PENGOLAHAN AMPAS KELAPA MENJADI SEMPRONG MINI UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH

Hendrikus Nendra Prasetya1), Herdinastiti2) 1Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Katolik Widya Karya email: [email protected] 2Agribisnis, Universitas Katolik Widya Karya email: [email protected]

Abstract Coconut pulp is a waste, though it has a high fiber content. Used of coconut pulp must be first processed. Coconut pulp is obtained from the process of drying, then crushed to flour. Used of coconut pulp flour can be as substitution for in semprong. Semprong is a traditional food, that has crispy, sweet, and dry texture. In this study semprong will be made to substitute coconut pulp to replace rice flour with a 20%, 30% and 40%. Analysis is on physical (hardness), chemistry (moisture and fiber content), organoleptic and added value. The substitute of coconut pulp has a significant effect on the level of 5%. In the physical test, it was found that the more substitute of coconut pulp flour that was given made the texture of the semprong is hard. The water content test showed that the highest water content was in the control, while the lowest water content occurred at the substitute of 40% coconut pulp. Based on the results of crude fiber content is the coconut pulp substitute was 40% the highest. Based on the results of organoleptic analysis it can be seen that by substitute 20% coconut pulp powder most favored by the panelists, and the substitute of 40% coconut pulp flour is least preferred by panelists. The value added analysis used by the Hayami method with the results of the analysis of value added processing of the semprong from coconut pulp flour obtained a gain of 76%.

Keywords: Coconut pulp waste, semprong , coconut pulp, rice flour, added value meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah 1. PENDAHULUAN satu pemanfaatan ampas kelapa dapat Limbah merupakan hasil samping atau digunakan sebagai bahan pengganti atau bahan yang terbuang dari hasil aktivitas bahkan bahan utama dalam pembuatan kue manusia yang belum mempunyai nilai semprong. merupakan ekonomi. Berbagai jenis limbah dapat diolah makanan khas yang saat ini masih populer kembali atau di daur ulang menjadi produk dimasyarakat, bahkan dapat dijadinan kue yang lebih berguna, salah satunya adalah khas untuk oleh-oleh. limbah hasil industri pangan. Limbah industri Secara umum kue semprong terbuat dari pangan biasanya masih mengandung banyak dasar tepung beras, tepung sagu, telur, gula serat, karbohidrat, protein, lemak, asam pasir, margarin dan sedikit santan cair. Proses organik, dan mineral, dalam pengolahannya pemasakan kue sumprong adalah dipanggang limbah pangan banyak dimanfaatkan sebagai dan dicetak kemudian digulung. Kue pakan ternak. Salah satu limbah yang masih semprong memiliki tekstur yang kering dan mempunyai nilai ekonomis namun renyah (crispy). Adanya ampas kelapa pada pemanfaatannya belum maksimal adalah pembuatan kue semprong membuat ampas kelapa. penggunaan tepung beras dapat dikurangi. Menurut Derrik (2005), ampas kelapa Kandungan yang tinggi akan serat dan protein mengandung 23% protein kasar dan pada ampas kelapa juga memungkinkan kue mengandung serat yang mudah dicerna. Saat semprong memiliki nilai gizi yang bertambah. ini pemanfaatan ampas kelapa hanya bebagai Ampas kelapa sebelum penggunaan subtitusi tambahan pakan ternak saja, padahal harus dilakukan perlakuan terlebih dahulu dengan teknologi tepat guna, ampas kelapa menjadi tepung ampas kelapa. dapat dimanfaatan menjadi pangan yang bernilai ekonomis tinggi, sehingga dapat Tepung ampas kelapa inilah yang nantinya akan disubtitusikan untuk

65

66 PRIMORDIA VOLUME 14, NOMOR 2, OKTOBER 2018

mengganti tepung beras pada kue Potensi ampas kelapa dapat mencapai 34-42 semprong. Tepung ampas kelapa % dari keseluruhan buah kelapa. Ampas diperoleh dengan cara mengeringkan kelapa mengandung protein dan lemak (SNl, ampas kelapa pada kabinet pengering 1996). Menurut Purawisastra (2001), pada suhu 60oC selama 3 hari, sehingga menyatakan bahwa ampas kelapa mengandung serat galaktomanan sebesar 61 diperoleh ampas kelapa kering. Ampas %. Galaktomanan adalah polisakarida yang kelapa yang sudah kering kemudian terdiri dari rantai mannose dan galaktosa, dihancurkan dengan cara digiling dengan senyawa ini bermanfaat bagi kesehatan penggiling tepung sehingga diperoleh karena mengandung serat dan polisakarida, tepung ampas kelapa. juga berperan memicu pertumbuhan bakteri Penggunaan ampas kelapa sebagai usus yang membantu pencernaan (Winarno, bahan baku semprong dalam proses 1992). pengolahan komoditas pertanian ini akan Ampas kelapa dapat digunakan sebagai diperoleh nilai tambah. Nilai tambah bahan baku pembuatan tepung. Tepung (value added) adalah pertambahan nilai kelapa adalah tepung yang diperoleh dengan suatu produk atau komoditas karena cara menghaluskan daging ampas kelapa (Yulvianti et al.,2015). Tepung ampas kelapa mengalami proses pengolahan, yang telah dikeringkan. Tepung ampas kelapa pengangkutan, ataupun penyimpanan dapat dibuat dari kelapa parut kering yang dalam suatu produksi. Analisis nilai dikeluarkan sebagian kandungan lemaknya tambah merupakan metode perkiraan melalui proses pressing. sejauh mana bahan baku yang mendapat Kue semprong adalah kue tradisional yang perlakuan mengalami perubahan nilai. dibuat dari bahan dasar tepung beras, tepung Adanya pemanfaatan ampas kelapa sagu, telur, gula pasir, margarine dan sedikit menjadi kue semprong diharapkan santan cair. Cara membuatnya di cetak menjadi nilai tambah untuk komoditas kemudian digapit/ dijepit, lalu digulung. Kue kelapa. Oleh sebab itu banyak komoditas semprong memiliki tekstur kering dan renyah. pertanian yang diolah lebih lanjut untuk Kue semprong digemari banyak kalangan karena rasanya yang enak dan gurih. Kue meningkatkan daya guna, cita rasa, semprong yang diperdagangkan dengan hingga masa simpan, dari sini akan kemasan plastik umumnya dibuat dari tepung diperoleh nilai tambah dari komoditas beras. tersebut. Bahan utama dalam pembuatan semprong adalah tepung beras. Tepung beras adalah 2. KAJIAN LITERATUR DAN tepung yang dihasilkan dari penggilingan atau PEGEMBANGAN HIPOTESIS penumbukan beras dari tanaman padi (Oryza Kelapa (Cocos nucifera Lin) adalah sativa). Fungsi tepung beras dalam komoditas sosial yang mudah tumbuh di pembuatan kue semprong adalah membantu daerah tropis. Komposisi buah kelapa terdiri membentuk susunan fisik kue semprong. dari sabut 30 %, air 25 % daging buah 30 % Konsep nilai tambah adalah suatu dan tempurung 15 % (Suhardiman, 1999). perubahan nilai yang terjadi karena adanya Dalam pembutan minyak kelapa digunakan perlakuan terhadap suatu input pada suatu ekstrak daging buahnya dan menghasilkan proses produksi (Marimin dan Maghfiroh, produk samping berupa ampas kelapa 2011). Komoditas pertanian mendapat (Miskiyah et al.,2006). Ampas kelapa perlakuan-perlakuan seperti pengolahan, diperoleh dari perasan kelapa yang diparut pengawetan, dan pemindahan untuk untuk diambil santannya dalam pembutan menambah kegunaan atau menimbulkan nilai Virgin Coconut Oil (VCO). Sebagai limbah tambah (Baroh, 2007). Salah satu ciri dari VCO, ampas kelapa merupakan limbah komoditas pertanian adalah perishable yakni industri atau limbah rumah tangga yang mudah rusak atau busuk terutama untuk sangat potensial. komoditas yang memiliki usia simpan Ampas kelapa pada umumnya digunakan pendek. Oleh sebab itu banyak komoditas sebagai bahan campuran makanan ternak. pertanian yang diolah lebih lanjut untuk

Hendrikus, Herdinastiti Pengolahan Ampas Kelapa ...... 67

meningkatkan daya guna, cita rasa, hingga yang digunakan dalam pembuatan kue masa simpan, dari sini akan diperoleh nilai semprong adalah tepung beras, tepung sagu, tambah dari komoditas tersebut. telur, gula pasir, margarine dan santan cair. Proses pengolahan komoditas pertanian ini Bahan kimia yang digunakan untuk analisa akan memperoleh nilai tambah. Pengertian adalah NaOH, Na2S2O3, H2SO4, K2SO4, nilai tambah (value added) adalah HCl, HgO, H3BO3, dan dietil eter. pertambahan nilai sutu produk atau komoditas Pembuatan tepung Ampas Kelapa adalah karena mengalami proses pengolahan, ampas kelapa ditimbang sebanyak 1 kg, pengangkutan, ataupun penyimpanan dalam kemudian ditambahkan air dengan suatu produksi. Proses pengolahan nilai perbandingan 1:8. Campuran air dan ampas tambah dapat didefenisikan sebagai selisih kelapa kemudian direbus hingga mendidih antara nilai produk dengan nilai bahan baku selama 40 menit. hasil rebusan dipres untuk dan input lainnya, tidak termasuk tenaga kerja menghilangkan airnya, lalu dikeringkan (Hayami et all, 1987). Analisis nilai tambah dengan suhu 60oC. setelah dikeringkan, merupakan metode perkiraan sejauh mana ampas kelapa hancurkan dengan digiling dan bahan baku yang mendapat perlakuan diayak dengan ayakan 60 mesh. mengalami perubahan nilai (Hardjanto, 1993). Pembuatan kue semprong dimulai dengan Konsep pendukung dalam analisis nilai pencampuran tepung dan gula, kemudian telur tambah menurut Hayami dalam Sudiyono dimasukkan dan berikutnya santan sambil (2004) untuk subsistem pengolahan adalah terus diaduk hingga rata. Pencetakan sebagai berikut: dilakukan pada cetakan kue semprong. Bahan a. Faktor konversi, merupakan jumlah dituangkan dalam cetakan kurang lebih 10 ml output yang dihasilkan satu satuan input. dan diratakan dengan sendok. Pemanggangan b. Koefisien tenaga kerja langsung, dilakukan di atas api kecil kurang lebih 4 menunjukan jumlah tenaga kerja menit. Formulasi pembuatan kue semprong langsung yang diperlukan untuk dapat dilihat pada Tabel 1. mengolah satu satuan output. Tabel 1. Formulasi Pembuatan Kue semprong Kelebihan dari analisis nilai tambah oleh Perlakuan Nama Bahan Kontrol Hayati dalam Sudiyono (2004) adalah: A B C a. Dapat diketahui besarnya nilai tambah. Tepung 150 120 105 90 b. Dapat diketahui besarnya balas jasa Beras (gram) terhadap pemilik faktor produksi. Tepung Ampas 0 30 45 60 3. METODE PENELITIAN Kelapa Penelitian dilakukan di laboratorium (gram) Tepung pengolangan pangan Universitas Katolik 13 13 13 13 Widya karya Malang dan Laboratorium Sagu (gram) Kimia Universitas Katolik Soegijapranata Telur (butir) 4 4 4 4 Gula Pasir Semarang yang dimulai bulan April sampai 150 150 150 150 Agustus 2018. Alat yang digunakan dalam (gram) pembuatan tepung ampas kelapa adalah kertas Santan (cc) 150 150 150 150 saring, oven, blender, dan ayakan 60 mesh. Keterangan: Alat yang digunakan dalam pembuatan kue A: penambahan Tepung ampas kelapa 20% semprong adalah cetakan kue semprong, B: penambahan Tepung ampas kelapa 30% kompor, mixer, gelas ukur, timbangan, C: penambahan Tepung ampas kelapa 40% sumpit, kuas. Alat yang digunakan untuk Penelitian ini mengunakan 3 tahap analisa kimia dan organoleptik kue semprong pengujian. Tahap pertama adalah adalah timbangan, oven, desikator, pengujian kimia kue semprong. Hal ini seperangkat alat soxlet, seperangkat alat dilakukan untuk mengetahui nilai gizi, destilasi mikro, kjeldahl, botol timbang, dari kue semprong. Pengujian ini meliputi neraca analitik, erlenmeyer, pendingin balik, uji kimia yaitu kadar air dan serat, serta biuret, statif, corong, dan Tekstur Analyser. uji fisik yang berupa tekstur untuk melihat Bahan yang digunakan dalam pembuatan tepung ampas kelapa adalah aquadest. Bahan tingkat kerenyahan kue semprong. Tahap

68 PRIMORDIA VOLUME 14, NOMOR 2, OKTOBER 2018

kedua adalah uji organoleptik untuk penyimpanan. Kadar air juga sebagai penentu melihat tingkat kesukaan panelis mutu organoleptik terutama rasa dan terhadap kue semprong yang dibuat. keempukan (Andarwulan dkk, 2011). Berdasarkan kesukaan organoleptik pada Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa tahap kedua, dilanjutkan uji tahap ketiga penambahan tepung ampas kelapa yaitu uji nilai tambah. berpengaruh yang nyata pada kadar air kue semprong pada taraf 5%. Hasil uji 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Duncan, kadar air kue semprong dapat A. Karakteristik Fisik dilihat pada Tabel 3. Uji Fisik yang dilakukan adalah uji kerenyahan dengan menggunakan Tekstur Tabel 3. Kadar Air Kue Semprong Tepung Analyser. Berdasarkan hasil analisis Ampas Kelapa menujukkan bahwa penambahan tepung Perlakuan Kadar air ampas kelapa memberikan pengaruh yang Kontrol 4,854a nyata pada taraf 5%. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 2. Tepung Ampas Kelapa 20% 4,572a Tepung Ampas Kelapa 30% 4,148b Tabel 2. Pengaruh perlakuan tepung ampas Tepung Ampas Kelapa 40% 3,391c kelapa terhadap nilai tekstur Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa kadar Perlakuan Nilai Tekstur air tertinggi pada perlakukan kontrol Kontrol 899,8466a sedangkan kadar air terendah terjadi pada Tepung Ampas Kelapa 20% 1168,155a penambahan tepung ampas kelapa sebanyak Tepung Ampas Kelapa 30% 1218,884a 40%. Tingginya kadar air pada formula Tepung Ampas Kelapa 40% 1994,148b control disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kandungan air tepung beras cukup Berdasarkan hasil analisis dapat terlihat tinggi sehingga ketika diproses menjadi kue bahwa semakin banyak penambahan tepung semprong tidak semua air dalam produk ampas kelapa yang diberikan membuat menguap terutama air yang terikat secara tekstur dari kue semprong menjadi keras. kimia. Kadar air kue semprong menunjukkan Hasil analisis tepung ampas kelapa memiliki makin banyak tepung ampas kelapa yang kandungan karbohidrat sebesar 40%. Pati ditambahkan, kadar air makin menurun. Pada merupakan salah satu penyusun dari penambahan tepung ampas kelapa 40%, kadar karbohidrat. Kandungan pati dalam bahan airnya paling rendah yakni 3,391%. Hal ini dianggap mempunyai peran yang penting disebabkan bahan baku tepung ampas kelapa dalam hubungannya dalam kerenyahan yang digunakan mempunyai kadar air yang (Adambounou, 2008). Adanya serat kasar rendah sebesar 2,624%. Tepung ampas kelapa dalam tepung ampas kelapa juga berperan mengandung serat kasar (selulosa) dan lemak dalam menentukan kerenyahan kue yang cukup tinggi. Serat kasar (selulosa) semprong. Serat kasar mempunyai struktur merupakan serat pangan tak larut, dalam air. yang kompleks dan sulit dipecah melalui Serat kasar (selulosa) maupun lemak yang ada proses pengolahan, sehingga dengan dalam tepung ampas kelapa tidak mengikat peningkatan proporsi tepung ampas kelapa air pada adonan kue semprong, sehingga air berarti juga penambahan kadar serat kasar dalam adonan kue semprong menguap lebih yang mengakibatkan kue semprong lebih sulit cepat pada waktu pemanggangan. dipatahkan. 2. Serat Kasar B. Karakteristik Kimia Serat kasar adalah senyawa yang tidak 1. Kadar Air dapat dihidrolisis oleh alkali atau asam. Kadar air dalam bahan pangan sering Kadar serat kasar dalam suatu makanan dijadikan penentu dalam mutu suatu bahan dapat dijadikan indeks kadar serat pangan. Kadar air juga digunakan sebagai makanan, karena umumnya didalam serat pengukur bagian bahan kering atau padatan kasar ditemukan sebanyak 0,2 - 0,5 dan penentu indeks kestabilan selama

Hendrikus, Herdinastiti Pengolahan Ampas Kelapa ...... 69

bagian jumlah serat makanan. (Muchtadi, tidak disukai dengan nilai 4, tidak ada 1992). Berdasarkan hasil analisa kadar nilai yang sama dalam 1 set sampel. serat kasar kue semprong menunjukan Setelah selesai pengujian scorsheet bahwa adanya penambahan tepung ampas dikumpulkan untuk direkap. Untuk kelapa berpengaruh yang nyata pada kue melakukan uji tersebut digunakan 30 semprong yang dihasilkan. pada taraf 5%. panelis, dengan kisaran umur antara 20 Hasil uji Duncan kadar serat kasar kue sampai 30 tahun. Panelis yang digunakan semprong tepung ampas kelapa dapat adalah mahasiswa Unika Widya Karya dilihat pada Tabel 4. Malang. Pada pengujian sensori ini tidak memerlukan pelatihan panelis karena Tabel 4. Serat Kasar Kue Semprong mengunakan panelis tidak terlatih. Tepung Ampas Kelapa Pada Gambar 1 memperlihatkan bahwa Perlakuan Serat Kasar hasil organoleptik overall kue semprong tepung ampas kelapa. Kontrol 4,082a

Tepung Ampas Kelapa 20% 6,369b Tepung Ampas Kelapa 30% 6,984c Organoleptik Overall Tepung Ampas Kelapa 40% 8,761d

4,000 2,633 2,533 2,867 Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa 2,033 kandungan serat pada perlakuan tepung 2,000 ampas kelapa 40% yang paling tinggi. Hal 0,000 ini disebabkan kandungan tepung ampas 0% 20% 30% 40% kelapa yang ditambahkan mempunyai kadar serat kasar sebesar 31, 493. Dengan Gambar 1. Organoleptik Overall Kue adanya penambahan tepung ampas kelapa semprong Tepung Ampas Kelapa membuat kandungan serat kasar pada kue Berdasarkan hasil analisis organoleptik semprong juga ikut naik. Hal ini terlihat bahwa dengan penambahan tepung menunjukkan bahwa kandungan serat ampas kelapa sebanyak 20% paling disukai kasar semakin meningkat seiring dengan oleh panelis, dan penambahan tepung ampas penambahan tepung ampas kelapa. kelapa 40% paling kurang disukai panelis. Hal ini disebabkan karena penambahan C. Uji Organoleptik tepung ampas kelapa membuat kue semprong Uji organoleptik/sensori merupakan yang dihasilkan akan semakin berasa kelapa. cara uji menggunakan indra manusia Tepung ampas kelapa memiliki rasa yang sebagai alat kontrol menilai mutu suatu khas dibanding tepung beras sehingga produk. Pengujian organoleptik ini menimbulkan rasa yang lebih dominan. mengunakan metode Preference Test Namun semakin banyak penambahan tepung ampas kelapa juga membuat tekstur menjadi untuk mengetahui produk mana yang keras sehingga membuat kue semprong paling disukai panelis, untuk mengetahui kurang disukai oleh panelis. urutan kesukaan konsumen digunakan Uji Rangking Hedonik overall kue semprong. C. Analisis Nilai Tambah Uji organoleptik overall kue semprong Nilai tambah merupakan selisih antara meliputi rasa, warna, aroma, dan komoditas yang mendapatkan perlakuan pada kerenyahan. Panelis akan mendapatkan 4 tahap tertentu dengan nilai korbanan yang sampel kue semprong. Sampel diberikan digunakan selama proses berlangsung. kepada panelis beserta kuesioner dan air Analisis nilai tambah merupakan metode mineral gelas. perkiraan bahan baku yang mendapatkan Panelis harus menuliskan sampel yang perlakuan khusus untuk mendapatkan nilai tambah. paling disukai dengan nilai 1 dan paling

70 PRIMORDIA VOLUME 14, NOMOR 2, OKTOBER 2018

Perhitungan nilai tambah produksi kue dimana nilai faktor konversi tersebut adalah semprong mini ampas kelapa, dilakukan 0,50. dengan menggunakan metode perhitungan Penggunaan tenaga kerja langsung dalam nilai tambah Hayami (1987), seperti disajikan sekali proses produksi adalah sebanyak 1 pada Tabel 5. .b 1987). Analisis nilai tambah orang dimana waktu kerjanya adalah selama 8 merupakan metode perkiraan sejauh mana jam setiap hari dengan tingkat upah rata-rata bahan baku yang mendapat perlakuan adalah Rp. 30.000,- per jam. Koefisien mengalami perubahan nilai (Hardjanto, 1993). tenaga kerjanya adalah 0,2 diperoleh dari pembagian antara jam kerja perhari dengan Tabel 5. Analisis Nilai Tambah kue volume input yang digunakan. Semprong Ampas Kelapa Kemudian nilai tambah (value added) Variabel yang dihasilkan dari pengolahan bahan baku I. Output, Input dan Harga sebanyak 5 kg menjadi 2,5 kg kue semprong 1. Output (kg) 2,5 adalah sebesar Rp. 30.500,- dengan rasio nilai 2. Input (kg) 5 tambah sebesar 81%. Rasio nilai tambah 3. Tenaga kerja (HOK) 1 merupakan persentase antara nilai tambah 4. Faktor konversi 0,5 dengan nilai output produk, sehingga dengan 5. Koefisien Tenaga Kerja (HOK) 0,2 rasio sebesar 81 % berarti bahwa setiap Rp. 6. Harga output (Rp/kg) 75000 100,- nilai produk kue semprong mengandung 7. Upah Tenaga Kerja Langsung 30000 nilai tambah sebesar Rp. 81,- Imbalan tenaga (Rp/HOK) kerja, adalah besarnya imbalan yang diterima II. Penerimaan dan Keuntungan oleh tenaga kerja untuk setiap kilogram produk kue semprong yang dihasilkan, yaitu 8. Harga Bahan Baku (Rp/Kg) 5000 sebanyak Rp. 6.000,- per kg, dimana jika 9. Sumbangan Input Lain (Rp/Kg) 2000 dipersentasekan adalah sebesar 20%. 10. Nilai Output (Rp/Kg) 37500 Keuntungan perusahaan adalah selisih 11. a. Nilai Tambah (Rp/Kg) 30500 antara nilai tambah dengan nilai tenaga kerja, b. Rasio Nilai Tambah (%) 81 sehingga nilai tambah bersih yang diterima 12. a. Pendapatan Tenaga Kerja 6000 oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 32.500 Langsung (Rp/Kg) dengan persentase keuntungan sebesar 76%. b. Pangsa Tenaga Kerja (%) 20 13. a. Keuntungan (Rp/Kg) 24500 5. KESIMPULAN b. Tingkat Keuntungan (5) 80 Hasil penelitian menunjukkan bahwa III. Balas Jasa Pemilik Faktor- penambahan tepung ampas kelapa membuat Faktor Produksi kerenyahan, kadar air dan kadar serat 14. Marjin (Rp/Kg) 32500 berubah. Semakin banyak penambahan a. Pendapatan Tenaga Kerja 19 tepung ampas kelapa yang digunakan Langsung (%) berbanding lurus dengan perubahan tekstur, b. Sumbangan Input Lain (%) 6 kadar air dan serat. Hasil uji organoleptik c. Keuntungan Pemilik 76 overall yang meliputi warna, rasa, kerenyahan Perusahaan (%) dan aroma mempelihatkan bahwa panelis menyukai proporsi subtitusi tepung ampas Tabel 5 menunjukan perhitungan nilai tambah kelapa sebesar 20%. Berdasarkan analisis produksi kue semprong tepung ampas kelapa nilai tambah pengolahan kue semprong dari dalam satu kali proses produksi. Bahan baku tepung ampas kelapa diperoleh keuntungan berupa tepung beras dan tepung ampas kelapa sebesar 76%. dalam satu periode proses produksi adalah sebanyak 5 kg, dimana dapat menghasilkan 6. REFERENSI kue semprong dalam satu kali proses produksi Andarwulan, Nuri; Kusnandar, Feri; dan adalah 2,5 kg. harga per kg kue semprong Herwati, Dian. 2011. Analisis Pangan. sebesar Rp 75.000,-. Faktor konversi Dian Rakyat.Jakarta. ditentukan berdasarkan pembagian antara Baroh, I. 2007. Analisis Nilai Tambah dan volume output yang dihasilkan dengan Distribusi Keripik Nangka Studi Kasus volume bahan baku yang dipergunakan,

Hendrikus, Herdinastiti Pengolahan Ampas Kelapa ...... 71

pada Agroindustri Keripik Nangka di Rindengan, B., dan Novarianto Hengky. Lumajang. LP UMM. Malang. 2005. Virgin Coconut Oil, Pembuatan & Hardjanto, W. 1993. Bahan Kuliah Pemanfaatan Minyak Kelapa Murni. Manajemen Agribisnis. Jurusan Ilmu- Penebar Swadaya. Jakarta. ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Standar Nasional (SNI). Pertanian. IPB. Bogor. 3451:2011. Tepung Tapioka. Jakarta : Hayami, Y. et al. 1987. Agricultural Badan Standardisasi Nasional marketing and processing in upland Standar Nasional Indonesia (SNI). Java. A perspective from a Sunda 3751:2009. Tepung Terigu Sebagai village. CGPRT Centre. Bogor. Bahan Makanan. Badan Standardisasi Kailaku, Sari intan, Ira Mulyawanti Kun Nasional. Jakarta. Tanti Dewandari dan Andi Nur Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. Alamsyah. 2012. “Potensi Tepung UMM Press. Malang. Kelapa Dari Ampas Industri Pengolahan Suryana, A. 1990. Diversifikasi Pertanian Kelapa” Jakarta, Prosiding Seminar dalam Proses Mempercepat Laju Nasional Teknologi Inovatif Pembangunan Nasional. Pustaka Sinar Pascapanen Untuk Pengembangan Harapan. Jakarta. Industri Berbasis Pertanina, hal 669-678. Suhardiman, P. 1999. Bertanam Kelapa Marimin dan Nurul Maghfiroh. 2011. Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan Tensiska, 2008. Serat Makanan. Jurusan dalam Manajemn Rantai Pasok. IPB Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Press. Bogor. Industri Pertanian. Universitas Miskiyah, I. Mulyawati, dan W. Haliza. 2006. Padjajaran. . Pemanfaatan Ampas Kelapa Limbah Trisan. 2015. Resep Cara Bikin Kue Pengolahan Minyak Kelapa Murni Semprong yang Renyah Enak dengan Menjadi Pakan. Seminar Nasional Mudah. Teknolgi Peternakan dan Veteriner. http://www.menjualkerupuk.com/2015/0 Palungkun, Rony. 1993. Aneka Produk 9/resep-bikin-kue-semprong-enak.html. Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Diakses tanggal 1 Juli 2017. Jakarta Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Purawisastra, S., 2001. Penelitian Pengaruh Cetakan ke-XI. PT. Gramedia Pustaka Isolat Galaktomannan Kelapa terhadap Utama. Jakarta. Penurunan Kadar Kolesterol Serum Yulvianti, Meri, dkk. 2015. Pemanfaatan Kelinci. Center for Research and Ampas Kelapa sebagai Bahan Baku Development of Nutrition and Tepung Kelapa Tinggi Serat dengan Food.NIHRD. Badan Litbang Metode Freeze Drying. Jurnal Integrasi Kesehatan. Jakarta. Hal. 1-30. Proses Vol