LAPORAN MANAJEMEN (AUDITED) TAHUN 2019

JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 2 BLOK B.13-14

TELP. 021 42879000 FAX. 02142878389

DAFTAR ISI

halaman KATA PENGANTAR I LAPORAN MANAJEMEN DAN KOMISARIS TAHUN 2019 II PENYAMPAIAN LAPORAN MANAJEMEN AUDITED TAHUN 2019 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan ...... 1 1.2 Visi ...... 2 1.3 Misi ...... 3 1.4 Maksud Dan Tujuan Perusahaan ...... 3 1.5 Kegiatan Perusahaan ...... 7 1.6 Budaya Perusahaan ...... 8 1.7 Arah Pengembangan Perusahaan ...... 9 1.8 Organisasi ...... 10 1.8.1 Susunan Dewan Direksi dan Komisaris ...... 10 1.8.2 Fungsi dan Uraian Tugas Direksi ...... 11 1.8.2.1 Direktur Utama ...... 11 1.8.2.2 Direktur Operasi & Pengembangan Usaha ...... 12 1.8.2.3 Direktur Keuangan & SDM ...... 13 1.8.3 Struktur Organisasi ...... 14 1.8.3.1 Susunan Organisasi Kantor Pusat ...... 15 1.8.3.2 Susunan Organisasi Kantor Cabang ...... 17 1.9 Brand Perusahaan ...... 19

BAB II Realisasi Tahun 2019 2.1 Kondisi Umum Tahun 2019 ...... 20 2.2 Rencana Kerja Tahun 2019 ...... 21 2.3 Asumsi-Asumsi Penyusunan Prognosa Realisasi Tahun 2019 ..... 23 2.3.1 Faktor Eksternal ...... 23 2.3.2 Faktor Internal ...... 23 2.4 Peristiwa Penting Tahun 2019 ...... 24 2.5 Realisasi Program Kerja Tahun 2019 ...... 26 2.6 Realisasi Produksi Tahun 2019 ...... 27 2.7 Realisasi Keuangan Tahun 2019 ...... 32 2.8 Laporan Posisi keuangan Tahun 2019 ...... 37 2.9 Arus Kas Tahun 2019 ...... 37 2.10 Rasio Keuangan Tahun 2019 ...... 38 2.11 Sumber Daya Manusia Tahun 2019 ...... 38 2.12 Realisasi Investasi Tahun 2019 ...... 40 2.13 Alat Produksi Tahun 2019 ...... 41 2.14 PTKP Satuan Pengawas Internal Tahun 2019 ...... 42 2.15 Key Performance Indikator Tahun 2019 ...... 42 2.16 Indikator Aspek Operasional Tahun 2019 ...... 43 2.17 Tingkat Kesehatan Perusahaan Tahun 2019 ...... 43

BAB III TINDAK LANJUT DAN ARAHAN PEMEGANG SAHAM DALAM RUPS RKAP TAHUN 2019 3.1 Arahan RUPS ...... 44

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ...... 46 4.2 Hal-hal yang perlu mendapatkan keputusan RUPS ...... 47

LAMPIRAN Laporan Laba Rugi ...... Lamp 1 Realisasi Produksi Bongkar Muat ...... Lamp 2 Realisasi Produksi Freight Forwarding ...... Lamp 3 Rincingan Realisasi Biaya tidak Langsung ...... Lamp 4 Rincian Realisasi Pendapatan dan Biaya diluar Usaha ...... Lamp 5 Laporan Arus Kas...... Lamp 6 Laporan Posisi Keuangan ...... Lamp 7 Laporan Perubahan Ekuitas ...... Lamp 8 Laporan Investasi ...... Lamp 9 Realisasi Key Performance Indicators (KPI) ...... Lamp 10 Tingkat Kesehatan Perusahaan ...... Lamp 11 Indicator Aspek Operasional …………………………………………………… Lamp 12 Main Target Shareholders Aspiration (SHA) ...... Lamp 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

a. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan PT. Sarana Bandar Nasional disingkat PT. SBN adalah anak perusahaan PT. Pelni yang didirikan pada tanggal 31 Maret 1986 sebagai tindak lanjut atas Inpres Nomor: 4 tahun 1985 dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM.88/AL-305/PHB-85 tanggal 11 April 1985, dengan Akte Pendirian Nomor: 59 tanggal 31 Maret 1986, dengan target dasar diperbaharui berdasarkan Akta Notaris Ida Adiningsih, SH nomor: 1 tertanggal 02 Oktober 2019 di .

b. Nature of Business Perusahaan Pada awal pendirian, kegiatan utama PT. SBN bergerak dalam bidang jasa bongkar muat barang dari dan ke kapal milik induk perusahaan (Captive) maupun kapal-kapal pihak ketiga lainnya (Non-Captive) yang meliputi kegiatan stevedoring, cargodoring, receiving/delivery. Secara singkat milestone perusahaan dari mulai pendirian sampai dengan kondisi saat ini digambarkan sebagai berikut:

1

Wilayah usaha Pelni logistics meliputi seluruh wilayah Nusantara dengan didukung 56 cabang dan sub cabang yang beroperasi di pelabuhan besar dan pelabuhan kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan kantor pusat di Jakarta.

Dalam rangka meningkatkan eksistensi bisnis dan pengembangan perusahaan untuk mencapai visi menjadi total logistics company, Perusahaan melakukan branding atas usahanya dengan nama “Pelni Logistics”. Pelni Logistics adalah branding perusahaan, yang terdiri dari PT. Sarana Bandar Nasional (SBN), PT. Sarana Bandar Logistik (SBL) anak perusahaan yang bergerak di bidang Angkutan Multimoda, dan Strategic Business Unit yaitu PT. Sarana Bandar Indotrading (SBI) yang bergerak di bidang Perdagangan dan Distribusi. Dengan branding Pelni Logistics tersebut, diharapkan perwujudan visi perusahaan akan segera terealisasi dan reputasi nama Pelni dan pertumbuhan bisnis secara holding juga dapat meningkat secara signifikan.

1.2 VISI

2

1.3 MISI

Memberikan pelayanan yang kompetitif di bidang usaha logistik untuk 1 mendukung pengembangan perusahaan induk dan mitra bisnis lainnya

Mendukung kinerja pelabuhan untuk kelancaran arus barang; 2

Memberikan kontribusi yang optimal bagi Pemegang Saham, Negara, 3 Karyawan, dan Lingkungan

Meningkatkan nilai perusahaan yang dibangun melalui kreativitas, inovasi 4 dan kompetensi sumber saya manusia

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN PERUSAHAAN

Maksud dan tujuan Perseroan ini sebagaimana tertuang dalam Akta Target Dasar nomor: 11 tanggal 30 Nopember 2016, dibuat dihadapan Yulkhaizar Panuh, SH, Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik , nomor: AHU- 0947214.AH.01.02.Tahun 2016 tentang Persetujuan Perubahan Target Dasar Perseroan Terbatas PT. Perusahaan Bongkar Muat Sarana Bandar Nasional, adalah melaksanakan usaha Bongkar Muat dari dan ke kapal, dan kegiatan usaha logistik lainnya, serta pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroanuntuk menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam bidangBongkar Muat, yang meliputi pekerjaan sebagai berikut: 1. Angkutan Bermotor Untuk Barang Umum (Kbli 49431) Mencakup usaha pengangkutang barang dengan kendaraan bermotor dan dapat mengangkut lebih dari satu jenis barang, seperti angkutan dengan truk, pickup dan kontainer. 2. Angkutan Bermotor Untuk Barang Khusus (Kbli 49431) Mencakup usaha pengangkutan barang dengan menggunakan kendaraan bermotor untuk barangyang secara khusus mengangkut satu jenis barang, seperti angkutan bahan bakar minyak (BBM), angkutan barang berbahaya dan angkutan barang alat-alat bahaya.

3

3. Angkutan Laut Dalam Negeri Liner Untuk Barang (Kbli 50131) Mencakup usaha pengangkutan barang umum melalui laut dengan menggunakan kapal laut antarpelabuhan dalam negeri dengan melayari trayek tetap dan teratur atau linier. Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut operatornya.

4. Angkutan Laut Dalam Negeri Tramper Untuk Barang (Kbli 50132) Mencakup usaha pengangutan barang umum melalui laut dengan menggunakan kapal laut antar pelabuhan dalam negeri dengan melayari trayek tidak tetap dan tidak teratur atau tramper. Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut operatornya. 5. Angkutan Laut Dalam Negeri Untuk Barang Khusus (Kbli 50133) Mencakup usaha pengangkutan barang dengan menggunakan kapal laut yang dirancang secara khusus untuk mengangkut suatu jenis barang tertentu. Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut operatornya.

6. Angkutan Laut Dalam Negeri Perintis Untuk Barang (Kbli 50134) Mencakup usaha angkutan laut untuk barang yang menghubungkan daerah- daerah terpencil serta daerah yang potensial namun belum berkembang serta belum menguntungkan untuk dilayari secara komersial ke daerah-daerah yang telah berkembang. Kegiatan angkutan laut perintis ditetapkan oleh Direktur Jendral dengan trayek tetap dan teratur atau liner serta penempatan kapalnya untuk mendorong pengembangan daerah terpencil yang bersumber dari dana APBN dan dikelola melalui DIP pada setiap tahun anggaran. Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut operatornya.

7. Pergudangan Dan Penyimpanan (Kbli 52101) Mencakup usaha yang melakukan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan tujuan komersil. 8. Pergudangan Dan Penyimpanan Lainnya (Kbli 52101) Mencakup kegiatan usaha pergudangan dan penyimpanan lainnya yang belum tercakup dalam kelompok 52101 s.d 52103.

4

9. Aktivitas Pelayanan Kepelabuhanan Laut (Kbli 52221) Mencakup kegiatan usaha pelayanan kepelabuhan laut, yang berhubungan dengan angkutan perairan untuk penumpang, hewan atau barang, seperti pengoperasian fasilitas terminal misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi penguncian jalur air dan lain-lain, navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh, jasa penambatan dan jasa pemanduan 10. Aktivitas Pelayanan Kepelabuhanan Sungai Dan Danau (Kbli 52222) Mencakup kegiatan usaha penyelengaraan pelabuhan sungai dan danau. Termasuk kegiatan yang berhubungan dengan angkutan perairan untuk penumpang, hewan atau barang, seperti pengoperasian fasilitas terminal misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi penguncian jalur air dan lain-lain, navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh, jasa penambatan dan jasa pemanduan. 11. Aktivtas Pelayanan Kepelabuhanan Penyebrangan (Kbli 52223)

Mencakup kegiatan usaha dalam penyelenggaraan pelabuhan penyebrangan. Termasuk kegiatan yang berhubungan dengan angkutan perairan untuk penumpang, hewan atau barang, seperti pengoperasian fasilitas terminal misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi penguncian jalur air dan lain-lain, navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh, jasa penambatan dan jasa pemanduan. 12. Penanganan Kargo (Bongkar Muat Barang) (Kbli 52240) Mencakup usaha pelayanan bongkar muat barang dan atau barang-barang bawaan penumpang dari angkutan darat, angkutan jalan, angkutan air dan angkutan atas balas jasa (fee) atau kontrak. Kegiatannya mencakup kegiatan memuat dan membongkar barang atau bagasi (bagasi penumpang) terlepas dari jenis angkutan yang digunakan, kegiatan bongkar muat kapal dan kegiatan bongkar muat kendaraan dengan kereta gerbong barang. 13. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin Dan Peralatan Industri (Kbli 77301) Mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operasional leasing) mesin dan peralatan industri tanpa operator yang secara umum digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan, seperti mesin pembangkit listrik, mesin tekstil, mesin pengolahan atau pengerjaan logam dan kayu, mesin percetakan dan mesin las listrik.

5

Termasuk mesin penggerak atau uap dan turbin, perkakas mesin, alat pertambangan dan perminyakan, peralatan radio, televisi dan komunikasi profesional, alat untuk produksi gambar hidup, alat pengukur dan pemeriksa dan mesin ilmiah, komersil dan industri lainnya. Sewa guna usaha dengan hak opsi (financial leasing) mesin dan peralatan industri yang secara umum digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan dimasukan kedalam kelompok 64910. 14. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Alat Transportasi Darat Bukan Kendaraan Bermotor Roda Empat Atau Lebih (Kbli 77302) Mencakup kegiatan usaha penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operasional leasing) semua jenis alat transportasi darat bukan kendaraan bermotor roda empat atau lebih (mobil, bis, truk dan sejenisnya) tanpa operatornya, seperti sepeda motor, caravan, camper, railroad vehicle dan sejenisnya. Kelompok ini juga mencakup usaha persewaan peti kemas (container). Persewaan alat transportasi dari dengan operatornya dicakup dalam sub golongan 4922,4942 dan 4943. Sewa guna usaha dengan hak opsi (financial leasig) alat transportasi darat selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih dicakup dalam 64910. Penyewaan alat transportasi darat kendaraan bermotor roda empat atau lebih (mobil, bis, truk dan sejenisnya) tanpa operatornya termasuk dalam 77100. Penyewaan sepeda dicakup dalam 77210. 15. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Alat Transportasi Air (Kbli 77303) Mencakup kegiatan usaha penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operasional leasing) alat transportasi air tanpa operatornya, seperti motor boat, perahu, kapal dan sejenisnya. Penyewaan alat transportasi air dengan operatornya dicakup dalam golongan pokok 50 pada kelompok yang bersesuaian. Sewa guna usaha dengan hak opsi (finansial leasing) alat transportasi air tercakup dalam 64910. Penyewaan kapal pesiar dicakup dalam 77210.

6

16. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin, Peralatan Dan Barang Berwujud Lainnya Ytdl (Kbli 77309) Mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operasioanl leasing) mesin, peralatan dan barang berwujud ytdl dalam sub golongan 7730 yang secara umum digunakan sebagai barang modal, seperti kontainer untuk tempat tinggal atau kantor palet (alat pengangkat kontainer) dan sejenisnya. Termasuk penyewaan hewan ternak, kuda pacu dan sejenisnya. Sewa guna usaha dengan hak opsi (financial leasing) mesin, peralatan dan barang berwujud termasuk ke dalam 64910.

1.5 KEGIATAN PERUSAHAAN

1. Bongkar Muat

Sesuai latar belakang pendirian perusahaan dan Akte Pendirian perusahaan, serta dukungan operasional perusahaan induk, kegiatan usaha pokok perusahaan adalah usaha bongkar muat dari dan ke kapal. Usaha bongkar muat dari dan ke kapal, terdiri dari kegiatan stevedoring, cargodoring, dan receiving/delivery yang melayani kapal PELNI dan kapal- kapal lainnya. 2. Freight Forwarding Dalam rangka mengembangkan perusahaan, usaha Freight Forwarding mulai dijalankan perusahaan sejak tahun 1998 sesuai penugasan dan pengalihan izin operasi EMKL milik PT. PELNI. Adapun usaha Freight Forwarding yang dilayani meliputi term door to door, door to port, port to door dan port to port. Terbatasnya ruang gerak usaha pada kapal penumpang, menuntut perusahaan untuk mengembangkan usaha Freight Forwarding dengan membentuk anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha angkutan Multimoda, yaitu PT. Sarana Bandar Logistik atau disingkat “PT. SBL”. PT. SBL didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor: KP.308 Tahun 2014, tanggal 19 Maret 2014, tentang Pemberian Izin Usaha Angkutan Multimoda kepada PT. Sarana Bandar Logistik untuk menyelenggarakan Angkutan Multimoda, bahwa PT.Sarana Bandar Logistik dapat melakukan kegiatan usaha dibidang: Transportasi, Pergudangan, Konsolidasi, Penyedia Ruang Muatan, dan atau Kepabeanan untuk Angkutan Multimoda keluar Negeri dan ke Dalam Negeri.

7

3. Pergudangan (warehousing)

Kegiatan warehousing atau pergudangan yang selama ini masih dilakukan pada lingkup daerah Pelabuhan Lini 1 sebagai supporting kegiatan usaha bongkar muat mulai diperluas ke area Lini 2 sebagai pengembangan usaha pergudangan. Hal ini dilakukan untuk membentuk lini bisnis tersendiri, untuk itu sejak akhir tahun 2014 sudah dikembangkan dan dioperasikan usaha warehousing di Cabang Banyuwangi dengan luas gudang 1.000 meter persegi dan untuk mengembangkan usaha pergudangan tersebut, saat ini tengah dibangun gudang seluas  3.400m2didaerah Laban Asem, Banyuwangi.

4. Transportasi

Kegiatan usaha transportasi yang dilaksanakan meliputi pengoperasian angkutan truck CDE, CDD, Fuso Engkel, Fuso Double, dan Tractor Head Truck Trailler di beberapa cabang. Usaha transportasi ini dilakukan untuk kegiatan supporting haulage muatan kapal PELNI atau kegiatan distribusi angkutan komoditas perusahaan lain. 5. Trading & Retail

Kegiatan usaha trading yang dilaksanakan adalah perdagangan besar bahan makanan dana minuman hasil peternakan dan perikanan, sedangkan kegiatan usaha retail yang dilaksanakan adalah perdagangan makanan dan minuman dalam kemasan didalam toko.

1.6 BUDAYA PERUSAHAAN

Budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang telah disepakati dan diyakini oleh seluruh insan perusahaan sebagai landasan dan acuan untuk mencapai tujuan perusahaan, didalam menjalankan perusahaan PT. SBN memiliki nilai–nilai perusahaan (values) yang diinternalisasikan pada setiap insan perusahaan, yakni dalam 4 (empat) nilai (value), yaitu:

8

1) Kejujuran (Honesty) Insan SBN menjunjung tinggi rasa saling percaya dan keterbukaan sebagai perwujudan Good Corporate Governance 2) Layanan Prima (Service Excellent) Insan SBN selalu memberikan layanan terbaik melalui kreativitas dan inovasi

3) Pembelajaran yang berkelanjutan (Continuous Learning) Insan SBN tidak pernah berhenti belajar untuk menjadi yang terbaik 4) Kerjasama Tim (Team Work) Insan SBN selalu menjunjung tinggi kerjasama tim yang solid untuk mencapai hasil maksimal.

1.7 ARAH PENGEMBANGAN PERUSAHAAN

Arah pengembangan perusahaan ditujukan untuk mencapai Visi “Menjadi Total Logistics Company”,yang direncanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan dengan cara menumbuhkembangkan usaha Non-Captive dan mengoptimalkan usaha Captive, serta memperkuat infrastruktur di setiap saluran distribusi yang dijabarkan dalam matrik sebagai berikut:

9

GROWTH 2018 – 2019 DIVERSIFICATION  Market Development 2016 - 2017 DIVERSIFICATION  New Business Development  Production Facility 2 2015  Diversifikasi Horizontal  Competency Assesment & Development  Diversifikasi Konsentrik Development  Operational Excellence  Competency Assesment &  Strategic Alliance Development  Penguatan Infrastruktur

. Mengembangkan usaha . Mengembangkan dan  Penguatan Branding Pelni anak perusahaan PT. Sarana mengoptimalkan usaha anak Logistics untuk mempercepat Bandar Logistik perusahaan penetrasi pasar dan . Optimalisasi usaha captive . Penguatan infrastruktur dan memperbesar marketshare . Membuat HR Strategi optimalisasi IT  Fokus dalam usaha baru yang dengan corporate action . Mengembangkan usahabaru dapat dikembangkan pada lini pertamayaitu rekrutmen SDM (pergudangan) bisnis freight forwarding (distribusi) dan linin bisnis anak untuk mengisiformasi dan . Optimalisasi Operasional memperkuat personel di perusahaan (cold storage dan . HR Strategy Implementasi masing-masing unit kerja. pergudangan) . Branding Pelni Logistics . Optimalisasi IT  Optimalisasi anak perusahaan sebagai sinergi SBN dan anak perusahaannya sebagai  Optimalisasi Sarana/ Prasarana strategic alliance dalam Produksi penetrasi pasar  Optimalisasi IT . Penguatan Infrastruktur Sarana  Implementasi ISO dan Prasarana Produksi

Untuk menambah pendapatan perusahaan, penguatan bisnis akan dilakukan terutama di anak-anak perusahaan PT. SBN untuk memantapkan langkah perusahaan menuju total logistics company. Hal ini juga harus didukung dengan kemampuan SDM yang berkualitas dengan kuantitas yang setara sesuai kebutuhan perusahaan.Di samping itu, pembenahan dan penambahan infrastruktur wajib dilakukan sebagai bagian dari investasi manajemen logistik.

1.8 ORGANISASI

1.8.1 Susunan Dewan Direksi dan Komisaris

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 03.02/01/SK/HKO.01/2018 tanggal 03 Maret 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Komisaris Utama PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN), dan Surat Keputusan Direktur PT. PELNI (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

10

PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 09.14/03/SK/HKO.01/2018 tanggal 14 September 2018 tentang Pengangkatan Komisaris PT. Sarana Bandar Nasional, serta Surat Keputusan Direktur PT. PELNI (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 02.06/01/SK/HKO.01/2019 tanggal 06 Februari 2019 tentang Perpanjangan Masa Jabatan Direksi PT. Sarana Bandar Nasional, serta Surat Keputusan Direksi PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 11.01/02/SK/HKO.01/2019 tanggal 01 November 2019 tentang Pemberhentian Anggota Komisaris PT. Sarana Bandar Nasional, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Sarana Bandar Nasional adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Harry Boediarto Komisaris Utama

Tri Andayani Komisaris

Dewan Direksi

Suharyanto Direktur Utama

Nofiyetti Edizar Direktur Keuangan & SDM

Murdiyoto Direktur Operasi & Pengembangan Usaha

1.8.2 Fungsi dan Uraian Tugas Direksi

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan tata kerja perusahaan sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor: 002/SK/DIR/SBN/I/2014 dimana dalam SK tersebut diatur mengenai fungsi dan tugas fungsi Direksi PT. SBN adalah sebagai berikut: 1.8.2.1 Direktur Utama

(1) Direktur Utama memiliki fungsi dalam Memimpin dan mengendalikan jalannya perseroan serta mewakili Direksi dalam melaksanakan pertanggungjawaban kepada pemegang saham;

11

(2) Tugas Direktur Utama adalah: a. Menjalankan pengurusan perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan melakukan tugas lain sesuai dengan yang ditetapkan pemegang saham; b. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang diselenggarakan oleh para Direktur, mengendalikan pelaksanaan tugas pengawasan intern perusahaan dan bersama dengan para Direktur dalam kedudukannya selaku Direksi perusahaan mengendalikan pelaksanaan fungsi staf Kantor Pusat, unit kerja kantor cabang, dan Strategic Business Unit (SBU); c. Memberikan pengarahan kepada Direksi dalam rangka memimpin dan mengendalikan jalannya perseroan; d. Melakukan tindakan untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan di dalam dan diluar pengadilan atau menyerahkan kekuasaan tersebut kepada seseorang/beberapa orang Direksi yang khusus ditunjuk untuk hal dimaksud atau seseorang/beberapa orang pegawai perseroan, baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang/ badan lain;

1.8.2.2 Direktur Operasi & Pengembangan Usaha

(1) Direktur Operasi & Pengembangan Usaha memiliki fungsi memimpin, mengkoordinir, dan menetapkan pengelolaan operasional dan pemasaran usaha bongkar muat, logistik, dan pengembangan usaha. (2) Tugas Direktur Operasi & Pengembangan Usaha adalah : a. Merencanakan dan menyusun rencana pemasaran, produksi, pendapatan dan biaya usaha eksisting maupun pengembangan usaha lainnya; b. Merencanakan dan menyusun strategi, target, dan posisi pemasaran secara menyeluruh untuk usaha eksisting, dan pengembangan usaha lainnya;

12

c. Merencanakan dan menyusun strategi pengembangan usaha dalam rangka mendukung kegiatan usaha pokok dan ekspansi usaha; d. Merencanakan dan menyusun kajian-kajian dan langkah- langkah kongkrit untuk pengembangan usaha;

e. Memberikan petunjuk teknis dan kebijakan operasional kepada pimpinan cabang dan unit kerja; f. Merencanakan dan menyusun kebijakan optimalisasi, utilisasi dan pemeliharaan peralatan usaha; g. Menyusun target biaya dan pendapatan, serta melaksanakan kegiatan berdasarkan program kerja Perseroan sesuai bidang tugas; h. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas kewajiban di lingkungan Direktorat Operasi & Pengembangan Usaha;

i. Menjalankan tugas-tugas lain yang sewaktu-waktu diberikan oleh Direktur Utama secara khusus.

1.8.2.3 Direktur Keuangan & SDM

(1) Direktur Keuangan dan Umum memiliki fungsi memimpin, mengkoordinir, dan menetapkan pengelolaan pengelolaan keuangan, informasi teknologi, akuntansi, perpajakan, sumber daya manusia, rumah tangga, umum, dan K3. (2) Tugas Direktur Keuangan adalah :

a. Melaksanakan kebijakan penerimaan, pengunaan dan pembukuan keuangan, pengelolaan, dan pembinaan pengelolaan keuangan, informasi teknologi, akuntansi, perpajakan, sumber daya manusia, rumah tangga dan umum, dan K3; b. Merencanakan dan menyusun program kerja kegiatan pengelolaan keuangan, informasi teknologi, akuntansi, perpajakan, sumber daya manusia, rumah tangga dan umum, dan K3;

13

c. Menyusun target biaya dan pendapatan, serta melaksanakan kegiatan berdasarkan program kerja, dan menyiapkan Rencana Kerja dan Target Tahunan Perseroan; d. Menyusun dan memelihara organisasi dan aparatur beserta asset secara efektif dan efisien, serta melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia; e. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas kewajiban di lingkungan Direktorat Keuangan & SDM; f. Mengatur dan melaksanakan tata cara pembukuan dan tertib penerimaan dan pengeluaran keuangan perseroan atas dasar sistem dan prosedur akuntansi yang dapat dipertanggungjawabkan; g. Mengatur tata cara penyusunan dan pelaksanaan target serta melakukan verifikasi; h. Mengatur dan menyusun pelaksanaan pelaporan dan pembayaran pajak; i. Mengendalikan dan memelihara likuiditas perseroan serta merencanakan penyediaan dana yang diperlukan untuk kegiatan usaha; j. Menyusun dan menyimpan laporan keuangan perseroan secara lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku; k. Menjalankan tugas-tugas lain yang sewaktu-waktu diberikan oleh Direktur Utama secara khusus.

1.8.3 Struktur Organisasi

Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama PT. PELNI (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT. SBN nomor: 01/DIR/SBN/X/2014 tanggal 16 Desember 2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direksi PT. Sarana Bandar Nasional, maka perlu dillakukan penyesuaian atas Struktur organisasi tata kerja perusahaan yang baru.

14

Sampai dengan RKAP ini disusun struktur organisasi dan tata kerja yang berlaku di PT. Sarana Bandar Nasional berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Sarana Bandar Nasional tentang Organisasi dan tata Kerja PT. Sarana Bandar Nasional, nomor: 045/SK/DIR/SBN/IX/2014, tanggal 26 September 2014 adalah sebagai berikut: 1.8.3.1 Susunan Organisasi Kantor Pusat

Susunan organisasi kantor pusat perusahaan terdiri dari : 1) Unsur Pimpinan, adalah berupa Dewan Direksi yang bekerja secara kolektif, dan beranggotakan: a. Direktur Utama sebagai koordinator dan sekaligus anggota Direksi Perusahaan, serta bertanggung jawab atas pengelolaan usaha; b. Direktur Operasi dan pengembangan Usaha sebagai pimpinan, coordinator dan penanggung jawab atas pengelolaan operasional dan pemasaran usaha bongkar muat, logistik dan pengembangan usaha; c. Direktur Keuangan & SDM sebagai pimpinan, koordinator, dan penanggungjawab atas pengelolaan keuangan, informasi teknologi, akuntansi, perpajakan, sumber daya manusia, rumah tangga dan umum, serta K3. 2) Unsur organisasi managerial di Kantor Pusat terdiri atas unit kerja: a. Satuan Pengawasan Intern (SPI), merupakan unit kerja staf Dewan Direksi yang dipimpin oleh seorang Head of Internal Auditor dan membawahi para pemeriksa intern dalam penyelenggaraan kegiatan pengawasan internal pada unit kerja kantor pusat dan kantor cabang; b. Corporate Secretary, merupakan unit kerja Dewan Direksi yang dipimpin oleh seorang Corporate Secretry dan membawahi para staf dalam penyelenggaraan kegiatannya; c. Divisi Strategic Management Office (S.M.O), merupakan unit kerja Dewan Direksi yang dipimpin oleh seorang Senior Manager S.M.O dan membawahi para staf dalam penyelenggaraan kegiatannya;

15

d. Divisi Operasi, merupakan unit kerja yang secara teknis dikoordinir oleh Direktur Operasi dan Pengembangan Usaha dipimpin oleh seorang Senior Manager Operasi, dan terdiri atas unit kerja: (1) Bagian Operasi Bongkar Muat;

(2) Bagian Peralatan e. Divisi Pengembangan Usaha & Logistik, merupakan unit kerja yang secara teknis dikoordinir oleh Direktur Operasi dan Pengembangan Usaha dipimpin oleh seorang Senior Manager Pengembangan Usaha & Logistik, dan terdiri dariunit kerja: (1) Bagian Pemasaran & Pengembangan Usaha; (2) Bagian Logistik dan Distribusi f. Divisi Keuangan & Akuntansi, merupakan unit kerja yang secara teknis dikoordinir oleh Direktur Keuangan, dipimpin oleh seorang Senior Manager Keuangan & Akuntansi, dan terdiri dari unit kerja: (1) Bagian Keuangan; (2) Bagian Akuntansi & Pajak g. Bagian SDM & Umum, merupakan unit kerja yang secara teknis dikoordinir oleh Direktur Keuangan & SDM, dipimpin oleh seorang Manager SDM & Umum. STRUKTUR ORGANISASI PT. SARANA BANDAR NASIONALKANTOR PUSAT

16

1.8.3.2 Susunan Organisasi Kantor Cabang

Sesuai Surat Keputusan Nomor: IV-012/SBN/DIR/2015 tentang pemisahan cabang dan struktur organisasi kantor cabang PT. Sarana Bandar Nasional tanggal 14 April 2015. Organisasi kantor cabang dipimpin oleh seorang General Manager yang kedudukannya sebagai unit kerja pelaksana kantor pusat dibentuk berdasarkan lokasi kegiatan perusahaan dan dibedakan klasifikasinya berdasarkan bobot pengusahaan kantor cabang, sebagai berikut: 1) Kantor Cabang Kelas A; 2) Kantor Cabang Kelas B; 3) Kantor Cabang Kelas C; 4) Kantor Cabang Representative. Setiap unit kerja kantor cabang kelas A dan B membawahi unit kerja Bidang yang dipimpin oleh Manager yang membawahi unit kerja seksi yang dipimpin oleh Asisten Manager, dan untuk unit kerja kantor cabang kelas C membawahi unit kerja seksi yang dipimpin oleh Asisten Manager, sedangkan untuk unit kerja kantor cabang Representative membawahi staf atau pelaksana sesuai dengan fungsinya, dan dibedakan sebagai berikut 1) Kantor Cabang Kelas A, membawahi unit kerja: a) Bidang Operasional, membawahi unit kerja: (1) Asman Operasi Bongkar Muat

(2) Asman Peralatan dan Pergudangan (3) Asman Forwarding& Pengembangan Usaha Logistik b) Bidang Administrasi, membawahi unit kerja: (1) Asman Keuangan

17

2) Kantor Cabang Kelas B, membawahi unit kerja: a) Bidang Operasi. b) Bidang Administrasi.

3) Kantor Cabang Kelas C, membawahi unit kerja: a) Seksi Usaha Terminal & Freight Forwarding b) Seksi Administrasi

4) Kantor Cabang Representative membawahi jabatan staf atau pelaksana.

HEAD OF REPRESENTATIVE

STAFF DAN PELAKSANA

18

1.9 BRAND PERUSAHAAN

Logo SBN mencerminkan sebuah perusahaan yang cepat, inovatif dan modern. Hal ini tertuang dalam logo perusahaan yang simpel dan dinamis (dua) buah persegi dengan warna merah dan abu-abu adalah penggambaran visi dan misi PT. SBN sebagai Total Logistics Company yang unggul dan terkemuka dibidang angkutan laut interinsuler. Artinya PT. SBN akan selalu bergerak sesuai perkembangan teknologi dengan kekuatan kreativitas, inovasi, dan kompetensi sumber daya manusia. Dalam perkembangannya, PT. SBN melakukan ekspansi tidak hanya melayani bongkar muat dan Freight Forwarding, tetapi juga logistik, Konsep perusahaan logistik ini disatukan dengan sebuah grand branding “Pelni Logistics”. Pemilihan nama Pelni Logistics tak lepas dari positioning PT. Pelni sebagai perusahaan induk PT. SBN yang sudah melekat di hati khalayak. Diharapkan dengan branding Pelni Logistics, pasar logistik yang bisa diraup lebih besar dan luas secara keseluruhan.

Posisi Brand Pelni Logistics dalam Group PT. PELNI adalah sebagai berikut:

19

BAB II

REALISASI TAHUN 2019

2.1 KONDISI UMUM TAHUN 2019

Ekonomi Indonesia diproyeksi tetap tumbuh positif di atas 5% pada 2019 di tengah tekanan ekonomi global yang masih terjadi saat ini. Daya tahan ekonomi, yang ditopang oleh konsumsi masyarakat, serta efek kebijakan makro seperti penurunan suku bunga dan reformasi struktural yang mendorong investasi bisa menopang pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi nasional dipastikan masih akan berlanjut sampai dengan akhir Semester II tahun 2019 meskipun terdapat tantangan dari berbagai kebijakan negara lain dan kondisi perekonomian global yang sedang tidak menguntungkan. Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) diperkirakan masih akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Secara sektoral, sektor industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, dan jasa-jasa diperkirakan masih mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintahan masih gencar membangun infrastruktur. Hal tersebut dinilai dapat memicu pertumbuhan angkutan logistik. Pertumbuhan logistik disebut masih bergairah dan terus mengalami peningkatan. Salah satunya adalah di sektor transportasi darat berbasis jalan. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldi Ilham Masita mengatakan, bisnis logistik tahun ini akan tumbuh sekitar 10% dibandingkan tahun lalu. Kemudian, bisnis logistik pada 2020 sekitar 8-9%. Angka itu masih lebih tinggi apabila dibandingkan pertumbuhan ekonomi. Harga komoditas global yang tinggi telah mendorong investasi yang lebih tinggi, terutama pada mesin, peralatan dan kendaraan, yang menghasilkan pertumbuhan modal tercepat dalam periode lebih dari lima tahun. Dalam kondisi tersebut manajemen telah melakukan langkah-langkah dengan memperkuat infrastruktur sektor transportasi dan distribusi di beberapa cabang sebagai bagian dari kegiataan logistik. Dari internal, manajemen meyakini bahwa dengan pegembangan usaha anak perusahaan PT. Sarana Bandar Logistik (PT. SBL) dan SBU Indotrading akan memberikan kontribusi positif bagi kinerja perusahaan.

20

Dalam rangka mendorong percepatan pencapaian target target, perusahaan telah melakukan langkah-langkah strategis dan usaha yang proaktif untuk tetap meningkatkan usahanya dengan perluasan market share, mempertajam target pemasaran dan melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan, serta melakukan peningkatan infrastruktur dicabang-cabang.

Realisasi pada akhir tahun 2019 (Audited) pendapatan usaha secara konsolidasian terealisir sebesar Rp537,562 milyar, atau 118,54% dari target sebesar Rp453,487 milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp408,522 milyar, maka trendnya naik 31,59% dari realisasi tahun lalu. Sedangkan perolehan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali tahun 2019 terealisirkan terealisir sebesar Rp60,493 milyar, atau 91,42% dari target target sebesar Rp66,173 milyar, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp50,119 milyar, maka trendnya naik sebesar 20,70% dari realisasi tahun lalu.

2.2 RENCANA KERJA TAHUN 2019

Rencana Kerja Manajemen (RKM) tahun 2019 merupakan rencana kerja inti dan strategis dari setiap unit kerja yang menunjang pencapaian sasaran strategis dan target perusahaan yang tertera pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Kontrak Manajemen PT. SBN Tahun 2019. Sesuai Rencana Jangka Panjang Perusahaan untuk mewujudkan Visi menjadi Perusahaan total logistics company yang unggul dan terpercaya di Indonesia pada tahun 2020 dengan 7 strategi yaitu : a. Optimalisasi captive market b. Memperkuat infrastruktur c. Meningkatkan usaha non-captive d. Meningkatkan dukungan usaha Anak dan SBU Indotrading e. Mengembangkan sistem IT untuk mendukung strategi dan bisnis Perusahaan f. Meningkatkan kompetensi pegawai

g. Meningkatkan organization capital

21

Rencana Kerja Manajemen (RKM) tahun 2019 disajikan pada tabel dibawah ini :

SASARAN STRATEGIS PROGRAM KERJA

Optimalisasi Layanan End to End Logistik (Redpack) Optimalisasi Captive Market Optimalisasi Booking Cargo Reservation Online

Investasi alat dan sarana produksi pada unit kerja potensial Peningkatan Infastruktur Pengoperasian Kapal Tongkang

B/M & Distribusi Muatan BUMN Karya (Tiang Pancang & Girder) Peningkatan Usaha Non Captive Distribusi alat-alat perikanan B/M Minyak dan Semen B/M dan Transhipment Batubara B/M, EMKL dan Angkutan Pupuk Indonesia (kontrak 6 cabang) Pengoperasian Gudang dan distribusi di Banyuwangi Pengangkutan bibit sawit, TBS dan CPO Distribusi Material PPI Kegiatan door pihak ketiga dari ex muatan SPIL

22

2.3 ASUMSI-ASUMSI PENYUSUNAN REALISASI TAHUN 2019

2.3.1 Faktor Eksternal

a. Berdasarkan RAPBN tahun 2019 kondisi perekonomian dengan tingkat pertumbuhan ekonomi diprediksi antara 5,30% (lima koma tiga puluh prosen); b. Tingkat inflasi sebesar 3,50%; c. Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US$.1,00 diasumsikan sebesar Rp14,400 (empat belas ribu empat ratus rupiah); d. Suku bunga SPN 3 bulan 5,30%.

2.3.2 Faktor Internal

a. Penambahan Alat Produksi Pengadaan dan rekondisi alat produksi terserap sebesar 61,30%. – Alat Mekanik/Forklift 3 Ton 1 unit – Alat Mekanik/Forklift 5 Ton 3 unit – Alat Mekanik/Forklift 7 Ton 1 unit – Angkutan Darat 56 unit – Cold Storage sebanyak 6 Unit – Reefer Container Jumbo sebanyak 50 unit – Freezer sebanyak 1 unit

b. Kapal captive (Kapal Pelni) yang beroperasi sebanyak 26 unit dengan rata-rata berlayar sebanyak minimal 23 voyage dan seluruh cargo handling dilaksanakan oleh PT. Sarana Bandar Nasional. c. Handling muatan kapal tol laut, dan hewan dilaksanakan oleh PT. SBN, serta handling kapal ternak pihak ketiga d. Kapal Tol Laut Tahun 2019 sebanyak 13 unit dan kapal angkutan ternak/ hewan sebanyak 1 unit kapal, e. Semakin berkembangnya operasional SBU (Sarana Bandar Indotrading) merupakan usaha sampingan PT. SBN.

23

2.4 PERISTIWA PENTING TAHUN 2019

Beberapa peristiwa dan agenda penting tahun 2019 diantaranya yaitu:

Maret 2019 SKJ HUT PELNI ke 67 Maret 2019 Sertifikasi SMK3

Februari 2019 – Sekarang April 2019 HUT PT SBN ke 33 (22 shipment) Shipment Spunpile HKAston

April 2019 BUMN Marketers Awards 2019 April 2019 Training Redpack & General Cargo tahap II

24

Mei 2019 Pelatihan Fundamental Mei - Juni 2019 Digital Marketing Shipment Batubara PLN

Agustus 2019 September-Oktober 2019 Rapat Koordinasi dan Pemisahan Cabang

Training pemisahan Cabang

November 2019 Assesment KPKU RAPIM PT SBN Desember 2019

25

2.5 REALISASI PROGRAM KERJA TAHUN 2019

Rencana Kerja Manajemen (RKM) merupakan program kerja pilihan dari setiap unit kerja yang menunjang pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) yang tertera pada Kontrak Manajemen PT. SBN Tahun 2019. Sepanjang tahun 2019, perusahaan telah merealisasikan program kerja untuk mendukung pencapaian sasaran strategis sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS NO PROGRAM KERJA TINDAK LANJUT Optimalisasi Layanan End to End Telah berjalan di beberapa cabang dan 1 Optimalisasi usaha Logistik (Redpack) Realisasi tahun 2019 sebanyak 988 T/M3 captive market Optimalisasi Booking Cargo 2 Telah dilaksanakan awal tahun 2019 Reservation Online Telah direalokasi dengan alat produksi 3 Pengoperasian Kapal Tongkang Peningkatan Infrastruktur pada Triwulan I 2019. 4 Investasialat dan sarana produksi unit Terealisasi sebesar Rp48.255 milyar. B/M & Distribusi Muatan BUMN Karya Bojonegara-Dumai ,-Dumai, dan 5 (Tiang Pancang & Girder) Bitung (Girder). Kegiatan di Cabang Kotabaru, B/M dan Transhipment Muatan 6 Banjarmasin, Ampenan dan Cabang Batubara (PLN) 7 B/M Minyak dan Semen Cabang Ampenan dan Peningkatan Usaha Non B/M dan EMKL angkutan Pupuk Kegiatan di Palu, Bitung, , 8 Indonesia (kontrak 6 Cabang) , dan Kotabaru Captive Pengoperasian Gudang dan distribusi Optimalisasi Pengoperasian Gudang 9 di Banyuwangi sebanyak 3 Gudang Pengangkutan Bibit Sawit TBS dan 10 Kegiatan di Pontianak CPO Proses pemetaan dan jalinan kerjasama 11 Distribusi Material PPI dengan PPI Kegiatan door pihak ketiga eks. 12 Kegiatan di Cabang Merauke Muatan SPIL RUPS telah mendapa persetujuan 13 Dukungan permodalan Supporting Usaha Anak pemegang saham (PT.SBL) Sudah diimplementasikan di Cabang 14 Optimalisasi Layanan Cargo Udara Tanjung Priok dan Surabaya Kerjasama Partnership untuk Usaha 15 Telah bekerjasama dengan Walls Supporting Usaha SBI Distributorship Optimalisasi distributor Stock Point Plus (Pelni Mart) Pengembangan Usaha Trading di 16 es krim walls di wilayah Kalabahi, Cabang-Cabang Larantuka dan Loweleba Pembangunan Sistem Disaster Telah selesai untuk pemindahan data 17 Recovery (DRC) dari server live ke DRC Optimalisasi Sistem Re-Write Sistem Aplikasi ERP 18 Dalam proses seleksi penawaran vendor Teknologi Informasi Keuangan Re-Write Sistem Aplikasi 19 Dalam proses seleksi penawaran vendor PemasaranTerpadu

20 Pengukuran standar kompetensi Dilakukan pada akhir tahun 2019

Peningkatan Kualitas SDM Telah dilakukan training Red Pack, Fundamental Digital Marketing, dan 21 Program Diklat Berjenjang Manajemen Risiko dan training keuangan untuk persiapan pemisahan cabang Peningkatan Mutu Sudah tahap impelementasi di Cabang 22 Implementasi ISO 9001:2015 Operasional Tanjung Priok Implementasi Manajemen Kinerja dan Sudah dibuatkan API terintegrasi dengan Peningkatan Kinerja 23 Information Dashboard Executive aplikasi PELNI

26

2.6 REALISASI PRODUKSI TAHUN 2019

2.6.1 Produksi Usaha Bongkar Muat

TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES SD. DES SD.DES (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED) 1 2 3 4 5 6 7 A TOTAL PRODUKSI BONGKAR MUAT 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 7.526.822 12.961.552 14.157.784 109,23% 187,33% 2. Produksi Container (TEUs) 23.168 28.282 30.216 106,84% 120,09% 3. Produksi Container Tol Laut (TEUs) 7.905 8.506 6.346 74,61% 80,28% 4. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) 18.393 48.000 34.617 72,12% 188,21% 5. Jenis Kendaraan: 5.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 40.272 41.939 42.806 102,07% 94,65% 5.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 11.907 17.091 15.196 88,91% 125,51% 5.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 4.906 6.127 6.794 110,89% 106,06% 5.4 Produksi Alat Berat (Unit) 594 2.281 1.801 78,94% 172,51% 67.439 66.597 98,75% 102,80% TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES SD. DES SD.DES (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED) 1 2 3 4 5 6 7 B CAPTIVE (KAPAL PELNI) 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 84.297 89.996 101.533 112,82% 101,79% 2. Produksi Container (TEUs) 19.670 21.595 21.161 97,99% 97,65% 3. Produksi Container Tol Laut (TEUs) 7.905 8.506 6.346 74,61% 80,28% 4. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) 18.393 48.000 16.017 33,37% 87,08% 5. Jenis Kendaraan: 5.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 37.907 39.569 41.088 103,84% 95,76% 5.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.112 8.026 7.747 96,52% 105,95% 5.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.682 3.895 4.705 120,78% 90,80% 5.4 Produksi Alat Berat (Unit) 112 165 407 246,67% 72,42% 110,82% 91,47% C NON CAPTIVE 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 7.442.525 12.871.556 14.056.251 109,20% 188,47% 2. Produksi Container (TEUs) 3.498 6.687 9.055 135,43% 259,32% 3. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) - 18.600 100,00% 100,00% 4. Jenis Kendaraan: 4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 2.365 2.370 1.718 72,49% 74,05% 4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 4.795 9.065 7.449 82,17% 155,35% 4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 1.224 2.231 2.089 93,62% 170,67% 4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 482 2.116 1.394 65,87% 289,21% Realisasi produksi bongkar muat dari kegiatan usaha captive (Kapal Pelni) tahun 2019 rata-rata produksinya telah mencapai target. Tercapainya hal tersebut karena adanya peningkatan muatan barang khususnya untuk pengiriman ke wilayah Indonesia Timur. Faktor lain yang mempengaruhi kondisi usaha captive adalah: a. Untuk keselamatan kapal, maka diberlakukan kebijakan pembatasan muatan container full, sehingga tidak sesuai dengan kapasitas terpasang; b. Adanya beberapa kapal yang digunakan untuk angkutan lebaran dan angkutan natal & tahun baru (peak season); Sedangkan produksi B/M dari kegiatan kapal pihak ketiga (non-captive) rata-rata produksinya di atas realisasi tahun 2018. Hal tersebut diperoleh dari peningkatan muatan-muatan general cargo dari kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru B/M Batubara, bongkar semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar Batubara PLN di Cabang Jayapura, pengiriman bibit dan pupuk PT.DSN, serta pengiriman tiang pancang PT. HakaAston. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut;

27

1. Produksi Bongkar Muat General Cargo Produksi bongkar muat untuk jenis muatan general cargo sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 14,157,784 TM3 atau 109,23% dari yang ditargetkan sebesar 12,961,552 TM3, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 7,526,822 TM3 maka trendnya naik sebesar 87,35% dari realisasi tahun lalu. Tercapainya hal tersebut karena adanya peningkatan muatan pada kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru B/M Batubara, bongkar semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar Batubara PLN di Cabang Jayapura. 2. Produksi Bongkar Muat Muatan Container (Full) Sedangkan produksi bongkar muat untuk jenis muatan container (full) sampai dengan bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 30,216 TEUs atau 106,84% dari yang ditargetkan sebesar 28,282 TEUs, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 23,168 TEUs maka trendnya naik sebesar 20,09% dari realisasi tahun lalu. 3. Produksi Bongkar Muat Muatan Container Tol Laut Sedangkan produksi bongkar muat handling container (full) kapal tol laut sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 6,346 TEUs, atau 74,61% dari yang ditargetkan sebanyak 8,506 TEUs dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 7,905 TEUs, maka trendnya turun sebesar 19,72% dari realisasi tahun lalu. Tidak tercapainya produksi bongkar muat container (full) kapal tol laut disebabkan berkurangnya trayek kapal tol laut yang dilayani dan adanya perubahan trayek tol laut dari tahun lalu;

4. Produksi Bongkar Muat Angkutan Ternak (Sapi) Sedangkan produksi bongkar muat angkutan ternak (Sapi) sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 34,617 ekor, atau 72,12% dari yang ditargetkan sebanyak 48,000 ekor, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 18,393 ekor, maka trendnya naik sebesar 88,21% dari realisasi tahun lalu; 5. Produksi Bongkar Muat Kendaraan Jenis Motor Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis sepeda motor sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 42,806 unit, atau 102,07% dari yang ditargetkan sebanyak 41,939 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 40,272 unit, maka trendnya naik sebesar 5,35% dari realisasi tahun lalu;

28

6. Produksi Bongkar Muat Kendaraan Jenis Mobil Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis mobil sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 15,196 unit, atau 88,91% dari yang ditargetkan sebanyak 17,091 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 11,907 unit, maka trendnya naik sebesar 25,51% dari realisasi tahun lalu. Tercapainya target produksi B/M kendaraan jenis mobil dikarenakan adanya peningkatan muatan di wilayah Indonesia Timur; 7. Produksi Bongkat Muat Kendaraan Jenis Truck Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis Truck sampai dengan S.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 6,794 unit, atau 110,89% dari yang ditargetkan sebanyak 6,127 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 4.049 unit, maka trendnya naik sebesar 6,06% dari realisasi tahun lalu; 8. Produksi Bongkar Muat Jenis Alat Berat

Produksi bongkar muat untuk jenis alat berat bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 1,801 unit, atau 78,94% dari yang ditargetkan sebanyak 2281 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 594 unit, maka trendnya naik sebesar 72,51% dari realisasi tahun lalu; 2.6.2 Produksi Usaha Freight Forwarding

TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES SD. DES SD.DES (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED) 1 2 3 4 5 6 7 A TOTAL PRODUKSI BONGKAR MUAT 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 550.155 265.523 700.048 263,65% 127,25% 2. Produksi Container (TEUs) 39.018 40.488 48.108 118,82% 123,30% 3. Produksi Redpack - 884 988 111,76% 0,00% 4. Jenis Kendaraan: 4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 38.015 25.634 41.751 162,87% 109,83% 4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.225 7.488 7.674 102,48% 106,21% 4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.765 3.373 4.404 130,57% 116,97% 4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 422 153 613 400,65% 145,26% 49.427 36.648 54.442 148,55% 110,15% TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES SD. DES SD.DES (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED) 1 2 3 4 5 6 7 B CAPTIVE (KAPAL PELNI) 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 89.355 88.120 100.173 113,68% 112,11% 2. Produksi Container (TEUs) 24.981 22.509 21.349 94,85% 85,46% 3. Produksi Redpack - 884 988 111,76% 0,00% 4. Jenis Kendaraan: 4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 37.900 25.569 41.526 162,41% 109,57% 4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.120 7.426 7.459 100,44% 104,76% 4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.685 3.295 4.234 128,50% 114,90% 4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 348 85 428 503,53% 122,99% 173,60% 92,83% C NON CAPTIVE Laba - Rugi #REF! #REF! 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 460.800 177.402 599.875 338,14% 130,18% 2. Produksi Container (TEUs) 14.037 17.979 26.759 148,83% 190,63% 3. Jenis Kendaraan: 3.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 115 65 225 346,15% 195,65% 3.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 105 62 215 346,77% 204,76% 3.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 80 78 170 217,95% 212,50% 3.4 Produksi Alat Berat (Unit) 74 68 185 272,06% 250,00%

29

Produksi kegiatan feight forwarding tahun 2019 rata-rata Realisasinya masih diatas target sebagai dampak dari peningkatan usaha non-captive. Faktor lain yang mempengaruhi kondisi tersebut adalah sebagai berikut: A. Captive (Kapal PELNI) Produksi Freight Forwarding dari kegiatan Kapal Pelni (Captive) rata-rata diatas target, baik muatan general cargo,muatancontainer full maupun jenis muatan kendaraan dan alat berat, hal ini disebabkan antara lain : 1) Peningkatan muatan container full di wilayah Indonesia Timur; 2) Adanya beberapa kapal yang digunakan untuk angkutan lebaran dan angkutan natal & tahun baru (peakseason); B. Non-captive Produksi Freight Forwarding tahun 2019 untuk kegiatan dari pihak ketiga (Non- captive) rata-rata Realisasinya dapat mencapai di atas target, hal ini disebabkan antara lain:

1) Adanya kegiatan proyek infrastruktur pemerintah yang memerlukan penanganan logistik terutama dengan BUMN Karya; 2) Optimalisasi alat produksi (trucking) untuk kegiatan Freight Forwarding di cabang seperti: Pontianak, Banyuwangi, Tanjung Priok, Surabaya, Bitung, Sorong, Serui, , Nabire, Jayapura, Biak dan Timika; Produksi kegiatan feight forwarding tahun 2019 secara rinci dijelaskan sebagai berikut; 1. Produksi Freight Forwarding General Cargo Produksi freight forwarding untuk jenis muatan general cargo sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 700,048 TM3 atau 263,65% dari yang ditargetkan sebesar 265,523 TM3, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 550,155 TM3 maka trendnya naik sebesar 27,25% dari realisasi tahun lalu. Tercapainya hal tersebut karena adanya peningkatan muatan pada kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru B/M Batubara, bongkar semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar Batubara PLN di Cabang Jayapura.

30

2. Produksi Freight Forwarding Muatan Container (Full) Sedangkan produksi freight forwarding untuk jenis muatan container (full) sampai dengan bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 48,108 TEUs atau 118,82% dari yang ditargetkan sebesar 40,488 TEUs, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 39,018 TEUs maka trendnya naik sebesar 23,30% dari realisasi tahun lalu. 3. Produksi Freight Forwarding Muatan Red Pack Sedangkan produksi freight forwarding muatan Red Pack sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 988 TM3, 4. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Motor Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis sepeda motor sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 41,751 unit, atau 162,87% dari yang ditargetkan sebanyak 25,634 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 38,015 unit, maka trendnya naik sebesar 9,83% dari realisasi tahun lalu; 5. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Mobil Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis mobil sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 7,674 unit, atau 102,48% dari yang ditargetkan sebanyak 7,488 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 7,225 unit, maka trendnya naik sebesar 6,21% dari realisasi tahun lalu. Tercapainya target produksi freight forwarding kendaraan jenis mobil dikarenakan adanya peningkatan muatan di wilayah Indonesia Timur; 6. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Truck

Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis Truck sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 4,404 unit, atau 130,57% dari yang ditargetkan sebanyak 3,373 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 3,765 unit, maka trendnya naik sebesar 16,97% dari realisasi tahun lalu; 7. Produksi Freight Forwarding Jenis Alat Berat Produksi freight forwarding untuk jenis alat berat bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 613 unit, atau 400,65% dari yang ditargetkan sebanyak 153 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 422 unit, maka trendnya naik sebesar 45,26% dari realisasi tahun lalu;

31

2.7 REALISASI KEUANGAN TAHUN 2019

TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN

NO U R A I A N REALISASI REALISASI REALISASI (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED)

1 2 3 4 5 6 7

I PENDAPATAN 43,27% 41,00% 41,00%

A. Usaha Pokok 88,51% 70,28% 89,24%

1. Bongkar Muat - Penghasilan dari Kegiatan Captive 109.473 107.885 98.096 90,93% 89,61% - Penghasilan dari Kegiatan Non-

Captive 44.854 43.664 77.267 176,96% 172,26%

Total Penghasilan Bongkar Muat 154.327 151.549 175.364 115,71% 113,63%

2. Freight Forwarding - Penghasilan dari Kegiatan

Captive 80.753 80.711 86.700 107,42% 107,36% - Penghasilan dari Kegiatan Non-

Captive 53.153 45.874 110.313 240,47% 207,54% Total Penghasilan Freight

Forwarding 133.906 126.584 197.012 155,64% 147,13%

Total Pendapatan Usaha Pokok 288.233 278.134 372.376 133,88% 129,19%

B. Usaha Anak dan Sampingan 94,22% 85,00% 94,57% 3. Perusahaan Anak (PT. SBL) 20.817 25.772 12.176 47,24% 58,49% 4. SBU - Sarana Bandar Indotrading 99.472 149.581 153.009 102,29% 153,82% Total Pendapatan Usaha Anak &

Sampingan 120.290 175.354 165.186 94,20% 137,32%

TOTAL PENDAPATAN 408.522 453.487 537.562 118,54% 131,59%

II BIAYA LANGSUNG : 27,00% 26,24% 26,22%

A. Biaya Usaha Pokok 90,55% 64,26% 81,28%

1. Bongkar Muat - Biaya Usaha dari Kegiatan Captive 47.364 44.233 40.215 90,92% 84,91% - Biaya Usaha dari Kegiatan Non-

Captive 39.699 30.686 68.955 224,71% 173,70%

Total Biaya Usaha Bongkar Muat 87.062 74.919 109.170 145,72% 125,39%

2. Freight Forwarding - Biaya Usaha dari Kegitan Captive 21.804 21.180 22.731 107,32% 104,25% - Biaya Usaha dari Kegiatan Non-

Captive 48.130 29.478 89.666 304,18% 186,30% Total Biaya Usaha Freight

Forwarding 69.934 50.658 112.397 221,87% 160,72%

Sub Total Biaya Usaha Pokok 156.996 125.577 221.567 176,44% 141,13%

B. Biaya Anak dan Sampingan 3. Perusahaan Anak (PT. SBL) 13.214 15.979 5.330 33,36% 40,34% 4. SBU - Sarana Bandar Indotrading 93.726 127.144 144.701 113,81% 154,39% Sub. Total Biaya Usaha Anak dan

Sampingan 106.940 143.123 150.031 104,83% 140,29%

Jumlah Biaya Langsung 263.936 268.700 371.597 138,29% 140,79% 5. Penyusutan 8.026 11.053 8.844 80,01% 110,19%

TOTAL BIAYA LANGSUNG 271.961 279.754 380.441 135,99% 139,89%

III LABA KOTOR USAHA 136.561 173.734 157.121 90,44% 115,06%

32

TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN

NO U R A I A N REALISASI REALISASI REALISASI (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED)

IV BIAYA TIDAK LANGSUNG

1. Biaya Pegawai 47.448 58.075 51.740 89,09% 109,05% 2. Biaya Barang dan Jasa 19.195 21.025 20.265 96,39% 105,57% 3. Lumpsum Overhead 4.224 3.591 2.880 80,19% 68,16%

Sub. Total Biaya Tidak Langsung 70.868 82.691 74.884 90,56% 105,67% - Biaya Tdk. Langsung PT. SBL 1.971 1.784 3.923 219,87% 198,99% - Biaya Tdk. Langsung SBU-

Indotrading 1.129 1.895 2.171 114,55% 192,27%

TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG 73.968 86.370 80.978 93,76% 109,48%

V LABA BERSIH USAHA 62.593 87.364 76.143 87,16% 121,65%

VI PENDAPATAN DI LUAR USAHA - Laba (Rugi) Diluar Usaha 4.216 2.342 5.548 236,90% 131,59%

- Laba (Rugi) Diluar Usaha PT. SBL (286) 451 128 28,37% -44,67% - Laba (Rugi) Diluar Usaha SBU -

Indotrading 18 687 34 5,00% 194,36%

Jumlah Pendapatan Diluar Usaha 3.948 3.480 5.710 164,09% 144,66%

VII LABA SEBELUM PAJAK 66.540 90.844 81.853 90,10% 123,01%

VIII PAJAK PPh Psl. 25 24,60% 27,22% 26,07% - PPh Pasal 25 (Pajak Kini) PT. SBN 15.670 22.711 20.044 88,26% 127,91% - Pajak Final PT. SBL - - 729 100,00% 100,00% - Kewajiban (Manfaat) Pajak

Tangguhan 697 2.016 565 28,02% 81,01%

Jumlah Pph 25 dan Pajak Tangguhan 16.368 24.727 21.337 86,29% 130,36% LABA SETELAH PAJAK

PENGHASILAN 50.172 66.117 60.516 91,53% 120,62% Beban pada OCI (Penghasilan) 211 1.673 243 14,53% 115,10% Total Laba Komprehensif Tahun

Berjalan 49.961 64.444 60.273 93,53% 120,64%

Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : 50.119 66.173 60.493 91,42% 120,70% Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali 53 56 23 41,59% 43,83%

Laba Tahun Berjalan 50.172 66.117 60.516 91,53% 120,62% Jumlah Laba Komprehensi yang dapat diatribusikan kepada :

Pemilik Entitas Induk 49.908 64.388 60.250 93,57% 120,72% Kepentingan Nonpengendali 53 56 23 41,59% 43,83%

Jumlah Laba Komprehensif 49.961 64.444 60.273 93,53% 120,64% LABA BERSIH USAHA PER SAHAM IX 3 4 4 93,57% 120,72% DASAR

33

A. Pendapatan Usaha Konsolidasi

Realisasi pendapatan dari hasil usaha secara konsolidasian sampai dengan akhir tahun 2019 terealisir sebesar Rp537,562 milyar atau 118,54% dari target sebesar Rp453,487 milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp408,522 milyar, maka trendnya naik 31,59% dari realisasi tahun lalu, yang diperoleh dari: 1) Pendapatan usaha bongkar muat dari kegiatan captive terealisir sebesar sebesar Rp98,096 milyar atau berkontribusi sebesar 18,25% dari total pendapatan usaha; 2) Sedangkan pendapatan usaha bongkar muat dari kegiatan non-captive terealisir sebesar Rp77,267 milyar atau berkontribusi sebesar 14,37% dari total pendapatan usaha; 3) Pendapatan usaha Freight Forwarding dari kegiatan captive terealisir sebesar Rp86,700 milyar, atau berkontribusi sebesar 16,13% dari total pendapatan usaha; 4) Sedangkan pendapatan usaha Freight Forwarding dari kegiatan non- captive terealisir sebesar Rp110,313 milyar, atau berkontribusi sebesar 20,52% dari total pendapatan usaha; 5) Pendapatan dari entitas anak PT.Sarana Bandar Logistik terealisir sebesar Rp12,176 milyar atau berkontribusi sebesar 2,27% dari total pendapatan usaha. 6) Pendapatan dari Strategic Business Unit atau Sarana Bandar Indotrading terealisir sebesar Rp153,009 milyar atau berkontribusi sebesar 28,46% dari total pendapatan usaha.

B. Biaya Usaha Langsung Realisasi biaya usaha langsung sampai dengan akhir tahun 2019 secara konsolidasian terealisir sebesar Rp380,441 milyar atau 135,99% dari target sebesar Rp279,754 milyar, yang yang terkontribusi dari: 1) Biaya usaha langsung bongkar muat dari kegiatan captive terealisir sebesar Rp41,215 milyar atau berkontribusi sebesar 10,57% dari total biaya usaha langsung;

2) Sedangkan biaya usaha langsung bongkar muat dari kegiatan non-captive terealisir sebesar Rp68,955 milyar atau berkontribusi sebesar 18,13% dari total biaya usaha langsung;

34

3) Biaya usaha langsung Freight Forwarding dari kegiatan captive terealisir sebesar Rp22,731 milyar, atau berkontribusi sebesar 5,97 % dari total biaya usaha langsung; 4) Sedangkan biaya usaha langsung Freight Forwarding dari kegiatan non- captive terealisir sebesar Rp89,666 milyar, atau berkontribusi sebesar 23,57% dari total biaya usaha langsung; 5) Biaya usaha langsung dari entitas anak PT. Sarana Bandar Logistik terealisir sebesar Rp5,330 milyar atau berkontribusi sebesar 1,40% dari total biaya usah langsung; 6) Sedangkan biaya usaha langsung Strategic Business Unit (Sarana Bandar Indotrading) terealisir sebesar Rp144,701 milyar atau berkontribusi sebesar 38,03% dari total biaya langsung dan; 7) Realisasi untuk beban penyusutan alat produksi sampai dengan akhir tahun 2019 terealisir sebesar Rp8,844 milyar atau berkontribusi sebesar 2,32% dari total biaya usaha langsung;

C. Laba Kotor Usaha

Realisasi laba kotor usaha perusahaan sampai dengan akhir tahun 2019 terealisir sebesar Rp157,121 milyar atau 90,44% dari target sebesar Rp173,734 milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp136,561 milyar, maka trendnya naik 15,06% dari realisasi tahun lalu;

D. Biaya Tidak Langsung

Realisasi biaya tidak langsung sampai dengan akhir tahun 2019 terealisir terealisir sebesar Rp80,978 milyar atau 93,76% dari target sebesar Rp86,370 milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp73,968 milyar, maka terdapat kenaikan sebesar 9,48% dari realisasi tahun lalu, yang terkontribusi dari: 1) Biaya pegawai terealisir sebesar Rp51,740 milyar atau berkontribusi sebesar 63,89% dari total biaya tidak langsung; 2) Biaya barang & jasa terealisir sebesar Rp20,265 milyar atau berkontribusi sebesar 25,03% dari total biaya tidak langsung;

3) Beban Lumpsum Overhead terealisir terealisir sebesar Rp2,880 milyar atau berkontribusi sebesar 3,56% dari total biaya tidak langsung;

35

4) Biaya tidak langsung entitas anak (PT. Sarana Bandar Logistik) terealisir terealisir sebesar Rp3,923 milyar, atau berkontribusi sebesar 4,84% dari total biaya tidak langsung; 5) Biaya tidak langsung Strategic Business Unit (Sarana Bandar Indotrading) terealisir terealisir sebesar Rp2,171 milyar, atau berkontribusi sebesar 2,68% dari total biaya tidak langsung.

E. Laba Bersih Usaha

Realisasi laba bersih usaha sampai dengan akhir tahun 2019 terealisir sebesar Rp76,143 milyar atau 87,16% dari target sebesar Rp87,364 milyar, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp62,593 milyar, maka trendnya naik 21,65% dari realisasi tahun lalu;

F. Laba Setelah Pajak & Kepentingan Non-Pengendali

Dengan memperhitungkan pendapatan dan biaya diluar usaha sampai dengan akhir tahun 2019 yang terealisir sebesar Rp5,710 milyar atau 164,09 % dari target sebesar Rp3,480 milyar, maka Realisasi perolehan laba sebelum pajak terealisir menjadi sebesar Rp81,853 milyar atau 90,10% dari target sebesar Rp90,844 milyar, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp66,540 milyar, maka trendnya naik 23,01% dari realisasi tahun lalu; Dengan memperhitungkan PPh pasal 25 (pajak kini) terealisir sebesar Rp21,337 milyar, dan Kepentingan Non-Pengendali terealisir sebesar Rp20 juta, serta beban OCI sebesar Rp243 Juta, maka Laba Bersih Setelah Pajak dan Kepentingan Non-Pengendali terealisir menjadi sebesar Rp60,993 milyar atau 91,92% dari target sebesar Rp66,173 milyar, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp50,119 milyar, maka trendnya naik 20,70% dari realisasi tahun lalu;

36

2.8 Laporan Posisi Keuangan

REALISASI RKAP TAHUN REALISASI 2019 U R A I A N NO TAHUN 2018 2019 AUDITED

1 2 3 4 5

l. ASSET

A. Asset Lancar 246.195 222.693 319.843

B. Asset Tetap & Lainnya 102.659 218.436 128.799

Total Asset 361.991 456.863 448.642

II. LIABILITAS

A. Liabilitas Jangka Pendek 69.267 56.869 94.983

B. Liabilitas Jangka Panjang 1.400 57.435 2.327

Total Liabilitas 70.666 114.305 97.310

C. EKUITAS

1. Modal Saham 60.000 60.000 60.000

2. Saham, Dalam Portepel (45.000) (45.000) (45.000)

3. Cadangan Umum 226.102 260.994 275.956

4. Saldo Laba 50.119 66.173 60.493

5. Komponen Ekuitas lainnya 23 283 21

Jumlah Ekuitas 291.244 342.450 351.228

- Kepentingan Non Pengendali 80 108 103

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 361.991 456.863 446.642

Total Asset per 31 Desember 2019 sebesar Rp448,642 milyar atau 98,20% dari target sebesar Rp.456,863 milyar. Hal tersebut disebabkan tidak terealisasinya target investasi.

2.9 Penerimaan Dan Pengeluaran Kas (Cash Flow)

RKAP Realisasi NO U R A I A N Tahun 2019 Tahun 2019

1 2 3 4

I Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 98.717 59.319

II Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (107.164) (47,423)

III Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan 41.859 -

IV Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas & Setara Kas 33.412 11.895

V Saldo Awal Kas Dan Setara Kas 67.347 80.359

VI SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 100.759 92.255

37

Realisasi arus kas per 31 Desember 2019 surplus kas dari transaksi aktivitas operasi mengalami surplus Rp59.319 milyar dan saldo akhir kas diperkirakan sebesar Rp92,255 milyar.

2.10 Rasio Keuangan Rasio Keuangan

URAIAN REALISASI 2018 REALISASI 2019 Cash Ratio 115,36% 101,96% Current Ratio 355,43% 336,78% Solvabilitas 512,25% 461,04% EBITDA Margin 18,95% 17,44%

2.11 SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN 2019

Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya meliputi seluruh wilayah Indonesia dengan didukung 33 (tiga puluh tiga) kantor cabang dan 23 (dua puluh tiga) sub cabang yang beroperasi di pelabuhan besar dan kecil, terdiri dari:

 Kantor Pusat  Cabang Bitung  Cabang Tanjung Priok ▪ Sub Cabang Gorontalo ▪ Sub Cabang Pangkal Pinang ▪ Sub Cabang Luwuk  Cabang Surabaya ▪ Sub Cabang Toli-Toli ▪ Sub Cabang Probolinggo  Cabang Ambon  Cabang ▪ Sub Cabang Saumlaki  Cabang Jayapura ▪ Sub Cabang Namlea  Cabang Sorong ▪ Sub Cabang Dobo ▪ Sub Cabang  Cabang Pare-pare  Cabang Bau-Bau  Cabang Palu  Cabang  Cabang Manokwari ▪ Sub Cabang Samarinda  Cabang Fak-fak  Cabang Banyuwangi  Cabanag  Cabang Kotabaru ▪ Sub Cabang Lhouksmawe ▪ Sub Cabang Banjarmasin  Cabang  Cabang Pontianak ▪ Sub Cabang Nunukan  Cabang Nabire  Cabang  Cabang Serui  Cabang  Cabang Biak ▪ Sub Cabang Tanjung Balai Karimun  Cabang Merauke  Cabang Tanjung Pinang  Cabang Ampenan ▪ Sub Cabang Natuna ▪ Suib Cabang ▪ Sub Cabang Tarempa ▪ Sub Cabang  Cabang  Cabang  Cabang Pangkalan Bun ▪ Sub Cabang Waingapu ▪ Sub Cabang Sampit ▪ Sub Cabang Kalabahi  Cabang Larantuka  Cabang Timika ▪ Sub Cabang Maumere  Cabang Kaimana ▪ Sub Cabang Ende  Cabang

38

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 jumlah SDM Perusahaan terdiri dari:

31 Des. 2019 31 Des. 2018

Organik PT Pelni (Persero) 74 83 Organik PT PBM SBN 140 138 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) 8 18 Outsourching 11 16

Jumlah 233 255

Struktur SDM Perusahaan per 31 Desember 2019 dan 2018 menurut kelompok SDM dan jenjang pendidikan sebagai berikut:

31 Desember 2019 Status Kepegawaian S2 S1 Diploma SMU Jumlah

Organik PT Pelni (Persero) 8 59 3 4 74 Organik PT PBM SBN 2 63 9 66 140 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) - - - 8 8 Outsourching - - - 8 11

Jumlah 10 122 12 86 233

31 Desember 2018 Kelompok SDM S2 S1 Diploma SMU Jumlah

Organik PT Pelni (Persero) 8 68 3 4 83 Organik PT PBM SBN 2 62 8 66 138 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) - - - 18 18 Outsourching - - - 13 16 - Jumlah 10 130 11 101 255

Untuk tujuan perhitungan Imbalan Paska Kerja jumlah pegawai yang berhak atas Imbalan Paska Kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 karyawan organik PT PBM Sarana Bandar Nasional masing-masing berjumlah 140 pegawai dan 138 pegawai.

39

2.12 REALISASI INVESTASI TAHUN 2019

Dalam hal untuk proses pengadaan investasi, seluruh pengadaan telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris PT. SBN. Realisasi investasi sampai akhir tahun 2019 terealisir sebesar Rp48,255 milyar, dengan rincian sebagai berikut:

40

2.13 ALAT PRODUKSI TAHUN 2019

Realisasi alat produksi tahun 2019:

No. Uraian Baik Rusak Jumlah Availability

1 Alat Mekanik/Forklift 54 8 62 87,10%

2 Angkutan Darat 177 3 180 98,33%

3 Container 1004 14 1018 98,86%

2.14 PKPT SATUAN PENGAWASAN INTERN TAHUN 2019

Program kerja pemeriksaan tahunan (PKPT) Satuan Pengawasan Intern (SPI) diharapkan dapat menjadi stimulus dalam rangka peningkatan efisiensi, efektifitas kerja, dan tertib administrasi untuk mendukung sasaran perusahaan. Realisasi Estimasi PKPT Satuan Peng awasan Intern sepanjang tahun 2019 sebanyak 6 (enam) cabang, meliputi cabang-cabang sebagai berikut:

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

1. Surabaya 1. Jayapura 1. Timika 1. Makassar 2. Serui 2. Merauke

2.15 KEY PERFOMANCE INDIKATOR (KPI) TAHUN 2019

Realisasi pencapaian Key Performance Indicators (KPI) perusahaan telah diaudit oleh Eksternal Auditor Independen berdasarkan Laporan Akuntan Independen KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan dengan nomor: 022/LEK-SBN/IV/2020, dengan hasil sebagai berikut;

Target Realisasi Perspektif Sasaran Strategis Key Performance Indikator Satuan Bobot Skor 2019 2019

Rp66,173 Rp60,493 Jumlah Penghasilan Milyar Rp. 8,00 7,31 Meningkatkan Milyar Milyar shareholders value Ratio Profit (EBITDA Prosen 7,00 23,17% 17,55% 5,30 Margin) (%) Optimalisasi Pertumbuhan Usaha Non- Prosen Keuangan & Pasar Kegiatan Non- 6,00 122,59% 189,43% 7,20 Captive (%) Captive Optimalisasi Prosen Serapan Investasi 5,00 70,00% 29,64% 2,12 Investasi (%) Sub Total 26,00 21,93

Meningkatkan External Customer skor skala Fokus Pelanggan 20,00 4,00 4,10 20,48 Customer Value Satisfaction Survey likert Implementasi muatan Kapal 6,00 6 20 6,30 Meningkatkan Redpack dan Labelling Usaha Anak (PT. On Time Performance Prosen SBL) Trucking Distribution PT. 5,00 95,00% 100,00% 5,25 (%) Efektivitas Produk SBL Meningkatkan Realisasi Partnership Jumlah dan Proses 5,00 5 5 5,00 Usaha SBU SBI Distributor SBU SBI Lokasi Implementasi Disaster Prosen Optimalisasi IT 6,00 100,00% 100,00% 6,00 Recovery (%) Sub Total 22,00 22,55

Pemenuhan Standar Prosen 8,00 70,00% 91,30% 8,40 Peningkatan Kompetensi (%) Fokus Tenaga Kualitas SDM skor skala Indeks Keterikatan Pegawai 8,00 4,00 3,97 7,94 Kerja likert Sub Total 16,00 16,34

Kepemimpinan, Tata Kelola & Tata Kelola Skor KPKU Skor 16,00 450,00 479,50 16,80 Tanggung Jawab Perusahaan Kemasyarakat

GRAND TOTAL 100,00 98,10

42

2.16 INDIKATOR ASPEK OPERASIONAL TAHUN 2019

Pencapaian indikator aspek operasional perusahaan telah diaudit oleh Eksternal Auditor Independen berdasarkan Laporan Akuntan Independen KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan dengan nomor: 00029/2.0768/AU.1/05/0486-1/1/IV/2020, dengan hasil sebagai berikut:

RKAP KONDISI KONDISI Realisasi Indikator Penilaian Satuan Bobot 2019 BAIK RUSAK 2019

Kesiapan Reefer Container Prosen 5 90,00% 130 0 100,00% (Kode SBNU) (%)

Kesiapan Alat Mekanik Prosen 5 90,00% 61 9 87,14% Bongkar Muat (%)

Kesiapan Alat Angkutan Darat Prosen 5 90,00% 187 3 98,42% (%)

Sub Total 15

2.17 TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN TAHUN 2019 ,

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. Kep100/MBU/2002, tanggal 4 juni 2002 tentang Penilaiaan Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara, nilai skor kinerja PT. Sarana Bandar Nasional untuk tahun 2019 berjumlah “97,34”yang berarti tingkat kesehatannya dikategorikan menjadi “SEHAT” dengan tingkat penggolongan “AAA”.

43

BAB III

TINDAK LANJUT DAN ARAHAN PEMEGANG SAHAM DALAM RUPS RKAP TAHUN 2019

Tindak lanjut pemegang saham dalam pengesahan RKAP tahun 2019 telah dilaksanakan oleh manajemen, dengan rincian sebagai berikut: A. ARAHAN RUPS

NO. KEPUTUSAN RUPS TINDAK LANJUT

1. Deviasi taksiran realisasi tahun buku 2019 tidak lebih atau Realisasi laba setelah pajak & kepetingan non- kurang 10% dari hasil audit Kantor Akuntan Publik pengendali tahun 2019 (Audited) sebesar Rp.60,493 milyar, atau 91,42% dari anggaran tahun 2019.

2. Rencana Kerja dan Target Perusahaan (RKAP) Tahun 2019 Rincian target dan realisasi telah dilaporkan per yang disahkan merupakan pedoman kerja dalam pengelolaan Triwulan dan perbulan pada Direktorat Keuangan perusahaan Direksi dan sebagai sarana pemantauan dan PT. PELNI. pengawasan bagi Dewan Komisaris. Untuk memudahkan pengelolaan dan pengawasan, RKAP Tahun 2019 agar dirinci dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) bulanan dan triwulan dengan mengupayakan pendapatan merupakan target minimal dan peningkatan biaya harus lebih rendah dari pada peningkatan pendapatan.

3. Kesanggupan Direksi untuk merealisasikan target-target 1. Realisasi target dan KPI secara berkala per dalam RKAP Tahun 2019 yang dituangkan dalam kontrak triwulan dilakukan pembahasan dengan divisi manajemen yang terdiri dari beberapa Indikator Kerja Utama Corporate Planning PT. PELNI. (KPI) yang dijabarkan dan diterapkan ke seluruh unit kerja dan 2. KPI telah di tetapkan per Direktorat dan Divisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Risalah ini.

4. RKAP Tahun 2019 ini merupakan bagian dari RJPP, Direksi RJPP Tahun 2015 – 2020 telah disampaikan diminta untuk segera menyelesaikan proses penyusunan kepada Divisi Corporate Planning. RJPP yang sudah mencakup rencana pembentukan holding RJPP Tahun 2020 – 2024 dalam proses BUMN hingga mendapatkan persetujuan dari Pemegang persetujuan Saham.

5. RKAP bersifat fleksibel sehingga apabila terdapat perubahan Tidak terdapat revisi target tahun 2019. asumsi atau kondisi tertentu diluar kendali manajemen yang berdampak signifikan terhadap target-target, maka RKAP tersebut dapat segera diajukan revisi kepada Pemegang Saham setelah terlebih dahulu mendapat rekomendasi Dewan Komisaris termasuk penyesuaian KPI

44

6. Direksi diminta untuk menerapkan norma-norma standard dan Telah dilakukan penandatanganan Pakta peraturan yang berlaku secara konsisten serta optimal Integritas, dan sosialisasi GCG dan code of mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate conduct terhadap seluruh pegawai Kantor Pusat Governance(GCG) dalam rangka mendorong setiap tahapan dan cabang PT SBN. pengelolaan perusahaan.

7. Direksi agar mengendalikan dan mengawasi investasi tahun Telah direalisasikan sebesar 48,255 milyar. 2019, utilisasi alat mekanik dan angkutan darat, sehingga Dengan melakukan realokasi pengadaan diharapkan dapat meningkatkan nilai kontribusinya terhadap tongkang ke alat produksi lainnya. peningkatan laba perusahaan.

8. Direksi agar melakukan pengukuran KPI tahun 2019 oleh Pihak Independen (Kantor Akuntan Publik) Pihak Independen (Kantor Akuntan Publik) dilaksanakan bersamaan dengan Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2019.

9. Direksi agar melaksanakan manajemen risiko atas risiko-risiko Telah dibuatkan Pedoman Penerapan rencana program kerja dan pencapaian kinerjanya.. Manajemen Risiko, sesuai SK Direksi No: 051/Sk/DIR/SBN/SBN/II/2016 tentang Penetapan Pedoman Manajemen Risiko.

10. Dewan Komisaris dan Direksi agar menindaklanjuti arahan Direksi selalu menindaklanjuti seluruh arahan dari Pemegang Saham dengan menyampaikan komitmen Pemegang Saham dan dilakukan evaluasi pencapaian laba dan pendapatan dalam rangka optimasi berkala bulanan dalam rapat realisasi kinerja hasil-hasil usaha. bulanan.

11. Direksi agar memperhatikan dan menindak lanjuti arahan Direksi selalu memperhatikan dan Pemegang Saham, tanggapan dan saran Dewan Komisaris menindaklanjuti seluruh arahan, tanggapan, dan serta semua pendapat dan saran yang dikemukakan peserta saran dari Dewan Komisaris selalu dilakukan rapat yang merupakan bagian yang tidtak terpisahkan dari evaluasi secara berkala bulanan dalam rapat Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). realisasi kinerja bulanan.

45

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

1. Kondisi perekonomian tahun 2020 diprediksi dengan laju inflasi pada kisaran 3,10% dan pertumbuhan ekonomi diprediksi pada kisaran 5,30% dengan fokus memacu investasi dan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan. Dari sisi internal, manajemen meyakini bahwa dengan pengembangan usaha anak perusahaan (PT. SBL) dan Spin-Off SBU akan memberikan kontribusi yang positif bagi kinerja perusahaan. 2. Operasional

a. Produksi B/M dari kegiatan kapal pihak ketiga (non-captive) rata-rata produksinya di atas realisasi tahun 2017, untuk general cargo trendnya naik 88,47%, container full naik 159,32% muatan mobil naik 55,35%, muatan truck naik 70,67%, dan muatan alat berat naik 189,21%.

b. Produksi kegiatan Freight forwarding tahun 2018 rata-rata realisasinya dapat mencapai diatas anggaran sebagai hasil optimalisasi alat produksi dan peningkatan volume muatan. 3. Laporan Keuangan:

a. Laba sebelum pajak tahun 2019 terealisir sebesar Rp81.853 milyar, naik 23,01% dari Realisasi tahun 2018 sebesar Rp66,540 milyar; b. Sedangkan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali tahun 2019 sterealisir sebesar Rp60,493 milyar, naik 20,70% dari Realisasi tahun 2018 sebesar Rp50,119 milyar;

c. Total Asset per tanggal 31 Desember 2019 terealisir sebesar Rp 448,642 milyar, naik 23,94 % dari Realisasi tahun 2018 sebesar Rp361,991 milyar;

d. Sedangkan total ekuitas per 31 Desember 2019, terealisir sebesar Rp351,228 milyar, naik 20,60% dari Realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp291,244 milyar;

46

4.2 HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN KEPUTUSAN RUPS

1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2019 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, serta Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Dewan Komisaris atas Tindakan Pengawasan Perseroan selama Tahun Buku 2019. 2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2019. 3. Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2019. 4. Penetapan Tantiem Tahun Buku 2019, Gaji Honorarium dan Tunjangan serta Fasilitas Lainnya bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun 2019.

47

Lampiran 01 PT. SARANA BANDAR NASIONAL LAPORAN LABA - RUGI UNTUK PERIODE S.D 31 DESEMBER 2019 (AUDITED) (Dalam Jutaan Rupiah) TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES (AUDITED) SD.DES SD. DES (AUDITED) (5 : 4) (5 : 3) 1 2 3 4 5 6 7 I PENDAPATAN A. Usaha Pokok 43,27% 41,00% 41,00% 1. Bongkar Muat 88,51% 70,28% 89,24% - Penghasilan dari Kegiatan Captive 109.473 107.885 98.096 90,93% 89,61% - Penghasilan dari Kegiatan Non-Captive 44.854 43.664 77.267 176,96% 172,26% Total Penghasilan Bongkar Muat 154.327 151.549 175.364 115,71% 113,63% 2. Freight Forwarding - Penghasilan dari Kegiatan Captive 80.753 80.711 86.700 107,42% 107,36% - Penghasilan dari Kegiatan Non-Captive 53.153 45.874 110.313 240,47% 207,54% Total Penghasilan Freight Forwarding 133.906 126.584 197.012 155,64% 147,13% Total Pendapatan Usaha Pokok 288.233 278.134 372.376 133,88% 129,19% B. Usaha Anak dan Sampingan 94,22% 85,00% 94,57% 3. Perusahaan Anak (PT. SBL) 20.817 25.772 12.176 47,24% 58,49% 4. SBU - Sarana Bandar Indotrading 99.472 149.581 153.009 102,29% 153,82% Total Pendapatan Usaha Anak & Sampingan 120.290 175.354 165.186 94,20% 137,32% TOTAL PENDAPATAN 408.522 453.487 537.562 118,54% 131,59% II BIAYA LANGSUNG : 27,00% 26,24% 26,22% A. Biaya Usaha Pokok 90,55% 64,26% 81,28% 1. Bongkar Muat - Biaya Usaha dari Kegiatan Captive 47.364 44.233 40.215 90,92% 84,91% - Biaya Usaha dari Kegiatan Non-Captive 39.699 30.686 68.955 224,71% 173,70% Total Biaya Usaha Bongkar Muat 87.062 74.919 109.170 145,72% 125,39% 2. Freight Forwarding - Biaya Usaha dari Kegitan Captive 21.804 21.180 22.731 107,32% 104,25% - Biaya Usaha dari Kegiatan Non-Captive 48.130 29.478 89.666 304,18% 186,30% Total Biaya Usaha Freight Forwarding 69.934 50.658 112.397 221,87% 160,72% Sub Total Biaya Usaha Pokok 156.996 125.577 221.567 176,44% 141,13% B. Biaya Anak dan Sampingan 3. Perusahaan Anak (PT. SBL) 13.214 15.979 5.001 31,30% 37,84% 4. SBU - Sarana Bandar Indotrading 93.726 127.144 144.701 113,81% 154,39% Sub. Total Biaya Usaha Anak dan Sampingan 106.940 143.123 149.701 104,60% 139,99% Jumlah Biaya Langsung 263.936 268.700 371.268 138,17% 140,67% 5. Penyusutan 8.026 11.053 8.844 80,01% 110,19% TOTAL BIAYA LANGSUNG 271.961 279.754 380.111 135,87% 139,77% III LABA KOTOR USAHA 136.561 173.734 157.450 90,63% 115,30% TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES (AUDITED) SD.DES SD. DES (AUDITED) (5 : 4) (5 : 3) 1 2 3 4 5 6 7 IV BIAYA TIDAK LANGSUNG 1. Biaya Pegawai 47.448 58.075 51.740 89,09% 109,05% 2. Biaya Barang dan Jasa 19.195 21.025 20.265 96,39% 105,57% 3. Lumpsum Overhead 4.224 3.591 2.880 80,19% 68,16% Sub. Total Biaya Tidak Langsung 70.868 82.691 74.884 90,56% 105,67% - Biaya Tdk. Langsung PT. SBL 1.971 1.784 3.749 210,15% 190,19% - Biaya Tdk. Langsung SBU-Indotrading 1.129 1.895 2.171 114,55% 192,27% TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG 73.968 86.370 80.804 93,56% 109,24% V LABA BERSIH USAHA 62.593 87.364 76.646 87,73% 122,45% VI PENDAPATAN DI LUAR USAHA - Laba (Rugi) Diluar Usaha 4.216 2.342 5.045 215,42% 119,66% - Laba (Rugi) Diluar Usaha PT. SBL (286) 451 128 28,37% -44,67% - Laba (Rugi) Diluar Usaha SBU - Indotrading 18 687 34 5,00% 194,36% Jumlah Pendapatan Diluar Usaha 3.948 3.480 5.207 149,64% 131,91% VII LABA SEBELUM PAJAK 66.540 90.844 81.853 90,10% 123,01% VIII PAJAK PPh Psl. 25 24,60% 27,22% 26,07% - PPh Pasal 25 (Pajak Kini) PT. SBN 15.670 22.711 20.044 88,26% 127,91% - Pajak Final PT. SBL - - 729 100,00% 100,00% - Kewajiban (Manfaat) Pajak Tangguhan 697 2.016 565 28,02% 81,01% Jumlah Pph 25 dan Pajak Tangguhan 16.368 24.727 21.337 86,29% 130,36% LABA SETELAH PAJAK PENGHASILAN 50.172 66.117 60.516 91,53% 120,62% Beban pada OCI (Penghasilan) 211 1.673 243 14,53% 115,10% Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 49.961 64.444 60.273 93,53% 120,64%

Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk 50.119 66.173 60.493 91,42% 120,70% Kepentingan Non Pengendali 53 56 23 41,59% 43,83% Laba Tahun Berjalan 50.172 66.117 60.516 91,53% 120,62% Jumlah Laba Komprehensi yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk 49.908 64.388 60.250 93,57% 120,72% Kepentingan Nonpengendali 53 56 23 41,59% 43,83% Jumlah Laba Komprehensif 49.961 64.444 60.273 93,53% 120,64% IX LABA BERSIH USAHA PER SAHAM DASAR 3 4 4 93,57% 120,72% Lampiran 02 PT. SARANA BANDAR NASIONAL REALISASI PRODUKSI BONGKAR MUAT UNTUK PERIODE S.D DESEMBER 2019 (AUDITED)

TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES SD. DES SD.DES (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED) 1 2 3 4 5 6 7 A TOTAL PRODUKSI BONGKAR MUAT 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 7.526.822 12.961.552 14.157.784 109,23% 188,10% 2. Produksi Container (TEUs) 23.168 28.282 30.216 106,84% 130,42% 3. Produksi Container Tol Laut (TEUs) 7.905 8.506 6.346 74,61% 80,28% 4. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) 18.393 48.000 34.617 72,12% 188,21% 5. Jenis Kendaraan: 5.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 40.272 41.939 42.806 102,07% 106,29% 5.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 11.907 17.091 15.196 88,91% 127,62% 5.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 4.906 6.127 6.794 110,89% 138,48% 5.4 Produksi Alat Berat (Unit) 594 2.281 1.801 78,94% 303,20% 57.679 67.439 66.597 98,75% 115,46% TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES SD. DES SD.DES (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED) 1 2 3 4 5 6 7 B CAPTIVE (KAPAL PELNI) 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 84.297 89.996 101.533 112,82% 120,45% 2. Produksi Container (TEUs) 19.670 21.595 21.161 97,99% 107,58% 3. Produksi Container Tol Laut (TEUs) 7.905 8.506 6.346 74,61% 80,28% 4. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) 18.393 48.000 16.017 33,37% 87,08% 5. Jenis Kendaraan: 5.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 37.907 39.569 41.088 103,84% 108,39% 5.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.112 8.026 7.747 96,52% 108,93% 5.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.682 3.895 4.705 120,78% 127,78% 5.4 Produksi Alat Berat (Unit) 112 165 407 246,67% 363,39% 110,82% 137,99% C NON CAPTIVE 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 7.442.525 12.871.556 14.056.251 109,20% 188,86% 2. Produksi Container (TEUs) 3.498 6.687 9.055 135,43% 258,87% 3. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) - 18.600 100,00% 100,00% 4. Jenis Kendaraan: 4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 2.365 2.370 1.718 72,49% 72,64% 4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 4.795 9.065 7.449 82,17% 155,35% 4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 1.224 2.231 2.089 93,62% 170,67% 4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 482 2.116 1.394 65,87% 289,21% Lampiran 03 PT. SARANA BANDAR NASIONAL REALISASI PRODUKSI FREIGHT FORWARDING UNTUK PERIODE S.D DESEMBER 2019 (AUDITED)

TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES SD. DES SD.DES (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED) 1 2 3 4 5 6 7 A TOTAL PRODUKSI BONGKAR MUAT 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 550.155 265.523 700.048 263,65% 127,25% 2. Produksi Container (TEUs) 39.018 40.488 48.108 118,82% 123,30% 3. Produksi Redpack - 884 988 111,76% 0,00% 4. Jenis Kendaraan: 4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 38.015 25.634 41.751 162,87% 109,83% 4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.225 7.488 7.674 102,48% 106,21% 4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.765 3.373 4.404 130,57% 116,97% 4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 422 153 613 400,65% 145,26% 49.427 36.648 54.442 148,55% 110,15% TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES SD. DES SD.DES (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED) 1 2 3 4 5 6 7 B CAPTIVE (KAPAL PELNI) 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 89.355 88.120 100.173 113,68% 112,11% 2. Produksi Container (TEUs) 24.981 22.509 21.349 94,85% 85,46% 3. Produksi Redpack - 884 988 111,76% 0,00% 4. Jenis Kendaraan: 4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 37.900 25.569 41.526 162,41% 109,57% 4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.120 7.426 7.459 100,44% 104,76% 4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.685 3.295 4.234 128,50% 114,90% 4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 348 85 428 503,53% 122,99% 173,60% 92,83% C NON CAPTIVE Laba - Rugi #REF! #REF! 1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 460.800 177.402 599.875 338,14% 130,18% 2. Produksi Container (TEUs) 14.037 17.979 26.759 148,83% 190,63% 3. Jenis Kendaraan: 3.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 115 65 225 346,15% 195,65% 3.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 105 62 215 346,77% 204,76% 3.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 80 78 170 217,95% 212,50% 3.4 Produksi Alat Berat (Unit) 74 68 185 272,06% 250,00% Lampiran 04 PT. SARANA BANDAR NASIONAL RINCIAN REALISASI BIAYA TIDAK LANGSUNG UNTUK PERIODE S.D DESEMBER 2019 (AUDITED) (Dalam Jutaan Rupiah) TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES SD. DES SD.DES (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED) 1 2 3 4 5 6 7 I BIAYA PEGAWAI 1. Gaji dan Tunjangan 39.795 50.443 42.579 84,41% 107,00% 2. Biaya Kesehatan & Kesejahteraan - Biaya Kesehatan 2.542 2.790 2.571 92,15% 101,14% - Biaya Diklat 958 851 587 69,05% 61,28% - Biaya Kesejahteraan Lainnya 406 367 693 188,92% 170,84% 3. Biaya Perjalanan Dinas 3.026 2.953 4.155 140,72% 137,31% 4. Angsuran PSL 721 672 1.154 171,75% 160,03% Jumlah Biaya Pegawai 47.448 58.075 51.740 89,09% 109,05% II BIAYA BARANG DAN JASA 1. Biaya Pemeliharaan Aset 4.171 4.331 4.471 103,23% 107,20% 2. Biaya Penelitian dan Pengembangan 2.886 3.071 2.817 91,70% 97,60% 3. Biaya Pemasaran dan Humas 2.964 3.176 2.320 73,06% 78,29% 4. Biaya Administrasi Kantor 3.082 3.413 3.045 89,22% 98,80% 5. Biaya Rumah Tangga 3.263 3.478 4.533 130,35% 138,96% 6. Biaya Penyusutan Aset 2.830 3.166 3.079 97,24% 108,78% 7. Biaya Penyisihan Piutang - 389 - 0,00% 0,00% Jumlah Biaya Barang dan Jasa 19.195 21.025 20.265 96,39% 105,57% III LUMPSUM OVERHEAD CABANG 4.224 3.591 2.880 80,19% 68,16% IV Overhead Prsh.Anak (PT. SBL) 1.971 1.784 3.749 210,15% 190,19% V Overhead Prsh.Anak (PT. SBI) 1.129 1.895 2.171 114,55% 192,27% VI JUMLAH BIAYA TIDAK LANGSUNG 73.968 86.370 80.804 93,56% 109,24% Lampiran 05 PT. SARANA BANDAR NASIONAL RINCIAN REALISASI PENDAPATAN DAN BIAYA DI LUAR USAHA UNTUK PERIODE S.D DESEMBER 2019 (AUDITED) (Dalam Jutaan Rupiah) TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN NO U R A I A N SD. DES SD. DES SD.DES (5 : 4) (5 : 3) (AUDITED) (AUDITED) 1 2 5 4 5 6 7 I PENDAPATAN Pendapatan Bunga & Jasa Giro 2.643 3.830 3.149 82,22% 119,16% Pengembangan IT - 474 - 0,00% 0,00% Laba Penjualan Aset - 150 - 0,00% -100,00% Pendapatan Piutang Yang Telah Disisihkan 348 - - 100,00% 100,00% Pendapatan Luar Usaha Lainnya 1.373 1.103 3.736 338,73% 272,21% JUMLAH PENDAPATAN 4.363 5.557 6.885 123,90% 157,82% II BIAYA DI LUAR USAHA Biaya Bunga dan Adm Bank 120 3.130 122 3,91% 102,30% Biaya Kerugian Penurunan Nilai 7 - - 100,00% 0,00% Rugi Penjualan Aset - - - 0,00% -100,00% Lain-lain Biaya 20 85 1.718 2021,02% 8565,39% JUMLAH BIAYA DI LUAR USAHA 146 3.215 1.840 57,24% 1256,61% - LABA (Rugi) Diluar Usaha PT. SBN 4.216 2.342 5.045 215,42% 119,66% - LABA (Rugi) Diluar Usaha PT. SBL (286) 451 128 28,37% -44,67% - LABA (Rugi) Diluar Usaha PT. SBU 18 687 34 5,00% 194,36% JUMLAH PENDAPATAN DI LUAR USAHA 3.948 3.480 5.207 149,64% 131,91% Lampiran 06 PT. SARANA BANDAR NASIONAL ARUS KAS PERIODE SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2019 (AUDITED) (Dalam Jutaan Rupiah) PER 31 DESEMBER PER 31 DESEMBER NO U R A I A N RKAP 2019 2018 AUDITED 2019 AUDITED 1 2 3 4 5 I ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dari Pelanggan 356.353 475.136 483.511 Pembayaran Kepada Suplier (113.019) (126.403) (123.780) Pembayaran Kepada Karyawan (53.520) (69.193) (57.709) Pembayaran Pajak (21.174) (29.579) (17.821) Penerimaan Lainnya 4.462 7.194 Pembayaran Biaya Operasional (170.678) (151.244) (232.077) Jumlah Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 2.424 98.717 59.319 II ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian Aktiva Tetap (27.740) (101.164) (45.080) Penambahan Aktiva Dalam Penyelesaian 4.713 (2.411) Penambahan Aktiva Tidak Berwujud (955) (6.000) 68 Jumlah Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi (23.982) (107.164) (47.423) III ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan Utang Bank Jangka Panjang (3.300) - Penambahan Utang Bank Jangka Panjang 60.000 - Pembagian Laba (Deviden YKPP) (14.841) - Jumlah Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan - 41.859 - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS & SETARA KAS (21.559) 33.412 11.895 SALDO AWAL KAS DAN SETARA KAS 101.918 67.347 80.359 IV SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 80.359 100.759 92.255 Lampiran 07 PT. SARANA BANDAR NASIONAL LAPORAN POSISI KEUANGAN PERIODE SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2019 (AUDITED) (Dalam Jutaan Rupiah) PER 31 PER 31 NO. U R A I A N DESEMBER 2018 RKAP 2019 DESEMBER 2019 AUDITED AUDITED I ASSET A. ASSET LANCAR 1. Kas Setara Kas (Kas dan Bank) 79.907 100.759 91.840 2. Piutang Usaha a. Pihak Berelasi 25.194 15.237 16.700 b. Pihak Ketiga 32.854 26.484 33.413 TOTAL PIUTANG USAHA 58.048 41.721 50.113 3. Asset Keuangan Lancar Lainnya 59.286 27.808 120.177 4. Persediaan 20.534 29.885 17.552 5. Biaya Dibayar Dimuka & Uang Muka 22.780 13.435 38.454 6. Pajak Dibayar Dimuka 5.640 9.084 1.744 JUMLAH ASSET LANCAR 246.195 222.693 319.881 B. ASSET TIDAK LANCAR 1. Asset Pajak tangguhan 6.853 5.464 6.370 2. Asset Tetap 156.625 296.903 180.220 - Penyusutan Aktiva Tetap (53.965) (78.468) (65.868) TOTAL ASET TETAP 102.659 218.436 114.352 3. Asset Dalam Penyelesaian 2.885 - 5.296 4. Asset tidak berwujud 2.390 9.117 1.739 5. Beban Ditangguhkan 1.008 1.153 966 6. Asset Tidak Lancar Lainnya - - 39 JUMLAH ASSET TIDAK LANCAR 115.796 234.170 128.761 TOTAL ASSET 361.991 456.863 448.642 II. LIABILITAS A. LIABILITAS LANCAR 1. Utang Usaha 6.878 8.061 7.836 2. Beban Akrual 26.462 13.069 21.031 3. Utang Pajak 8.681 13.627 7.736 4. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 27.245 22.113 58.380 JUMLAH LIABILITAS LANCAR 69.267 56.869 94.983 B. LIABILITAS TIDAK LANCAR 1. Liabilitas Jangka Panjang - 56.700 - 2. Liabilitias Imbalan Pasca Kerja 1.400 735 2.327 JUMLAH LIABILITAS TIDAK LANCAR 1.400 57.435 2.327 TOTAL LIABILITAS 70.666 114.305 97.310 C. EKUITAS 1. Modal Saham 60.000 60.000 60.000 2. Saham Dalam Portepel (45.000) (45.000) (45.000) 3. Cadangan Umum 226.102 260.994 275.956 4. Saldo Laba 50.119 66.173 60.493 5. Komponen Ekuitas Lainnya 23 283 (221) JUMLAH EKUITAS 291.244 342.450 351.228 - Kepentingan Non Pengendali 80 108 103 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 361.991 456.863 448.642 Lampiran 08 PT. SARANA BANDAR NASIONAL LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERIODE SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2019 (AUDITED) (Dalam Jutaan Rupiah) Modal Ditempatkan Saldo Laba Kewajiban Kepentingan Non Jumlah Description Cadangan Umum Jumlah dan disetor (Rugi) Diestimasi Pengendali Ekuitas Penuh

Saldo per 31 Desember 2015 15.000 105.343 35.283 155.626 - 3 155.629

Dividen - - (56) (56) - - (56) Penyesuaian ------Cadangan umum - 35.227,28697 (35.227) - - - - Laba (Rugi) aktuaria - - - (355) - (355) Laba (rugi) tahun berjalan - - 40.790 40.790 - 2 40.792

Saldo per 31 Desember 2016 15.000 140.570 40.790 196.360 (355) 5 196.010

Dividen - - (65) (65) - - (65) Penyesuaian - (411) - (411) 411 - - Cadangan umum - 40.725 (40.725) - - - - Laba (Rugi) aktuaria - - - - 177 177 Laba (rugi) tahun berjalan - - 45.481 45.481 - 22 45.504 - - Saldo per 31 Desember 2017 15.000 180.884 45.481 241.365 234 27 241.626

Dividen - - (241) (241) - - (241) Penyesuaian - (22) - (22) - (0) (22) Cadangan umum - 45.240 (45.240) - - - - Laba (Rugi) aktuaria - - - - (211) - (211) Laba (rugi) tahun berjalan - - 50.119 50.119 - 53 50.172 - - Saldo per 31 Desember 2018 15.000 226.102 50.119 291.222 23 80 291.324

Dividen - - (266) (266) - - (266) Penyesuaian ------Cadangan umum - 49.854 (49.854) - - - - Laba (Rugi) aktuaria - - - - (243) - (243) Laba (rugi) tahun berjalan - - 60.493 60.493 - 23 60.516 - - Saldo per 31 Desember 2019 15.000 275.956 60.493 351.449 (221) 103 351.332 Lampiran - 9 PT. SARANA BANDAR NASIONAL REALISASI INVESTASI SD. BULAN DESEMBER TAHUN 2019

REAL 2019 RKAP 2019 PROSEN NO URAIAN AUDITED UNIT Rp. UNIT Rp. ( 6 : 4 ) 1 2 3 4 5 6 7 I. ALAT PENUNJANG PRODUKSI A. Pengadaan Alat Mekanik 1 Forklift Kapasitas 3 ton 4 1.600 1 210 13,13% 2 Forklift Kapasitas 5 ton 3 1.575 2 1.010 64,13% 3 Forklift Kapasitas 7 ton 1 750 1 680 90,67% 4 Forklift Kapasitas 25 ton 1 4.000 - - 0,00% B. Angkutan Darat 1 Truck Tronton 7 5.997 6 4.933 82,26% 2 Head Truck 5 3.470 2 1.258 36,26% 3 Trailler 20' 9 1.326 3 534 40,27% 4 Trailler 40' / Combo Double 8 2.020 5 1.125 55,69% 5 Truck CDE (4 roda) 4 780 1 169 21,63% 6 Truck CDD (6 roda) 25 12.083 5 1.901 15,73% C. Pengadaan Alat Non Mekanik 1 Dry Container - - - - 0,00% 2 Reefer Container Jumbo 50 6.500 50 6.014 92,52% 3 Tanah/Gedung/RPA 1 10.226 - - 0,00% 4 Toko, Gudang Sarana Bandar Indotrading 14 28.016 - - 0,00% 5 Cold Storage 11 11.345 - - 0,00% 6 Freezer Box 50 300 1 148 49,34% JUMLAH REALISASI ALAT PENUNJANG PRODUKSI 193 89.988 77 17.981 19,98% II. SARANA PENUNJANG (RUTIN) A. Pengadaan Kendaraan Bermotor 1 Mobil Dinas 17 4.405 12 2.116 48,03% 2 Sepeda Motor 5 120 - - 0,00% B. Pengadaan Mesin Kantor 1 Personal Komputer 41 426 2 14 3,26% 2 Printer 41 103 3 10 9,78% 3 Note Book/Laptop 41 489 6 60 12,18% 4 Server 5 1.000 7 679 67,85% 5 Software & License 4 6.000 - - 0,00% 6 Generator 13 1.950 3 365 18,72% 7 Handy Talkie 10 30 1 3 8,67% 8 Timbangan (RedPack) 43 800 - - 0,00% C. Pengadaan Perabot Kantor 1 AC 49 315 11 74 23,43% 2 TV- Display Tarif 2 68 - - 0,00% 3 Perabot Kantor 16 470 15 230 48,93% D. Tanah/Gudang/Bangunan/Renovasi 1 Gudang/Bangunan/Renovasi/Gudang Mini 2 1.000 - - 0,00% JUMLAH REALISASI ALAT PENDUKUNG 289 17.176 60 3.549 20,66% TOTAL REALISASI 482 107.164 137 21.531 20,09% REAL 2019 NO URAIAN AUDITED UNIT Rp. 1 2 3 4 I. ALAT PENUNJANG PRODUKSI A. Pengadaan Alat Mekanik 1 Forklift Kapasitas 5 ton 1 505 B. Angkutan Darat 1 Truck Tronton 2 1.630 2 Head Truck 6 3.789 3 Trailler 20' 5 705 4 Trailler 40' / Combo Double 3 675 5 Truck CDE (4 roda) 3 682 6 Truck CDD (6 roda) 15 6.425 C. Pengadaan Alat Non Mekanik 1 Reefer Container Jumbo 317 2 Toko, Gudang Sarana Bandar Indotrading 1 5.755 3 Cold Storage 6 5.000 DALAM PROSES ALAT PENUNJANG PRODUKSI 42 25.483 II. SARANA PENUNJANG (RUTIN) A. Pengadaan Kendaraan Bermotor 1 Mobil Dinas - - B. Pengadaan Mesin Kantor 1 Personal Komputer 26 216 2 Printer 24 50 3 Server - - 4 Software & License 4 855 5 Generator 5 120 C. Pengadaan Perabot Kantor 3 Perabot Kantor - - D. Tanah/Gudang/Bangunan/Renovasi 1 Gudang/Bangunan/Renovasi/Gudang Mini - - TOTAL - - DALAM PROSES SARANA PENUNJANG (RUTIN) 59 1.241 TOTAL DALAM PROSES 101 26.724 GRAND TOTAL INVESTASI 238 48.255 Lampiran 10 PT SARANA BANDAR NASIONAL KEY PERFORMANCE INDIKATOR (KPI) PERIODE SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2019 (AUDITED)

Perspektif Sasaran Strategis Key Performance Indikator Satuan Bobot Target 2019 Realisasi 2019 Skor Jumlah Penghasilan Milyar Rp. 8,00 Rp66,173 Milyar Rp60,493 Milyar 7,31 Meningkatkan shareholders value Ratio Profit (EBITDA Margin) Prosen (%) 7,00 23,17% 17,55% 5,30 Keuangan & Pasar Optimalisasi Kegiatan Non-Captive Pertumbuhan Usaha Non-Captive Prosen (%) 6,00 122,59% 189,43% 7,20 Optimalisasi Investasi Serapan Investasi Prosen (%) 5,00 70,00% 29,64% 2,12 Sub Total 26,00 21,93 Fokus Pelanggan Meningkatkan Customer Value External Customer Satisfaction Survey skor skala likert 20,00 4,00 4,10 20,48 Implementasi muatan Redpack dan Kapal 6,00 6 20 6,30 Meningkatkan Usaha Anak On Time Performance Trucking Distribution (PT. SBL) Prosen (%) 5,00 95,00% 100,00% 5,25 Efektivitas Produk dan PT. SBL Proses Meningkatkan Usaha SBU SBI Realisasi Partnership Distributor SBU SBI Jumlah Lokasi 5,00 5 5 5,00 Optimalisasi IT Implementasi Disaster Recovery Prosen (%) 6,00 100,00% 100,00% 6,00 Sub Total 22,00 22,55 Pemenuhan Standar Kompetensi Prosen (%) 8,00 70,00% 91,30% 8,40 Peningkatan Kualitas SDM Fokus Tenaga Kerja Indeks Keterikatan Pegawai skor skala likert 8,00 4,00 3,97 7,94 Sub Total 16,00 16,34 Kepemimpinan, Tata Kelola & Tanggung Tata Kelola Perusahaan Skor KPKU Skor 16,00 450,00 479,50 16,80 Jawab Kemasyarakat GRAND TOTAL 100,00 98,10 Lampiran 11 PT SARANA BANDAR NASIONAL TINGKAT KESEHATAN PERIODE SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2019 (AUDITED)

Nilai Nilai Skor Skor Keterangan Bobot RKAP REALISASI RKAP REALISASI 2019 2019 2019 2019 Aspek Keuangan Imbalan kepada Pemegang Saham (Return On Equity) 20 26,53% 21,20% 20 20 Imbalan Investasi (Return On Invesment) 15 63,36% 21,28% 15 15 Rasio Kas/ Cash Ratio 5 177,18% 101,96% 5 5 Rasio Lancar (Current Ratio) 5 391,59% 336,78% 5 5 Collection Periods 5 34 Hari 34 Hari 5 5 Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) 5 15 Hari 12 Hari 5 5 Perputaran Total Asset (Total Assets Turn Over) 5 99,26% 122,87% 4,5 5 Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset 10 74,96% 78,31% 8 7,5 Total Aspek Keuangan 70 67,5 67,5 Aspek Operasional Kesiapan Container 5 90,00% 98,62% 5 5 Kesiapan Alat Mekanik Bongkar Muat 5 90,00% 87,10% 5 4,84 Kesiapan Angkutan Darat 5 90,00% 98,33% 5 5 Total Aspek Operasional 15 15 14,84 Aspek Administrasi Laporan Keuangan Tahunan 5 Tepat Waktu Tepat Waktu 5 5 Rencana RKAP 5 Tepat Waktu Tepat Waktu 5 5 Laporan Periodik 5 Tepat Waktu Tepat Waktu 5 5 Total Aspek Administrasi 15 15 15 SUB TOTAL 100 97,5 97,34 Lampiran 12 PT SARANA BANDAR NASIONAL INDIKATOR ASPEK OPERASIONAL PERIODE SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2019 (AUDITED)

REALISASI TAHUN No Indikator Penilaian Satuan Bobot Baik Rusak Jumlah RKAP TAHUN 2019 Bobot 2019 1 Kesiapan Container Prosen (%) 5 1004 14 1018 90,00% 98,62% 5 2 Kesiapan Alat Mekanik Bongkar Muat Prosen (%) 5 54 8 62 90,00% 87,10% 4,84 3 Kesiapan Alat Angkutan Darat Prosen (%) 5 177 3 180 90,00% 98,33% 5 Lampiran 13 PT SARANA BANDAR NASIONAL MAIN TARGET PERIODE SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2019 (AUDITED)

Nilai Nilai No Key Performance Indikator Persamaan RKAP 2019 REALISASI 2019 1 Sales to Average Assets Pendapatan Usaha / Rata-Rata Total Aktiva 112,77% 132,63% 2 Debt to Equity Ratio Rata-Rata Total Aktiva / Rata-Rata Total Ekuitas 33,38% 27,70% 3 EBITDA Margin EBITDA / Total Pendapatan 23,17% 17,55% 4 Net Return On Equity Laba Setelah Pajak / Ekuitas 19,31% 21,20% 5 Net Return On Asset Laba Setelah Pajak / Total Asset 14,47% 13,49% 6 Current Ratio Aset Lancar / Kewajiban Lancar 391,59% 336,78% 7 Operating Cash Flow to Sales Kas Usaha / Pendapatan Usaha 22,22% 17,08% 8 Operating Cash Flow to Debt Kas / Total Hutang 174,91% 94,38%