat beli(Y) sebagai variabel terikatnya. 3.2 Tabel Variabel Penelitian (X1)

Daya Tarik Iklan (Y) (X2) Minat Beli Celebrity Endorser

5 Eriyanto, Teknik Sampling Analisis Opini Publik, (:LKS Yogyakarta, 2007), h. 237 6 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi Dan Analisis Data Sekunder Ed. Revisi 2, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) Cet. 5, h. 80 7 Ibid, h. 63 8 Ibid. h. 64

45

1. Variabel X1 Variabel (XI) yang akan diteliti adalah daya tarik iklan. Berdasarkan Kajian teori sebelumnya, menurut Lee dan Johnson periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame, atau kendaraan umum.9 Dalam buku Sumarwan dkk, periklanan juga merupakan penyampaian pesan mengenai produk melalui berbagai media yang bersifat massal dan perusahaan yang menyampaikan pesan tesebut membayar sejumlah biaya kepada media kepada media tersebut.10 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa periklanan merupakan sebuah cara komunikasi dalam pemasaran, baik individu maupun kelompok dengan mengeluarkan sejumlah biaya tertentu dengan maksud menyampaikan sebuah informasi tentang sebuah produk (barang atau jasa). 2. Variabel X2 Variabel (X2) yang akan diteliti adalah celebrity endorser. Berdasarkan kajian teori sebelumnya, Endorser atau istilah lainnya spokenpersons juga bisa dikatakan sebagai juru bicara karena umumnya tugasnya sebagai seseorang yang mengkomunikasikan tentang sebuah produk jasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juru bicara adalah orang yang kerjanya memberi keterangan resmi dan sebagainya kepada umum, dalam hal ini juru bicara mewakili suatu kelompok atau lembaga.11 Kata celebrity dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai selebriti yang berarti merupakan seseorang yang terkenal dan populer didalam masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa celebrity endoser didefinisikan sebagai setiap orang yang terkenal yang ditampilkan dalam sebuah iklan oleh pengiklan (advertiser).

9 Monle Lee dan Carla Johnson, Prisinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global,(Jakarta: Kencana, 2007), Ed. 1, Cet 2, h. 3 10 Sumarwan,Op.cit h. 146 11 www.kbbi.web.id, diakses pada tanggal 19/07/2017 pukul 21.05 WIB

46

3. Variabel Y Variabel (Y) yang akan diteliti adalah minat beli. Berdasarkan pemaparan teori sebelumnya, Minat merupakan keadaaan seseorang untuk melakukan sesuatu yang timbul dari diri sendiri (internal) atau pun orang lain (eksternal). Dalam penelitian yang dilakukan oleh anggoro menyebutkan bahwa minat adalah sebuah rencana sepertinya seseorang akan berprilaku dari situasi tertentu dengan cara-cara tertentu baik seseorang akan melakukannya ataupun tidak.12 Dengan demikian minat beli merupakan sebuah upaya sadar maupun tidak sadar dalam melakukan sesuatu, dalam hal ini merupakan pembelian atas produk tertentu yang dipengaruhi dari diri sendiri (inside) atau dari luar (outside). Minat beli merupakan titik awal akan melakukan sebuah keputusan pembelian yang selanjutnya pada pembelian.

E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian lapangan, peneliti berusaha menganalisis data yang ada di lapangan, sehingga antara teori yang ada dapat dibuktikan relevansinya. Untuk memperoleh data-data lapangan, penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.13 Adapun tipe pertanyaan yang akan diberikan adalah tertutup, yang artinya pertanyaan yang mengharapkan jawaban

12 Aryo Tri Anggoro, Op.Cit h. 29 13 Sugiyono, Op.cit, h. 192

47

singkat atau mengharapkan responden memilih salah satu jawaban alternatif jawaban dari setiap yang telah tersedia.14 Dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.15 Adapun mekanisme penyebaranya dengan memberikan angket kepada konsumen dalam bentuk print out dan dalam bentuk online. 3.3 Tabel Skala Likert NO PILIHAN JAWABAN SKOR

1 SS = Sangat Setuju 5

2 S = Setuju 4

3 RR = Ragu-Ragu 3

4 TS = Tidak setuju 2

5 STS = Sangat tidak setuju 1

(Sumber: Syofian Siregar, yang diolah oleh peneliti) 2. Wawancara Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan untuk menguatkan data dari yang kuesioner sehingga data yang dikumpulkan lengkap dan sesuai dengan kebutuhan penelitian . Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik saling bertanya dan menjawab.16 Wawancara digunakan juga untuk mengetahui hal- hal yang dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.17

14 Ibid, h. 194 15 Syofian Siregar Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS Edisi Pertama(Jakarta: Kencana, 2013), h. 25-26 16 Sukandarrumidi, op.cit , h. 88

48

Adapun reponden yang akan diwawancarai adalah konsumen, baik yang telah menggunakan cosmetic Wardah atau calon pembeli cosmetic Wardah yang telah melihat iklan cosmetic Wardah.

F. Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah.18

Adapun instrumen dari daya tarik iklan dan celebrity endorser produk cosmetic merek Wardah adalah sebagai berikut:

1. Kisi-kisi Angket Penelitian Dalam penyusunan angket penelitian seorang peneliti harus berpedoman kepada kisi-kisi yang ada. Adapun kisi-kisi dari angket penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.4 Tabel Kisi-kisi Angket NO VARIABEL ATRIBUT INDIKATOR UMUM NO ITEM

1 Daya Tarik 1. Konsep kreatif Iklan (X1) 2. Gaya pengungkapan 3. Nada 4. Kata-kata 5. Slogan 2 Celebrity 1. Congruence with the brand Endorser (X2) 2. Credibility 3. Expertise 4. Attractiveness 3 Minat Beli (Y) 1. Tertarik mencari informasi mengenai produk 2. Ingin mengetahui produk 3. Tertarik mencoba produk

17Sugiyono, metode penelitian kombinasi: Mixed method,h.316 18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h.203

49

4. Mempertimbangkan membeli produk 5. Ingin memiliki produk

2. Pedoman Wawancara Untuk mengetahui sejauh mana minat beli konsumen cosmetic Wardah berdasarkan daya tarik iklan dan penggunaan celebrity endorser dalam iklan dilakukan wawancara kepada responden, adapun pedoman wawancara konsumen sebagai berikut:

3.5 Tabel Pedoman Wawancara NO VARIABEL INDIKATOR NO ITEM

1 Daya Tarik 1. Konsep kreatif Iklan 2. Gaya pengungkapan 3. Nada 4. Kata-kata 5. Slogan Celebrity 1. Congruence with the brand Endorser 2. Credibility 3. Expertise 4. Attractiveness Minat Beli 1. Tertarik mencari informasi mengenai produk 2. Ingin mengetahui produk 3. Tertarik mencoba produk 4. Mempertimbangkan membeli produk 5. Ingin memiliki produk

50

Namun sebelum data tersebut dicari dan dianalisis dilakukan beberapa uji terhadap instrumen penelitian. Adapun beberapa uji yang akan dilakukan sebagai berikut:

G. Uji instrumen 1. Uji Validitas Uji Validitas ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing butir soal pertanyaan valid atau tidak valid. Adapun pengujian validitas untuk variabel X menggunakan rumus:19

Keterangan: n: Jumlah Responden ∑X: Jumlah Skor Butir Pernyataan ∑Y: Jumlah Skor Total ∑X2: Jumlah Skor butir pernyataan yang dikuadratkan ∑Y2: Jumlah Skor total yang dikuadratkan Selanjutnya untuk mengetahui apakah data yang didapatkan dari proses observasi dan wawancara termasuk dalam data valid atau tidak, maka dilakukan uji validitas external. Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan dua data tersebut untuk mencari kesamaan antara kriteria yang ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.20

19 Sarini Abdullah dan Taufiq Edy Sutanto, Statiska Tanpa Stres, Transmedia Pustaka 2015, h. 257 20 Sugiyono, op.cit h. 129

51

2. Uji Reliabilitas Uji Reabilitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrument tersebut dianggap reliabel atau tidak. Adapun kriteria pengujian dari uji reabilitas ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:21

keterangan: a : Alfa Crombach p : Banyak item pernyataan c: Rata-rata kovariansi item-item tersebut v: Rata-rata variansi item-item tersebut 3.6 Tabel Kategori Reliabilitas NILAI ARTI RELIABILITAS < 0,20 Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan

0,20 - 0,39 Hubungan yang sangat kecil (tidak erat)

0,40 - 0,69 Hubungan yang cukup erat

0,70 - 0,89 Hubungan yang erat (reliabel)

0,90 - 0,99 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)

1 Hubungan yang sempuna

(sumber:gulford, yang diolah kembali oleh peneliti) Adapun kategori bahwa sebuah instrumen berdasarkan nilai Alfa Cronbach berkisar antara 0-1, semakin mendekati 1 maka semakin

21 Sarini Abdullah dan Taufiq Edy Sutanto, Statiska Tanpa Stres, Transmedia Pustaka 2015, h 259

52

menunjukan tingkat konsisten skor.22 Atau suatu intrumen penelitan 23 dikatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6. Selanjutnya untuk mengetahui apakah data yang didapatkan dari proses observasi dan wawancara termasuk dalam data reliabel atau tidak, maka dilakukan uji test retest. Uji ini dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden.24 Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap kuisioner penelitian dan kemudian mendapatkan data tersebut maka selanjutnya dilakukan uji prasyarat data, dengan tujuan menguji data yang sudah didapatkan sesuai atau tidak sesuai dengan analisis data yang dibutuhkan. Adapun uji prasyarat data ini adalah sebagai berikut: H. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang didapatkan merupakan data yang normal. Adapun rumus pengujianya sebagai berikut:

Dengan:

Fo = frekuensi yang diobservasi 25 Fh = frekuensi yang diharapkan.

22 Suryani dan Hendrayani, Metode Riset Kuantitatif: Teori Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), Ed. 1, h.141 23 Sugiyono, metode penelitian kombinasi: Mixed method. h.84 24 Ibid h. 130 25 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Prenadamedia Group, 2015, h.288

53

2. Uji Linieritas Cara yang dapat digunakan untuk uji linearitas ini antara lain menggunakan persamaan garis regresi atau regresi berganda. Apabila nilai F yang dapat diamati lebih besar dari nilai F tabel pada taraf siginifikasi (α) = 0,05, maka dapat dikatan linear.26 Setelah melakukan serangkaian uji tersebut maka data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan beberapa teknis analisis data diantaranya. 3. Uji Multikolinearitas Sebelum melakukan analisis regresi data yang sudah didapatkan harus dilakukan uji multikolinearitas, uji ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas dengan yang lainya.27

I. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul. Sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.28 Dalam pengolahan data, data yang didapat harus melalui macam-macam ukuran pemusatan data yang bertujuan agar nilai data dari serangkaian data mewakili data tersebut. Pertama mean, adalah jumlah dari serangkaian dibagi dengan jumlah data.29 Kedua modus, adalah nilai dari beberapa data yang mempunyai frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun data berdistribusi atau nilai yang paling sering muncul dalam suatu kelompok data.30 Ketiga median, adalah nilai tengah dari suatu gugusan data yang telah disusun dari data terkecil hingga terbesar atau sebaliknya.31 Lalu keempat standar deviasi, adalah nilai yang

26 Ibid h.289 27 R Gunawan Sudarmanto , Statistik Terapan Berbasis Komputer, Mitra Wacana Media 2013, h. 224 28 Sugiyono, op.cit, h.147 29 Siregar, op.cit, h.20 30 Ibid, h.30 31Ibid, h.32

54

menunjukan tingkat variasi kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari nilai rata-ratanya.32

J. Uji Analisis Regresi Regresi adalah suatu metode untuk mengetahui bagaimana satu variabel bebas menjelaskan nilai-nilai variabel terikat. Adapun model linier sederhana menggunakan rumus:

Y = β0 + β1 X + 3 Dengan: Y adalah variabel terikat, yang akan ditentukan nilainyaberdasarkan X X adalah variabel bebas

β0, β1 adalah parameter regresi, masing-masing menyatakan:

β0 adalah intersep, yaitu nilai Y saat X = 0

β1 mengukur rata-rata perubahan (pertambahan atau pengurungan) Y saat X bertambah sebesar 1 unit. 3 adalah komponen kesalahan, yaitu mengukur ketidakakuratan penaksiran nilai Y berdasarkan nilai X, penyimpangan nilai Y dari perhitungan dengan nilai Y sebenarnya.33 Model persamaan garis linier sederhana: Y=`a+bX, dimana koefisien α dan b dapat dihitung dengan rumus:

32 Ibid, h. 44 33 Sarini Abdullah dan Taufiq Edy Sutanto, Op.cit h. 183-184

55

K. Uji Hipotesis 1. Uji T (Parsial) Untuk menguji kesignifikan korelasi variable X terhadap Y, dilakukan dengan rumus uji-t sebagai berikut:

2. Uji F (Simultan) Statistik uji ini menggunkan rumus sebagai berikut: F = SSR/K SSE/n-(k+1) Dengan: SSE = jumlah kuadrat simpanganjika y ditaksir dengan y regresi SST = jumlah kuadrat simpangan jika Y ditaksir dengan Y rata-rata SSR = SST – SSE K = banyaknya variabel penjelas K+1 = banyaknya parameter regresi yang akan ditaksir.34

3. Uji Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya variabel variabel bebas terhadap variabel terikat dengan angka presense, maka menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100% KD = Koefisien Determinasi r = Koefi.35

34 Ibid h. 199 35 Ibid h. 191-192

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Cosmetic Wardah 1. Profil Perusahaan Cosmetic Wardah

PT Paragon Technologi and innovation berdiri pada tanggal 28 februari 1985 dengan nama awal PT Pusaka Tradisi Ibu. Perusahaan ini baru berganti nama menjadi PT Paragon Technologi and innovation pada tahun 2011. Perusahaan ini didirikan oleh pasangan suami istri, Drs.H.Subakat Hadi, M.Sc dan Dra.Hj.Nurhayati Subakat, Apt. Pada masa itu, pendiri melihat masih ada peluang yang terbuka. Perusahaan ini dimulai dengan sederhana namun sudah diusahakan dengan tata cara baik. PT Pusaka Tradisi Ibu (PTI) pada awalnya berdiri hanya memproduksi perawatan rambut. Pada tahun 1987, perusahaan ini mengeluarkan produk perawatan dengan merek Ega yang dipasarkan melalui salon-salon. Kemudian lahir produk Putri yang sampai sekarang masih diproduksi.

Tahun 1985-1990, PT Pusaka Tradisi Ibu menagalami perkembangan pesat. Mulai dari jabodetabek, produknya mulai menyebar dan bersaing langsung dengan produk yang lama yang telah terkenal. Mulai 1990, produk salonnya dapat bersaing dengan produk yang terkenal. Survei CIC (2002) menyebutkan bahwa Hair Tonic Putri adalah hair tonic yang paling banyak digunakan di Indonesia. Sedangkan produk perawatan rambut lainnya selalu masuk 10 besar. Seiring dengan perkembangan perusahaan, pada bulan Desember 1990, PT Pusaka Tradisi Ibu mendirikan pabrik produksi di Kawasan Industri Cibodas Tangerang. Pendirian pabrik yang baru ini bertujuan untuk menambah kapasitas produksi yang terus meningkat.

56

57

Pada tahun 1995, PTI mulai mengembangkan merek Wardah. Namun belum bisa berjalan baik dikarenakan rekanan manajemen yang kurang baik. PTI kembali mencoba mengembangkan Wardah pada tahun 1966 dengan tetap bekerja sama dengan agen dalam pemasarannya. Sejak itu penjualannya mulai meningkat dan PTI memasuki pasar tata rias.

Ketika krisis ekonomi 1998, banyak perusahaan sejenis yang tutup. Daya beli masyarakat turun sementara harga bahan baku naik sampai 4 kali lipat. PTI mengambil reaksi cepat menyikapi krisis tersebut di saat pesaing-pesaing lain tidak berproduksi. Setelah melewati krisis 4 bulan tersebut, PTI justru mengembangkan pasar. Pada tahun 1999-2003, PTI mengalami perkembangan kedua, penjualan merek Wardah pada masa tersebut melonjak pesat. Pabrik lain di Kawasan Industri Jatake Tangerang didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 2001. PTI mulai memodernisasi perusahaan pada tahun 2002-2003. Perusahaan ini mulai masuk ke pasar umum yang memerlukan perubahan dari segi internal. Selain itu, juga melalui progam promosi dan membina tim promosi.

Pada tahun 2005, PT Pusaka Tradisi Ibu sudah menerapkan Good Manufacturing Practice (GMP) dan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB). Sampai sekarang, di Indonesia baru 80 pabrik dari keseluruhan 760 pabrik yang sudah menerapkan CPKB. Selain itu, PTI menjadi percontohan CPKB untuk industri kosmetika yang lainnya. PTI sampai dengan saat ini memiliki Distribution Centre (DC) hampir di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini memiliki perusahaan ini memiliki DC di Malaysia.1

1 http://asihrahmawati1025.blogspot.co.id/2013/02/pt-paragon-technology-and- innovation_2575.html diakses pada 8 Agustus 2017

58

2. Visi Misi Perusahaan 1. Visi Menjadi peruhaan yang terus berkembang di berbagai bidang dengan menjadikan hari ini lebih baik dari hari yang kemarin 2. Misi 1. Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasaan pelanggan 2. Menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang baik 3. Mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek 4. Terus berinovasi, menguasai ilmu, menerapkan teknologi baru, dan berinovasi demi kepuasaan pelanggan 5. Mengembangkan berbagai unit usaha secara lateral.2

3. Lokasi Lokasi perusahaan guna memproduksi produknya terletak di Kawasan Industri Jatake, Jalan Industri IV Blok AG No.4 Tangerang-Banten. Untuk kantor pusatnya berada Jalan Swadharma Raya, Kp.Baru III No.60 Jakarta Selatan.

4. Logo Perusahaan pada logo Wardah terdapat sebuah slogan “inspiring beauty” yang dapat diartikan sebagai kecantikan yang menginpirasi, hal tersebut karena Wardah menganggap bahwa kecantikan perempuan bukan hanya dari penampilan luar saja tapi dari dalam diri juga penting.

2 http://www.paragon-innovation.com/about/vission_mission diakses pada 8 Agustus 2017

59

4.1 Gambar Logo Wardah

5. Produk Wardah Untuk produk Wardah itu sendiri, terbagi atas 4 jenis yaitu: skin care, body series, make up, dan hajj umrah. Adapun penjelasannya sebagi berikut: a. Skin Care Ini merupakan produk perawatan kulit wajah yang terdiri beberapa produk yaitu: Acne Series, C Defence, Lightening Series, Nature Daily, Renew You, dan White Secret b. Body Series Ini merupakan produk untuk perawatan tubuh yang terdiri beberapa produk yaitu: Intensive Moisturising, Lip care, Morning Essential Body, Scentsation dan Spa Series. c. Make Up Ini merupakan produk rias wajah yang terdiri dari beberapa produk yaitu: BB cream, Everyday Make Up, Exclusive Series, Eye Expert, Luminous Series, dan Make Up Kit. d. Hajj Umrah Ini merupakan produk untuk keperluan jamaah yang sedang melakukan ibadah haji dan umroh yang terdiri dari beberapa produk yaitu: Paket Haji. Roll On dan Sun Care.

60

6. Celebrity Endorser Wardah Sebagai merek bergengsi bagi wanita, Wardah mendukung semua perempuan yang menginspirasi untuk tampil dan menunjukan kreativitas mereka. Peremupuan yang menginspirasi adalah paket lengkap. Mereka memiliki kecantikan luar, banyak prestasi di bidang apapun dan sangat berdedikasi dalam menginspirasi orang lain. Ada beberapa perempuan yang dianggap dapat menginspirasi orang lain yaitu: a. Ineke Koesherawati Wanita kelahiran 13 Desember 1975 telah berkarya di dunia hiburan tanah air, di dunia modelling dan sinetron. Pada tahun 2001, membuat dobrakan dengan memutuskan memakai hijab meskipun saat itu pemakaian hijab belum lumrah. Terinspirasi oleh keberanian pribadinya. Wardah memilih wanita ini pada tahun 2002. Sejak itu nama Inneka Koesherawati terus bergaung sebagai salah satu sosok inspiratif. b. Dewi Sandra Lahir pada tanggal 2 April 1980, Dewi Sandra telah menunjukan kedinamisan wanita yang tidak pernah berhenti berkarya. Memulai karirnya sebagai model lalu merambah dunia tarik suara, Dewi Sandra senantiasa menceriakan suasana. Wanita yang senantiasa bersemangat untuk terus menerus menyebarkan kebaikan pada seluruh dunia ini, memutuskan untuk menggunakan hijab dan memperkuat sisi spritualnya pada tahun 2012. Terkesan oleh sikap dan perilakunya, Wardah kemudian mengangkat Dewi Sandra sebagai Brand Ambassador. Sejak itu, Wardah bersama Dewi Sandra tidak pernah berhenti untuk mengenalkan visi mengenai kecantikan yang menginspirasi. c. Raline Shah

61

Lahir tanggal 4 Maret 1985, wanita penuh talenta ini memulai debut sebagai 2008 lalu menjadi putri yang paling favorit. Setelah menempuh pendidikan di bidang ilmu politik, wanita ini kemudian memutuskan untuk memasuki dunia layar lebar. Dangan totalitas professional, Raline Shah terus mendalami kemampuan aktingnya. Pada tahun 2016, Wardah mengangkat wanita inspiratif untuk menjadi Brand Ambassador. Sosoknya yang percaya diri terbukti menjadi inspirasi bagi seluruh wanita. d. Zaskia Sungkar Lahir tanggal 22 Desember 1990, wanita ini memulai karirnya sebagai pemain sinetron. Pada tahun 2011, ia menemukan passion tersembunyinya di dalam dunia fashion lalu beralih menjadi desainer. Terkesan oleh kiprahnya Wardah memilih Zaskia Sungkar menjadi Brand Ambassador. Dengan terus mendukung karyanya, Wardah bersama Zaskia Sungkar senantiasa menginspirasi setiap wanita untuk mengikuti kata hatinya. e. Ria Miranda Desainer yang lahir pada tanggal 15 Juli 1985 ini mampu memberikan dobrakan di dunia fashion melalui feminitas lembut. Sebagai salah satu influencer hijab fashion terkuat Indonesia, ia percaya bahwa kelembutan adalah kekuatan tersendiri. Keunikan dari sosok ini kemudian membuat Wardah mengangkatnya sebagai Brand Ambassador. Dengan hubungan saling menginspirasi, Wardah bersama Ria Miranda senantiasa menginspirasi dunia untuk menemukan kekuatan di dalam segi kepribadian diri. f. Tatjana Saphira Aktris muda berbakat yang lahir pada tanggal 21 Mei 1997 ini merupakan sebuah fenomena yang mendobrak dunia sinema

62

Indonesia. Dengan perawakan tenang melebihi usianya. Tatjana Saphira memulai karir sebagai model kemudian memasuki dunia layar lebar. Terkenal dengan aura yang menghanyutkan, Wardah kemudian memilih Tatjana Saphira untuk menjadi Brand Ambassador. Sampai saat ini Tatjana Saphira terbukti dapat terus menjadi sosok inspirasi positif bagi generasi muda. g. Dian Pelangi Desainer muda yang lahir pada tanggal 14 Januari 1991 ini memiliki karir yang melejit melalui karya kreatif batik warna-warni. Di tangan dinginnya, keceriaan warna-warna disulap menjadi fashion yang dapat digunakan pada berbagai kesempatan. Ia percaya bahwa pemilihan hidup halal dan berhijab bukan menjadi penghalang untuk berekspresi. Karena kesamaan visi inilah, Wardah kemudian memilih Dian pelangi menjadi Brand Ambassador, perpaduan ini ternyata menjadi sebuah kunci menuju banyaknya karya Dian pelangi yang kini telah dikenal secara global.

B. Analisis Data Penelitian Analisis data merupakan langkah dalam penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan data yang sudah didapat sehingga menjadi sebuah hasil penelitian. Adapun hasil data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada 100 orang yang diberikan kuesioner. Dari kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melihat iklan cosmetic Wardah atau konsumen cosmetic Wardah.

63

4.1 Tabel Pelaksanaan penelitian Kuesioner yang disebarkan 100 buah

Kuesioner yang tidak kembali 0 buah

Kuesioner yang tidak lengkap 0 buah

Kuesioner yang diolah 100 buah

Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017

2. Tabulasi Data Penelitian Tabulasi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden yang menjawab kuesioner. Berikut deskripsi responden yang mengisi dan mengembalikan kuesioner. a. Berdasarkan Usia Berikut ini merupakan data responden penelitian berdasarkan Usia Responden.

4.2 Tabel Responden Berdasarkan Umur USIA FREKUENSI PRESENTASE

18 2 2%

19 4 4%

20 8 8%

21 35 35%

22 46 46%

23 5 5%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017

64

Dari tabel 4.2 menujukan bahwa responden terbanyak pada usia 22 tahun sebanyak 46 orang atau 46% sedangkan responden paling sedikit Pada usia 18 tahun sebanyak 2 0rang. Atau 2%. b. Berdasarkan Semester Berikut ini data responden penelitian berdasarkan tingkatan semester di perkuliahan.

4.3 Tabel Responden Berdasarkan Semester SEMESTER FREKUENSI PRESENTASE

3 8 8%

5 10 10%

7 25 25%

9 45 45%

11 12 12%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa responden mahasiwi semester III sebanyak 8 orang, semester V sebanyak 10 orang, semester VII sebanyak 25 orang, semester IX sebanyak 45 orang, dan mahasiswi semester XI sebanyak 12 orang. c. Berdasarkan Fakultas Berikut ini data responden penelitian yang berdasarkan asal fakultas responden. 4.4 Tabel Responden Berdasarkan Fakultas FAKULTAS FREKUENSI PRESENTASE (DISINGKAT) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan 33 33% Keguruan (FITK)

65

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis 17 17% (FEB) Fakultas Ilmu Dakwah dan 8 8% Komunikasi (FIDKOM) Fakultas Adab dan Humaniora 4 4% (FAH) Fakultas Syariah dan Hukum 3 3% (FSH) Fakultas Sains dan Teknologi 7 7% (FST) Fakultas Kedokteran dan Ilmu 2 2% Kesehatan (FKIK) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu 12 12% Politik (FISIP) Fakultas Dirasat islamiyah 3 3% (FDI) Fakultas Psikologi (FPSI) 7 7%

Fakultas Ushuludin dan 4 4% Filsafat (FUF) Total 100 100%

Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Dari tabel 4.4 menunjukan bahwa sebagian besar responden penelitian ini oleh mahasiswi FITK sebanyak 33 orang, kemudian Mahasiswi FEB sebanyak 17 orang, lalu mahasiswi FISIP sebanyak 12 orang dan yang paling sedikit dari Fakultas FKIK yang hanya 2 orang. C. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan sebelum menguraikan tentang hasil penelitian dan analisisnya agar data yang yang dikumpulkan merupakan data yang valid dan reliable. Karena tidak menutup kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengumpulan data maupun pengukuran data atas variabel-variabel yang digunakan. Dengan demikian penulis melakukan tes validitas dan tes reliabilitas. Tes tersebut hanya merupakan tolak ukur internal

66

saja, sedangkan hal-hal yang bersifat eksternal seperti ketidakjujuran responden dalam memberikan data dan penilaian mereka yang berbeda dan lain sebagainya berada di luar kemampuan penulis. Uji validitas dan reliabiltas dilukan untuk mengetahui kemampuan instrumen dalam mengukur variabel penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan mengajukan beberapa butir pernyataan kuesioner yang akan nantinya diberikan kepada responden. Uji ini dilakukan kepada 40 responden pertama dari 100 responden secara keseluruhan. Berdasarkan tabel nilai r product moment jika uji validitas dilakukan dengan data 40 responden dan taraf siginifikasinya 5% maka nilai standar validnya 0,312.3 Sementara itu untuk uji reliabilitas, suatu intrumen penelitan 4 dikatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6. 4.5 Tabel Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

VARIABEL INDIKATOR BUTIR R. HITUNG R.TABEL HASIL SOAL

DAYA KONSEP KREATIF 1 0.349 0.312 VALID TARIK 2 0.345 0.312 VALID IKLAN 3 0.553 0.312 VALID

GAYA PENGUNGKAPAN 4 0.515 0.312 VALID

5 0.629 0.312 VALID

NADA 6 0.678 0.312 VALID

7 0.710 0.312 VALID

KATA-KATA 8 0.693 0.312 VALID

9 0.523 0.312 VALID

SLOGAN 10 0.372 0.312 VALID

3 Sugiyono, op.cit , h 333 4 Syofian Siregar, op.cit, h. 175

67

11 0.393 0.312 VALID

CELEBRITY CONGRUENCE WITH 12 0.526 0.312 VALID ENDORSER THE BRAND 13 0.780 0.312 VALID

14 0.668 0.312 VALID

CREDIBILITY 15 0.678 0.312 VALID

16 0.632 0.312 VALID

17 0.736 0.312 VALID

EXPERTISE 18 0.530 0.312 VALID

19 0.498 0.312 VALID

20 0.738 0.312 VALID

ATTRACTIVENESS 21 0.579 0.312 VALID

22 0.787 0.312 VALID

23 0.627 0.312 VALID

24 0.456 0.312 VALID

25 0.657 0.312 VALID

MINAT TERTARIK MENCARI 26 0.430 0.312 VALID BELI INFORMASI 27 0.449 0.312 VALID

INGIN MENGETAHUI 28 0.658 0.312 VALID PRODUK 29 0.357 0.312 VALID

TERTARIK MENCOBA 30 0.540 0.312 VALID PRODUK 31 0.358 0.312 VALID

MEMPERTIMBANGKAN 32 0.648 0.312 VALID MEMBELI PRODUK 33 0.337 0.312 VALID

INGIN MEMILIKI 34 0.476 0.312 VALID PRODUK 35 0.424 0.312 VALID

Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017

68

Dari tabel 4.5 menunjukan hasil uji validitas penelitian ini dari 35 butir soal kuesioner dinyatakan valid, hal ini dibuktikan dari angka tertinggi 0,787 dan terendah 0,337 dengan standar validitasnya 0,312. Oleh karena itu peneliti mengambil semua soal tersebut untuk digunakan sebagai data penelitian.

4.6 Tabel Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

RELIABILITY STATISTICS

Cronbach's N of Items Alpha

.928 35

Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Dari tabel 4.6 menunjukan hasil uji reliabilitas penelitian ini dari 35 butir soal memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,928 yaitu lebih besar dari 0,6. Berdasarkan ketentuan kriteria reliabilitas, dimana suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha>0,6 sehingga instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel, hal ini dibuktikan dari angka 0,928 > 0,6. Menurut Gulford nilai 0,928 dalam uji reliabiltas memiliki arti bahwa kuesioner dalam penelitian ini memiliki hubungan yang sangat erat (sangat reliabel).

D. Uji Prasyarat Data Sebelum melakukan uji analisis regresi terhadap data yang sudah valid dan reliabel harus dilakukan uji prasyarat data terlebih dahulu. Adapun uji prasyarat yang dilakukan diantaranya dengan menggunakan: 1. Uji Normalitas Sebuah penelitian digunakan untuk mendapatkan data. Adapun data yang dicari dari populasi belum tentu berditribusi normal atau tidak. Pada

69

penelitian ini menggunakan SPSS Statistics 22 untuk menghitung uji normalitas. Uji normalitas yang dihitung melalui SPSS Statistics 22 menggunakan uji normalitas dengan teknik Kolgomorov-Smirnov (KS). Dalam peneltian ini memiliki asumsi bahwa data berdistribusi normal jika tingkat kesalahannya 5% atau 0,05. Jika sebuah data memiliki nilai sig atau signifikansi yang terdapat pada kolom Kolgomorov-Smirnov lebih kecil dari data Alpha atau tingkat kesalahan yang ditetapkan <0,05 maka data tersebut terdistribusi secara tidak normal. Kemudian Jika sebuah data memiliki nilai sig atau signifikansi yang terdapat pada kolom Kolgomorov-Smirnov lebih besar dari data Alpha atau tingkat kesalahan yang ditetapkan >0,05 maka data tersebut terdistribusi secara normal. Oleh karena itu peneliti menguji normalitas data yang sudah didapatkan, adapun hasil uji normalitas data ini sebagai berikut: 4.7 Tabel Hasil Uji Normalitas KS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test YE N 100 Mean .0000000 Normal Parametersa,b Std. Deviation .23702850 Absolute .070 Most Extreme Differences Positive .070 Negative -.068 Kolmogorov-Smirnov Z .070 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Dari tabel 4.7 diketahui bahwa hasil asumsi KS adalah 0,200 jika asumsi tersebut lebih besar dari 0,05 maka data penelitian ini

70

dapat dikatakaan berdistribusi normal. Selain menggunakan tabel, uji normalitas juga dibuktikan melalui gambar P-Plot. Adapun gambar P- Plot pada penelitian ini sebagai berikut:

4.2 Gambar P-Plot Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan gambar P-Plot di atas yang diolah dari SPSS, maka hasilnya seperti gambar diatas. Jika titik-titik pada gambar mengikuti garis dan berada tidak jauh dari garis diagonalnya maka data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal. Dengan demikian dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistribusi normal karena titik-titik pada gambar mengikuti garis dan berada tidak jauh dari garis diagonalnya sehingga data pada penelitian ini lolos uji normalitas.

2. Uji Linearitas Kemudian untuk memenuhi persyaratan dilakukannya uji regresi linear berganda, data yang sudah didapatkan harus diuji linieritasnya dengan tujuan untuk mengetahui apakah persamaan regresi linear atau non linear. Berikut ini merupakan hasil uji linearitas data sebagai berikut:

71

4.8 Tabel Hasil Uji linearitas ANOVA Table

Sum of Mean Squares Df Square F Sig. Rata_Y * Between Groups (Combined) 10.335 19 .544 11.274 .000 Rata2_X1 Linearity 8.632 1 8.632 178.924 .000 Deviation from 1.702 18 .095 1.960 .022 Linearity

Within Groups 3.860 80 .048 Total 14.194 99 Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Berdasarkan hasil uji linearitas pada tabel 4.8 diketahui bahwa apabila koefisien sig. hitung pada linearity lebih kecil dari tingkat kesalahan atau alpha yang ditetapkan 5% atau 0,05 (sig. < Alpha) maka dapat dinyatakan bahwa hubungan antara variabel bebas dan terikat cenderung berbentuk garis lurus (linear). Sebaliknya apabila koefisien sig. hitung pada linearity lebih besar dari tingkat kesalahan atau alpha yang ditetapkan 5% atau 0,05 (sig. > Alpha) maka dapat dinyatakan bahwa hubungan antara variabel bebas dan terikat cenderung tidak berbentuk garis lurus (tidak linear).5 Dengan demikian pada gambar tabel 4.8 nilai sig. hitung pada linearity sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data tersebut memiliki hubungan antara variabel bebas dan terikat cenderung berbentuk garis lurus (linear).

3. Uji Multikolinearitas Tahap uji prasyarat data selanjutnya adalah uji multikolinearitas dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang linear

5 R. Gunawan Sudarmanto, op.cit , h.205-206

72

antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya.6 Adapun hasil uji multikolinearitas sebagai berikut: 4.9 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Std. Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) .679 .190 3.567 .001 Rata2_X1 .388 .059 .421 6.569 .000 .565 1.771 Rata2_X2 .444 .052 .544 8.484 .000 .565 1.771 a. Dependent Variable: Rata_Y Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.9 diketahui bahwa apabila nilai koefisien VIF hitung pada Collinearity Statistics sama dengan atau lebih kecil daripada 10 (VIF≤10), maka tidak terdapat hubungan antar variabel bebas atau tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya apabila nilai koefisien VIF hitung pada Collinearity Statistics sama dengan atau lebih besar daripada 10 (VIF>10), maka terdapat hubungan antar variabel bebas atau terjadi multikolinearitas. Dengan demikian pada tabel 4.9 menunjukan nilai koefisien VIF hitung pada Collinearity Statistics untuk kedua variabel daya tarik iklan dan celebrity endorser sebesar 1.771<10 maka dapat dinyatakan tidak terjadi hubungan antara variabel bebas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

6 Ibid, 224

73

E. Statistik Deskriptif Berikut ini adalah hasil data analisis statistik deskriptif 4.10 Tabel Statistik Deskriptif Statistics

Celebrity Daya Tarik Iklan Endorser Minat Beli N Valid 100 100 100 Missing 0 0 0 Mean 44.94 57.39 40.84 Std. Error of Mean .452 .649 .379 Median 44.50 57.00 41.00 Mode 47 56 41 Std. Deviation 4.519 6.495 3.787 Variance 20.421 42.180 14.338 Minimum 36 39 31 Maximum 55 70 50 Sum 4494 5739 4084 Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Berdasarkan hasil data statistik pada tabel 4.10, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Daya Tarik Iklan Data daya tarik iklan (variabel X1) diperoleh melalui pengisian instrumen penelitian dengan menggunakan skala likert oleh 100 responden. Ke-100 responden tersebut merupakan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah melihat iklan atau yang sedang menggunakan cosmetic Wardah. Berdasarkan tabel 4.10 di peroleh nilai minimum sebesar 36 dan nilai maksimum sebesar 55 lalu untuk nilai rata-rata (mean) sebesar 44,94 kemudian untuk nilai tengah (median) sebesar 44,50 selanjutnya untuk nilai yang sering

74

muncul (modus) sebesar 47. Terakhir untuk nilai simpangan baku (S) sebesar 4,519 dan varian (S2) sebesar 20,421 2. Celebrity Endorser Data Celebrity endorser (variabel X2) diperoleh melalui pengisian instrumen penelitian dengan menggunakan skala likert oleh 100 responden. Ke-100 responden tersebut merupakan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah melihat iklan atau yang sedang menggunakan cosmetic Wardah. Berdasarkan tabel 4.10 di peroleh nilai minimum sebesar 39 dan nilai maksimum sebesar 70 lalu untuk nilai rata-rata (mean) sebesar 57,39 kemudian untuk nilai tengah (median) sebesar 57,00 selanjutnya untuk nilai yang sering muncul (modus) sebesar 56. Terakhir untuk nilai simpangan baku (S) sebesar 6,495 dan varian (S2) sebesar 42,180 3. Minat Beli Data Celebrity endorser (variabel X2) diperoleh melalui pengisian instrumen penelitian dengan menggunakan skala likert oleh 100 responden. Ke-100 responden tersebut merupakan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah melihat iklan atau yang sedang menggunakan cosmetic Wardah. Berdasarkan tabel 4.10 di peroleh nilai minimum sebesar 31 dan nilai maksimum sebesar 50 lalu untuk nilai rata- rata (mean) sebesar 40,48 kemudian untuk nilai tengah (median) sebesar 41,00 selanjutnya untuk nilai yang sering muncul (modus) sebesar 41. Terakhir untuk nilai simpangan baku (S) sebesar 3,787 dan varian (S2) sebesar 14,542.

75

F. Hasil Uji Analisis Regresi Setelah melakukan berbagai uji persyaratan data dengan hasil secara keseluruhan lolos uji. Selanjutnya akan dilakukan uji analisis regresi. Uji analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat.7 Lalu regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat.8 Berikut ini tabel hasil uji regresi linier berganda pada penelitian ini. 4.11 Tabel Hasil Uji Regresi Liner Sederhana (X1) Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 1.147 .239 4.795 .000 Rata2_X1 .719 .058 .780 12.333 .000 a. Dependent Variable: Rata2_Y Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Jika perhitungan menggunakan X1 saja, maka berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana pada tabel 4.11 antara pengaruh daya tarik iklan (X1) terhadap minar beli (Y) diketahui nilai koefisien regresi adalah sebesar 0,719 dan nilai konstanta sebesar 1,147. Dengan demikian, persamaan regresi yang diperoleh adalah Y=1,147+0,719 X1. Dimana Y adalah minat beli, sedangkan X1 adalah daya tarik iklan. Dari nilai persamaan tersebut maka dapat dianalisis sebagai berikut:

7 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta,Rajawali Pers,2011) h.284 8 Ibid h. 301

76

1. Nilai konstanta sebesar 1,147 menunjukan bahwa jika tidak ada variabel independen (daya tarik iklan), maka nilai minat beli konsumen sebesar 1,147. 2. Nilai koefisien sebesar 0,719 menunjukan bahwa jika nilai variabel independen (daya tarik iklan) sebesar 1, maka minat beli konsumen akan bertambah sebesar 0,719.

4.12 Tabel Hasil Uji Regresi Liner Sederhana (X2) Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 1.335 .194 6.885 .000 Rata2_X2 .671 .047 .822 14.267 .000 a. Dependent Variable: Rata_Y Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Jika perhitungan menggunakan X2 saja, maka berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana pada tabel 4.12 antara pengaruh celebrity endorser (X2) terhadap minar beli (Y) diketahui nilai koefisien regresi adalah sebesar 0,671 dan nilai konstanta sebesar 1,335. Dengan demikian, persamaan regresi yang diperoleh adalah Y=1,335+0,671X1. Dimana Y adalah minat beli, sedangkan X2 adalah celebrity endorser. Dari nilai persamaan tersebut maka dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Nilai konstanta sebesar 1,335 menunjukan bahwa jika tidak ada variabel independen (celebrity endorser), maka nilai minat beli konsumen sebesar 1,335. 2. Nilai koefisien sebesar 0,671 menunjukan bahwa jika nilai variabel independen (celebrity endorser) sebesar 1, maka minat beli konsumen akan bertambah sebesar 0,671.

77

4.13 Tabel Hasil Uji Regresi Liner berganda

Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) .679 .190 3.567 .001 Rata2_X1 .388 .059 .421 6.569 .000 Rata2_X2 .444 .052 .544 8.484 .000

a. Dependent Variable: Rata_Y Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Jika perhitungan menggunakan X1 dan X2, maka berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 4.13 antara pengaruh daya tarik iklan (X1) dan celebrity endorser (X2) terhadap minat beli (Y) diketahui nilai koefisien regresi X1 adalah sebesar 0,388 lalu X2 sebesar) 0,444 dan nilai konstanta sebesar 0,679. Dengan demikian, persamaan regresi yang diperoleh adalahY=0,679+0,388X1+0,444X2. Dimana Y adalah minat beli, sedangkan X1 adalah daya tarik iklan dan X2 adalah celebrity endorser Dari nilai persamaan tersebut maka dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Nilai konstanta sebesar 0,679 menunjukan bahwa jika tidak ada variabel independen (daya tarik iklan dan celebrity endorser), maka nilai minat beli konsumen sebesar 0,679. 2. Nilai koefisien X1 sebesar 0,388 menunjukan bahwa jika nilai variabel independen (daya tarik iklan) sebesar 1, maka minat beli konsumen akan bertambah sebesar 0,388. 3. Nilai koefisien X2 sebesar 0,444 menunjukan bahwa jika nilai variabel independen (celebrity endorser) sebesar 1, maka minat beli konsumen akan bertambah sebesar 0,444.

78

G. Hasil Uji Hipotesis 1. Uji T (Parsial) Uji hipotesis T dilakukan untuk mengetahui pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam pengujian Uji T menggunakan SPSS Statistic 22. Adapun hasil pengujian Uji T sebagai berikut: 4.14 Tabel Hasil Uji T Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) .679 .190 3.567 .001 Rata2_X1 .388 .059 .421 6.569 .000 Rata2_X2 .444 .052 .544 8.484 .000 a. Dependent Variable: Rata_Y Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.14, jika t hitung > t tabel dan nilai sig. <0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh variabel X terhadap Y, sebaliknya jika t hitung < t tabel dan nilai sig. > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Berdasarkan tabel 4.14 pada kolom t hitung pada variabel daya tarik iklan (X1) lebih besar dari t tabel dengan (6,569 > 1,988) dengan nilai sig.<0,05 dengan (0,000 < 0,05) sementara itu untuk pada kolom t hitung pada variabel celebrity endorser (X2) lebih besar dari t tabel dengan (8,484 > 1,988) dengan nilai sig.<0,05 dengan (0,000 < 0,05). Berdasarkan hal di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel daya tarik iklan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen Wardah. 2. Variabel celebrity endorser secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen Wardah.

79

2. Uji F (Simultan) Uji hipotesis F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara simultan atau bersama terhadap variabel terikat. Dalam pengujian Uji F menggunakan SPSS Statistic 22. Adpun hasil pengujian Uji F sebagai berikut: 4.15 Tabel Hasil Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.002 2 5.501 167.123 .000b Residual 3.193 97 .033 Total 14.194 99 a. Dependent Variable: Rata_Y b. Predictors: (Constant), Rata2_X2, Rata2_X1 Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.15, jika f hitung > f tabel dan nilai sig. <0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh secara simultan variabel X1 dan X2 terhadap Y, sebaliknya jika f hitung < f tabel dan nilai sig. > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh secara simultan variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y. Berdasarkan tabel 4.15 pada kolom f hitung pada lebih besar dari F tabel dengan (167,123 > 3,09) dengan nilai sig.<0,05 dengan (0,000 < 0,05) . berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa variabel daya tarik iklan dan celebrity endorser secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap minat beli konsumen Wardah.

3. Koefisien Deteminasi (KD) Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi atau persentase (%) variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai yang digunakan dalam hal ini adalah nilai Adjusted R square dikarenakan sifatnya dapat naik atau turun apabila satu variabel

80

independen ditambahkan kedalam model.9 Adapun hasil uji koefisien determinasi pada penelitian ini sebagai berikut:

4.16 Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi X1 Model Summary

Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .780a .608 .604 .238234759

a. Predictors: (Constant), Rata2_X1 Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Berdasarkan tabel 4.16 diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,604 atau sama dengan 60,4%. Angka tersebut menunjukan bahwa jika hanya variabel daya tarik iklan (X1) saja, maka berpengaruh sebanyak 60,4% terhadap minat beli konsumen Wardah. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi ini. 4.17 Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi X2 Model Summary

Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .822a .675 .672 .216961276 a. Predictors: (Constant), Rata2_X2 Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Berdasarkan tabel 4.17 diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,672 atau sama dengan 67,2%. Angka tersebut menunjukan bahwa jika hanya variabel celebrity endorser (X2) saja, maka berpengaruh sebanyak 67,2% terhadap minat beli konsumen Wardah. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi ini.

9 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan IBM SPSS 23, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), h. 95

81

4.18 Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi X1 dan X2 Model Summary

Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .880a .775 .770 .181424361 a. Predictors: (Constant), Rata2_X2, Rata2_X1 Sumber: Data Primer Diolah, Agustus 2017 Berdasarkan tabel 4.18 diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,770 atau sama dengan 77%. Angka tersebut menunjukan bahwa variabel daya tarik iklan (X1) dan celebrity endorser (X2) berpengaruh sebanyak 77% terhadap minat beli konsumen Wardah. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi ini.

H. Hasil Wawancara Wawancara dilakukan guna memperkuat hasil angket yang telah dibahas sebelumnya. Peneliti telah melakukan wawancara kepada beberapa konsumen dan penjual cosmetic Wardah. Adapun hasil analisis wawancara sebagai berikut: 1. Daya Tarik iklan Daya tarik iklan merupakan salah satu yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini. Iklan merupakan bentuk pemasaran yang populer sampai saat ini. selain itu iklan juga merupakan bentuk komunukasi guna menyampaikan pesan kepada konsumen.Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara kepada konsumen bahwa mereka pertama kali mengetahui produk Wardah melalui iklan televisi. Mereka juga mengingat dalam iklan yang berwarna biru serta adanya sosok perempuan cantik yang menjadi ciri khas Wardah kemudian konsumen mengetahui bahwa produk Wardah merupakan produk yang halal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Wardah mampu menyampaikan pesan dengan baik pada iklannnya kepada konsumen. 2. Celebrity Endorser

82

Celebrity endorser merupakan seseorang selebriti yang dianggap oleh pihak pengiklan dapat menyampaikan pesan produk dengan baik. Hal ini dikarenakan sosok selebriti yang sudah terkenal dimasyarakat tertentu. Wardah merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan jasa celebrity endorser ini. Hasil wawancara diketahui bahwa sebagian besar konsumen mengingat selebriti Dewi Sandra merupakan celebrity endorser iklan Wardah meskipun masih ada beberapa selebriti lain yang menjadi celebrity endorser. Busana, make up, dan sosoknya yang menginspirasilah yang menjadi alasan konsumen mengingat dan menyukai sosok Dewi Sandra. Hal tersebut sejalan dengan slogan Wardah yaitu “inspiring beauty” yang artinya kecantikan yang menginspirasi. 3. Minat Beli Minat beli merupakan keinginan seseorang untuk melakukan kegiatan pembelian. Minat beli dapat dipengaruhi dari dalam maupun luar diri seseorang. Dalam hasil wawancara yang telah dilakukan diketahui bahwa setelah melihat iklan dan mengetahui celebrity endorser Wardah, konsumen muncul rasa ingin tahu tentang produk, ketertarikan, kenginan untuk mencoba serta untuk kenginan melakukan pembelian produk Wardah. Hal ini sejalan dengan hasil uji regresi yang menyatakan bahwa “Daya Tarik Iklan Dan Celebrity Endorser Berpengaruh Terhadap Minat Beli”.

I. Pembahasan Hasil Penelitian Variabel terikat yang diteliti adalah minat beli. Berdasarkan kajian teori sebelumnya dijelaskan bahwa Berdasarkan hasil dan analisis data yang dilakukan, diketahui adanya pengaruh positif antara variabel daya tarik iklan dan celebrity endorser terhadap minat beli konsumen Wardah. Menurut Leonardo minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat

83

kemungkinan konsumen melakukan pembelian.10 Pemasaran merupakan hal yang sering mempengaruhi minat beli konsumen. Menurut Morissan ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran yaitu product, price, promotion, dan place. 11 sejalan dengan hal tersebut Nugroho menambahkan faktor people, process, dan physical evidence.12 Periklanan dan penggunaan celebrity endorser merupakan salah satu hal yang mempengaruhi minat beli seseorang.

Menurut Lee dan Johnson, Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame, atau kendaraan umum.13 Adapun indikator pada daya tarik iklan ini adalah konsep kreatif, gaya pengungkapan, nada dan kata-kata atau slogan pada iklan.14 Sedangkan celebrity endorser didefinisikan sebagai setiap orang yang terkenal yang ditampilkan dalam sebuah iklan oleh pengiklan (advertiser). Penggunaan selebriti dalam iklan didasarkan bahwa produk (barang atau jasa) yang diiklankan akan lebih mudah diingat konsumen karena yang menyampaikan pesan adalah seorang yang populer dan terkenal. Dengan demikian semakin kreatif dan efektif dalam pembuatan iklan dan penggunaan celebrity endorser yang tepat maka dapat meningkatkan minat beli konsumen.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi yang dilihat dari tabel Adjusted R square diketahui bahwa pada variabel daya tarik iklan sebesar sebesar 0,604 atau sama dengan 60,4%. Angka tersebut menunjukan bahwa variabel daya tarik iklan

10 Leonardo, ” Pengaruh Kredibilitas Celebrity Sebagai Model Iklan Terhadap Niat Pembelian,”h. 15. 11 Morissan, loc. cit, h.5 12 Ryan Nugroho dan Edwin Japarianto, “Pengaruh People, Physical Evidence, Product, Promotion, Price dan Place Terhadap Tingkat Kunjungan Di Kafe Coffee Cozies Surabaya”, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 1 No. 2 (2013): h. 1 13 Monle Lee dan Carla Johnson, Prisinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global,(Jakarta: Kencana, 2007), Ed. 1, Cet 2, h. 3 14 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Penerjemah Damos Sihombing ( Jakarta: Erlangga, 2001) Ed. 8, h.160-163

84

(X1) berpengaruh sebanyak 60,4% terhadap minat beli konsumen Wardah, hasil ini serupa dengan penelitian Ahmad surya (2014).15 Lalu pada variabel celebrity endorser sebesar sebesar 0,672 atau sama dengan 67,2%. Angka tersebut menunjukan bahwa variabel celebrity endorser (X2) berpengaruh sebanyak 67,2% terhadap minat beli konsumen Wardah serupa dengan penelitian Corryatul Filacano.16 Kemudian jika digabungkan antara variabel daya tarik iklan (X1) dan celebrity endorser (X2) didapat nilai Adjusted R square sebesar 0,770 atau sama dengan 77% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel daya tarik iklan dan celebrity endorser secara bersama-sama berpengaruh sebesar 77% terhadap minat beli konsumen Wardah. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti adalah didapat bahwa iklan sampai saat ini masih menjadi bentuk pemasaran yang dapat menjangkau secara luas dan masih menjadi pilihan utama dalam pemasaran meskipun ditengah kemajuan teknologi digital saat ini. Sama halnya dengan iklan celebrity endorser juga masih menjadi pilihan utama bagi pengiklan guna mengggunakan jasanya sebagai juru bicara sebuah produk dikarenakan karena sosoknya yang sudah terkenal di masyarakat menjadikan para pengiklan tidak bersusah payah kembali untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat. Dengan demikian, minat beli seseorang dipengaruhi oleh daya tarik iklan dan penggunaan celebrity endorser dalam iklan.

15 Ahmad Surya, “Analisis Pengaruh Store Atmosphere dan Harga terhadap minat beli Konsumen Terhadap Minat Beli Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada convience Store 7-Eleven Ciputat)”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta, 2015). h. vii 16 Corryatul Filacano, “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, Dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Top Coffe Di Wilayah Tangerang Selatan”, (Skripsi S1 Falkutas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta), h.109

85

J. Keterbatasan Penelitian

Pada saat penelitian terdapat beberapa keterbatasan yang dialami oleh peneliti di antaranya sebagai berikut:

1. Keterbatasan biaya dan waktu dalam pengumpulan data yang dimiliki dalam penelitian ini yaitu pada bulan Agustus 2017 dengan sampel yang diteliti berjumlah 100 orang. 2. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017 sehingga terjadi generalisasi daya tarik iklan dan celebrity endorser pada bulan itu saja. 3. Hal-hal yang bersifat eksternal seperti ketidakjujuran responden dalam memberikan data dan penilaian mereka yang berbeda berada diluar kemampuan penulis.

BAB 5 PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya tarik iklan dan celebrity endorser terhadap minat beli konsumen cosmetic merek Wardah. Berdasarkan hasil hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab 4 dengan pengumpulan data dan analisis hasil uji dengan menggunakan SPSS Statistics 22, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Penelitian yang dilaksanakan telah berhasil membuktikan secara empiris yaitu adanya pengaruh daya tarik iklan dan celebrity endorser terhadap minat beli konsumen cosmetic merek Wardah. 2. Berdasarkan nilai Uji T pada variabel daya tarik iklan (X1) didapatkan

bahwa t(hitung)>t(table) dengan (6,569 > 1,988) dan nilai sig.<0,05 dengan (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh antara variabel daya tarik iklan terhadap minat beli. Kemudian berdasarkan nilai Adjusted R Square diperoleh nilai 0,604 atau dapat disimpulkan bahwa daya tarik iklan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen sebesar 60,4%. Pada variabel celebrity endorser (X2) didapatkan bahwa

t(hitung)>t(table) dengan (8,484 > 1,988) dan nilai sig.<0,05 dengan (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh antara variabel daya tarik iklan terhadap minat beli. Kemudian berdasarkan nilai Adjusted R Square diperoleh nilai 0,672 atau dapat disimpulkan bahwa celebrity endorser secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen 67,2%. 3. Berdasarkan nilai Uji F pada variabel celebrity endorser (X2) didapatkan

bahwa f(hitung)>f(table) dengan (167,123 > 3,09) dan nilai sig.<0,05 dengan (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh antara variabel

86

87

daya tarik iklan dan celebrity endorser secara simultan terhadap minat beli. Kemudian berdasarkan nilai Adjusted R Square diperoleh nilai 0,770 atau dapat disimpulkan variabel daya tarik iklan dan celebrity endorser secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen sebesar 77%.

B. Implikasi

Berdasarkan peneltian yang dilakukan dapat diketahui bahwa daya tarik iklan dan celebrity endorser berpengaruh secara simultan terhadap minat beli cosmetic Wardah pada mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan demikian, semakin kreatif daya tarik iklan ditambah image celebrity endorser yang baik akan menarik minat beli konsumen terhadap cosmetic Wardah. Hal ini dapat dicapai dengan cara sebagai berikut:

1. Dari data hasil yang ada menunjukan bahwa daya tarik iklan cosmetic Wardah sudah baik, dimana iklan televisi masih menjadi yang awal serta yang utama dalam sumber informasi bagi konsumen. Untuk itu cosmetic Wardah harus mempertahankan daya tarik iklan berupa ciri khas sosok perempuan yang menginspirasi (imspiring women) yang dimana sering diingat oleh konsumen begitupun jaminan halal yang diberikan oleh cosmetic Wardah yang menjadi yang menjadikan daya tarik bagi sebagian konsumen. Oleh karena itu cosmetic Wardah harus mempertahankan daya tarik iklan yang sudah baik ini untuk bertahan dalam persaingan usaha yang semakin ketat. 2. Dari segi celebrity endorser yang digunakan oleh cosmetic Wardah juga sudah baik karena para celebrity endorser cosmetic Wardah ini merupakan wanita-wanita yang cantik dan mengisnpirasi dalam bidangnya masing- masing. Hal ini sejalan dengan slogan Wardah berupa ”inspriring beauty”

88

yang dapat diartikan kecantikan yang menginspirasi. Oleh karena itu cosmetic Wardah harus mempertahankan celebrity endorser yang sudah baik ini karena dengan image celebrity endorser yang baik berpengaruh kuat terhadap cosmetic Wardah. 3. Penelitian ini memberikan kesempatan semua pihak di dalam dunia pemasaran, khususnya perusahaan Cosmetic Wardah untuk selalu kreatif serta inovatif dalam memasarkan produknya kepada konsumen. C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran dan rekomendasi pada penelitian selanjutnya untuk menambahkan atau mengganti beberapa variabel independen yang mempengaruhi minat beli antara lain adalah harga, kualitas produk, word of mouth, brand image, reputation, dan lain-lain. Serta peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memperluas batasan ruang lingkup sampel yang diambil dalam penelitian, agar dapat memperoleh informasi yang lebih luas mengenai prduk yang akan diteliti. Dikarenakan objek kajian penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan sehingga menjadi pusat perhatian bagi kompetitor lain juga. Maka, hasil penelitian ini memberikan masukan terhadap pihak perusahaan cosmetic merek Wardah untuk senantiasa meningkatkan kreatifitas serta berinovasi mempertahankan dan meningkatkan daya tarik iklan dan penggunaan celebrity endorser dalam iklan.

DAFTAR PUSTAKA

“Belanja Iklan Televisi 2011-2015.” Artikel diakses pada 8 Juli 2017 dari http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/08/05/belanja-iklan-televisi- 2011-2015

“Biografi Dewi Sandra”, Artikel diakes pada 12 Februari 2017 dari m.wikipedia.org

“Kisah Jatuh Bangun Bisnis Wardah” Artikel diakses pada 10 Februari 2017 dari m.dream.co.id

“Rektor: Jumlah Mahasiswa UIN Jakarta Terus Bertambah”. Artikel diakses pada 20 Desember 2017 dari www.uinjkt.ac.id/rektor-jumlah-mahasiswa-uin-jakarta- terus-bertambah/

Abdullah, Sarini dan Taufiq, Edy Sutanto. StatiskaTanpa Stres. T.tp. Transmedia Pustaka, 2015

Adiyanto, Nasrul. “Pengaruh Kredibilitas Sumber IklanTerhadap Minat Beli Konsumen: Studi Kasus Pada Iklan Yamaha Jupiter MX Versi Valentino Rossi.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, 2010

Adji, Jennifer dan Semuel, Hatane. “Pengaruh Satisfaction dan Trust Terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention) di Starbuck The Square Surabaya.” Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1 (2014): h.5

Anggoro, Aryo Tri. “Pengaruh Green Product Terhadap Minat Beli Konsumen: Studi Kasus Pada Lampu Philips Compact Flourescent Light di Wilayah Depok.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia, 2015

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2006

89

90

Astika, Shinta Tri. “Pengaruh Kredibilitas Endorser Celebrity Terhadap Minat Beli Konsumen: Studi Pada Iklan Shampo Loreal Versi Dian Sastro.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, 2015

Belch, George E dan Belch, Michael A. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective Edisi Lima. New York: The McGraw-Hill Companies, 2001

Berita Kompas. “ Kisah Pendiri Wardah, dari door to door sampai dikejar CEO” Artikel diakses pada tanggal 10 Februari 2017 dari www.bisniskeuangan.kompas.com

Boyd, Harverd W. dkk. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global Edisi Dua Jilid Dua. Jakarta:Erlangga, 2000

Efendy, Heru. Industri Pertelevisian Indonesia: Sebuah Kajian. Jakarta: Erlangga, 2008.

Fatmawati, Asih. “Bografi Dewi Sandra” Artikel diakses pada 7 Februari 2017 dari www.asihrahmawati.blogspot.co.id

Fauzi, Ahmad. “Belanja Iklan di Media Pada Tahun 2016 Capai Rp. 134,8 Triliun.” Artikel diakses pada 8 Juli 2017 dari http://ekonomi.kompas.com/read/2017/02/01/201241826/belanja.iklan.di.med ia.pada.2016.capai.rp.13.4.8.triliun

Filacano, Corryatul. “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan Dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Top Coffe di Wilayah Tangerang Selatan” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014

Ghozali,Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan IBM SPSS 23, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016

91

Gule, W. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo. Cet. Ke-6,2010

Hanifuddin, Ahmad Alfian. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Gaya Hidup, Dan Penetepan Harga Terhadap Minat Beli Ulang Pada Konsumen Toko 7-eleven. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014

Hendrayani dan Suryani. Metode Riset Kuantitatif: Teori Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Edisi Satu. Jakarta: Prenadamedia Group, 2015 http://asihrahmawati1025.blogspot.co.id/2013/02/pt-paragon-technology-and- innovation_2575.html Artikel diakses pada 8 Agustus 2017 http://kbbi.web.id Artikel diakses pada 18 Juli 2017 pukul 21.30 WIB http://www.paragon-innovation.com/about/vission_mission Artikel diakses pada 8 Agustus 2017

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Intermedia, 1995

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Delapan. Jakarta: Erlangga, 2001

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas, Jilid Satu. T.Tp: PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2007.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat, 1995

Lee, Monle dan Johnson, Carla. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global Edisi Satu. Jakarta: Kencana. Cet ke-2, 2007

92

Leornado, Gorda. “Pengaruh Kredibilitas Celebrity sebagai Model Iklan Terhadap Niat Pembeli: Studi Kasus Agnes Monica, Dian Sastro, Deddy Mizwar, dan Komeng.”Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2013

Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder Ed.Revisi2. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Morrisan. Metode Penelitian Survei. Jakarta/;Prenadamedia Group,2012

Morrisan. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet ke-1, 2010

Nugroho, Ryan dan Japarianto, Edwin. “Pengaruh People, Physical Evidence, Product, Promotion, Price dan Place Terhadap Tingkat Kunjungan di Kafe Coffe Cozies Surabaya.” Jurnal Manajemen Pemasaean Petra Vol. 1 No. 2 (2013), h.1

Nurrochim dan Purwanto, Iwan. Manajemen Bisnis. Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 2010

Prisgunanto, Ilham. Komunikasi Pemasaran Era Digital. Jakarta: Prisani Cendekia, 2014

Putra, Rizki Ananda. “Pengaruh Brand Image, Reputation, Identity, Sponsorship, Adidas di Chelsea Football Club Terhadao Minat Beli Produk: Studi Kasus Pada Chelsea Indonesia Supporter Club (CISC) Tangerang Selatan. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016

Schiffman, Leon dan Kanuk,Leslie Lazar. Perilaku Konsumen Edisi Tujuh. Jakarta:PT. Indeks, 2008

Schiffman, Leon G dan Wisenblit, Joseph L. Consumer Behaviour Edisi Sebelas. Edinburgh:Pearson Education Limited, 2015

93

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS Edisi Pertama. Jakarta: Kencana, 2013

Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers, 2011

Solomon, Michael R. Consumer Behaviour: Buying, Having, Being Edisi Dua. Massachusetts: A Division Of Paramount Publishing, 1994

Sudarmanto, R. Gunawan. Statistik Terapan Berbasis Komputer Dengan Program IBM SPSS Statistic 19. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods. Bandung: Alfabeta, 2011

Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen. Bandung:Alfabeta, 2014

Sukandarrumidi. Metode Penelitian: Petunjuk Praktis Bagi Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012

Sumarwan, Ujang. Dkk. Pemasaran Strategik: Perspektif Perilaku Konsumen dan Marketing Plan Cetakan Satu. Bogor: IPB Press, 2015

Surya ,Ahmad. “Analisis Pengaruh Store Atmosphere dan Harga terhadap minat beli Konsumen Terhadap Minat Beli Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada convience Store 7-Eleven Ciputat)”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta, 2015

Surya Ahmad. “Analisis Pengaruh Store Atmosphere Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen: Studi Kasus Pada Convience Store 7-eleven Ciputat. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,2014

94

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2014

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Tidak Sehat

Yusuf, A Muri. Metode Penelitian Kauntitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group, 2015

Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN Angket penelitian ini ditujukan kepada seluruh mahasiwa yang pernah iklan cosmetic wardah atau telah menggunakan produk dari cosmetic wardah.

PETUNJUK PENGISIAN:

1. Isilah data dan identitas terlebih dahulu 2. Berdasarkan atas pengalaman Kakak, Adik, Saudara/I, berilah ceklis ( √ ) pada bobot nilai alternatif jawaban yang paling menggambarkan penilaian Kakak, Adik, Saudara/I pada setiap pertanyaan. Instrumen penelitian ini dibuat dengan menggunakan skala likert terdiri dari lima pilihan jawaban. 3. Keterangan pilihan jawaban: STS=Sangat Tidak Setuju, TS=Tidak Setuju, R=Ragu-ragu, S=Setuju, SS=Sangat Setuju.

Identitas Responden:

No. Responden : (diisi oleh peneliti) Usia: tahun

Nama : (boleh diisi/tidak)

Semester : Fakultas: (disingkat)

1. Daya Tarik Iklan

No Pernyataan STS TS R S SS 1 Iklan cosmetic wardah lebih menarik dari iklan-iklan cosmetic lainnya 2 Keserasian warna dalam tampilan iklan cosmetic wardah sesuai dan artistik (enak

dilihat) 3 Cerita dalam iklan cosmetic wardah membuat saya terbawa dalam alur cerita. 4 Dalam iklan wardah menampilkan simbol kepribadian berupa inspiring women 5 Apa yang disampaikan iklan (pesan iklan) mengenai produk cosmetic wardah bermanfaat (contoh: diproduksi dari bahan-bahan yang halal) 6 Iringan musik (lagu) dalam iklan cosmetic wardah menarik (enak didengar) 7 Iringan musik (lagu) dalam iklan cosmetic wardah terdengar secara baik 8 Kata-kata (suara) yang terdengar dalam iklan cosmetic wardah mudah dimengerti 9 Kata-kata (tulisan) dalam iklan cosmetic wardah terlihat secara jelas. 10 Saya mengingat slogan cosmetic wardah “inspiring beauty” 11 Saya megingat slogan wardah “kecantikan sejati dari hati”

2. Celebrity Endorser

No Pernyataan STS TS R S SS 12 Penampilan fisik Dewi Sandra yang cantik sesuai dengan merek wardah 13 Pengetahuan Dewi Sandra tentang arti kecantikan sesuai dengan merek wardah 14 Kepribadian Dewi Sandra yang menginspirasi wanita sesuai dengan merek wardah.

15 Dewi Sandra merupakan sosok yang dapat dipercaya dalam menyampaikan pesan dalam iklan cosmetic merek wardah 16 Dewi Sandra menyampaikan pesan pada iklan cosmetic merek wardah secara jujur 17 Pesan yang disampaikan oleh Dewi Sandra pada iklan cosmetic merek wardah dapat dipercaya 18 Dewi Sandra memiliki kemampuan untuk membintangi cosmetic wardah iklan. 19 Dewi Sandra memiliki pengalaman tentang Cosmetic. 20 Dewi Sandra mampu menyampaikan produk cosmetic wardah dengan baik 21 Saya menyukai penampilan fisik Dewi Sandra 22 Saya menyukai kepribadian Dewi Sandra 23 Saya menyukai Dewi Sandra karena mempunyai kesamaan dalam ketertarikan bernyanyi. 24 Saya menyukai Dewi Sandra karena memiliki kesamaan dalam berbusana. 25 Saya menyukai Dewi Sandra karena sosoknya yang menginspirasi

3. Minat Beli

No Pernyataan STS TS R S SS 26 Saya mencari informasi mengenai produk cosmetic wardah di media elektronik (tv, radio, internet dan lain-lain). 27 Saya mencari informasi mengenai produk cosmetic wardah di media cetak (koran,

majalah dan lain-lain) 28 Saya ingin mengetahui mengenai produk cosmetic wardah dengan datang ke tokonya. 29 Saya ingin mengetahui produk cosmetic wardah melalui salesman. 30 Saya tertarik mencoba sampel produk cosmetic merek wardah di toko. 31 Saya tertarik mencoba sampel yang diberikan salesman cosmetic wardah. 32 Dibandingkan dengan produk sejenis maka saya memilih cosmetic wardah. 33 Dalam anggaran yang terbatas pun saya akan mempertimbangkan membeli cosmetic wardah. 34 Saya ingin memiliki produk cosmetic merek wardah. 35 Cosmetic wardah merupakan pilihan utama saya ketika membutuhkan cosmetic

Lampiran 2 Pedoman wawancara 1 Apakah anda pernah melihat iklan? Jika iya, seperti apa? 2 Menurut anda bagaimana sosok wanita inspirasi dalam iklan ? 3 Hal positif apa yang anda ketahui dalam iklan wardah? 4 Slogan apa yang anda ingat dari iklan wardah? 5 Dari beberapa celebrity endorser wardah, menurut anda apakah kepribadiannya sesuai dengan produk cosmetic wardah? 6 Apakah anda percaya produk cosmetic wardah juga digunakan juga oleh mereka? 7 Dewi sandra sebagai celebrity endorser, menurut anda apakah dewi sandra juga mengetahui informasi tentang cosmetic wardah? 8 Apakah anda menyukai celebrity endorser? Jika iya, apa alasannya? 9 Bagaimana cara anda mengetahui produk wardah? 10 Produk cosmetic wardah apa saja yang anda ketahui? 11 Bagaimana cara anda memilih cosmetic ? apakah wardah menjadi salah satu pertimbangan dalam hal cosmetic? 12 Setelah mengetahui celebrity endorser, apakah anda tertarik mencoba cosmetic wardah? 13 Apakah anda ingin memiliki cosmetic wardah? jika iya, alasannya?

Hasil Wawancara Narasumber Pertama Nama : NUB Usia : 22 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Hari/Tanggal : 19 Oktober 2017 Pukul : 15.00 WIB Tempat : McDonald Menjangan Ciputat 1. Apakah Anda pernah melihat iklan Wardah? Jika iya, seperti apa? Pernah, iklan wardah itu menarik dan syutingnya itu kebanyakan di luar negeri.

2. Menurut Anda, bagaimana sosok wanita inspirasi dalam iklan? Sosok wanita dalam iklan wardah sangat inspriratif. Contohnya seperti Raline Syah menurut saya, ia sekarang merupakan Direktur Utama dari maskapai penerbangan Air Asia. Terus Dewi Sandra juga, dari dulu dia seorang penyanyi dengan pakaian yang seksi, sekarang sudah hijrah, sudah masuk Islam dan pakaiannya juga sekarang sudah menutup aurat.

3. Hal positif apa yang Anda ketahui dalam iklan wardah? Karena produk-produk wardah halal

4. Slogan apa yang Anda ingat dari iklan wardah? Inspiring beauty. Kecantikan yang menginspirasi.

5. Dari beberapa celebrity endorser wardah, menurut Anda apakah kepribadiannya sesuai dengan produk cosmetic wardah? Iya, seperti yang sudah saya bilang sebelumnya kaya contoh dua yaitu Dewi Sandra dan Raline Syah itukan sangat menginspirasi. Itu kan sangat mewakili kosmetik wardah yang bukan hanya cantik fisik aja tapi juga cantik kepribadiannya. Jadi sangat menginspirasi perempuan-perempuan wardah. 6. Apakah anda percaya produk cosmetic wardah juga digunakan oleh mereka? Iya percaya dong

7. Dewi Sandra sebagai celebrity endorser, menurut Anda apakah Dewi Sandra juga mengetahui informasi tentang cosmetic wardah?

Tau dong. Kan dipertanyaan sebelumnya saya percaya kalau Dewi Sandra menggunakan kosmetik wardah. Otomatis Dewi Sandra juga pasti tahu informasi mengenai kosmetik wardah. Apa itu wardah, manfaat kosmetik wardah, bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik wardah.

8. Apakah Anda menyukai celebrity endorser? Jika iya, apa alasannya? Suka, suka, suka. Sama seperti jawabannya sebelumnya, mereka itu sosok yang sangat menginspirasi, terus apa ya hmmm. Bukan hanya cantik fisik aja tetapi juga kepribadian mereka. Contohnya aja Raline syah, walaupun dia seorang wanita tetapi dia sekarang menjadi Direktur Utama Air Asia, Dewi Sandra juga sekarang sudah berhijab. Penampilan mereka juga sangat cantik. Gaya busana mereka juga saya sukai. Pakaian yang mereka gunakan juga tahu tempat, tahu waktu. Gak saltum (salah kostum) kalo sebutnya hehehe.

9. Bagaimana cara Anda mengetahui produk wardah? Dari iklan, dari ilan di Televisi

10. Produk cosmetic wardah apa saja yang Anda ketahui? Hmm ada lipstick, BB Cream, Bedak, Maskara, ada Foundation, ada Night Cream. Banyak . 11. Bagaimana cara Anda memilih cosmetic wardah? Apakah wardah menjadi salah satu pertimbangan dalam hal cosmetic? Ya cara saya memilih kosmetik itu pasti untuk mengatasi masalah dimuka saya dong. Karena saya kan berminyak dan komedo. Yaudah itu sih pas banget sama kosmetik yang ditawarkan kosmetik wardah untuk mengatasi masalah dimuka saya.

12. Setelah mengetahui celebrity endorser, apakah Anda tertarik menggunakan cosmetic wardah? Tertarik dong, kan saya juga Cuma menggunakan kosmetik wardah hehehe

13. Apakah Anda ingin memiliki cosmetic wardah? Jika iya, apa alasannya? Ingin dong. Iya karena tadi karena kosmetik wardah cocok dengan muka saya walaupun seandainya Brand Ambasador wardah bukan Dewi Sandra. Dan semakin tertarik dengan wardah karena Brand Ambasador itu ada Dewi Sandra dan Raline Syah. Jadi mau beli deh.

Narasumber Kedua Nama : FN Usia : 22 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Hari/Tanggal : 20 Oktober 2017 Pukul : 11.00 WIB Tempat : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 1. Apakah Anda pernah melihat iklan Wardah? Jika iya, seperti apa? Pernah, hmm model ambasadornya cantik, terus halal. Udah itu aja sih

2. Menurut Anda, bagaimana sosok wanita inspirasi dalam iklan? Kebanyakan sih orang wardah ambil model orang yang berhijab. Karena title halalnya.

3. Hal positif apa yang Anda ketahui dalam iklan wardah? Karena dia produk kecantikan, ya bikin bagus penampilan, mempercantik penampilan.

4. Slogan apa yang Anda ingat dari iklan wardah? Hmm gatau. Kayanya halal deh, taunya itu aja

5. Dari beberapa celebrity endorser wardah, menurut Anda apakah kepribadiannya sesuai dengan produk cosmetic wardah? Brand ambasador ada Dewi Sandra, Laudya Cintia Bella, Inneke Kusherawati, Raline Syah. Kepribadiannya sejauh ini menurut saya sesuai. Karena artis-artisnya kan sopan-sopan

6. Apakah anda percaya produk cosmetic wardah juga digunakan oleh mereka? Hmm tidak percaya. Menurut saya karena mereka akan memilih kosmetik yang lebih mahal. 7. Dewi Sandra sebagai celebrity endorser, menurut Anda apakah Dewi Sandra juga mengetahui informasi tentang cosmetic wardah? Ya pasti taulah kan dia brand ambasadornya

8. Apakah Anda menyukai celebrity endorser? Jika iya, apa alasannya? Hmm suka. Saya suka Dewi Sandra, karena dia memberikan saya inspirasi. Seperti hijrahnya dia. Terlihat semakin dewasa.

9. Bagaimana cara Anda mengetahui produk wardah? Dari iklan, iklan televisi

10. Produk cosmetic wardah apa saja yang Anda ketahui? Ohh bedak, lipstick, maskara, pensil alis, sabun cuci muka . 11. Bagaimana cara Anda memilih cosmetic wardah? Apakah wardah menjadi salah satu pertimbangan dalam hal cosmetic? Yang murah, yang bakalan bikin terlihat natural. Soalnya wardah hasilnya gak tebel.

12. Setelah mengetahui celebrity endorser, apakah Anda tertarik menggunakan cosmetic wardah? Iya tertarik.

13. Apakah Anda ingin memiliki cosmetic wardah? Jika iya, apa alasannya? Iya ingin. Iya karena menyukai produknya.

Narasumber Ketiga Nama : LS Usia : 22 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Hari/Tanggal : 22 Oktober 2017 Pukul : 19.00 WIB Tempat : Jl. Aneka Warga Ciputat 1. Apakah Anda pernah melihat iklan Wardah? Jika iya, seperti apa? Pernah, warna iklan wardah khas dengan warna biru. Ada modelnya juga. Ada Dewi Sandra, sama Inneke

2. Menurut Anda, bagaimana sosok wanita inspirasi dalam iklan? Sosok Dewi Sandra sangat menginspirasi dari dulu pakaiannya yang frontal sekarang sudah tertutup. Terus kalau Inneke kalo gak salah anggota DPR juga. Nah kalo Inneke itu sosok ibu yang tangguh.

3. Hal positif apa yang Anda ketahui dalam iklan wardah?

Karena yang pertama karena produknya halal, terus cocok juga dimuka. Wardah ciri khasnya warna biru dan kuning yang sangat saya ingat

4. Slogan apa yang Anda ingat dari iklan wardah? Inspairing beauty.

5. Dari beberapa celebrity endorser wardah, menurut Anda apakah kepribadiannya sesuai dengan produk cosmetic wardah? Sesuai, kepribadiannya sesuai dengan kosmetik wardah.

6. Apakah anda percaya produk cosmetic wardah juga digunakan oleh mereka? Percaya. 7. Dewi Sandra sebagai celebrity endorser, menurut Anda apakah Dewi Sandra juga mengetahui informasi tentang cosmetic wardah? Tahu, kan dia sering kalo ada promosi kosmetik wardah kan mereka sering dilibatkan. Pasti mereka tahu tentang kosmetik wardah.

8. Apakah Anda menyukai celebrity endorser? Jika iya, apa alasannya? Iya suka, karena saya bilang dari awa mereka sosok yang inspiratif. Terus ada Inneke selain menjadi artis, dia juga sebagai ibu rumah tangga yang tangguh dan ditambah lagi dia sebagai anggota DPR

9. Bagaimana cara Anda mengetahui produk wardah? Dari iklan, iklan TV.

10. Produk cosmetic wardah apa saja yang Anda ketahui? Ada banyak. Ada lipstick, ada bb cream, ada serum, ada eyeliner, ada bedaknya juga.

11. Bagaimana cara Anda memilih cosmetic wardah? Apakah wardah menjadi salah satu pertimbangan dalam hal cosmetic? Pertama sesuai dengan kecocokan dengan saya. Kalo cocok ya lanjut saya gunakan. Kalau harga wardah emang lebih mahal dari yang lain. Tapi ya kalo cocok disaya ya dilanjutkan. Harga itu nomor sekian sih.

12. Setelah mengetahui celebrity endorser, apakah Anda tertarik menggunakan cosmetic wardah? Iya tertarik. Dari temen sih rekomendasi. Kalo cocok ya pakai

13. Apakah Anda ingin memiliki cosmetic wardah? Jika iya, apa alasannya? Iya pengen punya semuanya.

Narasumber Keempat Nama : FH Usia : 22 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Hari/Tanggal : 24 Oktober 2017 Pukul : 14.00 WIB Tempat : Perpustakaan Utama, UIN Syarif Hidayatulah Jakarta 1. Apakah Anda pernah melihat iklan Wardah? Jika iya, seperti apa? Pernah, sering lihat. Kalau digambarkan itu seorang wanita yang cantik. Warnanya itu dominan biru. Ciri khasnya bunga-bunga. Hampir semua modelnya berhijab.

2. Menurut Anda, bagaimana sosok wanita inspirasi dalam iklan? Sosok perempuannya ada Dewi Sandra, Dian Pelangi, Tatjiana Safira, Raline syah. Sosoknya itu kaya Dian Pelangi itu berhijab, cantik, menginspirasi karena dia fashion designer, bukan hanya di Indonesia saja tapi udah keluar negeri. Terakhir itu dia ikut New York Fashion Week

3. Hal positif apa yang Anda ketahui dalam iklan wardah? Yang paling utama. Mungkin kalo pribadi, karena cocok sih. Cocok sama orang-orang Asia.

4. Slogan apa yang Anda ingat dari iklan wardah? Inspairing beuaty. Pasti inget hahah

5. Dari beberapa celebrity endorser wardah, menurut Anda apakah kepribadiannya sesuai dengan produk cosmetic wardah? Ya sesuai sih. Karena kan inspiraing beuaty. Kaya Dian Pelangi menginsipirasi wanita-wanita berhijab diluar sana.

6. Apakah anda percaya produk cosmetic wardah juga digunakan oleh mereka? Percaya gak percaya. Mungkin skin care nya gak digunakan ya. Tapi kalau misalnya bedaknya, lipstick yang matte itu kayanya sih digunakan.

7. Dewi Sandra sebagai celebrity endorser, menurut Anda apakah Dewi Sandra juga mengetahui informasi tentang cosmetic wardah?

Kalau ditanya tahu apa engga. Kayanya sih tau walaupun gak secara keseluruhan. Karena kan sebelum di endors pasti dia dikasih tau kalo produk wardah itu seperti ini ini ini gitu.

8. Apakah Anda menyukai celebrity endorser? Jika iya, apa alasannya? Suka. Karena apa ya hmm karena cantik. Terus terinspirasi. Kaya Dewi Sandra, Dian Pelangi yang baru berhijab. Terus kalo Raline Syah taulah dia menginspirasi. Terakhir dia diangkat jadi CEO di Airlanes kan

9. Bagaimana cara Anda mengetahui produk wardah? Dari iklan di TV

10. Produk cosmetic wardah apa saja yang Anda ketahui? Ada BB Cream, terus serum. Hmm terus apa tuh Night dan Day cream. Pensil alis, eyeliner dan teman-temannya

11. Bagaimana cara Anda memilih cosmetic wardah? Apakah wardah menjadi salah satu pertimbangan dalam hal cosmetic? Yang pertama itu bisa dijangkau secara materi. Yang kedua cocok gak sih dikulit. Kaya misalnya wardah nih, dipake dulu seminggu sampai dua minggu, kalau gak ada apa-apa dikulit artinya cocok.

12. Setelah mengetahui celebrity endorser, apakah Anda tertarik menggunakan cosmetic wardah? Tertarik sih buat mencoba.

13. Apakah Anda ingin memiliki cosmetic wardah? Jika iya, apa alasannya? Inginlah, kalau sejauh produk bisa dijangkau. Gak lebih dari 150 ribu. Masih bisa untuk kantong mahasiswalah.

Lampiran 3 Data Uji Coba Validitas Variabel Daya Tarik Iklan (X1)

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total 1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 46 2 3 4 2 3 5 3 3 4 4 4 4 39 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 47 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 3 43 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 47 6 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 45 7 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 50 8 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 49 9 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 47 10 5 4 3 5 5 4 3 4 4 5 3 45 11 4 4 2 3 3 3 3 4 4 5 4 39 12 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 49 13 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 46 14 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 44 15 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 51 16 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 40 17 5 4 3 3 4 3 4 4 5 5 3 43 18 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 53 19 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54 20 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42 21 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 47 22 2 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 47 23 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 50 24 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 49 25 2 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 37 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 28 4 5 3 5 3 3 3 3 3 5 5 42 29 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 43 30 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 52 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 45 32 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 50 33 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 34 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 47 35 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 40 36 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 39 37 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 47 38 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 43 39 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 40 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 46 Total 166 169 148 170 175 159 160 168 167 178 165 1825

Lampiran 4 Data Uji Coba Validitas Variabel Celebrity Endorser (X2)

RESPONDEN X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 Total 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 57 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 58 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 48 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 56 6 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 2 3 2 54 7 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 66 8 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 63 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 57 10 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 2 2 5 61 11 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 53 12 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 61 13 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 59 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 54 15 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 64 16 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 49 17 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 3 2 4 55 18 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 69 19 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 68 20 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 51 21 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 69 22 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 63 23 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 56 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 58 25 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 64 26 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 69 27 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 28 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 29 4 4 5 4 4 4 5 5 5 2 3 3 5 4 57 30 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 66 31 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 58 32 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 63 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 34 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 58 35 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 48 36 4 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 3 5 62 37 4 5 5 5 3 3 5 4 5 5 5 5 3 5 62 38 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 58 39 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 53 40 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 53 Total 160 170 170 170 162 160 174 162 178 173 169 157 159 167 2331

Lampiran 5 Data Uji Coba Validitas Variabel Minat Beli (Y)

RESPONDEN Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Total 1 5 4 5 4 4 3 5 4 5 3 42 2 3 2 3 5 4 4 4 5 4 5 39 3 5 4 5 4 4 4 5 4 5 2 42 4 4 3 3 3 4 5 2 4 5 3 36 5 5 4 5 4 5 5 3 3 5 3 42 6 5 4 3 5 2 5 3 3 3 3 36 7 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 46 8 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 45 9 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41 10 4 1 4 4 5 5 5 5 3 5 41 11 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 37 12 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 44 13 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 42 14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 15 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 46 16 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 36 17 5 2 4 5 2 5 4 5 4 4 40 18 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 47 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 20 4 3 4 2 4 5 4 4 4 3 37 21 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 44 22 5 5 5 4 5 5 4 3 3 3 42 23 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 41 24 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 42 25 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 39 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 27 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42 28 3 3 3 5 3 4 4 3 3 5 36 29 5 4 5 4 5 3 4 5 3 2 40 30 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 47 31 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 40 32 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 45 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 34 5 1 5 1 5 5 5 5 5 4 41 35 5 2 3 4 4 3 2 4 4 4 35 36 4 4 5 2 5 4 5 4 4 3 40 37 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 43 38 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 46 39 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37 40 5 5 4 4 4 3 4 3 5 4 41 Total 177 147 170 161 170 173 169 163 170 159 1659

Lampiran 6 Data Hasil Uji Validitas Variabel X1, X2, dan Y Menggunakan SPSS Statistics Versi 22

Lampiran 7 Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, X2, dan Y

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .928 35

Lampiran 8 Data Final Variabel Daya Tarik Iklan (X1) RESPONDEN X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 Total 1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 46 2 3 4 2 3 5 3 3 4 4 4 4 39 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 47 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 3 43 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 47 6 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 45 7 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 50 8 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 49 9 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 47 10 5 4 3 5 5 4 3 4 4 5 3 45 11 4 4 2 3 3 3 3 4 4 5 4 39 12 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 49 13 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 46 14 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 44 15 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 51 16 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 40 17 5 4 3 3 4 3 4 4 5 5 3 43 18 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 53 19 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54 20 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42 21 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 47 22 2 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 47 23 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 50 24 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 49 25 2 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 37 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 28 4 5 3 5 3 3 3 3 3 5 5 42 29 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 43 30 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 52 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 45 32 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 50 33 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 34 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 47 35 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 40 36 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 39 37 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 47 38 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 43

39 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 40 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 46 41 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 52 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 45 43 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 50 44 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 45 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 47 46 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 40 47 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 39 48 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 47 49 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 43 50 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 40 51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 46 52 3 3 3 4 5 3 3 3 4 4 4 39 53 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 44 54 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 46 55 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 44 56 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 52 57 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 42 58 2 4 2 3 4 4 4 5 2 5 2 37 59 3 4 3 5 5 4 4 5 5 5 4 47 60 4 5 4 5 4 5 5 4 3 5 3 47 61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 62 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 1 39 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 64 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 49 65 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 41 66 3 4 4 5 4 3 4 3 4 3 4 41 67 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 43 68 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 48 69 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 2 36 70 5 4 2 4 4 2 3 4 4 4 3 39 71 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 39 72 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 3 44 73 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 43 74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 75 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 42 76 4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 5 48 77 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 41 78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 79 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 47 80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 81 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 3 42 82 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 45 83 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 36 84 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 50 85 5 5 5 3 5 4 4 5 5 3 3 47 86 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 41 87 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 51 88 4 4 3 5 4 3 3 4 4 5 5 44 89 4 5 4 5 5 3 4 4 4 5 5 48 90 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 49 91 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 3 43 92 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 38 93 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 42 94 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 50 95 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 42 96 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 46 97 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 40 98 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 52 99 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 50 100 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 41 TOTAL 392 424 371 425 436 387 396 420 411 437 395 4494

78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 79 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 47 80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 81 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 3 42 82 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 45 83 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 36 84 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 50 85 5 5 5 3 5 4 4 5 5 3 3 47 86 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 41 87 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 51 88 4 4 3 5 4 3 3 4 4 5 5 44 89 4 5 4 5 5 3 4 4 4 5 5 48 90 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 49 91 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 3 43 92 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 38 93 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 42 94 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 50 95 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 42 96 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 46 97 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 40 98 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 52 99 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 50 100 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 41 TOTAL 392 424 371 425 436 387 396 420 411 437 395 4494

Lampiran 9 Data Final Variabel Celebrity Endorser (X2)

RESPONDEN X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 TOTAL 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 57 2 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 59 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 48 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 57 6 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 2 3 2 54 7 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 67 8 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 63 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 57 10 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 2 2 5 62 11 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 54 12 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 62 13 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 59 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 54 15 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 65 16 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 49 17 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 3 2 4 55 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 69 20 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 51 21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 22 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 64 23 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 57 24 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 59 25 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 65 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 27 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 29 4 4 5 4 4 4 5 5 5 2 3 3 5 4 57 30 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 67 31 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 58 32 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 62 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 34 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 58 35 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 48 36 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 3 5 63 37 5 5 5 5 3 3 5 4 5 5 5 5 3 5 63 38 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 58 39 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 53 40 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 53 41 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 67 42 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 58 43 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 62 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 45 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 58

46 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 48 47 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 3 5 63 48 5 5 5 5 3 3 5 4 5 5 5 5 3 5 63 49 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 58 50 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 53 51 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 53 52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 53 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 51 54 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 2 3 5 59 55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 56 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 65 57 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 46 58 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 47 59 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 63 60 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 64 61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 64 5 5 5 5 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 64 65 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 4 2 3 4 51 66 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 52 67 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 53 68 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 56 69 4 4 3 3 1 2 4 4 4 4 3 1 1 1 39 70 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 59 71 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 52 72 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55 73 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 2 3 4 57 74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 76 4 3 5 5 3 3 5 3 5 5 5 2 5 5 58 77 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 52 78 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 67 79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

81 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 56 82 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 54 83 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 49 84 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 85 5 3 5 5 5 3 5 4 5 5 5 3 5 5 63 86 5 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 54 87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 40 88 5 5 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 3 55 89 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 58 90 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 59 91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 53 92 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 48 93 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3 5 4 57 94 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 67 95 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 54 96 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 2 3 4 54 97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 51 98 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 63 99 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4 62 100 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 57 TOTAL 434 418 421 422 388 387 427 396 431 429 416 369 392 409 5739

Lampiran 10 Data Final Variabel Minat Beli (Y)

RESPONDEN Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Total 1 5 4 5 4 4 3 5 4 5 3 42 2 3 2 3 5 4 4 4 5 4 5 39 3 5 4 5 4 4 4 5 4 5 2 42 4 4 3 3 3 4 5 2 4 5 3 36 5 5 4 5 4 5 5 3 3 5 3 42 6 5 4 3 5 2 5 3 3 3 3 36 7 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 46 8 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 45 9 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41 10 4 1 4 4 5 5 5 5 3 5 41 11 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 37 12 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 44 13 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 42 14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 15 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 46 16 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 36 17 5 2 4 5 2 5 4 5 4 4 40 18 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 47 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 20 4 3 4 2 4 5 4 4 4 3 37 21 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 44 22 5 5 5 4 5 5 4 3 3 3 42 23 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 41 24 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 42 25 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 39 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 27 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42 28 3 3 3 5 3 4 4 3 3 5 36 29 5 4 5 4 5 3 4 5 3 2 40 30 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 47 31 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 40 32 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 45 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 34 5 1 5 1 5 5 5 5 5 4 41 35 5 2 3 4 4 3 2 4 4 4 35 36 4 4 5 2 5 4 5 4 4 3 40 37 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 43 38 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 46 39 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37 40 5 5 4 4 4 3 4 3 5 4 41

41 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 47 42 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 40 43 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 45 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 45 5 1 5 1 5 5 5 5 5 4 41 46 5 2 3 4 4 3 2 4 4 4 35 47 4 4 5 2 5 4 5 4 4 3 40 48 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 43 49 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 46 50 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37 51 5 5 4 4 4 3 4 3 5 4 41 52 3 3 4 3 4 3 5 4 4 5 38 53 5 4 4 5 4 3 5 3 4 2 39 54 4 5 4 2 5 5 2 5 5 5 42 55 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 40 56 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 47 57 4 2 4 4 3 4 2 4 5 3 35 58 5 2 4 5 5 4 2 3 2 5 37 59 5 5 4 5 4 4 5 5 4 2 43 60 5 3 5 3 5 4 5 4 4 5 43 61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 62 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 38 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 64 5 2 4 4 5 4 5 5 5 2 41 65 3 2 2 2 5 5 5 5 3 3 35 66 5 5 4 4 4 5 4 3 5 4 43 67 4 2 4 3 5 5 4 5 3 3 38 68 5 5 3 3 4 4 5 4 5 4 42 69 5 2 4 1 4 4 3 5 2 1 31 70 5 3 4 3 5 5 4 3 4 5 41 71 5 4 4 2 3 3 2 4 4 4 35 72 4 5 5 4 4 4 5 2 4 5 42 73 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 41 74 4 5 4 5 3 4 5 5 3 4 42 75 5 5 3 4 3 4 3 4 4 4 39 76 2 3 5 5 5 4 3 5 5 4 41 77 4 2 3 4 4 3 4 4 5 4 37 78 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 79 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

81 4 2 4 4 4 4 5 4 5 5 41 82 3 3 4 4 3 3 3 3 4 5 35 83 3 2 2 2 3 5 5 5 5 5 37 84 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 42 85 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37 86 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38 87 5 2 3 3 5 3 5 3 4 3 36 88 5 5 4 4 5 3 5 4 4 4 43 89 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 41 90 5 3 4 3 4 4 5 5 5 5 43 91 5 2 5 4 4 2 5 4 4 4 39 92 4 3 5 2 4 4 4 4 2 3 35 93 5 4 5 3 4 3 5 4 2 4 39 94 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 46 95 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 41 96 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 40 97 3 3 3 4 4 4 5 2 5 3 36 98 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 46 99 5 5 4 4 5 3 5 4 5 4 44 100 5 5 4 4 3 4 3 4 5 4 41 TOTAL 438 359 414 385 423 412 420 416 419 398 4084

Lampiran 11 Hasil Analisis Data Menggunakan SPSS Statistics Versi 22

Hasil Uji Normalitas KS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test YE N 100 Mean .0000000 Normal Parametersa,b Std. Deviation .23702850 Absolute .070 Most Extreme Differences Positive .070 Negative -.068 Kolmogorov-Smirnov Z .070 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.

P-Plot Hasil Uji Normalitas

Hasil Uji linearitas ANOVA Table

Sum of Mean Squares Df Square F Sig. Rata_Y * Between Groups (Combined) 10.335 19 .544 11.274 .000 Rata2_X1 Linearity 8.632 1 8.632 178.924 .000

Deviation from 1.702 18 .095 1.960 .022 Linearity Within Groups 3.860 80 .048 Total 14.194 99

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Std. Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) .679 .190 3.567 .001 Rata2_X1 .388 .059 .421 6.569 .000 .565 1.771 Rata2_X2 .444 .052 .544 8.484 .000 .565 1.771

Statistik Deskriptif Statistics

Celebrity Daya Tarik Iklan Endorser Minat Beli N Valid 100 100 100 Missing 0 0 0 Mean 44.94 57.39 40.84 Std. Error of Mean .452 .649 .379 Median 44.50 57.00 41.00 Mode 47 56 41 Std. Deviation 4.519 6.495 3.787 Variance 20.421 42.180 14.338 Minimum 36 39 31 Maximum 55 70 50 Sum 4494 5739 4084

Hasil Uji Regresi Liner Sederhana (X1) Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 1.147 .239 4.795 .000 Rata2_X1 .719 .058 .780 12.333 .000

Hasil Uji Regresi Liner Sederhana (X2) Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 1.335 .194 6.885 .000 Rata2_X2 .671 .047 .822 14.267 .000

Hasil Uji Regresi Liner berganda Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) .679 .190 3.567 .001 Rata2_X1 .388 .059 .421 6.569 .000 Rata2_X2 .444 .052 .544 8.484 .000

Hasil Uji T Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) .679 .190 3.567 .001 Rata2_X1 .388 .059 .421 6.569 .000 Rata2_X2 .444 .052 .544 8.484 .000

Hasil Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 11.002 2 5.501 167.123 .000b Residual 3.193 97 .033 Total 14.194 99

Hasil Uji Koefisien Determinasi X1

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .780a .608 .604 .238234759

Hasil Uji Koefisien Determinasi X2 Model Summary

Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .822a .675 .672 .216961276

Hasil Uji Koefisien Determinasi X1 dan X2 Model Summary

Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate

1 .880a .775 .770 .181424361

Lampiran 12 Biodata Penulis Ajie Rizaldi, lahir di Bogor pada 11 April 1995, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Ruhiyat dan Ibu Sri Hartati. Bertempat tinggal di Kp.Jati Desa Waru RT.04/05 Blok B No.150 Kecamatan Parung Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pendidikan Formal yang telah ditempuh: SD Negeri Parung 03 (2001-2007), SMP Negeri 1 Parung (2007-2010), SMA Negeri 1 Parung (2010-2013) dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013- 2017). Kemudian ditahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Konsentrasi Ekonomi. Pengalaman organisasi yang pernah diikuti: Sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan IPS Departemen Sosial Periode 2014-2015. Pengalaman mengajar: Gama UI Pamulang (2014-2016), BTA 8 Group (2015-2016), Super Private Class Bintaro (2017-Sekarang), dan PPKT SMP PGRI 1 Ciputat. Skripsi ini peneliti dedikasikan untuk kedua orang tua tercinta, kakak dan adik tersayang, kekasihku, serta para kerabat. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan pesan peneliti untuk para akademisi teruslah belajar dan berjuang demi cita-cita. Karena “Jika kamu tak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i).