<<

TINJAUAN HISTORIS HUBUNGAN -LAMPUNG PADA TAHUN 1525-1619

Mulianti, Ali Imron, Wakidi FKIP Unila : Jln. Soemantri Brojonegoro, no. 1 Telepon (0721) 704 947 faximile (0721) 704 624 e-mail : [email protected] 085269655548

The collapses of Malacca to Portuguese, the centre of trades in moved to the northen part of () and some of them moved to the southern part of Indonesia (Banten). One of the famous port in our archipelago, namely the Port of Banten. Since the development of the economic activities, Banten expands its territory to the famous pepper producer, namely Lampung. The writer used the historical research method incorporated data collection techniques through technical literature and documentation, and the technique for this research is data analysis and qualitative research. The result shown that Banten-Lampung have a strong relationship and both of them are need edach other. It means that if there was no Lampung, there were no peppirs, and without peppirs there was no Banten. Therefore, Banten- Lampung have the economic system and social cultural relationship which is very important to the development for their areas.

Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, mengakibatkan pergeseran pusat perdagangan di Asia Tenggara yang sebagian ke arah utara (Aceh) dan sebagian ke arah selatan (Banten).Salah satu pelabuhan yang terkenal di yaitu Pelabuhan Banten. Seiring dengan perkembangan kegiatan ekonominya, Banten mengembangkan kegiatan ekonominya ke daerah Lampung yang sudah lama terkenal dengan ladanya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian historis dengan teknik pengumpulan data melalui teknik kepustakaan dan dokumentasi.Teknik yang digunakan adalah teknik analisis dan kualitatif. Hasil dan pembahasan bahwasannya Banten- Lampung memiliki ikatan kekerabatan yang sangat kuat dan hubungan saling membutuhkan satu sama lain, dengan istilah tanpa Lampung tak akan ada lada, tanpa lada tak akan ada Banten. Kesimpulannya bahwa Banten-Lampung memiliki hubungan sistem ekonomi, sosial dan budaya yang sangat penting untuk kemajuan daerah keduanya. Kata kunci: budaya,hubungan ekonomi,sosial

PENDAHULUAN hingga ke Laut Tengah. Jalur ini juga Nusantara adalah sebuah wilayah yang berhubungan dengan jalan-jalan yang telah berkembang menjadi wilayah dipergunakan oleh Kafilah India. Jalur ini perdagangan internasional, karena sudah merupakan jalur paling tua yang memiliki perniagaan regional dan menghubungkan antara Cina dan Eropa. internasional, adanya kontrol terhadap labour 2. Jalur perniagaan melalui laut yang dan hasil tanah serta sudah memilki legitimasi dimulai dari Cina melalui laut Cina kekuasaan raja-raja di masing-masing wilayah kemudian selat Malaka, Calicut (India), yang ada di Nusantara. Kedatangan Bangsa lalu ke Teluk Persia melalui Syam Barat,pada saat itu terdapat dua jalur (Syuria) sampai ke Laut Tengah atau perniagaan internasional yang dilakukan oleh melalui Laut Merah sampai ke Mesir lalu para pedagang, yaitu: menuju Laut Tengah. 1. Jalur perniagaan melalui darat atau lebih (http:/id.shuoong.com/humanitie/history/ dikenal dengan “jalur sutra” (silk road) 2181544) yang dimulai dari daratan Tiongkok Melalui jalur perniagaan laut komoditi (Cina) melalui Asia Tengah, Turkistan ekspor dari wilayah Nusantara menyebar di pasaran India dan Kekaisaran Romawi dan sedangkan produksi ladanya (Byzantium) yang terus menyebar ke wilayah sendiri sebenarnya kurang berarti” (Sartono Eropa. Komoditi ekspor tersebut antara lain Kartodirjo 1989: 68). terdiri atas rempah-rempah, kayu wangi, Banten merupakan kota pusat pemerintah kapur barus dan kemenyan. Kerajaan dan pusat perdagangan lokal, Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis interlokal maupun internasional yang pada tahun 1511 mengakibatkan pergeseran sekaligus juga sebagai kota konsumtif dan pusat perdagangan di Asia Tenggara yang produktif yaitu pusat ibadah, pusat sebagian ke Arah Utara (Aceh) dan sebagian administrasi dan perdagangan (Halwany lagi ke Selatan (Banten). Michrob, 1989: 36). Akibat dari penaklukan Malaka oleh Portugis Seiring dengan peningkatan kegiatan pada tahun 1511 maka jalan dagang yang ekonomi yang mendatangkan kemakmuran semula dari laut Jawa ke Utara melalui Selat sekaligus kekuatan negara, Kesultanan Banten Karimata pindah melalui Selat Sunda, setahap demi setahap berupaya memperluas perpindahan jalan dagang itu adalah akibat wilayah untuk kegiatan ekonominya ke permusuhan antara pedagang–pedagang Islam daerah sekitarnya yang dipandang dapat dengan Portugis (A. Hasymy, 1981: 286-287). menguntungkan perekonomian dan suatu Salah satu pelabuhan yang terkenal di waktu membahayakan eksistensi negara. Nusantara yaitu Banten, karena Banten Salah satu komoditi ekspor yang banyak termasuk pelabuhan yang sudah memiliki tiga diminati pada saat itu adalah lada, naik faktor penting di dalamnya yang membuat turunnya harga komoditi ekspor seperti lada Banten menjadi wilayah perdagangan ini mendapatkan pengaruh dari kebijaksanaan internasional. Banten merupakan salah satu harga yang ditentukan oleh pihak kerajaan. propinsi yang terletak di ujung Pulau Jawa, Tingginya permintaan lada di pasar membuat pada perkembangan sejarahnya Banten, Banten mendapatkan keuntungan yang Banten merupakan salah satu daerah yang berlipat ganda. Hal ini mendorong Banten berada di bawahkekuasan Kerajaan Sunda, mengadakan ekspansi ke daerah–daerah yang terletak di Pesisir Utara bagian barat, penghasil lada seperti Lampung, Selebar dan kemudian Banten berhasil direbut oleh untuk memenuhi permintaan pasar. Kerajaan Demak. Ekspansi Demak ke Jawa Abad ke -15 Banten mulai menjalin Barat dimulai dengan ekspedisi Syekh hubungan kerjasama dan memperluaskan Nurullah atau Fatahillah, yang berhasil kegiatan ekonominya ke daerah Lampung. berturut–turut mendirikan Kerajaan Cirebon Lampung pada saat itu (abad ke XV), bukan dan Banten. merupakan suatu kerajaan atau suatu kesatuan Dengan demikian pada tahun 1525 daerah yang dikuasai oleh seorang raja atau berdirilah Kerajaan Banten menjadi salah satu ratu, yang ada hanyalah kesatuan–kesatuan Kerajaan Islam di Pulau Jawa selain sebagai kemasyarakatan kecil yang disebut pelabuhan jalan sutra atau pusat perdagangan kebuayaan. Daerah Lampung, ketika itu Nusantara. Banten di bawah pimpinan pemerintahannya masing–masing dipegang Fatahillah atau Syahrif Hidayatullah (tahun oleh Kepala Adat Kekerabatan. “Kebuayaan 1525-1552) merupakan salah seorang ulama merupakan tempat pemusatan berkumpulnya yang peranannya cukup besar kerabat yang berasal dari satu pertalian darah dalampenyebaran Agama Islam khususnya di atau keturunan” (Hilman Hadikusuma, 1989: Pulau Jawa. 140). Terpencarnya masyarakat dalam Perkembangan ekonomi Banten cukup kekerabatan yang kecil ini sebenarnya cepat karena selain letaknya yang strategis memudahkan Banten untuk menanamkan juga banyak menarik komoditi rempah– pengaruhnya di Lampung. Perluasan daerah rempah dari berbagai daerah ke pelabuhannya untuk meningkatkan kegiatan ekonominya, untuk diekspor, hal ini membuat Banten yang dilakukan Banten itu bersamaan dengan semakin dikenal. “Banten menarik mempererat hubungan kekerabatan dan perdagangan lada dari Indrapura, Lampung penyebaran Agama Islam. Sultan Hasanuddin bersama Ratu Balo keluar masuknya kapal-kapal dagang dan Ki Jonglo melakukan perjalanan ke kepelabuhannya. Lampung, Indrapura, Selebar dan Bengkulu. Pengertian Sosial Budaya merupakan Raja Indrapura mempersembahkan seorang proses asimilasi yaitu proses perubahan anak perempuannya.Perkawinan Hasanuddin budaya antara dua masyarakat atau lebih dengan puteri Raja Indrapura mendapatkan secara perlahan dan lama sekali (Irwan seorang anak Laki-laki yang bernama Julianto, 2009: 16). Banten yang memiliki Pangeran Wetan. Sebelumnya Fatahillah ayah pengaruh besar dalam kehidupan ekonomi dari Sultan Hasanuddin sudah melakukan Lampung, berpengaruh juga terhadap terlebih dahulu perkawinan politik dengan kehidupan sosial dan budaya Lampung. Dari putri dari Minak Raja Jalan dari Keratuan sistem kehidupan pemerintahan, sistem Puggung yang bernama Putri kepercayaan dan sistem pengetahuannya Sinar Alam. Hubungan kekerabatan yang semua itu didapat karena adanya sumbangsih terjalin antara Banten-Lampungtersebut diukir dari Banten. Kekuasaan Banten di Lampung di sebuah piagam yang diberi nama Piagam secara tidak langsung semakin mudahnya Kuripan. Banten untuk mempengaruhi kehidupan yang Ekonomi adalah pengetahuan ada di Lampung untuk mengikuti semua mengenai asas-asas penghasilan produksi, aturan yang dibuat oleh Banten. distribusi, pemasaran dan pemakaian barang Hubungan adalah kesinambungan atau jasa serta kekayaan.Menurut Michel P. interaksi antara duaorang atau lebih yang Todaro Ekonomi adalah ilmu sosial yang memudahkan proses pengenalan satu akan berhubungan dengan orang dan sistem sosial, yang lain. Hubungan terjadi dalam setiap dengan sistem itu ekonomi mengatur segala proses kehidupanmanusia. Hubungan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pokok merupakan salah satu aktivitas manusia yang (makanan, pakaian, dan perumahan), dan sudah berlangsung sejak zaman prasejarah. kebutuhan-kebutuhan yang non-materi Walaupun pada waktu itu dapat dikatakan (pendidiakan, pengetahuan dan kebutuhan belum dikenal adanya perdagangan, namun lainnya) (Michel.P.Todaro dan Mohammad aktivitas hubungan dapat dikatakan sebagai Saubari 1983).Banten yang terletak di ujung bentuk perilaku ekonomi yang merupakan barat pesisir utara Pulau Jawa, Banten pernah awal terjadinya perdagangan.Hubungan menjadi negara yang secara ekonomi sangat Lampung dengan Banten di panggung sejarah penting karena menghasilkan lada dari berlangsung dalam kurun waktu yang kegiatan niaganya. Banten pada masa itu panjang. Ditemukannya prasasti berhuruf memperdagangkan sumber daya alamnya Arab berbahasa Jawa di yaitu sumber daya alam hayati dan hewani, Lampung,yangmenunjukkan kuatnya tetapi yang mengantarkan Banten mencapai pengaruh Banten dalam proses penyebaran puncak keemasannya adalah dari perdagangan Agama Islam ke daerah tersebut. Hubungan sumber daya hayati yang memperjual belikan kuat antara kedua daerah itu disebabkan oleh hasil rempah-rempah terutama lada, yang komoditas, perdagangan lada dan hubungan dibutuhkan oleh pedagang-pedagang dari kekerabatan.Lampung sudah sejak lama seluruh negara yang berada di sepanjang dikenal sebagai penghasil komoditas lada pantai Samudera Hindia dan negara di yang merupakan potensi penting di wilayah Laut Cina. Dengan adanya keadaan Nusantara, sedangkan Banten adalah bandar seperti ini Banten berupaya mempertahakan lada internasional.Tujuan dari penelitian ini eksistensinya dalam dunia perdagangan, adalah untuk mengetahui kehidupan ekonomi, sehingga Banten memerlukan wilayah lain sosial dan budaya masyarakat Banten- untuk membantu mengeksploitasi hasil Lampung pada tahun 1525-1619. rempahnya dan Lampunglah yang menjadi sasarannya untuk bekerjasama dengan METODE PENELITIAN Banten. Dengan tujuan untuk menjamin Metode penelitian yang digunakan dalam panen lada yang mencukupi dan kebebasan penelitian ini adalah metode penelitian historis untuk mengetahui bagaimana wawasan keilmuan tentang masalah yang hubungan Banten-Lampung pada tahun1511- akan diteliti bagi para peneliti. 1619. Langkah-langkah dalam penelitian 2. Menurut Hadari Nawawi teknik dokumentasi historis, yaitu: adalah cara mengumpulkan data melalui 1. Heuristik adalah proses mencari untuk sumber tertulis berupa arsip-arsip dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah termasuk juga buku-buku, teori, dalil-dalil ataupun data yang ada kaitannya mengenai atau hokum-hukum dan lain-lain yang Hubungan Banten-Lampung Pada berhubungan dengan masalah yang akan Tahun 1525-1619. Kegiatan ini difokuskan diteliti. (Hadari Hawawi, 1993:134). Dengan pada studi arsip-arsip dokumen, literatur menggunakan teknik dokumentasi peneliti ilmiah, majalah maupun internet yang berusaha untuk mengumpulkan buku-buku berkenaan dengan tema penelitian yang tentang Hubungan Banten-Lampung Pada diangkat. Kegiatan tersebut dilakukandi Tahun 1525-1619 di Perpustakaan Perpustakaan Unila dan Perpustakaan Daerah Universitas Lampung dan Perpustakaan Lampung. Daerah Lampung. 2. Kritik adalah penyeleksian terhadap sumber- Setelah mendapatkan data-data yang sumber sejarah yang telah ditemukan. Setelah diperoleh dalam penelitian ini, maka langkah data terkumpul, kegiatan peneliti selanjutnya selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul adalah melakukan kritik terhadap sumber- dengan menganalisis data, mendeskripsikan data sumber yang telah didapat untuk menguji serta mengambil kesimpulan.Karena data yang apakah data-data tersebut valid atau tidak, serta diperoleh dalam penelitian ini tidak berupa angka- layak menunjang kegiatan penelitian yan angka dan tidak diuji dengan rumus statik tetapi dilakukan. Setelah itu penulis akan memilih berupa fenomena-fenomena sehingga sumber-sumber sejarah tersebut sesuai dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif.Data- kebutuhan penulis yang berkaitannya dengan data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis Hubungan Banten-Lampung Pada Tahun sesuai dengan permasalahan yang diteliti.Ada pun 1525-1619. tahapan-tahapan Analisis data kualitatif meliputi: 3. Interpretasi adalah pemberian penafsiran terhadap data-data yang diperoleh dan 1. Reduksi data, adalah sebuah proses pemilihan, selanjutnya peneliti berusaha melakukan pemusatan perhatian pada penyerdahanaan, analisis data-data yang akan peneliti gunakan pengabstrakan dan transformasi data yang dalam penelitian ini. muncul dari catatan tertulis di lapangan. 4. Historiografi adalah proses penyusunan dan Reduksi data juga merupakan bentuk analisis penuangan secara menyeluruh dari hasil yang tajam, menggolongkan, mengarahakan, penelitian ke dalam bentuk tulisan mengenai serta membuang yang tidak perlu dan Hubungan Banten-Lampung Pada Tahun mengorganisir data sampai akhir bisa menarik 1525-1619. kesimpulan. Untuk mendukung kelancaran dalam 2. Penyajian data, adalah penyajian data yang di penelitian ini dalam pengumpulan data teknik batasi sebagai kumpulan informasi tersusun, yang digunakan adalah teknik studi kepustakaan memberi kemungkinan adanya penarikan dan teknik dokumentasi. kesimpulan dan pengambilan tindakan. 1. Teknik studi kepustakaan merupakan cara Dengan penyajian data tersebut akan dapat pengumpulan data dan informasi dengan dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus bantuan bermacam-macam material yang dilakukan, sehingga dalam menganilisis atau terdapat di ruang kepustakaan, misalnya mengambil tindakan nantinya akan koran, naskah, majalah, catatan-catatan, kisah berdasarkan pemahaman yang di dapat dari sejarah, dokumentasi dan sebagainya yang penyajian tersebut. relevan dengan penelitian (Koentjaraningrat. 3. Verifikasi data, adalah menarik kesimpulan 1983:420). Teknik kepustakaan adalah secara utuh setelah semua makna-makna yang mencoba mempelajari dan menelaah buku- muncul dari data-data yang sudah diuji buku untuk memperoleh data-data yang kebenarannya, sehingga akan diperoleh suatu kesimpulan yang jelas kebenaran dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. kegunaannya.(Miles dan Huberman, 1992 ; Tinjauan pustaka ini bertujuan memperluas 28).

HASIL DAN PEMBAHASAN Banten memulai mengembangkan kegiatan ekonominya ke daerah penghasil lada terbanyak yaitu Lampung, Banten mulai gencar Letak Banten yang berada di jalur berhubungan dengan Lampung melalui jalan dagang Nusantara di ujung barat Pulau perdagangan, penyebaran agama Islam dan Jawa yang merupakan bagian jalur jalan terutama penguasaannya demi mendapatkan lada. dagang Asia dan jalan dagang dunia serta Di samping itu “Banten dan Lampung juga berada di dekat Selat Sunda menjadikan mempunyai ikatan kekeluargaan yang telah kedudukannya sangat strategis, didukung dirintis oleh Fatahillah melalui perkawinan”(Depdikbud,1995: 167). Sehingga dengan berdekatannya dengan daerah ujung lebih memudahkan bagi Banten mempengaruhi Pulau Sumatera yaitu Lampung membuat Lampung untuk masuk dalam daerah kedudukannya semakin menguntungkan, kekuasaannya. karena daerah Lampung Dalam kerangka ini pulalah hendaknya merupakan penghasil lada terbesar yang ada dilihat usaha Banten yang kuat untuk di Pulau Sumatera.Mengingat kegiatan menanamkan pengaruhnya di Lampung. Jelas Lampung kaya akan lada dan terletak di pinggir perdagangandi Nusantara dan Asia serta jalan pelayaran baru ini sangat penting artinya kedudukan barang dengan rempah-rempah di bagi Kesultanan Banten. Banten sendiri pasar Internasional meningkat seiring dengan menghasilkan lada, tetapi tidak seberapa karena berdatangnya para pedagang Eropa ke itulah Lampung harus ditarik sebagai daerah wilayah ini. Selat Sunda menjadi pintu masuk produsen dan suplay pasar Banten(DHD angkatan utama ke Nusantara bagian timur lewat pantai 45, 1994:74). barat Sumatera bagi pedagang-pedagang Upaya Banten mempengaruhi muslim, setelah jatuhnya Malaka ke tangan Lampung bukan tanpa alasan, ini dilakukan Portugis tahun 1511 dan kemudian bagi para karena Lampung merupakan penghasil lada pedagang Eropa yang datang dari arah ujung terbesar di Sumatera. Lampung tidak hanya Selatan Afrika dan Samudera Hindia. Di menghasilkan lada, tetapi juga Lampung samping itu, pelabuhan Banten pun dilalui mempunyai komoditas lain seperti damar, oleh kapal-kapal dagang yang datang dari rotan dan rempah-rempah yang sangat laku di arah Barat Laut melalui Selat Bangka. pasaran Eropa pada saat itu, komoditas inilah Ramainya pusat pelabuhan yang yang sangat mempengaruhi Banten untuk merangkap sebagai kota dagang dan pusat mendapatkan seluruh komponen perdagangan pemerintahan di Banten, menyebabkan di Lampung. “Pada sekitar abad tersebut terjadinya transaksi jual beli komoditi lada kekuatan politik Banten memacu perdagangan dan berbagai jenis barang di pasaran Banten lada, cengkeh, serta kemudian kopi di berkembang pesat. “Perdagangan lada kawasan Lampung” (Wolters, 1967: 120). menjadikan Kesultanan Banten dapat Mengenai hubungan Banten dengan mencapai zaman keemasannya selama Lampung juga diceritakan oleh tradisi Orang beberapa abad” (Blusse 1983: 154). Untuk Abung.Menak Paduka dan Menak Kemala memenuhi serta melengkapi berbagai aktifitas Bumi pernah datang di Banten untuk perdagangan tersebut, Banten telah mempersembahkan pengakuan kekuasaan membangun berbagai sarana seperti tertinggi atas Tulang Bawang kepada pelabuham, pasar, gudang, benteng dan Banten.Oleh Sultan Hasanuddin, Menak sebagainya. Kesemuanya itu dilakukan untuk Paduka kemudian diberi gelar Patih menunjang dan menarik para pedagang. Jarumbang dan Menak Kemala Bumi diberi gelar Patih Prajurit.Kedua tokoh ini kemudian Peningkatan kegiatan ekonomi yang masuk Islam dan selanjutnya melaksanakan mendatangkan kemakmuran dan sekaligus Islamisasi di daerah Lampung kekuatan negara, menyebabkan Kesultanan (Djajadiningrat, 1983). Banten setahap demi setahap berupaya mengembangkan kegiatan ekonominya ke daerah Penguasaan Tulang Bawang oleh sekitarnya yang dapat menguntungkan Banten berhubungan erat dengan politik perekonomian yang berdekatan dengan Banten. ekonomi Banten terhadap Lampung khususnya menyangkut lada. Pada waktu itu membudidayakan sebagai tujuan utama karena lada merupakan komoditas ekspor harga komoditi cukup tinggi dan banyak disukai. terpenting.Banten sangat berkepentingan “Hasil rata-rata yang didapat dari tiap pohon lada terhadap lada sehingga untuk urusan hukum berkisar 1-2 kg lada kering dan pohonnya baik adat dan kemasyarakatan, “Tulang Bawang dapat meningkatkan menjadi 4 kg. Dalam 100 kg lada kering setelah digiring dapat dihasilkan 33- diberi hak otonomi sedangkan untuk lada 36 kg lada hitam” (Heriyanto O. Untoro: sepenuhnya urusan Banten” (Nurhakim dan 2006:166). Fadillah, 1990: 258–274).Peran besar Ukuran dan satuan berat timbangan yang Lampung dalam menyediakan lada untuk dipergunakan untuk menimbang lada pada masa Banten didukung oleh faktor lingkungan. lalu menggunakan istilah yang berbeda-beda. Tanah di daerah Lampung banyak “Disebutkan satu gantang lada berisi kira-kira 3 mengandung lempung dengan sendirinya pon menurut timbangan Belanda, selain itu 1 merupakan media yang sangat cocok bagi bahar setara dengan 375 pon” (chijs 1881:58). tanaman lada Namun tidak dijelaskan berapa isi 1 karung lada. Pada masa kini berata 1 pon sama dengan kurang Pada masa Sultan Hasanuddin lebih ½ kg. Kalau saja berat lada dalam satu kegiatan perdagangan lada dilakukan di karung sebanyak 100 pon atau 50 kg, maka berat bandar kecil yang disebut Tangga lada yang dihasilkan dalam masa berjayanya Raja.Bandar kecil ini milik tiap-tiap perdagangan lada ini ialah 6.600.000 karung lada pemerintahan adat yang terdapat pada setiap x 50 kg = 330.000.000. dari hasil perhitungan kampung.Dengan demikian setiap pemerintah tersebut, hasil rata-rata per tahun diketahui marga menjalin hubungan dagang secara 330.000.000 kg : 100 tahun = 3.300.000 kg per langsung dengan Banten. tahun. Penanaman lada yang ditanam secara Lada merupakan salah satu rempah tradisional di Lampung, menunjukkan dalam 1 yang sangat diminati oleh pedagang dari hektar dapat ditanam sekitar 2000 batang lada. Eropa, hal inilah yang menjadi daya tarik “Setiap pohon lada yang baik, yaitu disertai pedagang Eropa untuk melakukan kegiatan dengan pemeliharaan, pengawetan tanah serta perdagangan di pelabuhan Banten. Pelabuhan pemupukan yang intensif, akan mendapatkan Banten terkenal karena ladanya. Lada yang sejumlah 4kg lada setiap panen. Jadi dalam 1 dijual di pelabuhan Banten berkwalitas bagus. hektar dihasilkan 2000 x 4 kg = 8000 kg/hektar” Lada yang diperdagangkan di Pelabuhan (Heriyanti O. Untoro: 2006:167). Penanaman lada Banten diperoleh dari daerah Banten itu yang ditanam di pedalaman Banten hanya sendiri dan dari luar daerah Banten yaitu mendapat setengah dari penanaman lada di Palembang, Bengkulu dan Lampung. Daerah Lampung. Budidaya lada di Banten dapat memproduksi 2kg lada setiap pohon, dalam 1 Lampung merupakan pemasok lada yang hektar, hasilnya 2000 x 2kg = 4000kg/hektar. paling banyak masuk ke Pelabuhan Banten. Luas lahan yang digunakan oleh Banten yaitu Lampung adalah penghasil lada hitam 3.300.000 : 4000 hektar atau kurang lebih terbesar di Sumatera sejak lama dan terkenal, 8.250.000 meter persegi. produksi yang dihasilkan di Lampung adalah jenis Daerah penghasil lada di Nusantara lada hitam, berbeda dengan hasil dari Bangka ialah Aceh, , Palembang, Lampung, yaitu lada putih. Pasai, Pidi, Bengkulu, di Pulau Sumatera, Sebenarnya kelainan ini tidak didasarkan atas Banten, dan Pulau Jawa. Lada yang jenis tanaman atau tanahnya, melainkan dikeluarkan dari Pelabuhan Banten diperoleh berdasarkan saat pemetikan maupun dari daerah setempat dan Palembang, prosesingnya. Lada putih dipetik sewaktu kulit Bengkulu serta Lampung. Daerah-daerah berwarna merah dan bukan malai yang dipetik melainkan buah itu lepas dari malainya. Lada yang letaknya di Sumatera ini, berada di hitam dipetik bersamaan dengan malainya. bawah pengawasan pemerintah Banten. Prosesing lada hitam lebihsederhana dari pada Keadaan ini tidak berlangsung terus, karena lada putih(Heriyanto O. Untoro: 2006:165). Palembang dapat melepaskan diri dari Banten Walaupun budidaya lada memerlukan dan menjadi daerah mandiri: waktu yang cukup panjang dan pengelolaan yang Lampung dan sekitarnya tetap dikuasai Banten, tidak sederhana, namun petani di Lampung tetap bahkan tercatat orang Lampung biasa membawa lada ke Banten, namun mereka tidak rempah dari Lampung karena kwalitas diperkenankan menjual secara langsung pada rempah-rempah dari Lampung lebih bagus pedagang. Sultan yang berhak menjual lada dan lebih murah bila dibandingkan dengan tersebut (Welar, 1937: 57). kwalitas rempah-rempah dari Banten itu Pengaruh Banten terhadap Lampung, sendiri. Apabila perdagangan lada menyusut sebagai daerah pemasok lada terbesar ini sangat menyebabkan daerah ini menjadi miskin dan dominan. Permintaan akan lada meningkat, sekurang-kurangnya berdampak negatif pada sehingga perdagangan komiditi ini memberikan beberapa bidang kegiatan lainnya. laba yang sangat besar. Karena itu Sultan Banten Masuknya Islam pertama kali ke mengadakan monopoli perniagaan terhadap bahan rempah ini. Tindakan serupa itu agaknya terjadi Lampung adalah dari pengaruh Banten. Banten berhasil menanamkan pengaruhnya di Lampung, pula di Aceh, sehingga dapat dikatakan monopoli perdagangan lada di Sumatera Selatan dan daerah maka dakwah Islamiah oleh mubaligh dari Banten Banten dipegang oleh Sultan Banten, sedangkan berkembang pula dengan pesatnya. Hal ini rupanya sudah dirintis sejak permulaan berdirinya Sumatera Utara dan sekitarnya di bawah Sultan Aceh. Pedagang-pedagang dari Eropa Seperti Kesultanan Banten, yaitu oleh Fatahillah sendiri. Fatahillahpernah datang sendiri ke Lampung dan Inggris, Spanyol, Belanda dan Portugis serta kawin dengan puteri dari Minak Raja Jalan, Ratu pedagang dari India, Cina, Arab dan sebagainya dari Keratuan Pugung yaitu bernama Puteri Sinar berdatangan ke Banten untuk mencari lada. Alam. Dari perkawinannya ini lahirlah seorang “Perdagangan lada memberikan kekayaan serta putera yang diberi nama Huraira, yang kemudian para bangsawan, saudagar menjadi kaya, malahan setelah menunaikan ibadah haji berganti nama tidak sedikit diantaranya yang berhasil memiliki menjadi Haji Muhammad Zaka Waliyu’llah Ratu rumah mewah, kapal serta budak”(Burger 1962: Darah Putih dan bergelar Minak Kejala Ratu. 49). “Perkawinan Fatahillah dengan Puteri Sinar Alam Pada masa itu lada merupakan salah satu adalah perkawinan politik, dilaksanakan dalam rempah yang banyak dicari oleh pedagang Eropa. rangka usaha Fatahilla untuk menarik Lampung Harga komoditi tersebut sangat tinggi dipasaran ke bawah pengaruh Banten dalam menentang benua Eropa. Bahkan menyamai harga emas Portugis”(Depdikbud, 1995: 167). sehingga dikenal istilah “semahal lada”. Pedagang Adanya ikatan perkawinan antara Banten Eropa membawa aneka jenis barang untuk dan Lampung ini melahirkan suatu generasi baru dijualbelikan atau ditukar dengan lada. Pusat yang nantinya akan meneruskan cita-cita Banten penjualan lada dilakukan di pasar lada yang untuk menarik daerah-daerah sekitarnya di bawah berada dekat dengan pelabuhan, kemudian kekuasaan Banten. Usaha yang dilakukan oleh disimpan hingga mencapai jumlah tertentu Fatahillah ini kemudian dilanjutkan oleh Sultan sebelum diangkut ke luar melalui pelabuhan Hasanuddin dan para penggantinya. Sultan Banten. Ramainya perniagaan lada menyebabkan Hasanuddin melakukan perjalanan ke daerah pula berkembangnya berbagai aktifitas dan Lampung dan berhasil menciptakan hubungan akhirnya menjadikan kota Bnaten dikenal sebagai persaudaraan dengan Lampung. pusat perdagangan.Produksi lada yang melimpah Daerah Lampung dan Banten sangat dekat hal ini menyebabkan penjualan meningkat dan pelabuhan menyebabkan penduduk Banten banyak membuka semakin berkembang, sebaliknya bila produksi ladang mereka di Lampung, mereka pergi ke lada berkurang aktivitas pelabuhan menyusut, Lampung bukan seperti merantau tetapi mereka demikian pula bila prasarana pelabuhan tidak hanya sekedar mencari nafkah seiring dengan lancar, perdagangan lada akan terhambat. perkembangannya para penduduk Banten ini Keberhasilan Kesultanan Banten kemudian membentuk perkampungan- sangat tergantung dari kultrul lada serta perkampungan di Lampung(Depdikbud peranan pelabuhan, maka jika salah satu dari 1995:170). dua unsur penunjang kekayaan pemerintahan Lampung dan Banten sangat erat Banten ini surut. Lada telah menjadikan hubungannya tidak hanya dalam ikatan pemerintahan Banten kaya dan makmur, kekerabatan namun dari segi daerah juga sehingga semakin banyak lada yang sangat dekat hanya dibatasi dengan selat dihasilkan, kekayaan semakin meningkat sunda. Banten ke Lampung awalnya hanya terutama bagi mereka yang terlibat dalam untuk membuka ladang untuk ditanami lada perdagangan lada.Banten mengambil rempah- ataupun hanya mengontrol tananman ladanya, tetapi kemudian mereka membentuk tuanlah yang tua, saya yang muda, tuan di kampung-kampungnya sendiri dan menetap di Banten,saya di Lampung. daerah Lampung. Setelah beberapa kemudian (pergilah) Ratu-Darah Dari adanya hubungan kekerabatan antara Putih tersebut ke Banten sambil membawa budak- Banten dan Lampung, maka Sultan Hasanuddin budak dari Lampung, untuk merayakan naiknya dan Ratu Darah Putih membuat perjanjian Dalung Pangeran Sabakingking, mengangkatnya sebagai Kuripan (Piagam Kuripan) dalam bentuk piagam raja; gelarnya adalah Susunan Sabakingking. Ratu tembaga. Adapun isi dari Piagam Kuripan ini Darah-Putih mempersembahkan sebuah Sawung adalah sebagai berikut: Galing dan kembali ke Lampung. Ratu Darah-Putih linggih dateng Lampung, Jika seorang perempuan dari Banten diperkosa maka dateng Pangeran oleh seorang laki-laki dari Lampung dan Sabakingking, maka mupakat maka wirawos perempuan itu sendiri tidak menyukainya maka sapa kang tuwa sapa kang anom kita iki. Maka (orang dari) Lampung terkena hukuman. Jika papatuan angadu seorang perempuan dari Lampung diperkosa oleh wong anyatakaken tuwa kalayan anom. Maka seorang laki-laki dari Banten, dan perempuan itu mati wong Lampung dingin, maka malih wong sendiri atau kaum keluarganya dan bapaknya Banten in buri, ngenggon ning ngadu dateng tidak menyukainya, maka (laki-laki dari) Banten pugung in jeru luwang. Maka nyata anom Ratu dikenakan hukuman. Jika seorang laki-laki Banten Darah-Putih, andika kang tuwa kawula kang memerintahkan (seorang laki-laki) Lampung anem, andik in Banten, kawula in Lampung. Maka untuk mengeduk dan meratakan tanah atau lami-lami Ratu-Darah putih iku in Banten ambata membawa beban, maka (laki-laki) Banten kul Lampung ajenengaken pangeran dikenakan hukuman. Jika seorang laki-laki Sabakingking ngadegaken ratu, maka jenengipun Lampung memerintahkan (seorang laki-laki) Susunan Sabakingking. Maka Ratu Darah-Putih Banten untuk mengeduk dan meratakan tanah angaturaken sawung galing maka mulih in maka (laki-laki) Lampung itu dikenakan Lampung. hukuman. Jika ada musuh Banten, maka Banten Wadon Banten lamun dipaksa denin wong berada di muka, dan Lampung di belakangnya. Lampung dereng suka ni salirane, Lampung kena Jika ada musuh Lampung, maka Lampung di upat-upat. Wadon Lampung lamun dipaksa wong hadapan dan Banten di belakanya. Banten dereng suka ni salirane atawa sanakke Setelah perjanjian itu selesai dibuat, maka Bapana, Banten kenang upat2. Wong Banten Lampung menaklukan Pajajaran-Dayeuh, ngakon Lampung keduk susuk ngatawa mikul, Kukuningan, Kandangwesi Kadawung. Yang Banten genang (baca: kenang) upat2. Lamun ana telah menulis (perjanjian ini) adalah isteri musuh Banten, Banten pangarep Lampung Pangeran Sabakingking, yang disebut Ratu Mas, tutburi. Lamun ana musuh Lampung, Lampung dan isteri raja yang telah meninggal, yang dinamai pangarep Banten tutburi Menak Baybay Baluk; apa yang (pada Sawusse ja(n)ji Lampung ngalahkaken Pajajaran kesempatan itu) dimakan adalah hati kerbau. Tiga Dayeh Kukuningan Kandangwesi Kadawung, lembar (dibuat dan disimpan) di Banten dari kang ungarran padon kujang. Kang anulis kamg kuningan, di Lampung sebagai saksi dari rayi Pangeran Sabakingking wasta ratu mas lan Tembaga, rayi sang ngaji guling wasta Menak Bay2 baluk, di Maningting selembar kepingan emas. tamat kang den-pangan atining kebo. Serat tetelu, in (Djajadiningrat 1983: 131-135). Banten dalung, in Lampung saksi dalung, in Pigaman Kuripan ini adalah merupakan Maningting serat kancana. Tamat. perjanjian persahabatan Sultan Hasanuddin dan Terjemahannya: Ratu Darah Putih, karena keduanya adalah putra- Ratu-Darah putih menetap di Lampung. Pangeran putra Fatahillah yang berlainan ibu.Keduanya Sabakingking tiba. Mereka seia berkata: siapa mufakat bahwa Sultan Hasanuddin yang lebih tua yang paling tua dan siapa yang paling muda dari berkedudukan di Banten dan Ratu Darah Putih kita di sini? Mereka bersepakat untuk menyuruh yang muda berkedudukan di Lampung, serta (dua) orang berkelahi supaya dapat terbukti siapa adanya peraturan dan hukuman bagi siapa saja yang tua dan siapa yang muda. Orang dari yang melakukan kesalahan. Lampung mati terlebih dulu, dan kemudian Masa pemerintahan Hasanuddin (1550-1570) matilah si orang Banten sesudah itu; tempat di Banten mengembangkan kegiatan ekonominya ke mana mereka menyuruh (keduanya) berkelahi Lampung dan daerah sekitarnya, demi adalah di pugung di sebuah lubang. Ratu Darah- menunjang kehidupan ekonomi yang Putih ternyata adalah yang termuda, (ia berkata:) cemerlang.Di wilayah ini ditemukan beberapa prasasti dan bukti-bukti lainnya yang 4. Subing (Minak Permata Jagat) mengukuhkan eksistensi kebesaran Selain Keratuan Ratu di Puncuk yang Banten disini. Selanjutnya, daerah Bengkulu melakukan seba (siba) ke Banten, kebuayan- sampai Selebar yang berbatasan dengan kebuayan yang lainnya yang berada di sekitar Sumatera Barat berhasil dimasukkan ke Keratuan Ratu di Puncak dan diantaranya dalam wilayah kekuasaan Banten.“Kiranya berasal dari kebuayan lain seperti: penguasaan wilayah ini dimaksudkan untuk menguasai seluruh perairan Selat Sunda yang 1. Adat Pepadon Buay Lima di daerah Umpu, sangat strategis bagi kepentingan pelayaran Way Kanan yang didirikan oleh dan perdagangan Banten serta perluasan keluarga-keluarga dari Keratuan Pemanggilan kebun lada” (Kartodirdjo, 1988:112). 2. (Belau). Dapat digolongkan di sini masyarakat Struktur pemerintahan Lampung yang adat Sungkay dan sekitarnya tidak beda jauh dengan struktur pemerintahan Banten, pengaruh Banten yang semakin kuat 3. Adat Pepadon Paksi Pak di Tulangbawang terhadap Lampung dapat dilihat dari adat yang didirikan oleh keluargadari catur tunggal istiadat dan atribut yang memperlihatkan kebuayan inti yaitu: Buay Bulan, Temagon, pengaruh Banten. Pengaruh Banten membawa Buay Umpu dan Buay Aji perubahan yang sangat besar terhadap 4. Adat Pepadon Pubian di daerah Pubian yang kehidupan masyarakat Lampung. Penguasa berasal dari Keratuan Balau dan Keratuan Banten memberikan Piagam Dalung (tamra Pugung yang kemudian dikenal dengan adat prasasti) yaitu sebuah piagam yang berisi Pubian Telu Suku (Depdikbud 1997/1998:59). tentang peraturan membuat peraturan untuk Di samping masyarakat Lampung yang mengatur daerah Lampung. tersebut di atas terdapat pula masyarakat Untuk mengatur hak atas tanah pada masa itu Lampung yang dikenal dengan Lampung di daerah Lampung para umpu yang Peminggir ialah masyarakat Lampung yang memimpinkebuayan bermufakat untuk mendiami daerah Lampung Barat (Krui), mengakui lima keratuan yang berhak atas Ranau, Rajabasa (Kalianda) dan Telukbetung. tanah dan pemerintahan kebuayan di seluruh Sebagai akibat seba (siba) ke Banten di mana Lampung. Adapun lima keratuan ini masing- pengurus kebangsawanan dalam kedudukan masing diatur dan dipimpin oleh para masyarakat diperlukan, maka kebuayan dalam Ratu dan Umpu yang dipilih berdasarkan Keratuan Ratu di Puncak meningkatkan tata asasprimus inter pares (Depdikbud adat ketatanegaraan dalam bentuk Adat 1997/1998:58). Pepadon yaitu suatu sistem kehidupan Lima Keratuan yang ada di Lampung masyarakat, dimana semua persoalan hidup adalah sebagai berikut: masyarakat dan pemerintahan, adat-istiadat, 1. Keratuan Ratu di Puncuk sosial, ekonomi berdasarkan mufakat 2. Keratuan Ratu di Balau 3. Keratuan Ratu di Pemanggilan kepenyimbangan. 4. Keratuan Ratu di Pugung Dalam hubungannya dengan tertanamnya 5. Keratuan Ratu di Darah Putih pengaruh Banten di Lampung perlu pula Dari lima keratuan ini yang bulat kesatuan dikemukakan, bahwa pada waktu itu kebuayannya adalah Abung Sewo Mego Lampung memang tidak merupakan suatu (Abung Sembilan Marga). Tata Adat Abung kesatuan daerah yang dikuasai oleh seorang yang kemudian menjadi Abung Sewo Mego raja atau ratu, yang ada hanyalah kesatuan- menurut sumber yang ada didirikan oleh kesatuan kemasyarakatan yang kecil-kecil empat bersaudara anak dari Ratu di Puncak, yaitu: yang disebut kebuayan, yaitu suatu kesatuan 1. Unyai (Minak Prio Disow) geneologis yang mendiami daerah-daerah 2. Unyi (Minak di Bumi/ Minak Sangalang tertentu. Bumi) 3. Nuban (Wanita) diwakili putra beliau Ratu Sistem kebuayan ini pada dasarnya sudah Sang Balai Kuang dikenal sejak permulaan orang-orang Lampung berdiam di daerah dataran tinggi datang ke Banten untuk belajar dan Belalau (Sekala Berak) dan terus tumbuh memperdalam ajaran Agama Islam sehingga berkembang dan diakui setelah masuknya orang-orang Lampung sekembalinya dari Agama Islam dan pengaruh Banten Banten dapat menjadi mubaligh-mubaligh (Depdikbud, 1997/1998: 56). yang nantinya dapat membantu dalam Terpencar-pencar dalam masyarakat penyebaran agama Islam di berbagai daerah kekerabatan yang kecil-kecil inilah yang ada di Lampung. sebenarnya memudahkan Banten Masuknya Agama Islam di daerah pesisir, menanamkan pengaruhnya ke Lampung, dimulai dari kedatangan Fatahillah dikeratuan lebih-lebih memang dalam kenyataan Banten Pugung (Muara Sekampung) pada telah dahulu berkembang dalam tata pertengahan abad 15. Kemudian penyebaran pemerintahan, kebudayaannnya, serta agama Islam dimulai dari Keratuan Darah perekonomiannya, sehingga akhirnya Putih, mulai dari Pesisir Rajabasa (Kalianda) merangsang para Punyimbang Adat (ketua- sampai Pesisir Semangka (Kota Agung) ketua adat) Lampung kemudian melakukan (Hilman Hadikusuma, 1989:47). seba (siba) ke Banten, pertanda pengakuan Penyebaran Agama Islam ke mereka terhadap kebesaran Banten dan Lampung kemudian dilanjutkan oleh anaknya membawa surat yang isinya tentang transaksi Sunan Gunung Jati (Fatahillah) yaitu Maulana penjualan ke Banten dengan membawa upeti Hasanuddin dari Pesisir Semangka, Bengkulu dan hasil bumi lainnya, dengan imbalan dan Minangkabau. Sekembalinya dari barat kedudukan mereka sebagai pemimpin- itu ia bertemu dengan Ratu Darah Putih di pemimpin kerabat diakui oleh Sultan Banten. Sirem. Masuknya masyarakat Adat Puggung “Sebagai tanda pengakuan ini memeluk Agama Islam dan kemudian berdiri biasanya Sultan Banten memberikan Piagam Keratuan Darah Putih sebagai tempat Dalung (tamra prasasti), yaitu piagam yang penyebaran agama Islam pertama di daerah ditulis di atas lempengan tembaga” Lampung, maka berangsur-angsur orang- (Depdikbud, 1997/1998: 57).Piagam ini orang peminggir di pantai selatan mulai ditulis dengan huruf Arab dan huruf memeluk Agama Islam. Dalam rangka Lampung serta mempergunakan bahasa Jawa membangun negara Islam dan melaksanakan Banten. Di samping itu diberikan pula kepada dakwah Islamiyah maka antara Ratu Darah setiap penyimbang yang menjadi pemimpin Putih dan Pangeran Sabakingking (Maulana kerabat itu atribut-atribut, gelar-gelar serta Hasanuddin), diadakan Perjanjian Dalung pangkat kepada kepala marga, Kuripan dalam bentuk Piagam Tembaga. seperti:punggawa, pangeran, ngabehi, raden, Pengaruh Banten membawa banyak dan sebagainya. Sebagaimana masih terlihat perubahan kehidupan masyarakat Lampung, sisa-sisanya sekarang ini dalam bentuk gelar- sehingga menimbulkan kegemaran baru bagi gelar adat. orang-orang Lampung pada gelar-gelar yang Hubungan antara Banten dan digunakan di Banten, akibatnya terbentuklah Lampung tidak hanya sebatas ikatan pangkat Pepadun di Lampung. perekonomian, sosial dan pemerintahan Pepadun adalah suatu sistem kehidupan melainkan juga budaya. Banyak budaya yang masyarakat, dimana semua persoalan hidup ada di Lampung berasal dari Banten. Ada masyarakat dan pemerintahan, adat istiadat beberapa budaya yang diserap atau sengaja dan sosial ekonomi berdasarkan musyawarah diajarkan oleh Banten untuk Lampung. mufakatkepenyimbangan (Depdikbud, Sistem kepercayaan yang dianut oleh 1977/1978:55). Lampung, merupakan salah satu misi Banten Kemudian para Kepala Marga untuk menyebarkan Agama Islam. (Penyimbangan Adat) mendapat pangkat Kemajuan yang dimiliki oleh Banten Punggawa, sebagai wakil Sultan yang terlukis dalam segi perekonomian yang makmur dan dalam Piagam Tembaga, gelar-gelar lainnya ilmu pengetahuan agama yang tinggi yaitu, Pangeran, Kyai, Aria, Ngabehi, membuat orang-orang Lampung tertarik Temenggung, Krya, Mas dan Dalom. Para kepala adat di Lampung sewaktu beradadi Dibidang ekonomi: Banten-Lampung memiliki Banten telah melihat bahwa para pembesar hubungan sistem ekonomi yang sangat penting (Ningrat) Jawa mendapat kehormatan untuk dalam perdagangan ladanya.Dalam hubungan duduk ditempat yang lebih tinggi dari tempat sosial: duduk bawahannya. Lampung melakukan seba ke Banten dengan Adat Jawa ini juga diikuti oleh kepala membawa upeti untuk diserahkan kepada marga, diantaranya mereka itu ada yang Banten dan sebagai balasannya Banten mendapat hak dari Sultan Banten untuk duduk memberikan berbagai macam barang regalia di tempat yang tinggi pada waktu mereka untuk keperluan upacara adat serta pemberian mengadili suatu perkara. “Tempat itu diberi gelar kebangsawaan.Dalam hubungan budaya: nama Pepadun” (Depdikbud, 1977/1978:66- Banten menyebarkan agama Islam ke Lampung 67). Sultan Banten Juga memberikan atribut- dan Lampung memeluk agama Islam. Lampung atribut adat kepada penyimbang adat yaitu: juga diberikan barang-barang regalia dari hasil berupa siger, slenggap dalem, pangga, seba yaitu berupa: Siger, Burung Garuda,paying burung garuda, jempana, rato, penduk belas, Gubir, Paying Hitam, Paying Hanak, dll. Serta paying hanak, paying gubir, payung hitam, pemberian gelar kebangsawanan seperti: tumbak gegakan merak, mendaringan dader, Pangeran, Kyai, Aria, Ngabehi, Tumenggung, tumbuk bercabang, kandang raring, jimat Krya, Mas dan Dalom. agung, pencerengan, lawang ruti, peninjauan, kupiah, ngarih kukikai, jajalan putri, pepadon, pelita empat, dan puncah aji. DAFTAR PUSTAKA Atribut-atribut ini adalah alat perlengkapan keratuan yang didapat langsung dari Sultan Banten. Selain itu, ada juga alat perlengkapan A.Hasmy. 1981.Sejarah Masuk dan keratuan yang dalam adat istiadat Lampung Berkembangnya Islam di Indonesia. masih berasal dari Lampung itu sendiri, yang Al Maa’rif. . didapat dari warisan leluhur mereka zaman dulu di Sekala Berak yaitu: Siger Tarub, KayuAro dan Payung Kuning. Blusse. Leornard dan Japp de Moor. 1983. Tidak hanya mendapat gelar kebangsawanan dan benda-benda regalia adat Nederlanders overzee De Eerste Vijting jaar dari Banten, Banten juga mengajarkan ilmu 1600-1650. Franeker: Uitgeverij T. Agama Islam yaitu memberikan Tauhid, Fiqih Wever B. V. dan mengajarkan mengaji kitab suci Al-Qur’an serta Banten juga mengajarkan ilmu kebathinan, ilmu ghaib dan Burger. D.H dan Prajudi. 1962.Sejarah pencak silat seperti debus. Ekonomis Sosiologis Indonesia, SIMPULAN Djakarta: Pradnyaparamita. Dari pembahasan tentang Hubungan Banten-Lampung pada tahun 1511-1619 dapat disimpulkan bahwa Banten-Lampung Chijs.J.A. van der. 1881.oud Bantam dalam memiliki hubungan yang sangat erat dan TBG 26:1-62. hubungan tersebut telah terjalin sejak lama, bahkan hubungan keduanya ternyata berawal Dewan Harian Angkatan 45. 1994.Sejarah dari hubungan kekerabatan yang digariskan Perkembangan Pemerintahan di dengan adanya hubungan kekeluargaan, Lampung Buku II.Depdikbud. karena adanya pernikahan orang Lampung dan orang Banten yaitu, Syarif Hidayatullah Djajadiningrat. Hoesein. 1983.Tinjauan Kritis (Banten) dengan Puteri Sinar Alam Tentang Sejarah Banten. . (Lampung). kemudian hubungan ini berlanjut Djambatan KITLV. ke hubungan ekonomi, sosial dan budaya. G. Milles.Mathew dan Michael Huberman. Nurhakim, Lukman dan Moh. Ali Fadillah. 1979. .Analisis Data 1990. Lada: Politik Ekonomi Banten Kualitatif.Universitas Indonesia. di Lampung. Dalam Analisis Hasil Jakarta. Penelitian Arkeologi III: Agrikultur Berdasarkan Data Arkeologi. Jakarta: Hadari Nawawi. 1985. Metode Penelitian Departemen Pendidikan dan Bidang Sosial. Gajah Mada University Kebudayaan. Press. .

Hadikusuma.Hilman. 1989.Masyarakat dan Sartono kartidjo. 1989.Pengantar Sejarah Adat Budaya Lampung. Bandung: Indonesia Baru (1500-1900) dari Mandar Maju. Emporiumsampai Imperium I, Gramedia. Jakarta. Halwany Michrob. 1989.Ekspor Impor di Jaman Kesultanan Banten. Kadinda. Untoro. Heriyanto O. 2006. Kebesaran dan Serang. Tragedi Kota Banten. Jakarta. Yayasan Kota Kita. Kartodirdjo Sartono. 1988.Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900. Dari (http:/id.shuoong.com/humanitie/history/2181 Imporium sampai Imperium I. Jakarta: 544) diunggah pada tanggal 15 Gramedia. Februari 2012