ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 554

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT TBK DAN PT TBK SELAMA PERIODE 2008-2013

Agita Rachmawati Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom, Bandung [email protected]

ABSTRAK

Media yang ada di seperti: media radio,media cetak, media online dan media pertelevisian. Media pertelevisian menjadi media periklanan yang paling diminati diantara media yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan pada perusahaan media pertelevisian dengan menggunakan pendekatan Du Pont System dan bagaimana perbandingan kinerja keuangan PT Surya Citra Media Tbk dan PT Media Nusantara Citra Tbk. Dari hasil perhitungan untuk nilai TATO,FLM,ROE adalah Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan PT. Surya Citra Media Tbk dengan PT Media Nusantara Citra Tbk. Untuk nilai NPM dan ROA, hasil perhitungan menunjukan bahwa Ho diterima atau bisa dikatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan PT Surya Citra Media Tbk dan PT Media Nusantara Citra Tbk. Kata Kunci : Kinerja keuangan, Media Televisi, pendekatan Du pont system.

ABSTRACT

The existing media in Indonesia such as: radio, print media, television media and online media. The media of television became the most desirable advertising medium among others. This research is aims to determine the development of the financial performance of the company using the medium of television with Du Pont System approach and how it compares to the financial performance of PT Surya Citra Media Tbk dan PT Media Nusantara Citra Tbk. Conclusion of this research, From the results of the calculation for the value of TATO, FLM, ROE is Ho is rejected which means that there are significant differences between the financial performance of PT. Surya Citra Media Tbk and PT Media Nusantara Citra Tbk. For NPM and ROA values, calculation results show that Ho is accepted or it can be said there is no significant difference between the financial performance of PT Surya Citra Media Tbk and PT Media Nusantara Citra Tbk. Key Words : Du Pont System approach, Financial Performance, Television Media

PENDAHULUAN satu negara dengan pertumbuhan ekonomi Meningkatnya kompetisi pemain lokal dan tertinggi di dunia.(Annual Repport SCMA,2012) multinasional di sektor consumer goods akan meningkatkan pengeluaran iklan. Para Pertumbuhan jumlah pengiklan di produsen akan meninggkatkan anggaran iklan Indonesia akan meningkatkan pendapatan dan promosi untuk mendukung peluncuran perusahaan media. Media yang ada di produk-produk baru serta mempertahankan Indonesia baik itu media radio,media cetak, dan/ atau meningkatkan pangsa pasar mereka. media online dan media pertelevisian. Media (annual report MNCN, 2013). pertelevisian menjadi media periklanan yang paling diminati diantara media yang lainnya. Bisnis media pada dasarnya sangat (Annual Report MNCN,2012) terpengaruh oleh situasi makro ekonomi nasional, terutama dalam kaitannya dengan Dari berkembangnya perusahaan media jumlah belanja iklan yang menjadi tulang dapat dilihat dari ada sebanyak empat media punggung kelangsungan bisnis media. Pada televisi yang mendaftarkan bisnis mereka ke tahun 2012, situasi makro ekonomi Indonesia bursa efek Indonesia. Empat media televisi relatif kondusif dengan tingkat pertumbuhan tersebut adalah PT. MNC Sky Vision Tbk sebesar 6,3% dan tingkat suku bunga acuan (MSKY), PT. Surya Citra Media Tbk. (SCMA), bank Indonesia yang terjaga di level rendah PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan 5,75%. Hal ini menjadikan Indonesia salah

1

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 555

PT. Visi Media Asia 11) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan (VIVA).(www.sahamok.com) sebagai penilai bagi pihak stakeholder organisasi. Berdasarkan latar belakang, penulisan yang akan dibahas dan diteliti mengacu pada Macam-macam Rasio Keuangan dua tujuan, yaitu : 1) Rasio Likuiditas 1. Untuk mengetahui perkembangan kinerja 2) Rasio Solvabilitas keuangan PT. Surya Citra Media Tbk dan 3) Rasio Aktivitas PT. Media Nusantara CitraTbk. selama 4) Rasio Profitabilitas Periode 2008 – 2013 menggunakan pendekatan Du Pont system. Pendekatan Du Pont System 2. Untuk mengetahui perbandingan Pada tahun 1918, metode Du Pont perkembangan kinerja keuangan antara dikembangkan oleh seorang teknisi bernama PT. Surya Citra Media Tbk. Dan PT. F. Donaldson Brown di du pont Company yang Media Nusantara Citra Tbk selama di tugaskan untuk menganalisa laporan periode tahun 2008-2013 menggunakan keuangan perusahaan. Brown menyadari pendekatan Du Pont system. bahwa net profit margin dan Total asset turnover hasilnya sama dengan return on total asset (ROA). Fenomena return on total asset TINJAUAN PUSTAKA (ROA) yang dipengaruhi oleh pengukuran Laporan Keuangan profitabilitas dan efisiensi membawa metode “Laporan keuangan adalah beberapa Du pont menjadi salah satu alat analisis lembar kertas dengan angka- angka yang laporan keuangan yang banyak digunakan tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk oleh banyak peneliti. Lalu pada tahun 1970, memikirkan aset- aset nyata yang berada di penekanan dalam analisis laporan keuangan balik angka- angka tersebut.” (Bringham dan bergeser dari return on total asset (ROA) Houston,2010:84) menjadi Return on equity (ROE). Sejak saat itu “Financial Statements are prepared to metode Du pont di modifikasi. report on financing and investing activities at Menurut Gitman (2009:75), “The Du Pont that point in time and to summarize operating System of analysis is used to dissect the firm’s activities for the preceding period.” financial statements and to asses its financial (Subranyaman dan Wild, 2009:19) condition. It merges the income statement and balance sheet into summary measure of Konsep Rasio Keuangan profitability: Return on Total Asset (ROA) and Rasio keuangan adalah suatu kajian Return on Equity (ROE).” yang melihat perbandingan antara jumlah- Rasio- rasio yang digunakan di dalam Du jumlah yang terdapat pada laporan keuangan Pont System adalah : dengan mempergunakan formula-formula 1. Rasio Perputaran total Aktiva (Total Asset yang dianggap representative untuk Turnover) diterapkan. Kasmir(2012:185) mendefinisikan Total Manfaat yang bisa diambil dengan Asset Turnover : “Total Asset turnover dipergunakannya rasio keuangan, yaitu: merupakan rasio yang digunakan untuk

1) Analisis rasio keuangan sangat mengukur perputaran semua aktiva yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat dimiliki perusahaan dan mengukur berapa 2) Menilai kinerja dan prestasi perusahaan jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap 3) Analisis rasio keuangan sangat rupiah aktiva.” bermanfaat bagi pihak manajemen Rumus TATO 4) Sebagai rujukan untuk membuat perencanaan 5) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi 2. Rasio total aktiva atas modal/ ekuitas 6) Kondisi suatu perusahaan dari perspektif (Leverage Multiplier / Financial Leverage keuangan Multiplier) 7) Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor untuk Menurut Gitman (2009:75) : “ Financial 8) Memperkirakan potensi risiko yang akan Leverage Multiplier (FLM) is the ratio of dihadapi dikaitkan dengan the firm’s total assets to its common stock 9) Adanya jaminan kelangsungan equity”

pembayaran bunga dan pengembalian Angka rasio total aktiva atas modal/ 10) Pokok pinjaman dan ekuitas ini biasanya digunakan untuk 2

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 556

mengetahui berapa besarnya utang yang 2. Efisiensi penggunaan assset yang diukur digunakan untuk mendanai perusahaan. oleh perputaran total asset Rumus FLM 3. Pengungkitan keuangan yang diukur oleh multiplier ekuitas

3. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Menurut Gitman (2009:67): “ Net profit margin measures the percentage of each sales dollar remaining after all costs and expenses, including interest, taxes and preffered stock dividends, have been deducted. The higher the firm’s net profit margin, the better.” Rumus NPM

4. Tingkat Pengembalian atas Total Aset (Return On Total Assets)

Menurut Gitman (2009:68), “ROA measures the overall effectiveness of Sumber : Gitman (2009) management in generating profit with its Gambar 1. Bagan Du Pont available assets; also called the return on investment (ROI), the higher the firm’s Kinerja Keuangan return on total assetts, the better.” Kinerja keuangan adalah efektifitas manajemen perusahaan dalam memfungsikan Rumus ROA dan memberdayakan segala unsur yang ada di

perusahaan, yang berarti pula semakin tinggi citra perusahaan dimata pihak luar. Penilaian 5. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On kinerja keuangan ini melibatkan analisis Equity) terhadap laporan keuangan. Menurut Gitman(2009:69), “ROE Menurut Nikmah (2013:4), Tujuan dari measures the return earned on the Kinerja keuangan perusahaan adalah : common stockholder’s investment in the 1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas firm.” perusahaan dimana likuiditas adalah Rasio ini menunjukan efisiensi kemampuan perusahaan untuk penggunaan modal sendiri. Apabila hasil segera memenuhi kewajiban perhitungan menunjukan hasil yang tinggi keuangan atau kemampuan untuk ROE, semakin baik. Artinya adalah perusahaan untuk memenuhi tingkat pengembalian dari investasi kewajiban keuangannya pada saat pemegang saham semakin tinggi dan jatuh tempo. investor akan semakin tertarik untuk 2) Untuk mengetahui tingkat solvabilitas menanamkan dananya di perusahaan. perusahaan. Solvabilitas adalah Rumus ROE kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, apabila perusahaam tersebut di likuidasi. Seperti yang dikemukakan oleh Ross, 3) Untuk mengetahui tingkat rentabilitas Westerfield, Jordan yang diterjemahkan oleh perusahaan. Rentabilitas atau yang Akbar (2009:97) analisis Du Pont mengatakan lebih dikenal dengan nama kepada kita bahwa ROE akan dipengaruhi oleh profitabilitas adalah kemampuan tiga hal, yaitu : perusahaan yang menunjukan 1. Efisiensi Operasi yang diukur oleh marjin bagaimana perusahaan dapat laba

3

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 557

menghasilkan laba selama periode (FLM) . Persamaan ini disebut juga tertentu. Modified Du Pont Formula . 4) Untuk mengetahui stabilitas usaha perusahaan. Stabilitas usaha Hipotesis : ̅ = ̅ Tidak terdapat perbedaan perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk melakukan usaha yang signifikan antara kinerja keuangan dengan stabil yang diukur dengan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mempertimbangkan kemampuan dengan PT Media Nusantara Citra Tbk perusahaan untuk membayar (MNCN) dengan menggunakan kembali pokok hutang tepat pada pendekatan Du Pont System. waktunya, serta kemampuan : ̅ ≠ ̅ terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan PT perusahaan untuk membayar dividen Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan secara teratur kepada pemegang PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) saham tanpa mengalami hambatan dengan menggunakan pendekatan Du atau krisis keuangan. Pont System.

METODE PENELITIAN Uji Statistika Jenis Penelitian Metode penelitian komparatif adalah Pengujian hipotesis dilakukan dengan suatu penelitian yang bersifat menggunakan t-test. membandingkan. Studi komparatif menekankan kepada penelitian yang bertujuan ̅ mengumpulkan data kemudian menganalisa perbandingan antara variabel yang dipilih.” √ ( )( ) (Sugiyono, 2009:88)

Variabel Operasional Dimana: ̅ Rata-rata kinerja keuangan = SCMA dengan MNCN dengan Variabel menggunakan pendekatan Du Kinerja Keuangan Pont System.

Sub Variabel =̅ Rata-rata kinerja keuangan Pendekatan Du Pont System SCMA dengan MNCN dengan menggunakan pendekatan Du Indikator Pont System. 1) Net Profit Margin (NPM) 2) Total Asset Turnover (TATO) = Simpangan baku kinerja 3) Return on Total Asset (ROA) keuanganSCMA dengan MNCN 4) Financial Leverage Multiplier (FLM) dengan menggunakan 5) Return on Equity (ROE) pendekatan Du Pont System.

Analisis Pendekatan Du Pont System = Simpangan baku kinerja Di dalam perhitungan Du Pont System keuangan SCMA dengan MNCN terdapat dua tahap pengerjaan : dengan menggunakan 1. Mencari nilai Return on Total Asset pendekatan Du Pont System. (ROA) dengan mengalikan Net profit margin (NPM) dan total asset turnover = Varians kinerja keuangan SCMA (TATO). Persamaan ini disebut Du dengan MNCN dengan Pont Formula. Du Pont Formula menggunakan pendekatan Du tersebut memudahkan perusahaan Pont System. untuk memecah tingkat pengembalian menjadi komponen laba penjualan = Varians kinerja keuangan kinerja (Profit-on-sales) dan komponen keuangan SCMA dengan MNCN efisiensi dari penggunaan aktiva dengan menggunakan (Efficiency-of-asset- pendekatan Du Pont System. use).(Gitman,2009:75) 2. memodifikasi Du pont formula dengan = Jumlah sampel return on equity (ROE), dengan memecah ROE dengan hasil perkalian ROA dan Financial Leverage Multiplier

4

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 558

Dimana : 40% 36% 35% 27% ( ̅ ̅ ) 18% √ 12% ( ) 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tentukan nilai t hitung dengan tingkat NPM (%) signifikansi 0.05 ( ) dan derajat

kebebasan (dk) = kemudian bandingkan antara dengan Gambar 6.Grafik Perkembangan NPM Kesimpulan SCMA a. Jika , maka 36% diterima. 30% 32% b. Jika maka 21% ditolak, atau 9% 12% c. Jika maka ditolak. 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Daerah Daerah Penolakan Daerah Penolakan ROA (%) H0 Penerimaan H0 H0

- t tabel 0 t tabel Gambar 7. Grafik Perkembangan ROA Sumber : Andini (2014:51) SCMA

Gambar 2 . Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 (Uji t)

62% HASIL DAN PEMBAHASAN 36% 46% 46% 20% Penilaian perbandingan PT Surya Citra Media 15%

Tbk dan PT Media Nusantara Citra Tbk 2008 2009 2010 2011 2012 2013 periode 2008-2013. 1. PT Surya Citra Media Tbk ROE (%)

0.92 0.85 0.92 0.74 0.68 0.77 Gambar 8. Grafik Perkembangan ROE SCMA

2008 2009 2010 2011 2012 2013

TATO (kali)

Gambar 4.Grafik Perkembangan TATO SCMA

1.71 1.69 1.69 1.67 1.45 1.44

2008 2009 2010 2011 2012 2013

FLM Gambar 5. Grafik Perkembangan FLM

SCMA Gambar 9. Bagan Du Pont SCMA

5

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 559

2. PT Media Nusantara Citra Tbk

0.70 0.59 0.61 0.68 0.49 0.51

2008 2009 2010 2011 2012 2013

TATO (kali)

Gambar 9. Grafik Perkembangan TATO MNCN

1.23 1.56 1.51 1.29 1.23 1.24 Gambar 14. 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Bagan Du Pont MNCN

FLM Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan atau tidak pada kinerja keuangan SCMA dan MNCN maka dilakukan Gambar 10. Grafik Perkembangan FLM perbandingan dengan melakukan uji beda. Uji MNCN beda dilakukan dengan bantuan program

SPSS. Tingkat Signifikansi yang digunakan 21% 28% 28% adalah α =0,05 dengan derajat kebebasan (df 4% 10% 15% = ) = (6+6)-2 = 10. Dimana didapat 2008 2009 2010 2011 2012 2013 nilai t sebesar 2,228. Untuk mencari nilai tabel t dapat dilihat pada perhitungan SPSS NPM (%) hitung (dalam lampiran) thitung sebesar 2,889.

Gambar 11.Grafik Perkembangan NPM MNCN Gambar 15. Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho (Uji t) ROE Perbandingan MNCN dan SCMA periode 2008-2013 20% 19% 9% 13% 2% 5% 2008 2009 2010 2011 2012 2013

ROA (%)

Gambar 12. Grafik Perkembangan ROA -2,228 2,228 MNCN Thitung =2,889

Thitung untuk SCMA dan MNCN adalah 2,889 > 2,228 (lebih besar dari) t nya, tabel 24% 23% sehingga t jatuh di daerah kritis atau 13% 16% hitung 3% 8% daerah penolakan H0, serta dengan sig (2

tailed) sebesar 0,0016< 0,05 maka H 2008 2009 2010 2011 2012 2013 o ditolak dan Ha diterima. ROE (%) Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perbandingan thitung dan ttabel adalah Ho Gambar 13. Grafik Perkembangan ROE ditolak. Yang artinya terdapat perbedaan MNCN yang signifikan antara ROE PT. Surya Citra Media Tbk dan PT Media Nusantara Citra Tbk. Jadi, hasil perhitungan rata-rata kedua perusahaan didapatkan nilai ROE 6

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 560

SCMA (0,3750) yang lebih besar d. Return On Total Asset (ROA) dibandingkan nilai ROE MNCN (0,1450). ROA adalah rasio yang mengindikasi ROE adalah rasio yang mengindikasi kemampuan perusahaan dalam tingkat pengembalian modal pemilik menghasilkan keuntungan dengan perusahaan atas investasi modal. Dengan penggunaan keseluruhan aktiva yang lebih besarnya nilai ROE SCMA dimiiki. Semakin tinggi ROA, berarti dibandingkan MNCN dan didapatkan semakin tinggi tingkat pengembalian atas hasil terdapat perbedaan yang signifikan penghasilan terhadap aset yang telah

yang berarti semakin tinggi nilai ROE dihasilkan oleh perusahaan. perusahaan, maka semakin banyak Nilai ROA SCMA tertinggi pada tahun keuntungan yang diperoleh oleh 2011 yaitu sebesar 36% yang memberi pemegang saham atas bisnis yang arti pada tahun 2011 perusahaan mampu dijalani. mendayagunakan aset dengan baik untuk memperoleh laba bersih. Untuk Nilai ROA SCMA terendah pada tahun 2008 sebesar KESIMPULAN DAN SARAN 9%. Kesimpulan Nilai ROA MNCN tertinggi pada tahun Perkembangan Kinerja Keuangan 2012 yaitu sebesar 24% sedangkan ROA Menggunakan Pendekatan Du Pont System MNCN terendah pada tahun 2008 yaitu Periode 2008-2013 sebesar 3%. a. Total Asset Turnover (TATO) e. Return On Equity Semakin besar TATO yang dimiliki ROE adalah rasio yang mengindikasikan

perusahaan, maka akan semakin baik tingkat pengembalian modal pemilik kemampuan perusahaan dalam perusahaan.Nilai ROE SCMA terbesar menggunakan asetnya secara produktif. pada tahun 2011 sebesar 62% dan nilai TATO SCMA dari tiap tahunnya ROE terendah pada tahun 2008 yaitu mengalami peningkatan dan penurunan. sebesar 15%. Nilai TATO tertinggi sebesar 0,92 kalidi Untuk nilai ROE MNCN tertinggi pada tahun 2011dan tahun 2013. Sedangkan tahun 2012. Yang artinya, pada tahun nilai TATO terendah pada tahun 2008 2012 dengan nilai ROE sebesar 24% yaitu sebesar 0,74 kali. perusahaan mengalami keuntungan TATO MNCN dari tiap tahunnya juga terbesar pada periode 2008-2013. Nilai mengalami peningkatan dan penurunan. ROE terendah pada tahun 2008. TATO MNCNtertinggi sebesar 0,81 kali pada tahun 2012. Sedangkan nilai TATO Perbandingan Perkembangan Kinerja terendah sebesar 0,49 kali. antara PT Surya Citra Media Tbk dengan PT b. Financial Leverage Multiplier (FLM) Media Nusantara Citra Tbk.Periode 2008- Nilai FLM menunjukan bagaimana 2013 proporsi penggunaan hutang dan ekuitas Berdasarkan hasil yang diperoleh dari dalam mendanai aktiva perusahaan. Nilai perbandingan thitung dan ttabel adalah Ho FLM SCMA terendah sebesar 1,44 pada ditolak. Yang artinya terdapat perbedaan tahun 2013 dan nilai FLM SCMA tertinggi yang signifikan antara ROE PT. Surya Citra pada tahun 2008 yaitu sebesar 1,71. Media Tbk dan PT Media Nusantara Citra Nilai FLM MNCN tertinggi sebesar 1,56 kali Tbk. Jadi, hasil perhitungan rata-rata kedua pada tahun 2009 dan nilai FLM MNCN perusahaan didapatkan nilai ROE SCMA terendah sebesar 1,23 kali pada tahun (0,3750) yang lebih besar dibandingkan 2008 dan tahun 2012. nilai ROE MNCN (0,1450). c. Net Profit Margin (NPM) NPM adalah rasio yang menunjukan Saran persentase laba bersih perusahaan yang 1. Penulis dicapai melalui sejumlah penjualan Dalam penelitian ini penulis hanya tertentu.NPM SCMA tertinggi pada tahun menggunakan objek penelitian di 2 (dua) 2012 sebesar 36%dan NPM SCMA perusahaan media yang merupakan terendah pada tahun 2008 yaitu sebesar perusahaan lama di bidang media televisi 12%. yaitu PT Surya Citra Media Tbk dengan NPM MNCN tertinggi sebesar 28% pada PT Media Nusantara Citra Tbk. Oleh tahun 2012 dan tahun 2013. Sedangkan karena itu, penulis hanya NPM MNCN terendah pada tahun 2008 membandingkan kinerja keuangan dari yaitu sebesar 4%. aspek kebijakan pendanaan dan investasi. Maka jika ada yang ingin melakukan penelitian sebaiknya7

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 561

menambahkan objek penelitian pada Bringham F Eugene dan Houston Joel perusahaan media yang lain baik itu F.(2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan media cetak maupun media online atau (Edisi kesebelas) .Salemba empat: .

dengan membandingkan kinerja Finandhy, R.Anggara Oktamar. (2013). “Analisis keuangan media televisi selain 2 (dua) Perbandingan Kinerja Keuangan antara perusahaan tersebut ataupun dengan PT. Pupuk Iskandar Muda dan Pupuk menambahkan media televisi lainnya. Kujang Selama Periode 2005-2010 dengan Menggunakan Pendekatan 2. Media Televisi Dupont”. Universitas Padjajaran. Media Televisi mempunyai kinerja keuangan yang relatif baik, oleh karena Fraser, Lyn M., & Aileen ormiston. (2008). itu sebaiknya media televisi tetap Memahami Laporan Keuangan (Edisi mempertahankan dan meningkatkan Ketujuh). Jakarta: PT Indeks. kinerja yang telah dicapai. Lebih inovatif Gitman,Lawrence J. (2009).Principles of dalam mengembangkan produk- Managerial Finance. International produknya baik dalam sisi pasiva maupun Edition. Twelfth Edition. Boston : aktiva dengan tetap memperhatikan cara Pearson Education. untuk meningkatkan kinerja keuangan. Harahap, Sofyan Syafri.(2013). Analisis Kritis 3. Pihak Lainnya Atas Laporan Keuangan (Edisi kesebelas). Diharapkan dapat memberikan wawasan PT.Raja Grafindo Persada : Jakarta. dan pengetahuan mengenai bagaimana penilaian kinerja keuangan media televisi Herciu, Mihaela et.al.(2011).”A Du Pont dengan menggunakan pendekatan Du Analysis of the 20 Most Profitble Pont System. Companies in the World”.2010 International Conference on Business and Economics Research. Vol 1 DAFTAR PUSTAKA Almazari,Ahmed Arif. (2012). “Financial IrhamFahmi,(2012),PengantarManajemenKeu Performnce Analysis of the Jordian angan,Alfabeta,Bandung. Arab Bank by Using the DuPont System of Financial Analysis ”. International Jumingan,(2009),Analisis Laporan Journal of Economics and Finance. Keuangan,Bumi Aksara,Jakarta.

Volume 4. No. 4. Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Ananggadipa, Vanya Kanyaka. (2013). Cetakan kelima. Jakarta : RajaGrafindo “Analisis Du Pont System dalam mengukur Persada

kinerja keuangan perusahaan (studi pada PT. Kasmir.(2010). Pengantar Manajemen Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Indosat Tbk Keuangan. Jakarta :Kencana. dan PT Xl Axiata Tbk pada tahun 2009-2011) ”. Universitas Padjajaran. Liesz, Thomas J. (2008). Ratio Analysis Featuring The Du Pont Method : An Annual Report. (2012).”Exciting Future”. Overlooked Topic In The Finance Module Of [Online]. www.scm.co.id [14 April Small Business Management And 2014] Entrepreneurship Courses. Small Busines Annual Report. (2012).”Stronger presence in Institute Journal. Volume 1.

FTA & contents”. [Online]. www.mnc.co.id[14 Mande.(2014). Misi, Perkembangan dan April 2014]. Prospek Bisnis Penyiaran

Annual Report.(2013).”Strengthening Core Nasional.[Online].http://ngsuyasa.word Values”.[Online].www.mnc.co.id [25 Juni 2014] press.com/2014/03/12/misi- perkembangan-dan-prospek-bisnis- Annual Report.(2008).”Spread The Wings penyiaran-nasional. [14 April 2014] Together”.[Online].www.scm.co.id [25 Juni Ong,Diana. (2011). Sinetron dalam Industri 2014] Media Komunikasi.[Online].http://kapita- Bimo, Suseno. (2010). Tutorial Statistik : fikom- Analisis Perbandingan . [Online] 915080162.blogspot.com/2011_04_01 http://www.statistikaolahdata.com/201 _archive.html.[17 Juni 2014] 0/10/analisis perbandingan.html [9 Mei 2014]

8

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 | Page 562

Nikmah, Evi Ziadaul et.al. (2013). Analisis Lampiran Rasio Keuangan Dalam Du Pont System Sebagai Dasar Untuk Independent Samples Test

Mengukur Kinerja Keuangan Levene's Test t-test for Equality of Means Perusahaan (Studi Pada PT.Nippon for Equality of Indosari Corporindo,Tbk yang VFar ianceSsig. t df Sig. Mea Std. 95% (2- n Error Confiden c Terdaftar pada BEI periode 2010- taile Diffe Diffe Interva l o 2012). Universitas Brawijaya. d) renc renc the Ross,Stephen et.al (2008). Pengantar e e Differen c Manajemen Perusahaan,Buku 1, Edisi 8, Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto dan Low Upp

Raden. 2009. Jakarta : Salemba er r Eq Empat. ual Subramanyam & Wild.(2009). Financial var Statement Analysis. 10th Edition. New ian 2, ce ,,230018 0 ,07 ,0526 3,231 1,100 2 ,40 York: Mc- Graw Hill s 68 0 960 3

as 9 Sugiyono.(2009).Statistika Untuk su Penelitian,Bandung: Alfabeta. me d

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif, ROE Eq Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. ual var Sujarweni,Wiratna V et.al. (2012) .Statistika ian 2, ce 8 7,0 ,02 ,2300 ,07 ,0422 Untuk Penelitian.Yogyakarta:Graha s 8 90 3 0 960 5 ,41 not Ilmu. 9 as Taniredja, tukiran et.al. (2011).Penelitian su me Kuantitatif (sebuah pengantar). d Bandung: Alfabeta.

9