<<

Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

Dikumpulkan : 4 Juli 2019 Diterima : 15 Agustus 2019 DOI : https://doi.org/10.22146/jpt.48834

Paradigma Historis Sebagai Perjalanan Wisata

Pitaya1, Muhammad Baiquni2, Marsono3, Nopirin4

1Diploma Kepariwisataan, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada [email protected] 2Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada [email protected] 3Departemen Sastra Nusantara, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada [email protected] 4Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada

Abstract Nowadays backpacking travel is the most popular travelling style which famous to the youth traveller. According to the history, the travelling style can be tracked from the nomadic tribes in all corner of the world for their moving habit for run their life. Through the ages, the nomad who carries at their back to bring necessities adopted by soldiers, explorers, and many kinds of travellers, until transformed to the modern free independent tourist (FIT) ; backpacker, flash packer to the present techno packer. The backpackers itself always become an interesting object for the scholars and the experts. Their travelling style colorized every great journey that men ever made. This paper aim is to seek and identify the existence of backpackers and their travelling style throughout historical paradigm. The methods using in this research is both literatures studies and field observatory to the iconic backpacking sites in the history. The results show that the backpackers and backpacking travel consists of unique characteristics who determine their travelling style that different among the common tourist or even the group inclusive tour (GIT). The backpackers travels much longer, more far, they travel some time to the off beaten tracks, they always made interaction with the local community, and their journeys inspired others. No wonder if in the future backpacking travel will contributes so many influences to the tourism world.

Keywords: Historical Paradigm, Backpacker, Backpacking Travel

34 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

I. PENDAHULUAN mengalami pergerakan, sesuai dengan Di era globalisasi yang semakin filsafat pariwisata yang mengedepankan tidak tertahankan saat ini, dunia unsur mobilitas. mengalami perubahan semakin cepat G. Deleuze dan F. Guattari dalam hampir di semua sektor akibat dari A Thousand Plateaus (1988) meningkatnya harga kebutuhan bahan menginspirasi tentang filsafat mobilitas bakar, semakin pentingnya posisi sosial yang sering diistilahkan sebagai media dan pesatnya perkembangan nomadologi atau ilmu pengetahuan teknologi baru. Sehingga tidak mengenai pergerakan manusia dengan mengherankan apabila faktor yang berbagai macam motif dan bentuknya, paling stabil pada kondisi ini adalah diantaranya yang paling populer adalah “perubahan” (Vaals, 2013). Dalam pariwisata. Sementara itu Tim Cresswell konteks pariwisata, industri ini tidak dalam On the Move (2006) hanya merupakan sektor yang paling mengutarakan bahwa dalam hal cepat dan paling besar berkembang di mobilitas terdapat tiga momen yang dunia, akan tetapi juga merupakan salah berhubungan yaitu; pertama mobilitas satu bidang pang paling tidak stabil sebagai fakta yang secara potensial sehingga karakter pariwisata modern terobservasi dan terukur, suatu fakta didasarkan pada perubahan yang empiris di mana terbukti dalam konstan (Majstorovic et al, 2013). Menilik perencanaan transportasi dan teori pendapat tersebut, sangat menarik apa migrasi. Yang kedua adalah mobilitas yang disampaikan oleh Cottrel (2001), ditampilkan dalam berbagai macam yang memandang industri pariwisata model representasi seperti film, sebagai bidang yang sangat sensitif fotografi, literatur, filsafat, hukum dan terhadap resesi ekonomi di sisi lain sebagainya. Yang ketiga adalah permintaan, tensi politik di wilayah momen mobilitas itu sendiri, dimana destinasi dan pengharapan konsumen. mobilitas tersebut dilakukan sebagai Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa pengejawantahan pengalaman. industri pariwisata tersebut dikelilingi Perkembangan sektor pariwisata oleh berbagai macam ketidak-pastian di tingkat dunia saat ini memang akan tetapi perusahaan-perusahaan mengalami pertumbuhan yang luar pariwisata lebih memilih fokus pada biasa, kalau di tahun 1950-an jumlah strategi jangka pendek selagi wisatawan internasional yang melakukan mengantisipasi skenario masa depan pergerakan lintas negara hanya yang paling memungkinkan yang dapat berjumlah kurang dari 50 juta wisatawan memperkuat posisi mereka secara per tahun maka pada tahun 2012 jumlah signifikan terhadap pasar di masa wisatawan internasional telah melebihi 1 sekarang maupun di masa depan (ANVR milyar orang (UNWTO, 2013). Lonjakan dalam Vaals, 2013). Hal seperti ini umum yang sangat luar biasa ini dapat ditemui terjadi karena secara alamiah pariwisata di hampir semua belahan dunia, adalah suatu industri, dimana para terutama di Eropa dan Amerika dimana pelakunya akan mencari keuntungan liburan dan perjalanan wisata sudah selagi mungkin dan berusaha untuk terus membudaya sejak ratusan tahun yang meningkatkan keuntungan tersebut lalu. Meskipun demikian, wilayah lain dengan segala macam daya upaya yang seperti , Afrika dan Australia juga ada karena industri pariwisata mengalami kenaikan yang cukup merupakan industri yang terus signifikan.

35 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

Secara umum pertumbuhan yang seperti agoda.com, booking.com, terjadi memang sangat .com, tripadvisor.com dan menggembirakan karena pariwisata wikitravel.com ikut berperan dalam telah menyumbang 9% dari GDP dunia, 1 tumbuhnya para wisatawan mandiri. dari 11 pekerjaaan di dunia adalah terkait Wisatawan mandiri yang dengan pariwisata dan jumlah ekspor di dimaksud disini adalah seseorang yang sektor ini mencapai USD 1,3 trilyun, suatu melakukan perjalanan, baik sendiri jumlah yang fantastis. Tidak maupun dengan orang lain tetapi tanpa mengherankan apabila UNWTO sampai mengikuti paket wisata berpemandu dan mengeluarkan kredo One Billion Tourists memilih menggunakan tas punggung One Billion Opportunities dan berani daripada koper maupun jenis bagasi memprediksikan untuk tahun 2030 nanti lainnya selama perjalanan mereka jumlah wisatawan yang melakukan (Sicroff et al, 2003), istilah populer untuk pergerakan antar negara akan mencapai menyebut jenis wisatawan ini adalah jumlah 1,8 milyar orang. backpacker. Wisatawan ini biasanya Cresswell (2006) menyampaikan sangat mengandalkan referensi buku tentang konsep mobilitas, dimana hal panduan wisata (, tersebut dianggapnya sebagai aspek Eyewitness Travel, Frommer’s), website fundamental dalam eksistensi geografis. dan pengalaman dari para pendahulu Berkaitan dengan mobilitas pariwisata mereka dalam merencanakan perjalanan apabila ditinjau dari model wisatanya. perjalanannya, pergerakan wisatawan dari tahun ke tahun memiliki konsep yang serupa, mayoritas wisatawan masih mengandalkan paket-paket wisata yang di tawarkan oleh biro perjalanan sebagai media pesiar mereka. Tetapi seiring dengan kemajuan teknologi maka orang akan semakin mudah untuk merencanakan dan melaksanakan perjalanan wisatanya secara mandiri. Kalau di jaman dulu untuk membeli tiket pesawat, sesorang harus mengantri di outlet bandara atau harus datang ke kantor biro perjalanan, saat ini dengan semakin di optimalisasikannya kegunaan Gambar 1. Para backpacker, dengan tas punggung sebagai salah satu identitas mereka kartu kredit dan tersedianya layanan Sumber : Dokumentasi penulis internet maka pembelian tiket pesawat dan wahana perjalanan lainnya dapat Karena para backpacker ini sangat dilakukan secara daring. Demikian juga umum memiliki komunitas-komunitas halnya dalam hal reservasi akomodasi di tersendiri, tidak hanya berdasarkan daerah tujuan wisata dan informasi minat atau daerah asal saja akan tetapi terkini mengenai atraksi dan daya tarik juga berdasar pada destinasi wisata wisata semuanya dapat di capai dengan tertentu maka mereka sangat mudah “berselancar” di dunia maya. berinteraksi satu sama lain dalam Berkembangnya portal penyedia jasa bertukar informasi. Informasi ini menjadi informasi elemen perjalanan wisata hal yang sangat penting untuk dibagi

36 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin dan terus dimutakhirkan karena menambah lini perusahaannya dengan meskipun konsep backpacker adalah mengoperasikan juga low cost carrier, budget traveler atau wisatawan yang seperti Garuda Indonesia yang peka terhadap anggaran tetapi dalam mengoperasikan Citilink. Belum lagi di perencanaan perjalanan biasanya tambah dengan semakin maraknya mereka tetap menghadapi banyak sekali pertumbuhan maskapai penerbangan pilihan. yang memang memposisikan dirinya Kondisi dewasa ini yang terjadi sejak awal sebagai maskapai berbiaya adalah para calon konsumen memang rendah seperti Ryan Air, Scoot, Air Asia, sangat dimanjakan dengan adanya Tiger Airways, Cebu Pacific, dan lain berbagai macam pilihan, yang terutama sebagainya. disesuaikan dengan anggaran yang mereka miliki atau hendak dihabiskan. Pilihan terkadang tidak hanya dua atau tiga tetapi menjadi suatu opsi yang sangat kompleks mengingat suatu destinasi wisata kadangkala menawarkan atraksi yang begitu beragam.

Gambar 3. Ryan Air, salah satu maskapai penerbangan berbiaya rendah yang turut berpengaruh dalam perkembangan backpacking travel Sumber : Dokumentasi penulis

Para wisatawan mandiri atau backpacker ini semakin lama semakin banyak jumlahnya, pergerakannya pun semakin jauh, sehingga Berger & Paris Gambar 2. Dormitory, tipe akomodasi yang populer digunakan oleh para backpacker dalam (2013) menyebutnya sebagai pionir melakukan perjalanan wisata dalam mobilitas, yang menyediakan Sumber : Dokumentasi Penulis bagian unik bagi penelitian kritis tentang pariwisata. Terlepas dari itu semua, satu Oleh karena itu, untuk menikmati hal pasti yang membuat backpacker daya tarik yang ada di sana wisatawan dapat berkelana ke banyak wilayah dalam perencanaannya harus memilih adalah karena kemandirian dan dan memutuskan jenis transportasi apa keleluasaan yang mereka miliki, sesuatu yang hendak dia pakai, kelas apa yang tidak terdapat bagi mereka yang yang hendak ia tinggali dan berbagai ikut paket wisata. Tidak heran banyak macam kebutuhan primer lainnya selama destinasi wisata baru ditemukan, perjalanan wisata dari dan kembali ke dipopulerkan dan kemudian banyak negara asalnya. dikunjungi orang akibat adanya kegiatan Untuk moda transportasi udara mereka. Ketika para ahli pariwisata saja misalnya, kalau dulu hanya tersedia menyampaikan gagasan mengenai full service airline, maka sekarang hampir ekowisata, wisata minat khusus, wisata setiap maskapai penerbangan flag carrier petualangan, , responsible

37 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin tourism dan lain sebagainya, dalam hal backpacker yang ditemui dan selanjutnya ini para backpacker-lah yang data-data yang diperoleh dapat mengimplementasikan teori tersebut di ditampilkan dalam bentuk gambar lapangan yang sebenarnya. dokumentasi maupun narasi yang dapat mendeskripsikan perjalanan backpacking travel dari sudut pandang historis ; alur masa, identitas, karakteristik, dan perkembangannya.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teori Backpacker Meskipun pada saat ini istilah backpacker merupakan hal yang sangat populer dalam konteks model perjalanan wisata, akan tetapi secara istilah “backpacker” baru dikenal dalam literatur-literatur mengenai pariwisata pada awal dasawarsa 1970-an (Majstorovic, 2011). Secara umum para ahli, akademisi, peneliti dan para pelaku pariwisata memahami istilah backpacker pada beberapa level, akan tetapi hingga saat ini belum terdapat definisi yang Gambar 4. Backpacker dalam petualangan di alam bebas dapat diterima secara internasional Sumber : Dokumentasi penulis (Hampton & Hamzah, 2010). Istilah-istilah yang pertama kali II. METODE muncul pada awalnya cenderung relevan Mengingat sejarah backpacker terhadap tipe-tipe hippies traveler pada dan backpacking travel telah akhir tahun 1960-an seperti istilah yang berkembang begitu lama dan telah dikemukakan oleh Cohen (1973) yaitu digambarkan oleh banyak peneliti “drifter” atau yang disebut oleh Vogt selama beberapa dekade, maka metode (1976) sebagai “wanderer”. Sementara dalam penelitian ini yang dipilih adalah itu Riley (1988) memberikan istilah yang menggunakan metode analisis deskriptif. secara de facto sangat sesuai dengan Berbagai data sekunder yang esensi backpacker saat ini, yaitu “budget dikumpulkan dari penelusuran jejak travellers”, yang ia definisikan sebagai, sejarah para backpacker melalui kajian literatur yang pernah ditulis oleh para “Orang yang memiliki hasrat pelaku perjalanan tersebut maupun oleh untuk memperpanjang perjalanan para ahli atau penulis yang telah terlebih mereka lebih jauh dari liburan dahulu menuliskan tentang eksistensi pada umumnya dan memiliki mereka di dunia pariwisata. Metode kepedulian terhadap anggaran selanjutnya adalah melakukan observasi yang dihabiskan. Mereka berusaha langsung ke tempat-tempat yang melepaskan diri dari kebuntuan menjadi tonggak sejarah para pelaku dan rutinitas setiap harinya yang backpacking travel, melakukan monoton, dari pekerjaan mereka, wawancara mendalam dengan dari membuat keputusan-

38 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

keputusan tentang karir mereka, 5. Penekanan terhadap hal-hal yang serta hasrat untuk menunda bersifat informal dan partisipasi pekerjaan, pernikahan maupun pada kegiatan-kegiatan selama segala jenis tanggungjawab liburan. lainnya”. Bradt (1995) menambahkan 5 kunci karakteristik pelaku perjalanan mandiri berpengalaman yang disebut sebagai “badges of honour” yaitu : 1. Bisa bertahan hanya dengan biaya kurang dari USD 15 per hari 2. Mengggunakan moda transportasi lokal 3. Membawa semua barangnya dengan ransel di punggung 4. Melakukan penawaran terhadap barang dan jasa selama perjalanan Gambar 5. Backpacker di Australia, negeri 5. Meninggalkan keriuhan dan dimana istilah backpacker pertama kali kepadatan serta menemukan digunakan dalam dunia akademis tempat-tempat baru Sumber : Dokumentasi Penulis Setelah itu istilah backpacker Istilah backpacker secara mulai digunakan secara “resmi” untuk akademis baru di bahas pertama kali menyebut para pelaku perjalanan oleh peneliti asal Australia, Philip Pearce (wisatawan) mandiri seperti yang pada tahun 1990 dalam makalah yang termuat dalam Government of Australia berjudul “The Backpacker Phenomenon: (1995), Loker-Murphy and Pearce (1995), Preliminary Answers to Basic Wilson (1997), Hampton (1998), Murphy Questions”. Dalam makalah tersebut (2000), Scheyvens (2002), Visser (2004), disampaikan bahwa backpacking travel Richards and Wilson (2004), Teo and lebih merupakan pendekatan terhadap Leong (2006), Howard (2007), Rogerson model perjalanan dan liburan daripada (2007), Reichel et al (2009) dan oleh katagorisasi terhadap usia dan biaya Pearce, Murphy dan Brymer (2009) yang dihabiskan. Sementara itu, ditambahkan tiga aspek paling krusial backpacker adalah sebagai pelaku dalam menyebut backpacker, yaitu : perjalanan (wisata) berbiaya rendah, 1. Usia di bawah 40 tahun terdiri dari anak-anak muda yang 2. Memiliki jadwal perjalanan yang fenomenanya dapat diidentifikasi dalam fleksibel, dan kriteria, yaitu : 3. Mendemonstrasikan keinginan 1. Pilihan terhadap moda yang kuat untuk turut serta dan akomodasi berbiaya rendah berpartisipasi aktif dalam 2. Penekanan terhadap pertemuan interaksi sosial selama liburan. dengan pelaku perjalanan yang Istilah backpacker tersebut lain meskipun secara umum dikenal secara 3. Terorganisir secara mandiri dan internasional untuk menyebut pelaku jadwal perjalanan yang fleksibel perjalanan (wisatawan) mandiri, akan 4. Durasi perjalanan yang lebih lama tetapi di Amerika Serikat, sebagai salah daripada liburan pada umumnya satu negara yang maju dalam pariwisata,

39 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin tidak menjadi istilah yang popular, modern, dan bahkan metafora dari karena istilah backpacker lazimnya generasi muda modern. Salah satu digunakan untuk menyebut kegiatan karakteristik dari perjalanan ala berwisata dan berekreasi di alam bebas backpacker adalah eksplorasi, penelitian (Hannam, Ateljevic, 2008). Sehingga dan identifikasi terhadap destinasi- istilah backpacker mungkin saja memiliki destinasi baru sekaligus terhadap para pemahaman yang berbeda-beda, bukan pelaku kegiatan tersebut. Selama hanya berdasarkan pendapat para ahli bertahun-tahun infrastruktur untuk tetapi juga pemahaman umum yang melakukan kegiatan tersebut semakin berlaku di masing-masing negara. baik, sempurna dan semakin terinstitusi Eric Cohen dalam Majstorovic et sehingga semakin sulit untuk al (2013) menyampaikan bahwa definisi mengetahui dimana trend utama backpacker pada saat ini secara umum wisatawan berakhir dan dimana didasarkan pada penelitian pemasaran perjalanan ala backpacker dimulai kuantitatif, (Richards, Wilson, 2004), dimana hal ini sangat sesuai dengan pendapat Clifford “mereka (backpacker) memilih (1997) yang menyampaikan bahwa untuk tinggal di tempat perjalanan merupakan bagian integral akomodasi yang berbiaya rendah, dari “new world order of mobility” di mereka menghabiskan waktu jaman modern. untuk berkelana jauh lebih banyak Seiring perkembangan waktu daripada kebnayakan wisatawan, dimana kemajuan teknologi semakin dan mereka menikmati interaksi pesat, Cochrane (2005) mengenalkan bersama orang-orang, baik konsep “backpacker plus” yaitu masyarakat lokal maupun sesama wisatawan mandiri yang memiliki tingkat wisatawan lainnya”. kesejahteraan berlebih, mereka yang melakukan perjalanan wisatanya secara Selanjutnya Majstorovic et al individual, independen akan tetapi tidak (2013) memberikan identitas tentang 5 selalu bergantung pada pembiayaan pilar idiologi backpacker, yaitu : yang rendah terhadap barang dan jasa 1. Melakukan perjalanan dengan selama berwisata. Konsep yang biaya rendah disampaikan ahli dari Universitas Leeds, 2. Bertemu orang-orang yang Inggris ini sangat relevan dengan berbeda tentang “flashpacker” yang 3. Menjadi atau merasakan dikemukakan oleh Bleach and Schofield kebebasan, mandiri, berpikiran (2004) tentang wisatawan mandiri a la terbuka backpacker akan tetapi tidak keberatan 4. Mengorganisir setiap perjalanan untuk membayar barang dan jasa secara individual dan mandiri dengan harga tinggi di destinasi wisata 5. Melakukan perjalanan sejauh serta mengedepankan gaya perjalanan yang dimungkinkan (Welk, 2004) yang berbeda, peduli pada mode dan Fenomena backpacker sebagai pemanfaatan maksimal terhadap gawai metafora dari mobilitas dalam konteks modern. modern merupakan jalan hidup dan Bagaimanapun pariwisata perjalanan, sekaligus merupakan modern ditandai dengan karakter ekspresi identitas. Backpacker tumbuhnya bentuk dan jenis baru dari merupakan metafora dari pariwisata pariwisata. Bukan lagi wisata

40 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin kontemporer dengan tujuan mencari 3S yang lebih baik atau mereka berpindah (Sea, Sand and Sun) tetapi suatu dari satu tempat ke tempat lain demi kegiatan-kegiatan yang bervariasi menghindari bencana alam, serangan selama perjalanan dan mengedepankan binatang buas maupun mendekati pengalaman perjalanan wisata yang sumber makanan mereka, seperti halnya otentik. Backpacking travel merupakan suku-suku Indian di Amerika Utara yang kebalikan total dari wisata massal di masa lalu selalu tinggal tidak jauh dari (Majstorovic, 2013). tempat dimana kawanan Bison Berdasarkan berbagai pendapat merumput. para ahli tersebut dapat disimpulkan Penemuan mumi Otzi “si manusia suatu definisi sederhana tentang es” oleh dua orang backpacker asal backpacker sebagai wisatawan yang Jerman Helmut dan Erika Simon di melakukan perjalanan dengan tas pegunungan Alpen antara Austria-Italia punggung, yang bertahan hidup dengan pada tanggal 19 September 1991 perhatian terhadap biaya yang menunjukkan bukti konkrit bahwa suku dikeluarkan, dan pada umumnya nomaden di jaman pra sejarah telah melakukan perjalanan lebih jauh serta menggunakan ransel primitif yang lebih lama daripada periode liburan yang terbuat dari kulit binatang dan rangka konvensional. dari kayu untuk menunjang kegiatan perjalanan mereka maupun dalam B. Sejarah Backpacking Travel kehidupan sehari-hari. Penelitian para Ditinjau dari sisi etimologi ahli menunjukkan bahwa Otzi hidup backpack berarti tas atau wadah yang sekitar 3400 atau 3100 tahun sebelum ditempatkan di punggung. Adapun masehi. Adanya penemuan mumi backpacking travel berarti perjalanan beserta perlengkapan perjalanannya dengan menggunakan tas punggung tersebut maka Otzi sering disebut tersebut sebagai wadah utama dalam sebagai backpacker pertama di muka memuat berbagai macam keperluan bumi. selama perjalanan. Istilah backpacker Dalam perkembangan mengacu pada orangnya, mereka yang selanjutnya, sesuai dengan pola pikir dan melakukan perjalanan dengan konsep kebutuhan manusia yang berkembang backpacking. mengikuti perubahan jaman, perjalanan Catatan sejarah menunjukkan dengan tas punggung ini lambat laun bahwa yang disebut dengan backpacking berubah. Kalau sebelumnya para suku- travel atau perjalanan dengan suku nomaden bergerak dari satu memanfaatkan tas atau wadah yang tempat ke tempat lain, murni untuk ditempatkan di bagian punggung sudah mempertahankan hidup, pada masa- dapat ditelusuri sejarahnya sejak ribuan masa selanjutnya perjalanan dilakukan tahun yang lalu. Bahkan, hingga saat ini dengan berbagai motivasi, terutama masih terdapat suku-suku tradisional adalah untuk mencari pengalaman di yang memakai ransel dengan bahan dunia baru. Peristiwa inilah yang sama dengan yang dipakai oleh nenek kemudian dikenal dengan era moyang mereka. Pada awalnya para penjelajahan dunia. suku-suku nomaden yang tersebar di segala penjuru dunia melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan mencari penghidupan

41 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

Gambar 7. Piramida Besar di Giza Sumber : Dokumentasi Penulis

Sesuatu hal yang pasti dari perjalanan para penjelajah tersebut adalah mereka mampu menginspirasi begitu banyak orang dari berbagai bangsa untuk melakukan perjalanan- perjalanan mencari pengalaman baru ke tempat yang jauh dari tempat tinggalnya dalam kurun waktu ribuan tahun Gambar 6. Suku nomaden, sering dianggap lamanya. Begitu banyak ekspedisi pribadi sebagai backpacker pertama maupun dalam konteks resmi tugas Sumber : Dokumentasi Penulis negara dilakukan setelahnya. Sebutlah Penjelajahan dunia pertama-tama apa yang dilakukan umat Nasrani dari yang tercatat dalam sejarah adalah berbagai penjuru Eropa yang berusaha perjalanan yang dilakukan oleh berziarah ke Yerusalem. Demikian juga Antipatros Sidonius (Antipater dari dengan umat Islam yang berziarah ke Sidon), Philo Mechanicus, Strabo, Mekkah dan Madinah. Herodotus dan Diodorus Sicilius sekitar Adapun di Cina, tertulis dalam abad ke 2 sebelum Masehi dimana sejarah bagaimana pendeta Budha, I pengalaman mereka tertuang dalam Cing yang berkelana menuju India untuk antologi-puisi yang mengisahkan mendapatkan kitab suci dalam bahasa tentang 7 keajaiban dunia pada masa itu. Sansekerta hingga pengembaraannya Ketujuh keajaiban yaitu Taman menuju Sriwijaya dan Jawa pada sekitar Bergantung di Babilonia, Kuil Artemis di abad ke 7 Masehi. Tercatat juga Ephesus, Mausoleum di Halicarnasus, perjalanan seorang pendeta Tao Patung Colossus di Rhodes, Patung Zeus bernama Kiu Chang Chun dalam di Olympia, Mercusuar di Alexandria dan menemui Jenghis Khan pada awal abad Piramida Besar di Giza. Kecuali keajaiban ke 13 (Canning, 1968). Perjalanan Marco yang terakhir, semuanya sudah hilang Polo dari Italia ke Cina melalui Jalur dalam perjalanan sejarah, bahkan bekas- Sutera pada abad ke 13 untuk bekasnya pun sulit ditemukan pada saat mendekatkan hubungan antara Dunia ini. Barat dan Timur juga merupakan serangkaian perjalanan backpacking yang sangat monumental. Pada abad pertengahan, dimana semangat penjelajahan dunia baru sangat kuat menginspirasi bangsa Eropa,

42 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin tercatatlah masa pelayaran untuk (1651-1725) dari Italia melakukan menemukan bagian-bagian yang belum perjalanan backpacking keliling dunia. ditemukan dari peta dunia (hingga abad Karena sadar bahwa perjalanannya ke 15, peta paling barat dari dunia yang membutuhkan banyak biaya maka ia dikenal orang Eropa hanya sampai ke berusaha melakukan perjalanan sembari Kepulauan Canary di Spanyol). Banyak berdagang dengan cara membeli barang pelaut Eropa berlayar menyeberangi di suatu tempat yang memiliki nilai Samudera Atlantik dan Pasifik untuk ekonomis jauh lebih tinggi di tempat menemukan benua baru. Motivasi pelaut yang akan ia kunjungi berikutnya. masa itu bukan lagi sekedar mendapatkan pengalaman baru, akan tetapi juga implementasi dari dogma 3G (Gold, Glory, Gospel), yaitu mencari harta kekayaan, kemuliaan dan menyebarkan agama Nasrani. Selama pelayaran- pelayaran tersebut banyak sekali ditemukan hal-hal baru, tidak hanya sekedar daratan atau tanah tak bertuan tetapi juga berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi hingga pembuktian teori Bumi adalah Bulat yang diutarakan Galileo Galilei. Gambar 8. Backpacker dengan latar belakang Namun di sisi lain, akibat monumen penjelajahan dunia di Lisbon, Portugal penemuan dunia baru tersebut juga Sumber : Dokumentasi Penulis berimbas pada keserakahan umat manusia, dimana kolonialisme semakin Apabila para penjelajah kuno berkembang pesat. Perjalanan angkatan Antipatros Sidonius backpacking yang awalnya memiliki merangkum pegalamannya dalam kecenderungan positif beralih menjadi bentuk puisi, maka Giovanni Cereri perjalanan yang penuh ketamakan mempublikasikannya dalam bentuk bercirikan penaklukan suatu bangsa oleh buku. Diantaranya adalah Relazione delle bangsa lainnya. Penemuan gugusan Campagne d’Ungherria (1689), Viaggi in kepulauan di Benua Amerika oleh Europa (1692), dan Girro del Mondo Christopher Columbus pada tahun 1496 (1699). Buku-buku tulisan Giovanni Cereri yang diikuti oleh Amerigo Vespucci pada sangat inspiratif, tidak hanya bercerita tahun 1503 justru menjadikan benua baru tentang perjalanan dan objek wisata tersebut menjadi ajang ekspedisi serta pengelamannya saja akan tetapi penaklukan yang kejam seperti tampak juga cara-cara untuk bertahan hidup dalam serbuan Hernando Cortez ke selama perjalanan yang memakan waktu Meksiko pada tahun 1518 dan Fransisco tidak sedikit itu. Buku Girro del Mondo Pizarro ke pada tahun 1532, dalam atau Perjalanan Keliling Dunia yang dua serangan tersebut dua bangsa asli terdiri dari 6 bagian, merupakan buku Amerika, Aztec dan Inca dihancurkan Cereri yang paling sukses hingga pada beserta kebudayaannya. tahun 1704 diterjemahkan dalam bahasa Ketika era conquistadores (para Inggris dengan judul Voyage Round the penakluk) mulai berakhir pada abad ke World dan dalam bahasa Perancis dalam 17. Giovanni Fransisco Gemelli Careri judul Voyage du Tour du Monde pada

43 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin tahun 1719. Sejarawan sering menyebut Akhir abad 18 hingga awal abad Traveler kelahiran Taurianova ini sebagai ke 19 juga ditandai dengan munculnya backpacker modern pertama di dunia. para eksplorer, mereka yang tertantang Pada masa itu, perjalanan untuk melakukan petualangan di alam backpacker seolah menjadi budaya di bebas, membuktikan teori yang terdapat negara-negara Eropa, terutama Inggris dalam peta dunia. Kalau dulu konsep yang mengenalkan konsep , bumi adalah bulat sudah dibuktikan oleh suatu perjalanan wisata keliling Eropa para pelaut Portugis pimpinan Ferdinand yang sudah memiliki standard iteneray, Magellan dan Juan Sebastian Elcano sehingga bagi mereka yang pada tahun 1522, para eksplorer ini merencanakannya tidak akan mencari tantangan lain. Ada yang menemukan kesulitan berarti. Grand berusaha menyusuri sungai terpanjang, Tour ini begitu popular di kalangan para mendaki gunung tertinggi, merambah pemuda bangsawan Eropa, sehingga di hutan terlebat maupun mengarungi anggap sebagai salah satu inisiasi padang pasir terluas. Tidak jarang para menuju proses kedewasaan. eksplorer ini menempuh jalur yang pada Dalam perkembangan masa itu mungkin hanya sekedar selanjutnya, tidak hanya kaum legenda atau cerita rakyat belaka. Kisah bangsawan saja yang melakukannya, Sir Alexander Mackenzie yang berhasil tetapi juga para pemuda penganut melintasi daratan Kanada dari barat protestan dari wilayah Eropa Utara dan hingga ke timur di pesisir Samudera Skandinavia turut meramaikan kegiatan Pasifik pada tahun 1793 adalah salah satu wisata ini. Bahkan di awal abad ke 19 contohnya. Relik dari perjalanan banyak para backpacker dari Amerika eksplorer bangsa Skotlandia ini bahkan Serikat datang ke Eropa untuk masih bisa ditemui pada masa sekarang. merasakan pengalaman baru dalam Pada masa Ratu Victoria perjalanan Grand Tour. Karakter Grand memerintah Inggris (1837-1901), Britania Tour yang pada awalnya khas Raya menjadi imperium terbesar di dunia bangsawan lambat laun menjadi lebih sehingga bagian wilayahnya yang belum merakyat sampai akhirnya perjalanan ini terekspos masyarakat luas menjadi menjadi sangat populer dan umum sasaran para petualang untuk melakukan dilakukan oleh masyarakat kebanyakan. ekspedisi, terutama di benua Afrika dan Adanya kemajuan transportasi Australia. Semangat backpacker pada publik seperti kereta api pada tahun masa ini cenderung eksplorasi untuk 1844 semakin mengukuhkan fenomena kepentingan ilmu pengetahuan ini. Satu perjalanan Grand Tour yang dibandingkan upaya penaklukan seperti paling terkenal adalah yang dilakukan beberapa abad sebelumnya atau sekedar oleh seorang novelis Inggris, William perjalanan wisata seperti yang banyak Thomas Beckford (1760-1844) yang dilakukan di daratan Eropa. Dr. David mengabadikan perjalanannya dalam Livingstone (1813-1873), seorang medis- bentuk buku berjudul Letter of Italy with misionaris berkebangsaan Skotlandia Sketches of Spain and Portugal yang membuka jendela baru dalam sejarah diterbitkan pada tahun 1835. Buku backpacking terutama yang berkaitan tersebut cukup menginspirasi pada dengan petualangan di alam bebas. dekade-dekade berikutnya sebagai Pengembaraannya menjelajah catatan perjalanan yang cukup rinci. pedalaman Afrika memberikan banyak sumbangan dalam ilmu geografi dengan

44 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin disebarluaskannya landmark Afrika untuk bertualang yang dapat dibuat seperti danau Mweru, Ngami, Malawi, lebih baik, lebih ringan dan lebih kuat. Bangweulu dan Tanganyika hingga Air Dua dekade pertama abad 20 Terjun Victoria di perbatasan Zambia dan memang merupakan masa penuh Zimbabwe yang sangat fenomenal itu. fenomena yang sangat mencengangkan Dunia internasional kemudian mengenal ditilik dari sisi perkembangan teknologi. Dr. David Livingstone sebagai Penemu Banyak penemuan baru yang sangat Benua Afrika. berguna bagi umat manusia dirintis pada Memasuki abad ke 20 kegiatan masa ini, terutama moda transportasi perjalanan dengan metode backpacking yang sebelumnya tidak pernah sempat tergeser oleh semakin terbayangkan, yaitu dikembangkannya berkembangnya pariwisata antar negara pesawat terbang. Kalau pada abad yang menggunakan kapal pesiar. sebelumnya manusia hanya bisa Popularitas perjalanan wisata yang mengangkasa dengan balon hidrogen mengutamakan kenyamanan, yang secara teori adalah wahana yang kemewahan dan keanggunan khas lebih ringan dari udara, maka pesawat bangsawan kembali menjadi gaya hidup terbang adalah suatu lompatan di Eropa. Namun di sisi lain, para teknologi karena manusia dapat eksplorer, meskipun jumlahnya sedikit menciptakan alat transportasi yang berusaha mencari pengalaman baru di dengan kemajuan ilmu aerodinamika belahan dunia yang masih jarang memungkinkan suatu wahana yang lebih dikunjungi orang justru berusaha berat dari udara. memperkuat eksistensi mereka. Setelah berakhirnya Perang Dunia Terdapat beberapa ekspedisi luar I pada tahun 1919, banyak pihak mulai biasa di awal abad ke 20, dua diantarnya berpikir untuk memanfaatkan teknologi yang menjadi bahan kajian publik adalah penerbangan di masa perang agar dapat Ekspedisi Kutub Utara yang dipimpin dipakai di masa damai yaitu dengan oleh Robert Edwin Peary pada tahun adanya maskapai penerbangan udara. 1909 dan Ekspedisi Kutub Selatan yang Dengan adanya pesawat ini maka dipimpin oleh Roald Amundsen antara perjalanan backpacking ke tempat yang tahun 1910-1912. Ekspedisi-ekspedisi jauh sangat mungkin dilakukan dan tersebut bahkan memuat cerita sangat menghemat waktu. Tidak kompetisi antar para eksplorer dan mengherankan apabila kemudian lebih diakhiri dengan kisah tragis ketika para banyak pelosok dunia yang kemudian penakluk kutub tersebut harus dapat dijangkau oleh para petualang. kehilangan nyawa dalam Kalau sebelumnya perjalanan yang petualangannya. Masyarakat dunia sadar banyak dilakukan adalah di Eropa, maka bahwa adalah kegiatan selanjutnya perjalanan banyak juga yang sangat beresiko, sehingga masa- dilakukan di Asia. Karena biaya yang masa setelahnya segala sesuatu dikeluarkan jelas lebih murah, maka para mengenai keselamatan, mulai dari petualang ini dapat tinggal lebih lama di peralatan yang digunakan sampai rute tempat tujuannya, dan efeknya segera yang ditempuh diperhitungkan dengan terasa; mereka dapat menjangkau matang. Kemajuan teknologi juga turut tempat-tempat yang sangat terpencil. membantu mengenai masalah ini, karena Banyak tempat yang ditemukan dengan ditemukannya beraneka serat dalam petualangan para eksplorer sintetis maka banyak peralatan baru backpacker itu kemudian berkembang

45 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin menjadi destinasi wisata yang sangat anggota Pemuda Hitler (Hitlerjugend) populer di seluruh dunia. Air terjun yang juga memuat pembekalan Victoria saat ini merupakan atraksi patriotisme dan nasionalisme mendapat andalan bagi pariwisata Zambia dan banyak kecaman dari banyak pihak Zimbabwe, situs Machu Pichu yang karena seharusnya backpacking tidak ditemukan Hiram Bingham III pada tahun masuk dalam ranah indoktrinasi politik. 1912 menjadi destinasi wisata utama di negara Peru, demikian juga dengan C. Hippies dan Backpacking Travel pesona air terjun St. Angel yang di eksplorasi Jimmie Angel pada tahun 1937 berkembang menjadi daya tarik wisata utama Venezuela. Di luar segala cerita petualangan yang penuh heroisme dan romantika, ada juga hal unik dan terasa konyol dalam perkembangan dunia backpacking ini, yaitu ekspedisi dari Jerman ke Pegunungan Himalaya pada tahun 1938-1939. Ketika Adolf Hitler menjadi fuhrer Gambar 9. Transformasi suku nomaden ke (pemimpin) Jerman pada tahun 1934, ia backpacker Sumber : www.nomadsworld.com memiliki konsep superioritas Jerman yang diyakininya berasal dari inti bangsa Sewaktu perusahaan maskapai Arya. Untuk mendukung keyakinannya penerbangan British Overseas Airways tersebut ia memerlukan bukti-bukti Corporation (BOAC) dari Inggris ilmiah, dan meskipun dasar mengenalkan jalur penerbangan lintas pemikirannya adalah rasisme karena ia Atlantik dengan pesawat De Havilland percaya bahwa bangsa Jerman dengan Comet pada 4 Oktober 1958, dimana saat ras Arya-nya memiliki kasta yang lebih itu dapat menghemat perjalanan dari tinggi dan ditakdirkan untuk memimpin London ke New York yang semula 6 hari bangsa-bangsa lain di dunia, ia mendapat dengan kapal laut menjadi 6 jam saja, dukungan dari mayoritas rakyat Jerman. backpacking mulai berubah menjadi Karena hal itulah Sang Fuhrer mengirim bisnis. Hal ini terjadi karena banyak serangkaian ekspedisi ke Pegunungan orang ingin merasakan perjalanan ala Himalaya, berdasarkan asumsi bahwa backpacking tetapi mereka hanya Bangsa Arya yang hilang saat masa memiliki waktu yang singkat saja, Atlantis berakhir terdapat beberapa sehingga banyak beberapa hal mulai di yang selamat dan bermukim di wilayah buat instan. Misalnya untuk berkelana perbatasan India dan Cina itu. Meskipun dari Inggris ke Amerika Serikat dan ekspedisi yang dilakukan oleh Peter dilanjutkan ke bagian-bagian negara Aufscheneiter dan Ernst Schafer yang jumlahnya 50 itu semuanya dikamuflasekan sebagai ekspedisi ilmiah, dilakukan dengan menumpang pesawat namun karena kedoknya mudah sekali terbang. Para backpacker menggunakan terbongkar, apa yang dilakukan oleh kendaraan darat hanya secara lokal saja, para petualang Jerman itu disambut mereka mengelola waktu sebaik dengan sinisme yang meluas di Eropa. mungkin agar dapat berkunjung ke Bahkan kegiatan backpacking keliling banyak destinasi maupun melihat atraksi Jerman yang diwajibkan untuk para wisata dalam tempo yang singkat.

46 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

Beberapa biro perjalanan bahkan tidak terpikirkan sebelumnya yaitu membuat paket wisata untuk kegiatan dengan bus. Perusahaan bus pertama backpacking ini dan akomodasi khusus yang melayani bacpaking antar benua backpacker berkembang pesat di adalah Indiaman dari Inggris pada tahun Amerika Serikat. 1957 yang diikuti oleh Swagman Tour. Dekade 1950-an juga diwarnai Rute perjalanan darat ini menempuh dengan konflik bersenjata di beberapa jarak lebih dari 10.000 km, dari London tempat di dunia, dua yang paling di Inggris hingga Madras di pantai timur berpengaruh adalah Perang Korea dan India. Perang Indo China dimana dalam konflik tersebut banyak kekuatan Eropa dan Amerika terlibat secara intensif. Bagi sebagian kalangan yang tidak bisa menerima alasan negaranya terlibat dalam perang terbuka dan masih trauma dengan akibat yang ditinggalkan selama berlangsungnya Perang Dunia II yang belum lama berakhir mendorong timbulnya golongan baru yaitu kaum Hippies. Mereka adalah anak-anak muda yang sangat mendambakan kebebasan, dan karena budaya anti kemapanan tersebut juga di di dukung beberapa golongan intelektual sekaligus bermodal, Gambar 10. Backpacker lanjut usia yang pernah gaya hippies mendapatkan tempat melintasi , Gringo Trail dan Banana tersendiri di kalangan generasi muda Pancake Trail Eropa dan Amerika. Sumber : Dokumentasi penulis Salah satu hal yang dilakukan kaum hippies adalah melakukan Perjalanan selama lebih dari 3 perjalanan backpacking. Berbeda dengan bulan ini melintasi London (Inggris) - petualangan-petualangan terdahulu Channel (Perancis) - Brussel (Belgia) - yang sangat mengandalkan moda Lucerne (Swiss) - Milan (Italia) - Zagreb transportasi umum, para hippies ini (Kroasia) - Beograd (Yugoslavia) –Sofia banyak melakukan perjalananya dengan (Bulgaria) – Istanbul – Ankara - Adana kendaraan pribadi yang di cat warna- (Turki) - Beirut (Libanon) - Damaskus warni sesuai budaya mereka. Pakaian (Suriah) - Petra (Yordania) - Baghdad nyentrik dengan motif bunga-bunga, (Iraq) – Teheran – Ishafan - Persepolis celana berujung lebar, rambut panjang (Iran) - Zamedan (Afghanistan) - Quetta dan cambang lebat ditambah dengan (Pakistan) - Khyber Pass – Lahore - New kebiasaan menghisap marijuana menjadi Delhi - Agra - Madras (India). Total hal yang melekat pada masa ini. terdapat 17 negara yang dikunjungi Kegiatan plesiran kaum hippies dalam perjalanan ini dan tentu saja yang masih terbatas di Eropa segera di menawarkan pengalaman yang luar tangkap sebagai suatu kesempatan biasa bagi mereka yang mengikutinya. bisnis bagi para pengusaha yang Selama lebih dari dua dekade rute kemudian menyediakan media perjalanan yang kemudian disebut Hippie transportasi jarak jauh lintas benua yang

47 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

Trail ini begitu mempesona para anak • dengan tujuan wisata muda di Eropa untuk mencobanya. Pulau Roatan, Utila, Guanaja dan Kaum hippies di daratan Amerika Chayos Chochinos. mencapai puncak kegiatannya pada saat • dengan tujuan wisata berkecamuknya Perang Vietnam. Selain Puerto Viejo di pinggiran Laut menggelar banyak aksi protes mengutuk Karibia dan Semenanjung Nicoya keterlibatan negaranya dalam perang dimana terdapat dua pantai indah yang berlangsung selama hampir yang sangat sesuai untuk sepuluh tahun itu, mereka melakukan sunbathing maupun surfing yaitu banyak kegiatan backpacking yang pantai Playa Tamarindo dan Playa awalnya berkaitan dengan unjuk rasa Montezuma. anti perang namun kemudian • dengan tujuan wisata di menemukan jati dirinya dalam bentuk kepulauan Bocas del toro yang petualangan mencari pengalaman baru terkenal dengan tempat wisata di belahan benua Amerika Tengah dan selamnya. Amerika Selatan. Berbeda dengan rekan- Sementara itu, untuk Amerika Selatan, rekannya di Eropa yang dapat melakukan jalurnya adalah : perjalanan overland secara murni • Ekuador dengan tujuan wisata melintasi benua Eropa-Asia, para kepulauan Galapagos dan backpacker hippies ini terpaksa harus Montanita. membagi jalur backpacking-nya karena • Peru dengan tujuan wisata Lima, antara Amerika Tengah dan Amerika Cuzco, dan situs Indian Selatan terdapat Darien Gap, wilayah Inca yang terletak di pegunungan yang memutus jalur jalan raya trans yaitu Machu Pichu. Amerika sepanjang ribuan km tersebut. • dengan tujuan wisata di Jalur itu terpaksa tidak dapat dibangun Salar de Uyuni, Potozi, danau di wilayah perbatasan Panama dan Titicaca dan , ibu kota Columbia karena jenis areanya yang Bolivia yang terkenal sebagai ibu berawa-rawa. kota tertinggi di dunia (3.650 m. Di Amerika Tengah, jalur yang di atas permukaan laut). menjadi daerah tujuan para backpacker • dengan tujuan wisata di Rio ini adalah : de Janeiro, Recife, Salvador de • Meksiko dengan tujuan wisata Bahia dan Sao Paolo. Isla Mujeres, , dengan tujuan wisata dan Playa del Carmen. Tulum, , Ushuaia dan air Chichen Itza dan Playa del terjun Iquazu di perbatasan Carmen. Brazil. • Nikaragua dengan tujuan wisata • Chili dengan tujuan wisata di di Granada, Leon, San Juan del Pulau Paskah, Pucon dan Torres Sur dan Pulau Ometepe. del Paine. • dengan tujuan wisata Oleh para penduduk asli Amerika di , Antigua dan danau Tengah dan Amerika Selatan yang Atitlan. mayoritas berbahasa Spanyol, para • dengan tujuan wisata great hippie ini disebut Gringo, kata dalam blue hole, gua Ambergris dan gua bahasa Spanyol yang berarti orang asing. Caulker. Tidak lama kemudian jalur backpacking kaum hippie, baik yang di Amerika

48 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

Tengah maupun Amerika Selatan kemudian lebih dikenal sebagai Gringo Trail. Jika Gringo Trail dapat bertahan hingga saat ini dan masih ramai denganb para wisatawan (meskipun bukan kaum hippies lagi) tidak demikian yang terjadi dengan Hippie Trail yang melintasi Eropa- Asia. Jalur tersebut berhenti total pada tahun 1979 akibat adanya Revolusi Iran yang dikobarkan Imam Khomeini yang Gambar 11. Para Backpacker di Stasiun Nong melarang keras segala bentuk maksiat Khai, perbatasan antara Laos dan Sumber : Dokumentasi Penulis yang sering dilakukan kaum hippies dan serbuan Uni Soviet terhadap Selalu ada yang unik dalam setiap Afghanistan pada tahun yang sama, masa backpacking travel ini, di negara- sehingga bagian penting dari Hippie Trail negara Asia Tenggara yang secara iklim, terutama di wilayah Khyber Pass berubah budaya dan bahasa jelas berbeda menjadi medan perang antara pasukan dengan negeri asal mereka para Soviet melawan gerilyawan Mujahidin. backpacker ini menemukan suatu istilah

untuk menyebut jalur perjalanan mereka D. Banana Pancake Trail yaitu dengan sebutan Banana Pancake Ketika Perang Vietnam berakhir Trail. Sebutan ini berasal dari makanan pada tahun 1976, wilayah Asia Tenggara yang banyak dijajakan di jalan-jalan menjadi destinasi wisata baru bagi para negara-negara Indo China (Vietnam, backpacker Eropa dan Amerika. Laos dan Kamboja), berupa kue dari Sebagian besar ingin mengetahui tepung dan buah pisang yang diberi dampak perang tersebut bagi negara- topping beraneka macam sesuai dengan negara sekitar dan sebagian lagi pergi pilihan pembeli. Kue pisang ini sebagai pelancong biasa. Selayaknya merupakan kudapan yang sama backpacker, mereka juga suka mencoba mudahnya mereka dapatkan di negeri hal-hal baru dan pergi jauh menjelajah mereka sehingga rasanya tidak asing di negeri yang mereka kunjungi. Para lidah, berbeda dengan makanan lainnya backpacker di Birma bahkan berkelana khas Asia Tenggara yang biasanya sampai Mrauk U, suatu kota kuno bekas banyak rempah dan kaya akan rasa. ibukota Kerajaan Arakan sekitar abad ke Meskipun “jalur kue pisang” ini 16 yang susah dijangkau. Mereka juga sudah terlanjur populer, akan tetapi mempopulerkan daerah wisata di Chiang untuk perjalanan di Indonesia sebutan Rai, wilayah Segitiga Emas penghasil Banana Pancake Trail kelihatannya opium di perbatasan Thailand, Birma dan kurang sesuai karena jenis makanan Laos yang juga terkenal dengan produksi tersebut bukan suatu kudapan yang madunya. umum di negeri katulistiwa ini. Untuk

sebutan backpacking travel di Indonesia mungkin lebih sesuai dengan sebutan “Fried Banana Trail”, karena pisang goreng merupakan jenis makanan yang sangat mudah ditemukan di seluruh penjuru negeri ini.

49 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

Berikut ini merupakan jalur wisata para backpacker di Asia Tenggara : • Thailand; Hatyai-Phuket-Krabi- -Pattaya-Chiang Mai- Chiang Rai. • Kamboja; Siem Reap- Sihanoukville-Pnompenh. • Laos; Vientiane-Vhang Vieng-Plain of Jars-Luang Prabang. • Vietnam; Saigon-Hoi An-Hanoi-ha Long Bay. • Malaysia; Malaka-Kuala Lumpur- Penang-Sarawak-Sabah. Gambar 12. Backpacker dengan penjual Banana • Singapura; City Tour Pancake di depan Monumen Patuxay, Vientianne, Laos yang merupakan salah satu • Myanmar; Yangoon-Bagan- jalur backpacking travel yang fenomenal di Mandalay-Arakan. kawasan Asia Tengggara. • Philipina; Puerto Princesa-Manila- Sumber : Dokumentasi penulis Luzon. • Indonesia; Jakarta-Bandung- E. Karakter Backpacker Yogyakarta-Bromo-Bali-Nusa Memperhatikan perjalanan backpacking Tenggara. travel dari masa ke masa dapat Brunei Darussalam dan Timor Leste ditemukan beraneka macam karakter meskipun termasuk dalam negara Asia dari para pelakunya, yaitu : Tenggara tetapi belum menjadi tujuan 1. Karakter Umum : utama para backpacker, hal ini • Backpacker adalah budget disebabkan karena belum di dukung traveler, mereka adalah pelaku sepenuhnya sektor pariwisata sebagai perjalanan yang sangat peduli salah satu penghasil devisa negara. dengan pemakaian anggaran, tidak selalu harus hemat tetapi setiap pengeluaran selalu dapat dipertanggungjawabkan. • Memiliki hasrat untuk bertualang. • Memiliki keinginan kuat, tidak hanya untuk menemukan atau mendapatkan pengalaman baru akan tetapi juga untuk berbaur dengan masyarakat setempat dan para backpacker lain dari negara yang bebeda. • Terorganisir secara independen dan memiliki jadwal yang fleksibel. • Melakukan perjalanan lebih lama dan lebih jauh daripada sekedar liburan wisata.

50 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

• Sebagian besar dilakukan oleh - Individual Backpacker, yaitu mereka yang masih berusia mereka yang melakukan muda. perjalanan sendirian. • Didominasi oleh mereka yang - Group Backpacker, yaitu mereka memiliki pendidikan cukup baik yang melakukan perjalanan dalam (well educated). kelompok, baik kecil maupun • Peduli terhadap isu-isu besar. lingkungan dan sangat tertarik • Berdasarkan sifatnya : dengan ekowisata. - Conservative Backpacker, yaitu • Sebisa mungkin menggunakan mereka yang melakukan kendaraan umum. perjalanan sesuai dengan • Bersedia melakukan pekerjaan di itinerary yang telah direncanakan negara tujuan untuk menunjang sebelumnya dari negara asal. perjalanan maupun menambah Meskipun ada kemungkinan pengalamannya. perubahan sifatnya minor. - Freelance Backpacker, yaitu 2. Karakter Khusus : mereka yang melakukan Karakter khusus backpacker dapat dibagi perjalanan sesuai dengan situasi dalam beberapa katagori, yaitu : dan kondisi terkini negara tujuan • Berdasarkan motivasinya : dan juga anggaran mereka. - Explorer backpacker, yaitu Seringkali membuat perubahan mereka yang melakukan dalam itinerary-nya. perjalanan dengan tujuan untuk • Berdasarkan tujuan mengeksplorasi daerah-daerah perjalanannya : yang belum dikenal, baik untuk - Domestic backpacker, yaitu kepentingan kemajuan ilmu mereka yang melakukan pengetahuan maupun kemuliaan perjalanan di negaranya sendiri. pribadi, bangsa dan negara. - International backpacker, yaitu - Adventure backpacker, hampir mereka yang melakukan sama dengan explorer backpacker perjalanan di negara lain (cross akan tetapi lebih mengutamakan border/antar negara). nilai petualangannya, biasanya mereka menjangkau tempat yang • Berdasarkan pembiayaan : jelas diketahui sudah ada dalam - Own Budget backpacker, yaitu peta. mereka yang membiayai sendiri - Independent Backpacker, yaitu perjalanannya. para backpacker yang melakukan - Sponsorship backpacker, yaitu perjalanannya sekedar untuk yang mengandalkan dukungan merasakan nuansa yang berbeda sponsor (baik swasta maupun dengan tempat tinggalnya atau pemerintah) untuk pembiayaan pengalaman baru di negara lain. perjalanan mereka. Ia seringkali memutuskan jadwal Karakter-karakter yang tersebut dan tempat yang akan ia kunjungi di atas tentu masih dapat diperdebatkan pada saat sudah sampai di negara karena seiring perkembangan jaman, tujuan. apalagi dengan munculnya versi-versi • Berdasarkan jumlahnya : backpacker yang baru seperti flashpacker, yaitu para backpacker yang

51 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin memiliki keleluasaan tidak hanya dalam travel memperindah khasanah yang waktu tetapi juga masalah biaya. sudah ada dan mendobrak pola Selanjutnya adalah technopacker, yaitu perjalanan wisata kontemporer. para backpacker yang sangat Backpacking travel di masa depan, mengandalkan perangkat teknologi sangat mungkin memberikan pengaruh informasi dan komunikasi dalam besar dan akan menjadi salah satu melakukan perjalanan mereka dan penggerak utama kegiatan pariwisata di memiliki karakter tersendiri karena seluruh penjuru dunia. sangat familiar dengan gawai. Terdapat juga para pelaku perjalanan petualangan DAFTAR PUSTAKA ini yang sekaligus menulis daya tarik Barnes, I. (2008) Mapping History Ancient apapun yang ditemuinya selama World, Cartographica Books, perjalanan (terutama pariwisata) dan di London UK. muat dalam jurnal, blog, web, majalah, Berger, E.A., Paris, C.M. (2013) Exploring surat kabar bahkan dengan kemajuan the Influence of Facebook on teknologi internet saat ini yang Backpacker’s Social Experience in memungkinkan streaming video secara , Review of Tourism langsung dapat ditampilkan di media research Vol. 10 No. 5/6, 2013. audio visual yang populer disebut travel Bleach, S. and Schofield, B. (2004) Time writer. to Go Backpacking in Style, 31 October The Times Online. IV. KESIMPULAN Bradt, H. (1995) Better to Travel Cheapy?, Terdapat suatu hal yang menarik The Independent on Sunday dalam paradigma historis mengenai Magazine, 12 February, 49-50. fenomena backpacker dan backpacking Brooks, Philips., Will Fowler & Simon travel yang dapat disimpulkan dengan Adams (Ed) (2009). The Illustrated betapa dinamisnya pola perjalanan dan History Encyclopedia, karakter mereka selama melakukan Hermes House, London UK. perjalanan tersebut, dimana semangat Canning, J. (Ed) (2003). 50 Great backpacker adalah selalu berusaha untuk Journeys, Bounty Books, London melakukan perjalanan lebih lama, lebih UK. jauh daripada wisatawan pada Clifford, J. (1997) Routes: Travel and umumnya. Mereka juga menghormati Translation in The Late Twentieth budaya lokal, membeli barang Century, Harvard University kebutuhan dari masyarakat setempat, Press, Massachusets, USA. ikut serta melindungi warisan sejarah, Cochrane, J. (2005) The Backpacker Plus: hemat energi dan sebisa mungkin Overlooked and Underrated, memanfaatkan setiap perjalanan mereka Paper read at the ATLAS Expert dengan ikut beradaptasi dan berinteraksi meeting, Bangkok, September. dengan penduduk lokal. Cottrell, S. (2001) A Dutch International Fenomena backpacking travel Development Approach: merupakan warna tersendiri dalam . sejarah pariwisata dunia. Karena Cohen, E. (1973) Nomads from Affluence: bagaimanapun backpacking travel Notes on the Phenomenon of sebenarnya adalah pola pikir yang Drifter Tourism, International diaplikasikan dalam suatu perjalanan. Journal of Comparative Sebagai suatu gaya hidup backpacking Sociology.

52 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

Cresswell, T. (2006) On The Move : Travel Motivation, Tourism Mobility in The Modern western Discussion Paper, February, World, Routledge, London UK. Cairns: James Cook University, Deleuze, G. And Guattari, F. (1988) A Australia. Thousand Plateaus, The Athlone Vaals, F.V. (2013) The Future of Press, London UK. Backpacking: A Scenario Approach Gilroy, P. (1993) The Black Atlantic : to the backpacking Behavior, Modernity and Double European Tourism Report 7, Consciousness, Verso, London UK. European Tourism Futures Government of Australia (1995) National Institute, Netherlands. Backpacker Tourism Strategy, Pearce, P. (1990) The Backpacker Australian Government Publishing Phenomenon: Preliminary Answers Service, Canberra, Australia. to Basic Questions, Townsville: Johnson, P. (2004), A History of The Department of Tourism, James American People, Phoenix Press, Cook University, Australia. London UK. Reichel, A., Fuchs, G.and Uriely, N. Hampton, M.P. (1998) Backpacker (2009) Israeli Backpackers: The Tourism and Economic Role of Destination Choice, Annals Development, Annals of Tourism of Tourism research, 36 (2) 222- Research 25 (3) 639-660) 246. Hampton, M., Hamzah, A. (2010) The Richards, G., Wilson, J. (2004) The Global Changing Geographies of Nomad: Backpacker Travel in Backpacker Tourism in South East Theory and Practice, Tourism and Asia, University of Kent, UK. Cultural Change, Channel View Hannam, K. And Ateljevic, I. (Eds) (2007) Publications, Bristol, Buffalo, Backpacker Tourism, Clevedon. Toronto, Canada. Hannam, K. and Ateljevic, I (2008) Riley, P. (1988) Road Culture of Backpacker Tourism: Concepts and International Long-Term Budget Profiles, Tourism Cultural Change, Travellers, Annals of Tourism Channel View Publications, Research 15: 313-328. Bristol, Buffalo, Toronto, Canada. Rodaway, P. (1994) Sensuous Howard, R.W. (2007) Five Backpacker Geographies : Body, Sense and Tourist Enclaves, International Place, Routledge, London UK. Journal of Tourism research 9 (2) Rogerson, C. (2007) The Challenges of 73-86. Developing Bcakpacker Tourism in Loker-Murphy, L., and Pearce, P. (1995) South Africa: an Enterprise Young Budget Traveller: Perspective, Development South Backpackers in Australia, Annals Africa 24 (3) 425-443. of Tourism Research 22 (4) 819- Sheller, M. And Urry, J. (2004) Tourism 843. Mobilities : Places To Play, Places Majstorovic, V., Stankov, U., Stojanov, S. in Play, Routledge, London UK. (2013) The Presence of Sicroff, S., Alos, E., and Shrestha, R. Backpacking in Europe, Turizam (2003) Independent Backpacker Vol. 17 Issue 4. Tourism: Key to Sustainable Murphy, L. (2000) All Backpackers are not Development in Remote Mountain alike! Segmenting the backpacker Destination, Pages 527-543 in J. Xu Market Based on Differences in and S. Mikesell, Eds. Landscape of

53 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019 Pitaya, Muhammad Baiquni, Marsono, Nopirin

Diversity: Indigenous Knowledge, Vogt, J. (1976) Wandering: Youth and Sustainabele Livelihoods, and , Annals of Resource Governance in Montane Tourism research 4 (2) 74-105) mainland Southeast asia. Welk, P. (2004) The Beaten Track: Anti- Proceedings of The III Symposium Tourism as an element of on MMSEA, Science and Backpacker identity Construction. Technology Press, Lijiang, China. The Global Nomad: backpacker The Kingfisher History Encyclopedia, Travel in Theory and practice, Kingfisher, London UK, 2012 Tourism and Cultural Change, Teo, P. and Leong, S. (2006) A Channel View Publications, Postcolonial Analysis of Bristol, Buffalo, Toronto, Canada. Backpacking, Annals of Tourism www.nomadsworld.com research 33 (1) 109-131. UNWTO Annual Report 2013 Visser, G. (2004) The Development Impacts of Backpacker Tourism in South Africa, Geo Journal 60: 283- 299.

54 Jurnal Pariwisata Terapan, Vol. 3, No. 1, 2019