BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Hanimun pertama kali berdiri dan beroperasi pada tanggal 26 Januari 2007 di “kedai hanimun” yang bertempat di Singosari Estate A4 Cijerah Bandung. Saat itu omzet penjualan sekitar Rp 7.000.000,-/bulan denagn kapasitas produksi 5000 pcs/bulan dengan jumlah pegawai 2 orang. Respon yang sangat baik dari para konsumen (pelanggan) mendorong beroperasinya “hanimun mobile” akhit tahun 2007 yang digunakan untuk menjual produk secara berkeliling di tempat-tempat yang di Kota bandung antaran lain Lapang Perumahan Batu Nunggal (sekarang di Pasar Modern Batununggal) dan Lapangan Tegalega. Omzet pun meningkat pesat menjadi rata-rata Rp 14.000.000/bulan dan kapasitas produksi bertambah 2 kali lipat. Pada pertengahan 2009. Master receipe terbentuk dan pola promosi berkembang ke arah pameran-pameran yang ada di Kota Bandung. Jumlah pegawai yang dipekerjakan menjadi 5 orang dengan kapasitas produksi 15000 pcs/bulan dengan omzet Rp 90.000.000,-/bulan. Perkembangan usaha Batagor Hanimun mendapatkan dukungan dari dinas-dinas pemerintah terkait dalam bentuk bantuan untuk kelengkapan legalitas perusahaan berupa PIRT, Sertifikat Halal dan HAKI yang sedang berjalan kepengurusannya. Pada awal tahun 2010 , selain penjualan yang terus meningkat, strategi penjualan mulai bergerak menuju ke arah kemitraan. Dengan konsep kemitraan, omzet Batagor Hanimun saat ini menjaid Rp 150.000.000,-/bulan dengan kapasitas produksi sampai 3000 pcs/hari dengan jumlah pegawai tetap 10 orang dan akan berkembang terus.

1

GAMBAR 1.1 Logo Perusahaan Sumber: www.instagram.com/batagorhanimun/

1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi dan Misi perusahaan merupakan dasar budaya bagi UMKM Batagor Hanimun sebagai tolak ukur untuk kemajuan usahanya. Adapun Visi dan Batagor Hanimun sebagai berikut a. Visi Perusahaan Menjadikan produk makanan Batagor Hanimun lebih dikenal dan digemari oleh masyarakat luas,tidak hanya budayanya saja yang dikenal oleh masyarakat luas.

b. Misi Perusahaan 1. Melestarikan dan mempertahankan ciri khas makanan tradisional Jawa Barat. 2. Selalu berinovasi terhadap bahan baku yang berkualitas dan halal 3. Mendukung program-program pemerintah dengan menciptakan lapangan kerja. 4. Membangun kebersamaan melalui usaha perusahaan jasa sebagai perekat persatuan dan kesatuan.

2

1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan adalah gambaran hubungan antara fungsi- fungsi bagian-bagian maupun orang-orang yang memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi. Adapun struktur organisasi yang terdapat pada UMKM Batagor Hanimun dapat dilihat pada gambar 1.2 sebagai berikut:

Dudy (Komisaris)

Satria Darmayanti Angga (Marketing & (Keuangan) (Operasional) Administrasi)

GAMBAR 1.2 Struktur Organisasi UMKM Batagor Hanimun Sumber: Dokumen UMKM Batagor Hanimun, 2018

1.1.4 Produk Layanan Perusahaan Batagor Hanimun merupakan salah satu UMKM kuliner makanan di Cimahi yang berdiri pada tahun 2007. Produk-produk Batagor Hanimun merupakan makanan khas daerah Jawa Barat (batagor) yang memiliki berbagai macam rasa dan bentuk yang menarik. Berikut adalah jenis-jenis produk dari UMKM Batagor Hanimun.

3

TABEL 1.1 Jenis-Jenis Produk Batagor Hanimun NO NAMA KETERANGAN GAMBAR PRODUK 1 Batagor Batagor Siomay Siomay Original

2 Batagor Batagor Siomay Siomay Kuah dengan Kuah berbagai macam topping

3 Siomay Keju Batagor Siomay dengan isi keju

Bersambung

4

Sambungan

4 Siomay Batagor Siomay Reuwas dengan isi cabai ijo

1.2 Latar Belakang Masalah Periklanan saat ini sedang mendapat sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi wacana penting dalam bisnis, terutama dalam proses membangun merek atau branding. Kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi kecenderungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Periklanan yang efektif juga akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik sebuah produk (product knowledge). Periklanan dipandang sebagai media yang paling lazim digunakan suatu perusahaan (khususnya produk konsumsi / consumer goods) untuk mengarahkan komunikasi yang persuasif pada konsumen. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Tujuan ini bermuara pada upaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli. Meskipun tidak secara langsung berdampak pada pembelian, iklan menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan dan konsumen, dan sebagai upaya perusahaan dalam menghadapi pesaing. Kemampuan ini muncul karena adanya suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan. Bagaimanapun bagusnya suatu produk, jika dirahasiakan dari konsumen maka tidak ada gunanya. Konsumen yang tidak mengetahui keberadaan suatu produk tidak akan menghargai produk tersebut. (https://perantara.net/perubahan-trend-iklan-indonesia-2016/)

5

Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Bahkan kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses di pasaran. Tak heran setiap tahun, bahkan setiap launching produk baru, perusahaan menghabiskan ratusan juta bahkan miliaran rupiah untuk pengeluaran biaya iklan. Kondisi persaingan yang semakin ketat membuat biaya ini bertambah setiap tahunnya. Perusahaan berlomba-lomba membuat iklan untuk membangun posisi yang menguntungkan di pasar. Iklan adalah salah satu strategi promosi yang digunakan sebuah perusahaan untuk memperkenalkan sebuah produk kepada para konsumen. Iklan juga sebagai wadah bagi produsen untuk menjelaskan keunggulan produk yang dimiliki berikut kelebihannya dibanding dengan produk kompetitor. Tahap awal bagi para pelaku usaha atau sebuah perusahaan adalah memperkenalkan brand dan produk yang dimilikinya dapat dikenal. Ini menjadi suatu permasalahan dan tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha untuk menggunakan media yang tepat dalam memperkenalkan produknya. Namun diwaktu yang bersamaan Perkembangan informasi dan teknologi semakin bertumbuh pesat, kemudahan penerimaan akses informasi dengan mudah didapat melalui internet. Perkembangan bisnis dalam melakukan pemasaran pun semakin canggih dengan adanya dukungan teknologi informasi yang modern, sehingga memaksa setiap usaha-usaha bisnis harus dapat mengikuti perkembangan zaman agar dapat bertahan dalam persaingan dunia bisnis yang semakin canggih. Dalam perkembangannya, media sosial adalah salah satu dari teknologi informasi dan komunikasi instan yang banyak dipakai banyak umat di zaman sekarang. Karena dari itu pemanfaatan media sosial sebagai media dalam melakukan pemasaran terutama dalam melakukan periklanan adalah langkah yang efektif dan efisien tanpa harus dapat mengeluarkan banyak biaya dibandingkan dengan media lain. karena pada zaman seperti ini hampir setiap orang memiliki media sosial dan menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-harinya.

6

GAMBAR 1.3 Pengguna Internet di Sumber: https://apjii.or.id.2017

Pada gambar 1.3 di atas tersebut kita dapat melihat tingkatan perilaku penggunaan internet di Indonesia khususnya media sosial. Facebook adalah akun jejaring sosial yang memiliki tingkat pengguna tertinggi berada di urutan pertama sebanyak 71,6 juta pengguna di Indonesia. Diikuti media sosial Instagram yang memiliki 19,9 juta pengguna. Dalam melihat banyaknya penggunaan sosial media di Indonesia menjadi potensi pasar yang sangat baik bagi pelaku usaha. Penting dilakukan komunikasi pemasaran yang dapat diterapkan oleh para pelaku usaha atau sebuah perusahaan yaitu untuk dapat melakukan periklanan dan sebagai media untuk menjual produk-produknya. Media sosial adalah wadah yang tepat dalam penggunaannya dan cocok bagi para jenis usaha yang masih dalam tahap baru memulai. Karena terbukti kini masyarakat sudah lebih mengenal lebih jauh tentang sosial media. Maka dari itu berbagai upaya aktivitas dalam melakukan periklanan bisa diterapkan dalam media sosial.

7

GAMBAR 1.4 Contoh Iklan Batagor Hanimun di Intagram Sumber:www.instagram.com/batagorhanimun

GAMBAR 1.5 Contoh Iklan Batagor Hanimun di Instagram Sumber:www.instagram.com/batagorhanimun

Begitu pula juga dengan salah satu pelaku usaha seperti UMKM Batagor Hanimun yang sampai saat ini sudah memulai untuk memposting iklan produknya melalui media sosial. dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tentu ini harus dapat diterapkan oleh pelaku usaha lain untuk bisa memanfaatkannya.

8

Namun tentu efektivitas iklan adalah indikator keberhasilan jika iklan yang disampaikan dapat dinilai efektif tersampaikan kepada khalayak ramai. Meliputi media sosial Instagram, Maka penulis merasa perlu untuk menguji tingkat efektivitas iklan yang telah dilakukan oleh UMKM tersebut pada media sosial yang dimilikinya dengan menggunakan metode EPIC model dan Direct Rating Method. Alasan pengujian efektivitas iklan ini menggunakan metode EPIC dan Direct Rating Method adalah untuk mengetahui perbandingan nilai dari efektivitas iklan tersebut dalam menarik perhatian konsumen berdasarkan hasil akhir dari tiap metode tersebut. Penulis berharap dengan hasil analisis ini, dapat mengetahui seberapa efektif periklanan yang dilakukan oleh Batagor Hanimun melalui media sosial Instagram. berdasarkan uraian-uraian hal yang terjadi, penulis akan melakukan penelitian dengan judul: “Epic Model dan Direct Rating Method : Efektivitas Iklan Media Sosial Instagram Batagor Hanimundi Kota Cimahi Tahun 2018”

1.3 Tujuan Masalah Permasalahan yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang diatas, adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap efektivitas iklan Media Sosial Instagram batagor Hanimun menggunakan EPIC (Emptahy, Persuasion, Inmpact, Communication) Model 2. Bagaimana persepsi konsumen terhadap efektivitas iklan Media Sosial Instagram batagor Hanimun menggunakan DRM (Direct Rating Method)

1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

9

1. Untuk mengukur tingkat efektivitas iklan Media Sosial Instagram batagor hanimun dengan metode EPIC (Emphaty, Persuation, Impact, Communication) 2. Untuk mengukur tingkat efektivitas iklan Media Sosial Instagram Batagor Hanimun dengan metode DRM (Attention, Read Thoroughness, Cognitive, Affection, Behavior).

1.5 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi tiga pihak sekaligus, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Batagor Hanimun dalam penerapan periklanan yang efektif 2. Bagi Institusi Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan mengenai penerapan periklanan yang efektif dan menjadi tambahan penelitian yang berguna sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini adalah salah satu bentuk implementasi dari ilmu-ilmu yang telah didapat selama perkuliahan dan juga menambah ilmu bagi peneliti mengenai periklanan serta implementasinya di perusahaan.

1.6 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi dengan beberapa masalah yang akan dibahas. Hal ini digunakan agar pembahasan dalam penelitian tidak terlalu luas dan dapat terarah. Adapun batasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel yang menjadi fokus pembahasan pada penelitian ini adalah bagaimanacara menerapkan periklanan yang efektif.

10

2. Periode pelaksanaan penelitian ini mulai dari bulan Januari sampai dengan April tahun 2018.

1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran mengenai penelitian yang akan dilakukan di dalam penelitian, yang deskripsinya sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas dan padat yang menggambarkan dengan tapat mengenai objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Kajian kepustakaan bisa mencakup teori-teori yang sudah baku dalam buku teks maupun buku populer atau terapan (jika buku referensi luar terbatas), temuan-temuan terbaru yang ditulis dalam Jurnal yang terpercaya, teori yang didapat dari undang- undang / aturan pemerintah atau kebijakan perusahaan. Hasil kajian tersebut kemudian digunakan untuk menguraikan kerangka pemikiran yang kemudian menjadi dasar dalam membuat operasional variabel 3. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. 4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasannya harus diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Sistematika

11 pembahasan ini akan lebih tampak jelas luas cakupan, batas, dan benang merahnya apabila disajikan dalam sub-judul tersendiri. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini disajikan penafsiran dan pemaknaan penulis terhadap hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan. Kesimpulan merupakan jawaban dari perumusan masalah. Selain itu, peneliti juga memberikan saran yang dirumuskan secara konkrit. Saran merupakan solusi kesimpulan dan berhubungan dengan deskripsi atau eksplorasi dari penelitian. Selain menyentuh aspek praktis, perumusan saran juga harus ada yang ditujukan untuk terapan (aplikasi) keilmuan. Solusi atau rekomendasi ditujukan kepada para pembuat kebijakan dan pengguna hasil penelitian.

12