EKRANISASI NOVEL “DENG YI GE REN KAFEI” KARYA GIDDENS KO KE BENTUK FILM “DENG YI GE REN KAFEI” KARYA JIANG JIN LIN 江金霖《等一个人咖啡》的电影与九把刀《等一个人咖 啡》的小说改编 “Jiāng jīn lín《Děng Yīgè Rén Kāfēi》De Diàn yǐng Yǔ Jiǔ Bǎ Dāo《Děng Yīgè Rén Kāfēi》De Xiǎo shuō Gǎibiān”

SKRIPSI

OLEH:

SRI ELKANA BARUS 160710029

PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2020

ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

iv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

EKRANISASI NOVEL “DENG YI GE REN KAFEI” KARYA GIDDENS KO KE BENTUK FILM “DENG YI GE REN KAFEI” KARYA JIANG JIN LIN 江金霖《等一个人咖啡》的电影与九把刀《等一个人咖啡》的小说改编 “Jiāngjīnlín 《Děng Yīgè Rén Kāfēi》De Diànyǐng Yǔ Jiǔ Bǎ Dāo《Děng Yīgè Rén Kāfēi》De Xiǎoshuō Gǎibiān”

SRI ELKANA BARUS 160710029

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Ekranisasi Novel Děng Yīgè Rén Kāfēi karya Giddens Ko Ke Dalam Film Děng Yīgè Rén Kāfēi Karya Jiang Jin Lin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses ekranisasi alur, latar dan tokoh dalam bentuk kategori penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi yang terdapat dalam novel ke film Děng Yīgè Rén Kāfē. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Děng Yīgè Rén Kāfēi karya Giddens Ko dan film Děng Yīgè Rén Kāfēi karya Jiang Jin Lin. Data diperoleh dengan teknik membaca, menonton, menganalisis dan mencatat. Fokus penelitian ini adalah proses ekranisasi alur, latar dan tokoh. Berdasarkan hasil penelitian menunjukaan bahwa proses ekranisasi novel Děng Yīgè Rén Kāfēi karya Giddens Ko ke film Děng Yīgè Rén Kāfēi karya Jiang Jin Lin menimbulkan berbagai perubahan pada aspek penciutan, penambahan dan perubahan bervariasi yang menyangkut pada unsur alur, latar dan tokoh. Proses penciutan alur pada adegan saat Albus meracik kopi, A Tuo yang datang ke kafe bersama teman-temannya, A Tuo dan Li si ying ke bioskop maupun beberapa peristiwa lainnya mengalami proses penciutan alur. Penambahan latar pada adegan di dapur saat Li Si Ying belajar memasak, di restoran seafood tempat A Tuo bekerja dan di sebuah gang saat A Tuo dan Li Si Ying diserang kelompok Gangster telah mengalami penambahan latar. Dan perubahan bervariasi tokoh yang menunjukan penggambaran Tokoh A Tuo dan Albus telah mengalami perubahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa cerita dalam film secara keseluruhan masih relevan dengan cerita yang ada didalam novel, hanya saja terdapat beberapa adegan yang divisualisasikan membuat film terasa menarik.

Kata kunci: Ekranisasi, Sastra, Děng Yīgè Rén Kāfēi, Giddens Ko, Jiang Jin Lin

v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

THE NOVEL ECRANIZATION “DENG YI GE REN KAFEI” BY GIDDENS KO TO THE FORM OF THE FILM “DENG YI GE REN KAFEI” BY JIANG JIN LIN

ABSTRACT

This research is entitled Ekranisasi Novel Děng Yīgè Rén Kāfēi by Giddens Ko Into the Film Děng Yīgè Rén Kāfēi by Jiang Jin Lin. This study aims to describe the process of extracting the plot, setting and character in the form of the various categories of shrinkage, additions and changes contained in the novel to the film Děng Yīgè Rén Kāfē. The research method used in this research is descriptive qualitative. The data sources of this research are the novel Děng Yīgè Rén Kāfēi by Giddens Ko and the film Děng Yīgè Rén Kāfēi by Jiang Jin Lin. Data obtained by reading, watching, analyzing and taking notes. The focus of this research is the process of ekranisasi path, setting and characters. Based on the research results, it shows that the process of ecranization of the novel Děng Yīgè Rén Kāfēi by Giddens Ko to the film Děng Yīgè Rén Kāfēi by Jiang Jin Lin led to various changes in the aspects of contraction, additions and varied changes related to plot, setting and character elements. The process of shrinking the plot in the scene when Albus was concocting coffee, A Tuo, who came to the cafe with his friends, A Tuo and Li Si Ying to the cinema as well as several other events experienced a process of shrinking. The addition of scenes to scenes in the kitchen where Li Si Ying is learning to cook, at the seafood restaurant where A Tuo works and in an alley where A Tuo and Li Si Ying are attacked by a gang of gangsters have all added settings. And changes in the various characters that show the portrayal of A Tuo and Albus characters have changed. Thus, it can be concluded that the story in the film as a whole is still relevant to the story in the novel, it's just that there are several scenes that are visualized to make the film feel interesting.

Keywords: ekranization, literature, Děng Yīgè Rén Kāfēi, Giddens Ko, Jiang Jin Lin

vi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha kuasa atas kasih dan karuniya-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

“Ekranisasi Novel “Deng Yi Ge Ren Kafei” Karya Giddens Ko Ke Dalam Film

“Deng Yi Ge Ren Kafei” Karya Jiang Jin Lin. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan strata satu (S-1) pada jurusan Bahasa

Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penyusunan skripi ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak yang telah memberikan dukungan, doa, semangat, dan bimbingan kepada penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan segenap hati ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Budaya Universiitas Sumatera Utara.

2. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum, Ph.D. Selaku ketua Program Studi

Bahasa Mandarin Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL selaku Sekretaris Program Studi

Bahasa Mandarin Universita Sumatera Utara.

4. Ibu Intan Erwani, S.S., M.Hum., Selaku dosen pembimbing dalam

penelitian skripsi ini. Tidak ada kata yang dapat mewakili rasa terima

kasih peneliti kepada beliau karena telah banyak memberikan

vii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh dosen dan staf pengajar di Program Studi Bahasa Mandarin

Fakultas ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak

memberikan pengajaran dan bimbingan kepada penulis selama masa

perkuliahan sehingga memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

6. Keluarga penulis, Kepada kedua orang tua penulis, Alm Bapak Ramli

Barus dan Ibu Idanurseri Tarigan yang telah bersusah payah membina,

membiayai, dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dari

kecil hingga sekarang selalu ada untuk memotivasi penulis hingga

mencapai gelar sarjana. Dan ketiga saudara penulis kakak dan abang

Paul Abefto Barus, Salsalina Barus, Elyana Barus terima kasih penulis

sampaikan atas dukungan motivasi dan selalu memberikan semangat

kepada penulis.

7. Kepada seluruh teman stambuk 2016 Program Studi Bahasa Mandarin

Fakulta Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Terima kasih

penulis sampaikan untuk dukungan, saran, kritik dan untuk

kebersamaan kita selama empat tahun masa perkuliahan kita yang

banyak kesan dan pastinya akan merindukan suasana kelas. Semoga

impian dan cita-cita kita semua bisa tercapai.

8. Kepada sahabat penulis Sri Elbina Barus, Silvia Yunita Surbakti, Indah

Tama Bukit yang selalu memberikan dukungan motivasi kepada

penulis dari masih SMA selalu ada untuk memberikan semangat

viii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dalam menulis skripsi ini walau kita sudah jarang jumpa semoga

selalu diberikan kesehatan dan semoga cita-cita kita tercapai.

9. Kepada teman-teman “Koro Squad” Santi, Yanti, Juli, Indah, Restu,

Sonata, Grace, Sutri, Sarah, Desry, Regina yang menjadi teman

sekaligus sahabat penulis selama perkuliahan di program Studi Bahasa

Mandarin. Terima kasih telah menjadi teman terbaik yang selalu

memberikan dukungan motivasi dan semangat untuk penulis. Semoga

kita semua tetap bisa jadi sahabat yang baik sampai tua dan semoga

cita-cita kita semua tercapai.

10. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dikemudian hari terkusus bagi Program Studi

Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universita Sumatera Utara.

Medan, 2 Desember 2020 Peneliti,

Sri Elkana Barus NIM: 160710029

ix UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan……………………………………………………………...i

Pengesahan……………………………………………………………………….ii

Pernyatan Orisinalitas…………………………………………………………..iv

ABSTRAK...... v

ABSTRACT...... vi

KATA PENGANTAR...... vii

DAFTAR ISI...... x

DAFTAR GAMBAR...... xiii

BAB I PENDAHULUAN...... i

1.1 Latar Belakang...... 1

1.2 Rumusan Masalah...... 8

1.3 Batasan Masalah...... 9

1.4 Tujuan Penelitian...... 9

1.5 Manfaat Penelitian...... 9

1.5.1 Manfaat Teoritis...... 9

1.5.2 Manfaat Praktis...... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...... 11

2.1 Konsep...... 11

2.1.1 Ekranisasi...... 11

2.1.2 Novel...... 12

2.1.3 Film...... 13

2.2 Landasan Teori...... 14

2.2.1 Ekranisasi...... 14

x UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.2.2 Unsur-Unsur Intrinsik...... 17

2.3 Tinjauan Pustaka...... 23

BAB III METODE PENELITIAN...... 27

3.1 Metode Penelitian...... 27

3.2 Data dan Sumber Data...... 28

3.2.1 Data...... 28

3.2.2 Sumber Data...... 28

3.3 Metode Pengumpulan Data...... 31

3.4 Metode Analisis Data...... 32

BAB IV PEMBAHASAN...... 34

4.1 Ekranisasi Alur Dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi...... 38

4.1.1Penciutan/Pengurangan Alur dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén

Kāfēi...... 39

4.1.2 Penambahan Alur Dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi...... 54

4.1.3 Perubahan Bervariasi Alur Dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén

Kāfēi...... 64

4.2 Ekranisasi Latar Dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi...... 72

4.2.1 Penambahan Latar dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi...... 73

4.2.2 Perubahan Bervariasi Latar dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén

Kāfēi...... 80

4.3 Ekranisasi Tokoh Dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi...... 90

4.3.1 Penciutan Tokoh dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi...... 90

4.3.2 Penambahan Tokoh dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi....99

4.3.3 Perubahan Bervariasi Tokoh dalam Novel ke Film Děng Yī

xi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gè Rén Kāfēi...... 102

BAB V PENUTUP...... 110

5.1 Kesimpulan...... 110

5.2 Saran...... 113

DAFTAR PUSTAKA...... 115

LAMPIRAN...... 117

xii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1.1 Adegan tokoh Albus mer acik kopi untuk Luan Dian wang...... 40

Gambar 4.1.1.2 Adegan tokoh A Tuo datang ke kafe bersama teman- temannya...... 43

Gambar 4.1.1.3 Adegan tokoh A Tuo mengajak Li Si Ying ke apartement A Bao untuk menonton film...... 46

Gambar 4.1.1.4 Adegan tokoh A Tuo dan Li Si Ying makan di penatu...... 50

Gambar 4.1.1.5 Adegan tokoh A Tuo dan Li Si Ying berusaha pergi dari apartement karena diserang sekelompok gangster...... 53

Gambar 4.1.2.1 Adegan tokoh A Tuo menangis karena terharu menonton film...57

Gambar 4.1.2.2 Adegan tokoh Li Si Ying belajar memasak dengan Jin Dao Shen...... 60

Gambar 4.1.2.3 Adegan tokoh Albus bertanya kepada Li Si Ying untuk bekerja di kafe...... 62

Gambar 4.1.3.1 Adegan tokoh Li Si Ying bertemu dengan Zeyu didepan perpustakaan...... 65

Gambar 4.1.3.2 Adegan tokoh Li Si Ying bertanya kepada A Tuo tentang kekasihnya...... 68

Gambar 4.1.3.3 Adegan tokoh Lao Ban Niang pergi keliling dunia...... 71

Gambar 4.2.1.1 Adegan tokoh Jin Dao Shen mengajari Li Si Ying memasak.....74

Gambar 4.2.1.2 Adegan tokoh A Tuo mengajak Li Si Ying ketempat dia bekerja di sebuah restauran...... 76

Gambar 4.2.1.3 Adegan tokoh A Tuo dan Li Si Ying dikejar sekelompok gangster di sebuah gang kecil...... 79

Gambar 4.2.2.1 Adegan tokoh Zeyu tertembak di depan restauran...... 82

Gambar 4.2.2.2 Adegan tokoh A Tuo dan Li SI Ying membuang sayur sawi di tepi danau...... 84

Gambar 4.2.2.3 Adegan tokoh Li Si Ying di asramanya...... 87

xiii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.2.2.4 Adegan tokoh Li Si Ying di kampusnya...... 89

Gambar 4.3.1.1 Adegan tokoh Li Si Ying dan teman seasramanya...... 92

Gambar 4.3.1.2 Adegan tokoh A Tuo, Li Si Ying dan Jin Dao Shen makan bersama...... 95

Gambar 4.3.1.3 Adegan tokoh Lao Ban Niang menceritakan asal mula dia membuka sebuah kafe...... 98

Gambar 4.3.2.1 Adegan tokoh Li Si Ying membela A Tuo saat diejek oleh teman-temannya...... 101

Gambar 4.3.3.1 Adegan tokoh Li Si Ying membantu A Tuo bekerja di sebuah restauran...... 104

Gambar 4.3.3.2 Adegan tokoh A Tuo kalah bertanding dari klub karate...... 106

Gambar 4.3.3.3 Adegan Lao Ban Niang menceritakan bahwa dia punya penyakit mag...... 108

xiv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya sastra baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, merupakan sebuah cerminan kehidupan masyarakat karena terinspirasi dari kisah-kisah kehidupan yang terjadi di masyarakat. Karya sastra juga merupakan karangan imajinatif yang menyajikan sebuah hiburan yang dapat memberi manfaat bagi para pembacanya, seperti hakikat sastra dulceetutile yaitu menyenangkan dan berguna (Wellek dan

Werren, 2014:23).

Secara umum, karya sastra dikelompokkan atas drama, puisi, dan prosa.

Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialog para tokohnya. Puisi adalah rangkaian kata yang sangat padu. Oleh karena itu, kejelasan sebuah puisi sangat bergantung pada ketepatan penggunaan kata serta kepaduan yang membentuknya. Prosa adalah suatu karya sastra yang berbentuk tulisan dan bersifat bebas, yang dimaksud dengan bersifat bebas adalah karya sastra ini tidak terikat oleh aturan-aturan penulisan karya sastra lainnya seperti rima, irama, diksi, dan lain-lain. Novel merupakan salah satu karya sastra berbentuk prosa yang di dalamnya terkandung cerita yang diungkapkan oleh pengarang dengan mengembangkan kisah yang terjadi dalam masyarakat.

Nurgiyantoro (1995:11) mengatakan bahwa “novel merupakan bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi”. Novel adalah salah satu karya sastra bersifat kreatif imajinatif yang mengemas persoalan kehidupan manusia secara

1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

kompleks dengan berbagai konflik, sehingga pembaca memperoleh pengalaman- pengalaman baru tentang kehidupan. Novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detil, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks.

Sejalan dengan perkembangan karya sastra, khalayak umum tidak hanya mengenal karya sastra melalui media cetak, tetapi juga melalui media audio visual seperti film, sinetron, video klip, film dokumenter dan sebagainya. Media audio visual menawarkan hiburan yang lebih canggih dan mudah bagi para penikmat karya sastra, contohnya film dengan menonton film kita hanya menggunakan dua panca indra kita yaitu mata dan telinga. Hal tersebut menyebabkan audio visual lebih digandrungi dari pada media cetak. Media audio visual dirasa lebih menarik, khususnya bagi orang-orang yang tidak suka membaca.

Eneste (1991:60) menyatakan bahwa film merupakan hasil kerja kolektif atau gotong royong. Bagus-tidaknya sebuah film akan sangat bergantung pada keharmonisan kerja unit-unit yang ada di dalamnya (produser, penulis, skenario, sutradara, juru kamera, penata artistik, perekam suara, para pemain, dan lain-lain.

Oleh karena itu, film merupakan medium audio visual, karenasuara pun ikut mengambil peranan di dalamnya.

Damono (2009:128) mengatakan bahwa alih wahana adalah perubahan dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain. Dalam bagian-bagian sebelumnya telah disinggung bahwa karya sastra tidak hanya bisa diterjemahkan, yaitu dialihkan dari satu bahasa ke bahasa lain, tetapi juga dialihwahanakan, yaitu diubah menjadi jenis kesenian lain. Seperti cerita rekaan, dapat diubah menjadi

2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

tari, drama, atau film. Hal sebaliknya juga dapat terjadi seperti novel yang ditulis berdasarkan film ataupun drama.

Pada umumnya film yang diangkat dari sebuah novel melibatkan dua orang yang penting yaitu pengarang dan sutradara. Cerita dalam novel ditentukan oleh sudut pandang pengarang sedangkan cerita dalam film diatur oleh sutradara.

Oleh karena itu dalam membuat sebuah film cerita yang ditampilkan tidak lagi mengikuti sudut pandang pengarang melainkan sudut pandang sutradara. Sudut pandang sutradara dan pengarang jelas berbeda. Pengarang dalam menulis sebuah novel berusahan menampilkan sebuah kualitas dari seni bahasa. Sedangkan sudut pandang sutradara dalam membuat film berusaha agar film yang dibuat menarik perhatian penonton, menghibur dan untuk kepentingan komersial.

Selanjutnya dalam mengangkat sebuah novel menjadi film tentu saja akan mengalami perubahan fungsi. Perubahan tersebut merupakan akibat dari perubahan pada alat-alat yang dipakai, Jika di dalam novel pengarang berusaha untuk mengilustrasikan dan menggambarkan keadaan atau peristiwa didalam novel hanya dilakukan dengan menggunakan media bahasa atau kata-kata.

Sedangkan didalam film peristiwa dan kejadiannya ditampilkan langsung menggunakan media gambar-gambar yang bergerak atau audiovisual. Novel merupakan bentuk visual yang mengarahkan pembaca untuk mengandalkan pembayangan cerita sedangkan film merupakan bentuk audiovisual yang memberikan gambaran cerita kepada penikmat film dengan memadukan antara dialog dengan ekspresi pemain.

3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Eneste (1991:9-10) berpendapat bahwa penonton biasanya kecewa setelah melihat film karena filmnya tidak seindah pada novel, jalan ceritanya tidak sama dengan novel, karakter tokoh dalam film tidak sama dengan novel, atau banyaknya perubahan yang terjadi dalam film yang membuatnya tidak sama dengan novel aslinya.

Perbedaan-perbedaan yang dirasakan tersebut tentu dilakukan bukan tanpa alasan. Yang pertama faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut yakni faktor durasi yang menyebabkan sutradara harus kreatif untuk dapat memilih dan memilah peristiwa-peristiwa yang penting untuk difilmkan. Yang kedua faktor dana dalam membuat sebuah film tentu membutuhkan dana yang cukup banyak seperti biaya properti, setting, aktor dan lain sebagainnya.Oleh karena itu, seringkali ditemui adanya perbedaan atau pergeseran khususnya berkaitan dengan alur, latar,tokoh dan penokohan dari novel yang difilmkan.

Disamping itu pengangkatan sebuah novel ke dalam bentuk film kini semakin mencuat di kalangan masyarakat. Seiring dengan perkembangan media penyampaian cerita. hal ini menimbulkan rasa penasaran para pembaca, apakah novel yang diangkat kedalam film akan sama dengan isi novelnya atau tidak.

Fenomena ini terjadi karena kesuksesan sebuah novel yang berhasil diminati oleh masyarakat luas dan biasanya mengalami cetakan ulang hingga berkali-kali sehingga membuat produser film tertarik untuk melayarputihkan novel tersebut dengan berbagai tujuan, yaitu merealisasikan imaji pembaca hingga ingin mengulang kesuksesan dari novel tersebut.

4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Salah satu novel yang sukses di angkat menjadi film yaitu novel karya

Giddens Ko berjudul You Are The Apple Of My Eye. Giddens Ko menuangkan kisah pengalaman masa mudanya dalam novel tersebut yang diangkat dari kisah nyata sang penulis. Dengan kesuksesan tersebut Giddens Ko kembali mencoba menulis novel keduanya yang berjudul Děng Yī Gè Rén Kāfēi (等一个人咖啡) yang telah di filmkan pada tahun 2014 dengan durasi 120 menit dan disutradarai oleh Chiang Chin Lin. Film ini diperankan oleh Vivian Sung, BruceHung, Megan

Lai, Marcus Chang. Pada tahun 2013 ia juga memenangkan penghargaan sebagai novel Cina terbaik yang berjudul Děng Yī Gè Rén Kāfēi dan menghasilkan pendapatan boxoffice mencapai 2 MiliyarYuan.

Novel ini bercerita tentang tokoh utama bernama Li Si Ying yang merupakan seorang siswi SMA yang bekerja di sebuah kafe bernama Děng Yī Gè

Rén Kāfēi. Di kafe ini Li Si Ying bertemu dengan senior yang handal dalam meracik kopi bernama Abusi yang merupakan seorang lesbian. Selama bekerja di kafe ini, Li Si Ying mulai tertarik kepada salah seorang pelanggan setia kafe tersebut yang merupakan seorang mahasiswa bernama Zeyu. Namun secara tidak sengaja Li Si Ying bertemu dengan A Tuo yang terkenal karena pacarnya direbut oleh seorang lesbian. Pada saat di cafe, Li Si Ying melihat A Tuo yang di ejek oleh teman-temannya merasa kesal dan membela A Tuo. Sejak saat itu Li Si Ying dan A Tuo menjadi teman dekat dan berpergian bersama teman-temanya.

Akhircerita Li Si Ying jatuh cinta kepada A Tuo namun pada saat dia menyadarinya A Tuo telah pergi keliling dunia.

5 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Melalui novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi penulis menemukan objek yang tepat bahwasanya novel yang merupakan hasil karya dari Giddens Ko tersebut telah difilmkan. Setelah penulis membaca novel dan menonton film Děng Yī Gè Rén

Kāfēi penulis merasa banyak sekali perbedaan yang terdapat antara novel dan film seperti pengurangan, penambahan, dan perubahan bervariasi pada alur latar dan tokoh novel dan film tersebut.

Salah satu contoh adanya proses ekranisasi berupa perubahan bervariasi alur terdapat dalam novel dan film dengan data:

嗯。阿拓搔搔头。 可以问阿不思是怎么横刀夺爱的吗? 我最喜欢听故事,因为故事用听的,远远比用看得要真实得多。

En. Ātuò sāo sāo tóu . kěyǐ wèn ābùsī shì zěnme héng dāo duóài dema ? wǒ zuì xǐhuān tīng gùshì , yīn wèi gùshì yòng tīng de , yuǎn yuǎn bǐ yòng kàn dé yào zhēnshí déduō .

“Hmmm.” A Tuo menggaruk-garuk kepalanya. “Bolehkah aku bertanya, bagaimana cara Albus merebut pacarmu?” Aku paling suka mendengar cerita, karena cerita yang didengar jauh lebih nyata dibanding dengan apa yang dilihat. (等一个人咖啡, Giddens Ko, 2016, 121)

Berdasarkan data kutipan novel diatas dapat dilihat bahwa tokoh utama Li

Si Ying yang bertanya kepada A Tuo karena merasa penasaran bagaimana Albus bisa merebut pacarnya yang bernama Wan-Wan. Namun didalam film adegan tersebut ditampilkan berbeda dengan yang dinovel, didalam film bukan Albus yang merebut pacarnya tapi Albus yang berubah kepribadian menjadi seorang lesbian dan pergi meninggalkan A Tuo hal tersebut dapat dilihat pada cuplikan scane berikut:

6 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

李思萤:原来,不是你女朋友被拉子抢走而是你女朋友变成拉子喔,天 啊那是什么样的戚觉以后好好保重,你难道没有想要追 回阿不思吗

Li Si Ying : Rupanya...bukan pacarmu direbut wanita lain tapi pacarmu menjadi lesbian oh, My God... Bagaimana rasanya apa kau tidak ingin mengejar Abusi? (等一个人咖啡,2014, 00:32:35)

Scane dalam film menunjukan adegan ketika Atuo mengantar Li Si Ying setelah pulang dari menonton diapartemen A Bao. Dalam perjalanan Li Si Ying memberitahu sebuah rahasia yang dia simpan bahwa dia menyukai seorang pelanggan di cafe tempat dia bekerja dan kemudia meminta A Tuo juga menceritakan sebuah rahasia yang dia simpan dan A Tuo memberitahu bahwa pacarnya menjadi seorang lesbian.

Berdasarkan persoalan-persoalan yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan ekranisasi. Bagaimana sebuah novel yang memiliki isi cerita yang panjang dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membaca, memahami dan membayangkan cerita yang ditulis oleh pengarang di jadikan sebuah film yang hanya memiliki durasi beberapa jam mampu merangkum seluruh isi novel dan berusaha untuk menampilkan isi novel.

7 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Selain itu juga alasan penulis memilih judul dan film ini karena penulis merasa terarik dengan kisahnya yang berusahan menampilkan kisah percintaan ditambah unsur komedinya. Novel dan film ini juga mengajarkan banyak hal tentang menghadapi kehidupan, persahabatan serta menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Karakter tokoh dalam novel ini juga sangat beragam seperti

Nonya Bos yang dalam kisah cintanya kita dapat belajar dalam menjalin sebuah hubunga kita tidak bisa takut melangkah. Kemudian ada Zeyu yang berusaha keras menyesuaikan dan merubah diri agar disukai oleh orang lain. Lalu ada Li Si

Ying yang terlalu fokus menyukai Zeyu hingga tidak menyadari rasa cinta dan perhatian A Tuo. Yang terakhir Tokoh A Tuo yang rela menagkis golok demi melindungi orang yang disayanginya.

1.2 Rumusan Masalah

Seperti yang telah dijelaskan dalam latar belakangmaka dapat diambil rumusanmasalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penciutan alur, latar dan tokoh dalam novel ke film Děng Yī Gè Rén

Kāfēi ?

2. Bagaimana penambahan alur, latar dan tokoh dalam novel ke film Děng Yī Gè

Rén Kāfēi ?

3. Bagaimana perubahan bervariasi alur, latar dan tokoh dalam novel ke film

Děng Yī Gè Rén Kāfēi ?

8 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan suatu batasan terhadap ruanglingkup dari suatu masalah agar pembahasan yang dilakukan tidak melebar sehingga dengan demikian penelitian yang sedang dikerjakan dapat lebih fokus pada satu pembahasan.

Dalam penelitian ini penulis membatasi pada unsur intrinsik yang terdapat pada novel dan film Děng Yī Gè Rén Kāfēi yakni pada :alur, latar, dan tokoh saja.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah ditentukan di atas adapun tujuan dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan penciutan yang muncul pada alur, latar, dan tokoh dalam

novel ke film Děng Yī Gè Rén Kāfēi.

2. Mendeskripsikan penambahan yang muncul pada alur, latar, dan tokoh dalam

nove ke film Děng Yī Gè Rén Kāfēi.

3. Mendeskripsikan perubahan bervariasi yang muncul pada alur, latar, dan tokoh

dalam novel ke film Děng Yī Gè Rén Kāfēi.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dalam pengembangan ilmu sastra khususnya analisis terhadap novel yang difilmkan.

9 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Selain itu penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan, masukan serta gambaran yang lebih luas bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dalam membahas mengenai sastra bandingan khususnya dibidang ekranisasi.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Peneltian ini dapat menambah wawasan pembaca tentang karya sastra

khususnya karya sastra Tiongkok.

2. Penelitian ini dapat membantu pembaca untuk menikmati dan memahami film

dan novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi karya Giddens Ko.

3. Memberikan apresiasi kepada para sineas dalam memproduksi sebuah novel ke

film sehingga dapat lebih baik lagi dan tidak mengecewakan yang telah

membaca novel malahan sebaliknya lebih puas setelah menonton filmnya.

10 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Konsep merupakan suatu bagian yang penting dalam sebuah penelitian, konsep mempunyai pengaruh dalam melihat suatu kualitas dari penelitian, penelitian yang baik merupakan hasil dari konsep yang dibuat dengan menarik dan unik. Pengertian konsep sendiri merupakan suatu inti dari sebuah penelitian yang akan dibahas. Konsep digunakan untuk menggolongkan, kelompokkan dan mengarahkan topik sebuah penelitian. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk menjelaskan setiap istilah yang digunakan dalam penelitian ini sehingga penulis dan pembaca mempunyai persepsi yang sama dalam memahaminya dan menghindari kesalahan dalam penelitian.

2.1.1 Ekranisasi

Ekranisasi berasal dari bahasa prancis yakni (ecran) yang berarti layar, istilah ekranisasi pertama kali dimunculkan oleh Blustone, yang berarti proses pemindahan atau perubahan bentuk dari sebuah novel ke dalam bentuk film.

Ekranisasi, menurut Eneste (1991:60) Ekranisasi adalah suatu proses pelayarputihan atau pemindahan atau pengangkatan sebuah novel ke dalam film.

Pemindahan dari novel ke layar putih mau tidak mau mengakibatkan timbulnya berbagai perubahan. Oleh karena itu, ekranisasi juga bisa disebut sebagai proses

11 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

perubahan bisa mengalami penciutan, penambahan (perluasan), dan perubahan dengan sejumlah variasi.

Proses perubahan dalam ekranisasi adalah proses perubahan yang terjadi dari awalnya novel yang berupa dunia kata-kata menjadi film yang disajikan dalam media visual dengan bentuk gambar-gambar bergerak yang berkesinambungan. Dapat pula didefinisikan sebagai terjadinya suatu perubahan pada proses penikmatan. yakni dari membaca menjadi menonton: penikmatnya sendiri berubah dari pembaca menjadi penonton (Eneste, 1991:61).

2.1.2 Novel

Novel merupakan salah satu karya sastra berbentuk prosa fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang- orang di sekelilingnya. Kisah-kisah yang diangkat dalam novel merupakan realita kehidupan di zaman novel itu diciptakan. Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar karena daya komunikasinya yang luas dalam masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu karya serius dan karya hiburan. Tetapi tidak semua yang mampu memberikan hiburan dapat dikatakan sebagai karya serius.

Sebuah novel serius bukan hanya dituntut sebagaikarya yang indah, menarik, menghibur, melainkan juga mendatangkan kepuasan batin setelah membaca.

Menurut Nurgiyantoro (2010:11) novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks. Hal itu

12 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

mencakup berbagai unsur cerita yang membangun novel itu. Novel kaya dengan cerita-cerita yang menarik. Hal tersebut dibangun oleh unsur-unsur cerita yang memberikan kebebasan kepada penulisnya untuk menulis lebih dari satu plot.

Novel dalam proses penciptaannya merupakan hasil karya individu, hasil karya melibatkan pemikiran, pengalaman, dan ide pengarang. Sedangkan film merupakan hasil kerja tim atau kelompok, dimana proses pembuatannya melibatkan sejumlah unsur atau profesi, antara lain: produser, penulis, sutradara, juru kamera, penata artistik, perekam suara, para pemain (Nugroho,2014:102,105).

2.1.3 Film

Film (Cinema) berasal dari kata Cinematographie yang memiliki arti cinema (gerak), tho atau phytos (cahaya) dan graphie atau grhap(tulisa, gambar,citra). Sehingga bisa diartikan film merupakan mewujudkan gerak dengan cahaya. Film juga merupakan gabungan dari beberapa unsur seni seperti seni rupa, seni fotografi, seni musik, seni tari, seni teater dll. Film adalah suatu hasil karya sastra karena film sendiri merupakan cerminan dari imajinasi pengarang yang bersifat audio visual sebagai suatu media menyampaikan informasi media massa, media komunikasi, media hiburan, dan pendidikan kepada khalayak umum.

Menurut Zulkarnain (1994:16) keberadaan film di tengah masyarakat mempunyai makna yang unik di antara medium komunikasi massa lain, selain dipandang sebagai medium komunikasi yang efektif dalam penyebarluasan ide dan gagasan, film juga merupakan medium ekspresi seni yang memberikan jalur

13 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

pengungkapan kreatifitas dari berbagai cabang seni, serta sebagai medium budaya yang dapat melukiskan kehidupan manusia dan watak dari suatu bangsa.

Menurut Eneste (1991:60) film merupakan hasil kerja kolektif atau gotong royong. Baik dan tidaknya sebuah film akan sangat bergantung pada keharmonisan kerja unit-unit yang ada di dalamnya (produser, penulis skenario, sutradara,juru kamera, penata artistik, perekam suara, para pemain, dan lain-lain).

Oleh karena itu, film merupakan medium audiovisual, suarapun ikut mengambil peranan di dalamnya.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Ekranisasi

Eneste (1991: 60) menyebutkan bahwa ekranisasi adalah suatu proses pelayar-putihan atau pemindahan/pengangkatan sebuah novel ke dalam film

(ecran) dalam bahasa Prancis berarti (layar). Ia juga menyebutkan bahwa dalam pemindahan dari novel ke layar putih mau tidak mau mengakibatkan timbulnya berbagai perubahan. Oleh karena itu, ekranisasi juga bisa disebut sebagai proses perubahan. Proses perubahan tersebut misalnya terjadi pada perubahan alat-alat yang dipakai yakni mengubah dunia kata-kata menjadi dunia gambar-gambar yang bergerak secara berkelanjutan. Proses penggarapan antara novel dan film juga berbeda, novel adalah hasil kreasi individual dan merupakan hasil kerja perseorangan sedangkan film merupakan hasil kerja yang melibatkan banyak orang antara lain produser, penulis skenario, sutradara, juru kamera, penata

14 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

artistik, perekam suara, pemain. Selain itu, terjadi pula perubahan pada proses penikmatan, yakni dari membaca menjadi menonton, penikmatnya sendiri berubah dari pembaca menjadi penonton. Pada perkembangannya sekarang, ekranisasi bukan saja perubahan atau adaptasi dari novel ke film, tetapi sekarang banyak pula bermunculan adaptasi dari film ke novel. Berkaitan dengan ini,

Damono (2005; 96) menyebutnya dengan istilah alih wahana. Dalam hal ini ia menjelaskan bahwa alih wahana adalah perubahan dari satu jenis kesenian ke dalam jenis kesenian lain.

Eneste (1991:61-66) juga mengatakan pemindahan dari novel ke layar lebar atau film mau tidak mau akan menimbulkan berbagai perubahan sebagai berikut:

1. Penciutan

Salah satu langkah yang dilakukan dalam proses ekranisasi novel ke film adalah penciutan atau pengurangan, penciutan dalam ekranisasi dapat diartikan sebagai sesuatu dalam novel yang disajikan dengan keindahan kata-kata, jika di filmkan akan mengalami penciutan karena tidak mungkin segala sesuatu yang ada dalam novel akan ada dalam film juga.

Menurut Eneste (1991:61) tidak semua hal yang diungkapkan dalam novel akan dijumpai pula dalam filmsebagian cerita, alur, tokoh, latar ataupun suasana novel tidak akan ditemui dalam film karena sutradara dan penulis skenario sudah memilihterlebih dahulu informasi-informasi yang dianggap penting.Lebih lanjut,

15 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Eneste (1991:61-62) menjelaskan bahwa pengurangan atau pemotongan unsur cerita sastra dilakukan karena beberapa hal, yaitu: a. Anggapan bahwa adegan dalam novel tidak begitu penting untuk ditampilkan di film. Selain itu, latar novel tidak mungkin dipindahkan ke dalam film secara keseluruhan karena film akan menjadi panjang sekali. Oleh sebab itu, latar yang ditampilkan dalam film adalah latar yang penting-penting saja. b. Alasan mengganggu, yaitu adanya anggapan bahwa menampilkan suatu adegan akan mengganggu gambaran terhadap cerita film. c. Adanya keterbatasan teknis film atau medium film bahwa tidak semua bagian adegan atau cerita dalam karya sastra dapat dihadirkan di dalam film.

2. Penambahan

Penambahan (perluasan) adalah penambahan unsur-unsur yang tidak terdapat di dalam novel tetapi ditemukan dalam film. Seperti halnya pengurangan, penambahan juga bisa terjadi pada cerita, alur, penokohan, latar, dan suasana. Hal itu dikarenakansegala sesuatu yang ada pada novel tidak selalu ada dalam film dan penulis skenario maupun sutradara telah menafsirkan terlebih dahulu novel yang akan difilmkan, dan seorang sutradara tentu mempunyai alasan untuk melakukannya.

Menurut Eneste (1991:64) seorang sutradara mempunyai alasan tertentu untuk melakukan penambahan pada proses transformasi karena penambahan itu penting dari sudut perfilman. Penambahan itu masih relevan dengan cerita secara

16 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

keseluruhan. Lebih lanjut Eneste (1991:67) mengatakan karena pertimbangan- pertimbangan tertentu, pembuat film terpaksa menambahi bagian-bagian tertentu dalam film, walaupun bagian-bagian itu tidak ditemui dalam novel.

3. Perubahan Bervariasi

Perubahan variasi disebabkan karena kemungkinan pembuat film merasa perlu untuk membuat variasi-variasi dalam film, sehingga terkesan film yang didasarkan atas novel itu tidak seasli novelnya (Eneste, 1991: 65-67).

Ekranisasi dikatakan sangat terbatas jangkauan dan pembahasannya karena hanya berbicara perubahan dalam bentuk penambahan, pengurangan/penciutan, da n perubahan variasi, itu pun masih ditambah lagi dengan penjelasan dan uraiannya yang tidak menunjukkan satu bentuk analisis yang mendalam. Oleh karena itu, untuk bisa mendapatkan kajian dan analisis yang lebih mendalam, pada praktik kerja penelitian ekranisasi dibutuhkan teori lain yang mendukung, sesuai dengan persoalan yang diangkat dalam penelitian tersebut (Damono, 2005: 133).

2.2.2 Unsur-Unsur Intrinsik

Nurgiyantoro (2013: 29) mengatakan unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai orang ketika membaca sebuah karya. Unsur intrinsik merupakan suatu unsur yang membangun karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur sebuah karya sastra. Unsur-unsur intrinsik tersebut antara lain peristiwa, cerita, plot/alur, penokohan, tema,latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan

17 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

lain-lain. Unsur-unsur intrinsik yang akan digunakan dalam penelitian ini hanya alur, latar dan tokoh.

1. Plot/Alur

Plot atau alur merupaka salah satu unsur yang penting diantara unsur intrinsik yang lain. Plot atau alur merupakan suatu unsur yang menyajikan urutan peristiwa secara kronologis dan runtut atau disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian dari tahapan-tahapan peristiwa sehingga membantu membentuk rangkaian cerita. Tahapan-tahapan pada alur tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Awal

Tahap awal sebuah cerita biasanya disebut sebagai tahap perkenalan.

Tahap perkenalan pada umumnya berisi sejumlah informasi penting yang berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya.

Fungsi pokok tahap awal sebuah cerita adalah memberikan informasi dan penjelasan khususnya yang berkaitan dengan pelataran dan penokohan.

Disamping memperkenalkan situasi latar dan tokoh cerita, dalam tahap ini juga diperkenalkan konflik sedikit demi sedikit (Nurgiyantoro, 2013: 201-204).

2.Tahap Tengah

Tahap tengah merupakan tahap cerita yang juga dapat disebut sebagai tahap pertikaian. Dalam tahap ini ditampilkan pertentangan dan atau konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya, menjadi semakin meningkat,

18 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

menjadi semakin menegangkan. Dalam tahap tengah inilah klimaks ditampilkan, yaitu ketika konflik utama telah mencapai titik intensitas tertinggi. Bagian tengah cerita merupakan bagian terpanjang dan terpenting dari karya fiksi yang bersangkutan. Pada bagian inilah inti cerita disajikan, yaitu tokoh-tokoh memainkan peran, peristiwa-peristiwa penting dikisahkan, konflik berkembang mencapai klimaks, dan pada umumnya tema pokok cerita diungkapkan

(Nurgiyantoro, 2013: 204-205).

3.Tahap Akhir

Tahap akhir dari sebuah cerita biasanya dikenal juga dengan tahap peleraian. Dimana pada tahap ini akan ditampilkan adegan tertentu sebagai akibat dari klimaks, semua konflik pada tahap ini telah berhasil diselesaikan. Pada tahap ini berisi tentang bagaimana akhir dari sebuah cerita apakah akhir dari cerita itu akhir bahagia (happyending) atau sebaliknya akhir yang sedih(sad ending).

2. Tema

Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan

(Hartoko dan Rahmanto dalam Nurgiyantoro, 2013 : 115). Tema menjadi dasar pengembangan keseluruhan cerita, maka ia pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Tema dapat kita temui setelah mengetahui jalan cerita yang disampaikan dalam sebuah karya sastra. Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu. Menemukan tema sebuah karya sastra juga harus

19 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

disimpulkan dari keseluruhan cerita, tidak hanya berdasarkan bagian-bagian tertentu cerita.

3. Latar

Latar ialah keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra. Budianta (2002: 86) mengatakan bahwa latar yakni segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra. Deskripsi latar dapat bersifat fisik, realistik, dokumenter, dapat pula berupa deskripsi perasaan.

Nurgiyantoro (1995: 227) membedakan latar menjadi tiga unsur pokok yaitu:

1. Latar Tempat yaitu menyarankan pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam karya sastra. Tempat yang digunakan dapat berupa tempat- tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa dama yang jelas.

2. Latar waktu yaitu menyarankan pada kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya sastra. Dalam sejumlah karya fiksi lain, latarwaktu mungkin justru tampak samar, tidak ditunjukkan secara jelas mungkin karena memang tidak penting untuk ditonjolkan dengan kaitan ceritanya.

3. Latar sosial yaitu menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan prilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya sastra.

4. Tokoh

20 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tokoh merupakan pelaku yang mengemban peristiwa yang akan ditampilkan dalam karya sastra tokoh memiliki fungsi sebagai penggerak cerita.

Tokoh cerita mempunyai tempat strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral ataupun sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca.

Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro 1995:165) tokoh cerita merupakan orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama oleh pembaca kualitas moral dan kecenderungan-kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan dilakukan dalam tindakan. Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa tokoh cerita adalah individu rekaan yang mempunyai watak dan perilaku tertentu sebagai pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita.

Tokoh dalam suatu karya fiksi dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang paling diutamakan dalam suatu cerita. Tokoh utama juga merupakan tokoh yang paling banyak kemunculannya didalam setiap kejadian baik sebagai pelaku kejadian atau yang dikenai kejadian karena tokoh utama selalu mempunyai hubungan dengan tokoh- tokoh yang lain dan tokoh utama sangat penting dalam menentukan perkembagan plot secara keseluruhan. Selain tokoh utama terdapat pula tokoh tambahan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang kemunculannya sedikit dalam cerita danperananya juga tidak terlalu penting kemunculannya hanya ada jika ada kaitanya dengan tokoh utama baik secara langsung maupun tidak langsung.

21 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

5. Sudut Pandang

Sudut pandang dianggap sebagai salah satu unsur fiksi yang penting dan menentukan. Karena sebelum pengarang menulis cerita, harus menentukan sudut pandang tertentu. Hal itu disebabkan sebuah karya yang menawarkan nilai-nilai, sikap, dan pandangan hidup oleh pengarang sengaja disiasati, dikontrol, dan disajikan dengan sarana sudut pandang, dengan sarana itu ia dapat mencurahkan berbagai sikap dan pandangannya melalui tokoh cerita. Sudut pandang terdapat banyak macamnya tergantung dari sudut mana ia dipandang dan seberapa rinci ia dibedakan. Pembedaan sudut pandang yang akan dikemukakan berikut berdasarkan pembedaan yang telah umum dilakukan orang, yaitu bentuk persona tokoh cerita: persona ketiga,persona pertama, dan ditambah persona kedua

(Nurgiyantoro 2013:347).

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan gaya yang digunakan dalam membuat karya sastra dengan bahasa yang lazim dan sesuai kepandaian pengarang membuat karya sastra. Gaya bahasa menempatkan diri sesuai jenis karya yang disajikan.

7. Amanat

Amanat dapat disebut juga sebuah pesan yang disampaikan pengarang.

Amanat dapat kita temukan pada akhir cerita dan dapat juga ditemukan pada alur cerita serta perilaku tokoh dalam cerita. Pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca, terdapat makna positif agar tidak hanya dibaca saja tetapi dihayati dan menjadi hikmah bagi pembaca. Amanat bisa menjadi potret

22 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

kehidupan yang sebenarnya. Sehingga menjadi solusi untuk fenomena yang ada disekitar pembaca.

2.3 Tinjauan Pustaka

Pada penelitian ini penulis memperoleh beberapa bahan yang menjadi refrensi penulis dalam mengerjakan tulisan iniyang sudah pernah diteliti oleh para peneliti sastra maupun pembelajar ilmu sastra yang mempunyai kaitan dengan bahan penelitian penulis sehingga sangat membantu penulis dalam mengerjakan tulisan ini. Adapun penelitian tersebut ialah:

Penelitian dengan objek yang sama membahas mengenai novel Děng Yī

Gè Rén Kāfē (等一个人咖啡) sudah pernah diteliti sebelumnya yaitu skripsi oleh

Annisah (2016) dengan judul skripsi “Analisis Penokohan Dan Tema Novel Cafe

Waiting Love (等一个人咖啡) Děng Yī Gè Rén Kāfēi karya Giddens Ko (jiuba dao)” di dalam skripsinya penulis berusaha memahami penokohan dan tema serta unsur-unsur intrinsik lainya yang berhubungan dengan penokohan dan tema pada novel café waiting love (等一个人咖啡) Děng Yī Gè Rén Kāfēi penelitian ini berkontribusi bagi penulis untuk lebih memahami siapa saja tokoh dalam novel tersebut begitu juga untuk memahami lebih dalam tentang novel tersebut.

Yang kedua mengenai ekranisasi novel ke film yaitu oleh Wulansari (2016) dengan judul skripsi “Ekranisasi Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye dan Film Bidadari-Bidadari Surga Kajian Humaniora”. Penelitian tersebut dilakukan untuk mendeskripsikan unsur-unsur struktural, aspek-aspek humaniora,

23 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dan perbedaan antara novel Bidadari-bidadari Surga Karya Tere Liye dan Film

“Bidadari-bidadari Surga”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam menganalisis struktural, humaniora, dan perbedaan antara novel dan film.

Ketiga oleh Nasution (2018) dengan judul skripsi “Ekranisasi Novel ke

Film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián Karya Ba Yue Chang An”. Penelitian tersebut mengkaji tentang proses alih wahana yang menimbulkan berbagai perubahan terutama menyangkut kepada alur dalam aspek penciutan dan penambahan dengan menggunakan pendekatan Ekranisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ekranisasi alur dalam bentuk aspek penciutan dan penambahan dalam ekranisasi. Penelitian ini memberi kontribusi bagi penulis dalam menganalisis usur intrinsik terutama dalam menganalisis alur yang mengalami proses ekranisasi.

Keempat oleh Yanti (2016) dengan judul skripsi “Ekranisasi Novel ke

Bentuk Film 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan

Rangga Almahendara”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan proses ekranisasi alur, tokoh, dan latar baik, dalam bentuk kategorisasi aspek penciutan, penambahan, maupun perubahan bervariasi dalam ekranisasi novel ke bentuk film 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga

Almahendra. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa proses ekranisasi yang terjadi pada unsur alur, tokoh, dan latar, yaitu adanya penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi. Penciutan alur, tokoh, dan latar terjadi karena media yang digunakan dalam pembuatan novel dan film berbeda. Secara keseluruhan penciutan yang dilakukan dalam visualisasinya ke bentuk film masih wajar

24 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dilakukan karena penghilangan cerita, tokoh, dan latar diambil pada bagian yang tidak begitu penting untuk divisualisasikan. Penelitian ini memberi kontribusi bagi penulis untuk mengetahui proses ekranisasi novel ke film penelitian ini sangat membantu penulis dalam menganalisis ekranisasi yang terjadi pada tokoh dan latar dalam novel. Juga berkontribusi dalam mencarirefrensi teori-teori terkait kajian sastra bandingan.

Kelima oleh Rahman (2016) dengan judul skripsi “Ekranisasi Novel 5Cm

Karya Doni Dirgantoro Terhadap Film 5Cm Karya Rizal Mantovani Dan

Implikasinya Pada Pembelajaran Sastra Di SMA” pada skripsinya meneliti tentang bagaimana ekranisasi alur latar serta tokoh dan penokohan metode penelitian yang digunakan yaitu metode informal dengan menyajikan hasil berupa kata-kata yang diseskripsikan secara sistematis. Dan instrumen penelitiannya menggunakan tabel yang digunakan untuk mencatat hasil ekranisasi novel 5 Cm

Karya Rizal Doni Dirgantoro.

Hua 华 (2013) dengan judul “Cóng Xiǎo Shuō Dào Diànyǐng De Zhǔtí

Shàn Biàn Lùn “Wàn jiàn chuān xīn” De yǐng shìhuà gǎibiān” dalam jurnalnya membahas tentang perubahan tema dari novel ke film “wàn jiàn chuān xīn” dalam mengadaptasi novel ke film sutradara lebih menyederhanakan hubungan karakter tokoh nya. Kemudian ada juga penghilangan beberapa tokoh dalam novel ke film. Dalam novel penulis membangun kesadaran tokoh akan kelas sosial, namun dalam film kelas sosial tersebut tidak ditampilkan secara langsung dan efektif.

25 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Zhen 真(2016) dengan judul”Qiǎn tán yán gēlíng xiǎoshuō “lù fàn yān shí” de diàn yǐng gǎibiān” dalam jurnal membahas tentang bagaimana perubahan kepribadian dan interaksi emosional antara perempuan Lu Yan Shi dan Feng Wan

Yu perbedaan-perbedaan yang disebutkan dalam mengadaptasi novel ke film yaitu Pertama, dalam film, Wan Yu pergi ke "pengangkatan stasiun" terlepas dari halangan putrinya, tetapi dalam buku aslinya, keduanya tidak benar-benar bertemu, hanya satu pertukaran telepon; kedua, Wan Yu menyiapkan roti dan pakaian,

Dalam karya aslinya, Wan Yu mengirim slip pengiriman uang yang besar untuk

Yan Shi, ketiga, detail "perceraian" yang tidak disebutkan dalam film, keempat, hubungan dengan wanita Chong qing dalam perjalanan untuk melarikan diri. Ini juga mencerminkan masalah penyederhanaan karakter, narasi datar, dan hiburan berlebihan dalam film domestik kontemporer, yang patut mendapat perhatian dalam pembuatan dan penelitian film.

26 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis (Raco, 2010: 05). Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi.Seorang peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya.

Raco (2010: 62-63) mengatakan keunggulan yang dimiliki oleh metode kualitatif. Pertama yaitu bahwa datanya sangat mendasar karena berdasarkan fakta, peristiwa dan realita. Jadi bukan rekayasa peneliti. Kedua pembahasan yang mendalam dan berpusat karena datanya digali secara mendalam. Keterlibatan peneliti dalam penelitian yang cukup lama dan memperhitungkan semua faktor yang mengitarinya seperti ideologi, politik, ekonomi, budaya menunjukkan kedalaman makna yang nantinya dihasilkan lewat metode ini.

Tujuan dilakukanya penelitian deskriptif kualitatif ini tidak hanya untuk menjelaskan masalah yang akan diteliti dan diamati secara menyeluruh tetapi juga mempunyai tujuan lain yakni sejalan dengan rumusan masalah dan pertanyaan

27 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

penelitianyang dikemukakan sebelumnya akan dijawab melalui metode deskriptif kualitatif tersebut.

3.2 Data dan Sumber Data

3.2.1 Data

Data adalah kumpulan informasi yang didapat oleh penulis sedangkan sumber data adalah dari mana data tersebut diperoleh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dalam bentuk teks yang terdiri dari kata-kata, kalimat, dialog dan kutipan yang diperoleh dari buku, artikel, dan pustaka deskriptif yang berupa uraian cerita dalam novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi karya Giddens Ko.

3.2.2 Sumber Data

Adapun sumber data pada sebuah penelitian terdiri atas dua bagian, yaitu;

A. Data Primer

Sumber Data primer adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama). Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono: 2016: 225).

Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kalimat dan kutipan pada novel mandarin berbentuk e-book yang berjudul Děng Yī Gè Rén

Kāfēi karya Giddens Ko dan untuk novel terjemahannya yang berjudul Děng Yī

Gè Rén Kāfēi versi indonesia diterbitkan oleh Haru pada tahun 2016 yang berjumlah 404 halaman. Selain itu penulis juga memperoleh data dari film yang digunakan penulis berupa kalimat dialog dalam film yang berjudul Děng Yī Gè

28 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Rén Kāfēi yang diproduksi oleh Jiang Jin Lin yang dirilis pada tanggal 15 Agustus

2014 dan berdurasi 1 jam 58 menit. Yang di unduh melalui situs https://bioskopkaca21.com

Novel

Judul : Děng Yī Gè Rén Kāfēi (等一个人咖啡)

Penulis : Giddens Ko

Penerbit : Haru

Tahun Terbit : 2016

Penerjemah : Julianti

Bahasa : Mandarin dan Indonesia

Jumlah Halaman : 404 Halaman

29 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Film

Judul : Děng Yī Gè Rén Kāfēi (等一个人咖啡)

Sutradara : Jiang Jin Lin

Produser : Angie Chai

Penulis Naskah : Giddens Ko

Artis : Vivian Sung (Li Si Ying), Megan Lai (Abusi),

Vivian Chow (pemilik cafe), Li Ang Chang (Zeyu),

BruceHung ( A Tuo), Pauline Lan ( Brother Bao Wife),Lee

Luo ( Bao)

Tanggal rilis : 15 Agustus 2014

Distribusi : K4s Motion Studio, Vie Vision Pictures, Amazing Film

Studio, Star RitzProductions

Bahasa : Mandarin

Durasi : 1 Jam 58 Menit

Gendre : Comedy, Romantis

B. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder

30 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dapat di peroleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan jurnal, dan lain- lain.

Data sekunder sangat bermanfaat dalam memahami masalah apa yang akan diteliti, data sekunder juga sangat bermanfaat untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik melalui pengalaman-pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti. Data sekunder yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa jurnal, skripsi, buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yaitu tentang ekranisasi.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode membaca, menonton, mencatat, dan mengklasifikasi data. Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam metode pengumpulan data tersebut.

1. Membaca novel Děng Yī Gè Rén Kāfē karya Giddens Ko secara berulang-ulang

dengan cermat untuk memahami isi novel dan pemahaman tentang unsur

intrinsik pada novel berupa alur latar dan tokoh dalam novel, kemudian

menandai kata-kata yang mengalami proses ekranisasi seperti pengurangan,

penambahan, serta perubahan bervariasi.

2. Menonton film Děng Yī Gè Rén Kāfēi karya Chiang Chin Lin secara berulang-

ulang untuk memahami isi film sehingga dapat membedakan antara novel yang

sudah dibaca, kemudian menandaikutipan kata-kata/dialog juga scane yang

mengalami proses ekranisasi.

31 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3. Mencatat data-data dari sumber data, yang berupa kalimat pada kutipan yang

terdapat pada novel dan dialog yang terdapat pada film Děng Yī Gè Rén Kāfēi

yang menunjukkan adanya proses ekranisasi pada unsur alur, latar dan tokoh.

4. Mengklasifikasi atau mengkelompokkan data-data berupa kalimat atau dialog

pada novel dan film Děng Yī Gè Rén Kāfē yakni dengan mengkelompokkan

apa saja yang menjadi ekranisasi pada alur, latar, dan tokoh sehingga lebih

memudahkan penulis dalam memahami dan menyajikan data.

3.4 Metode Analisis Data

Faruk (2012: 56) mengatakan bahwa analisis data pertama-tama adalah penganalisisan sumber-sumber sesuai dengan teori yang digunakan. Selanjutnya pemaknaan terhadap karya yang diteliti dan kemudian membandingkan struktur kedua karya tersebut. Untuk itu, langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penganalisisan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Membaca novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi secara berulang-ulang sehingga

mendapatkan proses ekranisasi pada alur, latar ,dan tokoh.

2. Melakukan analisis pada novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi kemudian membaginya

dalam kategori penambahan pengurangan dan perubahan bervariasi.

3. Menonton film Děng Yī Gè Rén Kāfēi secara berulang-ulang kemudian

menandai setiap scane yang menunjukkan proses ekranisasi pada alur, latar,

dan tokoh.

32 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4. Melakukan analisis pada film Děng Yī Gè Rén Kāfēi kemudian membaginya

kepada kategori penambahan, pengurangan, dan perubahan bervariasi.

5. Membandingkan proses ekranisasi alur, latar dan tokoh pada novel dan film

Děng Yī Gè Rén Kāfēi.

33 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Bab ini membahas tentang analisis terhadap proses ekranisasi novel ke film Děng Yī Gè Rén Kāfēi (等一个人咖啡) sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini yang meliputi 3 hal yaitu: ekranisasi pada alur, latar dan tokoh antar novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi (等一个人咖啡) karya Giddens Ko ke dalam film Děng Yī Gè Rén Kāfēi (等一个人咖啡) karya Jiang Jin Lin. Data diasajikan dalam bentuk tabel dan pembahasan deskripsi dari setiap aspek yang mengalami proses ekranisai alur, latar, dan tokoh

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ekranisasi Eneste

(1991:60) yang mendefinisikan bahwa ekranisasi adalah suatu proses pelayarputihan atau pemindahan atau pengangkatan sebuah novel ke dalam film.

Pemindahan dari novel ke layar putih mau tidak mau mengakibatkan timbulnya berbagai perubahan. Dengan kata lain, ekranisasi juga dapat disebut sebagai proses perubahan yang mengalami penciutan, penambahan (perluasan), dan perubahan dengan sejumlah variasi. Selain itu juga digunakan teori unsur intrinsik yang dikemukakan Nurgiyantoro berkaitan dengan alur latar dan tokoh.

34 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.1.1 Tabel Hasil Ekranisasi Novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi

Tabel 1. Proses Ekranisasi Alur Berdasarkan Aspek Penciutan, Penambahan dan Perubaan Bervariasi No Penciutan/Pengurangan Penambahan Perubahan Bervariasi

Bagian dalam novel Adegan dalam film Bagian dala Adegan dalam Bagian dalam Adegan dalam m novel film novel film

1 Albus pergi kedapur sa Albus langsung A Bao yang A Tuo dan A Bao Pertemuan antara Li pertemuan antara mbil membawa meracik minuman mengajak Li menangis melihat Si Ying dengan Zeyu Li Si Ying dengan kucingnya A ku dan ia dan menambahkan Si Ying untuk akirh dari cerita berada didalam kafe. Zeyu berada di berniat untuk kecoa menonton film film yang mereka depan perustakaan. mencampur minuman yang berjudul tonton dengan kotoran kucing The Green Mile 2 A Tuo dan teman- A Tuo dan teman- Setelah selesai Setelah A Tuo dan Albus yang merebut Pacar A Tuo temanya makan dan temanya hanya makan A Tuo Li Si Ying selesai pacar A Tuo wan- berubah jadi minum dikafe berdiri dimeja dan Li Si Ying makan mereka wan seorang lesbian konter dan mengejek langsung pergi masih belajar A Tuo meninggalkan masak dari Jin Dao restoran Shen penatu 3 A Tuo membonce- A Tuo dan Li Si Li Si Ying Li Si Ying tampak Ban Niang Ceng Ban Niang Ceng ng Li Si Ying melewati Ying sudah berada di datang ke kafe diwawancarai oleh yang selalu sedang menunggu gang menuju Apartement melamar Albus menunggu seseorang seseorang bisa Apartement dengan malu- untuk memesan kopi meracikan kopi malu racikan Ban Niang spesial Ban Niang menyerahkan Ceng yang ke-100 Ceng surat lamaran

35 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4 A Tuo dan Li Si A Tuo dan Li Si Ying Ying menebak makanan langsung makan hidangan Jin Dao Shen hidangan Jin Dao Shen 5 A Tuo mengambil A Tuo dan Li si Ying sebilah pisau di bawah pergi meninggalkan sofa dan Li Si Ying Apartement bersembunyi kekamar

Tabel 2. Proses Ekranisasi Latar Berdasarkan Aspek Penambahan dan Perubaan Bervariasi

No Penambahan Perubahan Bervariasi

Bagian dalam novel Adegan dalam film Bagian dalam novel Adegan dalam film

1 Selesai makan Li Si Ying Selesai makan Li Si Ying Zeyu tertembak di kantor pos Zeyu tertembak didepan restoran dan A Tuo langsung pergi belajar masak didapur meninggal kan penatu 2 Setelah selesai menonton Selesai nonton A Tuo A Tuo dan Li Si Ying pergi ke pantai A Tuo dan Li Si Ying pergi ke tepi film A Tuo langsung mengajak Li Si Ying ke bersama teman-teman A Tuo. danau untuk membuang sayur sawi. mengantar Li Si Ying restoran tempat A Tuo Mereka bermain kembang api dan pulang kerumahnya bekerja memotong kue bersama teman- temanya 3 A Tuo dan Li Si Ying Saat diserang A Tuo dan peristiwa kehidupan Li Si Ying dari Li Si Ying Sebagai seorang diserang sekelompok Li Si Ying berlari keluar saat dia masih SMA dan Li Si Ying mahasiswa yang sudah tinggal di gangster di apartement apartement ke sebuah gang yang masih tinggal di rumah orang sebuah asrama. tuanya. 4 Li Si Ying yang sedang bersekolah Li Si Ying di sebuah Universitas di SMA Putri Hsinchu sebagai seorang mahasiswa

36 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 3. Proses Ekranisasi Tokoh Berdasarkan Aspek Penciutan, Penambahan dan Perubaan Bervariasi

No Penciutan Penambahan Perubahan Bervariasi Halaman Menit Halaman Menit Halaman Menit

1 Li Si Ying berada Li Si Ying berada Saat dikafe A Tuo Saat dikafe A Tuo A Tuo mempunyai A Tuo mempunyai diasrama bersama diasrama bersama diejek oleh kedua diejek oleh pekerjaan sampingan pekerjaan sampingan ke empat temanya. seorang temannya temanya keempat temannya sebagai seorang guru sebagai seorang koki les privat disebuah restoran 2 A Tuo dan Li Si A Tuo dan Li SI A Tuo adalah salah A Tuo adalah sebagai Ying makan Ying makan satu anggota grub seorang anggota grub dipenatu bersama dipenatu hanya seluncur di kepala besi dengan Suami Jin bersama dengan Jin universitasnya Dao Shen dan Tie Dao shen Tou 3 Saat Ban Niang Saat Ban Nian Albus mempunyai Ban Niang Cheng Cheng cerita dia Cheng bercerita dia penyakit mag dan yang mempunyai ditanyai oleh ditanyai oleh A Tuo tidak bisa minum kopi. penyakit mag dan sekelompok siswa tidak bisa minum kopi. SMA

37 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.1 Ekranisasi Alur Dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi

Dalam ekranisai, terdapat istilah penciutan yang didefenisikan sebagai pemotongan peristiwa. Artinya, tidak semua hal yang diungkapkan dalam novel dapat ditampilkan pada film. Nurgiyantoro (2013: 201-204) membagi alur menjadi tiga tahapan yaitu tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir. Data pada alur yang digunakan dalam novel dan film Děng Yī Gè Rén Kāfēi (等一个人咖啡) diambil berdasarkan tahapan yang dijelaskan oleh Nurgiyantoro, walaupun penyampaian cerita alur pada kedua karya tersebut menggunakan teknik alur maju mundur.

Pada awal cerita, baik dalam novel dan film Děng Yī Gè Rén Kāfēi dikisahkan tentang kehidupan tokoh utama perempuan yang bernama Li Si Ying yang bekerja disebuah kafe yang mana dikafe tersebut pulaia bertemu dengan senior yang bernama Albus seorang perempuan yang ahli dalam meracik kopi. Di kafe ini juga Li Si Ying bertemu dengan tokoh utama laki-laki yang bernama A

Tuo yang selalu dipermalukan oleh teman-temanya karena pacarnya direbut oleh seorang lesbian. Selain itu Li Si Ying juga berinteraksi dengan tokoh lain seperti

Luan Dian Wang yang seorang lelaki yang hobi memesan kopi yang aneh, ada juga Ban Niang Ceng seorang perempuan yang merupakan bos dikafe tempat Li

Si Ying bekerja. Dan juga ada tokoh-tokoh lainya yang akan menjadi analisi dalam penelitian ini dan akan dijelaskan masing-masing di setiap data.

38 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.1.1 Penciutan Alur dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi

Kategori pertama dalam ekranisasi alur dari novel ke film Děng Yī Gè Rén

Kāfēi yaitu aspek penciutan. Aspek penciutan alur dari novel ke film Děng Yī Gè

Rén Kāfēi merupakan penghilangan beberapa bagian peristiwa atau kejadian dalam novel, artinya ada peristiwa dalam novel yang tidak ditampilkan secara kronologis dalam film. Pada tahap awal penceritaan dalam novel dan film dinarasikan perkenalan tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita, baik dalam bentuk deskripsi fisik maupun perwatakan.

Adapun tokoh yang terlibat dalam tahap awal novel dan film Děng Yī Gè

Rén Kāfēi ini adalah tokoh Albus dan Luan Dian Wang yang mana novel dan film memiliki kesamaan, yaitu sama-sama memperlihatkan adegan Albus yang meracik kopi kepada seorang pelanggan yang bernama Luan Dian Wang .

Di dalam novel diceritakan Luan Dian Wang datang kekafe untuk memesan minuman kopi luak sumatera kepada Albus, sedangkan dikafe itu sendiri tidak ada menjual minuman kopi luak sumatera. Kutipan dari adegan novel tersebut yang menggambarkan peristiwa saat Albus sedang meracik kopi pesanan

Luan Dian Wang, yaitu sebagai berikut:

Data 1

于是阿不思拿着拖把出现了,冷冷地问明了乱点王要的奢侈品后,转 身走进厨房,捧了正在吃面包的镇店店猫「阿苦」出来,放在柜台上。 「苏门答腊要大便的话,大概还要三十分钟,加上烘培也要三十分钟, 再加上冲泡十分钟,总共是一小时又十分

Yúshì ā bù sī názhe tuōbǎ chūxiànle, lěng lěng de wèn míngliǎo luàn diǎn wáng yào de shēchǐ pǐn hòu, zhuǎnshēn zǒu jìn chúfáng, pěngle zhèngzài chī miànbāo de zhèn diàn diàn māo `ā kǔ'chūlái, fàng zài guìtái shàng. `Sūméndálà yào dàbiàn dehuà, dàgài hái yào sānshífēnzhōng, jiā shàng hōng péi yě yào sānshí fēnzhōng, zài jiā shàng chōng pào shí fēnzhōng, zǒnggòng shì yī xiǎoshí yòu shí fēn

39 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(等一个人咖啡, Giddens Ko,2016,11)

Berdasarkan data kutipan novel diatas, tampak tokoh Albus yang bertanya mengenai pesanan yang dipesan oleh Luan Dian Wangsambil membawa setongkat pel lalu Albus pergi kedapur. Tidak lama Albus kembali datang dengan menggendong seekor kucing peliharan di kafe tersebut yang bernama A Ku, dan berkata bahwa kucing itu akan buang air sekitar 30 menit lagi dengan bermaksud untuk mengerjai Luan Dian Wangyang seenaknya memesan minuman yang aneh.

Berbeda dengan peristiwa dalam novel tersebut, peristiwa yang ditampilkan didalam film Albus langsung meracik minuman pesanan Luan Dian Wang . Data tersebut dapat dilihat dari cuplikan scene dalam film di menit 00.07.08 sebagai berikut:

Gambar 4.1.1.1

40 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

啊不思 :喝什么? 乱点王 :我他妈点一杯无故男子汉,好 啊不思 :等一下 乱点王 :这什么东西 啊不思 :只有正的无敌男了汉才敢喝这一杯

A bù sī : Hē shénme? Luàn diǎn wáng : Wǒ tā mā diǎn yībēi wúgù nánzǐhàn, hǎo A bù sī : Děng yīxià luàn diǎn wáng : Zhè shénme dōngxī A bù sī : Zhǐyǒu zhèng de wúdí nánle hàn cái gǎn hē zhè yībēi

Albus :Mau minum apa? Luan Dian Wang : Baik, Aku mau “Pria tanpa tandingan” Baik.. Albus : Tunggu sebentar Luan Dian Wang : Benda apa ini? Albus : Hanya pria tanpa tandingan sejati yang berani minum ini.

(等一个人咖啡, 2014, 00:07:08)

Berdasarkan data 1 pada kutipan dialog Albus yang mendengar pesanan

Luan Dian Wang langsung meracikkan pesanannya. Hal ini terlihat dari kutipan dialog “等一下”! berarti “ Tunggu sebentar” yang dapat dimaknai bahwa tokoh

Albus langsung meracik kopi pesanan Luan Dian Wang. Akan tetapi Albus menaruh kecoa ke dalam gelas pesanan dan menantang Luan Dian Wang untuk meminumnya. Hal ini terlihat dari dialog Albus yang mengatakan “Hanya pria tanpa tandingan sejati yang berani minum ini” hal ini dapat dimaknai sebagai sebuah pernyataan yang menunjukka Albus sedang menantang Luan Dian Wang untuk meminum kopi racikannya tersebut.

Pada adegan film ini, terlihat adanya sedikit perbedaan dengan cerita yang digambarkan dalam novel. Perbedaan ini sebagaimana dikatakan oleh Eneste

(1991:61) bahwa penciutan atau pemotongan beberapa cerita dalam novel bisa

41 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

saja dilakukan karena merasa adegan tersebut tidak penting ditampilkan. Jika peristiwa yang ditampilkan didalam novel menggambarkan adegan saat Albus pergi kedapur sambil membawa kucingnya A ku dan ia berniat untuk mencampur minuman dengan kotoran kucing tersebut, hal ini berbeda dengan gambaran peristiwa yang terdapat dalam film. Peristiwa yang ditampilkan film tokoh Albus tidak pergi ke dapur, melainkan ia langsung membuatkan minuman Luan Dian

Wang. Selain itu, adegan film juga tidak menampilkan campuran minuman dengan kotoran kucing, tetapi hal tersebut digantikan dengan seekor kecoa sebagai campuran minumannya. Oleh karena itu, peristiwa pada data 1 ditemukan adanya bentuk penciutan pada alur yang tidak ditampilkan secara lengkap saat tokoh Albus menjamu tamunya di kafe.

Selanjutnya, data kutipan terlihat pula pada peristiwa ketika A Tuo datang ke kafe bersama teman-temannya. Peristiwa tersebut dapat dilihat dalam kutipan novel sebagai berikut:

Data 2 真巧,刚刚进来的三个男生我认识一个,就是那个头发有些乱、眼睛 尖尖、皮肤有点黑的那个。我说,等着他们到柜台点东西。 阿拓三人坐在店左侧的软沙发上,乱点王的后面。 是吗?阿不思的语气还是很平淡

Zhēn qiǎo, gānggāng jìnlái de sān gè nánshēng wǒ rènshí yīgè, jiùshì nàgè tóufǎ yǒuxiē luàn, yǎnjīng jiān jiān, pífū yǒudiǎn hēi dì nàgè.'Wǒ shuō, děngzhe tāmen dào guìtái diǎn dōngxī. Ā tà sān rén zuò zài diàn zuǒ cè de ruǎn shāfā shàng, luàn diǎn wáng de hòumiàn. `Shì ma?'Ā bù sī de yǔqì háishì hěn píngdàn

42 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(等一个人咖啡, Giddens Ko,2016,56-57)

Berdasarkan data 2 kutipan novel diatas menujukan adegan saat A Tuo bersama teman-temanya pergi ke kafe setelah sampai di kafe tersebut A Tuo bersama teman-temanya duduk di sebuah sofa empuk di bagian kiri kafe, dibelakang Luan Dian Wang. Berbeda dengan peristiwa dalam novel tersebut, peristiwa yang ditampilkan didalam film, A Tuo dan teman-temanya datang ke kafe untuk memesan minuman di konter. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog film di menit 09:09 sebagai berikut:

Gambar 4.1.1.2

啊拓朋 :友想一下要点什么啦 啊拓 :我要点一个肌肉男与小白菜的邂逅,小姐 啊拓朋友 :小姐,我同学要点一个杯肌肉男跟那个.. 啊拓知道她是抢走你女朋友的那个吧。 这么巧

A Tuo péngyǒu : Xiǎng yīxià yàodiǎn shénme la A Tuo : Wǒ yàodiǎn yīgè jīròu nán yǔ xiǎo báicài de xièhòu, xiǎojiě

43 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

A Tuo péngyǒu : Xiǎojiě, wǒ tóngxué yàodiǎn yīgè bēi jīròu nán gēn nàgè.A tà zhīdào tā shì qiǎng zǒu nǐ nǚ péngyǒu dì nàgè ba. Zhème qiǎo

Teman A Tuo : Pikir dulu mau minum apa A Tuo :Aku mau “ Pertemuan pria berotot dengan sayursawi” Teman A Tuo :Nona teman saya mau pesan segelas “Pertemuan pria berotot dengan..” A Tuo apakah dia wanita yang merebut pacarmu itu? wow kebetulan sekali.

(等一个人咖啡,2014,00.07.09)

Berdasarkan data 2 pada kutipan dialog diatas ditunjukkan bahwa tokoh A

Tuo dan teman-temanya datang ke kafe mereka langsung ke meja konter untuk memesan minuman, namun pada saat ingin memesan A Tuo terdiam sambil terkejut melihat bartendernya yang merupakan kekasih masa lalunya yaitu Albus.

Melihat A Tuo terdiam, teman-temanya menyadari bahwa bartender tersebut merupakan seorang lesbian yang telah merebut pacarnya. Sehingga teman- temanya langsung mengejek dan menertawakan A Tuo. Hal ini dapat dilihat dari kutipan dialog “啊拓知道她是抢走你女朋友的那个吧”yang berarti “A Tuo apakah dia wanita yang merebut pacarmu itu”dapat dimaknai bahwa teman-teman

A Tuo langsung mengetahui bahwa Albus yang merebut pacarnya A Tuo.

Jika gambaran peristiwa yang terdapat dalam novel adalah A Tuo dan teman-temanya datang ke kafe memesan minuman dan duduk di sebuah sofa empuk bagian kiri kafe di belakang Luan Dian Wang , kemudian A Tuo dan teman-temanya masih sempat makan makanan yang dihidangkan barulah teman- teman A Tuo menyadari jika Albus adalah seorang yang merebut pacarnya, hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan pada film. Di film tidak ada

44 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ditampilkan A Tuo bersama dengan teman-temanya duduk disebuah sofa dan menikmati makanan mereka. Peristiwa inilah yang telah mengalami penciutan alur dalam film. Oleh karena itu, peristiwa pada data 2 ditemukan adanya bentuk penciutan pada alur yang tidak ditampilkan secara lengkap saat tokoh A Tuo dan teman-temannya makan dan minum dimeja dekat Luan Dian Wang.

Selanjutnya, data kutipan terlihat pula pada peristiwa ketika A Tuo yang mengajak Li Si Ying pergi menonton sebuah film di apartement. Data tersebut terdapat didalam novel sebagai berikut:

Data 3:

今天先带妳去一个超屌的地方!阿拓很高兴地说,机车就这么经过国 际电影院,钻进一条馊水桶跟垃圾桶堆得到处都是的小巷,然后是几 间招牌摇摇欲坠的。

我不禁开始幻想,月黑风高的夜晚,在这么阴森森的小巷里,恐怖的 吸血鬼随时都会从垃圾桶掀开跑出来吓人,而鬼鬼祟祟的阿拓说不定 是狼人,等一会儿月亮从乌云里露出来他就会开始变身...... 到了。 阿拓将车停在一栋破旧的老公寓楼下

Jīntiān xiān dài nǎi qù yīgè chāo diǎo dì dìfāng!'Ā tà hěn gāoxìng de shuō, jīchē jiù zhème jīngguò guójì diànyǐngyuàn, zuān jìn yītiáo sōu shuǐtǒng gēn lèsè tǒng duī dédào chù dōu shì de xiǎo xiàng, ránhòu shì jǐ jiān zhāopái yáoyáoyùzhuì de.

Wǒ bùjīn kāishǐ huànxiǎng, yuè hēi fēng gāo de yèwǎn, zài zhème yīnsēn sēn de xiǎo xiàng lǐ, kǒngbù de xīxuèguǐ suíshí dūhuì cóng lèsè tǒng xiān kāi pǎo chūlái xiàrén, ér guǐ guǐsuì suì de ā tà shuō bu dìng shì lángrén, děng yīhuǐ'er yuèliàng cóng wūyún lǐ lùchū lái tā jiù huì kāishǐ biàn shēn...... Dàole.'Ā tà jiāng chē tíng zài yī dòng pòjiù de lǎo gōngyù lóu xià

45 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(等一个人咖啡, Giddens Ko,2016,141-142)

Berdasarkan data 3 pada kutipan novel diatas, menunjukkan adegan saat

A Tuo mengajak Li Si Ying untuk menonton film di apartemen. Dan Li Si Ying yang penasaran bertanya mereka akan nonton apa dan pergi ke bioskop yang mana, namun A Tuo hanya mengatakan dia akan membawanya ketempat yang hebat. A Tuo membonceng Li Si Ying melewati bioskop internasional dan memasuki sebuah gang kecil yang dipenuhi dengan ember dan tong sampah.

Berbeda dengan novel adegan yang ditampilkan didalam film adalah adegan A

Tuo dan Li Si Ying telah sampai disebuah apartemen yang keren. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog film di menit 00:21:48 sebagai berikut:

Gambar 4.1.1.3

李思萤 :好酷喔。

46 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

啊拓 :酷吧,这里是我打工老板的地方啦,他很喜欢看 电影所以就自己弄了个小型电影院出来 李思萤 :你在 DVD 店打工喔 啊拓 :不是啊,我在海产店打工

Lǐ sī yíng : Hǎo kù ō. A Tuo : Kù ba, zhèlǐ shì wǒ dǎgōng lǎobǎn dì dìfāng la, tā hěn xǐhuān kàn diànyǐng suǒyǐ jiù zìjǐ nòngle gè xiǎoxíng diànyǐngyuàn chūlái Lǐ sī yíng : Nǐ zài DVD diàn dǎgōng ō A Tuo : Bùshì a, wǒ zài hǎichǎn diàn dǎgōng

Li Si Ying : waw keren sekali A Tuo : Keren bukan tempat ini milik bos tempat aku bekerja , dia suka menonton film Maka membuat Home Tearet Ini. Li Si Ying : Kau bekerja di toko DVD? A Tuo : Bukan, aku bekerja di restauran seafood.

(等一个人咖啡,2014,00.21.48)

Berdasarkan data 3 pada kutipan dialog diatas menceritakan bahwa Li Si

Ying yang merasa kagum melihat apartemen yang ditata rapi dan memiliki banyak DVD. A Tuo menjelaskan bahwa apartemen tersebut merupakan milik bos tempat dia bekerja yang kebetulan sangat menyukai menonton film sehingga membuat apartemenya seperti Home Teater. Hal ini dapat diketahui dari kutipan dialog “酷吧,这里是我打工老板的地方啦” yang berarti “Keren bukan tempat ini milik bos tempat aku bekerja”. Dapat dimaknai bahwa A Tuo dan Li Si

Ying telah sampai di apartemen bos tempat A Tuo bekerja tanpa ada ditampilkan proses bagaimana mereka sampai ditempat itu.

Jika gambaran peristiwa didalam novel menggambarkan A Tuo mengajak

Li Si Ying menonton dan memboncengnya melewati sebuah gang kecil yang dipenuhi dengan ember dan tong sampah untuk menuju ke apartemen bosnya. Hal

47 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ini berbeda dengan gambaran peristiwa yang terdapat dalam film. Peristiwa yang ditampilkan dalam film digambarkan A Tuo dan Li Si Ying sudah sampai di apartemen. Oleh karena itu, peristiwa pada data 3 ditemukan adanya bentuk penciutan pada alur yang tidak ditampilkan secara lengkap saat tokoh A Tuo mengajak Li Si Ying pergi menonton. Karena tidak ada ditampilkan dalam film bagaimana proses mereka pergi naik motor menuju keapartemen untuk menonton film .

Selanjutnya, data kutipan terlihat pula pada peristiwa saat A Tuo dan Li Si

Ying yang sedang makan di sebuah penatu milik seseorang bibi yang sering disebut dengan sebutan Jin Dao Shen. Data tersebut terdapat di dalam novel sebagai berikut:

Data 4:

依我看,鳗身依旧在,几度夕阳红?我也不甘示弱。 答对了!就是鳗身依旧在,几度夕阳红啊!金刀婶尖叫,金刀桑拍手 叫好。 我却吓呆了,这一定是灵异事件! 大家开动吧!今天晚上的心情实在是太好了!在金刀婶爽朗的笑声中, 我们愉快地动手用餐

Yī wǒ kàn, mán shēn yījiù zài, jǐ dù xīyáng hóng? Wǒ yě bùgān shìruò. Dá duì le! Jiùshì mán shēn yījiù zài, jǐ dù xīyáng hóng a! Jīn dāo shěn jiān jiào, jīn dāo sāng pāishǒu jiàohǎo. Wǒ què xià dāile, zhè yīdìng shì língyì shìjiàn! Dàjiā kāidòng ba! Jīntiān wǎnshàng de xīnqíng shízài shì tài hǎole! Zài jīn dāo shěn shuǎnglǎng de xiào shēng zhōng, wǒmen yúkuài dì dòngshǒu yòngcān

48 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(等一个人咖啡, Giddens Ko,2016,135)

Berdasarkan data 4 pada kutipan novel diatas, menunjukan adegan saat Jin

Dao Shen menyuruh A Tuo dan Li Si Ying untuk menebak setiap nama makanan yang telah Jin Dao Shen hidangkan. A Tuo dan Li Si Ying juga mulai mencoba untuk menebak setiap nama dari hidangan tersebut. Namun selalu tidak ada yang benar dan yang terakhir Li Si Ying mencoba untuk menebak nama hidangan tersebut dan berkata bahwa dengan melihatnya saja dia tau jika nama hidangan tersebut adalah “ Selama Belut tetap ada, Selama itulah mentari yang terbenam akan berwarna Merah” dan ternyata tebakan Li Si Ying benar Jin Dao Shen merasa gembira dan menyilahkan mereka untuk segera menyantap makanan yang telah dihidangkanya tersebut. Dan mereka semua mulai makan dengan gembira.

Berbeda dengan novel, adegan yang terdapat dalm film menunjukkan adegan saat A Tuo, Li Si Ying , dan Jīn dāo shěn sedang menikmati makanan hidangan Jin Dao Sehn. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog film di menit 1:06:55

49 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.1.1.4

李思萤 : 这个炒面跟你在暴哥海产店煮的一模一样耶, 原来你是在这里学的 啊拓 :对啊,老板娘花了一个月才把我教会的 李思萤 :你在这边学的炒面现在可是海产店的招牌耶

Lǐsīyíng : Zhège chǎomiàn gēn nǐ zài bào gē hǎichǎn zhǔ de yīmú yīyàng yé, yuánlái nǐ shì zài zhèlǐ xué de A tà : Duì a, lǎobǎnniáng huāle yīgè yuè cái bǎ wǒ jiàohuì de Lǐ sī yíng : Nǐ zài zhè biān xué de chǎomiàn xiànzài kěshì hǎichǎn diàn de zhāopái yé

Li Si Ying : Mie goreng ini...Seperti yang kau buat direstauran kak Bao, rupanya kau belajar disini. A Tuo : Benar,, satu bulan aku belajar dari bos Li Si Ying :Kau belajar masak disini,,, sekarang jadi ikon di resto seafood

(等一个人咖啡,2014,1.06.55)

Berdasarkan data 4 pada kutipan dialog diatas, menunjukan adegan saat Li

Si Ying dan A Tuo mulai makan hidangan yang disediakan Jin Dao Shen. Saat Li

Si Ying makan mie goreng dia merasa bahwa mie goreng tersebut sama rasanya dengan masakan A Tuo di restauran seafood. Dan ternyata memang benar bahwa

A Tuo belajar masak dari Jin Dao Shen. Hal ini dapat diketahui dari kutipan dialog “这个炒面跟你在暴哥海产店煮的一模一样耶”Yang berarti “Mie goreng ini... seperti yang kau buat direstoran kak Bao”. Dapat dimaknai bahwa Li Si

50 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ying sedang menyantap makanan hidangan Jin Dao Shen yang memiliki kesamaan dengan masakan A Tuo.

Jika gambaran peristiwa didalam novel menggambarkan bahwa sebelum makan masakan Jin Dao Shen Li Si Ying dan A Tuo berusaha menebak nama dari setiap hidangan yang telah disajikan oleh Jin Dao Shen. Kemudian Li Si Ying akhirnya bisa menebak nama makanan tersebut. Hal ini berbeda dengan gambaran peristiwa yang terdapat dalam film. Peristiwa yang ditampilkan dalam film menunjukkan saat Li Si Ying, A Tuo, dan Jin Dao Shen langsung makan masakan

Jin Dao Shen sambil berbincang-bincang bagaimana masakan tersebut bisa mirip dengan masakan A Tuo di restauran Seafood. Oleh karena itu, peristiwa pada data

4 ditemukan adanya bentuk penciutan pada alur yang tidak ditampilkan secara lengkap saat A Tuo dan Li Si Ying menebak nama makanan yang dihidangkan Jin

Dao Shen.

Selanjutnya data kutipan terlihat pula pada peristiwa saat A Tuo dan Li Si

Ying sedang menonton film di apartemen. Tiba-tiba sekelompok gangster datang menyerang mereka. Data tersebut di dalam novel sebagai berikut:

Data 5:

阿拓一边从沙发底下摸出一把西瓜刀,一边紧张地叫我赶快躲在暴哥 房间的床底下里,我说要躲一起躲,害怕得都要哭了。 阿拓却只是瞪着我,低声要我快点离开客厅。我从没看过他那么凶。 干!给恁爸出来! 操恁娘,锁门甘有效?干! 伴随着几声咒骂,门又被重重踹了一下。 钩住门板的锁链居然要断了。 暴哥不在里面!阿拓干脆大叫。 我赶紧溜进卧房躲在床底下,暗暗发誓以后一定不要再来了

51 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ā tà yībiān cóng shāfā dǐxia mō chū yī bǎ xīguā dāo, yībiān jǐnzhāng de jiào wǒ gǎnkuài duǒ zài bào gē fángjiān de chuáng dǐxia lǐ, wǒ shuō yào duǒ yīqǐ duǒ, hàipà dé dōu yào kūle. Ā tà què zhǐshì dèngzhe wǒ, dī shēng yào wǒ kuài diǎn líkāi kètīng. Wǒ cóng méi kànguò tā nàme xiōng. `Gàn! Gěi nèn bà chūlái!' `Cāo nèn niáng, suǒ mén gān yǒuxiào? Gàn!' Bànsuízhe jǐ shēng zhòumà, mén yòu bèi chóngchóng chuàile yīxià. Gōu zhù ménbǎn de suǒliàn jūrán yào duànle. `Bào gē bùzài lǐmiàn!'Ā tà gāncuì dà jiào. Wǒ gǎnjǐn liū jìn wòfáng duǒ zài chuáng dǐxia, àn'àn fāshì yǐhòu yīdìng bùyào zàiláile

(等一个人咖啡, Giddens Ko,2016,277)

Berdasarkan data 5 kutipan novel diatas tampak adegan saat A Tuo dan Li

Si Ying yang sedang menonton di apartemen bos A Tuo namun tiba-tiba telepon berbunyi dan A Tuo mengangkatnya. Saat itu A Bao yang merupakan bosnya menyuruh dia untuk segera pergi dari apartemen karena sekelompok gangster ingin menghajar dirinya namun A Bao tidak tahu jika Li Si Ying juga berada di sana oleh karena itu A Bao menyuruh A Tuo untuk mengambil sebilah pisau dibawah sofa kemudian A Tuo menyuruh Li Si Ying untuk bersembunyi di bawah kasur Abang Bao dikamarnya. Berbeda dengan novel, adegan yang terdapat dalam film adalah Saat para gangster menyerang ke apatremen A Bao A Tuo dan Li Si

52 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ying langsung cepat-cepat pergi meninggalkan apartemen tersebut. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog film di menit 1:16:55 sebagai berikut:

Gambar 4.1.1.5

啊暴 :靠腰,啊拓,你真的在喔出事情了,快走 李思萤 :蛤,我是李思萤啦 啊暴 :思萤你也在啊好,你现在听仔细, 卖爱心笔那群小屁孩要过去砍我,你们赶快离开快走 啦 李思萤 :惨了啦,外面有人要砍暴哥 啊拓 :闪这边快点,快

A bào : Kào yāo, a tà, nǐ zhēn de zài ō chū shìqíngle, kuàizǒu Lǐsīyíng : Há, wǒ shì lǐsīyíng la A bào : Sī yíng nǐ yě zài a hǎo, nǐ xiànzài tīng zǐxì, mài àixīn bǐ nà qún xiǎo pì hái yào guòqù kǎn wǒ, nǐmen gǎnkuài líkāi kuàizǒu la lǐsīyíng : Cǎnle la, wàimiàn yǒurén yào kǎn bào gē A Tuo : Shǎn zhè biān kuài diǎn, kuài

A Bao : Wah! A Tuo kau ada disana ada masalah cepat pergi Li Si Ying : Ah..?Aku Li Si Ying A Bao :Si ying kau juga disana? Baik dengar baik-baik bajinagn penjual pen amal itu mau kesana hajar aku kalian cepat pergi! Cepat lari! Li Si Ying :Gawat... diluar ada orang mau hajar kak Bao A Tuo : Lari kesini Cepat! Cepat!

(等一个人咖啡,2014,1:16:55)

Berdasarkan data 5 pada kutipan dialog diatas ditunjukkan peristiwa saat

A Tuo dan Li Si Ying menonton film di apartemen. Tiba-tiba telepon berbunyi

53 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

lalu Li Si Ying menjawab ternyata abang Bao yang menelepon dan menyuruh A

Tuo untuk segera pergi dari apartemen tersebut karena sekelompok gangster akan menyerang mereka kesana namun A Bao terkejut ternyata Li Si Ying juga ada disana jadi abang Bao menyuruh mereka cepat pergi dari sana. Saat A Tuo mengetahuinya A Tuo langsung mengajak Li Si Ying segera pergi dari apartemen tersebut dengan menaiki sebuah tangga. Hal ini dapat dilihat dari kutipan dialog

“闪这边快点,快” yang berarti “Lari kesini Cepat! Cepat!” dapat dimaknai bahwa tokoh A Tuo mengajak Li Si Ying untuk cepat-cepat pergi dari sana.

Jika peristiwa yang digambarkan didalam novel adalah A Tuo mengambil sebilah pisau di bawah sofa dan Li Si Ying pergi kekamar A Bao untuk bersembunyi di bawah kasur. Hal ini berbedan dengan peristiwa yang ditampilkan dalam film, dalam film A Tuo dan Li Si Ying lansung pergi meninggalkan apartemen tersebut. Oleh karena itu, peristiwa pada data 5 ditemukan adanya bentuk penciutan pada alur yang tidak ditampilkan secara lengkap saat A Tuo mengambil sebuah golok dari bawah sofa dan Li Si Ying bersembunyi dibawah kasur.

4.1.2 Penambahan Alur Dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi

Selain aspek penciutan, dalam ekranisasi juga dikenal aspek penambahan.

Hal ini dikarenakan penulis skenario dan sutradara telah menafsirkan terlebih dahulu novel yang hendak difilmkan, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi penambahan-penambahan, baik dari sisi alur, tokoh, latar, maupun suasana.

Seorang sutradara tentu mempunyai alasan tertentu untuk melakukan penambahan

54 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ini. Misalnya, dikatakan bahwa penambahan itu penting dilihat dari sudut filmis.

Atau, penambahan itu masih relevan dengan cerita secara keseluruhan atau juga karena berbagai alasan yang lain (Eneste, 1989:64).

Kategori kedua dalam ekranisasi alur dari novel ke film Děng Yī Gè Rén

Kāfēi yaitu aspek penambahan . Aspek penambahan alur dari novel ke film Děng

Yī Gè Rén Kāfēi merupakan penambahan beberapa bagian peristiwa dalam film.

Artinya ada bagian atau peristiwa dalam film yang tidak ditampilkan didalam novel.

Data kutipan pada novel berikut ini merupakan bagian dari tahap awal alur yang dikenal sebagai tahap perkenalan. Pada tahap ini, ditampilkan mengenai siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat, baik itu berupa deskripsi fisik maupun perwatakannya. Data pertama yang menunjukan adanya penambahan alur dalam film ditampilkan pada adegan saat A Tuo, Li Si Ying dan A Bao yang merupakan seorang lelaki yang berperan sebagai pemilik apartemen dan bos A Tuo. Peristiwa berikut ini menggambarkan saat mereka sedang menonton sebuah film. Data tersebut terdapat dalam novel sebagai berikut:

Data 6:

看过绿色奇迹?暴哥瞪着我。 没啊。我紧张地说,不知道有看过还是没看过才是正确答案。 下个礼拜,妳过来,看绿色奇迹。暴哥的邀请近乎命令,我不由自主 点头如捣蒜。影片结束,阿拓将灯光调亮。暴哥站了起来舒活筋骨, 俯看着我跟阿拓。

Kànguò lǜsè qíjī? Bào gē dèngzhe wǒ. Méi a. Wǒ jǐnzhāng de shuō, bù zhīdào yǒu kànguò háishì méi kànguò cái shì zhèngquè dá'àn. Xià gè lǐbài, nǎi guòlái, kàn lǜsè qíjī. Bào gē de yāoqǐng jìnhū mìnglìng, wǒ bùyóuzìzhǔ diǎntóu rú dǎo suàn. Yǐngpiàn jiéshù, ā tà jiāng dēngguāng diào liàng.

55 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Bào gē zhànle qǐlái shū huó jīngǔ, fǔ kànzhe wǒ gēn ā tà.

(等一个人咖啡, Giddens Ko,2016,149)

Berdasarkan data 6 kutipan novel diatas, tampak tokoh A Tuo, Li Si Ying dan A Bao sedang menonton sebuah film. Saat film tersebut selesai, A Bao bertanya kepada Li Si Ying apakah dia pernah menonton film The Green Mile?

Namun Li Si Ying merasa kebingungan harus menjawab ya atau tidak . A Bao mengundang Li Si Ying untuk datang minggu depan menonton The Green Mile.

Jadi terpaksa Li Si Ying mengatakan bahwa dia belum pernah menonton film tersebut. Setelah mereka selesai menonton film A Tuo menghidupkan lagi lampu menjadi terang dan A Bao berdiri untuk meregangkan tubuhnya. Berbeda dengan novel, peristiwa yang terdapat dalam film menunjukkan bahwa setelah selesai menonto tokoh A Tuo dan A Bao menangis menonton akhir dari film yang mereka tonton. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog film di menit

00.25.48 sebagai berikut:

56 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.1.2.1

啊拓 :看了十几次还是忍不住,实在太辛酸了 啊暴 :实在太辛酸了屎,就只能放心中 李思萤 :哭点是 啊拓 :暴哥那么爱大嫂, 甚至为了爱大嫂不惜一切忍痛杀了自己的大哥,大 嫂...她 暴哥 :大嫂却跟那么多小弟私通乱搞, 这能不伤我的心吗,还不伤我的心吗

A tà : Kànle shí jǐ cì háishì rěn bù zhù, shízài tài xīnsuānle A bào : Shízài tài xīnsuānle shǐ, jiù zhǐ néng fàngxīn zhōng Lǐsīyíng : Kū diǎn shì A tà : Bào gē nàme ài dàsǎo, shènzhì wèile ài dàsǎo bùxī yīqiè rěntòng shāle zìjǐ de dàgē, dàsǎo... Tā bào gē : Dàsǎo què gēn nàme duō xiǎodì sī tōng luàn gǎo, zhè néng bù shāng wǒ de xīn ma, hái bù shāng wǒ de xīn ma

A Tuo : Sudah puluhan kali kutonton film ini masih tak dapat menahan terlalu menyedihkan A Bao : Kotoran hanya bisa disimpan dalam hati Li Si Ying : Atri tangisan ini A Tuo : Kak Bao begitu mencintainya demi dia melakukan apa saja membunuh bos sendiri tapi dia... dia.. A Bao : Malah selingkuh dengan senua anggota gang apa tidak menyakitkan sangat menyakitkan aku

(等一个人咖啡,2014, 00.25.48)

Berdasarkan data 7 kutipan dialog, ditunjukkan adegan saat A Tuo, Li Si

Ying dan A Bao yang sedang menonton film yang berjudul “Shǐ Jiù Fàng Xīn

57 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Zhōng”saat film tersebut selesai ditonton A Tuo dan A Bao menangis karena merasa terharu dengan akhir dari cerita film tersebut namun Li Si Ying merasa heran kenapa mereka bisa menangis A Tuo menjelaskan bahwa A Bao sangat mencintai wanita itu sampai rela membunuh bosnya namun wanita itu berselingkuh. Hal ini dapat dilihat dari kutipan dialog “看了十几次还是忍不住,

实在太辛酸了”yang berarti “Sudah puluhan kali kutonton film ini masih tak dapat menahan terlalu menyedihkan” dapat dimaknai bahwa tokoh A Tuo yang sedang menangis karena merasa terharu dengan akhir film tersebut.

Jika dalam film digambarkan saat selesai menonton film A Bao yang mengajak Li Si Ying untuk menonton film yang berjudul The Green Mile. Hal ini tentu berbeda dengan peristiwa yang digambarkan didalam film. Peristiwa yang digambarkan dalam film adalah adegan A Tuo dan A Bao yang menangis karena merasa terharu dengan ahkir cerita film. Oleh karena itu, peristiwa pada data 6 tersebut telah mengalami bentuk penambahan alur dalam film.Adegan baru tersebut merupakan bagian dari penambahan alur yang tidak ada dijumpai didalam novel. Walaupun adegan tersebut tidak ada digambarkan dalam novel namun penambahan alur tersebut masih berhubungan dengan alur cerita yang terdapat dalam novel sendiri.

Data kutipan selanjutnya menggambarkan peristiwa saat A Tuo dan Li Si

Ying selesai makan di penatu tempat Jin Dao Shen. Data tersebut dapat dilihat pada data kutipan novel sebagai berikut:

Data 7:

58 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

我吓了一跳,然后我一点也不想见识少林正宗之铁头卡拉的表情被阿 拓察觉,于是阿拓清清喉咙,说:思萤,等一下我们去看电影好不好? 好啊。我赶紧说好,虽然我根本就不知道最近在上什么电影。 于是阿拓付了三百块,带着我高高兴兴地挥别神秘的美食洗衣店。

Wǒ xiàle yī tiào, ránhòu wǒ yīdiǎn yě bùxiǎng jiànshì shàolín zhèngzōng zhī tiě tóu kǎlā OK de biǎoqíng bèi ā tà chájué, yúshì ā tà qīng qīng hóulóng, shuō:`Sī yíng, děng yīxià wǒmen qù kàn diànyǐng hǎobù hǎo?' `Hǎo a.'Wǒ gǎnjǐn shuō hǎo, suīrán wǒ gēnběn jiù bù zhīdào zuìjìn zài shàng shénme diànyǐng. Yúshì ā tà fùle sānbǎi kuài, dàizhe wǒ gāo gāoxìng xìng de huī bié shénmì dì měishí xǐyī diàn.

(等一个人咖啡, Giddens Ko,2016,141)

Berdasarkan data 7 pada kutipan novel diatas, digambarkan saat A Tuo dan Li Si Ying selesai makan di penatu Jin Dao Shen tampak tokoh A Tuo yang menyadari reaksi Li Si Ying saat diajak Kepala besi kerumahnya untuk mendengar dia berkaraoke A Tuo langsung berdehem dan mengajak Li Si Ying untuk pergi menonton film. Setelah itu A Tuo langsung membayar 300 NTD kemudia mereka pergi meninggalkan restauran penatu tersebut. Berbeda dengan novel peristiwa yang terdapat dalam film menunjukkan bahwa A Tuo dan Li Si

Ying sedang belajar masak bersama Jin Dao Shen. Data tersebut dapat dilihat pada kutiapan dialog film dimenit 01:08:53 sebagai berikut:

59 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.1.2.2

金刀婶 :好来看啦,这个火这样够不够, 对不对这个加去没有错,把它爆香爆一暴. 这样就对了 李思萤 :这火好大怎么办啊 金刀婶 :盖起来

Jīn dāo shěn : Hǎo lái kàn la, zhège huǒ zhèyàng gòubùgòu, duì bùduì zhège jiā qù méiyǒu cuò, bǎ tā bào xiāng bào yī pù zhèyàng jiù duìle Lǐsīyíng : Zhè huǒ hào dà zěnme bàn a jīn dāo shěn : Gài qǐlái

Jīn dāo shěn :Sini lihat, apinya segini, benar tambahkan ini, tumis sampai wangi, benar, ini sudah benar. Li Si Ying : Apinya terlalu besar, bagaimana? Jin Dao Shen : Ditutup saja

(等一个人咖啡, 2014,01:08:53)

Berdasarkan data 7 pada kutipan dialog diatas menunjukkan peristiwa bahwa tokoh A Tuo, Li Si Ying dan Jin Dao Shen setelah selesai makan mereka memasak didapur karena Li Si Ying ingin belajar masak dari Jin Dao Shen. Hal ini terlihat pada kutipan dialog sebagai berikut:“好来看啦,这个火这样够不够,

对不对这个加去没有错,把它爆香爆一暴”yang berarti “Sini lihat, apinya segini, benar tambahkan ini, tumis sampai wangi, benar, ini sudah benar” yang

60 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dapat dimaknai bahwa Jin Dao Shen sedang mengajarkan kepada Li Si Ying bagaimana cara memasak dengan mengatur api yang pas kemudian menumis bumbu sampai wangi.

Jika peristiwa yang digambarkan dalam novel adalah setelah selesai makan A Tuo dan Li Si Ying langsung pergi meninggalkan restoran penatu. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan didalam film, dalam film sendiri ditampilkan bahwa setelah A Tuo dan Li Si Ying selesai makan mereka masih belajar masak dari Jin Dao Shen. Oleh karena itu, peristiwa pada data 7 tersebut telah mengalami bentuk penambahan alur dalam film. Karena adegan Li Si Ying belajar masak dengan Jin Dao Shen tidak ada terdapat didalam novel..

Data kutipan selanjutnya yang menunjukkan adanya penambahan alur yaitu peristiwa saat Li Si Ying melamar kerja di cafe. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel sebagai berikut:

Data 8:

我们打工的这间咖啡店位于清华大学对面夜市巷子底,有个浪漫的名 字,叫(等一个人)。因为实在太浪漫了,所以当时才刚刚升高三的我 才会在暑假害羞地进了(等一个人),递上我几乎空白、只有姓名跟家 里电话号码的履历表。

Wǒmen dǎgōng de zhè jiān kāfēi diàn wèiyú qīnghuá dàxué duìmiàn yèshì xiàngzi dǐ, yǒu gè làngmàn de míngzì, jiào `děng yīgè rén'. Yīnwèi shízài tài làngmànle, suǒyǐ dāngshí cái gānggāng shēng gāosān de wǒ cái huì zài shǔjià hàixiū de jìnle `děng yīgè rén', dì shàng wǒ jīhū kòngbái, zhǐyǒu xìngmíng gēn jiālǐ diànhuà hàomǎ de lǚlì biǎo.

61 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(等一个人咖啡, Giddens Ko, 2016,8)

Berdasarkan data 8 kutipan novel diatas menunjukkan peristiwa saat Li Si

Ying yang menjelaskan tentang cafe tempat dia bekerja yang mempunyai nama yang sangat romantis. Dan mengingat kembali bagainmana dia dulu masuk ke cafe waiting love dengan malu-malu untuk menyerahkan surat lamaran yang nyaris kosong berisi no telepon saja. Berbeda dengan novel, peristiwa yang digambarkan dalam film adalah Li Si Ying yang datang ke kafe tiba-tiba Albus bertanya kalau dia mau melamar. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog film di menit 00: 07:59 sebagai berikut:

Gambar 4.1.2.3

啊不思 :喝什么,那就是来应征的罗 李思萤 :蛤 啊不思 :几岁 李思萤 :上个月刚满十八

62 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

啊不思 :有没有当过服务生 李思萤 :没有 啊不思 :有没有做过类似的工作 李思萤 :我在加油站过工

A bù sī : Hē shénme, nà jiùshì lái yìngzhēng de luō Lǐsīyíng : Há A bù sī : Jǐ suì Lǐsīyíng : Shàng gè yuè gāng mǎn shíbā A bù sī : Yǒu méiyǒu dāngguò fúwù shēng Lǐsīyíng : Méiyǒu A bù sī : Yǒu méiyǒu zuòguò lèisì de gōngzuò Lǐsīyíng : Wǒ zài jiāyóu zhànguò gōng

Albus : Mau minum apa? Mau melamar kerja ya? Li Si Ying : Ha! Albus : Berapa usiamu? Li Si Ying : Bulan lalu pas 18 Tahun Albus : Pernah menjadi pelayan? Li Si Ying : belum Albus : Pernah bekerja dibidang seperti ini? Li Si Ying : Aku pernah bekerja di pom bensin. (等一个人咖啡, 2014,00: 07:59)

Berdasarkan data 8 kutipan dialog diatas menujukan peristiwa saat Li Si

Ying datang ke kafe karena mengikuti pria yang di sukainya. Saat berada didepan meja konter, Albus bertanya kepadanya dia mau minum apa dan Albus perpikir juga kalau Li Si Ying ingin melamar pekerjaan sehingga Albus menanyai berapa umurnya juga apakah dia pernah bekerja dibidang yang sama. Hal ini dapat dilihat dari kutipan dialog “有没有当过服务生” yang berari “Pernah menjadi pelayan?” dapat dimaknai bahwa Albus sedang mewawancarai Li Si Ying untuk menjadi pelayan di cafe tersebut. Sedangkan didalam novel sendiri ditampilkan Li Si Ying yang menyerahkan surat lamaran tanpa ada diwawancarai oleh Albus.

Jika peristiwa yang digambarkan dalam novel adalah Li Si Ying yang datang melamar dengan malu-malu menyerahkan surat lamaran. Hal ini berbeda

63 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dengan peristiwa yang terdapat dalam film yang menunjukkan Albus yang sedang mewawancarai Li Si Ying. Oleh karena itu, peristiwa pada data 8 tersebut telah mengalami bentuk penambahan alur dalam film. Karena peristiwa Li Si Ying diwawancarai oleh Albus tidak ada ditemukan dalam novel. Dengan demikian adegan baru tersebut merupakan bagian dari penambahan alur yang tidak ada dijumpai dalam novel.

4.1.3 Perubahan Bervariasi Alur Dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi

perubahan bervariasi alur merupakan variasi-variasi penggambaran alur yang dilakukan dalam visualisasi dari novel menjadi film. Kategori pertama dalam proses transformasi bentuk perubahan bervariasi dalam novel ke film Děng

Yī Gè Rén Kāfēi dapat dilihat pada data kutipan novel, yang menggambarkan peristiwa pertemuan tokoh Li Si Ying dengan pria yang disukainya yaitu Zeyu seorang pelanggan di kafe tempat Li Si Ying bekerja. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel berikut:

Data 9:

于是我捧着肯亚咖啡,走到泽于的身边,有些慌张地坐了下来。 请你喝的。我说,小心翼翼将肯亚咖啡推到泽于面前。 妳知道我喜欢喝肯亚?泽于有些惊讶,但随即点头称谢。

zéyú wǒ pěng zhe kěnyà kāfēi , zǒudào zéyú de shēnbiān , yǒuxiē huāngzhāng dì zuò le xiàlái . qǐng nǐ hē de . wǒ shuō , xiǎoxīnyìyì jiàng kěn yà kāfēi tuīdào zéyú miànqián . zhīdào wǒ xǐhuān hēkěnyà ? zéyú yǒuxiē jīngyà , dàn suíjí diǎntóu chēngxiè .

64 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(等一个人咖啡, Giddens Ko,2016,35)

Berdasarkan data 9 kutipan novel diatas menunjukkan peristiwa saat Li Si

Ying sedang berada di kafe dan bertemu dengan zeyu. Li Si Ying yang merasa tertarik dengan Zeyu datang menghampirinya lalu duduk didekatnya sambil memberikan segelas kopi kenya. Namun Zeyu merasa heran kenapa Li Si Ying bisa tau kalau dia suka minum kenya. Namun dia berterimakasih dengan traktirannya tersebut. Berbeda dengan novel, peristiwa yang digambarkan dalam film menunjukakan bahwa pertemuan Li Si Ying dengan Zeyu yaitu disebuah jalan dan Li Si Ying mengikutinya ke perpustakaan. Data tersebut dapat dilihat pada film di menit 00:14:16 sebagai berikut:

Gambar 4.1.3.1

李思萤 :嗨 泽于 :嗨 李思萤 :这个伞给你 泽于 :你把你的伞给我,那你自己怎么办?

65 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

李思萤 :我有两把

Lǐ Sī Yíng : hāi Zéyú : hāi Lǐ Sī Yíng : zhègè sǎngěi nǐ Zéyú : nǐ bǎ nǐ de sǎngěi wǒ , nà nǐ zìjǐ zěnme bàn ? Lǐ Sī Yíng : wǒ yǒu liǎng bǎ

Li Si Ying : Hai Zeyu : Hai Li Si Ying : Payung ini untukmu Zeyu : Jika payungmu untukku, Kau sendiri bagaimana? Li Si Ying : Aku punya dua buah

(等一个人咖啡,2014,00:37:34)

Berdasarkan data 9 kutipan dialog diatas digambarkan saat Li Si Ying dan

Zeyu berada diluar perpustakaan dan sedang turun hujan. Li Si Ying yang melihat

Zeyu sedang menunggu hujan reda datang menghampirinya dan memberikan payung kepada Zeyu. Hal ini dapat dilihat pada kutipan dialog berikut: “这个伞给

你”yang berarti“Payung ini untukmu” dapat dimaknai bahwa Li Si Ying yang sedang memberikan payung kepada Zeyu. Sedangkan dalam novel Li Si Ying memberikan segelas kopi kenya kepada zeyu.

Jika peristiwa yang ditunjukan dalam novel, pertemuan antara Li Si Ying dengan Zeyu berada didalam kafe. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan dalam film yang menunjukan peristiwa pertemuan Li Si Ying dan

Zeyu berada didepan perpustakaan. Oleh karena itu, peristiwa pada data 9 tersebut telah mengalami bentuk perubahan bervariasi alur. Karena latar tempat pertemuan antara Li Si Ying dan Zeyu ditampilkan berbeda dan adegannya juga berbeda.

66 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Yakni dalam novel digambarkan Li Si Ying memberikan kopi kepada Zeyu sedangkan dalam novel Li Si Ying memberikan payung kepada Zeyu.

Perubahan bervariasi alur selanjutnya terdapat dalam novel yang menunjukan peristiwa saat A Tuo menceritakan sebuah rahasia kepada Li Si Ying.

Data tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

Data 10:

嗯。阿拓搔搔头。 可以问阿不思是怎么横刀夺爱的吗? 我最喜欢听故事,因为故事用听的,远远比用看得要真实得多。

En. Ātuò sāo sāo tóu . kěyǐ wèn ābùsī shì zěnme héng dāo duóài dema ? wǒ zuì xǐhuān tīng gùshì , yīn wèi gùshì yòng tīng de , yuǎn yuǎn bǐ yòng kàn dé yào zhēnshí déduō .

(等一个人咖啡, Giddens Ko, 2016,121)

Berdasarkan data 10 kutipan novel diatas, dapat dilihat bahwa tokoh utama

Li Si Ying yang bertanya kepada A Tuo karena merasa penasaran bagaimana

Albus bisa merebut pacarnya yang bernama Wan-Wan. Berbeda dengan novel gambaran peristiwa yang terdapat dalam film adalah adegan A Tuo yang menjelaskan kepada Li Si Ying bahwa pacarnya bukan direbut oleh lesbian namun pacarnyalah yang jadi seorang lesbian. Data tersebut dapat dilihat pada data film di menit 00:32:35 sebagai berikut:

67 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.1.3.2

李思萤 :原来,不是你女朋友被拉子抢走而 是你女朋友变成拉子喔,天啊,那是什么样的戚觉以 后好好保重,你难道没有想要追回阿不思吗 啊拓 :追,最可怕的不是啊不思不喜欢我了最可怕的是 我也不在喜欢啊不思了,原来我以为可以天长地久 的爱情,竟然会在一瞬间消失无踪两个人之间不管 一前有多好说没感觉就真的没感觉了 李思萤 :原来爱情那么可怕

Lǐ sī yíng : Yuánlái, bùshì nǐ nǚ péngyǒu bèi lā zǐ qiǎng zǒu ér shì nǐ nǚ péngyǒu biàn chéng lā zǐ ō, tiān a nà shì shénme yàng de qī jué yǐhòu hǎohǎo bǎozhòng, nǐ nándào méiyǒu xiǎng yào zhuī huí ā bù sī ma A Tuo : Zhuī, zuì kěpà de bùshì a bù sī bù xǐhuān wǒle zuì kěpà de shì wǒ yě bùzài xǐhuān a bù sīle, yuánlái wǒ yǐwéi kěyǐ tiānchángdìjiǔ de àiqíng, jìngrán huì zài yī shùnjiān xiāoshī wú zōng liǎng gèrén zhī jiān bùguǎn yī qián yǒu duō hǎoshuō méi gǎnjué jiù zhēn de méi gǎnjuéle lǐsīyíng : Yuánlái àiqíng nàme kěpà

Li Si Ying : Rupanya...bukan pacarmu direbut wanita lain tapi pacarmu menjadi lesbian oh, My God... Bagaimana rasanya apa kau tidak ingin mengejar Abusi? A Tuo :Kejar..? yang paling menakutkan bukan Abusi tidak suka padaku yang paling menakutkan aku tidak lagi suka kepada Abusi. Awalnya aku pikir cinta itu sejati rupanya bisa berakhir tanpa jejak diantara dua orang tidak peduli seberapa baiknya saat hilang perasaan benar-benar akan kehilangan perasaan Li Si Ying : cinta itu sangat mengerikan.

(等一个人咖啡,2014, 00:32:35)

68 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Berdasarkan data 10 kutipan dialog diatas menunjukan adegan ketika A

Tuo mengantar Li Si Ying setelah pulang dari menonton di apartemen A Bao.

Dalam perjalanan Li Si Ying memberitahu sebuah rahasia yang dia simpan bahwa dia menyukai seorang pelanggan di cafe tempat dia bekerja, dan kemudia ia meminta A Tuo juga menceritakan sebuah rahasia yang dia simpan. A Tuo memberitahu bahwa pacarnya menjadi seorang lesbian. Hal ini terlihat dari kutipan dialog “不是你女朋友被拉子抢走而是你女朋友变成拉子喔” yang berarti “bukan pacarmu direbut wanita lain tapi pacarmu menjadi lesbian” Dapat dimaknai bahwa bukan pacar A Tuo yang direbut lesbian tapi pacar A Tuo yang menjadi seorang lesbian.

Jika dalam novel digambarkan bahwa Albus yang merebut pacar A Tuo wan-wan. Hal ini ditampilkan berbeda dengan film yang menunjukkan bahwa

Albus lah yang berubah menjadi seorang lesbian. Oleh karena itu, data 10 peristiwa tersebut telah mengalami bentuk perubahan alur dalam film. Karena adegan tersebut terdapat didalam novel namun ditampilkan berbeda dengan difilm, yang mana dalam novel sendiri ditampilkan bahwa pacar A Tuo yang bernama

Wan-wan direbut oleh Albus, Sedangkan dalam film ditampilkan bahwa Albus yang merupakan pacar A Tuo dan berubah menjadi seorang lesbian.

Data selanjunya yang menunjukan adanya proses perubahan bervariasi alur ditunjukkan pada peristiwa Ban Niang Ceng yang sedang menunggu seseorang untuk memesan kopi ke-100 Racikan spesial Ban Niang Ceng dan

Pexin yang merupakan seorang lelaki yang menjadi pelanggan dikafe tersebut

69 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

telah memesan kopi ke-100 tersebut, Data tersebut dapat dilihat pada novel sebagai berikut:

Data 11:

因为培信点了第一百杯老板娘特调。阿不思帮我调了杯综合咖啡,递 给我。 一百杯了吗?」我惊讶的合不拢嘴。 我们似乎见证了一个奇迹。阿不思很难得说出这么文诌诌的话。 的确是很美的奇迹。 之后老板娘常常不在店里,有时出去看培信的演奏会,有时去培信家 里看他练钢琴,他写曲,她填词

Yīnwèi péi xìn diǎnle dì yībǎi bēi lǎobǎnniáng tè diào.'Ā bù sī bāng wǒ diàole bēi zònghé kāfēi, dì gěi wǒ. `Yībǎi bēile ma?'Wǒ jīngyà de hé bu lǒng zuǐ. `Wǒmen sìhū jiànzhèngle yīgè qíjī.'Ā bù sī hěn nándé shuō chū zhème wén zhōu zhōu dehuà. Díquè shì hěn měide qíjī. Zhīhòu lǎobǎnniáng chángcháng bùzài diàn lǐ, yǒushí chūqù kàn péi xìn de yǎnzòu huì, yǒushí qù péi xìn jiālǐ kàn tā liàn gāngqín, tā xiě qū, tā tiáncí

(等一个人咖啡, Giddens Ko, 2016, 310)

Berdasarkan data 11 kutipan novel diatas menggambarkan peristiwa saat

Li Si Ying yang bertanya kenapa Nonya Bos tidak ada di kafe. Albus mengatakan karena Peixin telah memesan gelas ke-100 Racikan Spesial Ban Niang Ceng yang ditunggu-tunggunya selama ini. Sejak Peixin memesan gelas ke-100 Ban Niang

Ceng sudah jarang berada di kafe, kadang dia pergi menonton pertunjukan pexin,

70 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

kadang pergi kerumahnya untuk melihat Peixin berlatih piano. Berbeda dengan novel dalam film peristiwa tersebut digambarkan bahwa Ban Niang Ceng pergi keliling dunia. Data tersebut dapat dilihat pada film di menit ke 1:52:36 sebahai berikut:

Gambar 4.1.3.3

李思萤 :就连老板娘也跑到全世界去玩. 看着一张张奇 回等一个人咖啡的明信片老板娘笑得好开心,我 们都超感动的呢

Lǐsīyíng : Jiù lián lǎobǎnniáng yě pǎo dào quán shìjiè qù wán. Kànzhe yī zhāng zhāng qí huí děng yīgè rén kāfēi de míngxìnpiàn lǎobǎnniáng xiào dé hǎo kāixīn, wǒmen dōu chāo gǎndòng de ne

Li Si Ying : Bos saya juga keliling dunia, melihat kartu yang dia kirim kesini bos tertawa dengan riang kami senang sekali.

(等一个人咖啡, 2014,1:52:36)

Berdasarkan data 11 kutipan dialog diatas menggambarkan peristiwa .

Ban Niang Ceng yang pergi keliling dunia setelah Li Si Ying yang berhasil meracikan kopi spesial Ban Niang Ceng yang ditunggu-tunggu oleh Ban Niang

Ceng selama ini. Hal ini dapat dilihat pada kutipan dialog sebagai berikut: “就连

老板娘也跑到全世界去玩”yang berarti “Bos saya juga keliling dunia” yang

71 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dimaknai bahwa setelah Li Si Ying berhasil meracikan kopi tersebut, Ban Niang

Ceng pergi keliling dunia.

Jika dalam novel digambarkan peristiwa Ban Niang Ceng yang selalu menunggu seseorang untuk memesan kopi racikan Ban Niang Ceng yang ke-100, dan pada akhirnya Peixin yang telah memesan kopi racikan tersebut, sehingga

Ban Niang Ceng sering pergi melihatnya dan pergi kerumahnya untuk melihatnya belajar piano. Hal ini ditampilkan berbeda dengan film yang menunjukkan bahwa

Ban Niang Ceng sedang menunggu seseorang bisa meracikan kopi spesial Ban

Niang Ceng dan setelah Li Si Ying berhasil meracikkan Ban Niang Ceng pergi keliling dunia. Oleh karena itu, data 11 peristiwa tersebut telah mengalami proses perubahan bervariasi karena hal yang selama ini ditunggu-tunggu oleh Ban Niang

Ceng ditampilkan berbeda dari novel ke film.

4.2 Ekranisasi Latar Dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi

Latar tempat mengarah pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam suatu karya fiksi. Unsur tempat yang digunakan mungkin berupa tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas.

Penggunaan tempat dengan nama-nama tertentu haruslah mencerminkan sifat dan keadaan geografis tempat yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 2013:314-317)

Dari proses ekranisasi dapat dilihat bahwa dalam transformasi novel kedalam bentuk film, juga melakukan transformasi pada latar. Dalam visualisasi film, ada beberapa latar yang mengalami pengurangan. Artinya ada beberapa latar

72 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dalam novel yang tidak ditampilkan dalam film. Selain itu terdapat pula penambahan latar yang ditampilkan didalam film dan latar tersebut tidak ada dalam novel. Begitu juga dengan perubahan bervariasi yang terjadi dalam transformasi novel ke film.

Dalam penelitian yang berkaitan dengan ekranisai latar dalam novel ke film Děng Yī Gè Rén Kāfēi, penulis hanya akan membahas tentang penambahan dan perubahan bervariasi latar saja. Hal ini karena setelah penulis melakukan analisi penulis tidak menemukan adanya penciutan latar yang terdapat pada novel dan film Děng Yī Gè Rén Kāfēi . Berikut ini beberapa proses ekranisai latar dilihat dari kategori penambahan, dan perubahan bervarisi.

4.2.1 Penambahan Latar dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi

Dalam proses ekranisasi juga terdapat penambahan latar. Penambahan latar yang terdapat dalam novel dan film DěngYīGèRénKāfēi dapat dilihat pada peristiwa saat Li Si Ying dan A Tuo makan di penatu Jin Dao Shen. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel berikut:

Data 12:

我吓了一跳,然后我一点也不想见识少林正宗之铁头卡拉的表情被阿拓察 觉,于是阿拓清清喉咙,说:思萤,等一下我们去看电影好不好? 好啊。我赶紧说好,虽然我根本就不知道最近在上什么电影。 于是阿拓付了三百块,带着我高高兴兴地挥别神秘的美食洗衣店。

Wǒ xiàle yī tiào, ránhòu wǒ yīdiǎn yě bùxiǎng jiànshì shàolín zhèngzōng zhī tiě tóu kǎlā OK de biǎoqíng bèi ā tà chájué, yúshì ā tà qīng qīng hóulóng, shuō:`Sī yíng, děng yīxià wǒmen qù kàn diànyǐng hǎobù hǎo?'

73 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

`Hǎo a.'Wǒ gǎnjǐn shuō hǎo, suīrán wǒ gēnběn jiù bù zhīdào zuìjìn zài shàng shénme diànyǐng. Yúshì ā tà fùle sānbǎi kuài, dàizhe wǒ gāo gāoxìng xìng de huī bié shénmì dì měishí xǐyī diàn.

(等一个人咖啡, Giddens Ko,2016,141)

Berdasarkan data kutipan novel diatas menunjukan adegan saat Li Si Ying yang telah selesai makan di penatu Jin Dao Shen, kemudian pergi meninggalkan penatu tersebut. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan dalam film yang menunjukan adanya penambahan latar di dapur saat Li Si Ying meminta untuk diajari memasak. Data tersebut dapat dilihat dalam film di menit ke

01:08:53 sebagai berikut:

Gambar 4.2.2.1

金刀婶 :好来看啦,这个火这样够不够, 对不对这个加去没有错,把它爆香爆一暴这 样就对了

74 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

李思萤 :这火好大怎么办啊 金刀婶 :盖起来

Jīn dāo shěn : Hǎo lái kàn la, zhège huǒ zhèyàng gòu bùgòu, duì bùduì zhège jiā qù méiyǒu cuò, bǎ tā bào xiāng bào yī pù zhèyàng jiù duìle Lǐsīyíng : Zhè huǒ hào dà zěnme bàn a jīn dāo shěn : Gài qǐlái

Jīn dāo shěn : Sini lihat, apinya segini, benar tambahkan ini, tumis sampai wangi, benar, ini sudah benar Li Si Ying : Apinya terlalu besar, bagaimana?

(等一个人咖啡, 2014,01:08:53)

Berdasarkan data 12 pada kutipan dialog diatas, menceritakan saat Li Si

Ying diajari memasak oleh Jin Dao Shen. Hal ini dapat dilihat pada kutipan dialog berikut:“好来看啦,这个火这样够不够,对不对这个加去没有错,把它爆香爆一暴” yang berarti “ Sini lihat, apinya segini, benar tambahkan ini, tumis sampai wangi, benar” yang dapat dimaknai bahwa Li Si Ying sedang belajar memasak.

Jika dalam novel digambarkan bahwa setelah selesai makan Li Si Ying dan A Tuo langsung pergi meninggal kan penatu, Hal ini ditampilkan berbeda dengan peristiwa dalam film yang menunjukan bahwa setelah selesai makan Li Si

Ying belajar memasak dengan Jin Dao Shen didapur. Oleh karena itu, peristiwa tersebut telah mengalami penambahan latar yaitu didapur karena penambahan alur dalam film tentu berhubungan juga dengan penambahan latar dalam film.

Data selanjutnya yang menunjukan adaya penambahan latar yaitu adegan saat A Tuo selesai menonton film diapartemen dan mengantar Li Si Ying pulang kerumahnya. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel berikut:

Data 13:

75 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

不要乱啦,我们是好朋友啦。阿拓露出真拿他没办法的表情,说:我 也差不多要送思萤回去了,你早点睡

bùyào luàn lā , wǒmen shì hǎo péngyǒu lā . a tuòlù chū zhēn ná tā méi bànfǎ de biǎoqíng , shuō : wǒ yě chābùduō yào sòngsīyíng huíqù le , nǐ zǎodiǎn shuìjiào

(等一个人咖啡,Giddens Ko, 2016,149)

Berdasarkan data 13 kutipan novel diatas menggambarkan peristiwa saat

A Tuo dan Li Si Ying yang telah selesai menonton film. Pada saat itu A Bao bertanya kepada A Tuo apakah mereka ingin tidur diapartemen tersebut. Namun

A Tuo mengatakan bahwa dia akan segera mengantar Li Si Ying pulang hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut: “我也差不多要送思萤回去了” yang berarti

“Aku juga sebentar lagi akan mengantar Si Ying pulang”. Berbeda dengan novel, peristiwa yang digambarkan dalam film ialah setelah selesai menonton film A

Tuo mengajak Li Si Ying ke tempat kerjanya yaitu di restauran Seafood. Data tersebut dapat dilihat pada film di menit ke 00:26:4

Gambar 4.2.2.2

76 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

李思萤 :原来啊拓学长,每个礼拜一三五的晚上,都会到暴哥开的 海产店打工负责炒海鲜大杂面,这间海产店也只有海鲜大杂 面可以点,不过一点也不奇怪,因为来的客人都有比吃东西 更多重要的宮事情要做

lǐsīyíng : yuánlái a tuòxué cháng , měi gè lǐbài yīsānwǔ de wǎnshàng , dū huì dào bàogē kāi de hǎichǎndiàn dǎgōng fùzé chǎo hǎixiāndà zámiàn , zhè jiān hǎichǎndiàn yě zhǐ yǒu hǎixiān dà zámiàn kěyǐ diǎn , bùguò yīdiǎn yě bù qíguài , yīnwèi lái de kèrén dū yǒu bǐ chī dōngxī gēng duō zhòngyào de gōngshìqíng yào zuò

Li Si Ying : Rupanya kakak A Tuo, setiap malam senin, rabu, dan jumat selalu bekerja di resto seafood kak Bao, bertugas menggoreng mie seafood. Sebenarnya di tempat ini hanya menu mie goreng seafood. Tetapi itu tidak aneh, karena tamu yang datang kesini ada tujuan yang lebih penting dari makan.

(等一个人咖啡,2014, 00:26:41)

Berdasarkan data 13 kutipan dialog diatas digambarkan peristiwa saat A

Tuo dan Li Si Ying sedang berada disebuah restauran seafood. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut: “都会到暴哥开的海产店打工负责炒海鲜大杂

面”yang berarti “selalu bekerja di resto seafood kak Bao, bertugas menggoreng mie seafood” dapat dimaknai bahwa A Tuo bekerja di restauran seafood.

Jika didalam novel, digambarkan peristiwa setelah selesai menonton film

A Tuo langsung mengantar Li Si Ying pulang kerumahnya. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang digambarkan dalam film yang menunjukan setelah selesai menonton film A Tuo mengajak Li Si Ying untuk pergi ketempat dia bekerja di sebuah restauran seafood. Oleh karena itu, peristiwa tersebut telah mengalami penambahan latar yaitu latar di sebuah restauran seafood.

77 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Data berikutnya yang menunjukkan adanya penambahan latar yaitu adegan saat A Tuo dan Li Si Ying yang diserang oleh sekelompok Gangster di apartemen A Bao. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel berikut:

Data 14:

我赶紧溜进卧房躲在床底下,暗暗发誓以后一定不要再来了。 「讲三小逍话,无底咧照常砍死赁!」一个大汉口气凶恶,一脚将大 门踹开。 我趴在床底下直打哆嗦。

Wǒ gǎnjǐn liū jìn wòfáng duǒ zài chuáng dǐxia, àn'àn fāshì yǐhòu yīdìng bùyào zàiláile. `Jiǎng sān xiǎo xiāo huà, wú dǐ liě zhàocháng kǎn sǐ lìn!'Yīgè dàhàn kǒuqì xiōng'è, yī jiǎo jiāng dàmén chuài kāi. Wǒ pā zài chuáng dǐxia zhí dǎ duōsuō.

(等一个人咖啡, Giddens Ko, 2016,277)

Berdasarkan data 14 kutipan novel diatas, menunjukan peristiwa saat A

Tuo dan Li Si Ying yang di serang oleh sekelompok gangster di apartement A bao.

Saat gangster tersebut menyerang mereka A Tuo menyuruh Li Si Ying untuk bersembunyi dibawah kasur didalam kamar. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut: “我赶紧溜进卧房躲在床底下” yang berarti “Aku bergegas masuk ke kamar tidur dan bersembunyi di bawah kasur” yang dapat dimaknai bahwa saat

78 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

gangster tersebut menyerang mereka Li Si Ying pergi bersembunyi dibawah kasur.

Namun sebenarnya kelompok gangster tersebut merupakan suruhan A Bao untuk menunjukan semangat seorang pria dari A Tuo, supaya Li Si Ying bisa merasakan perhatian yang luar biasa dari A Tuo dan tekatnya yang walaupun harus kehilangan sebelah tangannya pun akan tetap melindungi Li Si Ying. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan dalam film yang menggambarkan saat

A Tuo dan Li Si Ying diserang oleh kelompok gangster bukan berada di dalam apartemen tapi mereka berada di luar apartemen di gang kecil. Data tersebut dapat dilihat pada film dimenit ke 01:17:12

Gambar 4.2.2.3

李思萤 :你们搞错人了 啊拓 :思萤你有没有怎样? 李思萤 :啊拓

Lǐsīyíng : Nǐmen gǎo cuò rénle a tà : Sī yíng nǐ yǒu méiyǒu zěnyàng? lǐsīyíng : A tà

Li Si Ying : Kalian salah orang A Tuo : Si ying, kau tidak apa-apa? Li Si Ying : A Tuo

(等一个人咖啡,2014,01:17:12)

79 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Berdasarkan data 14 kutipan dialog diatas menggambarkan peristiwa saat

Li Si Ying dan A Tuo dikejar-kejar para gangster. A Tuo dan Li Si Ying buru- buru pergi meninggalkan apartement dan lari ke sebuah gang kecil. Dan tiba-tiba

Li Si Ying terjatuh, saat A Tuo sedang berusaha melawan dan melindungi Li Si

Ying dari para gangster, A Tuo sampai rela menangkis sebuah golok dengan tangannya sendiri demi melindungi Li Si Ying. Hal ini dapat dilihat pada kutipan dialog berikut “思萤你有没有怎样?”yang berarti “Si ying, kau tidak apa-apa?” dapat dimaknai bahwa A Tuo yang sedang berusaha untuk melindungi Li Si Ying.

Jika peristiwa yang ditampilkan dalam novel adalah A Tuo dan Li Si Ying diserang oleh para gangster di apartemen dan Li Si Ying bersembunyi dibawah kasur. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan dalam film yang menunjukan Li Si Ying dan A Tuo keluar dari apartemen dan berlari kesebuah gang kecil dan Li Si Ying terjatuh saat berlari. Oleh karena itu, data 14 diatas telah mengalami penambahan latar, yang mana dalam novel sendiri digambarkan bahwa Li Si Ying dan A Tuo berada di apartemen dan Li Si Ying bersembunyi dibawah kasur. Sedangkan dalam film ditampilkan Li Si Ying berada di sebuah gang kecil dan bukan didalam apartemen.

4.2.2 Perubahan bervariasi Latar dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén

Kāfēi

Perubahan bervariasi latar merupakan adanya variasi-variasi yang terdapat dalam latar di novel dengan di film dimana latar didalam novel digambarkan agak berbeda dengan yang difilm. Perubahan bervariasi yang terdapat dalam novel ke film děng yī gè rén kāfēi dapat dilihat pada data kutipan novel sebagai berikut:

80 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Data 15 突然,有两个抢匪冲进邮局大叫抢劫不要动,我吓呆了,他立刻紧紧 从背后抱着我。半分钟过后,我听见一声爆竹巨响。还有玻璃碎裂的 声音、人群的尖叫。 妳有没有怎样!妳有没有怎样!有没有哪里很痛? 他惊慌地抓着我的肩膀,将我绕了一圈察看,我赶紧摇摇头表示我很 好。 吓死我了。他松了一口气,我却看见他的右手袖子上,都是血。

Túrán, yǒu liǎng gè qiǎng fěi chōng jìn yóujú dà jiào qiǎngjié bùyào dòng, wǒ xià dāile, tā lìkè jǐn jǐn cóng bèihòu bàozhe wǒ. Bàn fēnzhōng guòhòu, wǒ tīngjiàn yīshēng bàozhú jù xiǎng. Hái yǒu bōlí suì liè de shēngyīn, rénqún de jiān jiào. `Nǎi yǒu méiyǒu zěnyàng! Nǎi yǒu méiyǒu zěnyàng! Yǒu méiyǒu nǎlǐ hěn tòng?' Tā jīnghuāng de zhuāzhe wǒ de jiānbǎng, jiāng wǒ ràole yī quān chákàn, wǒ gǎnjǐn yáo yáotóu biǎoshì wǒ hěn hǎo. `Xià sǐ wǒle.'Tā sōngle yī kǒuqì, wǒ què kànjiàn tā de yòushǒu xiùzi shàng, dōu shì xuè

(等一个人咖啡, 2016,Giddens Ko, 81)

Berdasarkan data 15 kutipan novel diatas menggambarkan adegan saat

Ban Niang Ceng muda dan temannya yang sebelum ujian masuk universitas menemani dia pergi ke kantor pos untuk mengirim sebuah CD musik . Namun tiba-tiba ada dua orang perampok yang masuk kedalam kantor pos menyuruh semua orang jangan bergerak dan Ban Niang Ceng sangat terkejut. Temannya itu lansung memeluk dia erat-erat. Terdengar suara tembakan serta pecahan kaca dan

81 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ternyata temannya tersebut tertembak dan lengan kananya berlumur darah. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan dalam film dimana Ban Niang Ceng dan temanya yang tertembak di depan restauran data tersebut dapat dilihat pada film di menit 00: 46:43 sebagai berikut:

Gambar 4.2.2.1

泽于 :你有没有怎样,你有没有怎样啊? 板娘曾 :你有没有受伤啊,你为什么要这样

Zé yú : Nǐ yǒu méiyǒu zěnyàng, nǐ yǒu méiyǒu zěnyàng a? Bǎn niáng céng : Nǐ yǒu méiyǒu shòushāng a, nǐ wèishéme yào zhèyàng

Zeyu : Kau tidak apa-apa? Kau tidak apa-apa bukan? Apa kau terluka? Ban Niang Ceng : Kenapa kau begini?

(等一个人咖, 2014,00: 46:43)

Berdasarkan data 15 kutipan dialog diatas menggambarkan peristiwa saat

Zeyu dan Ban Nian Ceng sedang berdebat di depan sebuah restauran. Dan tiba tiba terjadi baku tembak antar polisi dengan penjahat didekat mereka Zeyu langsung memeluk Ban Niang Ceng dan bertanya apakah dia tidak apa-apa?

Namun Zeyu tertembak . Hal ini dapat dilihat pada kutipan dialog berikut “你有

没有怎样,你有没有怎样啊?yang berarti “Kau tidak apa-apa? Kau tidak apa-

82 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

apa bukan? Apa kau terluka?” yang dapat dimaknai bahwa Zeyu sedang berusaha bertanya kepada Ban Niang Ceng muda apakah dia teruka.

Jika peristiwa yang digambarkan dalam novel adalah peristiwa saat Zeyu tertembak di kantor pos. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan didalam film yang menunjukkan adegan saat Zeyu tertembak di depan sebuah restauran. Oleh karena itu, data 15 peristiwa tersebut telah mengalami bentuk perubahan bervariasi latar. Karena peristiwa yang sama dalam novel dan film ditampilkan dilatar yang berbeda.

Data selanjutnya yang menunjukan adanya perubahan bervariasi latar terdapat pada peristiwa saat A Tuo dan Li Si Ying pergi ke pantai untuk merayakan terlahir kembalinya A Tuo. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel sebagai berikut:

Data 16:

所有人都上了堤防,我们沿着略显窄小的堤防走着,寻找他们口中的 老地方,但海风很大,看着右手边的大海黑压压的一片,刚刚久坐的 我突然有些目眩,于是蹲了下来休息一下。

suǒyǒu rén dū shàng le dīfáng , wǒmen yánzhe luè xiǎnzhǎi xiǎo de dīfáng zǒu zhe , xúnzhǎo tāmen kǒu zhōng de lǎo dìfāng , dàn hǎifēng hěn dà , kàn zhe yòu shǒu biān de dàhǎi hēi yāyā de yī piàn , gānggāng jiǔzuò de wǒ tūrán yǒuxiē mùxuàn , yúshì dūn le xiàlái xiūxī yīxià .

(等一个人咖啡, 2016,Giddens Ko, 113)

83 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Berdasarkan data 16 kutipan novel diatas, menunjukan peristiwa saat A

Tuo mengajak Li Si Ying kesebuah pantai ditepi tanggul bersama dengan teman- teman A Tuo. Sampai disana mereka semua langsung berjalan menyusuri pantai.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut: “但海风很大”yang berarti “Tapi angin laut begitu kencang”dapat dimaknai bahwa A Tuo dan Li Si Ying sedang berada di tepi pantai. A Tuo mengajak Li Si Ying kepantai bermain kembang api dan memotong kue bersama teman-temanya untuk membangkitkan semangat A

Tuo karena pacarnya telah direbut oleh seorang lesbian. Berbeda dengan novel peristiwa yang ditampilkan dalam film A Tuo mengajak Li Si Ying ke sebuah danau. Data tersebut dapat dilihat pada menit ke: 01:25:46

Gambar 4.2.2.2

李思萤 :要跟它说再见了啦,你还有什么话要跟它说 啊拓 :大白菜再见喽 李思萤 :再见,大白菜,希望你被打鲸鱼吃掉 Lǐsīyíng : yào gēn tā shuō zàijiàn le lā , nǐ hái yǒu shénme huà yào gēn tā shuō A Tuò : dà báicài zàijiàn lóu Lǐsīyíng : zàijiàn , dà báicài , xīwàng nǐ bèi dǎ jīng yú chīdiào

Li Si Ying : Saatnya berpiasah dengannya, masih ada yang ingin kau katakan padanya. A Tuo : Selamat tinggal sayur sawi Li Si Ying : Sampai jumpa,sayur sawi semoga kau dimakan ikan hiu (等一个人咖啡, 2014, 01:25:46)

84 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Beradasarkan data 16 kutipan dialog diatas, menunjukan peristiwa saat A

Tuo dan Li Si Ying yang sedang berada di tepi danau untuk membuang sayur sawi.

A Tuo selalu membawa sayur sawi kemanapun ia pergi karena ia telah kalah taruhan berenang dengan temannya. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut: “ 再 见,大白菜,希望你被打鲸鱼吃掉 ”yang berarti “Sampai jumpa,sayur sawi semoga kau dimakan ikan hiu” dapat dimaknai bahwa Li Si

Ying sedang membuang sayur sawi ke danau.

Jika didalam novel digambarkan bahwa A Tuo dan Li Si Ying pergi ke pantai bersama teman-teman A Tuo. Mereka bermain kembang api dan memotong kue bersama teman-temanya untuk membangkitkan semangat A Tuo karena pacarnya telah direbut oleh seorang lesbian. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang tedapat dalam film yang menunjukan bahwa A Tuo dan Li Si Ying pergi ke tepi danau untuk membuang sayur sawi. Oleh karena itu peristiwa tersebut telah mengalami bentuk perubahan bervariasi latar yang mana latar yang ditampilkan telah berbeda.

Data selanjutnya yang menunjukan adanya perubahan bervariasi latar terdapat pada peristiwa saat Li Si Ying tinggal dirumah orang tuanya. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

Data 17: 撑开拉到一半的铁门,家里的空气一直飘着淡淡的檀香。小客厅的电 视上演着乱七八糟的叩应节目,爸妈那年纪最喜欢看的政治肥皂剧。 爸,老板娘今天又请客喔!我将蛋糕放在桌上。 哇,这很贵呴?老爸掀开纸盒说道。 对呀,赚到了。我背着书包蹦蹦跳跳上楼。

85 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Chēng kāi lā dào yī bàn de tiě mén, jiā lǐ de kōng qì yī zhí piāo zhe dàn dàn de tán xiāng. Xiǎo kè tīng de diàn shì shàng yǎn zhe luàn qī bā zāo de kòu yīng jié mù, bà mānà nián jì zuì xǐ huān kàn de zhèng zhì féi zào jù. `Bà, lǎo bǎn niáng jīn tiān yòu qǐng kè ō! 'Wǒ jiāng dàngāo fàng zài zhuō shàng. `Wa, zhè hěn guì xǔ? 'Lǎo bà xiān kāi zhǐ hés huō dao. `Duì ya, zhuàn dào le.'Wǒ bèi zhe shū bāobèng bèng tiào tiào shàng lóu

(等一个人咖啡, Giddens Ko, 2016, 18)

Berdasarkan pada data 17 kutipan novel diatas menujukkan latar rumah Li

Si Ying. Yang digambarkan dalam novel ketika Li Si Ying baru pulang bekerja paruh waktu di cafe ia bergegas pulang kerumah dengan mengendari sepedanya.

Setibanya dirumah saat Li Si Ying membuka pintu telah tercium aroma wangi dupa yang selalu menghiasi rumahnya. Li Si Ying meletakkan potongan cheesecake pemberian bosnya untuk diberikan kepada ayahnya. Berbeda dengan didalam novel latar rumah orang tua tidak ada ditampilkan malahan dalam film Li

Si Ying digambarkan sudah tinggal disebuah asrama. Data tersebut dapat dilihat pada film di menit ke 00:13:57

86 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.2.2.3

(Gambar diatas menunjukan peristiwa saat Li Si Ying yang sedang berbicara dengan teman seasramanya bernama A Zhu. A Zhu merasa heran kenapa Li Si Ying bisa menyukai Zeyu.)

(等一个人咖啡, 00.25.48)

Berdasarkan data 17 gambar peristiwa diatas menunjukkan bahwa Li Si

Ying sedang berada diasramanya dengan temanya. Jika didalam novel digambarkan peristiwa kehidupan Li Si Ying dari saat dia masih SMA dan Li Si

Ying yang masih tinggal di rumah orang tuanya. Hal ini tentu berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan dalam film yang menunjukan Li Si Ying Sebagai seorang mahasiswa yang sudah tinggal di sebuah asrama. Oleh karena itu data 17 pertistiwa tersebut telah mengalami proses perubahan bervariasi latar. Karena latar tempat tinggal Li Si Ying ditampilkan berbeda.

Data berikutnya yang menunjukkan adanya perubahan bervariasi latar yaitu adegan saat Li Si Ying sedang berada di sekolah nya. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

Data 18:

87 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

等一下清大直排轮社会来我们学校教学表演,大家要鼓掌欢迎, 要有礼貌,展现我们新竹女中的泱泱风范,知道吗?咳!体育老师说 ,一边猛咳嗽。

Děng yīxià qīng dà zhí pái lún shè huì lái wǒmen xuéxiào jiàoxué biǎoyǎn, dàjiā yào gǔ zhǎn ghuān yíng, yào yǒu lǐmào, zhǎnxiàn wǒmen xīnzhún ǚ zhōng de yāngyāng fēng fàn, zhī dào ma? Hāi! Tǐ yù lǎoshī shuō, yī biān měng késòu.

(等一个人咖啡, Giddens Ko, 2016, 45)

Berdasarkan data 18 kutipan novel diatas, menunjukkan perubahan bervariasi latar sekolah Li Si Ying SMA Putri Hsinchu. Yang digambarkan adegan saat guru olahraga Li Si Ying yang menghimbau murid-muridnya, untuk menyambut kedatangan mahasiswa klub seluncur dari Universitas TsingHua.

Mereka harus menyambut dengan tepuk tangan dan sopan. Namun didalam film sendiri latar disekolah tidak ada ditampilkan karena didalam film sendiri sutradara menampilkan tokoh utama Li Si Ying langsung sebagai seorang mahasiswa. Berbeda dengan cerita dalam novel yang menggambarkan kehidupan

Li Si Ying saat masih SMA, namun didalam film sendiri latar disekolah tidak ada ditampilkan karena didalam film sendiri sutradara menampilkan tokoh utama Li

Si Ying langsung sebagai seorang mahasiswa. Data tersebut dapat dilihat dalam film di menit ke 00:04:08

88 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.2.2.4

(Gambar diatas menunjukan peristiwa saat Li Si Ying sedang berada dikampus untuk mengangkat beberapa buku namun secara tidak sengaja buku-buku tersebut jatuh)

(等一个人咖啡, 2014, 00.04.08)

Berdasarkan data 18 gambar film diatas menunjukan adegan saat Li Si

Ying sedang membawa beberapa buku dari gudang dan tiba-tiba buku tersebut terjatuh. Dari gambar tersebut terlihat Li Si Ying yang sedang berada dikampus sekaligus menunjukan latar dikampus. Hal ini berbeda dengan latar yang terdapat dalam novel. Jika didalam novel digambarkan peristiwa Li Si Ying yang sedang bersekolah di SMA Putri Hsinchu. Hal ini tentu berbeda dengan yang digambarkan didalam film yang menunjukkan Li Si Ying sebagai seorang mahasiswa. Oleh karena itu data 13 peristiwa tersebut telah mengalami perubahan bervariasi latar karena tidak ada ditampilkan latar sekolah Li Si Ying waktu dia masih SMA.

89 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.3 Ekranisasi Tokoh Dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi

Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro 1995:165) tokoh cerita merupakan orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama oleh pembaca kualitas moral dan kecenderungan-kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan dilakukan dalam tindakan.

Selain alur dan latar, tokoh/penokohan juga mengalami proses ekranisasi.

Yang mana dalam pelayarputihan (ekranisasi) novel ke film biasa ditemui adanya perubahan tokoh-tokoh yang berperan dalam novel dan film tersebut. Dalam visualisasi film, ada beberapa tokoh yang mengalami penciutan atau pemotongan.

Artinya ada beberapa tokoh dalam novel yang tidak ditampilkan dalam film.

Selain itu terdapat pula penambahan tokoh/penokohan yang ditampilkan dalam film dan tokoh tersebut tidak terdapat dalam novel. Berikut beberapa proses ekranisasi tokoh/penokohan dilihat dari kategori aspek penciutan, penambahan, perubahan bervariasi.

4.3.1 Penciutan Tokoh/Penokohan dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén

Kāfēi

Data pertama yang menunjukkan adanya perngurangan tokoh dalam proses ekranisasi novel ke film Děng Yī Gè Rén Kāfēi adalah teman sekamar Li Si

Ying diasrama yaitu. Bai Jia, Nian Cheng, Si Ting, dan Xiao Cai data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel sebagai berikut:

Data19: “嗯!如果我睡不着,我可以拥抱你,给你讲故事。”念城懒洋洋地转 过身来,用怀疑的目光看着我们。我和百佳一边骂他,一边笑了起来。

90 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

“不要轻浮,好吗?”“年成,我去告诉你的姑娘,你知道!”年成也 哼了一声,乖乖回去睡觉了

“Ń! Rúguǒ wǒ shuì bùzháo, wǒ kěyǐ yǒngbào nǐ, gěi nǐ jiǎng gùshì.” Niàn chéng lǎn yángyáng dì zhuǎnguò shēn lái, yòng huáiyí de mùguāng kànzhe wǒmen. Wǒ hé bǎi jiā yībiān mà tā, yībiān xiàole qǐlái. “Bùyào qīngfú, hǎo ma?”“Nián cheng, wǒ qù gàosù nǐ de gūniáng, nǐ zhīdào!” Nián cheng yě hēngle yīshēng, guāiguāi huíqù shuìjiào le

(等一个人咖啡, 2016,Giddens Ko, 319)

Dari data 19 kutipan novel diatas menunjukkan peristiwa saat lampu di asrama Li Si Ying mati. Bai Jia yang tidak bisa tidur diam-diam naik ketempat tidur Li Si Ying yang sudah setengah tidur dan menggenggam kakinya sehingga

Li Si Ying merasa takut dan Bai Jia ingin tidur berdekatan dengan Li Si Ying.

Nian Cheng yang melihat kejadian tersebut langsung berkata kalau dia tidak bisa tidur dia bisa memeluknya sambil bercerita kepadanya. Li Si Ying dan Bai Jia tertawa mendengar perkataan Nian Cheng dan memarahinya juga mengancam akan diadukan kepada pacarnya kalau dia genit. Karena merasa takut diadukan kepada pacarnya Niancheng langsung patuh dan kembali tidur. Hal ini dapat dilihat pada kutipan novel berikut “我和百佳一边骂他,一边笑了起” yang berarti “Aku dan Baijia langsung tertawa sembari memarahinya” dapat dimaknai bahwa Li Si Ying tinggal diasrama bersama keempat temanya. Hal ini

91 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan dalam film yang menunjukan bahwa

Li Si Ying hanya tinggal berdua dengan temannya diasrama. Data tersebut dapat dilihat pada film dimenit ke 00:12:49

Gambar 4.3.1.1

李思萤 :你为什么一定要加入铁头社怪死了 啊珠 :我从小就觉得铁头功超帅的。 不然你可以我为什么要那么努力用读书考 李思萤 :进这间学校就是为了加入铁头社 啊珠 :不然咧 李思萤 :你再这样敲下去敲到期末就变智障了

Lǐsīyíng : Nǐ wèishéme yīdìng yào jiārù tiě tóu shè guàisǐle A Zhū : Wǒ cóngxiǎo jiù juédé tiě tóu gōng chāo shuài de. Bùrán nǐ kěyǐ wǒ wèishéme yào nàme nǔlì yòng dúshū kǎo Lǐsīyíng : Jìn zhè jiān xuéxiào jiùshì wèile jiārù tiě tóu shè A Zhū : Bùrán liě Lǐsīyíng : Nǐ zài zhèyàng qiāo xiàqù qiāo dào qímò jiù biàn zhìzhàngle

Li Si Ying : Kau kenapa ikut group “ kepala besi”? aneh sekali A Zhu : Sejak kecil aku anggap kungfu “kepala besi “ sangat keren kalau bukan karena ini ngapain aku rajin-rajin belajar agar bisa masuk kesekolah ini Li Si Ying : Kau masuk sekolah ini hanya karena ingin bergabung ke group “kepala besi” A Zhu : Kalau .. Li Si Ying : Kalau kau terus-terusan benturkan kepalamu sampai akhir semester kau sudah jadi idiot.

(等一个人咖啡, 2014, 00:12:49)

92 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Berdasarkan data 19 kutipan dialog diatas menunjukkan bahwa Li Si Ying sedang berbicara kepada teman seasramanya A Zhu. Li Si Ying bertanya karena merasa aneh, kenapa A Zhu bisa mengikuti grub kepala besi. Namun A Zhu dari kecil merasa bahwa grub kepala besi itu sangat keren. Data tersebut dapat dilihat pada kuipan dialog berikut: “你为什么一定要加入铁头社怪死了”yang berarti

“Kau kenapa ikut group “ kepala besi”? aneh sekali” dapat dimaknai bahwa Li Si

Ying merasa aneh melihat temanya A Zhu Yng mengikuti grub kepala besi.

Didalam film ini bahwa Li Si Ying hanya mempunyai satu orang teman diasramanya yaitu A Zhu.

Jika didalam novel digambarkan peristiwa saat Li Si Ying sedang berada diasrama saat mati lampu bersama ke empat temanya. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan dalam film yang menunjukan bahwa Li Si Ying diasrama hanya bersama satu temanya saya. Oleh karena itu peristiwa tersebut telah menunjukan adanya proses penciutan tokoh dalam novel. Yaitu pengurangan tokoh teman Li Si Ying diasrama.

Data selanjunya yang menunjukan adanya penciutan tokoh dapat dilihat pada peristiwa saat A Tuo dan Li Si Ying makan di penatu Jin Dao Shen data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel berikut:

Data 20:

好吃就多吃点啊!阿拓,帮人家夹菜啊! 金刀桑用汤匙敲阿拓的头,阿拓赶紧帮我夹一块羊小排。 这次居然能尝到前所未有的新菜色,真是好口福。 铁头露出一口菜渣卡的到处都是的牙齿,幸福地笑着。

hǎo chī jiù duō chī diǎn a ! ātuò , bāng rénjiā jiācài a ! jīn dāo sāngyòng tāngchí qiāoātuò de tóu , ātuògǎnjǐn bāng wǒ jiā yī kuài yáng xiǎo pái . zhè

93 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

cì jūrán néng chángdào qiánsuǒwèiyǒu de xīn càisè , zhēn shì hǎo kǒufú . tiětóu lùchū yī kǒu càizhākǎ de dàochù dū shì de yáchǐ , xìngfú dì xiào zhe .

(等一个人咖啡,2016, Giddens Ko, 138)

Berdasarkan data 20 kutipan novel diatas menunjukan peristiwa saa A Tuo dan Li Si Ying makan di penatu Jin Dao Shen bersama dengan Tie Tou, dan Jin

Dao Shen SanYong. Li Si Ying mengatakan bahwa makanan Jin Dao Shen sangat enak sampai ia ingin menangis karena terpesona. Suami Jin Dao Shen menyuruh

A Tuo mengambilkan lauk kepada Li Si Ying. Tie Tou yang juga ikut makan bersama mereka merasa beruntung bisa merasakan makanan baru yang belum penah ada sebelumya. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut: “好吃就

多吃点啊!阿拓,帮人家夹菜啊!yang berarti "Makanlah lebih banyak kalau enak! A Tuo, ambilkan lauk untuknya!" dapat dimaknai bahwa suami Jin Dao

Shen sedang menyuruh A Tuo untuk mengambilkan lauk kepada Li Si Ying.

Berbeda dengan novel peristiwa yang ditampilkan pada film menunjukkan Li Si

Ying dan A Tuo hanya makan bertiga dengan Jin Dao Shen. Data tersebut dapat dilihat pada film di menit ke 01:08:40

94 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.3.1.2

李思萤 :你就教我嘛 金刀神 :不要啦 李思萤 :我一定好好学的,你教我嘛 金刀神 :你学不来啦 李思萤 :可以啦,教我拜托啦,我一定好好学的 Lǐ sīyíng : nǐ jiù jiào wǒ ma Jīn dāoshén : bù yào lā Lǐ sīyíng : wǒ yī dìng hǎo hǎo xué de , nǐ jiào wǒ ma Jīn dāoshén : nǐ xué bù lái lā Lǐ sīyíng : kě yǐ lā , jiào wǒ bài tuō lā , wǒ yī dìng hǎo hǎo xué de

Li Si Ying : Ayo ajarin saya Jin Dao Shen : Tidak Li Si Ying : Aku pasti belajar dengan sungguh-sungguh, ajarin aku Jin Dao Shen : Tidak Bisa Li Si Ying : Bisa, mohon ajari saya, aku pasti belajar sungguh- sungguh (等一个人咖啡,2014, 01:08:40)

Berdasarkan data 20 kutipan dialog diatas menunjukkan peristiwa saat A

Tuo, Li Si Ying dan Jin Dao Shen makan malam dipenatu. Li Si Ying minta diajarin masak karena merasa makanan Jin Dao Shen sangat enak. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan sebagai berikut : “可以啦,教我拜托啦,我一定好好

学的” yang berarti “Bisa, mohon ajari saya, aku pasti belajar sungguh- sungguh” dapat dimaknai bahwa Li Si Ying sedang memohon agar Jin Dao Shen mengajarinya memasak.

95 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jika didalam novel digambarkan peristiwa saat mereka makan malam bersama dengan suami Jin Dao Shen dan Tie Tou. Hal ini tetu berbeda dengan peristiwa yang dapat dilihat dalam kutipan gambar diatas yang menunjukkan mereka makan hanya bertiga saja. Oleh karena itu peristiwa tersebut telah menunjukan adanya proses penciutan tokoh dalam novel. Yaitu tokoh suami Jin

Dao Shen dan Tie Tou.

Data selanjutnya yang menunjukan adanya penciutan tokoh ditunjukan pada peristiwa saat Ban Niang Hui menceritakan asal usul dia membuka sebuah kafe dan diberi nama Děng Yī Gè Rén Kāfēi data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel sebagai berikut:

Data 21:

阿姨,为什么妳在说这些事情的时候都不会哭啊?那高中生问,他刚 刚偷偷抬起头来让泪光滑回眼睛里面的动作,早就被我发现。 回忆很美,为什么要哭呢?老板娘依旧看着左手空荡荡的无名指,笑 的很阳光。 还有,我不是阿姨,我叫老板娘!小心我叫阿不思放老鼠药进咖啡里 !老板娘故意恶狠狠地瞪着那些高中生

āyí , wèishénme zài shuō zhèxiē shìqíng de shíhòu dū bù huì kū a ? nà gāozhōng shēng wèn , tā gānggāng tōu tōutái qǐtóu lái ràng lèiguāng huáhuí yǎnjīng lǐmiàn de dòngzuò , zǎo jiù bèi wǒ fāxiàn . huíyì hěn měi , wèishénme yào kū ne ? lǎobǎnniáng yījiù kàn zhe zuǒshǒu kōng dàngdàng de wúmíng zhǐ , xiào de hěn yángguāng . hái yǒu , wǒ bù shì āyí , wǒ jiào lǎobǎn niáng ! xiǎoxīn wǒ jiào ābùsī fàng lǎoshǔ yàojìn kāfēi lǐ ! lǎobǎnniáng gùyì èhěnhěn dì dèng zhe nàxiē gāozhōngshēng

96 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(等一个人咖啡, Giddens Ko ,2016,88)

Berdasarkan data 21 kutipan novel diatas menunjukan peristiwa saat Ban

Niang Hui sedang menceritakan bagaimana dia dulu bisa membuka sebuah kafe dan diberi nama yang cukup unik yaitu Děng Yī Gè Rén Kāfēi. Ban Niang Hui menceritakan bahwa dulu dia mempunyai seorang teman yang bekerja disebuah kafe dan selalu mentraktirnya sebuah kopi yang diberi nama “Racikan Spesial

Nyonya Bos”. Ban Niang Hui juga mengatakan bahwa temanya itu dulu tertembak dilengannya demi melindunginya dari perampok yang masuk kekantor pos. Mendengar hal ini siswa SMA itu bertanya kepadanya kenapa dia tidak menangis saat menceritakan kisa tersebut hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

“阿姨,为什么妳在说这些事情的时候都不会哭啊?那高中生问” yang berarti

“Bibi, kenapa selama kau menceritakan kisah ini, kau tidak menangis?" tanya siswa SMA itu, diam-diam” dapat dimaknai bahwa segrombolan siswa SMA yang sedang bertanya kepada Ban Niang Hui. Berbeda dengan novel didalam film sendiri saat tokoh Ban Niang Hui menjelaskan tentang kisahnya tidak ada ditampilkan segrombolan sisa SMA data tersebut dapat dilihat pada film dimenit ke: 00:47:03

97 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.3.1.3

啊拓 :然后呢? 板娘 :你知道要找到一个, 愿意为你挡子弹的人有多困 难吗我怎么会舍得,错过这么好的男生呢 啊拓 :所以后来,你就跟那个男孩一起开了这间咖啡店吗? 板娘 :这里原本是我们大学常来约会的地方, 后来我们毕业了,原来的老板也退休不做了,我们 错了一笔钱,把这里顶下来,好好的翻修了一下 A Tuò : ránhòu ne ? Bǎn Niáng : nǐ zhīdào yào zhǎodào yī gè , yuànyì wéi nǐ dǎng zǐdàn de rén yǒu duō kùnnán ma wǒ zěnme huì shě dé , cuòguò zhème hǎo de nánshēng ne A Tuò : suǒyǐ hòu lái, nǐ jiù gēn nàgè nánhái yīqǐ kāi le zhè jiān kāfēidiàn ma Bǎn Niáng : Zhèlǐ yuánběn shì wǒmen dàxué cháng lái yuēhuì de dìfāng , hòulái wǒmen bìyè le , yuánlái de lǎobǎn yě tuìxiū bù zuò le , wǒmen cuò le yī bǐ qián , bǎ zhèlǐ dǐng xiàlái , hǎohǎo de fānxiū le yīxià A Tuo : Selanjutnya? Ban Niang : Sangat sulit mencari seseorang yang rela menangkis peluru untukmu. Mana mungkin aku rela melepaskan pria sebaik ini A Tuo : Dan selanjutnya, kau bersama pria itu membuka kedai kopi ini? Ban Niang : Kami sering bertemu ditempat ini saat kuliah, waktu kami tamat pemilik kedai ini mau pensiun kami meminjam uang untuk modal dan membeli tempat ini renovasi kembali

(等一个人咖啡, 2014, 00:47:03)

Berdasarkan data 21 kutipan dialog diatas menunjukan peristiwa saat A

Tuo bertanya kepada Ban Niang bagaimana dia membuka sebuah kafe. Data

98 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog berikut: “所以后来,你就跟那个男孩一

起开了这间咖啡店吗?” yang berarti “Dan selanjutnya, kau bersama pria itu membuka kedai kopi ini?” dapat dimaknai bahwa A Tuo sedang bertanya kepada

Ban Niang. Kemudian Ban Niang menjelaskan bahwa saat mereka selesai kuliah mereka meminjam uang untuk modal membeli dan renovasi kafei tersebut.

Jika didalam novel diceritakan saat Ban Niang bercerita tentang bagaimana dia membuka kafe tersebut ditanyai oleh sekelompok siswa SMA. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan didalam film. Yang mana dapat dilihat pada kutipan gambar diatas bahwa sekelompok siswa SMA tersebut tidak ada saat Ban Niang bercerita, dan yang bertanya kepada Ban Niang adalah A Tuo.

Oleh karena itu, data peristiwa diatas telah mengalami proses penciutan tokoh didalam novel.

4.3.2 Penambahan Tokoh/Penokohan dalam Novel ke Film Děng Yī Gè Rén

Kāfēi

Data pertama yang menunjukan adanya proses penambahan tokoh dalam novel ke film Děng Yī Gè Rén Kāfēi adalah peristiwa saat teman-teman A Tuo mengejek dan menertawakanya. Li Si Ying yang melihat kejadian tersebut merasa kesal dan marah. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel sebagai berikut.

Data 22

因为他那两个损友无可遏抑的大笑,阿拓的脸再度烧了起来。 真是太不可原谅了。 我的心中突然有一股快要暴发的怒气,难道阿拓从来都没有凶过他们 吗?

99 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

yīnwèi tā nà liǎng gè sǔnyǒu wúkěèyì de dàxiào , ātuò de liǎn zàidù shāo le qǐlái . zhēn shì tài bù kě yuánliàng le . wǒ de xīnzhōng tūrán yǒu yī gǔ kuài yào bàofā de nùqì , nándào ātuò cónglái dū méiyǒu xiōngguò tāmen ma ?

(等一个人咖啡, Giddens Ko ,2016,60)

Berdasarkan data 22 kutipan dialog diatas digambarkan peristiwa saat Li Si

Ying memarahi kedua teman A Tuo karena telah mengejek dan menertawakan A

Tuo. Li Si Ying yang tidak tahan melihat A Tuo diejek terus dan A Tuo hanya diam saja langsung mendatangi kedua temannya tersebut dan memarahinya. Data tesebut dapat dilihat pada kutipan novel berikut: “真是太不可原谅了” yang berarti "Benar-benar tidak bisa dimaafkan." Dapat dimaknai bahwa Li Si Ying sedang merasa kesal melihat kedua teman A Tuo. Berbeda dengan novel, dalam film digambarkan bahwa A Tuo bersama dengan keempat temanya datang ke kafe dan keempat temanya tersebutlah yang mengejeknya. Data tersebut dapat dilihat pada film dimenit ke 00:10:02

100 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.3.2.1

啊拓朋友 :情敌半路相逢,啊拓屈居下风, 李思萤 :很好笑吗?他的女朋友被抢走又怎么? 就算他的女朋友是被另外一个女生给抢走那怎么? 你们这些人不安慰她他还这样取笑他

A tuò péngyǒu : qíngdí bànlù xiāng féng , a tuòqūjū xiàfēng Lǐsīyíng : hěn hǎo xiào ma ? tā de nǚ péngyǒu bèi qiǎngzǒu yòu zěnme ?jiùsuàn tā de nǚ péngyǒu shì bèi lìngwài yī gè nǚshēng gěi qiǎngzǒu nà zěnmeyàng ? nǐmen zhèxiē rén bù ānwèi tā tā hái zhèyàng qǔxiào tā

Teman A Tuo : Musuh asmara ketemu ditengah jalan, A Tuo tidak berkutik. Li Si Ying : Lucu sekali ya? Kenapa kalau pacarnya direbut? Walaupun pacarnya direbut oleh seorang wanita juga lantas apa? Kalian bukan menghibur dia kalian malah menertawakan dia. Apa kalian pantas disebut teman?

(等一个人咖啡, 2014, 00:10:02)

Berdasarkan data 22 kutipan dialog diatas menggambarkan peristiwa saat

A Tuo diejek oleh keempat temanya karena pacarnya direbut seorang lesbian. Saat melihat A Tuo yang diam saja diejek oleh temanya Li Si Ying merasa kesal karena sebagai teman bukanya mereka menghibur A Tuo tapi malah mengejek dan menertawakanya. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog sebagai berikut: “你们这些人不安慰她他还这样取笑他” yang berarti “Kalian bukan

101 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

menghibur dia kalian malah menertawakan dia. Apa kalian pantas disebut teman?” dapat dimaknai bahwa Li Si Ying sedang memarahi keempat teman A Tuo.

Jika didalam novel digambarkan bahwa A Tuo diejek oleh kedua temannya. Hal ini berbeda dengan yang ditampilkan dalam novel, seperti kutipan gambar yang bisa dilihat diatas menunjukan bahwa A Tuo diejek oleh keempat temannya. Oleh karena itu, peristiwa pada data diatas ditemukan adanya bentuk penambahan tokoh yang mana terdapat penambahan teman A Tuo saat dikafe.

4.3.3 Perubahan bervariasi Tokoh/Penokohan dalam Novel ke Film Děng Yī

Gè Rén Kāfēi

Selain penciutan dan penambahan tokoh, dalam proses ekranisasi juga terdapat perubahan bervariasi tokoh. Dalam perubahan bervariasi tokoh dapat dilihat dari adanya perubahan penggambaran tokoh dalam novel ke film.

Perubahan bervariasi tokoh yang pertama yang terdapat dalam novel ke film Film

Děng Yī Gè Rén Kāfēi dapat dilihat pada penggambaran tokoh A Tuo. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel sebagai berikut:

Data 23:

阿拓指着手表,一口将我精心煮的咖啡干掉。 不会吧?现在?跟你去家教?我简直哑口无言。上次我跟阿拓说要他 赔偿我的精神受伤只是开玩笑的,所以也没真的打电话给他。

ātuòzhǐ zhe shǒubiǎo , yī kǒu jiàng wǒ jīngxīn zhǔ de kāfēi gàndiào . bù huì ba ? xiànzài ? gēn nǐ qù jiājiào ? wǒ jiǎnzhí yǎkǒuwúyán . shàng cì wǒ gēn ātuò shuō yào tā péicháng wǒ de jīngshén shòushāng zhǐ shì kāi wánxiào de , suǒyǐ yě méi zhēnde dǎ diànhuà gěi tā .

102 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(等一个人咖啡, Giddens Ko ,2016,170)

Berdasarkan data 23 kutipan novel diatas menggambarkan peristiwa saat

A Tuo sedang mengajak Li Si Ying untuk menemaninya mengajar les privat.

Halini dapat dilihat pada kutipan berikut:“不会吧?现在?跟你去家教?我简

直哑口无言” yang berarti “Yang benar saja? Sekarang? Pergi denganmu untuk mengajar les privat?” dapat dimaknai bahwa Li Si Ying yang merasa terkejut karena diajak pergi menemani A Tuo mengajar Les privat saat dia sedang bekerja dikafe. Dan dari kutipan tersebut juga dapat dimaknai bahwa tokoh A Tuo mempunyai pekerjaan sampingan sebagai seorang guru untuk mengajar les privat.

Hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan dalam film yang menunjukan bahwa A Tuo mempunyai pekerjaan sampingan sebagai seorang koki di sebuah restauran seafood yang dapat dilihat dalam film di menit ke 00:26:41

103 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.3.3.1

李思萤 :原来啊拓学长,每个礼拜一三五的晚上, 都会到暴哥开的海产店打工负责炒海鲜大杂面, 这间海产店也只有海鲜大杂面可以点, 不过一点也不奇怪,因为来的客人都有比吃东西更多 重要的宮事情要做 lǐsīyíng : yuánlái a tuòxué cháng , měi gè lǐbài yīsānwǔ de wǎnshàng , dū huì dào bàogē kāi de hǎichǎndiàn dǎgōng fùzé chǎo hǎixiāndà zámiàn , zhè jiān hǎichǎndiàn yě zhǐ yǒu hǎixiān dà zámiàn kěyǐ diǎn , bùguò yīdiǎn yě bù qíguài , yīnwèi lái de kèrén dū yǒu bǐ chī dōngxī gēng duō zhòngyào de gōngshìqíng yào zuò

Li Si Ying : Rupanya kakak A Tuo, setiap malam senin, rabu, dan jumat selalu bekerja di resto seafood kak Bao, bertugas menggoreng mie seafood. Sebenarnya di tempat ini hanya menu mie goreng seafood. Tetapi itu tidak aneh, karena tamu yang datang kesini ada tujuan yang lebih penting dari makan.

(等一个人咖啡,2014, 00:26:41)

Berdasarkan data 23 kutipan dialog diatas menggambarkan peristiwa saat A

Tuo sedang bekerja disebuah restauran seafood bersama dengan Li Si Ying. Hal ini dapat dilihat pada kutipan dialog berikut:“都会到暴哥开的海产店打工负责炒

海鲜大杂面”yang berarti “selalu bekerja di restoran seafood kak Bao, bertugas menggoreng mie seafood”. Dapat dimaknai bahwa A Tuo mempunyai sebuah pekerjaan sebagai koki di sebuah restoran seafoo.

104 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jika didalam novel digambarkan bahwa A Tuo mempunyai pekerjaan sampingan sebagai seorang guru les privat. Hal ini berbeda dengan peritiwa yang digambarkan dalam film yang menunjukan tokoh A Tuo mempunyai pekerjaan sebagai seorang koki di sebuah restauran. Oleh karena itu, data peristiwa tersebut telah mengalami bentuk perubahan bervariasi. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dalam menggambarkan pekerjaan seorang tokoh A Tuo antar novel dan film.

Data selanjutnya yang menunjukan adanya perubahan bervariasi tokoh dalam novel dan film menunjukan bahwa A Tuo sebagai anggota dari sebuah klub selancar di universitas nya. Data tersebut dapat dilihat pada data berikut:

Data 24:

阿土他是清大溜冰社的,大三了,但以前没看过他,今天他们大 三的社长在介绍他们社员给我们认识时,场面超爆笑,害我真的把一 颗卤蛋从嘴里喷了出来。哥哥的大脚轻轻踢着直排轮

A tǔ tā shì qīng dà liù bīng shè de , dà sān le , dàn yǐqián méi kàn guò tā , jīntiān tāmen dàsān de shèzhǎng zài jièshào tāmen shèyuán gěi wǒmen rènshí shí , chǎngmiàn chāobàoxiào , hài wǒ zhēnde bǎ yī kē lǔdàn cóng zuǐ lǐ pēn le chūlái . gēgē de dàjiǎo qīngqīng tī zhe zhí pái lún

A Tuo adalah anggota klub seluncur Universitas TsingHua. Dia sudah tingkat tiga, tetapi aku tidak pernah melihat dia sebelumnya. Hari ini pada saat ketua mereka sedang memperkenalkan para anggota mereka kepada kami. kejadiannya benar-benar lucu, sampai-sampat aku menyemburkan telur yang sedang kukunyah," kata Kakak sembari menendang sepatu seluncurnya dengan perlahan.

(等一个人咖啡, Giddens Ko ,2016,25)

Berdasarkan data 24 kutipan novel diatas menggambarkan peristiwa saat kakak Li Si Ying mencoba menceritakan siapa sebenarnya A Tuo. Dia mengatakan bahwa A Tuo merupakan seorang anggota klub seluncur di

105 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

universitasnya. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut: “阿土他是清大

溜 冰社的”yang berarti “A Tuo adalah anggota klub seluncur Universitas

TsingHua” dapat dimaknai bahwa A Tuo merupakan anggota klub seluncur.

Berbeda dengan didalam novel tokoh A Tuo di dalam film digambarkan sebagai seorang anggota klub kepala besi. Hal ini dapat dilihat pada film diment ke

00:18:03

Gambar 4.3.3.2

裁判 :根据菁英中心新规定,输的就要留级七年, 比赛开始三二一。空手道社获胜 空手道 :你们练铁头功的都是垃圾,垃圾,垃圾

Cái pàn : gēnjù jīngyīng zhōngxīn xīn guīdìng , shū de jiù yào liújí qī nián , bǐsài kāishǐ sānèryī . kōngshǒu dàoshè huòshèng Kōng shǒu Dào : nǐmen liàn tiětóugōng de dū shì lājī , lājī , lājī

Wasit : Menurut peraturan baru “Qing Ying” pusat, yang kalah harus turun tujuh tingkat. Pertandingan mulai, tiga, dua, satu. Grub karate yang menang! Grub Karate : Kalian yang berlatih kepala besi adalah sampah, sampah! Sampah!.

(等一个人咖啡,2014, 00:18:03)

Berdasarkan data 24 kutipan dialog diatas menunjukan peristiwa saat A Tuo tanding memecahkan lapisan batu dengan grub karate, namun sayangnya A Tuo kalah dari grub karate. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog berikut: “你

106 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

们练铁头功的都是垃圾” yang berarti “Kalian yang berlatih kepala besi adalah sampah” dapat dimaknai bahwa A Tuo adalah anggota klub kepala besi, dan saat

A Tuo mewakili grubnya untuk bertanding dengan grub karate mereka kalah.

Jika didalam novel digambarkan bahwa A Tuo adalah salah satu anggota grub seluncur di universitasnya. Hal ini berbeda dengan yang digambarkan dalam film yang menunjukan A Tuo sebagai seorang anggota grub kepala besi. Oleh karena itu data kutipan peristiwa diatas telah mengalami bentuk perubahan bervariasi tokoh.

Data selanjutnya yang menunjukan adanya perubahan bervariasi tokoh ialah peristiwa saat Li Si Ying yang mencoba bertanya kepada Ban Niang Cheng tentang jenis kopi yang disukai oleh Albus. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

Data 25:

阿不思妳居然不喝咖啡?我几乎傻住,愣愣地洗着餐盘。 我胃不好,不喜欢喝也不能喝。阿不思总算有些表情,像个刚刚偷到 国王皇冠的小偷:「所以我都用鼻子享受咖啡,光闻不喝。

ābùsī ni jūrán bù hē kāfēi ? wǒ jīhū shǎzhù , lènglèng dì xǐ zhe cānpán . wǒ wèi bù hǎo , bù xǐhuān hē yě bù néng hē . ābùsī zǒngsuàn yǒuxiē biǎoqíng , xiàng gè gānggāng tōudào guówáng huángguān de xiǎo tōu : suǒyǐ wǒ dū yòng bízǐ xiǎngshòu kāfēi , guāngwén bù hē .

(等一个人咖啡, Giddens Ko ,2016,54)

107 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Berdasarkan data 25 kutipan novel diatas menggambarkan peristiwa saat

Li Si Ying yang bertanya kepada Ban Niang Cheng tentang jenis kopi yang disukai Albus. Namun Ban Niang Cheng berkata bahwa Albus sama sekali tidak pernah minum kopi. Li Si Ying yang mendengar perkataan Ban Niang Cheng merasa heran, kemudian bertanya kepada Albus bahwa dia tidak minum kopi, Li

SI Ying benar-benar merasa sangat bodoh. Kemudian Albus berkata bahwa dia mempunyai penyakit mag, tidak suka dan memang tidak bisa minum kopi. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan novel berikut: “ 我胃不好 , 不喜欢喝也不能

喝”yang berarti “Aku punya penyakit mag, tidak suka serta memang tidak bisa minum kopi”.Dapat dimaknai bahwa Albus memang tidak bisa minum kopi karena tidak suka kopi dan mempunyai pennyakit mag. Hal ini berbeda dengan peristiwa yang ditampilkan didalam film yang menunjukan bahwa Ban Niang

Cheng lah yang mempunyai penyakit mag dan tidak bisa minum kopi. Data tersebut dapat dilihat pada film dimenit 00:47:55

Gambar 4.3.3.3

板娘 :说起来很好笑,虽然我们顶了一家咖啡店, 我也非常喜欢咖啡的香味,但我的胃不好, 一杯咖啡都不能喝,一喝就胃痛, 他就说总有一天他会调配出,我也可以喝的咖啡 啊拓 :所以后来成功了吗? Bǎn niáng : shuō qǐlái hěn hǎoxiào , suīrán wǒmen dǐng le yī jiā kāfēidiàn , wǒ yě fēicháng xǐhuān kāfēi de xiāngwèi , dàn wǒ

108 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

de wèi bù hǎo , yī bēi kāfēi dū bù néng hē , yī hē jiù wèitòng , tā jiùshuō zǒng yǒu yī tiān tā huì diào pèi chū , wǒ yě kěyǐ hē de kāfēi A tuò : suǒyǐ hòu lái chénggōng le ma

Ban Niang : Sebenarnya aneh juga.. Walau kami sudah punya kedai kopi aku masih suka sekali aroma kopi. Tapi karena sakit mag aku tidak berani minuk kopi, kalau minum mag pasti kumat. Dia bilang suatu hari akan meracik kopi yang bisa aku minum A Tuo : Apakah berhasil? (等一个人咖啡,2014, 00:47:55)

Berdasarkan data 25 kutipan dialog diatas menunjukan peristiwa saat Ban

Niang yang sedang menceritakan bagaimana kisah masalalunya bersama temanya membuka kafe tersebut. Ban Niang menjelaskan bahwa dia tidak bisa minum kopi karena dia punya penyakit mag. Namun temannya dulu menjanjikan bahwa dia akan menbuat racikan kopi yang pada akhirnya akan bisa diminum olehnya tanpa membuat sakit magnya kambuh. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog berikut: “但我的胃不好,一杯咖啡都不能喝,一喝就胃痛”yang berart “Tapi karena sakit mag aku tidak berani minuk kopi, kalau minum mag pasti kumat.”

Dapat dimaknai bahwa Ban Niang mempunyai penyakit mag yang membuat dia tidak bisa minum kopi.

Jika didalam novel diceritakan bahwa Albus yang mempunyai penyakit mag dan tidak bisa minum kopi. Hal ini berbeda dengan yang digambarkan dalam novel bahwa Ban Niang Cheng lah yang mempunyai penyakit mag dan tidak bisa minum kopi. Oleh karena itu data kutipan peristiwa diatas telah mengalami bentuk perubahan bervariasi tokoh. Yang mana adanya variasi tokoh yang ditampilkan antara novel dan film

109 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisi yang telah dibahas pada penelitian dengan judul

“ Ekranisasi Novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi Karya Giddens Ko Ke Bentuk Film

Děng Yī Gè Rén Kāfēi Karya Jiang Jin Lin” Dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Ekranisasi alur dalam novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi Karya Giddens Ko

Ke Bentuk Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi Karya Jiang Jin Lin untuk kategori penciutan alur terdapat 5 bentuk penciutan yang telah dianalisis. Bentuk analisis ini tergambar pada adegan Albus meracik kopi, A tuo dan teman-temanya duduk dan makan dikafe, A Tuo dan Li Si Ying dijalan menuju apartemen, Li Si Ying saat menebak jenis makanan, dan saat Li Si Ying bersembunyi dibawah kasur.

Peristiwa tersebut tidak ditampilkan secara detail dalam film. Untuk kategori penambahan terdapat 3 bentukpenambahan yang telah dianalisi. Bentuk analisis tersebut tergambar pada adegan A Tuo yang menangis karena terharu menonton film, Li Si Ying yang belajar memasak, dan saat Albus bertanya kepada Li Si

Ying yang inin bekerja di kafe. Adegan-adegan tersebut didalam novel tidak ada ditampilkan. Untuk kategori perubahan bervariasi terdapat 3bentuk perubahan bervariasi yang telah dianalisis. Bentuk analisi ini tergambar pada adegan Li Si

Ying bertemu dengan Zeyu, pacar A Tuo yang direbut seorang lesbian, Lao Ban

Niang yang menunggu orang memesan kopi ke-100. Adegan tersebut digambarkan perbeda antara novel dan film.

110 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ekranisasi alur yang dilakukan dalam visualisai novel ke film secara keseluruhan masih wajar dilakukan dan masih memiliki kepadanan dengan novel aslinya. Seperti diketahui bahwa film mempunyai durasi tayang yang sedikit,

Sehingga sutradara diharuskan untuk bisa dengan cermat untuk memilih peristiwa yang harus ditampilkan dalam film agar inti cerita dari novel bisa tersampaikan dengan baik. Untuk mewujudkan hal itu sutradara harus melakukan penciutan,penambahan dan perubahan bervariasi terhadap alur cerita didalam film.

2) Ekranisasi latar dalam novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi Karya Giddens Ko

Ke Bentuk Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi Karya Jiang Jin Lin untuk kategori penciutan penulis tidak menemukan adanya penciutan dalam novel berkaitan dengan latar. Untuk kategori penambahan latar terdapat 3 bentuk penambahan latar yang telah dianalisi. Analisi ini tergambar pada adegan Li Si Ying belajar memasak didapur, A Tuo bekerja di restauran, A Tuo dan Li Si Ying dikejar sekelompok gangster di sebuah gang. Latar tersebut didalam novel sendiri tidak ada ditemuka.Untuk kategori perubahan bervariasi latar terdapat 4 bentuk perubahan bervariasi yang telah dianalisi. Analisi ini tergambar pada adegan saat

Zeyu tertembak, A Tuo terlahir kembali, tempat tinggal Li Si Ying dan saat Li Si

Ying bersekolah. Dari adegan tersebut terdapat perubahan latar yang digambarkan antara novel dan film

Dalam proses ekranisasi dengan adanya beberapa cerita tambahan dalam film yang secara otomatis memunculkan pula latar tempat berlangsungnya cerita tersebu. Adapun untuk perubahan bervariasi latar masih wajar dilakukan karena memang tidak memungkinkan bagi sutradara untuk bisa menampilkan suasanya

111 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

seperti apa yang digambarkan didalam novel. Perubahan bervariasi latar yang dilakukan tersebut secara keseluruhan tidak jauh berbeda dan tidak menghilangkan esensi dari latar tersebut.

3) Ekranisasi tokoh dalam novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi Karya Giddens Ko

Ke Bentuk Film Děng Yī Gè Rén Kāfēi Karya Jiang Jin Lin untuk kategori penciutan tokoh penulis menemukan 3 bentuk penciutan tokoh yang dianalisi.

Bentuk analisi ini tergambar pada adegan Li Si Ying bersama temanya diasrama,

A Tuo dan Li Si Ying makan dipenatu, dan saat Lao Ban Niang bercerita masa lalunya. Dari peristiwa yang terdapat dalam novel ada beberapa tokoh yang tidak terdapat dlam film . Untuk kategori penambahan tokoh terdapat 1 bentuk penambahan tokoh yang telah dianalisis. Analisi ini tergambar dari adegan A Tuo dan teman-temanya ke kafe. Terdapat penambahan tokoh teman A Tuo. Untuk kategori perubahan bervariasi tokoh terdapat 3 bentuk perubahan bervariasi yang telah dianalisi. Analisi ini tergambar pada adegan A Tuo bekerja, A Tuo sebagai anggota klub seluncur, dan Albus mempunyai penyakit mag.

Ekranisasi tokoh yang dilakukan dalam visualisasi novel ke film mengikuti alur dalam film yang tidak menampilkan beberapa cerita sehingga secara otomatis terdapat pula tokoh yang tidak ditampilkan. Begitu juga dengan penambahan tokoh yang mengikuti penambahan alur sehingga mengharuskan adanya penambahan tokoh baru yang tidak terdapat dalam novel. Begitu juga dengan perubahan bervariasi tokoh yang dilakukan. Perubahan tersebut secara keseluruhan masih wajar dilakukan, artinya tidak terlalu jauh melenceng dari

112 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

penggambaran tokoh dalam novel, perubahan ini dilakukan agar menambah esensi film dan menambah daya tarik film tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan analisi data yang telah diuraikan diatas, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat menambah apreasi terhadap karya sastra terkhususnya sastra tiongkok. Melalui penelitian ini juga penulis berharap dapat menjadi acuan dalam upaya membandingkan film dengan novel aslinya. Sehingga pembaca dan penonton dapat melihat perbedaan-perbedaan antar novel yang kemudian difilmkan.

2. untuk penelitian selanjutnya, melalui hasil penelitian ini penulis berharap dapat memberikan motivasi, informasi, dan acuan untuk melakukan penelitian tentang ekranisasi novel ke bentuk film.

3. Dalam penelitian ini penulis membahas tentang ekranisasi. Penulis melihat bahwa masih sedikit penelitian yang dilakukan terhadap novel Děng Yī Gè Rén

Kāfēi oleh karena itu, penulis mengharapkan agar adanya penelitian selanjutnya yang membahas tentang novel Děng Yī Gè Rén Kāfēi dengan pendekatan yang berbeda sehingga melalui novel ini dapat menambah wawasan.

4. Penulis juga berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi mahasiswa Program Studi Bahasa mandarin Fakultas Ilmu Budaya

Univesitas Sumatera Utara untuk meningkatkan minat dalam mengkaji tentang tentang karya sastra tiongkok.

113 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR PUSTAKA

Annisah. 2016. Analisis Penokohan Dan Tema Novel Cafe Waiting Love (等一个 人咖啡 dengyigerenkafei) Karya Giddens Ko JiuBa Dao. Skripsi. Jakarta. Fakultas Sastra Cina Universitas Darma Persada.

Budianta, Melani, dkk. 2002. Membaca Sastra: Pengantar Memahami Sastra untukPerguruan Tinggi . Magelang: Indonesia Tera. Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa. Eneste, Pamusuk. 1991. Novel dan Film. Yogyakarta: Nusa Indah. H.T., Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hua, PengXiao. 2013.“Cóng xiǎoshuōdàodiànyǐngdezhǔtíshànbiànlùn “wànjiànchuānxīn” deyǐngshìhuàgǎibiān”. 86-90.(HunanUniversity, Changsha / Hunan, 410000)

Ko, Gidenns. 2016. Cafe Waiting Love. Jakarta. Penerbit Haru

Nasution, Vidya Putri. 2018. Ekranisasi Novel ke Film Bei Tou ZouDe Na Wu Nian Karya BaYueChang An. Skripsi. Medan. Program Studi Sastra Cina USU.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi Edisi Revisi. Yogyakarta:

Gadjah Mada UniversityPress.

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatf Jenis, Karakteristik, DanKeunggulanya. Jakarta: Gramedia

Rahman, Andi. 2016. Ekranisasi Novel 5 CM Karya Donny Dirgantoro Terhadap Fil 5 CM Karya Rizal Mantovani Dan Implikasinya Pada Pembelajaran

114 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Sastra Di SMA. Skripsi. Mataram. Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Dan Daerah

Sofiana, Ratu Ana. 2017. Perbandingan Novel Air Mata Tuhan Karya Agus Irawan M.N ke Film Air Mata Surga Karya hestu Saputra. Sebuah Kajian Sastra Bandingan. Skripsi. Semarang. Departemen Sastra Indonesia Universitas Diponegoro.

Sugiono, (2008). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: AlfaBeta

Sugiyono. 2016.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Wulansari, Devita. 2015. Ekranisasi Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya TereLiye dan Film “Bidadari-Bidadari Surga”: Kajian Humaniora. Skripsi. Jember. Jurusan Sastra Indonesia Universetas Jember.

Wellek, R.& Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani. Budianta. Jakarta: Gramedia

Yanti, Devi Shyviana. 2016. Ekranisasi Novel ke Bentuk Film 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Skripsi. Yogyakarta. Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Negri Yogyakarta.

Zulkarnain, Alex Leo. 1994. Apresiasi Film Indonesia. Jakarta: Dewan Film

Nasional.

Zhen,Wei Tian(2016). Qiǎn tán yán gē líng xiǎo shuō “lù fàn yān shí” de diàn yǐng gǎi biān.152. Diakses dari https://www.lunwendata.com(diakses pada tanggal 3 juli 2020 jam 14:55)

Website: Crusyana. (2010,25 Maret ). Data Dan Jenis Data Penelitian. https://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data-penelitian/

(diakses pada tanggal 18 Maret 2020 jam 11:45)

115 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN

1. Sinopsis Novel

Cafe Waiting Love adalah sebuah kafe yang terletak di ujung jalan pasar malam, di depan Universitas Nasional TsingHua. Kisah dimulai dari tokoh Li

Siying, seorang gadis kelas 3 SMA Putri Hshinchu yang akan menghadapi ujian masuk Universitas, Li Si Ying memilih bekerja sambilan di kafe tersebut, selain sebagai pelayan, Li Si Ying belajar secara otodidak meracik kopi dari seniornya yaitu Albus barista lesbian yang sangat jago meracik kopi apa pun tapi tidak pernah meminum kopi karena punya penyakit mag, hanya dengan menghirup aroma kopi dia sudah bisa merasakan senikmat apa kopi buatannya. Kemudian ada juga sang pemilik kafe yang sering disebut dengan panggilan Nyonya Bos, setiap hari dia menunggu seseorang memesan kopi racikan yang bernama '

Racikan Spesial Nyonya Bos

Kemampuan Albus meracik kopi sangat tenar, sering dia mendapat tantangan dari anak SMA yang iseng, misalkan saja dia harus meracik kopi

"Tapak Duka Nestapa Seperti yang Ada di Turnamen Gunung Huashan." Ada

116 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

juga lelaki paruh baya berperut buncit yang terkenal sebagai pelanggan iseng karena setidaknya sebulan sekali sembarangan memesan, misalkan saja memesan kopi Luak Sumatra yang harganya sangat mahal, sampai-sampai dia dijuluki Raja

Sembarang Pesan. Kemudian ada mahasiswa Universitas Chiao Tung tingkat tiga jurusan Teknik Informatika serta ketua klub debat yang membuat Siying berbunga-bunga tiap melihatnya, Zeyu namanya, dia pecinta kopi Kenya, tapi ketika datang ke kafe bersama pacarnya yang emosional, dia akan memesan latte, jenis kopi yang tidak disukai. Siying kadang prihatin Zeyu harus menjadi orang lain ketika bersama pacar-pacarnya harus memesan kopi selain Kenya, yap, Zeyu sering sekali bergonta ganti pacar, selalu mencari gadis yang akan memesan kopi

Kenya seperti dirinya.

Di Cafe Waiting Love, Siying juga bertemu dengan A Tuo, seseorang yang akan memberikan petualangan baru dalam hidupnya, kisah hidup orang lain yang menakjubkan. Kisah pemuda berusia 22 tahun yang kehidupannya tamat lebih awal tersebut sebelumnya pernah Siying dengar dari kakaknya, kisah percintaan A Tuo telah ditertawakan selama bertahun-tahun, dia dianggap sebagai lelaki yang kehilangan kejantanan karena pacarnya direbut oleh seorang lesbian.

Dia sering diolok-olok oleh teman-temannya di klub seluncur Universitas

TsingHua tiap kali klub mereka berkunjung ke SMA untuk memberikan pelatihan, kisahnya selalu diceritakan ulang. A Tuo hanya bisa menunduk malu, dia tidak pernah membela diri, dia hanya pasrah aib-nya selalu diumbar dan dijadikan lelucon. Siying tidak suka mendengar cerita tersebut, dia kasihan dengan A Tuo yang selalu dipermainkan oleh temannya sendiri, puncaknya ketika A Tuo

117 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

mengunjungi Cafe Waiting Love dan dia dipermalukan dengan cerita yang sama,

Siying langsung memarahi teman-teman A Tuo dan dirinya! Sejak saat itu Siying berteman dekat dengan A Tuo, bahkan lebih, hanya saja Siying lebih banyak berharap kepada Zeyu, jarang memperhatikan ekspresi A Tuo kepada dirinya.

2. Sinopsis Film

Cafe Waiting Love bercerita tentang Li Si-ying adalah mahasiswa universitas yang bekerja paruh waktu di sebuah kafe. Di kafe tersebut Li Si Ying bertemu dengan seniornya yang bernama Albus. Albus sangat ahli dalam meracik kopi dia bisa membuat segala jenis kopi yang sesuai dengan pesanan para pelanggan kafe tersebut. Kisah film ini juga menarik dengan adanya tokoh Lao

Ban Niang yang merupakan pemilik kafe tersebut. Ia sering duduk termenung di sambil menantikan seseorang yang pada akhirnya bisa meracik kopi yang diberi nama “Kopi Racikan Nyonya Bos”. Di kafe ini juga sering kedatanga pelanggan yang bernama Ze Yu yang selalu datang dengan seorang wanita yang berbeda- beda.

118 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Suatu hari A Tuo merupakan senior Li Si Ying yang cukup legendarin di universitas datang kekafe tempat Li Si Ying bekerja bersama dengan teman- temannya. Yang secara tidak sengaja juga bertemu dengan Albus yang dikabarkan merupakan lesbian yang telah merebut pacarnya. Teman-teman A Tuo yang menyadari hal terebut langsung mengejek dan menertawakan A Tuo. Li Si Ying yang menyaksikan hal tersebut merasa kesal dengan tingkah mereka dan membela

A Tuo. Setelah kejadian tersebut A Tuo dan Li Si Ying menjadi teman dekat setelah beberapa kali pertemuan. A Tuo adalah seorang yang optimis dan punya banyak kenalan. A Tuo mulai mengajak Li Si Ying pergi dengannya ke sebuah apartement untuk menonton sebuah film. Selain itu juga A Tuo mengajak Li Si

Ying ke penatu Jin Doa Shen dan Li Si Ying meminta untuk diajari memasak oleh

Jin Dao Shen. Pada suatu saat A Tuo dan Li Si Ying meonton di apartement ada sekelompok gangster yang menyerang mereka dan A Tuo rela menangkis golok demi melindungi Li Si Ying.

119 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4. Biografi Penulis Novel

Nama Lengkap : Ko Ching-Teng ( Giddens Ko)

Nama Pena : 九把刀 Jiu Ba Dao

Tanggal Lahir : 25 Agustus 1978 Pendidikan : Universitas Tunghai, Universitas Nasional Chiao Tung Kewarga Negaraan : Taiwan Karya terkenal : You Are The Apple Of My Eye,Cafe Waiting For Love Giddens Ko memulai menulis fiksi pada tahun 1999, dan memposting sebagian besar karya pertamanya di internet. Giddens Ko berjuang selama lima tahun pertama karir menulisnya. Ia menulis 5000 kata setiap hari dan pada puncak kecepatan menulisnya telah menerbitkan satu buku perbulan selama 14 bulan berturut-turut. Pada tahun 2008, Giddens Ko menyutradarai fil “LOVE” bersama dengan Vincent Fang. Pada tahun 2010 Ko menyutradarai film You Are The Apple

Of My Eye yang diangkat dari kisah novelnya sendiri. Pada akhir 2017 Ko menikah dan telah mempunyai seorang putri.

120 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

5. Biografi Sutradara Film

Nama : Raymond Chiang

Nama asli : 江金霖

Juga Dikenal sebagai : Jiang Jin Lin Kebangsaan : Taiwan Jenis Kelamin : Laki-laki Lahir : 16 Agustus 1979 Umur : 41 Lahir 16 agustus1979 di Qishan, Kaohsiung, Chiang Chin-lin bergabung dengan bisnis periklanan setelah menyelesaikan dinas militernya, dan membantu produksi hampir seratus iklan. Dia kemudian bekerja sebagai freelancer yang mengarahkan film dokumenter dan MV sambil mengambil peran sebagai penulis naskah dan produser.Jiang Jin lin, merupakan sutradara yang dielu-elukan oleh media sebagai sutradara muda "berpotensi paling berharga" di industri film

Taiwan. Karya-karyanya antara lain "The GirlsWho We ChasedTogether",

"WaitingforOne's Coffee", "17 YearsThatWillPain", "I Love Young" The Devil.

121 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

苏北大学

中文系本科生毕业论文

论文题目:江金霖《等一个人咖啡》的电影与

九把刀《等一个人咖啡》的小说改编

学生姓名 :张秀英

学号 :160710029

导师姓名 :钻石

学院 :人文学院

学系 :中文系

苏北大学中文系

2020 年 12 月 02 日

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

摘要

这项研究名为改编小说《等一个人咖啡》九把刀的电影《等一个人咖啡》江 金霖。本研究旨在描述提取情节的过程中,设置和角色的各种类别的收缩,增 加和变更包含在小说电影《等一个人咖啡》。本研究采用描述性质的研究方 法。本研究的数据来源是小说《等一个人咖啡》九把刀和电影《等一个人咖 啡》江金霖。通过阅读、观察、分析和记笔记获得的数据。本研究的重点是 适应路径、适应设置和适应特征的过程。基于研究结果,它表明,小说的改编 过程《等一个人咖啡》九把刀的电影《等一个人咖啡》江金霖导致各种收缩 的变化方面,增加和多样的变化与情节,设置和角色的元素。萎缩的情节的过 程中在现场啊不思是调制咖啡,啊拓,和他的朋友来到咖啡馆,啊拓和李思萤 到电影院以及其他一些事件经历了一个缩小的过程。厨房里的场景与场景, 李思萤是学习做饭,在海鲜餐馆啊拓工作,在一个小巷,啊拓和李思萤被一伙 歹徒攻击都添加设置。和变化的各种字符显示的描述啊拓和啊不思角色已经 发生了变化。由此可以得出结论,电影中的故事整体上还是和小说中的故事 有关联的,只是有几个场景被视觉化了,让电影看起来很有趣。

关键词:改编、文学、《等一个人咖啡》,九把刀,江金霖

i

目录

摘要...... i 目录...... ii 第一章绪论...... 4 1.1 研究背景...... 4 1.2 研究目的...... 7 1.3 研究现状...... 7 1.4 研究方法...... 9 第二章概念...... 10 2.1 改编...... 10 2.2 小说...... 11 2.3 电影...... 12

第三章顾漫《等一个人咖啡》小说与赵天宇《等一个人咖啡》电影改...13

3.1《等一个人咖啡》小说到电影中情节的改编形式...... 13

3.1.1《等一个人咖啡》小说到电影中情节的收缩...... 13 3.1.2《等一个人咖啡》小说到电影中情节的添加...... 19 3.1.3《等一个人咖啡》小说到电影中情节的变化...... 24

3.2《等一个人咖啡》小说到电影中背景的改编形式...... 28

3.2.1《等一个人咖啡》小说到电影中背景的添加...... 28

3.2.2《等一个人咖啡》小说到电影中背景的变化...... 32

3.3《等一个人咖啡》小说到电影中人物的改编形式...... 36

3.3.1《等一个人咖啡》小说到电影中人物的收缩...... 37

3.3.2《等一个人咖啡》小说到电影中人物的添加...... 41

3.3.3《等一个人咖啡》小说到电影中人物的变化...... 41

第四章结论...... 46

4.1 结论...... 46

4.2 建议...... 48

ii

参考文献...... 49

致谢...... 51

iii

第一章绪论

1.1 选题背景

Nurgiyantoro (1995:11) 认为,小说是文学作品的一种形式,被称为小

说。小说是一种充满想象力的创造性文学作品,它将人类复杂的生活问题与

各种矛盾交织在一起,使读者获得新的生活体验。Eneste (1991:60) 认为这

部电影是一部集体作品。好的电影将很大程度上取决于它的单位(制作人,

作家,场景,导演,摄像机翻译,艺术设计师,录音,播放器,和其他)的

工作和谐。因此,电影是一种视听媒介,因为它们也在其中扮演着角色。

Damono (2009:128) 认为,游乐设施的转移是一种从一种类型的艺术

到另一种类型的艺术的变化。在前面的章节中提到,文学作品不仅可以被翻

译,即从一种语言转换到另一种语言,也可以被转换成另一种类型的艺术。

就像小说一样,它可以被改编成舞蹈、戏剧或电影。相反的情况也会发生,

比如根据电影或戏剧创作的小说。Eneste(1991:60)是小说的写照或改编成电

影。电影化是将小说改编成电影的过程。从小说到白银幕的转变不可避免地

导致了各种变化。一般来说,一部根据小说改编的电影涉及到两个重要的人

物,作家和导演。小说中的故事是由本人的观点决定的,而电影中的故事是

由导演安排的。所以在拍电影的时候,呈现的故事不再是作者的视角,而是

导演的视角。导演和作者的观点截然不同。本人在写小说时试图表现一种语

言艺术的品质。而导演在电影制作上的观点是力求制作出能够吸引人们注意

的电影

4

此外,把一部小说搬上银幕,当然会改变它的功能。这些变化是使用

的工具变化的结果,如果在小说中作者试图说明和说明的情况或事件在小说

中只用语言媒体或文字。而在电影中,事件和事件是直接使用移动图像或视

听媒体来显示的。小说是一种视觉形式,引导读者依靠故事的曝光,而电影

是一种视听形式,通过组合向电影的观众提供故事的画面。除此之外,小说

被改编成电影的现象也越来越受到人们的关注。随着媒体的发展,故事的传

播。这就引起了读者的好奇心,在电影中提出的小说是否会与小说的内容一

样。这种现象的发生是因为一部小说的成功,这部小说被更广泛的群体所追

求,而且通常会被重印很多次,这使得电影制片人有兴趣用各种目标来美化

这部小说,即实现读者想要的形象

《等一个人咖啡》小说于 2014 年拍摄,时长 120 分钟,由江清林

执导,扮演的 Vivian Sung, Megan Lai,Bruce Hung, Megan La, Markus Chang。

2013 年,他还凭借《邓一阁人卡菲》获得了最佳中文小说奖,台湾的票房

收入达到了 20 亿。

以各种变化形式出现的郊区化过程的一个例子是在一部小说中发现的,

其数据如下:

嗯。阿拓搔搔头。

可以问阿不思是怎么横刀夺爱的吗?

我最喜欢听故事,因为故事用听的,远远比用看得要真实得多。

(Ko, 2016, 121)

5

从上面小说的引语数据可以看出,主人公李思英问阿陀是因为好奇阿不思怎

么能抓住他的女朋友婉婉。但在影片中,场景的呈现却与现实截然不同,影

片中不是阿不思抓住了他的女朋友,而是阿不思改变了自己的性格,变成了

女同性恋,然后离开了一个拓,如下截图所示:

影片中有一个场景是啊拓看完阿宝的房子回来后护送李思英。在路上,李思

英在自己工作的咖啡馆里说出了自己喜欢一个顾客的秘密,然后让阿拓也说

出了自己保守的秘密,阿拓告诉他,他的女朋友变成了女同性恋。

在本人阅读和观看这部电影后,本人通过自己的观察发现小说和电影

有很多不同,在情节,背景,人物等方面都有不同。在小说中,故事的开头

是一个名叫阿不思的人物的介绍,他是煮各种咖啡的专家,而在电影中,故

事的开头是一个叫阿陀的人物,他经常被他的朋友们弄得尴尬。同样,小说

中的背景和人物也有很多缩减

6

1.2 研究目的

根据问题的表述,本研究要达到的目标如下:

1. 描述了收缩的情节,背景,和人物从小说到电影《等一个人咖啡》。

2. 描述了添加的情节, 背景,和人物从小说到电影《等一个人咖啡》。

3. 描述了变化的情节,背景,和人物从小说到电影《等一个人咖啡》。

1.3 研究现状

Annisah (2016) 与论文标题 “Analisis Penokohan Dan Tema Novel Cafe

Waiting Love” 《等一个人咖啡》Děng Yī Gè Rén KāFēi Karya Giddens Ko jiuba dao 本文试图了解小说《等一个人咖啡》中的人物特征和主题以及与

人物 特征和主题相关的其他内在因素。本研究有助于本人更好地理解小说

中的人物是谁,也有助于本人更深入地理解小说。

Wulansari (2016)论文题目为 “Ekranisasi Novel Bidadari-Bidadari Surga

Karya TereLiyedan Film Bidadari-Bidadari Surga Kajian Humaniora”对小说

“Bidadari-Bidadari Surga”的结构要素、人文内涵以及与“Bidadari-Bidadari

Surga” 的区别进行了探讨。通过 TereLiye 和电影 “Bidadari-Bidadari Surga”。

本研究运用质性研究方法,分析小说与电影的结构、人文性及差异

Nasution (2018)论文题目为”EkranisasiNovel ke Film Bei Tou Zou De

Na Wu Nian Karya BaYue Chang An”。 本研究考察了引起各种变化的车辆的

转移过程,特别是在流量的收缩和增加方面,使用郊县化的方法。本研究的

7

目的是描述流动呻吟的形式的收缩方面和附加的变化。本研究有助于本人分

析内在要素,特别是分析经历过变化过程的流动。

Yanti (2016) 论文题目为”Ekranisasi Novel ke Bentuk Film 99 Cahaya Di

Langint Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan RanggaAlmahendara” 本研究的

目的在于描述小说在小说改编成电影的过程中,情节、人物和良好背景的收

缩、增加和变化等方面的分类。情节、人物和背景的减少是因为小说和电影

使用的媒体不同。总的来说,电影形式的形象化的减少仍然是合理的,因为

去掉故事、人物和场景的部分并不那么重要。本研究有助于本人从小说到研

究电影的小说化过程中发现小说的小说化过程。也有助于寻找与比较文学研

究相关的参考文献。

Shofiana (2017)论文题目为 “Perbandingan Novel Air Mata Tuhan Karya

Aguk Irawan M.N Ke Film Air Mata Tuhan Surga Karya Hestu Saputra Sebuah

Kajian Sastra Bandingan” 在他的研究中,他尝试用细读和细观的方法来比

较 小说和电影的结构,用数据、文字、图像的形式来呈现数据,并对小说

中的加减法与电影进行了一些讨论。这项研究有助于作者提供良好的数据。

华(2013)的标题”从小说到电影的主题嬗变论《万箭穿心》的影视化

改编”在他的日记中讨论了小说到电影的主题变化,《万集西元》。以更多

的方式吟诵。简化其字符之间的关系。此外,小说中的几个人物也被省略到

了电影中。在小说中,作者建立了人物的社会阶层意识,而在电影中,社会

阶层并没有直接有效地表现出来。

8

真 (2016) 论文题目为”浅谈严歌苓小说《陆犯焉识》的电影改。杂志

讨 论了女性 Lu Yan Shi 和 Feng Wan Yu 之间的性格变化和情感互动是如何

在 改编小说到电影中提到的差异首先,在影片中,婉玉去了预约站。不顾

女儿的阻挠,但在书中原来,两人并没有真正见面,只有一个电话交换;第

二,婉玉准备面包和衣服,在原来的工作中,婉玉送了一大笔钱给颜氏转账,

第三,“离婚”的细节影片中没有提到的第四,与逃跑途中的重庆女子的关系。

也反映了当代国产电影中存在的人物简单化、叙事扁平化、过度娱乐化等问

题,值得电影制作和研究关注。

1.4 研究方法

在本研究中使用的方法是描述性质的研究。定性描述研究试图阐明一

种社会症状。换句话说,这项研究旨在说明在研究期间发生的事情的性质。

一般而言,研究方法被定义为一种有计划、有组织、有系统的科学活动,反

复阅读小说,在流程、背景和人物形象上得到了异化的过程。对小说进行分

析,然后将其划分为缩减和变化的范畴反复观看电影,然后在每一个扫描图

上标出流动、背景和图形的改编过程。对影片进行分析,然后将其划分为添

加、还原和改变类别。比较小说和电影中流动、背景和人物形象的视觉化过

程具有特定的实践和理论目的(Raco, 2010: 05)。

9

第二章概念

2.1.改编

根据 Eneste (1991:60),改编是指将小说放映、转换或改编成电影的

过程。从小说到白银幕的转变不可避免地导致了各种变化。因此,适应也可

以被称为一种变化过程,它可以经历收缩、增加(扩展)和带有许多变化的变

化。改编的变化过程是指从小说开头的文字世界到电影在视觉媒体中以连续

的移动影像的形式呈现的变化过程。它也可以定义为享受过程中发生的变化。

即从阅读到观看:观众本身从读者变成了观众。Eneste(1991: 61-66)解释说,

发生在改编的变化如下。

(1)收缩

将文学作品转化为电影的过程中所采取的步骤之一就是还原或还原。

Eneste (1991:61) 说并不是小说中所揭示的一切都能在电影中找到。小说中

的一些故事、情节、人物、背景或氛围在电影中是找不到的,因为导演(编

剧和导演)在选择重要的信息之前。因此,文学作品在向电影转型的过程中

会有删减。

(2)添加

附加(扩展)是将小说中没有包含的元素添加到电影中。和减法一样,

加法也可以出现在故事、情节、人物塑造、背景和氛围中。

Eneste (1991:64) 导演有一个特定的原因来增加转变过程,因为从电影的角

10

度来看,增加是很重要的。这些附加内容仍然与整个故事相关。此外,

Eneste (1991:67) 说,由于某些考虑,电影制作者被迫添加电影的某些部分,

即使这些部分在小说中没有出现。

(3)变化

在把文学作品转化成电影的过程中,最不可能发生的就是变

化.Eneste (1991:65-66) 说改编剧允许小说和电影之间的某些变化。由于使用

的工具不同,某些地方会发生变化。此外,电影也有一个非常有限的播放时

间,所以不是所有的事情或问题,在小说可以转移到电影。

Eneste (1991:67) 也说过,在电影制作者的筛选过程中,有可能会认为有必

要在电影中加入一些变化,这样基于小说的电影就不会像小说那样“真实”。

2.2 小说

小说是世界上最流行的文学作品形式。这种文学形式是流传最广泛的,

因为它在社会上广泛传播。小说作为一种阅读材料,可以分为严肃作品和娱

乐作品两大类。但并不是所有能提供娱乐的工作都是严肃的工作。一部严肃

的小说,不仅要求它是一部美丽、有趣、有趣的作品,还要求它在阅读后能

带来内心的满足。

根据 Nurgiyantoro (2010:11)的观点,小说可以自由地表达事物,以

更多、更多的细节、更多的细节呈现事物,涉及到更多复杂的问题。它包含

11

了构成小说的各种故事元素。丰富的小说和有趣的故事。它是由故事元素构

成的,让作者可以自由地编写多个情节。

2.3 电影

根据 Zulkarnain (1994:16), 电影在社会的存在有它独特的意义等大众

传播媒介,除了被视为一种有效的沟通媒介的传播理念和思想,电影也是一种

艺术表现媒介,提供渠道表达创造力从不同的分支。艺术,也是一种文化媒

介,可以描述人类生活和一个民族的性格。

根据 Eneste(1991:60),电影是集体工作或合作的结果。一部电影是好

是坏,取决于其中各单位(制片人、编剧、导演、摄影师、艺术导演、录音

师、演员等)的协调工作。因此,电影是一种视听媒介,声音也参与其中。

12

第三章 江金霖《等一个人咖啡》的电影与九把刀《等一个人咖啡》的小 说改编

本章论述了挤压过程的分析小说拍成电影《等一个人咖啡》按照问题

的配方在这项研究包括三件事,即:扩张的情节,设置和人物。数据以表格的

形式呈现,并对经历了描述流程、设置和特征过程的各个方面进行讨论描述.

本研究采用的理论是 Eneste(1991:60) 的改编理论,该理论将改编定义为将

小说放映、移动或改编成电影的过程.此外,Nurgiyantoro 提出的内在要素

理论也被用于背景和人物的情节。

3.1《等一个人咖啡》在小说到电影中情节的改编形式

第一类的情节从小说到电影的扩张《等一个人咖啡》是萎缩的方面。

萎缩情节方面从小说到电影《等一个人咖啡》是部分的删除事件或事件的小

说,这意味着有事件在小说中没有显示顺序。在小说和电影讲故事的早期阶

段,涉及到故事中的人物的介绍都是以身体描述和描述的形式叙述的。

3.1.1《等一个人咖啡》在小说到电影中情节的收缩

角色参与的早期小说和电影《等一个人咖啡》阿不思和乱点王的小说

和电影有一些共同点,即都显示阿不思现场制作咖啡客户名叫乱点王。在小

说中,都有一个故事,乱点王订苏门答腊麝香猫咖啡来自啊不思,而咖啡馆本

身不出售苏门答腊麝香猫咖啡。小说场景描述事件的摘录鸾啊不思乱点王制

造咖啡时,如下:

数据 1 :

13

于是阿不思拿着拖把出现了,冷冷地问明了乱点王要的奢侈品后,转 身走进厨房,捧了正在吃面包的镇店店猫「阿苦」出来,放在柜台上。 苏门答腊要大便的话,大概还要三十分钟,加上烘培也要三十分钟, 再加上冲泡十分钟,总共是一小时又十分

( Ko, 2016,11)

与小说中的事件不同,电影中的事件是:啊不思立刻把点的酒调好乱

点王。从影片中 00.07.08 分钟的场景片段可以看出如下数据:

图 3.1.1.1

啊不思 :喝什么? 乱点王 :我他妈点一杯无故男子汉,好 啊不思 :等一下 乱点王 :这什么东西 啊不思 :只有正的无敌男了汉才敢喝这一杯

(等一个人咖啡, 2014, 00:07:08)

如果出现在小说中描述的事件现场当啊不思去厨房与她的猫啊苦,

她打算把喝猫砂,这是不同于电影中的事件的照片。事件,人物电影显示阿不

思不去厨房,但他立即让乱点王喝。此外,电影场景中也没有出现饮料和猫

砂的混合物,而是换成了一只蟑螂作为饮料混合物。因此,数据 1 中的事件

发现了流量的收缩,这在阿不思这个角色在咖啡馆招待客人时并没有完全表

现出来。

14

此外,引用数据还可以看到在事件啊拓来到咖啡馆和他的朋友们。

这一事件可以从小说节选中看出如下:

数据 2:

真巧,刚刚进来的三个男生我认识一个,就是那个头发有些乱、眼睛 尖尖、皮肤有点黑的那个。我说,等着他们到柜台点东西。 阿拓三人坐在店左侧的软沙发上,乱点王的后面。 是吗?阿不思的语气还是很平淡

(Ko,2016,56-57)

与事件的小说,电影中出现的事件,啊拓和他的朋友来到咖啡馆饮料柜

台。这一数据可以从影片 09:09 分的对话节选中看到如下:

图 3.1.1.2

啊拓朋友 :想一下要点什么啦 啊拓 :我要点一个肌肉男与小白菜的邂逅,小姐 啊拓朋友 :小姐,我同学要点一个杯肌肉男跟那个.. 啊拓知道她是抢走你女朋友的那个吧。这么巧

(等一个人咖啡,2014,00.07.09)

如果事件的描述中包含的小说啊拓和她的朋友们来到咖啡馆喝一杯,

坐在柔软的沙发左边的咖啡馆后面乱点王,然后啊拓和她的朋友们还有时间

吃食物,然后朋友啊拓”年代的朋友意识到如果啊不思是谁偷了她的男朋友,

15

这是不同于这部电影中所示的事件。在电影中没有显示啊拓和他的朋友们一

起坐在沙发上,享受他们的食物。这一事件使胶片缩小了。因此,事件数据 2

中发现一种收缩在情节没有完全显示字符啊拓和他的朋友在餐桌上吃饭喝水

附近乱点王。

此外,引用数据还可以看到在事件啊拓邀请李思萤去看电影在一个公寓。

小说中包含的数据如下:

数据 3 :

今天先带妳去一个超屌的地方!阿拓很高兴地说,机车就这么经过国 际电影院,钻进一条馊水桶跟垃圾桶堆得到处都是的小巷,然后是几 间招牌摇摇欲坠的。

我不禁开始幻想,月黑风高的夜晚,在这么阴森森的小巷里,恐怖的 吸血鬼随时都会从垃圾桶掀开跑出来吓人,而鬼鬼祟祟的阿拓说不定 是狼人,等一会儿月亮从乌云里露出来他就会开始变身...... 到了。 阿拓将车停在一栋破旧的老公寓楼下

( Ko,2016,141-142)

与小说不同的是,这部电影所示的场景时的场景啊拓和李思萤到达一

个很酷的公寓。在 00:21:48 的电影对话节选中可以看到如下数据:

图 3.1.1.3

李思萤 :好酷喔。

16

啊拓 :酷吧,这里是我打工老板的地方啦, 他很喜欢看电影所以就自己弄了个小型电影院出来 李思萤 :你在 DVD 店打工喔 啊拓 :不是啊,我在海产店打工 (等一个人咖啡,2014,00.21.48)

如果事件在小说中描绘的图片啊拓邀请李思萤观看和骑着她的小巷子

装满桶和垃圾桶,她老板的公寓。这与电影中事件的描述不同。这部电影中

所示的事件描绘成啊拓和李思李思已经到达了公寓。因此,事件数据三发现

一种收缩在情节没有完全显示字符啊拓邀请李思萤去看。因为在电影中没有

显示他们如何骑摩托车去公寓看电影的过程。

此外,引用数据还可以看到在事件啊拓和李思萤吃姑姑的衣服,这是通

常被称为金刀婶。小说中包含的数据如下:

数据 4 :

依我看,鳗身依旧在,几度夕阳红?我也不甘示弱。 答对了!就是鳗身依旧在,几度夕阳红啊!金刀婶尖叫,金刀桑拍手 叫好。 我却吓呆了,这一定是灵异事件! 大家开动吧!今天晚上的心情实在是太好了!在金刀婶爽朗的笑声中, 我们愉快地动手用餐 ( Ko,2016,135)

与小说不同的是,电影中的场景展示了一幕啊拓,李思萤和,金刀婶正

在享受一顿饭的金刀神菜。这个数据可以在 1:06:55 分的电影对话中看到

17

图 3.1.1.4

李思萤 :这个炒面跟你在暴哥海产店煮的一模一样耶,原来你是 在这里学的 啊拓 :对啊,老板娘花了一个月才把我教会的 李思萤 :你在这边学的炒面现在可是海产店的招牌耶

(等一个人咖啡,2014,1.06.55)

如果小说中描述的事件说明之前吃菜金刀婶里思萤和啊拓试图猜出每

道菜的名称已由金刀婶。然后李思萤终于可以猜食物的名称。这与电影中事

件的描述不同。这部电影中所示的事件显示当李思萤,啊拓和婶婶立刻吃烹

饪金刀婶在谈到如何与这道菜啊拓食品在海鲜餐馆。因此,事件流中的数据

四发现一种收缩没有完全显示当啊拓和李思萤猜到的名字食物被金刀婶。

此外,引用数据还可以看到在事件啊拓和李思萤在公寓看电影。突然,

一群匪徒来攻击他们。小说中的数据如下:

数据 5 :

阿拓一边从沙发底下摸出一把西瓜刀,一边紧张地叫我赶快躲在暴哥 房间的床底下里,我说要躲一起躲,害怕得都要哭了。 阿拓却只是瞪着我,低声要我快点离开客厅。我从没看过他那么凶。 干!给恁爸出来! 操恁娘,锁门甘有效?干! 伴随着几声咒骂,门又被重重踹了一下。 钩住门板的锁链居然要断了。 暴哥不在里面!阿拓干脆大叫。

18

我赶紧溜进卧房躲在床底下,暗暗发誓以后一定不要再来了

( Ko,2016,277)

与小说不同的是,这部电影的场景是当歹徒攻击公寓啊暴。啊拓和李

思萤立即迅速离开公寓。这一数据可以从影片 1:16:55 分的对话节选中看出

如下:

图 3.1.1.5

啊暴 :靠腰,啊拓,你真的在喔出事情了,快走 李思萤 :蛤,我是李思萤啦 啊暴 :思萤你也在啊好,你现在听仔细, 卖爱心笔那群小屁孩要过去砍我,你们赶快离开快 走啦 李思萤 :惨了啦,外面有人要砍暴哥 啊拓 :闪这边快点,快

(等一个人咖啡,2014,1:16:55)

如果在小说中描述的事件是啊拓带一把刀在沙发和李思萤去房间啊暴

隐藏在床下。这不同于这部电影中所示的事件,在电影啊拓和李思萤立即离

开了公寓。因此,事件数据五发现一种收缩时没有完全显示的槽啊拓砍刀从

沙发下,李思萤藏在床垫下面。

19

3.1.2《等一个人咖啡》在小说到电影中情节的添加

第二类的情节从小说到电影的扩张《等一个人咖啡》是之外的方面。

添加情节的方面从小说到电影等一个人咖啡的事件的某些部分。这意味着电

影中有些部分或事件在小说中没有出现。在接下来的小说中,引文数据是情

节的初始阶段的一部分,即介绍阶段。在这一阶段,将通过身体描述和他们

的表现形式来显示人物与谁有关。第一个数据显示额外的情节在电影中所示

现场啊拓,李思萤和啊暴是一个人的角色公寓老板和老板啊拓。下面的事件

描述的是他们在看电影时发生的事情。小说中包含的数据如下:

此外,在小说中,一潇奈何的人物在虚拟世界之外发生了意外。数据包含在

小说中如下:

数据 6 :

看过绿色奇迹?暴哥瞪着我。 没啊。我紧张地说,不知道有看过还是没看过才是正确答案。 下个礼拜,妳过来,看绿色奇迹。暴哥的邀请近乎命令,我不由自主 点头如捣蒜。影片结束,阿拓将灯光调亮。暴哥站了起来舒活筋骨, 俯看着我跟阿拓。 (Ko,2016,149)

与小说不同的是,电影中的事件表明,看完后的人物啊拓和啊暴哭了看

他们看的电影。这个数据可以在 00.25.48 分钟的电影对话片段中看到如下:

20

图 3.1.2.1

啊拓 :看了十几次还是忍不住,实在太辛酸了 啊暴 :实在太辛酸了屎,就只能放心中 李思萤 :哭点是 啊拓 :暴哥那么爱大嫂,甚至为了爱大嫂不惜一切忍痛 杀了自己的大哥,大嫂...她 暴哥 :大嫂却跟那么多小弟私通乱搞,这能不伤我的心 吗,还不伤我的心吗 (等一个人咖啡,2014, 00.25.48)

如果在影片中,它被描述为在完成看电影啊拓,邀请李思萤看一部电

影叫《绿里奇迹》。这当然不同于电影中描述的事件。电影中描述的事件的

场景啊拓和啊暴哭因为他们觉得感动的电影的故事。因此,数据六中的事件

在影片中经历了一种附加情节的形式。因此,新的场景是小说中没有的附加

情节的一部分。即使场景没有在小说中描述,附加的情节仍然与小说本身包

含的故事情节有关。

接下来的报价数据描述了事件当啊拓和李思萤吃完的金刀婶衣服。

这一数据可以从小说引文数据中看出如下:

数据 7 :

我吓了一跳,然后我一点也不想见识少林正宗之铁头卡拉的表情被阿 拓察觉,于是阿拓清清喉咙,说:思萤,等一下我们去看电影好不好? 好啊。我赶紧说好,虽然我根本就不知道最近在上什么电影。 于是阿拓付了三百块,带着我高高兴兴地挥别神秘的美食洗衣店。

( Ko,2016

21

与小说不同的是,电影中的事件表明,啊拓和李思萤,金刀婶学习烹

饪在一起。在 01:08:53 分钟的电影对话环节中可以看到如下数据:

图 3.1.2.2

金刀婶 :好来看啦,这个火这样够不够, 对不对这个加去没有错,把它爆香爆一暴这 样就对了 李思萤 :这火好大怎么办啊 金刀婶 :盖起来 (等一个人咖啡, 2014,01:08:53)

如果小说中描述的事件是。吃完啊拓和李思萤立即离开了餐厅。这不

同于这部电影中所示的事件,在电影本身表明啊拓和李思萤吃完后他们仍然

从金刀婶学习烹饪。因此,数据七中的事件改变了电影的情节形态。因为现

场李思萤学习烹饪与金刀婶不是小说中.

接下来的报价数据显示额外的流量,即事件当李思萤申请在咖啡馆

工作。这些数据可以从小说节选中看出如下:

数据 8 :

我们打工的这间咖啡店位于清华大学对面夜市巷子底,有个浪漫的名 字,叫「等一个人」。因为实在太浪漫了,所以当时才刚刚升高三的 我才会在暑假害羞地进了「等一个人」,递上我几乎空白、只有姓名 跟家里电话号码的履历表。

(Ko, 2016,8)

22

中描述的事件与小说不同的是,这部电影是李思萤谁来咖啡厅突然啊

不思问她想提出。这个数据可以从电影 00:07:59 的对话节选中看到如下:

图 3.1.2.3

啊不思 :喝什么,那就是来应征的罗 李思萤 :蛤 啊不思 :几岁 李思萤 :上个月刚满十八 啊不思 :有没有当过服务生 李思萤 :没有 啊不思 :有没有做过类似的工作 李思萤 :我在加油站过工

(等一个人咖啡, 2014,00: 07:59)

如果在小说中描述的事件是李思萤谁来运用,害羞地提交求职信。

这是不同于电影里的事件,显示啊不采访李思萤。因此,数据八中的事件在

影片中经历了一种附加情节的形式。因为李的事件思萤被啊采访不思在小说

中被发现。因此,新的场景是小说中没有的附加情节的一部分。

23

3.1.3《等一个人咖啡》在小说到电影中情节的变化

各种凹槽的变化是小说到电影的可视化中对情节的描绘的变化。第一

类的转换过程中各种形式的变化从小说到电影等一个人咖啡可以看到小说中

引用数据,它描述了会晤萤人物和她喜欢的人,即泽于客户在李的咖啡馆思萤

的作品。这些数据可以从下面的小说节选中看到:

数据 9:

于是我捧着肯亚咖啡,走到泽于的身边,有些慌张地坐了下来。

请你喝的。我说,小心翼翼将肯亚咖啡推到泽于面前。

妳知道我喜欢喝肯亚?泽于有些惊讶,但随即点头称谢。

( Ko,2016,35)

与小说不同的是,这部电影中描述的事件表明,李思萤满足

泽于的街道和李思萤跟随她去图书馆。这个数据可以在 00:14:16 分的电影

中看到如下:

图 3.1.3.1

李思萤 :嗨 泽于 :嗨 李思萤 :这个伞给你

24

泽于 :你把你的伞给我,那你自己怎么办? 李思萤 :我有两把 (等一个人咖啡,2014,00:37:34)

如果事件是这部小说所示,会晤李思萤和泽于在咖啡馆。这不同于电影

中的事件标志显示会议的事件的李思萤和泽于在图书馆的前面。因此,数据

9 中的事件在流中经历了各种变化。因为李之间的聚会场所的设置思萤和泽

于不同的显示,现场也是不同的。在小说中,李思萤使咖啡于于,而小说中李

思萤给泽于雨伞。

随后的变化在各个槽时发现小说中显示事件啊拓告诉一个秘密李思萤。

这一数据可以从以下引文中看到:

数据 10:

嗯。阿拓搔搔头。 可以问阿不思是怎么横刀夺爱的吗? 我最喜欢听故事,因为故事用听的,远远比用看得要真实得多。

(Ko, 2016,121)

电影与小说描绘事件现场啊拓这解释了李思萤,男友不是被一个女同性

恋,而是她的男朋友是一个女同性恋。这个数据可以在 00:32:35 分钟的电影

数据中看到如下:

25

图 3.1.3.2

李思萤 :原来,不是你女朋友被拉子抢走而 是你女朋友变成拉子喔,天啊,那是什么样的戚觉以 后好好保重,你难道没有想要追回阿不思吗 啊拓 :追,最可怕的不是啊不思不喜欢我了最可怕的是 我也不在喜欢啊不思了,原来我以为可以天长地久 的爱情,竟然会在一瞬间消失无踪两个人之间不管 一前有多好说没感觉就真的没感觉了 李思萤 :原来爱情那么可怕

(等一个人咖啡,2014, 00:32:35)

如果小说描绘了啊不思谁抢走啊拓弯弯的男朋友。这与电影中阿不思

变成女同性恋形成了对比。因此,这 10 个事件的数据在影片的流程中发生

了变化。因为小说中包含的场景但显示不同的电影,这在小说本身表明啊拓”

年代的男朋友叫弯弯抢走了啊不思,而在这部电影说明啊不思是谁啊拓”年

代的女朋友,变成一个人。女同性恋。

接下来的数据显示改变的过程显示了各种流的流事件老板娘是谁在等

人订单第 100 特种咖啡老板娘和培信谁是人谁是客户已经下令 100 咖啡,这

数据可以看出小说如下:

数据 11:

26

因为培信点了第一百杯老板娘特调。阿不思帮我调了杯综合咖啡,递 给我。 一百杯了吗?我惊讶的合不拢嘴。 我们似乎见证了一个奇迹。阿不思很难得说出这么文诌诌的话。 的确是很美的奇迹。 之后老板娘常常不在店里,有时出去看培信的演奏会,有时去培信家 里看他练钢琴,他写曲,她填词

( Ko, 2016, 310)

小说与电影中的事件描述老板娘去世界各地。这个数据可以在

1:52:36 分的电影中看到如下:

图 3.1.3.3

李思萤 :就连老板娘也跑到全世界去玩. 看着一张张奇 回等一个人咖啡的明信片老板娘笑得好开心,我 们都超感动的呢

(等一个人咖啡, 2014,1:52:36)

如果小说描述了事件老板娘总是等待有人来订单第 100 煮咖啡老板娘,

最后培信下令煮咖啡,所以老板娘经常去看他,去他家看他学习钢琴。这与电

影所示表明老板娘正在等待有人混合后特殊的咖啡和李思萤成功混合老板娘

27

绕着世界。因此,数据 11 事件发生了一个变化过程的变化因为老板娘一直等

待从小说到电影是不同的。

3.2《等一个人咖啡》小说到电影中背景的改编形式

从改编过程中可以看出,在将小说改编成电影的过程中,场景也发生

了变化。在电影可视化中,有几个场景会经历还原。这意味着小说中有几个

场景在电影中没有出现。此外,还有一些附加的场景是在电影中出现的,而

这些场景并没有出现在小说中。同样,从小说到电影的变化也是如此。在研

究相关设置在小说电影改编的等一个人咖啡,作者将只讨论增加和变更的各

种设置。这是因为作者进行分析之后,作者没有发现任何萎缩的背景小说和

电影中包含的等一个人咖啡。这里是一些背景适应过程,从增加的类别,和

变化的变种。

3.2.1《等一个人咖啡》在小说到电影中背景的添加

在导入过程中,也有额外的背景。的小说和电影中包含的设置等一个

人咖啡的事件中可以看到,当李思萤和啊啊吃的金刀衣服。这些数据可以从

下面的小说节选中看到:

数据 12:

我吓了一跳,然后我一点也不想见识少林正宗之铁头卡拉的表情被阿拓察 觉,于是阿拓清清喉咙,说:思萤,等一下我们去看电影好不好? 好啊。我赶紧说好,虽然我根本就不知道最近在上什么电影。 于是阿拓付了三百块,带着我高高兴兴地挥别神秘的美食洗衣店。

( Ko,2016,141)

28

基于上面的小说报价数据显示现场当种子萤已经吃完的衣服金刀婶,

然后离开了衣服。这不同于这部电影中所示的事件显示的设置在厨房里当李

思萤要求被教如何烹饪。在 01:08:53 分的电影中可以看到如下数据:

图 3.2.1.1

金刀婶 :好来看啦,这个火这样够不够, 对不对这个加去没有错, 把它爆香爆一暴这样就对了 李思萤 :这火好大怎么办啊 金刀婶 :盖起来

(等一个人咖啡,2014,01:08:53)

如果在小说中描述的,吃完后李思萤和啊立即离开洗衣,这是显示不同

于电影中的事件表明完吃李思萤学习烹饪与金刀婶在厨房里。因此,这个事

件经历了一个额外的设置,即在厨房,因为在电影中添加一个情节肯定与在

电影中添加一个背景有关。

接下来的数据显示添加的背景,即情景啊拓看完了这部电影的公寓,把

李思萤回家。这些数据可以从下面的小说节选中看到:

29

数据 13:

不要乱啦,我们是好朋友啦。阿拓露出真拿他没办法的表情,说:我 也差不多要送思萤回去了,你早点睡

( Ko, 2016,149)

与小说不同的是,这部电影中描述的事件是完看电影啊拓邀请李思她

的工作场所,即海鲜餐馆。这些数据可以在 00:26:4 分的电影中看到

图 3.2.1.2

李思 :原来啊拓学长,每个礼拜一三五的晚上, 都会到暴哥开的海产店打工负责炒海鲜大杂面, 这间海产店也只有海鲜大杂面可以点, 不过一点也不奇怪, 因为来的客人都有比吃东西更多重要的宮事情要做

(等一个人咖啡,2014, 00:26:41)

如果在小说中,事件描述后看电影啊拓立即护送李思萤回家。这不同于

电影中描述的事件,显示完看电影啊拓邀请李思萤去他工作的地方在一个海

鲜餐厅。因此,这个事件经历了一个额外的设置,即设置在一个海鲜餐厅。

接下来的数据显示额外的设置是现场当啊拓和李思萤受到攻击,一群暴

徒在啊暴的公寓。这些数据可以从下面的小说节选中看到:

30

数据 14:

我赶紧溜进卧房躲在床底下,暗暗发誓以后一定不要再来了。 讲三小逍话,无底咧照常砍死赁!一个大汉口气凶恶,一脚将大门踹 开。我趴在床底下直打哆嗦。

(Ko, 2016,277)

不同的电影中所示的事件描述当啊拓和李思萤被一群歹徒袭击不是在

公寓外但他们的公寓在一个小巷子。数据可以在 01:17:12 的电影中看到

图 3.2.1.3

李思萤 :你们搞错人了

啊拓 :思萤你有没有怎样?

(等一个人咖啡,2014,01:17:12)

如果小说中所示的事件啊拓和李思萤被歹徒袭击了在公寓和李思萤藏

在床下。这不同于这部电影中所示的事件,李思萤和啊拓走出公寓,碰到一个

小巷子,李思落在运行。因此,数据 17 以上经历了额外的设置,在李的小说本

身描述了思萤和啊拓在公寓,李思萤是藏在床垫下。而在影片中,李思萤显示

在一个小巷子,而不是一套公寓。

31

3.2.2《等一个人咖啡》在小说到电影中背景的变化

不同背景下的变化是指存在于小说和电影中的背景变化小说中描述的

背景和电影中描述的有些不同。小说到电影中包含的各种变化等一个人咖啡

可以看到小说中引用数据如下:

数据 15:

突然,有两个抢匪冲进邮局大叫抢劫不要动,我吓呆了,他立刻紧紧 从背后抱着我。半分钟过后,我听见一声爆竹巨响。还有玻璃碎裂的 声音、人群的尖叫。 妳有没有怎样!妳有没有怎样!有没有哪里很痛? 他惊慌地抓着我的肩膀,将我绕了一圈察看,我赶紧摇摇头表示我很 好。 吓死我了。他松了一口气,我却看见他的右手袖子上,都是血。

( Ko, 2016,81)

这与电影中他们和他的主题在餐厅前拍摄的事件不同,在电影中可以

看到 00:46:43 分钟的数据如下:

图 3.2.2.1

泽于 :你有没有怎样,你有没有怎样啊? 板娘曾 :你有没有受伤啊,你为什么要这样

(等一个人咖, 2014,00: 46:43)

32

如果事件在小说中描述的事件当泽于被枪杀在邮局。这不同于这部电

影中所示的事件时现场展示泽于被枪杀在餐馆的前面。因此,15 个事件的

数据在不同的背景下发生了变化。因为小说和电影中相同的事件被呈现在不

同的场景中。

随后的数据显示各种背景的变化被发现在事件啊拓和李思萤去海滩庆

祝啊拓的重生。这些数据可以从小说节选中看出如下:

数据 16:

所有人都上了堤防,我们沿着略显窄小的堤防走着,寻找他们口中的 老地方,但海风很大,看着右手边的大海黑压压的一片,刚刚久坐的 我突然有些目眩,于是蹲了下来休息一下。

(Ko, 2016,113)

所有人都上了堤防,我们沿着略显窄小的堤防走着,寻找他们口中的

老地方,但海风很大,看着右手边的大海黑压压的一片,刚刚久坐的我突然

有些目眩,于是蹲了下来休息一下。

与小说不同的是,电影中出现的事件电影拓邀请拓李思湖。数据可以

在一分钟:01:25:46 看到

33

图 3.2.2.2

李思萤 :要跟它说再见了啦,你还有什么话要跟它说 啊拓 :大白菜再见喽 李思萤 :再见,大白菜,希望你被打鲸鱼吃掉

(等一个人咖啡, 2014, 01:25:46)

如果在小说中描述的啊拓和李思萤与朋友去海边啊拓。他们和他们的

朋友玩烟花,切蛋糕来提高他们的精神啊拓,因为她的男朋友抢走了一个女同

性恋。这是不同于电影中的事件啊拓和李思萤去海滩把芥菜。因此,这个事

件在不同的背景下经历了一种形式的变化,呈现的背景也有所不同。

后续数据显示各种背景的变化时发现李思萤住在父母的家里。这一数

据可以从以下引文中看到:

数据 17:

撑开拉到一半的铁门,家里的空气一直飘着淡淡的檀香。小客厅的电 视上演着乱七八糟的叩应节目,爸妈那年纪最喜欢看的政治肥皂剧。 爸,老板娘今天又请客喔!我将蛋糕放在桌上。 哇,这很贵呴?老爸掀开纸盒说道。 对呀,赚到了。我背着书包蹦蹦跳跳上楼。

( Ko, 2016, 18)

34

在后台与小说父母家没有显示,而不是在电影李思萤被描述为生活在

一个宿舍。这些数据可以在 00:13:57 分的电影上看到

图 3.2.2.3

(上面的图片展示了事件当李思萤是跟一个同学,名叫朱。朱先生 想知道为什么李思萤会像泽于)。(上面的图片展示了事件当李思 萤是跟一个同学,名叫朱。朱先生想知道为什么李思萤会像泽于)。 (等一个人咖啡, 00.25.48)

基于上述事件的照片,它表明萤是在她的宿舍主题。如果李的小说描

述了生活事件思萤从她在高中时和李思萤仍住在她父母的房子里。这当然是

不同的电影中所示的事件显示李思萤作为学生已经生活在一个宿舍。因此,

这 12 个事件的数据在不同的背景下经历了一个变化的过程。因为 latar 萤

住宅设置显示不同。

下一个数据显示变化在不同的设置,即现场当李思萤是在学校。这一

数据可以从以下引文中看到:

数据 18:

等一下清大直排轮社会来我们学校教学表演,大家要鼓掌欢迎, 要有礼貌,展现我们新竹女中的泱泱风范,知道吗?咳!体育老师说 ,一边猛咳嗽。 (Ko, 2016, 45)

35

但在电影本身,因为在显示的学校背景不是电影本身主任介绍了主人

公李思萤直接作为一个学生。这些数据可以在 00:04:08 分的电影中看到

图 3.2.2.4

(上图显示了事件当李思萤是在校园捡起一些书却意外的摔倒)

(等一个人咖啡, 2014, 00.04.08)

基于电影上面的图片展示了一个场景,当李思萤从仓库拿着几本书书,

突然下降。从这幅图中,可以看出李思萤目前在校园里,校园背景。这与小说

中的背景不同。如果李的小说描述了事件思萤谁正在参加新竹高中女生。这

当然是不同于这部电影描述了显示李思萤作为一个学生。因此,这 18 个事

件的数据在不同的背景下发生了变化,因为没有显示学校背景

3.3《等一个人咖啡》小说到电影中人物的改编形式 除了情节和背景,人

物/特征也经历了一个改编过程。在小说改编为电影的过程中,小说和电影

中角色的变化是很常见的。在电影形象化中,有几个人物经历了收缩或切割。

这意味着小说中有几个角色没有出现在电影中。此外,电影中还出现了一些

36

小说中没有的人物。以下是一些从收缩、增加、变化等方面的分类来看的性

格/特征适应过程。

3.3.1《等一个人咖啡》在小说到电影中人物的收缩

第一个数据显示减少的字符在挤压的过程中从小说到电影等一个人咖

啡是李四应在宿舍的室友,也就是。白佳、年成、四婷、小蔡的小说节选数

据如下:

数据 19:

“嗯!如果我睡不着,我可以拥抱你,给你讲故事。”念城懒洋洋地转 过身来,用怀疑的目光看着我们。我和百佳一边骂他,一边笑了起来。 “不要轻浮,好吗?”“年成,我去告诉你的姑娘,你知道!”年成也 哼了一声,乖乖回去睡觉了

(Ko,2016, 319)

这不同于这部电影中所示的事件表明李思萤只有一个人住在宿舍里和

她的朋友。这些数据可以在 00:12:49 分钟的电影中看到

图 3.3.1.1

李思萤 :你为什么一定要加入铁头社怪死了 啊珠 :我从小就觉得铁头功超帅的。

37

不然你可以我为什么要那么努力用读书考 李思萤 :进这间学校就是为了加入铁头社 啊珠 :不然咧 李思萤 :你再这样敲下去敲到期末就变智障了

(等一个人咖啡, 2014, 00:12:49)

如果小说描述的事件当李思萤在宿舍时灯灭了四个主题。这不同于这

部电影中所示的事件,李思萤是在宿舍只有一个主题。因此,这一事件在小

说中呈现了一个人物缩减的过程。也就是宿舍里朋友性格的降低。

进一步的数据显示字符的存在收缩的事件中可以看到当啊拓和李思萤

在洗衣金刀婶的数据中可以看到以下小说摘录:

数据 20:

好吃就多吃点啊!阿拓,帮人家夹菜啊! 金刀桑用汤匙敲阿拓的头,阿拓赶紧帮我夹一块羊小排。 这次居然能尝到前所未有的新菜色,真是好口福。 铁头露出一口菜渣卡的到处都是的牙齿,幸福地笑着。

( Ko,2016, 138)

与小说的事件出现在这部电影展示李思萤和啊拓只吃三个人与金刀身。

数据可以在电影上看到在 01:08:40 分钟

38

图 3.3.1.2

李思萤 :你就教我嘛 金刀神 :不要啦 李思萤 :我一定好好学的,你教我嘛 金刀神 :你学不来啦 李思萤 :可以啦,教我拜托啦,我一定好好学的

(等一个人咖啡,2014, 01:08:40)

如果这部小说描述了事件和她们的丈夫一起吃晚饭时金刀婶和铁头。

这和上面图片中引用的事件不同,图片中显示他们只吃了三个。因此,这一

事件在小说中呈现了一个人物缩减的过程。即丈夫数字金刀婶和铁头。

接下来的数据显示字符收缩这一事件所示当老板娘告诉他开咖啡馆的

起源和命名等一个人咖啡数据可以看到小说中摘录如下:

数据 21:

阿姨,为什么妳在说这些事情的时候都不会哭啊?那高中生问,他刚 刚偷偷抬起头来让泪光滑回眼睛里面的动作,早就被我发现。 回忆很美,为什么要哭呢?老板娘依旧看着左手空荡荡的无名指,笑 的很阳光。还有,我不是阿姨,我叫老板娘!小心我叫阿不思放老鼠 药进咖啡里!老板娘故意恶狠狠地瞪着那些高中生 ( Ko ,2016,88)

39

小说与电影本身,当人物老板娘解释了故事,没有显示剩余的高中段的

数据中可以看到这部电影分钟:00:47:03

图 3.3.1.3

啊拓 :然后呢? 板娘 :你知道要找到一个, 愿意为你挡子弹的 人有多困难吗我怎么会舍得,错过这么好的 男生呢 啊拓 :所以后来, 你就跟那个男孩一起开了这间咖啡店吗? 板娘 :这里原本是我们大学常来约会的地方, 后来我们毕业了,原来的老板也退休不做了, 我们错了一笔钱,把这里顶下来,好好的翻 修了一下

(等一个人咖啡, 2014, 00:47:03)

如果当老的小说讲述板娘告诉他如何开了咖啡馆,他被一群高中学生

质疑。这与影片中所展示的事件不同。上面的图片报价中可以看到,一群高

中学生没有种子讲故事的时候,值得让你这么做的人问老板娘是啊拓。因此,

上述事件数据在小说中经历了一个缩小人物的过程。

40

3.3.2《等一个人咖啡》在小说到电影中人物的添加

第一个数据显示的过程中添加一个角色从小说到电影等一个人咖啡事

件当啊拓的朋友嘲笑,嘲笑他。李思萤看过这件事感到生气和愤怒。这些数

据可以从小说节选中看到如下。

数据 22:

因为他那两个损友无可遏抑的大笑,阿拓的脸再度烧了起来。 真是太不可原谅了。 我的心中突然有一股快要暴发的怒气,难道阿拓从来都没有凶过他们 吗?

( Ko ,2016,60)

与小说不同的是,这部电影描述了啊拓连同他的四个主题来咖啡馆,这

是四个主题取笑他。这些数据可以在 00:10:02 分的电影上看到

图 3.3.2.1

啊拓朋友 :情敌半路相逢,啊拓屈居下风, 李思萤 :很好笑吗?他的女朋友被抢走又怎么?就算他的 女朋友是被另外一个女生给抢走那怎么样?你们这 些人不安慰她他还这样取笑他

(等一个人咖啡, 2014, 00:10:02)

41

如果在小说中描述的啊拓嘲笑了他的两个朋友。这不同于小说所示,

图像引用,可以看到上面显示啊拓正在嘲笑他的四个朋友。因此,在上面的数

据中发现的事件添加一个字符的一种形式,有一个添加啊拓朋友时的演讲。

3.3.3《等一个人咖啡》在小说到电影中人物的变化

除了汉字的缩小和增加,在汉字化的过程中,各种图形都发生了变化。

在人物的各种变化中,可以从小说对人物描写到电影的变化中看出。各种角

色的变化从第一次出现在小说电影电影等一个人咖啡中可以看到人物的描述

啊拓。这些数据可以从小说节选中看出如下:

数据 23:

阿拓指着手表,一口将我精心煮的咖啡干掉。 不会吧?现在?跟你去家教?我简直哑口无言。上次我跟阿拓说要他 赔偿我的精神受伤只是开玩笑的,所以也没真的打电话给他。

(Ko ,2016,170)

不同于电影中所示的事件,这表明啊拓有兼职在海鲜餐馆作为一名厨

师,可以看到在电影分钟 00:26:41

42

图 3.3.3.1

李思萤 :原来啊拓学长,每个礼拜一三五的晚上, 都会到暴哥开的海产店打工负责炒海鲜大杂面,这间海产店 也只有海鲜大杂面可以点,不过一点也不奇怪,因为来的客 人都有比吃东西更多重要的宮事情要做

(等一个人咖啡,2014, 00:26:41)

如果在小说中描述的啊拓有家教的工作。这不同于事件中描述的电影

角色啊拓有厨师在餐厅的工作。因此,事件数据经历了各种形式的变化。这

是因为有差异在小说描述的工作拓小说和电影之间的字符。

后续数据显示各种小说和电影中的人物的变化表明,啊拓是一个冲浪俱

乐部的成员在他的大学。该数据可以从以下数据中看出:

数据 24:

阿土他是清大溜冰社的,大三了,但以前没看过他,今天他们大 三的社长在介绍他们社员给我们认识时,场面超爆笑,害我真的把一 颗卤蛋从嘴里喷了出来。哥哥的大脚轻轻踢着直排轮

(Ko ,2016,25)

43

不同于小说中,人物啊拓在影片中被描述为铁的头俱乐部的一员。这

可以在钻石雏形的电影中看到到 00:18:03

图 3.3.3.2

裁判 :根据菁英中心新规定,输的就要留级七年,比赛 开始三二一。空手道社获胜 空手道 :你们练铁头功的都是垃圾,垃圾,垃圾

(等一个人咖啡,2014, 00:18:03)

如果在小说中描述的啊拓是他大学的滑冰俱乐部的一员。这不同于在

影片中是什么地方啊拓是头俱乐部的一员。因此,上述事件的引文数据经历

了各种形式的数字变化。

接下来的数据显示各种数据的变化是事件当李思萤试图问老板娘的类

型的咖啡啊不思者优先。这一数据可以从以下引文中看到:

数据 25:

阿不思妳居然不喝咖啡?我几乎傻住,愣愣地洗着餐盘。 我胃不好,不喜欢喝也不能喝。阿不思总算有些表情,像个刚刚偷到 国王皇冠的小偷:「所以我都用鼻子享受咖啡,光闻不喝。 (Ko ,2016,54)

44

不同于这部电影中所示的事件表明,老板娘是有溃疡,不能喝咖啡。这

些数据可以在 00:47:55 的电影中看到

图 3.3.3.3

板娘 :说起来很好笑,虽然我们顶了一家咖啡店, 我也非常喜欢咖啡的香味,但我的胃不好,一杯咖 啡都不能喝,一喝就胃痛,他就说总有一天他会调 配出,我也可以喝的咖啡 啊拓 :所以后来成功了吗?

(等一个人咖啡,2014, 00:47:55)

在小说中,它被告知啊不思有溃疡,不能喝咖啡。这和小说中描述的不

一样,是班娘得了溃疡,不能喝咖啡。因此,上述事件的引文数据经历了各

种形式的数字变化。即小说和电影中出现的人物变化。在小说中,它被告知

啊不思有溃疡,不能喝咖啡。这和小说中描述的不一样,是班娘得了溃疡,

不能喝咖啡。因此,上述事件的引文数据经历了各种形式的数字变化。即小

说和电影中出现的人物变化。

45

第四章结论

4.1 结论

研究结果的基础上分析题为”江金霖《等一个人咖啡》的电影与九把

刀《等一个人咖啡》的小说改编”可以概括如下:

1) 对于收缩这一类别,我们分析了五种收缩形式。的形式说明了这种分析

的场景啊不思制作咖啡,啊拓和她的朋友坐下来吃蘸,啊拓和李思萤公寓的路

上,李思萤猜测食物的类型时,当李思萤藏在床垫下。这些事件在影片中没有

详细地显示。对于加法范畴,我们分析了三种加法的形式。这种形式的分析

中描述的场景啊拓哭因为她搬到看电影,李思萤学习做饭,当啊不思问李思萤

是在咖啡馆工作。小说里的这些场景没有出现。对于不同类别的变化,我们

分析了三种不同形式的变化。这种形式的分析说明了在现场,李思萤满足泽

于,啊拓”年代的男朋友被一个女同性恋,她 100 咖啡等待人们秩序。这个场

景描述了小说和电影的区别。

从小说的形象化到电影整体的情节改编仍然是合理的,仍然对原著有

影响。众所周知,电影的播出时间较短,所以导演需要能够仔细选择应该在

电影中展示的事件,这样才能很好地传达小说的核心故事。为了实现这一点,

导演必须对影片中的故事情节做一些缩小、增加和改变。

2) 在缩减的类别中,本人没有发现任何与背景有关的缩减。对于添加背景

这一类别,我们分析了三种添加背景的形式。这个分析中说明了现场李思萤

学习做饭在厨房里,啊拓在一家餐厅工作,啊拓和李思萤被一群暴徒在一条小

46

巷。小说本身没有这样的背景。对于变化的种类,我们分析了 4 种变化的形

式。分析说明了在现场泽于被枪杀,啊拓重生,在李思萤生活,当李思萤去上

学。从这个场景中可以看出小说和电影所描绘的背景发生了变化。在改编的

过程中,电影中有几个附加的故事自动引出了故事发生的背景。至于各种背

景的变化,这仍然是合理的,因为它是不可能的导演能够呈现的氛围,如小

说所描述的。不同背景的变化作为一个整体来说并没有太大的不同,也没有

去除背景的本质。

3) 对于文字收缩这一范畴,本人从分析的数字中发现了三种收缩形式。的

形式说明了这种分析场景中李思萤的主题在宿舍,啊拓和拓李思吃金刀婶,当

老板娘讲述她的过去。从小说中包含的事件来看,有几个角色没有出现在电

影中。对于加字范畴,本文分析了一种加字形式。分析了现场啊拓和她的朋

友去咖啡馆。有添加朋友性格啊拓。对于不同类别的变化,我们分析了三种

不同形式的变化。分析了在现场啊拓工作,啊拓作为滑冰俱乐部的一员,和啊

不思溃疡。把小说中的人物形象改编成电影是按照电影中的情节进行的,电

影中没有几个故事,所以自然也有一些人物没有出现。同样地,随着情节的

增加而增加的角色也需要增加小说中没有的新角色。各种数字的变化也是如

此。这些变化作为一个整体仍然是合理的,这意味着它们不会偏离小说中对

人物的描写太远,这些变化是在或

47

4.2 建议

根据以上结论和数据分析,提出以下建议:

1)本人希望本研究的结果能对文学作品尤其是中国文学的鉴赏有所帮助。通

过这一研究,本人也希望能够成为一个参照,努力将电影与原著进行比较。

这样读者和观众可以看到小说之间的差异,然后拍摄。

2)对于进一步的研究,本人希望通过本研究的结果,为开展小说改编成电影

的研究提供动力、信息和参考。

3)在本研究中,本人探讨了郊区化。本人认为,仍有小研究这部小说等一个

人咖啡。因此,本人希望将会有进一步的研究,论述了小说等一个人用不同的

方法,所以这部小说可以增加见识。

4)本人亦希望藉由本研究的结果,能对北苏门答腊大学文化科学学院中文学

习计划的学生提供一些想法,以提高他们学习中文文学的兴趣。

48

参考文献

[1]Annisah. Analisis Penokohan Dan Tema Novel Cafe Waiting Love (等一个人

咖啡 deng yi ge renkafei) Karya Giddens Ko JiuBa Dao.[D] . Jakarta.

Fakultas Sastra Cina Universitas Darma Persada.2016

[2]Burhan,Nurgiyantoro.Teori Pengkajian Fiksi. [M]. Yogyakarta: GADJAH

MADA UNIVERSITY PRESS.1995

[3]Damono, Sapardi Djoko. Pegangan Penelitian Sastra Bandingan.[M]. Jakarta:

Pusat Bahasa.2005

[4]Devi Shyviana,Yanti.Ekranisasi Novel ke Bentuk Film 99 Cahaya Di Langit

Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. [D].

Yogyakarta. Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Negeri

Yogyakarta.2016

[5]Devita,Wulansari.Ekranisasi Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya TereLiye

dan Film “Bidadari-Bidadari Surga”: Kajian Humaniora.[D]. Jember.

Jurusan Sastra Indonesia Universetas Jember.2015

[6]J. R,Raco.Metode Penelitian Kualitatf Jenis, Karakteristik, Dan

Keunggulanya. [M]. Jakarta: Gramedia.2010

[7]Pamusuk,Eneste.Novel Dan Film. [M]. Yogyakarta: Penerbit NusaIndah.1991

[8]PengXiao Hua .从小说到电影的主题嬗变论《万箭穿心》的影视化改编.

[9]Ratu Ana,Sofiana. Perbandingan Novel Air Mata Tuhan Karya Agus Irawan

M.N ke Film Air Mata Surga Karya hestu Saputra. Sebuah Kajian Sastra

49

Bandingan.[D] . Semarang. Departemen Sastra Indonesia Universitas

Diponegoro.2017

[10]Vidya Putri,Nasution.Ekranisasi Novel ke Film Bei Tou ZouDe Na Wu Nian

Karya BaYueChang An.[D] . Medan. Program Studi Sastra Cina

USU.2018

[11]Wei Tian Zhen.浅谈严歌苓小说《陆犯焉识》的电影改.[J].152.2016

网站: Crusyana. (2010,25 Maret ). Data Dan Jenis Data Penelitian. https://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data-penelitian/

(diakses pada tanggal 18 Maret 2020 jam 11:45)

50

致谢

首先感谢万能的上帝的保佑,使本人能够完成本研究,同时感

谢 Intan Erwani S.S, H.Hum 老师, 是他指导了本人完成本研究,也是他

对教学的学术热情和指导了本研究。本人还感谢我所有的朋友,他们给了鼓

励和支持作者,即使当作者感到无聊和陷入思考,你一直在那里的本人。同

时也感谢所有帮助过本人的老师和同学们。同时感谢本人的父母,感谢你们

一直以来对本人的鼓励、祈祷和支持。非常感谢大家!

张秀英

2020 年 12 月 02 日

51