Repertoar, Vol.1 No. 1, Juli 2020 ISSN: ….-….

Analisis Lagu Tian Mimi Aransemen Dyfan Alvin Yonatan Kristian Rishak Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya Email: [email protected]

Abstrak Aransemen merupakan salah satu cabang ilmu musik untuk eksplorasi bagi para penciptanya. Akan tetapi, banyak orang tidak memahami bagaimana suatu aransemen harus dikerjakan yaitu sering melupakan dan tidak memperhatikan soal struktur dan aspek aransemen yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, peneliti mengambil salah satu jenis lagu pop mandarin , Tian Mimi. Hasil aransemen dari musisi asal Surabaya, Dyfan Alvin. Peneliti menggunakan beberapa teori yaitu teori analisis, struktur, dan elemen aransemen yang digunakan. Peneliti juga melakukan pendekatan penelitian secara kualitatif deskriptif dengan cara wawancara, observasi, dan mengumpulkan data. Ditemukan bahwa struktur aransemen lagu Tian Mimi mengarah kepada “modern tunes” dan membawa tema “pedal point”. Lalu terjadi perubahan pada auxiliary members (intro, interlude, koda) dan terpenuhinya variasi-variasi melodi hingga perubahan motif.

Kata Kunci : Analisis, Aransemen, Pop Mandarin, Struktur

Tian Mimi Song Analysis Arrangement Dyfan Alvin

Abstract It was one of the branches of musical science for exploration for its creators. However, many people do not understand how the arrangement must be worked out often by forgetting and paying no attention to the structure and aspects of the arrangements to be fulfilled. Therefore, researchers picked up one type of Chinese pop song, tian Mimi. The result of the arrangements from a surabaya musician Dyfan Alvin. Researchers use several theories - the proposed theory of analysis, structure, and elements. Researchers are also providing a qualitative, descriptive approach with interviews, observation, and data gathering. It was discovered that the tian Mimi's song arranger leads to "modern tunes" and brings the theme "pedals point". Then a change of auxiliary members (intro, interlude, koda), filled with melodic variations to changes in motive.

Keyword : Analysis, Arrangement, Mandarin Pop, Structure

PENDAHULUAN baru dan lebih memukau bagi Aransemen merupakan salah satu pendengarnya. Aransemen tidak hanya bagian terpenting dalam hal mengenal sebagai media atau wadah ekspresi bagi persoalan musik. Diera modern sekarang para musisi untuk berkreatifitas, tetapi juga sudah muncul banyak jenis atau gaya berfungsi sebagai mengembangkan bentuk aransemen yang mewakili ide-ide dari lagu atau konsep-konsep baru yang bisa masing-masing arranger-nya. Mulai dari sejalan dengan materi lagu yang ingin aransemen musik pop, rock, blues, jazz, dikerjakan. Dalam hal ini yang hingga musik-musik atonal atau dimaksudkan adalah dengan adanya eksperimental. Aransemen sendiri penambahan dan pengembangan auxiliary seringkali digunakan untuk members (intro, interlude, koda). memperbaharui sesuatu yang dianggap Akan tetapi, seringkali aransemen ini mainstream menjadi sesuatu yang lebih tidak dipahami dengan benar dan dipelajari

23

Yonatan Kristian Rishak Analisis Lagu Tian Mimi Aransemen Dyfan Alvin secara keseluruhan aspek-aspek apa saja kenyataannya tidak semudah itu dan yang harus terpenuhi didalamnya. dianggap benar untuk pengerjaannya yang Masyarakat baik secara awam maupun sesuai dengan teori-teori musisi soal masayarakat musik seringkali aransemen. mengabaikan persoalan aspek-aspek Sebagaimana yang sudah disampaikan aransemen ini. Sehingga hanya sedikit oleh Singgih Sanjaya dalam jurnal orang yang benar-benar memahami dan aransemennya bahwa ada lima langkah mengerti bagaimana tujuan aransemen yang perlu diperhatikan untuk memenuhi harus dicapai. Pada umumnya, aransemen aransemen tersebut. Dalam langkah dikerjakan hanya berfokus pada persoalan pertama aranemen, harus memahami chord changes dan rythm changes. Dengan karakteristik instrumen apa yang ingin mengembangkan kedua hal tersebut sudah dipakai dianggap aransemen. Padahal pada membuat tujuan aransemen ingin seperti dangdut. Salah satu yang mendasari apa. Langkah kedua aransemen yaitu harus peneliti ingin berangkat dari lagu pop sudah menentukan nuansa lagunya, adalah seperti yang sudah disebutkan dan menentukan alternaitf akord (chord melalui lagu pop, aspek-aspek aransemen changes), menentukan pola iringan (rythm dapat dipahami dengan benar dan bisa changes), dan menciptakan auxialiary menjadi fundamental untuk members (intro, interlude, koda) , serta mengaransemen dengan baik. menentukan bentuk lagunya atau urutan Lagu pop yang dimaksud peneliti lagunya. Langkah ketiga aransemen yaitu adalah berangkat dari lagu pop mandarin. menciptakan motif melodi baru dan Seperti yang dijelaskan dalam jurnal menciptakan ide variasi-variasi akord, Niawati Indri Astuti dengan judul “Bentuk filler, fill-in. Langkah keempat aransemen dan Fungsi Pertunjukan Musik Pop yaitu sudah harus menyusun materi-materi Mandarin Dalam Pesta Pernikahan Etnis lagu atau konsepnya dan menambahkan Tionghoa di Semarang”, pop mandarin ide spontan atau dengan kata lain atau adalah musik pop dengan menambahkan syncopation, tutti, dan lirik bahasa Mandarin. Istilah ini unison sebagai bagian teknik aransemen. digunakan untuk membedakan dengan Dan langkah kelima yaitu melakukan Cantopop ( Pop Hongkong ) yang evaluasi dan revisi terhadap aransemen itu menggunakan bahasa Cantonis. sendiri. Melihat dari persoalan diatas Kebanyakan penyanyi pop Mandarin tersebut membuat peneliti resah dan ingin berasal dari Taiwan dikarenakan di Cina mengungkap nilai-nilai kebenaran dari sendiri sempat terjadi pelarangan aransemen ini. Peneliti ingin membahas menggunakan bahasa Mandarin di masa persoalan aransemen ini bagaimana pemerintahan Kuomintang pada tahun seharusnya dikerjakan melalui lagu pop. 1970-an. Mengapa berangkat dari lagu pop? Sejarah terbentuknya pop Mandarin Karena lagu pop pada dasarnya selalu ini dimulai dari perintis industri rekaman berkembang dan mengikuti selera di Cina yaitu Labansat. Dengan masyarakat. Kebanyakan lagu pop juga bermodalkan Gramofon, beliau ini merupakan lagu-lagu yang gampang meminta sejumlah kecil bayaran dari diterima oleh masyarakat secara orang-orang yang ingin mendengar suara keseluruhan. Sifat dari lagu pop sendiri Gramofon . Rekaman yang dimainkan juga untuk menghibur para pendengarnya. adalah suara orang tertawa dengan jaminan Tidak hanya itu, lagu pop sendiri juga uang kembali jika para pendengarnya tidak memiliki banyak jenisnya mulai dari pop ikut tertawa. Melalui sebuah toko di Jalan rock hingga pop yang mendapat aliran Tibet, Shanghai, Beliau sukses menjadi fusion seperti pop jazz ataupun pop

24

Repertoar, Vol.1 No. 1, Juli 2020 ISSN: ….-…. pemilik studio rekaman pertama di Cina, (Original Soundtrack) pada film Pathe Orient. “Comrades: Almost A Love Story” tahun Selain itu pada tahun 1920-an, cikal 1996. Selain itu hal yang cukup menarik bakal lagu pop Mandarin tercipta melalui adalah bahwa lagu ini terinspirasi dari lagu lagu pop gaya Shanghai yang disebut daerah Indonesia tepatnya daerah Banten shidaiqu. Shidaiqu ini menggabungkan yakni lagu Dayung Sampan. Kekhasan musik barat dengan melodi Tiongkok. oriental dari lagu Tian Mimi juga tidak Shidaiqu mencapai puncak dihilangkan ialah adanya hal penambahan kepopulerannya pada tahun 1940-an. Pada instrumen Guzheng dan Dizi. Yang waktu itu, Shanghai merupakan pusat membedakan Tian Mimi dengan lagu industri rekaman pop Mandarin. Perintis mandarin lainnya adalah dari segi pertama kali untuk lagu pop Mandarin pemilihan nada-nadanya tidak melebihi 1 adalah Li Jinhui pada tahun 1920. Beliau oktaf, hal ini memudahkan bagi siapa saja ini sering mendapat julukan sebagai yang ingin menyanyikan lagu Tian Mimi “Bapak Musik Populer Tiongkok”. Li tersebut. Selain itu, karena lagu ini Jinhui mendirikan rombongan tari dan lagu terinpirasi seperti ciri khas lagu daerah modern pertama di Tiongkok yaitu, The pada umumnya, maka konsep atau pola Bright Moon Song And Dance Company. melodi dari lagu Tian Mimi sangat mudah Tidak hanya berhenti sampai disitu, tahun dihafalkan sebagaimana lagu daerah juga, 1930 hingga 1940-an merupakan era tujuh karena banyak menggunakan pengulangan penyanyi bintang film yang populer kala pola melodi tersebut. Hal-hal yang itu yaitu, , Bai Hong, Gong disebutkan tersebut belum tentu bisa Qiuxia, Li Xianglan, Wu Yingyin, Yao didapatkan fakta serupa pada lagu-lagu Lee, dan . pop lainnya terkhususnya pop Mandarin. Masa keemasan atau masa Peneliti menemukan bahwa Tian kebangkitan yang kedua pada pop Mimi dapat diaransemen dengan Mandarin terjadi setelah adanya keputusan memenuhi aspek-aspek aransemen dengan dari pemerintahan nasionalis Cina pada baik, salah satu arranger yang tahun 1949 untuk mengutamakan bahasa mengaransemen lagu Tian Mimi ialah Mandarin daripada bahasa dialek lainnya Dyfan Alvin. Hal-hal yang membedakan Hal itu terjadi berkembang pesat di dari aransemen Tian Mimi lainnya adalah Taiwan. Secara musikologi, pop Mandarin nuansa aransemennya dibuat kedalam tidak mengunakan not relatif 4 (fa). Lalu format orkestra dan kunci pembeda yang untuk penggunaan not 7 (si) sangat jarang paling utama adalah banyaknya digunakan. Jika nada 4 (fa) dan 7 (si) lebih penggunaan pola melodi baru yang sama sering digunakan maka akan menghasilkan sekali tidak mewakili kekhasan oriental pop mandarin yang lebih modern dan tersebut. Dengan kata lain aransemen yang variatif (Astuti, 2016). dilakukan sudah memasukan lengkap Dari penjabaran pop Mandarin diatas, pilihan nada-nada diatonis sehingga peneliti mengangkat pop Mandarin ini terdengar lebih modern seperti yang melalui lagu Tian Mimi yang diciptakan dijelaskan sebelumnya. Padahal lagu yang oleh Teresa Teng. Lagu Tian Mimi tercipta dibawakan adalah pop Mandarin, akan dan dirilis tahun 1979. Peneliti tertarik tetapi melalui aransemen Dyfan Alvin ini pada lagu Tian Mimi karena perlu berani menggubah pop Mandarin menjadi diketahui ada beberapa fenomena dibalik pop Orkestra untuk sesuatu yang lebih lagu itu sendiri. baru dan modern. Dengan bukti adanya Fenomena menarik dari lagu Tian penggunaan nada 4 (fa) dan 7 (si) Mimi yaitu, lagu ini bisa populer dan digunakan sepenuhnya dalam aransemen banyak di kenal diberbagai kalangan ini. Lalu adanya penambahan auxiliary masyarakat karena sempat menjadi Ost. members pada aransemen Dyfan Alvin

25

Yonatan Kristian Rishak Analisis Lagu Tian Mimi Aransemen Dyfan Alvin salah satunya terdapat interlude section. Tahapan belajar piano pun juga dilalui Selain itu hal mendasar yang menjadi oleh Dyfan Alvin dari umur 4 tahun pembeda dengan aransemen lainnya dan hingga beliau berada di SMP kelas 3. berbeda dari lagu aslinya adalah adanya Secara bersamaan pula, pada waktu SMP perubahan pada jenis rythm-nya. Yang kelas 1 (sekitar tahun 1992), Dyfan Alvin semula pada lagu aslinya menggunakan juga memulai belajar drum di Sekolah rythm cha-cha lalu terjadi perubahan Musik Yamaha. Karena, dikala waktu itu menjadi rythmRn’B. Hal ini cukup Dyfan Alvin menemukan passion-nya atau meyakinkan bahwa secara sadar tidak cita-citanya untuk menjadi drummer sadar aspek-aspek aransemen sudah profesional. Belajar drum di Sekolah terpenuhi. Musik Yamaha kurang lebih selama 8 Membahas aransemen pastinya juga tahun (dari 1992 – 2000 akhir). Karena, tidak terlepas perihal siapa Arranger-nya. rasa kurang puas akan ilmu soal drum, Arranger sendiri memiliki pengertian akhirnya Dyfan Alvin memutuskan untuk pengaransir atau penggubah lagu, bisa berhenti dari Sekolah Musik Yamaha dan dikatakan orangnya yang melakukan lanjut belajar di Benny Chen (anak dari dalam penelitian ini (Banoe, 2013). Alm. Bubi Chen) dari tahun 2000 hingga Arranger yang dimaksudkan adalah tidak 2001 semasa awal kuliah setelah lulus dari lain yaitu Dyfan Alvin. sekolahnya. Akan tetapi, tidak lama Dyfan Alvin merupakan salah satu setelah itu Dyfan Alvin harus memutuskan musisi asal Surabaya dengan kelahiran 24 lagi untuk berhenti dari drum dikarenakan April 1981 yang kini telah diketahui tidak memiliki alat drum untuk latihan meraih beberapa prestasi dan telah dirumah. Selama bertahun-tahun belajar mendapat kepercayaan dari beberapa dan meiliki cita-cita menjadi seorang musisi besar. Salah satunya Bubi Chen drummer harus berhenti karena dalam bandnya yang bernama “Virtuoso”. keterbatasan alat dan tidak mendapatkan Dyfan Alvin sempat mendapat ijin dari ibu Dyfan Alvin untuk memiliki kepercayaan oleh Bubi Chen untuk sebuah drum set. menggantikannya sebagai pemain piano di Karena kecintaannya akan musik, band “Virtuoso” ini. Dyfan Alvin memutuskan untuk kembali Sedikit melihat perjalanan musik belajar piano lagi di Yudy Barlean (CEO Dyfan Alvin ini, dimulai saat usia 4 tahun Yudy Barlean Music Course, Founder Of belajar dengan berbagai instrumen, adapun Korek Jazz, CEO Take Five Cafe & instrumen yang dipelajari adalah piano Longue) pada tahun 2001 hingga 2005 klasik, organ tunggal, gitar klasik, dan (kurang lebih 4 tahun). Tidak berhenti drum. Proses belajar yang dilalui oleh disitu, Dyfan Alvin juga belajar di salah Dyfan Alvin ada di Sekolah Musik satu musisi andalan Surabaya yaitu Bubi Yamaha yang kebetulan juga ibu dari Chen (maestro Jazz se-Asia Tenggara) Dyfan Alvin merupakan guru atau tenaga pada tahun 2006 hingga 2009 (kurang pengajar disana. Diawali dengan masuk lebih 3 tahun). Sewaktu Bubi Chen pindah kelas KMA (Kelas Musik Anak) yang ke Semarang dikarenakan kondisi dimana itu kelas secara grup dengan kesehatannya terkena diabetes dan instrumen awalnya adalah Organ. mengalami amputasi pada dua kakinya, Pembelajaran yang didapatkan pun Dyfan Alvin memutuskan belajar piano langsung secara serentak mempelajari teori kepada Yason Gunawan (lulusan musik seperti akord, pengenalan not balok, Vancouver- Kanada, CEO Jazz Centrum aturan jari saat permaianan lagu, hingga Cafe, CEO Jazz Centrum Community) solfegio secara bertahap. Dyfan Alvin pada pertengahan 2010 hingga 2011, salah mempelajari instrumen Organ hingga satu musisi jazz Surabaya yang cukup SMA kelas 1. mapan kalah itu.

26

Repertoar, Vol.1 No. 1, Juli 2020 ISSN: ….-….

Berbicara soal karir Dyfan Alvin, “Analisis Lagu Tian Mimi Aransemen diawali dengan tahun 2003 setalah lulus Dyfan Alvin”. dari kuliahnya, Dyfan Alvin memulai dengan mengajar piano dari rumah ke METODE ANALISIS rumah selama kurang lebih setahun. Tidak Penelitian ini menggunakan berhenti hanya mengajar dari rumah ke pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. rumah, Dyfan Alvin akhirnya bergabung Dalam penelitian kualitatif deskriptif akan dengan Quatro Music School di G-Walk menjelaskan hasil penelitian dan data Surabaya pada tahun 2003 akhir. berupa kata kata, gambar, dan tabel Akhirnya, karena ada tempat mengajar penyajian. Penelitian ini bertujuan untuk yang lebih menjanjikan, sekitar Maret mendeskripsikan analisa struktur dan 2004, Purwacaraka membuka lowongan aspek aspek aransemen pada lagu "tian pekerjaan di Surabaya, Dyfan Alvin Mimi" Yang di aransemen oleh Dyfan diterima sebagai tenaga pengajar disana Alvin. dengan membawahi 20 orang murid. Data yang di analisis ialah partitur Selain di Purwacaraka, Dyfan Alvin masih lagu "tian Mimi". Data tersebut akan memiliki murid-murid yang diluar sekolah diolah menjadi teks naratif untuk musik tersebut, kurang lebih ada sekitar 20 mengungkap bagaimana suatu aransemen orang juga. Jadi disaat awal karirnya, tersebut dikerjakan. Peneliti juga Dyfan Alvin mengajar piano sekitar 40 menggunakan beberapa data pendukung orang setiap harinya. eksternal berupa wawancara, mp3, vidio, Di tahun yang sama pula, tidak hanya dan buku buku pendukung aransemen. mengajar sebagai awal karir Dyfan Alvin Teknik pengambilan data dari tetapi juga memulai reguler dibeberapa penelitian ini yaitu dengan metode cafe sebagai media atau ajang Dyfan Alvin observasi, dokumentasi, dan wawancara. mengekspresikan ilmu-ilmu musiknya. Observasi dilakukan untuk meninjau Bahkan Dyfan Alvin ingat tempat pertama secara keseluruhan hal hal apa saja yang kali main berada di Cafe Corner Billiton terkandung dalam aransemen lagu "Tian selama kurang lebih 2 bulan sebagai solo Mimi". Dokumentasi, dihasilkan dari data piano. Tidak hanya berhenti disitu, Dyfan yang di dapatkan berupa midi file, partitur Alvin juga mendapat kesempatan bermain aransemen, link youtube, dan sebagainya. reguler di JW Marriot pada tahun 2007 Wawancara, juga dipakai sebagai media hingga 2017 sebagai solo pianis juga lewat informasi untuk mendapatkan data dari relasi dari Howie Chen (anak Alm. Bubi arranger, Dyfan Alvin. Chen). Serta mendapat kesempatan Dalam melakukan analisis data, bermain reguler dari senin hingga sabtu di peneliti menggunakan 3 komponen yaitu, Shangri-La selama kurang lebih 4 tahun. teknik analisis struktur dan aspek Kini dengan segala usahanya yang telah aransemen, penyajian data, dan dilalui Dyfan Alvin, beliau sekarang penyimpulan. Peneliti perlu menyortir data menjadi CEO dari Amor Acoustic Band data yang dianggap pokok dan di (2005 hingga sekarang) dan CEO dari klasifikasikan sehingga dapat lebih mudah Indigo Pop Orchestra (2016 hingga melakukan penelitian. Peneliti sekarang), serta mendapat kepercayaan menggunakan analisis struktut dan aspek menjadi arranger di Orkes Kota Pahlawan aransemen guna menjawab rumusan (2019 hingga sekarang ). Untuk masalah penelitian ini. Struktur aransemen mengetahui lebih jauh, didukung dengan digunakan untuk figur, motif, hingga adanya fakta-fakta yang ditemukan melalui periode beserta tema dalam lagu Tian lagu Tian Mimi, serta aspek-aspek Mimi, lalu aspek aransemen digunakan aransemen yang terpenuhi oleh Dyfan untuk mengklasifikasikan auxiliary Alvin. Peneliti menulis penelitian berjudul member serta bagian bagian lagu lainnya.

27

Yonatan Kristian Rishak Analisis Lagu Tian Mimi Aransemen Dyfan Alvin

Langkah selanjutnya, peneliti akan ditemukan melalui instrumen drum. menguraikan sekumpulan informasi Peneliti juga menemukan secara teknik tersusun yang kemungkinan memberikan tema yang ingin disampaikan melalui adanya penarikan kesimpulan dan aransemen ini hampir sepenuhnya pengambilan data. Dalam penyajian ini menggunakan teknik pedal point. Pedal terdapat 2 poin besar yaitu, struktur point disini digunakan untuk menahan satu aransemen dan aspek aspek aransemen. akord dengan ditambah akord lainnya Langkah selanjutnya yang akan dilakukan sebagai voicing chord. setelah menyajikan data akan ditarik sebuah kesimpulan dan verifikasi data. Hal ini ditujukan untuk kemudahan memahami hasil analisis.

PEMBAHASAN Pada penelitian ini, peneliti membagi hasil dan pembahasan menjadi 2 bagian yang dimana disesuaikan dengan rumusan masalah yang ingin diungkap dan dibahas Gambar 4.1.1 Tema Aransemen dan secara mendetil setiap persoalannya. Pada Instrumentasi pembahasan pertama, peneliti akan (Dok. Dyfan Alvin, 2013) membahas mengenai struktur apa yang 1.2 Figur sebenarnya dipakai dalam aransemen lagu Pada pembahasan sebelumnya, Tian Mimi, lalu pada pembahasan kedua peneliti menjelaskan bahwa tema yang akan membahas setiap bagian-bagian dari diusung secara teknik menggunakan pedal aransemen lagu Tian Mimi tersebut. point. Hal ini cukup terbukti dari jenis Berikut adalah hasil dan pembahasan penggunaan figurnya dari aspek ritme dan peneliti. nadanya. 1. Struktur Aransemen Lagu Tian Mimi Gambar dibawah ini menampakan Struktur yang sudah diketahui dalam dengan jelas pada string section bahwa teori sebelumnya terbagi dalam beberapa ritme yang digunakan selalu sama dan hal. Peneliti akan menyederhanakan terdapat minimal dua nada melalui string beberapa hal tersebut untuk memudahkan section-violin II. Hal ini dengan jelas dan dapat dipahami dalam analisis dan membuktikan suatu figur yang nantinya pembagian struktur aransemen yang akan membentuk motif dalam suatu digunakan. Beberapa hal tersebut ialah aransemen. Peneliti akan membahas tema, figur, motif, semifrase, persoalan motif untuk melengkapi frase/kalimat, kadens, dan periode. Hal-hal informasi dari figur. yang disebutkan akan dijelaskan secara spesifik sehingga aransemen yang dikerjakan akan nampak hal apa saja yang digunakan. 1.1 Tema Peneliti menemukan bahwa dalam aransemen lagu Tian Mimi sebagian besar tema yang diusung secara instrumen ialah sebuah orkestra yang dibungkus dalam kemasan modern dengan didukung beberapa instrumen combo. Hal ini akhirnya memunculkan bahwa aransemen Gambar 4.1.2 Figur dalam Intro ini menggunakan tema Rn’B yang (Dok. Dyfan Alvin, 2013)

28

Repertoar, Vol.1 No. 1, Juli 2020 ISSN: ….-….

1.3 Motif Di pembahasan sebelumnya, mulai Gambar 4.1.4 Semifrase dan Frase nampak sebuah pengulangan yang (Dok. Dyfan Alvin, 2013) berasalkan dari figur yang dibentuk. Sehingga hal ini menyebabkan muncul 1.5 Kadens motif dengan ulangan harafiah. Ulangan Tidak jauh dari pembahasan harafiah tersebut nampak dengan jelas ada sebelumnya yang mengungkap frase, pada bagian intro bar 5 hingga bar 12. kadens yang dapat langsung peneliti Ulangan harafiah merupakan salah satu simpulkan yaitu kadens autentik. Kadens motif yang terjadi pada bar 5 hingga bar autentik ini merupakan pengakhiran frase 12 sebagai wujud motif dan tema yang dari nada 5(sol) ke nada 1 (do). diusung melalui teknik pedal point.

Gambar 4.1.5 Kadens (Dok. Dyfan Alvin, 2013) 1.6 Periode Secara sederhana, periode merupakan kumpulan dari frase tanya dan jawab. Hal Gambar 4.1.3 Ulangan harafiah ini akan menghasilkan satu kesatuan dalam (Dok. Dyfan Alvin, 2013) sebuah periode. Dengan pembahasan 1.4 Semifrase dan Frase sebelumnya, dapat langsung ditemukan Pada gambar dibawah terdapat sangat salah satu bentuk periode dalam intro jelas bagaimana sebuah semifrase dan aransemen lagu Tian Mimi. frase dibentuk. Hal ini peneliti menemukan pada bagian intro di bar 21 hingga bar 24. Peneliti menemukan hal tersebut dengan memperhatikan letak jatuh melodi terakhir pada setiap semifrase yang saling berdekatan. Pada semifrase kiri ditemukan jatuh pada nada A yang dimana merupakan nada 5 (sol) sebagai bagian bentuk kalimat tanya dan dijawab melalui semifrase kanan Gambar 4.1.6 Periode sebagai bentuk kalimat jawab dengan (Dok. Dyfan Alvin, 2013) diakhiri nada D yang merupakan nada 1 (do). 2. Aspek-Aspek Aransemen Lagu Tian Mimi 2.1 Introduksi Dalam aransemen Tian Mimi menggunakan introduksi berdiri sendiri. Karena, introduksi yang dikerjakan sama sekali tidak mewakili melodi lagu ataupun motif filler didalam lagu tersebut. Dibawah ini akan diperlihatkan secara sederhana

29

Yonatan Kristian Rishak Analisis Lagu Tian Mimi Aransemen Dyfan Alvin bagian dari rythm dasar atau iringan dasar dan introduksi yang berdiri sendiri dalam dua bagian. Gambar 4.3. Intro Bar 1 Hingga Bar 12 (Dok. Dyfan Alvin, 2013) Intro pada bar 12 hingga bar 20 masih menggunakan pola iringan yang sama dan diulang terus menerus atau hal ini sering dikenal dengan istilah ostinato. Akan tetapi pada bar ini sudah mulai muncul yang namanya filler. Filler disini berfungsi untuk membangun tema melodi dari intro tersebut dan mengisi kekosongan pada iringan yang ada sehingga tekstur intro yang dihasilkan semakin kompleks. Pada Gambar 4.2. Iringan Dasar Drum bar 13 instrumen yang masuk ada pada (Dok. Dyfan Alvin, 2013) isntrumen trumpet, horn, dan trombone.

Pada bar 1 hingga bar 12 nampak dan diperkenalkan instrumen lain sperti piano, bass, dan string section yang menyusul pada bar 5 untuk memperkuat maksud dari iringan drum tersebut. Akord yang digunakan sangat sederhana hanya menggunakan akord D Mayor dan Dsus4. Pada instrumen bass hanya melakukan pergerakan interval antar oktaf dengan menahan nada D sebanyak dua bar. Hal ini pun juga didukung dalam instrumen string section, yang dimana string section membangun sebuah tekstur introduksi dengan memainkan not 1/8 dan 1/16. Gambar 4.4. Intro Bar 13 Hingga Bar 20 (Dok. Dyfan Alvin, 2013)

Pada bar 21 sudah terjadi perpindahan akord atau sering dikenal dengan adanya progress akord. Perpindahan akord tersebut yaitu ||Bm . . . |G#m7(b5) . . . |D/A . . . |Asus4 . . . |D . A/D . |G/A . . . |D . A/D . |G/A . . . ||. Progress akord ini dimaikan pada instrumen piano, bass , dan contrabass. Lalu setelah itu, pad bar 25 hingga bar 28 merupakan suatu transisi atau penanda berakhirnya intro untuk segera masuk pada bait lagu. Hal ini nampak jelas perubahan yang terjadi pada instrumen drum yang lebih banyak memainkan tom sebagai

30

Repertoar, Vol.1 No. 1, Juli 2020 ISSN: ….-…. bentuk perubahan atau pembeda dari intro lainnya.

Gambar 4.8. Pengakhiran Kalimat Jawab (Dok. Dyfan Alvin, 2013) 2.2.1 Bait 1 Bagian bait 1 dimulai dari bar 29 hingga bar 37. Progress akord yang dimainkan dimulai dengan ||D9 . . . |D9 . . . | Em/D . . . |D9 . . . |Em/D . . . |A/D . . . | D9 . . . | Bm/D . . . |Em/D . . . | A/D . . . ||. Gambar 4.5. Intro Bar 21 Hingga Bar 28 Jika diperhatikan dengan teliti, (Dok. Dyfan Alvin, 2013) penggunanaan akord pada permainan 2.2 Bait piano menggunakan close position. Jadi Bait lagu Tian Mimi ini dalam setiap akord yang dimainkan letak penulisan aransemennya ditemukan intervalnya saling berdekatan. dengan beberapa kali repetisi yaitu pada bar 29 hingga bar 48, bar 65 hingga bar 84, dan bar 111 hingga bar 119. Peneliti juga menemukan bahwa lagu Tian Mimi terdiri atas 2 bagian bait. Yang dimana pada bait pertama merupakan kalimat tanya dan bait kedua merupakan kalimat jawab.

Gambar 4.9. Progress Akord Dan Pola Gambar 4.7. Pengakhiran Kalimat Tanya Iringan Bait 1 (Dok. Dyfan Alvin, 2013) (Dok. Dyfan Alvin, 2013) 2.2.2 Bait 2

31

Yonatan Kristian Rishak Analisis Lagu Tian Mimi Aransemen Dyfan Alvin

Bait 2 merupakan pengulangan sekaligus sebagai kalimat jawab atas kalimat tanya dari bait 1 sebelumnya. Pada bait 2 tertulis dari bar 39 hingga bar 48. Progres akord yang ditulis sedikit berbeda Gambar 4.16. Pre-Chorus Lagu Tian Mimi pada bagian akhirnya. Adapun progres (Dok. Dyfan Alvin, 2013) akord tersebut yaitu || D9 . . . | D9 . . . 2.4 Re-Transisi |Em/D . . . | D9 . . . | Em/D . . . | A/D . . . | Re-transisi merupakan pengulangan D9 . . . | Am7 . Ddom7 . | Gmaj7 . . . | C6 . kembali notasi musik yang sudah pernah C7 . ||. Penggunaan jenis akordnya masih hadir pada bar sebelumnya. Re-transisi sama dengan bait 1 dengan menggunakan juga memiliki fungsi utama yang sama close position dan cluster chord. dengan transisi yaitu sebagai jembatan atau dikenal dengan istilah “bridge passage”. Penulisan tersebut sudah ada pada bar 25 hingga bar 28. Penulisan re- transisi serupa terjadi pada bar 51 hingga bar 54, bar 87 hingga bar 90, dan bar 107 hingga 110. Penulisan semacam ini akan menghasilkan efektivitas dan efisiensi waktu pada pembuatan aransemen yang dilakukan.

Gambar 4.11. Variasi Progres Akord Bait 2 Gambar 4.19. Re-Transisi Sebelum Reff (Dok. Dyfan Alvin, 2013) (Dok. Dyfan Alvin, 2013) 2.5 Reff 2.3 Pre-Chorus Reff yang ada pada aransemen ini Pre-chorus ada pada bar 49 hingga bar hanya ditampilkan satu kali. Reff tersebut 50. Selain itu penulisan yang sama hanya ada pada bar 55 hingga bar 60. dilakukan pula pada bar 85 hingga bar 86, Penggubahan reff terhadap lagu aslinya lalu pada bar 121 hingga bar 122. Progres nampak berbeda dengan penggunaan akord yang digunakan ialah || D/A . . . | teknik permainan akord dengan cluster Asus4 . . . ||. pre-chorus juga mempertegas chord. Progres akord yang dimainkan ialah pada persoalan kadens. Kadens yang dapat || Bm . . . | G/B . . . | D/A . . . | Em/G . . . | dilihat secara jelas ialah kadens autentik. Bm/F# . . . | Em . A . ||. Yang dimana kadens ini tercipta karena adanya progres akord dari 5 menuju 1.

32

Repertoar, Vol.1 No. 1, Juli 2020 ISSN: ….-….

Progres akord yang diketahui adalah sebagai berikut || D/A . . . | Asus4 . . . | Gsus2 . . . | Dsus2/F# . . . | Em11 . . . | Asus4 . . . | Bm11 . . . | C . . . | D/A . . . | . . . . | Asus4 . . . | . . . . ||. Koda yang dilakukan sebenarnya hanya melakukan Gambar 4.20. Progres Akord Pada Reff repetisi dibagian akhir aransemen ini. (Dok. Dyfan Alvin, 2013) Arranger tersebut menggunakan akord 2.6 Interlude alternatif atau chord changes sebagai Peneliti membagi menjadi dua bagian variasi dari sebuah koda. Terbukti dengan pada pembahasan mengenai interlude. adanya akord D/A memiliki alternatif Bagian pertama ada pada bar 91 hingga Em11 (dominan dari A), lalu Gsus2 bar 98 dan yang kedua ada pada bar 99 memiliki akord Bm11 (terts dari g), dan hingga bar 106. Keseluruhan pada bagian yang terakhir ada yang dinamakan dengan interlude ini terhitung ada 16 bar dan subtitusi akord dengan menggunakan seluruh instrumen memainkan perannya. tritone subtition yaitu terjadi pada akord Pola yang ditemukan seperti pola adanya Dsus2/F# menjadi C. kalimat tanya dan kalimat jawab. Karena, setiap empat bar pada progresi dan melodi yang dimainkan memiliki kemiripan. Adapun progres akord yang digunakan ialah || Bm . . . | Em/B . . . | Bm . . . | Em/B . . . | Bm . . . | Em/B . . . | D/A . . . | F#/A# . . . || B . . . | A/C# . B/D# . | Em . A/C# . | D . G/B . | D/A . . . | Asus4 . . . | Bb/A . . . | Am7 . . . ||.

Gambar 4.30. Koda Pada Lagu Tian Mimi (Dok. Dyfan Alvin, 2013)

2.8 Kodeta Kodeta memiliki tugas yang serupa seperti koda. Kodeta sendiri sebenarnya ada untuk mengkonfirmasi kadens Autentik. Cara kodeta bisa ditampilkan adalah dengan mengambil motif yang Gambar 4.25. Interlude Bar 91 Hingga Bar berdiri sendiri sebelumnya dan 106 mendatangkan kembali setelah koda. (Dok. Dyfan Alvin, 2013) Secara keseluruhan kodeta ini terdapat 2.7 Koda pada bar 133 hingga bar 136. Jika Koda yang didapati pada aransemen diperhatikan secara seksama, pola tersebut tersebut ada pada bar 121 hingga bar 132. sebenarnya sudah ada pada bar 61 hingga

33

Yonatan Kristian Rishak Analisis Lagu Tian Mimi Aransemen Dyfan Alvin bar 64 sebagai re-transisi antisipatif. Hal aransemen ini dibanding dari lagu aslinya ini dimunculkan untuk mengkonfirmasi maupun aransemen lainnya. bentuk atau motif yang sudah ada sebelumnya dan sebagai salah satu cara untuk memenuhi sifat dari re-transisi antisipatif. DAFTAR PUSTAKA

Amalina, D. (2018). Lagu Firework Karya Katty Perry Dalam Arransemen EDM (Elektronic Dance Music) Oleh Chaidhir. APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan, 2(12).

Astra, R. D. (2015). Analisis Bentuk Dan Struktur Lagu Fantasia On Themes From La Traviata Karya Francisco Gambar 4.33. Kodeta Pada Akhir Lagu Tarrega. Skripsi. Yogyakarta: (Dok. Dyfan Alvin, 2013) Pendidikan Seni Musik, Universitas Negeri Yogyakarta. PENUTUP Peneliti menyimpulkan untuk Astuti, N. I. (2016). BENTUK DAN kesimpulan pertama bahwa melalui FUNGSI PERTUNJUKAN MUSIK struktur aransemen lagu Tian Mimi dapat POP MANDARIN DALAM PESTA menemukan aransemen ini mengarah PERNIKAHAN ETNIS TIONGHOA kepada “modern tunes”, hal ini sesuai DI SEMARANG (Doctoral dengan hasil wawancara yang didapat dissertation, Universitas Negeri dengan narasumber, Dyfan Alvin. Selain Semarang). itu, hal lain yang didapat melalui struktur ANUGERAH Y, F. R. E. D. Y. (2017). adalah teranalisanya bagian tema, figur, ARANSEMEN LAGU “I DON’T motif, hingga periode. Maksud dari WANNA MISS A THING” OLEH teranalisanya tersebut, Dyfan Alvin secara GRUP BAND CAFE EVENING pribadi ingin membuat sebuah kontras MELODY DI SURABAYA sebagai bagian ide utama yang ditanamkan (TINJAUAN BENTUK LAGU DAN dalam struktur aransemen ini, sehingga PROGRES AKORD). APRON Jurnal melalui penciptaan kontras tersebut Pemikiran Seni Pertunjukan, 1(11). menghasilkan aransemen atau hasil yang berbeda dengan lagu aslinya. Aziz, Eko Salalludin .2014. Tinjauan Tidak terlepas dan berhenti dari situ Aransemen Pada Karya “The SCI sebagai kesimpulan kedua, penggunaan Cosmic Battle Skripsi tidak variasi melodi beserta sub variasi melodi diterbitkan. Surabaya: FBS Unesa yang dijelaskan oleh Kawakami, hal tersebut sangat digunakan kedalam Banoe, P. (2003). Kamus musik. Kanisius. aransemen ini, mulai dari penggunan filler like obligato hingga perubahan motif-motif Christiana,W. (2008). Ilmu Bentuk Analisa seperti sequence, unison, dan false canon Musik Sebagai Landasan dalam dapat ditemukan dalam aransemen ini. Proses Penciptaan Musik. Bandung: Dari itu semua, penggunaan akord-akord Prodi Musik Bambu STSI Bandung. seperti voicing chord, chord inversion, dan cluster chord merupakan salah satu ciri

34

Repertoar, Vol.1 No. 1, Juli 2020 ISSN: ….-….

Corozine, V. (2015). Arranging music for the real world. Mel Bay Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Publications Kuantitatif Kualitatif & R&B. Bandung: Alfabeta. Feeley, J. (2014). Mandarin Pop Meets Tokyo Jazz: Gender and Popular Muttaqin, M. (2008). Seni Musik Klasik. Youth Culture in Late-1960s Hong Jakarta: Direktorat Pembinaan Kong Musicals. In Sinophone Sekolah Menengah Kejuruan, Cinemas (pp. 101-119). Palgrave Departemen Pendidikan Nasional. Macmillan, London. Prier, K. E. (2013). Sj. 1996. Ilmu Bentuk Grimonia, E. (2014). Dunia Musik (Sains Musik. Musik Untuk Kebaikan Hidup). Bandung: Nuansa Cendekia. Sanjaya, R. S. (2013). Metode Lima Langkah Aransemen Musik. Moleong, L. J. 2016. Metodologi PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penelitian Kualitatif. Bandung: Penyajian, dan Penciptaan Musik, Rosda. 1(1), 33-49.

KBBI, T. (2005). Kamus besar bahasa GALIH W, I. L. H. A. M. (2016). indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: TINJAUAN BENTUK MUSIK Pusat Bahasa Departemen Pendidikan PADA VARIATIONEN (ÜBER EIN Nasional. ANATOLISCHES VOLKSLIED) KARYA CARLO DOMENICONI. Kawakami, G. (1975). Arranging Popular Solah, 6(2). Music: A Practical Guide. Yamaha Music Foundation.

35