Penjual Kedondong Dan Keripik Pisang Di Universitas Sam Ratulangi Manado
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016 PENJUAL KEDONDONG DAN KERIPIK PISANG DI UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Melinda A. Manutty NIM 080817001 ABSTRACT The informal sector are also found at the University of Sam Ratulangi, they sold drinks and snacks in all the faculty. Marketers this trading at a gate or on the cusp of arround campus, bananas green ice, coconut young ice, Opa Alex jelly ice , meatballs, kedondong, crisps bananas etc. They sold huckster at the University of Sam Ratulangi by means of a huckster will carry them in front of the breastbone those who placed inside a small basket tied by a drawstring plastic and was hanged in their necks. They walked went around campus to peddle their trading up even often we see them until the afternoon. Almost all the seller kedondong and chips this mobile were children who dropped out of school, between the ages of 12-26 years, they comes from the town of Gorontalo come try their luck in Manado hopes to get a bite of rice. But to be a seller of kedondong not required qualification and appearance interesting, are especially only a willingness to work without shame and prestige. There are two factors causing they choose to into sellers kedondong, because dropouts so they do not have requested qualification as conditions must in search of work, and secondly because the economy family who cannot so they choose to wander and jobs to help their parents. Keywords: kedondong, snack, seller 1 Pendahuluan alam amat besar dan banyak Jumlah penduduk yang hewan yang dimiliki akan tetapi semakin pesat yang tidak di- jika alat-alat kerja yang imbangi dengan jumlah lapa- digunakan masih sangat seder- ngan pekerjaan yang tersedia, hana, hasil yang dicapai akan menjadikan masyarakat harus tidak memuaskan. Bagi produksi berlomba-lomba untuk bisa yang penting adalah adanya mendapatkan pekerjaan agar kerja yang efisien dan efektif. dapat memenuhi kebu-tuhan Kondisi alam dapat memberikan hidupnya. Bahkan untuk masukan terhadap perkem- mendapatkan pekerjaan dengan bangan tertentu atau menjurus gaji sesuai Upah Minimum ke arah perkembangan yang lain, Pekerja (UMP) yang telah akan tetapi kondisi alam tidak ditetapkan pemerintahpun tidak menetapkan secara mutlak garis- mudah karena ketatnya per- garis mana yang akan diikuti saingan dalam mencari peker- perkembangan ekonomi. Manu- jaan, karena setiap perusahaan sia merupakan faktor yang aktif akan melihat tingkat pendidikan dalam menanggapi pengaruh dari pelamar. Susahnya mencari alam itu. pekerjaan di kota-kota besar Masalah dari mata penca- Indonesia termasuk Manado harian hidup tidak semata-mata membuat tidak sedikit orang ditinjau dari segi teknologinya yang memilih berdagang. melainkan dari pola-pola Apabila kita perhatikan setiap aktivitas dan interaksi yang negara atau daerah yang kondisi menguasai proses produksi, kehidupan ekonominya rendah distribusi dan konsumsi. atau di bawah rata-rata adalah Studi mengenai mata negara atau daerah yang tingkat pencaharian hidup seperti yang pengetahuan tekniknya masih dilakukan oleh antropologi ber- rendah. Walaupun kekayaan hubungan erat dengan tingkat- 2 Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016 tingkat masyarakat dalam per- Pekerjaan di bidang sektor kembangannya sebelum masya- informal juga banyak ditemui di rakat itu mencapai tingkat Universitas Sam Ratulangi, teknologi mesin. Mata penca- mereka menjajakan minuman harian hidup yang terdapat pada dan makanan ringan di semua masyarakat dapat dibagi dalam 2 fakultas. Para penjual-penjual ini kategori : berjualan di pintu gerbang atau a. Mata pencaharian hidup yang berada di batas lingkungan intinya bersifat mengum- kampus seperti, Es Pisang Ijo, Es pulkan bahan-bahan maka- Kelapa Muda, Es Jelly Opa Alex, nan yang sudah disediakan Bakso Tusuk, kedondong, keripik oleh alam. pisang dan lain-lain. Mereka b. Mata pencaharian hidup yang berjualan di luar lingkungan intinya adalah menghasilkan kampus tapi masih bisa produksi artinya, masyarakat dijangkau sehingga memu- mengolah alam sebagaimana dahkan mahasiswa yang hendak adanya dan menghasilkan membeli jajanan karena tidak kebutuhan untuk hidup. perlu pergi jauh keluar kampus. (Harsojo, 1967) Sedangkan untuk penjual kedondong dan keripik pisang Sektor informal mudah keliling, mereka menjajakan disajikan sebagai lapangan jualannya di setiap fakultas di pekerjaan bagi masyarakat yang Universitas Sam Ratulangi tingkat pendidikannya rendah dengan cara menggendong maupun bisa digeluti dari semua jualan mereka di depan dada kalangan baik dari anak-anak mereka yang diletakkan di dalam sampai orang dewasa, tidak keranjang kecil yang diikat heran sekarang banyak masya- dengan tali plastik dan digan- rakat yang memilih untuk tung di leher mereka. Mereka menekuni bisnis ini. berjalan berkeliling kampus 3 untuk menjajakan jualan mereka yang dihadapi (Poerwanto, sampai habis bahkan sering kita 2006). menemui mereka sampai sore Menurut Marzali, strategi hari, mereka duduk berkelompok adapatasi merupakan perilaku di pertigaan jalan depan Fakultas manusia dalam mengalokasikan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ada sumberdaya yang mereka miliki beberapa dari penjual kedon- dalam menghadapi masalah- dong ini bahkan masih terlihat masalah sebagai pilihan –pilihan anak –anak dan remaja. Bahkan tindakan yang tepat guna sesuai rata-rata dari penjual kedondong dengan lingkungan sosial, dan keripik pisang ini adalah kultural, ekonomi dan ekologi anak-anak yang putus sekolah. ditempat dimana mereka hidup Strategi Adaptasi (Marzali 2003:26). Secara umum strategi adap- Adaptasi merupakan tingkah tasi dapat diartikan sebagai laku penyesuai yang menunjuk rencana tindakan yang dilakukan pada tindakan. Proses adaptasi manusia baik secara sadar merupakan salah satu bagian maupun dalam keadaan tidak dari proses evolusi kebudayaan, sadar, secara eksplisit, maupun yakni proses yang mencakup implisit dalam merespon ber- rangkaian usaha-usaha manusia bagai kondisi internal atau untuk menyesuaikan diri atau eksternal. Pemahaman terhadap memberi respon terhadap peru- strategi adaptasi yang dite- bahan lingkungan, fisik maupun rapkan mencerminkan bentuk ekonomi yang terjadi seiring kognitif yang dipelajari melalui waktu. sosialisasi dari pendukung suatu Pengambilan Keputusan budaya, yang kemudian dihara- Pada dasarnya setiap manusia pkan mampu memberikan pen- yang masih hidup akan selalu jelasan terhadap fenomena sosial berhadapan dengan masalah, baik masalah besar ataupun 4 Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016 kecil, masalah pribadi ataupun berdasarkan keputusan yang kelompok dan untuk menyele- akan diambil. Orang memiliki saikannya manusia akan mencari banyak pengalaman akan lebih solusi dari permasalahan ter- matang dalam membuat sebut dan segera menetapkan keputusan, sekalipun peristiwa keputusan yang terbaik untuk lampau tidak sama dengan menyelesaikan masalah tersebut. peristiwa hari ini. Menurut George R. Terry 3. Fakta pengambilan keputusan adalah Pengambilan keputusan ber- pemilihan alternatif perilaku dasrkan fakta dapat memberikan (kelakuan) tertentu dari dua atau keputusan yang baik. Tingkat lebih alternatif yang ada. kepercayaan terhadap pengam- Ada beberapa dasar pen- bilan keputusan juga naik, dekatan yang bisa digunakan sehingga orang dapat menerima dalam pengambilan keputusan keputusan yang dibuat dengan digunakan menurut Terry dan rela dan lapang dada. Brinckloe, antara lain : 4. Wewenang 1. Intuisi Biasanya pengambilan kepu- Dimana pengambilan kepu- tusan berdasarkan wewenang tusan yang didasarkan pada dilakukan oleh seorang pemim- intuisi atau perasaan bersifat pin terhadap bawahannya atau subjektif sehingga mudah kepada yang tingkat kedudu- terkena pengaruh. kannya lebih rendah. 2. Pengalaman 5. Logika atau rasional Pengambilan keputusan ber- Pengambilan keputusan ber- dasarkan pengalaman memiliki dasarkan logika ialah suatu studi manfaat bagi pengetahuan yang rasional terhadap semua praktis, yaitu seseorang dapat unsur pada setiap sisi dalam memperkirakan suatu keadaan proses pengambilan keputusan 5 karena keputusan yang dihasil- kebudayaan dapat diartikan “hal- kan bersifat objektif, logis, lebih hal yang bersangkutan dengan transparan, konsisten untuk akal”. Sedangkan Nata “budaya” memanksimumkan hasil atau merupakan perkembangan ma- nilai dalam batas kendala jemuk dari “budi daya” yang tertentu. Ada beberapa hal juga berarti “daya dari budi” sehingga perlu diperhatikan dalam dibedakan antara “Eudaya” yang pengambilan keputusan secara berarti “daya dari Eudi” yang logika, yaitu kejelasan masalah, berupa cipta, karsa dan rasa orientasi tujuan, pengetahuan dengan “kebudayaan” yang alternatif, preferensi yang jelas berarti hasil dari cipta, karsa dan dan hasil maksimal. rasa (Munandar Sulaeman, Kebudayaan 1998:). Kebudayaan ataupun yang Dengan demikian hampir disebut peradaban mengandung semua tindakan manusia adalah pengertian yang luas, meliputi kebudayaan, karena jumlah pemahaman perasaan suatu tindakan yang dilakukannya bangsa yang kompleks, meliputi dalam kehidupan bermasyarakat pengetahuan, kepercayaan, seni, yang tidak dibiasakannya moral, hukum, adat istiadat dengan belajar (tindakan naluri, (kebiasaan) dan pembawaaan reflex, atau tindakan-tindakan lainnya yang diperoleh dari yang dilakukan akibat suatu anggota masyarakat (Taylor proses fisiologi, maupun ber- 1897). bagai tindakan membabi buta), sangat terbatas. Bahkan berbagai Menurut Koenjaraningrat tindakan yang merupakan naluri- (1980), kata “kebudayaan” nya (misalnya makan, minum, berasaal dari kata sansakerta dan