Jurnal Penginderaan Jauh Vol. 9 No. 2 Desember 2012 : 140-151

PEMANFAATAN DATA SATELIT UNTUK ANALISIS POTENSI GENANGAN DAN DAMPAK KERUSAKAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT (APPLICATION OF SATTELITE DATA TO ANALYZE INUNDATION POTENTIAL AND THE IMPACT OF SEA LEVEL RISE)

Nanin Anggraini*,**), Bambang Trisakti*), dan Tri Edhi Budhi Soesilo**) *) Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh, LAPAN **) Program Studi Kajian Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia e-mail: [email protected]

ABSTRACT Increasing of ocean water volume caused sea level rise (SLR) that threatens the existence of small islands and coastal areas, such as North . Besides the SLR, is also threatened by land subsidence. This study aims to predict the height of SLR in 2030 and to analyze the impact of SLR on the coastal areas of North Jakarta. The total height of SLR in 2030 was predicted using tidal data, land subsidence data, and SLR prediction by B2 scenario from the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Potential inundation area due to SLR was estimated using Digital Elevation Model Shuttle Radar Topography Mission (DEM SRTM) X-C band with spatsial resolution 30 m. The damage was analyzed by doing the overlay between the inundation areas with the land use information extracted from QuickBird data. The result shows that the SLR predictions in 2030 are 2.88 m caused by the tide, 2.28 m caused by the land subsidence, and 1.29 m caused by the B2 scenario IPCC. The total height of SLR prediction is 6.45 m. The potential damages of land use are dominated by urban area (1045 ha) and industrial area (563 ha). The most inundated areas are located in Penjaringan sub-district for urban (523 ha) and in sub-district for industrial area (311 ha).

Keywords: DEM SRTM X-C band, Sea level rise, Land subsidence, B2 SRES IPCC scenario, QuickBird

ABSTRAK Meningkatnya volume air laut menyebabkan kenaikan muka air laut yang mengancam keberadaan pulau-pulau kecil dan wilayah pesisir seperti pesisir Jakarta Utara. Selain karena kenaikan muka air laut, Jakarta Utara juga terancam oleh fenomena penurunan permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kenaikan muka air laut pada tahun 2030 dan dampaknya terhadap wilayah pesisir. Prediksi total tinggi muka air laut diperoleh berdasarkan data pasang surut (pasut), penurunan permukaan tanah, dan kenaikan muka air laut skenario B2 dari IPCC. Wilayah pesisir yang berpotensi tergenang karena kenaikan muka air laut diprediksi dengan data DEM SRTM X-C resolusi spasial 30 m. Analisis dampak kerusakan dilakukan dengan cara overlay antara potensi genangan dengan penggunaan lahan dari data QuickBird. Hasil memperlihatkan bahwa, prediksi total tinggi muka air laut tahun 2030 akibat pasut adalah 2,88 m, penurunan permukaan tanah 2,28 m, dan skenario IPCC 1,29 m, sehingga tinggi muka air laut rencana adalah 6,45 m. Jenis penggunaan lahan yang berpotensi rusak akibat tergenang didominasi oleh permukiman sebesar 1045 ha dan industri 563 ha. Permukiman yang berpotensi tergenang paling luas berada di Kecamatan Penjaringan dengan luas 523 ha dan wilayah industri berada di Kecamatan Cilincing dengan luas 171 ha.

Kata kunci: DEM SRTM X-C band, Kenaikan muka air laut, Penurunan permukaan tanah, skenario B2 SRES IPCC, QuickBird 140

Pemanfaatan Data Satelit untuk ...... (Nanin Anggraini et al.)

1 PENDAHULUAN Martadinata, pintu air pasar ikan, dan Pada tahun 1990, IPCC memper- perumahan nelayan Angke, dimana kirakan akan terjadi peningkatan emisi ketinggian air di Jalan RE Martadinata gas rumah kaca (GRK-dengan meng- mencapai 85 cm. Hasil pemantauan alat gunakan skenario bisnis) sehingga pengukur di pelabuhan , dunia akan lebih hangat 3,30 °C pada ketinggian muka air laut meningkat dari akhir abad berikutnya dengan kisaran 180 cm naik menjadi 228 cm. Akibat ketidakpastian 2,2–4,90 °C. Hulme (1999) kenaikan ini, Pantai Carnaval dan menyatakan peningkatan suhu dunia Pantai Marina terendam hingga (global warming) menyebabkan terjadinya mencapai 25 cm (www.investigasiduta pencairan lapisan es di daerah kutub info.com). Selain akibat dari fenomena sehingga volume air laut meningkat. kenaikan muka air laut dunia, banjir IPCC mencatat bahwa kenaikan muka rob di Jakarta Utara diperparah dengan air laut dunia meningkat selama abad adanya penurunan permukaan tanah. 20 dengan rata-rata peningkatan Faktor yang paling banyak mendominasi 1,7±0,5 mm per tahun (Chust et al., penurunan permukaan tanah di Jakarta 2009). adalah pengambilan air tanah yang IPCC (2000) melalui Special Report berlebihan, semakin meningkatnya on Emission Scenarios (SRES) merumus- bangunan baik industri ataupun kan satu set skenario emisi di atmosfer permukiman, serta akibat konsolidasi yang secara tidak langsung akan alami tanah aluvial (Abidin et al., 2011). menyebabkan terjadinya kenaikan muka Abidin et al. (2011) melakukan air laut. Skenario ini mencakup berbagai penelitian dengan menggunakan beberapa faktor yang akan mempengaruhi kondisi metode, yaitu dengan menggunakan emisi di masa depan, yaitu dari faktor Global Positioning System (GPS) dan demografi, serta perkembangan ekonomi Interferometric Synthetic Aperture Radar dan teknologi. Skenario mencakup per- (InSAR). Penelitian dilakukan di DKI kembangan masa depan dengan berbagai Jakarta pada periode 1982-2010. kondisi yang dapat mempengaruhi sumber Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penyebab GRK seperti dari alternatif secara umum laju penurunan permukaan pemakaian sumber energi dan perubahan tanah bervariasi di berbagai tempat lahan. Peningkatan emisi di atmosfer dengan laju 1-15 cm/tahun dan di lokasi akan mempengaruhi kondisi suhu di tertentu mencapai 20-28 cm/tahun. permukaan bumi sehingga lapisan es Penurunan permukaan tanah di wilayah yang berada di daerah kutub akan pesisir Jakarta Utara dilakukan pada mencair dan menambah volume air laut periode Juni 2006-Februari 2007 meng- dunia. Meningkatnya volume air laut gunakan metode InSAR dan diketahui dunia mengancam keberadaan pulau- laju penurunan permukaan tanah di pulau kecil dan wilayah pesisir yang wilayah tersebut adalah 12 cm/tahun. landai. Fenomena penurunan permukaan DKI Jakarta yang berbatasan tanah dan kenaikan muka air laut di dengan Teluk Jakarta memiliki potensi wilayah pesisir Jakarta Utara meng- terkena bencana yang diakibatkan oleh akibatkan banjir rob semakin sering kenaikan muka air laut. Wilayah terjadi yang berdampak besar pada Jakarta Utara memiliki bentuk topografi kerusakan lingkungan, seperti pada yang relatif rendah dan datar sehingga permukiman, industri, dan persediaan wilayah pesisir ini menjadi langganan air tanah segar dari pesisir akuifer. Oleh banjir (rob) akibat kenaikan muka air karena itu diperlukan adanya peren- laut seperti yang terjadi pada Bulan canaan pembangunan berbasiskan pada November 2011. Banjir rob telah mitigasi bencana. Salah satunya adalah merendam pertigaan Jalan RE mengetahui tinggi muka air laut serta 141

Jurnal Penginderaan Jauh Vol. 9 No. 2 Desember 2012 : 140-151 dampak yang disebabkan oleh peristiwa 2 METODE tersebut. Tinggi muka air laut, distribusi 2.1 Lokasi dan Data genangan serta dampak yang ditimbulkan dapat diprediksi dan dievaluasi dengan Lokasi penelitian adalah wilayah menggunakan data penginderan jauh pesisir Jakarta Utara yang terletak satelit resolusi spasial tinggi dan DEM. antara 06°10’00” Lintang Selatan dan DEM adalah model digital dari 106°20’00” Bujur Timur dengan luas ketinggian (topografi) suatu wilayah 146,66 km2. Wilayah pesisir ini permukaan bumi, dimana setiap pikselnya membentang dari Barat ke Timur mempunyai informasi titik koordinat sepanjang ±35 km dan menjorok ke (XY) dan ketinggian (Z). Pemanfaatan darat sejauh 4-10 km (BPS, 2011). DEM untuk pemetaan genangan air Daerah kajian terdiri dari enam yang diakibatkan oleh berbagai bencana kecamatan, yaitu Penjaringan, telah dilakukan oleh banyak peneliti, , Tanjung Priok, Koja, Kelapa seperti: pemetaan daerah resiko kenaikan Gading, dan Cilincing seperti dapat muka air laut (Bachtiar dan Novico, dilihat pada Gambar 2-1. 2012; Dasanto, 2010; Julzarika, 2010), Data yang digunakan pada dan pemetaan daerah resiko banjir penelitian ini terdiri dari: (Riyanto, 2009; Yulianto et al., 2009;  Mozaik citra satelit QuickBird perekaman Rosytha, 2011). Analisis dampak kerusakan akibat terjadinya genangan 15 Februari dan 13 Juni 2010 resolusi air dapat di evaluasi dengan memper- spasial 0,6 m. timbangkan kondisi penutup lahan yang  DEM SRTM X-C perekaman tahun diturunkan dengan menggunakan data 2000 dengan resolusi spasial 30 m. satelit resolusi spasial sangat tinggi.  Data pasut hasil pengukuran periode Penelitian ini bertujuan untuk 1984-2004 dari Bakosurtanal. memprediksi kenaikan muka air laut  Data laju penurunan permukaan pada tahun 2030 dan potensi dampak tanah periode Juni 2006 - Februari kerusakan penggunaan lahan yang 2007 hasil penelitian Abidin et al. mungkin terjadi di wilayah pesisir. (2011). Dengan mengetahui tinggi kenaikan  Data kenaikan muka air laut muka air dan potensi kerusakan yang berdasarkan skenario B2 SRES IPCC akan ditimbulkan,690000 maka695000 diharapkan700000 705000 tahun710 02000.00 715000 720000 pembangunan di wilayah pesisir akan PETA LOKASI PENELITIAN mempertimbangkan aspek bencana Batas wilayah administrasi (kelurahan N sehingga kerugian dapat dikurangi. dan kecamatan) wilayah Jakarta Utara. 9325000 9325000 Teluk Jakarta 5 0 5 10 Km

Kaliba ru Kam al M ua ra Koja Ut ara Penjaringan Koja Cilincing Ta njun g P rio k Legenda: Ra wa ba dak Ut ara Pluit Cilincing Kap uk M ua ra Padem angan W arakas Lag oa Anco l Tanjung Priok 9320000 Keb un Baw a ng Sem pe r Tim ur Maru nda 9320000 Batas lokasi penelitian Pap ang go Tu gu U tara Pen ja rin ga n Ra wa ba dak Sela ta Pejag alan Pad em an gan Ba ra t Batas administrasi desa Sem pe r Barat Pad em an gan Timu r Batas administrasi kecamatan Sun ter A gun g Sun ter Ja ya Batas administrasi kotamadya Jakarta Barat Ro ro tan Suka pu ra Kelap a Gad in g B arat

Jakarta Pusat Sumber: Peg ang saa n Du a 1. Peta batas administrasi Bakosurtanal 9315000 Kelap a Gad in g Tim ur Jakarta Timur 9315000 2. Hasil pengolahan data

Peta Inset Legenda: Jakarta Selatan 9310000 9310000 Batas administrasi desa Nanin Anggraini (NPM: 1106044024) Batas administrasi kecamatan JENJANG MAGISTER Batas administrasi kotamadya PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA 690000 695000 Gambar700000 2-1: Lokasi705000 penelitian710000 715000 720000 2013 142

Pemanfaatan Data Satelit untuk ...... (Nanin Anggraini et al.)

2.2 Metode Pengolahan Data x : tahun perolehan data Alur penelitian diperlihatkan pada 18.61 : periode pasut Gambar 2-2, dimana tahapan kegiatan Δh : perubahan kenaikan tinggi pasut terdiri dari pemetaan daerah potensi ΔL : laju penurunan permukaan tanah. genangan dan analisis dampak kerusakan akibat genangan. Selanjutnya, pemetaan potensi genangan dilakukan dengan memetakan 2.2.1 Pemetaan daerah genangan besar prediksi kenaikan muka air laut Pembangunan perlu memperhati- pada data DEM sehingga diperoleh kan dampak terburuk yang dapat terjadi lokasi pesisir yang memiliki ketinggian sehingga diperlukan adanya perencanaan, sama dengan kenaikan muka air laut salah satunya dengan memperhitung- tersebut. Titik ketinggian yang berada di kan faktor kenaikan muka air laut dekat garis pantai dan dalam batas rencana. Tinggi muka air laut rencana wilayah pesisir tersebut yang kemudian adalah tinggi muka air laut dari hasil digunakan sebagai batas jauh genangan. penggabungan tinggi muka air laut Proses deliniasi antara titik ketinggian antara variabel pasut, skenario B2, dan dilakukan untuk memperoleh poligon penurunan permukaan tanah dimana potensi genangan akibat terjadinya semua variabel dianggap terjadi pada kenaikan muka air laut. waktu yang bersamaan. Prediksi total 2.2.2 Analisis dampak kerusakan kenaikan muka air laut (i1) tahun 2030 untuk parameter pasut dapat diperoleh Analisis dampak kerusakan di- dengan menggunakan persamaan (2-1): peroleh dari hasil overlay antara poligon genangan dengan informasi spasial

(i1) = * Δh (2-1) penggunaan lahan. Langkah awal pada

pembuatan informasi spasial penggunaan Prediksi total kenaikan muka air laut lahan adalah dengan melakukan koreksi akibat parameter skenario B2 dan geometrik dan mozaik pada citra penurunan permukaan tanah dapat QuickBird hasil perekaman tanggal 15 dihitung dengan menggunakan persamaan Februari dan 13 Juni 2010 sehingga (2-2) dan (2-3). Persamaan (2-4) digunakan menjadi data citra yang siap olah. untuk menghitung prediksi total Informasi spasial penggunaan lahan kenaikan muka air laut rencana. diperoleh dengan menggunakan metode

(i2) = (2030-x) * skenario B2 (2-2) interpretasi dan klasifikasi visual on

(i3) = (2030-x) * ΔL (2-3) screen digitation pada mozaik citra

(i4) = Σ (i1, i2, i3) (2-4) QuickBird. Proses digitasi dilakukan dengan mengacu pada SNI 7645:2010 Keterangan: (BSN, 2010) tentang klasifikasi penutup i1 : prediksi total kenaikan muka air lahan. Hasil deliniasi berupa poligon laut parameter pasut kelas penggunaan lahan dengan format i2 : prediksi total kenaikan muka air shape file. Informasi kerusakan laut parameter B2 penggunaan lahan diperoleh melalui i3 : prediksi total kenaikan muka air proses overlay antara informasi spasial laut parameter penurunan per- penggunaan lahan dengan poligon mukaan tanah genangan. Penggunaan lahan yang i4 : prediksi total kenaikan muka air berada pada poligon genangan dihitung laut rencana sebagai kerusakan lingkungan. 143

Jurnal Penginderaan Jauh Vol. 9 No. 2 Desember 2012 : 140-151

QuickBird DEM 1. Pasang surut 2. Laju penurunan permukaan tanah 3. Skenario B2 Mozaik band

Koreksi geometrik Perhitungan tinggi kenaikan muka air laut

Klasifikasi

Penentuan potensi genangan

Informasi spasial Daerah potensi penggunaan lahan genangan

Batas Overlay administrasi

Perhitungan luas kerusakan

Luas kerusakan penggunaan lahan

Gambar 2-2: Flowchart penelitian

3 HASIL DAN PEMBAHASAN permukaan tanah dengan kenaikan 3.1 Analisis Potensi Genangan muka air laut sangat besar terutama bagi permukiman, industri, pertanian, Prediksi kenaikan muka air laut perikanan, dan persediaan air tanah pada kegiatan ini diasumsikan sebagai segar dari pesisir akuifer (Abidin et al., prediksi pada kondisi statis dan tidak 2011). adaantisipasi (pembangunan tanggul, breaker water, dan lain-lain) akan Prediksi tinggi kenaikan muka air terjadinya kenaikan muka air laut. laut berdasarkan pasut diperoleh dari Kenaikan muka air laut dapat dilihat analisis data pasut pada periode 1984- dari kondisi pasut, tsunami, gelombang 2004. Periode tersebut telah melampaui badai, gelombang (wave set-up), dan periode satu kali pasut (18,61 tahun) dampak pemanasan global (Triatmodjo, dan diperoleh rata-rata tinggi pasut 2,05 1999). Selain variabel tersebut, m. Hal ini berarti bahwa dalam satu penurunan permukaan tanah juga perlu periode pasut (18,61 tahun) terjadi mendapatkan perhatian mengingat kenaikan pasut sebesar 2,05 m, sehingga dampak gabungan antara penurunan dengan menggunakan persamaan 2-1 144

Pemanfaatan Data Satelit untuk ...... (Nanin Anggraini et al.) maka diprediksi total tinggi muka air digunakan pada wilayah Jakarta Utara laut akibat pasut untuk tahun 2030 karena lebih bersifat lokal dibandingkan adalah 2,88 m. Wilayah yang berpotensi skenario lainnya. Skenario ini tergenang berdasarkan parameter pasut menyatakan bahwa meningkatnya suhu diperlihatkan pada Gambar 3-1. sebesar 2,4°C akan menyebabkan Parameter berikutnya adalah peningkatan paras muka air laut 0,20- penurunan permukaan tanah yang saat 0,43 m setiap 10 tahun, maka ini terjadi di DKI Jakarta. Penurunan berdasarkan persamaan (2-3) prediksi permukaan tanah memicu meningkatnya total kenaikan muka air laut pada tahun permukaan air laut sehingga menyebab- 2030 adalah 1,29 m. Wilayah Jakarta kan terjadinya intrusi air laut ke Utara yang berpotensi tergenang akibat daratan. Berdasarkan hasil penelitian parameter skenario B2 disajikan pada Abidin et al. (2011) laju penurunan Gambar 3-3. permukaan tanah di Jakarta Utara Kenaikan muka air laut rencana adalah sebesar 0,12 m per tahun. sebagai hasil gabungan antara pasut, skenario B2, dan penurunan permukaan Sehingga berdasarkan persamaan (2-2) tanah di Jakarta Utara adalah 6,45 m. maka penurunan permukaan tanah Tingginya muka air tersebut akan 0,12 m per tahun berpotensi untuk menggenangi wilayah pesisir bahkan menyebabkan total kenaikan muka air dapat menjangkau daratan di luar batas laut setinggi 2,28 m pada tahun 2030. pesisir seperti yang ditunjukkan pada Distribusi genangan yang disebabkan garis kuning pada Gambar 3-4. Genangan oleh penurunan permukaan tanah dapat tidak hanya menggenangi wilayah pesisir dilihat pada Gambar 3-2. tetapi telah menjangkau wilayah yang Selain akibat pasut dan fenomena lebih jauh. Melalui interpretasi visual, penurunan permukaan tanah, parameter genangan paling jauh (melampaui batas ketiga adalah adanya peningkatan suhu pesisir) terjadi di Kecamatan Penjaringan dunia juga memberikan kontribusi yang yang meliputi Kelurahan Kamal Muara, besar pada kenaikan muka air laut. Kapuk Muara, Pluit, Pejagalan, dan Lembaga IPCC melalui Special Report on Penjaringan, Kelurahan Ancol Kecamatan Emission Scenarios (SRES) merumuskan Pademangan; Kelurahan Papanggo satu set skenario emisi di atmosfer yang Kecamatan Tanjung Priok; dan secara tidak langsung akan menyebab- Kecamatan Cilincing yang meliputi Kelurahan Kalibaru, Cilincing, dan kan terjadinya kenaikan paras muka air Marunda. Jangkauan genangan yang laut. Skenario ini mencakup berbagai semakin jauh ke arah daratan disebabkan faktor yang akan mempengaruhi kondisi oleh ketinggian wilayah Jakarta Utara penyerab dan penyebab emisi GRK di rendah hanya berkisar 0-2 m dpl dan masa depan, yaitu dari faktor demografi, tidak adanya penahan arus gelombang perkembangan ekonomi, teknologi, seperti bangunan tanggul atau hutan pemakaian sumber energi dan mangrove. Wilayah Jakarta Utara yang perubahan lahan. Skenario mencakup landai dan penggunaan lahan yang Skenario tersebut terbagi menjadi enam, tidak memperhatikan daya lingkungan yaitu A1T, A1B, A1F1, A2, B1, dan B2. telah menyebabkan genangan akibat Penelitian ini menggunakan kenaikan muka air laut semakin ke arah skenario B2 karena lebih sesuai daratan. 145

Jurnal Penginderaan Jauh Vol. 9 No. 2 Desember 2012 : 140-151

Gambar 3-1: Informasi spasial prediksi jauh genangan tahun 2030 berdasarkan tinggi pasut

Gambar 3-2: Informasi spasial prediksi jauh genangan tahun 2030 berdasarkan penurunan permukaan tanah

Gambar 3-3: Informasi spasial prediksi jauh genangan tahun 2030 berdasarkan skenario B2 146

Pemanfaatan Data Satelit untuk ...... (Nanin Anggraini et al.)

Gambar 3-4: Informasi spasial prediksi jauh genangan tahun 2030 berdasarkan tinggi muka air rencana

3.2 Potensi Dampak Genangan penggabungan antara data potensi Adanya genangan akibat banjir genangan dan penggunaan lahan pada rob berdampak pada kerusakan tahun yang sama, tetapi karena tidak lingkungan di wilayah pesisir. Jakarta diperolehnya rencana penggunaan lahan tahun 2030, maka dilakukan asumsi Utara telah mengalami pembangunan bahwa penggunaan lahan tidak berubah yang sangat pesat, hal ini ditunjukkan selama periode 2010-2030. Luas dengan bervariasinya penggunaan lahan kerusakan lahan yang diperoleh dari di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil hasil penggabungan antara prediksi analisis visual data citra satelit Quick- jauh genangan tahun 2030 dengan Bird, penggunaan lahan di Jakarta informasi spasial penggunaan lahan Utara didominasi oleh permukiman dan tahun 2010 diperlihatkan pada Gambar industri. Hasil delinasi citra satelit 3-7. Genangan berpotensi terjadi di QuickBird berupa informasi spasial Kecamatan Penjaringan, Pademangan, penggunaan lahan dapat memberikan Tanjung Priok, Cilincing, dan Koja. informasi luas penggunaan lahan di Penggunaan lahan yang paling banyak wilayah tersebut. Penggunaan lahan tergenang adalah permukiman dan permukiman mendominasi seluas 5178 industri dibandingkan dengan ha dan industri 2878 ha. Penggunaan penggunaan lahan lainnya. Permukiman lahan permukiman paling luas berada di berpotensi tergenang hingga mencapai Kecamatan Penjaringan, yaitu 1344 ha luas 1045 ha dan kawasan industri dan Tanjung Priok seluas 1134 ha. seluas 563 ha. Hal ini tentunya sangat Untuk kawasan industri paling luas merugikan bagi masyarakat serta berada di Kecamatan Tanjung Priok dan pelaku industri. Selain permukiman dan Cilincing, sedangkan untuk areal industri, penggunaan lahan yang persawahan paling luas berada di mengalami kerugian akibat genangan Kecamatan Cilincing. Informasi spasial adalah tambak, sawah, dan kebun dan luas penggunaan lahan Jakarta (Gambar 3-8). Penggunaan lahan Utara dapat dilihat pada Gambar 3-5 permukiman paling luas tergenang dan 3-6. akibat kenaikan muka air laut rencana Dengan mengetahui kondisi berada di Kecamatan Penjaringan penggunaan lahan di Jakarta Utara, maka dengan luas 523 ha dan di Kecamatan dapat diprediksikan luas kerusakan Cilincing 311 ha. Kawasan industri yang lahan akibat adanya genangan. Pada berpotensi tergenang berada di dasarnya potensi kerusakan memerlukan Kecamatan Cilincing yang mencapai luas 147

PETA INFORMASI SPASIAL 690000 695000 700000 705000 710000 715000 9335000 9335000 PENGGUNAAN LAHAN TERGENANG

N

Jurnal Penginderaan Jauh Vol. 9 No. 2 Desember 2012 : 140-151 5 0 5 10Km

9330000 9330000 Datum : WGS 84 171 ha dan di Kecamatan Pademangan lahan yang tergenang per kecamatan Proyeksi : SUTM 48 Legenda: dengan luas 152 ha. Luas penggunaan dapat dilihat pada Gambar 3-9. Penggunaan Lahan Industri Jalan Kebun Ladang/Tegalan Mangrove Teluk Jakarta 9325000 9325000 Pasir Permukiman Rawa Sawah Koja Cilincing Semak Penjaringan Pademangan Sungai Tanjung Priok Tambak Tanah Terbuka Tubuh Air Legenda: 9320000 Penggunaan Lahan 9320000 Batas administrasi kotamadya Industri Jakarta Barat Jauh genangan Jalan Batas administrasi kecamatan Kebun Kelapa Gading Batas administrasi kelurahan Ladang/Tegalan Jakarta Pusat Mangrove Sumber: Pasir 1. Citra satelit QuickBird Permukiman Jakarta Timur 2. Hasil digitasi Rawa Sawah Semak Sungai 9315000 9315000 Tambak Tanah Terbuka Tubuh Air Peta inset Batas administrasi kotamadya Nanin Anggraini (NPM: 1106044024) Jakarta Selatan Batas administrasi kelurahan JENJANG MAGISTER Batas administrasi kecamatan PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA 690000 Gambar 36-95000: Informasi spasial700000 penggunaan705000 lahan Jakarta710000 Utara tahun715000 2010 2013

PETA INFORMASI SPASIAL 690000 695000 700000 705000 710000 715000 9335000 9335000 PENGGUNAAN LAHAN TERGENANG

N

5 0 5 10Km

9330000 9330000 Datum : WGS 84 Proyeksi : SUTM 48

Legenda: Gambar 3-6: Luas penggunaan lahan Jakarta Utara tahun 2010 Penggunaan Lahan Industri Jalan Kebun Ladang/Tegalan Mangrove Teluk Jakarta 9325000 9325000 Pasir Permukiman Rawa Sawah Koja Cilincing Semak Penjaringan Pademangan Sungai Tanjung Priok Tambak Tanah Terbuka Tubuh Air

Legenda: 9320000 9320000 Batas administrasi kotamadya Penggunaan Lahan Jakarta Barat Industri Batas administrasi kecamatan Jalan Batas administrasi kecamatan Kelapa Gading Batas administrasi kelurahan Kebun Jakarta Pusat Ladang/Tegalan Sumber: Mangrove 1. Citra satelit QuickBird Pasir Jakarta Timur 2. Hasil digitasi Permukiman Rawa Sawah Semak 9315000 Sungai 9315000 Tambak Tanah Terbuka Tubuh Air Peta inset Nanin Anggraini (NPM: 1106044024) Batas administrasi kotamadya Jakarta Selatan Jauh genangan JENJANG MAGISTER Batas administrasi kecamatan PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN Batas administrasi kelurahan PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA 690000 Gambar 3-697500:0 Informasi spasial700000 penggunaan705000 lahan tahun710000 2010 yang tergenang715000 . 2013 148

Pemanfaatan Data Satelit untuk ...... (Nanin Anggraini et al.)

Gambar 3-8: Luas penggunaan lahan tahun 2010 yang tergenang

Gambar 3-9: Luas penggunaan lahan tahun 2010 yang tergenang pada setiap kecamatan

4 KESIMPULAN  Kenaikan muka air laut meng- Penelitian ini menggunakan DEM akibatkan terjadinya potensi genangan SRTM X-C band dan QuickBird untuk pada wilayah permukiman dan menganalisis potensi genangan dan industri di Kecamatan Penjaringan, dampaknya karena kenaikan muka air Pademangan, Tanjung Priok, Cilincing, laut, beberapa hasil yang diperoleh dan Koja. Permukiman berpotensi ter- adalah: genang hingga mencapai luas 1045 ha  Prediksi tinggi muka air laut untuk dan kawasan industri seluas 563 ha. tahun 2030 akibat pasut adalah 2,88  Penggunaan lahan permukiman paling m, penurunan permukaan tanah 2,28 luas tergenang akibat kenaikan muka m, dan skenario IPCC 1,29 m sehingga air laut rencana berada pada tinggi muka air laut rencana adalah Kecamatan Penjaringan dengan luas 6,45 m. 523 ha dan Kecamatan Cilincing 311 149

Jurnal Penginderaan Jauh Vol. 9 No. 2 Desember 2012 : 140-151

ha. Kawasan industri yang berpotensi Estuarine, Coastal and Shelf tergenang berada di Kecamatan Science, Vol.84. Cilincing yang mencapai luas 171 ha Dasanto, B.D., 2010, “Penilaian Dampak dan di Kecamatan Pademangan Kenaikan Muka Air Laut pada dengan luas 152 ha. Wilayah Pantai: Studi Kasus Kabupaten Indramayu”, Jurnal UCAPAN TERIMA KASIH Hidrosfir Indonesia, Vol. 5 No. 2 Penulis sampaikan terima kasih pp.43-53. kepada Atriyon Julzarika dan Silvia atas Hulme, M., Mitchel J., Ingram W., Lowe J., Johns T., and M.N.D. Viner, bantuan, dukungan data, serta 1999, “Climate Change Scenarios informasi untuk pembuatan karya tulis for Global Impacts Studies”, ini. Penulis juga mengucapkan terima Global Environmental Change, kasih kepada Dr. Ir. Dony Kushardono, Vol.9. M.Eng. atas segala masukan dan IPCC, 2000. Special Report on Emissions koreksinya. Scenarios, The Press Syndicate of The University of Cambridge. DAFTAR RUJUKAN United Kingdom. Abidin, H.Z., Andreas H, Gumilar I, Julzarika, A., 2010, Pemodelan 3D Kota Fukuda Y., Pohan Y.E., and T. Semarang Terhadap Kenaikan Deguchi, 2011, “Land Subsidance Muka Air Laut dengan Citra Satelit of Jakarta (Indonesia) and its SPOT 5, Lib. UGM. Relation with Urban Development”, Riyanto, I., 2009. Pemetaan Daerah Nat. Hazards. Vol.59, pp.1753- Potensi Banjir dengan Segmentasi 1771. Data Digital Elevation Model Studi Bachtiar, H. dan F. Novico, 2012, Kasus: DAS di DKI “Analisis Spasial Potensi Bahaya Jakarta, 2007, Tesis. UI. R2osytha, A., 2011, Studi Analisa Banjir Daerah Pantai Terhadap dengan Menggunakan Teknologi Perubahan Iklim (Studi Kasus: Penginderaan Jauh dan SIG di Pulau Bali)”, Kolokium Hasil Kabupaten Bojonegoro, Thesis. Penelitian dan Pengembangan ITS. Surabaya. Sumber Daya Air. Triatmodjo, B., 2008, Teknik Pantai. BPS, 2011, Jakarta Utara dalam angka. Beta Offset, ISBN: 979-8541-05- BPS Kota Administrasi Jakarta 7. Utara. ISBN: 0215-4153. Yulianto, F., Marfai M.A., Parwati, dan BSN, 2010. Klasifikasi penutup lahan. Suwarsono, 2009, ”Model Chust, G., Borja A., Liria P., Galparsoro I., Simulasi Luapan Banjir Sungai Marcos M., and A. Caballero, Ciliwung di Wilayah Kampung 2009, “Human Impact Overwhelm Melayu–Bukit Duri Jakarta”, The Effects of Sea-Level Rise on Jurnal Penginderaan Jauh dan Basque Coastal Habitats (N Pengolahan Data Citra Digital, Vol. Spain) Between 1954 and 2004”, 6, pp. 43-53.

150